Anda di halaman 1dari 813

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT.

Karsa Harya Mulya (JO)

KATA PENGANTAR

Dokumen Usulan Teknis Jasa Konsultan Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya ini dibuat untuk kelengkapan dari dokumen penawaran pekerjaan. Dokumen Usulan Teknis ini dibuat setelah mempelajari dan meneliti dokumen-dokumen pelelangan pekerjaan tersebut, beserta penjelasan tentang dokumen yang telah dilakukan. Dokumen Usulan Teknis ini pada intinya berisikan usulan konsultan tentang metoda pelaksanaan pekerjaan, rencana kerja, struktur organisasi, serta usulan personel yang akan ditempatkan dalam susunan team konsultan. Pada kesempatan ini kami menyatakan penghargaan dan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS, PT. KARSA HARYA MULYA (JO) untuk dapat mengikuti proses pelelangan pekerjaan. Semoga Dokumen Usulan Teknis ini dapat digunakan untuk penilaian pelelangan sebagaimana mestinya.

Jakarta, Februari 2014

MANAJEMEN PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS, PT. KARSA HARYA MULYA (JO)

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 1

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR -------------------------------------------------------------------------- 1 DAFTAR ISI ---------------------------------------------------------------------------------- 2 DAFTAR TABEL------------------------------------------------------------------------------- 3 Bab 1 Data Organisasi Perusahaan ---------------------------------------------------- 4 i.1 Latar Belakang Perusahaan ------------------------------------------------------------ 4 i.2 Struktur Organisasi Perusahaan -------------------------------------------------------- 8 Daftar Pengalaman Kerja Sejenis 10 (Sepuluh) Tahun Terakhir---------------- 1 Uraian Pengalaman Kerja Sejenis 10 (Sepuluh) Tahun Terakhir --------------- 1

Bab 2 Bab 3

Bab 4 Bentuk Tanggapan dan Saran Terhadap Kerangka Acuan Kerja dan Personil / Fasilitas Pendukung dari PPK -------------------------------------------------------------- 1 4.1 Pemahaman Kerangka Acuan Kerja ------------------------------------------------ 1 4.2 Tanggapan dan Saran Terhadap KAK dan Personil/fasilitas Pendukung dari PPK ----------------------------------------------------------------------------------------------- 2 4.3 Apresiasi dan Inovasi -------------------------------------------------------------------- 10 Bab 5 Bentuk Uraian Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja ------------------ 1 v.1 Umum ------------------------------------------------------------------------------------------ 1 v.2 Pendekatan ---------------------------------------------------------------------------------- 3 v.3 Metodologi -------------------------------------------------------------------------------- 342 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ------------------------------------------------- 1 Komposisi Tim dan Penugasan -------------------------------------------------- 1 Jadwal Penugasan Tenaga Ahli ------------------------------------------------- 1 Daftar Riwayat Hidup Personil Yang Diusulkan --------------------------------- 1

Bab 6 Bab 7 Bab 8 Bab9

Bab 10 Surat Pernyataan Kesediaan Untuk Ditugaskan -------------------------------- 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 2

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

DAFTAR TABEL
Tabel 21 Tabel 7.1 Tabel 7.2 Tabel 6.1 Tabel 7.1 Tabel 7.2 Tabel 8.1 Daftar Pengalaman Kerja Sejenis 10 (Sepuluh) Tahun Terakhir ---------------- 1 Kebutuhan dan Kualifikasi Tenaga Ahli ------------------------------------------------ 2 Komposisi Tim dan Penugasan ----------------------------------------------------------- 3 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan -------------------Error! Bookmark not defined. Kebutuhan dan Kualifikasi Tenaga Ahli ------------------------------------------------ 3 Komposisi Tim dan Penugasan ----------------------------------------------------------- 7 Jadwal Penugasan Tenaga Ahli -------------------------------------------------------- 12

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 3

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Bab 1 Data Organisasi Perusahaan


1.1. Latar Belakang Perusahaan PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS, merupakan salah satu perusahaan konsultan yang telah cukup dikenal di Indonesia. Didirikan pada tahun 1980 sebagai jawaban atas tuntutan pembangunan Nasional yang banyak membutuhkan jasa konsultasi Perencanaan Tehnik. PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS dalam waktu yang relatif saingkat berkembang cukup pesat. Beberapa tahun setelah pendirian, seiring dengan adanya pertambahan permintaan/kebutuhan akan jasa konsultasi, layanan yang diberikan kemudian berkembang menjadi lebih luas lagi, mulai dari perencanaan umum, jasa survei, Studi kelayakan, perencanaan teknis, umum, Transportasi, pariwisata, pos dan telekomunikasi, pertanian, perindustrian, pertambangan dan energi, serta bidangbidang lain. PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS, berkat dukungan tenaga ahli yang berpengalaman dalam berbagai bidang dan dukungan peralatan yang modern, dalam bidang-bidang tersebut di atas telah memperlihatkan prestasi yang luas dan handal, seperti pada bangunan gedung dan pabrik, jalan dan jembatan, pelabuhan laut, bandar udara, jaringan irigasi, bangunan pengolahan dan sistem jaringan pendistribusian air minum, perbaikan kampung dan lingkungan, perencanaan kota dan wilayah, perencanaan pedesaan, perencanaan kawasan industri, dan analisis dampak lingkungan. PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS telah menjadi mitra kerja yang terpercaya, baik bagi instansi pemerintah, swasta, maupun perseorangan.begitu pula dengan badan keuangan internasional, seperti telah terjalin hubungan yang cukup baik sehubungan dengan ikut sertanya PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS bersama konsultan internasional dalam proyek-proyek internasional.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 4

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS menempati bangunan di Graha Mampang Lt. 2 Annex Jl. Mampang Prapatan Raya No. 100 Jakarta Selatan 12760 dengan Studio di Jl. Dempo III No. 4, Mayestik Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dan untuk mendukung kegiatan jasa konsultasi di seluruh wilayah Indonesia, PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS memiliki kantor cabang di beberapa kota yaitu : Kantor Cabang Semarang Provinsi Jawa Tengah; Kantor Cabang Pekan Baru Provinsi Riau; Kantor Cabang Batam Provinsi Kepulauan Riau; Kantor Cabang Makassar Provinsi Sulawesi Selatan; Kantor Cabang Manado Provinsi Sulawesi Utara; Kantor Cabang BRR Provinsi NAD; Kantor Cabang Medan Provinsi Sumatra Utara; Kantor Cabang Muntok Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; Kantor Cabang Metro Provinsi Lampung; dan Kantor Cabang Surabaya Provinsi Jawa Timur. Bidang Aktivitas 1. Pembangunan Lingkungan Sistem dan Pembagian Air Minum; Drainage dan Air Limbah; Sistem Pembuangan Sampah; dan Analisis Dampak Lingkungan. 2. Perencanaan Kota dan Daerah/Wilayah/Kawasan Perencanaan Pembangunan Daerah Pedesaan dan Transmigrasi; Perencanaan Fisik Tata Ruang Daerah / Perkebunan (PIR); Perencanaan Kota Kecamatan, Kota Kab. / Kotamadya dan Metropolitan Perencanaan Daerah Kabupaten dan Propinsi; Perencanaan Kota; Perencanaan Kota Baru; Perencanaan Pengembangan Lingkungan dan Kebutuhan Daerah Setempat (Community and Local Economic Development);
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 5

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Perencanaan Ruang Terbuka Hijau; Perencanaan dan Pengembangan Daerah Rekreasi / Pariwisata; Perencanaan Transportasi Kota; Perencanaan dan Pengembangan Kawasan Industri; Desain Kawasan Perkotaan ( Urban Design ); dan Pengawasan Pembangunan Kawasan Perkotaan (Urban Development Control).

3. Pembangunan Sumber-sumber Air Irigasi; Sumber-sumber Air; Pengendalian Banjir; dan Perencanaan Daerah Aliran Sungai. 4. Bangunan dan Arsitektur Perumahan, Kantor, Bangunan Komersial, Bangunan Umum; Bangunan Sejarah; Interior; dan Pertamanan. 5. Transportasi Jalan Raya dan Manajemen lalu Lintas; Jembatan dan Terowongan; Bandar Udara dan Terminal; dan Pelabuhan laut. 6. Bidang-Bidang Lain Penyelidikan Tanah; Inventarisasi Lahan; Pemetaan; Topografi; dan Hidrografi.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 6

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Biodata Perusahaan Nama Perusahaan Alamat : : PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS Graha Mampang Lt. 2 Annex Jl. Mampang Prapatan Raya No. 100 Jakarta Selatan 12760 Studio Akte Notaris Pendirian Nomor Akta Tanggal Akte Notaris Perubahan Nomor Tanggal NPWP Akte Notaris Salinan Nomor Tanggal Akte Notaris Perubahan Nomor Tanggal NPWP Akte Perubahan Nomor Tanggal SIUJK IUJK Pengawasan IUJK Perencanaan TDP SIUP Sertifikasi Badan Usaha : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : Jl. Dempo III No. 4 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 2120 Imas Fatimah, SH 68 30 September 1980 Imas Fatimah, SH 38 26 Pebruari 2002 01.364.330.9-061.000 Budiono Widjaja, SH 29 28 Juni 2002 Budiono Widjaja, SH 38 26 Pebruari 2002 01.364.330.9-061.000 Budiono Widjaja, SH 04 04 Juni 2009 0904.1.80.88.00267 1-004675-3171-3-00256 1-004675-3171-3-00256 09.03.1.74.09139 02862/1.824.271 0018/INKINDO/09/03/08

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 7

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

1.2.

Struktur Organisasi Perusahaan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 8

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Bab 2 Daftar Pengalaman Kerja Sejenis 10(Sepuluh) Tahun Terakhir


Setelah sekian lama berjalan, kemajuan perusahaan tercermin dalam bentuk semakin meningkatnya kepercayaan dari instansi Pemerintah maupun Swasta yang memanfaatkan jasa konsultasi PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS tetapi kepercayaan yang diperoleh tidaklah membuat kami berpuas diri, apalagi menyatakan kemantapan. Oleh karena itu kami menjauhi sifat konservatif yang sekaligus berarti kami terus mengembangkan diri dan menciptakan gagasan-gagasan baru. Dengan semakin berkembangnya kegiatan jasa konsultansi dan semakin beragamnya kegiatan yang dikembangkan baik ditingkat pusat maupun daerah telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS. Tabel berikut ini menyajikan daftar pengalaman perusahaan dalam 10 tahun terakhir.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 1

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Tabel 1. Daftar Pengalaman Kerja Sejenis 10 (Sepuluh) Tahun Terakhir N o 1 Tahun 2013 1 Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Regional Bandung Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Jl. Sukajadi No. 185 Bandung Telp.022-2031180 Pokja PPIP & RIS PNPM Direktorat Pengembangan Permukiman, Dirjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum. Jl. Pattimura No. 20 Keb- Baru Jakarta Perencanaan Pembangunan Gedung Dan Sarana Prasarana Lanjutan Di Jatinangor Arsitek/Sipil : Mengumpulkan data dan informasi lapangan, membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK berupa konsepsi disain dan konsultasi dengan Pemerintah Daerah setempat mengenai Peraturan Daerah/perizinan bangunan, Penyusunan Pra-rencana Penyusunan pengembangan rencana, dan Penyusun Rencana Detail. Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Memberikan Advise teknis sesuai pedoman - pedoman pelaksanaan dan petunjuk teknis yang sudah ditetapkan. Memberikan advise manajemen sesuai pedoman. Berkoordinasi dengan seluruh stakeholder di pusat dan daerah agar program dilaksanakan dengan efektif, efesien dan tepat sasaran. Pendampingan proses dalam tiap tahapan PPIP mulai dari tahapan persiapan, sosialisasi sampai dengan pelaksanaan fisik serta pasca pelaksanaannya pada seluruh desa sasaran PPIP tahun 2013. Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Memberikan Advise teknis sesuai pedoman-pedoman pelaksanaan dan petunjuk teknis yang sudah ditetapkan. Memberikan advise manajemen sesuai pedoman. Berkoordinasi dengan seluruh stakeholder di pusat dan daerah agar program dilaksanakan dengan efektif, efesien dan tepat sasaran. Pendampingan proses dalam tiap tahapan PPIP mulai dari tahapan persiapan, sosialisasi sampai dengan pelaksanaan fisik serta pasca pelaksanaannya pada seluruh desa sasaran PPIP tahun 2013. Sipil Transportasi : Melakukan identifikasi / kajian kebijakan dan perundangan terkait dengan kesepakatan kerjasama Pinjaman dan Hibah Luar Negeri. Melakukan identifikasi bentuk bentuk kesepakatan kerjasama pada program penanganan jalan di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga terutama pada 3 (tiga) kegiatan persiapan / fact finding, pre-appraisal dan appraisal, serta negosiasi. Merumuskan konsep mengenai kesesuaian prosedur pelaksanaan kesepakatan kerjasama PHLN. 22 Januari - 20 Febuari 2013 (1 Bulan) 269,516,000 Pengguna Jasa / Sumber Dana 2 Nama Paket Pekerjaan 3 Lingkup Pelayanan 4 Periode 5 Orang Bulan 6 Nilai Kontrak 7 Mitra Kerja 8

Konsultan Manajemen Wilayah (KMW) Kalimantan, Sulawesi Program Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Paket 4

22 Maret - 22 Desember 2013 (9 Bulan)

1,151,832,000

Pokja PPIP & RIS PNPM Direktorat Pengembangan Permukiman, Dirjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum. Jl. Pattimura No. 20 Keb- Baru Jakarta

Konsultan Manajemen Wilayah (KMW) Sumatera Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Paket 2

22 Maret - 22 Desember 2013 (9 Bulan)

1,148,576,000

Kegiatan Pembiayaan dan Kerjasama Luar Negeri Satker Direktorat Bina Program, Dirjen Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum.Jl. Pattimura No. 20 Keb- Baru Jakarta

Penyusunan Konsep Dokumen-Dokumen Periode Pelaksanaan Penanganan Jalan dan Jembatan Dengan Dana Pinjaman Luar Negeri

18 Maret - 18 Oktober 2013 (7 Bulan)

843,425,000

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 2

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2

Nama Paket Pekerjaan 3

Lingkup Pelayanan 4 Menetapkan prosedur yang berisi tahapan dan proses yang harus dilalui dalam pelaksanaan kesepakan kerjasama PHLN di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga. Menyusun konsep pedoman kesepakatan kerjasama di Direktorat Jenderal Bina Marga dan rekomendasi hasil pekerjaan.

Periode 5

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7

Mitra Kerja 8

Pokja 1 Satker Pengembangan Wilayah Nasional, Kementerian PU. Jl. Pattimura No. 20 Keb- Baru Jakarta

Penyempurnaan dan Penyepakatan Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Rencana Terpadu dan Program Investasi Penyempurnaan draft RPI2JM Kawasan BBK & Kawasan Danau Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) KSN Toba tahun 2012, meliputi: verifikasi substansi masing-masing Batam-Bintan-Karimun dan Danau Toba tahapan penyusunan RPI2JM, Dokumen rencana pembangunan sektoral dan/atau provinsi terkait, sinkronisasi program pembangunan, alternatif sumber pembiayaan dan inisiasi pelaksanaan pembangunan Kawasan BBK dan Kawasan Danau Toba. Konsultasi Publik draft RPI2JM Kawasan BBK & Kawasan Danau Toba bersama Kementerian/Lembaga terkait dan Pemerintah Provinsi. Koordinasi antara Kementerian/Lembaga terkait dan pemerintah daerah dalam bentuk forum diskusi untuk mendapatkan kesepakatan RPI2JM Kawasan BBK & Kawasan Danau Toba. Melakukan seminar RPI2-JM Kawasan BBK dan Kawasan Danau Toba. Membangun mekanisme (pendampingan) inisiasi implementasi RPI2JM dengan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan Swasta. Kajian Rencana Strategis Jaringan Jalan Nasional Wilayah Sumatera - Paket 10 Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Melakukan kajian pustaka dan peraturan perundang-undangan terkait dengan penyusunan Rencana Strategis serta terkait penyelenggaraan jalan; Inventarisasi data-data dan permasalahan penyelenggaraan jalan nasional selama perioda 2010-2014 di lingkungan Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah I; Inventarisasi data-data kebutuhan penyelenggaraan jalan nasional selama periode 2015-2019 di lingkungan Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah I; Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait; Melakukan rapat-rapat pembahasan; Melakukan analisis capaian renstra tahun berjalan (2013) serta prediksi capaian akhirnya (2014) dilingkungan Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah I; Menyusun evaluasi dan rekomendasi capaian Renstra Jaringan Jalan Nasional periode 2010-2014 di Lingkungan Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah I;

10 April - 10 Desember 2013 (7 Bulan)

1,247,039,200

Satker Direktorat Pelaksanaan Wilayah I, Dirjen Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum.Jl. Pattimura No. 20 Keb- Baru Jakarta

29 Juli - 29 Oktober 2013 (3 Bulan)

610,423,000

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 3

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2

Nama Paket Pekerjaan 3

Lingkup Pelayanan 4 Menyusun usulan Rencana Strategis Jaringan Jalan Nasional periode 2015-2019 di Iingkungan Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah I

Periode 5

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7

Mitra Kerja 8

Badan Nasional Pengelola Perbatasan. Jl. Ampera Raya (Kampus IPDN) Jakarta Satker Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Dirjen Cipta Karya, Kemen PU.Jl. Pattimura No. 20 KebBaru Jakarta

Studi Penyusunan Rencana Kebutuhan Infrastruktur Kawasan Perbatasan di Kabupaten TTU Prov. NTT Fasilitasi Kelembagaan Pengelola Air Limbah (PPLP-09.2013)

Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah

29 April - 27 Agustus 2013 (4 Bulan) 12 April - 12 Desember 2013(8 Bulan)

435,246,900

Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Memutakhirkan data eksisting pengelola air limbah, struktur organisasi, tugas dan fungsi, serta aset yang dimiliki pengelola air limbah di Provinsi Sumatera Utara dan D.I Yogyakarta Membuat updating resume peraturan perundangan terkait sebagai acuan untuk menyusun kelembagaan pengelola air limbah pada pemerintah daerah. Melaksanakan survey ke 2 lokasi (Sumatera Utara dan D.I Yogyakarta) Menyelenggarakan rapat untuk menyamakan persepsi berbagai pihak terkait Memfasilitasi pelaksanaan rencana kerja tahunan pengembangan kelembagaan pengelola air limbah di masingmasing provinsi yang telah disepakati antara para stakeholder di daerah Menghadiri rapat pembahasan terkait dan menyiapkan/memberikan solusi atas permasalahanpermasalahan yang timbul Membuat / memfasilitasi pembuatan Rencana Strategi Bisnis lembaga pengelola air limbah. Memfasilitasi diskusi kelompok (FGD) yang melibatkan stakeholder daerah (Prop, Kab dan Kota) sebanyak 4 (empat) kali. Mengadakan workshop di Jakarta, Sumatera Utara, dan D.I Yogyakarta untuk mengevaluasi hasil pengembangan kelembagaan pengelola air limbah serta menyusun langkahlangkah yang harus dilakukan pada waktu mendatang. Membuat laporan pelaksanaan pendampingan. Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Perumusan metodologi studi, outcome, output, input dan pengumpulan data; Melakukan persiapan-persiapan yang berupa rencana kerja, konsultasi dengan daerah, dan penyiapan bahan-bahan fasilitasi; Menfasilitasi tenaga ahli dalam kegiatan survey dan diskusi ke

916,306,600

Satker Pembinaan Manajemen Penyelenggaraan Penataan Ruang, Dirjen Tata Ruang. Jl. Pattimura No. 20 Keb- Baru Jakarta

Fasilitasi Pengembangan Pusat Layanan Informasi Penataan Ruang Perkotaan

22 April - 22 November 2013(7 Bulan)

1,066,439,000

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 4

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2

Nama Paket Pekerjaan 3

Lingkup Pelayanan 4 daerah; Menyusun rencana sosialisasi, bimbingan, supervisi, konsultasi kepada masyarakat dan instansi yang mempunyai tugas yang berkaitan langsung dengan kegiatan penataan ruang; Menempatkan 2 (dua) orang tenaga ahli di daerah dalam rangka koordinasi dengan tim teknis daerah serta transfer of knowledge; Menyusun konsep rencana Planning Gallery; Menyelenggarakan fasilitasi, sosialisasi, bimbingan supervisi, dan konsultasi peningkatan kualitas tata ruang kepada daerah dan instansi yang mempunyai tugas yang berkaitan langsung dengan kegiatan penataan ruang melalui pelaksanaan Planning Gallery; Membuat media dalam rangka pelaksanaan Planning Gallery berupa maket, brosur, leaflet, poster, dan video tentang penataan ruang; dan Memberikan pendampingan kepada pemerintah daerah oleh tenaga ahli.

Periode 5

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7

Mitra Kerja 8

10

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan. Jl. Medan Merdeka Timur No. 5 Jakarta 10110

Studi Penyusunan Pedoman Penilaian Tingkat Keterpaduan Transportasi Antarmoda

Sipil Transportasi : Survey pendahuluan tugas pokok dan fungsi konsultan pendamping Penyusunan Pedoman penilaian tingkat keterpaduan transportasi antarmoda dengan berpegangan pada aturan yang ada. Melaksakan FGD (focus Group Discussion) Sipil/Arsitektur/Mekanikal dan Elektrikal : Persiapan Perencanaan Penyusunan Pra-rencana Penyusunan pengembangan rencana, Penyusun rencana detail Mengadakan persiapan pelelangan Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan/aanwijzing Mengadakan pengawasan berkala selama masa pelaksanan Menyusun buku petunjuk penggunaan peralatan bangunan dan perawatannya

15 Maret - 14 November 2013 (8 Bulan)

1,186,020,000

11

Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Jl. Buana Kencana Loka Sektor XII BSD Kota Tangerang Selatan

Perencanaan SDN Kademangan 1

26 Februari - 27 Maret 2013 (1 Bulan)

49,500,000

12

Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Tangerang Selatan.Jl. Buana Kencana Loka Sektor XII BSD Kota Tangerang Selatan

Perencanaan SDN Sarua II

Sipil/Arsitektur/Mekanikal dan Elektrikal : Persiapan Perencanaan Penyusunan Pra-rencana Penyusunan pengembangan rencana, Penyusun rencana detail Mengadakan persiapan pelelangan Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan

26 Februari - 27 Maret 2013 (1 Bulan)

49,500,000

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 5

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2

Nama Paket Pekerjaan 3

Lingkup Pelayanan 4 pekerjaan/aanwijzing Mengadakan pengawasan berkala selama masa pelaksanan Menyusun buku petunjuk penggunaan peralatan bangunan dan perawatannya

Periode 5

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7

Mitra Kerja 8

13

Satker Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan Dirjen Cipta Karya. Jl. Pattimura No. 20 Keb- Baru Jakarta

Penyusunan Petunjuk Teknis Penataan Bangunan dan Lingkungan Dalam Penanganan Mitigasi Bencana Berbasis Pemberdayaan

Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Melakukan kajian studi literatur atas peraturan dan ketentuan Melakukan kajian literatur atas penanganan mitigasi bencana berbasis masyarakat dan mengenai kegiatan-kegiatan serupa yang tergolong best practice. Mengidentifikasi dan menginventarisasi unit kerja yang meliputi Struktur Organisasi, Tupoksi, serta prasarana dan sarana kerja di tingkat Pemerintah Daerah Provinsi dan Kab/Kota sebagai pendukung kelembagaan penanganan mitigasi bencana bidang penataan bangunan dan lingkungan Mengidentifikasi faktor-faktor pendukung kelembagaan dalam penanganan E25 mitigasi bencana bidang Penataan Bangunan Lingkungan. Mengidentifikasi bentuk kegiatan berbasis masyarakat dalam penanganan mitigasi bencana dalam bidang penataan bangunan dan lingkungan dengan konsep "Cash of Work" Menyusun rancangan petunjuk teknis dalam penanganan mitigasi bencana berbasis pemberdayaan masyarakat dalam bidang PBL. Menyelenggarakan forum konsultasi dalam bentuk workshop Arsitektur dan Lingkungan : Survey Lokasi dan Pendataan Analisis Kawasan dan Wilayah Perencanaan Penyusunan Konsep Program Bangunan dan Lingkungan Penyusunan Rencana Umum dan Panduan Rancangan Penyusunan Rencana Investasi Penyusunan Ketentuan Pengendalian Rencana Penyusunan Pedoman Pengendalian Pelaksanaan Survey Lokasi dan Pendataan Analisis Kawasan dan Wilayah Perencanaan Penyusunan Konsep Program Bangunan dan Lingkungan Penyusunan Rencana Umum dan Panduan Rancangan Penyusunan Rencana Investasif . Penyusunan Ketentuan Pengendalian Rencanag. Penyusunan Pedoman Pengendalian Pelaksanaan

22 April - 18 Oktober 2013 (6 Bulan)

1,227,343,000

14

Satker Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan Dirjen Cipta Karya. Jl. Pattimura No. 20 Keb- Baru Jakarta

Penyusunan RTBL Kawasan Teluk Makmur, Kota Dumai, Provinsi Riau

22 April - 17 Desember 2013 (8 Bulan)

672,870,000

15

Satker Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan Dirjen Cipta Karya.Jl. Pattimura No. 20 Keb- Baru Jakarta

Penyusunan RTBL Kawasan Istana Kerajaan Bima, Kota Bima, Provinsi NTB

Arsitektur dan Lingkungan :

22 April - 17 Desember 2013(8 Bulan)

725,703,000

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 6

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1 16

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2 Satker Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan Dirjen Cipta Karya. Jl. Pattimura No. 20 Keb- Baru Jakarta

Nama Paket Pekerjaan 3 Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Wajo, Kab. Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara

Lingkup Pelayanan 4 Arsitektur dan Lingkungan : a. Survey Lokasi dan Pendataan b. Analisis Kawasan dan Wilayah Perencanaan c. Penyusunan Konsep Program Bangunan dan Lingkungan d. Penyusunan Rencana Umum dan Panduan Rancangan e. Penyusunan Rencana Investasi f . Penyusunan Ketentuan Pengendalian Rencana g. Penyusunan Pedoman Pengendalian Pelaksanaan Arsitektur dan Lingkungan : a. Survey Lokasi dan Pendataan b. Analisis Kawasan dan Wilayah Perencanaan c. Penyusunan Konsep Program Bangunan dan Lingkungan d. Penyusunan Rencana Umum dan Panduan Rancangan e. Penyusunan Rencana Investasi f . Penyusunan Ketentuan Pengendalian Rencana g. Penyusunan Pedoman Pengendalian Pelaksanaan Tata Lingkungan/ Pengembangan Kota dan Wilayah : Tersedianya dokumen RPKPP bagi Pemerintah kota/kabupaten sebagai acuan dalam melaksanakan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaannya Terfasilitasinya pemangku kepentingan kota.kabupaten dalam melaksanakan penyusunan dan menghasilkan dokumen RPKPP melalui proses diskusi untuk mencapai kesepakatan strategi pembangunan yang terintegrasi dan berkesinambungan sebagi acuan pembangunan kota/kab bersangkutan Sipil Jasa Pra Desain Engineering Bangunan/ Mekanikal Elektrikal : Mobilisasi peralatan & personil, penyusunan RSKKNI (Workshop, validasi, prakonvensi), penyusunan kurikulum pelatihan berbasis kompetensi, penyusunan materi uji kompetensi, penerjemahan RSKKNI dari bhs indonesia ke bhs inggris, penyusunan laporan, rapat pembahasan

Periode 5 22 April - 17 Desember 2013 (8 Bulan)

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7 707,685,000

Mitra Kerja 8

17

Satker Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan Dirjen Cipta Karya. Jl. Pattimura No. 20 Keb- Baru Jakarta

Penyusunan RTBL Kawasan Kampus ITB, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat

22 April - 17 Desember 2013 (8 Bulan)

646,712,000

18

SNVT Pengembangan Kawasan Permukiman Jawa Barat Dirjen Cipta Karya, Kemen PU. Jl. Kawaluya Indah No. 4 Bandung

Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) Kota Tasikmalaya (KT-TSK-RPKPP-02)

17 April - 12 November 2013 (7 Bulan)

790,405,000

19

Pokja I Satker Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Badan Pembinaan Konstruksi Kemen PU. Jl. Sapta Taruna Raya Komplek PU Pasar Jumat Jakarta Kegiatan Pembinaan Manajemen Penyelenggaraan Penataan Ruang, Satker Pembinaan Manajemen Penyelenggaraan Penataan Ruang Dirjen Penataan Ruang Kemen PU.Jl.

Penyusunan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI), Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi (KPBK), dan Materi Uji Kompetensi (MUK) Keterampilan Konstruksi Bidang Sumber Daya Air (Paket 4)

15 Mei - 15 November 2013 (6 Bulan)

721,270,000

20

Penyebarluasan Informasi Peraturan Perundang-undangan Bidang Penataan Ruang

Telematika

10 April - 6 November 2013(7 Bulan)

949,927,000

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 7

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2 Pattimura No. 20 Keb- Baru Jakarta

Nama Paket Pekerjaan 3

Lingkup Pelayanan 4

Periode 5

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7

Mitra Kerja 8

21

Satker Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan Strategis, Pokja Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan Strategis (PISEW) Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah. Jl. Cipaku V/1 Jakarta 12170 Kegiatan Pembinaan Teknis Pengembangan Permukiman. Jl. Williem Iskandar No. 9 Medan

Penyusunan Pedoman Pengendalian Fasilitator Kecamatan (Paket 2)

Tata Lingkungan/ Pengembangan Kota dan Wilayah : Survey pendahuluan tugas pokok dan fungsi konsultan pendamping LMA Penyusunan Pedoman Pengendalian FK dalam rangka pembangunan kawasan pedesaan dengan berpegangan pada aturan yang ada. Melaksakan FGD (focus Group Discussion) di 5 lokasi PNPM PISEW

25 April - 25 September 2013 (5 Bulan)

556,327,000

22

Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Tanjung Balai (SPPIP-TB)

Tata Lingkungan/ Pengembangan Kota dan Wilayah : Mengikuti sosialisasi penyusunan SPPIP yang akan dikoordinasikan oleh tim pusat Melakukan kajian terhadap kebijakan, strategi, dan program pembangunan daerah oleh Pemerintah Daerah. Melakukan kajian terhadap isu-isu permukiman dan infrastruktur perkotaan, Menghasilkan indikasi arah pengembangan kota serta pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan. Menghasilkan rumusan tujuan dan kebijakan pembangunan permukiman perkotaan berdasarkan visi dan misi Kabupaten Bengka yang telah disusun dan ditetapkan oleh pemerintah daerah terkait. Mencapai kesepakatan secara teknis, akademis dan partisipatif dalam penetapan prioritas kawasan dan penanganan berdasarkan indikasi dan criteria secara spesifik Mengikuti kegiatan kolokium yang akan dikoordinasikan oleh tim pusat, dan memberikan pemaparan dan pembahasan capaian kegiatan pada Kolokium SPPIP. Menyelenggarakan konsultasi publik untuk menjaring masukan terhadap rumusan strategi dan program pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan. Sipil Transportasi : Persiapan Survey Lapangan Penyusunan Rancangan Rencana Rencana Induk (Master Plan)

8 April - 7 November 2013 (7 Bulan)

897,886,000

23

Satker Peningkatan Fungsi Pelabuhan dan Pengerukan Pusat Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan.

Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Laut Pangkalan Dodek Provinsi Sumatera Utara

15 Mei - 15 November 2013(6 Bulan)

672,281,500

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 8

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1 24

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2 Satker Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Jl. Ampera Raya (Kampus IPDN) Jakarta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Jl. Transmigrasi KM 4,5 Batu Licin Kalsel

Nama Paket Pekerjaan 3 Penyusunan & Analisis Data/ Informasi Perencanaan Kawasan Rawan Bencana

Lingkup Pelayanan 4 Tata Lingkungan/ Pengembangan Kota dan Wilayah

Periode 5 25 April - 27 Agustus 2013 (4 Bulan)

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7 435,246,900

Mitra Kerja 8

25

Jasa Penyusunan Masterplan Pelabuhan Kabupaten Tanah Bumbu

Tata Lingkungan/ Pengembangan Kota dan Wilayah : Mencakup kegiatan Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Pangkalan Dodek Provinsi Sumatera Utara yang dibiayai dari dana APBN (HPS terlampir)) dan dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2013 Lingkup tugas yang akan dilaksanakan dalam proses perencanaan ini adalah : a. Persiapan b. Survey Lapangan c. Penyusunan Rancangan Rencana d. Rencana Induk (Master Plan) Tata Lingkungan/ Pengembangan Kota dan Wilayah

13 Juni - 10 Desember 2013 (6 Bulan)

798,830,000

26

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Jl. Transmigrasi KM 4,5 Batu Licin Kalsel Direktorat Jenderal Penataan Ruang Dinas PU Prov. Kalimantan Barat. Jl. A. Yani Pontianak Satker Pengembangan Penataan Bangunan dan Lingkungan Strategis Dirjen Cipta Karya, Kemen PU. Jl. Kramat Raya No. 63 Jakarta Pusat

Penyusunan dan Analisa Data/Informasi Perencanaan Kawasan Rawan Bencana Kabupaten Tanah Bumbu

7 Juni - 3 Desember 2013 (6 Bulan)

356,429,000

27

Konsultan Pendampingan Proses Penetapan Tata Lingkungan/ Pengembangan Kota dan Wilayah : RTRWP dan RTRWK Mefasilitasi Pengembangan Dalam Implementasi RTRWP & RTRWK; menyusun laporan; melakukan survey untuk pengumpulan data primer maupun sekunder Konsultan Manajemen Teknis RISPK Tata Lingkungan/ Pengembangan Kota dan Wilayah : Melakukan pendampingan dan evaluasi terhadap proses penyusunan RISPK. Menilai kelayakan pembiayaan program perencanaan. Menyelenggarakan konsinyasi kegiatan penyusunan RISPK Melakukan perjalanan ke lokasi perencanaan/proyek dalam rangka pendampingan. Menyusun laporan kegiatan pelaksanaan KMT RISPK. Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Strategis Taman Raja Rayo Kabupaten Simeulue Prov. NAD Amandemen Menjadi Kota Sinabang Arsitektur dan Tata Lingkungan : Survey Lokasi dan Pendataan Analisis Kawasan dan Wilayah Perencanaan Penyusunan Konsep Program Bangunan dan Lingkungan Penyusunan Rencana Umum dan Panduan Rancangan Penyusunan Rencana Investasi Penyusunan Ketentuan Pengendalian Rencana

24 Juli - 24 November 2013 (4 Bulan)

587,950,000

28

1 Agustus - 28 Desember 2013 (4 Bulan)

1,727,517,000

29

Satker Pengembangan Penataan Bangunan dan Lingkungan Strategis Dirjen Cipta Karya, Kemen PU.Jl. Kramat Raya No. 63 Jakarta Pusat

23 September 28 Desember 2013(3 Bulan)

797,830,000

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 9

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2

Nama Paket Pekerjaan 3

Lingkup Pelayanan 4 Penyusunan Pedoman Pengendalian Pelaksanaan

Periode 5

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7

Mitra Kerja 8

30

Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Jl. Medan Merdeka Barat No.8 Jakarta 10110 PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Divisi Procurement & Fixed Asset. Landmark Building Tower I, Lantai 8 Jl. Jenderal Sudirman No. 1 Jakarta Pusat Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia. Gedung YKKBI Jl. Deposito VI No.12-14 Komplek BIDAKARA, Pancoran, Jakarta 12870 Telepon. 021-83795333 Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemadam Kebakaran, Pemerintah Kabupaten Bekasi.Komp. Perkantoran Pemerintah Kab. Bekasi Ds. Sukamahi Kec. Cikarang Pusat Jawa Barat

Studi Kebutuhan Personil Penanganan Pengangkutan Barang Berbahaya Dengan Pesawat Udara

Jasa Studi Perencanaan Umum/Sipil Transportasi

26 Agustus - 23 Desember 2013 (4 Bulan)

687,600,000

31

Pengawasan Proyek Pembangunan Rumah BNI Jl. Gandaria Tengah VI Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Jasa Inspeksi Teknis : Mengawasi Pembangunan rumah BNI di Jl. Gandaria Tengah dan menyusun laporan

20 September 2013 - 19 Maret 2014 (6 Bulan)

198,000,000

32

Jasa Pendampingan Dalam Penyusunan HPS Pengadaan Barang/Jasa Sistem Manajemen Investasi ke YKKBIDi Divisi Pasar Uang Dan Modal (DPUM) YKKBI

Keuangan

26 Agustus - 25 September 2013 (1 Bulan)

22,500,000

33

Penyusunan Cetak Biru Pengelolaan Sampah Tahap II Kabupaten Bekasi

Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Mengelompokan data kuantitatif dan kualitatif yang relevan sebagai bahan analisis. Mempersiapkan dasar hukum yang digunakan sebagai landasan Mengkaji tata ruang kabupaten Bekasi yang mempengaruhi sistem pengelolaan dan pengolahan sampah. Mengkaji sistem pengolahan sampah berdasarkan survey yang telah dilakukan Melakukan analisis data yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menjamin pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan dan yang memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat Penyusunan cetak biru pengelolaan sampah 2011 2021 Jasa Survey : Melakukan survei topografi, menginput data dan diolah menjadi DTM; melakuakn proses pemetaan digital dan menyusun pelaporan

23 September 22 Desember 2013(3 Bulan)

453,607,000

34

PT. Citra Sawit Harum . Gedung Deutsche Bank Lantai 12, Suite 1201 Jl. Imam Bonjol No.80, Menteng, Jakarta Pusat 10310

Pemetaan Topografi di Area Pabrik Kelapa Sawit di Kecamatan Pelepat Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi

1 Oktober - 31 Oktober 2013 (1 Bulan)

70,000,000

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 10

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2

Nama Paket Pekerjaan 3

Lingkup Pelayanan 4

Periode 5

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7

Mitra Kerja 8

Tahun 2012 1 Satker Pusat Kajian Strategis, Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta 12120 Penyusunan Strategi Pembangunan Infrastruktur PU & Permukiman Pada Kawasan Khusus di Koridor Ekonomi Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Terwujudnya Rencana dan Strategi Pembangunan Infrastruktur PU dan Permukiman pada Kawasan Khusus Koridor Ekonomi sesuai dengan regulasi yang ada 22 Maret - 27 September 2012 (6 Bulan) 644,556,000

Satker Direktorat Bina Program Dirjen Bina Marga Kemen PU. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta 12120

Penyusunan Review Harga Satuan Penyelenggaraan Jalan Nasional

Sipil Transportasi : Konsep Dasar Penyusunan Harga Satuan Program Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan Nasional Sebagai alat penilaian usulan pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Melakukan koordinasi dengan SKPD Penataan Ruang di provinsi; Melakukan kegiatan inventarisasi dan pengolahan data dan informasi hasil pemantauan dan evaluasi dengan Pemerintah Daerah dan SKPD Penataan Ruang; Melaksanakan workshop konsolidasi pengawasan kinerja pemenuhan SPM bidang penataan ruang terhadap pemerintah kabupaten yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi di wilayah II di Jakarta;d) Menyusun laporan inventarisasi hasil pengawasan kinerja pemenuhan SPM bidang penataan ruang 198 kabupaten dalam 17 provinsi di wilayah II; Menyusun laporan konsolidasi pengawasan kinerja pemenuhan SPM bidang penataan ruang terhadap pemerintah kabupaten yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi di wilayah II. Jasa Studi Bantuan Teknik dan Transportasi

4 April - 4 Oktober 2012 (6 Bulan)

715,550,000

Satker Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II Kemen PU.Jl. Pattimura No. 20 Jakarta 12120

Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan SPM Bidang Penataan Ruang di Wilayah II

12 April - 12 November 2012 (7 Bulan)

908,430,000

Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Multimoda. Jl. Medan Merdeka Timur No. 5 Jakarta Pusat Satker Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan Strategis, Dirjen Cipta Karya. Jl. Cipaku V No. 1 Jakarta

Studi Keterpaduan Jaringan Transportasi pada Kota Metropolitan Dalam Rangka Perwujudan Kelancaran Mobilitas Orang di Perkotaan Penyusunan Pembiayaan dan Pengelolaan Pengembangan Usaha Lokal dan Infrastruktur di Kawasan Strategis Kabupaten Sumbawa Provinsi NTB

9 Maret - 8 Desember 2012 (8 Bulan)

990,000,000

Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Melaksanakan workshop di pusat dan Melaksanakan FGD di kabupaten Melaksanakan kajian pemilihan lokasi yang merekomendasikan lokasi untuk pengembangan KSK. Melaksanakan kajian penetapan komoditas unggulan beserta usaha lokal terkait

13 April - 13 Desember 2012 (8 Bulan)

742,082,000

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 11

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2

Nama Paket Pekerjaan 3

Lingkup Pelayanan 4 Melaksanakan kajian infrastruktur untuk mengidentifikasi kebutuhan infrastruktur dalam pengembangan usaha lokal terkait komoditas unggulan Melaksanakan kajian pengelolaan pengembangan usaha lokal terkait komoditas unggulan dalam kawasan strategis kabupaten (KSK) Menyusun kebijakan dan strategi pengembangan usaha lokal dalam kawasan strategis kabupaten (KSK). Melaksanakan kajian sumber pembiayaan untuk mewujudkan pengembangan usaha lokal dalam kawasan strategis kabupaten (KSK) Menyusun rencana investasi pengembangan usaha lokal (business plan) dalam kawasan strategis kabupaten (KSK).

Periode 5

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7

Mitra Kerja 8

Pokja Direktorat Bina Program Dirjen Bina Marga Kemen PU.Jl. Pattimura No. 20 Jakarta 12120

Penyiapan Proyek Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri Sub Penyehatan Lingkungan Permukiman

Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Tersusunnya pipeline PHLN dan program strategi tahun 2013 bidang Cipta Karya sub bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman Tersusunnya proposal PHLN beserta dokumen kelengkapannya sub bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman tahun 2013 sesuai dengan prioritasnya Tersusunnya dokumen kelengkapan readiness kriteria untuk kegiatan-kegiatan yang diusulkan dibiayai melalui Pinjaman dan Hibah Luar Negeri bidang Cipta Karya sub bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman Sipil Transportasi : a. Membuat detil rencana teknis dengan cakupan; b. Membuat dokumen lelang

20 April - 20 November 2012(7 Bulan)

1,190,733,500

Pokja IV Satker Direktorat Bina Teknik Dirjen Bina Marga Kemen PU. Gd. Sapta Taruna Lt. IV, Jl. Pattimura No. 20 Satker Sekretariat Ditjen Perhubungan Darat Kegiatan Peningkatan Pembinaan Transportasi Darat. Gd. Karya Jl. Medan Merdeka Barat No. 8 Jakarta SNVT Pengembangan Kawasan Permukiman Jawa Barat Dirjen Cipta Karya, Kemen PU. Jl. Kawaluyaan Indah No. 4 Bandung

Penyusunan Rencana Teknik Akhir Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol Trans Sumatera II (Kandis-Dumai)

30 April - 30 Oktober 2012 (6 Bulan)

2,092,750,000

Penyusunan Integrasi Sistem Informasi Pengujian Kendaraan Bermotor Nasional

Sipil Transportasi

18 April - 18 November 2012 (7 Bulan)

534,200,000

Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kabupaten Bogor (KB-BGR-SPPIP-03)

Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Tersedianya dokumen SPPIP bagi Pemerintah kota/kabupaten sebagai acuan dalam melaksanakan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaannya Terfasilitasinya pemangku kepentingan kota.kabupaten dalam melaksanakan penyusunan dan menghasilkan dokumen SPPIP melalui proses diskusi untuk mencapai kesepakatan strategi pembangunan yang terintegrasi dan berkesinambungan sebagi

17 April - 17 November 2012 (7 Bulan)

803,671,000

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 12

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2

Nama Paket Pekerjaan 3

Lingkup Pelayanan 4 acuan pembangunan kota/kab bersangkutan

Periode 5

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7

Mitra Kerja 8

10

Satker Pengembangan Wilayah Nasional, Dirjen Penataan Ruang Kemen PU.Jl. Pattimura No. 20 Jakarta 12120

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) di Danau Toba & BBK

Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Pembuatan Peta, Jaa Survey Permukaan : Penyempurnaan draft RPI2JM Kawasan BBK dan Kawasan Danau Toba tahun 2012 Konsultasi Publik draft RPI2JM Kawasan BBK dan Kawasan Danau Toba bersama Kementerian/Lembaga terkait dan Pemerintah Provinsi. Koordinasi antara Kementerian/Lembaga terkait dan pemerintah daerah dalam bentuk forum diskusi untuk mendapatkan kesepakatan RPI2JM Kawasan BBK dan Kawasan Danau Toba. Melakukan seminar RPI2-JM Kawasan BBK dan Kawasan Danau Toba. Membangun mekanisme (pendampingan) inisiasi implementasi RPI2JM dengan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan Swasta. Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Pembuatan Peta, Jaa Survey Permukaan : Mefasilitasi Pengembangan Dalam Implementasi RTRW di Kabupaten Bandung

10 Mei - 10 Desember 2012 (7 Bulan)

932,085,000

11

Satker Bina Program & Kemitraan, Dirjen Penataan Ruang, Kemen PU. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta 12120 Satker Perencanaan Jembatan Selat Sunda Dirjen Bina Marga Kemen PU. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta 12120

Fasilitasi Pengembangan Kemitraan dalam Implementasi RTRW di Kabupaten Bandung

8 Mei - 8 Desember 2012 (7 Bulan)

454,300,000

12

Kajian Ekonomi Makro Pembangunan Jembatan Selat Sunda

Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Melakukan simulasi do nothing dan do something (adanya Jembatan), kondisi eksisting pertumbuhan diantara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Melakukan analisa spill over Pulau Sumatera dan Pulau Jawa terhadap dampak pembangunan jembatan. Melakukan simulasi keseimbangan umum pertumbuhan antara Pulau Sumatera dengan Pulau Jawa terhadap dampak pembangunan Jembatan Selat Sunda. Melakukan analisis dampak sosial budaya dari pembangunan Jembatan Selat Sunda. Analisa peran Jembatan Selat Sunda terhadap pertumbuhan di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa disertai beberapa simulasi untuk mencapai kesamaan ataupun level spill over yang berimbang. Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Pembuatan Peta, Jasa Survey Permukaan : Melakukan identifikasi dan review terhadap isu-isu strategis

25 Mei - 24 Oktober 2012 (5 Bulan)

812,383,000

13

Satker Direktorat Bina Program Dirjen Cipta Karya Kemen PU.Jl. Pattimura No. 20

Penyusunan Prioritas Program dalam Rangka Mendukung Issu-Issu Strategi Bidang CK (MP3EI, Gender, Pemberdayaan, Keg.

28 Mei - 28 November 2012 (6 Bulan)

553,718,000

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 13

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2 Jakarta 12120

Nama Paket Pekerjaan 3 Interdep) 2013-2014

Lingkup Pelayanan 4 nasional terkait Ditjen Cipta Karya, seperti: Mereview RPIJM dan MP dalam rangka menemukenali kegiatankegiatan yang dapat mendukung isu-isu strategis nasional. Melakukan kunjungan ke daerah Menyusun program dan kegiatan bidang Cipta Karya yang mendukung isu-isu strategis nasional untuk tahun 2013 2014. Melaksanakan rapat-rapat pembahasan terkait bidang Cipta Karya.6. Menyusun format-format yang diperlukan dalam rangka rapat pembahasan. Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Pembuatan Peta, Jaa Survey Permukaan : Tersusunnya Buku Profil penataan ruang wilayah kabupaten dan kota di provinsi NTB yang menarik, informatif dan komunikatif Terwujudnya Pengembangan Website Penataan Ruang Wilayah di Provinsi NTB Sipil /Arsitektur : Pengumputan Data Lapangan Perencanaan Teknis Pelaporan dan Penyiapan Dokumen Lelang

Periode 5

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7

Mitra Kerja 8

14

Satker Perangkat Daerah Dekonsentrasi Pekerjaan Umum Bidang Penataan Ruang Prov. NTB. Jl. Majapahit No. 8 Mataram 83125 Satker Penyediaan Rumah Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Direktif Presiden di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jl. Sam Ratulangi No. 8A-8B, Kelurahan Kelapa Lima, Kota Kupang Satker Pengembangan Kenavigasian Pusat Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan.Jl. Merdeka Barat No. 8 Jakarta

Pengadaan dan Pemutakhiran Data Tentang Profil Penataan Ruang Kabupaten dan Kota

3 Juli - 3 November 2012 (4 Bulan)

488,653,000

15

DED PSU Antar Kawasan-3 (DED PSU-AK3)

24 Mei - 31 Agustus (3 Bulan)

1,889,651,500

16

Penyusunan Masterplan Distrik Navigasi Kelas I Sorong

Sipil Transportasi : Mengumpulkan data mengenai sarana prasarana yang dimiliki dan karakteristik wilayah kerja masing-masing Distrik Navigasi serta melakukan analisa SWOT. Menilai kondisi kelayakan sarana prasarana yang dimiliki oleh Distrik Navigasi. Melaksanakan survey alur pelayaran pada jalur pelayaran pada wilayah kerja Distrik Navigasi untuk menyusun rekomendasi area lay up, labuh jangkar dan dumping area serta untuk menyusun kebutuhan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran berdasarkan peta laut edisi terbaru. Melaksanakan survey traffic pelayaran pada wilayah kerja Distrik navigasi yang menuju ke pelabuhan-pelabuhan yang berada di wilayah kerja Distrik Navigasi dan mengidentifikasi kebutuhan SBNP di traffic-traffic pelayaran kapal yang dianggap krusial berdasarkan peta laut edisi terbaru. Menyusun rencana pengembangan dan pembangunan Distrik Navigasi untuk 20 tahun kedepan. Sipil Transportasi : Mencakup kegiatan Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan

11 Juni - 7 Desember 2012 (6 Bulan)

866,338,000

17

Satker Peningkatan Fungsi Pelabuhan dan Pengerukan

Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Laut Tanjung Santan Provinsi Kalimantan Timur

4 Juni - 30 November 2012

684,398,000

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 14

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2 Pusat, Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan. Jl. Medan merdeka barat No. 8 Gedung Karya Lt. 15 Jakarta

Nama Paket Pekerjaan 3

Lingkup Pelayanan 4 Pangkalan Dodek Provinsi Sumatera Utara yang dibiayai dari dana APBN (HPS terlampir)) dan dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2013 Lingkup tugas yang akan dilaksanakan dalam proses perencanaan ini adalah : Persiapan Survey Lapangan Penyusunan Rancangan Rencana Rencana Induk (Master Plan)

Periode 5 (5 Bulan)

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7

Mitra Kerja 8

18

Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal.Jl. Abdul Muis No. 7 Jakarta Pusat

Peningkatan Kapasitas Pemda dan Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan Kawasan Perdesaan Terpadu/ Bedah Desa

Pengembangan Pertanian Perdesaan : Penyusunan metodologi dan rencana kerja detail Assesmen (penilaian) terhadap kebutuhan pengembangan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam percepatan pembangunan kawasan perdesaan terpadu. Khususnya kelembagaan pengelola kawasan (balai bedah desa). Penyusunan modul pengembangan kawasan pedesaan terpadu. Melakuan fasilitas dalam perencanaan percepatan pengembangan kawasan perdesaan terpadu, kapasita supervise, pemantauan dan evaluasi dalam percepatan pembangunan kawasan perdesaan terpadu di 36 lokasi Kegiatan Bedah Desa Tahun 2012. Pelaporan hasil hasil kergiatan. Sipil/ Arsitektur/ Elektrikal dan Mekanikal : 1. Persiapan Perencanaan 2. Penyusunan Pra-rencana 3. Penyusunan pengembangan rencana, 4. Penyusun rencana detail 5. Mengadakan persiapan pelelangan 6. Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan/aanwijzing 7. Mengadakan pengawasan berkala selama masa pelaksanan 8. Menyusun buku petunjuk penggunaan peralatan bangunan dan perawatannya Sipil/ Arsitektur/ Elektrikal dan Mekanikal : 1. Persiapan Perencanaan 2. Penyusunan Pra-rencana 3. Penyusunan pengembangan rencana, 4. Penyusun rencana detail 5. Mengadakan persiapan pelelangan 6. Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan/aanwijzing

6 Juli - 6 Desember 2012 (5 Bulan)

1,702,412,800

19

Pemerintah Kota Tangerang Selatan Dinas Pendidikan. Jl. Buana Kencana Loka Sektor 12 BSD, Serpong Kota Tangerang Selatan Prop. Banten

Perencanaan Penambahan Ruang Kelas Baru SMP Negeri Kota Tangerang Selatan (2 Perencanaan Tambah Ruang Kelas SMP Negeri 14)

22 Februari - 22 Maret 2012 (1 Bulan)

49,500,000

20

Pemerintah Kota Tangerang Selatan Dinas Pendidikan. Jl. Buana Kencana Loka Sektor 12 BSD, Serpong Kota Tangerang Selatan Prop. Banten

Perencanaan Penambahan Ruang Kelas Baru SMK Negeri Kota Tangerang Selatan (Perencanaan Tambah Ruang Kelas SMK Negeri 3)

22 Februari - 22 Maret 2012 (1 Bulan)

24,000,000

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 15

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2

Nama Paket Pekerjaan 3

Lingkup Pelayanan 4 7. Mengadakan pengawasan berkala selama masa pelaksanan 8. Menyusun buku petunjuk penggunaan peralatan bangunan dan perawatannya

Periode 5

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7

Mitra Kerja 8

21

Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Barat. Jl. Achmad Yani Telp 0561713412 Pontianak

Penyusunan RTR Kawasan Industri Tayan

Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah :

25 Juli - 22 November 2012 Mengoperasionalkan RTRW Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2012(4 Bulan) 2013 sebagai acuan pembangunan provinsi Kalimantan Barat untuk 20 Tahun mendatang Menyusun RTRW Industri Tayan sebagai perangkat Operasional RTRW Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2012-2013 berdasarkan UU No. 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Pembuatan Peta, Jaa Survey Permukaan : Melakukan Evaluasi dan Kajian Penyediaan Ruang Kota Untuk mitigasi bencana, ruang keselamatan dan jalur evakuasi bagi kawasan rawan bencana di Provinsi DKI Jakarta. Sebagai Bahan dalam perencanaan kota yang partisifatif dan responsif terhadap dinamika perkembangan kota Jasa Konsultasi Manajemen : Kegiatan Konsultan Manajemen Provinsi sebagai bagian dari pelaksanaan bantuan stimulan perumahan swadaya, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka membantu pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas rumah tidak layak huni BSPS tahun 2012 14 September 14 Desember 2012 (3 Bulan)

401,423,000

22

Dinas Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta.Jl. Abdul Muis No. 66 Jakarta Pusat

Kegiatan Kajian Penyediaan Ruang Kota Untuk Mitigasi dan Evakuasi Bencana di Propinsi DKI Jakarta

294,195,000

23

Satker Pemberdayaan Perumahan Swadaya Deputi Bidang Perumahan Swadaya, Kementerian Perumahan Rakyat. Jl. Raden Patah I No. 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan Direk torat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Satker Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum. Jl. Sapta Taruna Raya Komp. PU Pasar Jum'at Jakarta Selatan

Konsultan Manajemen Tenaga Pendamping Masyarakat (KMTPM) Provinsi Jawa Tengah 4

17 September 31 Desember 2012 (3 Bulan)

2,039,437,840

24

Layanan Jasa Konsultan Pendamping KPUSB dan P2-Satap Provinsi Makluku & Maluku Utara (Paket 11)

Manajemen Proyek : Pendamping KP USB dab SATAP

1 Juni - 31 Desember 2012 (6 Bulan)

1,094,170,000

25

Penyusunan SKKNI, KPBK, MUK, Bidang Keterampilan Jabatan Kerja Pelaksana Pekerjaan Iluminasi, Pelaksana Pekerjaan Interior, Pelaksana Lapangan K3 Konstruksi (Safety Officer)

Sipil Jasa Pra Desain Engineering Bangunan/ Mekanikal Elektrikal : Keluaran Kegiatan yang terdiri dari Laporan Hasil Kajian Penyusunan Manajemen Resiko Manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini adalah Dengan adanya program pemanfaatan ruang yang sinkron dan tersusun dengan baik maka pembangunan diharapkan menjadi lebih baik Dapat dihasilkan kegiatan-kegiatan atau program yang lebih baik sesuai kebutuhan daerah, tepat sasaran dan dapat bermanfaat bagi stakholder penataan ruang dalam

1 Juni - 31 Desember 2012 (6 Bulan)

1,171,049,000

40%

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 16

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2

Nama Paket Pekerjaan 3

Lingkup Pelayanan 4 peningkatan kualitas hidup masyarakat

Periode 5

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7

Mitra Kerja 8

26

Satker Pengelolaan Kawasan Deputi Bidang Pengembangan Kawasan Kementerian Perumahan Rakyat.Jl. Raden Patah I No. 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Supervisi Pembangunan PLP2K-BK di Kota Bengkulu, Kota Pagar Alam, dan Kota Palembang (DK-SP-PLP2K-BK-03)

Jasa Inspeksi Teknis : Mengukur ulang bersama-sama kontraktor dan direksi teknik semua komponen pekerjaan secara teliti. Untuk komponen jalan dan saluran pengukuran dilakukan per 25 m pada keadaan normal, sedangkan pada kondisi tertentu dapat diukur per 5 m atau per 1 m. Melakukan foto fisik pekerjaan sesuai progres pada setiap titik pekerjaan. Pengambilan foto pada pekerjaan jalan dan saluran dilakukan setiap jarak 25 m. Segera memeriksa dan mengevaluasi shopdrawing dan izin kerja yang diajukan oleh kontraktor. Mengendalikan pekerjaan kontraktor berdasarkan schedule & RKS Menyelenggarakan rapat koordinasi mingguan dengan kontraktor. Membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan bersama kontraktor dan diketahui oleh direksi teknis. Memeriksa dan mengevaluasi as built drawing yang dibuat oleh kontraktor. Bersama-sama kontraktor menyiapkan semua keperluan administrasi maupun fisik dalam rangka serah terima pertama (PHO) Jasa Inspeksi Teknis : Mengukur ulang bersama-sama kontraktor dan direksi teknik semua komponen pekerjaan secara teliti. Untuk komponen jalan dan saluran pengukuran dilakukan per 25 m pada keadaan normal, sedangkan pada kondisi tertentu dapat diukur per 5 m atau per 1 m. Melakukan foto fisik pekerjaan sesuai progres pada setiap titik pekerjaan. Pengambilan foto pada pekerjaan jalan dan saluran dilakukan setiap jarak 25 m. Segera memeriksa dan mengevaluasi shopdrawing dan izin kerja yang diajukan oleh kontraktor. Mengendalikan pekerjaan kontraktor berdasarkan schedule & RKS Menyelenggarakan rapat koordinasi mingguan dengan kontraktor. Membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan bersama kontraktor dan diketahui oleh direksi teknis. Memeriksa dan mengevaluasi as built drawing yang dibuat oleh

22 Oktober - 22 Desember 2012 (2 Bulan)

719,207,500

27

Satker Pengelolaan Kawasan Deputi Bidang Pengembangan Kawasan Kementerian Perumahan Rakyat. Jl. Raden Patah I No. 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Supervisi Pembangunan PLP2K-BK di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (DK-SP-PSU-19)

14 November - 28 Desember (1 Bulan)

1,963,700,002

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 17

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2

Nama Paket Pekerjaan 3

Lingkup Pelayanan 4 kontraktor. Bersama-sama kontraktor menyiapkan semua keperluan administrasi maupun fisik dalam rangka serah terima pertama (PHO)

Periode 5

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7

Mitra Kerja 8

Tahun 2011 1 Dinas Kesehatan, Pemerintah Kota Tangerang Selatan.Jl. Witana Harja No. 27 Kec. Pamulang Kota Tangerang Selatan Review DED Puskesmas Peruntukan Rehabilitasi Berat Puskesmas Parigi Sipil/Arsitektur Mekanikal dan Elektrikal : Penyusunan pengembangan rencana, Penyusun rencana detail Mengadakan persiapan pelelangan Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan/aanwijzing Mengadakan pengawasan berkala selama masa pelaksanan Menyusun buku petunjuk penggunaan peralatan bangunan dan perawatannya Sipil Transportasi 2 Maret - 31 Maret 2011 (1 Bulan) 48,895,000

Satuan Kerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan. Jl. Medan Merdeka Timur No. 5 Jakarta 10110 Satuan Kerja Peningkatan Pembinaan Transportasi Darat, Dirjen Perhubungan Darat. Jl. Medan Merdeka Barat No. 8 Jakarta 10110 SNVT Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Kepri. Jl. Di Panjaitan Km. 9 Komplek Bintan Centre Blok A No. 5051 Tj. Pinang Direktorat Pengembangan Air Minum Dirjen Cipta Karya, Kemeterian Pekerjaan Umum.Jl. Pattimura No. 20 Jakarta 12120

Studi Standarisasi Bidang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan

7 April - 7 Desember 2011 (8 Bulan)

878,165,200

Penyusunan Konsep RPP Bidang Dampak Lingkungan LLAJ

Sipil Transportasi : Membuat kajian yang berkaitan RPP bidang dampak lingkungan LLAJ, melakukan uji kemampuan SDM dalam rangka menyusun konsep RPP, membuat pelaporan dan mempresentasikannya

7 April - 7 November 2011 (7 Bulan)

528,300,000

Pengawasan Pembangunan Jembatan Sei Ekang di Kab. Bintan (1 paket pelaksanaan jembatan (170 M)) - Paket 11

Jasa Inspeksi Teknis : Membantu Pelaksanaan Pengawasan Mutu Bahan dan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan.

11 Mei - 6 Desember 2011 (7 Bulan)

560,312,000

Konsultan Manajemen Wilayah Kalimantan Sulawesi

Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Membantu persiapan pemrograman Membantu persiapan dan pelaksanaan proses Pra-Kontrak dan Kontrak Memantau persiapan dan pelaksanaan fisik di lapangan Membantu komisioning dan penyelesaian pelaksanaan pekerjaan Menyiapkan laporan kemajuan pembangunan SPAM setiap

20 Mei - 31 Desember 2011 (7 Bulan)

3,012,394,000

60%

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 18

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2

Nama Paket Pekerjaan 3

Lingkup Pelayanan 4 propinsi. Melakukan koordinasi dan memberikan arahan kepada Tim Konsultan Advisori, Konsultan Supervisi, dan Konsultan Evaluasi di Provinsi Menyusun Project Completion Report untuk masing-masing Provinsi. Apabila pembangunan telah selesai dilaksanakan perlu dilakukan penelitian di lapangan. Memfasilitasi penyediaan air minum masa Tanggap Darurat Menyusun rencana penyediaan air minum pada masa Rehabilitasi dan Rekonstruksi pada lokasi terkena dampak bencana alam.

Periode 5

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7

Mitra Kerja 8

SNVT Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Kepri. Jl. Di Panjaitan Km. 9 Komplek Bintan Centre Blok A No. 5051 Tj. Pinang

Detail Desain Jalan Pendekat (Oprit) Jembatan Sei Kang Boi, Sei. Ekang & Sei Anculai di Kabupaten Bintan (700 M) - Paket 4

Sipil Transportasi : 1. Melakukan perancangan teknik terinci setiap komponen 2. Menyusun gambar desain tender masing-masing kelompok pekerjaan 3. Menyusun spesifikasi teknik 4. Menyusun RAB pelaksanaan pekerjaan & menyiapkan dok bill of quantity 5. Menyusun RKS Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Tahap persiapan, meliputi: pembentukan tim, kajian terhadap kerangka acuan kerja, pengembangan metodologi, dan rencana kerja rinci untuk penyusunan materi teknis dan konsep pedoman. Melakukan kajian pustaka terkait. Identifikasi NSPK terutama pedoman-pedoman yang sudah menjadi peraturan menteri pekerjaan umum, tetapi belum disusun modulnya. Melakukan survey dan diskusi di daerah di 5 (lima provinsi) yaitu: Bali, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, Papua. Melakukan sintesis antara hasil kajian teoritik dengan hasil observasi di lapangan. Menyusun format modul untuk setiap NSPK. Menyusun konsep materi teknis modul NSPK penataan ruang Provinsi, Kabupaten dan Kawasan Perdesaan di wilayah II. Melakukan pembahasan di Pusat untuk setiap tahapan pelaporan. Melakukan pembahasan konsep modul NSPK di Bandung berupa konsinyasi, dengan melibatkan pakar/akademisi dan Pemerintah Daerah. Menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan.

24 Mei - 7 Oktober 2011 (5 Bulan)

525,363,000

Satuan Kerja Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II, Kementerian Pekerjaan Umum.Jl. Pattimura No. 20 Gd. G.VII Lt. 2 Jakarta

Penyiapan Modul NSPK Penataan Ruang Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kawasan Perdesaan di Wilayah II

26 Mei - 25 November 2011 (6 Bulan)

738,200,000

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 19

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1 8

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2 Satker Pengembangan Wilayah Nasional Dirjen Penataan Ruang. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta 12120

Nama Paket Pekerjaan 3 Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Pulau Jawa

Lingkup Pelayanan 4 Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Terjabarkannya program-program infrastruktur pekerjaan umum, infrastruktur perhubungan, infrastruktur telekomunikasi, serta infrastruktur energi dan ketenangalistrikan pada tingkat provinsi dan/atau kabupaten/kota secara terpadu dalam lingkup wilayah Pulau Jawa. Terkoordinasikannya program-program pengembangan infrastruktur di Pulau Jawa. Tersusunnya program utama dan program pendukung dalam pengembangan infrastruktur di Pulau Jawa. Tersusunnya kesepakatan para Gubernur dalam lingkup wilayah Pulau Jawa terhadap dokumen RPI2-JM. Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Pembuatan Peta, Jasa Survey Permukaan : Identifikasi status RTRW Kabupaten, Menyusun Rencana Pelaksanaan kegiatan dan pembagian peranan antarpelaku pada level kab/kota Pendampingan Pemerintah Kabupaten dalam keseluruhan proses percepatan penyelesaian RTRW, melalui penempatan Konsultan Manajemen Regional (Tim leader beserta tenaga ahlinya) di Ibukota Provinsi dan tenaga pendamping di Kabupaten. Melaksanakan manajerial dan menjamin seluruh kegiatan berjalan tepat waktu, sasaran, mutu dan manfaat. Melaporkan progress kegiatan kepada tim teknis Direktorat Jenderal Penataan Ruang dan Konsultan Manajemen Pusat secara berkala. Membuat laporan berkala dan laporan khusus. Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Rincian kegiatan yang dilakukan dalam paket perencanaan ini adalah: Mengidentifikasi karakteristik lingkungan permukiman kumuh berdasarkan tipologi penanganan. Mendelineasi kawasan permukiman kumuh yang akan ditangani dengan pendekatan berbasis kawasan Mengidentifikasi dan menciptakan kerjasama dan koordinasi antara pihak-pihak yang terkait dengan upaya penanganan lingkungan permukiman kumuh secara berkelanjutan Merencanakan development plan untuk meningkatkan kualitas lingkungan permukiman kumuh yang efektif dan berkelanjutan dengan menampung aspirasi lokal. Membuat dokumen rencana PLP2K-BK di area seluas 10 (sepuluh) Ha dengan waktu perencanaan 10 (sepuluh) tahun

Periode 5 1 Juni - 31 Desember 2011 (6 Bulan)

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7 827,240,000

Mitra Kerja 8

Kegiatan Penataan Ruang Daerah Wilayah I, Dirjen Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum.Jl. Pattimura No. 20 Jakarta 12120

Konsultan Manajemen Regional Pendampingan Teknis Penyusunan Tata Ruang Kabupaten di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau

1 Juni - 1 Desember 2011(6 Bulan)

4,418,980,000

60%

10

Satker Penyediaan Perumahan, Kementerian Perumahan Rakyat. Jl. Lamandau No. 5 Jakarta

Rencana Rinci Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan-08 (RR11-08)

7 Juni - 6 Desember 2011 (6 Bulan)

653,000,000

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 20

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2

Nama Paket Pekerjaan 3

Lingkup Pelayanan 4 dan dilengkapi dengan peta dengan skala ketelitian 1 : 2.000 dan informasi lainnya. Dengan demikian, hasil rencana CAP merupakan bagian dari Rencana PLP2K-BK

Periode 5

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7

Mitra Kerja 8

11

Satker Penyediaan Perumahan, Kementerian Perumahan Rakyat.Jl. Lamandau No. 5 Jakarta

Rencana Rinci Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan-24 (RR11-24)

Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Mengidentifikasi karakteristik lingkungan permukiman kumuh berdasarkan tipologi penanganan. Mendelineasi kawasan permukiman kumuh yang akan ditangani dengan pendekatan berbasis kawasan Mengidentifikasi dan menciptakan kerjasama dan koordinasi antara pihak-pihak yang terkait dengan upaya penanganan lingkungan permukiman kumuh secara berkelanjutan Merencanakan development plan untuk meningkatkan kualitas lingkungan permukiman kumuh yang efektif dan berkelanjutan dengan menampung aspirasi lokal. Membuat dokumen rencana PLP2K-BK di area seluas 10 (sepuluh) Ha dengan waktu perencanaan 10 (sepuluh) tahun dan dilengkapi dengan peta dengan skala ketelitian 1 : 2.000 dan informasi lainnya. Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Melaksanakan workshop di pusat dan Melaksanakan FGD di kabupaten Melaksanakan kajian kebijakan terkait penetapan KSK dan komoditas unggulan beserta usaha lokal terkaitnya berdasarkan RTR Wilayah/ RTR Kawasan Strategis Kabupaten dan RPJP/M Daerah Kabupaten. Melaksanakan kajian pemilihan lokasi yang memiliki keterkaitan dengan pusat pertumbuhan wilayah sekitarnya (PKW/PKP/PKN). Melaksanakan kajian penetapan komoditas unggulan beserta usaha lokal terkait yang akan dikembangkan dalam kawasan strategis kabupaten (KSK) Melaksanakan kajian infrastruktur untuk mengidentifikasi kebutuhan infrastruktur dalam pengembangan usaha lokal terkait Melaksanakan kajian kelayakan investasi dalam mengembangkan usaha lokal terkait komoditas unggulan dalam kawasan strategis kabupaten (KSK) dan penyediaan infrastrukturnya. Melaksanakan kajian pengelolaan pengembangan usaha lokal terkait komoditas unggulan dalam kawasan strategis kabupaten (KSK) Menyusun kebijakan dan strategi pengembangan usaha lokal dalam KSK. Melaksanakan kajian sumber pembiayaan

7 Juni - 6 Desember 2011 (6 Bulan)

661,529,000

12

Satker Pembinaan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan, Kementerian Pekerjaan Umum. Jl. Cipaku V/1 Keb Baru Jakarta

Penyusunan Pembiayaan dan Pengelolaan Pengembangan Usaha Lokal dan Infrastruktur di Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Bima

13 Juni - 14 Desember 2011 (6 Bulan)

711,172,000

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 21

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2

Nama Paket Pekerjaan 3

Lingkup Pelayanan 4 Menyusun rencana investasi pengembangan usaha lokal (business plan) dalam kawasan strategis kabupaten (KSK).

