Anda di halaman 1dari 5

"Desa Wisata Harapan Baru Pariwisata Indonesia"

By : Sirajuddin, SST.Par., MT.Par., M. Sc.Par (Dosen Pariwisata Poltekpar Lombok


Kemenparekraf RI /Alumni S1 Pariwisata Univ. Udayana Bali dan Alumni S2 Magister
Arstektur dan Perencanaan Pariwisata UGM Jogjakarta/ JFC - Director Planning and
Development Tourism and Creative 2020-2024)

Pariwisata adalah industri Penghasil Devisa Nomor 4 sebelum Pandemi Covid 19.
Pariwisata pula menjadi tumpuan masa depan harapan generasi muda dalam mencari lapangan
kerja. Tidak ketinggalan pada saat itu Lembaga pendidikan Tinggi dan pelatihan Pariwisata
bermunculan dimana-mana. Bahkan Pariwisata adalah andalan Daerah dalam meraup
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Retribusi Daerah . Misalnya saja Lombok Barat dan Lombok
utara, Kabupaten Badung Bali, Labuan Bajo NTT, Kepulauan Seribu Jakarta sangat
membanggakan Pariwisata sebagai penyumbang Pajak, PAD, Retribusi.

Begitu hebatnya pariwisata anggaplah Tahun 2018 dan 2019 sebelum wabah Covid 19
datang pariwisata di targetkan 20 juta wisman. Bahkan Begitu penting dan strategisnya
pariwisata membuat Bapak Presiden Joko Widodo mengambil Kebijakan program Pariwisata 10
Bali Baru yang dikenal 10 Destinasi unggulan, kemudian membuat Indonesia ditakuti negara-
negara Asean dan Asia. Bahkan Akhir Tahun 2019 Bapak Presiden Jokowi telah menetapkan 5
Desitinasi Super Prioritas yaitu Mandalika - Borobudur- Labuan Bajo – Danau Toba – Likupang.
Namun cerita manis dan indah tersebut seperti kita tidak percaya hanya 2 Tahun diserang
Wabah Covid-19. Pariwisata seperti tidak berdaya dan tidak mampu bangkit. Seorang Doktor
Pariwisata Drs. I Putu Anom, M.Par, dkk, dalam sebuah opini Pariwisata sampai memberikan
statement dalam sebuah opini yang dimuat di media Lokal Bali (Media Bali Edisi 106/2021
Tanggal 16 Februari 2021) mengatakan "Bali sebagai pusat pariwisata dunia dan pusat
keberhasilan pariwisata Indonesia pertumbuhan ekonomi saat ini Bali minus 9,21 %.” Hal ini
sejalan pernyataan Menparekraf RI Sandiaga Uno "Pademi Covid 19 berdampak turunnya
pendapatan sektor pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nasional, khususnya Bali lebih dari 80%
masyarakat Bali tergantung pariwisata” (www.wartaekonomi.co.id/25/1/2021), sementara Nilai
Tukar Rupiah tukar rupiah semakin tertekan. Sejalan dengan Menterinya Presiden Joko Widodo
pun sangat focus pula terhadap pengembangan desa wisata harapan baru Indonesia yaitu telah
menargetkan 50 Desa Wisata di wilayah 5 DSP andalan Indonesia tersebut sejak tahun 2020
dengan kategori mengembangkan desa wisata sebagai berikut: (1) 50 Desa Wisata DSP, (2) 20
Desa Wisata Non DSP, (3) 30 Desa Wisata DSP tahap 2. Dengan demikian ada 80 Desa Wisata
DSP ditambah 20 Desa Non DSP di Indonesia (https://jurnaldesa.id/2020).

