Anda di halaman 1dari 63

LAPORAN STUDI LAPANGAN

DI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA


PEMERINTAH KOTA BATAM

8 – 12 AGUSTUS 2022

Disusun Oleh Kelompok II :


1. Drs. Dewa Made Alit Budi Siswanto, ME
2. Rahmawati Setyoardini, S.Ip, MPA
3. Inayatur Robbaniyah, S.IP
4. Faiz Fadholi, S.Kep
5. David Purwo Wahyudi Widodo, S.Kom, M.Si
6. Rudianto, S.TP, MT
7. Adian Darmauli Sinaga, S.Sos
8. Misrawi, SH
9. Drs. Achmad Yani, M.Pd
10. Nawari, S.Sos
11. Mohammad Mahfud, S.Sos
12. Anang Budi Wasono, ST
13. Hadi Santoso, SE, M.Si
14. Wihariyanto, SE
15. Wahyudi eko Prasetyo, S.Sos, M.Si
16. Firman Hidayat, SE

PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN XVIII


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kelompok Kegiatan BENCHMARKING TO BEST
PRACTICE di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Propinsi Kepulauan Riau.
Penyusunan Laporan ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas kelompok Peserta
Diklat Kepemimpinan Tingkat III Angkatan V Propinsi Jawa Timur di Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Batam Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2022.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan saran dan masukan terhadap penyusunan laporan ini.
Kami berharap laporan ini bisa bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Semoga Laporan ini dapat bermanfaat dalam menambah wawasan bagi seluruh
pembaca. Amin Yaa Robbal Aalaamin.

Batam, Agustus 2022

2
Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang ………………………………………………….
B. Maksud dan Tujuan
C. Waktu dan Tempat Studi Lapang
BAB II Deskripsi Lokus
A. Gambaran Umum Lokus
B. Kepemimpinan Pelayanan Publik
C. Kepemimpinan Pengendalian Kinerja
BAB III Lesson Learn
A. Benchmarking
B. Cakupan Manfaat
C. Membangun Dukungan Pimpinan
D. Pemberdayaan Staf
E. Pelayanan
F. Keunggulan Pelayanan
G. Pemanfaatan Teknologi Informasi
BAB IV Penutup
A. Kewenangan Jabatan
B. Permasalahan Kinerja Organisasi
C. Gagasan Perubahan
D. Cakupan Manfaat
E. Sasaran Kinerja Organisasi
F. Membangun Tim Pelaksana
G. Menjaga Keberlangsungan Kionerja Organisasi

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pelatihan kepemimpinan administrator yang selanjutnya disingkat PKA adalah
pelatihan struktural kepemimpinan administrator sebagaimana diatur dalam peraturan
pemerintah yang mengatur mengenai manajemen pegawai negeri sipil. PKA dilaksanakan
dalam bentuk pelatihan yang dilakukan melalui jalur pelatihan klasikal dan nonklasikal.
Pelatihan nonklasikal merupakan proses pembelajaran yang dilakukan melalui e-learning,
bimbingan di tempat kerja, dan/atau metode lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan.

Sebagai peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator masih perlu belajar untuk


membuat kebijakan yang dapat diterapkan di Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Dengan
harapan memperoleh referensi sebagai dasar dalam merancang program kerja dalam rangka
meningkatkan kinerja pelayanan publik. Dalam kesempatan ini, Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Banyuwangi terpilih sebagai lokus dengan mempertimbangkan kinerja
organisasi yang baik dan bentuk inovasi yang dikembangkan.
Dalam kesempatan ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam terpilih sebagai
lokus dengan mempertimbangkan kinerja organisasi yang baik dan bentuk inovasi yang
dikembangkan. Kota Batam merupakan kota yang terdiri dari kepulauan, lebih dari 300 pulau
yang masuk dalam wilayah kota ini. Dengan posisinya yang strategis sebagai salah satu
gerbang masuk Indonesia di wilayah barat, Batam menjadi daerah di Indonesia yang
memiliki beragam jenis wisata yang menjadi daya tarik wisatawan.
Hingga kini bisa melihat beragam wisata berkembang di Kota Batam. Mulai wisata
bahari, wisata cagar alam, wisata belanja, wisata kuliner, hingga sport tourism. Pariwisata
Kota Batam pun terus berkembang dan menjadi salah satu wisata tujuan wisata nasional.
Pulau Batam menduduki peringkat ke tiga dalam destinasi pariwisata nasional.
Berikut data kunjungan wisatawan ke Kota Batam dari tahun 2016 – 2021.

4
Tabel 1.1 KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE KOTA BATAM
TAHUN 2016 s/d 2021

2022
NO TAHUN 2020 2021
(s/d Juni)

JUMLAH 299.158 2.651 39.671

Saat pandemi covid 19 pada pertengahan 2020 lalu, pariwisata menjadi salah satu
sektor di dunia yang sangat terdampak. Tak terkecuali pariwisata Indonesia.
Kini, setelah dua tahun terdampak dan pandemi mulai bisa dikendalikan ditambah
dengan kebijakan pemerintah yang mendukung bangkitnya kembali sektor pariwisata, sektor
yang merupakan penghasil devisa nomer dua di Indonesia ini pun mulai kembali bergerak.
Pariwisata kembali diharapkan menjadi sektor pengungkit perekonomian nasional.
Kota Batam sebagai salah satu tujuan wisata nasional dengan segala strateginya
dinilai berhasil untuk kembali menggerakkan sektor pariwisata. Data terbaru mencatat
kunjungan wisatawan ke kota ini terus meningkat.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pergerakan wisatawan mancanegara
(wisman) ke Indonesia pada Juni 2022 mencapai 345,44 ribu kunjungan. Angka tersebut naik
tajam hampir 2.000 persen atau 1.973,96 persen dibandingkan dengan Juni 2021.
Berdasarkan data yang dirilis BPS Kota Batam, kunjungan wisatawan mancanegara
(wisman) ke Kota Batam pada periode Januari-Juni 2022 mencapai 66.145 kunjungan. Pada
bulan Juni 2022, kunjungan wisatawan melonjak 136,69 persen dari bulan sebelumnya. Pada
Juni 2022 Kota Batam dikunjungi 39.671 wisman, meningkat dari bulan Mei 2022 yang
16.761 kunjungan.
Data dari BPS juga menyebutkan jika dibandingkan dengan Juni 2021, kunjungan
wisman pada Juni 2022 mengalami kenaikan sebesar 15.705,18 persen.
(https://travel.okezone.com/read/2022/08/03/406/2641153/meroket-tajam-turis-
singapura-dan-malaysia-dominasi-kunjungan-wisman-ke-batam?page=1 )

B. MAKSUD DAN TUJUAN

5
1. Untuk mengetahui dan mengidentifikasi berbagai kebijakan yang diambil oleh
Pemerintah Kota Batam, khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam
dalam menggerakkan kembali sektor pariwisata pasca terkendalInya kasus covid 19
di Indonesia;
2. Untuk belajar dari pengalaman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam dalam
mengelola dan mengembangkan program kepariwisataan dan seni budaya dinas
tersebut;
3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat keberhasilan dalam
pelaksanaan program;
4. Membandingkan dan mengadopsi semua nilai positif yang sudah berjalan di lokus
tersebut
5. Sebagai bahan untuk berinovasi dalam upaya meningkatkan kinerja sektor
kepariwisataan.

C. WAKTU DAN TEMPAT STUDI LAPANG


Adapun waktu pelaksanaan tanggal 8 s.d 12 Agustus 2022 dan lokus yang kami pilih
adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kota Batam.

BAB II

6
DESKRIPSI LOKUS

A. GAMBARAN UMUM LOKUS


1. Letak Geografis Pemerintah Kota Batam

Kota Batam terletak pada 0 derajat 25' 29" LU - 1 derajat 15'00" LU dan 103
derajat 34' 35" BT - 104 derajat 26'04" BT, Kota Batam merupakan salah satu kota yang
letaknya sangat strategis karena berada di jalur pelayaran internasional.

Adapun batas wilayah Kota Batam adalah sebagai berikut :

- Sebelah Utara : Selat Singapura dan Singapura


- Sebelah Timur : Pulau Bintan dan Tanjung Pinang
- Sebelah Selatan : Kabupaten Lingga
- Sebelah Barat : Kabupaten Karimun

Kota yang merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau ini, memiliki luas
wilayah daratan seluas 715 km², sedangkan luas wilayah keseluruhan mencapai
1.575 km². Suku yang mendiami di kawasan tersebut antara lain: Melayu, Jawa, Batak,
Minangkabau, Tionghoa, dll.

Secara administratif, Batam terbagi dalam 12 Kecamatan dan 64 Kelurahan. Pada


tahun 2021, jumlah penduduk Batam mencapai 1.193.088 jiwa, dengan kepadatan 1.153
jiwa/km²

Kota Batam beriklim tropis dengan suhu rata-rata 26 sampai 34 derajat celsius.
Kota ini memiliki dataran yang berbukit dan berlembah. Tanahnya berupa tanah merah
yang kurang subur dan cuaca yang sering berubah sehingga untuk dijadikan lahan
pertanian hanya tanaman yang dapat tumbuh tanpa mengikuti musim.

Wilayah kota Batam terdiri dari 329 buah pulau besar dan kecil, yang letak satu
dengan lainnya dihubungkan dengan perairan. Pulau-pulau yang tersebar pada
umumnya merupakan sisa-sisa erosi atau pencetusan dari daratan pratersier yang
membentang dari Semenanjung Malaysia di bagian utara sampai dengan Pulau Moro,
Kundur, serta Karimun di bagian selatan. Permukaan tanah di Kota Batam pada
umumnya dapat digolongkan datar namun disana-sini berbukit-bukit, berbatu muda
dengan ketinggian maksimum 160 meter di atas permukaan laut. Sungai-sungai kecil

7
banyak mengalir dengan aliran pelan yang dikelilingi hutan-hutan serta semak belukar
yang lebat.

Perairan Kota Batam merupakan wilayah ekosistem perikanan Kepulauan Riau.


Tipe habitat yang digunakan satwa liar ini yaitu : pantai, mangrove, rawa/danau,
lading/kebun, hutan sekunder dan hutan primer.

Sebelumnya Kota Batam memiliki dua macam pemerintahan yaitu Pemerintah


Kota dan Badan Pengusahaan. Namun pada tanggal 17 September 2019 berakhirnya
pemerintahan dualisme sehingga Badan Pengusaha Batam diberikan kepada
Pemerintahan Walikota Batam berdasarkan Pada Kebijakan tertuang dalam Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 62 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas PP 46/2007
tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.

Pertumbuhan ekonomi Kota Batam yang lebih tinggi dibandingkan dengan laju
pertumbuhan ekonomi nasional menjadikan wilayah ini andalan bagi pemacu
pertumbuhan ekonomi secara nasional maupun bagi Provinsi Kepulauan Riau. Beragam
sektor penggerak ekonomi meliputi sektor komunikasi, sektor listrik, air dan gas, sektor
perbankan, sektor industri dan alih kapal, sektor perdagangan dan jasa merupakan nadi
perekonomian Kota Batam. Keberadaan kegiatan perekonomian di Kota Batam juga
dalam rangka meningkatkan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah Kota Batam sebagai pelaksana pembangunan Kota Batam bersama-


sama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Batam, memiliki komitmen dalam
memajukan pertumbuhan investasi dan ekonomi Kota Batam, yang kemudian
diharapkan terciptanya pembangunan Kota Batam yang berkesinambungan. Batam,
bersama dengan Bintan dan Karimun kini telah berstatus sebagai Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK). Dengan ini diharapkan dapat meningkatkan investasi di Batam yang pada
akhirnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Batam yang ditetapkan pemerintah pusat sebagai Kawasan Perdagangan Bebas


Indonesia (Indonesia Free Trade Zone) dalam hal ini dilaksanakan oleh BP Batam (Badan
Pengusahaan Batam) telah menjadi Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas.
Di mana pelabuhan di Kota Batam, Kabupaten Bintan, dan Kabupaten Karimun memiliki
izin bebas pajak barang ekspor-impor yang berlaku mulai 1 April 2009. Hal ini membuat
barang elektronik di Kota Batam atau kendaraan dibebaskan dari PPN, dan

8
menyebabkan barang elektronik yang akan keluar dari Batam dikenakan Pajak
Tambahan, serta mobil yang saat dibeli tidak dibayar PPN-nya, tidak bisa dibawa keluar
Batam, sebelum membayar PPN 10%

Batam merupakan pulau dengan sejuta peluang pada berbagai sektor. Salah satu
yang tidak boleh terlewatkan adalah sektor pariwisata. Sebagai daerah kepulauan,
Batam tentunya memiliki berbagai keindahan alam yang dapat dinikmati oleh siapapun
yang berkunjung ke Batam. Keindahan resort, laut, pantai, hingga lapangan golf dapat
dinikmati saat berada di Batam. Sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
Bebas, Batam dapat menjadi salah satu tujuan wisata, baik wisatawan domestik maupun
mancanegara

Pulau Batam memiliki beragam jenis wisata, yang merupakan daya tarik dalam
menarik wisatawan untuk datang berkunjung. Pulau Batam menduduki peringkat ke tiga
dalam destinasi pariwisata nasional. Hal ini disebabkan oleh letak Pulau Batam yang
sangat strategis yaitu Berbatasan dengan Negara Singapura, Malaysia, Brunei
Darussalam, Vietnam, Kamboja dan Thailand.