Periode 5

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7

Mitra Kerja 8

13

Badan Pembinaan Konstruksi, Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi, Kemen PU. Jl. Sapta Taruna Raya Komp. Pasar Jum'at Jaksel 12310 Satker Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PU Gd. Utama Lt. Basement.Jl. Pattimura No. 20 Jakarta 12120

Penyusunan RSKKNI Jabatan Kerja : Pelaksanaan Lapangan Pekerjaan Rel, Teknisi Laboratorium Aspal, Mandor Perkerasan

Sipil Jasa Pra Desain Engineering Bangunan/ Mekanikal Elektrikal : Penyusunan RSKKNI Jabatan Kerja : Pelaksanaan Lapangan Pekerjaan Rel, Teknisi Laboratorium Aspal, Mandor Perkerasan Jalan

14 Juni - 12 Desember 2011 (6 Bulan)

1,530,006,500

60%

14

Penyusunan dan Pengembangan SOP di Lingkungan Setditjen Cipta Karya dan Evaluasi Kinerja Organisasi Ditjen Cipta Karya

Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Mengkaji peraturan dan studi terkait pencemaran badan air dan terkait pengelolaan air limbah domestik Mengidentifikasi sumber pencemar badan air oleh air limbah domestik Melakukan survei lapangan ke badan air di Kota Jakarta dan Banjarmasin untuk mengidentifikasi sumber pencemar yang berasal dari air limbah domestik Melakukuan kajian terhadap Prosedur Standar Operasional sarana air limbah domestik terpusat dan setempat (software/referensi) Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Kajian Prioritas Penurunan Emisi GRK Bidang PU Dan Penataan Ruang adalah sebagai acuan kebijakan dan strategi adaptasi mitigasi Perubahan Iklim Bidang PU dan Penataan Ruang khususnya penurunan emisi GRK yang selaras dengan Renstra Kementerian PU 2010 2014, RAN MAPI PU dan Perpres RAN GRK. Melakukan penyusunan dokumen yang menjadi rekomendasi dalam pelaksanaan penurunan emisi GRK bidang PU dan Penataan Ruang Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Menjalankan salah satu tupoksi dari Ditjen Penataan Ruang, Direktorat Perkotaan yang kegiatan tersebut tercantum dalam SKPD Dekonsentrasi PU bidang penataan ruang Provinsi NTB tahun anggaran 2011 yaitu melaksanakan kegiatan fasilitasi prakarsa masyarakat dan peningkatan RTH di Kota Mataram. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendorong prakarsa masyarakat Kota Mataram dalam perwujudan RTH kota melalui penyelenggaraan penjaringan aspirasi masyarakat untuk desain dan pengelolaan RTH serta peningkatan RTH perkotaan

15 Juni - 11 Desember 2011 (6 Bulan)

614,102,500

15

Satker Pusat Kajian Strategis, Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta 12120

Kajian Prioritas Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Bidang PU dan Penataan Ruang - Paket 4

30 Juni - 14 November 2011 (5 Bulan)

625,218,000

16

Satker Perangkat Daerah Dekonsentrasi Pekerjaan Umum Bidang Penataan Ruang Pro. NTB. Jl. Majapahit No. 8 Mataram 83125

Fasilitasi Prakarsa Masyarakat dan Peningkatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkotaaan

18 Juli - 14 Desember 2011 (5 Bulan)

654,127,000

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 22

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1 17

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2 Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemadam Kebakaran, Pemerintah Kabupaten Bekasi. Komp. Perkantoran Pemerintah Kab. Bekasi Ds. Sukamahi Kec. Cikarang Pusat Jawa Barat. Komp. Perkantoran Pemerintah Kab. Bekasi Ds. Sukamahi Kec. Cikarang Pusat Jawa Barat

Nama Paket Pekerjaan 3 Penyusunan Cetak Biru Pengelolaan Sampah Kabupaten Bekasi

Lingkup Pelayanan 4 Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Mengelompokan data kuantitatif dan kualitatif yang relevan dengan penyusunan cetak biru pengelolaan sampah sebagai bahan analisis. Mempersiapkan dasar hukum yang digunakan sebagai landasan dalam penyusunan Cetak Biru Pengelolaan Sampah di Kabupaten Bekasi Mengkaji tata ruang kabupaten Bekasi yang mempengaruhi sistem pengelolaan dan pengolahan sampah. Melakukan analisis data yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menjamin pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan dan yang memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Penyusunan cetak biru pengelolaan sampah 2011 2021

Periode 5 25 Juli - 24 November 2011 (4 Bulan)

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7 433,158,000

Mitra Kerja 8

18

Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah I, Dirjen Bina Marga. Jl. Pattimura No. 20 Satker Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Barat.Jl. A. Yani Pontianak

Bantuan Teknik dan Monitoring Kegiatan DIT. Sipil dan Jasa Studi Bantuan/Perencanaan Umum BINLAK Wilayah I Fasilitasi Prakarsa Masyarakat dan Peningkatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkotaaan Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Mengidentifikasi lokasi dan jenis kegiatan yang akan dijaring aspirasinya di Kota Pontianak dan Kota Singkawang. Menyelenggarakan rembuk warga mengenai penyediaan RTH / Non RTH / prasarana dan sarana pejalan kaki / angkutan umum / kegiatan sektor informal / ruang evakuasi bencana di Kota Pontianak dan Kota Singkawang dalam meningkatkan kualitas tata ruang Kota Pontianak dan Kota Singkawang. Melakukan survey mendalam terhadap lokasi terpilih.4. Menyusun detailed engineering design untuk lokasi terpilih. Sipil Transportasi : Melakukan perancangan teknik terinci setiap komponen Menyusun gambar desain tender masing-masing kelompok pekerjaan Menyusun spesifikasi teknik Menyusun RAB pelaksanaan pekerjaan & menyiapkan dok bill of quantity Menyusun RKS Pengembangan Pertanian dan Perdesaan : Melakukan persiapan pelaksanaan kegiatan yang terkait, melakukan koordinasi dengan Tim Teknis, melakukan pengumpulan data

20 Juli - 20 Desember 2011 (5 Bulan) 15 Agustus - 14 Desember 2011 (4 Bulan)

6,146,580,000

10%

19

627,385,000

20

Satker Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Takulandangbiarau. Jl. Lokong Banua Ondong Kec Siau Barat Kab. Siau Satuan Pengembangan Daerah Khusus Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal. Jalan Abdul Muis No. 7 Jakarta Pusat

Rencana Teknik Terinci (RTT) Sisi Darat Bandara Siau

5 September - 17 Desember 2011 (3 Bulan)

816,145,000

21

Pengembangan Sosialisasi Program

24 Agustus - 25 Desember 2011 (4 Bulan)

1,044,450,000

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 23

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1 22

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2 Satuan Kerja Direktorat Bandar Udara Kementerian Perhubungan. Jalan Medan Merdeka Barat No. 8 Jakarta Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kab. Murung Raya.Jl. Bina Praja Puruk cahu

Nama Paket Pekerjaan 3 Penyusunan Pedoman Standar Prasarana Sisi Udara Berdasarkan Jenis Pesawat Code Letter C dan D Sipil Transportasi :

Lingkup Pelayanan 4

Periode 5 18 Agustus - 11 Desember 2011 (4 Bulan)

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7 482,625,000

Mitra Kerja 8

Menyusun konsep pedoman acuan standar prasarana sisi udara berdasarkan jenis pesawat; mendiskusikan konsep yang ada dengan pihak terkait; melakukan pengumpulan data; melakukan presentasi dan menyusun laporan Sipil/Prasarana Transportasi : Inventarisasi data terkait dengan rencana pengembangan bandar udara. Survei/pengukuran lapangan perletakan dan ketinggian fasilitas bandar udara, bangunan dan benda tumbuh di sekitar bandar udara yang masuk dalam kawasan keselamatan operasi penerbangan. Analisis dan evaluasi perletakan dan ketinggian fasilitas bandar udara, bangunan dan benda tumbuh di sekitar kawasan bandar udara terkait dengan persyaratan kawasan keselamatan operasi penerbangan. Analisis dan evaluasi terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten. Pembuatan peta/gambar Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara di Kabupaten Murung Raya . Penyusunan Rancangan Keputusan Bupati tentang Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara di Kabupaten Murung Raya Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Keluaran Kegiatan yang terdiri dari Laporan Hasil Kajian Penyusunan Manajemen Resiko Manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini adalah Dengan adanya program pemanfaatan ruang yang sinkron dan tersusun dengan baik maka pembangunan diharapkan menjadi lebih baik Dapat dihasilkan kegiatan-kegiatan atau program yang lebih baik sesuai kebutuhan daerah, tepat sasaran dan dapat bermanfaat bagi stakholder penataan ruang dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat Jasa Inspeksi Teknis : Perencanaan, pentahapan, dan penjadwalan pelaksanaan pengawasan; pengawasan & pemeriksaan hasil kerja kontraktor; pengawasan pengujian bahan; pengendalian waktu, biaya dan mutu; pengujian terhadap seluruh pekerjaan; menyajikan perkembangan dalam bentuk laporan

23

Studi Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) Bandar Udara Tira Bangka Balang, Puruk Cahu, Kab. Murung Raya Prov. Kalimantan Tengah

6 Juni - 6 Desember 2011 (6 Bulan)

591,250,000

24

Ditjen Penataan Ruang Kemen PU. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta 12120

Penyusunan Manajemen Resiko Pelaksanaan Program dan Anggaran Ditjen Penataan Ruang

20 Juni - 20 Desember 2011 (6 Bulan)

699,308,500

25

PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Cirebon. Jl. Perniagaan No. 4 Cirebon

Pengawasan Perbaikan Berat Lapangan Penumpukan Suryat Sumantri Beserta Fasilitas Pendukungnya di Pelabuhan Cabang Cirebon

24 Agustus - 24 Desember 2011 (4 Bulan)

287,199,000

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 24

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2

Nama Paket Pekerjaan 3

Lingkup Pelayanan 4

Periode 5

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7

Mitra Kerja 8

Tahun 2010 1 Pemerintah Kota Tangerang Selatan Dinas Kesehatan. Jl. Witana Harja Komplek Sasmita Jaya No. 27 Pamulang Pemerintah Kota Tangerang Dinas Kesehatan Kegiatan Pembangunan Puskesmas.Jl. Witana Harja Komplek Sasmita Jaya No. 27 Pamulang Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu P2JJ Kep. Riau. Jl. DI Panjaitan KM 9 Komp. Bintan Center Blok A/50-51 Tj Pinang, Kepri Penyusunan Review Perencanaan Mekanikal dan Elektrikal RSUD Sipil/Arsitektiu Mekanikal Dan Elektrikal : 1. Melakukan pengukuran terestrial 2. Melakukan studi literature & studi banding 3. Melakukan kajian analisis fungsional & kondisi lingkungan 4. Menyusun dokumen perencanaan Sipil Pengawasan/Jasa Inspeksi Teknis : Mengawasi Pembangunan puskesmas dan menyusun laporan 26 Januari - 26 Maret 2010 (2 Bulan) 94,254,000

Pengawasan Pembangunan Puskesmas Pakulonan

2 Agustus 2010 - 2 Januari 2011 (5 Bulan)

69,500,000

Pengawasan Teknik Pembangunan Jembatan di Kabupaten Bintan (Sei Anculai 150M) - Paket 15

Sipil Pengawasan/Jasa Inspeksi Teknis : Membantu Pelaksanaan Pengawasan Mutu Bahan dan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan. Konsultan akan bertindak sebagai wakil Kasatker (Engineer's Representative) dalam pengawasan pelaksanaan pekerjaan/proyek dan menjamin bahwa semua hasil pekerjaan itu sesuai dan memenuhi syarat perencanaan teknis, spesifikasi teknis dari dokumen kontrak. Arsitektur/Sipil dan Pendidikan : a. Pengumputan Data Lapangan b. Perencanaan Teknis c. Pelaporan dan Penyiapan Dokumen Lelang Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Menyediakan informasi mengenai penataan ruang provinsi, kabupaten, dan kota di wilayah I Menyusun profil penataan ruang provinsi, kabupaten, dan kota wilayah I Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Pembuatan Peta, Jasa Survey Permukaan : Melaksanakan workshop di pusat dan FGD di kabupaten Melaksanakan kajian kebijakan terkait penetapan KSK dan komoditas unggulan beserta usaha lokal terkaitnya berdasarkan RTR Wilayah/ RTR Kawasan Strategis Kabupaten dan RPJP/M Daerah Kabupaten. Melaksanakan kajian pemilihan lokasi untuk pengembangan KSK yang memiliki keterkaitan dengan pusat pertumbuhan wilayah sekitarnya (PKW/PKP/PKN).

11 Februari - 11 Desember 2010 (10 Bulan)

583,055,000

STPI Badan Pendidikan dan Pelatihan Departemen Perhubungan. Kampus STPI PO BOX 509 Tangerang 15001 Satker Pembinaan Penataan Ruang Kawasan Telah Berkembang. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Satker Pembinaan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan.Jl. Cipaku V/1 Kebayoran Baru-Jakarta Selatan

DED Pembangunan Fasilitas Pendidikan dan Pelatihan Pertolongan Kecelakaan Pesawat dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK)

29 Maret - 29 Juni 2010 (3 Bulan)

1,178,650,000

Pemutakhiran Profil Penataan Ruang Wilayah I

22 Maret - 22 November 2010 (7 Bulan)

492,300,000

Penyusunan Pembiayaan dan Pengelolaan Pengembangan Usaha Lokal dan Infrastruktur di Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Kab. Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat

24 Maret - 24 Oktober 2010 (7 Bulan)

714,903,750

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 25

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2

Nama Paket Pekerjaan 3

Lingkup Pelayanan 4 Melaksanakan kajian penetapan komoditas unggulan beserta usaha lokal terkaitnya yang akan dikembangkan Melaksanakan kajian infrastruktur untuk mengidentifikasi kebutuhan infrastruktur dalam pengembangan usaha lokal terkait komoditas unggulan Melaksanakan kajian kelayakan investasi dalam mengembangkan usaha lokal terkait komoditas unggulan dalam kawasan strategis kabupaten (KSK) Melaksanakan kajian pengelolaan pengembangan usaha lokal terkait Menyusun kebijakan dan strategi pengembangan usaha lokal dalam kawasan strategis kabupaten (KSK). Melaksanakan kajian sumber pembiayaan untuk mewujudkan pengembangan usaha lokal dalam kawasan strategis kabupaten (KSK) Menyusun rencana investasi pengembangan usaha lokal (business plan) dalam kawasan strategis kabupaten (KSK).

Periode 5

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7

Mitra Kerja 8

Satker Dinas Pengairan dan Pemukiman Provinsi Lampung, Pemerintah Provinsi Lampung. Jl. Gatot Subroto No. 50 Bandar Lampung SNVT Pengembangan Kawasan Permukiman Bangka Belitung, Dirjen Cipta Karya.Jl. RE Martadinata No. 35 Pangkalpinang 33121

Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Pringsewu

Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Pembuatan Peta, Jaa Survey Permukaan : Menentuan delineasi batas perencanaan, Meninjau kembali kebijakan & program pembangunan yang terkait dengan RTRW Kab. Pringsewu, Mengidentifikasi potensi & masalah strategis pengembangan wilayah, Menyusun RTRW Kab. Pringsewu

17 Maret Oktober 2010 (7 Bulan)

473,154,000

Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Pangkalpinang

Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Pembuatan Peta, Jasa Survey Permukaan : Mengikuti sosialisasi penyusunan SPPIP Melakukan kajian terhadap kebijakan, strategi, dan program pembangunan daerah Melakukan kajian terhadap isu-isu permukiman dan infrastruktur perkotaan, serta potensi, permasalahan dan tantangan yang akan dihadapi dalam pembangunan perkotaan dan permukiman perkotaannya. Menghasilkan indikasi arah pengembangan kota serta pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan. Bersama dengan pemangku kepentingan kota menghasilkan rumusan tujuan dan kebijakan pembangunan permukiman perkotaan berdasarkan visi dan misi Kota Pangkalpinang yang telah disusun dan ditetapkan oleh pemerintah daerah terkait Bersama dengan pemangku kepentingan kota menghasilkan rumusan strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan. Mencapai kesepakatan secara teknis, akademis dan partisipatif dalam penetapan prioritas kawasan dan penanganan

30 April - 25 November 2010 (8 Bulan)

834,218,000

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 26

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2

Nama Paket Pekerjaan 3

Lingkup Pelayanan 4 berdasarkan indikasi dan criteria secara spesifik Bersama dengan pemangku kepentingan menghasilkan Mengikuti kegiatan kolokium yang akan dikoordinasikan oleh tim pusat, dan memberikan pemaparan dan pembahasan capaian kegiatan pada Kolokium SPPIP. Menyelenggarakan konsultasi publik

Periode 5

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7

Mitra Kerja 8

Satker Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya, Keg Pembinaan Administrasi Pengelolaan Kepegawaian. Gd Utama Lt. Basement Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Satker Pembinaan Penataan Ruang Kawasan Pengembangan Baru, Dirjen Penataan Ruang.Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru Jakarta

Evaluasi Organisasi DJCK

Jasa Konsultan Manajemen : 1. Mengevaluasi tupoksi dan menyusun usulan tupoksi DJCK 2. Menganalisis beban tugas berdasarkan Renstra 2010-2014 3. Menganalisis data organisasi & kebutuhan ketatalaksanaan 4. Menjabarkan tugas & jabatan di lingkungan DJCK

30 April - 30 Oktober 2010 (6 Bulan)

398,915,000

10

Peningkatan Pelaksanaan Penataan Kota Jayapura (Paket 08)

Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Pembuatan Peta, Jaa Survey Permukaan : Sinkronisasi program RUTR dan RRTR Kota Jayapura sebagai acuan dalam operasionalisasi pembangunan kota, dilaksanakan pada TA 2010. Peningkatan kinerja kelembagaan pelaksanaan penataan kota melalui pemrograman pembangunan jangka pendek dan menengah, dilaksanakan pada TA 2010. Pengkajian neraca penataan ruang berdasarkan UUPR pada kawasan terpilih yang menunjung fungsi PKN, dilaksanakan pada TA 2010. Penataan kawasan terpilih melalui kajian kelayakan pembangunan (feasibility study), dilaksanakan pada TA 2011. Penyusunan RRTR dan Peraturan zonasi pada kawasan terpilih, dilaksanakan pada TA 2011. Pemantapan fungsi pengendalian pemanfaatan ruang khususnya pada kawasan terpilih, dilaksanakan pada TA 2011.

13 April - 13 Oktober 2011 (6 Bulan)

2,279,618,000

11

Kementerian Pendidikan Nasional Dirjen Manajemen Pendidikan dasar dan menengah. Jl. Jenderal Sudirman Gd E, Lt. 15 Jakarta Pusat Penelitian dan Pengembangan Manajemen Transportasi Multimoda, Kementerian Perhubungan. Jl. Medan Merdeka Timur No. 5 Jakarta Pusat

Program Block Grant Pembangunan Unit Sekolah Baru, Sekolah Menengah Pertama, dan Pengembangan SD-SMP Satu Atap dengan mekanisme Partisipasi Masyarakat (Management Construction) Studi Standarisasi Fasilitas dan Peralatan MTO Nasional Sesuai Klarifikasi

Manajemen Proyek/Kontruksi : Melakukan analisis mengenai pembangunan dan pengembangan USB, RKB/RBL & SD-SMP, melakukan pelaporan

14 April - 14 November 2010 (7 Bulan)

884,367,000

12

Sipil Transportasi

8 April - 8 Desember 2010 (8 Bulan)

876,760,500

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 27

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1 13

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2 Satker Pembinaan Penanganan Jalan, Dirjen Bina Marga. Jl. Wijaya I No. 59 Kebayoran Baru Jakarta

Nama Paket Pekerjaan 3 Penyusunan Konsep Pedoman & Standar Operasional Prosedur (SOP) Bimbingan, Penyuluhan, Pendidikan dan Pelatihan Jalan Daerah (BD-10) Sipil Transportasi :

Lingkup Pelayanan 4

Periode 5 2 Agustus - 2 Desember 2010 (4 Bulan)

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7 598,268,100

Mitra Kerja 8

1. Menyiapkan konsep pedoman & standar operasional prosedur (SOP) 2. Menganalisis tipologi pola pemberian bimbingan dan penyuluhan 3. Menyusun kesimpulan dan rekomendasi hasil pekerjaan Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Tersusunnya Indikasi Program dan program strategis, yang layak dimasukan kedalam buku biru untuk dibiayai secara bilateral maupun multilateral tahun 2010-2014. Tersusunnya pipeline PHLN dan program strategis untuk tahun 2011 bidang Cipta Karya, Sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman. Tersusunnya proposal kegiatan bidang Cipta Karya Sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman yang akan diusulkan untuk dilaksanakan pada tahun 2011 sesuai dengan prioritasnya. Pengembangan Pertanian dan Perdesaan : Mempersiapkan bahan materi, pelatihan dan hasil Rekomendasi terhadap sosialisasi Menyusun alat uji peningkatan kemampuan kepada POKJA

14

Satker Direktorat Bina Program, Dirjen Cipta Karya.Jl. Pattimura No. 20 Jaksel

Penyiapan Proyek Pinjaman Luar Negeri Sub Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman

24 Mei - 24 Desember 2010 (7 Bulan)

1,272,505,960

15

Satker Pemberdayaan Perumahan Swadaya, Kementerian Perumahan Rakyat. Jl. Raden Patah I No. 1, Keb Baru Jakarta Selatan Satker Direktorat Bina Program, Dirjen Bina Marga. Jl. Raden Patah I No. 1, Keb Baru Jakarta Selatan Satker Perangkat Daerah Dekonsentrasi Dinas PU Prov. NTB.Jl. Majapahit No. 8 Mataram 83125

Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mendukung Penyelenggaraan Perumahan Swadaya Wilayah III (P.I-11)

12 Mei - 12 November 2010 (6 Bulan)

536,206,000

16

Penyusunan Konsep Pedoman Ruas Jalan Strategis Nasional (Paket E5)

Sipil Transportasi : Menyusun konsep pedoman ruas jalan strategis nasional 4 Juni - 30 November 2010 (5 Bulan) 12 Juni - 8 Des 2010 (6 Bulan)

395,945,000

17

Bintek Percepatan Penyusunan Raperda Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Dompu Kabupaten Bima dan Kota Bima

Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Pembuatan Peta, Jasa Survey Permukaan : Melaksanakan workshop di pusat dan FGD di kabupaten Melaksanakan kajian kebijakan terkait penetapan KSK dan komoditas unggulan beserta usaha lokal terkaitnya berdasarkan RTR Wilayah/ RTR Kawasan Strategis Kabupaten dan RPJP/M Daerah Kabupaten. Melaksanakan kajian pemilihan lokasi untuk pengembangan KSK yang memiliki keterkaitan dengan pusat pertumbuhan wilayah sekitarnya (PKW/PKP/PKN). Melaksanakan kajian penetapan komoditas unggulan beserta usaha lokal terkaitnya yang akan dikembangkan Melaksanakan kajian infrastruktur untuk mengidentifikasi kebutuhan infrastruktur dalam pengembangan usaha lokal terkait komoditas unggulan

1,005,521,000

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 28

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2

Nama Paket Pekerjaan 3

Lingkup Pelayanan 4 Melaksanakan kajian kelayakan investasi dalam mengembangkan usaha lokal terkait komoditas unggulan dalam kawasan strategis kabupaten (KSK) Melaksanakan kajian pengelolaan pengembangan usaha lokal terkait Menyusun kebijakan dan strategi pengembangan usaha lokal dalam kawasan strategis kabupaten (KSK). Melaksanakan kajian sumber pembiayaan untuk mewujudkan pengembangan usaha lokal dalam kawasan strategis kabupaten (KSK) Menyusun rencana investasi pengembangan usaha lokal (business plan) dalam kawasan strategis kabupaten (KSK).

Periode 5

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7

Mitra Kerja 8

18

Satker Pembinaan Perkuatan Kelembagaan Sumber Daya Air TA 2010 Dirjen Bina Pembangunan Daerah Mendagri. Taman Makam Pahlawan No. 20 Kalibata Jakarta Selatan

Bantuan Teknis Pengembangan Fasilitas Penguatan Kelembagaan Komisi Irigasi di Daerah

Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Melakukan program pelatihaan Komisi Irigasi Menyusun konsep pengembangan fasilitasi penguatan kelembagaan komisi irigasi di daerah Memfasilitasi pengembangan kinerja dan fungsi komisi irigasi Memfasilitasi penyadaran public Menginventarisasi berbagai masalah terkait Menyusun rencana strategis pengembangan dan penguatan komisi irigasi di daerah Sipil Transportasi : Penyusunan Rancangan Rencana dan Rencana Induk (Master Plan)

10 Juni - 10 Desember 2010 (6 Bulan)

2,638,240,000

19

Satker Peningkatan Fungsi Pelabuhan dan Pengerukan Pusat, Kementerian Perhubungan. Gd Karya Lt. 15 Jl. Medan Merdeka Barat No. 8 Jakarta 10110 Satker Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Dirjen Cipta Karya.Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Kementerian Perumahan Rakyat, Pusat Pengembangan Perumahan, Satker Penyediaan Perumahan. Jl. Raden Patah I/1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Studi Penyusunan Rencana Induk (Master Plan) Pelabuhan Pada Lokasi Pelabuhan Jailolo Provinsi Maluku Utara

4 Juni - 4 Oktober 2010 (4 Bulan)

446,510,000

20

Penyusunan draft Rancangan UndangUndang Pengelolaan Air Limbah (PRTP.08.10)

Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Melakukan kajian literature, studi-studi, kaidah-kaidah hokum sebelumnya Melakukan identifikasi keperluan tingkat kedalaman pengaturan yang diperlukan

11 Juni - 11 Desember 2010 (6 Bulan)

1,258,128,000

21

Rencana Rinci Penanganan Lingkungan Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Perumahan dan Permukiman Kumuh Mendelineasi kawasan permukiman kumuh yang akan ditangani Berbasis Kawasan Di Kota Bogor dengan pendekatan berbasis kawasan Mengidentifikasi dan menciptakan kerjasama dan koordinasi antara pihak-pihak yang terkait dengan upaya penanganan lingkungan permukiman kumuh secara berkelanjutan Merencanakan development plan untuk meningkatkan kualitas lingkungan permukiman kumuh yang efektif dan berkelanjutan dengan menampung aspirasi lokal. Membuat dokumen rencana PLP2K-BK di area seluas 10

29 Juni - 29 Desember 2010 (6 Bulan)

913,027,500

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 29

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2

Nama Paket Pekerjaan 3

Lingkup Pelayanan 4 (sepuluh) Ha dengan waktu perencanaan 10 (sepuluh) tahun dan dilengkapi dengan peta dengan skala ketelitian 1 : 2.000 dan informasi lainnya. Dengan demikian, hasil rencana CAP merupakan bagian dari Rencana PLP2K-BK

Periode 5

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7

Mitra Kerja 8

22

Satker Sekretariat Wakil Presiden RI, Sekretariat Negara. Sekretariat PPBJ 6 Gd I Lt IV Jl. Kebon Sirih No. 14 Jakpus Kementerian Pendidikan Nasional Dirjen Manajemen Pendidikan dasar dan menengah. Jl. Jenderal Sudirman Gd E, Lt. 15 Jakarta Pemerintah Provinsi Banten Kegiatan Pembangunan dan Peningkatan Puskesmas dan Jaringannya di Wilayah Perbatasan. Tangerang Selatan Satker Pembinaan Penanganan Jalan Setjen PU, Kementerian PU. Jl. Pattimura No 20 Jakarta Satker Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Murung Raya.Jl. Bina Praja Puruk Cahu

Kajian Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

Pengembangan Pertanian dan Perdesaan/Jasa Studi Penelitian dan Bantuan Teknik : Menyusun indikator kinerja pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan, dan memberikan usul untuk menyempurnaan program penanggulangan kemiskinan Manajemen Proyek/Kontruksi : Melakukan analisis mengenai pembangunan dan pengembangan USB, RKB/RBL & SD-SMP, melakukan pelaporan

20 Juli - 19 Desember 2010 (5 Bulan)

899,415,000

23

Program Block Grant Pembangunan Unit Sekolah Baru, Sekolah Menengah Pertama, dan Pengembangan SD-SMP Satu Atap dengan mekanisme Partisipasi Masyarakat

7 September - 7 Desember 2010 (3 Bulan)

1,129,419,500

24

Pengawasan Pembangunan Puskesmas Kota Tangerang Selatan 2 Rawa Buntu di Kota Tangerang Selatan

Sipil Pengawasan/Jasa Inspeksi Teknis : Penyusun rencana detail Mengadakan persiapan pelelangan Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan/aanwijzing Mengadakan pengawasan berkala selama masa pelaksanan Jasa Studi Penelitian dan Bantuan Teknik

10 Mei - 10 November 2010 (6 Bulan)

61,500,000

25

Sinkronisasi Penanganan Jalan Daerah Kabupaten/Kota yang Didanai oleh PHLN EIRTP II Pembuatan Rancangan Teknik Terinci (RTT) Fasilitas Sisi Udara Bandara Udara Tira Tangka Balang Puruk Cahu, Kab. Murung Raya Prov. Kalteng

315,370,000 1 Oktober - 1 Desember 2010 (2 Bulan)

26

Sipil/Prasarana Transportasi : Menyusun gambar desain/gambar tender masing-masing kelompok pekerjaan sebagai acuan pembangunan oleh kontraktor pelaksana. Menyusun spesifikasi teknik, yang memuat antara lain, ketentuan umum pelaksanaan pekerjaan, bahan konstruksi, tata cara pelaksanaan konstruksi. Menyusun rencana anggaran biaya pelaksanan pekerjaan dan menyiapkan dokumen bill of quantity. Menyusun rencana kerja dan syarat-syarat, yaitu dokumen yang diperlukan sebagai pedoman untuk proses pengadaan dan pelelangan pelaksanaan pekerjaan.

26 Juli - 26 Desember 2010 (5 Bulan)

494,500,000

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 30

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2

Nama Paket Pekerjaan 3

Lingkup Pelayanan 4

Periode 5

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7

Mitra Kerja 8

Tahun 2009 1 Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu P2JJ Kep. Riau. Jl. DI Panjaitan KM 9 Komp. Bintan Center Blok A/28 Tj Pinang, Kepri Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu P2JJ Kep. Riau. Jl. DI Panjaitan KM 9 Komp. Bintan Center Blok A/28 Tj Pinang, Kepri Departemen Perhubungan Udara RI. Jl. Andi Jemma Masamba Kab. Bone Pengawasan Teknik di Kabupaten Bintan Sipil Pengawasan/Jasa Inspeksi Teknis : (Anculai 298,5 m-Ekang 175 m) (paket 10) Pengawasan Mutu Bahan dan Hasil Pekerjaan di Lapangan dengan persyarat perencanaan teknis, spesifikasi teknis dari dokumen kontrak. Pengawasan Teknik Pembangunan dan Sipil Pengawasan/Jasa Inspeksi Teknis : Pemeliharaan Berkala Jalan di Kota Batam Pengawasan Mutu Bahan dan Hasil Pekerjaan di Lapangan (paket 12) dengan persyarat perencanaan teknis, spesifikasi teknis dari dokumen kontrak. Pembuatan Dokumen Rancangan Teknik Sipil/Prasarana Transportasi : Terinci (RTT) Fasilitas Sisi Darat Bandara Menyusun gambar desain/gambar tender masing-masing Kabupaten Bone komponen prasarana sisi darat sebagai acuan pembangunan oleh kontraktor pelaksana. Menyusun spesifikasi teknik, yang memuat antara lain ketentuan umum pelaksanaan pekerjaan, bahan konstruksi, tata cara pelaksanaan konstruksi. Menyusun rencana anggaran biaya pelaksanaan pekerjaan dan menyiapkan dokumen bill of quantity. Menyusun rencana kerja dan syarat-syarat, yaitu dokumen yang diperlukan sebagai pedoman untuk proses pengadaan dan pelelangan pelaksanaan pekerjaan. Pemanfaatan Tanah Negara Ex HGU Untuk Tata Lingkungan, Hukum, Manajemen Keuangan/Audit Pembangunan Perumahan Untuk /Administrasi Umum Masyarakat Berpenghasilan Rendah 2 Februari - 2 Oktober 2009 (8 Bulan) 479,391,000

2 Februari - 2 Agustus 2009 (6 Bulan)

436,007,000

17 Februari - 17 Juni 2009 (4 Bulan)

747,890,000

Satuan Kerja Sekretariat Kementerian Negara Perumahan Rakyat. Jl. Raden Patah I/1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan Satuan Kerja Pembiayaan Perumahan Kementerian Negara Perumahan Rakyat.Jl. Raden Patah I/1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan

20 Februari - 20 Agustus 2009 (6 Bulan)

394,201,500

Masukan Teknis Pola Bantuan Pembiayaan Keuangan dan Telematika : Pengembangan Kawasan Pasca Bencana Mengadakan diskusi dengan para stakeholder / narasumber (Paket 21) untuk menggali masukan yang berkaitan dengan pembiayaan pengembangan kawasan perumahan pascabencana Menyusun konsep pola pembiayaan pengembangan kawasan perumahan pasca bencana Menyusun rumusan masukan teknis pola bantuan pembiayaan pengembangan kawasan perumahan pascabencana

23 Februari - 23 Agustus 2009 (6 Bulan)

503,704,300

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 31

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1 6

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2 Satuan Kerja Pembinaan Penataan Ruang Kawasan Telah Berkembang, Dept. Pekerjaan Umum. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Selatan

Nama Paket Pekerjaan 3

Lingkup Pelayanan 4

Periode 5 2 Maret - 2 Oktober 2009 (7 Bulan)

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7 1,233,400,000

Mitra Kerja 8

Informasi Penataan Ruang Wilayah Sungai Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa di Pulau Sumatera Pembuatan Peta, Jasa Survey Permukaan : Analisis daya dukung lahan di kawasan DAS pada wilayah sungai. Menyempurnakan konsep profil dan Informasi penataan ruang wilayah sungai. Menyusun arahan peraturan zonasi Wilayah Sungai di Pulau Sumatera Bantuan Stimulan Pembangunan Pengembangan Pertanian dan Perdesaan : Perumahan Swadaya (BSP2S) dan Melakukan Koordinasi dan Pendekatan dengan berbagai pihak Peningkatan Kualitas Perumahan (PKP) terkait PSW 09-01 Bersama sama dengan KMW memfasilitasi terbentuknya pokja di provinsi dan kab/kota mengidentifikasi LKM/LKNB sebagai penerima dan penyalur bantuan stimulant sebelum pelaksanaan fisik dilakukan Menyusun konsep penanganan, Pedoman Umum, Petunjuk Pelaksanaan, dan Petunjuk Teknis serta Petunjuk Operasional pelaksanaan kegiatan BSP2S dan PKP Bersama KMW Membantu Satker Penyediaan Perumahan dalam menyiapkan seluruh kelengkapan dan materi untuk acara sosialisasi dan atau pameran di tingkat pusat dan Daerah

Satuan Kerja Penyediaan Perumahan, PPK Perumahan Swadaya & Ketatausahaan. Jl. Raden Patah I/1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan

11 Maret - 11 Desember 2009 (9 Bulan)

799,739,500

SNVT Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan, Ditjen Cipta Karya.Jl. Penjernihan I/19 F-1 Pejompongan

Consulting Services for a Study Gender Pengembangan Pertanian dan Perdesaan : 16 Maret - 16 Issues in PNPM-UPP September 2009 Memberikan gambaran menyeluruh tentang faktor (6 Bulan) penghambat, pendorong maupun peluang partisipasi perempuan berkaitan dengan pemberdayaan ekonomi, sosial dan politik perempuan dalam P2KP. Mengidentifikasi manfaat atau keuntungan yang diperoleh perempuan dalam masyarakat sebagai peluang yang dapat dioptimalkan untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam program. Mengidentifikasi berbagai faktor dalam strategi pengentasan kemiskinan, budaya proyek, staffing, dan pelatihan dengan memperhatikan tingkat responsif jender dalam perencanaan dan implementasi program. Membangun rekomendasi-rekomendasi untuk perubahan desain program dan implementasi program dalam wilayah-wilayah perluasan PNPM untuk mengurangi berbagai tantangan yang telah diidentifikasi. Penyusunan Arah Kebijakan Pembangunan Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Perkotaan Berkelanjutan (Paket 12) Pembuatan Peta, Jasa Survey Permukaan : Mempromosikan Pembangunan Infrastruktur bidang PU yang berkelanjutan di Wilayah Perkotaan Melakukan Studi Kepustakaan dan Identifikasi 8 April - 8 November 2009 (7 Bulan)

1,125,825,000

Kegiatan Perumusan Kebijakan Strategis, Pengaturan dan Model Investasi, Diseminasi dan Sosialisasi Kebijkaan.

669,295,000

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 32

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2 Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Selatan

Nama Paket Pekerjaan 3

Lingkup Pelayanan 4 Melakukan Identifikasi Terha Kebijakan Nasional seperti RPJM dan RPJPP Melakukan Desk studi best practices dari Negara-Negara lain

Periode 5

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7

Mitra Kerja 8

10

Satuan Kerja Pembinaan Penataan Ruang Kawasan Sedang Berkembang. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Selatan Satuan Kerja Direktorat Bandar Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Dep. Perhubungan. Gd. Karya Lt. 24 Jl. Medan Merdeka Barat No. 8 Jakarta Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu Dinas Pekerjaan Umum.Jl. Transmigrasi KM 13,5, Batu Licin Kalimantan Selatan Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Kalimantan Timur. Jl. Martapura No. 6 Banjarmasin

Perencanaan Tata Ruang Kawasan Poso Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : dan Sekitarnya, Prov. Sulawesi Tengah Mempromosikan Kajian Terkait Daerah Kawasan Poso dan Sekitarnya Termasuk RTRW Provinsi dan RTR Pulau dan RTRW Nasional Melakukan Analisis Komprehensif dan Detail Berdasarkan data data Seperti Fisik, Kependudukan, Sosial Ekonomi Dll Penyusunan Konsep Kerjasama Pemerintah Sipil / Prasarana Transportasi Dengan Swasta Pada Bandar Udara Tarakan dan Palangkaraya

17 April November 2009 (7 Bulan)

897,283,750

11

29 Mei - 29 November 2009 (6 Bulan)

404,150,000

12

Perencanaan Rencana Program Investasi Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Pembuatan Peta, Jaa Survey Permukaan : Tanah Bumbu Mereview RPIJM dan MP dalam rangka menemukenali kegiatankegiatan yang dapat mendukung isu-isu strategis nasional. Melakukan kunjungan ke daerah dan Menyusun format-format yang diperlukan dalam rangka rapat pembahasan. Bantek Penyusunan Kabupaten Tanah Laut Langsung RTRW Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Penyusunan Materi Teknis RTRW Kabupaten Tanah Laut Penyusunan Pedoman dan Peninjauan Kembali RTRW KabupatenTanah Laut Memberi Bantuan dalam Menyusun RTRW Kabupaten Tanah Laut Pembahasan dan diskusi Pemerintah Pusat dan Daerah dan Masyarakat

23 Juni - 23 Desember 2009 (6 Bulan)

455,237,000

13

26 Juni - 26 Desember 2009 (6 Bulan)

459,676,800

14

Satuan Kerja Pembinaan Penataan Ruang Kawasan Sangat Berkembang, Dep. Pekerjaan Umum. Jl. Pattimura No. 20, Keb Baru Jakarta Selatan Departemen Pendidikan Nasional. Komplek Depdiknas Jl. Jendral Sudirman, Gedung E,

Peningkatan Kualitas Tata Ruang Dalam Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Penanganan Bencana Banjir di Bagian Hilir Pembuatan Peta, Jaa Survey Permukaan : Bawah (Lower Down Stream) Kawasan Penyusunan community development plan (CDP) & Jabodetabekjur (Paket SF-03) Pemberdayaan Masyarakat dlm Penanganan Kaw. Rawan Banjir di Bagian Hilir Bawah (Lower Down Stream) Kaw. Jabodetabekjur. Layanan Jasa Construction Management Manajemen Proyek/Kontruksi : Untuk Block Grant / Subsidi Pembangunan Melakukan analisis mengenai pembangunan dan pengembangan dan Pengembangan USB, RKB/RBL dan SDUSB, RKB/RBL & SD-SMP, melakukan pelaporan SMP Satu Atap Dengan Mekanisme

3 Juli - 3 Desember 2009 (5 Bulan)

1,793,715,000

15

2 Juli - 2 Desember 2009 (5 Bulan)

811,888,000

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 33

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2 Lt. 15 Senayan Jakarta

Nama Paket Pekerjaan 3 Partisipasi Masyarakat

Lingkup Pelayanan 4

Periode 5

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7

Mitra Kerja 8

16

Departemen Pendidikan Nasional, Dirjen Pendidikan Non Formal dan Informal. Jl. Jend Sudirman Senayan Gd. E Lt. VII Jakarta

Regional Management Consultant : Region 1Early Childhood Education dan Development Project IDA Credit No. 4205IND and TF. No. 056841

Pengembangan Pertanian dan Perdesaan/Manajemen Proyek : Provide technical & administrational guidance for the project implementation, monitor project implementation processes, support CPMU & executing agency, provide and maintain data and information, provide advice and/or recommendation, provide technical ass

Desember 2009 September 2013 (45 Bulan)

35,115,003,899

20%

Tahun 2008 1 Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Perencanaan dan Pengawasan Jembatan Prov. Kepri, Ditjen Bina Marga, PU. Jl. DI Panjaitan KM 9 Komp. Bintan Center Blok A/28 Tj Pinang, Kepri Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Perencanaan dan Pengawasan Jembatan Prov. Kepri, Ditjen Bina Marga, PU.Jl. DI Panjaitan KM 9 Komp. Bintan Center Blok A/28 Tj Pinang, Kepri Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Perencanaan dan Pengawasan Jembatan Prov. Kepri, Ditjen Bina Marga, PU. Jl. DI Panjaitan KM 9 Komp. Bintan Center Blok A/28 Tj Pinang, Kepri Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Perencanaan dan Pengawasan Jembatan Prov. Kepri, Ditjen Bina Marga, PU. Jl. DI Panjaitan KM 9 Komp. Bintan Center Blok A/28 Tj Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Sipil Pengawasan/Jasa Inspeksi Teknis : dan Jembatan di Kota Batam (Paket 11) Mengikuti rapat PCM; bersama -sama kontraktor melakukan pengukuran mutual cek (MC-0); Memeriksa rencana kerja yang dituangkan kedalam time schedule; Melaksanakan rapat mingguan; membuat review desain bila ada; melakukan pengawasan terhadap seluruh pekerjaan kontraktor Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan di Sipil Pengawasan/Jasa Inspeksi Teknis : Kab. Bintan (Paket 17) Mengikuti rapat PCM; bersama -sama kontraktor melakukan pengukuran mutual cek (MC-0); Memeriksa rencana kerja yang dituangkan kedalam time schedule; Melaksanakan rapat mingguan; membuat review desain bila ada; melakukan pengawasan terhadap seluruh pekerjaan kontraktor Studi Leger Jalan di Propinsi Kepulauan Riau Sipil Pengawasan/Jasa Inspeksi Teknis : Analisis data Lapangan, dan Desain Gambar, Pembuatan Dokumen 26 Maret - 26 Oktober 2008 (7 Bulan) 237,226,000

26 Maret September 2008 (6 Bulan)

189,255,000

3 April - 3 September 2008 (5 Bulan)

528,264,000

Perencanaan Teknik Kabupaten Lingga

Ruas

Jalan

di Sipil Pengawasan/Jasa Inspeksi Teknis : Analisis data Lapangan, dan Desain Gambar, Pembuatan Dokumen

3 April - 3 Agustus 2008 (4 Bulan)

330,385,000

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 34

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2 Pinang, Kepri

Nama Paket Pekerjaan 3

Lingkup Pelayanan 4

Periode 5

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7

Mitra Kerja 8

Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Perencanaan dan Pengawasan Jembatan Prov. Kepri, Ditjen Bina Marga, PU. Jl. DI Panjaitan KM 9 Komp. Bintan Center Blok A/28 Tj Pinang, Kepri Satuan Kerja Pembinaan Penataan Ruang Kawasan Telah Berkembang, Ditjen Penataan Ruang, Dept PU. Jl. Cipaku V No. 1 Kebayoran Baru Jakarta Satuan Kerja Pembinaan Penataan Ruang Kawasan Pengembangan Baru. Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pembinaan Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah, Dep. PU.Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru Jakarta

Perencanaan Teknis Ruas Jalan di Kota Sipil Pengawasan/Jasa Inspeksi Teknis : Batam Analisis data Lapangan, dan Desain Gambar, Pembuatan Dokumen

3 April - 3 Juli 2008 (3 Bulan)

236,764,000

Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Wilayah Sungai Musi, Provinsi Bengkulu dan Pembuatan Peta, Jasa Survey Permukaan : Sumatera Selatan Untuk menyiapkan program pemanfaatan ruang di kawasan perbatasan kabupaten Merauke, Prov. Papua. Memfasilitasi kerjasama antar sektor dan antar wilayah dalam pengembangan kawasan dan infrastruktur. Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang di Kawasan Perbatasan di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Pembuatan Peta, Jasa Survey Permukaan : Untuk menyiapkan program pemanfaatan ruang di kawasan perbatasan kabupaten Merauke, Prov. Papua. Memfasilitasi kerjasama antar sektor dan antar wilayah dalam pengembangan kawasan dan infrastruktur.

9 April - 9 November 2008 (7 Bulan)

757,879,000

11 April - 11 November 2008 (7 Bulan)

1,102,717,000

Regional Management and Advisory Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Consultant (RMAC) Region I - Sumatera Pembuatan Peta, Jasa Survey Permukaan : Provide technical & administrational guidance for the project implementation, monitor project implementation processes, support CPMU & executing agency, provide and maintain data and information, provide advice and/or recommendation, provide technical assistant to local government, support facilitate and participate in regular monitoring, workshop, provide report Pengembangan Kebijakan dan Program Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Berbasis Kawasan Dalam Rangka Inventarisasi Kebijakan dan program Berbasis Kawasan Operasionalisasi Rencana Tata Ruang Identifikasi Kebijakan program Berdasarkan Pendekatan Wilayah (RTRW) Rencana Tata Ruang Wilayah Analisis Kebijakan dan program Sesuai Kebutuhan Kawasan RTRW Mengembangkan Acuan Integrasi sasaran Sektor dan sasaran Pembangunan Kawasan Melakukan diskusi Teknis/workshop dengan Melibatkan pihak terkait

26 Juni 2008 - 26 Juni 2011 (36 Bulan)

15,525,250,000

25%

Kegiatan Perumusan Kebijakan Penyelenggaraan Kelembagaan Bidang PU dan Lintas Sektor, SekJend Pustra. Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru Jakarta

2 Mei - 2 Desember 2008 (7 Bulan)

710,887,144

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 35

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1 10

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2 Pemerintah Kabupaten Siak Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Komplek Perkantoran Pemkab Siak, Tanjung Agung Siak Sri Indrapura Satker Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Pesisir, Dep Kelautan dan Perikanan. Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Lt. 8 JakPus Satker Peningkatan Keselamatan dan Pelayanan Transportasi SDP. Jl. Medan Merdeka Barat No. 8 Jakpus Satker Pembinaan Penanganan Jalan (Setjen PU). Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Satker Pusat Pelatihan Jasa Konstruksi Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi.Jl. Sapta Taruna Raya Komp. PU Pasar Jum'at, 021-7656532 Satker Perencanaan Pemrograman dan Penganggaran Bidang SDA. Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta. Jl. Pulau Pramuka No.9

Nama Paket Pekerjaan 3

Lingkup Pelayanan 4

Periode 5 13 Agustus - 13 Desember 2008 (4 Bulan)

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7 484,822,250

Mitra Kerja 8

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Kecamatan Tualang Menyusun dokumen RDTR di kabupaten terkait, serta koordinasi dan sosialisasi RDTR kepada Pemerintah Daerah

11

Pengembangan Anak Pesisir

Pusat

Pemberdayaan Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Pengembangan Pusat Pemberdayaan Anak Pesisir Mengadakan workshop yang dimaksud adalah bagian dari proses pemberdayaan masyarakat agar dapat mendukung program pemberdayaan anak dilingkunganya, jadi yang terpenting adalah pertemuan yang intensif dengan komunitas setempat

21 Mei - 21 September 2008 (4 Bulan)

246,000,000

12

Penyusunan Pedoman Teknis Pengawakan Sipil Transportasi : Kapal Sungai dan Danau Melakukan Pengambilan contoh kegiatan operasi lalu lintas dan Angkutan sungai dan Laut

17 Juni - 17 Desember 2008 (6 Bulan)

678,100,000

13

Penyusunan Masukan Teknis Dalam Rangka Perumusan Model Alternatif Program Penanganan Jalan dan Jembatan Melalui Pembiayaan Luar Negeri Untuk Wilayah Indonesia Bagian Timur

Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Menyiapkan Masukan Teknis Perumusan model alternatif program penanganan jalan dan jembatan dan melakukan penyusunan Masukan Teknis Perumusan model alternatif program penanganan jalan dan jembatan

25 Agustus - 25 Desember 2008 (4 Bulan)

611,358,000

14

Studi Jabatan Kerja dan Penyusunan RSKKNI Sipil/Arsitektur/Manajemen Peoyek : Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi Melakukan Pembinaan Usaha Pengembangan Kepada dan MUK Bidang Pekerjaan Gedung Masyarakat Melalui Jasa Kontruksi Melakukan Kegiatan Penyusunan Standar Kompetensi dan Materi Pelatihan Materi Uji Kompetensi (MUK) untuk 8 Jabatan Kerja Pada Bidang Pekerjaan Bangunan dan Gedung Pembuatan Program Database Appraisal Sipil Perairan : Usulan Kegiatan dan Hasil Pengembangan Pengumpulan dan menghimpun data yang berkaitan dengan Bidang Sumber Daya Air usulan kegiatan untuk dikonstroksi, Pembuatan program database appraisal beserta pembuatan laporan akhir Pengawasan Pembangunan Terbang Pulau Panjang Tahap II Lapangan Sipil Jasa Inspeksi Teknis : Mengawasi Pembangunan lapangan terbang pulau panjang dan menyusun laporan

2 Mei - 2 November 2008 (6 Bulan)(7 Bulan)

1,677,722,750

15

23 April - 23 Juli 2008 (3 Bulan)

217,400,000

16

6 November 2008 - 6 April 2009 (5 Bulan)

606,320,000

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 36

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2 Kec.Pulau Seribu Utara

Nama Paket Pekerjaan 3

Lingkup Pelayanan 4

Periode 5

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7

Mitra Kerja 8

Tahun 2007 1 Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal. Jl. Abdul Muis No. 7 Jakarta Pusat District Management Consultant Package VIII - West Kalimantan, Support for Poor and Disadvantages Areas Program (SPADA) Pengembangan Pertanian Dan Perdesaan : Fasilitasi pelaksanaan berbagai kegiatan dalam P2DTK sesuai mekanisme dan jadwal yang telah ditetapkan ditingkat Kabupaten, Kecamatan, dan Desa. Fasilitasi pengaduan masyarakat serta tindaklanjut penanganannya, di dalam pelaksanaan Program P2DTK ditingkat Kabupaten, Kecamatan, dan Desa. Pengembangan berbagai dokumen dan instrumen pendukung pelaksanaan P2DTK ditingkat Kabupaten, Kecamatan, dan Desa yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan lokal. Peningkatan kapasitas pelaku Program P2DTK yang mampu melaksanakan P2DTK serta mampu mengadaptasikan kedalam mekanisme pembangunan ditingkat Kabupaten, Kecamatan, dan Desa. Pengumpulan data dan informasi, serta pelaporan pelaksanaan berbagai kegiatan dalam P2DTK, baik yang bersifat fisik, administrasi, maupun keuangan, ditingkat Kabupaten, Kecamatan, dan Desa. Kerjasama dan koordinasi antar pelaku Program P2DTK baik dari instansi pemerintah maupun non pemerintah ditingkat Kabupaten, Kecamatan, dan Desa. Monitoring dan supervisi program untuk menjaga kualitas pelaksanaan program P2DTK ditingkat ditingkat Kabupaten, Kecamatan, dan Desa. Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Menyusun konsep pedoman acuan bagi pengelola pembangunan dalam pengembangan permukiman di kawasan perbatasan dan Perdesaaan Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : 22 June 2007 - 22 Maret 2012 (57 Bulan) 17,138,646,000

Satuan Kerja Pengembangan Permukiman , Ditjen Cipta Karya, DPU.Jl. Patimura No. 20 Keb. Baru Jakarta Selatan Satuan Kerja Pembinaan Penataan Ruang Kw. Telah Berkembang , Ditjen Penataan Ruang, DPU. Jl. Patimura No. 20 Keb. Baru Jakarta Selatan

Penyusunan Pedoman Teknis Pengembangan Permukiman Perdesaan dan Kawasan Perbatasan.

28 Maret - 28 Oktober 2007 (7 Bulan)

614,793,000

Penyusunan Strategi Penataan Ruang Kawasan Belajasumba.

10 Mei - 10 Desember 2007 Menyusun indikasi program pembangunan kawasan BELAJASUMBA (7 Bulan)

677,400,000

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 37

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1 4

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2 Satuan Kerja Pengembangan Kinerja Pengelolaan Penyehatan Lingkungan Permukiman Sulawesi Utara. Jl. Tikala Ares No. 80 Manado

Nama Paket Pekerjaan 3 Bantek Pengelolaan Persampahan dan Drainase, Lokasi Tondano, Amurang dan Kotamobagu

Lingkup Pelayanan 4 Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Mengurangi kemacetan lalulintas pada jaringan strategis secara nasional Meminimalisir isue sosial dan lingkungan pada pelaksanaan pembangunan jalan Memperbaiki penerapan kebijakan transportasi Memperkuat peran dan tanggungjawab pemerintah daerah dalam melaksanakan perencanaan, disain, pemeliharaan konstruksi, pengelolaan dan peraturan tentang prasarana jalan dari pusat dan daerah, dalam pengelolaan dan pembangunan daerah Memperkuat kemampuan institusi pemerintah pusat dan daerah dlm pengelolaan jalan Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Mengkaji seluruh aspek dan komponen tentang Tata Laksana Rekruitment Instruktur dan Melakukan Analisis dan kesimpulan dan rekumendasi

Periode 5 22 Mei - 22 Desember (7 Bulan)

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7 1,022,880,000

Mitra Kerja 8

Satuan Kerja Pengembangan Perumahan Formal, Kementerian Negara Perumahan Rakyat. Jl. Raden Patah I No. 1, Keb Baru Jakarta Selatan Satuan Kerja Pembinaan Penanganan Jalan (Setjen PU), Sekretariat Jenderal Departemen Pekerjaan Umum. Jl. Pattimura No. 20, Keb Baru Jakarta Selatan

Tata Laksana Rekruitmen Instruktur dan Pedoman Penyelamatan Saat Bencana (DF 74 - 6)

8 Mei - 8 November 2007 (6 Bulan)

576,010,000

Pengembangan Konsep-Konsep Untuk Penanganan Jalan dan Jembatan Yang Dibiayai Oleh DAK

Sipil/Prasarana Transportasi : Melakukan pengumpulan data program penanganan jalan dan jembatan yang dibiayai oleh pemerintah dengan menggunakan DAK Mengidentifikasi hambatan dan masalah dalam melaksanakan program penanganan jalan dan jembatan Menyelenggarakan workshop untuk mendesiminasikan hasil kegiatan mendapatkan masukan dari stakeholder terkait terhadap penerapan konsep-konsep penanganan jalan dan jembatan yang dibiayai dengan DAK Arsitektur/Sipil/Mekanikal dan Elektrikal : Site Survey and StudySoil and Water InvestigationMaster Design, Detail Design and Engineering

20 Juli - 20 November 2007 (4 Bulan)

474,945,000

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Laut, Departemen Perhubungan RI.Jl. Medan Merdeka Timur No. 5 Jakarta Pusat Departemen Perhubungan Udara RI. Jl. Andi Jemma Masamba Kab. Bone

Perencanaan Pembangunan Sekolah Pelayaran (Rating School) Ambon

10 Agustus - 10 Desember 2007 (4 Bulan)

670,000,000

Pembuatan Dokumen Rancangan Teknik Terinci (RTT) Fasilitas Sisi Udara Bandara Kabupaten Bone

Sipil/Prasarana Transportasi : Melakukan Teknik Terinsi untuk setiap komponen fasilitas sisi udara Menyusun gambar Desain/gambar tender masing-masing kelompok Menyusun spesifikasi Teknik konstruksi

24 Juli - 24 Desember 2007 (5 Bulan)

782,600,000

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 38

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1 9

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2 Departemen Perhubungan Darat. Jl.Medan Merdeka Barat No.8 Jakarta Pusat BRR Penataan Ruang dan Lingkungan Permukiman

Nama Paket Pekerjaan 3 Penyusunan Pedoman Teknis Tata Cara Berlayar di Perairan Daratan

Lingkup Pelayanan 4 Sipil/Prasarana Transportasi : Melakukan Pengambilan contoh kegiatan operasi lalu lintas dan Angkutan sungai dan Laut Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Melaksanakan koordinasi pembangunan infrastruktur baik bidang ke-PU-an maupun sektor lain untuk mengetahui kinerja dukungan infrastruktur danmelaksanakan FGD

Periode 5 3 April - 3 Desember (8 Bulan) 23 Juni - 23 Desember 2007 (6 Bulan)

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7 490,380,000

Mitra Kerja 8

10

Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Berdasarkan Village Planning I.5.4 Bireuen

985,435,000

Tahun 2006 1 Satuan Kerja Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Perumahan, Kementerian Negara Perumahan Rakyat. Jl. R. Patah I No. 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan PT. Mustika Ratu Indonesia. Jl. Gatot Subroto No. 74-75 Jakarta Pengembangan Rusunami Pola Pembiayaan Ekonomi / Keuangan 6 Juli - 6 Desember 2006 (5 Bulan) 347,595,000

Pengembangan dan Pemeliharaan Website Telematika : Putri-Indonesia.com Memelihara dan mengembangkan website dengan mengupgade kebutuhan baik hardware maupun software, guna menghasilkan akses web yang baik dengan proses yang cepat Bantuan Teknik Penyehatan PDAM dan Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : BPAB Mengkaji dan Mengidentifikasi Kondisi dan Permasalahan PDAM dari aspek teknis menggunakan parameter yang berlaku Mengkaji dan Mengidentifikasi dan permasalahan dari aspek keuangan Mengembangakan Altenative penyelesaian masalah baik dalam fisik maupin non fisik Penyusunan Masukan Teknis Kebijakan dan Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Strategi Pengembangan Kasiba Lisiba Merumuskan aspirasi, gagasan dan konsep-konsep yang berkembang dalam penyelenggaraan permukiman yang berkaitan dengan pengembangan KASIBA/ LISIBA dalam rangka pemantapan implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap Bangun dan Lingkungan Siap Bangun Studi Kelayakan (FS) Simpang Tak Sebidang Sipil/Prasarana Transportasi : Pinang Baris Medan Menentukan Simpang tidak sebidang yang terpilih yang paling layak secara teknis dan ekonomis Menyusun pra-rencana teknik untuk simpang tidak sebidang yang terpilih.

10 Februari - 28 Februari ( 1 Bulan)

35,275,000

Satuan Kerja Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Propinsi Riau. Jl. Cut Nyak Dhien Pekanbaru

24 Juli - 24 Desember 2006

330,885,000

Satuan Kerja Pengembangan Permukiman , Ditjen Cipta Karya, DPU.Jl. Pattimura No. 20 Jakarta

10 Mei - 10 Desember 2006 (7 Bulan)

479,756,000

Satuan Kerja Pembinaan & Pengembangan Jalan Bebas Hambatan & Jalan Kota, Dirjen Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum.

09 Juni - 12 Desember 2006 (6 Bulan)

584,540,000

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 39

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2 Jl. Pattimura No. 20 Jakarta

Nama Paket Pekerjaan 3

Lingkup Pelayanan 4

Periode 5

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7

Mitra Kerja 8

Kegiatan Sistem Pengembangan Kawasan Perumahan, Departemen Pekerjaan Umum. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Kegiatan Pembinan Penataan Ruang Daerah, Dirjen Penataan Ruang, Departemen Pekerjaan Umum. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Kegiatan Pembinan Penataan Ruang Daerah, Dirjen Penataan Ruang, Departemen Pekerjaan Umum. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta

Penyusunan Konsep Pedoman Pengembangan Pemukiman di Kawasan Perbatasan

Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Menyusun konsep pedoman acuan bagi pengelola pembangunan dalam pengembangan permukiman di kaw. perbatasan yang mengakomodasi keterpaduan program Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Menyelenggarakan pelatihan dan konsultansi dengan Direktorat Jenderal Penataan Ruang

10 Mei - 9 November 2006 (6 Bulan)

473,715,000

Penyusunan Standarisasi Kontrak & Pelatihan Penyusunan Kontrak di Lingkungan Direktorat Jenderal Penataan Ruang

10 Mei - 10 Desember 2006 (7 Bulan)

531,025,000

Pembinaan Penyelenggaraan Rencana Tata Ruang Wilayah & Materi Teknis Rapepres Gerbangkertosusilo Sebagai Kawasan Tertentu

Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Menyusun konsep kelembagaan pengelolaan Kawasan Tertentu Gerbangkertosusilo Menyempurnakan Rencana Tata Ruang, indikasi program kawasan tertentu Gerbangkertosusilo sebagai materi teknis penyusunan Raperpres Mensosialisasikan materi teknis Raperpres Gerbangkertosusilo sebagai kawasan tertentu

1 Mei - 1 Desember 2006 (7 Bulan)

630,734,500

Tahun 2005 1 Satuan Kerja Sementara, Pembinaan Teknis Penataan Lingkungan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum. Jl. Cipaku V No. 1 Kebayoran Baru Jakarta Satuan Kerja Sementara Pembinaan Teknis dan Pengendalian PKPS BBM IP Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum.Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Oversight Consultant (OC) Region III : South Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : 12 Desember Sulawesi II Neighborhood Upgrading and 2005 - 27 Juli 2009 Terbangunnya kelembagaan lokal sebagai representasi warga Shelter Sector Project (NUSSP) ADB Loan No. (43 Bulan) masyarakat (badan keswadayaan masyarakat/BKM) yang mampu 2072/2073 (SF)-INO melakukan peran & fungsi serta mampu memfasilitasi rule sharing antara masyarakat dengan pelaku kunci lainnya; 9,008,909,800 35%

Konsultan Monitoring dan Evaluasi PKPS BBM IP

Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Sosialisasi; perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan; pemantauan dan evaluasi kegiatan; pengelolaan prasarana; monitoring dan evaluasi program

30 September 30 Desember 2005 (3 Bulan)

1,825,575,000

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 40

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1 3

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2 Satuan Kerja Peningkatan Keselamatan dan Pelayanan Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan, Ditjen Perhubungan Darat. Jl Medan Merdeka No. 8 Jakarta Satuan Kerja Direktorat Jenderal Perumahan dan Permukiman Kegiatan Pemberdayaan Komunitas Perumahan. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Kegiatan Peningkatan Fungsi Kawasan Perkotaan dan Perdesaan, Ditjen Cipta Karya. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta

Nama Paket Pekerjaan 3

Lingkup Pelayanan 4

Periode 5 15 Juni - 15 Oktober 2005 (4 Bulan)

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7 390,500,000

Mitra Kerja 8

Penyusunan Pedoman Penanganan Sipil/Prasarana Transportasi : Kecelakaan Kapal, Sungai dan Danau Penyusunan Pedoman Penanganan Kecelakaan kapal, sungai dan danau dengan berpegangan pada aturan yang ada. Melaksakan FGD (focus Group Discussion) di lokasi

Kajian Teknis Kebijakan dan Strategi Penanganan Pembangunan Perkotaan & Perdesaan

Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Melakukan kajian terhadap semua peraturan perundangan pengembangan perkotaan & pedesaan Menyiapkan masukan materi teknis perumusan kebijakan dan strategi nasional pengembangan perkotaan & perdesaan Melakukan koordinasi & diskusi dengan instansi terkait dalam hal pengumpulan data & finansial pekerjaan Menyiapkan Format-format kerja sebagai alat untuk Penyajian Program.Informasi. Tersusunya hasil Kegiatan yang berupa dokumen yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan prasaran dan sarana perkotaan. Menyusun Indikator Keberhasilan pembangunan prasarana dan sarana perkotaan

16 Agustus - 16 Desember 2005 (4 Bulan)

487,410,000

Kajian Distribusi Metropolitan

Fungsi

Kawasan Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah :

8 September - 8 Desember 2005 (3 Bulan)

367,173,841

Kegiatan Peningkatan Fungsi Kawasan Perkotaan dan Perdesaan, Ditjen Cipta Karya. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Ditjen Perhubungan Laut, Departemen Perhubungan. Jl Medan Merdeka No. 8 Jakarta

Penyusunan Pembangunan Perkotaan

Performance Indikator Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Prasarana dan Sarana Menyusun Kegiatan yang berupa dokumen yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan prasaran dan sarana perkotaan.

8 September - 8 Desember 2005 (3 Bulan)

178.427.000

Survey Hydrografi/ Topografi Penyelidikan Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Tanah dan Desain dalam Rangka Survey Raiconnaissance Pembangunan Pelabuhan Poom, Propinsi Survey Hidrografi dan Topografi Papua Survey dan Penyelidikan Tanah Desain Perencanaan Kontruksi Penyusunan Dokumen Tender dan Gambar Pelaksanaan Penyusunan dan Diseminasi Perencanaan Simpang Medan Sipil/Prasarana Transportasi : Terumuskannya suatu Pedoman dalam perencanaan simpang.Tersosialisasikannya pedoman perencanaan simpang.

3 Agustus - 3 Desember 2005 (4 Bulan)

376.084.000

Kegiatan Pembinaan Pelaksanaan Teknis Jalan dan Jembatan, Ditjen Cipta Karya.Jl. Pattimura No. 20 Jakarta

1 September - 1 Desember 2005 (3 Bulan)

332,717,000

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 41

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1 9

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2 Kegiatan Pembinaan dan Penataan Revitalisasi Kawasan, Ditjen Cipta Karya. Jl. Penjernihan I No 19A Pejompongan Jakarta

Nama Paket Pekerjaan 3

Lingkup Pelayanan 4

Periode 5 25 Agustus - 25 Desember 2005 (4 Bulan)

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7 380,410,000

Mitra Kerja 8

Konsultan Manajemen Teknis (KMT) Wilayah Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Tengah Menyiapkan database dari proyek-proyek yang telah dilaksanakan Memonitor dan mengevaluasi Benefit Monitoring and Evaluation (BME) dari semua sektor yang ada di KUDP yang meliputi : air bersih, drainase, persampahan, sanitasi, jalan kota, KIP dan MIP termasuk tingkat Benefir dalam bidang fisik, sosial ekonomi dan pembiayaan Membuat Benefit Monitoring and Evaluation (BME) report yang merupakan gabungan dari semua sektor Membuat Implementation Completion Report (ICR) Bantek Penyusunan Rencana Tata Ruang Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah ; Kawasan GKS Propinsi Jawa Timur Mengkaji kebijakan dan strategi pengembangan perkotaan & perdesaan Mengkaji berbagai hasil studi menyangkut kebijakan perkembangan kota & perdesaan FS Untuk Indikasi Kemacetan Persimpangan Sipil/Prasarana Transportasi : Kereta Api Di Pulau Jawa Menentukan Simpang tidak sebidang yang terpilih yang paling layak secara teknis dan ekonomis Menyusun pra-rencana teknik untuk simpang tidak sebidang yang terpilih.

10

Kegiatan Pembinaan Penataan Ruang Daerah, Ditjen Penataan Ruang. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta

11 Agutus - 11 Desember 2005 (4 Bulan)

657,782,000

11

Direktorat Bina Teknik, Ditjen Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum. Jl. Pattimura No. 20 Gd Sapta Taruna Lt. 2 Jakarta

4 Agustus - 4 Desember 2005 (4 Bulan)

245.018.840

Tahun 2004 1 Proyek Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah. Jl Cipaku V No.1 Jakarta Penataan Ruang Wilayah Pengembangan Jembatan Jawa Madura Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Mengurangi kemacetan lalulintas pada jaringan strategis secara nasional Meminimalisir isue sosial & lingkungan pada pelaksanaan pembangunan jalan Memperbaiki penerapan kebijakan transportasi Memperkuat peran dan tanggungjawab pemerintah daerah dalam melaksanakan perencanaan, disain, pemeliharaan konstruksi, pengelolaan dan peraturan tentang prasarana jalan dari pusat dan daerah, dalam pengelolaan dan pembangunan daerah Memperkuat kemampuan institusi pemerintah pusat dan daerah dlm pengelolaan jalan 14 Juni - 14 Desember 2004 (6 Bulan) 799,050,000

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 42

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1 2

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2 Bagpro. Perencanaan & Pengawasan Teknik Jalan dan Jembatan Wilayah barat.Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Proyek Pembangunan Teknik Jalan dan Jembatan, Dirjen. Prasarana Wilayah. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta

Nama Paket Pekerjaan 3 Perencanaan Teknis Rehabilitasi Jembatan di Provinsi Bengkulu

Lingkup Pelayanan 4 Sipil/Prasarana Transportasi : Melakukan perencanaan teknis, perhitungan perkiraan volume (Rencana Anggaran Biaya).