Berdasarkan data Bloomberg tanggal 19 Februari 2021 (https//market.com/2021)


melawan Dollar AS sampai pada angka Rp. 14.080,- per Dollar AS. dan melawan mata uang
global, uang Eropa (Euro) yakni (-0,22%), poundsterling (-0,08%). Di Asia pun Rupiah terus
melemah melawan sebagaian besar mata uang Asia: Dollar Taiwan (-1,60%), Dollar Hk (0,17%),
yuan (-0, 09%), dan Dollar Singapore 0,09% (WE ONLINE, Jakarta, 22 Januari 2021).

Pariwisata betul-betul diserang dari berbagai arah dan tantangan. Begitu pula Labuan
Bajo Kabupaten Manggarai Barat NTT Pusat Pariwisata Dunia terjadi penurunan kunjungan
wisman sangat dratis akibat covid 19 yaitu hanya 51. 618 orang jika dibanding tahun 2019
mencapai 221.708 orang. Begitu pula pintu masuk wisatawan manca negara dari Jawa Timur
Tahun 2020 hanya mencapai 37.257 orang, sedangkan Tahun 2019 mencapai 223.353 orang dan
terendah selama 5 Tahun terakhir terendah 83,32% (http://www.suarasurabaya.net/2021). Begitu
pula Jawa Barat anjlok hampir 100% Tahun 2020 ditarget 1,9 juta orang wisman dan wisnus 51
juta orang di revisi menjadi 31 ribu orang wisman dan 19 juta wisnus dan Realisasi 2020 masih
kecil sampai Juni 31 orang wisman dan wisnus 20 ribu orang. Tahun 2019 Jabar kunjungan
wisman mencapai 3 juta orang sedangkan wisnus 60 juta orang (http://jabarprov.go.id/2020).
DKI Jakarta mungkin nasibnya sama dengan bahkan lebih parah turun sampai 99,8 di bulan
April 2020. Tahun 2019 kunjungan wisman 156.796 orang wisman (Statistik. jakarta.go.id/2020)
dan secara nasional kunjungan wisman yang dicatat BPS HANYA 4,02 juta orang bila
dibandingkan tahun 2019 mencapai 16,11 juta orang merosot 75,03% Year on Year (Yoy).
Tahun 2020 di target 20 juta wisman pun buyar karena dampak covid 19.

Penurunan nasional masih jauh lebih baik dibanding didaerah rata-rata 80-90%
(http://nasional .kontan.co.id/2020). Angka kunjungan wisman menurun dari beberapa daerah
dan nasional dapat di pastikan akibat tidak adanya aktifitas pariwisata, artinya dampak dari
covid 19 pariwisata tidak bergerak maksimal secara nasional "Maka solusinya menurut
DOKTOR Pariwisata Unud Denpasar Bali Dr. I Putu Anom, M.Par memberikan Saran agar
Bandara Ngurah Rai dibuka untuk wisatawan internasional dengan mengikuti standar WHO,
protokol yang ketat yg penting wisatawan sehat, aman dan nyaman berwisata.”

B. Harapan Baru Program Desa wisata Maju, Mandiri dan Bersertifikat Pariwisata
Dimulai dari Desa untuk Bangkit.

Ketika kehadiran Bapak Sandiaqa Uno menggantikan bapak Wisnutama banyak pro dan
kontra, banyak yang ragu. Namun melihat geliat dan gairah serta motivasi beliau datang dengan
slogan penuh harapan yaitu Pariwisata harus "Adaptasi-Inovasi dan Kolaborasi" langkah ternyata
sangat disambut semua oleh pelaku pariwisata dan menjadikan Bali sebagai destinasi pertama
yang harus dimulai program itu. Sandiaqa Uno sangat lihai mengatur strategi dan insting
bisnisnya Sangat efektif. Ibarat suatu peran yang dikuatkan dulu adalah pasukan utama maka
Bali lah pasukan utama sebagai branding Adaptasi Inovasi-Kolaborasi.

