Anda di halaman 1dari 8

Tata Ibadah Multi Etnis

Jemaat Efata Lekioen


Minggu, 29 MEI 2023
Tema “Persembahan yang Harum”
PANGGILAN BERIBADAH
Liturgos 1 : Allah yang telah mengaruniakan hari-hari yang indah untuk kita nikmati dan
jalani, Allah mengaruniakan napas kehidupan agar kita tetap berkarya
mewujudkan segala doa kita dan hari ini kita bersyukur dengan datang ke rumah
Tuhan untuk bersekutu bersama dengan saudara/saudari seiman dengan tema
“persembahan yang harum” dalam balutan multi etnis yang akan dipimpin oleh
Cavik Lodia Lopo, S. Th
--------------- Instrumen Lagu Goodness of God--------------
Etnis Timor : Dalam Tarian Bonet menyatukan ungkapan dalam bersahutan,
Koa Sakanat sambil Melingkar, bergenggaman tangan, membentuk gerak dan
irama dalam satu langkah yang artinya bahwa hidup tak bisa dirajut sendiri.
Hidup seperti keindahan tenunan yang membingkai corak keindahan
Hidup adalah iringan nada-nada dan gerak
Tarian Bonet menggemakan ucapan syukur kepada Sang pemberi hidup.
Etnis Sumba :Kepercayaan Khas Marapu menjadi falsafah dasar bagi berbagai ungkapan
budaya Sumba, orang Sumba percaya bahwa roh nenek moyang ikut menghadiri
upacara penguburan dan karenanya hewan dipersembahnkan kepada mereka, roh
hewan untuk roh nenek moyang dan jazad hewan dimakan oleh orang yang hidup,
apapun kepercayaan kami, kami selalu hidup berdampingan untuk terus dan tetap
melestarikan budaya leluhur kami di Negeri seribu megalitik yang di karuniakan
Tuhan.
Etnis Rote : Anak-anak, Tuhan hadirkan sebagai berkat dalam keluarga. Teringat syair yang
diucapkan orang tua ketika membelai kepala anaknya: “bonggi tala na tamahena
ma lae tala na takabani artinya anak menjadi harapan orang tua”. Mereka
diharapkan dapat membanggakan orang tua, dapat merawat orang tua, saat lanjut
usia dan mereka saling menopang: Teringat pesan orang tua “Naka soka sona feto
ka saka, ma feto ka soka sona fa ka saka”, yang artinya: saudara laki-laki goyah,
maka saudara perempuan datang menopang, Sebaliknya saudara perempuan
goyah saudara laki-laki datang menopang.
Etnis Sabu : Anak-anak Sabu Raijua sejak awal ditanamkan suatu nilai menjaga nama dengan
apa yang disebut Ngara Hawu, Ngara Bani dan Ngara Waje.
Ngara Hawu adalah nama Sabu, dimulai dengan upacara Pewie Ngara. Ngara Hawu
adalah pemberian nama untuk menghargai leluhur, menghidupkan kebaikan leluhur
1
dan mempertimbangkan keadaan serta fisik sang anak. Ajaran leluhur untuk tetap
menjaga nama baik akan terus tertanam kemanapun dan dimanapun anak-anak Sabu
Raijua berada untuk meniti dan menata hidup di tanah yang Tuhan janjikan.
Etnis Alor : Abul, Alor, Belagar, Deing, Kabola, Kawel, Kelong, kemang, Kui, Lemma, Maneta,
Mauta, Soboda, Wersin, dan Wuwuli. Walau kami hadir dari 15 suku yang berbeda
namun, warna kulit dan rambut membuat kami sama, kami tetap saling menghargai
dan tetap saling menghormati karena bagi kami dihadapan Tuhan kita semua sama.
Etnis Flores : Penduduk asli Kabupaten Sikka etnis Krowe mengatakan: “Dari lahir sampai akhir
hayat, kami dibungkus dengan sarung”. Sarung yang dipakai dalam setiap upacara
dimaknai sebagai kasih, semangat kekeluargaan dan persekutuan yang erat satu
sama lainnya. Demikian pula kita orang Kristen. Kekristenan memiliki corak dan
motif iman yang terus membudaya, kokoh dan teguh. (Jemaat saling
bersalaman)

Tarian mengiringi Pelayan & semua Majelis memasuki ruangan ibadah, peletakan lilin,
penyerahan Alkitab, dan pengalungan salempang Multi Etnis – salam jabat ).

