Anda di halaman 1dari 11

KULIAH III

15 JANUARI 2023

ISSUES STRATEGIS
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PARIWISATA BERKELANJUTAN

Prof. Dr. Eko Baroto Walujo DEA


Pentingnya komunikasi pariwisata melalui proses perencanaan pariwisata dapat memaksimalkan manfaat pariwisata
pemasaran, yakni membangun komunikasi yang bijak bagi masyarakat dan ekonomi lokal serta mempromosikan
dalam memasarkan produk wisata agar dapat menarik penggunaan sumber daya secara baik
perhatian pelanggan untuk menggunakan produk wisata
pariwisata yang efektif dapat membantu mengatasi konsekuensi
negatif dari sektor ini, terutama dampak lingkungan dan masyarakat
BERBASIS KOMUNIKASI

perencanaan pariwisata lahir dari


PERENCANAAN kebutuhan untuk menumbuhkan peluang
bisnis pengelolaan berkelanjutan (bisnis pariwisata), ekonomi berkelanjutan
(sustainable economi) jangka panjang, keberlanjutan budaya
(sustainable culture) yang harus selalu dikembangkan dan dijaga,
KEHARUSAN serta aspek lingkungan (environment sustainability)
BERKELANJUTAN memanfaatkan sumber daya alam untuk pariwisata dengan
pariwisata berkelanjutan tidak hanya terkait dengan mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian
praktik ramah lingkungan dan tanggung jawab lingkungan
lingkungan, tetapi juga dari sisi kemanusiaan tetapi juga
2
menangani dampak kepada masyarakat baik sosial,
© 2018 Adventure – Presentation template
ekonomi maupun budaya.
PRINSIP DASAR dapat melakukan promosi/pemasaran,
Nilai budaya akan memperkuat daya tarik suatu BERBASIS KOMUNIKASI campaign, menyebarkan informasi terkait
tempat. Dilihat dari sisi potensinya, nilai budaya produk, event ke pariwisataan, dan destinasi
akan memberikan manfaat pada aspek sosial, pariwisata kepada calon wisatawan secara
ekologi, dan ekonomi. efektif dan efisien.

Model Komunikasi Model Komunikasi Pariwisata


Pariwisata Berbasis Kearifan Berbasis Media Sosial
Lokal
 

 
Model Komunikasi Promosi Pariwisata
Pariwisata Berbasis Melalui Digital Diplomacy
Ekonomi Kerakyatan

Kemitraan pemasaran dilaksanakan dalam bentuk co-marketing e-diplomasi: penggunaan platform diplomasi publik
dan co-branding atau keterlibatan public-private partnership melalui teknologi informasi, media, dan internet
dalam memasarkan pariwisata (diplomasi digital) untuk para diplomat dalam
merencanakan strategi, negosiasi internasional
terkait denga destinasi Pariwisata di Indonesia.
PRINSIP DASAR
PEMBANGUNAN PARIWISATA
BERKELANJUTAN
KEBERLANJUTAN SOSIAL KELESTRAIAN LINGKUNGAN
pembangunan yang sesuai dengan pembangunan yang sesuai dengan
nilai-nilai tradisional suatu komunitas, pemeliharaan proses ekologi
sambil menambahkan penguatan vital, keanekaragaman hayati dan sumber
identitas mereka   daya hayati

KEBERLANJUTAN BUDAYA   KEBERLANJUTAN EKONOMI


pengembangan budaya yang sesuai pembangunan ekonomi untuk
dengan nilai-nilai budaya komunitas memberikan biaya yang efektif dan
manusia, yang juga berdampak pada sumber daya untuk dikelola dengan cara
penguatan identitas mereka dapat mereka gunakan dan generasi
mendatang.
1 Pengembangan destinasi pariwisata dan produk
RENSTRA ekonomi kreatif bernilai tambah dan berdaya saing

KEMENPAREKRAF 2 Pemasaran pariwisata dan ekonomi kreatif berbasis


kemitraan strategis (strategic partnership)

3 Pengembangan industri pariwisata dan ekonomi kreatif

7
Arah Kebijakan dan Strategi Nasional terintegrasi

Arah Kebijakan dan Strategi Pengelolaan SDM dan kelembagaan pariwisata dan ekonomi
Kemenparekraf/Baparekraf 4 kreatif dalam mewujudkan SDM yang unggul dan berdaya
saing
Mewujudkan kreativitas anak bangsa dengan berorientasi
5 kepada pergerakan ekonomi kerakyatan

2020 - 2024
Mendorong riset, inovasi, adopsi teknologi, serta
6 kebijakan pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkualitas
Mewujudkan birokrasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
7 Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang
professional
1. Mengembangkan produk ekonomi kreatif
KEBIJAKAN 1: Pengembangan berbasis kekayaan intelektual pada Kawasan
destinasi pariwisata dan produk Ekonomi Kreatif dan Klaster Penguatan
ekonomi kreatif bernilai tambah STRATEGI Ekonomi Kreatif,
dan berdaya saing 2. Meningkatkan kesiapan destinasi pariwisata
berdasarkan prioritas secara komprehensif,
terintegrasi dan berkelanjutan, dan
3. Diversifikasi produk pariwisata yang bernilai
tambah tinggi;

1. Pemasaran Pariwisata dan ekonomi kreatif


berorientasi hasil dengan fokus pasar potensial,
KEBIJAKAN 2: Pemasaran
2. Perluasan pangsa pasar produk ekonomi kreatif,
pariwisata dan ekonomi kreatif
STRATEGI 3. Meningkatkan citra pariwisata Indonesia berdaya
berbasis kemitraan strategis
saing,
(strategic partnership), dengan
4. Pemanfaatan teknologi dalam mendukung
pemasaran pariwisata dan ekonomi kreatif

