Judul:
PENYULUHAN DAN PENDAMPINGAN MENUJU
Oleh :
Lalu Adi Permadi, SE., MM. (NIDN: 0008067507)
G. A. Sri Oktaryani, MM. (NIDN: 0015107807)
Siti Sofiyah, M.Sc. (NIDN: 0029068303)
Iwan Kusuma Negara, SE., MM. (NIDN: 0024087801)
Prof. H. Thatok Asmony, MBA, DBA Lalu Adi Permadi, SE., MM.
NIP. 19600617 198903 1001 NIP. 19750608 200604 1001
Mengetahui, Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ketua BP2EB FEB
Universitas Mataram Universitas Mataram
Menyetujui
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Mataram
Ketua,
Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, dengan
rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan pengabdian
masyarakat dengan judul PENYULUHAN DAN PENDAMPINGAN MENUJU DESA
WISATA SEJARAH BONJERUK. Laporan penelitian ini merupakan bagian dari
kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian. Selesainya laporan ini tidak
lepas dari bantuan semua pihak yang turut berperan dari sebelum dimulainya pengabdian
kami di Desa Bonjeruk sampai berakhirnya penyusunan laporan ini. Untuk itu kami
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Rektor Universitas Mataram
2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram
3. Wakil Dekan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram
4. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mataram
5. Ketua Badan Perencanaan dan Penelitian FEB Unram
6. Ketua Jurusan Manajemen FEB Unram
7. Kolega kami Bapak Ibu Dosen di lingkungan FEB Unram
8. Staf kependidikan di FEB Unram
9. Keluarga kami di rumah
10. Para Mahasiswa kami
11. Kepala Desa Bonjeruk beserta jajarannya
12. Ketua Kelompok Sadar Wisata Wirajaya Putra Jonggat Bonjeruk
13. Masyarakat Desa Bonjeruk
Kami sebagai penyusun laporan ini, menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan
ini, oleh karena itu kami sebagai penulis mengharapkan kritik beserta saran yang
membangun, sebagai penyemangat dalam membuat makalah laporan di masa yang akan
datang agar lebih baik.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
RINGKASAN 7
BAB I PENDAHULUAN 9
A. Analisis Situasi 9
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah 14
1. Identifikasi Masalah 14
2. Rumusan Masalah 15
C. Tujuan Dan Manfaat 15
1. Tujuan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat 15
2. Manfaat Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat 16
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN 17
A. Solusi 17
B. Target Luaran 19
BAB III METODE PELAKSANAAN 20
A. Khalayak Sasaran Kegiatan 20
B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan 20
C. Metode Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat 20
C. Keterlibatan Mitra 22
D.. Rancangan Evaluasi 23
E. Langkah-Langkah Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat 23
D. Jadwal Kegiatan 24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 25
A. Kegiatan Pelatihan 25
A.1. Hasil Kegiatan Pelatihan 26
B. Kegiatan Pendampingan 27
B.1. Hasil Kegiatan Pendampingan 27
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 29
DAFTAR PUSTAKA 30
LAMPIRAN 31
JUDUL: PENYULUHAN DAN PENDAMPINGAN MENUJU DESA WISATA
SEJARAH BONJERUK
RINGKASAN
A. Analisis Situasi
dikunjungi. Nama desa ini sendiri berasal dari nama pohon jeruk tempat
Kerajaan Jonggat. Salah satu raja atau Datu yang terkenal dari kerajaan ini
nama masjid di daerah Bonjeruk. Masjid inilah yang menjadi salah satu
antara lain, makam bupati pertama Lombok Tengah, makam Datu Jonggat
berbagai sudut baik dari sudut arsitektural, tata ruang, peninggalan sejarah
keturunan Lalu Wirasaid bin Raden Nune Umas. Kelompok Sadar Wisata
ini diberi nama Wirajaya Putra Jonggat (WPJ), untuk mengenang Lalu
masyaratkat tidak mengetahui tentang apa itu desa wisata sejarah. Di sisi
manajemen yang baik. Sementara WPJ yang fokus pada wisata sejarah
yang datang ke Desa Wisata Sejarah Bonjeruk berasal dari luar negeri.
