Anda di halaman 1dari 24

KESESUAIAN KAWASAN BUDAYA KAMPUNG BATIK LAWEYAN

TERHADAP KONSEP WISATA BERKELANJUTAN KOTA SURAKARTA

Perencanaan Kota – Perencanaan Pariwisata

Julia Awan Az Zahra


I0620051
Table of contents
01 02 03 04
Latar Belakang Rumusan Tujuan - Sasaran Ruang Lingkup
Masalah Penelitian Penelitian

05 06 07
Kerangka Tinjauan Variabel - Sub
Penelitian Literatur Variabel
Latar Belakang
Kota Surakarta mengangkat “Eco – Cultural City” sebagai konsep yang akan menjadi
panduan Kota Surakarta untuk bisa menjadi kota yang memiliki akar budaya yang kuat ,
kemandirian ekonomi, ruang public yang berkualitas dengan lingkungan yang bersih,
serta infrastruktur yang memadai.

Pemerintah menggalakan pembangunan Kawasan yang memiliki nilai historical atau


kesejahteraan yang tinggi menjadi Cagar Budaya yang dilindungi oleh Undang Undang

Kota Surakarta atau sering disebut Kota Solo ini memiliki kearifan budaya lokal salah
satunya adalah warisan budaya batik yang telah diakui oleh UNESCO keberadaannya

Kearifan budaya Kota Surakarta tersebut tentunya harus tetap berlanjut pelestariannya. Pariwisata
merupakan salah satu jalan yang menjadi tumpuan dalam membangun Kota Solo untuk menjadi Kota
Budaya.
Pariwisata merupakan salah satu sektor menguntungkan yang mampu meningkatkan devisa negara, meningkatkan pendapatan
daerah, membuka lapangan kerja bagi masyarakat, serta mampu mensejahterakan masyarakat sekitar (Primasari, 2011)
Sudah ada upaya dari pemerintah terkait pengembangan
Kampung Batik Laweyan merupakan salah satu destinasi
Kawasan Kampung Batik Laweyan baik fisik maupun nonfisik
wisata budaya batik yang disediakan oleh Pemerintahan Kota
seperti perbaikan fasilitas umum. Pengembangan Kawasan
Solo untuk mengundang para wisatawan baik asing maupun
kebudayaan dalam rangka pelestarian cagar budaya mampu
domestic untuk berkunjung dan menikmati serta berniat untuk
memberikan berbagai keuntungan baik bagi pihak pemerintah
belajar terkait warisan budaya batik.
maupun masyarakat lokal di berbagai lapisan dan banyak sector.
Rumusan Masalah
Sektor pariwisata berbasis budaya merupakan sektor yang mampu menjadi tumpuan dalam pembangunan
Kota Surakarta sebagai Kawasan Budaya. Kawasan kampung Batik Laweyan merupakan salah satu
Kawasan berbudaya di Kota Surakarta yang mampu merealisasikan pembangunan pariwisata
berkelanjutan tersebut.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini akan mengkaji tentang bagaimana kesesuaian kondisi
Kawasan Kampung Batik Laweyan untuk menjadi Kawasan pariwisata dalam mendukung konsep
wisata berkelanjutan pembangunan kota Surakarta?
Tujuan - Sasaran
Tujuan

Untuk mengidentifikasi kesesuaian kondisi Kawasan Kampung Batik Laweyan untuk menjadi Kawasan pariwisata
dalam mendukung konsep wisata berkelanjutan pembangunan kota Surakarta.

Sasaran

1. Mengidentifikasi kondisi pariwisata Kawasan pariwisata budaya Kampung Batik Laweyan

2. Mengidentifikasi komponen komponen pariwisata berkelanjutan pada Kawasan pariwisata budaya Kampung Batik
Laweyan

3. Mengidentifikasi kesesuaian Kawasan pariwisata budaya Kampung Batik Laweyan dalam mendukung konsep
pariwisata berkelanjutan kota Surakarta
Ruang Lingkup
Penelitian
A. Ruang Lingkup Wilayah

Penelitian ini akan dilakukan di Kampung Batik Laweyan yang berada di Kecamatan Laweyan yang berada di sebelah barat
Kota Solo. Ruang lingkup wilayah penelitian Kampung Laweyan yang diambil adalah Kelurahan Laweyan. Adapun deliniasi
Kelurahan Laweyan secara administratif memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

- Sebelah utara : Kelurahan Sondakan

- Sebelah timur : Kelurahan Bumi

- Sebelah selatan : Kabupaten Sukoharjo

- Sebelah barat : Kelurahan Pajang


A. Ruang Lingkup Waktu

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tiga tahun terbaru 2021, 2022, dan 2023. Sedangkan penelitian ini
dilakukan pada tahun 2023.

