1. PERSIAPAN / INTROITUS
a. Doa di Konsistori
2. b. Kata pengantar / Berita Jemaat tambahan (petugas)
Syalom ! Selamat sore, selamat hari Minggu dan Salam Sejahtera di dalam Tuhan Yesus Kristus.
Kami yang melayani sore hari ini Pdt. Yoesiana, M.Th. , bersama Penatua/ Diakon Lingkungan Pelayanan : 8
Jemaat GKE Selat Kuala Kapuas, bersama dengan Singer, Pianis dan Team Multimedia mengucapkan selamat
beribadah bagi Bapak-Ibu, saudara-saudara Sidang Jemaat yang mengikuti Ibadah Minggu ini.
Selamat Ulang Tahun bagi Bapak-Ibu, saudara-saudara Sidang Jemaat yang berulang Tahun Kelahiran dan
juga Ulang Tahun Pernikahan. Demikian juga kami mengucapkan terima kasih untuk semua persembahan yang
Bapak-Ibu, saudara-saudara berikan guna mendukung seluruh pekerjaan dan pelayanan di Jemaat GKE Selat
Kuala Kapuas, kiranya Tuhan Yesus senantiasa memberkati.
c. STT GKE
Keberadaan STT GKE berawal dari Sekolah Pendeta di Banjarmasin yang didirikan tahun 1932.
Sebanyak lima orang kandidat dididik selama kurang lebih dua setengah tahun yang ditahbiskan April
1935 sebagai pendeta pertama GKE. Sekolah Pendeta ini pernah terhenti selama satu dasawarsa dan
baru dibuka kembali pada tahun 1948 dengan nama Sekolah Theologia. Selama 20 tahun pertama
(1932 1952) STT GKE dikelola dan pimpin oleh Basel Mission dengan Rektor terakhir Dr. Christop
Barth (1948-1952). Selama 20 tahun pertama telah meluluskan 35 pendeta Dayak. Demi peningkatan
kualitas, dua sampai tiga lulusan langsung dikirim ke Basel untuk studi lanjut dan memperkaya
pengalaman. Pada tanggal 3 Februari 1963 status Sekolah Theologia ditingkatkan menjadi Akademi
Theologia GKE. Dalam rangka menyesuaikan dengan iklim pendidikan di Indonesia, maka Akademi
Teologia GKE Terdaftar di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Akademi Filsafat
Teologi pada tanggal 8 Juni 1981. Untuk menyesuaikan dengan Jalur, Jenjang, dan Program
Pendidikan serta Program Studi pada Perguruan Tinggi Swasta, Status Akademi Filsafat berubah
menjadi STT GKE pada tanggal 25 Mei 1986. Kini status STT GKE terakreditasi pada Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dan menghasilkan berbagai lulusan yang berkarya di
masyarakat, gereja dan berbagai lembaga.
Visi STT GKE menjadi pusat pendidikan teologi yang berkualitas dan kristiani, proaktif terhadap
perubahan zaman, berwawasan lokal, nasional, dan internasional.
d. UNKRIP
Universitas Kristen Palangka Raya yang disingkat UNKRIP, didirikan oleh Gereja Kalimantan
Evangelis (GKE) dengan Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Eka Sinta GKE sebagai Badan
Penyelenggara. Universitas diresmikan oleh Gubernur Tingkat I Kalimantan Tengah Bapak Gatot
Amrih, S.H. pada tanggal 4 September 1987 yang diperingati sebagai hari jadi (Dies Natalis)
UNKRIP. Pendirian UNKRIP didasarkan kepada kesadaran akan pentingnya penguasaan terhadap
ilmu pengetahuan dan teknologi bagi pembangunan masyarakat. Pada awal 1980-an, beberapa tokoh
masyarakat Kristen di Palangka Raya merintis suatu lembaga pendidikan tinggi yang tidak hanya
mengasuh bidang teologia, tetapi juga beberapa disiplin ilmu lain bagi peningkatan kualitas sumber
daya manusia, dengan ciri: insan yang tinggi iman, tinggi ilmu dan tinggi pengabdian. Atas kerjasama
dan tekad beberapa tokoh gereja serta dukungan Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah, GKE
melalui Yayasan Pendidikan Eka Sinta berhasil mendirikan UNKRIP.
UNKRIP berlandaskan pada motto: Takut Akan Tuhan Adalah Permulaan Pengetahuan (Amsal 1: 7).
(Sementara arak-arakan berjalan dari arah belakang warga jemaat menuju mimbar: terdiri dari
Prebiter yang menyerahkan Alkitab, Pendeta yang bertugas, Penatua, Diakon dan petugas ibadah
lainnya.
(Jemaat Berdiri)
1 . 2 3 / 4 . 3 . ‘ / 2 . 1 . ‘ / 4 . 2 . / 1 . . . // *)
L+J :Biarlah kasih-Mu menyertai dan membimbing seluruh warga GKE, Majelis Jemaat, Majelis Resort
dan Majelis Snode GKE agar senantiasa saling bersinergi dalam memajukan kedua lembaga ini.