Periode 5 10 Mei - 10 Oktober 2004 (5 Bulan)

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7 313,738,000

Mitra Kerja 8

Studi Kelayakan Pesiapan Jembatan di 18 Propinsi (Paket A3)

Sipil/Prasarana Transportasi ; Melakukan rancangan design studi, yang akan dipergunakan selama pelaksanaan studi Melakukan analisa sosial ekonomi dengan memasukkan indikator ekonomi, yaitu Economic Internal Rate of Return (EIRR), Benefit Cost Ratio (BCR), serta Net Present Value (NPV) Melakukan analisis demand-supply menggunakan pendekatan producer surplus Melakukan evaluasi ekonomi dan membuat rekomendasi Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Meminimalisir isue sosial dan lingkungan pada pelaksanaan pembangunan jalan Memperkuat peran dan tanggungjawab pemerintah daerah dalam melaksanakan perencanaan, disain, pemeliharaan konstruksi, pengelolaan dan peraturan tentang prasarana jalan dari pusat dan daerah, dalam pengelolaan dan pembangunan daerah Memperkuat kemampuan institusi pemerintah pusat dan daerah dlm pengelolaan jalan

5 Mei - 5 November 2004 (6 Bulan)

342,300,000

Bagpro Peningkatan Fungsi Kawasan Perkotaan dan Perdesaan. Jl. Wijaya I No.68 Jakarta

Penyusunan Outline Plan Persampahan dan Limbah Ibukota Kab/Kota Baru Sumbagut

4 Mei - 4 November 2004 (6 Bulan)

331,000,000

Tahun 2003 1 Bagpro. Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Consulting Services Urban and Regional Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Development Management and Leadership Menyusun modul pelatihan Menyusun pedoman/manual penyelenggaraan kegiatan lokakarya dan pelatihan Menyusun laporan lokakarya dan pelatihan, evaluasi dan rekomendasi penyempurnaan modul Technical Assistance for Preparation of The Sipil/Prasarana Transportasi : Strategic Road Infrastructure Project (SRIP) Meminimalisir isue sosial dan lingkungan pada pelaksanaan pembangunan jalan Memperkuat peran dan tanggungjawab pemerintah daerah dalam melaksanakan perencanaan, disain, pemeliharaan konstruksi, pengelolaan dan peraturan tentang prasarana jalan dari pusat dan daerah, dalam pengelolaan dan pembangunan daerah Memperkuat kemampuan institusi pemerintah pusat dan daerah
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 43

20 Mei - 20 November 2003 (6 Bulan)

2.379.572.000

30%

Ditjen Pengembangan Kota dan Perdesaan, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah.Jl. Pattimura No. 20 Jakarta

20 Oktober 2003 20 Januari 2005 (27 Bulan)

7.645.350.000

32%

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

N o 1

Pengguna Jasa / Sumber Dana 2

Nama Paket Pekerjaan 3

Lingkup Pelayanan 4 dlm pengelolaan jalan

Periode 5

Orang Bulan 6

Nilai Kontrak 7

Mitra Kerja 8

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 44

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Pengalaman PT. KARSA HARYAMULYA

No

Nama Paket Pekerjaan

Bidang / Sub Bidang Pekerjaan Terkait


3 Bidang : Jasa Inspeksi Teknis Sub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya Bidang : Arsitektur Sub Layanan : Jasa Nasehat / Pra-Disain dan Administrasi Kontrak Arsitektural Bidang : Sipil Sub Layanan : Jasa Nasehat Pra-Disain dan Disain Enggineering Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya

Pember Tugas/ Pejabat Pembuat Komitmen Lokasi Nama


5

Kontrak *) No./ Tanggal


7

Durasi Waktu (Bln) Nilai


8 9 3

Alamat / Telepon
6

Tanggal Selesai Pekerjaan Berdasarkan Kontrak BA. Serah Terima


10 15-Jun-13 11 15-Jun-13

1 1

Tahun 2013
Bantuan Teknis Perencanaan Kawasan Krayan Kabupaten Nunukan Lingkup kegiatan : - Sosialisasi program rintisan pengembangan kawasan Perbatasan di tingkat Kabupaten dan Desa. - Koordinasi dengan Dinas Instansi terkait di tingkat Provinsi dan Kabupaten - Penyusunan DED a. Analisa Perhitungan Konstruksi dan Bahan b. Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat c. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya dan Gambar Rencana - Penyusunan DED ini juga harus terpadu dan sejalan Renstra Kabupaten atau RPJM skala kawasan yang ada di kabupaten lokasi kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan dan Perdesaan (RPKPP) Kabupaten TTU Lingkup kegiatan meliputi: * Koordinasi dengan instansi terkait di Tingkat Propinsi dan Tingkat Kota * Sosialisasi program * Penentuan Kawasan Permukiman Prioritas * Penyelenggaraan forum Focus Group Discussian (FGD 1 s/d 3), mengikuti kolokium, Konsultasi Publik dan Deseminasi * Penyusunan DED, RAB dan Dokumen Lelang untuk infrastruktur permukiman perkotaan skaka Kawasan Krayan Kabupaten Nunukan Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman dan Perbatasan Kalimantan Timur Jl. Tengkawang No.01 (Loa Bahu) Samarinda No. 349/SPK.KRAYAN/PKPP.DESA/2013, Tanggal 18 Maret 2013 492.910.000

Bidang : Tata Lingkungan Sub Layanan : Jasa Perencanaan Urban Bidang : Jasa Survey Sub Bidang : Survey Teritis Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat Bidang : Jasa Studi, Penelitian dan Bantuan Teknik Sub Bidang : Studi Perencanaan Umum

Kabupaten TTU

Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman dan Perbatasan Provinsi NTT

Jl. Soekarno No. 22 Kupang

No. KU.02.08/PKPP-NTT/PPKBINTEK/217/IV/2013 tanggal 8 April 2013

820.300.000

03-Nop-13

03-Nop-13

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 45

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Kawasan Permukiman Prioritas, meliputi: - Pengembangan Perumahan dan Permukiman - Jalan Lingkungan, - Drainase - Sanitasi - Air Bersih - Persampahan - Penataan bangunan dan lingkungan

Pendampingan Dalam Rangka Pemantapan Pembinaan Keserasian Dan Pengendalian Pengembangan Wilayah Region Sumatera Dan Kalimantan Lingkup kegiatan meliputi : - Pembinaan keserasian dan pengembangan wilayah di region Sumatera dan Kalimantan secara sistematis, profesional dan akuntabel, sesuai dengan asas-asas tata kelola pemerintahan yang baik. - Mendampingi pembinaan keserasian dan pengendalian wilayah sesuai dengan tugas dan fungsi Subdit Pengembangan Wilayah I, Direktorat Pengembangan Wilayah, khususnya dalam menjaring dan mengimplementasikan program-program Pengembangan Wilayah Terpadu Region Sumatera dan Kalimantan.meliputi : a. Melakukan penanganan masalah lingkungan khususnya permsalahan lingkungan di kawasan perhutanan di seluruh provinsi, secara umum permasalahan yang dihadapi hampir sama yaitu penebangan liar, perburuan binatang khususnya oranghutan, dan alih fungsi

Bidang : Tata Lingkungan Sub Layanan : Jasa Perencanaan Urban Bidang : Jasa Survey Sub Bidang : Survey Teritis Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat Bidang : Jasa Studi, Penelitian dan Bantuan Teknik Sub Bidang : Studi Perencanaan Umum

Sumatera Dan Kalimantan

Satker Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah

Jl. Taman Makam Pahlawan No. 20 Kalibata Jakarta Selatan

No. 4581/Dit. PW/SD.1/2013, Tanggal 18 Maret 2013

262.196.000

18-Des-13

18-Des-13

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 46

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

hutan ke industri perkebunan b. Keterbatasan dukungan infrastruktur didalam provinsi dan antar provinsi, antara lain karena masalah lahan gambut yang dominan di region ini, akibatnya dukungan transportasi dan mobilisasi darat kurang berkembang c. Faktor sosial budaya masyarakat penghuni region ini masih dihantui dengan adanya potensi kerusuhan sosial akibat perbedaan etnis dan kesenjangan dalam menikmati kue ekonomi hasil pembangunan

Masterplan Penyusunan Rencana Induk (Masterplan) Kawasan Minapolitan Lingkup kegiatan meliputi : - Konsep Rencana pengembangan kawasan minapolitan yang dilengkapi peta-peta : a. Rencana struktur dan pola pemanfaatan ruang b. Rencana pengelolaan Kawasan penangkapan, budidaya dan pengolahan hasil perikanan. c. Rencana sistem prasarana transportasi, telekomunikasi, energy, pengairan dan pengelolaan lingkungan. d.Rencana Sistem kegiatan pembangunan - Masterplan detil berskala 1:10.000 untuk pusat pembangunan utama dan 1:25.000 untuk seluruh kecamatan. - Penentuan Kawasan Prioritas dan kegiatan fisik zona kawasan

Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Perencanaan Urban Sub Bidang : Teknik Lingkungan Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Pras.Sos.& Peng.Partisipasi Masy. Sub Bidang : Kehutanan Sub Bidang : Perikanan dan Kelautan Sub Bidang : Peng.Pertanian dan Pedesaan lainnya

Kota Balikpapan

PPK Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan

Jl. Marsma R.Iswahyudi RT. 53 No. 81 Telp/Fax. 0542761530, 763689,763909

No. 027/03/PPK/SAPRASKP/MINAPOLITAN/V/2013, Tanggal 1 Mei 2013

126.115.000

27-Sep-13

27-Sep-13

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 47

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Konsultan Supervisi Pekerjaan : Perpanjangan Dermaga dan Pembangunan CY Di Belakang Perpanjangan Dermaga di PT. Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) Terminal Petikemas SemarangLingkup kegiatan meliputi :- Pekerjaan TaludPekerjaan Turap- Pekerjaan Reklamasi- Pekerjaan Perkerasan Container YardPekerjaan Dermaga 105 m x 25 m- Pekerjaan Peninggian Dermaga 120 m x 25 mPekerjaan Fasilitas Pelengkap- Pekerjaan Mekanikal/Elektrikal Pembuatan peta Kondisi Lahan dan Status Kerusakan Tanah Lingkup kegiatan meliputi : - Mengetahui status kerusakan tanah untuk produksi Biomassa di Kota Semarang saat ini; - Mengetahui potensi kerusakan tanah untuk produksi Biomassa dan penyebabnya. - Monitoring dan pengawasan kerusakan tanah untuk produksi biomassa; - Menentukan langkah langkah pengendalian kerusakan; - Merencanakan konservasi pada lahan pertanian untuk produksi biomassa. - Pembuatan Peta 1) Pembuatan peta situasi skala 1 : 50.000 2) Pembuatan peta tematik skala 1 : 50.000 (Status kerusakan lahan untuk Produksi Biomassa di Kecamatan Gunungpati) - Analisis tanah dilakukan pada seluruh parameter kriteria baku kerusakan tanah untuk produksi biomassa yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 150 tahun 2000 tentang Pengendalian Kerusakan Tanah untuk Produksi Biomassa. - analisis/uji laboratorium : Parameter yang akan diujikan

Bidang : Jasa Inspeksi TeknisSub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil LainnyaBidang : ArsitekturSub Layanan : Jasa Nasehat / Pra-Disain dan Administrasi Kontrak ArsitekturalBidang : SipilSub Layanan : Jasa Nasehat PraDisain dan Disain Enggineering Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya Bidang : Jasa Survey Sub bidang : Jasa Pembuatan Peta Sub bidang : Survey Teristris Sub bidang : Sistem Informasi Geografi Sub bidang : Survey Registrasi Kepemilikan Tanah / Kadastral Bidang : Tata Lingkungan Sub Layanan : Jasa Perencanaan Urban

Pelabuhan Indonesia III Semarang

General Manager Pelabuhan Indonesia III (Persero) Terminal Petikemas Semarang

Jl. Coaster No. 10 A Semarang

No. HK. 0502/3.9/TPKS-2013 , tanggal 11 Pebruari 2013

1.578.874.000

22

03-Des-14

03-Des-14

Kec. Gunungpati Kota Semarang

Pejabat Pembuat Komitmen Badan Lingkungan Hidup Kota Semarang

Jl. Tapak Tugurejo Semarang Telp. 0248664742 / Fax. 0248664743

No. 027/1021?B.III/X/2013, tanggal 4 Oktober 2013

88.175.000

18-Des-13

18-Des-13

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 48

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

di laboratorium meliputi :Ketebalan Solum ; Kebatuan Permukaan ; Komposisi Fraksi Kasar ; Berat isi (Bi) ; Porositas Total ; Derajat Pelulusan Air ; pH (H2O) 1:2,5 ; Daya Hantar Listrik (DHL) ; Redoks

Penyusunan RTR Kawasan Industri Mandor Lingkup kegiatan meliputi : - Mendelineasi kawasan : perencanaan didasarkan atas masukan dari pemangku kepentingan khususnya BKPRD Kabupaten Landak - Merumuskan isu strategis kawasan didasarkan atas kajian awal data sekunder (RTRW Prop.Kalbar, Kab. Landak dan kebijakan terkait lainnya) - Aspirasi pemangku kepentingan masyarakat - Menyusun peta kawasan dengan skala 1 : 10.000 - Analisis karakteristik wilayah, potensi dan masalah pengembangan kawasan - Perumusan RTR meliputi : rencana tata ruang, jar.prasarana ; penetapan kawasan perencanaan yang diprioritaskan penanganannya; arahan pemanfaatan ruang dan arahan peraturan zonasi. - Survai, penelitian lapangan dan pemetaan kawasan - Analisis sebaran potensi, ketata-ruangan kawasan melalui interpretasi citra penginderaan jauh - Penyusunan rencana pengembangan tata ruang kawasan. - Perumusan Moda dan sistem Transportasi kawasan perencanaan

Bidang : Tata Lingkungan Sub Layanan : Jasa Perencanaan Urban Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat

Kalimanatan Barat

Pejabat Pembuat Komitmen Bidang Perumahan dan Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum Prop. Kalimantan Barat

Jl. Achmad Yani Telp. 0561713412 Fax. 0561 713412

No. 650 / PU-PERUMTARU / 01A / 2013 Tanggal 12 Juni 2013

297.275.000

08-Nop-13

08-Nop-13

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 49

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Penyusunan SOP Bidang bidang di Lingkungan Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemadam Kebakaran Lingkup kegiatan meliputi : - Penetapan menganai tugas pokok dan fungsi bagi kelembagaan, sesuai peraturan perundangan yang berlaku - Koordinasi dengan instansi terkait di Tingkat Propinsi dan Tingkat Kota - Sosialisasi program - Penyelenggaraan forum Focus Group Discussian (FGD) - Penyusunan program prioritas dan strategi pelaksanaan Penyusunan Rencana Induk Kawasan terpilih Pusat pengembangan Desa (KTP2D) Paket III , Lokasi : Kab. Sragen, Kab. Karanganyar, Kab. Boyolali dan Kab. Wonogiri Lingkup kegiatan meliputi : - Peningkatan kondisi dan fungsi Desa Pusat pertumbuhan (DPP) dilokasi wilayah kajian - Identifikasi karekteristik wilayah kajian - Menyusun profile DPP dilwilayah kajian - Pemetaan DPP di wilayah kajian - Tersusunnya masukan rencana dan program pembangunan fisik bagi pemkab / kota serta esa stempat dalam penanganan dan pengembangan KTP2D diwilayah kajian (matrik RPJM) - Menyusun rencana induk perencanaan penanganan dan pengembangan DPP pada wilayah kajian - Menyusun konsep dan desain gambar perencanaan penanganan disertai RAB dan pengembangan DPP - Menyusun konsep tahap pencapaian penyelesaian penanganan dan pengembangan DPP

Bidang : Jasa Survey sub bidang : Survey Teristris Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat

Kab. Bekasi

Pejabat Pembuat Komiten Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemadam Kebakaran

Komplek Perkantoran pemerintah Kabupaten Bekasi Desa Sukamahi Kecamatan Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi

151.580.000

23-Des-13

23-Des-13

Bidang : Tata Lingkungan Sub Layanan : Jasa Perencanaan Urban Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat

Kab. Sragen, Kab. Karanganyar, Kab. Boyolali dan Kab. Wonogiri

Kepala Bidang Perumahan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah selaku Kuasa Pengguna Anggaran

Jl. Madukoro Blok AA-BB Komplek PRPP Semarang, Telp. (024 )- 76082027600247-7608434 / Fax. (024) - 7608533-76035867608591

No. 027.2/1862 tanggal 20 Mei 2013

184.717.000

16-Okt-13

16-Okt-13

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 50

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

10

11

Iventarisasi dan Penyerahan Prasarana Sarana Utilitas Kotalingkup kegiatan meliputi :* Penyelenggaraan forum Focus Group Discussian (FGD)* Penyusunan matrik kawasan pembangunan permukiman prioritas dan infrasrtutur perkotaan meliputi: - Jalan Kota, Drainase Kota - Sanitasi Kota - Air Bersih Perkotaan - Persampahan Kota Jaringan Energi (listrik, gas dan sejenisnya) Permukiman perkotaan* Penyusunan program prioritas dan strategi pelaksanaan Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kab. Pati Lingkup Pekerjaan : * Survey dan pemetaan partisipatif * Identifikasi sebaran, susunan, dan arah pengembangan perumahan dan kawasan permukiman * Lokakarya penjaringan aspirasi masyarakat penghuni permukiman * Analisa partisipatif kondisi eksisting Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman * Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kab. Pati secara tiga dimensi * Sosialisasi rancangan rencana * Pengorganisasian kelompok masyarakat dan penyadaran masyarakat * Merumuskan strategi Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman, yang berbasis komunitas * Seminar dan pembahasan rancangan rencana * Penyusunan draf Peraturan Bupati

Bidang : Jasa Inspeksi TeknisSub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil LainnyaBidang : SipilSub Layanan : Jasa Nasehat PraDisain dan Disain Enggineering Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya

Kota Semarang

Pejabat Pembuat Komitemen Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kota Semarang

Jl. Pemuda No. 148 Semarang, Telp. (024) 3556435, 3513366

No. 050/0899, tanggal 20 Juni 2013

89.012.000

20-Sep-13

20-Sep-13

Bidang : Tata Lingkungan Sub Layanan : Jasa Perencanaan Urban Bidang : Jasa Survey Sub Bidang : Survey Teritis Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat Bidang : Jasa Studi, Penelitian dan Bantuan Teknik Sub Bidang : Studi Perencanaan Umum

Kab. Pati

Pengguna Anggaran Badan Perencanaan Penbangunan Daerah Kab. Pati

Jl. Raya Pati-Kudus KM.4 Pati, Telp. 0295-381351 Fax. 0295-385735

No. 050 / 1493A / 2013 tanggal 22 Agustus 2013

89.500.000

05-Des-13

05-Des-13

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 51

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

* Pembuatan album peta dan gambar rencana pembangunan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman

12

Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK) Kota Kupang Lingkup kegiatan meliputi : - Teridentifikasinya permasalahan, potensi dan probabilitas bencanakebakaran di wilayah kab/kota tersebut melalui analisis data sekunder dan primer - Penyusunan Rencana Sistem Pencegahan Kebakaran (RSCK) - Penyusunan Rencana Sistem Penanggulangan Kebakaran (RSPK) yang meliputi a. Pembuatan peta dasar skala 1:10.000 b. Pembuatan peta risiko kebakaran skala 1:10.000 c. Penggambaran ke dalam peta risiko kebakaran kebutuhan jumlah poskebakaran beserta kendaraan pemadam kebakaran, daerah layananstasiun/pos kebakaran, Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK), jumlahkebutuhan air dan sumber airnya (kemungkinan plot penempatanhidran atau sumber air lainnya) terhadap WMK-WMK yang terbentukdengan memperhitungkan waktu

Bidang : Tata Lingkungan Sub Layanan : Jasa Perencanaan Urban

Kota Kupang

Kepala Satuan Kerja Penataan Bangunan dan Lingungan Prov. NTT

Jl. Polisi Militer No. 1 Kupang-NTT , Telp. 0380 820303, Fax. 820303

No.376.1/PBL-PPBL/CK/NTT/VIII/2013 tanggal 16 Agustus 2013

670.340.000

13-Des-13

13-Des-13

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 52

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

tanggap (response time) sesuai persyaratan - Tersusunnya draft Peraturan Bupati/Walikota tentang Rencana IndukSistem Proteksi Kebakaran (RISPK) - Menyusun Detail Engineering Desain (DED) disertai RAB

13

Penyusunan Detai Engeneering Dsign (DED) Kawasan Permukiman Kumuh Kecamatan Bojongmangu, Cibarusah, Serang Baru dan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi Lingkup kegiatan meliputi: * Pengukuran / deliniasi kawasan perencanaan * Survey geologi, hidrologi, jenis tanah, dan kecocokan jenis tanaman * Penyusunan Master plan pengembangan kawasan * Penyusunan site plan kawasan inti pengembangan * Penyusunan Detail Engineering Desiagn (DED) penataan kawasan permukiman sesuai peraturan bangunan dan lingkungan * Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) kawasan perencanaan * Pelaporan dan dokumentasi

Bidang : Tata Lingkungan Sub Layanan : Jasa Perencanaan Urban Bidang : Jasa Survey Sub Bidang : Jasa Pembuatan Peta Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat Bidang : Jasa Studi, Penelitian dan Bantuan Teknik Sub Bidang : Studi Perencanaan Umum

Kab. Bekasi

Pejabat Pembuat Komitmen, Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten Bekasi

Pusat Perkantoran pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi Desa Sukamahi

No. 602.1/03.1/PPK-TARKIM/VI/2013 Tanggal 4 Juni 2013

314.244.700

01-Okt-13

01-Okt-13

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 53

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

14

15

Analisis Kebijakan Pemanfaatan Ruang dan Pengelolaan Teluk Balikpapan Berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS)Lingkup kegiatan meliputi :- Mengidentifikasi dan menganalisis kawasan Teluk Balikpapan berbasis Daerah Aliran SungaiMerumuskan Kebijakan Pemanfaatan ruang dan pengelolaan Teluk Balikpapan berbasis Daerah Aliran Sungai- Merumuskan Strategi Kebijakan Pemanfaatan ruang dan pengelolaan Teluk Balikpapan berbasis Daerah Aliran Sungai- Menyusun implementasi kegiatan di Teluk Balikpapan maupun pengendalian Daerah Aliran Sungai.- Tersusunnya arahan kebijakan pemanfaatan ruang dan pengelolaan teluk Balikpapan berbasis Daerah Aliran Sungai- Tersusunnya arahan pengendalian pemanfaatan ruang dan teluk Balikpapan berbasis Daerah Aliran Sungai- Tersusunnya strategi pemanfaatan ruang dan Pengendalian teluk Balikpapan berbasis Daerah Aliran Sungai- Analisis pemanfaaatan dan pengendalian ruang kawasan pesisir dan teluk berbasis DAS- Analisis strategi kebijakan wilayah pesisir dan teluk berbasis DAS- Analisis konservasi kawasan Daerah Aliran Sungai, Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan Kabupaten Kendal, Pekerjaan Penyusunan Pelaksanaan Adipura Lingkup kegiatan meliputi : - Kajian kualitas lingkungan hidup sebagai dasar pengembilan keputusan dan kebijakan dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup kab. Kendal - Laporan Adipura yang merupakan laporan untuk penilaian non fisik Adipura - Menyususn rencana yang

Bidang : SipilSub bidang : Jasa Nasehat/Pra-Disain dan Disain Enjiniring Pekerjaan Teknik Sipil KeairanBidang : Tata Lingkungan Sub bidang : Jasa Konsultansi Lingkungan

Kota Balikpapan

Kepala Bidang PKSDA selaku Kuasa Pengguna Anggaran

Jl. Jend. Ahmad Yani Gedung Sucofndo Lantai Dasar No. 1 Kota Balikpapan

No. 58/PKPK/BLH-PKSDA/VI/2013 tanggal 7 Juni 2013

443.905.000

03-Nop-13

03-Nop-13

Bidang : Telematika Sub bidang : Aplikasi / Perangkat Lunak Sub bidang : Telematika Lainnya Bidang : Konsultasi Manajemen Sub bidang : Pelatihan dan Pengembangan SDM

Kabupaten Kendal

Pejabat Pembuat Komitmen atas nama Badan Lingkungan Hidup Kab. Kendal

Jl. Soekarno-Hatta No. 61 Kendal Telp./Fax. 0294 381321

No. 027 / 1051.a / 2013 tanggal 1 Nopember 2013

37.180.000

30-Nop-13

30-Nop-13

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 54

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

mengarah pada pengelolaan lingkungan hidup - mengetahui status lingkungan hidup Daerah dan kualitas lingkungan idup (Air, Udata dan Tanah) - Analisis data dan informasi berdasarkan hasil inventarisasi data dan survey lapangan
16

17

Penyusunan Informasi Bursa Tenaga Kerja, pekerjaan Belanja WEBSITE DINSOSNAKERTRANS Lingkup kegiatan meliputi : - Pembuatan desain Web dan Input yang dapat akses dan di Up ke dalam situs.websit.Dinsosnakertrans - Tersedianya informasi bagi TKI Indonesia - Menyajikan daata yang mencakup bidang transmigrasi, tenaga kerja dan kesosialan - Menyajikan gamabarn umum tentang Dinsosnakertrans Kab. Nunukan - Pengambilan data primer: foto dan gambar melalui perangkat media audio visual Studi Kelayakan Bencana Relokasi Beruang Madu Lingkup kegiatan meliputi : * Survey arkeologi, antropologi, geologi, hidrologi, mekanika tanah * Pengukuran / deliniasi kawasan perencanaan * Penyusunan Master plan pengembangan kawasan * Penyusunan site plan kawasan inti pengembangan * Penyusunan Detail Engineering Desiagn (DED) bangunan pengelola * Fasilitasi penyelenggaraan Stakeholder Meeting Forum di daeah

Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Perencanaan Urban Sub Bidang : Teknik Lingkungan Bidang : Telematika Sub Bidang : Aplikasi / Perangkat Lunak Sub Bidang : Telematika Lainnya

Kab. Nunukan

Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan

Jl. Ujung Dewa Kantor Gabungan Dinas Sedadap Nunukan Kab. Nunukan

560/10/PPK-DSTKT/SPK/WBST/III/2013 , tanggal 4 Maret 2013

39.750.000

02-Apr-13

02-Apr-13

Bidang : Kepariwisataan Sub Bidang : Pengelolaan Fasilitas Wisata Bidang : Tata Lingkungan Sub Layanan : Jasa Perencanaan Urban Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat Bidang : Jasa Analisa Enjiniring Sub Bidang : Jasa Komposisi, Kemurnian dan Analisa

Kota Balikpapan

Badan Lingkungan Hidup pemerintah Kota Balikpapan

Jl. Jend. Ahmad Yani Gedung Sucofndo Lantai Dasar No. 1 Kota Balikpapan Tep. 0542 423332 Fax. 0542 - 423332

No. 002/Keg. Relokasi Beruang Madu / VI / 2013 tanggal 25 Juni 2013

129.998.000

23-Agust-13

23-Agust-13

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 55

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

18

19

20

Konsultan pendampingan peningkatan strata SO reguler ke SSN, Kabupaten Bengkalis lingkup kegiatan meliputi : - Pengaturan rencana penempatan - Mengumpulkan data profil sekolah - Menganalisis profil sekolah - Melakukan persiapan pengembangan sekolah, - Pelatihan Manajemen Sekolah, - Pelatihan paradigma baru sistem pembelajaran, - Pelatihan Guru - Menggali dan meningkatan partisipasi masyarakat Penyusunan Rencana Teknis Ruang Kawasan Kota Satelit Lea-lea LIngkup kegiatan meliputi : * Survey dan Pemetaan perubahan pemanfatan lahan * Lokakarya penjaringan aspirasi masyarakat (jaring asmara) * Analisis dan proyeksi kebutuhan sarana dan prasarana * Kajian aspek kebencanaan * Kajian perkembangan dan arah kecenderungan perkembangan pembangunan per Blok peruntukan ruang * Penyusunan Rancangan rencana 10 tahun mendatang Rencana Umum Jaringan Trasportasi Jalan Kabupaten Belitung Lingkup kegiatan meliputi : Menyiapkan rumusan konsepsi rencana induk jaringan lalu lintas dan angkutan jalan- Menyusun rencana induk jaringan lalu lintas dan angkutan jalan kabupaten.- Menyusun program pengembangan sistem lalu lintas dan angkutan jalan jangka pendek, menengah dan panjang.- Menentukan arah kebijakan dan peningkatan peranan jaringan lalu lintas dan angkutan jalan Kabupaten Belitung dalam mendukung dan memfasilitasi

Bidang : Pendidikan Sub bidang : Pendidikan Lainnya Bidang : Konsultasi Manajemen Sub bidang : Pelatihan dan Pengembangan SDM

Kabupaten Bengkalis

Kepala Bidang Pendidikan Dasar . Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis selaku Pejabat Pembuat Komitmen

Jalan Pertanian No. Telp. (0'166) 22650 Fax. (0766) 21034 - BENGKALIS (28712)

No. 09A1SP/HKMIIXl2013 tanggal 22 Oktober 2013

614.735.000

05-Jan-14

05-Jan-14

Bidang : Tata Lingkungan Sub Layanan : Jasa Perencanaan Urban Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat

Kec. Lea-lea, Kab. Bau-Bau

Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Tata Kota dan Bangunan Kota Bau-Bau

Jl. Jenderal Sudirman No. Telp/Fax. 0402-2826349 Bau-Bau

No. 05/KONTRAK/TK&B/VII/2013 tanggal 18 Juli 2013

193.842.000

18-Des-13

18-Des-13

Bidang : Jasa Inspeksi TeknisSub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil TransportasiBidang : SipilSub Layanan : Jasa Nasehat Pra-Disain dan Disain Enggineering Pekerjaan Teknik Sipil TransportasiBidang : TransportasiSub Bidang : Pengembangan Sarana Transportasi

Kabupaten Belitung

Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabuoaten Belitung

Jl. Anwar Tanjungpandan Kab. Belitung Telp / Fax. 0719-21392, 0719-21039, 0719-23711

No. 02/SPJKPPK/RUJTHUBKOMINFO/2013 tanggal 1 Agustus 2013

712.140.000

29-Des-13

29-Des-13

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 56

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

21

bidang ekonomi, sosial, politik dan kewilayahan.Tersusunnya konsep rencana induk jaringan sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan sebagai pedoman untuk pembangunan transportasi jalan ke depan.- Tersusunnya konsep pengembangan jaringan lalu lintas dan angkutan jalan yang mengakomodasi aspek tata ruang dengan tidak terlepas dari konsep RTRWN, RTRWP, RTRWK, rekomendasi studi pengembangan wilayah yang telah ada dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku berdasarkan aspekaspek yang mendukung dalam konsep pengembangan jaringan lalu lintas dan angkutan jalan wilayah Kabupaten Belitung. Penyusunan Rencana Teknis Satuan Permukiman (RTSP) Desa Plaju Kecamatan Sembakung Lingkup Kegiatan Meliputi : - Identifikasi kawasan perencanaan pemetaan pembukaan lahan dan pembuatan jalan guna memperoleh pemanfaatan ruang yang optimal - Survey teristerial - Digitasi peta dan muatan peta : Pembuatan Peta Kemiringan Lahan dan satuan Lahan (Land Unit) ; Perhitungan dan Penggambaran peta kerja skala l:5.000 - Telaahan Lingkungan -. Pembuatan peta a. Peta Situasi dengan skala I : 2.000; b. Peta Jalan berskala I : 20.000 melengkapi peta struktur SKP dari RSTP; c. Peta jalan (skala I : 250.000) untuk diplot pada peta jaringan jalan propinsi - Analisis Traflic - Permetaan Topografi : a. Survei Topografi Pengikatan dan Base Line

Bidang : Jasa Survey Sub Layanan : Jasa Pembuatan Peta Bidang : Tata Lingkungan Sub Layanan : Jasa Perencanaan Urban Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat

Kec. Sembakung, Kab. Nunukan

Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Nunukan,

Jl. Ujang Dewa Gedung Gadis I Sedadap Kec. Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan

No. 027.2/120/SPPP/PPK/DSTKT-V/2013 tanggal 13 Mei 2013

445.984.000

09-Sep-13

09-Sep-13

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 57

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

(fo) ; b. Survei Topografi dalam jalur rintisan per 500 M, (mith band, clinometer,compas); c. Survei topografi dalam jalur rintisan per 250 meter, setelah RTSP pendahuluan (To).

22

Penyusunan Rencana Teknis Satuan Permukiman (RTSP) Desa Sujau, Kecamatan Sebuku Lingkup Kegiatan Meliputi : - Identifikasi kawasan perencanaan pemetaan pembukaan lahan dan pembuatan jalan guna memperoleh pemanfaatan ruang yang optimal - Survey teristerial - Digitasi peta dan muatan peta : Pembuatan Peta Kemiringan Lahan dan satuan Lahan (Land Unit) ; Perhitungan dan Penggambaran peta kerja skala l:5.000 - Telaahan Lingkungan -. Pembuatan peta a. Peta Situasi dengan skala I : 2.000; b. Peta Jalan berskala I : 20.000 melengkapi peta struktur SKP dari RSTP; c. Peta jalan (skala I : 250.000) untuk diplot pada peta jaringan jalan propinsi - Analisis Traflic - Permetaan Topografi : a. Survei Topografi Pengikatan dan Base Line (fo) ; b. Survei Topografi dalam jalur rintisan per 500 M, (mith band, clinometer,compas); c. Survei topografi dalam jalur rintisan per 250 meter,

Bidang : Jasa Survey Sub Layanan : Jasa Pembuatan Peta Bidang : Tata Lingkungan Sub Layanan : Jasa Perencanaan Urban Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat

Kec. Sebuku, Kab. Nunukan

Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Nunukan,

Jl. Ujang Dewa Gedung Gadis I Sedadap Kec. Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan

No. 027/SPPPJK / PPK/ DSTKT-II / XII /2013 tanggal 13 Desember 2013

441.826.000

31-Des-13

31-Des-13

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 58

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

setelah RTSP pendahuluan (To).

23

24

Penyusunan Dokumen Naskah Akademik RAPERDA tentang Pertanahan di Kota Semarang Lingkup kegiatan meliputi : - Inventatarisasi Peraturan perundangan-undangan tentang Pertanahan - Sosialisasi Peraturan perundangan-undangan tentang Pertanahan - Koordinasi dengan instansi terkait di Tingkat Propinsi dan Tingkat Kota - Fasilitasi penyelenggaraan Stakeholder Meeting Forum di daeah Penyusunan Profile Desa Pesisir Tangguh Kabupaten Tegal Lingkup kegiatan meiputi : - Data dan informasi (baseline information) tentang karakteristik sosial ekonomi masyarakat desa pesisir - Skoring desa-desa pesisir hasil identifikasi dan survey berdasarkan kreteria dan variabel, untuk memnetukan prioritas program PDPT - Tersusunnya rencana strategi untuk pembangunan desa pesisir Kab. tegal, terkait dengan peningkatan SDM ; perbaikan prasarana dan sarana lingkungan permukiman ; Pengelolaan pesisir melalui peningkatan

Bidang : Tata Lingkungan Sub Layanan : Jasa Perencanaan Urban Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat

Kota Semarang

Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Jl. Pemuda 146 Telp. 0243521708-3513366 Psw. 1818 Semarang 50132

No. 027/684.2 tanggal 6 september 2013

146.454.000

04-Des-13

04-Des-13

Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat Sub Bidang : Kehutanan Sub Bidang : Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Tegal

Pejabat Pembuat Komitemen Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten tegal

Jl. Jend. Ahmad Yani No. 9 Telp. (0283) 491480 Slawi 52401

No. 523 / 08 / 651.b / 2013 tanggal. 23 Oktober 2013

95.590.000

22-Des-13

22-Des-13

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 59

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

partisipasi institusi lokal komunitas pesisir dan kearifan lokal; peningkatan kapasitas nasyarakat dan pemerintah desa

8.466.642.700

Tahun 2012
1

Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Muara Bulian Kabupaten Batanghari Propinsi Jambi Lingkup kegiatan meliputi: * Koordinasi dengan instansi terkait di Tingkat Propinsi dan Tingkat Kota * Sosialisasi program * Penyelenggaraan forum Focus Group Discussian (FGD) * Penyusunan matrik kawasan pembangunan permukiman prioritas dan infrasrtutur perkotaan meliputi: - Jalan Kota, - Drainase Kota - Sanitasi Kota - Air Bersih Perkotaan - Persampahan Kota - Jaringan Energi (listrik, gas dan sejenisnya) - Permukiman perkotaan * Penyusunan program prioritas dan strategi pelaksanaan

Bidang : Tata Lingkungan Sub Layanan : Jasa Perencanaan Urban Bidang : Jasa Survey Sub Bidang : Survey Teritis Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat Bidang : Jasa Studi, Penelitian dan Bantuan Teknik Sub Bidang : Studi Perencanaan Umum

Kota Muara Bulian Kabupaten Batanghari Propinsi Jambi

Satker PKP Jambi, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjan Umum,

Jl. H. Agus Salim No. 02, Kota Baru, Jambi

No. KU.08.08 PKP/141/2012 tanggal 15 Maret 2012 Sampai dengan 10 Oktober 2012;Addendum Kontrak ke I No. KU.08.10/ ADD1-PKP/286/ 2012 tanggal 5 Juli 2012 Addendum Kontrak ke II No. KU.08.10/ ADD2-PKP/ 363/ 2012 tanggal 04 Oktober 2012

881.039.000

30-Nop-12

30-Nop-12

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 60

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kabupaten Lingga (Paket 01), Tanjungpinang Prop.Kepulauan Riau Lingkup kegiatan meliputi: * Koordinasi dengan instansi terkait di Tingkat Propinsi dan Tingkat Kota * Sosialisasi program * Penyelenggaraan forum Focus Group Discussian (FGD) * Penyusunan matrik kawasan pembangunan permukiman prioritas dan infrasrtutur perkotaan meliputi: - Jalan Kota, - Drainase Kota - Sanitasi Kota - Air Bersih Perkotaan - Persampahan Kota - Jaringan Energi (listrik, gas dan sejenisnya) - Permukiman perkotaan * Penyusunan program prioritas dan strategi pelaksanaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Muntok Kabupaten Bangka Barat Prop.Bangka Belitung Lingkup kegiatan meliputi: * Koordinasi dengan instansi terkait di Tingkat Propinsi dan Tingkat Kota * Sosialisasi program * Penyelenggaraan forum Focus Group Discussian (FGD) * Penyusunan matrik kawasan pembangunan permukiman prioritas dan infrasrtutur perkotaan meliputi: - Jalan Kota, - Drainase Kota - Sanitasi Kota - Air Bersih Perkotaan - Persampahan Kota - Jaringan Energi (listrik, gas dan sejenisnya) - Permukiman perkotaan * Penyusunan program

Bidang : Tata Lingkungan Sub Layanan : Jasa Perencanaan Urban Bidang : Jasa Survey Sub Bidang : Survey Teritis Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat Bidang : Jasa Studi, Penelitian dan Bantuan Teknik Sub Bidang : Studi Perencanaan Umum

Kabupaten Lingga, Tanjungpinang Prop.Kepulauan Riau

Pejabat Pembuat Komitmen yang bertindak untuk dan atas nama PPK Pembinaan Teknis Pengembangan Permukiman SNVT Pengembangan Kawasan permukiman dan Perbatasan Kepuluan Riau

Jl. D.I Pandjaitan Komplek Ruko Bintan Center Blok O No. 10 Tanjungpinang Kepulauan Riau, Telp. 0771441404

No. 01.01.02/SPPP/PPK-BINTEK/SNVTPK2P/APBN/III/2012 Tanggal 30 Maret 2012 Sampai dengan 25 Oktober 2012

834.674.000

25-Okt-12

25-Okt-12

Bidang : Tata Lingkungan Sub Layanan : Jasa Perencanaan Urban Bidang : Jasa Survey Sub Bidang : Survey Teritis Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat Bidang : Jasa Studi, Penelitian dan Bantuan Teknik Sub Bidang : Studi Perencanaan Umum

Kota Muntok Kabupaten Bangka Barat Prop.Bangka Belitung

Pejabat Pembuat Komitmen Pembinaan teknis Pengembangan Permukiman Bangka Belitung

Jl. RE. Martadinata No. 35 Pangkalpinang 33121 Telp./Fax. 0717-432719

No. 71.b/SP/PKP.PTPP-BB/APBN/III/2012, Tanggal 26 Maret 2012

846.600.000

21-Okt-12

21-Okt-12

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 61

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

prioritas dan strategi pelaksanaan

Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Surakarta Prop. Jawa Tengah Lingkup kegiatan meliputi: * Koordinasi dengan instansi terkait di Tingkat Propinsi dan Tingkat Kota * Sosialisasi program * Penyelenggaraan forum Focus Group Discussian (FGD) * Penyusunan matrik kawasan pembangunan permukiman prioritas dan infrasrtutur perkotaan meliputi: - Jalan Kota, - Drainase Kota - Sanitasi Kota - Air Bersih Perkotaan - Persampahan Kota - Jaringan Energi (listrik, gas dan sejenisnya) - Permukiman perkotaan * Penyusunan program prioritas dan strategi pelaksanaan Studi Tinjau Ulang Tatrawil Propinsi Bangka Belitung Dalam Mendukung Percepatan dan Perluasan pembangunan Ekonomi Lingkup kegiatan meliputi :* Kajian terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah/ Kota* Evaluasi terhadap sistem transportasi kota/ wilayah* Perumusan Perencanaan

Bidang : Tata Lingkungan Sub Layanan : Jasa Perencanaan Urban Bidang : Jasa Survey Sub Bidang : Survey Teritis Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat Bidang : Jasa Studi, Penelitian dan Bantuan Teknik Sub Bidang : Studi Perencanaan Umum

Kota Surakarta Prop. Jawa Tengah

PPK Pembinaan Teknis Pengembangan Kawasan Permukiman Jawa Tengah

Jl. Letjend S. Parman No. 18 Semarang, Telp. 0248456509

No. 01/PKK/Pp.11/BTK/2012 Tanggal 26 Maret 2012

760.067.000

22-Okt-12

22-Okt-12

Bidang : Jasa Inspeksi TeknisSub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil TransportasiBidang : SipilSub Layanan : Jasa Nasehat Pra-Disain dan

Propinsi Bangka Belitung

Pejabat Pembuat Komitmen Sekretraiat Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan

Jl. Merdeka Timur No. 5 Jakarta 10110, Telp. 02134833061, 34833065 Fax. 021-34833061, 34833065

No. PL.102/27/4/BLT-2012 Tanggal 20 Pebruari 2012

1.040.000.000

20-Okt-12

20-Okt-12

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 62

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

pengelolaan sistem transportasi kota/ wilayah* Penyusunan Konsep Traffict Management System* Perumusan Konsep Digital Otomatic Traffict Light * Fasilitasi stakeholder meeting

Disain Enggineering Pekerjaan Teknik Sipil TransportasiBidang : TransportasiSub Bidang : Pengembangan Sarana Transportasi
Bidang : Kesehatan Sub Layanan : Pengembangan Kesehatan Masyarakat Bidang : Jasa Survey Sub Bidang : Survey Teritis Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat Bidang : Jasa Studi, Penelitian dan Bantuan Teknik Sub Bidang : Studi Perencanaan Umum

Penyusunan Dokumen Lingkungan Lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan Lingkup Kegiatan meliputi : * Identifikasi dan klarifikasi mengenai lingkungan hidup terkait bagi keberlangsungan kehidupann mendatang. * Kajian kualitas lingkungan hidup bagi kesehatan * Penyusunan rancangan standarisasi lingkungan yang sehat, untuk kehidupan manusia maupun alam sekitar * Penyusunan draf Peraturan Walikota/ Bupati tentang Standard lingkungan bagi kelangsungan hidup manusia terutama untuk kesehatan. DED Penataan Kawasan Pemukiman dan Pedesaan di Kabupaten Natuna Lingkup kegiatan meliputi * Pengukuran / deliniasi kawasan perencanaan * Survey geologi, hidrologi, jenis tanah, dan kecocokan jenis tanaman * Penyusunan Master plan pengembangan kawasan * Penyusunan site plan kawasan inti pengembangan * Penyusunan Detail Engineering Desiagn (DED) penataan kawasan permukiman sesuai peraturan bangunan dan lingkungan * Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) kawasan perencanaan * Pelaporan dan dokumentasi

Kabupaten Bintan

Pejabat Pembuat Komitmen Badan Lingkungan Hidup

Jl. Hang Tuah No. 13 Telp. 0771-21155 Tanjungpinang

No.04/SP/BLH/IV/2012 Tanggal 13 April 2012

398.850.000

14-Jun-12

14-Jun-12

Bidang : Tata Lingkungan Sub Layanan : Jasa Perencanaan Urban Bidang : Jasa Survey Sub Bidang : Jasa Pembuatan Peta Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat Bidang : Jasa Studi, Penelitian dan Bantuan Teknik Sub Bidang : Studi Perencanaan Umum

Kabupaten Natuna

Pejabat Pembuat Komitmen, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau

Jl. Peralatan No. 1 KM.7 Tanjung Pinang, Telp. 0771443415 Fax. 0771-443415

No. 14/SPKJK/DED-SS/PUCK/APBD/VI/2012 Tanggal 19 Juni 2012

85.277.000

17-Agust-12

17-Agust-12

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 63

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Evaluasi Rancangan Peraturan Tentang RDTR dan Peraturan Zonasi WP II (Zona Selatan) Kab. Bekasi Lingkup kegiatan meliputi : * Evaluasi rancangan peraturan RDTR periode 10 tahun sebelumnya * Survey dan Pemetaan perubahan pemanfatan lahan * Lokakarya penjaringan aspirasi masyarakat (jaring asmara) * Analisis dan proyeksi kebutuhan sarana dan prasarana * Kajian aspek kebencanaan * Kajian perkembangan dan arah kecenderungan perkembangan pembangunan per Blok peruntuham ruang * Penyusunan Rancangan rencana tahun 2010 - 2030 * Penyusunan zoning regulation (Zoning map dan zoning Tab) * Seminar pembahasan rancangan rencana * Penyusunan Draf Peraturan Daerah dan peraturan zonasi WP II (Zona Selatan) Pekerjaan Jasa Konsultansi, Konsultan Manajemen Tenaga Pendamping Masyarakat (KMTPM) Provinsi Papua : Lingkup : * Koordinasi,konsultasi dan konsolidasi dengan seluruh stakeholder * Survey sosial partisipatif dan pemetaan data penyaluran dan pelaksanaan peningkatan kualitas rumah di setiap desa / Kelurahan dilokasi sasaran * Identifikasi peningkatan kualitas rumah * Fasiliatsi penyaluran dana bantuan langsung masyarakat melalui penyaluran dana untuk peningkatan kualitas rumah di Provinsi Papua * Fasilitasi Pendampingan Masyarakat * Fasilitasi pendampingan peningkatan kualitas rumah di masyarakat utamanya

Bidang : Tata Lingkungan Sub Layanan : Jasa Perencanaan Urban Bidang : Jasa Survey Sub Bidang : Survey Teritis Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat Bidang : Jasa Studi, Penelitian dan Bantuan Teknik Sub Bidang : Studi Perencanaan Umum

Kab. BekasiProp. Jawa Barat

Pejabat Pembuat Komitmen, Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten Bekasi

Pusat Perkantoran pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi Desa Sukamahi

No. 602.1/05.10/PPK-TARKIM/VI/2012 tgl. 6 Juni 2012

447.470.000

06-Des-12

06-Des-12

Bidang : Tata Lingkungan Sub Layanan : Jasa Perencanaan Urban Bidang : Jasa Survey Sub Bidang : Survey Teritis Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat Bidang : Jasa Studi, Penelitian dan Bantuan Teknik Sub Bidang : Studi Perencanaan Umum

Provinsi Papua

Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja pemberdayaan Perumahan Swadaya, Kementerian Perumahan Rakyat

Jl. Raden Patah I/ I kebayoran Baru - Jakarta Selatan

34/SPK/PK-PRS.5/IX/2012 tanggal 17 September 2012

1.303.731.000

31-Des-12

31-Des-12

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 64

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

masyarakat miskin

10

Konsultan Manajemen Kabupaten (KMK) PPIP Kabupaten Banjarnegara, Brebes, Kebumen, Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Tegal Dan WonosoboLingkup kegiatan meliputi * Survay, identifikaksi dan pemetaan penduduk miskin di lokaksi terpilih* Sosialisasi program PPIP kepada aparatur pemda dan masyarakat.* Memfasilitasi upaya menghidupkan kembali nilai-nilai budaya dan tradisi lokal gotong royong, kebersamaan, saling membantu toleransi di masyarakat. * Memasyarakatkan nilai-nilai dan prinsip PPIP yakni kejujuran, keterbukaan, kesederhanaan, desentralisasi, kebersamaan dan akuntabilitas bagi masyarakat dan aparatur Pemerintah Daerah. * Bantuan teknik dan pembangunan Infrastruktur (Prasarana Jalan, Jembatan , Prasarana Keairan Bendungan - Embung Jaringan Irigasi sawah dan Irigasi tambak, Prasarana Dasar Permukiman, Prasarana air bersih ).* Pendampingan langsung kepada masyarakat penerima program.* Memfasilitasi tumbuhnya kegiatan musyawarah warga dan musyawarah kelompok. * Memfasilitasi tumbuhnya peran serta/partisipasi masyarakat dalam memilih,

Bidang : Tata LingkunganSub Layanan : Jasa Perencanaan UrbanBidang : Jasa SurveySub Bidang : Survey TeritisBidang : Pengembangan Pertanian dan PedesaanSub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi MasyarakatBidang : Jasa Studi, Penelitian dan Bantuan TeknikSub Bidang : Studi Perencanaan Umum

Kabupaten Banjarnegara, Brebes, Kebumen, Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Tegal Dan Wonosobo

Pejabat Pembuat Komitmen SNVT Pengembangan Kawasan Permukiman Jawa Tengah, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum

Jl. Letjend S. Parman No. 18 Semarang, Telp. 0248456509

No. 08/PKK/Pp.11/PPIP-K/2012 tanggal 25 OKTOBER 2012, ADD I : No. 08/PKK/Pp.11/PPIP-K/2012 tanggal 31 Oktober 2012

Rp. 463.001.000,ADD : Rp. 447.601.000,-

31-Des-12

31-Des-12

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 65

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

merencanakan, melaksanakan, operasional dan pemeliharaan dan pengembangan lebih lanjut pembangunan parasarana dasar didasarkan analisis tata ruang, tata lingkungan dan kemendesakan kebutuhan.* Memfasilitasi terselenggarannya kegiatan Public Hearing di Tingkat Kab.dan Desa.* Memfasilitasi sistem pelaporan proyek sesuai standar loan.* Menyelenggarakan pelatihan capacity building bagi tim pengelola proyek tingkat Kab.dan Desa.* Memfasilitasi pencairan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) sebesar Rp. 250.000.000- ke rekening Desa sasaran* Mengakomodasi dan memfasilitasi penyelesaian Pengaduan Masyarakat

11

Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Tanjungpinang Lingkup Pekerjaan : * Survey dan pemetaan partisipatif * Identifikasi sebaran, susunan, dan arah pengembangan perumahan dan kawasan permukiman * Lokakarya penjaringan aspirasi masyarakat penghuni permukiman * Analisa partisipatif kondisi eksisting Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman * Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Tanjungpinang secara tiga dimensi * Sosialisasi rancangan rencana * Pengorganisasian kelompok masyarakat dan penyadaran masyarakat * Merumuskan strategi

Bidang : Tata Lingkungan Sub Layanan : Jasa Perencanaan Urban Bidang : Jasa Survey Sub Bidang : Survey Teritis Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat Bidang : Jasa Studi, Penelitian dan Bantuan Teknik Sub Bidang : Studi Perencanaan Umum

Kota Tanjungpinang

Pejabat Pembuat Komitmen Pemerintah Kota Tanjungpinang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal Kota Tanjungpinang

Jl. Raya Taman Sebauk Senggarang, Telp. 07117334008 Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau

No. 05/SPPP/SU/VII//2012 tanggal 10 Juli 2012

382.387.000

05-Des-12

05-Des-12

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 66

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman, yang berbasis komunitas * Seminar dan pembahasan rancangan rencana * Penyusunan draf Peraturan Bupati * Pembuatan album peta dan gambar rencana pembangunan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman

12

Perencanaan peningkatan Jalan dalam Kota 4,5 KM Kabupaten Nduga Prop. Papua Lingkup pekerjaan meliputi: * Reviiew Detail Design dan Pengukuran lapangan * Uji material, Uji konstruksi bawah dan test ketebalan lapisan * Evaluasi kesesuaian dengan asbuildrauwing dan kesesuaian dengan gambar teknis

Bidang : Jasa Inspeksi Teknis Sub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi Bidang : Sipil Sub Layanan : Jasa Nasehat PraDisain dan Disain Enggineering Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi Bidang : Transportasi Sub Bidang : Pengembangan Sarana Transportasi

Kabupaten Nduga Prop. Papua

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Nduga

Distrik Kenyam Kabupaten Nduga - Papua

No. 620/043-JLN/KONT/2012 tanggal 25 April 2012

1.110.000.000

25-Jun-12

25-Jun-12

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 67

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

13

Jasa Konsultan Penyusunan Masterplan Kesehatan Lingkup kegiatan: * Identifikasi kawasan perencanaan * Evaluasi dan Analisis Kondisi Exsisting * Kajian terhadap produk Master Plan kesehatan * Analisis sebaran dan fasilitas pelayanan kesehatan dengan keterjangkauan kemampuan masyarakat. * Analisis sebaran lokasi * Kajian tingkat kelayakan lingkungan (kesehatan masyarakat sekitar, sosial, ekonomi. lingkungan alam maupun lingkungan buatan) * Kajian dampak lingkungan (kesehatan masyarakat sekitar, sosial, ekonomi. lingkungan alam maupun lingkungan buatan) yang harus diantisipasi * Kajian aspek finansial * Kajian aspek lingkungan, sosial, ekonomi dan Budaya * Penyusunan Indikasi program dan tahapan pembangunan * Penyusunan Draf Peraturan Daerah tentang Master Plan Kesehatan
Studi Kelayakan Angkutan KA Komuter di Jawa TengahLingkup kegiatan meliputi :* Koordinasi dan konsultasi dengan berbagai instansi terkait* Survey kepadatan lalulintas* Survey dan Pengukuran Lapangan* Survey perkiraan kebutuhan penggunaan angkutan KA* Kajian kelayakan pengguna angktan KA* Survey geologi, hidrologi, mekanika tanah* Prediksi besaran pembiayaan* Analisis kemampuan pembiayaan

Bidang : Kesehatan Sub Layanan : Pengembangan Kesehatan Masyarakat Bidang : Jasa Survey Sub Bidang : Survey Teritis Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat Bidang : Jasa Studi, Penelitian dan Bantuan Teknik Sub Bidang : Studi Perencanaan Umum

Kota Semarang

Pejabat Pembuat Komitmen Bappeda Kota Semarang

Jl. Pemuda 148 Semarang, Telp. 3541095, 3513366 Psw. 1240, 1255, 1276

No. 05 / 2253 Tanggal 9 Juli 2012

135.784.000

06-Nop-12

06-Nop-12

14

Bidang : Jasa Inspeksi TeknisSub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil TransportasiBidang : SipilSub Layanan : Jasa Nasehat Pra-Disain dan Disain Enggineering Pekerjaan Teknik Sipil TransportasiBidang : TransportasiSub Bidang : Pengembangan Sarana Transportasi

Jawa Tengah

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah,

Jl. Siliwangi 355 - 357 Semarang, Telp. (024) 7604640, 7605660, 7605700; Fax. (024) 7607697

No. 027.2/11456 tanggal 16 Mei 2012

255.431.000

16-Nop-12

16-Nop-12

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 68

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

15

Belanja Jasa Konsultan Kajian Bidang Kelautan (1KEG) Lingkup kegiatan meliputi : * Identifikasi dan klasifikasi kajian bidang kelautan * Kajian tingkat kewajaran harga pasar * Kajian spesifikasi barang dan jasa terkait dengan penentuan harga * Penyusunan rancangan standarisasi harga, untuk menyusun kajian bidang kelautan di Kab. Lingga * Penyusunan draf Peraturan Walikota/ Bupati tentang Kajian Bidang Kelautan Kabupaten Lingga

16

Master Plan Bisnis Kawasan FTZ Senggarang dan Dompak Kota Tanjungpinang Lingkup kegiatan meliputi : * Evaluasi dan Analisis Kondisi Exsisting dan potensi Bisnis (aspek teknis, operasional, permintaan jasa pariwisata, peluang pasar dan peluang investasi baik lokal, nasional ataupun internasional. * Kajian aspek lingkungan, sosial, ekonomi dan Budaya * Kajian aspek finansial investasi pengembangan kawasan * Kajian kebutuhan fasilitas yang perlu dibangun. * Penyusunan pencana dan penyiapan sarana dan prasarana di bisnis kawasan FTZ terdiri dari pelestarian lingkungan (alam & budaya), peningkatan partisipasi masyarakat, meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal dan daerah * Penyusunan rancangan rencana Induk (master plan) Bisnis Kawasan FTZ Senggarang dan Dompak Kota Tanjungpinang * Penyusunan Indikasi program dan tahapan pembangunan * Penyusunan Draf Peraturan Daerah tentang Master Plan Bisnis Kawasan FTZ Senggarang dan Dompak Kota

Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Perencanaan Urban Sub Bidang : Teknik Lingkungan Bidang : Sipil Sub Bidang : Prasarana Transportasi Sub Bidang : Prasarana Keairan Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Pras.Sos.& Peng.Partisipasi Masy. Sub Bidang : Kehutanan Sub Bidang : Perikanan dan Kelautan Sub Bidang : Peng.Pertanian dan Pedesaan lainnya Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Pengembangan Wilayah dan Kota Sub Bidang : Teknik Lingkungan Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Pras.Sos.& Peng.Partisipasi Masy. Sub Bidang : Peng.Pertanian dan Pedesaan lainnya Bidang : Telematika Bidang : Sipil Sub Bidang : Prasarana Transportasi Sub Bidang : Prasarana Keairan

Kabupaten Lingga

Pejabat Pembuat Komitmen, Badan Penaman Modal dan Perizinan Kabupaten Lingga, Pemerintah Kabupaten Lingga

Jl. Istana Robat Daik Lingga 29872, Telp/Fax. 0855 1212164

No.01/SP/PPK.BPMP-LU/IX/2012, tanggal 17 September 2012

395.000.000

15-Des-12

15-Des-12

Kota Tanjungpinang

Pejabat Pembuat Komitmen, Satker Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam / Bintan / Karimun

Tanjungpinang : Basuki Rachmat No. 2-3 Tanjungpinang 29122 Telp. 0771- 317639 / Fax. 0771 317614, Perwakilan Batam : Gedung Graha Kepri (Lt.5) Jl. Engku Putri No. 8 Batam Centre Telp/Fax. 0778-470651

No. 01/SP-BPKB/SU/VII/2012 tanggal 19 Juli 2012

319.797.000

21-Okt-12

21-Okt-12

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 69

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Tanjungpinang

17

18

Pembangunan Jembatan Gantung Paking Tahap I, Pekerjaan : Pengawasan Teknis Pembangunan Jembatan Gantung Paking Tahap I, Kecamatan Mentarang Kabupaten Malinau Lingkup kegiatan meliputi : * Mobilisasi pekerjaan * Menyusun jadwal pelaksanaan pekerjaan * Survey struktur tanah dan pengukuran lokasi * Review Detail Design Teknik, bentuk dan struktur bangunan * Uji material dan uji kekuatan konstruksi * Menyusun Gambar dan Rencana kerja sesuai spesifikasi teknik * Evaluasi kesesuaian dengan asbuildrauwing dan kesesuaian dengan gambar teknis * Evaluasi terhadap hasil test mutu * Estimasi Rencana Pembiayaan (RAB) * Pengawasan pelaksanaan pekerjaan lapangan * Pelaksanaan Pengawasan pekerjaan fisik lapangan * Pengadministrasian Laporan pengawasan dan Evaluasi pelaksanan * Pelaporan dan dokumentasi Peningkatan Jalan Sesua Mangkuasar Tahap II, Pekerjaan : Pengawasan Teknis Peningkatan jalan Sesua -Mangkuasar Tahap II Lingkup pekerjaan meliputi: * Reviiew Detail Design dan Pengukuran lapangan * Uji material, Uji konstruksi bawah dan test ketebalan

Bidang : Jasa Inspeksi Teknis Sub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi Bidang : Sipil Sub Layanan : Jasa Nasehat Pra-Disain dan Disain Enggineering Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi Bidang : Transportasi Sub Bidang : Pengembangan Sarana Transportasi

Kecamatan Mentarang Kabupaten Malinau

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malinau Selaku Pengguna Anggaran

Jl. Raja Pandita RT .V No. 44 A Telp. (0553) 21276 Kabupaten Malinau

No. 600/02.b/55.F/DPU-MAL/VIII/2012, tanggal 14 Agustus 2012

98.500.000

12-Des-12

16-Des-12

Bidang : Jasa Inspeksi Teknis Sub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi Bidang : Sipil Sub Layanan : Jasa

Kecamatan Malinau Barat Kabupaten Malinau

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malinau Selaku Pengguna Anggaran

Jl. Raja Pandita RT .V No. 44 A Telp. (0553) 21276 Kabupaten Malinau

No. 600/02.d/366/DPU-MAL/IX/2012 tanggal 06 September 2012

78.500.000

3,5

09-Jan-13

09-Jan-13

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 70

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

lapisan * Evaluasi kesesuaian dengan asbuildrauwing dan kesesuaian dengan gambar teknis * Penyusunan Laporan Administrasi pelaksanan Proyek * Pelaporan Pengawasan dan Evaluasi pelaksanaan

Nasehat Pra-Disain dan Disain Enggineering Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi Bidang : Transportasi Sub Bidang : Pengembangan Sarana Transportasi Bidang : Jasa Inspeksi Teknis Sub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya Bidang : Arsitektur Sub Layanan : Jasa Nasehat / Pra-Disain dan Administrasi Kontrak Arsitektural Bidang : Sipil Sub Layanan : Jasa Nasehat Pra-Disain dan Disain Enggineering Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya Kecamatan Malinau Barat Kabupaten Malinau Kepala Dinas Pendidikan, Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Jl. Pusat Pemerintahan Kabupaten Malinau SPK No. 248.1/08/DISDIKPORASPMK.PPRKB/MAL/II/2012, Tanggal 23 Pebruari 2012 49.970.000 1 24-Mar-12 24-Mar-12

19

20

Pembangunan RKB SDN 002 Malinau Barat, Pekerjaan : Perencanaan Pembangunan RKB SDN 002 Malinau Barat, Kecamatan Malinau Barat Kabupaten Malinau Lingkup kegiatan meliputi : * Survey geologi, hidrologi, mekanika tanah * Pengukuran lapangan * Penyusunan rencana Tapak Bangunan * Penyusunan gambar teknik/ Detail Engineering Desiagn (DED) Bangunan Gedung * Penyusunan Gambar jaringan jaringan mekanikal dan electrical * Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) * Penyusunan Dokumen Tender * Pelaporan dan dokumentasi Pembangunan Kantor SMPN 1 Mentarang, Pekerjaan : Perencanaan Pembangunan Kantor SMPN 1 Mentarang, Kecamatan Mentarang Kabupaten MalinauLingkup kegiatan meliputi :* Pengukuran lapangan* Penyusunan rencana Tapak Bangunan* Survey geologi, hidrologi, mekanika tanah* Penyusunan gambar teknik/ Detail Engineering Desiagn (DED) Bangunan Gedung * Penyusunan Gambar jaringan jaringan mekanikal dan electrical * Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) * Penyusunan Dokumen Tender* Pelaporan dan dokumentasi Pembangunan SDN Kecil Rajuk di Paking, Pekerjaan : Perencanaan Pembangunan SDN Kecil Rajuk di Paking, Kecamatan Metarang Kabupaten Malinau Lingkup kegiatan meliputi : * Survey geologi, hidrologi, mekanika tanah * Pengukuran lapangan * Penyusunan rencana Tapak Bangunan * Penyusunan gambar teknik/ Detail Engineering Desiagn (DED) Bangunan Gedung * Penyusunan Gambar jaringan

21

Bidang : Jasa Inspeksi TeknisSub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil LainnyaBidang : ArsitekturSub Layanan : Jasa Nasehat / Pra-Disain dan Administrasi Kontrak ArsitekturalBidang : SipilSub Layanan : Jasa Nasehat PraDisain dan Disain Enggineering Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya Bidang : Jasa Inspeksi Teknis Sub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya Bidang : Arsitektur Sub Layanan : Jasa Nasehat / Pra-Disain dan Administrasi Kontrak Arsitektural Bidang : Sipil Sub Layanan : Jasa Nasehat Pra-Disain dan Disain

Kecamatan Mentarang Kabupaten Malinau

Kepala Dinas Pendidikan, Pendidikan Pemuda dan Olah Raga

Jl. Pusat Pemerintahan Kabupaten Malinau

SPK No. 498.1/08/DISDIKPORASPK.PPK/MAL/IV/2012, tanggal 24 April 2012

24.970.000

24-Mei-12

24-Mei-12

Kecamatan Metarang Kabupaten Malinau

Kepala Dinas Pendidikan, Pendidikan Pemuda dan Olah Raga

Jl. Pusat Pemerintahan Kabupaten Malinau

SPK NO. 370.1/08/DISDIKPORASPK.PPSD/MAL/III/2012, 22 Maret 2012

29.970.000

26-Apr-12

26-Apr-12

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 71

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

jaringan mekanikal dan electrical * Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) * Penyusunan Dokumen Tender * Pelaporan dan dokumentasi

Enggineering Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya

22

Peningkatan Produksi Produktivitas dan Mutu produk Perkebunanan, Produk Pertanian, Pekerjaan : Survey Investigasi Desain (SID) Pengolahan Lahan dan Air (PLA) Kab. Nunukan Lingkup kegiatan : * Pembangunan embung peternakan * Pengembangan sumber air * Pembangunan embung sawah * Pengembangan irigasi sawah * Survey optimasi lahan * Pembuatan jalan untuk usaha tani * Perluasan areal peternakan * pengumpulan peta. data perluasan sawah yang terkait pekerjaan * Investarisasi tata guna lahan * Identifikasi dan invenstarisasi sampa dengan pengukuran batas kepemilikan lahan / sawah * Membuat Desain, Album peta dan RAB

Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Kehutanan Sub Bidang : Peng.Pertanian dan Pedesaan lainnya Bidang Kependudukan Sub Bidang : Kep, SDM & Peng.Peranan Wanita Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Perencanaan Urban Sub Bidang : Teknik Lingkungan Bidang : Jasa Survey Sub Bidang : Survey Teristris Sub Bidang : Survey Pertanian

Kabupaten Malinau

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan peternakan Kabupaten Nunukan

Kompleks Perkantoran Gabungan Dinas (GADIS) II Telp/Fax. 0556-22843,24313 Selisun Nunukan Selatan Nuunukan 77482

No. 021/661.a/SP/SIDPLA/DISPERTANAK/IX/2012 Tanggal, 21 September 2012

78.045.000

20-Nop-12

20-Nop-12

9.556.062.000

Tahun 2011
1 Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Muara Bungo, Kabupaten Bungo, Propinsi Jambi Lingkup kegiatan meliputi: * Koordinasi dengan instansi terkait di Tingkat Propinsi dan Tingkat Kota * Sosialisasi program * Penyelenggaraan forum Focus Group Discussian (FGD 1 S/D 4), Mengikuti Kolokium Nasional, Penyelenggaraan Konsultasi Publik dan Deseminasi. * Penyusunan Dokumen SPPIP * Penyusunan Rencana
Bidang : Tata Lingkungan Sub Layanan : Jasa Perencanaan Urban Bidang : Jasa Survey Sub Bidang : Survey Teritis Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat Bidang : Jasa Studi, Penelitian dan Bantuan Teknik Sub Bidang : Studi Perencanaan Umum

Kab. Bungo

Satker PKP Jambi, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjan Umum,

Jl. H. Agus Salim No. 02, Kota Baru, Jambi

KU. 08.08 - PKP/111/2011, tanggal 20 Mei 2011 Addendum No. KU.08.10-PKP/252/2011 tanggal 5 September 2011

822.261.000

20-Des-11

20-Des-11

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 72

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya untuk Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan, meliputi bidang : - Pengembangan Perumahan dan Permukiman - Jalan Lingkungan, - Pengelolaan Drainase Perkotaan - Pengelolaan Air Limbah dan Sanitasi Perkotaan - Pengelolaan Pelayanan Air Bersih/ Air Minum Perkotaan - Pengelolaan Persampahan Kota - Penataan Bangunan dan Lingkungan

Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kabupaten Belu, NTT Lingkup kegiatan meliputi: * Koordinasi dengan instansi terkait di Tingkat Propinsi dan Tingkat Kota * Sosialisasi program * Penyelenggaraan forum Focus Group Discussian (FGD 1 S/D 4), Mengikuti Kolokium Nasional, Penyelenggaraan Konsultasi Publik dan Deseminasi. * Penyusunan Dokumen SPPIP * Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya untuk Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan, meliputi bidang : - Pengembangan Perumahan dan Permukiman - Jalan Lingkungan, - Pengelolaan Drainase Perkotaan - Pengelolaan Air Limbah dan Sanitasi Perkotaan - Pengelolaan Pelayanan

Bidang : Tata Lingkungan Sub Layanan : Jasa Perencanaan Urban Bidang : Jasa Survey Sub Bidang : Survey Teritis Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat Bidang : Jasa Studi, Penelitian dan Bantuan Teknik Sub Bidang : Studi Perencanaan Umum

Kabupaten Belu

Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman dan Perbatasan NTT, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjan Umum,

Jl. Soekarno No.22 Kupang NTT Telp/ Fax. 0380824799

KU.02.09/ PKPP-NTT/ PPK-BINTEK/ 172/ V/ 2011, tanggal 20 Mei 2011

801.000.000

15-Des-11

15-Des-11

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 73

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Air Bersih/ Air Minum Perkotaan - Pengelolaan Persampahan Kota - Penataan Bangunan dan Lingkungan

Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) Kota Dumai, Propinsi Riau Lingkup kegiatan meliputi: * Koordinasi dengan instansi terkait di Tingkat Propinsi dan Tingkat Kota* Sosialisasi program* Penentuan Kawasan Permukiman Prioritas* Penyelenggaraan forum Focus Group Discussian (FGD 1 s/d 3), mengikuti kolokium, Konsultasi Publik dan Deseminasi* Penyusunan DED, RAB dan Dokumen Lelang untuk infrastruktur permukiman perkotaan skaka Kawasan Permukiman Prioritas, meliputi: Pengembangan Perumahan dan Permukiman - Jalan Lingkungan, - Drainase Sanitasi - Air Bersih Persampahan - Penataan bangunan dan lingkungan

Bidang : Tata LingkunganSub Layanan : Jasa Perencanaan UrbanBidang : Jasa SurveySub Bidang : Survey TeritisBidang : Pengembangan Pertanian dan PedesaanSub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi MasyarakatBidang : Jasa Studi, Penelitian dan Bantuan TeknikSub Bidang : Studi Perencanaan Umum

Kota Dumai

Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman dan Perbatasan Riau, Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan, Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Riau Bidang Permukiman

Jl. Cut Nyak Dien No.1 Pekan Baru

KU. 08.08/ KTR-NF.003/ PPK BINTEKRIAU/ 2011, Tanggal 06 Mei 2011

683.900.000

01-Des-11

01-Des-11

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 74

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) Kota Purwokerto, Jawa Tengah Lingkup kegiatan meliputi: * Koordinasi dengan instansi terkait di Tingkat Propinsi dan Tingkat Kota * Sosialisasi program * Penentuan Kawasan Permukiman Prioritas * Penyelenggaraan forum Focus Group Discussian (FGD 1 s/d 3), mengikuti kolokium, Konsultasi Publik dan Deseminasi * Penyusunan DED, RAB dan Dokumen Lelang untuk infrastruktur permukiman perkotaan skaka Kawasan Permukiman Prioritas, meliputi: - Pengembangan Perumahan dan Permukiman - Jalan Lingkungan, - Drainase - Sanitasi - Air Bersih - Persampahan - Penataan bangunan dan lingkungan Survey Pembangunan Overhead Crossing CY I dan CY II Sungai Serayu Sepanjang +_ 350 Meter Lingkup pekerjaan meliputi * Koordinasi dan konsulidasi dengan instansi terkait untuk deliniasi kawasan perencanaan * Survey dan pengukuran lapangan * Penyusunan Gambar Teknik * Penyusunan Estimasi Biaya (RAB)

Bidang : Tata Lingkungan Sub Layanan : Jasa Perencanaan Urban Bidang : Jasa Survey Sub Bidang : Survey Teritis Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat Bidang : Jasa Studi, Penelitian dan Bantuan Teknik Sub Bidang : Studi Perencanaan Umum

Kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas

SNVT Pengembangan Kawasan Permukiman Jawa Tengah, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjan Umum,

Jl. Letjend S. Parman No.18 Semarang, Jawa Tengah, Telp./ Fax : 024 - 8456509, Email : anvt_pp_jateng@yahoo.com

06/ PKK/ Pp.11/ BTK-K/ 2011, tanggal 10 Mei 2011

608.080.000

05-Des-11

05-Des-11

Bidang : Jasa Survey Sub Bidang : Survey Teritis

Sungai Serayu

PT. Pertamina (Persero)

Jl. Pemuda No.114 Semarang, Telp. 0243549320, Fax. 0243568980

SPB No.004/ F02210/ 2011-SS, Tanggal 18 April 2011

121.550.000

11-Mei-11

11-Mei-11

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 75

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Karanganyar Lingkup pekerjaan meliputi * Koordinasi dan konsulidasi dengan instansi terkait untuk deliniasi kawasan perencanaan * Sosialisasi * Survey dan pemetaan tapak kawasan perencanaan * Identifikasi bangunan dan penggunaan bangunan serta penduduk di kawasan perencanaan * Penyelenggaraan temu warga, FGD, dan survey partisipatif * Penyusunan Site Plan / Rencana Tapak 3 dimensi kawasan prioritas * Perumusan Program dan skema pembiayaan pemabangunan * Penyusunan DED pasarana dasar kawasan perancanaan (prasarana jalan, drainase, air bersih, sanitasi, persampahan, dan jenergi) * Penyusunan estimasi pembiayaan
Studi UPL/UKL Pelabuhan Penyeberangan Jagoh, Kabupaten Lingga, Propinsi Kepulauan Riau Lingkup pekerjaan meliputi : * Identifikasi data sekunder dan data primer * Identifikasi sebaran beban pencemaran udara, pencemaran air, kebisingan * Uji laboratorium air bersih dan pengukuran tingkat pencemaran udara dan tingkat kebisingan. * Kajian dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang harus diantisipasi * Pengukuran kualitas udara pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Jagoh * Review DED pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Jagoh * Kajian dampak sosial ekonomi masyarakat pada fase konstruksi dan pasca konstruksi * Sosialisasi dan seminar hasil studi UPL/UKL pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Jagoh

Bidang : Tata Lingkungan Sub Layanan : Jasa Perencanaan Urban Bidang : Jasa Survey Sub Bidang : Survey Teritis

Kabupaten Karanganyar

SNVT Penataan Bangunan dan Lingkungan Jawa Tengah, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum

Jl. S. Parman No.18 Semarang Jawa Tengah, Telp. 024- 8415733, Fax. 024- 8415733, Email : pbljateng@gmail.com

KU.02.09/ 1.SU-05/ PBL/ 2011, Tanggal 31 Mei 2011

398.502.000 6,5

11-Des-11

11-Des-11

Bidang : Tata Lingkungan Sub Layanan : Jasa Perencanaan Urban Bidang : Jasa Survey Sub Bidang : Survey Teritis Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat Bidang : Jasa Studi, Penelitian dan Bantuan Teknik Sub Bidang : Studi Perencanaan Umum

Kabupaten Lingga

Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lingga

Jl. Sultan Abdul Rahman Daik Lingga - 29872

No. 02/SP/PPK/Studi.UPL-UKL/PHBK/VII/2011 tanggal 21 Juli 2011

318.285.000

17-Nop-11

17-Nop-11

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 76

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

DED Pembangunan PSU Rumah Sejahtera Tapak di Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah (DEDPSU11-16)Lingkup pekerjaan meliputi :* Survey geologi, hidrologi, mekanika tanah* Pengukuran lapangan* Penyusunan rencana Tapak Bangunan* Penyusunan gambar teknik/ Detail Engineering Desiagn (DED) Bangunan Gedung * Penyusunan Gambar jaringan jaringan mekanikal dan electrical * Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) * Penyusunan Dokumen Tender* Pelaporan dan dokumentasi

Penyusunan Master Plan dan DED Pembangunan SMA/ SMK Unggulan di Pulau Bengkalis Lingkup pekerjaan meliputi : * Survey geologi, hidrologi, mekanika tanah * Pengukuran lapangan * Penyusunan rencana Tapak Bangunan * Penyusunan Detail Engineering Desiagn (DED) Bangunan Gedung * Penyusunan Gambar jaringan jaringan mekanikal dan electrical * Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) * Penyusunan Dokumen Tender * Pelaporan dan dokumentasi
Jasa Tenaga Ahli Persiapan Rencana Operasional RSU Provinsi Kepulauan Riau Lingkup pekerjaan meliputi : * Rekruitmen * Pelatihan * Pengorganisasian dan Job Discription * Pengaturan rencana penempatan

Bidang : Jasa Inspeksi TeknisSub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil LainnyaBidang : ArsitekturSub Layanan : Jasa Nasehat / Pra-Disain dan Administrasi Kontrak ArsitekturalBidang : SipilSub Layanan : Jasa Nasehat PraDisain dan Disain Enggineering Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya Bidang : Jasa Inspeksi Teknis Sub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya Bidang : Arsitektur Sub Layanan : Jasa Nasehat / Pra-Disain dan Administrasi Kontrak Arsitektural Bidang : Sipil Sub Layanan : Jasa Nasehat Pra-Disain dan Disain Enggineering Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya

Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah

Pejabat Pembuat Komitmen pengembangan Kawasan, Satuan Kerja Penyediaan Perumahan PK Pengembangan Kawasan, Kementerian Perumahan Rakyat.