Pulau Batam merupakan pulau inti karena ukurannya yang paling besar di antara
pulau-pulau kecil disekitarnya. Bukan itu saja pulau ini merupakan pulau yang paling
lengkap infrastrukturnya dibandingkan pulau-pulau lainnya, sehingga pulau ini sebagai
destinasi utama wisatawan yang menunjang pulau-pulau lainnya. Yang mana Pulau ini
juga terdapat berbagai macam jenis wisata, salah satunya adalah wisata bahari. Fasilitas
yang lengkap di pulau ini sangat mendukung kegiatan pariwisata di pulau ini.

Dengan memanfaatkan berbagai kemudahan dan fasilitas yang ada di Batam,


wisatawan dapat menikmati berbagai destinasi wisata di Batam dengan mudah,
diharapkan sektor pariwisata juga bisa berkembang dan menjadi sektor unggulan dan
terus berkembangan karena berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
perekonomian masyarakat.

Jumlah destinasi wisata di Kota Batam sebanyak 17 tempat destinasi. Adapun


secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.1.

9
Tabel 2.1. Data Destinasi Wisata Kota Batam

NO. DESTINASI NO. DESTINASI

1 Kebun Raya Batam 10 Batam Forest Top

2 Mega Wisata Ocarina Batam 11 Taman Wisata Habibie 1000 Tangga

3 Pancur Telaga Bidadari 12 Masjid Muhammad Cheng Hoo

4 Pantai Elyora 13 Marina City

5 Pantai Viovio 14 Bukit Tanjung Uma

6 Sea Forest Adventure 15 Jembatan Barelang

7 Pantai Nongsa 16 Bukit Senyum

8 Pantai Sekilak 17 Pantai Marina Batam

9 Nagoya Hill

Sumber : Pemerintah Kota Batam

2. Profil Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kota Batam

Berdasarkan Peraturan Walikota Batam Nomor : 10 Tahun 2016 tentang


Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Batam, Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, merumuskan, membina,
mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis
pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan
di bidang Kebudayaan dan Pariwisata daerah sesuai dengan kewenangannya.

Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud, maka Perangkat Daerah memiliki


tugas dan fungsinya, sebagai berikut:

a) KEPALA DINAS

Yang mempunyai tugas pokok sebagai berikut:

a. Menetapkan rencana dan program kerja Kebudayaan dan Pariwisata sesuai dengan
kebijakan umum daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

10
b. Memimpin, mengatur, membina dan mengendalikan pelaksanaan program dan
kegiatan serta penetapan kebijakan teknis pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
yang meliputi Sekretariat, Bidang Kebudayaan, Bidang Sarana dan Obyek Wisata,
Bidang Pengembangan Dan Promosi Wisata dan Bidang Ekonomi Kreatif, serta
Kelompok Jabatan Fungsional.
c. Membagi tugas dan mengarahkan sasaran kebijakan kepada bawahan sesuai dengan
program yang telah ditetapkan agar pekerjaan berjalan lancar.
d. Membina bawahan di lingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dengan cara
memberikan reward and punishment untuk meningkatkan produktivitas kerja.
e. Mengevaluasi pelaksanaan kebijakan operasional dengan cara membandingkan
pelaksanaan tugas dengan rencana program dan sasaran sesuai ketentuan
perundangan agar diperoleh hasil yang maksimal.
f. Menetapkan penyusunan data dan informasi bahan penetapan Rencana Kerja
Daerah yang meliputi: Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD),
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA), Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD), Rencana Strategis (RENSTRA) dan Rencana Kerja (RENJA) serta rencana kerja
lainnya sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
g. Menetapkan penyusunan data dan informasi bahan penetapan Laporan Kinerja
Daerah yang meliputi : Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ), Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD), Informasi Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (ILPPD), Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan
laporan lainnya sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.
h. Menyelenggarakan Sistem Pengendalian Internal Pemerintahan (SPIP) dan program
Reformasi Birokrasi di lingkungan pekerjaannya.
i. Merumuskan dan menetapkan target rencana pencapaian Standar Pelayanan
Minimal (SPM) urusan wajib Pemerintahan Daerah yang berhubungan dengan
pelayanan dasar pada urusan Kebudayaan dan
j. Pariwisata berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang undangan.
k. Menandatangani konsep naskah dinas sesuai dengan kewenangannya dalam lingkup
Kebudayaan dan Pariwisata.

11
l. Merumuskan dan menetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar
Pelayanan Publik (SPP) dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) di lingkup
Kebudayaan dan Pariwisata.
m. Menyelenggarakan monitoring dan pembinaan pelaksanaan penyelesaian
administrasi penataan organisasi, kelembagaan dan peningkatan kapasitas sumber
daya aparatur Kebudayaan dan Pariwisata.
n. Menyelenggarakan monitoring dan pembinaan pelaksanaan produk hukum lingkup
Kebudayaan dan Pariwisata.
o. Mengendalikan pemanfaatan dan pengelolaan sarana dan prasarana penunjang
pelaksanaan tugas-tugas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kepada para Kepala
Bidang.
p. Mengendalikan pemanfaatan dan pengelolaan keuangan di lingkungan Kebudayaan
dan Pariwisata.
q. Menetapkan Bendaharawan Pengeluaran, Pemegang Barang, Pengurus Barang,
Penatausahaan Keuangan, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Pembantu Bendahara
Pengeluaran sesuai dengan Pedoman
r. Pengelolaan Keuangan Daerah di lingkungan Dinas
s. Melaporkan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
t. Menyelenggarakan hubungan kerja fungsional dengan OPD, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Pusat.
u. Melaksanakan koordinasi semua kegiatan, kebijakan serta program Pemerintah Kota
Batam urusan Kebudayaan dan Pariwisata dengan pemangku kepentingan dalam
bentuk Surat Edaran, Surat Pemberitahuan serta sarana komunikasi lainnya.
v. Membina Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas.
w. Mengesahkan laporan pelaksanaan kebijakan di bidang Kebudayaan, bidang Sarana
dan Obyek Wisata, bidang Pengembangan Dan Promosi Wisata dan bidang Ekonomi
Kreatif, sebagai bahan pertanggungjawaban kepada Walikota melalui Sekretaris
Daerah.
x. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas di lingkungan
Kebudayaan dan Pariwisata.
y. Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya berdasarkan
ketentuan peraturan perundangan.

12
b) SEKRETARIS DINAS

Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dalam
memimpin, membina, mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-
tugas di bidang pengelolaan dan pelayanan kesekretariatan yang meliputi pengelolaan
umum dan kepegawaian, pengkoordinasian penyusunan program dan anggaran,
pengelolaan keuangan dan aset serta pengkoordinasian tugas-tugas dibidang. Dalam
melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sekretaris mempunyai fungsi:

a Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan program dan rencana kerja Dinas.


b Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan pelaporan kegiatan Dinas.
c Pelaksanaan pengkoordinasian pengelolaan dan pelayanan administrasi
kesekretariatan Dinas yang meliputi administrasi umum dan kepegawaian, program
dan anggaran serta keuangan dan aset.
d Pelaksanaan penginventarisasian, penyusunan dan pengkoordinasian penatausahaan
proses penanganan pengaduan.
e Pelaksanaan pengkoordinasian penyelenggaraan tugastugas bidang.
f Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan kesekretariatan.

Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud, Sekretaris mempunyai uraian


tugas :

a. Merumuskan program dan rencana kerja kesekretariatan berdasarkan kebijakan


operasional Dinas sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

b. Merumuskan penyusun kebijakan administratif kesekretariatan Dinas.

c. Menyelenggarakan pembinaan dan pengkoordinasian pengelolaan kepegawaian


berkaitan dengan analisa rencana kebutuhan, kualifikasi, kompetensi dan seleksi
pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

d. Melaksanakan pengkoordinasian penyusunan program, rencana kerja, dan pelaporan


penyelenggaraan tugas-tugas di Bidang.

e. Melaksanakan pembinaan dan pengkoordinasian pengelolaan keuangan dan aset


Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

13
f. Menyelenggarakan pengkoordinasian, pengelolaan pendokumentasian dan kearsipan
peraturan perundangundangan, surat menyurat, pengelolaan perpustakaan, protokol
serta dan hubungan masyarakat.

g. Menyelenggarakan pengkoordinasian penyusunan data dan informasi bahan


penetapan Rencana Kerja Daerah di lingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
yang meliputi: Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD), Rencana Strategis (RENSTRA) dan Rencana Kerja (RENJA) serta rencana kerja
Dinas lainnya sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

h. Menyelenggarakan pengkoordinasian penyusunan data dan informasi bahan


penetapan Laporan Kinerja Daerah di lingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
yang meliputi : Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ), Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD), Informasi Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (ILPPD), Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan
laporan lainnya sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.

i. Mengendalikan pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal Pemerintahan (SPIP) dan


program Reformasi Birokrasi di lingkungan pekerjaannya.

j. Memeriksa, memaraf dan/atau menandatangani konsep naskah dinas sesuai dengan


kewenangannya sesuai Tata Naskah Dinas.

k. Pengendalian pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar Pelayanan


Publik (SPP), dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada bidang-bidang di lingkup
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

l. Menyelenggarakan pembinaan Jabatan Fungsional.

m. Membuat telaahan staf sebagai bahan perumusan kebijakan kesekretariatan.

n. Melakukan hubungan kerja fungsional dengan OPD, Pemerintah Provinsi dan


Pemerintah Pusat.

o. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas kesekretariatan


sebagai bahan pertanggung jawaban kepada atasan.

p. Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya berdasarkan
ketentuan peraturan perundangan.
14
Dalam pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan uraian tugas sebagaimana dimaksud
Sekretariat terdiri dari :

a. Sub Bagian Perencanaan Program.

b. Sub Bagian Keuangan.

c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

c) SUB BAGIAN PERENCANAAN PROGRAM

Sub Bagian Perencanaan Program dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian. Kepala Sub
Bagian Perencanaan Program mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Sekretariat lingkup perencanaan program. Dalam melaksanakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud,Kepala Sub Bagian Perencanaan Program mempunyai fungsi:

a. Penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi kerja Dinas.


b. Pelaksanaan pengendalian program meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan
rencana kegiatan Dinas, koordinasi penyusunan rencana dan program Dinas serta
koordinasi pengendalian program.
c. Evaluasi dan pelaporan lingkup pengelolaan administrasi program kerja Dinas.

Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud, Kepala Sub Bagian Perencanaan


Program mempunyai uraian tugas :

a. Menyiapkan bahan untuk menyusun rencana program kerja dan kegiatan pada
lingkup Sub Bagian Perencanaan Program berbasis kinerja sesuai dengan lingkup dan
tugasnya.
b. Membagi tugas kepada bawahan berdasarkan rumusan tugas pokok dan fungsi serta
potensi bawahan agar pekerjaan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
c. Mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan program kerja di Sub Bagian
Perencanaan Program agar sasaran tetap terfokus.
d. Memimpin, mengatur, membina dan mengendalikan pelaksanaan tugas Sub Bagian
Perencanaan Program
e. Menyusun bahan kebijakan operasional Program sebagai pedoman pelaksanaan
Program dan Kegiatan Dinas.

15
f. Menyiapkan bahan analisis, pengumpulan, penyajian dan pelayanan data serta
pengelolaan sistem informasi pembangunan di lingkungan Dinas.
g. Menyiapkan bahan dan menyusun Rencana Anggaran untuk Belanja Tidak Langsung
dan Belanja Langsung pada Dinas.
h. Mengkompilasi, penyusun program dan kegiatan administasi umum dan publik, serta
bekerjasama dengan bidang-bidang dan unit terkait untuk mengkoordinasikan,
mengusulkan dan merevisi kegiatan dan program sesuai kebutuhan Dinas.
i. Menyusun administrasi dan penyiapan rencana kebutuhan sarana dan prasarana
perlengkapan Dinas
j. Menyusun dan menganalisis bahan, data dan informasi dalam rangka
penyelenggaraan Musyawarah
k. Perencanaan Pembangunan Daerah untuk penyusunan dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Rencana
Strategis (Renstra) OPD, Rencana Kerja (Renja) OPD, serta Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota.
l. Menyusun dan melaksanakan analisis bahan, data dan informasi dalam penyusunan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)
dan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (IPPD) Dinas
m. Menganalisis bahan perumusan program prioritas Dinas sebagai bahan perencanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja.
n. Memberikan saran dan bahan pertimbangan kepada Sekretaris yang berkaitan
dengan tugas Sub Bagian perencanaan program sebagai bahan pengambilan
keputusan/kebijakan.
o. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan penyusunan program kerja Dinas
sesuai dengan Kebijakan Kepala Dinas.
p. Menyusun dan/atau mengoreksi bahan penyusunan program kerja Dinas dan
membuat laporan kemajuan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kebijakan Kepala
DInas.
q. Mengonsep dan/atau mengoreksi susunan dan tulisan naskah dinas pada lingkup
kewenangannya sesuai dengan Tata Naskah untuk ditandatangani pimpinan.
r. Membuat telaahan staf sebagai bahan kebijakan di lingkup program dan anggaran.
16
s. Melakukan penyusunan Standar Operasional
t. Prosedur (SOP), Standar Pelayanan Publik (SPP), dan Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM) pada lingkup Sub Bagian Perencanaan Program.
u. Melakukan hubungan kerja fungsional dengan OPD, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Pusat.
v. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan
mempertanggungjawabkan kepada Sekretaris.
w. Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya berdasarkan
ketentuan peraturan perundangan.

d) SUB BAGIAN KEUANGAN

Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian. Kepala Sub Bagian
Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup
keuangan. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada, Kepala Sub
Bagian Keuangan mempunyai fungsi:

a. Penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi keuangan Dinas.


b. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyiapan bahan
penyusunan rencana anggaran, koordinasi penyusunan anggaran, koordinasi
pengelola dan pengendalian keuangan dan menyusun laporan keuangan Dinas.
c. Evaluasi dan pelaporan lingkup pengelolaan administrasi keuangan Dinas.

Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud, Kepala Sub Bagian Keuangan


mempunyai uraian tugas :

a. Menyiapkan dan menyusun rencana dan program kerja sesuai dengan lingkup dan
tugasnya berdasarkan kebijakan dan arahan dari Sekretaris.
b. Membagi tugas kepada bawahan berdasarkan rumusan tugas pokok dan fungsi serta
potensi bawahan agar pekerjaan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
c. Mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan program kerja di Sub Bagian
Keuangan agar sasaran tetap terfokus.
d. Menganalisis bahan kebijakan teknis Sekretaris sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
e. Memimpin, mengatur, mengendalikan kegiatan administrasi keuangan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta pelaporan pengelolaan keuangan
Dinas.

17
f. Menyiapkan bahan konsep naskah Dinas bidang keuangan sesuai petunjuk dari
pimpinan.
g. Melaksanakan proses pengelolaan keuangan serta pembukuan untuk belanja
pengeluaran.
h. Melaksanakan proses akuntansi dan pelaporan penatausahaan keuangan pada Dinas.
i. Memantau kegiatan pemeriksaan dan penelitian kelengkapan Surat Permintaan
Pembayaran Uang Persediaan (SPP-UP), Surat Permintaan Pembayaran Ganti Uang
(SPP-GU), Surat Permintaan Pembayaran Tambahan Uang (SPP-TU), Surat
Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS) sesuai dengan Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.
j. Menyusun dan/atau mengoreksi bahan penyusunan laporan keuangan Dinas sesuai
dengan Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
k. Menyiapkan bahan pelaksanaan penyelesaian tuntutan perbendaharaan dan
tuntutan ganti rugi sesuai dengan Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah di
lingkungan Dinas.
l. Melaksanakan tata kelola administrasi Barang Milik Daerah dilingkungan Dinas.
Meliputi : Inventarisasi, penyimpanan dan Pelaporan
m. Menyiapkan bahan usulan Bendaharawan Pengeluaran, Pemegang Barang,
Penatausahaan Keuangan, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Pembantu Bendahara
Pengeluaran, Sekretaris Kegiatan sesuai dengan Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah di lingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
n. Mengonsep dan/atau mengoreksi susunan dan tulisan naskah dinas pada lingkup
kewenangannya sesuai dengan Tata Naskah untuk ditandatangani pimpinan.
o. Membuat telaahan staf sebagai bahan kebijakan dibidang penatausahaan keuangan.
p. Melakukan penyusunan Standar Operasional
q. Prosedur (SOP), Standar Pelayanan Publik (SPP), dan Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM) pada lingkup Sub Bagian Keuangan.
r. Melakukan hubungan kerja fungsional dengan OPD, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Pusat.
s. Menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data hasil kegiatan
Sub Bagian Keuangan.
t. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan
mempertanggungjawabkan kepada Sekretaris.
18
u. Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya berdasarkan
ketentuan peraturan perundangan.

e) SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian. Kepala
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas pokok Sekretariat lingkup administrasi umum dan kepegawaian. Dalam
melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian mempunyai fungsi:

a. Penyusunan rencana dan program lingkup administrasi umum dan kepegawaian.


b. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan naskah Dinas, penataan
kearsipan Dinas, penyelenggaraan kerumahtanggaan Dinas, dan pengelolaan
perlengkapan.
c. Pelaksanaan administrasi kepegawaian yang meliputi kegiatan, penyiapan dan
penyimpanan data kepegawaian, penyiapan bahan usulan mutasi, cuti, disiplin,
pengembangan pegawai dan kesejahteraan pegawai.
d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup administrasi umum dan
kepegawaian.

Dalam melaksanakan fungsi Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai
uraian tugas :

a. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan di bidang umum dan kepegawaian sebagai


pedoman pelaksanaan tugas.
b. Menganalisis bahan kebijakan teknis Sekretaris sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
c. Menyusun rencana dan program kerja operasional kegiatan administrasi umum dan
administrasi kepegawaian.
d. Membagi tugas kepada bawahan berdasarkan rumusan tugas pokok dan fungsi serta
potensi bawahan agar pekerjaan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
e. Mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan program kerja di Sub Bagian
Umum dan kepegawaian agar sasaran tetap terfokus.
f. Memproses penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat-surat, dan
pengelolaan dokumentasi serta kearsipan.

19
g. Menyiapkan bahan dan pemeriksaan serta paraf pada penulisan tata naskah
dilingkungan Dinas.
h. Melaksanakan pelayanan keprotokolan, humas dan rapat-rapat dilingkungan Dinas.
i. Melaksanakan pengurusan kerumahtanggaan, keamanan, ketertiban dan kebersihan
kantor.
j. Melaksanakan pengadaan, pendistribusian dan pemeliharaan lingkungan kantor,
gedung kantor, kendaraan dan aset lainnya.
k. Melaksanakan pengelolaan perpustakaan dan pendokumentasian peraturan
perundang-undangan di lingkungan Dinas.
l. Melaksanaan koordinasi dalam menyiapkan bahan pengurusan administrasi
kepegawaian yang meliputi:pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan
pemeliharaan serta dokumentasi data kepegawaian, rencana kebutuhan formasi dan
mutasi pegawai, kenaikan pangkat, gaji berkala, pension dan cuti pegawai, kartu
pegawai, kartu isteri/kartu suami, Taspen, Taperum, Asuransi Kesehatan Pegawai,
Absensi, Surat Keterangan Untuk Mendapatkan Pembayaran Tunjangan Keluarga, izin
belajar dan tugas belajar, ujian dinas/ujian penyesuaian ijazah, ijin penceraian,
pengelolaan administrasi perjalanan dinas serta peningkatan kesejahteraan pegawai.
m. Menyusun dan menyiapkan bahan usulan pegawai untuk mengikuti
pendidikan/pelatihan struktural, teknis dan fungsional di lingkungan Dinas.
n. Melaksanakan fasilitasi pembinaan umum kepegawaian yang meliputi : analisis
jabatan, analisis beban kerja, evaluasi jabatan, pengkajian kompetensi dan kualifikasi
jabatan, rencana kebutuhan dan pengembangan karier serta disiplin pegawai.
o. Melaksanakan pengkoordinasian administrasi penyusunan penilaian prestasi kerja
pegawai, daftar nominatif pegawai dan Daftar Urut Kepangkatan (DUK).
p. Mengonsep dan/atau mengoreksi susunan dan tulisan naskah dinas pada lingkup
kewenangannya sesuai dengan Tata Naskah untuk ditandatangani pimpinan.
q. Membuat telaahan staf sebagai bahan kebijakan di bidang administrasi umum dan
kepegawaian.
r. Melakukan penyusunan Standar Operasional
s. Prosedur (SOP), Standar Pelayanan Publik (SPP), dan Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM) pada lingkup Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
t. Melakukan hubungan kerja fungsional dengan OPD, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Pusat.
20
u. Menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data hasil kegiatan
Sub Bagian Umum dan kepegawaian.
v. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan
mempertanggungjawabkan kepada Sekretaris.
w. Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya berdasarkan
ketentuan peraturan perundangan.

f) BIDANG KEBUDAYAAN:

Bidang Kebudayaan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang. Kepala Bidang Kebudayaan
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas lingkup
Kebudayaan. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang
Kebudayaan mempunyai fungsi:

a. Penyusunan rencana dan program Kebudayaan.


b. Penyusunan petunjuk teknis operasional lingkup Kebudayaan.
c. Penyelenggaraan pelayanan publik dan administrasi urusan pemerintahan daerah
lingkup Kebudayaan, dan
d. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup kebudayaan.

Dalam melaksanakan fungsi Kepala Bidang Kebudayaan mempunyai uraian tugas:


a. Merumuskan rencana program kerja dan kegiatan di Bidang Kebudayaan yang
berbasis kinerja sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
b. Merumuskan rencana dan mengkaji bahan perumusan kebijakan umum dan teknis
di Bidang Kebudayaan.
c. Merumuskan penyusunan penetapan kinerja Kebudayaan.
d. Menjelaskan, membimbing dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara
efektif dan efisien.
e. Melaksanakan penggalian, pelestarian, pengembangan dan evaluasi kegiatan di
bidang Kebudayaan.
f. Melaksanakan pendataan, pembinaan, penyuluhan dan pelatihan pada pelaku,
penggiat dan organisasi kebudyaan sebagai upaya peningkatan kuantitas dan kualitas
pelaku, penggiat organisasi kebudayaan di kota batam.

21
g. Memberikan apresiasi kepada pelaku, penggiat dan organisasi kebudyaan sebagai
upaya peningkatan kuantitas dan kualitas pelaku, penggiat organisasi kebudayaan di
kota batam.
h. Mengusulkan potensi khazanah kesenian dan kebudayaan (benda dan tak benda)
serta pelaku, penggiat dan organisasi kebudyaan untuk mendapatkan apresiasi dan
penghargaan dari pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah atau lembaga
terkait lainnya.
i. Mengkoordinasikan dengan instansi terkait dalam pemberian izin kegiatan Kesenian
dan kebudayaan di Kota Batam.
j. Mengoreksi susunan dan tulisan naskah dinas pada lingkup kewenangannya sesuai
dengan Tata Naskah untuk ditandatangani pimpinan.
k. Merumuskan Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar Pelayanan Publik (SPP),
dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada lingkup Bidang Kebudayaan.
l. Melaksanakan hubungan kerja fungsional dengan OPD,
m. Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat
n. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menyusun pelaporan
tugas dan kegiatan di Bidang Kebudayaan.
o. Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya berdasarkan
ketentuan peraturan perundangan.

Dalam pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan uraian tugas sebagaimana dimaksud, Bidang
Kebudayaan terdiri dari :

a. Seksi Adat dan Tradisi

b. Seksi Kesenian

c. Seksi Sejarah, Cagar Budaya dan Permuseuman

g) Seksi Adat dan Tradisi:

Seksi Adat dan Tradisi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi. Kepala Seksi Adat dan Tradisi
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Kebudayaan.
Kepala Seksi Adat dan Tradisi mempunyai fungsi:

a. Penyusunan program dan rencana kerja lingkup Adat dan


b. Tradisi
c. Penyusunan petunjuk teknis operasional lingkup Adat dan
22
d. Tradisi
e. Pelaksanaan pengendalian lingkup Adat dan Tradisi dan
f. Pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Adat dan
Tradisi

Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Adat dan Tradisi
mempunyai uraian tugas:

a. Memproses dan menyusun bahan rencana program kerja dan kegiatan serta
mengkaji bahan perumusan kebijakan umum dan teknis Seksi Adat dan Tradisi yang
berbasis kinerja sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
b. Memproses dan menyusun penetapan kinerja Seksi Adat dan Tradisi
c. Merancang dan menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan Seksi Adat
dan Tradisi.
d. Menjelaskan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana program
yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
e. Melaksanakan penggalian, pelestarian dan pengembangan
f. Adat dan Tradisi di Kota Batam
g. Melaksanakan penggalian, pelestarian dan pengembangan nilai budaya dan kearifan
lokal di Kota Batam.
h. Melaksanakan pendataan pelaku, penggiat, dan organisasi Adat dan Tradisi yang ada
di Kota Batam.
i. Melaksanakan pembinaan kepada pelaku, penggiat, dan organisasi Adat dan Tradisi
sebagai mitra dalam pengembangan kebudayaan di Kota Batam.
j. Melaksanakan penilaian dan apresiasi kepada pelaku, penggiat, dan organisasi Adat
dan Tradisi yang berprestasi serta telah memberikan kontribusi signifikan dalam
pengembangan kebudayaan di Kota Batam.
k. Melaksanakan pendokumentasian kegiatan seksi Adat dan Tradisi yang dapat
menjadi sumber informasi dan edukasi bagi masyarakat.
l. Mengonsep dan/atau mengoreksi susunan dan tulisan naskah dinas pada lingkup
kewenangannya sesuai dengan Tata Naskah untuk ditandatangani pimpinan.
m. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar Pelayanan Publik (SPP), dan
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada lingkup Seksi Adat dan Tradisi melaksanakan
hubungan kerja fungsional dengan OPD, Pemerintah

23
n. Provinsi dan Pemerintah Pusat
o. Menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data hasil kegiatan
Seksi Adat dan Tradisi menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta penyajian
data hasil kegiatan Seksi Adat dan Tradisi.
p. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menyusun pelaporan tugas dan kegiatan
Seksi Adat dan Tradisi
q. Melaksanakan tugas lainnya dari atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya
berdasarkan ketentuan peraturan perundangan.

h) Seksi Kesenian:

Seksi Kesenian dipimpin oleh seorang Kepala Seksi. Kepala Seksi Kesenian mempunyai
tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Kebudayaan. Dalam
melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Kesenian mempunyai
fungsi:

a. Penyusunan program dan rencana kerja lingkup Kesenian


b. Penyusunan petunjuk teknis operasional lingkup Kesenian
c. Pelaksanaan pengendalian lingkup Kesenian dan
d. pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Kesenian.

Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Kesenian mempunyai


uraian tugas:

a. Memproses dan menyusun bahan rencana program kerja dan kegiatan serta
mengkaji bahan perumusan kebijakan umum dan teknis Seksi Kesenian yang berbasis
kinerja sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
b. Memproses dan menyusun penetapan kinerja Seksi Kesenian
c. Merancang dan menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan Kesenian
menjelaskan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana program
yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
d. Melaksanakan penggalian, pelestarian dan pengembangan berbagai cabang seni
(musik, tari, sastra, teater dan seni rupa) yang ada di Kota Batam.
e. Melaksanakan penggalian, pelestarian dan pengembangan berbagai cabang seni
unggulan yang dapat menjadi identitas dan ikon daerah;

24
f. Melaksanakan pendataan pelaku, penggiat dan organisasi kesenian berbagai cabang
seni (musik, tari, sastra, teater dan seni rupa) yang ada di Kota Batam;
g. Melaksanakan penilaian dan apresiasi kepada pelaku, penggiat dan organisasi
kesenian yang berprestasi serta telah memberikan kontribusi signifikan dalam
pelestarian dan pengembangan seni di Kota Batam;
h. Melaksanakan pendokumentasian kegiatan seksi Kesenian yang dapat menjadi
sumber dan informasi dan edukasi bagi masyarakat.
i. Mengonsep dan/atau mengoreksi susunan dan tulisan naskah dinas pada lingkup
kewenangannya sesuai dengan Tata Naskah untuk ditandatangani pimpinan;
j. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar Pelayanan Publik (SPP), dan
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada lingkup Seksi Kesenian;
k. Melaksanakan hubungan kerja fungsional dengan OPD, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Pusat;
l. Menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data hasil kegiatan
Seksi Kesenian;
m. Menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data hasil kegiatan
Seksi Kesenian;
n. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menyusun pelaporan tugas dan kegiatan
Seksi Kesenian;
o. Melaksanakan tugas lainnya dari atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya
berdasarkan ketentuan peraturan perundangan.

i) Seksi Sejarah:

Seksi Sejarah, Cagar Budaya dan Permuseuman dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
Kepala Seksi Sejarah, Cagar Budaya dan Permuseuman mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Kebudayaan. Dalam melaksanakan tugas
pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Sejarah, Cagar Budaya dan Permuseuman
mempunyai fungsi:

a. Penyusunan program dan rencana kerja lingkup Sejarah,


b. Cagar Budaya dan Permuseuman
c. Penyusunan petunjuk teknis operasional lingkup Sejarah,
d. Cagar Budaya dan Permuseuman
e. Pelaksanaan pengendalian lingkup Sejarah, Cagar Budaya dan Permuseuman dan
25
f. Pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Sejarah, Cagar
Budaya dan Permuseuman.

Dalam melaksanakan fungsi Kepala Seksi Sejarah, Cagar Budaya dan Permuseuman
mempunyai uraian tugas:

a. Memproses dan menyusun bahan rencana program kerja dan kegiatan serta
mengkaji bahan perumusan kebijakan umum dan teknis Seksi Sejarah, Cagar Budaya
dan Permuseuman yang berbasis kinerja sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
b. Memproses dan menyusun penetapan kinerja Seksi Sejarah, Cagar Budaya dan
Permuseuman.
c. Merancang dan menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan Sejarah,
Cagar Budaya dan Permuseuman.
d. Menjelaskan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana program
yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
e. Melaksanakan penggalian, penulisan dan pendokumentasian sejarah di Kota Batam.
f. Melaksanakan penggalian, pendataan dan pengelolaan situs cagar budaya dan benda
cagar budaya di Kota Batam.
g. Melaksanakan koordinasi dengan lembaga/ instansi terkait dalam urusan penemuan
benda cagar budaya dan cagar budaya di wilayah hukum Kota Batam.
h. Melaksanakan koordinasi dan komunikasi dengan anggota masyarakat dan lembaga
atau oeganisasi yang memilik, menyimpan dan mengetahui cagar budaya dan benda
cagar budaya dalam upaya pendataan, pengumpulan, pengusulan dan pengelolaan
cagar budaya dan benda cagar budaya.
i. Melaksanakan kajian terhdap situs dan benda yang diduga atau patut di duga sebagai
cagar budaya dan cagar budaya yang selanjutnya di usulkan kepada Pemerintah
Pusat/ Pemerntah Daerah untuk diakui sebagai cagar budaya dan benda cagar
budaya di Kota Batam.
j. Melaksanakan pendataan pelaku, tokoh, penulis dan organisasi kesejarahan yang ada
di Kota Batam.

26
k. Melaksanakan urusan dan pelayanan dan permuseuman di Kota Batam.
l. Melaksanakan pendokumentasian kegiatan seksi sejarah, cagar budaya dan
permuseuman yang dapat menjadi sumber informasi dan edukasi bagi masyarakat.
m. Melakukan pelayanan umum seksi sejarah, cagar budaya dan permuseuman yang
meliputi pengawasan, pengendalian dan perizinan atas kegiatan kesejarahan, cagar
budaya dan permuseuman di Kota Batam yang dilaksanakan oleh yang bukan
Pemerintah Pusat/ Pemerintah Daerah.
n. Mengonsep dan/atau mengoreksi susunan dan tulisan naskah dinas pada lingkup
kewenangannya sesuai dengan Tata Naskah untuk ditandatangani pimpinan.
o. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar Pelayanan Publik (SPP), dan
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada lingkup Seksi Sejarah, Cagar Budaya dan
Permuseuman melaksanakan hubungan kerja fungsional dengan OPD, Pemerintah
Provinsi dan Pemerintah Pusat
p. Menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data hasil kegiatan
Seksi Sejarah, Cagar Budaya dan Permuseuman melaksanakan monitoring, evaluasi,
dan menyusun pelaporan tugas dan kegiatan Seksi Sejarah, Cagar Budaya dan
Permuseuman.
q. Melaksanakan tugas lainnya dari atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya
berdasarkan ketentuan peraturan perundangan.

j) BIDANG SARANA DAN OBJEK WISATA:

Bidang Sarana dan Objek Wisata dipimpin oleh seorang Kepala Bidang.Kepala Bidang
Sarana dan Objek Wisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala
Dinas lingkup Sarana dan Objek Wisata. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud, Kepala Bidang Sarana dan Objek Wisata mempunyai fungsi:

a. Penyusunan rencana dan program lingkup Sarana dan Objek Wisata.


b. Penyusunan petunjuk teknis operasional lingkup Sarana dan Objek Wisata.
c. Penyelenggaraan pelayanan publik dan administrasi urusan pemerintahan daerah
lingkup Sarana dan Objek
d. Wisata, dan
e. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan Sarana dan Objek
Wisata.

27
Dalam melaksanakan fungsi Kepala Bidang Sarana dan Objek Wisata mempunyai uraian
tugas:

a. Merumuskan rencana program kerja dan kegiatan di Bidang Sarana dan Objek Wisata
yang berbasis kinerja sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
b. Merumuskan rencana dan mengkaji bahan perumusan kebijakan umum dan teknis
di Bidang Sarana dan Objek Wisata.
c. Merumuskan penyusunan penetapan kinerja Bidang Sarana dan Objek Wisata.
d. Menjelaskan, membimbing dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara
efektif dan efisien.
e. Merumuskan draft usulan kegiatan dan kerangka acuan pengembangan kewilayahan
mengacu pada Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kota
Batam sesuai yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Batam;
f. Merumuskan penerbitan Rekomendasi Penyelenggaraan Usaha Pariwisata dibidang
sarana wisata, objek wisata dan daya tarik wisata Kota Batam;
g. Mengembangkan rumusan Landskep Objek Wisata, Destinasi Wisata Buatan, Daya
Tarik Wisata Baru serta pelestarian kesejarahan Objek dan daya tarik wisata sesuai
dengan standar kepariwisataan.
h. Melaksanakan koordinasi semua kegiatan, kebijakan serta program Pemerintah Kota
Batam dalam bidang Sarana dan Objek Wisata dengan stakeholders Kepariwisataan
dalam bentuk Surat Edaran, Surat Pemberitahuan serta sarana komunikasi lainnya;
i. Melaksanakan koordinasi, pembinaan, pengawasan, pengendalian serta pengaturan
pengelolaan sarana dan objek wisata dengan para pelaku usaha kepariwisataan;
j. Merumuskan struktur dan tabulasi data dan informasi usaha Kepariwisataan kepada
semua pihak yang berkepentingan;
k. Melaksanakan fasilitasi dan membangun kerjasama dengan Asosiasi Usaha
Kepariwisataan dan komunitas lainnya sebagai upaya deteksi dini terhadap isu dan
permasalahan
l. Kepariwisataan;
m. Melaksanakan koordinasi dengan Lembaga Sertifikasi Usaha Urusan Kebudayaan dan
Pariwisata untuk pelaksanaan Sertifikasi Usaha dalam berbagai urusan Usaha
Kebudayaan dan Pariwisata menurut aturan dan

28
n. Undang-undang tentang standardisasi dan kompetensi;
o. Melaksanakan koordinasi dengan Lembaga Sertifikasi Profesi khusus untuk tenaga
kerja Urusan Kebudayaan dan Pariwisata untuk pelaksanaan Sertifikasi Profesi atau
Uji Kompetensi dalam berbagai Urusan Kebudayaan dan Pariwisata;
p. Melaksanakan fasilitasi dan memberikan kesempatan bagi pelaku usaha Pariwisata
yang menunjukkan kinerja yang baik untuk mendapatkan penghargaan (reward)
dalam berbagai tingkatan;
q. Melaksanakan fasilitasi dan memberikan penyuluhan serta pembinaan kepada
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Satuan Pramuka Pariwisata (SAKA Pariwisata),
Sapta Pesona, Masyarakat Destinasi Pariwisata, dan kelompok lainnya secara
berjenjang;
r. Mengoreksi susunan dan tulisan naskah dinas pada lingkup kewenangannya sesuai
dengan Tata Naskah untuk ditandatangani pimpinan.
s. Merumuskan Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar Pelayanan Publik (SPP),
dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada lingkup Sarana dan Objek Wisata.
t. Melaksanakan hubungan kerja fungsional dengan OPD, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Pusat
u. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menyusun pelaporan tugas dan kegiatan di
Bidang Sarana dan Objek Wisata.
v. Melaksanakantugas lain dari atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya berdasarkan
ketentuan peraturan perundangan.

Dalam pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan uraian tugas sebagaimana dimaksud,
Bidang Sarana dan Objek Wisata terdiri dari :

a. Seksi Sarana Wisata;

b. Seksi Objek dan Daya Tarik Wisata; dan

c. Seksi Pemberdayaan dan Standarisasi.

k) Seksi Sarana Wisata:

Seksi Sarana Wisata dipimpin oleh seorang Kepala Seksi. Kepala Seksi Sarana Wisata
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Sarana dan Objek
Wisata. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Sarana
Wisata mempunyai fungsi:

29
a. Penyusunan program dan rencana kerja lingkup Sarana Wisata.
b. Penyusunan petunjuk teknis operasional lingkup Sarana Wisata.
c. Pelaksanaan pengendalian lingkup Sarana Wisata, dan
d. Pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Sarana Wisata.

Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Sarana Wisata


mempunyai uraian tugas:

e. Memproses dan menyusun bahan rencana program kerja dan kegiatan serta
mengkaji bahan perumusan kebijakan umum dan teknis Seksi Sarana Wisata yang
berbasis kinerja sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
f. Memproses dan menyusun penetapan kinerja Seksi Sarana Wisata.
g. Merancang dan menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan Sarana
Wisata.
h. Menjelaskan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana program
yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
i. Menyusun dan menyajikan informasi kebijakan serta program Pemerintah lingkup
Sarana Wisata dengan pemangku kepentingan Kepariwisataan dalam bentuk Surat
Edaran, Surat Pemberitahuan serta sarana komunikasi lainnya secara bertahap;
j. Melakukan pengawasan dan pengendalian serta pengaturan pengelolaan sarana
wisata sehingga para pelaku usaha mematuhi aturan yang berlaku dan taat terhadap
ketentuan;
k. Melakukan pendataan usaha Kepariwisataan secara berkala terhadap kepatuhan
dalam pelaksanaan Sertifikasi
l. Usaha dalam lingkup Sarana Wisata;
m. Melakukan Pendataan para pekerja Usaha Kepariwisataan secara berkala terhadap
kepatuhan dalam pelaksanaan
n. Sertifikasi Profesi dalam lingkup Sarana Wisata;
o. Melakukan Pendataan pelaku usaha Pariwisata yang menunjukkan kinerja yang baik
untuk mendapatkan penghargaan (reward) dalam berbagai tingkatan serta pelaku
usaha yang perlu diberikan sanksi (pusnishment) jika melakukan pelanggaran
terhadap Standar Operasional
p. Prosedur (SOP)

30
q. Mengonsep dan/atau mengoreksi susunan dan tulisan naskah dinas pada lingkup
kewenangannya sesuai dengan Tata Naskah untuk ditandatangani pimpinan.
r. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar Pelayanan Publik (SPP), dan
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada lingkup Seksi Sarana Wisata.
s. Melaksanakan hubungan kerja fungsional dengan OPD,
t. Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat
u. Menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data hasil kegiatan
Seksi Sarana Wisata.
v. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menyusun pelaporan tugas dan kegiatan
Seksi Sarana Wisata.
w. Melaksanakan tugas lainnya dari atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya
berdasarkan ketentuan peraturan perundangan.

l) Seksi Objek dan Daya Tarik Wisata:

Seksi Objek Dan Daya Tarik wisatadipimpin oleh seorang Kepala Seksi. Kepala Seksi
Objek Dan Daya Tarik wisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Kepala Bidang Sarana dan Objek Wisata. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud, Kepala Seksi Objek Dan Daya Tarik wisata mempunyai fungsi:

a. Penyusunan program dan rencana kerja lingkup Objek dan Daya Tarik wisata.
b. Penyusunan petunjuk teknis operasional lingkup Objek dan Daya Tarik wisata.
c. Pelaksanaan pengendalian lingkup Objek dan Daya Tarik wisata, dan
d. Pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Objek dan
Daya Tarik wisata.

Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Objek Dan Daya Tarik
wisatamempunyai uraian tugas:

e. Memproses dan menyusun bahan rencana program kerja dan kegiatan serta
mengkaji bahan perumusan kebijakan umum dan teknis Seksi Objek Dan Daya Tarik
wisata yang berbasis kinerja sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
f. Memproses dan menyusun penetapan kinerja Seksi Objek Dan Daya Tarik wisata.
g. Merancang dan menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan Objek Dan
Daya Tarik wisata.

31
h. Menjelaskan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana program
yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
i. Menyusun dan menyajikan informasi kebijakan serta program Pemerintah lingkup
Objek Dan Daya Tarik wisata dengan pemangku kepentingan Kepariwisataan dalam
bentuk Surat Edaran, Surat Pemberitahuan serta sarana komunikasi lainnya secara
bertahap;
j. Melakukan Pengawasan terhadap tim pengawasan dan pengendalian serta
pengaturan pengelolaan objek dan daya tarik wisata sehingga para pelaku usaha
mematuhi aturan yang berlaku dan taat terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku;
k. Melakukan pendataan usaha Kepariwisataan secara berkala terhadap kepatuhan
dalam pelaksanaan Sertifikasi
l. Usaha dalam lingkup objek dan daya tarik wisata ;
m. Melakukan pendataan para pekerja Usaha Kepariwisataan secara berkala terhadap
kepatuhan dalam pelaksanaan Sertifikasi Profesi dalam lingkup objek dan daya tarik
wisata ;
n. Melakukan pendataan pelaku usaha Pariwisata yang menunjukkan kinerja yang baik
untuk mendapatkan penghargaan (reward) dalam berbagai tingkatan serta pelaku
usaha objek dan daya tarik wisata dan diberikan sanksi (pusnishment) jika melakukan
pelanggaran terhadap Struktur dan Operasional Prosedur;
o. Mengonsep dan/atau mengoreksi susunan dan tulisan naskah dinas pada lingkup
kewenangannya sesuai dengan Tata Naskah untuk ditandatangani pimpinan.
p. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar Pelayanan Publik (SPP), dan
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada lingkup Seksi Objek Dan Daya Tarik wisata.
q. melaksanakan hubungan kerja fungsional dengan OPD,
r. Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat
s. Menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data hasil kegiatan
Seksi Objek Dan Daya Tarik wisata.
t. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menyusun pelaporan tugas dan kegiatan
Seksi Objek Dan Daya Tarik wisata.
u. Melaksanakan tugas lainnya dari atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya
berdasarkan ketentuan peraturan perundangan.

32
m) Seksi Pemberdayaan dan Standarisasi:

Seksi Pemberdayaan dan Standarisasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi. Kepala Seksi
Pemberdayaan dan Standarisasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Kepala Bidang Sarana dan Objek Wisata. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud, Kepala Seksi Pemberdayaan dan Standarisasi mempunyai fungsi:

a. Penyusunan program dan rencana kerja lingkup Pemberdayaan dan Standarisasi.


b. Penyusunan petunjuk teknis operasional lingkup Pemberdayaan dan Standarisasi.
c. Pelaksanaan pengendalian lingkup Pemberdayaan dan
d. Standarisasi, dan
e. Pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Pemberdayaan
dan Standarisasi.

Dalam melaksanakan fungsi Kepala Seksi Pemberdayaan dan Standarisasi mempunyai


uraian tugas:

a. Memproses dan menyusun bahan rencana program kerja dan kegiatan serta
mengkaji bahan perumusan kebijakan umum dan teknis Seksi Pemberdayaan dan
Standarisasi yang berbasis kinerja sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
b. Memproses dan menyusun penetapan kinerja Seksi Pemberdayaan dan Standarisasi.
c. Merancang dan menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan Seksi
Pemberdayaan dan
d. Standarisasi.
e. Menjelaskan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana program
yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
f. Melakukan pengawasan dan pengendalian serta pengaturan terhadap penerapan
standarisasi Kebudayaan dan Pariwisata;
g. Melaksanakan sosialisasi tentang data dan informasi terkait Pemberdayaan dan
Standarisasi Kebudayaan dan Pariwisata kepada semua pihak yang berkepentingan;
h. Melaksanakan sinkronisasi data dan informasi standarisasi usaha Kebudayaan dan
Pariwisata;
i. Melaksanakan sertifikasi kompetensi pekerja Kebudayaan dan Pariwisata untuk
selanjutnya dikelola oleh Lembaga Sertifikasi Usaha dalam pelaksanaan Sertifikasi
Usaha dan
j. Lembaga Sertifikasi Profesi khusus untuk tenaga kerja;
33
k. Melakukan Penyuluhan dan pembinaan kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis),
Satuan Pramuka Pariwisata (SAKA Pariwisata), Sapta Pesona, Masyarakat Destinasi
l. Pariwisata;
m. Merancang sistem pemberdayaan dan standarisasi Kebudayaan dan Pariwisata
secara berdayaguna dan berhasil guna;
n. Mengonsep dan/atau mengoreksi susunan dan tulisan naskah dinas pada lingkup
kewenangannya sesuai dengan
o. Tata Naskah untuk ditandatangani pimpinan;
p. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar Pelayanan Publik (SPP), dan
Indeks Kepuasan Masyarakat
q. (IKM) pada lingkup Seksi Pemberdayaan dan Standarisasi;
r. Melaksanakan hubungan kerja fungsional dengan OPD,
s. Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat
t. Menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data hasil kegiatan
Seksi Pemberdayaan dan Standarisasi.
u. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menyusun pelaporan tugas dan kegiatan
Seksi Pemberdayaan dan Standarisasi.
v. Melaksanakan tugas lainnya dari atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya
berdasarkan ketentuan peraturan perundangan.

n) BIDANG PENGEMBANGAN DAN PROMOSI WISATA:

Bidang Pengembangan Dan Promosi Wisata dipimpin oleh seorang Kepala Bidang.Kepala
Bidang Pengembangan Dan Promosi Wisata mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Kepala Dinas lingkup Pengembangan Dan Promosi Wisata. Dalam
melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang Pengembangan Dan
Promosi Wisata mempunyai fungsi:

a. Penyusunan rencana dan program lingkup Pengembangan Dan Promosi Wisata.


b. Penyusunan petunjuk teknis operasional lingkup Pengembangan Dan Promosi
Wisata.
c. Penyelenggaraan pelayanan publik dan administrasi urusan pemerintahan daerah
lingkup Pengembangan Dan Promosi
d. Wisata, dan

34
e. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Pengembangan
Dan Promosi Wisata.

Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud, Bidang Pengembangan Dan Promosi


Wisata mempunyai uraian tugas:

a. Merumuskan rencana program kerja dan kegiatan di Bidang Pengembangan Dan


Promosi Wisata yang berbasis kinerja sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
b. Merumuskan rencana dan mengkaji bahan perumusan kebijakan umum dan teknis
di Bidang Pengembangan Dan Promosi Wisata.
c. Merumuskan penyusunan penetapan kinerja bidang Bidang Pengembangan Dan
Promosi Wisata.
d. Menjelaskan, membimbing dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara
efektif dan efisien.
e. Mengkoordinasikaan semua kegiatan, kebijakan serta program Pemerintah Kota
Batam dalam bidang Pengembangan dan Promosi Wisata dengan para pelaku
Pariwisata untuk pencapaian target kunjungan Wisatawan.
f. Melaksanakan penghimpunan dan penyiapan bahan penyelenggaraan Informasi
Kepariwisataan berupa percetakan brosur-brosur tentang Informasi Pariwisata di
Kota Batam.
g. Merumuskan dan mempromosikan rencana Teknis Penyelenggaraan Kegiatan
Pameran di Kota Batam maupun
h. Luar Batam
i. Mengevaluasi data kepariwisataan yang akan di update ke website.
j. Mensosialisasikan Program Pemerintah Kota Batam dalam Bidang Pengembangan
dan Promosi Wisata.
k. Melaksanakan fasilitasi hubungan antar pelaku usaha, Instansi dan lembaga
kepariwisataan dalam Promosi dan
l. Pengembangan pariwisata;
m. melaksanakan Pembinaan Kelembagaan dan Bimbingan Teknis terhadap Lembaga
Kepariwisataan.
n. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi Dinas Pengembangan dan Promosi Pariwisata
Daerah.

35
o. Mengoreksi susunan dan tulisan naskah dinas pada lingkup kewenangannya sesuai
dengan Tata Naskah untuk ditandatangani pimpinan.
p. Merumuskan Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar Pelayanan Publik (SPP),
dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada lingkup Pengembangan Dan Promosi
Wisata.
q. Melaksanakan hubungan kerja fungsional dengan OPD,
r. Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat
s. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menyusun pelaporan tugas dan kegiatan di
Bidang Pengembangan Dan Promosi Wisata.
t. Melaksanakantugas lain dari atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya berdasarkan
ketentuan peraturan perundangan.

Dalam pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan uraian tugas sebagaimana dimaksud, pada
Bidang Pengembangan dan Promosi Wisata terdiri dari :

a. Seksi Hubungan Antar Lembaga Kepariwisataan;


b. Seksi Promosi Wisata; dan
c. Seksi Informasi dan Teknologi Kepariwisataan.

o) Seksi Hubungan Antar Lembaga Kepariwisataan:

Seksi Hubungan Antar Lembaga Kepariwisataan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
Kepala Seksi Hubungan Antar Lembaga Kepariwisataan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Pengembangan dan Promosi Wisata. Dalam
melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Hubungan Antar
Lembaga Kepariwisataan mempunyai fungsi:

a. Penyusunan program dan rencana kerja lingkup Hubungan Antar Lembaga


Kepariwisataan.
b. Penyusunan petunjuk teknis operasional lingkup Hubungan Antar Lembaga
Kepariwisataan.
c. Pelaksanaan pengendalian lingkup Hubungan Antar
d. Lembaga Kepariwisataan, dan
e. Pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Hubungan
Antar Lembaga
f. Kepariwisataan.

36
Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Hubungan Antar
Lembaga Kepariwisataan mempunyai uraian tugas:

a. Memproses dan menyusun bahan rencana program kerja dan kegiatan serta
mengkaji bahan perumusan kebijakan umum dan teknis Seksi Hubungan Antar
Lembaga Kepariwisataan yang berbasis kinerja sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
b. Memproses dan menyusun penetapan kinerja Seksi Hubungan Antar Lembaga
Kepariwisataan.
c. Merancang dan menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan Hubungan
Antar Lembaga
d. Kepariwisataan.
e. Menjelaskan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana program
yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
f. Melaksanakan pengumpulan, inventarisasi dan penyusunan laporan data dan
Informasi hubungan Lembaga kepariwisataan;
g. Melaksanakan teknis operasional Pembinaan Kelembagaan dan Bimbingan Teknis
terhadap Lembaga Kepariwisataan.
h. Melaksanakan teknis operasional koordinasi dan fasilitasi Dinas Pengembangan dan
Promosi Pariwisata Daerah.
i. Melaksanakan evaluasi dan penyusunan terhadap laporan dan data dari lembaga
kepariwisataan;
j. Mengonsep dan/atau mengoreksi susunan dan tulisan naskah dinas pada lingkup
kewenangannya sesuai dengan Tata Naskah untuk ditandatangani pimpinan.
k. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar Pelayanan Publik (SPP), dan
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada lingkup Hubungan Antar Lembaga
Kepariwisataan.
l. Melaksanakan hubungan kerja fungsional dengan OPD,
m. Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat
n. Menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data hasil kegiatan
Seksi Hubungan Antar Lembaga Kepariwisataan.
o. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menyusun pelaporan tugas dan kegiatan
Seksi Hubungan Antar Lembaga Kepariwisataan.

37
p. Melaksanakan tugas lainnya dari atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya
berdasarkan ketentuan peraturan perundangan.

p) Seksi Promosi Wisata:

Seksi Promosi Wisata dipimpin oleh seorang Kepala Seksi. Kepala Seksi Promosi Wisata
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pengembangan dan
Promosi Wisata. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi
Promosi Wisata mempunyai fungsi:

a. Penyusunan program dan rencana kerja lingkup Promosi Wisata.


b. Penyusunan petunjuk teknis operasional lingkup Pengembangan Aplikasi.
c. Pelaksanaan pengendalian lingkup Promosi Wisatai, dan
d. Pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Promosi
Wisata.

Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Promosi Wisata


mempunyai uraian tugas:

a. Memproses dan menyusun bahan rencana program kerja dan kegiatan serta
mengkaji bahan perumusan kebijakan umum dan teknis Seksi Promosi Wisata yang
berbasis kinerja sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
b. Memproses dan menyusun penetapan kinerja Seksi Promosi Wisata.
c. Merancang dan menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan Promosi
Wisata.
d. Menjelaskan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana program
yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
e. Melakukan Promosi Pariwisata
f. Mengerjakan pemantauan evaluasi kegiatan Promosi dan event-event di bidang
promosi wisata;
g. Melaksanakan koordinasi dengan pelaku usaha pariwisata dalam pengembangan di
bidang promosi wisata;
h. Menyusun penghimpunan dan penyiapan bahan penyelenggaraan Informasi
Kepariwisataan berupa percetakan brosur-brosur tentang Informasi Pariwisata di
Kota Batam.