Langkah ini sangat sukses besar 2 bulan awalnya antusiasme PHRI Pusat ASITA, HPI
dan stakeholder pariwisata lainnya menyambut pariwisata era baru ini sangat baik. Dalam kaitan
ini muncul lagi program menarik yg tidak kalah menarik yaitu 244 Desa 2024 maju, Mandiri dan
bersertifikat. Program cocok diterapkan diera seperti saat ini karena berwisata di desa sangat
aman karena interaksi dengan alam, budaya lokal tidak sepadat wisata massal seperti Pantai atau
event. Berikut program tersebut :
1. Kerjasama dengan ASIDEWI, Kemendes PTT, Travel. co, Carventer.
2. Konsep Pariwisata berbasis
3. Slogannya adalah ayo GEBER, GERCEP dan GASPOL. Gerak bersama, Gerakan Cepat
dan Garap semua potensi usaha untuk lapangan kerja.
4. Program ini sudah dimulai tanggal 30 Januari 2021 - 28 Februari 2021 dilaksankaan
Sabtu dan MInggu jam 10.00 WIB.
5. Kepiawian Menparekraf mengajak semua pelaku pendukung pariwisata untuk terus
memajukan pariwisata termasuk Duet maut dengan Menteri BUMN dengan menyiapkan
Holding BUMN Pariwisata (wartaekonomi.co.id/2021) serta dukungan Tiket.com
membantu gerak cepat pulihkan industri pariwisata, bergerak cepat keseluruh destinasi
unggulan seperti berkantor di Bali 3-4 hari tiap bulan, menyiapkan data, terukur , tepat
sasaran dan tepat manfaat. Beliau betul-betul menteri Pariwisata yang mampu
menggabungkan Pariwisata secara totalitas .
6. Terkait program diatas diperuntukan pada desa wisata yang telah, sedangkan dan akan
mau action.
7. Target akhir adalah produk dan masyarakat bisa lebih hidup semua Gercep, Geber dan
Gaspol adalah slogan yang unik dan menarik.

Berikut Jadwal Virtual Tour Desa Wisata Maju, Mandiri dan bersertifikat "Pesona
Indonesia" jadwal penayangannya sebagai berikut:

1. Eksotisme Desa Pulau Baguk Kepulauan Banyak Sabtu, 30 Januari 2021, pukul 10.00
WIB.
2. Legenda Pulau Pangeran Desa Belibak Kepulauan Anambas Minggu, 31 Januari 2021,
pukul 10.00 WIB.
3. Goa Terakhir untuk Walet Sabtu, 6 Februari 2021, pukul 10.00 WIB
4. Wisata Manis dan Menantang Desa Wisata Nanas Madu Pemalang Minggu, 7 Februari
2021, pukul 10.00 WIB
5. Kearifan Berkelanjutan Masyarakat Bayan Sabtu, 13 Februari 2021, pukul 10.00 WIB
6. The Guardians of Selat Pantar Minggu, 14 Februari 2021, pukul 10.00 WIB
7. Rahasia Teluk Cendrawasih Sabtu, 20 Februari 2021, pukul 10.00 WIB
8. Membaca Alam Bersama Bajo Mola Minggu, 21 Februari 2021, pukul 10.00 WIB
9. Kilau Indah Desa Ngilngof Sabtu, 27 Februari 2021, pukul 10.00 WIB
10. Kisah Sebujit yang Tersembunyi Minggu, 28 Februari 2021, pukul 10.00 WIB.

Kesimpulan :

Peningkatan aktifitas Pariwisata sangat tergantung peran desa Wisata dan kondisi Covid segera
berakhir dan Program Gercep, Geber, Gasspol tetap kita jalankan bersama.

Semoga Pariwisata menjadi Primadona Devisa kembali, mulai hidupnya lapangan kerja
pariwisata, Bangkitnya Peningkatan PAD, dan lahirnya kembali Kegiatan pendapatan Ekonomi
Kerakyatan. Mari kita Geber- Gercep - Gaspol dalam strategi Adaptasi- Inovasi - Kolaborasi .
Mari kita tetap tersenyum dengan "Pesona Indonesia ".

Anda mungkin juga menyukai