Nyanyian : Pujian Rohani “ Goodness of God (Jemaat berdiri)


I love You, Lord
For Your mercy never fails me
All my days, I've been held in Your hands
From the moment that I wake up
Until I lay my head
Oh, I will sing of the goodness of God
And all my life You have been faithful
And all my life You have been so, so good
With every breath that I am able
Oh, I will sing of the goodness of God
I love Your voice
You have led me through the fire
In the darkest night
You are close like no other
I've known You as a Father
I've known You as a Friend
And I have lived in the goodness of God (yeah)

2
And all my life You have been faithful (oh)
And all my life You have been so, so good
With every breath that I am able
Oh, I will sing of the goodness of God (yeah)
'Cause Your goodness is running after
It's running after me
Your goodness is running after
It's running after me
With my life laid down
I'm surrendered now
I give You everything
'Cause Your goodness is running after
It's running after me (oh-oh)
VOTUM
Pelayan : Pertolongan kita ialah Tuhan yang telah menciptakan kita dalam berbagai
keberagaman. Dalam kemurahan kasih-Nya, Ia memberkati ibadah ini. kasih karunia
Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus menaungi kita.
Jemaat : Syukur kepada Allah. Amin (Jemaat duduk)
PEMAKNAAN KEBERAGAMAN
…….…………………..Instrumen musik “Dulu Beta Jauh Dari Yesus”…….……………….
Liturgos 2 : Jika hari ini, kita bercerita tentang keberagaman maka berdirilah di puncak gunung
Lakaan, puncak gunung Mutis, puncak gunung Fatule’u, puncak gunung Timau,
Puncak Ranaka, Puncak gunung Sirung, dan puncak Gunung Manggameti.
Pandanglah ke seluruh lautan dan daratan, terbentang maha karya Tuhan.
Liturgos 3 : Sentuhlah keberagaman dalam balutan kekayaan pakaian adat. Dari negeri Belu
terlihat corak Tais Mane dan Tais Feto. Dari negeri Insana ada corak Bet Fotis
Buna dan Bet Futus. Dari negeri Atoni terbentuk corak Sabalu atoni dan Mau futus.
Dari negeri Amarasi terbentuk corak mau Runat, dari negeri Rote ada corak Pou
dan Lambik. Dari negeri Sabu ada Ei Wirapi. Dari negeri Sumba ada Hinggi
Kombu. Lawu, dan Hinggi rato. Dari negeri Manggarai ada Lipa Songke, dari
negeri Ngada ada Ragibai dan haba Pojo. Ada ragi mite dari Ende, corak Moko
dari Sika, Kawatik Lapek dari Larantuka, Aimoli dari Alor. Semuanya
menggambarkan suatu nilai, identitas dan ikatan persaudaraan.
Liturgos 2 : Dalam persaudaraan itu pula, semuanya saling membuka diri. Di Kota Kupang,
semua saudara hidup dalam kasih sayang. Semuanya menjadi satu dalam lapisan
‘Koenpan’ (pagar perbedaan), Koenpan adalah filosofi tentang kehidupan Raja
3
Helong ‘Koen Am Tuan’. Sekarang kita menyebutnya Kupang. Kita semua menjadi
pagar yang menjaga keberagaman.
Liturgos 3 : Demikianlah perbedaan menemukan jalan baru. Tak menolak asal perbedaan, tak
memandang daratan dan lautan, semua yang ada di negeri ini bermuara dalam satu
tuturan bahasa Kupang ‘katong semua ……….. Beta, lu, katong samua, son bole
bamara. Katong samua basudara.
Inilah suatu cerminan dari kehendak Tuhan, keragaman budaya, keragaman bahasa
mengalirkan kebenaran Firman Tuhan.
Nyanyian : Pujian Rohani “Bolelebo”
Bolelebo, katong samua basodara,
Bolelebo, katong samua basodara
Inga bae-bae, basudara dalam Tuhan
Inga bae-bae, basudara dalam Tuhan
Bolelebo, satu kasih, satu rasa
Inga bae-bae, satu kasih dalam Tuhan
Inga bae-bae, satu rasa dalam Tuhan
PENGAKUAN DOSA
PUISI : Kami tak mampu melihat arti kehadiran ditengah keberadaan dunia yang gersang
dan haus akan perhatian dan kasih sayang.
Keadilan dan kebenaran bertumbuh seiring sikap picik, iri hati dan dengki.
Jangan biarkan kami menjadi pengecut yang berbahagia diatas penderitaan
sesama.
Jangan biarkan kami kehilangan kepercayaan untuk mereka yang berbeda.
Gerakkan hati kami untuk selalu tulus dalam perjumpaan dengan orang lain,
dalam karya dan tanggung jawab menata kehidupan.
Jauhkan rasa takut dan putus asa jika sesama melukai kami.
Ajarkan kami memberi kesempatan agar mereka berubah.
Biarlah pengorbanan Kristus memurnikan persaudaraan
dan Roh Kudus menajamkan visi kebaikan.
Dalam segala kelemahan dan dosa, kami berseru,
ampunilah kami Tuhan.
Liturgos 4 : Mari kita berdoa …Tuhan Yesus, kami mengangungkan-Mu bersama bumi dimana
kami berpijak, bersama seluruh malaikat dan buah ciptaan-Mu.
Lihatlah keberadaan kami. Ketika kami hidup bersama orang lain, kami menguras
segela daya untuk mendahulukan diri sendiri. Kami terpecah dan merusak
persaudaraan saat kekuasaan mematikan hati nurani. Tuhan ampunilah segala dosa
kami, Amin