38
i. Mengonsep dan/atau mengoreksi susunan dan tulisan naskah dinas pada lingkup
kewenangannya sesuai dengan Tata Naskah untuk ditandatangani pimpinan.
j. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar Pelayanan Publik (SPP), dan
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada lingkup Seksi Promosi Wisata.
k. Melaksanakan hubungan kerja fungsional dengan OPD,
l. Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat
m. Menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data hasil kegiatan
Seksi Promosi Wisata.
n. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menyusun pelaporan tugas dan kegiatan
Seksi Promosi Wisata.
o. Melaksanakan tugas lainnya dari atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya
berdasarkan ketentuan peraturan perundangan.

q) Seksi Informasi dan Teknologi:

Seksi Informasi dan Teknologi Kepariwisataan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
Kepala Seksi Informasi dan Teknologi Kepariwisataan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Pengembangan dan Promosi Wisata. Dalam
melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Informasi dan Teknologi
Kepariwisataan mempunyai fungsi:

a. Penyusunan program dan rencana kerja lingkup Informasi dan Teknologi


Kepariwisataan.
b. Penyusunan petunjuk teknis operasional lingkup Informasi dan Teknologi
Kepariwisataan.
c. Pelaksanaan pengendalian lingkup Informasi dan Teknologi
d. Kepariwisataan, dan
e. Pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Informasi dan
Teknologi Kepariwisataan.

Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Informasi dan


Teknologi Kepariwisataan mempunyai uraian tugas:

a. Memproses dan menyusun bahan rencana program kerja dan kegiatan serta
mengkaji bahan perumusan kebijakan umum dan teknis Seksi Informasi dan
Teknologi Kepariwisataan yang berbasis kinerja sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

39
b. Memproses dan menyusun penetapan kinerja Seksi
c. Informasi dan Teknologi Kepariwisataan.
d. Merancang dan menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan Informasi
dan Teknologi
e. Kepariwisataan
f. Menjelaskan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana program
yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
g. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait, dalam rangka
pengambangan promosi pariwisata melalui media Informasi dan teknologi
kepariwisataan;
h. Menyusun bahan dan sosialisasi kebijakan bidang pengembangan promosi pariwisata
melalui pemanfaatan kemajuan teknologi informasi;
i. Melakukan inventarisasi, dokumentasi serta pengumpulan data destinasi dan objek
wisata sebagai bahan promosi kepariwisataan;
j. Melaksanakan monitoring dan pengawasan terhadap media Informasi dan teknologi
yang berhubungan dengan pariwisata;
k. Melaksanakan publikasi dalam pemanfataan Teknologi
l. Informasi dan Komunikasi
m. Mengonsep dan/atau mengoreksi susunan dan tulisan naskah dinas pada lingkup
kewenangannya sesuai dengan Tata Naskah untuk ditandatangani pimpinan.
n. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar Pelayanan Publik (SPP), dan
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada lingkup Seksi Informasi dan Teknologi
Kepariwisataan.
o. Melaksanakan hubungan kerja fungsional dengan OPD,
p. Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat
q. Menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data hasil kegiatan
Seksi Informasi dan Teknologi Kepariwisataan.
r. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menyusun pelaporan tugas dan kegiatan
Seksi Informasi dan Teknologi Kepariwisataan.
s. Melaksanakan tugas lainnya dari atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya
berdasarkan ketentuan peraturan perundangan.

40
r) BIDANG EKONOMI KREATIF:

Bidang Ekonomi Kreatif dipimpin oleh seorang Kepala Bidang. Kepala Bidang Ekonomi
Kreatif mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas lingkup
Ekonomi Kreatif. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala
Bidang Ekonomi Kreatif mempunyai fungsi:

a. Penyusunan rencana dan program lingkup Ekonomi Kreatif.


b. Penyusunan petunjuk teknis operasional lingkup Ekonomi Kreatif.
c. Penyelenggaraan pelayanan publik dan administrasi urusan pemerintahan daerah
lingkup Ekonomi Kreatif, dan
d. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Ekonomi
Kreatif.

Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif


mempunyai uraian tugas:

a. Merumuskan rencana program kerja dan kegiatan di Bidang Ekonomi Kreatif yang
berbasis kinerja sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
b. Merumuskan rencana dan mengkaji bahan perumusan kebijakan umum dan teknis
di Bidang Ekonomi Kreatif.
c. Merumuskan penyusunan penetapan kinerja Ekonomi
d. Kreatif.
e. Menjelaskan, membimbing dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
rencana program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara
efektif dan efisien.
f. Melaksanakan koordinasi, singkronisasi dan evaluasi kegiatan ekonomi kreatif di Kota
Batam dengan pelaku, penggiat, usaha dan organisasi ekonomi kreatif yang meliputi
bidang aplikasi dan pengembang perangkat lunak permainan digital (game
developer), desain interior, desain grafis, komunikasi visual, desain produk, fashion,
film, animasi, video, photografi, kriya, kuliner, musik, penertiban, periklanan, seni
pertunjukan, seni rupa, televisi dan radio;

41
g. Melaksanakan pendataan, pembinaan, penyuluhan dan pelatihan kepada pelaku,
penggiat usaha dan organisasi ekonomi kreatif sebagai upaya peningkatan kuantitas
dan kualitas pelaku, penggiat, usaha dan organisasi ekonomi kreatif di Kota Batam;
h. Melaksanakan fasilitasi terhadap pelaku, penggiat usaha dan organisasi ekonomi
kreatif dari daerah lain dan
i. Nasional yang melaksanakan kegiatan di Kota Batam
j. Memberikan informasi berbagai kebijakan dan program pemerintah pusat dan
pemerintah daerah tentang ekonomi kreatif kepada pelaku, penggiat, usaha dan
organisasi ekonomi kreatif serta masyarakat;
k. Memberikan apresiasi kepada pelaku, penggiat, usaha dan organisasi ekonomi kreatif
yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan kegiatan ekonomi
kreatif di Kota Batam;
l. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan dibidang
ekonomi kreatif;
m. Melaksanakan pelayanan, koordinasi dengan instansi terkait dalam pemberian
pendaftaran usaha rekomendasi penyelenggaraan kegiatan bidang ekonomi kreatif di
Kota
n. Batam;
o. Mengoreksi susunan dan tulisan naskah dinas pada lingkup kewenangannya sesuai
dengan Tata Naskah untuk ditandatangani pimpinan
p. Merumuskan Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar Pelayanan Publik (SPP),
dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada lingkup Bidang Ekonomi Kreatif.
q. Melaksanakan hubungan kerja fungsional dengan OPD,
r. Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat
s. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menyusun pelaporan tugas dan kegiatan di
Bidang Ekonomi Kreatif.
t. Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya berdasarkan
ketentuan peraturan perundangan.

Dalam pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan uraian tugas sebagaimana dimaksud, Bidang
Ekonomi Kreatif terdiri dari :

a. Seksi Ekonomi Kreatif berbasis Seni dan Budaya;

42
b. Seksi Ekonomi Kreatif berbasis media, desain, dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK), dan;
c. Seksi Fasilitasi Ekonomi Kreatif.

s) Seksi Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya:

Seksi Ekonomi Kreatif berbasis Seni dan Budaya dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
Kepala Seksi Ekonomi Kreatif berbasis Seni dan Budaya mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Ekonomi Kreatif. Dalam melaksanakan tugas
pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Ekonomi Kreatif berbasis Seni dan Budaya
mempunyai fungsi:

a. Penyusunan program dan rencana kerja lingkup Ekonomi Kreatif berbasis Seni dan
Budaya.
b. Penyusunan petunjuk teknis operasional lingkup Ekonomi Kreatif berbasis Seni dan
Budaya.
c. Pelaksanaan pengendalian lingkup Ekonomi Kreatif berbasis Seni dan Budaya, dan
d. Pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Ekonomi
Kreatif berbasis Seni dan Budaya.

Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Ekonomi Kreatif


berbasis Seni dan Budaya mempunyai uraian tugas:

a. Memproses dan menyusun bahan rencana program kerja dan kegiatan serta
mengkaji bahan perumusan kebijakan umum dan teknis Seksi Ekonomi Kreatif
berbasis Seni dan Budaya yang berbasis kinerja sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
b. Memproses dan menyusun penetapan kinerja Seksi Ekonomi Kreatif berbasis Seni
dan Budaya.
c. Merancang dan menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan Seksi
Ekonomi Kreatif berbasis Seni dan Budaya.
d. Menjelaskan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana program
yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
e. Melaksanakan pendataan pelaku, penggiat, usaha dan organisasi ekonomi kreatif
berbasis seni dan budaya (yang meliputi seni musik, seni rupa, seni pertunjukan, seni
kriya, kuliner dan fashion);

43
f. Melaksanakan pembinaan kepada pelaku penggiat, usaha dan organisasi ekonomi
kreatif berbasis seni dan budaya sebagai mitra dalam pengembangan ekonomi kreatif
berbasis seni dan budaya;
g. Melaksanakan penilaian dan apresiasi kepada pelaku, penggiat, usaha dan organisasi
ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya yang berprestasi serta telah memberikan
kontribusi signifikan dalam memajukan ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya;
h. Melaksanakan pendokumentasian kegiatan seksi ekonomi kreatif berbasis seni dan
budaya yang meliputi pengawasan, pengendalian dan pendaftaran atas kegiatan dan
usaha ekonomi kreatif, berbasis seni dan budaya di Kota Batam, yang dilaksanakan
oleh yang bukan
i. Pemerintah Pusat / Pemerintah Daerah;
j. Mengonsep dan/atau mengoreksi susunan dan tulisan naskah dinas pada lingkup
kewenangannya sesuai dengan Tata Naskah untuk ditandatangani pimpinan.
k. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar Pelayanan Publik (SPP), dan
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada lingkup Seksi Ekonomi Kreatif berbasis Seni
dan Budaya.
l. Melaksanakan hubungan kerja fungsional dengan OPD,
m. Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat
n. Menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data hasil kegiatan
Seksi Ekonomi Kreatif berbasis Seni dan Budaya.
o. Menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data hasil kegiatan
Seksi Ekonomi Kreatif berbasis Seni dan Budaya.
p. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menyusun pelaporan tugas dan kegiatan
Seksi Ekonomi Kreatif berbasis Seni dan Budaya.
q. Melaksanakan tugas lainnya dari atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya
berdasarkan ketentuan peraturan perundangan.

t) Seksi Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain dan IPTEK :

Seksi Ekonomi Kreatif berbasis Media, Desain dan IPTEKdipimpin oleh seorang Kepala
Seksi. Kepala Seksi Ekonomi Kreatif berbasis Media, Desain dan IPTEK mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Ekonomi Kreatif. Dalam
melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Ekonomi Kreatif
berbasis Media, Desain dan IPTEK mempunyai fungsi:

44
a. Penyusunan program dan rencana kerja lingkup Ekonomi
b. Kreatif berbasis Media, Desain dan IPTEK;
c. Penyusunan petunjuk teknis operasional lingkup Ekonomi
d. Kreatif berbasis Media, Desain dan IPTEK;
e. Pelaksanaan pengendalian lingkup Ekonomi Kreatif berbasis Media, Desain dan
IPTEK, dan;
f. Pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Ekonomi
Kreatif berbasis Media, Desain dan IPTEK.

Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Ekonomi Kreatif


berbasis Media, Desain dan IPTEK mempunyai uraian tugas:

a. Memproses dan menyusun bahan rencana program kerja dan kegiatan serta
mengkaji bahan perumusan kebijakan umum dan teknis Seksi Ekonomi Kreatif
berbasis Media, Desain dan IPTEK yang berbasis kinerja sebagai pedoman
pelaksanaan tugas.
b. Memproses dan menyusun penetapan kinerja Seksi Ekonomi Kreatif berbasis Media,
Desain dan IPTEK.
c. Merancang dan menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan Ekonomi
Kreatif berbasis Media, Desain dan IPTEK.
d. Menjelaskan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana program
yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
e. Melaksanakan pendataan pelaku, penggiat, usaha dan organisasi ekonomi kreatif
berbasis media ( televisi dan radio ), Desain (Desain interior, Desain komunikasi visual
dan Desain produk ) serta IPTEK ( aplikasi dan game depelover, film, animasi, video,
fotografi dan periklanan )
f. Melaksanakan pembinaan kepada pelaku, penggiat, usaha dan organisasi ekonomi
kreatif berbasis media, Desain dan
g. IPTEK;
h. Melaksanakan penilaian dan apresiasi kepada pelaku, penggiat, usaha dan organisasi
ekonomi kreatif berbasis media, Desain dan IPTEK yang berprestasi serta telah
memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan ekonomi kreatif berbasis
media, Desain dan IPTEK;

45
i. Melaksanakan pendokumentasian kegiatan Seksi ekonomi kreatif berbasis media,
Desain dan IPTEK yang dapat menjadi sumber informasi dan edukasi bagi
masyarakat;
j. Melakukan pelayanan umum Seksi ekonomi kreatif berbasis media, Desain dan IPTEK
yang meliputi pengawasan, pengendalian, dan pendaftaran usaha dan rekomendasi
atas kegiatan ekonomi kreatif berbasis media, Desain dan IPTEK budaya di Kota
Batam yang dilaksanakan oleh yang bukan Pemerintah Pusat / Pemerintah Daerah;
k. Mengonsep dan/atau mengoreksi susunan dan tulisan naskah dinas pada lingkup
kewenangannya sesuai dengan Tata Naskah untuk ditandatangani pimpinan;
l. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar Pelayanan Publik (SPP), dan
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada lingkup Seksi Ekonomi Kreatif berbasis
Media, Desain dan IPTEK;
m. Melaksanakan hubungan kerja fungsional dengan OPD,
n. Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat;
o. Menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data hasil kegiatan
Seksi Ekonomi Kreatif berbasis Media, Desain dan IPTEK;
p. Menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta penyajian data hasil kegiatan
Seksi Ekonomi Kreatif berbasis Media, Desain dan IPTEK;
q. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menyusun pelaporan tugas dan kegiatan
Seksi Ekonomi Kreatif berbasis Media, Desain dan IPTEK;
r. Melaksanakan tugas lainnya dari atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya
berdasarkan ketentuan peraturan perundangan.

u) Seksi Fasilitasi Ekonomi Kreatif:

Seksi Fasilitasi Ekonomi Kreatifdipimpin oleh seorang Kepala Seksi. Kepala Seksi Fasilitasi
Ekonomi Kreatifmempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang
Ekonomi Kreatif. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi
Fasilitasi Ekonomi Kreatif mempunyai fungsi:

a. Penyusunan program dan rencana kerja lingkup Fasilitasi Ekonomi Kreatif.


b. Penyusunan petunjuk teknis operasional lingkup Fasilitasi
c. Ekonomi Kreatif
d. Pelaksanaan pengendalian lingkup Fasilitasi Ekonomi
e. Kreatif, dan
46
f. Pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup Fasilitasi
Ekonomi Kreatif.

Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Fasilitasi Ekonomi


Kreatif mempunyai uraian tugas:

a. Memproses dan menyusun bahan rencana program kerja dan kegiatan serta
mengkaji bahan perumusan kebijakan umum dan teknis Seksi Fasilitasi Ekonomi
Kreatifyang berbasis kinerja sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
b. Memproses dan menyusun penetapan kinerja Seksi
c. Fasilitasi Ekonomi Kreatif.
d. Merancang dan menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan Fasilitasi
Ekonomi Kreatif.
e. Menjelaskan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana program
yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
f. Melaksanakan fasilitasi kerjasama antara pelaku, penggiat, usaha dan organisasi
ekonomi kreatif (meliputi aplikasi dan game developer, Desain grafis, Desain
interior, Desain komunikasi visual, Desain produk, fashion, film, animasi, video,
fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa,
televisi dan radio);
g. Melaksanakan fasilitasi kerjasama antara pelaku, penggiat, usaha dan organisasi
ekonomi kreatif dikota batam dengan pelaku, penggiat, usaha dan organisasi
ekonomi kreatif dari daerah lain dan Nasional;
h. Melaksanakan koordinasi dengan lembaga / instansi terkait dalam upaya memajukan
ekonomi kreatif di Kota Batam;
i. Melaksanakan pendokumentasian kegiatan Seksi Fasilitasi Ekonomi Kreatif yang
dapat menjadi sumber informasi dan edukasi bagi masyarakat;
j. Mengonsep dan atau mengoreksi susunan dan tulisan naskah dinas pada lingkup
kewenangannya sesuai dengan Tata Naskah untuk ditandatangani pimpinan.
k. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar Pelayanan Publik (SPP), dan
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada lingkup Seksi Fasilitasi Ekonomi Kreatif;
l. Melaksanakan hubungan kerja fungsional dengan OPD,
m. Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat Menghimpun, mengolah dan menganalisa
data serta penyajian data hasil kegiatan Seksi Fasilitasi Ekonomi Kreatif;

47
n. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menyusun pelaporan tugas dan kegiatan
Seksi Fasilitasi Ekonomi Kreatif;
o. Melaksanakan tugas lainnya dari atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya
berdasarkan ketentuan peraturan perundangan.

v) Kelompok Jabatan Fungsional:

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas


sesuai dengan keahlian dan atau keterampilan tertentu.

a. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam jenjang jabatan
fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan keahliannya.
b. Kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang fungsional senior yang ditunjuk
oleh Walikota dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
c. Jumlah jabatan fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
d. Jenis jabatan fungsional diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

48
Gambar 1. BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PERDA NO 10 TAHUN 2016
B. KEPEMIMPINAN PELAYANAN PUBLIK
1. Penerapan Kepemimpinan Transformasional
Berdasarkan hasil wawancara dan kondisi nyata di instansinya dalam gaya
kepemimpinan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam adalah gaya
motivasi inspirasional (inspiration motivation), yaitu diterapkan melalui :
- komunikasi yang terbuka (open minded) dengan menerima masukan positif
bawahan untuk kemajuan organisasi, pimpinan bersedia menerima masukan
bawahan setiap saat baik melalui media komunikasi langsung, maupun
komunikasi tak langsung melalui telfon atau whatsapp;
- keputusan yang diambil merupakan keputusan bersama, dengan melibatkan
seluruh potensi bawahan untuk ikut berperan dalam pengambilan keputusan
tersebut, sehingga bawahan terdorong untuk melaksanakan keputusan secara
tepat dan bertanggungjawab, melalui media rapat rutin setiap dua minggu
sekali dipimpin oleh kepala dinas;

2. Praktik Pendayagunaan Jejaring Kerja Personal dan Organisasi


Berdasarkan hasil pengamatan bahwa unsur pimpinan pada Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam mendayagunakan jejaring kerja
(networking) untuk meningkatkan kinerja layanan di sektor pariwisata, yang
diterapkan melalui kerjasama dengan berbagai pihak. Penjelasan sebagai berikut :
- Jejaring kerja personal, merupakan jejaring kerja yang ditujukan untuk
pengembangan diri individu dalam mengakses dan mendapatkan informasi
untuk mengembangkan profesionalitas kinerjanya. Kepala Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata banyak memiliki jaringan dengan otoritas/lembaga pariwisata
baik nasional dan internasional;
- Jejaring kerja organisasi, merupakan jejaring kerja yang dibangun dengan
pihak-pihak lain dalam mencapai tujuan organisasi. Hal yang harus dilakukan
adalah dengan mengidentifikasi seluruh hubungan baik di dalam maupun di
luar organisasi. Antara lain hubungan yang dilakukan Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Batam dengan mensinergikan potensi internal dan
membangun jaringan dengan eksternal. Antara lain menjalin kerjasama

50
dengan Konjen Singapura untuk peningkatan sektor pariwisata. Selain itu, Kota
Batam juga telah bergabung dengan TPO (Tourism Promotion Organization).
Dengan bergabung dengan lembaga tersebut, membuka akses yang luas bagi
Batam untuk dikenalkan lebih luas dengan seluruh anggota badan tersebut
yang tersebar di seluruh dunia.

3. Praktik Manajemen Konflik Dalam Manajemen Perubahan


Pada setiap organisasi pasti terdapat potensi konflik baik konflik internal
intrapersonal maupun konflik eksternal dengan pihak luar, baik itu konflik
hubungan, konflik tugas, dan konflik proses/metode, untuk itu diperlukan
pengelolaan manajemen konflik.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam dalam menerapkan
manajemen konflik dilakukan dengan gaya kolaboratif (collaborative conflict style)
yaitu menyelesaikan konflik secara bersama-sama dan solusinya ditentukan
bersama. Setiap personal yang terlibat konflik mengutamakan tujuan organisasi di
atas tujuan pribadi, sehingga penyelesaian konflik berdasarkan solusi terbaik.
Dinas mencontohkan terkait konflik sosial, maka yang dilakukan adalah
komunikasi intens dengan seluruh tokoh adat dan tokoh masyarakat di Batam.
Memberikan ruang yang sama bagi seluruh etnis dalam sebuah panggung budaya
yang secara periodik dilaksanakan.

4. Penerapan Strategi Komunikasi Efektif Dalam Organisasi


Komunikasi yang efektif dalam organisasi sangat berkaitan dengan kecepatan
dan ketepatan berkomunikasi yang terjadi dalam organisasi. Indikator komunikasi
efektif, antara lain:
1. Tidak keluar konteks;
2. Penggunaan kalimat sederhana;
3. Melihat latar belakang komunikan;
4. Memperhatikan bahasa tubuh komunikan;
5. Penggunaan strategi komunikasi yang tepat;
6. Pemanfaatan media komunikasi.

51
Strategi komunikasi efektif yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Batam mengedepankan sikap (attitude), perhatian (attention) dan
tindakan (action) nyata dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap personilnya.
Komunikasi dalam melakukan promosi wisata dilakukan dengan
menggandeng banyak pihak. Tidak hanya melalui media konvensional, namun juga
menggunakan sosial media dengan menggandeng influencer dan selebgram.

C. KEPEMIMPINAN PENGENDALIAN KINERJA


1. Pengelolaan Manajemen Resiko Dalam Akuntabilitas
Setiap organisasi pasti menghadapi ketidakpastian dalam pencapaian tujuan,
dan tidak setiap organisasi siap menghadapi ketidakpastian. Daya tahan
organisasi terhadap ketidakpastian tergantung bagaimana organisasi
mempersiapkan diri menghadapi resiko yang mungkin akan dihadapi, atau yang
dikenal dengan istilah manajemen resiko.
Pengelolaan manajemen resiko adalah suatu pendekatan sistematis untuk
menentukan tindakan terbaik dalam kondisi ketidakpastian dengan membuat
skema mitigasi resiko.
Meski pariwisata merupakan salah satu program prioritas dalam
pembangunan, namun dukungan penganggaran oleh Pemkot Batam masih dirasa
kurang. Dari 18 miliar anggaran yang dikucurkan, lebih dari separuhnya
dipergunakan untuk belanja pegawai.

2. Implementasi Manajemen Kinerja


Dalam mengimplementasikan manajemen kinerja, seorang pemimpin
menjalankan 3 (tiga) peran kunci, yaitu mengkomunikasikan tujuan yang jelas,
menyusun strategi dalam rangka mewujudkan tujuan, dan mengambil keputusan
yang tepat berdasarkan informasi yang andal. Untuk dapat menjalankan peran
tersebut dibutuhkan seorang pemimpin yang kompeten.
Untuk seorang Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam (Jabatan
Pimpinan Tinggi) sudah pasti melalui seleksi assesment JPT berdasarkan PP 11
Tahun 2017 tentang Manajemen ASN.

52
3. Penerapan Organisasi Digital
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, yang dimaksud organisasi
digital (digital organization) adalah instansi pemerintah yang menyelenggarakan
system elektronik atau disebut penyelenggara sistem elektronik (PSE). Ketentuan
tersebut mengatur juga komponen penyelenggaraan system elektronik yang harus
dipenuhi agar instansi PSE mampu menyelenggarakan system dengan baik, maka
komponen yang harus dipenuhi yaitu :
1. Perangkat keras;
2. Perangkat lunak;
3. Tenaga ahli;
4. Tata kelola (SOP);
5. Pengamanan;
6. Sertifikasi kelayakan sistem;
7. Pengawasan.
Perkembangan TI yang pesat di era revolusi industry 4.0 menuntut pelayanan
yang semakin cepat dan tepat (efektif dan efisien), untuk itu pemerintah harus
bergerak menuju digital organization, yaitu organisasi yang berbasis teknologi
informasi.
Dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam belum
sepenuhnya memanfaatkan teknologi informasi dalam pengembangan sektor
pariwisata untuk memudahkan para wisatawan.

4. Penerapan Manajemen Resiko Dalam Meningkatkan Kinerja


Penerapan manajemen resiko dalam meningkatkan kinerja organisasi, terdiri
dari 2 (dua) unsur yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Penyusunan kerangka kerja manajemen resiko
Dalam proses penyusunan kerangka manajemen resiko, yang harus dilakukan
oleh organisasi adalah ;
a. Menetapkan strategi dan waktu yang tepat;

53
b. Menetapkan kebijakan dan proses manajemen resiko;
c. Mematuhi ketetapan peraturan per-UU;
d. Mendokumentasikan proses pengambilan keputusan dan penentuan
sasaran yang sesuai proses manajemen resiko;
e. Menyelenggarakan sosialisasi dan pelatihan manajemen resiko;
f. Melakukan komunikasi dan konsultansi dengan stakeholder, untuk
memastikan kerangka kerja manajemen resiko sesuai kebutuhan.
2. Penerapan proses manajemen resiko
Prinsip dasar menjalankan proses bisnis organisasi dalam penerapan
manajemen resiko, terdiri dari :
a. Memahami apa sasaran dari proses bisnis organisasi;
b. Mengidentifikasi apa yang dapat menghambat tercapainya sasaran
proses bisnis organisasi;
c. Mengendalikan proses bisnis agar kemungkinan resiko dapat ditiadakan
atau dikurangi.
Berdasarkan uraian tersebut di atas pada dasarnya sudah diterapkan oleh
setiap instansi pemerintah melalui Sistem Pengendalian Insternal Pemerintah
(SPIP) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Internal Pemerintah. Namun untuk data penilaian maturitas SPIP
dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Batam yang dinilai oleh Inspektorat
Pemerintah Kota Batam sebagai APIP, untuk menilai sejauh mana penilaian
penerapan proses manajemen resiko, data belum tersedia.