Jl. Lamandau No.5 Kebayoran Baru Jakarta Selatan Telp. 0217264010/Fax. 021-7248789

KU.08.08/PK-PK/P2P/DEDPSU11-16/66, tanggal 3 Agustus 2011

1.710.505.500

03-Okt-11

03-Okt-11

Kabupaten Bengkalis

Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis

Jl. Pertanian Bengkalis, Telp.0766 - 22650, Fax.0766 - 21034

425/ KPA-DISDIK/ SPMK/ 2011/ 20 tanggal 12 Oktober 2011

300.000.000

2,5

27-Des-11

27-Des-11

10

Bidang : Kesehatan Sub Layanan : Pengembangan Kesehatan Masyarakat Bidang : Jasa Survey Sub Bidang : Survey Teritis Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat Bidang : Jasa Studi, Penelitian dan Bantuan Teknik Sub Bidang : Studi Perencanaan Umum

Provinsi Kepulauan Riau

Pejabat Pembuat Komitmen, Dinas Kesehatan Propinsi Kepulauan Riau.

Jl. Jend A. Yani No. 62 Tep. 0771 - 312658 Fax. 0771 312620 Tanjung Pinang

No. 398/SPPP/DINKES/X/2011 Tanggal 28 Oktober 2011

661.512.500

26-Des-11

26-Des-11

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 77

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

11

12

Penyusunan Studi dan DED (1 Pkt) (Study dan DED Perencanaan Ekowisata Hutan Lindung Bukit Kucing)Pengembangan Eko Wisata Bukit Kucing, Kota Tanjung Pinang, Propinsi Kepulauan Riau. Lingkup pekerjaan meliputi : * Pengukuran / deliniasi kawasan perencanaan * Survey geologi, hidrologi, jenis tanah, dan kecocokan jenis tanaman * Penyusunan Master plan pengembangan kawasan * Penyusunan site plan kawasan inti pengembangan * Penyusunan Detail Engineering Desiagn (DED) bangunan pagar dan bangunan pengelola * Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) bangunan pagar dan bangunan pengelola * Penyusunan Dokumen Tender * Pelaporan dan dokumentasi Studi Identifikasi Potensi dan Pemetaan Pulau-Pulau Kecil (Pulau Mangkai), Kabupaten Kepulauan Anambas, Propinsi Kepulauan Riau Lingkup pekerjaan meliputi : * Survey arkeologi, antropologi, geologi, hidrologi, mekanika tanah * Pengukuran / deliniasi kawasan perencanaan * Penyusunan Master plan pengembangan kawasan * Penyusunan site plan kawasan inti pengembangan * Penyusunan Detail Engineering Desiagn (DED) bangunan pengelola * Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) * Penyusunan Dokumen Tender * Pelaporan dan dokumentasi

Bidang : Tata Lingkungan Sub Layanan : Jasa Perencanaan Urban Bidang : Jasa Survey Sub Bidang : Survey Teritis Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat Sub Bidang : Kehutanan Bidang : Kepariwisataan Bidang : Jasa Studi, Penelitian dan Bantuan Teknik Sub Bidang : Studi Perencanaan Umum

Kota Tanjung Pinang, Propinsi Kepulauan Riau.

Kepala Bappeda dan Penanaman Modal Kota Tanjungpinang Selaku Pengguna Anggaran TA.2011

Jl. Raya Tanjung Sebauk Senggarang Tanjungpinang

04/SPP-BPPD/SU/VIII/2011 Tanggal 18 Agustus 2011

300.000.000

18-Nop-11

18-Nop-11

Bidang : Tata Lingkungan Sub Layanan : Jasa Perencanaan Urban Bidang : Jasa Survey Sub Bidang : Survey Teritis Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat Sub Bidang : Kehutanan Sub Bidang : Kelautan dan Perikanan Bidang : Kepariwisataan Bidang : Jasa Studi, Penelitian dan Bantuan Teknik Sub Bidang : Studi Perencanaan Umum

Pulau Mangkai, Kabupaten Kepulauan AnambasPropinsi Kepulauan Riau

Pejabat Pembuat Komitmen, Dinas kelautan dan Perikanan Provinsi kepulauan Riau

Jl. DI. Pajiatan Km. 8 No. 12 Lantai II Telp. 0771-443005 Fax. 0771-443004- Tanjung Pinang

523.6/PPK-PSDKP/IPK/02/VIII/2011 Tanggal 25 Agustus 2011

137.225.000

22-Nop-11

22-Nop-11

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 78

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

13

14

Penyusunan Master Plan dan DED Pelestarian Kapal Kuno dan Pengembangan Kawasan di Sekitarnya di Kabupaten Rembang, Propinsi Jawa Tengah Lingkup pekerjaan meliputi : * Pengukuran / deliniasi kawasan perencanaan * Survey oceanografi dan batimetry * Kajian pengembangan sektor unggulan * Kajian kelayakan peluang invesatsi * Penyusunan Master plan pengembangan kawasan * Penyusunan site plan kawasan inti pengembangan * Penyusunan Detail Engineering Desiagn (DED) bangunan pengelola kawasan * Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) * Penyusunan Dokumen Tender * Pelaporan dan dokumentasi Perencanaan Air Bersih Setulang Kecamatan Malinau Selatan Kabupaten MalinauLingkup pekerjaan meliputi :* Survey geologi, hidrologi, mekanika tanah* Pengukuran debit sumber air * Penyusunan rencana jaringan* Penyusunan gambar teknik/ Detail Engineering Desiagn (DED) * Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) * Penyusunan Dokumen Tender* Pelaporan dan dokumentasi

Bidang : Tata Lingkungan Sub Layanan : Jasa Perencanaan Urban Bidang : Jasa Survey Sub Bidang : Survey Teritis Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat Bidang : Kepariwisataan Bidang : Jasa Studi, Penelitian dan Bantuan Teknik Sub Bidang : Studi Perencanaan Umum

Kabupaten Rembang, Propinsi Jawa Tengah

Pejabat Pembuat Komitmen, Kepala Bidang pengembangan Destinasi Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Jl. Pemuda 136 Semarang 50138, Telp. 0243557645,3546001 Fax. 0243557119

050/4644 Tanggal 1 Nopember 2011

696.303.000

30-Des-11

30-Des-11

15

Pembangunan Laboratorium Politeknik Pertanian Malinau, Pekerjaan : Pengawasan Teknis Pembangunnan Laboratorium Politeknik Pertanian Malinau, Kecamatan Malinau Utara Lingkup pekerjaan meliputi : * Survey dan pengukuran lapangan * Review of Detail Design Teknik * Estimasi Rencana Pembiayaan (RAB) * Pengawasan pelaksanaan pekerjaan lapangan * Pelaksanaan Pengawasan pekerjaan fisik lapangan

Bidang : Tata LingkunganSub Layanan : Jasa Perencanaan UrbanBidang : SipilSub Bidang : Sipil KeairanBidang : Jasa SurveySub Bidang : Survey TeritisBidang : Pengembangan Pertanian dan PedesaanSub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi MasyarakatBidang : Jasa Studi, Penelitian dan Bantuan TeknikSub Bidang : Studi Perencanaan Umum Bidang : Jasa Inspeksi Teknis Sub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya Bidang : Arsitektur Sub Layanan : Jasa Nasehat / Pra-Disain dan Administrasi Kontrak Arsitektural Bidang : Sipil Sub Layanan : Jasa Nasehat Pra-Disain dan Disain Enggineering Pekerjaan Teknik

Kecamatan Malinau Selatan Kabupaten Malinau

Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Kabupaten Malinau

Jl. Raja Pandita RT. V No. 44A Malinau, Telp./Fax. (0553) 21276

600/575/32.g/DPU-MAL/V/2011 tgl 24 mei 2011

181.500.000

24-Mei-11

20-Sep-11

Kecamatan Malinau Utara

Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Kabupaten Malinau

Jl. Raja Pandita RT. V No. 44A Malinau, Telp./Fax. (0553) 21276

SPK No. 600/565/32.a/DPU-MAL/IX/2011, tanggal 23 September 2011, ADD Kontrak No : 600/565/32.a/ADD-1/DPUMAL/XII/2011 tanggal 29 Desember 2011

79.000.000

29-Des-11

29-Des-11

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 79

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

* Pengadministrasian Laporan pengawasan dan Evaluasi pelaksanan * Pelaporan dan dokumentasi

Sipil Lainnya

16

17

Penambahan Tiang Penahan Kapal Pada dermaga Bongkar - Muat Barang di Kepelapis, Pekerjaan : Pengawasan teknis penambahan Tiang Panahan kapal Pada dermaga Bongkar - Muat Barang di Kepelapis Lingkup pekerjaan meliputi : * Survei kondisi existing tiang penahan, kondisi lingkungan dan pengukuran dilapangan * Survey geologi, hidrologi dan mekanika tanah * Kajian kondisi struktur tiang penahan kapal * Evaluasi kesesuaian dengan asbuildrauwing dan kesesuaian dengan gambar teknis * Penyusunan Laporan Administrasi pelaksanan Proyek * Pelaporan Pengawasan dan Evaluasi pelaksanaan * Administrasi pelaporan * Pengawasan jadwal pelaksanaan dan penyelesaian Peningkatan Jalan Samping Stadion (HOTMIX) , Pekerjaan : Pengawasan teknis peningkatan jalan Samping Stadion (HOTMIX) Lingkup pekerjaan meliputi: * Review Detail Design dan Pengukuran lapangan * Uji material, Uji konstruksi bawah dan test ketebalan lapisan * Evaluasi kesesuaian dengan asbuildrauwing dan kesesuaian dengan gambar teknis * Penyusunan Laporan Administrasi pelaksanan Proyek * Pelaporan Pengawasan dan Evaluasi pelaksanaan * Pengukuran panjang, lebar dan ketebalan sebaran material hotmix sesuai dengan gambat teknis * Tes laboratorium campuran amterial aspal, pasir dan spilt * Pengawasan pelaksanaan pekerjaan lapangan, base cam, dan administrasi pelaporan

Bidang : Jasa Inspeksi Teknis Sub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya Bidang : Sipil Sub Layanan : Jasa Nasehat Pra-Disain dan Disain Enggineering Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya

Kecamatan Malinau Utara

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Pemerintah Kabuoaten Malinau

Jl. Pusat Pemerintahan Pemda Malinau Blok D Lt. II Kabuoaten Malinau 77554

No. 550.3/673/DISHUBKOMINFO/X/2011 Tanggal 3 Oktober 2011

47.000.000

31-Mar-12

31-Mar-12

Bidang : Jasa Inspeksi Teknis Sub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi Bidang : Sipil Sub Layanan : Jasa Nasehat Pra-Disain dan Disain Enggineering Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi Bidang : Transportasi Sub Bidang : Pengembangan Sarana Transportasi

Kecamatan Malinau Kota

Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Kabupaten Malinau

Jl. Raja Pandita RT. V No. 44A Malinau, Telp./Fax. (0553) 21276

No. 310/25.C/PWS.SS/DPU-MAL/VIII/2011 Tanggal 11 Agustus 2011

59.000.000

30-Des-11

30-Des-11

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 80

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

* Pengawasan jadwal pelaksanaan dan penyelesaian

Jumlah Tahun 2011

7.740.624.000

TAHUN 2010
1 Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Binjai Linghkup kegiatan meliputi: * Koordinasi dengan instansi terkait di Tingkat Propinsi dan Tingkat Kota * Sosialisasi program * Penyelenggaraan forum Focus Group Discussian (FGD 1 S/D 4), Mengikuti Kolokium Nasional, Penyelenggaraan Konsultasi Publik dan Deseminasi. * Penyusunan Dokumen SPPIP * Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya untuk Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan, meliputi bidang : - Pengembangan Perumahan dan Permukiman - Jalan Lingkungan, - Pengelolaan Drainase Perkotaan - Pengelolaan Air Limbah dan Sanitasi Perkotaan - Pengelolaan Pelayanan Air Bersih/ Air Minum Perkotaan - Pengelolaan Persampahan Kota - Penataan Bangunan dan Lingkungan
Bidang : Tata Lingkungan Sub Layanan : Jasa Perencanaan Urban Bidang : Jasa Survey Sub Bidang : Survey Teritis Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat Bidang : Jasa Studi, Penelitian dan Bantuan Teknik Sub Bidang : Studi Perencanaan Umum

Kota Binjai

Kementerian Pekerjaan Umum, Dirtektorat Jenderal Cipta Karya, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Satker Pengembangan Kawasan Permukiman dan Perbatasan Sumatera Utara, Kegiatan Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan

Jl. Williem Iskandar No.9 Medan, Telp./Fax. 061 6612318

KU.08.08/42/SPK/SPPIP-B/BINTEK /2010, Tanggal 27 Mei 2010

860.300.000

23-Des-10

23-Des-10

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 81

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Studi AMDAL Pembangunan Jalur Ganda Semarang-Pekalongan (Paket. A1) Lingkup pekerjaan meliputi : * Identifikasi data sekunder dan data primer jalan KA Partial Double Track * Identifikasi ruas-ruas jalan KA rawan bencana * Identifikasi sebaran beban pencemaran udara, pencemaran air, kebisingan * Uji laboratorium air bersih dan pengukuran tingkat pencemaran udara dan tingkat kebisingan. * Kajian dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang harus diantisipasi * Pengukuran kualitas udara pembangunan jalan KA Partial Double Track * Review DED Drainase Jalan KA dan Pengukuran kualitas Jalan KA Partial Double Track * Kajian dampak sosial ekonomi masyarakat pada fase konstruksi dan pasca konstruksi * Sosialisasi dan seminar hasil studi AMDAL Pembangunan Jalur Ganda KA di Daerah dan di Pusat

Bidang : Tata Lingkungan Bidang : Jasa Inspeksi Teknis Sub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi Bidang : Sipil Sub Layanan : Jasa Nasehat Pra-Disain dan Disain Enggineering Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi Bidang : Transportasi Sub Bidang : Pengembangan Sarana Transportasi

Semarang Pekalongan

Departemen Perhubungan, Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Satuan Kerja Pembangunan Jalur Ganda TegalPekalongan

Jl. Kurinci No.37 Pekalongan, Telp./Fax. 0285 - 433043

No. 01/PPKA-PKL/KPA/KONT-A1/III/2010 Tanggal 26 Maret 2010

988.200.000

21-Nop-10

21-Nop-10

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 82

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Penyusunan Fesibility Study (FS) Outer Ring Road Lingkar Luar (Lingkar Utara dan Lingar Selatan) Kota Semarang Lingkup Kegiatan: * Koordinasi dan konsultasi dengan berbagai instansi terkait * Survey kepadatan lalulintas * Survey dan Pengukuran Lapangan * Survey harga lahan dan perkiraan Biaya pembebasan lahan * Kajian kelayakan konstruksi jalan dan jembatan pinggir pantai * Survey geologi, hidrologi, mekamika tanah * Prediksi besaran pembiayaan * Analisis kemampuan pembiayaan Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) di Kota semarang Lingkup Kegiatan: * Koordinasi dengan instansi terkait di Tingkat Propinsi dan Tingkat Kota * Sosialisasi program * Penentuan Kawasan Permukiman Prioritas * Penyelenggaraan forum Focus Group Discussian (FGD 1 s/d 3), mengikuti kolokium, Konsultasi Publik dan Deseminasi * Penyusunan DED, RAB dan Dokumen Lelang untuk infrastruktur permukiman perkotaan skaka Kawasan Permukiman Prioritas, meliputi: - Pengembangan Perumahan dan Permukiman - Jalan Lingkungan, - Drainase - Sanitasi - Air Bersih - Persampahan - Penataan bangunan dan lingkungan

Bidang : Jasa Inspeksi Teknis Sub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi Bidang : Sipil Sub Layanan : Jasa Nasehat Pra-Disain dan Disain Enggineering Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi Bidang : Transportasi Sub Bidang : Pengembangan Sarana Transportasi

Kota Semarang

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang

Jl. Pemuda 148 Semarang, Tepl. 024-3541095, 3513366

No. 050/2155 , Tanggal : 30 Juli 2010

407.867.000

29-Des-10

29-Des-10

Bidang : Tata Lingkungan Sub Layanan : Jasa Perencanaan Urban Bidang : Jasa Survey Sub Bidang : Survey Teritis Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat Bidang : Jasa Studi, Penelitian dan Bantuan Teknik Sub Bidang : Studi Perencanaan Umum

Kota Semarang

Kementerian Pekerjaan Umum, Dirtektorat Jenderal Cipta Karya, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Satker Pengembangan Kawasan Permukiman Jawa Tengah , PK. Pembinaan Teknis Pengembangan Permukiman

Jl. Gubernur Budiono No. 9, Telp. 024-8503536, Semarang

No. 08/PKK/Pp.11/PKA-K/2010 Tanggal 18 Mei 2010

725.417.000

14-Des-10

14-Des-10

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 83

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) kawasan Bantaran Sungai Bengawan Solo Lingkup pekerjaan meliputi * Koordinasi dan konsulidasi dengan instansi terkait untuk deliniasi kawasan perencanaan * Sosialisasi * Survey dan pemetaan tapak kawasan perencanaan * Identifikasi bangunan dan penggunaan bangunan serta penduduk di kawasan perencanaan * Penyelenggaraan temu warga, FGD, dan survey partisipatif * Penyusunan Site Plan / Rencana Tapak 3 dimensi kawasan prioritas * Perumusan Program dan skema pembiayaan pemabangunan * Penyusunan DED pasarana dasar kawasan perancanaan (prasarana jalan, drainase, air bersih, sanitasi, persampahan, dan jenergi) * Penyusunan estimasi pembiayaan

Bidang : Tata Lingkungan Sub Layanan : Jasa Perencanaan Urban Bidang : Jasa Survey Sub Bidang : Survey Teritis Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat Bidang : Jasa Studi, Penelitian dan Bantuan Teknik Sub Bidang : Studi Perencanaan Umum

Solo - Jateng

Pembinaan Teknis banguna Gedung / SNVT Penataan Bangunan dan Lingkungan Propinsi Jawa Tengah

Jl. Gubernur Boediono No. 9 Semarang

KU.08.08/6.U/PK-PTBG/2010 Tanggal 20 April 2010

426.316.000

20-Des-10

20-Des-10

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 84

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Sentaban-Air Terjun Semolon Kabupaten MalinauLingkup pekerjaan meliputi:* Reviiew Detail Design* Pengukuran lapangan* Uji material, Uji konstruksi dasar, test ketebalan lapisan* Evaluasi kesesuaian dengan asbuildrauwing dan kesesuaian dengan gambar teknis* Pendampingan Penyusunan Laporan Administrasi Proyek* Laporan Pengawasan Pengawasan Teknis Peningkatan Jalan dan Jembatan Maharajadindasamping kantor Camat Malinau Utara (Tahap II) Lingkup pekerjaan meliputi: * Reviiew Detail Design dan Pengukuran lapangan * Uji material, Uji konstruksi bawah dan test ketebalan lapisan * Evaluasi kesesuaian dengan asbuildrauwing dan kesesuaian dengan gambar teknis * Pendampingan Penyusunan Laporan Administrasi pelaksanan Proyek * Pelaporan Pengawasan dan Evaluasi pelaksanaan Pengawasan Teknis Pembangunan Museum Kabupaten Malinau Tahap II (Luncuran) Lingkup kegiatan: * Survey struktur tanah dan pengukuran lahan * Review Detail Engineering Design (DED) bentuk, struktur bangunan, dan landscap * Review Struktur jaringan elektricl dan mekanical bangunan Museum * Review Design ruang penyimpanan benda-benda bersejarah serta kantor pengelola museum * Uji material dan uji kekuatan konstruksi * Pelaporan Pengawasan dan Evaluasi pelaksanaan

Bidang : Jasa Inspeksi TeknisSub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi BangunanBidang : ArsitekturSub Layanan : Jasa Nasehat / Pra-Disain dan Administrasi Kontrak ArsitekturalBidang : SipilSub Layanan : Jasa Nasihat / PraDisain dan Disain Enjiniring Bangunan Bidang : Jasa Inspeksi Teknis Sub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi Bidang : Sipil Sub Layanan : Jasa Nasehat Pra-Disain dan Disain Enggineering Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi Bidang : Transportasi Sub Bidang : Pengembangan Sarana Transportasi

Kabupaten Malinau

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malinau

Jl. Raja Pandita RT. V No. 44A Malinau, Telp./Fax. (0553) 21276

06/PPTK-Pws.PJS-ATS/DPUBM/G7/X/2008,Tgl. 20 Oktober 2008,Addendum 1 : 06.1/ADD/PPTKPws.PJS-ATS/DPU-BM/G7/II/2009,Tgl. 24 Pebruari 2009,Addendum 2 : 06.2/ADD/PPTK-Pws.PJS-ATS/DPUBM/G7/VI/2009,Tgl. 8 Juni 2009Addendum 3 : 06.3/ADD/PPTK-Pws.PJS-ATS/DPUBM/G7/II/2010, Tgl. 8 Pebruari 2010

329.000.000

20-Okt-08

20-Okt-08

Kab. Malinau Kalimantan Timur

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malinau

Jl. Raja Pandita RT. V No. 44A Malinau, Telp./Fax. (0553) 21276

600/39.1/DPU-MAL/II/2010 Tgl. 5 Pebrtuari 2010

48.000.000

04-Agust-10

04-Agust-10

Bidang : Sipil Sub Layanan : Jasa Nasehat Pra-Disain dan Disain Enggineering Bangunan Bidang : Kepariwisataan Sub Layanan : Museum, Bendabenda Sejarah, Margasatwa, Kerajinan dll Bidang : Pendidikan Sub Layanan : Pendididkan Lainnya

Kabupaten Malinau

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malinau

Jl. Raja Pandita RT. V No. 44A Malinau, Telp./Fax. (0553) 21276

600/63.1/DPU-MAL/III/2010, Tgl. 3 Maret 2010

69.662.000

02-Sep-10

02-Sep-10

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 85

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

10

Pengawasan Teknis Pembangunan Pagar RSUD Kabupaten Malinau (Lanjutan) Lingkup pekerjaan meliputi : * Koordinasi dengan kontraktor pelaksana * Pendampingan survey struktur tanah dan pengukuran rencana tapak bangunan * Review Detail Design Teknik, bentuk dan struktur bangunan * Uji material dan uji kekuatan konstruksi * Pengawasan pelaksanaan pekerjaan lapangan * Pelaksanaan Pengawasan pekerjaan fisik lapangan * Pengadministrassian Laporan pengawasan dan Evaluasi pelaksanan Survey Perbaikan Pembangunan Kantor Marine, Peninggian Jalan, Gudang dan dermaga di Area PELSUS (AL.OF4.508) di Instalasi Depo BBM Pertamina Pengapon Lingkup pekerjaan meliputi : * Survei kondisi bangunan, kondisi lingkungan dan pengukuran lapangan * Survey geologi, hidrologi dan mekanika tanah * Kajian kondisi bangunan lama (bentuk dan struktur bangunan) * Penyususunan DED prasarana dasar lingkungan kantor masine (Jalan lingkungan, drainae, air bersih, sanitasi, jaringan penerangan lingkungan) * Analiisis pembiayaan

Bidang : Jasa Inspeksi Teknis Sub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya Bidang : Arsitektur Sub Layanan : Jasa Nasehat / Pra-Disain dan Administrasi Kontrak Arsitektural Bidang : Sipil Sub Layanan : Jasa Nasehat Pra-Disain dan Disain Enggineering Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya

Kabupaten Malinau

Rumah Sakit Umum Daerah Pemerintah Kabupaten Malinau

Jl. Respen Sembuak Malinau Utara Telp. (0553) 2022215

24/SPK-Pws.PP/RSUD/Mln/XI/2009, Tanggal 09 Oktober 2009

12.000.000

08-Apr-10

08-Apr-10

Bidang : Jasa Inspeksi Teknis Sub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya Bidang : Arsitektur Sub Layanan : Jasa Nasehat / Pra-Disain dan Administrasi Kontrak Arsitektural Bidang : Sipil Sub Layanan : Jasa Nasehat Pra-Disain dan Disain Enggineering Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya

Kota semarang

PT. Pertamina (Persero) UPDN Jateng - DIY

Jl. Pemuda 114 Semarang

SPB-038/F32230/2010-S5 Tanggal 26 Juli 2010

22.000.000

26-Jul-10

27-Agust-10

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 86

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

11

12

13

Penyusunan Fesibility Study (FS) Pengembangan Rumah Sakit Islam "Ibnu Sina" di Kabupaten Magelang Lingkup pekerjaan meliputi : * Koordinasi dengan berbagai instansi terkait * Survey pengumpulan data lapangan * Review detail engineering design (DED) 9 (sembilan) unit bangunan utama, * Review DED Prasarana Dasar Lingkungan RS (Air bersih, drainase, sanitasi, Unit pengelolaan limbah rumah sakit, jalan lingkungan dan rute pengunjung * Estimasi biaya pembangunan dan sumber pembiayaan * Kajian peluang pasar dan pesaing * Perhitungan nilai asset dan kajian finansial terhadap laporan Keuangan RSI Ibnu Sina selama 10 tahun * Analisis kelayakan investasi Perencanaan Pembuatan Gudang, Ruang Pertemuan, Laboratorium dan Pagar Keliling, Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Malinau Lingkup pekerjaan meliputi : * Survey geologi, hidrologi, mekanika tanah dan pengukuran lapangan * Penyusunan DED Bangunan Gedung Farmasi RSU * Estimasi Rencana Pembiayaan (RAB) * Penyusunan Dokumen Tender * Pelaporan dan dokumentasi Pengawasan Teknis Pembangunan Kolam Renang Di Sport Center Tahap II, di Kabupaten MalinauLingkup pekerjaan meliputi:* Reviiew Detail Design dan Pengukuran lapangan* Uji material, Uji konstruksi bawah dan test ketebalan lapisan* Evaluasi kesesuaian dengan asbuildrauwing dan

Bidang : Jasa Studi, Penelitian dan Bantuan Teknik Sub Bidang : Studi Perencanaan Umum Bidang : Tata Lingkungan Bidang : Jasa Inspeksi Teknis Sub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya Bidang : Arsitektur Sub Layanan : Jasa Nasehat / Pra-Disain dan Administrasi Kontrak Arsitektural Bidang : Sipil Sub Layanan : Jasa Nasehat Pra-Disain dan Disain Enggineering Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya

Kab. Magelang Jateng

Yayasan "NGUDI MULYO" Magelang

Jl. Raya Magelang Purworejo KM 5, Magalang

No.11/Kontrak/YNM/IX/2010 Tanggal 22 September 2010

600.000.000

21-Des-10

21-Des-10

Bidang : Jasa Inspeksi Teknis Sub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya Bidang : Arsitektur Sub Layanan : Jasa Nasehat / Pra-Disain dan Administrasi Kontrak Arsitektural Bidang : Sipil Sub Layanan : Jasa Nasehat Pra-Disain dan Disain Enggineering Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya

Kabupaten Malinau, Propinsi Kaltim

Dinas Pertanian Kabupaten Malinau

Jl. Pusat Perkantoran Pemerintah Kabupaten Malinau, Blok A lantai II, Telp. 0553 - 21410

520/32/SPK/Perc. GPLP/X/2010, tangal 25 Oktober 2010

34.000.000

26 Nov. 2010

26 Nov. 2010

Bidang : Jasa Inspeksi TeknisSub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi BangunanBidang : ArsitekturSub Layanan : Jasa Nasehat / Pra-Disain dan Administrasi Kontrak ArsitekturalBidang :

Kabupaten Malinau, Propinsi Kaltim

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malinau

Jl. Raja Pandita RT. V No. 44A Malinau, Telp./Fax. (0553) 21276

600/71.1/DPU-MAL/III/2010 tanggal 8 Maret 2010

89.744.000

8 Des. 2010

8 Des. 2010

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 87

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

kesesuaian dengan gambar teknis* Pendampingan Penyusunan Laporan Administrasi pelaksanan Proyek* Pelaporan Pengawasan dan Evaluasi pelaksanaan

SipilSub Layanan : Jasa Nasihat / PraDisain dan Disain Enjiniring Bangunan

14

15

Pengawasan Teknik Peningkatan Jalan SESUA MANGKUASAR di Kabupaten Malinau Lingkup pekerjaan meliputi: * Reviiew Detail Design dan Pengukuran lapangan * Uji material, Uji konstruksi bawah dan test ketebalan lapisan * Evaluasi kesesuaian dengan asbuildrauwing dan kesesuaian dengan gambar teknis * Pendampingan Penyusunan Laporan Administrasi pelaksanan Proyek * Pelaporan Pengawasan dan Evaluasi pelaksanaan Pengawasan Teknik Pembangunan Rumah Ibadah Pusat Perkantoran Kabupaten Malinau (Tahap II) Lingkup pekerjaan meliputi: * Reviiew Detail Design dan Pengukuran lapangan * Uji material, Uji konstruksi bawah dan test ketebalan lapisan * Evaluasi kesesuaian dengan asbuildrauwing dan kesesuaian dengan gambar teknis * Pendampingan Penyusunan Laporan Administrasi pelaksanan Proyek * Pelaporan Pengawasan dan Evaluasi pelaksanaan

Bidang : Jasa Inspeksi Teknis Sub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Bangunan Bidang : Arsitektur Sub Layanan : Jasa Nasehat / Pra-Disain dan Administrasi Kontrak Arsitektural Bidang : Sipil Sub Layanan : Jasa Nasihat / Pra-Disain dan Disain Enjiniring Bangunan

Kabupaten Malinau, Propinsi Kaltim

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malinau

Jl. Raja Pandita RT. V No. 44A Malinau, Telp./Fax. (0553) 21276

607/11.c/PWS-5-3/KPA DPU MAL/VII/2010, tanggal 22 Juli 2010

59.890.000

22 Des. 2010

22 Des. 2010

Bidang : Jasa Inspeksi Teknis Sub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Bangunan Bidang : Arsitektur Sub Layanan : Jasa Nasehat / Pra-Disain dan Administrasi Kontrak Arsitektural Bidang : Sipil Sub Layanan : Jasa Nasihat / Pra-Disain dan Disain Enjiniring Bangunan

Kabupaten Malinau, Propinsi Kaltim

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malinau

Jl. Raja Pandita RT. V No. 44A Malinau, Telp./Fax. (0553) 21276

600/42.3 D/DPU-MAL/VI/2010 tanggal 3 Juni 2010

50.000.000

3 Des. 2010

3 Des. 2010

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 88

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

16

Pengawasan Teknik Pembangunan Lahan Tempat Pemekaran Kabupaten Malinau (Luncuran) Lingkup pekerjaan meliputi: * Reviiew Detail Design dan Pengukuran lapangan * Uji material, Uji konstruksi bawah dan test ketebalan lapisan * Evaluasi kesesuaian dengan asbuildrauwing dan kesesuaian dengan gambar teknis * Pendampingan Penyusunan Laporan Administrasi pelaksanan Proyek * Pelaporan Pengawasan dan Evaluasi pelaksanaan
Jumlah Tahun 2010

Bidang : Jasa Inspeksi Teknis Sub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Bangunan Bidang : Arsitektur Sub Layanan : Jasa Nasehat / Pra-Disain dan Administrasi Kontrak Arsitektural Bidang : Sipil Sub Layanan : Jasa Nasihat / Pra-Disain dan Disain Enjiniring Bangunan

Kabupaten Malinau, Propinsi Kaltim

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malinau

Jl. Raja Pandita RT. V No. 44A Malinau, Telp./Fax. (0553) 21276

600/63.3 D/DPU-MAL/III/2010 tanggal 3 Maret 2010

79.650.000

3 Nov. 2010

3 Nov. 2010

4.488.762.000 Bidang : Jasa Inspeksi Teknis Sub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya Bidang : Arsitektur Sub Layanan : Jasa Nasehat / Pra-Disain dan Administrasi Kontrak Arsitektural Bidang : Sipil Sub Layanan : Jasa Nasehat Pra-Disain dan Disain Enggineering Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya Bidang : Jasa Inspeksi Teknis Sub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya Bidang : Arsitektur Sub Layanan : Jasa Nasehat / Pra-Disain dan Administrasi Kontrak Arsitektural Bidang : Sipil Sub Layanan : Jasa Nasehat Pra-Disain dan Disain Enggineering Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya

TAHUN 2009
1

Perencanaan Teknis Pembangunan Gudang Farmasi RSUD Kabupaten Malinau Lingkup pekerjaan meliputi : * Survey dan pengukuran lapangan * Review of Detail Design Teknik * Estimasi Rencana Pembiayaan (RAB) * Pelaporan dan dokumentasi * Diskusi dan Pembahasan desain

Kabupaten Malinau

Rumah Sakit Umum Daerah Pemerintah Kabupaten Malinau

Jl. Respen Sembuak Malinau Utara Telp. (0553) 2022215

04/PPTK-PRC.PGF/RSUD-MLN/III/2009, Tanggal 10 Maret 2009

24.000.000

06-Apr-09

06-Apr-09

Perencanaan Teknis Pembangunan Selasar Penghubung Kamar Mayat RSUD Kabupaten Malinau Lingkup pekerjaan meliputi : * Survey dan pengukuran lapangan * Review of Detail Design Teknik * Estimasi Rencana Pembiayaan (RAB) * Pelaporan dan dokumentasi * Diskusi dan Pembahasan desain

Kabupaten Malinau

Rumah Sakit Umum Daerah Pemerintah Kabupaten Malinau

Jl. Respen Sembuak Malinau Utara Telp. (0553) 2022215

05/PPTK-PRC.PSL/RSUD-MLN/III/2009, Tanggal 10 Maret 2009

46.800.000

06-Apr-09

06-Apr-09

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 89

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Perencanaan Teknis Kostruksi Pembangunan Gedung Perawatan Kelas III (Lanjutan) dan Konstruksi Pembangunan Jalan Menuju Garasi Ambulance RSUD Kabupaten Malinau Lingkup pekerjaan meliputi : * Survey dan pengukuran lapangan * Review of Detail Design Teknik * Estimasi Rencana Pembiayaan (RAB) * Pelaporan dan dokumentasi * Diskusi dan Pembahasan desain Penyusunan Peta dan Sistem Informasi Potensi Investasi Kabupaten KarimunLingkup Pekerjaan meliputi :* Identifikasi kawasan perencanaan pemetaan* Pembuatan peta dasar* Survey teristerial * Identifikasi dan klasifikasi informasi geografis* Penyajian dan pemetaan data dan informasi Potensi Investasi Kabupaten Karimun* Digitasi peta dan muatan peta Analisa Dampak Lingkungan Pembangunan Jalan KA Partial Double Track Brebes - Losari Cirebon Lintas Semarang Cirebon Lingkup pekerjaan meliputi : * Identifikasi data sekunder jalan KA Partial Double Track * Identifikasi sebaran beban pencemaran udara, kebisingan (kesehatan masyarakat sekitar, sosial, ekonomi. lingkungan alam) yang harus diantisipasi * Pengukuran kualitas udara AMDAL dalam pembangunan jalan KA Partial Double Track * Pengukuran kualitas Jalan KA Partial Double Track * Kajian tingkat kelayakan lingkungan

Bidang : Jasa Inspeksi Teknis Sub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Bangunan Bidang : Arsitektur Sub Layanan : Jasa Nasehat / Pra-Disain dan Administrasi Kontrak Arsitektural Bidang : Sipil Sub Layanan : Jasa Nasihat / Pra-Disain dan Disain Enjiniring Bangunan

Kabupaten Malinau

Rumah Sakit Umum Daerah Pemerintah Kabupaten Malinau

Jl. Respen Sembuak Malinau Utara Telp. (0553) 2022215

06/PPTK-PRC.PSP/RSUD-MLN/III/2009, Tanggal 10 Maret 2009

49.995.000

06-Apr-09

06-Apr-09

Bidang : Jasa SurveySub Layanan : Jasa Pembuatan PetaBidang : Jasa KhususSub Layanan : Jasa Teknologi dan Sistem InformasiBidang : Jasa Studi, Penelitian dan Bantuan TeknikSub Layanan : Studi Kelayakan dan Studi Mikro Lainnya

Kabupaten Karimun

Bappeda Pemerintah Kabupaten Karimun

Jl. Jend. Sudirman / Poros, Komplek Perkantoran Gedung B Lt.2 Tanjung Balai KarimunTelp. (0777) 7366052

08/SPPP/PPK-BPPD/KHM/33/VII/2009,Tanggal 27 Juli 2009

280.398.000

03-Nop-09

03-Nop-09

Bidang : Jasa Inspeksi Teknis Sub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi Bidang : Sipil Sub Layanan : Jasa Nasehat Pra-Disain dan Disain Enggineering Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi Bidang : Transportasi Sub Bidang : Pengembangan Sarana Transportasi

Jawa Barat

Satuan Kerja Peningkatan Jalan KA. Lintas Utara Jawa, Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Departemen Perhubungan

Jl. Tentara Pelajar No.7 Cirebon, Telp. (0231) 207415, Fax. (0231) 207415

02/K.03/SPMK/AMD-14-1/PLU/IV/2009, Tanggal 8 April 2009

763.059.000

03-Des-09

03-Des-09

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 90

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Perencanaan Pembangunan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Seimanggaris, Kecamatan Nunukan Kabupaten Nunukan Lingkup pekerjaan meliputi : - Mewujudkan Rencana Tata Ruang Wilayah yang lebih berkualitas, serasi, optimal, berlandaskan pada kesesuaian dan daya dukung lingkungan, nilai ekonomi dan seimbang antara kepentingan sektoral dan wilayah -Meningkatkan perekonomian daerah yang berbasis agro industri dengan mengutamakan partisipasi masyarakat yang seluas-luasnya. - Meningkatkan pelayanan kesehatan, pendidikan dan sosial dasar lainnya yang didukung dengan pendayagunaan IPTEK. - Mewujudkan kepemerintahan yang baik dan bersih melalui penyelenggaraan pemerintahan yang aspiratif, partisipatif dan transparan. - Meningkatkan sarana prasarana publik dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. - Optimalisasi penataan ruang dengan memperhatikan kelestarian lingkungan, daya saing dan potensi pengembangan wilayah perbatasan. Mewujudkan ketentraman dan ketertiban masyarakat dengan mengutamakan supremasi hukum. Studi Penyusunan Rencana Induk Perkeretaapian Provinsi Jawa Tengah Lingkup Pekerjaan meliputi : - Menyusun rencana pengembangan jaringan prasarana dan pelayanan perkeretaoian Propinsi Jawa Tengah untuk kurun waktu 20 tahun kedepan - Menyusun strategi dan kebijakan dalam rangka meningkatkan kehandalan prasarana, sarana dan pola operasi perkeratapian - Menyusun program startagis dan rencana aksi pengembangan alam rangka peningkatan pelayanan jasa perkerataapian propinsi jangka pendek, menengah dan panjang.

Bidang : Tata Lingkungan Sub Layanan : Jasa Perencanaan Urban Bidang : Jasa Survey Sub Bidang : Survey Teritis Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat Bidang : Jasa Studi, Penelitian dan Bantuan Teknik Sub Bidang : Studi Perencanaan Umum

Kecamatan Nunukan Kabupaten Nunukan

Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Kabupaten Nunukan

Jln. Ujang Dewa Kantor Gabungan Dinas Sedadap Telp. ( 0556 ) 2027752 Nunukan Selatan Nunukan kode Pos 77482

560 / 39 / DSTKT V / KGTN TRANS / IX /2009, Tanggal 17 September 2009

819.802.000

30-Des-09

30 Des v2009

Bidang : Jasa Inspeksi Teknis Sub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi Bidang : Sipil Sub Layanan : Jasa Nasehat Pra-Disain dan Disain Enggineering Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi Bidang : Transportasi Sub Bidang : Pengembangan Sarana Transportasi

Jawa Tengah

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah

Jl. Siliwangi 355 - 357 Semarang, Telp. (024) 7604640, 7605660, 7605700; Fax. (024) 7607697

050/9973, Tanggal 3 Juni 2009

420.200.000

26-Nop-09

26-Nop-09

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 91

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Perencanaan Teknis Pembangunan Selasar Penghubung Kamar Mayat RSUD Kabupaten Malinau (Lanjutan) Lingkup pekerjaan meliputi : * Survey struktur tanah dan pengukuran lahan * Penyusunan Detail Design Teknik, bentuk dan struktur bangunan * Design struktur jaringan * Pengawasan pelaksanaan pekerjaan lapangan dan administrasi pelaporan - Pengawasan jadwal pelaksanaan dan penyelesaian

10

Gas Domestic Konversi Minyak Tanah ke Kompor dan Tabung Gas LPG Tahap I (Kabupaten Kudus). Lingkup kegiatan: * Survai, identifikasi, klasifikasi dan pemetaan calon penerima program konversi minyak tanah ke kompor dan tabung gas LPG 3 Kg. * Sosialisasi, penyuluhan, pengenalan dan pelatihan pengoperasian dan pengamanan penggunaan Kompor dan Tabung Gas LPG, * Pemetaan jalur dan jaringan distribusi * Penempatan pos pengaduan masyarakat di setiap desa * Pelaksanaan distribusi kompor dan tabung gas LPG 3 Kg ke masyarakat yang berhak menerima. Gas Domestic Konversi Minyak Tanah ke Kompor dan Tabung Gas LPG Tahap II (Kabupaten Pati).Lingkup kegiatan:* Survai, identifikasi, klasifikasi dan pemetaan calon penerima program konversi minyak tanah ke kompor dan tabung gas LPG 3 Kg.* Sosialisasi, penyuluhan, pengenalan dan pelatihan pengoperasian dan pengamanan penggunaan Kompor dan Tabung Gas LPG, * Pemetaan jalur dan

Bidang : Jasa Inspeksi Teknis Sub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya Bidang : Arsitektur Sub Layanan : Jasa Nasehat / Pra-Disain dan Administrasi Kontrak Arsitektural Bidang : Sipil Sub Layanan : Jasa Nasehat Pra-Disain dan Disain Enggineering Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Pras.Sos.& Peng.Partisipasi Masy Bidang Kependudukan Sub Bidang : Kep, SDM & Peng.Peranan Wanita Bidang Pertambangan dan Energi Sub Bidang : Ekonomi dan Konservasi Energi Sub Bidang : Pertambangan dan Energi lainnya

Kabupaten Malinau

Rumah Sakit Umum Daerah Pemerintah Kabupaten Malinau

Jl. Respen Sembuak Malinau Utara Telp. (0553) 2022215

34.3/SPK-Prc.PSPKM/RSUD/Mln/X/2009, Tanggal 09 Oktober 2009

30.000.000

22-Okt-09

22-Okt-09

Kabupaten Kudus

Pertamina UPD IV Jateng- DIY

Jl. Pemuda Semaranmg

No. 1095/F13500/2009-S3. Tanggal 08 April 2009

1.287.000.000

09-Jul-09

09-Jul-09

Bidang : Pengembangan Pertanian dan PedesaanSub Bidang : Pras.Sos.& Peng.Partisipasi MasyBidang KependudukanSub Bidang : Kep, SDM & Peng.Peranan WanitaBidang Pertambangan dan EnergiSub Bidang : Ekonomi dan Konservasi EnergiSub Bidang : Pertambangan dan Energi lainnya

Kabupaten Pati

Pertamina UPD IV Jateng- DIY

Jl. Pemuda Semarang

No. 2438/F13500/2009-S3 Tanggal 19 Juni 2009

872.300.000

19-Sep-09

19-Sep-09

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 92

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

jaringan distribusi* Penempatan pos pengaduan masyarakat di setiap desa * Pelaksanaan distribusi kompor dan tabung gas LPG 3 Kg ke masyarakat yang berhak menerima.

11

Gas Domestic Konversi Minyak Tanah ke Kompor dan Tabung Gas LPG (Kabupaten Jepara). Lingkup kegiatan: * Survai, identifikasi, klasifikasi dan pemetaan calon penerima program konversi minyak tanah ke kompor dan tabung gas LPG 3 Kg. * Sosialisasi, penyuluhan, pengenalan dan pelatihan pengoperasian dan pengamanan penggunaan Kompor dan Tabung Gas LPG, * Pemetaan jalur dan jaringan distribusi * Penempatan pos pengaduan masyarakat di setiap desa * Pelaksanaan distribusi kompor dan tabung gas LPG 3 Kg ke masyarakat yang berhak menerima.
Pengawasan Teknis Pembangunan Pagar RSUD Kabupaten Malinau (Lanjutan) Lingkup pekerjaan meliputi : * Survey struktur tanah dan pengukuran lahan * Penyusunan Detail Design Teknik, bentuk dan struktur bangunan * Design struktur jaringan * Pengawasan pelaksanaan pekerjaan lapangan dan administrasi pelaporan - Pengawasan jadwal pelaksanaan dan penyelesaian

Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Pras.Sos.& Peng.Partisipasi Masy Bidang Kependudukan Sub Bidang : Kep, SDM & Peng.Peranan Wanita Bidang Pertambangan dan Energi Sub Bidang : Ekonomi dan Konservasi Energi Sub Bidang : Pertambangan dan Energi lainnya

Kabupaten Jepara

Pertamina UPD IV Jateng- DIY

Jl. Pemuda Semarang

No. 303/F13500/2009-S3 Tanggal 4 Pebruari 2009

418.096.000

04-Feb-09

04-Mei-09

12

Bidang : Jasa Inspeksi Teknis Sub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya Bidang : Arsitektur Sub Layanan : Jasa Nasehat / Pra-Disain dan Administrasi Kontrak Arsitektural Bidang : Sipil Sub Layanan : Jasa Nasehat Pra-Disain dan Disain Enggineering Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya

Kabupaten Malinau

Rumah Sakit Umum Daerah Pemerintah Kabupaten Malinau

Jl. Respen Sembuak Malinau Utara Telp. (0553) 2022215

24/SPK-Pws.PP/RSUD/Mln/XI/2009, Tanggal 09 Oktober 2009

12.000.000

08-Apr-10

08-Apr-10

Jumlah Tahun 2009

5.023.650.000

TAHUN 2008

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 93

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Revisi Dokumen Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) Kota Semarang Lingkup pekerjaanmeliputi: * Review kinerja RDTR periode 10 tahun sebelumnya * Survey dan Pemetaan perubahan pemanfatan lahan * Lokakarya penjaringan aspirasi masyarakat (jaring asmara) * Analisis dan proyeksi kebutuhan sarana dan prasarana * Kajian aspek kebencanaan * Kajian perkembangan dan arah kecenderungan perkembangan pembangunan per Blok peruntuham ruang * Penyusunan Rancangan rencana tahun 2010 - 2030 * Penyusunan zoning regulation (Zoning map dan zoning Tab) * Seminar pembahasan rancangan rencana * Penyusunan Draf Peraturan Daerah per BWK

Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Perencanaan Urban Sub Bidang : Teknik Lingkungan Bidang : Sipil Sub Bidang : Prasarana Transportasi Sub Bidang : Prasarana Keairan Bidang :Transportasi Sub Bidang : Perngembangan Sarana dn Sistem Transportasi Sub Bidang : Manajemen Sistem Transportasi Sub Bidang : Pengembangan transpotasi lainnya Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Pras.Sos.& Peng.Partisipasi Masy. Sub Bidang : Kehutanan Sub Bidang : Perikanan dan Kelautan Sub Bidang : Peng.Pertanian dan Pedesaan lainnya Bidang : Kesehatan Bidang : Pendidikan Bidang : Telematika Sub Bidang : Aplikasi / Perangkat Lunak Sub Bidang : Telematika Lainnya

Kota Semarang

Bappeda Kota Semarang

Jl. Pemuda 148 Semarang, Telp. 3541095, 3513366 Psw. 1240, 1255, 1276

050/1642 Tanggal 18 Juli 2008

592.407.400

26-Des-08

26-Des-08

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 94

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Penyusunan Perencanaan Penataan Permukiman Perkotaan di Pinggiran Sungai di Kab. Malinau.Lingkup Pekerjaan : * Survey dan pemetaan partisipatif* Identifikasi sebaran, susunan, dan arah permukiman perkotaan pinggiran sungai* Lokakarya penjaringan aspirasi masyarakat penghuni permukiman perkotaan pinggiran sungai* Analisa partisipatif kondisi eksisting permukiman perkotaan pinggiran sungai* Penyusunan rancangan rencana penataan permukiman tiga dimensi* Sosialisasi rancangan rencana* Pengorganisasian kelompok masyarakat dan penyadaran masyarakat* Merumuskan strategi pemberdayaan masyarakat dalam penanganan penataan permukiman perkotaan pinngiran sungai perkotaan yang berbasis komunitas* Seminar dan pembahasan rancangan rencana* Penyusunan draf Peraturan Bupati* Pembuatan ahbum peta dan gambar rencana penataan

Bidang : Tata LingkunganSub Bidang : Perencanaan UrbanSub Bidang : Teknik LingkunganBidang : SipilSub Bidang : Prasarana TransportasiSub Bidang : Prasarana KeairanBidang :TransportasiSub Bidang : Perngembangan Sarana dn Sistem TransportasiSub Bidang : Manajemen Sistem Transportasi Sub Bidang : Pengembangan transpotasi lainnyaBidang : Pengembangan Pertanian dan PedesaanSub Bidang : Pras.Sos.& Peng.Partisipasi Masy. Sub Bidang : KehutananSub Bidang : Perikanan dan KelautanSub Bidang : Peng.Pertanian dan Pedesaan lainnyaBidang : KesehatanSub Bidang : Penelt Kes dan Pengemb Kes MasyBidang KependudukanSub Bidang : Kep, SDM & Peng.Peranan WanitaBidang : TelematikaSub Bidang : Aplikasi / Perangkat LunakSub Bidang : Telematika Lainnya

Kec. Malinau Kota, Malinau Utara, dan Kec. Malinau Barat Kabupaten Malinau

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Malinau

Jl. Pusat Pemerintahan Lantai II Gedung D Telp/Fax (0553) 21274 Malinau

013/SP/TRK/BAPP-MAL.IV/VII/2008 Tanggal 14 Juli 2008

173.400.000

14 Nov. 2008

14 Nov. 2008

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 95

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Mitigasi Pencemaran Akibat Limbah Kapal Nelayan di Kota Pekalongan lingkup pekerjaan : * Identifikasi data sekunder potensi sosial, ekonomi, kelembagaan, bio-fisik dan bio teknologi * Penyusunan profil lingkungan pesisir * Pengukuran kualitas sampel air laut dan perairan sungai sungai * Identifikasi sebaran limbah kapal nelayan perhitungan beban pencemaran * Penyuluhan, Penyadaran masyarakat nelayan, dan pelatihan kepada kelompok masyarakat nelayan binaan * Penyusunan Rencana Strategis pengelolaan pencemaran akibat limbah kapal nelayan * Penyelenggaraan gerahan Jum.at Bersih, untuk mendukung program kali bersih, pantai bersih dan laut bersih

Pemetaan Sistem Informasi Geografi wilayah Pembelingan Kota Sebuku, kab. Nunukan, Kaltim Lingkup kegiatan: * Identifikasi kawasan perencanaan pemetaan * Interpretasi citra penginderaan jauh (Foto udara dan citra satelite) * Pembuatan peta dasar * Survey teristerial * Identifikasi dan klasifikasi informasi geografis * Penyajian dan pemetaan data dan informasi geografis * Digitasi peta dan muatan peta * Pembuatan draf album peta digital * Seminar pembahasan drat

Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Perencanaan Urban Sub Bidang : Teknik Lingkungan Bidang : Sipil Sub Bidang : Prasarana Transportasi Sub Bidang : Prasarana Keairan Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Pras.Sos.& Peng.Partisipasi Masy. Sub Bidang : Kehutanan Sub Bidang : Perikanan dan Kelautan Sub Bidang : Peng.Pertanian dan Pedesaan lainnya Bidang : Kesehatan Sub Bidang : Penelt Kes dan Pengemb Kes Masy Bidang Kependudukan Sub Bidang : Kep, SDM & Peng.Peranan Wanita Bidang : Telematika Sub Bidang : Aplikasi / Perangkat Lunak Sub Bidang : Telematika Lainnya Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Perencanaan Urban Sub Bidang : Teknik Lingkungan Bidang : Sipil Sub Bidang : Prasarana Transportasi Sub Bidang : Prasarana Keairan Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Pras.Sos.& Peng.Partisipasi Masy. Sub Bidang : Kehutanan Sub Bidang : Perikanan dan

Kota Pekalongan

Direktorat Pesisir dan Lautan, Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Lantai 9 Telp. (021) 3519070 (Hunting) Fax. (021) 3522560 Jakarta

SPK.4.C/PPK-MBPL/PL/VII/2008 Tanggal 1 Juli 2008

411.101.091

01-Des-08

01-Des-08

Kecamatan Sebuku Kabupaten Nunukan

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Nunukan

Jl. P. Antasari No. 54 Telp. (0556) 24263 Fax. (0556) 22830 Nunukan Kode Pos 77482

650/01/SPPP-GIS-SBK/DPU-IJIN/VII/2008 Tanggal 1 Juli 2008

756.134.500

20-Des-08

20-Des-08

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 96

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

peta digital * Penyempurnaan sajian peta digital

Kelautan Sub Bidang : Peng.Pertanian dan Pedesaan lainnya Sub Bidang : Kep, SDM & Peng.Peranan Wanita Bidang : Telematika Sub Bidang : Aplikasi / Perangkat Lunak Sub Bidang : Telematika Lainnya

Studi Dampak Lingkungan Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Dumai, Propinsi RiauLingkup kegiatan:* Identifikasi kawasan perencanaan * Kajian terhadap produk Master Plan Persampahan Kota Dumai* Analisis sebaran dan resapan air limbah dari TPA sampah terhadap air tanah dan perairan* Analisis sebaran polusi udara dan bau sampah * Kajian tingkat kelayakan lingkungan (kesehatan masyarakat sekitar, sosial, ekonomi. lingkungan alam maupun lingkungan buatan)* Kajian dampak lingkungan (kesehatan masyarakat sekitar, sosial, ekonomi. lingkungan alam maupun lingkungan buatan) yang harus diantisipasi

Bidang : Tata LingkunganSub Bidang : Perencanaan UrbanSub Bidang : Teknik LingkunganBidang : SipilSub Bidang : Prasarana TransportasiSub Bidang : Prasarana KeairanBidang : Pengembangan Pertanian dan PedesaanSub Bidang : Pras.Sos.& Peng.Partisipasi Masy. Sub Bidang : KehutananSub Bidang : Perikanan dan KelautanSub Bidang : Peng.Pertanian dan Pedesaan lainnyaBidang : KesehatanSub Bidang : Penelt Kes dan Pengemb Kes MasyBidang KependudukanSub Bidang : Kep, SDM & Peng.Peranan WanitaBidang : TelematikaSub Bidang : Aplikasi / Perangkat LunakSub Bidang : Telematika Lainnya

Kota Dumai

Badan Perencana Pembangunan (Bappeda) Kota Dumai

Jl. Brigjen H.R. Soebrantas No. 153 Telp. (0765) 439202, Fax. (0765) 439212

36/BAPPEKO/2008KHM/133/AT/IV/2008Tanggal 24 Juni 2008

302.349.000

14 Des. 2008

14 Des. 2008

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 97

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Penyusunan Standard Harga Barang dan Jasa Kabupaten Bintan, Propinsi Kepulauan Riau Lingkup kegiatan: * Identifikasi dan klasifikasi harga barang dan jasa di pasaran * Kajian tingkat kewajaran harga pasar * Kajian spesifikasi barang dan jasa terkait dengan penentuan harga * Penyusunan rancangan standarisasi harga barang dan jasa * Penyusunan draf Peraturan Walikota/ Bupati tentang Standard Harga Barang dan Jasa Kabupaten Bintan,

Kajian Kebijakan Transportasi Multi Moda Pada Hari Libur Nasional Lingkup kegiatan: * Survei, identifikasi, klasifikasi, jenis, volume dan arah pergerakan sarana transportasi di KotaKota besar di Pulau Jawa pada hari-hari libur nasional * Kajian tingkat efektifitas dan efisiensi per jenis sarana transportasi di hari-hari libur nasional * Kajian tingkat keamanan, kenyamanan dan kelancaran jenis sarana transportasi * Pemetaan tingkat kepadatan dan kemacetan arus lalulintas di hari-hari libur nasional * Perumusan model alternatif, dan rekomendasi kebijakan transportasi multi moda pada hari libur Nasional

Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Perencanaan Urban Sub Bidang : Teknik Lingkungan Bidang : Sipil Sub Bidang : Prasarana Transportasi Sub Bidang : Prasarana Keairan Bidang : Telematika Sub Bidang : Aplikasi / Perangkat Lunak Sub Bidang : Telematika Lainnya Bidang Pertambangan dan Energi Sub Bidang : Ekonomi dan Konservasi Energi Sub Bidang : Pertambangan dan Energi lainnya Bidang : Perindustrian dan Perdagangan Sub Bidang : Industri Sub Bidanga : Perindustrian dan Perdag.Lainnya Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Perencanaan Urban Sub Bidang : Teknik Lingkungan Bidang : Sipil Sub Bidang : Prasarana Transportasi Bidang :Transportasi Sub Bidang : Perngembangan Sarana dn Sistem Transportasi Sub Bidang : Manajemen Sistem Transportasi Sub Bidang : Pengembangan transpotasi lainnya Bidang Kependudukan Sub Bidang : Kep, SDM & Peng.Peranan Wanita Bidang : Telematika Sub Bidang : Aplikasi / Perangkat Lunak Sub Bidang : Telematika Lainnya

Kabupaten Bintan

Badan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Bintan

Jl. Barek Motor No. 90-93 Telp. (0771) 463396 Kijang Bintan Timur

01/SPPP-JAKUN/BPKKD/2008 Tanggal 28 April 2008

99.250.000

12 Nov.2008

12 November 2008

Kota-kota tertentu

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia

Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Telp. 3456714 Faksimili 3456817

No. 004/K/P2KDIPA-0021/M.EKON/07/2008 Tanggal 21 Juli 2008

320.000.000

20-Des-08

20-Des-08

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 98

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gas Domestic Konversi Minyak Tanah ke Kompor dan Tabung Gas LPG Tahap I (Kabupaten Demak). Lingkup kegiatan: * Survai, identifikasi, klasifikasi dan pemetaan calon penerima program konversi minyak tanah ke kompor dan tabung gas LPG 3 Kg. * Sosialisasi, penyuluhan, pengenalan dan pelatihan pengoperasian dan pengamanan penggunaan Kompor dan Tabung Gas LPG, * Pemetaan jalur dan jaringan distribusi * Penempatan pos pengaduan masyarakat di setiap desa * Pelaksanaan distribusi kompor dan tabung gas LPG 3 Kg ke masyarakat yang berhak menerima. Gas Domestic Konversi Minyak Tanah ke Kompor dan Tabung Gas LPG Tahap II (Kabupaten Jepara). Lingkup kegiatan: * Survai, identifikasi, klasifikasi dan pemetaan calon penerima program konversi minyak tanah ke kompor dan tabung gas LPG 3 Kg. * Sosialisasi, penyuluhan, pengenalan dan pelatihan pengoperasian dan pengamanan penggunaan Kompor dan Tabung Gas LPG, * Pemetaan jalur dan jaringan distribusi * Penempatan pos pengaduan masyarakat di setiap desa * Pelaksanaan distribusi kompor dan tabung gas LPG 3 Kg ke masyarakat yang berhak menerima.

Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Pras.Sos.& Peng.Partisipasi Masy Bidang Kependudukan Sub Bidang : Kep, SDM & Peng.Peranan Wanita Bidang Pertambangan dan Energi Sub Bidang : Ekonomi dan Konservasi Energi Sub Bidang : Pertambangan dan Energi lainnya

Demak

Pertamina UPD IV Jateng- DIY

Jl. Pemuda Semaranmg

No. 1580/F.13500/ 2008-S3. Tanggal 01 Agustus 2008

1.287.000.000

20-Okt-08

20-Okt-08

Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Pras.Sos.& Peng.Partisipasi Masy Bidang Kependudukan Sub Bidang : Kep, SDM & Peng.Peranan Wanita Bidang Pertambangan dan Energi Sub Bidang : Ekonomi dan Konservasi Energi Sub Bidang : Pertambangan dan Energi lainnya

Jepara

Pertamina UPD IV Jateng- DIY

Jl. Pemuda Semaranmg

No. 2939/F.13500/ 2008-S3, Tanggal 04 November 2008

1.287.000.000

03-Feb-09

03-Feb-09

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 99

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

10

Penyusunan Indikator dan Pemetaan Daerah Rawan Pangan Kabupaten Pelelawan, Propinsi RiauLingkup kegiatan:* Survei dan klasifikasi data* Kajian indikator daerah rawan pangan* Verivikasi ulang daerah rawan pangan

11

12

Pengawasan Penyiapan Lahan/ Pematangan Tanah di Miruk Lam Rerdep, Labuy dan Neuheun * Survay orientasi lokasi * Pengukuran lapangan * Test kepadatan lahan * Penilaian kesiapan lahan * Pemetaan sebaran daerah rawan pangan untuk konstruksi Penyusunan Feasibility Study (FS) Kawasan Pariwisata Giribangun di Kabupaten Karanganyar * Survey dan identifikasi lokasi * Kajian trend perkembangan arus wisata ziaran ke kawasan Pemakanan Giribangun * Kajian kebutuhan layanan * Perhitungan nilai ekonomis investasi parasarana wisata kawasan * Penjaringan aspirasi masyarakat sekitar kawasan pemakanan Giribangun

Bidang : Pengembangan Pertanian dan PedesaanSub Bidang : Pras.Sos.& Peng.Partisipasi Masy. Sub Bidang : Peng.Pertanian dan Pedesaan lainnyaBidang : KesehatanSub Bidang : Penelt Kes dan Pengemb Kes MasyBidang KependudukanSub Bidang : Kep, SDM & Peng.Peranan WanitaBidang : Tata LingkunganSub Bidang : Perencanaan UrbanSub Bidang : Teknik LingkunganBidang : TelematikaSub Bidang : Aplikasi / Perangkat LunakSub Bidang : Telematika Lainnya Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Perencanaan Urban Sub Bidang : Teknik Lingkungan Bidang : Sipil Sub Bidang : Prasarana Transportasi Sub Bidang : Prasarana Keairan Bidang : Kepariwisataan Sub Bidang : Permintaan, aspek transportasi dan studi dampak pariwisata Sub Bidang : Penyiapan Fasilitas Wisata Sub Bidang : Museum, Benda sejarah, margasatwa, kerajinan Sub Bidang : Kepariwisataan Lainnya Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Pengembangan Wilayah dan Kota Sub Bidang : Teknik Lingkungan Bidang : Pengembangan Pertanian dan

Kab. Pelelawan, Prop. Riau

Bappeda Kab. Pelelawan

Jl. Maharaja Indra No. 370, Pangkalan Kerinci, Kab. Pelelawan

903/Bappeda-PIPDRP/2008/05, tanggal 31 Juli 2008

311.787.500

30 Nov.2008

30 Nov. 2008

Kab. Aceh Besar, Propinsi NAD

BRR NAD- NIAS, Regional I Satker. RR Pembangunan dan Rehabilitasi Sarana dan Prasarana NAD Wilayah I

Jl. Ikhlas No. 03 Banda Aceh

KONT-0054/BRR.499377/KS.I/VI/2008, tanggal 25 Juni 2008

830.770.000

22 Sept.2008

22 Sept.2008

Kab. Karangnyar, Prop. Jawa Tengah

Bappeda kab. Karanganyar,

Jl. KH. Wahid Hasyain, Karangnyar

027/98/PPK/2008, tanggal 2 Desember 2008

44.050.000

30-Des-08

30-Des-08

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 100

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Pedesaan Sub Bidang : Pras.Sos.& Peng.Partisipasi Masy. Sub Bidang : Peng.Pertanian dan Pedesaan lainnya

13

Pembinaan Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) Lingkup kegiatan: * Pembentukan kelompok binaan * Penyiapan materi pembinaan POKMASWAS * Fasiliatsi pembinaan POKMASWAS * Penyiapan Nara Sumber * Pelaksanaan kegiatan pembinaan POKMASWAS * Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

14

Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan Bagi Masyarakat (Tentang Pengelolaan kawasan pesisir dan lautan) Bagi Masyarakat * Inventatarisasi Peraturan perundangan-undangan tentang Pengelolaan kawasan pesisir dan lautan * Pembentukan kelompok binaan * Sosialisasi Peraturan perundangan-undangan tentang Pengelolaan kawasan pesisir dan lautan

Bidang : Pengembangan Pertanian & Pedesaan Sub Bidang : Pras.Sos.& Peng.Partisipasi Masy. Sub Bidang : Kehutanan Sub Bidang : Perikanan dan Kelautan Sub Bidang : Peng.Pertanian dan Ped.lainnya Bidang Kependudukan Sub Bidang : Kep, SDM & Peng.Peranan Wanita Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Pengembangan Wilayah dan Kota Sub Bidang : Teknik Lingkungan Bidang : Pengembangan Pertanian & Pedesaan Sub Bidang : Pras.Sos.& Peng.Partisipasi Masy. Sub Bidang : Kehutanan Sub Bidang : Perikanan dan Kelautan Sub Bidang : Peng.Pertanian dan Ped. lainnya Bidang Kependudukan Sub Bidang : Kep, SDM &

Kabupaten Bintan

Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bintan Satuan Kerja Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang (COREMAP II) Kabupaten Bintan

Jl. Riau No. 15 Tanjungpinang Telp./ Fax : 0771-314836

SPPP-49/902/CRMPDPK-BTN/XI/2008, tanggal 14 Nopember 2008

87.769.000

13-Des-08

13 Desember 2008

Kabupaten Bintan

Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bintan Satuan Kerja Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang (COREMAP II) Kabupaten Bintan

Jl. Riau No. 15 Tanjungpinang Telp./ Fax : 0771-314836

SPPP-31/902/CRMPDPK-BTN/IX/2008, tanggal 23 September 2008

21.945.000

22 Oktober 2008

22 Oktober 2008

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 101

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Peng.Peranan Wanita Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Pengembangan Wilayah dan Kota Sub Bidang : Teknik Lingkungan

15

Pemataan Potensi Ekonomi Daerah Kabupaten Grobogan Lingkup kegiatan: * Identifikasi dan sebaran potensi ekonomi daerah * Orintasi kawasan perencanaan pemetaan * Interpretasi citra penginderaan jauh (Foto udara dan citra satelite) * Pembuatan peta dasar * Survey teristrial

16

Pengawasan Teknis Pembangunan Museum Kabupaten Malinau Lingkup kegiatan: * Survey struktur tanah dan pengukuran lahan * Pembuatan Detail Engineering Design (DED) bentuk, struktur bangunan, dan landscap * Design struktur jaringan elektricl dan mekanical bangunan * Design struktur jaringan drainase lingkungan museum * Design ruang penyimpanan benda-benda bersejarah serta kantor pengelola museum

Bidang : Pengembangan Pertanian & Pedesaan Sub Bidang : Pras.Sos.& Peng.Partisipasi Masy. Sub Bidang : Kehutanan Sub Bidang : Perikanan dan Kelautan Sub Bidang : Peng.Pertanian dan Ped.lainnya Bidang Kependudukan Sub Bidang : Kep, SDM & Peng.Peranan Wanita Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Pengembangan Wilayah dan Kota Sub Bidang : Teknik Lingkungan Bidang : Sipil Sub Layanan : Jasa Nasehat Pra-Disain dan Disain Enggineering Bangunan Bidang : Kepariwisataan Sub Layanan : Museum, Bendabenda Sejarah, Margasatwa, Kerajinan dll Bidang : Pendidikan Sub Layanan : Pendididkan Lainnya

Kabupaten Grobogan

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Grobogan

Jl. S. Parman No. 23 Kab. Grobogan Telp. 0292421200,421084,421040 pswt 141-201-146 Purwodadi Grobogan 58111

050/293.a/XII/2008 tgl. 07 Juli 2008

93.385.000

05 Oktober 2008

05 Oktober 2008

Kabupaten Malinau

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malinau

Jl. Raja Pandita RT. V No. 44A Malinau, Telp./Fax. (0553) 21276

640.03/KONTRAK/PPTKPWS.PMKM/DPU/XI/2008, Tgl. 07 Nopember 2008

85.200.000

05-Mei-09

05-Mei-09

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 102

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

17

Pengawasan Teknis Pembangunan Kolam Renang Di Sport Center Kabupaten MalinauLingkup kegiatan:* Survay orientasi lokasi* Pengukuran lapangan* Test kepadatan lahan* Penilaian kesiapan lahan* Design ruang penunjang pada kolam renang* Design struktur jaringan elektricl dan mekanical bangunan di sport center* Design struktur jaringan drainase lingkungan kolam renang

Bidang : SipilSub Layanan : Jasa Nasehat Pra-Disain dan Disain Enggineering Pekerjaan Teknik Sipil KeairanBidang : Jasa Inspeksi TeknisSub Layanan : Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Istalasi Pekerjaan Teknik Sipil KeairanBidang : KepariwisataanSub Layanan : Pengelolaan Fasilitas WisataBidang : Pengembangan Pertanian dan PedesaanSub Layanan : Prasarana Sosial dan Pengembangan / Partisipasi Masyarakat

Kabupaten Malinau

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malinau

Jl. Raja Pandita RT. V No. 44A Malinau, Telp./Fax. (0553) 21276

01.C/KNTK-SV.KR/CK-DPU/X/2008,Tgl. 30 Oktober 2008

85.400.000

27-Apr-09

27-Apr-09

Jumlah Tahun 2008

6.585.849.491 Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Pengembangan Wilayah dan Kota Sub Bidang : Teknik Lingkungan Bidang : Sipil Sub Bidang : Prasarana Transportasi Sub Bidang : Prasarana Keairan Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Pras.Sos.& Peng.Partisipasi Masy. Sub Bidang : Kehutanan Sub Bidang : Perikanan dan Kelautan Sub Bidang : Peng.Pertanian dan Pedesaan lainnya

TAHUN 2007
1

Penyusunan Program Integrasi Sektoral Pemulihan Kota-Kota di Wilayah NAD dan Nias Pasca Bencana (Paket II.5.3. Singkil) * Review RTRW dan Doekuem-dokumen perencanaan pembangunan lainnya * Kajian tinkat singkronisasi, kekosongan, integrasi dan sinergitas program (inprastruktur, perkim dan ekonomi wilayah) * Kajian Sektor Strategis * Fasilitasi penumbuhan partisipasi semaustakeholde pembangunan di Aceh Singkil * Fasilitasi penyelenggaraan Stakeholder Meeting Forum di daeah

Aceh Singkil District

Satker BRR Penataan Ruang dan Lingkungan Permukiman, Direktorat Penataan Ruang, BRR NAD - Nias

Jl. Muhamad Hasan (Jl. Elok), Desa Butoh, Banda Aceh

294/KTR-JS/BRR.889422/VI/2007, 23 Juni 2007

670.719.000

20-Des-07

20-Des-07

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 103

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Penyusunan Rencana Tata Ruang Kabupaten Kendal * Pemetaan potensi dan sebaran sumberdaya laut * Penyusunan rencana pengelolaan sumberdaya laut * Penyusunan site plann lokasi pembangunan prasrana pendukung * Penyusunan Rencana Tata Ruang Pesisir dan Laut

Penyusunan DED Ruang Kelas SD/MI Kabupaten Semarang * Survey struktur tanah dan pengukuran lahan * Pembuatan Detail Engineering Design (DED) bentuk, struktur bangunan, dan landscap * Design struktur jaringan elektricl dan mekanical bangunan * Design struktur jaringan drainase lingkungan sekolah * Design tata ruang kelas dan tanam bermain siswa * Fasilitasi penyelenggaraan Public Hearing Komite Sekolah dan orang tua siswa

Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Pengembangan Wilayah dan Kota Sub Bidang : Teknik Lingkungan Bidang : Sipil Sub Bidang : Prasarana Transportasi Sub Bidang : Prasarana Keairan Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Pras.Sos.& Peng.Partisipasi Masy. Sub Bidang : Kehutanan Sub Bidang : Perikanan dan Kelautan Sub Bidang : Peng.Pertanian dan Pedesaan lainnya Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Pengembangan Wilayah dan Kota Sub Bidang : Teknik Lingkungan Bidang : Sipil Sub Bidang : Prasarana Transportasi Sub Bidang : Prasarana Keairan Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Pras.Sos.& Peng.Partisipasi Masy. Bidang : Telematika Sub Bidang : Aplikasi / Perangkat Lunak Sub Bidang : Telematika Lainnya

Kabupaten Kendal

Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Jateng

Jl. Imam Bonjol No. 134 Semarang

096/SPP/KP3K/IV/2007, 30 April 2007

294.871.000

27-Sep-07

27-Sep-07

Kabupaten Semarang

Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang

Jl. Gatot Subroto No. 20B Komplek Perkantoran Sewakul Ungaran

027/1382/2007, 29 Juni 2007

292.500.000

22-Agust-07

22-Agust-07

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 104

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Konsultan Pendampingan Masyarakat dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) * Koordinasi,konsultasi dan konsolidasi dengan seluruh stakeholder * Survey sosial partisipatif dan pemetaan data kemiskinan * Identifikasi potensi pengebangan ekonomi usaha kecil * Fasiliatsi penyaluran dana bantuan langsung masyarakat melalui 90 unit lembaga keuagan mikro (LKM) yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi NAD masingmasing Rp.480.000.000,- per LKM * Fasilitasi Pendampingan pengembangan LKM * Fasilitasi pendampingan penumbuhan kegiatan ekonomi usaha kecil di masyarakat utamanya masyarakat miskin

Penyusunan Tataran Transportasi Lokal (TATRALOK) Kota Semarang Tahun 2007 * Kajian terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah/ Kota * Evaluasi terhadap sistem transportasi kota/ wilayah * Perumusan Perencanaan pengelolaan sistem transportasi kota/ wilayah * Penyusunan Konsep Traffict Management System * Perumusan Konsep Digital Otomatic Traffict Light * Fasilitasi stakeholder meeting

Bidang : Keuangan Sub Bidang : Pengembangan Lembaga Keuangan Non Bank Sub Bidang : Keuangan Lainnya Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Pras.Sos.& Peng.Partisipasi Masy. Sub Bidang : Kehutanan Sub Bidang : Perikanan dan Kelautan Sub Bidang : Peng.Pertanian dan Pedesaan lainnya Bidang : Telematika Sub Bidang : Aplikasi / Perangkat Lunak Sub Bidang : Telematika Lainnya Bidang : Perindustrian dan Perdagangan Sub Bidang : Industri Sub Bidanga : Perindustrian dan Perdag.Lainnya Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Pengembangan Wilayah dan Kota Sub Bidang : Teknik Lingkungan Bidang : Sipil Sub Bidang : Prasarana Transportasi Bidang : Telematika Sub Bidang : Aplikasi / Perangkat Lunak Sub Bidang : Telematika Lainnya

NAD

BRR NAD- NIAS, Satuan Kerja BRR Pemberdayaan Ekonomi dan Pengembangan Usaha NAD, PPK Lembaga Keuangan Mikro

Jl. Tgk Imum Lueng Bata No. 28-34, Banda Aceh

S.Print-025.080/BRR.888910/PPKLKM/VII/2007, 16 Juli 2007

1.652.450.000

15-Des-07

15-Des-07

Kota Semarang

Dinas Perhubungan Kota Semarang

Jl. Tambak Aji Raya No.5 Ngaliyan Semarang, Telp. 024 - 8662389.

510.2/7517/2007, 3 September 2007

227.200.000

15-Des-07

15-Des-07

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 105

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Pendampingan Biaya Operasional Program Paket dan Replikasi P2KP di Kabupaten Brebes* Review and evaluasi pelaksanaan dan keberlanjutan program P2KP tahap I Stage I (19992002) di Kab. Brebes* Evaluasi perkembangan peran dan fungsi Badan Keswaadayaan Masayarakat (BKM) dan Kelompok Swadaya Masayarakat (KSM) dalam melanjutkan program penanggulangan kemiskinan* Penjaringan aspirasi masyarakat dan survey kepuasan anggota Kelompok Swadaya Masayarakat (KSM) terkadap pelayanan Badan Keswaadayaan Masayarakat BKM

Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Pulau Sebatik di Kabupaten Nunukan,Propinsi Kalimantan Timur Rincian pekerjaan mencakup : * Survey Orientasi Lokaksi * Interpretasi citra penginderaan jauh * Survey Teristerial * Kajian potensi dan sebaran sumberdaya wilayah * Kajian aspek sosial, ekonomi dan Budaya * Penyelenggaraan dengan pendapat dan penjaringan asapirasiu masyarakat di perbatasan antar negara yang tinggal di Pulau Sebatik * Perumusan konsep dan rekomendasi hasil penelitian

Bidang : KeuanganSub Bidang : Pengembangan Lembaga Keuangan Non BankSub Bidang : Keuangan LainnyaBidang : Pengembangan Pertanian dan PedesaanSub Bidang : Pras.Sos.& Peng.Partisipasi Masy. Sub Bidang : KehutananSub Bidang : Perikanan dan KelautanSub Bidang : Peng.Pertanian dan Pedesaan lainnyaBidang : TelematikaSub Bidang : Aplikasi / Perangkat LunakSub Bidang : Telematika LainnyaBidang : Perindustrian dan PerdaganganSub Bidang : IndustriSub Bidanga : Perindustrian dan Perdagangan Lainnya Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Pengembangan Wilayah dan Kota Sub Bidang : Teknik Lingkungan Bidang : Sipil Sub Bidang : Prasarana Transportasi Sub Bidang : Prasarana Keairan Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Pras.Sos.& Peng.Partisipasi Masy. Sub Bidang : Kehutanan Sub Bidang : Perikanan dan Kelautan Sub Bidang : Peng.Pertanian dan Pedesaan lainnya Sub Bidang : Aplikasi / Perangkat Lunak Sub Bidang : Telematika Lainnya

Kabupaten Brebes

Bappeda Pemerintah Kabupaten Brebes

Jl. Jenderal Sudirman No. 159 Brebes 52212 , Telp. 0283-672429

050/558/2007, Tgl. 25 Juli 2007

589.376.000

22-Des-07

22-Des-07

Pulau Sebatik di Kabupaten Nunukan,Propinsi Kalimantan Timur

Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (BAPEDALDA) Kab. Nunukan Prop. Kalimantan Timur

Jl. P. Antasari No. 88 Telp (0556) 22908 / Fax. (0556) 77482

No. 660/296/B.I/BPDL/IX/2007 Tanggal, 17 September 2007

415.000.000

3,5

30 Desember 2007

30 Desember 2007

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 106

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Pengawasan Pemeliharaan Jalan di Kabupaten Bengkalis,Propinsi Riau Lingkup pekerjaan meliputi : - Pengukuran panjang, lebar dan ketebalan sebaran material hotmix sesuai dengan gambat teknis - Tes laboratorium campuran amterial aspal, pasir dan spilt - Pengawasan pelaksanaan pekerjaan lapangan, base cam, dan administrasi pelaporan - Pengawasan jadwal pelaksanaan dan penyelesaian

10

Konsultan Independen Verifikasi Rumah-Rumah Bermasalah di Kab. Bireuen, Kab. Aceh Jaya, dan Kab. Aceh Singkil Lingkup pekerjaan meliputi : * Identivikasi bangunan, ukuran. luas, bentuk dan status dan ukuran tanah * Identifikasi daftar penghuni dan calon penghuni * Identifikasi permasalahan * Verifikasi gambar teknis dan wujud bangunan * Kajian lingkungan permukiman yang dibangun, * Dokumentasi eksisting lingkungan sekitar. Penyusunan RTBL Kawasan Wisata Ziarah Gunung Muria * Survey dan identifikasi lokasi * Kajian trend perkembangan arus wisata ziaran ke kawasan Wisata Ziarah Gunung Muria * Kajian kebutuhan layanan * Perhitungan nilai ekonomis investasi parasarana wisata kawasan * Penjaringan aspirasi masyarakat sekitar kawasan Wisata Ziarah Gunung Muria

Bidang : Sipil Sub Bidang : Prasarana Transportasi Sub Bidang : Prasarana Keairan Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Pengembangan Wilayah dan Kota Sub Bidang : Teknik Lingkungan Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Pras.Sos.& Peng.Partisipasi Masy. Sub Bidang : Peng.Pertanian dan Pedesaan lainnya Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Pengembangan Wilayah dan Kota Sub Bidang : Teknik Lingkungan Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Pras.Sos.& Peng.Partisipasi Masy. Sub Bidang : Peng.Pertanian dan Pedesaan lainnya Bidang : Jasa Penilai Bidang : Kepariwisataan Sub Bidang : Permintaan, aspek transportasi dan studi dampak pariwisata Sub Bidang : Penyiapan Fasilitas Wisata Sub Bidang : Museum, Benda sejarah, margasatwa, kerajinan Sub Bidang : Kepariwisataan Lainnya Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Pengembangan Wilayah dan Kota Sub Bidang : Teknik Lingkungan

Kab. Bengkalis

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten (DPU) Bengkalis

Jl. Antara, Bengkalis

326/SPKP/DPU/2007, Tgl 22 Agustus 2007

879.000.000

21 Des. 2007

21 Des. 2007

Kab. Bireuen, Kab. Aceh Jaya, dan Kab. Aceh Singkil Propinsi NAD

BRR NAD - Nias Satker Sementara Bantuan Perumahan dan Permukiman Kembali

Jl. T. Umar Lorong Sakti No. 3 Banda Aceh

02/KONT/ PPK-II/SKS-BRR-BPPK/2007, tanggal 8 November 2007

494.120.000

20-Des-07

20-Des-07

Kab. Kudus, Prop. Jawa Tengah

Bappeda Kab. Kudus

Jl. Jend. Soedirman, Kudus

050/Bappeda/IX/2007, tanggal 14 September 2007

247.000.000

30-Des-07

30-Des-07

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 107

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Pras.Sos.& Peng.Partisipasi Masy. Sub Bidang : Peng.Pertanian dan Pedesaan lainnya

11

Fasilitasi Pertemuan Koordinasi Nasional Interdep Agropolitan Propinsi Jawa Tengah Lingkup pekerjaan meliputi : * Koordinasi dan konsultasi antara instansi terkait * Penyiapan lokasi kegiatan * Penyiapan akomodasi pertemuam (rapat koordinasi nasional) * Penyiapan lokasi studi banding

Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Pengembangan Wilayah dan Kota Sub Bidang : Teknik Lingkungan Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Pras.Sos.& Peng.Partisipasi Masy. Sub Bidang : Peng.Pertanian dan Pedesaan lainnya Bidang : Telematika Sub Bidang : Aplikasi / Perangkat Lunak Sub Bidang : Telematika Lainnya

Jawa Tengah

Satker Penyediaan Prasarana dan Sarana Agropolitan (P2SAGRO), DPU Cipta Karya Propinsi Jawa Tengah,

Jl. Madukoro Blok AA - BB Semarang, Telp. / Fax. 024 7608435

No. PD.02.03 / P2SA / K / KONAS - 04, Tgl. 9 April 2007

292.875.000

09-Jul-2007

09-Jul-2007

6.055.111.000

TAHUN 2006
1 Penyusunan Master Plan Pengembangan Kawasan Wisata Selat Baru Lingkup kegiatan : * Evaluasi dan Analisis Kondisi Exsisting dan potensi wiasata (aspek teknis, operasional, permintaan jasa pariwisata, peluang pasar dan peluang investasi baik lokal, nasional ataupun internasional. * Kajian aspek lingkungan, sosial, ekonomi dan Budaya * Kajian aspek finansial investasi pengembangan kawasan * Kajian kebutuhan fasilitas yang perlu dibangun. * Penyusunan pencana dan
Bidang : Kepariwisataan Sub Bidang : Permintaan, aspek transportasi dan studi dampak pariwisata Sub Bidang : Penyiapan Fasilitas Wisata Sub Bidang : Museum, Benda sejarah, margasatwa, kerajinan dll Sub Bidang : Kepariwisataan Lainnya Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Pengembangan Wilayah dan Kota Sub Bidang : Teknik Lingkungan Bidang :

Selat Baru, Kabupaten Bengkalis

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Kabupaten Bengkalis

Jalan Antara No. 451 Telp. (0766) 22224 Bengkalis 28751

26/SPKP/BAPPEDA/2006, Tgl 2 Oktober 2006

495.770.000

2,5

22-Des-06

22-Des-06

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 108

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

penyiapan sarana dan prasarana obyek wisata di kawasan wisata Selat Baru terdiri dari pelestarian lingkungan (alam & budaya), peningkatan partisipasi masyarakat, meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal dan daerah * Penyusunan rancangan rencanaInduk (master plan) pengembangan kawasan wisata Selat Baru * Penyusunan Indikasi program dan tahapan pembangunan * Penyusunan Draf Peraturan Daerah tentang Master Plan Pengembangan Kawasan Wisata Selat Baru Analisis Perilaku Wisman Timur Tengah * Mempercepat pertumbuhan pasar baru pariwisata Indonesia * Menyediakan informasi perilaku wisman dari negaranegara di Kawasan Timur Tengah * Tersusunnya buku yang berisi tentang tingkah laku konsumen (wisman) dari negara-negara di Kawasan Timur-Tengah * Menganalisa dan merencanakan strategi pemasaran pariwisata Indonesia untuk kawasan wisata yang banyak dikunjungi para wisatawan asing terutama dari negara Timur Tengah

Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Pras.Sos.& Peng.Partisipasi Masy. Sub Bidang : Peng.Pertanian dan Pedesaan lainnya Bidang : Telematika Bidang : Sipil Sub Bidang : Prasarana Transportasi Sub Bidang : Prasarana Keairan

Bidang : Kepariwisataan Sub Bidang : Permintaan, aspek transportasi dan studi dampak pariwisata Sub Bidang : Penyiapan Fasilitas Wisata Sub Bidang : Museum, Benda sejarah, margasatwa, kerajinan dll Sub Bidang : Kepariwisataan Lainnya

Indonesia

Direktorat Pengembangan Pasar, Ditjen Pemasaran, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

Jalan Medan Merdeka Barat No. 17 Jakarta Pusat 10110

02/SPP/DPP/Kontrak/ Timteng/IX/2006 Tgl. 25 September 2006

497.400.000

12-Des-06

12-Des-06

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 109

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Pengelolaan Sumberdaya Alam Skala Kecil (PSDASK) Melalui Pengelolaan Terpadu untuk Perlindungan dan Rehabilitasi Wilayah Pesisir dan Laut Desa Toli-Toli Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara * Peningkatan kapasitas pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut * Perbaikan lingkungan melalui perencanan dan implementasi partisipatif dalam pengelolaan sumberdaya pesisir berkelanjutan * Pendampingan pengembangan mata pencaharian alternatif melalui pelatihan dan bimbingan teknis (intek) serta pendampingan kelompok usaha * Pengelolaan data dan informasi spasial untuk meningkatkan akses mengenai sumberdaya pesisir dan laut * Melakukan sekgiatan suvey dan Pemataan * Peninjauan legislatif dan penegakan hukum, untuk memperkuat kerangka hukum pnegeloaan sumberdaya pesisir dan laut * Pengelolaan sumberdaya alam skala kecil di tingkat desa dengan dilaksanakannya uji coba terhadap perencanaan hirarki melalui kegiatan peningkatan kapasitas kelembagaan dan masyarakat * Memberikan konstribusi baik secara langsung maupun tak langsung terhadap upaya peningkatan pendapatan kelompok masayarakat sasaran

Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat Sub Bidang : Perikanan dan Kelautan Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Pengembangan Kota dan Wilayah Sub Bidang : Tehnik Lingkungan

Desa Toli-Toli Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe, Prop. Sulawesi tenggara

Satuan Kerja Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (Marine Coastal Resources Management Project / MCRM) Kab. Konawe

Jl. Inolobunggadue ( Kompleks Perkantoran Pemda Kab. Konawe) Telp. 0408-21090 / Fax. 040821005 Unaaha- Sulawesi Tenggara

01/Kontrak/MCRM-Knw/IX/2006 Tgl. 7 September 2006

1.096.546.000

04-Jan-07

04-Jan-07

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 110

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Penyusunan Grand Strategi Pengelolaan Lingkungan Pesisir di Kabupaten Brebes dan Kota Tegal * Rencana strategi pengelolaan sumberdaya lingkungan pesisir * Rencana pembangunan Sosial Ekonomi, Sumberdaya Alam , Ekologi dan Pemerintahan Tersusunnya pola pencegahan, pengendalian, penanggulangan kerusakan dan pencemaran pesisir serta pelestarian ekosistem * Tercapainya indikator kinerja, lokasi, volume kegiatan, unit kerja dan jangka waktu penanganan dalam pengelolaan pesisir secara terpadu secara tepat dan multi guna di masa mendatang. * Tersedianya peta desa dengan skala 1 : 5.000 mengenai kerusakan akibat abrasi, kerusakan mangrove, intrusi air laut, pemanfaatan tanah timbul * Penetapan basis data pesisir * Melakukan analisis, mengevaluasi dan merencanakan daerah yang bersangkutan sampai dengan merekomendasikannya agar dalam pengelolaan Sumber Daya Alam Lingkungan Pesisir dapat terjaga kelestariannya. * Pelaporan Penyusunan Konsep Rencana Pengelolaan Perikanan Pantai Selatan Jawa Tengah * mengkaji potensi sumberdaya ikan dan persebarannya di wilayah Pantai Selatan Jawa Tengah * Mengkaji sosial budya masyarakat nelayan terkait dengan pendapatan dan kesejahteraannya * Menyusun Konsep Rencana Pengelolaan Perikanan (RPP) dalam menjaga kelestarian sumberdaya dan

Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat Sub Bidang : Perikanan dan Kelautan Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Pengembangan Kota dan Wilayah Sub Bidang : Tehnik Lingkungan

Kabupaten Brebes dan Kota tegal

Badan Pengelolaan dan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPPEDAL) Propinsi Jawa Tengah

Jl. Setia Budi (Komplek Diklat Provinsi Jawa tengah) Srondol - Semarang 50263 Telp. 024-7478813 / Fax 024- 7475453

050/Bpdl.Sekr/0974 Tgl. 6 Juli 2006

209.401.500

02-Des-06

02-Des-06

Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat Sub Bidang : Perikanan dan Kelautan Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Pengembangan Kota dan Wilayah Sub Bidang : Tehnik Lingkungan

Pantai Selatan Jawa Tengah

Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Tengah

Jl. Imam Bonjol No. 134 Semarang

125/SPP/APBN-03/JATENG/VI/ 2006 Tgl. 26 Juni 2006

246.647.500

23-Nop-06

23-Nop-06

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 111

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

keberlanjutannya * Menyusun tindak lanjut pengelolaan perikanan di wilayah perairan Pantai Selatan Jateng * Merencanakan perogram pemanfataan dan pengembangan perikanan tangkap pada tingkat optimum dan Melakukan konservasi habitat dan lingkungan secara berkalenjutan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Gunung Tidar di Kota Magelang* Survey dan identifikasi lokasi* Kajian trend perkembangan arus wisata ziaran ke kawasan Gunung Tidar* Kajian kebutuhan layanan* Perhitungan nilai ekonomis investasi parasarana wisata kawasan* Penjaringan aspirasi masyarakat sekitar kawasan Wisata Ziarah Gunung Tidar

Bidang : KepariwisataanSub Bidang : Permintaan, aspek transportasi dan studi dampak pariwisataSub Bidang : Penyiapan Fasilitas WisataSub Bidang : Museum, Benda sejarah, margasatwa, kerajinanSub Bidang : Kepariwisataan LainnyaBidang : Tata LingkunganSub Bidang : Pengembangan Wilayah dan KotaSub Bidang : Teknik LingkunganBidang : Pengembangan Pertanian dan PedesaanSub Bidang : Pras.Sos.& Peng.Partisipasi Masy. Sub Bidang : Peng.Pertanian dan Pedesaan lainnya

Kota Magelang, Prop. Jawa Tengah

Bappeda Kota Magelang

Jl, Mertoyudan, Kompleks Balaikota Magelang,

125/Bappeda/VIII/2006, tanggal 12 Agustus 2006

210.000.000

11-Des-07

11-Des-07

2.755.765.000

TAHUN 2005
1 Pelatihan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Laut Terpadu / ICZPM 1 (Satu) Paket * Fasilitasi Pelatihan Kelompok Masyarakat Peduli Dalam Program Pengelolaan Sumberdaya Laut * Pelatihan Program ICZPM bagi staf Pemda dan kelompok masyarakat * Fasilitasi Kegiatan Pelatihan (hotel, akomodasi, materi training, Pelatih, praktek lapangan, transportasi dll) * Mengetahui tentang karekateristik, Dinamika Ekosistem Wilayah Pesisir
Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat Sub Bidang : Perikanan Sub Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Lainnya Bidang : Pendidikan Sub Bidang : Pendidikan lainnya Bidang : Kependudukan dan Pengembangan

Kota Kendari Propinsi Sulawesi Tenggara

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara Unit Pelaksana Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (MCRM) Propinsi Sulawesi Tenggara

Jl. Mayjen S. Parman No. 9 Kendari

80/KK/MCRM/X/2005 Tgl. 31 Oktober 2005

237.622.000

1,5

14-Des-05

14-Des-05

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 112

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

dan Hubungan Timbal Balik dengan Ekosistem Lain (Interelation of upland and low land) secara Biofisik Sosekbud. * Memberikan Metoda Teknik Pengolahan, Analisis dan Interprestasi Data Biofisik serta Hukum dan Kelembagaan yang diperlukan * Melakukan Pendekatan dan Teknik implementasi Pembangunan Wilayah Pesisir Laut secara Terpadu. * Analisis Kemampuan Menyusun Rencana Pembangunan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Laut Secara Terpadu * Penyiapan materi pelatihan dan penyiapan lokasi pelatihan Survey dan Pemetaan Detail Lokasi Terpilih 1 (satu) Paket * Pengumpulan Data dan Informasi dalam pelaksanaan ekowisata * Tersedianya Data Peta Detail Kawasan Terpilih untuk Pengembangan Ekowisata * Survey dan Pemetaan Detail dengan tingkat kerincian peta skala 1 : 10.000 * Penetapan Basis Data Pesisir dan Laut * Kompilasi Data Baseline dan Tematik untuk mengevaluasi dan merencanakan daerah yang bersangkutan * Melakukan Analisis citra satelit * Pelaporan Pembuatan Dokumen Rencana Pengelolaan Obyek Wisata Oleh Masyarakat di Kawasan Gumuk Pasir, Kawasan Code Utara, Kawasan Candi Abang, Propinsi DIY Lingkup pekerjaan mencakup : * Survay Eksisting * Identifikasi potensi dan

Sumberdaya Manusia dan Peranan Wanita Sub Bidang : Pengembangan Sumberdaya Manusia

Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat Sub Bidang : Perikanan Sub Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Lainnya Bidang : Pendidikan Sub Bidang : Pendidikan lainnya Bidang : Kependudukan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Peranan Wanita Sub Bidang : Pengembangan Sumberdaya Manusia Bidang : Kepariwisataan Sub Bidang : Permintaan, aspek transportasi dan studi dampak pariwisata Sub Bidang : Penyiapan Fasilitas Wisata Sub Bidang : Museum, Benda sejarah, margasatwa,

Kab. Buton Propinsi Sulawesi Tenggara

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara Unit Pelaksana MCRM Propinsi Sulawesi Tenggara

Jl. Mayjen S. Parman No. 9 Kendari

42/KK/MCRM/IX2005, Tgl. 3 September 2005

219.554.500

31-Des-05

31-Des-05

Gumuk Pasir, Kawasan Code Utara, Kawasan Candi Abang Propinsi DIY

Badan Pariwisata Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Jalan Malioboro No. 56 Yogyakarta

556/1378 Tgl. 18 Oktober 2005

236.258.000

16-Des-05

16-Des-05

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 113

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

permasalahan * Penyusunan draf Alternatif Model Pengelolaan kawasan wisata oleh masyarakat setempat * Presentasi dan pelaporan

kerajinan dll Sub Bidang : Kepariwisataan Lainnya

Fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat Untuk Pengembangan Perumahan Swadaya dengan fasilitas Perbankan * Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat Untuk Pengembangan Perumahan Swadaya dengan fasilitas Perbankan * Fasilitasi terselenggaranya kegiatan Dengar Pendapat / Public Hearing di tingkat Pemda dan Masyarakat * Survay bersama masyarakat dan aparatur Pemda untuk identifikasi kebutuhan Perumahan Swadaya * Bantuan Teknik untuk Perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi serta Pelaporan Proyek * Koordinasi dan Konsultasi dengan Kalangan Perbankan untuk Implementasi Program Pember dayaan Masyarakat Untuk Pengembangan Perumahan Swadaya dengan fasilitas Perbankan * Pelatihan Peningkatan Kapasitas Kemampuan Aparatur Pemda dan Masyarakat untuk mengelola Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Pengembangan Perumahan Swadaya dengan fasilitas Perbankan * Fasilitasi pengorganisasian masyarakat penerima program * Fasilitasi penumbuhan partisipasi Pemda, Perbankan, Masyarakat dan Stakeholder dalam rangka menysukseskan Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Pengembangan Perumahan Swadaya dengan

Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat Sub Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Lainnya Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Pengembangan Kota dan Wilayah Sub Bidang : Tehnik Lingkungan

Kab/ Kota Pinrang, Enrekang, Tana Toraja, Palopo, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timu, Propinsi Sulawesi Selatan

SKS Pemberdayaan Komunitas Perumahan Propinsi Sulawesi Selatan, Dinas Tata Ruang dan Permukiman Prop. Sulsel, Dep. PU

Jl. Jend. Urip Sumohardjo, KM. 6 (Komp PAM) Panaikang, Makassar

KU.08.08/V/SPJK/KONSOL//PKP-SS/VII/ 2005 Tgl. 18 Juli 2005

1.156.137.500

14-Des-05

14/12/2005

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 114

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

fasilitas Perbankan. * Mengakomodasi Pengaduan Masyarakat dan penyelesasian konflik.

Penelitian dan Pengembangan Biota Laut di kapulauan Karimunjawa * Penelitian dan dan penyelaman laut untuk inventarisasi terumbu karang dan biota laut * Penyelaman dan Pemotretan bawah air untuk mendeteksi potensi terumbu karang dan biota laut* Interpretasi photo udara dan photo bawah air untuk menentukan tingkat kerusakan terumbu karang dan biota laut lainnya* Penyusunan Ensiklopedy terumbu karang dan biota laut Kawasan sekitar Kepulauan Karimunjawa * Pelaporan

Bidang : Pengembangan Pertanian dan PedesaanSub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat Sub Bidang : Perikanan dan KelautanBidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Pengembangan Kota dan WilayahSub Bidang : Tehnik Lingkungan

Kab. Jepara, Propinsi Jawa Tengah

Badan LITBANG Prop. Jawa Tengah

Jl. Imam Bonjol No. 190 Semarang

2./070/556 Tgl. 10 Juni 2005

747.631.500

10-Des-05

10-Des-05

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 115

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Penelitian dan Uji Coba Pembangkit Listrik Tenaga Angin * Penelitian, pengumpulan data dan pengukuran potensi angin sepanjang 60 Km di Pantai Selatan Jawa Tengah * Analysis tingkat kekuatan potensi angin untuk uji coba energi angin untuk pembangkit listrik * Penentuan lokasi uji coba energi angin untuk pembangkit listrik * Sosialisasi program pemanfaatan energi angin untuk pembangkit listrik kepada masyarakat * Penyusunan Site Plan kawasan * detail design bangunan pendukung dan konstruksi turbin pembangkit listrik * Penyiapan menara dan kincir angin untuk pembangkit turbin * Uji coba pembangkit listrik tenaga angin * Instalasi kabel ke rumah penduduk * Operasional dan pemeliharaan * Pembentukan kelompok masyarakat pengelola listrik tenaga angin di lokasi proyek * Penyerahan hasil uji coba pembangkit listrik tenaga angin kepada masyarakat setempat * Monitoring Evaluasi dan pelaporan Penelitian dan Pengembangan Model Angkutan Massal Yang Cocok untuk Perkotaan * Survay Existing dan pengumpulan data lapangan tentang transportasi masal perkotaan * Analisis kapasitas , keselamatan dan kenyamanan layanan transportasi masal perkotaan * Penyusunan alternatif Model transportasi masal perkotaan * Presentasi dan Pelaporan hasil Penelitian

Bidang Pertambangan dan Energi Sub Bidang : Ekonomi dan Konservasi Energi Sub Bidang : Pertambangan dan Energi lainnya Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat Sub Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Lainnya Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Pengembangan Kota dan Wilayah Sub Bidang : Tehnik Lingkungan

Kab. Purworejo, Propinsi Jawa Tengah

Badan LITBANG Prop. Jawa Tengah

Jl. Imam Bonjol No. 190 Semarang

3/0070/557 Tgl.10 Juni 2005

1.249.570.406

10-Des-05

10-Des-05

Bidang :Transportasi Sub Bidang : Perngembangan Sarana dn Sistem Transportasi Sub Bidang : Manajemen Sistem Transportasi Sub Bidang : Pengembangan transpotasi lainnya Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Pengembangan Kota dan Wilayah Sub Bidang : Tehnik Lingkungan Bidang : Sipil Sub Bidang :

Kendal, Demak, Ungaran, Semarang dan Purwodadi (Kedungsapur), Propinsi Jawa Tengah

Badan LITBANG Prop. Jawa Tengah

Jl. Imam Bonjol No. 190 Semarang

4/070/558 Tgl. 10 Juni 2005

337.553.000

10-Des-05

10-Des-05

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 116

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Transportasi

4.184.326.906

TAHUN 2004
1 Pelatihan Pengelolaan Sumberdaya Ikan, Proyek Pembangunan Masyarakat Pantai dan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Departemen Kelautan dan Perikanan. Lingkup Pekerjaan meliputi : * Survai Inventarisasi potensi sumberdaya perikanan * Kordinasi dan konsultasi dengan Tim Proyek di tingkat Pusat dan Dinas/ Instansi terkait di Daerah. * Penyiapan materi pelatihan dan penyiapan lokasi pelatihan * Menyelenggarakan Pelatihan * Menyediakan hardware pendukung aplikasi pelatihan * Supervisi tray out praktek lapangan dalam rangka penerapan pengelolaan sumberdaya ikan (pelestarian sumberdaya, Pengendalian tingkat eksploitasi penangkapan, pengelolaan paska penangakapan, peluang pasar, tingkat resiko dll).
Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat Sub Bidang : Perikanan Sub Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Lainnya Bidang : Pendidikan Sub Bidang : Pendidikan lainnya Bidang : Kependudukan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Peranan Wanita Sub Bidang : Pengembangan Sumberdaya Manusia

Seluruh Indonesia

Cofish Project, Ditjen Perikanan Tangkap, Dep. Kelautan dan Perikanan

Jln. Muara Baru Ujung, Kompleks Pelabuhan Perikanan Samudra, Jakarta Utara

79/COFISH/ VIII/2004 Tgl 6 Agustus 2004

567.971.140

05-Sep-04

05-Sep-04

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 117

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Penyusunan Rencana Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Laut Jawa, Proyek Pembangunan Masyarakat Pantai dan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Departemen Kelautan dan Perikanan.Lingkup Pekerjaan meliputi : * Penelitian Potensi Sumberdaya Perikanan dan Biota Laut lainnya di kawasan laut Jawa* Identifikasi dan pemetaan kawasan kritis konservasi (Kerusakan pantai akibat abrasi, tingkat kerusakan hutan mangrove dan kerusakan ekosistem terumbu karang) di kawasan Laut Jawa * Survay terestrial, laboratorium Citra Satelite dan Photo Udara dan survay instansional* Identifikasi dan pemetaan sebaran potensi sumberdaya perikanan dan biaota laut lainnya, kegiatan eksploitasi hasil laut, prasarana penangkapan dan pendaratan ikan serta puatpusat kegiatan pengelolaan hasil laut di kawasan Laut Jawa* Penyusunan konsep pelestarian sumberdaya perikanan dan Biota Laut Laut Jawa * Penyus.Rencana Tata Ruang (RTR) Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Laut Jawa* Penyus.Rencana Kelembagaan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Laut Jawa.* Penyus.Draf Peraturan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Laut dan kelestarian biota laut Jawa.* Workshop / Lokakarya Regional Rencana Pengelolaan Sumberdaya Perikanan laut Jawa bagi para Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi dan Kab/ Kota di sekitar laut Jawa (Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan sebagian Sulawesi) dan beberapa Propinsi/ Kabupaten yang

Bidang : Pengembangan Pertanian dan PedesaanSub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat Sub Bidang : PerikananSub Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan LainnyaBidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Pengembangan Kota dan WilayahSub Bidang : Tehnik Lingkungan

Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTB

Cofish Project, Ditjen Perikanan Tangkap, Dep. Kelautan dan Perikanan

Jln. Muara Baru Ujung, Kompleks Pelabuhan Perikanan Samudra, Jakarta Utara

210/COFISH/VII/2004 Tgl.16 Juli 2004

531.736.370

2,5

30-Sep-04

30-Sep-04

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 118

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

banyak nelayannya beroperasi di Laut Jawa.* Workshop Nasional Rencana Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Laut Jawa

Forum Dialogis Dalam Rangka Penerapan Good Governance, Proyek Penyusunan Rencana Tata Pemerintahan Yang Baik (Good Governance). Lingkup Pekerjaan meliputi : * Sosialisasi program. Visi dan misi pemerintahan yang bersih * Evaluasi Program Pembangunan dan keseuaian sasaran * Evaluasi konerja keuangan Daerah * Analisis kelayakan dan kesesuaian penenmpatan pegawai * Analisis Kebutuhan pegawai dan kesesuaian penempatannya * Pendampingan penyusunan APBD yang berbasis Prestasi Kinerja Pemerintah Daerah

Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat Sub Bidang : Perikanan Sub Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Lainnya Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Pengembangan Kota dan Wilayah Sub Bidang : Tehnik Lingkungan

DKI Jakarta

Bappeda Propinsi DKI Jakarta

Jl. Medan Merdeka Selatan No.8 - 9 Jakarta, Telp. 021 - 3842871

822/-1.712.34 Tgl 23 Agustus 2004

214.183.200

09-Des-2004

09-Des-2004

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 119

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Konsultan Manajemen Daerah (KMD) Program Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah (P2MPD) tahap V (Keberlanjutan Pola mandiri), Kabupaten Wonogiri. * Survay, identifikaksi dan pemetaan sebaran penduduk miskin Calon Penerima Bantuan * Sosialisasi visi, misi, maksud, tujuan, sasaran program * Memfasilitasi upaya menghidupkan kembali nilainilai budaya dan tradisi lokal, gotong royong, kebersamaan, saling membantu dan saling toleransi di masyarakat. * Memasyarakatkan nilai-nilai dan prinsip P2MPD yakni kejujuran, keterbukaan, kesederhanaan, desentralisasi, kebersamaan dan akuntabilitas * Bantuan teknik dan manajemen pembangunan Prasarana Daerah (Prasarana Jalan, Prasrana Kelautan dan Perikanan, Prasarana Keairan Bendung - Bendungan Embung - Jaringan Irigasi sawah dan Irigasi tambak, Perdagangan - Prasarana Dasar Permukiman, air bersih, konservasi lahan dan pengamanan sumber air, serta rahabilitasi pantai kritis). * Pendampingan masyarakat penerima program. * Memfasilitasi tumbuhnya kegiatan musyawarah warga/ kelompok. * Memfasilitasi tumbuhnya peran serta dan partisipasi masyarakat dalam memilih, merencanakan, melaksanakan, operasional dan pemeliharaan, pengembangan pembangunan parasarana dasar yang didasarkan pada analisis tata ruang, tata lingkungan dan urgensi kemendesakan . * Memfasilitasi

Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat Sub Bidang : Perikanan Sub Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Lainnya Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Pengembangan Kota dan Wilayah Sub Bidang : Tehnik Lingkungan Bidang : Sipil Sub Bidang : Transportasi Sub Bidang : Keairan

Kab. Wonogiri

Bappeda Kab.Wonogiri

JL. Pemuda I/ 26 Wonogiri

312.2/020A/P2MPD/04, tanggal 20 Juli 2004

632.119.000

23-Des-2004

23-Des-2004

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 120

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

terselenggarannya kegiatan Public Hearing di Tingkat Kab. dan Desa. * Memfasilitasi sistem pelaporan proyek sesuai standar loan. * Menyelenggarakan pelatihan peningkatan kapasitas bagi tim pengelola proyek tingkat Kab.dan Desa. * Memfasilitasi pencairan dana Loan ADB untuk Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) sebesar Rp. 18.400.000.000,- ke rekening Tim Inti Desa * Fasilitasi dan pendampingan seleksi kontraktor lokal * Mengakomodasi dan memfasilitasi penyelesaian Pengaduan Masyarakat

1.946.009.710

Tahun 2003

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 121

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Konsultan Manajemen Daerah (KMD) Program Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah (P2MPD) tahap IV, Kabupaten Wonogiri. * Survay, identifikaksi dan pemetaan penduduk miskin di lokasi terpilih * Sosialisasi visi, misi, maksud, tujuan, sasaran program P2MPD * Memfasilitasi upaya menghidupkan kembali nilainilai budaya dan tradisi lokal, gotong royong, kebersamaan, saling membantu dan saling toleransi di masyarakat. * Memasyarakatkan nilai-nilai dan prinsip P2MPD yakni kejujuran, keterbukaan, kesederhanaan, desentralisasi, kebersamaan dan akuntabilitas bagi masyarakat luas maupun aparatur Pemda. * Bantuan teknik dan manajemen pembangunan Prasarana Daerah (Prasarana Jalan, Prasrana Kelautan dan Perikanan, Prasarana Keairan Bendungan - Embung Jaringan Irigasi sawah dan Irigasi tambak, Prasarana Perdagangan - Prasarana Dasar Permukiman, Prasrana air bersih, konservasi lahan dan pengamanan sumber air, serta rahabilitasi pantai kritis ). * Pendampingan langsung kepada masyarakat penerima program. * Memfasilitasi tumbuhnya kegiatan musyawarah warga/ kelompok. * Memfasilitasi tumbuhnya peran serta dan partisipasi masyarakat dalam memilih, merencanakan, melaksanakan, operasional pemeliharaan dan pengembangan hasil pembangunan parasarana dasar yang didasarkan pada analisis tata ruang, tata lingkungan dan urgensi

Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat Sub Bidang : Perikanan Sub Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Lainnya Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Pengembangan Kota dan Wilayah Sub Bidang : Tehnik Lingkungan Bidang : Sipil Sub Bidang : Transportasi Sub Bidang : Keairan

Kab. Wonogiri

Bappeda Kab.Wonogiri

JL. Pemuda I/ 26 Wonogiri

614.2/020A/P2MPD/03, tanggal 18 Juni 2003

365.890.250

19-Des-2003

19-Des-2003

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 122

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

kemendesakan kebutuhan. * Memfasilitasi terselenggarannya kegiatan Public Hearing di Tingkat Kab. dan Desa. * Memfasilitasi sistem pelaporan proyek sesuai standar loan. * Menyelenggarakan pelatihan capacity building bagi tim pengelola proyek tingkat Kab. dan Desa. * Memfasilitasi pencairan dana Loan ADB untuk Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) sebesar Rp. 16.100.000.000,- ke rekening Tim Inti Desa * Fasilitasi dan pendampingan seleksi kontraktor lokal untuk pelaksanaan proyek Tipe B (di atas Rp. 375.000.000,-) * Mengakomodasi dan memfasilitasi penyelesaian Pengaduan Masyarakat

365.890.250

Tahun 2002

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 123

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Konsultan Manajemen Daerah (KMD) Program Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah (P2MPD) - tahap III, Kabupaten Wonogiri.
* Survay, identifikaksi dan pemetaan penduduk miskin di lokasi terpilih * Sosialisasi visi, misi, maksud, tujuan, sasaran program P2MPD * Memfasilitasi menghidupkan kembali nilai-nilai budaya dan tradisi lokal, gotong royong, kebersamaan, saling membantu dan toleransi di masyarakat. * Memasyarakatkan nilai-nilai dan prinsip P2MPD yakni kejujuran, keterbukaan, kesederhanaan, desentralisasi, kebersamaan dan akuntabilitas bagi masyarakat dan aparatur Pemerintah Daerah. * Bantuan teknik dan manajemen pembangunan Prasarana Daerah (Prasarana Jalan, Prasrana Kelautan dan Perikanan, Prasarana Keairan, Bendungan Embung - Jaringan Irigasi sawah dan Irigasi tambak, Prasarana Perdagangan Prasarana Dasar Permukiman, Prasrana air bersih, konservasi lahan dan pengamanan sumber air, serta rahabilitasi pantai kritis ). * Melaksanakan kegiatan pendampingan masyarakat penerima program. * Memfasilitasi tumbuhnya kegiatan musyawarah warga/ kelompok. * Memfasilitasi tumbuhnya peran serta/partisipasi masyarakat dalam memilih, merencanakan, melaksanakan, operasional dan pemeliharaan dan pengembangan lebih lanjut pembangunan parasarana dasar yang didasarkan pada analisis tata ruang, tata lingkungan dan kemendesakan kebutuhan. * Memfasilitasi terselenggarannya kegiatan Public Hearing di Tingkat Kab.dan Desa. * Memfasilitasi sistem pelaporan proyek sesuai standar loan. * Menyelenggarakan pelatihan capacity building bagi tim pengelola proyek tingkat Kab. dan Desa. * Memfasilitasi pencairan dana Loan ADB untuk Bantuan

Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Sub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat Sub Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Lainnya Bidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Pengembangan Kota dan Wilayah Sub Bidang : Tehnik Lingkungan Bidang : Sipil Sub Bidang : Transportasi Sub Bidang : Keairan

Kab. Wonogiri

Bappeda Kab.Wonogiri

JL. Pemuda I/ 26 Wonogiri

050/10/P2MPD/02, tanggal 02 September 2002

430.485.000

3-Mar-2003

3-Mar-2003

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 124

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Langsung Masyarakat (BLM) sebesar Rp. 6.200.000.000,- ke rekening Tim Inti Desa * Fasilitasi dan pendampingan seleksi kontraktor lokal untuk pelaksanaan proyek Tipe B (di atas Rp. 375.000.000,-) * Mengakomodasi dan memfasilitasi penyelesaian Pengaduan Masyarakat

Konsultan Manajemen Wilayah (KMW) SWK V Jawa Tengah. Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) Tahap I.* Identifikasi penduduk miskin di wilayah Pantai Utara Jawa Tengah (8 Kabupaten/Kota), * Mendorong tumbuhnya kegiatan menghidupkan kembali nilai budaya dan tradisi lokal, gotong royong, kebersamaan, saling membantu dan toleransi kehidupan masy. * Memfasilitasi tumbuhnya kelompok (KSM) ekonomi usaha kecil dgn bantuan modal bergulir * Memfasilitasi terbentuknya Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) sebagai pengelola keberlanjutanmisi program P2KP di tingkat Kelurahan yang maju dan mandiri dan sekaligus upaya menghidupkan kembali model Bank Desa dalam bentuk Unit Pengelola Keuangan / UPK di dalam BKM. * Memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya kegiatan musyawarah warga dan partisipasi masyarakat dalam memilih, merencanakan, melaksanakan, mengelola beserta pengembangan dan kelestariannya.* Bantuan tehnik

Bidang : Pengembangan Pertanian dan PedesaanSub Bidang : Prasarana Sosial dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat Sub Bidang : Pengembangan Pertanian dan Pedesaan LainnyaBidang : Tata Lingkungan Sub Bidang : Pengembangan Kota dan WilayahSub Bidang : Tehnik LingkunganBidang : Keuangan Sub Bidang : Manajemen Lembaga Keuangan Non BankBidang : PendidikanSub Bidang : Menajermen PelatihanSub

Kab. Kendal, Batang, Pemalang , Tegal, Brebes and Tegal Kota and Pekalongan.

Proyek Pengembangan Kecamatan di Perkotaan (P2KP), Direktorat Perumahan dan Permukiman, Dep. Kimpraswil

Jl. Penjernihan I / 19 F, Pejompongan, Jakarta Pusat.

HK/0207/SWK-V IBRD/ P2KP/05, tanggal 11 Nopember 1999Addendum Kontrak No.

4.432.780.000

30

11-Mei-2002

11-Mei-2002

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 125

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

& manajemen pembangunan, perbaikan, pemeliharaan prasarana dasar lingkungan permukiman, konservasi lahan kritis dan penghijauan kawasan sumber air. * Bantuan manajemen pengembangan usaha kecil, credit mikro dan modal bergulir bagi pengembanagn usaha dan pemandirian penduduk miskin di perkotaan. * Memfasilitasi proses pencairan dana Loan IBRD untuk Dana Bantuan Langsung Masyarakat sebesar RP. 27.500.000.000,- ke rekening Badan Keswadayaan Masyarakat dan kepada kelompok swadaya masyarakat (KSM). * Bantuan manajemen pengelolaan keuangan bagi BKM dalam mengelola dana hibah Rp. 750.000.000,- per Desa sebagai dana Abadi di Tingkat Desa/ Kel.. * Memfasilitasi penumbuhan, pengembangan dan keberlanjutan kegiatan ekonomi usaha kecil * Pelatihan manajemen pengembangan kegiatan ekonomi usaha kecil.* fasilitasi dan pendampingan pemilihan kontraktor lokal* Penyusunan Data Sistem Informasi manajemen (SIM) dan pelaporan standart Loan* Fasilitasi seleksi kontraktor lokal untuk kegiatan pembangunan parsarana* Mengakomodasi dan memfasilitasi penyelesaian Pengaduan Masyarakat

Bidang : Pengembangan Kurikulum

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 126

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Bab 3 Bentuk Uraian Pengalaman Kerja Sejenis 10 (Sepuluh) Tahun Terakhir


Setelah sekian lama berjalan, kemajuan perusahaan tercermin dalam bentuk semakin meningkatnya kepercayaan dari instansi Pemerintah maupun Swasta yang memanfaatkan jasa konsultasi PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS tetapi kepercayaan yang diperoleh tidaklah membuat kami berpuas diri, apalagi menyatakan kemantapan. Oleh karena itu kami menjauhi sifat konservatif yang sekaligus berarti kami terus mengembangkan diri dan menciptakan gagasan-gagasan baru. Dengan semakin berkembangnya kegiatan jasa konsultansi dan semakin beragamnya kegiatan yang dikembangkan baik ditingkat pusat maupun daerah telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS. Tabel-tabel berikut ini akan menyajikan uraian pengalaman sejenis dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 1

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak

Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Regional Bandung Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Jl. Sukajadi No. 185 Bandung Telp.022-2031180 Perencanaan Pembangunan Gedung Dan Sarana Prasarana Lanjutan Di Jatinangor Arsitektur/ Sipil Bandung Provinsi Jawa Barat Rp. 269.516.000,027/22.I/SPK-Perencana/Pusdiklatreg, Tanggal 22 Januari 2013

7. Waktu 22 Januari - 20 Februari 2013 Pelaksanaan (1 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK berupa konsepsi disain dan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 2

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

konsultasi dengan Pemerintah Daerah setempat mengenai Peraturan Daerah/perizinan bangunan, Penyusunan Pra-rencana Penyusunan pengembangan rencana, dan Penyusun Rencana Detail.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 3

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Pokja PPIP & RIS PNPM Direktorat Pengembangan Permukiman, Dirjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum. Jl. Pattimura No. 20 Keb- Baru Jakarta Konsultan Manajemen Wilayah (KMW) Kalimantan, Sulawesi Program Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Paket 4 Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Prov. Kalimantan, Prov. Sulawesi Rp. 1.151.832.000,KU.08.08/CK/PIP/III/53/2013, Tanggal 22 Maret 2013

7. Waktu 22 Maret - 22 Desember 2013 Pelaksanaan (9 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Posisi Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Keahlian Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Jumlah OB Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Memberikan Advise teknis sesuai pedoman - pedoman pelaksanaan dan petunjuk teknis yang sudah ditetapkan. 2. Memberikan advise manajemen sesuai pedoman. 3. Berkoordinasi dengan seluruh stakeholder di pusat dan daerah agar program
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 4

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

dilaksanakan dengan efektif, efesien dan tepat sasaran. 4. Pendampingan proses dalam tiap tahapan PPIP mulai dari tahapan persiapan, sosialisasi sampai dengan pelaksanaan fisik serta pasca pelaksanaannya pada seluruh desa sasaran PPIP tahun 2013.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 5

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Pokja PPIP & RIS PNPM Direktorat Pengembangan Permukiman, Dirjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum. Jl. Pattimura No. 20 Keb- Baru Jakarta Konsultan Manajemen Wilayah (KMW) Sumatera Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Paket 2 Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Prov. Sumatera Rp. 1.148.576.000,KU.08.08/CK/PIP/III/51/2013, Tanggal 22 Maret 2013

7. Waktu 22 Maret - Desember 2013 Pelaksanaan (9 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Posisi Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Keahlian Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Jumlah OB Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Memberikan Advise teknis sesuai pedoman - pedoman pelaksanaan dan petunjuk teknis yang sudah ditetapkan. 2. Memberikan advise manajemen sesuai pedoman. 3. Berkoordinasi dengan seluruh stakeholder di pusat dan daerah agar program
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 6

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

dilaksanakan dengan efektif, efesien dan tepat sasaran. 4. Pendampingan proses dalam tiap tahapan PPIP mulai dari tahapan persiapan, sosialisasi sampai dengan pelaksanaan fisik serta pasca pelaksanaannya pada seluruh desa sasaran PPIP tahun 2013.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 7

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR Kegiatan Pembiayaan dan Kerjasama Luar Negeri Satker Direktorat Bina Program, Dirjen Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum. Jl. Pattimura No. 20 Keb- Baru Jakarta Penyusunan Konsep Dokumen-Dokumen Periode Pelaksanaan Penanganan Jalan dan Jembatan Dengan Dana Pinjaman Luar Negeri Sipil Transportasi Jakarta Rp. 843.425.000,KU.03.01/SP/PKLN/III/2013/20, 18 Maret 2013

1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak

7. Waktu 18 Maret - Oktober 2013 Pelaksanaan (7 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Melakukan identifikasi / kajian kebijakan dan perundangan terkait dengan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 8

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

2. 3. 4. 5.

kesepakatan kerjasama Pinjaman dan Hibah Luar Negeri. Melakukan identifikasi bentuk bentuk kesepakatan kerjasama pada program penanganan jalan di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga terutama pada 3 (tiga) kegiatan persiapan / fact finding, pre-appraisal dan appraisal, serta negosiasi. Merumuskan konsep mengenai kesesuaian prosedur pelaksanaan kesepakatan kerjasama PHLN. Menetapkan prosedur yang berisi tahapan dan proses yang harus dilalui dalam pelaksanaan kesepakan kerjasama PHLN di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga. Menyusun konsep pedoman kesepakatan kerjasama di Direktorat Jenderal Bina Marga dan rekomendasi hasil pekerjaan.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 9

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Pokja 1 Satker Pengembangan Wilayah Nasional, Kementerian PU. Jl. Pattimura No. 20 Keb- Baru Jakarta Penyempurnaan dan Penyepakatan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) KSN Batam-Bintan-Karimun dan Danau Toba Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Batam-Bintan-Karimun dan Danau Toba Rp. 1.247.039.200,212/HK.02.03/PPK-PWN/2013, 10 April 2013

7. Waktu 10 April - Desember 2013 Pelaksanaan (8 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Penyempurnaan draft RPI2JM Kawasan BBK & Kawasan Danau Toba tahun 2012, meliputi: verifikasi substansi masing-masing tahapan penyusunan RPI2JM,
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 10

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

2. 3. 4. 5.

Dokumen rencana pembangunan sektoral dan/atau provinsi terkait, sinkronisasi program pembangunan, alternatif sumber pembiayaan dan inisiasi pelaksanaan pembangunan Kawasan BBK dan Kawasan Danau Toba. Konsultasi Publik draft RPI2JM Kawasan BBK & Kawasan Danau Toba bersama Kementerian/Lembaga terkait dan Pemerintah Provinsi. Koordinasi antara Kementerian/Lembaga terkait dan pemerintah daerah dalam bentuk forum diskusi untuk mendapatkan kesepakatan RPI2JM Kawasan BBK & Kawasan Danau Toba. Melakukan seminar RPI2-JM Kawasan BBK dan Kawasan Danau Toba. Membangun mekanisme (pendampingan) inisiasi implementasi RPI2JM dengan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan Swasta.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 11

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Direktorat Pelaksanaan Wilayah I, Dirjen Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum. Jl. Pattimura No. 20 Keb- Baru Jakarta Kajian Rencana Strategis Jaringan Jalan Nasional Wilayah Sumatera - Paket 10 Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Prov. Sumatera Rp. 610.423.000,215.C/SPK/BL.1/2013, 5 April 2013 Adendum No.1 Tanggal, 29 Juli 2013

7. Waktu 29 Juli - Oktober 2013 Pelaksanaan (3 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Melakukan kajian pustaka dan peraturan perundang-undangan terkait dengan penyusunan Rencana Strategis serta terkait penyelenggaraan jalan; 2. Inventarisasi data-data dan permasalahan penyelenggaraan jalan nasional selama
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 12

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

3. 4. 5. 6. 7. 8.

perioda 2010-2014 di lingkungan Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah I; Inventarisasi data-data kebutuhan penyelenggaraan jalan nasional selama periode 2015-2019 di lingkungan Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah I; Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait; Melakukan rapat-rapat pembahasan; Melakukan analisis capaian renstra tahun berjalan (2013) serta prediksi capaian akhirnya (2014) dilingkungan Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah I; Menyusun evaluasi dan rekomendasi capaian Renstra Jaringan Jalan Nasional periode 2010-2014 di Lingkungan Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah I; 8. Menyusun usulan Rencana Strategis Jaringan Jalan Nasional periode 2015-2019 di Iingkungan Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah I

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 13

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Badan Nasional Pengelola Perbatasan. Jl. Ampera Raya (Kampus IPDN) Jakarta Studi Penyusunan Rencana Kebutuhan Infrastruktur Kawasan Perbatasan di Kabupaten TTU Prov. NTT Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Kabupaten TTU Prov. NTT Rp. 435.246.900,07/PPK/Asdep.II/D.III/IV/2013, 29 April 2013

7. Waktu 29 April - 27 Agustus 2013 Pelaksanaan (4 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. Keahlian Jumlah OB

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 14

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Dirjen Cipta Karya, Kemen PU. Jl. Pattimura No. 20 Keb- Baru Jakarta Fasilitasi Kelembagaan Pengelola Air Limbah (PPLP-09.2013) Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Prov. Sumatera Utara, Prov. DIY Rp. 916.306.600,HK.02.03/PPK-PPLP/IV/049, 12 April 2013

7. Waktu 12 April - Desember 2013 Pelaksanaan (8 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Memutakhirkan data eksisting pengelola air limbah, struktur organisasi, tugas dan fungsi, serta aset yang dimiliki pengelola air limbah di Provinsi Sumatera Utara dan D.I Yogyakarta
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 15

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

2. Membuat updating resume peraturan perundangan terkait sebagai acuan untuk menyusun kelembagaan pengelola air limbah pada pemerintah daerah. 3. Melaksanakan survey ke 2 lokasi (Sumatera Utara dan D.I Yogyakarta) 4. Menyelenggarakan rapat untuk menyamakan persepsi berbagai pihak terkait 5. Memfasilitasi pelaksanaan rencana kerja tahunan pengembangan kelembagaan pengelola air limbah di masing-masing provinsi yang telah disepakati antara para stakeholder di daerah 5. Menghadiri rapat pembahasan terkait dan menyiapkan/memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan yang timbul 6. Membuat / memfasilitasi pembuatan Rencana Strategi Bisnis lembaga pengelola air limbah. 7. Memfasilitasi diskusi kelompok (FGD) yang melibatkan stakeholder daerah (Prop, Kab dan Kota) sebanyak 4 (empat) kali. 8. Mengadakan workshop di Jakarta, Sumatera Utara, dan D.I Yogyakarta untuk mengevaluasi hasil pengembangan kelembagaan pengelola air limbah serta menyusun langkah-langkah yang harus dilakukan pada waktu mendatang. 9. Membuat laporan pelaksanaan pendampingan.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 16

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Pembinaan Manajemen Penyelenggaraan Penataan Ruang, Dirjen Tata Ruang. Jl. Pattimura No. 20 Keb- Baru Jakarta Fasilitasi Pengembangan Pusat Layanan Informasi Penataan Ruang Perkotaan Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Pekalongan Rp. 1.066.439.000,HK/0203/SP/PMPPR/2013/18, 22 April 2013

7. Waktu 22 April - November 2013 Pelaksanaan (7 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Perumusan metodologi studi, outcome, output, input dan pengumpulan data; 2. Melakukan persiapan-persiapan yang berupa rencana kerja, konsultasi dengan daerah, dan penyiapan bahan-bahan fasilitasi;
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 17

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

3. Menfasilitasi tenaga ahli dalam kegiatan survey dan diskusi ke daerah; 4. Menyusun rencana sosialisasi, bimbingan, supervisi, konsultasi kepada masyarakat dan instansi yang mempunyai tugas yang berkaitan langsung dengan kegiatan penataan ruang; 5. Menempatkan 2 (dua) orang tenaga ahli di daerah dalam rangka koordinasi dengan tim teknis daerah serta transfer of knowledge; 6. Menyusun konsep rencana Planning Gallery; 7. Menyelenggarakan fasilitasi, sosialisasi, bimbingan supervisi, dan konsultasi peningkatan kualitas tata ruang kepada daerah dan instansi yang mempunyai tugas yang berkaitan langsung dengan kegiatan penataan ruang melalui pelaksanaan Planning Gallery; 8. Membuat media dalam rangka pelaksanaan Planning Gallery berupa maket, brosur, leaflet, poster, dan video tentang penataan ruang; dan 9. Memberikan pendampingan kepada pemerintah daerah oleh tenaga ahli.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 18

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan. Jl. Medan Merdeka Timur No. 5 Jakarta 10110 Studi Penyusunan Pedoman Penilaian Tingkat Keterpaduan Transportasi Antarmoda Sipil Transportasi Jakarta Rp. 1.186.020.000,PL.102/2/1A-PMTM-2013, 15 Maret 2013

7. Waktu 15 Maret - 14 November 2013 Pelaksanaan (8 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Survey pendahuluan tugas pokok dan fungsi konsultan pendamping 2. Penyusunan Pedoman penilaian tingkat keterpaduan transportasi antarmoda dengan berpegangan pada aturan yang ada.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 19

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

3. Melaksakan FGD (focus Group Discussion)

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 20

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Jl. Buana Kencana Loka Sektor XII BSD Kota Tangerang Selatan Perencanaan SDN Kademangan 1 Sipil/Arsitektur/Mekanikal dan Elektrika Kademangan Tangerang Selatan Rp. 49.500.000,027/03.01.025/SPK/DISPEND/2013, 26 Februari 2013

7. Waktu 26 Februari - 27 Maret 2013 Pelaksanaan (1 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Persiapan Perencanaan 2.Penyusunan Pra-rencana 3. Penyusunan pengembangan rencana,
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 21

Keahlian

Jumlah OB

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

4. Penyusun rencana detail 5. Mengadakan persiapan pelelangan 6. Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan/aanwijzing 7. Mengadakan pengawasan berkala selama masa pelaksanan 8. Menyusun buku petunjuk penggunaan peralatan bangunan dan perawatannya

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 22

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Jl. Buana Kencana Loka Sektor XII BSD Kota Tangerang Selatan Perencanaan SDN Sarua II Sipil/Arsitektur/Mekanikal dan Elektrika Tangerang Selatan Rp. 49.500.000,027/03.01.026/SPK/DISPEND/2013, 26 Februari 2013

7. Waktu 26 Februari - 27 Maret 2013 Pelaksanaan (1 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Posisi a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Persiapan Perencanaan 2. Penyusunan Pra-rencana 3. Penyusunan pengembangan rencana, 4. Penyusun rencana detail 5. Mengadakan persiapan pelelangan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 23

Orang Bulan Orang Bulan

Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Keahlian Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Jumlah OB

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

6. 7. 8.

Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan/aanwijzing Mengadakan pengawasan berkala selama masa pelaksanan Menyusun buku petunjuk penggunaan peralatan bangunan dan perawatannya

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 24

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan Dirjen Cipta Karya. Jl. Pattimura No. 20 Keb- Baru Jakarta Penyusunan Petunjuk Teknis Penataan Bangunan dan Lingkungan Dalam Penanganan Mitigasi Bencana Berbasis Pemberdayaan Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah NAD, Sumut, Sumbar, Bengkulu, Jakarta, Jabar, Jateng, DIY. Jatim, Sulut, Maluku, Malut, Papua, Papua Barat Rp. 1.227.343.000,KU.03.08/PK.1/PBL/371, 22 April 2013

7. Waktu 22 April - 18 Oktober 2013 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Melakukan kajian studi literatur atas peraturan dan ketentuan 2. Melakukan kajian literatur atas penanganan mitigasi bencana berbasis
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 25

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

3.

4. 5. 6. 7.

masyarakat dan mengenai kegiatan-kegiatan serupa yang tergolong best practice. Mengidentifikasi dan menginventarisasi unit kerja yang meliputi Struktur Organisasi, Tupoksi, serta prasarana dan sarana kerja di tingkat Pemerintah Daerah Provinsi dan Kab/Kota sebagai pendukung kelembagaan penanganan mitigasi bencana bidang penataan bangunan dan lingkungan Mengidentifikasi faktor-faktor pendukung kelembagaan dalam penanganan E25 mitigasi bencana bidang Penataan Bangunan Lingkungan. Mengidentifikasi bentuk kegiatan berbasis masyarakat dalam penanganan mitigasi bencana dalam bidang penataan bangunan dan lingkungan dengan konsep "Cash of Work" Menyusun rancangan petunjuk teknis dalam penanganan mitigasi bencana berbasis pemberdayaan masyarakat dalam bidang PBL. Menyelenggarakan forum konsultasi dalam bentuk workshop

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 26

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan Dirjen Cipta Karya. Jl. Pattimura No. 20 Keb- Baru Jakarta Penyusunan RTBL Kawasan Teluk Makmur, Kota Dumai, Provinsi Riau Arsitektur dan Lingkungan Kota Dumai, Prov. Riau Rp. 672.870.000,KU.03.08/PK.2/PBL-2.20/20, 22 April 2013

7. Waktu 22 April - 17 Desember 2013 Pelaksanaan (8 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Posisi Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Keahlian Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Jumlah OB Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Survey Lokasi dan Pendataan 2. Analisis Kawasan dan Wilayah Perencanaan 3. Penyusunan Konsep Program Bangunan dan Lingkungan 4. Penyusunan Rencana Umum dan Panduan Rancangan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 27

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

5. Penyusunan Rencana Investasi 6. Penyusunan Ketentuan Pengendalian Rencana 7. Penyusunan Pedoman Pengendalian Pelaksanaan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 28

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan Dirjen Cipta Karya. Jl. Pattimura No. 20 Keb- Baru Jakarta Penyusunan RTBL Kawasan Istana Kerajaan Bima, Kota Bima, Provinsi NTB Arsitektur dan Lingkungan Kota Bima, Prov. NTB Rp. 725.703.000,KU.03.08/PK.3/PBL-3.18/18, 22 April 2013

7. Waktu 22 April - 17 Desember 2013 Pelaksanaan (8 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Survey Lokasi dan Pendataan 2. Analisis Kawasan dan Wilayah Perencanaan 3. Penyusunan Konsep Program Bangunan dan Lingkungan 4. Penyusunan Rencana Umum dan Panduan Rancangan 5. Penyusunan Rencana Investasi
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 29

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

6. Penyusunan Ketentuan Pengendalian Rencana 7. Penyusunan Pedoman Pengendalian Pelaksanaan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 30

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan Dirjen Cipta Karya. Jl. Pattimura No. 20 Keb- Baru Jakarta Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Wajo, Kab. Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara Arsitektur dan Lingkungan Kab. Buton Prov. Sulawesi Tenggara Rp. 707.685.000,KU.03.08/PK.3/PBL-3.14/14, 22 April 2013

7. Waktu 22 April - 17 Desember 2013 Pelaksanaan (8 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Survey Lokasi dan Pendataan 2. Analisis Kawasan dan Wilayah Perencanaan 3. Penyusunan Konsep Program Bangunan dan Lingkungan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 31

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

4. 5. 6. 7.

Penyusunan Rencana Umum dan Panduan Rancangan Penyusunan Rencana Investasi Penyusunan Ketentuan Pengendalian Rencana Penyusunan Pedoman Pengendalian Pelaksanaan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 32

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan Dirjen Cipta Karya. Jl. Pattimura No. 20 Keb- Baru Jakarta Penyusunan RTBL Kawasan Kampus ITB, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat Arsitektur dan Lingkungan Kampus ITB Kota Bandung Prov. Jawa Barat Rp. 646.712.000,KU.03.08/PK.2/PBL-2.7/07, 22 April 2013

7. Waktu 22 April - 17 Desember 2013 Pelaksanaan (8 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Survey Lokasi dan Pendataan 2. Analisis Kawasan dan Wilayah Perencanaan 3. Penyusunan Konsep Program Bangunan dan Lingkungan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 33

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

4. 5. 6. 7.

Penyusunan Rencana Umum dan Panduan Rancangan Penyusunan Rencana Investasi Penyusunan Ketentuan Pengendalian Rencana Penyusunan Pedoman Pengendalian Pelaksanaan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 34

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak SNVT Pengembangan Kawasan Permukiman Jawa Barat Dirjen Cipta Karya, Kemen PU. Jl. Kawaluya Indah No. 4 Bandung Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) Kota Tasikmalaya (KT-TSK-RPKPP-02) Tata Lingkungan/ Pengembangan Kota dan Wilayah Kota Tasikmalaya Rp. 790.405.000,HK.02.03/SP/RPKPP-02/BIMTEK/PKPJB/IV/2013/03, 17 April 2013

7. Waktu 17 April - 12 November 2013 Pelaksanaan (7 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Tersedianya dokumen RPKPP bagi Pemerintah kota/kabupaten sebagai acuan dalam melaksanakan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaannya
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 35

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

2. Terfasilitasinya pemangku kepentingan kota.kabupaten dalam melaksanakan penyusunan dan menghasilkan dokumen RPKPP melalui proses diskusi untuk mencapai kesepakatan strategi pembangunan yang terintegrasi dan berkesinambungan sebagi acuan pembangunan kota/kab bersangkutan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 36

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa Pokja I Satker Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Badan Pembinaan Konstruksi Kemen PU. Jl. Sapta Taruna Raya Komplek PU Pasar Jumat Jakarta Penyusunan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI), Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi (KPBK), dan Materi Uji Kompetensi (MUK) Keterampilan Konstruksi Bidang Sumber Daya Air (Paket 4) Sipil Jasa Pra Desain Engineering Bangunan/ Mekanikal Elektrikal Jabodetabek Rp. 721.270.000,04/Kontrak/PPK2/KT/2013, 15 Mei 2013

2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak

7. Waktu 15 Mei - November 2013 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Mobilisasi peralatan & personil, penyusunan RSKKNI (Workshop, validasi, prakonvensi),
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 37

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

penyusunan kurikulum pelatihan berbasis kompetensi, penyusunan materi uji kompetensi, penerjemahan RSKKNI dari bhs indonesia ke bhs inggris, penyusunan laporan, rapat pembahasan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 38

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR Kegiatan Pembinaan Manajemen Penyelenggaraan Penataan Ruang, Satker Pembinaan Manajemen Penyelenggaraan Penataan Ruang Dirjen Penataan Ruang Kemen PU. Jl. Pattimura No. 20 Keb- Baru Jakarta Penyebarluasan Informasi Peraturan Perundang-undangan Bidang Penataan Ruang Telematika Kota Pekalongan Rp. 949.927.000,0203/SP/PMPPR/2013/02, 10 April 2013

1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak

7. Waktu 10 April - 6 November 2013 Pelaksanaan (7 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. Keahlian Jumlah OB

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 39

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR Satker Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan Strategis, Pokja Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan Strategis (PISEW) Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah. Jl. Cipaku V/1 Jakarta 12170 Penyusunan Pedoman Pengendalian Fasilitator Kecamatan (Paket 2) Tata Lingkungan/ Pengembangan Kota dan Wilayah Prov. Jambi, Prov. Bangka Belitung, Prov. Kalimantan Selatan, Prov. Sulawesi Selatan, Prov. NTB Rp. 556.327.000,KU.08.08/CK/PKPDS-PISEW/IV/002, 25 April 2013

1. Pengguna Jasa

2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak

7. Waktu 25 April - September 2013 Pelaksanaan (5 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Posisi a. b. c. d. e. f. Team Leader Pemberdayaan Masyarakat Manajemen Training Komunikasi Asisten Pemberdayaan Masyarakat Asisten Manajemen Training Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Keahlian Ahli Perencana Wilayah dan Kota Ahli Pemberdayaan Masyarakat/Sosial Ahli Manajemen Ahli Komunikasi Ahli Pemberdayaan Masyarakat/Sosial Ahli Manajemen Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 35 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 40

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

g. Asisten Komunikasi Ahli Komunikasi 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Survey pendahuluan tugas pokok dan fungsi konsultan pendamping LMA 2. Penyusunan Pedoman Pengendalian FK dalam rangka pembangunan kawasan pedesaan dengan berpegangan pada aturan yang ada. 3. Melaksakan FGD (focus Group Discussion) di 5 lokasi PNPM PISEW

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 41

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Kegiatan Pembinaan Teknis Pengembangan Permukiman. Jl. Williem Iskandar No. 9 Medan Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Tanjung Balai (SPPIP-TB) Tata Lingkungan/ Pengembangan Kota dan Wilayah Kota Tanjung Balai Rp. 897.886.000,KU.08.08/07/SPK/PTPP/SPPIP-TB/2013, 8 April 2013

7. Waktu 8 April - 7 November 2013 Pelaksanaan (7 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Mengikuti sosialisasi penyusunan SPPIP yang akan dikoordinasikan oleh tim pusat 2. Melakukan kajian terhadap kebijakan, strategi, dan program pembangunan daerah oleh Pemerintah Daerah.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 42

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

3. Melakukan kajian terhadap isu-isu permukiman dan infrastruktur perkotaan, 4. Menghasilkan indikasi arah pengembangan kota serta pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan. 5. Menghasilkan rumusan tujuan dan kebijakan pembangunan permukiman perkotaan berdasarkan visi dan misi Kabupaten Bengka yang telah disusun dan ditetapkan oleh pemerintah daerah terkait. 6. Mencapai kesepakatan secara teknis, akademis dan partisipatif dalam penetapan prioritas kawasan dan penanganan berdasarkan indikasi dan criteria secara spesifik 7. Mengikuti kegiatan kolokium yang akan dikoordinasikan oleh tim pusat, dan memberikan pemaparan dan pembahasan capaian kegiatan pada Kolokium SPPIP. 8. Menyelenggarakan konsultasi publik untuk menjaring masukan terhadap rumusan strategi dan program pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 43

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Peningkatan Fungsi Pelabuhan dan Pengerukan Pusat Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan. Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Laut Pangkalan Dodek Provinsi Sumatera Utara Sipil Transportasi Prov. Sumatera Utara Rp. 672.281.500,18/P7P3/KONTRAK/PPK-RIP/V/2013, 15 Mei 2013

7. Waktu 15 Mei - November 2013 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Persiapan 2. Survey Lapangan 3. Penyusunan Rancangan Rencana 4. Rencana Induk (Master Plan) Keahlian Jumlah OB

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 44

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Jl. Ampera Raya (Kampus IPDN) Jakarta Penyusunan & Analisis Data/ Informasi Perencanaan Kawasan Rawan Bencana Tata Lingkungan/ Pengembangan Kota dan Wilayah Kabupaten TTU Prov. NTT Rp. 435.246.900,07/PPK/Asdep.II/D.III/IV/2013, 29 April 2013

7. Waktu 29 April - 27 Agustus 2013 Pelaksanaan (4 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. Keahlian Jumlah OB

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 45

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Jl. Transmigrasi KM 4,5 Batu Licin Kalsel Jasa Penyusunan Masterplan Pelabuhan Kabupaten Tanah Bumbu Tata Lingkungan/ Pengembangan Kota dan Wilayah Kab. Tanah Bumbu Rp. 798.830.000,050.2/002/KONT-MP/Sarpras-TR.2-Bappeda/2013, 13 Juni 2013

7. Waktu 13 Juni - 10 Desember 2013 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Mencakup kegiatan Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Pangkalan Dodek Provinsi Sumatera Utara yang dibiayai dari dana APBN (HPS terlampir)) dan dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2013 Lingkup tugas yang akan dilaksanakan dalam proses perencanaan ini adalah : a. Persiapan b. Survey Lapangan c. Penyusunan Rancangan Rencana d. Rencana Induk (Master Plan)
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 46

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Jl. Dharma Praja No.09 Komp. Perkantoran Gunung Tinggi Kec. Batu Licin Kalsel Penyusunan dan Analisa Data/Informasi Perencanaan Kawasan Rawan Bencana Kabupaten Tanah Bumbu Tata Lingkungan/ Pengembangan Kota dan Wilayah Kab. Tanah Bumbu Rp. 356.429.000,027/181/SPMK/RR-BPPD/VI/2013, 7 Juni 2013

1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak

7. Waktu 7 Juni - 3 Desember 2013 (6 Bulan) Pelaksanaan 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. Keahlian Jumlah OB

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 47

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Direktorat Jenderal Penataan Ruang Dinas PU Prov. Kalimantan Barat. Jl. A. Yani Pontianak Konsultan Pendampingan Proses Penetapan RTRWP dan RTRWK Tata Lingkungan/ Pengembangan Kota dan Wilayah Prov. Kalimantan Barat Rp. 587.950.000,650/SATKER-PU/01B/2013, 24 Juli 2013

7. Waktu 24 Juli - 24 November 2013 Pelaksanaan (4 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Mefasilitasi Pengembangan Dalam Implementasi RTRWP & RTRWK; menyusun laporan; melakukan survey untuk pengumpulan data primer maupun sekunder
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 48

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Pengembangan Penataan Bangunan dan Lingkungan Strategis Dirjen Cipta Karya, Kemen PU. Jl. Kramat Raya No. 63 Jakarta Pusat Konsultan Manajemen Teknis RISPK Tata Lingkungan/ Pengembangan Kota dan Wilayah Prov. NAD, Sumbar, Jabar, Jateng, Jatim, Kalbar, Sulut, Sulsel, Bali, NTT Rp. 1.727.517.000,KU.08.08/PPBLS/VIII/2013/360, 1 Agustus 2013

7. Waktu 1 Agustus - 28 Desember 2013 Pelaksanaan (4 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Melakukan pendampingan dan evaluasi terhadap proses penyusunan RISPK. 2. Menilai kelayakan pembiayaan program perencanaan. 3. Menyelenggarakan konsinyasi kegiatan penyusunan RISPK 4. Melakukan perjalanan ke lokasi perencanaan/proyek dalam rangka 5. pendampingan. 6. Menyusun laporan kegiatan pelaksanaan KMT RISPK.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 49

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Pengembangan Penataan Bangunan dan Lingkungan Strategis Dirjen Cipta Karya, Kemen PU. Jl. Kramat Raya No. 63 Jakarta Pusat Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Strategis Taman Raja Rayo Kabupaten Simeulue Prov. NAD Amandemen Menjadi Kota Sinabang Arsitektur dan Tata Lingkungan Prov. NAD Rp. 797.830.000,KU.08.08/PPBLS/VIII/2013/328, 1 Agustus 2013 01 Tanggal, 23 September 2013 Amandemen No.

7. Waktu 23 September - 28 Desember 2013 Pelaksanaan (3 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Posisi Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Keahlian Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Jumlah OB Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Survey Lokasi dan Pendataan 2. Analisis Kawasan dan Wilayah Perencanaan 3. Penyusunan Konsep Program Bangunan dan Lingkungan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 50

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

4. 5. 6. 7.

Penyusunan Rencana Umum dan Panduan Rancangan Penyusunan Rencana Investasi Penyusunan Ketentuan Pengendalian Rencana Penyusunan Pedoman Pengendalian Pelaksanaan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 51

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak 7. Waktu Pelaksanaan Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Jl. Medan Merdeka Barat No.8 Jakarta 10110 Studi Kebutuhan Personil Penanganan Pengangkutan Barang Berbahaya Dengan Pesawat Udara Jasa Studi Perencanaan Umum/Sipil Transportasi Pusat Jakarta Rp. 687.600.000,SPK Nomor : 529/KTR/VIII/003.02.3/DKP-2013 Tanggal, 26 Agustus 2013 26 Agustus - 23 Desember 2013 (4 Bulan)

8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. e. Keahlian Jumlah OB

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 52

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Divisi Procurement & Fixed Asset. Landmark Building Tower I, Lantai 8 Jl. Jenderal Sudirman No. 1 Jakarta Pusat Pengawasan Proyek Pembangunan Rumah BNI Jl. Gandaria Tengah VI Kebayoran Baru Jakarta Selatan Jasa Inspeksi Teknis Jakarta Selatan Rp. 198.000.000,SPK Nomor : PFA/5/2780 Tanggal, 20 September 2013

1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak

7. Waktu 20 September 2013 - 19 Maret 2014 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Mengawasi Pembangunan rumah BNI di Jl. Gandaria Tengah dan menyusun laporan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 53

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia. Gedung YKKBI Jl. Deposito VI No.12-14 Komplek BIDAKARA, Pancoran, Jakarta 12870 Telepon. 021-83795333 Jasa Pendampingan Dalam Penyusunan HPS Pengadaan Barang/Jasa Sistem Manajemen Investasi ke YKKBIDi Divisi Pasar Uang Dan Modal (DPUM) YKKBI Keuangan Jakarta Rp. 22.500.000,No.22/4813/Rp-YKKBI Tanggal, 26 Agustus 2013

7. Waktu 26 Agustus - 25 September 2013 Pelaksanaan (1 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. Keahlian Jumlah OB

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 54

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemadam Kebakaran, Pemerintah Kabupaten Bekasi. Komp. Perkantoran Pemerintah Kab. Bekasi Ds. Sukamahi Kec. Cikarang Pusat Jawa Barat Penyusunan Cetak Biru Pengelolaan Sampah Tahap II Kabupaten Bekasi Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah : Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat Rp. 453.607.000,602.1/SP-CB-II/DKPPK/11/2013 Tgl. 23 September 2013

1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak

7. Waktu 23 September - 22 Desember 2013 Pelaksanaan (3 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Mengelompokan data kuantitatif dan kualitatif yang relevan sebagai bahan analisis. 2. Mempersiapkan dasar hukum yang digunakan sebagai landasan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 55

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

3. Mengkaji tata ruang kabupaten Bekasi yang mempengaruhi sistem pengelolaan dan pengolahan sampah. 4. Mengkaji sistem pengolahan sampah berdasarkan survey yang telah dilakukan 5. Melakukan analisis data yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menjamin pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan dan yang memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat 6. Penyusunan cetak biru pengelolaan sampah 2011 2021

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 56

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak PT. Citra Sawit Harum . Gedung Deutsche Bank Lantai 12, Suite 1201 Jl. Imam Bonjol No.80, Menteng, Jakarta Pusat 10310 Pemetaan Topografi di Area Pabrik Kelapa Sawit di Kecamatan Pelepat Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi Jasa Survey Kecamatan Pelepat Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi Rp. 70.000.000,Nomor : 003/CSH-JKT/X/2013 Tanggal, 01 Oktober 2013

7. Waktu 1 Oktober - 31 Oktober 2013 Pelaksanaan (1 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Melakukan survei topografi, menginput data dan diolah menjadi DTM; melakuakn proses pemetaan digital dan menyusun pelaporan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 57

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Pusat Kajian Strategis, Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta 12120 Penyusunan Strategi Pembangunan Infrastruktur PU & Permukiman Pada Kawasan Khusus di Koridor Ekonomi Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Medan, Yogyakarta, Pontianak, Manado, Denpasar, Jayapura Rp. 644.556.000,07/K/P-K7/PUSTRA/III2012, Tanggal 22 Maret 2012

7. Waktu 22 Maret 2012 - 27 September 2012 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Terwujudnya Rencana dan Strategi Pembangunan Infrastruktur PU dan Permukiman pada Kawasan Khusus Koridor Ekonomi sesuai dengan regulasi yang ada
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 58

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Direktorat Bina Program Dirjen Bina Marga Kemen PU. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta 12120" Penyusunan Review Harga Satuan Penyelenggaraan Jalan Nasional Sipil Transportasi Medan, Yogyakarta, Pontianak, Manado, Denpasar, Jayapura Rp. 715.550.000,KU.03.01/SP/PAN/IV/2012/0663, Tanggal 4 April 2012

7. Waktu 4 April 2012 Oktober 2012 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 36 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. TL /Perencanaan Wilayah Ahli Planologi 1 b. Ahli Arsitektur Ahli Arsitektur 1 c. Ahli Sumber Daya Air Ahli Teknik Sipil 1 d. Ahli Infrastruktur Ahli Teknik Sipil 1 e. Ahli Lingkungan Ahli Teknik Lingkungan 1 f. Ahli Kebijakan Ahli Administrasi Publik 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Konsep Dasar Penyusunan Harga Satuan Program Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan Nasional Sebagai alat penilaian usulan pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 59

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II Kemen PU. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta 12120 Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan SPM Bidang Penataan Ruang di Wilayah II Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Denpasar, Pontianak, Palangkaraya, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, Palu, Mamuju, Kendari, Manado, Gorontalo, Mataram, Kupang, Ambon, Ternate, Jayapura, Manokwari Rp. 908.430.000,HK.02.03/PPRDW-II/2012/52 : Tanggal 12 April 2012.

7. Waktu 12 April - November 2012 Pelaksanaan (7 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika PT. Prospera Consulting Engineers ada) Alamat Graha Mampang Lt.2 ANNEX, Jl. Mampang Negara Asal Prapatan Raya Jakarta Selatan 12760 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 56 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. f. g. h. Team Leader Ahli Penataan Ruang Ahli Sistem Informasi Ahli Komunikasi Publik Ahli Kelembagaan Ahli Infrastruktur Ahli Pertamanan Ahli Lingkungan Keahlian Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Manajemen Informatika Ahli Sosial Politik Ahli Administrasi Negara Ahli Teknik Sipil Ahli Aristektur Ahli Biologi Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 60

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Melakukan koordinasi dengan SKPD Penataan Ruang di provinsi; 2. Melakukan kegiatan inventarisasi dan pengolahan data dan informasi hasil pemantauan dan evaluasi dengan Pemerintah Daerah dan SKPD Penataan Ruang; 3. Melaksanakan workshop konsolidasi pengawasan kinerja pemenuhan SPM bidang penataan ruang terhadap pemerintah kabupaten yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi di wilayah II di Jakarta; 4. Menyusun laporan inventarisasi hasil pengawasan kinerja pemenuhan SPM bidang penataan ruang 198 kabupaten dalam 17 provinsi di wilayah II; 5. Menyusun laporan konsolidasi pengawasan kinerja pemenuhan SPM bidang penataan ruang terhadap pemerintah kabupaten yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi di wilayah II.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 61

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Multimoda. Jl. Medan Merdeka Timur No. 5 Jakarta Pusat Studi Keterpaduan Jaringan Transportasi pada Kota Metropolitan Dalam Rangka Perwujudan Kelancaran Mobilitas Orang di Perkotaan Jasa Studi Bantuan Teknik dan Transportasi Pusat Provinsi DKI Jakarta Rp. 990.000.000,PL./1/25/G-UPMTPM-2012 : Tanggal 9 Maret 2012.

7. Waktu 9 Maret - 8 Desember 2012 Pelaksanaan (8 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 8 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. TL /Ahli Transportasi Keahlian Ahli Teknik Sipil Jumlah OB 1

b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI :

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 62

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan Strategis, Dirjen Cipta Karya. Jl. Cipaku V No. 1 Jakarta Penyusunan Pembiayaan dan Pengelolaan Pengembangan Usaha Lokal dan Infrastruktur di Kawasan Strategis Kabupaten Sumbawa Provinsi NTB Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Kabupaten Sumbawa Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat Rp. 742.082.000,KU.03.01/SPK/RISE-PISEW/04-92/2012, 13 April 2012

7. Waktu 13 April - 13 Desember 2012 Pelaksanaan (8 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 48 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi TL/Perencanaan Wilayah Ahli Pengembangan Ekonomi Wilayah c. Ahli Pengembangan Bisnis/Usaha d. Ahli Infrastruktur e. Ahli Kelembagaan f. Ahli Sistem Informasi Geografi URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : a. b. Keahlian Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Ekonomi Ahli Ekonomi Ahli Teknik Sipil Ahli Administrasi Negara Ahli Geodesi Jumlah OB 1 1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 63

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

1. Melaksanakan workshop di pusat dan Melaksanakan FGD di kabupaten 2. Melaksanakan kajian pemilihan lokasi yang merekomendasikan lokasi untuk pengembangan KSK. 3. Melaksanakan kajian penetapan komoditas unggulan beserta usaha lokal terkait 4. Melaksanakan kajian infrastruktur untuk mengidentifikasi kebutuhan infrastruktur dalam pengembangan usaha lokal terkait komoditas unggulan 5. Melaksanakan kajian pengelolaan pengembangan usaha lokal terkait komoditas unggulan dalam kawasan strategis kabupaten (KSK) 6. Menyusun kebijakan dan strategi pengembangan usaha lokal dalam kawasan strategis kabupaten (KSK). 7. Melaksanakan kajian sumber pembiayaan untuk mewujudkan pengembangan usaha lokal dalam kawasan strategis kabupaten (KSK) 8. Menyusun rencana investasi pengembangan usaha lokal (business plan) dalam kawasan strategis kabupaten (KSK).

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 64

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan Pokja Direktorat Bina Program Dirjen Bina Marga Kemen PU. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta 12120 Penyiapan Proyek Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri Sub Penyehatan Lingkungan Permukiman Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Sumatera Utara, Batam, Jambi, Sumatera Barat, Aceh, Riau, Sumatera Selatan, Jawa Barat / Bandung, Jawa Tengah, DIY. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan Rp. 1.190.733.500,04/HK.02.03/SPK/Cp/KLN/2012 : Tanggal 20 April 2012.

5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak

7. Waktu 20 April - 20 November 2012 Pelaksanaan (7 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 42 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. TL/ Ahli Teknik Lingkungan Ahli Teknik Lingkungan 1 b. Ahli Air Limbah Ahli Teknik Lingkungan 1 c. Ahli Drainase Ahli Teknik Lingkungan 1 d. Ahli Persampahan Ahli Teknik Lingkungan 1 e. Ahli Kelembagaan Ahli Hukum Adm Negara 1 f. Ahli Keuangan/Finansial Ahli Ekonomi 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : - Tersusunnya pipeline PHLN dan program strategi tahun 2013 bidang Cipta Karya sub
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 65

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman Tersusunnya proposal PHLN beserta dokumen kelengkapannya sub bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman tahun 2013 sesuai dengan prioritasnya Tersusunnya dokumen kelengkapan readiness kriteria untuk kegiatan-kegiatan yang diusulkan dibiayai melalui Pinjaman dan Hibah Luar Negeri bidang Cipta Karya sub bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 66

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Pokja IV Satker Direktorat Bina Teknik Dirjen Bina Marga Kemen PU. Gd. Sapta Taruna Lt. IV, Jl. Pattimura No. 20 Penyusunan Rencana Teknik Akhir Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol Trans Sumatera II (Kandis-Dumai) Sipil Transportasi Povinsi Sumatera & Riau Rp. 2.092.750.000,HK.02.03/Bt.04-PTJBHJP/02 : Tanggal 30 April 2012.

7. Waktu 30 April - 30 Oktober 2012 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. (nama perusahaan) Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Jumlah OB 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 72 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. f. g. h. i. Keahlian

TL/Ahli Jalan Raya Ahli Teknik Sipil Ahli Jalan Raya Ahli Teknik Sipil Ahli Struktur Jembatan Ahli Teknik Sipil Ahli Simpang Susun Ahli Teknk Sipil Ahli Lansekap dan Arsitektur Ahli Arsitektur Ahli Tanah dan Material Ahli TeknikSipil Ahli Hidrologi/Drainase Ahli Teknik Sipil Ahli Kuantitas dan Biaya Ahli Teknik Sipil Ahli Dokumen Tender Ahli Teknik Sipil Ahli Perlengkapan dan Fasilitas Ahli Teknik Sipil j. Jalan k. Ahli Geodesi Ahli Geodesi URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : a. Membuat detil rencana teknis dengan cakupan; b. Membuat dokumen lelang

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 67

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Sekretariat Ditjen Perhubungan Darat Kegiatan Peningkatan Pembinaan Transportasi Darat. Gd. Karya Jl. Medan Merdeka Barat No. 8 Jakarta Penyusunan Integrasi Sistem Informasi Pengujian Kendaraan Bermotor Nasional Sipil Transportasi Pusat Provinsi DKI Jakarta Rp. 534.200.000,KU.003/I/3/Satker-S11/2012 : Tanggal 18 April 2012.

7. Waktu 18 April - 18 November 2012 Pelaksanaan (7 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Keahlian Jumlah OB

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 68

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak SNVT Pengembangan Kawasan Permukiman Jawa Barat Dirjen Cipta Karya, Kemen PU. Jl. Kawaluyaan Indah No. 4 Bandung Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kabupaten Bogor (KB-BGR-SPPIP03) Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat Rp. 803.671.000,HK.02.03/SP/SPPIP-03/BIMTEK/PKPJB/IV/2012/03 : Tanggal 17 April 2012.

7. Waktu 17 April - November 2012 Pelaksanaan (7 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan 27 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB TL/Perencanaan Wilayah dan Ahli Perencanaan Wilayah 1 a. Kota Ahli Kebijakan Publik dan Ahli Kebijakan Publik 1 b. Kelembagaan c. Ahli Prasarana Kota Ahli Prasarana Kota 1 d. Ahli Permukiman Ahli Arsitek 1 e. Ahli Ekonomi Pembangunan Ahli Ekonomi Pembangunan 1 f. Assisten Assisten 4 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Tersedianya dokumen SPPIP bagi Pemerintah kota/kabupaten sebagai acuan dalam melaksanakan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaannya 2. Terfasilitasinya pemangku kepentingan kota/kabupaten dalam melaksanakan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 69

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

penyusunan dan menghasilkan dokumen SPPIP melalui proses diskusi untuk mencapai kesepakatan strategi pembangunan yang terintegrasi dan berkesinambungan sebagi acuan pembangunan kota/kab bersangkutan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 70

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Pengembangan Wilayah Nasional, Dirjen Penataan Ruang Kemen PU. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta 12120 Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) di Danau Toba & BBK Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Pembuatan Peta, Jaa Survey Permukaan Sumatera Utara Danau Toba, dan Kota Batam dan Kabupaten Bintan Rp. 932.085.000,139/KU.08.08/PPK-PWN/2012 : Tanggal 10 Mei 2012.

7. Waktu 10 Mei - Desember 2012 (7 Bulan) Pelaksanaan 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan 56 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. f. g. h. TL/Perencanaan Wilayah dan Kota Ahli Prasarana Permukiman Ahli Perencanaan Transportasi Ahli Perencanaan Ketenagalistrikan Ahli Perencanaan Telekomunikasi Ahli GIS Keahlian Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota Ahli Teknik Lingkungan Ahli Teknik Sipil Transportasi Ahli Elektro Ahli Telekomunikasi Ahli GIS Ahli Ekonomi Pembangunan Jumlah OB 1 1 1 1 1 1

URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : a. Penyempurnaan draft RPI2JM Kawasan BBK dan Kawasan Danau Toba tahun
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 71

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

b. c. d. e.

2012 Konsultasi Publik draft RPI2JM Kawasan BBK dan Kawasan Danau Toba bersama Kementerian/Lembaga terkait dan Pemerintah Provinsi. Koordinasi antara Kementerian/Lembaga terkait dan pemerintah daerah dalam bentuk forum diskusi untuk mendapatkan kesepakatan RPI2JM Kawasan BBK dan Kawasan Danau Toba. Melakukan seminar RPI2-JM Kawasan BBK dan Kawasan Danau Toba. Membangun mekanisme (pendampingan) inisiasi implementasi RPI2JM dengan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan Swasta.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 72

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Bina Program & Kemitraan, Dirjen Penataan Ruang, Kemen PU. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta 12120 Fasilitasi Pengembangan Kemitraan dalam Implementasi RTRW di Kabupaten Bandung Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Pembuatan Peta, Jaa Survey Permukaan Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat Rp. 454.300.000,KU.013/PPDJPR-BPK/V/2012 : Tanggal 8 Mei 2012.

7. Waktu 8 Mei - Desember 2012 (7 Bulan) Pelaksanaan 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 42 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. Keahlian Jumlah OB 1 1 1 1 1 1

Team Leader Ahli Ekonomi Pembangunan Ahli Pengembangan Wilayah Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Hukum Dok Perjanjian Ahli Hukum c. Kerjasama d. Ahli Ekonomi Pemasaran Ahli Ekonomi Manajemen e. Ahli Sosial Budaya Ahli Sosial Budaya f. Ahli Infrastruktur Ahli Teknik Sipil URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Mefasilitasi Pengembangan Dalam Implementasi RTRW di Kabupaten Bandung

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 73

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Perencanaan Jembatan Selat Sunda Dirjen Bina Marga Kemen PU. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta 12120 Kajian Ekonomi Makro Pembangunan Jembatan Selat Sunda Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Selat Sunda Rp. 812.383.000,HK.02.03/BT-SKPJSS/2012/09 : Tanggal 25 Mei 2012.

7. Waktu 25 Mei - 24 Oktober 2012 Pelaksanaan (5 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 55 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. f. g. h. TL/Ahli Ekonomi Ahli Ekonomi Wilayah Ahli Ekonomi Pembangunan Ahli Transportasi Ahli Sosial Budaya Ahli Kependudukan & Tenaga Kerja Ahli Kebijakan Publik Assisten Keahlian Ahli Ekonomi Ahli Ekonomi Wilayah Ahli Ekonomi Pembangunan Ahli Teknik Sipil Ahli Sosiologi Ahli Sosiologi Ahli Kebijakan Publik Assisten Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1 4

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 74

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : a. Melakukan simulasi do nothing dan do something (adanya Jembatan), kondisi eksisting pertumbuhan diantara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. b. Melakukan analisa spill over Pulau Sumatera dan Pulau Jawa terhadap dampak pembangunan jembatan. c. Melakukan simulasi keseimbangan umum pertumbuhan antara Pulau Sumatera dengan Pulau Jawa terhadap dampak pembangunan Jembatan Selat Sunda. d. Melakukan analisis dampak sosial budaya dari pembangunan Jembatan Selat Sunda. e. Analisa peran Jembatan Selat Sunda terhadap pertumbuhan di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa disertai beberapa simulasi untuk mencapai kesamaan ataupun level spill over yang berimbang.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 75

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Direktorat Bina Program Dirjen Cipta Karya Kemen PU. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta 12120 Penyusunan Prioritas Program dalam Rangka Mendukung Issu-Issu Strategi Bidang CK (MP3EI, Gender, Pemberdayaan, Keg. Interdep) 2013-2014 Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Pembuatan Peta, Jaa Survey Permukaan Medan, Pekanbaru, Yogyakarta, Banjarmasin, Ujungpandang, Ambon, Jayapura Rp. 553.718.000,HK.02.03-Cp/SPK-PA/V/240/2012 : Tanggal 28 Mei 2012.

7. Waktu 28 Mei - 28 November 2012 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 36 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. Keahlian Jumlah OB

TL/Pengembangan Wilayah Ahli Perencanaan Wilayah 1 Ahli Penyehatan Lingkungan Ahli Lingkungan 1 Ahli Bangunan Gedung dan Ahli Teknik Lingkungan 1 c. Lingkungan d. Ahli Permukiman Ahli Arsitektur 1 e. Ahli Ekonomi Pembangunan Ahli Ekonomi Pembangunan 1 f. Ahli Pemberdayaan Masyarakat Ahli Sosiologi 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Melakukan identifikasi dan review terhadap isu-isu strategis nasional terkait Ditjen
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 76

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

2. 3. 4. 5. 6.

Cipta Karya, seperti: Mereview RPIJM dan MP dalam rangka menemukenali kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung isu-isu strategis nasional. Melakukan kunjungan ke daerah Menyusun program dan kegiatan bidang Cipta Karya yang mendukung isu-isu strategis nasional untuk tahun 2013 2014. Melaksanakan rapat-rapat pembahasan terkait bidang Cipta Karya. Menyusun format-format yang diperlukan dalam rangka rapat pembahasan.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 77

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Perangkat Daerah Dekonsentrasi Pekerjaan Umum Bidang Penataan Ruang Prov. NTB. Jl. Majapahit No. 8 Mataram 83125 Pengadaan dan Pemutakhiran Data Tentang Profil Penataan Ruang Kabupaten dan Kota Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Pembuatan Peta, Jaa Survey Permukaan Kota Bima, Kabupaten Bima, Dompu, Sumbawa, Sumbawa Barat, Lombok Barat, Timur, Tengah, Lombok Utara, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. NTB Rp. 488.653.000,128/SPK/PPK-P3RD/DPU/2012 : Tanggal 3 Juli 2012.

7. Waktu 3 Juli - November 2012 Pelaksanaan (4 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan 16 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. Keahlian Jumlah OB

TL/Perencanaan Wilayah dan Ahli Perencanaan Kota 1 Kota b. Ahli Teknik Informatika/Database Ahli Teknik Informatika 1 c. Ahli Pemrograman Web Ahli Teknik Informatika 1 d. Ahli Desain Grafis Ahli Desain Grafis 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Tersusunnya Buku Profil penataan ruang wilayah kabupaten dan kota di provinsi NTB yang menarik, informatif dan komunikatif 2. Terwujudnya Pengembangan Website Penataan Ruang Wilayah di Provinsi NTB

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 78

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR Satker Penyediaan Rumah Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Direktif Presiden di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jl. Sam Ratulangi No. 8A-8B, Kelurahan Kelapa Lima, Kota Kupang DED PSU Antar Kawasan-3 (DED PSU-AK3) Sipil /Arsitektur Kab Ngada & Kab. Alor, Provinsi NTT Kupang Rp. 1.889.651.500,KU.08.08/PK-PRNTT/DED PDU-AK3/204 : Tanggal 24 Mei 2012.

1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak

7. Waktu 24 Mei - 31 Agustus 2012 (3 Pelaksanaan Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : a. Pengumputan Data Lapangan b. Perencanaan Teknis c. Pelaporan dan Penyiapan Dokumen Lelang
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 79

Keahlian

Jumlah OB

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Pengembangan Kenavigasian Pusat Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan. Jl. Merdeka Barat No. 8 Jakarta Penyusunan Masterplan Distrik Navigasi Kelas I Sorong Sipil Transportasi Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Rp. 866.338.000,15/PP/PKP/VI-12 : Tanggal 11 Juni 2012.

7. Waktu 11 Juni - 7 Desember 2012 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 48 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. TL/Perencanaan Pelabuhan b. Ahli Nautika c. Ahli Teknik Sipil d. Ahli Planologi e. Ahli Perkapalan f. Ahli Telekomunikasi g. Ahli Hydrografi h. Ahli Informatika URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Keahlian Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Nautika Ahli Teknik Sipil Ahli Planologi Ahli Perkapalan Ahli Telekomunikasi Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Informatika Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 80

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

a. Mengumpulkan data mengenai sarana prasarana yang dimiliki dan karakteristik wilayah kerja masing-masing Distrik Navigasi serta melakukan analisa SWOT. b. Menilai kondisi kelayakan sarana prasarana yang dimiliki oleh Distrik Navigasi. c. Melaksanakan survey alur pelayaran pada jalur pelayaran pada wilayah kerja Distrik Navigasi untuk menyusun rekomendasi area lay up, labuh jangkar dan dumping area serta untuk menyusun kebutuhan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran berdasarkan peta laut edisi terbaru. d. Melaksanakan survey traffic pelayaran pada wilayah kerja Distrik navigasi yang menuju ke pelabuhan-pelabuhan yang berada di wilayah kerja Distrik Navigasi dan mengidentifikasi kebutuhan SBNP di traffic-traffic pelayaran kapal yang dianggap krusial berdasarkan peta laut edisi terbaru. e. Menyusun rencana pengembangan dan pembangunan Distrik Navigasi untuk 20 tahun kedepan.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 81

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Peningkatan Fungsi Pelabuhan dan Pengerukan Pusat, Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan. Jl. Medan merdeka barat No. 8 Gedung Karya Lt. 15 Jakarta Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Laut Tanjung Santan Provinsi Kalimantan Timur Sipil Transportasi Kota Baru, Provinsi Kalimantan Timur Rp. 684.398.000,61A/PFP3/KONTRAK/VI/2012 : Tanggal 4 Juni 2012.

7. Waktu 4 Juni - 30 November 2012 (5 Bulan) Pelaksanaan 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 40 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. f. g. TL/Ahli Perencanaan Pelabuhan Ahli Perencanaan Pelabuhan/Transport Laut Ahli Sosial-Ekonomi Ahli Lingkungan Ahli Perencanaan Wilayah Kota dan Regional Ahli Geodesi Assisten Keahlian Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil Ahli Ekonomi Ahli Teknik Lingkungan Ahli Planologi Ahli Geodesi Assisten Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 82

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Mencakup kegiatan Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Pangkalan Dodek Provinsi Sumatera Utara yang dibiayai dari dana APBN (HPS terlampir)) dan dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2013 Lingkup tugas yang akan dilaksanakan dalam proses perencanaan ini adalah : a. Persiapan b. Survey Lapangan c. Penyusunan Rancangan Rencana d. Rencana Induk (Master Plan)

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 83

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal. Jl. Abdul Muis No. 7 Jakarta Pusat Peningkatan Kapasitas Pemda dan Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan Kawasan Perdesaan Terpadu/ Bedah Desa Pengembangan Pertanian Perdesaan 38 Kabupaten Rp. 1.702.412.800,KTR.130.1/PPK-PDK/Dep.V-PDT/VII/2012 : Tanggal 6 Juli 2012.

7. Waktu 6 Juli - 6 Desember 2012 Pelaksanaan (5 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. (nama perusahaan) Orang Bulan Indonesia Orang Bulan 15 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. Team Leader Ahli Kebijakan Publik 1 b. Ahli Ekonomi Daerah/Lokal Ahli Ekonomi Pembangunan 1 c. Ahli Kelembagaan Ahli Hukum Kelembagaan 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : a. Penyusunan metodologi dan rencana kerja detail b. Assesmen (penilaian) terhadap kebutuhan pengembangan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam percepatan pembangunan kawasan perdesaan terpadu. Khususnya kelembagaan pengelola kawasan (balai bedah desa). c. Penyusunan modul pengembangan kawasan pedesaan terpadu. d. Melakuan fasilitas dalam perencanaan percepatan pengembangan kawasan perdesaan terpadu, kapasita supervise, pemantauan dan evaluasi dalam percepatan pembangunan kawasan perdesaan terpadu di 36 lokasi Kegiatan Bedah Desa Tahun 2012. e. Pelaporan hasil hasil kergiatan.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 84

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Pemerintah Kota Tangerang Selatan Dinas Pendidikan. Jl. Buana Kencana Loka Sektor 12 BSD, Serpong Kota Tangerang Selatan Prop. Banten Perencanaan Penambahan Ruang Kelas Baru SMP Negeri Kota Tangerang Selatan (2 Perencanaan Tambah Ruang Kelas SMP Negeri 14) Sipil/ Arsitektur/ Elektrikal dan Mekanikal Kota Tangerang Selatan Rp. 49.500.000,027/03.1.084/SPK/DISPEND/2012 : Tanggal 22 Februari 2012.

7. Waktu 22 Februari - 22 Maret 2012 Pelaksanaan (1 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Keahlian Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Jumlah OB Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Persiapan Perencanaan 2. Penyusunan Pra-rencana 3. Penyusunan pengembangan rencana, 4. Penyusun rencana detail

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 85

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

5. Mengadakan persiapan pelelangan 6. Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan/aanwijzing 7. Mengadakan pengawasan berkala selama masa pelaksanan 8. Menyusun buku petunjuk penggunaan peralatan bangunan dan perawatannya

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 86

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Pemerintah Kota Tangerang Selatan Dinas Pendidikan. Jl. Buana Kencana Loka Sektor 12 BSD, Serpong Kota Tangerang Selatan Prop. Banten Perencanaan Penambahan Ruang Kelas Baru SMK Negeri Kota Tangerang Selatan (Perencanaan Tambah Ruang Kelas SMK Negeri 3) Sipil/ Arsitektur/ Elektrikal dan Mekanikal Kota Tangerang Selatan Rp. 24.000.000,027/03.1.089/SPK/DISPEND/2012 : Tanggal 22 Februari 2012.

7. Waktu 22 Februari - 22 Maret 2012 Pelaksanaan (1 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Jumlah OB Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian

a. b. c. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Persiapan Perencanaan 2. Penyusunan Pra-rencana 3. Penyusunan pengembangan rencana, 4. Penyusun rencana detail 5. Mengadakan persiapan pelelangan 6. Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan/aanwijzing 7. Mengadakan pengawasan berkala selama masa pelaksanan 8. Menyusun buku petunjuk penggunaan peralatan bangunan dan perawatannya
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 87

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Barat. Jl. Achmad Yani Telp 0561-713412 Pontianak Penyusunan RTR Kawasan Industri Tayan Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Kab. Pontianak, Prov. Kalimantan Barat Rp. 401.423.000,650/PU-TARUBINKON/01/2012 : Tanggal 25 Juli 2012.

7. Waktu 25 Juli - 22 November 2012 Pelaksanaan (4 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan 24 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB 1 1 1 1 1 1

a. TL/Perencanaan Kota Ahli Teknik Planologi b. Ahli Arsitek Ahli Teknik Arsitektur c. Ahli Infrastruktur Ahli Teknik Sipil d. Ahli Geodesi/Geogarfi Ahli Geodesi/Geogarfi e. Ahli Hukum Ahli Hukum f. Ass. Perencanaan Kota Ahli Teknik Planologi URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Mengoperasionalkan RTRW Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2012-2013 2. Menyusun RTRW Industri Tayan sebagai perangkat Operasional RTRW Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2012-2013 berdasarkan UU No. 26 Tahun 2007

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 88

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Dinas Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta. Jl. Abdul Muis No. 66 Jakarta Pusat Kegiatan Kajian Penyediaan Ruang Kota Untuk Mitigasi dan Evakuasi Bencana di Propinsi DKI Jakarta Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Pembuatan Peta, Jaa Survey Permukaan Pusat Provinsi DKI Jakarta Rp. 294.195.000,1586/077.922 : Tanggal 14 September 2012.

7. Waktu 14 September - 14 Desember 2012 Pelaksanaan (3 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan 21 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. TL/Perencanaan Kota Ahli Perencanaan Wilayah 1 b. Ahli Sipil Transportasi Ahli Teknik Sipil 1 c. Ahli Lingkungan Ahli Lingkungan 1 d. Ahli GIS Ahli GIS 1 e. Teknisi CAD GIS 3 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Melakukan Evaluasi dan Kajian Penyediaan Ruang Kota Untuk mitigasi bencana, ruang keselamatan dan jalur evakuasi bagi kawasan rawan bencana di Provinsi DKI Jakarta. 2. Sebagai Bahan dalam perencanaan kota yang partisifatif dan responsif terhadap dinamika perkembangan kota

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 89

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Pemberdayaan Perumahan Swadaya Deputi Bidang Perumahan Swadaya, Kementerian Perumahan Rakyat. Jl. Raden Patah I No. 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan Konsultan Manajemen Tenaga Pendamping Masyarakat (KMTPM) Provinsi Jawa Tengah 4 Jasa Konsultasi Manajemen Jawa Tengah 4 (Cilacap, Kebumen, Purworejo, Wonosobo) Rp. 2.039.437.840,85/SPK/PK-PRS.2/IX/2012 : Tanggal 17 September 2012.

7. Waktu 17 September - 31 Desember 2012 (3 Bulan) Pelaksanaan 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 279 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. TL/Ahli Administrasi Umum Ahli Manajemen Umum 1 b. Ahli Administrasi Keuangan Ahli Administrasi Umum 1 c. TPM TPM 91 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Kegiatan Konsultan Manajemen Provinsi sebagai bagian dari pelaksanaan bantuan stimulan perumahan swadaya, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka membantu pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas rumah tidak layak huni BSPS tahun 2012

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 90

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Direk torat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Layanan Jasa Konsultan Pendamping KP-USB dan P2-Satap Provinsi Makluku & Maluku Utara (Paket 11) Manajemen Proyek Provinsi Maluku dan Maluku Utara Rp. 1.094.170.000,107/C3.2/KU/2012 : Tanggal 1 Juni 2012.

7. Waktu 1 Juni - 31 Desember 2012 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 42 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. TL b. Koordinator Area c. Ahli Arsitek d. Ahli Sipil/Struktur e. Ahli Mekanikal/Elektrikal f. Ahli Keuangan g. Ahli Pendidikan URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Pendamping KP USB dab SATAP Keahlian Ahli Teknik Planologi Ahli Teknik Sipil Ahli Arsitektur Ahli Sipil Ahli Teknik Sipil Ahli Ekonomi Ahli Pendidikan Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 91

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum. Jl. Sapta Taruna Raya Komp. PU Pasar Jum'at Jakarta Selatan Penyusunan SKKNI, KPBK, MUK, Bidang Keterampilan Jabatan Kerja Pelaksana Pekerjaan Iluminasi, Pelaksana Pekerjaan Interior, Pelaksana Lapangan K3 Konstruksi (Safety Officer) Sipil Jasa Pra Desain Engineering Bangunan/ Mekanikal Elektrikal Pusat Provinsi DKI Jakarta Rp. 468.419.600,Nilai Sharing Rp. 40%

06/KONTRAK/PPK2/Kt/2012 : Tanggal 1 Juni 2012.

7. Waktu 1 Juni - 31 Desember 2012 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 36 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB TL /Perencanaan Wilayah dan Ahli Teknik Planologi 1 a. Kota b. Ahli Prasarana Wilayah Ahli Teknik Sipil 1 c. Ahli Hukum dan Kelembagaan Ahli Hukum 1 d. Ahli Manajemen SDM Ahli Ekonomi Manajemen 1 e. Ahli Lingkungan Ahli Teknik Lingkungan 1 f. Ahli Desain Komunikasi Ahli Desain Komunikasi Visual 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Keluaran Kegiatan yang terdiri dari Laporan Hasil Kajian Penyusunan Manajemen Resiko
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 92

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

2. Manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini adalah Dengan adanya program pemanfaatan ruang yang sinkron dan tersusun dengan baik maka pembangunan diharapkan menjadi lebih baik 3. Dapat dihasilkan kegiatan-kegiatan atau program yang lebih baik sesuai kebutuhan daerah, tepat sasaran dan dapat bermanfaat bagi stakholder penataan ruang dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 93

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Pengelolaan Kawasan Deputi Bidang Pengembangan Kawasan Kementerian Perumahan Rakyat. Jl. Raden Patah I No. 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan Supervisi Pembangunan PLP2K-BK di Kota Bengkulu, Kota Pagar Alam, dan Kota Palembang (DK-SP-PLP2K-BK-03) Jasa Inspeksi Teknis Kota Bengkulu, Kota Pagar Alam, Kota Palembang Rp. 719.207.500,486/PK/PPK.PPK/X/2012 : Tanggal 22 Oktober 2012.

7. Waktu 22 Oktober - 22 Desember 2012 Pelaksanaan (2 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 6 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. Team Leader Ahli Teknik Sipil 1 b. Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil 1 c. Ahli Teknik Arsitektur Ahli Teknik Arsitektur 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Mengukur ulang bersama-sama kontraktor dan direksi teknik semua komponen pekerjaan secara teliti. Untuk komponen jalan dan saluran pengukuran dilakukan per 25 m pada keadaan normal, sedangkan pada kondisi tertentu dapat diukur per 5 m atau per 1 m. Melakukan foto fisik pekerjaan sesuai progres pada setiap titik pekerjaan.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 94

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Pengambilan foto pada pekerjaan jalan dan saluran dilakukan setiap jarak 25 m. Segera memeriksa dan mengevaluasi shopdrawing dan izin kerja yang diajukan oleh kontraktor. Mengendalikan pekerjaan kontraktor berdasarkan schedule & RKS Menyelenggarakan rapat koordinasi mingguan dengan kontraktor. Membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan bersama kontraktor dan diketahui oleh direksi teknis. Memeriksa dan mengevaluasi as built drawing yang dibuat oleh kontraktor. Bersama-sama kontraktor menyiapkan semua keperluan administrasi maupun fisik dalam rangka serah terima pertama (PHO)

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 95

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Pengelolaan Kawasan Deputi Bidang Pengembangan Kawasan Kementerian Perumahan Rakyat. Jl. Raden Patah I No. 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan Supervisi Pembangunan PLP2K-BK di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (DK-SP-PSU-19) Jasa Inspeksi Teknis Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan/Kalsel, Kalteng Rp. 1.963.700.002,535/PK/PPK.PPK/XI/2012 : Tanggal 14 November 2012.

7. Waktu 14 November - 28 Desember 2012 Pelaksanaan (1 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 3 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. Team Leader Ahli Teknik Sipil 1 b. Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil 1 c. Ahli Teknik Arsitektur Ahli Teknik Arsitektur 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Mengukur ulang bersama-sama kontraktor dan direksi teknik semua komponen pekerjaan secara teliti. Untuk komponen jalan dan saluran pengukuran dilakukan per 25 m pada keadaan normal, sedangkan pada kondisi tertentu dapat diukur per 5 m atau per 1 m. Melakukan foto fisik pekerjaan sesuai progres pada setiap titik pekerjaan.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 96

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Pengambilan foto pada pekerjaan jalan dan saluran dilakukan setiap jarak 25 m. Segera memeriksa dan mengevaluasi shopdrawing dan izin kerja yang diajukan oleh kontraktor. Mengendalikan pekerjaan kontraktor berdasarkan schedule & RKS Menyelenggarakan rapat koordinasi mingguan dengan kontraktor. Membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan bersama kontraktor dan diketahui oleh direksi teknis. Memeriksa dan mengevaluasi as built drawing yang dibuat oleh kontraktor. Bersama-sama kontraktor menyiapkan semua keperluan administrasi maupun fisik dalam rangka serah terima pertama (PHO)

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 97

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Dinas Kesehatan, Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Jl. Witana Harja No. 27 Kec. Pamulang Kota Tangerang Selatan Review DED Puskesmas Peruntukan Rehabilitasi Berat Puskesmas Parigi Sipil/Arsitektur Mekanikal dan Elektrikal Parigi, Tangerang Rp. 48.895.000,900/05.3.06/SPK/Dinkes/III/2011 : Tanggal 2 Maret 2011.

7. Waktu 2 Maret - 31 Maret 2011 Pelaksanaan (1 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan 3 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. TL /Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil 1 b. Ahli ME Ahli Teknik Eektro 1 c. Ahli Arsitektur Ahli Teknik Arsitektur 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Penyusunan pengembangan rencana, Penyusun rencana detail Mengadakan persiapan pelelangan Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan/aanwijzing Mengadakan pengawasan berkala selama masa pelaksanan Menyusun buku petunjuk penggunaan peralatan bangunan dan perawatannya

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 98

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR Satuan Kerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan. Jl. Medan Merdeka Timur No. 5 Jakarta 10110 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak 7. Waktu Pelaksanaan Studi Standarisasi Bidang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan Sipil Transportasi Pusat Rp. 878.165.200,KU.003/II/20-BLTU/2011 : Tanggal 7 April 2011. 7 April 7 Desember 2011 (8 Bulan)

1. Pengguna Jasa

8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 48 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. TL /Keselamatan Penerbangan Keahlian Ahli Teknik Sipil Jumlah OB 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 99

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

b. c. d. e. f.

Ahli Teknik Sipil Ahli ME Ahli Teknik Sipil Ahli Navigasi Ahli Elektrikal

Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Elektro Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Elektro

1 1 1 1 1

URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI :

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 100

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satuan Kerja Peningkatan Pembinaan Transportasi Darat, Dirjen Perhubungan Darat. Jl. Medan Merdeka Barat No. 8 Jakarta 10110 Penyusunan Konsep RPP Bidang Dampak Lingkungan LLAJ Sipil Transportasi Pusat Rp. 528.300.000,15/PPTD-RPPDL/KTR/IV/ 2011 : Tanggal 7 April 2011.

7. Waktu 7 April - November 2011 (7 Bulan) Pelaksanaan 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 35 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. TL /Sipil Ahli Teknik Sipil 1 b. Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil 1 c. Ahli Lingkungan Ahli Teknik Lingkungan 1 d. Ahli Transportasi Ahli Teknik Sipil 1 e. Ahli Hukum/Kelembagaan Ahli Hukum 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Membuat kajian yang berkaitan RPP bidang dampak lingkungan LLAJ, melakukan uji kemampuan SDM dalam rangka menyusun konsep RPP, membuat pelaporan dan mempresentasikannya
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 101

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR SNVT Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Kepri. Jl. Di Panjaitan Km. 9 Komplek Bintan Centre Blok A No. 50-51 Tj. Pinang Pengawasan Pembangunan Jembatan Sei Ekang di Kab. Bintan (1 paket pelaksanaan jembatan (170 M)) - Paket 11 Jasa Inspeksi Teknis Kab. Bintan Rp. 560.312.000,PW.04.02/SP/SNVT-P2JN/154/V /2011 : Tanggal 11 Mei 2011.

1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak

7. Waktu 11 Mei - 6 Desember 2011 (7 Bulan) Pelaksanaan 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 28 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. TL /Supervision Engineer Ahli Teknik Sipil 1 b. Ahli Bridge Engineer Ahli Teknik Sipil 1 c. Ahli Jalan Ahli Teknik Sipil 1 d. Ahli Jembatan Ahli Teknik Sipil 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Membantu Pelaksanaan Pengawasan Mutu Bahan dan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 102

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Direktorat Pengembangan Air Minum Dirjen Cipta Karya, Kemeterian Pekerjaan Umum. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta 12120 Konsultan Manajemen Wilayah Kalimantan Sulawesi Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Kalimantan, Sulawesi Rp. 1.807.436.400,Nilai Sharing Rp. 60%

KU.08.08/P.WIL.II/V/31/2011 : Tanggal 20 Mei 2011.

7. Waktu 20 Mei - 31 Desember 2011 (7 Bulan) Pelaksanaan 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 91 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. f. g. h. i. Team Leader Co-Team Leader Ahli Proses IPA Ahli Perpipaan Ahli Konstruksi Ahli Mekanikal dan Elektrikal Ahli Pengadaaan Barang Ahli Desain Grafis Ahli Teknik Informatika Keahlian Ahli Manajemen Konstruksi Ahli Teknik Lingk/Sipil Ahli Teknik Lingkungan Ahli Teknik Lingkungan Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Mesin/Elektro Ahli Teknik Sipil Ahli Desain Grafis Ahli Teknik Informatika Jumlah OB 1 2 2 2 2 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 103

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Membantu persiapan pemrograman 2. Membantu persiapan dan pelaksanaan proses Pra-Kontrak dan Kontrak 3. Memantau persiapan dan pelaksanaan fisik di lapangan 4. Membantu komisioning dan penyelesaian pelaksanaan pekerjaan 5. Menyiapkan laporan kemajuan pembangunan SPAM setiap propinsi. 6. Melakukan koordinasi dan memberikan arahan kepada Tim Konsultan Advisori, Konsultan Supervisi, dan Konsultan Evaluasi di Provinsi 7. Menyusun Project Completion Report untuk masing-masing Provinsi. 8. Apabila pembangunan telah selesai dilaksanakan perlu dilakukan penelitian di lapangan. 9. Memfasilitasi penyediaan air minum masa Tanggap Darurat 10. 10. Menyusun rencana penyediaan air minum pada masa Rehabilitasi dan Rekonstruksi pada lokasi terkena dampak bencana alam

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 104

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR SNVT Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Kepri. Jl. Di Panjaitan Km. 9 Komplek Bintan Centre Blok A No. 50-51 Tj. Pinang Detail Desain Jalan Pendekat (Oprit) Jembatan Sei Kang Boi, Sei. Ekang & Sei Anculai di Kabupaten Bintan (700 M) - Paket 4 Sipil Transportasi Kab. Bintan Rp. 525.363.000,PR.01.02/ SP/ SNVT-P2JN/186/V/2011 : Tanggal 24 Mei 2011.

1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak

7. Waktu 24 Mei - 7 Oktober 2011 (5 Bulan) Pelaksanaan 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan 25 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB 1 1 1 1 1

a. TL /Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil b. Ahli Jembatan Ahli Teknik Sipil c. Ahli Transportasi Ahli Teknik Sipil d. Ahli Jalan Raya Ahli Teknik Sipil e. Ahli Geoteknik Ahli Teknik Sipil URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Melakukan perancangan teknik terinci setiap komponen 2. Menyusun spesifikasi teknik 3. Menyusun RAB pelaksanaan pekerjaan & menyiapkan dok bill of quantity dan menyusun RKS

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 105

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satuan Kerja Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II, Kementerian Pekerjaan Umum. Jl. Pattimura No. 20 Gd. G.VII Lt. 2 Jakarta Penyiapan Modul NSPK Penataan Ruang Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kawasan Perdesaan di Wilayah II Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Bali, Kalsel, Sulut, NTT, Maluku Rp. 738.200.000,HK.02.03/PPRDW-II/2011/52 : Tanggal 26 Mei 2011.

7. Waktu 26 Mei - 25 November 2011 (6 Bulan) Pelaksanaan 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 54 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. f. g. h. i. Ahli Perencana Wilayah/TL Ahli Hukum Ahli Manajemen Pembangunan Ahli Ekonomi Wilayah Ahli Prasarana Sipil Ahli Sosiologi Ahli Lingkungan Ahli Perencanaan Kota Ahli Legal Drafter Keahlian Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Hukum Ahli Ekonomi Ahli Ekonomi Ahli Teknik Sipil Ahli Sosiologi Ahli Lingkungan Ahli Perencanaan Wilayah Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 106

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : a. Tahap persiapan, meliputi: pembentukan tim, kajian terhadap kerangka acuan kerja, pengembangan metodologi, dan rencana kerja rinci untuk penyusunan materi teknis dan konsep pedoman. b. Melakukan kajian pustaka terkait. c. Identifikasi NSPK terutama pedoman-pedoman yang sudah menjadi peraturan menteri pekerjaan umum, tetapi belum disusun modulnya. d. Melakukan survey dan diskusi di daerah di 5 (lima provinsi) yaitu: Bali, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, Papua. e. Melakukan sintesis antara hasil kajian teoritik dengan hasil observasi di lapangan. f. Menyusun format modul untuk setiap NSPK. g. Menyusun konsep materi teknis modul NSPK penataan ruang Provinsi, Kabupaten dan Kawasan Perdesaan di wilayah II. h. Melakukan pembahasan di Pusat untuk setiap tahapan pelaporan. i. Melakukan pembahasan konsep modul NSPK di Bandung berupa konsinyasi, dengan melibatkan pakar/akademisi dan Pemerintah Daerah. j. Menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 107

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Pengembangan Wilayah Nasional Dirjen Penataan Ruang. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta 12120 Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Pulau Jawa Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Pulau Jawa Rp. 827.240.000,132/KU.08.08/PPK-PWV/2011 : Tanggal 1 Juni 2011.

7. Waktu 1 Juni - 31 Desember 2011 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 48 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi TL/Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Prasarana Wilayah Ahli Ekonomi Wilayah Ahli Sumber Daya Air Ahli Perencanaan jalan & e. jembatan f. Ahli Manajemen Pembangunan g. Ahli GIS h. Ahli Telekomikasi URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : a. b. c. d. Keahlian Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Ekonomi Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil Ahli Ekonomi Ahli Geodesi Ahli Telekomunikasi Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 108

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

1. Terjabarkannya program-program infrastruktur pekerjaan umum, infrastruktur perhubungan, infrastruktur telekomunikasi, serta infrastruktur energi dan ketenangalistrikan pada tingkat provinsi dan/atau kabupaten/kota secara terpadu dalam lingkup wilayah Pulau Jawa. 2. Terkoordinasikannya program-program pengembangan infrastruktur di Pulau Jawa. 3. Tersusunnya program utama dan program pendukung dalam pengembangan infrastruktur di Pulau Jawa. 4. Tersusunnya kesepakatan para Gubernur dalam lingkup wilayah Pulau Jawa terhadap dokumen RPI2-JM.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 109

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Kegiatan Penataan Ruang Daerah Wilayah I, Dirjen Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta 12120 Konsultan Manajemen Regional Pendampingan Teknis Penyusunan Tata Ruang Kabupaten di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Pembuatan Peta, Jasa Survey Permukaan Riau, Kepri Rp. 2.651.388.000,Nilai Sharing Rp. 60%

04/KMR/PPK-P2RDW/2011 : Tanggal 1 Juni 2011.

7. Waktu 1 Juni - 1 Desember 2011 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 336 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. f. g. Team Leader Co-Team Leader Ahli Sistem Informasi Geografis Ahli Hukum Ahli Prasarana dan Sarana Wilayah Ahli Arsitektur Ahli Pertambangan Keahlian Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Geodesi Ahli Hukum Ahli Ekonomi Ahli Asitektur Ahli Pertambangan Jumlah OB 1 2 3 3 2 2 2

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 110

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

h. Ahli Kehutanan Ahli Kehutanan 2 i. Ahli Ekonomi Wilayah Ahli Ekonomi 2 j. Ahli Lingkungan Ahli Lingkungan 2 k. Ahli Sosial Budaya Ahli Sosial Budaya 2 l. Ahli Pertanian Ahli Pertanian 2 m. Ahli Manajemen Informastika Ahli Manajemen Informatika 3 n. Ass. Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Perencanaan Wilayah 2 o. Tenaga Pendamping Daerah Ahli PWK dan GIS 26 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Identifikasi status RTRW Kabupaten, 2. Menyusun Rencana Pelaksanaan kegiatan dan pembagian peranan antarpelaku pada level kab/kota 3. Pendampingan Pemerintah Kabupaten dalam keseluruhan proses percepatan penyelesaian RTRW, melalui penempatan Konsultan Manajemen Regional (Tim leader beserta tenaga ahlinya) di Ibukota Provinsi dan tenaga pendamping di Kabupaten. 4. Melaksanakan manajerial dan menjamin seluruh kegiatan berjalan tepat waktu, sasaran, mutu dan manfaat. 5. Melaporkan progress kegiatan kepada tim teknis Direktorat Jenderal Penataan Ruang dan Konsultan Manajemen Pusat secara berkala. 6. Membuat laporan berkala dan laporan khusus.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 111

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Penyediaan Perumahan, Kementerian Perumahan Rakyat. Jl. Lamandau No. 5 Jakarta Rencana Rinci Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan-08 (RR11-08) Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Jakarta Timur Rp. 653.000.000,KU.08.08/PK-PK/P2P/RR11-08/18 : Tanggal 7 Juni 2011.

7. Waktu 7 Juni - 6 Desember 2011 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 60 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. Team Leader b. Ahli Arsitek c. Ahli Sosial Kemasyarakatan d. Ahli Sipil e. Ahli Lingkungan f. Ahli Geodesi g. Ahli Ekonomi Pembangunan h. Ass. Ahli Planologi I. Ass. Ahli Arsitekur URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Keahlian Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Arsitektur Ahli Kebijakan Ahli Teknik Sipil Ahli Lingkungan Ahli Geodesi Ahli Ekonomi Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Arsitektur Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1 2 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 112

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Rincian kegiatan yang dilakukan dalam paket perencanaan ini adalah: 1. Mengidentifikasi karakteristik lingkungan permukiman kumuh berdasarkan tipologi penanganan. 2. Mendelineasi kawasan permukiman kumuh yang akan ditangani dengan pendekatan berbasis kawasan 3. Mengidentifikasi dan menciptakan kerjasama dan koordinasi antara pihak-pihak yang terkait dengan upaya penanganan lingkungan permukiman kumuh secara berkelanjutan 4. Merencanakan development plan untuk meningkatkan kualitas lingkungan permukiman kumuh yang efektif dan berkelanjutan dengan menampung aspirasi lokal. 5. Membuat dokumen rencana PLP2K-BK di area seluas 10 (sepuluh) Ha dengan waktu perencanaan 10 (sepuluh) tahun dan dilengkapi dengan peta dengan skala ketelitian 1 : 2.000 dan informasi lainnya. Dengan demikian, hasil rencana CAP merupakan bagian dari Rencana PLP2K-BK

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 113

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Penyediaan Perumahan, Kementerian Perumahan Rakyat. Jl. Lamandau No. 5 Jakarta Rencana Rinci Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan-24 (RR11-24) Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Sumbawa Rp. 661.529.000,KU.08.08/PK-PK/P2P/RR11-24/34 : Tanggal 7 Juni 2011.