tersebut.
desa wisata sejarah di Bonjeruk adalah masyarakat desa itu sendiri yang
atau pelaku wisata belum bisa membuat souvenir atau kerajinan yang
dapat dijual dan menjadi buah tangan bagi wisatawan.
penguatan kemitraan.
yang ada baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Selain
1. Identifikasi Masalah
4. Masyarakat setempat belum sadar dan paham akan konsep desa wisata
melalui pariwisata.
2. Rumusan Masalah
adalah:
Wisata Sejarah.
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN
A. Solusi
keindahan kearifan lokal dan sejarah budaya masyarakat setempat yang dapat
diatur Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 33 Tahun 2009. Kegiatan tersebut
penelitian; (4) wisata sosial, konservasi, dan pendidikan serta (5) wisata
sejarah.
Kabupaten Lombok Tengah. Hal ini tidak terlepas dari sejarah panjang
kerajaan-kerajaan yang pernah ada di Lombok seperti Kerajaan Karangasem
karena itu, potensi wisata sejarah yang ada di Desa Bonjeruk layak untuk
Kelompok Sadar Wisata baik yang dibentuk oleh pemerintah desa maupun
masih perlu untuk dibekali dengan ilmu-ilmu manajemen yang terkait dengan
B. Target Luaran
yang menjadi target luaran dalam kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini
adalah
1. Didapatkan Buku Pedoman Pengelolaan Desa
Desa Bonjeruk
Kabupaten Lombok Tengah pada bulan Maret 2019 sampai dengan bulan Mei
2019.
lain-lain.
Gambar 1. Tahapan-Tahapan Pembentukan Desa Wisata
karena itu, teknik FGD dan pelatihan juga akan dilakukan dalam
PRA.
dalam acara ini akan diisi dengan presentasi dan ceramah dari
Bonjeruk. Pada akhir kegiatan Tahap I ini akan diadakan diskusi antara
3. Metode Pendampingan
C. Keterlibatan Mitra
dilaksanakan
berikut ini:
4. Evaluasi
D. Jadwal Kegiatan
Kegiatan ini memerlukan waktu kurang lebih 3 (tiga) bulan dengan perincian
sebagai berikut :
BULAN
KEGIATAN
1 2 3
1. Persiapan V
2. Pelaksanaan V
3. Penyusunan Laporan V
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kegiatan Pelatihan
pengenalan dan sosialisasi yang bertempat di Desa Bonjeruk dimana dalam acara
ini akan diisi dengan presentasi dan ceramah dari beberapa narasumber yang akan
wisata. Para peserta kegiatan terdiri dari perangkat desa, kelompok sadar wisata
Tahap I ini akan diadakan diskusi antara tim pengabdian kepada masyarakat dan
terdiri dari :
Photoshop.
menyusun dan menghasilkan brosur paket wisata Tour de Jonggat. Brosur yang
pusat pariwisata Kuta Lombok untuk menarik minat wisatawan Sejarah / soft
perekonomian desa dan membuka lapangan pekerjaan untuk para pemuda di Desa
pertemuan rutin dengan kelompok sadar wisata yang mau menerima tim
2. Manajemen Keuangan
3. Manajemen Pemasaran
Wirajaya Putra Jonggat yang didampingi oleh tim pengabdian UNRAM adalah
oleh tim pengabdian adalah program-program pemasaran yang sudah dilatih oleh
tim.
kinerja organisasi dari Kelompok Sadar Wisata Wirajaya Putra Jonggat. Hal yang
orang penggiat seni Desa Bonjeruk sebagai anggota divisi atraksi seni
bahwa :
UNRAM.
