Anda di halaman 1dari 18

PENGELOLAAN

DESA WISATA

DINAS PARIWISATA PROVINSI BALI


PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN BALI
BERTUMPU PADA 3 SEKTOR
Sektor Pertanian

Sektor Industri
Sektor Kecil dan
Pariwisata Menengah
KONDISI DAN POTENSI BALI

Luas : 5.632,86 km2


Populasi : 4.227.705 jiwa
Agama : 90% Hindu
Secara geografis terbelah menjadi 2 : utara –
selatan
o Secara administrasi : 8 kabupaten dan 1 kota
- 57 kecamatan
- 716 desa/kelurahan
o Secara tradisional : - 1.488 -1.493 Desa Adat
- 3.624 banjar
- 2.760 subak
- terdapat lebih dari 6.000
3
PEMULIHAN EKONOMI BALI

• Selama dua tahun (2020 dan 2021), Pertumbuhan Ekonomi Bali


terendah di Indonesia (Urutan ke 34), karena bali sangat
bergantung pada sektor pariwisata.
• Di tahun 2020, pertumbuhan ekonomi bali -9,31% dan ditahun
2021 -2,47%.
• Di tahun 2022 situasi pandemi COVID-19 di Bali berhasil ditangani,
aturan bagi pelaku perjalanan internasional menjadi lebih mudah
dan lebih sederhana. Akumulasi Pertumbuhan Ekonomi Bali tahun
2022 sebesar 4,84%.
• Pertumbuhan ekonomi Bali tahun 2023 pada Triwulan pertama
(TW I) telah mencapai 6,04.%
PERKEMBANGAN INDIKATOR PARIWISATA BALI
SEBELUM DAN SESUDAH PANDEMI COVID-19

KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA

TAHUN TAHUN TAHUN


TAHUN TAHUN
2020 2021 2022
2019 2023
1.069.473 51 2.155.747
6.275.210 orang 2.355.431
orang orang orang
*Data s/d Juni
DATA KUNJUNGAN
Tahun 2023
(UPDATE
JUNI)
- Wisatawan dari
Australia
mendominasi
kedatangan
wisman ke Bali
- Urutan berikutnya
India , USA, Inggris
dan Singapura
TANTANGAN DAN KENDALA PARIWISATA BALI
PASCA PENERBITAN SE NO.4 TAHUN 2023

1. SE No.4 Tahun 2023 ini bukan merupakan produk


hukum yang bersifat mengikat,

2. Diperlukan sosialisasi kepada seluruh stake holder


pariwisata dan masyarakat Bali terkait maksud
dan tujuan dari SE No.4 Tahun 2023 ini,

3. Pemerintah Provinsi Bali belum mampu


melaksanakan sendiri Pengawasan dari penerapan
SE No.4 Tahun 2023 ini,

4. Bahwa SE ini ditetapkan karena adanya dinamika


perkembangan pariwisata di Bali pasca pandemi
Covid-19
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali
TJOK BAGUS PEMAYUN, A.Par., MM

“KEPARIWISATAAN BALI
BERORIENTASI PADA PARIWISATA
BERBASIS BUDAYA, BERKUALITAS
DAN BERMARTABAT”
BERKUALITAS Penyelenggaraan Berdasarkan Tri Hita Karana yang
Kepariwisataan Bali bersumber dari nilai-nilai budaya dan
Kualitas Destinasi Pariwisata kearifan local Sad Kerthi
Kualitas Industri Pariwisata sasaran wisatawan adalah :
Kualitas Pemasaran Pariwisata •

wisatawan yang waktu tinggalnya lebih lama,
wisatawan yang berbelanja lebih banyak,
Kualitas Kelembagaan (SDM) •

wisatawan yang peduli lingkungan dan kebudayaan,
wisatawan yang memberdayakan sumber daya lokal
(tenaga kerja lokal, komoditas lokal, produk lokal, investasi lokal).
PRODUK HUKUM PARIWISATA

1. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 15 TH 2023


TENTANG PROVINSI BALI
2. PERDA. 5 TH 2020 TENTANG STANDAR
PENYELENGGARAAN KEPARIWISATAAN BUDAYA BALI
3. PERGUB. 28 TH 2020 TENTANG TATA KELOLA PARIWISATA
BALI
4. PERGUB 52 TH 2021 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN
PERDA 5 TH 2020 SPKBB

“Penyelenggaraan kepariwisataan budaya bali perlu ditata


secara komprehensif Melalui Pembangunan Secara Terpola,
Menyeluruh, Terencana, Terarah, dan Terintegrasi”9
Penglipuran Traditional Village
DESA WISATA YANG DITETAPKAN KAB./KOTA

