MATERI KULIAH
Semenjak Revolusi Industri (1760-1850), Pariwisata Dunia Jadi .Muncul dan Berkembangnya Pariwisata yang Semakin Modern
Ladang Bisnis Baru di Eropa Muncul dan berkembangnya dari sektor pariwisata di
Sejarah pariwisata dunia juga mencatat, semenjak dunia yang semakin modern juga bisa kita lihat pasca
munculnya isu revolusi industri yang terjadi di Eropa terjadinya Perang Dunia I, antara tahun 1914-1918.
pada abad ke 18 masehi, telah menciptakan ladang Fenomena ini terjadi karena banyaknya mantan prajurit
bisnis baru bagi warga luas di Eropa. perang yang rindu dengan situasi wilayah dulu saat
Hal ini ditandai dengan meningkatnya taraf hidup orang mereka sedang berperang.
Eropa pasca terjadinya peristiwa revolusi industri. Karena keadaan dunia yang sudah agak surut dari
Banyaknya orang kaya karena menjadi kapitalis. peperangan, serta perdamaian tercipta hampir di mana-
Selain itu muncul juga fenomena baru dari urbanisasi mana, akhirnya banyak di antara mereka berlibur ke eks
yang terjadi di perkotaan Eropa. Peristiwa ini juga lokasi medan perang.
dipercaya sebagai salah satu pendukung terciptanya
biro perjalanan pariwisata di dunia.
PROSES PERJALANAN WISATA .. ERA DIGITAL
DEMAND TOURISM – PERMINTAAN PARIWISATA
1. Permintaan pariwisata didefinisikan
sebagai jumlah orang yang berencana
1. Tourism demand is defined as the number of untuk membeli produk pariwisata yang
people that plan to buy tourism products supported didukung oleh daya beli yang cukup dan
waktu luang untuk memenuhi kebutuhan
by sufficient purchasing power and spare time in
pariwisata masyarakat.
order to meet tourism needs of people. 2. Tren wisata dari pusat pengirim wisata ke
2. The tourist trend from a tourist sending center to a pusat daya tarik wisata.
tourist attraction center. 3. Merupakan ukuran penggunaan suatu
3. Is a measure of visitors’ use of a good or service ( barang atau jasa oleh pengunjung
Frechtling, 2012 ). (Frechtling, 2012).
4. The total number of persons travelling/visiting to a 4. Jumlah total orang yang melakukan
perjalanan/kunjungan ke suatu destinasi
destination outside their work/residence, consuming
di luar tempat kerja/tempat tinggalnya,
touristic products and/or services. mengkonsumsi produk dan/atau jasa
wisata.
SUPPLY
DEMAND
DETERMINANT OF TOURISM – FAKTOR PENENTU
MELAKUKAN PERJALANAN WISATA
Smith (1977) juga melakukan klasifikasi terhadap wisatawan dengan membedakan wisatawan atas
tujuh kelompok yaitu:
1. Explorer yaitu wisatawan yang mencari perjalanan baru dan berinteraksi secara intensifdengan
masyarakat local dan bersedia menerima fasilitas seadanya serta menghargai norma dan nilai-
nilai lokal
2. Elite yaitu wisatawan yang mengunjungi daerah tujuan wisata yang belum dikenal tetapi dengan
pengaturan lebih dahulu dan bepergian dalam jumlah yang kecil
3. Off-beat yaitu wisatawan yang mencari atraksi sendiri, tidak mau ikut ke tempat
4. Unusual, yaitu wisatawan yang dalam perjalanan sekali waktu juga mengambil aktivitas
tambahan, untuk mengunjungi tempat – tempat baru aau melakukan aktivitas yang agak
beresiko. Meskipun dalam aktivitas tambahannya bersedia menerima fasilitas apa adanya, tetapi
program pokoknya tetap harus mendapatkan fasilitas yang standar.
5. Incipient mass, yaitu wisatawan yang memerlukan perjalanan secara individual atau kelompok
kecil dan mencari daerah tujuan wisata yang mempunyai fasilitas standar tetapi masih
menawarkan keaslian
6. Mass, yaitu wisatawan yang bepergian ke daerah tujuan wisata dengan fasilitas yang sama seperti
di daerahnya atau bepergian ke daerah tujuan wisata dengan environmental bubble yang sama.
Interaksi dengan masyarakat local sangat kecil, kecuali dengan mereka yang langsung
berhubungan dengan usaha pariwisata.
7. Charter, yaitu wisatawan yang mengunjungi daerah tujuan wisata dengan lingkungan yang mirip
dengan daerah asalnya dan biasanya hanya untuk bersantai /bersenang – senang. Mereka
bepergian dalam kelompok besar dan meminta fasilitas yang berstandar internasional.
PLOG THEORY (1972) – TYPE OF TOURIST
Plog (1972) membagi tipolologi wisatawan sebagai berikut:
1. Allocentric, yaitu wisatawan yang ingin mengunjungi tempat – tempat yang belum diketahui,
bersifat petualangan (adventure) dan memanfatkan fasilitas yang disediakan oleh masyarakat local.
2. Psychocentric yaitu wisatawan yang mau mengunjungi daerah tujuan wisata yang mempunyai
fasilitas dengan standar yang sama dengan negaranya sendiri. Mereka melakukan perjalanan
wisata dengan program yang pasti dan memanfaatkan fasilitas wisata dengan standar
internasional
3. Mid-centric, terletak di antara allocentric dan Psychocentric
Allocentric, Psychocentric
PLOG THEORY
Tipe Mid - Centric adalah tipe wisatawan yang berada di tengah - tengah antara tipe
allocentric dan tipe psychocentric dimana wisatawan ini bukan wisatawan yang menyukai
petualangan namun mereka juga dapat menerima sesuatu yang baru
COHEN & PLOG THEORY
GRAY THEORY (1970) – TYPE OF TOURIST
Disebutkan, bahwa siklus hidup kawasan pariwisata terdiri dari 6 fase, yakni:
penemuan (exploration), keterlibatan (involvement), perkembangan (development),
konsolidasi (consolidation), stagnasi (stagnation) dan kemungkinan fase peremajaan
(rejunevation) atau penurunan (decline) (Butler, 1980).
TUGAS MANDIRI