4
Nyanyian : Pujian Rohani “ Hari Ini Kurasa Bahagia”
Hari ini kurasa bahagia
berkumpul bersama saudara seiman

Tuhan Yesus t'lah satukan kita


tanpa memandang di antara kita
Bergandengan tangan dalam kasih
dalam satu hati berjalan dalam
terang kasih Tuhan
Kau sahabatku kau saudaraku
tiada yang dapat memisahkan kita ..wo..wo. (2X)
BERITA ANUGERAH
Pelayan : Tuhan yang kudus telah menghembuskan kehidupan supaya manusia mengalami
suatu pemulihan dan memaknai kehidupan relasi yang indah bersama orang lain.
Tuhan yang kudus telah berkorban karena segala dosa kita, Ia telah bangkit dan
menjumpai semua orang yang berada dalam ketakutan dan menguatkan mereka,
Ia menghembuskan nafas damai sejahtera.
Tuhan yang kudus, telah menjadi Raja kekal, dan menuntun gereja-Nya untuk
bersekutu dalam pertobatan dan terhimpun sebagai persekutuan kasih.
Biarlah setiap pengakuan dosa, membuka kembali panggilan utama gereja sebagai
pemersatu dan kita semua digerakkan dalam satu keyakinan :
Semua : Dan Kristus telah turun untuk semua suku Bangsa, supaya kita semua yang hidup,
tidak lagi hidup untuk diri sendiri, tetapi untuk Dia dan sesama.
Nyanyian : NKB. 128 ‘Kuberserah Kepada Allahku’(bait dua versi Sumba )
‘Ku berserah kepada Allahku di darat pun di laut menderu.
Tiap detik tak berhenti, Bapa sorgawi t’rus menjagaku.
‘Ku tahu benar ‘ku dipegang erat, di gunung tinggi dan samudera;
di taufan g’lap ‘ku didekap. Bapa sorgawi t’rus menjagaku
Kumopunya I Miri Yehu nggu
Lapinu ta-ha dangu wai tehik
Daningu a, ma panjangna
Ama panamu Dai kamanyuma
Kupi-manya na luan-dang pamandung
Lapalindi dangu lamananga
Nambangat tu nangilu na
Ama panamu Dai kamanyuma

5
PUJI-PUJIAN (Jemaat berdiri)
Liturgos 5 : Menjawab Anugerah Allah yang telah kita terima, saya jemput jemaat tuhan
bangun berdiri dan kita memuji Tuhan secara berbalas-balasan menurut Mazmur
65:1-5
Nyanyian : Pujian Rohani “ Kuniakan Syukurku” (Jemaat duduk)
Kasih yang begitu besar
Lebih kuat dari dosa
Kasih yang menemukanku
S’lamatkan dan pulihkanku
Ku naikkan syukurku