(Jemaat saling menyampaikan salam namaste dengan berdiri, sebagai ungkapan perdamaian dan
syukur dimulai oleh Pendeta, Majelis dan diikuti semua warga Jemaat).
6. PETUNJUK HIDUP BARU : ( L)
Dengarkanlah petunjuk hidup baru bagi sekalian orang percaya seperti terdapat dalam 1 Kor. 1 : 27-
30, “Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat,
dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak
terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah
untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri
di hadapan Allah. Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi
hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.”
Reff :
Yesus Mendengar Lebih Dari Yang Kudoakan
Yesus Menjawab Lebih Dari Yang Kuharapkan
Dengan Cara-Nya Di Waktu Yang Tepat
Ku Kan Melihat Dia Jadikan Semua
Mengikut Yesus
Itulah kesukaan hatiku
Kulepas semua hakku
Untuk mengenal kehendak-Nya dihidupku
Mengiring Yesus
Itulah kekuatan hidupku
Kuyakin anug’rah-Nya mampu
Jadikanku hamba yang berkenan s’lalu
12. KOOR/VG (Jika ada sebaiknya berkaitan dengan menjadi garam dan terang)
b. Doa Persembahan
c. Untuk menghindari kontak dan manjaga jarak, maka Persembahan dapat dimasukan kedalam kotak persembahan
Ketika jemaat masuk ke dalam gereja atau Ketika jemaat keluar setelah ibadah ini selesai. Jemaat menyanyi: PKJ
264 bait 1 sampai 3 bait ke 3 Jemaat berdiri “Apalah Arti Ibadahmu”
1. Apalah arti ibadahmu kepada Tuhan,
Bila tiada rela sujud dan sungkur?
Apalah arti ibadahmu kepada Tuhan,
Bila tiada hati tulus dan syukur?
Reff………..
Reff:
Ibadah sejati, jadikanlah persembahan.
Ibadah sejati: kasihilah sesamamu!
Ibadah sejati yang berkenan bagi Tuhan,
Jujur dan tulus ibadah murni bagi Tuhan.
SAAT TEDUH: (sementara itu salam presbiter dan penyerahan kembali Alkitab dari Pelayan kepada Majelis
Jemaat, disesuaikan dengan protokol kesehatan).
PENJELASAN PENGGUNAAN TATA IBADAH
HARI PENDIDIKAN TEOLOGI (HPT) dan HUT UNKRIP 2022
1. Setiap Pengkhotbah, Pendeta, Vikaris atau Alumni STT GKE dan Civitas Akademika UNKRIP serta
Jemaat setempat diharapkan membantu memberikan penjelasan perkembangan dunia teologi dan ilmu
pengetahuan, khususnya perkembangan STT GKE di Banjarmasin dan UNKRIP di Palangka Raya.
Informasi juga dapat dilihat dalam facebook STT GKE dan website STT GKE (www.stt-gke.ac.id)
dan (unkrip.ac.id) atau menanyakan langsung ke kantor masing-masing Lembaga tersebut.
2. Nyanyian dalam tata ibadah ini dapat diganti (disesuaikan) dengan nyanyian jemaat setempat.
3. Penempatan Paduan Suara (Vokal Group) dan Warta Jemaat menurut kebiasaan masing-masing
jemaat.
4. Singkatan-singkatan yang digunakan: P=Pendeta atau Pelayan Firman, J=Jemaat, P=Penatua,
D=Diaken, KJ=Kidung Jemaat, dan PKJ= Pelengkap Kidung Jemaat, dan NKB=Nyanyikanlah
Kidung Baru.
Ibadah dalam rangka HPT dikaitkan dengan lembaga STT GKE dan HUT UNKRIP didasarkan pada
Lukas 14: 25-33.
Teks tersebut berbicara tentang bagaimana menjadi murid Tuhan Yesus, yakni kelayakan dan kualitas
menjadi murid-Nya. Tidak semua orang bisa menjadi murid. Seorang murid tidak hanya sekedar
menjadi murid biasa, tetapi seorang murid yang mampu menjadi garam dan terang. Murid yang
berdampak bagi dunia sesuai tema bulanan dari almanak nas GKE.
Tata Ruang :Dalam gereja telah disiapkan foto-foto mengenai kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan
teologi, bagaimana kegiatan mahasiswa, dosen, dan perkembangan terbaru, sehingga dapat
mengundang Jemaat untuk tertarik dengan kegiatan STT dan UNKRIP. (Dapat pula dibantu
dengan tayangan LCD tentang STT GKE dan UNKRIP dan dunia pendidikan tinggi).
Tata Musik :Musik dan Nyanyian dapat disesuaikan dengan tema yang telah ditetapkan. Bagi Jemaat yang
belum menguasai nyanyian lain selain yang ada dalam Kidung Jemaat, sangat disarankan
untuk dapat mempelajari lagu-lagu dari buku nyanyian lainnya (Pelengkap Kidung
Jemaat=PKJ, Nyanyikanlah Kidung Baru=NKB, dll). Bagi Jemaat yang telah memahami lagu-
lagu dalam liturgi ini diharapkan dapat membawakan lagu dengan spontan.