D. PRAKTIK KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN PERUBAHAN


Pemimpin adalah seorang agen perubahan (agent of change), maka seorang
pemimpin perlu membangun budaya inovasi pada organisasinya, yaitu budaya
perubahan yang dapat menginspirasi seluruh potensi sumberdaya aparatur untuk
terus membuat dan melakukan inovasi bagi organisasinya.
Praktik kepemimpinan transformasional dalam merubah organisasinya menuju
kinerja yang optimal perlu melakukan terobosan (inovasi) di luar kebiasaan yang

54
lama, namun sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. Tujuannya inovasii
adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari kinerja organisasinya.
Kepemimpinan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam sudah
menjalankan fungsi sebagai agen perubahan bagi organisasinya. ini dibuktikan
dengan terciptanya sejumlah inovasi di sektor pariwisata.
Mulai dilonggarkannya kebijakan pemerintah terkait kunjungan masuk ke
Indonesia, direspon langsung oleh Pemkot Batam. Kebijakan penghapusan karantina
dari luar, pelonggaran masker di outdoor, penghapusan kebijakan test PCR untuk
masuk ke Indonesia menjadi sebuah peluang bagus bagi Kota Batam untuk kembali
menarik wisatawan manca negara.
Berbagai event digelar untuk memancing kunjungan wisatawan. Hal ini terbukti
jitu dengan meningkatnya angka kunjungan wisatawan asing ke Batam. (Tabel I.1)
Sejumlah inovasi yang dilakukan antara lain agenda wisata yang mencapai 300
event dalam setahun. Hal ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang
berkunjung ke Batam. Selain itu, Batam juga terus meningkatkan amenitas, dengan
memperbanyak destinasi di wilayahnya.

55
BAB III
LESSON LEARNT

Dalam pengertian umum, lesson learnt adalah pelajaran atau pengetahuan yang
diperoleh melalui pengumpulan data secara langsung dengan pengamatan, wawancara,
mencatat atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Lesson Learnt merupakan hasil dari
kegiatan studi lapangan. Kegiatan Studi Lapangan Pelatihan Kepemimpinan
ADMINISTRATOR ANGKATAN XVIII Pemerintah Kabupaten Banyuwangi di Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam menghasilkan beberapa hal sebagai berikut :

A. BENCHMARKING
Setelah melakukan observasi ke lokus maka kami bisa membandingkan
kondisi kinerja pariwisata Pemkab Banyuwangi dengan Kota Batam dalam hal ini
diwakili Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, gambarannya sebagai berikut.

Tabel 1. Benchmarking Kabupaten Banyuwangi dan Kota Batam

No. URAIAN PEMKAB BANYUWANGI KOTA BATAM


1 Urusan Melaksanakan 1 (satu) Urusan Melaksanakan 1 (satu) Urusan
Pemerintahan Pemerintahan : Pemerintahan :
Urusan Pilihan yaitu Urusan Urusan Pilihan yaitu Urusan
Pariwisata Pariwisata

2 Struktur Organisasi terdiri dari 4 (empat) Organisasi terdiri dari 4 (empat)


Organisasi bidang yaitu : bidang yaitu :
1. Bidang Kebudayaan; 1. BIDANG KEBUDAYAAN
2. Bidang Produk Pariwisata; 2. BIDANG SARANA DAN OBJEK
3. Bidang Pemasaran; WISATA
4. Bidang Atraksi dan Ekonomi 3. BIDANG PENGEMBANGAN DAN
Kreatif f. PROMOSI WISATA
5. UPTD; 4. BIDANG EKONOMI KREATIF
4 Inovasi Inovasi yang dikembangkan yaitu : Kerjasama untuk memperluas
1. banyuwangi in your hand pasar wisata internasional.
2. E-commerce barang dan jasa Misalnya dengan Konjen
sektor kreatif Singapura dan TPB (Tourism
Promotion Board)

5 Pelayanan Website resmi belum sesuai Website resmi telah beroperasi


Informasi dengan kebutuhan dan masih dengan baik.
Publik dalam pengembangan.

56
B. CAKUPAN MANFAAT
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam sebagai sebuah organisasi,
dinilai telah berhasil menjadi organisasi berkinerja tinggi. Hal ini dapat tergambar
dari hasil capaian kinerja yang tertera dalam tabel berikut.

Tabel 2. Capaian Kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Tahun 2022

No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian


1. Kunjungan Wisatawan Nusantara 71,40% 71,34% 99,90%
2. Kunjungan Wisatawan Manca Negara 80,94% 80,34% 99,26%
3. Tingkat Hunian Hotel 86,70% 88,00% 101,50%
4. Atraksi Wisata dan Budaya 0,59% 0,87% 147,46%

5. Pendapatan Asli daerah 12,73% 10,91% 85,70%

Sumber : Disbudpar Kota Batam, data diolah


Manfaat yang dapat dipetik, bahwa prestasi organisasi merupakan hasil dari
kepemimpinan yang efektif. Pemimpin dapat menggerakkan mesin-mesin organisasi
untuk mencapai target kinerja yang ditetapkan. Dalam hal ini, Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Batam telah menerapkan prinsip kepemimpinan transformasional.
Visi, misi dan tujuan organisasi telah dinyatakan dengan jelas dan dikomunikasikan
dengan efektif. Motivasi dibangun dengan arah yang tepat. Orang-orang yang terlibat
dalam organisasi difasilitasi dalam kegiatan yang bersifat pembelajaran. Inovasi
diberi ruang untuk pengembangan. Sumber daya organisasi dikelola dengan baik.
Responsif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan internal
maupun eksternal. Tekad kuat dan komitmen mewujudkan visi tetap terjaga dalam
setiap individu yang terlibat dalam organisasi.

C. MEMBANGUN DUKUNGAN PIMPINAN


Pejabat Administrator pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam telah
berhasil mendapat dukungan pimpinan untuk mewujudkan ide-ide kreatif dalam
rangka mencapai tujuan organisasi. Sebagai contoh adalah dilaksanakannya berbagai
event pariwisata yang merupakan hasil diskusi dan sharing dengan seluruh staf dan
pelaku pariwisata terkait. Ide kreatif yang datang tersebut, lalu dibahas bersama
kemungkinan untuk pelaksanaannya.

57
Pejabat Administrator telah berhasil menerapkan strategi komunikasi organisasi
dengan tepat. Pimpinan dapat diyakinkan melalui komunikasi berbasis data dan
analisis yang logis sehingga dapat menerima serta menyetujui pelaksanaan program-
program kepariwisataan.

D. PEMBERDAYAAN STAF
Dalam rangka mencapai tujuan organisasi, diperlukan kerjasama yang baik antara
personil yang terkait dalam organisasi. Jejaring kerja yang tercipta merupakan
jejaring kerja sinergis sesuai dengan tugas, fungsi dan kompetensi. Hasil observasi
pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam menunjukkan bahwa Pejabat
Administrator menerapkan pendekatan kepemimpinan yang bukan hanya fokus pada
penugasan dan pengawasan (command and control) secara hirarkis, namun juga
pada pendekatan merangkul dan bekerjasama (connect and collaborate). Staf
dipandang sebagai mitra dalam upaya bersama mencapai tujuan organisasi.
Pendapatnya dihargai sebagai input dalam proses pengambilan keputusan serta
tugas-tugas disesuaikan dengan kompetensi.

E. PELAYANAN
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam dalam memberikan pelayanan
publik berkomitmen senantiasa memperhatikan kebutuhan dan harapan masyarakat
yaitu mudah, cepat dan terjangkau. Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan,
maka aparatur didorong untuk terus meningkatkan kompetensinya sehingga dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat dengan tepat. Salah satu media interaksi dengan
masyarakat adalah website yang telah dikelola dengan baik sehingga masyarakat
dapat memperoleh informasi dengan mudah.

F. KEUNGGULAN PELAYANAN
Sebagai OPD yang mengemban amanat melayani masyarakat dalam urusan
pariwisata, maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam dituntut untuk
meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Batam. Program yang dilakukan adalah
dengan penguataan konsep 3A pariwisata (Amenitas, Atraksi, dan Aksesibilitas).

58
Amenitas dibangun menambah destinasi wisata, meningkatkan keramahan
penduduk, hingga kebersihan lingkungan. Atraksi dilakukan dengan memperbanyak
event wisata. Ada 300 event wisata di tahun 2022.
Akses dicapai dengan pembangunan infrastruktur yang menunjang sektor
pariwisata. Misalnya pembangunan jalan menuju destinasi, juga dengan perbaikan
sarana dan prasarana di destinasi wisata.
Sejumlah program dan layanan yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Batam, telah menjadi benchmark peserta PKA untuk melakukan hal
serupa di Banyuwangi. Berikut inovasi yang bisa diterapkan.

- Memperbanyak event sport tourism dan menyediakan amenitasnya. Mulai dari


pellaksanaan Run 10K, balap sepeda, golf, serta olahraga hobi.
- Pengelolaan sampah dilaksanakan oleh pengelola wisata itu sendiri
- Kota Batam relatif terjaga dari konflik sosial. Karena secara rutin dilakukan
komunikasi intensif dengan sejumlah lembaga adat. Untuk mempertahankan
budaya lokal, Melayu, Pemkot rutin menggelar atraksi budaya Melayu. Seperti
Pawai Budaya, Kenduri Seni Melayu.
- Pedagang Kaki Lima dilokalisir ke dalam pasar rakyat, yang dikelola oleh pihak
swasta.
- Dalam pengelolaan museum, dibentuk Unit Pelaksana Teknis Museum.

G. PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI


Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam secara umum telah mengarah
kepada bentuk Digital Organization seperti yang dimaksud dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi
Elektronik. Website Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah memuat informasi yang
cukup bagi warga untuk mendapatkan informasi seputar pariwisata Batam. Website
bersifat informatif, dinamis dan aktif, sehingga masyarakat dapat terpenuhi
kebutuhannya akan informasi.
Namun penggunaan teknologi dalam bentuk aplikasi untuk layanan
kepariwisataan belum dilakukan oleh dinas terkait.

59
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Bahwa studi lapangan yang dilakukan pada Dinas Kebudayaan dan
Pariwisatah Kota Batam membawa dampak yang positif dalam pelaksanaan tugas
sebagai pejabat Administrator dalam organisasi perangkat daerah. Ada hal yang bisa
diambil dari pelaksanaan Studi Lapangan ini untuk nantinya diadopsi dalam
pelaksanaan tugas khususnya dalam mendukung aksi perubahan yang akan
dilakukan. Hal tersebut adalah implementasi kepemimpinan Transformasional yang
mana pemimpin dapat menggerakkan mesin-mesin organisasi untuk mencapai target
kinerja yang ditetapkan. Dalam hal ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam
telah menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan transformasional. Visi, misi dan
tujuan organisasi telah dinyatakan dengan jelas dan dikomunikasikan dengan efektif.
Motivasi dibangun dengan arah yang tepat. Orang-orang yang terlibat dalam
organisasi difasilitasi dalam kegiatan yang bersifat pembelajaran. Inovasi diberi ruang
untuk pengembangan. Sumber daya organisasi dikelola dengan baik. Responsif
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan internal maupun
eksternal. Tekad kuat dan komitmen mewujudkan visi tetap terjaga dalam setiap
individu yang terlibat dalam organisasi.
Sebelum mengakhiri penulisan Laporan pelaksanaan Studi Lapangan dalam rangka
Pelatihan Kepemimpinan ADMINISTRATOR ANGKATAN XVIII Kabupaten Banyuwangi
ada usulan kepada pengambil kebijakan di Organisasi Perangkat Daerah di Kabupaten
Banyuwangi dalam peningkatan pelayanan publik dengan penerapan kepemimpinan
Transformasional karena Pemimpin Transformasional sangat diperlukan untuk
menghadapi tantangan di era globalisasi dalam melaksanakan reformasi birokrasi
guna mencapai tujuan organisasi dengan prinsip prinsip sebagai berikut:
1. Simplifikasi (Lebih efisien);
2. Motivasi (bersifat mentoring);
3. Fasilitasi (mengakomodir berbagai kebutuhan dalam proses pembelajaran);
4. Inovasi (menghasilkan ide ide baru);
5. Mobilitas (mengerahkan sumberdaya yang ada);
60
6. Open Mind (membuka diri);
7. Adversiti Quession (memiliki daya juang yang tinggi).

4.2. Saran
Saran-saran hasil Kegiatan Studi Lapangan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kota Batam sebagai berikut :
1. Tujuan organisasi dapat dicapai dengan menerapkan prinsip-prinsip
kepemimpinan transformasional;
2. Komunikasi efektif merupakan faktor kunci dalam menggerakkan organisasi untuk
mencapai tujuan;
3. Membangun jejaring kerja yang sinergis sangat penting dalam upaya
mewujudkan organisasi berkinerja tinggi;
4. Orientasi kepada peningkatan kualitas pengelolaan destinasi dan atraksi wisata
telah mendorong organisasi untuk terus menggali ide-ide kreatif dan menciptakan
inovasi yang dapat menjadi daya tarik wisata;
5. Penggunaan teknologi informasi mutlak diperlukan untuk mengendalikan
pekerjaan dalam organisasi dengan tujuan mengoptimalkan pelayanan.

Batam, 10 Agustus 2022


Yang membuat laporan

1 Koordinator Drs. Dewa Made Alit Budi Siswanto, ME


2 Sekretaris Rahmawati Setyoardini, S.Ip, MPA
3 Anggota Inayatur Robbaniyah, S.IP
4 David Purwo Wahyudi Widodo, S.Kom, M.Si
5 Rudianto, S.TP, MT
6 Misrawi, SH
7 Firman Hidayat, SE
8 Nawari, S.Sos
9 Wahyudi Eko Prasetyo, S.Sos, M.Si
10 Hadi Santoso, SE, M.Si
11 Anang Budi Wasono, ST

61
12 Faiz Fadholi, S.Kep
13 Mohammad Mahfud, S.Sos
14 Drs. Ahmad Yani, M
15 Wihariyanto, SE
16 Adian Darmauli Sinaga, S.Sos

Mengetahui:

Dr. Drs. DIDIEK DWIYANTO,

62
63

Anda mungkin juga menyukai