Antara, M. dan Arida, S., 2015. Panduan Pengelolaan Desa Wisata Berbasis
Potensi Lokal, Konsorsium Riset Pariwisata Universitas Udayana Bali
Agustus 2015
Yulia, F., 2018. Peran Keluarga Bekerja Dalam Mensosialisasikan Nilai Agama
Pada Anak di RT 02 RW 02 Desa Tarai Bangun Kecamatan Tambang
Kabupaten Kampar, JOM FISIP VOL. 5 NO. 1 – April 2018
LAMPIRAN
1. Materi Pengabdian
PENGEMBANGAN KAPASITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK SADAR
WISATA
Lalu Adi Permadi
Jurusan Manajemen FEB UNRAM
1. Pendahuluan
Organisasi
individu
3. Kemitraan Eksternal
Selain pengelolaan paket wisata, kapasitas pengelola juga dapat diukur dari
kondisi sarana penunjang desa wisata. Sarana Desa Wisata terdiri dari loket masuk
desa wisata, sekretariat, kondisi objek wisata, serta kondisi WC umum. Kapasitas
pengelola dalam mengelola sarana desa wisata dinilai kurang dilihat dari
minimnya sarana WC Umum serta minimnya informasi mengenai peta wisata.
● Studi banding
● Pembinaan mengenai homestay.
● Kerja sama dengan pengelola desa wisata lain melalui Forum Komunikasi
Desa Wisata sehingga terwujud kegiatan seperti Festival Desa Wisata.
PERANCANGAN BROSUR PEMASARAN DESA WISATA
Iwan Kusuma Negara
Jurusan Manajemen FEB UNRAM
1. Pengertian Brosur
Brosur adalah salah satu media yang digunakan untuk promosi. Brosur juga
berfungsi untuk memberikan informasi tentang suatu produk yang di tawarkan
kepada orang lain. Bentuk umum dari brosur adalah selembar kertas yang berisi
gambar dan kata-kata. Ada beberapa brosur yang sering ditemukan dikehidupan
sehari-hari ,antara lain brosur peneriman siswa/mahasiswa baru, mengenai
makanan, kursus bahasa Inggris, dan lain-lain.
Brosur adalah terbitan bukan berkala yang dapat terdiri dari satu sampai
sejumlah kecil halaman, tidak memiliki relevansi dengan terbitan lain, dan
selesai dalam satu terbit. Halaman brosur sering dijadikan satu, tapi tidak
menggunakan jilid kertas. Definisi brosur menurut UNESCO, brosur adalah
terbitan tidak berkala yang tidak dijilid kertas, lengkap (dalam satu kali
terbitan), memiliki paling sedikit 5 halaman tetapi tidak lebih dari 48 situs,
diluar perhitungan sampul.
Penerbitan brosur tidak berkala yang dapat terdiri dari satu hingga sejumlah kecil
halaman. Jika brosur leboh dari 1 lembar, maka brosur atau juga pamflet akan
dicetak pada kedua sisi, serta dapat dilipat dengan pola lipatan tertentu hingga
dapat membentuk panel yang terpisah. Informasi yang dalam sebuah brosur
biasanya ditulis dalam bahasa yang ringkas dan mudah dipahami. Biasanya untuk
desain brosur lebih menarik dan berwarna warni untuk menarik minat
pembacanya.
Ada beberapa aspek dari brosur yang dapat dimodifikasi untuk membuat alat
pemasaran yang lebih efektif seperti pelapis untuk kilau menambahkan, kertas
saham untuk daya tahan, dan ukuran meningkat untuk gambar yang lebih besar
dan isi lagi. Tapi ada satu lagi fitur-fiturnya yang bisa di sesuaikan setelah
brosur cetak dan sebelum preps untuk pengiriman.