Buleleng 75 Bangli 31
Jembrana 7
Tabanan 25 Karangasem 26
Gianyar 32
.
Klungkung 19
Badung 17
238 DEWI
Denpasar 6
PRINSIP-PRINSIP
PENGEMBANGAN DESA WISATA
1. ASPEK PRODUK o Keaslian (Authenticity)
o Tradisi Masyarakat
2. SDM YANG KOMPETEN DAN Setempat (Local Tradition)
PROFESIONAL o Sikap dan Nilai (Attitides
and values)
3. MANAJEMEN DAN o Konservasi dan Daya
KELEMBAGAAN/PENGELOLA Dukung (Conservation and
carryng capacity)
4. PROMOSI DAN PEMASARAN
YANG FOKUS DAN SELEKTIF
5. INVESTASI YANG BERORIENTASI PADA ASET LOKAL
LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN
DESA WISATA
PROSES PENETAPAN DESA WISATA PENGELOLA
Penetapan Desa Wisata dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
a. Pengusulan penetapanDesa Wisata ditujukan
Pengelolaan Desa Wisata dapat dilakukan
kepada Pemerintah Desa yang disetujui melalui oleh :
musyawarah;
b. hasil musyawarah yang ditetapkan dengan keputusann Kepala
a. Pemerintah Desa;
Desa b. Pokdarwis; (Kelompok Sadar Wisata)
dan disampaikan kepada Dinas yang membidangi pariwisata c. Desa Adat
c. Kabupaten/Kota;
Perangkat Daerah dan
Kabupaten/Kota melakukan verifikasi dan uji
kelayakan terhadap usulan Desa wisata yang memenuhi persyaratan
Jenis-jenis Badan Usaha
a. koperasi;
Desa Wisata ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota.
b. badan usaha milik desa; dan/atau
Pemerintah Daerah Kab./Kota berkewajiban melaporkan Desa Wisata c. baga utsaha padruwen Desa Adat.
yang telah ditetapkan kepada Gubernur melalui Perangkat Daerah
Provinsi yang menyelenggarakan Urusan di bidang Pariwisata. REGULASI
a. PERDES
b. KEPUTUSAN PARUMAN DESA ADAT
PERAN ASOSIASI
ASOSIASI DESA WISATA
KEPUTUSAN KEPALA DINAS PARIWISATA PROV BALI
NOMOR : 556/ 1941 /I/DISPARDA. 2019 TENTANG
PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PENGURUS
FORUM KOMUNIKASI DESA WISATA

Pengukuhan dan Pelantikan JEJARING POKDARWIS BALI


perioda 2022-2025, hari Kamis 24 Nov. 2022.

- Memfasilitasi dan mendampingi Desa


Wisata di Wilayah Kab./Kota Se Bali, serta
Korwil di Tk. Kab./Kota.
- Melaksanakan kegiatan dan aktivitas yang
menunjang pengembangan kepariwisataan
Bali khususnya Desa Wisata
- Menjadi mitra pemerintah pengembangan
Dewi
KESIMPULAN

Secara singkat , 8 langkah Pengembangan Desa Wisata yaitu:


● Temukan potensi desa melalui rembug bersama seluruh kalangan warga desa.
Bisa keindahan alam, hasil bumi, kekayaan flora fauna/hayati, sosiokultural,
masyarakat, tradisi atau hal-hal yang bersifat khas/unik yang tak dimiliki
daerah lain. (1)
● Temukan permasalahan yang bisa menjadi penghambat, mulai dari yang
bersifat fisik, nonfisik atau sosial, baik dari internal maupun eksternal desa.
(2)
● Bangun komitmen dari seluruh komponen desa untuk mengangkat potensi desa.
Komitmen ini yang biasanya menjadi faktor penting terwujudnya desa sebagai
lokus wisata perdesaan. (3)
● Deskripsikan dampak yang akan muncul, baik dampak baik maupun buruk.
Masing-masing desa memiliki karakteristik yang akan menimbulkan dampak yang
juga berbeda, terutama perubahan-perubahan sosial kultural. (4)
● Persiapkan segala perangkat aturan/regulasi norma yang lebih bertujuan untuk
mengawal pengembangan desa wisata dari penyimpangan yang mungkin saja bisa
terjadi. (5)
● Lakukan pelatihan untuk seluruh kalangan desa, termasuk pemerintah desa. Mulai
tentang manajemen pariwisata, pengelolaan tempat wisata, manajemen
pengunjung, hingga inovasi-inovasi yang perlu dikembangkan. (6)
● Gunakan segala media untuk memeperkenalkan dan
mempublikasikan potensi wisata desa baik media
konvensial maupun non konvensial. Internet kini
menjadi sarana publikasi yang sangat efektif yang bisa
menjangkau seluruh belahan bumi. (7)
● Pelajari kesuksesan desa wisata lain, khususnya dengan
desa wisata sejenis. Hanya Desa Wisata dengan
manajemen yang profesional dan inovatif saja yang
terus eksis. (8)
Terimakasih
Suksma

Anda mungkin juga menyukai