B. Ruang Lingkup Substansi

Ruang Lingkup substansi yang dibahas pada penelitian ini adalah kesesuaian kawasan budaya Kampung Batik Laweyan
terhadap konsep wisata berkelanjutan Kota Surakarta dilihat dari beberapa aspek seperti berikut ini :

a. Isu pariwisata dari aspek keberlanjutan lingkungan Kawasan

b. Isu pariwisata dari sosial budaya Kawasan

c. Isu pariwisata dari ekonomi Kawasan

d. Kecenderungan pariwisata berkelanjutan pada Kawasan


Kerangka Penelitian
Tinjauan Literatur
SINTESIS PARIWISATA

Kawasan wisata Komponen wisata Hasil sintesis

Segala sesuatu yang memiliki potensi, keunikan dan Atraksi kegiatan Memiliki potensi berupa atraksi wisata
daya tarik yang bisa dikembangkan sebagai produk
wisata sehingga bisa menarik seseorang atau Fasilitas aksisbilitas yang memadai Fasilitas aksesibilitas agar menarik minat wisatawan
wisatawan untuk berkunjung

Fasilitas akomodasi yang dapat menunjang Fasilitas akomodasi agar menarik minat wisatawan
Kawasan

Adanya Lembaga yang mengelola Potensi yang telah terkelola dibawah lembaga

Memiliki citra Kawasan Adanya keunikan Kawasan yang menjadi citra Kawasan
dan menarik minat pengunjung

Harga yang cukup terjangkau Harga yang dimiliki masih bisa dijangkau oleh berbagai
lapisan masyarakat
SINTESIS PARIWISATA BUDAYA BERKELANJUTAN

Pariwisata Berkelanjutan Budaya berkelanjutan Hasil Sintesis

Mengutamakan sumberdaya alam Mengutamakan pelestarian cagar budaya Pelestarian cagar budaya dan sumberdaya alam
yang ada

Tidak merusak dan berjangka Panjang Mempertahankan keaneragamanbudayan Mempertahankan keaneragamanbudayan dan
dan citra kawasan dari globalisasi citra kawasan dari globalisasi

Memperhatikan aspek ekonomi, sosial budaya, Pengetahuan lokal dan tradisi dengan Pengetahuan lokal dan tradisi dengan
dan ekologi pengembangan budaya masyarakat dalam pengembangan budaya masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan manusia memenuhi kebutuhan manusia
SINTESIS PARIWISATA BUDAYA BERKELANJUTAN

Pariwisata Berkelanjutan Budaya berkelanjutan Hasil Sintesis

Seimbang antara industry pariwisata dengan Perencanaan dan desain berkelanjutan Desain perencanaan lingkungan yang tetap
masyarakat lokal untuk mencapai stabilitas penduduk memegang nilai budaya dan keberlangsungan
hidup masyarakat lokal

Meningkatkan kepekaan masyarakat akan Mendorong pertisipasi masyarakat lokal Melibatkan peran serta masyarakat dalam
lingkungan hidup dalam pengambilan keputusan. pengambilan keputusan yang sekaligus
bertujuan untuk meningkatkan kepekaan
masyarakat
Variabel - Sub
Variabel
VARIABEL PENELITIAN

Komponen Pelestarian cagar Mempertahankan Pengetahuan lokal Desain perencanaan Melibatkan peran serta
pariwisata budaya dan keaneragamanbudayan dan tradisi dengan lingkungan memegang masyarakat dalam
sumberdaya alam yang dan citra kawasan dari pengembangan nilai hidup masyarakat pengambilan keputusan
ada globalisasi budaya masyarakat lokal yang sekaligus
dalam memenuhi bertujuan untuk
kebutuhan manusia meningkatkan kepekaan
masyarakat

Memiliki potensi Wisata budaya yang Kawasan wisata yang Produktivitas Pembangunan berbasis
berupa atraksi berbasis lingkungan berkarakter ekonomi lokal lingkungan
wisata

Fasilitas
aksesibilitas dalam Infrastruktur yang ramah
Infratruktur yang Infrastruktur yang melibatkan masyarakat lokal
menarik minat dan lingkungan
ramah lingkungan
kepuasan
wisatawan Partisipasi masyarakat
Fasilitas akomodasi
dalam menarik
minat dan kepuasan
wisatawan

Potensi yang telah


terkelola dibawah
Adanya dukungan dari kelembagaan
lembaga
SUB - VARIABEL PENELITIAN

No Variabel Sub Variabel

1 Wisata budaya berbasis lingkungan - Mengedepankan kelanjutan sumber daya dan budaya
didalamnya

2 Kawasan wisata berkarakter - Menonjolkan citra/identitas kawasan yaitu kebudayaan


- Keberhasilan pariwisata

3 Produktivitas ekonomi lokal - Menguntungkan masyarakat

4 Pembangunan berbasis lingkungan - Memperhatikan resiko lingkungan , Konservasi energi,


Keamanan air, Limbah cair, Limbah padat, Polusi cahaya
dan suara

5 Infrastruktur yang terjangkau dan ramah lingkungan - Prasarana yang harganya dapat dijangkau masyarakat
- Prasarana untuk disabilitas
No Variabel Sub Variabel

6 Infrastruktur yang melibatkan masyarakat - Prasarana yang melibatkan masyarakat lokal dalam
pengelolaannya

7 Partisipasi masyarakat - Masyarakat yang patuh akan kebijakan

8 Kelembagaan - Dukungan pemerintah terkait pengelolaan budaya


- Dukungan pemerintah terkait kesejahteraan masyarakat
DAFTAR PUSTAKA

Wati, Tia Anindya. 2016. Kesesuaian Pengembangan Kawasan Keraton Kasunanan Sebagai Kawasan Wisata Budaya yang
Berkelanjutan. Surakarta

Adnan, Erika Nurfathi. 2022. Kesesuaian Kawasan Pariwisata Kota Tua Ampenan terhadap Konsep Pariwisata Lombok yang
Berkelanjutan. Surakarta

Wijaya, Adi Catra. 2019. Arahan Pengembangan Identitas Ruang Pada Kawasan Kampung Batik Laweyan Solo. Semarang

Anda mungkin juga menyukai