2. Tujuan Brosur
Ada beberapa tujuan dari pembuatan brosur, antara lain adalah :
1. Media informasi (Information)
2. Media Promosi (Promotion)
3. Untuk meningkatkan suatu produk (To increase attractiveness for a product)
4. Menampilkan identitas suatu produk (As an identy for a product)
3. Ciri-Ciri Brosur
Berikut ini merupakan ciri-ciri atau karakteristik brosur, adalah :
● Pada umumnya mempunyai pesan tunggal yang ingin disampaikan.
● Bertujuan untuk dapat meniformasikan, mengedukasi, serta juga
membujuk atau juga mempengaruhi orang/pelanggan untuk membeli suatu
produk yang ditawarkan
● Penerbitannya hanya sekali.
● Desain yang dibuat semenarik mungkin supaya menarik perhatian publik.
● Pendidistribusiannya dengan secara tersendiri oleh pembuat brosur
tersebut.
● Memiliki isi yang jelas dan ringkas.
4. Fungsi Brosur
Fungsi utama dari sebuah brosur adalah untuk memberikan informasi kepada
masyarakat mengenai suatu produk yang ingin ditawarkan kepada konsumen
secara detail dan penyampainnya secara lisan dan juga sebagai alat iklan atauppun
juga alat promosi, yang menarik
Bila brosur terdiri dari satu halaman umumnya dicetak pada kedua sisi dan
dilipat dengan pola lipatan tertentu hingga membentuk sejumlah panel yang
terpisah, lipatan berkontribusi pada daya tarik brosur. Itu membuat ekstra
berguna, dan bahkan dapat menambahkan sebagai efek yang melengkapi desain
dan tata letak brosur dan yang penulis ketahui tentang jenis lipatan dan
deskripsi yang sesuai dengan jumlah bagian dan jumlah lipatan adalah :
1. Tidak kali lipat jenis brosur ini dapat juga disebut sebagai selebaran. Ini
tidak memiliki lipatan dan kedua belah pihak yang digunakan untuk
percetakan.
2. Single-lipat adalah salah satu yang memiliki dua bagian menciptakan total
empat halaman atau panel. Hal ini biasanya membagi, berarti dibagi persis di
area. Flip mungkin memancang, mengakibatkan brosur lagi. Hal ini juga
dapat melintang yang pada gilirannya menciptakan sebuah brosur yang lebih
luas, ini juga disebut juga sebagai bi-lipat tetapi sebenarnya dilipat hanya
sekali dan menciptakan dua bagian.
3. Surat lipat flip ini juga dikenal sebagai No 10 kali lipat karena cocok
menjadi No. 10 amplop. Sama dengan kasus kebingungan nama bi-lipatan,
lipatan surat yang dipertukarkan dengan tri-lipatan. Hal ini salah karena
lipatan surat hanya dua kali, menciptakan tiga bagian dengan enam halaman.
4. Gulungan lipatan atau dikenal sebagai lipat perbarel, lipatan menyerupai
gulungan surat lipat dalam hal ini memiliki tiga bagian dan enam halaman.
Namun, panel terdalam lebih kecil dari panel lain.
5. Akordeon lipatan. Accordion kali lipatan di kenal orang lain sebagai z-lipat,
meskipun tingkat lipat dapat membuat brosur memiliki bagian lebih dari
actual z-lipat. Untuk mencapai efek ini , kertas dibagi menjadi beberapa
bagian dan dilipat seperti akordeon kanvas. Ini mungkin memiliki enam atau
delapan halaman, tergantung pada jumlah lipatan yang di buat.
6. Prancis lipatan. Sebuah lipatan Prancis di buat dengan melipat kertas
melintang dan sama-sama, dan kemudian lipat lagi sama dengan cara yang
sama. Hasil ini untuk brosur empat halaman yang tampak seperti kartu
ucapan. Trens lain untuk kali lipat Prancis termasuk persegi panjang kali
lipat dan sudut kanan lipat.