7. Waktu 7 Juni - 6 Desember 2011 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 60 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. Team Leader b. Ahli Arsitek c. Ahli Sosial Kemasyarakatan d. Ahli Sipil e. Ahli Lingkungan f. Ahli Geodesi g. Ahli Ekonomi Pembangunan h. Ass. Ahli Planologi i. Ass. Ahli Arsitekur URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Keahlian Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Arsitektur Ahli Kebijakan Ahli Teknik Sipil Ahli Lingkungan Ahli Geodesi Ahli Ekonomi Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Arsitektur Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1 2 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 114

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

1. Mengidentifikasi karakteristik lingkungan permukiman kumuh berdasarkan tipologi penanganan. 2. Mendelineasi kawasan permukiman kumuh yang akan ditangani dengan pendekatan berbasis kawasan 3. Mengidentifikasi dan menciptakan kerjasama dan koordinasi antara pihak-pihak yang terkait dengan upaya penanganan lingkungan permukiman kumuh secara berkelanjutan 4. Merencanakan development plan untuk meningkatkan kualitas lingkungan permukiman kumuh yang efektif dan berkelanjutan dengan menampung aspirasi lokal. 5. Membuat dokumen rencana PLP2K-BK di area seluas 10 (sepuluh) Ha dengan waktu perencanaan 10 (sepuluh) tahun dan dilengkapi dengan peta dengan skala ketelitian 1 : 2.000 dan informasi lainnya.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 115

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Pembinaan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan, Kementerian Pekerjaan Umum. Jl. Cipaku V/1 Keb Baru Jakarta Penyusunan Pembiayaan dan Pengelolaan Pengembangan Usaha Lokal dan Infrastruktur di Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Bima Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Bima, NTB Rp. 711.172.000,KU.03.01/SPK/PPK-PISEW/08/2011 : Tanggal 13 Juni 2011

7. Waktu 13 Juni 14 Desember 2011 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 36 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi TL/Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Pengembangan Ekonomi b. Wilayah c. Ahli Pengembangan Bisnis/Usaha d. Ahli Infrastruktur e. Ahli Kelembagaan f. Ahli Sistem Informasi Geografis URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : a. Keahlian Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Ekonomi Ahli Sosial Ahli Teknik Sipil Ahli Kebijakan Ahli Geodesi Jumlah OB 1 1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 116

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

a. Melaksanakan workshop di pusat dan Melaksanakan FGD di kabupaten b. Melaksanakan kajian kebijakan terkait penetapan KSK dan komoditas unggulan beserta usaha lokal terkaitnya berdasarkan RTR Wilayah/ RTR Kawasan Strategis Kabupaten dan RPJP/M Daerah Kabupaten. c. Melaksanakan kajian pemilihan lokasi yang memiliki keterkaitan dengan pusat pertumbuhan wilayah sekitarnya (PKW/PKP/PKN). d. Melaksanakan kajian penetapan komoditas unggulan beserta usaha lokal terkait yang akan dikembangkan dalam kawasan strategis kabupaten (KSK) e. Melaksanakan kajian infrastruktur untuk mengidentifikasi kebutuhan infrastruktur dalam pengembangan usaha lokal terkait f. Melaksanakan kajian kelayakan investasi dalam mengembangkan usaha lokal terkait komoditas unggulan dalam kawasan strategis kabupaten (KSK) dan penyediaan infrastrukturnya. g. Melaksanakan kajian pengelolaan pengembangan usaha lokal terkait komoditas unggulan dalam kawasan strategis kabupaten (KSK) h. Menyusun kebijakan dan strategi pengembangan usaha lokal dalam KSK. i. Melaksanakan kajian sumber pembiayaan j. Menyusun rencana investasi pengembangan usaha lokal (business plan) dalam kawasan strategis kabupaten (KSK).

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 117

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Badan Pembinaan Konstruksi, Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi, Kemen PU. Jl. Sapta Taruna Raya Komp. Pasar Jum'at Jaksel 12310 Penyusunan RSKKNI Jabatan Kerja : Pelaksanaan Lapangan Pekerjaan Rel, Teknisi Laboratorium Aspal, Mandor Perkerasan Sipil Jasa Pra Desain Engineering Bangunan/ Mekanikal Elektrikal Pusat Rp.918.003.900,Nilai Sharing Rp. 60%

08/KONTRAK/PPK/KT/2011 : Tanggal 14 Juni 2011.

7. Waktu 14 Juni - 12 Desember 2011 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 54 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. f. g. h. i. Team Leader Ahli Drainase Perkotaan Ahli Pekerjaan Rel Ahli Laboratorium Aspal Ahli Perkerasan Jalan Ass. Ahli Drainase Perkotaan Ass. Ahli Pekerjaan Rel Ass. Ahli Lab. Aspal Ass. Ahli Perkerasan Jalan Keahlian Ahli Pengemb Kurikulum Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 118

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Penyusunan RSKKNI Jabatan Kerja : Pelaksanaan Lapangan Pekerjaan Rel, Teknisi Laboratorium Aspal, Mandor Perkerasan Jalan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 119

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak

Satker Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PU Gd. Utama Lt. Basement. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta 12120 Penyusunan dan Pengembangan SOP di Lingkungan Setditjen Cipta Karya dan Evaluasi Kinerja Organisasi Ditjen Cipta Karya Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Pusat Rp. 614.102.500,KU.08.08/PPK-PMPAK/VI/2011/03 : Tanggal 15 Juni 2011.

7. Waktu 15 Juni - 11 Desember 2011 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 36 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB 1 2 1 1 1

a. TL /Administrasi Publik Ahli Hukum b. Ahli Ekonomi/Adm Negara Ahli Administrasi Negara c. Ahli Hukum Ahli Hukum d. Ahli Tata Bangunan Perumahan Ahli Teknik Arsiektur e. Ahli Teknik Lingkungan Ahli Teknik Lingkungan URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Mengkaji peraturan dan studi terkait pencemaran badan air dan terkait

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 120

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

pengelolaan air limbah domestik 2. Mengidentifikasi sumber pencemar badan air oleh air limbah domestik 3. Melakukan survei lapangan ke badan air di Kota Jakarta dan Banjarmasin untuk mengidentifikasi sumber pencemar yang berasal dari air limbah domestik 4. Melakukuan kajian terhadap Prosedur Standar Operasional sarana air limbah domestik terpusat dan setempat (software/referensi)

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 121

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Pusat Kajian Strategis, Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta 12120 Kajian Prioritas Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Bidang PU dan Penataan Ruang - Paket 4 Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Bali, Kalteng, Sulsel Rp. 625.218.000,04/K/PPK/VI/2011 : Tanggal 30 Juni 2011.

7. Waktu 30 Juni - 14 November 2011 Pelaksanaan (5 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan 30 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. TL /Ahli Lingkungan Ahli Lingkungan 1 b. Ahli Sumber Daya Air Ahli Teknik Sipil 1 c. Ahli Jalan Ahli Jalan 1 d. Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Perencanaan Wilayah 1 e. Ahli Sanitasi Ahli Teknik Lingkungan 1 f. Ahli Kebijakan Ahli Ekonomi 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Kajian Prioritas Penurunan Emisi GRK Bidang PU Dan Penataan Ruang adalah sebagai acuan kebijakan dan strategi adaptasi mitigasi Perubahan Iklim Bidang PU dan Penataan Ruang khususnya penurunan emisi GRK yang selaras dengan Renstra Kementerian PU 2010 2014, RAN MAPI PU dan Perpres RAN GRK. Melakukan penyusunan dokumen yang menjadi rekomendasi dalam pelaksanaan penurunan emisi GRK bidang PU dan Penataan Ruang
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 122

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Perangkat Daerah Dekonsentrasi Pekerjaan Umum Bidang Penataan Ruang Pro. NTB. Jl. Majapahit No. 8 Mataram 83125 Fasilitasi Prakarsa Masyarakat dan Peningkatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkotaaan Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Mataram Rp. 654.127.000,57/SPK.P2R-NTB/2011 : Tanggal 18 Juli 2011.

7. Waktu 18 Juli - 14 Desember 2011 Pelaksanaan (5 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 45 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. f. g. h. i. Team Leader Ahli Urban Desain/Landsekep Ahli Kehutanan Ahli Lingkungan Ahli Prasarana Ahli Pemberdayaan Masyarakat Ahli Geologi Ahli Ekonomi Pembangunan Ahli GIS Keahlian Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Arsitektur Ahli Kehutanan Ahli Lingkungan Ahli Teknik Sipil Ahli Sosial Ahli Geologi Ahli Ekonomi Ahli Geografi Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 123

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Menjalankan salah satu tupoksi dari Ditjen Penataan Ruang, Direktorat Perkotaan yang kegiatan tersebut tercantum dalam SKPD Dekonsentrasi PU bidang penataan ruang Provinsi NTB tahun anggaran 2011 yaitu melaksanakan kegiatan fasilitasi prakarsa masyarakat dan peningkatan RTH di Kota Mataram. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendorong prakarsa masyarakat Kota Mataram dalam perwujudan RTH kota melalui penyelenggaraan penjaringan aspirasi masyarakat untuk desain dan pengelolaan RTH serta peningkatan RTH perkotaan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 124

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemadam Kebakaran, Pemerintah Kabupaten Bekasi. Komp. Perkantoran Pemerintah Kab. Bekasi Ds. Sukamahi Kec. Cikarang Pusat Jawa Barat. Penyusunan Cetak Biru Pengelolaan Sampah Kabupaten Bekasi Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Kabupaten Bekasi Rp. 433.158.000,602/1121/SP/TU-DKPPK/VI/2011 : Tanggal 25 Juli 2011.

1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak

7. Waktu 25 Juli - 24 November 2011 (4 Bulan) Pelaksanaan 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 28 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. TL /Teknik Lingkungan b. Ahli Prasarana Wilayah c. Ahli Teknik Sipil d. Ahli Perencanaan Wilayah e. Ahli Geologi f Ahli Teknik Geodesi g. Ahli Hukum URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Keahlian Ahli Teknik Lingkungan Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Planologi Ahli Geologi Ahli Geodesi Ahli Hukum Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 125

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

1. Mengelompokan data kuantitatif dan kualitatif yang relevan dengan penyusunan cetak biru pengelolaan sampah sebagai bahan analisis. 2. Mempersiapkan dasar hukum yang digunakan sebagai landasan dalam penyusunan Cetak Biru Pengelolaan Sampah di Kabupaten Bekasi 3. Mengkaji tata ruang kabupaten Bekasi yang mempengaruhi sistem pengelolaan dan pengolahan sampah. 4. Melakukan analisis data yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menjamin pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan dan yang memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. 5. Penyusunan cetak biru pengelolaan sampah 2011 2021

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 126

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah I, Dirjen Bina Marga. Jl. Pattimura No. 20 Bantuan Teknik dan Monitoring Kegiatan DIT. BINLAK Wilayah I Sipil dan Jasa Studi Bantuan/Perencanaan Umum Palembang, Medan, Pekanbaru, Jakarta Rp. 614.658.000,Nilai Sharing Rp. 10%

KU.03.02-BI.1/563, 20 Juli 2011

7. Waktu 20 Juli - Desember 2011 Pelaksanaan (5 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Keahlian Jumlah OB

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 127

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak 7. Waktu Pelaksanaan Satker Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Barat. Jl. A. Yani Pontianak Fasilitasi Prakarsa Masyarakat dan Peningkatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkotaaan Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Pontianak Rp. 627.385.000,650/SATKER-PU/01/2011 : Tanggal 15 Agustus 2011. 15 Agustus - 14 Desember 2011 (4 Bulan)

8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 52 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. Ahli Perencanaan Kota (TL) Ahli Kehumasan Keahlian Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Kebijakan Jumlah OB 1 2

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 128

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

c. d. e. f. g.

Ahli Sipil Ahli Arsitektur Ahli Sosial Ahli Lingkungan Ahli Geodesi

Ahli Teknik Sipil Ahli Arsitektur Ahli Sosial Ahli Ligkungan Ahli Geografi

2 2 2 2 2

URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Mengidentifikasi lokasi dan jenis kegiatan yang akan dijaring aspirasinya di Kota Pontianak dan Kota Singkawang. 2. Menyelenggarakan rembuk warga mengenai penyediaan RTH / Non RTH / prasarana dan sarana pejalan kaki / angkutan umum / kegiatan sektor informal / ruang evakuasi bencana di Kota Pontianak dan Kota Singkawang dalam meningkatkan kualitas tata ruang Kota Pontianak dan Kota Singkawang. 3. Melakukan survey mendalam terhadap lokasi terpilih. 4. Menyusun detailed engineering design untuk lokasi terpilih.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 129

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Takulandangbiarau. Jl. Lokong Banua Ondong Kec Siau Barat Kab. Siau Rencana Teknik Terinci (RTT) Sisi Darat Bandara Siau Sipil Transportasi Kec. Siau Barat Rp. 816.145.000,26/KONTRAK-RTTSD-PPK/DISHUBKOMINFO/IX/2011 September 2011. : Tanggal 5

7. Waktu 5 September - 17 Desember 2011 Pelaksanaan (3 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 33 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. f. g. h. i. Ahli Teknik Sipil Ahli Geodesi Ahli Teknik Sipil Ahli Geologi Ahli Geodesi Ahli Sipil Ahli Elektrikal Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil Ahli Geodesi Ahli Teknik Sipil Ahli Geologi Ahli Geodesi Ahli Sipil Ahli Elektrikal Ahli Teknik Sipil Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 130

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

j. Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil k. Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Melakukan perancangan teknik terinci setiap komponen 2. Menyusun gambar desain tender masing-masing kelompok pekerjaan 3. Menyusun spesifikasi teknik 4. Menyusun RAB pelaksanaan pekerjaan & menyiapkan dok bill of quantity 5. Menyusun RKS

1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 131

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satuan Pengembangan Daerah Khusus Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal. Jalan Abdul Muis No. 7 Jakarta Pusat Pengembangan Sosialisasi Program Pengembangan Pertanian dan Perdesaan Pusat Rp. 1.044.450.000,150.2/PPK-P2DTK/Dep.V-PDT/VIII/2011 : Tanggal 24 Agustus 2011.

7. Waktu 24 Agustus - Desember 2011 Pelaksanaan (4 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan 32 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. TL /Sosiologi Ahli Sosiologi 1 b. Ahli Antropologi Ahli Antropologi 1 c. Ahli Politik Lokal Ahli Administrasi Negara 1 d. Ahli Hukum/Kelembagaan Ahli Hukum 1 e. Ahli Komunikasi Ahli Sosiologi 1 f. Ahli Perpustakaan/Arsip Ahli Kelembagaan 1 g. Ahli Sistem Informasi/Database Ahli Teknik Informatika 1 h. Ahli Ekonomi Pembangunan Ahli Ekonomi Pembangunan 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Melakukan persiapan pelaksanaan kegiatan yang terkait, melakukan koordinasi dengan Tim Teknis, melakukan pengumpulan data

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 132

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satuan Kerja Direktorat Bandar Udara Kementerian Perhubungan. Jalan Medan Merdeka Barat No. 8 Jakarta Penyusunan Pedoman Standar Prasarana Sisi Udara Berdasarkan Jenis Pesawat Code Letter C dan D Sipil Transportasi Pusat Rp. 482.625.000,19/PERJ/SK-DBU/VIII/2011 : Tanggal 18 Agustus 2011.

7. Waktu 18 Agustus - 11 Desember 2011 Pelaksanaan (4 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan 40 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. TL /Perencanaan Bandar Udara Ahli Teknik Sipil 1 b. Ahli Teknik Sipil Infrastruktur Ahli Teknik Sipil 1 c. Ahli Penerbangan Ahli Geodesi 1 d. Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil 1 e. Ahli Geologi/Mekanika Tanah Ahli Geologi 1 f. Ahli Teknik Geodesi Ahli Geodesi 1 g. Ahli Navigasi Ahli Sipil 1 h. Ahli Elektrikal Ahli Elektrikal 1 i. Quantity Surveyor Ahli Teknik Sipil 1 j. TL /Perencanaan Bandar Udara Ahli Teknik Sipil 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Menyusun konsep pedoman acuan standar prasarana sisi udara berdasarkan jenis pesawat;
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 133

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kab. Murung Raya. Jl. Bina Praja Puruk cahu Studi Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) Bandar Udara Tira Bangka Balang, Puruk Cahu, Kab. Murung Raya Prov. Kalimantan Tengah Sipil/Prasarana Transportasi Puruk Cahu, Kalimantan Tengah Rp. 591.250.000,553/06/Dishubkominfo/VI/2011 : Tanggal 6 Juni 2011.

7. Waktu 6 Juni - Desember 2011 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 60 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. f. TL /Teknik Bandar Ahli Operasional Penerbangan Ahli Geodesi Ahli Teknik Sipil Ahli Planologi/Tata Ruang Ahli Sosiologi Keahlian Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil Ahli Geodesi Ahli Teknik Sipil Ahli Geologi Ahli Geodesi Jumlah OB 1 1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 134

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

g. Ahli Lingkungan Ahli Sipil 1 h. Ahli Hukum Ahli Elektrikal 1 i. Ahli Ekonomi Pembangunan Ahli Teknik Sipil 1 j. TL /Teknik Bandar Ahli Teknik Sipil 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Inventarisasi data terkait dengan rencana pengembangan bandar udara. 2. Survei/pengukuran lapangan perletakan dan ketinggian fasilitas bandar udara, bangunan dan benda tumbuh di sekitar bandar udara yang masuk dalam kawasan keselamatan operasi penerbangan. 3. Analisis dan evaluasi perletakan dan ketinggian fasilitas bandar udara, bangunan dan benda tumbuh di sekitar kawasan bandar udara terkait dengan persyaratan kawasan keselamatan operasi penerbangan dilihat dari RTRW Kabupaten. 4. Pembuatan peta/gambar Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara di Kabupaten Murung Raya . 5. Penyusunan Rancangan Keputusan Bupati tentang Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara di Kabupaten Murung Raya

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 135

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Ditjen Penataan Ruang Kemen PU. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta 12120 Penyusunan Manajemen Resiko Pelaksanaan Program dan Anggaran Ditjen Penataan Ruang Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Pusat Rp. 699.308.500,KU.02/II/PPDJPR-BPK/VI/2011 : Tanggal 20 Juni 2011.

7. Waktu 20 Juni - Desember 2011 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan 36 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. Keahlian Jumlah OB

TL /Perencanaan Wilayah dan Ahli Teknik Planologi 1 Kota b. Ahli Prasarana Wilayah Ahli Teknik Sipil 1 c. Ahli Hukum dan Kelembagaan Ahli Hukum 1 d. Ahli Manajemen SDM Ahli Ekonomi Manajemen 1 e. Ahli Lingkungan Ahli Teknik Lingkungan 1 f. Ahli Desain Komunikasi Ahli Desain Komunikasi Visual 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Membuat Laporan Hasil Kajian Penyusunan Manajemen Resiko 2. Adanya program pemanfaatan ruang yang sinkron dan tersusun dengan baik maka 3. Dihasilkan kegiatan-kegiatan/program sesuai kebutuhan daerah dan Stakeholders
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 136

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak 7. Waktu 24 Agustus - 24 Desember 2011 Pelaksanaan (4 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Rp. 287.199.000,PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Cirebon. Jl. Perniagaan No. 4 Cirebon Pengawasan Perbaikan Berat Lapangan Penumpukan Suryat Sumantri Beserta Fasilitas Pendukungnya di Pelabuhan Cabang Cirebon Jasa Inspeksi Teknis

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Perencanaan, pentahapan, dan penjadwalan pelaksanaan pengawasan; pengawasan & pemeriksaan hasil kerja kontraktor; pengawasan pengujian bahan; pengendalian waktu, biaya dan mutu; pengujian terhadap seluruh pekerjaan; menyajikan perkembangan dalam bentuk laporan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 137

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Pemerintah Kota Tangerang Selatan Dinas Kesehatan. Jl. Witana Harja Komplek Sasmita Jaya No. 27 Pamulang Penyusunan Review Perencanaan Mekanikal dan Elektrikal RSUD Sipil/Arsitektiu Mekanikal Dan Elektrikal Tangerang Selatan Rp. 94.254.000,04.a/Konslt/PML/PA/DED-ME/APBD/DINKES/I/2010 Tanggal 26 Januari 2010.

7. Waktu 26 Januari - Maret 2010 Pelaksanaan (2 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 28 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. Team Leader b. Ahli Arsitektur c. Ahli Sipil d. Ahli Mekanikal & Elektrikal e. Ahli Survey f. Dokter Umum g. Dokter Spesialis h. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Keahlian Ahli Teknik Arsitektur Ahli Teknik Arsitektur Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil Ahli Kesehatan Ahli Kesehatan Jumlah OB 2 2 2 2 2 2 2

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 138

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

1. Melakukan pengukuran terestrial 2. Melakukan studi literature & studi banding 3. Melakukan kajian analisis fungsional & kondisi lingkungan 4. Menyusun dokumen perencanaan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 139

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak

Pemerintah Kota Tangerang Dinas Kesehatan Kegiatan Pembangunan Puskesmas. Jl. Witana Harja Komplek Sasmita Jaya No. 27 Pamulang Pengawasan Pembangunan Puskesmas Pakulonan Sipil Pengawasan/Jasa Inspeksi Teknis Pakulonan Kota Tangerang Rp. 69.500.000,810/06.a.1/SPMK/KPA-dinkestangsel/VII/2010, Tanggal 2 Agustus 2010

7. Waktu 2 Agustus 2010 - Januari 2011 Pelaksanaan (5 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Mengawasi Pembangunan puskesmas dan menyusun laporan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 140

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu P2JJ Kep. Riau. Jl. DI Panjaitan KM 9 Komp. Bintan Center Blok A/50-51 Tj Pinang, Kepri Pengawasan Teknik Pembangunan Jembatan di Kabupaten Bintan (Sei Anculai 150M) - Paket 15 Sipil Pengawasan/Jasa Inspeksi Teknis Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau Rp. 583.055.000,PW.01.02/SP/SNVT-P2JJ/115/II/2010, Tanggal 11 Februari 2010

7. Waktu 11 Februari - Desember 2010 (10 Bulan) Pelaksanaan 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Membantu Pelaksanaan Pengawasan Mutu Bahan dan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan. Konsultan akan bertindak sebagai wakil Kasatker (Engineer's Representative) dalam pengawasan pelaksanaan pekerjaan/proyek dan menjamin bahwa semua hasil pekerjaan itu sesuai dan memenuhi syarat perencanaan teknis, spesifikasi teknis dari dokumen kontrak.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 141

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR STPI Badan Pendidikan dan Pelatihan Departemen Perhubungan. Kampus STPI PO BOX 509 Tangerang 15001 DED Pembangunan Fasilitas Pendidikan dan Pelatihan Pertolongan Kecelakaan Pesawat dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) Arsitektur/Sipil dan Pendidikan Curug Tangerang Rp. 1.178.650.000,004/KONT/III/PPK-A/STPI-2010, Tanggal 29 Maret 2010

1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak

7. Waktu 29 Maret - 29 Juni 2010 Pelaksanaan (3 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. h. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : a. Pengumputan Data Lapangan b. Perencanaan Teknis c. Pelaporan dan Penyiapan Dokumen Lelang Keahlian Jumlah OB

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 142

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Pembinaan Penataan Ruang Kawasan Telah Berkembang. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Pemutakhiran Profil Penataan Ruang Wilayah I Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Pulau Sumatera Rp. 492.300.000,HK.02.03/PRKTB-P2RKTB/2010/25 : Tanggal 22 Maret 2010

7. Waktu 22 Maret - 22 November 2010 Pelaksanaan (7 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan 49 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. TL /Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Perencanaan Wilayah 1 b. Ahli Ekonomi Wilayah Ahli Ekonomi 1 c. Ahli Prasarana Sipil Ahli Prasarana 1 d. Ahli Desain Grafis Ahli Desain Grafis 1 e. Ahli Arsitek Ahli Arsitektur 1 f. Ahli Geologi Ahli Teknik Geologi 1 g. Ahli Geografis Ahli Geografis 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Menyediakan informasi mengenai penataan ruang provinsi, kabupaten, dan kota di wilayah I 2. Menyusun profil penataan ruang provinsi, kabupaten, dan kota wilayah I

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 143

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Pembinaan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan. Jl. Cipaku V/1 Kebayoran Baru-Jakarta Selatan Penyusunan Pembiayaan dan Pengelolaan Pengembangan Usaha Lokal dan Infrastruktur di Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Kab. Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Pembuatan Peta, Jasa Survey Permukaan Kab. Lombok Timur Rp. 714.903.750,KU.03.01/SPK/PPK-PISEW/05/2010 : Tanggal 24 Maret 2010.

7. Waktu 24 Maret - Oktober 2010 Pelaksanaan (7 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 49 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi TL /Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Pengembangan Ekonomi b. Wilayah c. Ahli Pengembangan Bisnis/Usaha d. Ahli Infrastruktur e. Ahli Kelembagaan f. Ahli SIG g. TL /Ahli Perencanaan Wilayah URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : a. Keahlian Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Ekonomi Pembangunan Ahli Ekonomi Ahli Teknik Sipil Ahli Administrasi Negara Ahli Geografi Ahli Perencanaan Wilayah Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 144

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

a. Melaksanakan workshop di pusat dan FGD di kabupaten b. Melaksanakan kajian kebijakan terkait penetapan KSK dan komoditas unggulan beserta usaha lokal terkaitnya berdasarkan RTR Wilayah/ RTR Kawasan Strategis Kabupaten dan RPJP/M Daerah Kabupaten. c. Melaksanakan kajian pemilihan lokasi untuk pengembangan KSK yang memiliki keterkaitan dengan pusat pertumbuhan wilayah sekitarnya (PKW/PKP/PKN). d. Melaksanakan kajian penetapan komoditas unggulan beserta usaha lokal terkaitnya yang akan dikembangkan e. Melaksanakan kajian infrastruktur untuk mengidentifikasi kebutuhan infrastruktur dalam pengembangan usaha lokal terkait komoditas unggulan f. Melaksanakan kajian kelayakan investasi dalam mengembangkan usaha lokal terkait komoditas unggulan dalam kawasan strategis kabupaten (KSK) g. Melaksanakan kajian pengelolaan pengembangan usaha lokal terkait h. Menyusun kebijakan dan strategi pengembangan usaha lokal dalam kawasan strategis kabupaten (KSK). i. Melaksanakan kajian sumber pembiayaan untuk mewujudkan pengembangan usaha lokal dalam kawasan strategis kabupaten (KSK) j. Menyusun rencana investasi pengembangan usaha lokal (business plan) dalam kawasan strategis kabupaten (KSK).

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 145

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Dinas Pengairan dan Pemukiman Provinsi Lampung, Pemerintah Provinsi Lampung. Jl. Gatot Subroto No. 50 Bandar Lampung Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Pringsewu Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Pembuatan Peta, Jaa Survey Permukaan Kab. Pringsewu Rp. 473.154.000,120084.02/KTR-D/RTRW-PSW/III/2010 : Tanggal 17 Maret 2010.

7. Waktu 17 Maret Oktober 2010 (7 Bulan) Pelaksanaan 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan 63 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. Ahli Perencanaan Wil & Kota / TL b. Ahli Ekonomi Regional c. Ahli Infrastruktur d. Ahli Kelembagaan e. Ahli Geologi f. Ahli Teknik Informatika g. Ahli Pertanian h. Ahli Teknik Lingkungan i. Ahli Sosial Budaya URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Keahlian Ahli Perencanaan Wil & Kota Ahli Ekonomi Wilayah Ahli Teknik Sipil Ahli Hukum Ahli Teknik Geologi Ahli Geodesi Ahli Pertanian Ahli Lingkungan Ahli Sosial Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 146

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR SNVT Pengembangan Kawasan Permukiman Bangka Belitung, Dirjen Cipta Karya. Jl. RE Martadinata No. 35 Pangkalpinang 33121 Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Pangkalpinang Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Pembuatan Peta, Jasa Survey Permukaan Kota Pangkalpinang Rp. 834.218.000,50.b/SPKJK/PTPP-BB/APBN/IV/2010 : Tanggal 30 April 2010.

1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak

7. Waktu 30 April - 25 November 2010 Pelaksanaan (8 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 64 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. f. TL /Perencanaan Wilayah & Kota Ahli Kebijakan Publik Ahli Kelembagaan Ahli Komunikasi Massa Ahli Prasarana Kota Ahli Permukiman Keahlian Ahli Perencanaan Wil & Kota Ahli Hukum Ahli Hukum Ahli Sosial Ahli Teknik Sipil Ahli Arsitektur Jumlah OB 1 1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 147

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

g. Ahli Ekonomi Pembangunan Ahli Ekonomi 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Mengikuti sosialisasi penyusunan SPPIP 2. Melakukan kajian terhadap kebijakan, strategi, dan program pembangunan daerah 3. Melakukan kajian terhadap isu-isu permukiman dan infrastruktur perkotaan, serta potensi, permasalahan dan tantangan yang akan dihadapi dalam pembangunan perkotaan dan permukiman perkotaannya. 4. Menghasilkan indikasi arah pengembangan kota serta pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan. 5. Bersama dengan pemangku kepentingan kota menghasilkan rumusan tujuan dan kebijakan pembangunan permukiman perkotaan berdasarkan visi dan misi Kota Pangkalpinang yang telah disusun dan ditetapkan oleh pemerintah daerah terkait. 6. Bersama dengan pemangku kepentingan kota menghasilkan rumusan strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan. 7. Mencapai kesepakatan secara teknis, akademis dan partisipatif dalam penetapan prioritas kawasan dan penanganan berdasarkan indikasi dan criteria secara spesifik 8. Bersama dengan pemangku kepentingan menghasilkan 9. Mengikuti kegiatan kolokium yang akan dikoordinasikan oleh tim pusat, dan memberikan pemaparan dan pembahasan capaian kegiatan pada Kolokium SPPIP. 10. Menyelenggarakan konsultasi publik

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 148

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya, Keg Pembinaan Administrasi Pengelolaan Kepegawaian. Gd Utama Lt. Basement Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Evaluasi Organisasi DJCK Jasa Konsultan Manajemen Pusat Rp. 398.915.000,KU.08.08/PPK.PAPK/IV/2010/01 : Tanggal 30 April 2010.

7. Waktu 30 April - 30 Oktober 2010 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 24 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB 1 1 1 1

a. Team Leader Ahli Organisasi b. Ahli Administrasi Negara Ahli Administrasi Negara c. Ahli Teknik Lingkungan Ahli Teknik Lingkungan d. Ahli Teknik Planologi Ahli Planologi URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Mengevaluasi tupoksi dan menyusun usulan tupoksi DJCK 2. Menganalisis beban tugas berdasarkan Renstra 2010-2014 3. Menganalisis data organisasi & kebutuhan ketatalaksanaan 4. Menjabarkan tugas & jabatan di lingkungan DJCK

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 149

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Pembinaan Penataan Ruang Kawasan Pengembangan Baru, Dirjen Penataan Ruang. Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Peningkatan Pelaksanaan Penataan Kota Jayapura (Paket 08) Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Pembuatan Peta, Jaa Survey Permukaan Pusat Provinsi DKI Jakarta Rp. 2.279.618.000,KU.08.08/PPK.PAPK/IV/2010/01, Tanggal 30 April 2010

7. Waktu 13 April - 13 Oktober 2011 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Sinkronisasi program RUTR dan RRTR Kota Jayapura sebagai acuan dalam operasionalisasi pembangunan kota, dilaksanakan pada TA 2010. 2. Peningkatan kinerja kelembagaan pelaksanaan penataan kota melalui
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 150

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

3. 4. 5. 6.

pemrograman pembangunan jangka pendek dan menengah, dilaksanakan pada TA 2010. Pengkajian neraca penataan ruang berdasarkan UUPR pada kawasan terpilih yang menunjung fungsi PKN, dilaksanakan pada TA 2010. Penataan kawasan terpilih melalui kajian kelayakan pembangunan (feasibility study), dilaksanakan pada TA 2011. Penyusunan RRTR dan Peraturan zonasi pada kawasan terpilih, dilaksanakan pada TA 2011. Pemantapan fungsi pengendalian pemanfaatan ruang khususnya pada kawasan terpilih, dilaksanakan pada TA 2011.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 151

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa Kementerian Pendidikan Nasional Dirjen Manajemen Pendidikan dasar dan menengah. Jl. Jenderal Sudirman Gd E, Lt. 15 Jakarta Program Block Grant Pembangunan Unit Sekolah Baru, Sekolah Menengah Pertama, dan Pengembangan SD-SMP Satu Atap dengan mekanisme Partisipasi Masyarakat (Management Construction) Manajemen Proyek/Kontruksi Provinsi Maluku, dan Maluku Utara Rp. 884.367.000,101.A4/C3.1.2/KU/PSMP/2010, Tanggal 14 April 2010

2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak

7. Waktu 14 April - 14 November 2010 Pelaksanaan (7 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI :
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 152

Keahlian

Jumlah OB

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Pusat Penelitian dan Pengembangan Manajemen Transportasi Multimoda, Kementerian Perhubungan. Jl. Medan Merdeka Timur No. 5 Jakarta Pusat Studi Standarisasi Fasilitas dan Peralatan MTO Nasional Sesuai Klarifikasi Studi Standarisasi Fasilitas dan Peralatan MTO Nasional Sesuai Klarifikasi Sipil Transportasi Pusat Provinsi DKI Jakarta Rp. 876.760.500,PL.102/4/17-PMTM/2010, Tanggal 8 April 2010

7. Waktu 8 April - 8 Desember 2010 Pelaksanaan (8 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Keahlian Jumlah OB

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 153

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Pembinaan Penanganan Jalan, Dirjen Bina Marga. Jl. Wijaya I No. 59 Kebayoran Baru Jakarta Penyusunan Konsep Pedoman & Standar Operasional Prosedur (SOP) Bimbingan, Penyuluhan, Pendidikan dan Pelatihan Jalan Daerah (BD-10) Sipil Transportasi Provinsi Sumsel, Jateng, NTB, Kaltim, Sulteng Rp. 598.268.100,KU.0301/PPJ/1127/V/2010, Tanggal 11 Mei 2010, Addendum No. KU.03.01/PPJ/1876/VII/2010, Tanggal 2 Agustus 2010

7. Waktu 2 Agustus - Desember 2010 Pelaksanaan (4 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Menyiapkan konsep pedoman & standar operasional prosedur (SOP) 2. Menganalisis tipologi pola pemberian bimbingan dan penyuluhan 3. Menyusun kesimpulan dan rekomendasi hasil pekerjaan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 154

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Direktorat Bina Program, Dirjen Cipta Karya. Jl. Pattimura No. 20 Jaksel Penyiapan Proyek Pinjaman Luar Negeri Sub Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Sumut, Batam, Sumsel, Bekasi, Tangerang, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Bali, NTB, Kaltim, Sulsel Rp. 1.272.505.960,02/KU.08.08/DBP/PHKLN/2010 : Tanggal 24 Mei 2010.

7. Waktu 24 Mei - 24 Desember 2010 Pelaksanaan (7 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan 56 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. Team Leader Ahli Ekonomi Pembangunan 1 b. Ahli Air Limbah Ahli Teknik Lingkungan 3 c. Ahli Drainase Ahli Teknik Lingkungan 2 d. Ahli Persampahan Ahli Teknik Lingkungan 1 e. Ahli Finansial Ahli Ekonomi 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Tersusunnya Indikasi Program dan program strategis, yang layak dimasukan kedalam buku biru untuk dibiayai secara bilateral maupun multilateral tahun 2010-2014. 2. Tersusunnya pipeline PHLN dan program strategis untuk tahun 2011 bidang Cipta Karya, Sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman. 3. Tersusunnya proposal kegiatan bidang Cipta Karya Sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman yang akan diusulkan untuk dilaksanakan pada tahun 2011 sesuai dengan prioritasnya.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 155

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 156

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Pemberdayaan Perumahan Swadaya, Kementerian Perumahan Rakyat. Jl. Raden Patah I No. 1, Keb Baru Jakarta Selatan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mendukung Penyelenggaraan Perumahan Swadaya Wilayah III (P.I-11) Pengembangan Pertanian dan Perdesaan Banten, Kalteng, Sulbar, Sulsel Rp. 536.206.000,KU.06.01/PK-POKPS/315/2010 : Tanggal 12 Mei 2010.

7. Waktu 12 Mei - 12 November 2010 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 30 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. Keahlian Jumlah OB

TL /Ahli Pemberdayaan Ahli Sosial 1 Masyarakat b. Ahli Permukiman Ahli Arsitektur 1 c. Ahli Komunikasi Ahli Komunikasi 1 d. Ahli Ekonomi Ahli Ekonomi Pembangunan 1 e. Ahli Kelembagaan Ahli Hukum 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Mempersiapkan bahan materi, pelatihan dan hasil Rekomendasi terhadap sosialisas 2. Menyusun alat uji peningkatan kemampuan kepada POKJA
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 157

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Direktorat Bina Program, Dirjen Bina Marga. Jl. Raden Patah I No. 1, Keb Baru Jakarta Selatan Penyusunan Konsep Pedoman Ruas Jalan Strategis Nasional (Paket E5) Sipil Transportasi Jakarta Rp. 395.945.000,KU.08.08/KSPJ3/BP/V-2010/323 : Tanggal 26 Mei 2010.

7. Waktu 4 Juni - November 2010 (5 Bulan) Pelaksanaan 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 20 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB 1 1 1 1

a. TL /Perencanaan Transportasi Ahli Sipil Transportasi b. Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil c. Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Perencanaan Wilayah d. Ahli Ekonomi Pembangunan Ahli Ekonomi URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Menyusun konsep pedoman ruas jalan strategis nasional

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 158

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Perangkat Daerah Dekonsentrasi Dinas PU Prov. NTB. Jl. Majapahit No. 8 Mataram 83125 Bintek Percepatan Penyusunan Raperda Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Dompu Kabupaten Bima dan Kota Bima Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Pembuatan Peta, Jasa Survey Permukaan Kab. Sumbawa Barat, Kab. Sumbawa, Kab. Dompu, Kab. Bima, Kota Bima Rp. 1.005.521.000,64/SPK/KPW/2010 : Tanggal 12 Juni 2010.

7. Waktu 12 Juni - 8 Des 2010 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 54 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. f. g. h. i. TL /Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Sumberdaya Air Ahli Transportasi Ahli GIS Ahli Hukum Ahli Geologi Ahli Pertanian Ahli Lingkungan Ahli Ekonomi Keahlian Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Teknik Sipil Ahli Sipil Transportasi Ahli Geodesi Ahli Hukum Ahli Geologi Ahli Pertanian Ahli Teknik Lingkungan Ahli Ekonomi Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 159

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Melaksanakan workshop di pusat dan FGD di kabupaten 2. Melaksanakan kajian kebijakan terkait penetapan KSK dan komoditas unggulan beserta usaha lokal terkaitnya berdasarkan RTR Wilayah/ RTR Kawasan Strategis Kabupaten dan RPJP/M Daerah Kabupaten. 3. Melaksanakan kajian pemilihan lokasi untuk pengembangan KSK yang memiliki keterkaitan dengan pusat pertumbuhan wilayah sekitarnya (PKW/PKP/PKN). 4. Melaksanakan kajian penetapan komoditas unggulan beserta usaha lokal terkaitnya yang akan dikembangkan 5. Melaksanakan kajian infrastruktur untuk mengidentifikasi kebutuhan infrastruktur dalam pengembangan usaha lokal terkait komoditas unggulan 6. Melaksanakan kajian kelayakan investasi dalam mengembangkan usaha lokal terkait komoditas unggulan dalam kawasan strategis kabupaten (KSK) 7. Melaksanakan kajian pengelolaan pengembangan usaha lokal terkait 8. Menyusun kebijakan dan strategi pengembangan usaha lokal dalam kawasan strategis kabupaten (KSK). 9. Melaksanakan kajian sumber pembiayaan untuk mewujudkan pengembangan usaha lokal dalam kawasan strategis kabupaten (KSK) 10. Menyusun rencana investasi pengembangan usaha lokal (business plan) dalam kawasan strategis kabupaten (KSK).

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 160

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Pembinaan Perkuatan Kelembagaan Sumber Daya Air TA 2010 Dirjen Bina Pembangunan Daerah Mendagri. Taman Makam Pahlawan No. 20 Kalibata Jakarta Selatan Bantuan Teknis Pengembangan Fasilitas Penguatan Kelembagaan Komisi Irigasi di Daerah Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Provinsi NTB, Ntt dan Provinsi Banten Rp. 2.638.240.000,2816/SD.III/FPRLH/2010 : Tanggal 10 Juni 2010.

7. Waktu 10 Juni - Desember 2010 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. f. TL/Ahli Kelembagaan Pengelolaan Irigasi Ahli Pengembangan Program Pembangunan Ahli Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Ahli Pelatihan Ahli Pemberdayaan Masyarakat Ahli Kebijakan Publik Keahlian Ahli Teknik Sipil Ahli Studi Pembangunan Ahli Pertanian Ahli Sosial Ahli Sosial Ahli Hukum Jumlah OB 1 1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 161

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Melakukan program pelatihaan Komisi Irigasi 2. Menyusun konsep pengembangan fasilitasi penguatan kelembagaan komisi irigasi di daerah 3. Memfasilitasi pengembangan kinerja dan fungsi komisi irigasi 4. Memfasilitasi penyadaran public 5. Menginventarisasi berbagai masalah terkait 6. Menyusun rencana strategis pengembangan dan penguatan komisi irigasi di daerah

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 162

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak

Satker Peningkatan Fungsi Pelabuhan dan Pengerukan Pusat, Kementerian Perhubungan. Gd Karya Lt. 15 Jl. Medan Merdeka Barat No. 8 Jakarta 10110 Studi Penyusunan Rencana Induk (Master Plan) Pelabuhan Pada Lokasi Pelabuhan Jailolo Provinsi Maluku Utara Sipil Transportasi Jailolo, Provinsi Maluku Utara Rp. 446.510.000,05/MP-JAILOLO/VI/PHB-2010, Tanggal 4 Juni 2010

7. Waktu 4 Juni - Oktober 2010 Pelaksanaan (4 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Penyusunan Rancangan Rencana dan Rencana Induk (Master Plan)
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 163

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Dirjen Cipta Karya. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Penyusunan draft Rancangan Undang-Undang Pengelolaan Air Limbah (PRTP.08.10) Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Medan, Bandung, Bali, Banjarmasin, Makassar Rp. 1.258.128.000,Nilai Sharing Rp.100 %

KU.08.08/CL-SPPLP/PRTP-PPLP.KTR/2010, Tanggal 11 Juni 2010

7. Waktu 11 Juni - Desember 2010 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Melakukan kajian literature, studi-studi, kaidah-kaidah hokum sebelumnya 2. Melakukan identifikasi keperluan tingkat kedalaman pengaturan yang diperlukan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 164

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Kementerian Perumahan Rakyat, Pusat Pengembangan Perumahan, Satker Penyediaan Perumahan. Jl. Raden Patah I/1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan Rencana Rinci Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan Di Kota Bogor Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Kota Bogor Rp. 913.027.500,KU.08.08/PK-PKTU/P2P/PK10-59/40 : Tanggal 29 Juni 2010.

7. Waktu 29 Juni - Desember 2010 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 72 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. f. g. Ahli Planologi/Team Leader Ahli Planologi Ahli Arsitektur Ahli Lingkungan Ahli Sipil Ahli Sosial Kemasyarakatan Ahli Geodesi Keahlian Ahli Perencanaan Kota/Wil Ahli Perencanaan Kota Ahli Arsitektur Ahli Teknik Lingkungan Ahli Teknik Sipil Ahli Sosiologi Ahli Teknik Geodesi Jumlah OB 1 2 2 2 1 3 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 165

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

h. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Mendelineasi kawasan permukiman kumuh yang akan ditangani dengan pendekatan berbasis kawasan 2. Mengidentifikasi dan menciptakan kerjasama dan koordinasi antara pihak-pihak yang terkait dengan upaya penanganan lingkungan permukiman kumuh secara berkelanjutan 3. Merencanakan development plan untuk meningkatkan kualitas lingkungan permukiman kumuh yang efektif dan berkelanjutan dengan menampung aspirasi lokal. 4. Membuat dokumen rencana PLP2K-BK di area seluas 10 (sepuluh) Ha dengan waktu perencanaan 10 (sepuluh) tahun dan dilengkapi dengan peta dengan skala ketelitian 1 : 2.000 dan informasi lainnya. Dengan demikian, hasil rencana CAP merupakan bagian dari Rencana PLP2K-BK

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 166

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Sekretariat Wakil Presiden RI, Sekretariat Negara. Sekretariat PPBJ 6 Gd I Lt IV Jl. Kebon Sirih No. 14 Jakpus Kajian Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Pengembangan Pertanian dan Perdesaan/Jasa Studi Penelitian dan Bantuan Teknik Sumatera, Jwa-Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua Rp. 899.415.000,09/SPK/PPBJ6/SWP/07/2010 : Tanggal 20 Juli 2010.

7. Waktu 20 Juli - 19 Desember 2010 Pelaksanaan (5 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 35 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. Team Leader Ahli Sosial 1 b. Ahli Pemberdayaan Masyarakat Ahli Sosiologi 2 c. Ahli Kelembagaan Ahli Hukum 1 d. Ahli Sosiologi Ahli Sosiologi 1 e. Ahli Kebijakan Publik Ahli Sosial Ekonomi 1 f. Ahli Pendidikan Ahli Pendidikan 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Menyusun indikator kinerja pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan, dan memberikan usul untuk menyempurnaan program penanggulangan kemiskinan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 167

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Kementerian Pendidikan Nasional Dirjen Manajemen Pendidikan dasar dan menengah. Jl. Jenderal Sudirman Gd E, Lt. 15 Jakarta Program Block Grant Pembangunan Unit Sekolah Baru, Sekolah Menengah Pertama, dan Pengembangan SD-SMP Satu Atap dengan mekanisme Partisipasi Masyarakat Manajemen Proyek/Kontruksi Provinsi Sumatera Barat, Kepri dan Riau Rp. 1.129.419.500,168.B1/C3.1.1/KU/PSMP/2010, Tanggal 7 September 2010

7. Waktu 7 September - Desember 2010 Pelaksanaan (3 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Melakukan analisis mengenai pembangunan dan pengembangan USB, RKB/RBL & SD-SMP, melakukan pelaporan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 168

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Pemerintah Provinsi Banten Kegiatan Pembangunan dan Peningkatan Puskesmas dan Jaringannya di Wilayah Perbatasan. Pengawasan Pembangunan Puskesmas Kota Tangerang Selatan 2 Rawa Buntu di Kota Tangerang Selatan Sipil Pengawasan/Jasa Inspeksi Teknis Rawa Buntu di Kota Tangerang Selatan Rp. 61.500.000,05.a/Konslt/PU/PA/PENG-TGSL 2 RWBT/DINKES/V/2010, Tanggal 10 Mei 2010

7. Waktu 10 Mei - November 2010 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Keahlian Jumlah OB

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 169

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Pembinaan Penanganan Jalan Setjen PU, Kementerian PU. Jl. Pattimura No 20 Jakarta Sinkronisasi Penanganan Jalan Daerah Kabupaten/Kota yang Didanai oleh PHLN EIRTP II Jasa Studi Penelitian dan Bantuan Teknik Pusat Provinsi DKI Jakarta Rp. 315.370.000,KU.08.08/01-PPJ/K/10/2010, Tanggal 1 Oktober 2010

7. Waktu 1 Oktober - 1 Desember 2010 Pelaksanaan (2 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Keahlian Jumlah OB

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 170

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Murung Raya. Jl. Bina Praja Puruk Cahu Pembuatan Rancangan Teknik Terinci (RTT) Fasilitas Sisi Udara Bandara Udara Tira Tangka Balang Puruk Cahu, Kab. Murung Raya Prov. Kalteng Sipil/Prasarana Transportasi Kabapeten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah Rp. 494.500.000,335/31/DISHUBKOMINFO/VII/2010 : Tanggal 26 Juli 2010.

7. Waktu 26 Juli - 26 Desember 2010 Pelaksanaan (5 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 50 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. f. g. h. TL /Perencanaan Bandar Udara Ahli Teknik Sipil Infrastruktur Ahli Hidrologi/Drainase Ahli Teknik Sipil Ahli Geologi/Mekanika Tanah Ahli Teknik Geodesi Ahli Navigasi Ahli Elektrikal Keahlian Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil Ahli Geodesi Ahli Teknik Sipil Ahli Geologi Ahli Geodesi Ahli Sipil Ahli Elektrikal Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 171

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

i. Quantity Surveyor Ahli Teknik Sipil 1 j. Ahli Dokumen Spesialis Ahli Teknik Sipil 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Menyusun gambar desain/gambar tender masing-masing kelompok pekerjaan sebagai acuan pembangunan oleh kontraktor pelaksana. 2. Menyusun spesifikasi teknik, yang memuat antara lain, ketentuan umum pelaksanaan pekerjaan, bahan konstruksi, tata cara pelaksanaan konstruksi. 3. Menyusun rencana anggaran biaya pelaksanan pekerjaan dan menyiapkan dokumen bill of quantity. 4. Menyusun rencana kerja dan syarat-syarat, yaitu dokumen yang diperlukan sebagai pedoman untuk proses pengadaan dan pelelangan pelaksanaan pekerjaan.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 172

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu P2JJ Kep. Riau. Jl. DI Panjaitan KM 9 Komp. Bintan Center Blok A/28 Tj Pinang, Kepri Pengawasan Teknik di Kabupaten Bintan (Anculai 298,5 m-Ekang 175 m) (paket 10) Sipil Pengawasan/Jasa Inspeksi Teknis Kab. Bintan Rp. 479.391.000,PW.01.02/SP/SNVT-P2JJ/86/II/2009, Tanggal 2 Februari 2009

7. Waktu 2 Februari - Oktober 2009 Pelaksanaan (8 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Pengawasan Mutu Bahan dan Hasil Pekerjaan di Lapangan dengan persyarat perencanaan teknis, spesifikasi teknis dari dokumen kontrak.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 173

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu P2JJ Kep. Riau. Jl. DI Panjaitan KM 9 Komp. Bintan Center Blok A/28 Tj Pinang, Kepri Pengawasan Teknik Pembangunan dan Pemeliharaan Berkala Jalan di Kota Batam (paket 12) Sipil Pengawasan/Jasa Inspeksi Teknis Kota Batam Rp. 436.007.000,PW.01.02/SP/SNVT-P2JJ/88/II/2009, Tanggal 2 Februari 2009

7. Waktu 2 Februari - Agustus 2009 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Pengawasan Mutu Bahan dan Hasil Pekerjaan di Lapangan dengan persyarat perencanaan teknis, spesifikasi teknis dari dokumen kontrak
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 174

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Departemen Perhubungan Udara RI. Jl. Andi Jemma Masamba Kab. Bone Pembuatan Dokumen Rancangan Teknik Terinci (RTT) Fasilitas Sisi Darat Bandara Kabupaten Bone Sipil/Prasarana Transportasi Masamba, Kab. Bone Rp. 747.890.000,KU.103/097/II/SPK.RTT/2009, 17 Februari 2009

7. Waktu 17 Februari - 17 Juni 2009 Pelaksanaan (4 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Menyusun gambar desain/gambar tender masing-masing komponen prasarana sisi darat sebagai acuan pembangunan oleh kontraktor pelaksana. 2. Menyusun spesifikasi teknik, yang memuat antara lain ketentuan umum pelaksanaan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 175

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

pekerjaan, bahan konstruksi, tata cara pelaksanaan konstruksi. 3. Menyusun rencana anggaran biaya pelaksanaan pekerjaan dan menyiapkan dokumen bill of quantity. 4. Menyusun rencana kerja dan syarat-syarat, yaitu dokumen yang diperlukan sebagai pedoman untuk proses pengadaan dan pelelangan pelaksanaan pekerjaan.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 176

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak 7. Waktu 20 Februari - Agustus 2009 (6 Bulan) Pelaksanaan 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Rp. 394.201.500,Satuan Kerja Sekretariat Kementerian Negara Perumahan Rakyat. Jl. Raden Patah I/1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan Pemanfaatan Tanah Negara Ex HGU Untuk Pembangunan Perumahan Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah Tata Lingkungan, Hukum, Manajemen Keuangan/Audit /Administrasi Umum

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Keahlian Jumlah OB

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 177

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak 7. Waktu 23 Februari - Agustus 2009 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Rp. 503.704.300,Satuan Kerja Pembiayaan Perumahan Kementerian Negara Perumahan Rakyat. Jl. Raden Patah I/1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan Masukan Teknis Pola Bantuan Pembiayaan Pengembangan Kawasan Pasca Bencana (Paket 21) Keuangan dan Telematika

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Keahlian Jumlah OB

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 178

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

1. Mengadakan diskusi dengan para stakeholder / narasumber untuk menggali masukan yang berkaitan dengan pembiayaan pengembangan kawasan perumahan pascabencana 2. Menyusun konsep pola pembiayaan pengembangan kawasan perumahan pascabencana 3. Menyusun rumusan masukan teknis pola bantuan pembiayaan pengembangan kawasan perumahan pascabencana

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 179

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satuan Kerja Pembinaan Penataan Ruang Kawasan Telah Berkembang, Dept. Pekerjaan Umum. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Selatan Informasi Penataan Ruang Wilayah Sungai di Pulau Sumatera Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Pembuatan Peta, Jasa Survey Permukaan Medan, Jambi, Banda Aceh, Pangkal Pinang< Palembang, Bengkulu, Lampung Padang Rp. 1.233.400,000,HK.02.03/PRKTB-P2RKTB/2009/08 Tanggal : 02 Maret 2009

7. Waktu 2 Maret - Oktober 2009 Pelaksanaan (7 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 98 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. f. g. h. i. Ahli Planologi Ahli Ekonomi Ahli Transportasi Ahli Hukum Ahli Teknik Lingkungan Ahli Geologi Ahli GIS Ahli Planologi Ahli Kehutanan Ahli Planologi Ahli Planologi Ahli Planologi Ahli Ekonomi Ahli Transportasi Ahli Hukum Ahli Teknik Lingkungan Ahli Geologi Ahli GIS Ahli Planologi Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 180

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

j. Ahli Sosial Budaya Ahli Kehutanan 1 k. Ahli Teknik Sipil Ahli Sosial Budaya 1 l. Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil 1 m. Ahli Planologi Ahli Teknik Sipil 1 n. Ahli Planologi Ahli Planologi 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Analisis daya dukung lahan di kawasan DAS pada wilayah sungai. 2. Menyempurnakan konsep profil dan Informasi penataan ruang wilayah sungai. 3. Menyusun arahan peraturan zonasi Wilayah Sungai di Pulau Sumatera

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 181

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satuan Kerja Penyediaan Perumahan, PPK Perumahan Swadaya & Ketatausahaan. Jl. Raden Patah I/1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan Bantuan Stimulan Pembangunan Perumahan Swadaya (BSP2S) dan Peningkatan Kualitas Perumahan (PKP) - PSW 09-01 Pengembangan Pertanian dan Perdesaan Nasional Rp. 799.739.500,KU.08.08/PK-PSTU/P2P/PAW09-01/286, Tanggal : 11 Maret 2009 Adendum I Tanggal, 11 November 2009

7. Waktu 11 Maret - Desember 2009 (9 Bulan) Pelaksanaan 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 72 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. f. g. Team Leader Pemberdayaan Masyarakat Ahli Sistem Informasi Manajemen (SIM) Ahli Teknik Lingkungan Ahli Arsitektur Ahli Sosial Ekonomi Ahli Perencanaan Kota Ahli Komunikasi Masa Keahlian Ahli Sosiologi Ahli Teknik Informatika Ahli Teknik Lingkungan Ahli Teknik Arsitektur Ahli Ekonomi Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Sosial Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 182

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Team Leader Pemberdayaan Masyarakat URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Melakukan Koordinasi dan Pendekatan dengan berbagai pihak terkait 2. Bersama sama dengan KMW memfasilitasi terbentuknya pokja di provinsi dan kab/kota mengidentifikasi LKM/LKNB sebagai penerima dan penyalur bantuan stimulant sebelum pelaksanaan fisik dilakukan 3. Menyusun konsep penanganan, Pedoman Umum, Petunjuk Pelaksanaan, dan Petunjuk Teknis serta Petunjuk Operasional pelaksanaan kegiatan BSP2S dan PKP 4. Bersama KMW Membantu Satker Penyediaan Perumahan dalam menyiapkan seluruh kelengkapan dan materi untuk acara sosialisasi dan atau pameran di tingkat pusat dan Daerah h.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 183

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak SNVT Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan, Ditjen Cipta Karya. Jl. Penjernihan I/19 F-1 Pejompongan Consulting Services for a Study Gender Issues in PNPM-UPP Pengembangan Pertanian dan Perdesaan Bima, Mataram, Gorontalo, Makassar, Bengkulu, Medan, Pasuruan, Surabaya Rp. 1.125.825.000,AMENDMENT NO.4 HK.08.08/EC-NCEP/EC-3/IBRD-IDA/SNVTPKP/04/2009, LOAN No. IDA Cr.3658-1-IND 16 Maret 2009

7. Waktu 16 Maret - September 2009 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Memberikan gambaran menyeluruh tentang faktor penghambat, pendorong maupun peluang partisipasi perempuan berkaitan dengan pemberdayaan ekonomi, sosial dan politik perempuan dalam P2KP.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 184

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

2. Mengidentifikasi manfaat atau keuntungan yang diperoleh perempuan dalam masyarakat sebagai peluang yang dapat dioptimalkan untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam program. 3. Mengidentifikasi berbagai faktor dalam strategi pengentasan kemiskinan, budaya proyek, staffing, dan pelatihan dengan memperhatikan tingkat responsif jender dalam perencanaan dan implementasi program. 4. Membangun rekomendasi-rekomendasi untuk perubahan desain program dan implementasi program dalam wilayah-wilayah perluasan PNPM untuk mengurangi berbagai tantangan yang telah diidentifikasi.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 185

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Kegiatan Perumusan Kebijakan Strategis, Pengaturan dan Model Investasi, Diseminasi dan Sosialisasi Kebijkaan. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Selatan Penyusunan Arah Kebijakan Pembangunan Perkotaan Berkelanjutan (Paket 12) Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Pembuatan Peta, Jasa Survey Permukaan Pusat Provinsi DKI Jakarta Rp. 669.295.000,025 / K / PPK/ IV/2009, 8 April 2009

7. Waktu 8 April - November 2009 Pelaksanaan (7 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Mempromosikan Pembangunan Infrastruktur bidang PU yang berkelanjutan di Wilayah Perkotaan 2. Melakukan Studi Kepustakaan dan Identifikasi 3. Melakukan Identifikasi Terhadap Kebijakan Nasional seperti RPJM dan RPJPP 4. Melakukan Desk studi best practices dari Negara-Negara lain
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 186

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satuan Kerja Pembinaan Penataan Ruang Kawasan Sedang Berkembang. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Selatan Perencanaan Tata Ruang Kawasan Poso dan Sekitarnya, Prov. Sulawesi Tengah Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Poso Dan Sekitarnya Provinsi Sulawesi Tengah Rp. 897.283.750,50/PKK/RC.7PRKSB/2009 Tanggal : 01 April 2009

7. Waktu 17 April - November 2009 Pelaksanaan (7 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 77 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. f. g. h. Team Leader Perencanaan Wilayah Ahli Sosiologi/Antropologi Ahli Prasarana Wilayah Ahli Ekonomi Wilayah Ahli Pengembangan Pariwisata Ahli Sosial Politik Ahli Lingkungan Ahli Geologi Keahlian Ahli Planologi Ahli Sosial Ahli Teknik Sipil Ahli Ekonomi Ahli Teknik Perencana Ahli Sosial Politik Ahli Teknik Lingkungan Ahli Geologi Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 187

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Ahli GIS Ahli GIS 1 Ahli Pertanian Ahli Pertanian 1 Team Leader Perencanaan Ahli Planologi 1 k. Wilayah URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Mempromosikan Kajian Terkait Daerah Kawasan Poso dan Sekitarnya Termasuk RTRW Provinsi dan RTR Pulau dan RTRW Nasional 2. Melakukan Analisis Komprehensif dan Detail Berdasarkan data - data Seperti Fisik, Kependudukan, Sosial Ekonomi Dll

i. j.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 188

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satuan Kerja Direktorat Bandar Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Dep. Perhubungan. Gd. Karya Lt. 24 Jl. Medan Merdeka Barat No. 8 Jakarta Penyusunan Konsep Kerjasama Pemerintah Dengan Swasta Pada Bandar Udara Tarakan dan Palangkaraya Sipil / Prasarana Transportasi Tarakan dan Palangkaraya Rp. 404.150.000,04/PERJ/SK-DBU/V/2009 Tanggal : 29 Mei 2009

7. Waktu 29 Mei - November 2009 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. (nama perusahaan) Orang Bulan Indonesia Orang Bulan 66 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Team Leader Perencanaan Bandara b. Ahli Teknik Sipil c. Ahli Hidrologi d. Ahli Arsitektur e. Ahli Geodesi f. Ahli Geoteknik g. Ahli Mekanikal h. Ahli Teknik Lingkungan i. Ahli Quantity Surveyor j. Ahli Dokumen Spesialis Team Leader Perencanaan k. Bandara URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : a. Keahlian Ahli Teknik Sipil/Transportasi Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Arsitektur Ahli Geodesi Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Lingkungan Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil/Transportasi Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 189

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu Dinas Pekerjaan Umum. Jl. Transmigrasi KM 13,5, Batu Licin Kalimantan Selatan Perencanaan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Tanah Bumbu Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Pembuatan Peta, Jaa Survey Permukaan Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan Rp. 455.237.000,600/181.1/RPIJM/DPU-TB/2009, 23 Juni 2009

7. Waktu 23 Juni - Desember 2009 (6 Bulan) Pelaksanaan 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Mereview RPIJM dan MP dalam rangka menemukenali kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung isu-isu strategis nasional. 2. Melakukan kunjungan ke daerah dan Menyusun format-format yang diperlukan dalam rangka rapat pembahasan.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 190

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur Bantek Penyusunan Langsung RTRW Kabupaten Tanah Laut Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Pembuatan Peta, Jaa Survey Permukaan Kabupaten Tanah Laut Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan Rp. 459.676.800,KU.08.08/26/PPK.P2R/KS/SPK/6/2009 Tanggal, 26 Juni 2009

7. Waktu 26 Juni 2009 - Desember 2009 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan 30 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : - Penyusunan materi teknis RTRW Kabupaten Tanah Laut Banjar masin Provinsi Kalimantan Selatan - Penyusunan pedoman dan peninjauan kembali RTRW Kabupaten Tanah Laut - Memberi bantuan dalam menyusun RTRW Kabupaten Tanah Laut - Pembahasan dan diskusi Pemerintahan Pusat, Daerah dan masyarakat

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 191

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satuan Kerja Pembinaan Penataan Ruang Kawasan Sangat Berkembang, Dep. Pekerjaan Umum. Jl. Pattimura No. 20, Keb Baru Jakarta Selatan Peningkatan Kualitas Tata Ruang Dalam Penanganan Bencana Banjir di Bagian Hilir Bawah (Lower Down Stream) Kawasan Jabodetabekjur (Paket SF-03) Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Pembuatan Peta, Jaa Survey Permukaan Jabodetabekjur Rp. 1.793.715.000,398.03/KU.08.08/PPRKSB/SF/VII/09 Tanggal : 3 Juli 2009

7. Waktu 3 Juli - Desember 2009 Pelaksanaan (5 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan 25 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. Team Leader Perencanaan Kota Ahli Planologi 1 b. Ahli Pemberdayaan Masyarakat Ahli Sosial 1 c. Ahli Lanscape Ahli Teknik Sipil 1 d. Ahli Hidrologi Ahli Ekonomi 1 e. Ahli Teknik Lingkungan Ahli Teknik Perencana 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Penyusunan community development plan (CDP) & Pemberdayaan Masyarakat dlm Penanganan Kaw. Rawan Banjir di Bagian Hilir Bawah (Lower Down Stream) Kaw. Jabodetabekjur.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 192

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Departemen Pendidikan Nasional. Komplek Depdiknas Jl. Jendral Sudirman, Gedung E, Lt. 15 Senayan Jakarta Layanan Jasa Construction Management Untuk Block Grant / Subsidi Pembangunan dan Pengembangan USB, RKB/RBL dan SD-SMP Satu Atap Dengan Mekanisme Partisipasi Masyarakat Manajemen Proyek/Kontruksi Maluku dan Maluku Utara Rp. 811.888.000,136a5/C3.1.2/KU/PSMP/2009 : Tanggal 2 Juli 2009.