Ku tak akan berhenti


Memuji meninggikan nama-Mu
Selalu menari memuliakan-Mu
Dibebaskan dibangkitkan
Hidup yang Kau b’ri dan kini
Hanya untuk-Mu (Jemaat duduk)
PEMBERITAAN FIRMAN
Liturgos 6 : Berdoa…
Untuk menghormati Firman Tuhan. Jemaat dipersilahkan berdiri (membaca
Alkitab dalam bahasa Rote), Kejadian 8:15–22, diakhiri dengan berkata:
“Demikianlah Sabda Tuhan”
Pelayan : Yang berbahagia adalah mereka yang mendengarkan Firman Allah dan
melakukan dalam hidupnya. Haleluya
Nyanyian : Haleluya, Haleluya, Haleluya (Jemaat duduk)
Khotbah : “Persembahan Yang Harum”
PENGAKUAN IMAN (Jemaat berdiri)
Pelayan : Marilah kita berdiri dan bersama-sama mengikrarkan Pengakuan Iman Rasuli
bersama semua orang percaya pada segala tempat dan waktu dengan berkata: Aku
Percaya Kepada Allah…
Nyanyian : PKJ. 281 ‘Tiap Orang harus Tahu’ versi Timor
Hit mansian ne het tahin, Hit mansian ne het tahin
Hit mansian ne het tahin, Usif Yesus
In nahumbon on fo bona, meu sina bi pah pinan
In nahum ma na mas reko, hit mansian ne het tahin
Hit mansian ne het tahin, Hit mansian ne het tahin
Hit mansian ne het tahin, Usif Yesus (Jemaat duduk)

6
PERSEMBAHAN
Liturgos 7 : Berdoa…
Nyanyian : NKB No. 133:1-3 “Syukur Pada-Mu Ya Allah” (versi Sabu)
1. Kolo lii ie nga ae ped’ae ri yaa pa muri
Rowi rubadara Muri, rowi ha j’anga d’ei noo
Rowi b’ara unu oha, rowi nga’a nga nginu
Rowi ihi d’ara emu, do pehaj’a do ped’ei
2. Kolo lii ie nga ae, ped’ae ri yaa pa Muri
Rowi hari hari lai, do woie do memud’e
Rowi lai he dui herui rowi rui nga kedii
Huli d’o yaa ne ruj’ara, rowi lii dara Muri
3. Kolo lii ie nga ae, ped’ae ri yaa pa Muri
Rowi lua pehaj’a ped’ei pa ra emu kemali
Rowi lua heuj’u he-‘de, ta tuwehu do me’no
Rowi lua ito nga henao, tade lod’o namii mii

(Diiringi dengan tarian persembahan dan natura Dari berbagai etnis diantar ke meja Altar)

DOA SYAFAAT
WARTA PELAYANAN
PENGUTUSAN & BERKAT
Pelayan : Jemaat Tuhan berdirilah sekarang ………
Kamu diberikan hikmat yang berbeda
Semua itu supaya kamu saling melengkapi
Hiduplah dalam persaudaraan, hargailah setiap perbedaan
Biarlah bahasa kehidupan menenun kamu dalam damai sejahtera
Jemaat : Kami percaya akan rancangan Tuhan
Kami percaya bahwa dari segala keberagaman, kami mampu menata kehidupan
Biarlah kami pulang dengan damai sejahtera dan kami kembali dengan damai
sejahtera (Jemaat berdiri)
Nyanyian : Pujian Rohani “ Aku Diberkati” = Waren Sihotang
Aku diberkati
Sepanjang hidupku diberkati
Bila bangun pagi hari
Siang berganti malam aku diberkati. 2x
Reff : Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan
Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan. (2x)
Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan
7
Yang menaruh harapnya hanya kepada Tuhan.
Pelayan : Arahkan hati bagi Tuhan, terimalah berkat-Nya : Damai sejahtera Allah menaungi
dan melingkupi kamu supaya dalam setiap langkahmu, baik digunung, di darat, di
bukit, di lembah, dilaut dan disegala keadaan kamu beroleh kesukaan di dalam nama
Bapa, Anak dan Roh Kudus. Amin.
Nyanyian : “Amin -- Amin -- Amin”
----------------------------------- Saat Teduh -----------------------------------------
Nyanyian : Pujian Rohani “Injil Di Flobamora” (Kole-kole)
hei basudara e
umat Tuhan di flobamora..
coba batong dengar
mari batong liha
apa yang terjadi dalam dunia ini

hei basudara e
umat Kristus ditanah ini
mari sama sama
katong bapegang tangan
dalam satu hati didalam kasih Yesus

benih injil yang pernah ditaburkan


oleh para gembala Tuhan
dari Atapupu sampe Labuhan Bajo
su batumbuh bagus e e e..
mari batong siram dengan air kasih
supaya babuah banya..
biar injil Tuhan
selalu menyala ditanah flobamora..

Anda mungkin juga menyukai