7. Gerbang lipat. Lipatan gerbang adalah salah satu yang memiliki delapan
panel yang dihasilkan, empat di depan dan empat di belakang. Panel pada
setiap ujung dilipat ke dalam, menuju tengah halaman.
8. Parallel lipat juga disebut setengah dan setengah, jenis flip dihasilkan oleh
melintang membagi dua kertas dan kemudian lipat lagi menjadi setengah
sama memanjang. Hal ini menciptakan total delapan panel yang sama pada
bagian belakang dan depan dengan empat bagian terlihat.
Dalam pembuatan brosur ini digunakan jenis lipatan tri-lipat karena jenis ini
sering digunakan dalam pembuatan brosur pada umumnya dan juga mudah
untuk di mengerti oleh para pembacanya.
Saat ini penulis berusaha untuk membantu memperkenalkan Pokdarwis
Wirajaya Putra Jonggat kepada masyarakat luas dengan menggunakan media
cetak brosur. Dengan cara ini orang akan lebih mengenal Pokdarwis Wirajaya
Putra Jonggat tentu saja dengan tampilan yang tepat, sesuai dan dapat menarik
perhatian banyak orang.
Penulis akan memberikan tampilan yang berbeda dalam brosur yang akan
penulis buat. Mulai dari penggunaan warna, penempatan teks, dan lain-lain.
Karena setiap warna mempunyai arti tersendiri, selain itu warna juga
memegang peranan sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat
mengenai sesuatu.
Setiap warna memiliki makna dan arti yang berbeda. Sehingga jika
memungkinkan pilihlah warna sesuai dengan informasi yang ingin berikan.
Berikut contoh arti warna :
1. Pemilihan warna yang tepat dapat menambah energi dalam
brosur anda, karena Merah : Power, energi, kehangatan, cinta,
nafsu, agresi, bahaya.
2. Kuning : Optimis, Harapan.
3. Biru : Kepercayaan, Konservatif, Keamanan, Tekhnologi,
Kebersihan, Keteraturan.
4. Hijau : Alami, Sehat, Keberuntungan, Pembaharuan.
5. Oranye : Energy, Keseimbangan, Kehangatan.
6. Ungu/Jingga : Spiritual, Misteri, Kebangsawanan,
Transformasi, Keangkuhan.
7. Coklat : Tanah/Bumi, Kepercayaan, Kesenangan, Daya Tahan.
8. Abu Abu : Intelek, Masa Depan (Milenium), Kesederhanaan,
Kesedihan.
9. Hitam : Kekuatan, Seksualitas, Kecanggihan, Kematian,
Misteri, Ketakutan, Kesedihan, Keanggunan
Typografi adalah Pemilihan jenis font sangat mendukung estetika
tampilan teks dari sebuah brosur. Typografi juga dapat dijadikan
alternatif pengganti gambar karena font dapat dimodifikasi
sedemikian rupa untuk menggantikan fungsi gambar.
5. Layout Brosur
Dalam pembuatan brosur itu harus mempunyai cover dan layout yang menarik,
dan adapun pengertian dari cover itu sendiri adalah sampul atau bagian depan
brosur (atau bentuk media publikasi multipage design lainnya) yang harus
didesign dengan unsur-unsur dapat menarik perhatian khalayak dan cover adalah
bagian inti yang dapat menggambarkan secara sekilas dari isi sebuah publikasi
multipage design tersebut.
Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam
sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Tujuan utama layout adalah
menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah
cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.
Layout atau posisi tata letak berkaitan erat dengan bentuk brosur, ukuran brosur
dan content isi brosur, baik teks, gambar, maupun desain lainnya. Banyak sekali
tipe layout yang ada mungkin jumlah tidak terbatas. Meskipun demikian secara
garis besar layout dapat dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan sumbu
koordinatnya. Adapun pembagiannya adalah sebagai berikut :
a. Horisontal
b. Vertikal
c. Diagonal
d. Radial
e. Acak
f. Kombinasi
Contoh
Brosur Kursus