6 © 2018 Adventure – Presentation template


1. Mengembangkan industri pariwisata dan
ekonomi kreatif (13 bidang usaha pariwisata
dan 17 sub sektor ekonomi kreatif),
KEBIJAKAN 3:Pengembangan industri
2. Meningkatkan tata kelola pariwisata dan
pariwisata dan ekonomi kreatif STRATEGI
ekonomi kreatif nasional, dan
terintegrasi
3. Mendorong peningkatan investasi, pendanaan,
dan akses pembiayaan secara merata di industri
pariwisata dan ekonomi kreatif;

1. Optimasi ke lembagaan maupun kurikulum


pendidikan dan pelatihan vokasi pariwisata dan
KEBIJAKAN 4: Pengelolaan SDM dan ekonomi kreatif,
kelembagaan pariwisata dan STRATEGI 2. Meningkatkan sertifikasi kompetensi SDM
ekonomi kreatif dalam mewujudkan pariwisata dan ekonomi kreatif, dan
SDM yang unggul dan berdaya saing 3. Melakukan penguatan komunitas dan
kelembagaan pariwisata dan ekonomi kreatif;

7 © 2018 Adventure – Presentation template


1. Meningkatkan perlindungan terhadap hasil
KEBIJAKAN 5. Mewujudkan kreativitas dan kekayaan intelektual, dan
kreativitas anak bangsa dengan 2. Mendorong kreasi dalam menciptakan nilai
berorientasi kepada pergerakan STRATEGI tambah ekonomi kreatif berbasis budaya dan
ekonomi kerakyatan, IPTEK pariwisata dan ekonomi kreatif

1. Mendorong riset dan inovasi terkait pengembangan


destinasi pariwisata dan produk ekonomi kreatif
yang berorientasi pada peningkatan nilai tambah
KEBIJAKAN 6: Mendorong riset , dan daya saing,
inovasi, adopsi teknologi, serta 2. Adopsi teknologi informasi dan komunikasi terkinis
kebijakan pariwisata dan ekonomi STRATEGI ecara efektif dan efisien,
kreatif yang berkualitas 3. Mengelola kebijakan pariwisata dan ekonomi
kreatif berbasis kajian sesuai kebutuhan
pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif
nasional;

KEBIJAKAN 7: Mewujudkan 1. Mengoptimalkan pelaksanaan 8 (delapan) area


birokrasi Kemenparekraf/ STRATEGI perubahan Reformasi Birokrasi
Baparekraf yang professional, Kemenparekraf/Baparekraf.

8 © 2018 Adventure – Presentation template


PERTIMBANGAN PENDEKATAN DALAM PERENCANAAN PARIWISATA

Continous Integrated Approach, Comprehensive Approach, System Approach,


Incremental, and berhubungan dengan berhubungan dengan pariwisata dipandang
Flexible Approach pendekatan sistem yang pendekatan sistem diatas, sebagai hubungan sistem
perencanaan dilihat menyeluruh dimana dimana semua aspek dari dan perlu direncanakan

8
sebagai proses yang pariwisata direncanakan dan pengembangan pariwisata seperti dengan tehnik
akan terus berlangsung dikembangkan sebagai sistem termasuk didalamnya institusi analisa sistem
didasarkan pada yang menyeluruh dan elemen dan
kebutuhan dengan terintegrasi dalam totalitas lingkungan serta implikasi
memonitor feed back perencanaan sosial ekonomi, sebagai
yang ada. pendekatan holistik.

Environmental and Community Approach, Implementable Approach,


sustainable development pendekatan yang didukung kebijakan perencanaan
Application of
approach, pariwisata dengan memaksimalkan pengembangan pariwisata,
systematic planning
direncanakan, keterlibatan masyarakat lokal harus realistis dan dapat
dalam perencanaan dan proses diterapkan sesuai dengan approach, pendekatan ini
dikembangkan, dibawah
pengambilan keputusan kondisi, situasi setempat, diaplikasikan dalam
kontrol manajemen dalam
perencanaan pembangunan termasuk penyusunan perencanaan pariwisata
menjaga keseimbangan
pariwisata termasuk yang program aksi atau strategi, yang dibangun berdasarkan
sumber daya alam, budaya
berimplikasi pada sosial khususnya dalam logika dari seluruh aktivitas
tetap lestari sesuai dengan
ekonomi masyarakat lokal mengidentifikasi dan yang direncanakan
kapasitas dan daya dukung
nya mengadopsi teknologi.
Peluang Pemanfaatan Bonus Demografi Indonesia di Sektor
Kepariwisataan, Kebaharian, dan Ekonomi Kreatif

BONUS DEMOGRAFI
Hasil SP2020 mencatat mayoritas penduduk
Indonesia didominasi oleh Generasi Z (lahir pada
tahun 1997 – 2012) dan Generasi Milenial (lahir
pada tahun 1981 – 1996). Proporsi Generasi Z
sebanyak 27,94 persen dari total populasi dan
Generasi Milenial sebanyak 25,87 persen. Kedua
generasi ini termasuk dalam usia produktif yang
dapat menjadi peluang untuk mempercepat
pertumbuhan ekonomi dan Pariwisata .

Persentase penduduk usia produktif (15–64


tahun) terhadap total populasi pada tahun 2020
sebesar 70,72 persen. Sedangkan persentase
penduduk usia nonproduktif (0–14 tahun dan 65
tahun ke atas) sebesar 29,28% di 2020.
Persentase penduduk usia produktif sebesar itu.
menunjukkan bahwa Indonesia masih berada
pada era bonus demografi.
TERIMAKASIH

Prof. Dr. Eko Baroto Walujo DEA


15 JANUARI 2023

Anda mungkin juga menyukai