7. Waktu 2 Juli - Desember 2009 Pelaksanaan (5 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan 30 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. Keahlian Jumlah OB

Team Leader /Pemberdayaan Ahli Teknik Sipil 1 Masyarakat b. Ahli Arsitektur Ahli Teknik Arsitektur 1 c. Ahli Sipil Ahli Teknik Sipil 1 d. Ahli M/E Ahli Teknik Sipil 1 e. Ahli Financial Ahli Ekonomi 1 f. Ahli Pendidikan Ahli Pendidikan 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Melakukan analisis mengenai pembangunan dan pengembangan USB, RKB/RBL & SDSMP, melakukan pelaporan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 193

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Departemen Pendidikan Nasional, Dirjen Pendidikan Non Formal dan Informal. Jl. Jend Sudirman Senayan Gd. E Lt. VII Jakarta Regional Management Consultant : Region 1Early Childhood Education dan Development Project IDA Credit No. 4205-IND and TF. No. 056841 Pengembangan Pertanian dan Perdesaan/Manajemen Proyek NAD, Sumut, Sumbar, Jambi Rp. 7.023.00.780,Nilai Sharing Rp. 20%

41/Kont-RMC 1/PPAUD/2009, Desember 2009

7. Waktu Desember 2009 - September 2013 Pelaksanaan (45 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Provide technical & administrational guidance for the project implementation, monitor project implementation processes, support CPMU & executing agency, provide and maintain data and information, provide advice and/or recommendation, provide technical ass

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 194

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Perencanaan dan Pengawasan Jembatan Prov. Kepri, Ditjen Bina Marga, PU. Jl. DI Panjaitan KM 9 Komp. Bintan Center Blok A/28 Tj Pinang, Kepri Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan dan Jembatan di Kota Batam (Paket 11) Sipil Pengawasan/Jasa Inspeksi Teknis Batam Rp. 237.226.000,PW.01.02./SP/SNVT-P2JJ/203.d/III/2008, Tanggal : 26 Maret 2008

1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak

7. Waktu 26 Maret - 2Oktober 2008 Pelaksanaan (7 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 7 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. Team Leader Keahlian Site Engineer Jumlah OB 1

URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Mengikuti rapat PCM; bersama -sama kontraktor melakukan pengukuran mutual cek (MC-0); Memeriksa rencana kerja yang dituangkan kedalam time schedule; melaksanakan rapat mingguan; membuat review desain bila ada; melakukan pengawasan terhadap seluruh pekerjaan kontraktor
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 195

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Perencanaan dan Pengawasan Jembatan Prov. Kepri, Ditjen Bina Marga, PU. Jl. DI Panjaitan KM 9 Komp. Bintan Center Blok A/28 Tj Pinang, Kepri Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan di Kab. Bintan (Paket 17) Sipil Pengawasan/Jasa Inspeksi Teknis Kabupaten Bintan Rp. 189.255.000,PW.01.02./SP/SNVT-P2JJ/203.j/III/2008, Tanggal : 26 Maret 2008

1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak

7. Waktu 26 Maret - September 2008 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan 6 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. Team Leader Keahlian Site Engineer Jumlah OB 1

URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Mengikuti rapat PCM; bersama -sama kontraktor melakukan pengukuran mutual cek (MC-0); Memeriksa rencana kerja yang dituangkan kedalam time schedule; melaksanakan rapat mingguan; membuat review desain bila ada; melakukan pengawasan terhadap seluruh pekerjaan kontraktor

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 196

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Perencanaan dan Pengawasan Jembatan Prov. Kepri, Ditjen Bina Marga, PU. Jl. DI Panjaitan KM 9 Komp. Bintan Center Blok A/28 Tj Pinang, Kepri Studi Leger Jalan di Propinsi Kepulauan Riau Sipil Pengawasan/Jasa Inspeksi Teknis Provinsi Kep. Riau Rp. 528.264.000,PR.01.02/SP/SNVT-P2JJ/224.a/IV/2008, Tanggal 3 April 2008

1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak

7. Waktu 3 April - 3 September 2008 Pelaksanaan (5 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Analisis data Lapangan, dan Desain Gambar, Pembuatan Dokumen

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 197

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Perencanaan dan Pengawasan Jembatan Prov. Kepri, Ditjen Bina Marga, PU. Jl. DI Panjaitan KM 9 Komp. Bintan Center Blok A/28 Tj Pinang, Kepri Perencanaan Teknik Ruas Jalan di Kabupaten Lingga Sipil Pengawasan/Jasa Inspeksi Teknis Kepulauan Riau Rp. 330.385.000,PR.01.02./SP/SNVT-P2JJ/203.e/IV/2008, Tanggal : 03 April 2008

1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak

7. Waktu 3 April - Agustus 2008 Pelaksanaan (4 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 20 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB 1 1 1 1 1

a. Team Leader Ahli Teknik Jalan b. Ahli Teknik Jalan Raya Ahli Teknik Jalan Raya c. Ahli Teknik Geodesi Ahli Teknik Geodesi d. Ahli Geoteknik Ahli Geoteknik e. Ahli Struktur Ahli Struktur URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Analisis data Lapangan, dan Desain Gambar, Pembuatan Dokumen

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 198

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Perencanaan dan Pengawasan Jembatan Prov. Kepri, Ditjen Bina Marga, PU. Jl. DI Panjaitan KM 9 Komp. Bintan Center Blok A/28 Tj Pinang, Kepri Perencanaan Teknis Ruas Jalan di Kota Batam Sipil Pengawasan/Jasa Inspeksi Teknis Batam Rp. 236.764.000,PR.01.02./SP/SNVT-P2JJ/203.f/IV/2008, Tanggal : 03 April 2008

1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak

7. Waktu 3 April - Juli 2008 Pelaksanaan (3 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 15 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB 1 1 1 1 1

a. Team Leader Ahli Teknik Jalan b. Ahli Teknik Jalan Raya Ahli Teknik Jalan Raya c. Ahli Teknik Geodesi Ahli Teknik Geodesi d. Ahli Geoteknik Ahli Geoteknik e. Ahli Struktur Ahli Struktur URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Analisis data Lapangan, dan Desain Gambar, Pembuatan Dokumen

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 199

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satuan Kerja Pembinaan Penataan Ruang Kawasan Telah Berkembang, Ditjen Penataan Ruang, Dept PU. Jl. Cipaku V No. 1 Kebayoran Baru Jakarta Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang Wilayah Sungai Musi, Provinsi Bengkulu dan Sumatera Selatan Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Pembuatan Peta, Jasa Survey Permukaan Provinsi Bengkulu dan Sumatera Selatan Rp. 757.879.000,KU.08.08./PRKTB-P2RKTB/2008/28, Tanggal : 09 April 2008

7. Waktu 9 April - November 2008 Pelaksanaan (7 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 84 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. f. g. Team Leader Ahli SDA Hidrologi Ahli Teknik Lingkungan Ahli Geologi Tata Lingkungan Ahli Pertanian/Perkebunan Ahli Prasarana Wilayah Ahli GIS/Pemetaan Keahlian Ahli Perencanaan Wilayah Ahli SDA Hidrologi Ahli Teknik Lingkungan Ahli Geologi Tata Lingkungan Ahli Pertanian/Perkebunan Ahli Prasarana Wilayah Ahli GIS/Pemetaan Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 200

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

h. Ahli Ekonomi Pembangunan Ahli Ekonomi Pembangunan 1 i. Ahli Kelembagaan Ahli Kelembagaan 1 j. Ahli Kehutanan Ahli Kehutanan 1 k. Ahli Sosiologi/Antropologi Ahli Sosiologi/Antropologi 1 l. Ahli Perumahan Ahli Perumahan 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Untuk menyiapkan program pemanfaatan ruang di kawasan perbatasan kabupaten Merauke, Prov. Papua. 2. Memfasilitasi kerjasama antar sektor dan antar wilayah dalam pengembangan kawasan dan infrastruktur.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 201

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satuan Kerja Pembinaan Penataan Ruang Kawasan Pengembangan Baru. Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang di Kawasan Perbatasan di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Pembuatan Peta, Jasa Survey Permukaan Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Rp. 1.102.717.000,KU.07/PKK/PPK-P2RKTB/2008, Tanggal : 11 April 2008

7. Waktu 11 April - November 2008 Pelaksanaan (7 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 84 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. f. g. h. Team Leader Ahli Perencanaan Wilayah & Kota Ahli GIS Ahli Transportasi Ahli SDA/Hidrologi Ahli Permukiman Ahli Teknik Lingkungan Ahli Ekonomi Pembangunan Keahlian Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Perencanaan Wilayah & Kota Ahli GIS Ahli Transportasi Ahli SDA/Hidrologi Ahli Permukiman Ahli Teknik Lingkungan Ahli Ekonomi Pembangunan Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 202

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

i. Ahli Kelembagaan Ahli Kelembagaan 1 j. Ahli Sosial Budaya Ahli Sosial Budaya 1 k. Ahli Pertanian Perkebunan Ahli Pertanian Perkebunan 1 l. Ahli Kehutanan Ahli Kehutanan 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 3. Untuk menyiapkan program pemanfaatan ruang di kawasan perbatasan kabupaten Merauke, Prov. Papua. 4. Memfasilitasi kerjasama antar sektor dan antar wilayah dalam pengembangan kawasan dan infrastruktur.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 203

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pembinaan Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah, Dep. PU. Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Regional Management and Advisory Consultant (RMAC) Region I - Sumatera Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah, Jasa Pembuatan Peta, Jasa Survey Permukaan Region I - Sumatera Rp. 3.881.312.500,Nilai Sharing Rp. 25%

HL.02.01-RISE/RMAC-I/VI-2008, Tanggal : 26 Juni 2008

7. Waktu 26 Juni 2008 - Juni 2011 Pelaksanaan (36 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika PT. Prospera Consulting Engineers ada) Alamat Graha Mampang Lt.2 ANNEX, Jl. Mampang Negara Asal Prapatan Raya Jakarta Selatan 12760 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 612 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. Team Leader Program Management Specialist Community/Institutional Dev. Specialist 1 Community/Institutional Dev. Specialist 2 Keahlian Regional Planning Specialist Program Management Specialist Community/Institutional Dev. Specialist 1 Community/Institutional Dev. Specialist 2 Jumlah OB 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 204

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

e. f. g. h. i. j.

Regional Planning Specialist 1 Regional Planning Specialist 2 Regional Planning Specialist 3 Regional Planning Specialist 4 Financial Management Specialist

Monitoring And Evaluation 1 Specialist 1 Monitoring And Evaluation 1 k. Specialist 2 Monitoring And Evaluation 1 l. Specialist 3 Monitoring And Evaluation 1 m. Specialist 4 n. Microcredit Specialist 1 o. Civil Engineer 1 P Sector Specialist 1 q. Complaint Resolution Specialist 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Provide technical & administrational guidance for the project implementation, monitor project implementation processes, support CPMU & executing agency, provide and maintain data and information, provide advice and/or recommendation, provide technical assistant to local government, support facilitate and participate in regular monitoring, workshop, provide report

Regional Planning Specialist 1 Regional Planning Specialist 2 Regional Planning Specialist 3 Regional Planning Specialist 4 Financial Management Specialist Monitoring And Evaluation Specialist 1 Monitoring And Evaluation Specialist 2 Monitoring And Evaluation Specialist 3 Monitoring And Evaluation Specialist 4 Microcredit Specialist Civil Engineer Sector Specialist Complaint Resolution Specialist

1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 205

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Kegiatan Perumusan Kebijakan Penyelenggaraan Kelembagaan Bidang PU dan Lintas Sektor, SekJend Pustra. Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Pengembangan Kebijakan dan Program Berbasis Kawasan Dalam Rangka Operasionalisasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Pusat Rp. 710.887.144,KU.004/SPK/PPK/V/2008, Tanggal : 02 Mei 2008

7. Waktu 2 Mei - Desember 2008 Pelaksanaan (7 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika PT. Prospera Consulting Engineers ada) Alamat Graha Mampang Lt.2 ANNEX, Jl. Mampang Negara Asal Prapatan Raya Jakarta Selatan 12760 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan 56 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB a. Team Leader Ahli Perencanaan Wilayah 1 b. Ahli Ekonomi Pembangunan Ahli Ekonomi Pembangunan 1 c. Ahli Lingkungan Ahli Lingkungan 1 d. Ahli Hidrologi Ahli Hidrologi 1 e. Ahli Jalan Ahli Jalan 1 f. Ahli Kelembagaan Ahli Kelembagaan 1 g. Ahli Teknik Lingkungan Ahli Teknik Lingkungan 1 h. Ahli Kebijakan Ahli Kebijakan 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Inventarisasi Kebijakan dan program Berbasis Kawasan 2. Identifikasi Kebijakan program Berdasarkan Pendekatan Rencana Tata Ruang
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 206

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Wilayah 3. Analisis Kebijakan dan program Sesuai Kebutuhan Kawasan RTRW 4. Mengembangkan Acuan Integrasi sasaran Sektor dan sasaran Pembangunan Kawasan 5. Melakukan diskusi Teknis/workshop dengan Melibatkan pihak terkait

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 207

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR Pemerintah Kabupaten Siak Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Komplek Perkantoran Pemkab Siak, Tanjung Agung Siak Sri Indrapura Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Tualang Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Kabupaten Siak Kecamata Tualang Rp. 484.822.250,050/BAPPEDA-S/SPK/08/2008, Tanggal : 13 Agustus 2008

1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak

7. Waktu 13 Agustus - Desember 2008 Pelaksanaan (4 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 20 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. Team Leader Ahli Pengembangan Wilayah 1 b. Ahli Planologi Ahli Planologi 1 c. Ahli Ekonomi Pembangunan Ahli Ekonomi Pembangunan 1 d. Ahli Sipil Ahli Sipil 1 e. Ahli Arsitektur Ahli Arsitektur 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Menyusun dokumen RDTR di kabupaten terkait, serta koordinasi dan sosialisasi RDTR kepada Pemerintah Daerah
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 208

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Pesisir, Dep Kelautan dan Perikanan. Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Lt. 8 JakPus Pengembangan Pusat Pemberdayaan Anak Pesisir Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Bekasi Jawa Barat Rp. 246.000.000,005/SPKK/PL/JS/PPK-PMP/V/2008, Tanggal : 21 Mei 2008

7. Waktu 21 Mei - September 2008 Pelaksanaan (4 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan 8 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. Team Leader/Ketua Tim Ahli Pendidikan Anak 1 b. Ahli Pengembangan Sosial Ahli Pengembangan Sosial 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Pengembangan Pusat Pemberdayaan Anak Pesisir 2. Mengadakan workshop yang dimaksud adalah bagian dari proses pemberdayaan masyarakat agar dapat mendukung program pemberdayaan anak dilingkunganya, jadi yang terpenting adalah pertemuan yang intensif dengan komunitas setempat

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 209

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Peningkatan Keselamatan dan Pelayanan Transportasi SDP. Jl. Medan Merdeka Barat No. 8 Jakpus Penyusunan Pedoman Teknis Pengawakan Kapal Sungai dan Danau Sipil Transportasi Pulau Kalimantan Rp. 678.100.000,04/SKPKPT-SDP/KON/VI/2008, Tanggal : 17 Juni 2008

7. Waktu 17 Juni - Desember 2008 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika PT. Prospera Consulting Engineers ada) Alamat Graha Mampang Lt.2 ANNEX, Jl. Mampang Negara Asal Prapatan Raya Jakarta Selatan 12760 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan 48 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. Team Leader Ahli Sipil Transportasi 1 b. Ahli Nautika/Pelayaran Ahli Nautika/Pelayaran 1 c. Ahli Perkapalan Ahli Perkapalan 1 d. Ahli teknik Mesin Ahli teknik Mesin 1 e. Ahli Sosial Ekonomi Ahli Sosial Ekonomi 1 f. Ahli Komunikasi Masyarkat Ahli Komunikasi Masyarkat 1 g. Ahli Hukum/Legal Draftting Ahli Hukum/Legal Draftting 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Melakukan Pengambilan contoh kegiatan operasi lalu lintas dan Angkutan sungai dan Laut
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 210

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Pembinaan Penanganan Jalan (Setjen PU). Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Penyusunan Masukan Teknis Dalam Rangka Perumusan Model Alternatif Program Penanganan Jalan dan Jembatan Melalui Pembiayaan Luar Negeri Untuk Wilayah Indonesia Bagian Timur Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Wil. Indonesia Bagian Timur Rp. 611.358.000,KU.08.08/SPK.08.01/13, Tanggal : 25 Agustus 2008

7. Waktu 25 Agustus - Desember 2008 Pelaksanaan (4 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Jumlah OB 32 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. Keahlian

Team Leader/Ketua Tim Ahli Perencanaan 1 Ahli Ekonomi Pembangunan Ahli Ekonomi Pembangunan 1 Ahli Manajemen Proyek Ahli Manajemen Proyek 1 Ahli Kebijakan Ahli Kebijakan 1 d. Publik/Kelembagaan Publik/Kelembagaan e. Ahli Transportasi Ahli Transportasi 1 f. Ahli Muda Perencanaan Ahli Muda Perencanaan 1 Ahli Muda Ekonomi Ahli Muda Ekonomi 1 g. Pembangunan Pembangunan h. Ahli Muda Transportasi Ahli Muda Transportasi 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Menyiapkan Masukan Teknis Perumusan model alternatif program penanganan jalan dan jembatan dan melakukan penyusunan Masukan Teknis Perumusan model alternatif program penanganan jalan dan jembatan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 211

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Pusat Pelatihan Jasa Konstruksi Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi. Jl. Sapta Taruna Raya Komp. PU Pasar Jum'at, 021-7656532 Studi Jabatan Kerja dan Penyusunan RSKKNI Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi dan MUK Bidang Pekerjaan Gedung Sipil/Arsitektur/Manajemen Peoyek Pusat Rp. 1.677.722.750,KU.08.08/PK/PPJK/09/2008, Tanggal : 02 Mei 2008

7. Waktu 2 Mei - November 2008 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1 1 63 Orang Bulan Orang Bulan

a. b. c. d. e. f. g. h.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Team Leader Ahli Pertamanan Ahli Struktur Baja Ahli Struktur Beton Ahli Fire Alarm Ahli Heating Ventilation dan Refrigerator Ahli Pesawat Lift dan Sekalator Ahli Pengukuran

Keahlian Ahli Curiculum Development Ahli Pertamanan Ahli Struktur Baja Ahli Struktur Beton Ahli Fire Alarm Ahli Heating Ventilation dan Refrigerator Ahli Pesawat Lift dan Sekalator Ahli Pengukuran

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 212

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

i. Ahli Gondola Ahli Gondola 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Melakukan Pembinaan Usaha Pengembangan Kepada Masyarakat Melalui Jasa Kontruksi 2. Melakukan Kegiatan Penyusunan Standar Kompetensi dan Materi Pelatihan 3. Materi Uji Kompetensi (MUK) untuk 8 Jabatan Kerja Pada Bidang Pekerjaan Bangunan dan Gedung

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 213

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satker Perencanaan Pemrograman dan Penganggaran Bidang SDA. Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Pembuatan Program Database Appraisal Usulan Kegiatan dan Hasil Pengembangan Bidang Sumber Daya Air Sipil Perairan Makasar Rp. 217.400.000,554/KU.08.08/PPK/Ap/IV/2008, Tanggal : 23 April 2008

7. Waktu 23 April - Juli 2008 Pelaksanaan (3 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. Team Leader/Ketua Tim Ahli Pendayagunaan SDA 1 b. Ahli Pengendalian Daya Rusak Ahli Pengendalian Daya Rusak 1 c. Ahli Managemen Informatika Ahli Managemen Informatika 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Pengumpulan dan menghimpun data yang berkaitan dengan usulan kegiatan untuk dikonstroksi, 2. Pembuatan program database appraisal beserta pembuatan laporan akhir
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 214

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta. Jl. Pulau Pramuka No.9 Kec.Pulau Seribu Utara Pengawasan Pembangunan Lapangan Terbang Pulau Panjang Tahap II Sipil Jasa Inspeksi Teknis Pulau Panjang, Kepulauan Seribu Rp. 606.320.000,536/077.14, tgl 6 November 2008

7. Waktu 6 November 2008 - April 2009 Pelaksanaan (5 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI :
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 215

Keahlian

Jumlah OB

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal. Jl. Abdul Muis No. 7 Jakarta Pusat District Management Consultant Package VIII - West Kalimantan, Support for Poor and Disadvantages Areas Program (SPADA) Pengembangan Pertanian Dan Perdesaan Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sambas dan Kabupaten Bengkayang Propinsi Kalimantan Barat, Pontianak Rp. 17.138.646.000,-

No. 119G/KTR/P2DTK/VI/2007, Tanggal 22 June 2007, Addendum Contract No. 2 No. KTR 53.10/PPK-P2DTK/Dep.V-PDT/III/2010, 6. No Kontrak March 19, 2010, Addendum Contract No. 7, No. KTR.220/PPKP2DTK/Dep.V-PDT/XI/2011, November 24, 2011 7. Waktu 22 June 2007 - 22 Maret 2012 Pelaksanaan (57 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Fasilitasi pelaksanaan berbagai kegiatan dalam P2DTK sesuai mekanisme dan jadwal yang telah ditetapkan ditingkat Kabupaten, Kecamatan, dan Desa.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 216

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

2. Fasilitasi pengaduan masyarakat serta tindaklanjut penanganannya, di dalam pelaksanaan Program P2DTK ditingkat Kabupaten, Kecamatan, dan Desa. 3. Pengembangan berbagai dokumen dan instrumen pendukung pelaksanaan P2DTK ditingkat Kabupaten, Kecamatan, dan Desa yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan lokal. 4. Peningkatan kapasitas pelaku Program P2DTK yang mampu melaksanakan P2DTK serta mampu mengadaptasikan kedalam mekanisme pembangunan ditingkat Kabupaten, Kecamatan, dan Desa. 5. Pengumpulan data dan informasi, serta pelaporan pelaksanaan berbagai kegiatan dalam P2DTK, baik yang bersifat fisik, administrasi, maupun keuangan, ditingkat Kabupaten, Kecamatan, dan Desa. 6. Kerjasama dan koordinasi antar pelaku Program P2DTK baik dari instansi pemerintah maupun non pemerintah ditingkat Kabupaten, Kecamatan, dan Desa. 7. Monitoring dan supervisi program untuk menjaga kualitas pelaksanaan program P2DTK ditingkat ditingkat Kabupaten, Kecamatan, dan Desa.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 217

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satuan Kerja Pengembangan Permukiman , Ditjen Cipta Karya, DPU. Jl. Patimura No. 20 Keb. Baru Jakarta Selatan Penyusunan Pedoman Teknis Pengembangan Permukiman Perdesaan dan Kawasan Perbatasan. Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Kep. Riau, SumSel, Banten, JaTeng, KalBar, Kal Tim, SulUt, SulSel, NTT, Maluku, Papua Rp. 614.793.000,KU.08.08/SKPP-Ct/P-3/III/2007, Tanggal 28 Maret 2007

7. Waktu 28 Maret - Oktober 2007 Pelaksanaan (7 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. Team Leader Keahlian Ahli Perencanaan Kota/ Wilayah Ahli Pengembangan Wilayah Ahli Prasarana Permukiman -1 Ahli Prasarana Permukiman -2 Ahli Ekonomi Pembangunan Ahli Hukum Ahli Sosial Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1

b. Ahli Pengembangan Wilayah c. Ahli Prasarana Permukiman -1 d. Ahli Prasarana Permukiman -2 e. Ahli Ekonomi Pembangunan f. Ahli Hukum g. Ahli Sosial URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Menyusun konsep pedoman acuan bagi pengelola pembangunan dalam pengembangan permukiman di kawasan perbatasan dan Perdesaaan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 218

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satuan Kerja Pembinaan Penataan Ruang Kw. Telah Berkembang , Ditjen Penataan Ruang, DPU. Jl. Patimura No. 20 Keb. Baru Jakarta Selatan Penyusunan Strategi Penataan Ruang Kawasan Belajasumba. Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Bengkulu, Lampung, Jambi, Sumatera Barat, Bangka Belitung Rp. 677.400.000,KU.08.08/P2TR-P2RKTB/10, Tanggal 10 Mei 2007

7. Waktu 10 Mei - Desember 2007 Pelaksanaan (7 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika PT. Prospera Consulting Engineers ada) Alamat Graha Mampang Lt.2 ANNEX, Jl. Mampang Negara Asal Prapatan Raya Jakarta Selatan 12760 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 70 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. f. Team Leader Ahli Transportasi Ahli Pertanian/ Perkebunan Ahli Prasarana Wilayah Ahli Geografi/ GIS Ahli Lingkungan/ Ekologi Keahlian Ahli Perencanaan Kota/ Wilayah Ahli Transportasi Ahli Pertanian/ Perkebunan Ahli Prasarana Wilayah Ahli Geografi/ GIS Ahli Lingkungan/ Ekologi Jumlah OB 1 1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 219

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

g. Ahli Ekonomi Wilayah Ahli Ekonomi Wilayah h. Ahli Kehutanan Ahli Kehutanan i. Ahli Hidrologi/ SDA Ahli Hidrologi/ SDA j. Ahli Geologi Tata Lingkungan Ahli Geologi Tata Lingkungan URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Menyusun indikasi program pembangunan kawasan BELAJASUMBA

1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 220

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satuan Kerja Pengembangan Kinerja Pengelolaan Penyehatan Lingkungan Permukiman Sulawesi Utara. Jl. Tikala Ares No. 80 Manado Bantek Pengelolaan Persampahan dan Drainase, Lokasi Tondano, Amurang dan Kotamobagu Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Tondano, Amurang dan Kotamobagu Rp. 1.022.880.000,06/SP-KONS/PKP-PLP/2007, Tanggal 22 Mei 2007

7. Waktu 22 Mei - Desember Pelaksanaan (7 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 56 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB a. Team Leader Ahli Teknik Lingkungan 1 b. Ahli Teknik Lingkungan Ahli Teknik Lingkungan 1 c. Ahli Teknik Lingkungan Ahli Teknik Lingkungan 1 d. Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil 1 e. Ahli Ekonomi Pembangunan Ahli Ekonomi Pembangunan 1 f. Ahli Kelembagaan Ahli Kelembagaan 1 g. Ahli Lingkungan Ahli Lingkungan 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Mengurangi kemacetan lalulintas pada jaringan strategis secara nasional 2. Meminimalisir isue sosial dan lingkungan pada pelaksanaan pembangunan jalan 3. Memperbaiki penerapan kebijakan transportasi
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 221

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

4. Memperkuat peran dan tanggungjawab pemerintah daerah dalam melaksanakan perencanaan, disain, pemeliharaan konstruksi, pengelolaan dan peraturan tentang prasarana jalan dari pusat dan daerah, dalam pengelolaan dan pembangunan daerah 5. Memperkuat kemampuan institusi pemerintah pusat dan daerah dlm pengelolaan jalan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 222

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satuan Kerja Pengembangan Perumahan Formal, Kementerian Negara Perumahan Rakyat. Jl. Raden Patah I No. 1, Keb Baru Jakarta Selatan Tata Laksana Rekruitmen Instruktur dan Pedoman Penyelamatan Saat Bencana (DF 74 - 6) Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Yogyakarta, Makasar dan Jakarta Rp. 576.010.000,KU.08.08/SPKK/PK-PPF/DF/PPL/V/2007/82, Tanggal : 8 Mei 2007

7. Waktu 8 Mei - November 2007 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. Team Leader Keahlian Ahli Penanggulangan Bencana Ahli Teknik Arsitektur Ahli Teknik Sipil Ahli Hukum Ahli Sosial Budaya Jumlah OB 1

b. Ahli Teknik Arsitektur 1 c. Ahli Teknik Sipil 1 d. Ahli Hukum 1 e. Ahli Sosial Budaya 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Mengkaji seluruh aspek dan komponen tentang Tata Laksana Rekruitment Instruktur dan 2. Melakukan Analisis dan kesimpulan dan rekumendasi

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 223

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satuan Kerja Pembinaan Penanganan Jalan (Setjen PU), Sekretariat Jenderal Departemen Pekerjaan Umum. Jl. Pattimura No. 20, Keb Baru Jakarta Selatan Pengembangan Konsep-Konsep Untuk Penanganan Jalan dan Jembatan Yang Dibiayai Oleh DAK Sipil/Prasarana Transportasi Padang, Banda Aceh, Banjarmasin, Mataram dan Manado Rp. 474.945.000,KU.08.08/PPJ/VII/2007/03 Tanggal : 20 Juli 2007

7. Waktu 20 Juli - November 2007 Pelaksanaan (4 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. (nama perusahaan) Orang Bulan Indonesia Orang Bulan 24 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB a. Team Leader Ahli Perencanaan Transportasi 1 b. Ahli Management Proyek Ahli Management Proyek 1 c. Ahli Ekonomi Pembangunan Ahli Ekonomi Pembangunan 1 d. Ahli Jalan Raya Ahli Jalan Raya 1 e. Ahli Lingkungan Ahli Lingkungan 1 Ahli Kebijakan Publik dan Ahli Kebijakan Publik dan 1 f. Kelembagaan Kelembagaan URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Melakukan pengumpulan data program penanganan jalan dan jembatan yang dibiayai oleh pemerintah dengan menggunakan DAK 2. Mengidentifikasi hambatan dan masalah dalam melaksanakan program penanganan jalan dan jembatan 3. Menyelenggarakan workshop untuk mendesiminasikan hasil kegiatan mendapatkan masukan dari stakeholder terkait terhadap penerapan konsep-konsep penanganan jalan dan jembatan yang dibiayai dengan DAK

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 224

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Laut, Departemen Perhubungan RI. Jl. Medan Merdeka Timur No. 5 Jakarta Pusat Perencanaan Pembangunan Sekolah Pelayaran (Rating School) Ambon Arsitektur/Sipil/Mekanikal dan Elektrikal Ambon Rp. 670.000.000,SPK.039/PAN/PENG/VIII/PDL-07, Tanggal : 10 Agustus 2007

7. Waktu 10 Agustus - Desember 2007 Pelaksanaan (4 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. Team Leader Ahli Teknik Sipil/ Arsitektur 1 b. Ahli Dokumen Spesialis Ahli Dokumen Spesialis 1 c. Ahli Arsitek Ahli Arsitek 1 d. Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil 1 e. Ahli Mesin Kapal Ahli Mesin Kapal 1 f. Ahli Electrical Engineer Ahli Electrical Engineer 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Site Survey and Study, Soil and Water Investigation, Master Design, Detail Design and Engineering

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 225

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Departemen Perhubungan Udara RI. Jl. Andi Jemma Masamba Kab. Bone Pembuatan Dokumen Rancangan Teknik Terinci (RTT) Fasilitas Sisi Udara Bandara Kabupaten Bone Sipil/Prasarana Transportasi Masamba, Sulawesi Selatan Rp. 782.600.000,KAU.103/0196.f/VII/AJ/207, Tanggal : 24 Juli 2007

7. Waktu 24 Juli - Desember 2007 Pelaksanaan (5 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 50 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian a. Team Leader Ahli Perencana Bandar Udara b. Ahli Teknik Sipil Infrastruktur Ahli Teknik Sipil Infrastruktur c. Ahli Drainase/ Hidrologi Ahli Drainase/ Hidrologi d. Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil e. Ahli Geologi/ Mekanika Tanah Ahli Geologi/ Mekanika Tanah f. Ahli Teknik Geodesi Ahli Teknik Geodesi g. Ahli Navigasi Ahli Navigasi h. Ahli Elektrikal Ahli Elektrikal i. Ahli Quantity Surveyor Ahli Quantity Surveyor j. Ahli Dokumen Lelang Ahli Dokumen Lelang URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Melakukan Teknik Terinsi untuk setiap komponen fasilitas sisi udara 2. Menyusun gambar Desain/gambar tender masing-masing kelompok 3. Menyusun spesifikasi Teknik konstruksi

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 226

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Departemen Perhubungan Darat. Jl.Medan Merdeka Barat No.8 Jakarta Pusat Penyusunan Pedoman Teknis Tata Cara Berlayar di Perairan Daratan Sipil/Prasarana Transportasi Kalimantan Rp. 490.380.000,No. 03/SATKER.PKPT-SDP/KON/IV/2007, Tanggal 3 April 2007

7. Waktu 3 April - Desember 2007 Pelaksanaan (8 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan 64 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. Team Leader Ahli Sipil Transportasi 1 b. Ahli Nautika/Pelayaran Ahli Nautika/Pelayaran 1 c. Ahli Perkapalan Ahli Perkapalan 1 d. Ahli teknik Mesin Ahli teknik Mesin 1 e. Ahli Sosial Ekonomi Ahli Sosial Ekonomi 1 f. Ahli Komunikasi Masyarkat Ahli Komunikasi Masyarkat 1 g. Ahli Hukum/Legal Draftting Ahli Hukum/Legal Draftting 1 h. Team Leader Ahli Sipil Transportasi 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Melakukan Pengambilan contoh kegiatan operasi lalu lintas dan Angkutan sungai dan Laut
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 227

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak BRR Penataan Ruang dan Lingkungan Permukiman Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Berdasarkan Village Planning I.5.4 Bireuen Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Bireuen, NAD Rp. 985.435.000,268/KTR-JS/BRR.889422/VI/2007, Tanggal : 23 Juni 2007

7. Waktu 23 Juni - Desember 2007 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. (nama perusahaan) Orang Bulan Indonesia Orang Bulan 42 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. f. g. Team Leader Ahli Arsitektur/ Urban Design Ahli Teknik Lingkungan Ahli Sipil Ahli Ekonomi Pembangunan Ahli Geographic Information System Ahli Pemberdayaan Masyarakat Keahlian Ahli Perencanaan Wilayah & Kota Ahli Arsitektur/ Urban Design Ahli Teknik Lingkungan Ahli Sipil Ahli Ekonomi Pembangunan Ahli Geographic Information System Ahli Pemberdayaan Masyarakat Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1

URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Melaksanakan koordinasi pembangunan infrastruktur baik bidang ke-PU-an maupun sektor lain untuk mengetahui kinerja dukungan infrastruktur danmelaksanakan FGD
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 228

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satuan Kerja Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Perumahan, Kementerian Negara Perumahan Rakyat. Jl. R. Patah I No. 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Pengembangan Pola Pembiayaan Rusunami Tata Lingkungan/ Pengembangan Kota dan Wilayah Pusat Provinsi DKI Jakarta Rp. 347.595.000,KU. 08.08/153/PK-PKPP/2006, Tanggal 6 Juli 2006

7. Waktu 6 Juli - Desember 2006 Pelaksanaan (5 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan 30 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. Team Leader b. Ahli Keuangan c. Ahli Sosiologi d. Ahli Arsitektur e. Ahli Perencanaan f. Ahli Teknik Sipil URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Keahlian Ahli Perumahan Ahli Ekonomi Ahli Sosial Ahli Arsitektur Ahli Perencanaan Ahli Teknik Sipil Jumlah OB 1 1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 229

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak PT. Mustika Ratu Indonesia. Jl. Gatot Subroto No. 74-75 Jakarta Pengembangan dan Pemeliharaan Website Putri-Indonesia.com Telematika Pusat Provinsi DKI Jakarta Rp. 35.275.000,-

7. Waktu 10 Februari 2006 - Februari 2007 Pelaksanaan (12 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Keahlian Jumlah OB

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 230

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satuan Kerja Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Propinsi Riau. Jl. Cut Nyak Dhien Pekanbaru Bantuan Teknik Penyehatan PDAM dan BPAB Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Kota Dumai dan Kab. Rokan Hilir Rp. 330.885.000,KU.033.05.09/APBN/04/VII/2007, Tanggal 24 Juli 2007

7. Waktu 24 Juli 2007 - Desember 2007 Pelaksanaan (5 bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Mengkaji dan Mengidentifikasi Kondisi dan Permasalahan PDAM dari aspek teknis menggunakan parameter yang berlaku 2. Mengkaji dan Mengidentifikasi dan permasalahan dari aspek keuangan 3. Mengembangakan Altenative penyelesaian masalah baik dalam fisik maupin non fisik

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 231

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satuan Kerja Pengembangan Permukiman , Ditjen Cipta Karya, DPU. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Penyusunan Masukan Teknis Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kasiba Lisiba Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Pulau Sumatera Rp. 479.756.000,KU.08.08/P2PB/DJCK/182/V/2006 Tanggal : 10 Mei 2006

7. Waktu 10 Mei - Desember 2006 Pelaksanaan (7 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 49 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. f. g. Ahli Kebijakan Pengembangan Wilayah Ahli Permukiman Ahli Kelembagaan Ahli Pemberdayaan Masyarakat Ahli Ekonomi Perkotaan Ass. Ahli Kelembagaan Ass. Ahli Perumahan & Keahlian Ahli Pengembangan Wilayah Ahli Permukiman Ahli Kelembagaan Ahli Pemberdayaan Masyarakat Ahli Ekonomi Ahli Kelembagaan Ahli Perumahan & Permukiman Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 232

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Permukiman URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Merumuskan aspirasi, gagasan dan konsep-konsep yang berkembang dalam penyelenggaraan permukiman yang berkaitan dengan pengembangan KASIBA/ LISIBA dalam rangka pemantapan implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap Bangun dan Lingkungan Siap Bangun

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 233

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR Satuan Kerja Pembinaan & Pengembangan Jalan Bebas Hambatan & Jalan Kota, Dirjen Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Studi Kelayakan (FS) Simpang Tak Sebidang Pinang Baris Medan Sipil/Prasarana Transportasi Kota Medan, Sumatera Utara Rp. 584.540.000,KU.08.08/PPJBHJK/VI/2006/20 Tanggal : 9 Juni 2006

1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak

7. Waktu 09 Juni 2006 - 12 Desember 2006 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 66 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. Team Leader b. Ahli Teknik Jalan Raya c. Ahli Struktur Jembatan d. Ahli Lalu Lintas e. Ahli Tanah & Material f. Ahli Teknik Lingkungan g. Ahli Hidrologi h. Ahli Geodesi i. Ahli Sosial Ekonomi j. Ass. Ahli Struktur Jembatan k. Ass. Ahli Lalu Lintas URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI :

Keahlian Ahli Perencanaan Transportasi Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Arsitektur Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Lingkungan Ahli Teknik Sipil Ahli Geodesi Ahli Ekonomi Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 234

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

1. Menentukan Simpang tidak sebidang yang terpilih yang paling layak secara teknis dan ekonomis 2. Menyusun pra-rencana teknik untuk simpang tidak sebidang yang terpilih.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 235

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Kegiatan Sistem Pengembangan Kawasan Perumahan, Departemen Pekerjaan Umum. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Penyusunan Konsep Pedoman Pengembangan Pemukiman di Kawasan Perbatasan Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah 7 Propinsi (Tanjung Pinang, Pontianak, Samarinda, Menado. Ternate, Kupang, Jayapura) Rp. 473.715.000,KU.08.08/SPKP-9/V-2006, Tanggal 10 Mei 2006

7. Waktu 10 Mei - 9 November 2006 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan 36 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. Team Leader Keahlian Ahli Perencanaan Wilayah/ Kota Ahli Perencanaan Kota Ahli Teknik Sipil Ahli Ekonomi Ahli Hukum Ahli Sosiologi Jumlah OB 1

b. Ahli Pengembangan Wilayah 1 c. Ahli Prasarana Permukiman 1 d. Ahli Ekonomi Pembangunan 1 e. Ahli Hukum 1 f. Ahli Sosial 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Menyusun konsep pedoman acuan bagi pengelola pembangunan dalam pengembangan permukiman di kaw. perbatasan yang mengakomodasi keterpaduan program
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 236

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Kegiatan Pembinan Penataan Ruang Daerah, Dirjen Penataan Ruang, Departemen Pekerjaan Umum. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Penyusunan Standarisasi Kontrak & Pelatihan Penyusunan Kontrak di Lingkungan Direktorat Jenderal Penataan Ruang Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah DKI Jakarta Rp. 531.025.000,10/PKK/PMPR/2006 Tanggal : 10 Mei 2006

7. Waktu 10 Mei - 10 Desember 2006 Pelaksanaan (7 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan 49 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. Ahli Hukum Perjanjian Ahli Hukum 1 b. Ahli Kontrak Drafting Ahli Hukum 1 c. Ahli Perencanaan Kota/ Wilayah Ahli Perencanaan Wilayah 1 d. Ahli Hukum Asuransi Ahli Hukum 1 e. Ahli Hukum Administrasi Negara Ahli Hukum 1 f. Ahli Hukum Perusahaan Ahli Hukum 1 g. Ahli Hukum Pajak Ahli Hukum 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Menyelenggarakan pelatihan dan konsultansi dengan Direktorat Jenderal Penataan Ruang
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 237

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Kegiatan Pembinan Penataan Ruang Daerah, Dirjen Penataan Ruang, Departemen Pekerjaan Umum. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Pembinaan Penyelenggaraan Rencana Tata Ruang Wilayah & Materi Teknis Rapepres Gerbangkertosusilo Sebagai Kawasan Tertentu Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Kab. Gresik, Kab. Bangkalan, Kab. Mojokerto, Kota Mojokerto, Kota Surabaya, Kab. Sidoarjo, Kab. Lamongan, Kab. Sampang, Kab. Sumenep, Kab. Pasuruan, Tuban, Jombang Rp. 630.734.500,02/KU.08.08/P2RKTB/V/06 Tanggal : 01 Mei 2006

7. Waktu 1 Mei - 1 Desember 2006 Pelaksanaan (7 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. f. g. h. i. Team Leader Ahli Ekonomi Wilayah Ahli Lingkungan Ahli Geologi Tata Lingkungan Ahli Sumber Daya Air Ahli Transportasi Ahli Sosial Budaya Ahli Pemetaan/ Geodesi Ahli Hukum Keahlian Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Ekonomi Wilayah Ahli Lingkungan Ahli Geologi Ahli Sipil Ahli Transportasi Ahli Sosiologi Ahli Geodesi Ahli Hukum Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 238

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Menyusun konsep kelembagaan pengelolaan Kawasan Tertentu Gerbangkertosusilo 2. Menyempurnakan Rencana Tata Ruang, indikasi program kawasan tertentu Gerbangkertosusilo sebagai materi teknis penyusunan Raperpres 3. Mensosialisasikan materi teknis Raperpres Gerbangkertosusilo sebagai kawasan tertentu

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 239

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR Satuan Kerja Sementara, Pembinaan Teknis Penataan Lingkungan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum. Jl. Cipaku V No. 1 Kebayoran Baru Jakarta Oversight Consultant (OC) Region III : South Sulawesi II Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project (NUSSP) ADB Loan No. 2072/2073 (SF)-INO Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Sulawesi Selatan Rp. 3.153.118.430,Nilai Sharing Rp. 35%

1. Pengguna Jasa

2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak

KU.08.08/SKS Bintek-PLP/233/XII/2005 Tanggal : 12 Desember 2005

7. Waktu 12 Desember 2005 - 27 Juli 2009 Pelaksanaan (43 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Jumlah OB 1 1 1 1 1 430 Orang Bulan Orang Bulan

a. b. c. d. e.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Team Leader Urban & Housing Dev. Specialist Banking & Micro Finance Specialist Community Development Specialist Training Specialist

Keahlian Ahli Perencanaan Kota Ahli Perumahan & Permukiman Ahli Keuangan Ahli Sosiologi Ahli Pelatihan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 240

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

f. City Coordinator 1 (Palopo) AhliTeknik Sipil 1 g. City Coordinator 2 (Luwu) Ahli Teknik Sipil 1 h. City Coordinator 3 (Luwu Timur) Ahli Teknik Sipil 1 i. City Coordinator 4 (Polewali) Ahli Teknik Sipil 1 j. City Coordinator 5 (Palu) Ahli Teknik Sipil 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Terbangunnya kelembagaan lokal sebagai representasi warga masyarakat (badan keswadayaan masyarakat/BKM) yang mampu melakukan peran & fungsi serta mampu memfasilitasi rule sharing antara masyarakat dengan pelaku kunci lainnya

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 241

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR Satuan Kerja Sementara Pembinaan Teknis dan Pengendalian PKPS BBM IP Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Konsultan Monitoring dan Evaluasi PKPS BBM IP Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah 33 Propinsi Di Indonesia Rp. 1.825.575.000,02/KTRK/PKPS-BBM IP/BPCK/2005, 30 September 2005

1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak

7. Waktu 30 September - Desember 2005 Pelaksanaan (3 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Sosialisasi; perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan; pemantauan dan evaluasi kegiatan; pengelolaan prasarana; monitoring dan evaluasi program

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 242

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR Satuan Kerja Peningkatan Keselamatan dan Pelayanan Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan, Ditjen Perhubungan Darat. Jl Medan Merdeka No. 8 Jakarta Penyusunan Pedoman Penanganan Kecelakaan Kapal, Sungai dan Danau Sipil/Prasarana Transportasi Provinsi Kalimantan Rp. 390.500.000,01/SATKER PKPT.SDP/KON/VI/2005, 15 Juni 2005

1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak

7. Waktu 15 Juni - Oktober 2005 Pelaksanaan (4 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Penyusunan Pedoman Penanganan Kecelakaan kapal, sungai dan danau dengan berpegangan pada aturan yang ada. 2. Melaksakan FGD (focus Group Discussion) di lokasi

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 243

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Satuan Kerja Direktorat Jenderal Perumahan dan Permukiman Kegiatan Pemberdayaan Komunitas Perumahan. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Kajian Teknis Kebijakan dan Strategi Penanganan Pembangunan Perkotaan & Perdesaan Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Provinsi Kalimantan Rp. 487.410.000,KU.08.08/PKP/33/2005, Tanggal 16 Agustus 2005

7. Waktu 16 Agustus - Desember 2005 Pelaksanaan (4 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Keahlian Ahli Planologi Ahli Planologi Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Lingkungan Ahli Ekonomi Ahli Sosial Ahli Hukum Ahli Hukum Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1 1 32 Orang Bulan Orang Bulan

a. b. c. d. e. f. g. h.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Team Leader/ Perencanaan Wilayah Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Teknik Sipil Ahli Lingkungan Ahli Ekonomi Makro Ahli Sosial Masyarakat Ahli Hukum & Perundangan Ahli Kelembagaan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 244

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Melakukan kajian terhadap semua peraturan perundangan pengembangan perkotaan & pedesaan 2. Menyiapkan masukan materi teknis perumusan kebijakan dan strategi nasional pengembangan perkotaan & perdesaan 3. Melakukan koordinasi & diskusi dengan instansi terkait dalam hal pengumpulan data & finansial pekerjaan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 245

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Kegiatan Peningkatan Fungsi Kawasan Perkotaan dan Perdesaan, Ditjen Cipta Karya. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Kajian Distribusi Fungsi Kawasan Metropolitan Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Denpasar, Semarang, Makasar Rp. 367.173.841,KU.0808/SPK/584/PFK/IX/2005, Tanggal 8 September 2005

7. Waktu 8 September - Desember 2005 Pelaksanaan (3 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 18 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. Team Leader b. Ahli Lingkungan c. Ahli Teknik Sipil d. Ahli ekonomi Pembangunan e. Ahli Sosial f. Assisten Ahli Planologi URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Keahlian Ahli Planologi Ahli Lingkungan Ahli Teknik Sipil Ahli Ekonomi Pembangunan Ahli Sosial Ahli Planologi Jumlah OB 1 1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 246

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

1. Menyiapkan Format-format kerja sebagai alat untuk Penyajian Program.Informasi. 2. Tersusunya hasil Kegiatan yang berupa dokumen yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan prasaran dan sarana perkotaan. 3. Menyusun Indikator Keberhasilan pembangunan prasarana dan sarana perkotaan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 247

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Kegiatan Peningkatan Fungsi Kawasan Perkotaan dan Perdesaan, Ditjen Cipta Karya. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Penyusunan Performance Indikator Pembangunan Prasarana dan Sarana Perkotaan Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Jambi, Padang, Palembang, Semarang, Pontianak, Mataram, manado, Makassar Rp. 178.427.000,KU.08.08/SPK/591/PFK/IX/2005 8 September 2005

7. Waktu 8 September - Desember 2005 Pelaksanaan (3 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan 18 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. Team Leader Ahli Planologi 1 b. Ahli Lingkungan Ahli Lingkungan 1 c. Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil 1 d. Ahli ekonomi Pembangunan Ahli Ekonomi Pembangunan 1 e. Ahli Sosial Ahli Sosial 1 f. Assisten Ahli Planologi Ahli Planologi 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Menyusun Kegiatan yang berupa dokumen yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan prasaran dan sarana perkotaan.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 248

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Ditjen Perhubungan Laut, Departemen Perhubungan. Jl Medan Merdeka No. 8 Jakarta Survey Hydrografi/ Topografi Penyelidikan Tanah dan Desain dalam Rangka Pembangunan Pelabuhan Poom, Propinsi Papua Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Propinsi Papua Rp. 376.084.000,010/K/PK.SID/DJPL/VIII/2005, 3 Agustus 2005

7. Waktu 3 Agustus - Desember 2005 Pelaksanaan (4 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Survey Raiconnaissance 2. Survey Hidrografi dan Topografi 3. Survey dan Penyelidikan Tanah 4. Desain Perencanaan Kontruksi 5. Penyusunan Dokumen Tender dan Gambar Pelaksanaan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 249

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Kegiatan Pembinaan Pelaksanaan Teknis Jalan dan Jembatan, Ditjen Cipta Karya. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Penyusunan dan Diseminasi Perencanaan Simpang Medan Sipil/Prasarana Transportasi Medan Rp. 332.717.000,KU.08.08/PPTJJ/IX/2005/08, Tanggal 1 September 2005

7. Waktu 1 September - Desember 2005 Pelaksanaan (3 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB 1 1 1 1 1 1

a. Team Leader Ahli Ekonomi Transportasi b. Ahli Jalan Raya Ahli Jalan Raya c. Ahli Lalu Lintas Ahli Lalu Lintas d. Ahli Lingkungan Ahli Lingkungan e. Ahli Geodesi Ahli Geodesi f. Ahli Kuantitas Biaya Ahli Kuantitas Biaya URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Terumuskannya suatu Pedoman dalam perencanaan simpang. Tersosialisasikannya pedoman perencanaan simpang.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 250

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Kegiatan Pembinaan dan Penataan Revitalisasi Kawasan, Ditjen Cipta Karya. Jl. Penjernihan I No 19A Pejompongan Jakarta Konsultan Manajemen Teknis (KMT) Wilayah Tengah Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Pulau Jawa dan Kalimantan. Rp. 380.410.000,71/PPKK/P2RK/CK/VIII/2005, Tanggal 25 Agustus 2005

7. Waktu 25 Agustus - Desember 2005 Pelaksanaan (4 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Keahlian Ahli Urban Design Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil Ahli Lingkungan Ahli Hukum Ahli Arsitektur Ahli Sosial Ahli Teknik Sipil Jalan Ahli Drainase Kota Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 48 Orang Bulan Orang Bulan

a. b. c. d. e. f. g. h. i.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Team Leader Ahli Arsitektur Ahli Manajemen Proyek 1 Ahli Lingkungan Ahli Kelembagaan Ahli Perumahan Ahli Sosial Ahli Jalan Ahli Drainase Kota

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 251

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

j. k. l.

Ahli Teknik Penyehatan Ahli Training Ahli Sistem Informasi Manajemen

Ahli Teknik Penyehatan Ahli Training Ahli Sistem Informasi Manajemen

1 1 1

URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI :

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 252

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Kegiatan Pembinaan Penataan Ruang Daerah, Ditjen Penataan Ruang. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Bantek Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan GKS Propinsi Jawa Timur Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Propinsi Jawa Timur Rp. 657.782.000,28.7/KU.08.08/KP2RD/VIII/05, Tanggal 11 Agustus 2005

7. Waktu 11 Agutus - Desember 2005 Pelaksanaan (4 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 60 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. f. Team Leader/ Perencanaan Wilayah Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Perencanaan Perkotaan Ahli Perencanaan Kota Ahli Pariwisata Ahli Ekonomi Wilayah Keahlian Ahli Planologi Ahli Planologi Ahli Teknik Sipil Ahli Planologi Ahli Planologi Ahli Ekonomi Jumlah OB 1 1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 253

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Ahli Transportasi Ahli Teknik Sipil 1 Ahli Hidrologi Ahli Teknik Sipil 1 Ahli Pertanian Ahli Pertanian 1 Ahli Perikanan & Kelautan Ahli Perikanan & Kelautan 1 Ahli Sosiologi Ahli Sosiologi 1 Ahli Teknik Lingkungan Ahli Lingkungan 1 Ahli Geologi Tata Lingkungan Ahli Geologi 1 Ahli Perpetaan/ GIS Ahli GIS 1 Ahli Kelembagaan Ahli Hukum 1 Ahli Pengelolaan Pembiayaan Ahli Ekonomi 1 p. Pembangunan URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Mengkaji kebijakan dan strategi pengembangan perkotaan & perdesaan Mengkaji berbagai hasil studi menyangkut kebijakan perkembangan kota & perdesaan

g. h. i. j. k. l. m. n. o.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 254

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Direktorat Bina Teknik, Ditjen Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum. Jl. Pattimura No. 20 Gd Sapta Taruna Lt. 2 Jakarta FS Untuk Indikasi Kemacetan Persimpangan Kereta Api Di Pulau Jawa Sipil/Prasarana Transportasi Pulau Jawa Rp. 245.018.840,KU.03.08/PTJJ/1908/VIII/2005 4 Agustus 2005

7. Waktu 4 Agustus - Desember 2005 Pelaksanaan (4 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Menentukan Simpang tidak sebidang yang terpilih yang paling layak secara teknis dan ekonomis 2. Menyusun pra-rencana teknik untuk simpang tidak sebidang yang terpilih.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 255

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Proyek Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah. Jl Cipaku V No.1 Jakarta Penataan Ruang Wilayah Pengembangan Jembatan Jawa Madura Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Provinsi Jawa Timur, Surabaya-Madura Rp. 799.050.000,No. 157/PKK/NC.7/VI/2004, Tanggal 14 Juni 2004

7. Waktu 14 Juni - Desember 2004 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 84 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. f. g. Team Leader / Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Perencanaan Kota Ahli Pariwisata Ahli Ekonomi Wilayah Ahli Transportasi Ahli Hidrologi Ahli Pertanian Keahlian Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Perencanaan Kota Ahli Pariwisata Ahli Ekonomi Wilayah Ahli Transportasi Ahli Hidrologi Ahli Pertanian Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 256

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

h. Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil 1 i. Ahli Kelautan dan Perikanan Ahli Kelautan dan Perikanan 1 j. Ahli Teknik Lingkungan Ahli Teknik Lingkungan 1 k. Ahli Geologi Tata Lingkungan Ahli Geologi Tata Lingkungan 1 l. Ahli Arsitektur Ahli Arsitektur 1 m. Ahli GIS Ahli GIS 1 n. Ahli Kelembagaan/Hukum Ahli Kelembagaan/Hukum 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Mengurangi kemacetan lalulintas pada jaringan strategis secara nasional 2. Meminimalisir isue sosial & lingkungan pada pelaksanaan pembangunan jalan 3. Memperbaiki penerapan kebijakan transportasi 4. Memperkuat peran dan tanggungjawab pemerintah daerah dalam melaksanakan perencanaan, disain, pemeliharaan konstruksi, pengelolaan dan peraturan tentang prasarana jalan dari pusat dan daerah, dalam pengelolaan dan pembangunan daerah 5. Memperkuat kemampuan institusi pemerintah pusat dan daerah dlm pengelolaan jalan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 257

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Bagpro. Perencanaan & Pengawasan Teknik Jalan dan Jembatan Wilayah barat. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Perencanaan Teknis Rehabilitasi Jembatan di Provinsi Bengkulu Sipil/Prasarana Transportasi Provinsi Bengkulu Rp. 313.738.000,KU.08.08/BP3TJJWB/SPK-IIa/320, Tanggal 10 Mei 2004

7. Waktu 10 Mei - Oktober 2004 Pelaksanaan (5 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan 30 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. Pemimpin Tim / Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil 1 b. Ahli Jembatan Ahli Teknik Sipil 1 c. Ahli Geoteknik Ahli Teknik Sipil 1 d. Ahli Kontrak Ahli Teknik Sipil 1 e. Ahli Biaya dan Kualitas Ahli Ekonomi 1 f. Ass. Ahli Jembatan Ahli Teknik Sipil 1 g. Ass. Ahli Geoteknik Ahli Teknik Sipil 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : Melakukan perencanaan teknis, perhitungan perkiraan volume (Rencana Anggaran Biaya).
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 258

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Proyek Pembangunan Teknik Jalan dan Jembatan, Dirjen. Prasarana Wilayah. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Studi Kelayakan Pesiapan Jembatan di 18 Propinsi (Paket A3) Sipil/Prasarana Transportasi Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan Rp. 342.300.000,KU.03.08/P.JJ/1079/V/2004, Tanggal 5 Mei 2004

7. Waktu 5 Mei - November 2004 (6 Bulan) Pelaksanaan 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1 48 Orang Bulan Orang Bulan

a. b. c. d. e. f. g.

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Team Leader/ Ahli Perencanaan Transportasi Ahli Jembatan Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Geoteknik Ass. Ahli Jembatan Ass. Ahli Geoteknik Ass. Ahli Perencanaan Transportasi

Keahlian Ahli Perencanaan Transportasi Ahli Teknik Sipil Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil Ahli Teknik Sipil Ahli Perencanaan Transportasi

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 259

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

h. Ass. Ahli Perencanaan Wilayah Ahli Perencanaan Wilayah 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Melakukan rancangan design studi, yang akan dipergunakan selama pelaksanaan studi 2. Melakukan analisa sosial ekonomi dengan memasukkan indikator ekonomi, yaitu Economic Internal Rate of Return (EIRR), Benefit Cost Ratio (BCR), serta Net Present Value (NPV) 3. Melakukan analisis demand-supply menggunakan pendekatan producer surplus 4. Melakukan evaluasi ekonomi dan membuat rekomendasi

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 260

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Bagpro Peningkatan Fungsi Kawasan Perkotaan dan Perdesaan. Jl. Wijaya I No.68 Jakarta Penyusunan Outline Plan Persampahan dan Limbah Ibukota Kab/Kota Baru Sumbagut Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Dolok Sanggul, Sumatera Bagian Utara Rp. 331.000.000,KU.08.08/PFKPP/04/V/2004, Tanggal 4 Mei 2004

7. Waktu 4 Mei - November 2004 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Keahlian Ahli Teknik Lingkungan Ahli Teknik Lingkungan Ahli Teknik Lingkungan Ahli Teknik Sipil Ahli Ekonomi Pembangunan Ahli Kelembagaan Ahli Lingkungan Ahli Sipil Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1 1 48 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Team Leader / Ahli Teknik a. Lingkungan b. Ahli Teknik Lingkungan c. Ahli Teknik Lingkungan d. Ahli Teknik Sipil e. Ahli Ekonomi Pembangunan f. Ahli Kelembagaan g. Ass. Ahli Lingkungan h. Ass. Ahli Sipil URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI :

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 261

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

1. Meminimalisir isue sosial dan lingkungan pada pelaksanaan pembangunan jalan 2. Memperkuat peran dan tanggungjawab pemerintah daerah dalam melaksanakan perencanaan, disain, pemeliharaan konstruksi, pengelolaan dan peraturan tentang prasarana jalan dari pusat dan daerah, dalam pengelolaan dan pembangunan daerah 3. Memperkuat kemampuan institusi pemerintah pusat dan daerah dlm pengelolaan jalan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 262

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Bagpro. Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Consulting Services Urban and Regional Development Management and Leadership Tata Lingkungan/Pengembangan Kota dan Wilayah Provinsi Sumatera Rp. 713.871.600,Nilai Sharing Rp. 30%

04/CTR-PKSDM/2003 Tanggal, 20 Mei 2003

7. Waktu 20 Mei - November 2003 Pelaksanaan (6 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika ada) Alamat Negara Asal 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. (nama perusahaan) (nama perusahaan) Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi Keahlian Jumlah OB

a. b. c. d. e. URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Menyusun modul pelatihan 2. Menyusun pedoman/manual penyelenggaraan kegiatan lokakarya dan pelatihan 3. Menyusun laporan lokakarya dan pelatihan, evaluasi dan rekomendasi penyempurnaan modul

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 263

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa 2. Nama Paket Pekerjaan 3. Lingkup Produk Utama 4. Lokasi Kegiatan 5. Nilai Kontrak 6. No Kontrak Ditjen Pengembangan Kota dan Perdesaan, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. Jl. Pattimura No. 20 Jakarta Technical Assistance for Preparation of The Strategic Road Infrastructure Project (SRIP) Sipil/Prasarana Transportasi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau Rp. 2.446.512.00,Nilai Sharing Rp. 32%

01-20/SRIP-1/TA/A/ TF-052415/1003, Tanggal 20 Oktober 2003

7. Waktu 20 Oktober 2003 - Januari 2005 Pelaksanaan (27 Bulan) 8. Nama Pemimpin Kemitraan (Jika WSP Internasional ada) Alamat Graha Iskandarsyah lt.10 Negara Asal Jl. Iskandarsyah Raya No. 66C 9.Jumlah Tenaga Ahli Tenaga Ahli Asing Tenaga Ahli Indonesia 10. Perusahaan Mitra Kerja Asing a. b. c. d. WSP Internasional PT. Eskapindo Matra PT. Wiranta Bhuana Raya PT. Herda Carter Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Indonesia Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan Orang Bulan 324 Orang Bulan Orang Bulan

Tenaga Ahli Tetap Yang Terlibat Posisi a. b. c. d. e. f. g. Assistance Coordinator Highway Engineer Transport Planner Structural Engineer Environmentalist Social Impact Specialist Pavement Engineer Keahlian Ahli Teknik Sipil Transportasi Ahli Teknik Sipil Jalan Raya Ahli Teknik Sipil Transportasi Ahli Teknik Sipil Ahli Lingkungan Ahli Sosial Budaya Ahli Teknik Sipil Jumlah OB 1 1 1 1 1 1 1

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 264

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

h. Financial Management Specialist Ahli Ekonomi 1 i. Traffic Engineer Ahli Transportasi 1 j. Hydrologist Ahli Hidrologi 1 k. Cost & Quantity Engineer Ahli Teknik Sipil 1 l. Assistance Coordinator Ahli Teknik Sipil Transportasi 1 URAIAN PEKERJAAN SECARA RINCI : 1. Meminimalisir isue sosial dan lingkungan pada pelaksanaan pembangunan jalan 2. Memperkuat peran dan tanggungjawab pemerintah daerah dalam melaksanakan perencanaan, disain, pemeliharaan konstruksi, pengelolaan dan peraturan tentang prasarana jalan dari pusat dan daerah, dalam pengelolaan dan pembangunan daerah 3. Memperkuat kemampuan institusi pemerintah pusat dan daerah dlm pengelolaan jalan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 265

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Bab 4 Bentuk Tanggapan dan Saran Terhadap Kerangka Acuan Kerja dan Personil / Fasilitas Pendukung dari PPK
4.1. Pemahaman Kerangka Acuan Kerja
Setelah mendapatkan kerangka acuan kerja (KAK) dari Pokja SATKER Pengembangan Wilayah Nasional, tim ahli melakukan kajian mendalam terhadap kerangka acuan kerja (KAK) yang ada. Dan tim ahli memahami bahwa outline kerangka acuan kerja yang ada terdiri atas: 1. Latar belakang yang berisi mengenai uraian dasar persoalan yang mendasari dilaksanakannya pekerjaan ini oleh Direktorat Jenderal Penataan Ruang. 2. Maksud dan Tujuan, yang menguraikan diperlukannya daftar program investasi infrastruktur. 3. Sasaran, yang menguraikan tiga (3) poin penting yaitu disusunya rencana terpadu, sikronisasi program dan identifikasi sumber dan pola pembiayaan infrastruktur ke PU an. 4. Manfaat, yang menguraikan kegunaan dokumen RPI2-JM sebagai acuan sektor dan untuk melakukan monitoring dan evaluasi. 5. Lokasi, kegiatan yang berada di 9 provinsi. 6. Sumber pendanaan yang berasal dari APBN murni yang ditempatkan di DIPA SATKER Pengembangan Wilayah Nasional dengan nilai Rp. 4,650 milyar. 7. Nama dan organisasi pejabat yaitu Reni Windyawati, ST, MSc dalam Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional 8. Data dasar, berupa dokumen kebijakan spasial dari 5 RTR KSN dan RTR Sei Mangkei serta berbagai kebijakan pembangunan dari level nasional hingga provinsi/kabupaten/kota. 9. Standar teknis, yang mengacu kepada peraturan perundangan yang berlaku. 10. Studi terdahulu, yakni kajian RPI2JM Pulau Sumatera dan Pulau Jawa Bali. 11. Referensi hukum, berupa UU, PP dan peraturan terkait lainnya dengan KSN yang ada termasuk Sei Mangkei. 12. Lingkup kegiatan, yang terdiri atas 14 kegiatan. 13. Keluaran, yakni berupa program prioritas pembangunan infrastruktur 5 tahunan dalam wujud matriks dan peta ukuran A3. 14. Peralatan material, personil, dan fasilitas dari pejabat pembuat komitmen, seperti yang diterakan dalam rencana anggaran biaya (RAB).
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 1

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

15. Peralatan dan material dari penyedia jasa konsultasi, sesuai dengan yang diterakan dalam rencana anggaran biaya. 16. Lingkup kewenangan penyedia jasa, sesuai dengan lampiran dokumen prakualifikasi. 17. Jangka waktu penyelesaian kegiatan, yakni 8 (delapan) bulan kalender sejak SMPK diterbitkan. 18. Personil, yang terdiri atas Ketua Tim, Klaster Perbatasan terdiri atas 9 (sembilan) ahli, Klaster Ekonomi terdiri atas 8 (delapan) ahli, klaster lingkungan terdiri atas 8 (delapan) ahli serta tenaga penunjang. 19. Jadwal tahapan pelaksanaan kegiatan, yang terdiri atas tahap persiapan, pelaksanaan dan pelaporan. 20. Pelaporan, yang terdiri atas laporan pendahuluan, bulanan, antara, akhir. 21. Produksi dalam negeri, dimaksudkan untuk menggunakan sumber sumber keahlian didalam negeri. 22. Persyaratan kerjasama/kemitraan, yang diatur secara bersama sama. 23. Pedoman pengumpulan data lapangan, berupa observasi, didukung dengan notulensi dan masa data adalah 10 tahun sebelumnya. Dengan memahami 23 hal utama diatas, tim ahli melakukan beberapa hal yakni : 1. Mengikuti proses penjelasan proyek/Aanwijzing. 2. Mencari, Mengumpulkan dan Melakukan kajian berbagai kebijakan pembangunan nasional 3. Mencari, mengumpulkan dan Melakukan kajian berbagai kebijakan kementerian/lembaga 4. Mencari, mengumpulkan dan melakukan kajian berbagai materi teknis rencana tata ruang 5 KSN dan RTR Pengembangan Wilayah Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya. Dari hasil kajian kerangka acuan kerja (KAK) dan 4 (empat) hal diatas disimpulkan kerangka acuan kerja (KAK) sudah cukup dalam hal pekerjaan penyusunan RPI2JM. Sedangkan dalam hal penyempurnaan dan penyepakatan RTR Pengembangan Wilayah Kawasan Sei Mangkei belum sepenuhnya mendapatkan informasi yang penuh. Walaupun demikian tim ahli, memegang teguh jadwal yang disampaikan bahwa penyempurnaan dan penyepakatan materi RTR Pengembangan Wilayah Kawasan Sei Mangkei harus selesai dalam masa 1 (satu) bulan.

4.2. Tanggapan dan Saran Terhadap KAK dan Personil/fasilitas Pendukung dari PPK Umum
Secara umum kerangka acuan kerja (KAK) yang ada, sudah cukup menjelaskan dan dapat dipahami. Namun konsultan akan memberikan tanggapan dan saran menurut outline yang ada.

Tanggapan Terhadap Latar Belakang


Sebagaimana yang tertuang didalam kerangka acuan kerja (KAK) :
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 2

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Satu dekade telah berdampak pada perlunya perubahan baik dalam pelaksanaan perencanaan maupun pelaksanaan pembangunan, termasuk perencanaan dan pelaksanaan bidang infrastruktur. Melalui semangat otonomi daerah, diharapkan setiap tingkatan pemerintahan mampu menjalankan tugas dan kewenangannya masing-masing berdasarkan peraturan yang ada. Untuk itu diperlukan adanya interkoneksi dan interdependensi antartingkatan pemerintahan dalam menjalankan tugas dan kewenangannya tersebut, terutama dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang perlu dilaksanakan secara lebih terencana dan terpadu sesuai dengan kaidah pembangunan berkelanjutan. Pelaksanaan keterpaduan pembangunan infrastruktur di Indonesia dewasa ini masih mengalami berbagai permasalahan, terutama akibat belum fokusnya sasaran kewilayahan yang akan didorong, belum sinergisnya program pembangunan infrastruktur, serta belum efektifnya sistem penganggaran pembangunan infrastruktur. Untuk itu, perlu disiapkan perencanaan program infrastruktur berbasis penataan ruang dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan secara terpadu, melalui perencanaan program infrastruktur yang efektif dan efisien dalam menjawab kebutuhan dan tuntutan pelayanan terhadap masyarakat dan dunia usaha. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu adanya Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) sebagai acuan bagi semua stakeholders yang terkait dalam pembangunan infrastruktur, baik Pemerintah, pemerintah daerah, maupun masyarakat. Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) adalah rencana dan program pembangunan infrastruktur tahunan dalam periode tiga hingga lima tahun, yang mensinkronkan kegiatan pembangunan infrastruktur, baik yang dilaksanakan dan dibiayai pemerintah, pemerintah daerah, maupun oleh masyarakat/dunia usaha. Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) ini merupakan amanat dari PP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, Pasal 102 dan PP No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Dalam Pasal 102 PP No. 15 Tahun 2010 tersebut, dinyatakan bahwa ketentuan mengenai pedoman penyusunan program pemanfaatan ruang, pembiayaan program pemanfaatan ruang, dan pelaksanaan program pemanfaatan ruang, ditetapkan dengan peraturan menteri yang menangani urusan pemerintahan di bidang perencanaan pembangunan nasional. Terkait dengan hal tersebut, pada tahun anggaran 2014 Direktorat Penataan Ruang Wilayah Nasional, Kementerian Pekerjaan Umum, akan melakukan kegiatan Penyusunan RPI2-JM KSN Perbatasan Negara di Aceh -Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Gorontalo - Provinsi Sulawesi Tengah - Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Riau Provinsi Kepulauan Riau, KSN PBPB Sabang, dan KSN Pancangsanak, serta Kawasan Sei Mangkei.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 3

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Cukup jelas. Dimana dijelaskan pada paragraf pertama tentang pengantar KAK, paragraf kedua tentang permasalahan yang ada, paragraf ketiga perangkat penyelesaian masalah, paragraf empat tentang dasar hukum perangkat penyelesaian masalah, paragraf lima tentang dasar hukum pekerjaan, paragraf enam peran dan tugas direktorat jenderal serta lokasi kegiatan yang akan ditangani.

Tanggapan Terhadap Maksud dan Tujuan


Sebagaimana disampaikan dalam kerangka acuan kerja (KAK) : Maksud dari kegiatan Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) ini adalah untuk merencanakan program pembangunan infrastruktur ke-PU-an untuk mewujudkan sasaran pengembangan wilayah sesuai dengan rencana tata ruang KSN Perbatasan Negara di Aceh Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Gorontalo - Provinsi Sulawesi Tengah - Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Riau - Provinsi Kepulauan Riau, KSN PBPB Sabang, KSN Pancangsanak, serta Kawasan Sei Mangkei. Tujuan dari Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) KSN Perbatasan Negara di Aceh -Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Gorontalo - Provinsi Sulawesi Tengah - Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Riau - Provinsi Kepulauan Riau, KSN PBPB Sabang, KSN Pancangsanak, serta Kawasan Sei Mangkei ini adalah tersusunnya daftar program investasi infrastruktur ke-PU-an prioritas yang berbasis penataan ruang dalam rangka mendukung pembangunan wilayah secara terpadu di KSN Perbatasan Negara di Aceh -Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Gorontalo - Provinsi Sulawesi Tengah Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Riau - Provinsi Kepulauan Riau, KSN PBPB Sabang, KSN Pancangsanak, serta Kawasan Sei Mangkei. Cukup jelas. Kata kunci dari paragraf maksud pekerjaan adalah merencanakan program, sedangkan kata kunci dari paragraf tujuan adalah menyusun daftar program.

Tanggapan Terhadap Sasaran


Sebagaimana yang terdapat didalam kerangka acuan kerja (KAK) : a. Tersusunnya rencana terpadu pengembangan infrastruktur ke-PU-an jangka menengah di KSN Perbatasan Negara di Aceh -Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Gorontalo - Provinsi Sulawesi Tengah - Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Riau Provinsi Kepulauan Riau, KSN PBPB Sabang, KSN Pancangsanak, serta Kawasan Sei Mangkei; b. Tercapainya sinkronisasi program pembangunan infrastruktur ke-PU-an di KSN Perbatasan Negara di Aceh -Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Gorontalo Provinsi Sulawesi Tengah - Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Riau - Provinsi
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 4

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Kepulauan Riau, KSN PBPB Sabang, KSN Pancangsanak, serta Kawasan Sei Mangkei, baik dari aspek fungsi, lokasi, waktu, maupun anggaran; dan c. Teridentifikasikannya sumber dan pola pembiayaan pembangunan infrastruktur ke-PU-an di KSN Perbatasan Negara di Aceh -Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Gorontalo - Provinsi Sulawesi Tengah - Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Riau Provinsi Kepulauan Riau, KSN PBPB Sabang, KSN Pancangsanak, serta Kawasan Sei Mangkei. Cukup jelas. Kata kunci dari poin (a) adalah rencana terpadu, sedangkan poin (b) adalah sinkronisasi program, poin (c) sumber dan pola pembiayaan pembangunan infrastruktur.

Tanggapan Terhadap Manfaat


Sebagaimana terdapat dalam kerangka acuan kerja (KAK) : Manfaat dari kegiatan ini adalah : a. Menjadi acuan bagi sektor ke-PU-an baik pusat maupun daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan program pembangunan infrastruktur ke-PU-an dalam lingkup KSN Perbatasan Negara di Aceh -Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Gorontalo - Provinsi Sulawesi Tengah - Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Riau - Provinsi Kepulauan Riau, KSN PBPB Sabang, KSN Pancangsanak, serta Kawasan Sei Mangkei; dan b. Menjadi dasar bagi pusat dalam melakukan monitoring dan evaluasi implementasi RTR KSN Perbatasan Negara di Aceh -Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Gorontalo - Provinsi Sulawesi Tengah - Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Riau - Provinsi Kepulauan Riau, KSN PBPB Sabang, KSN Pancangsanak, serta Kawasan Sei Mangkei. Cukup jelas. Kata kunci dari poin (a) adalah acuan, sedangkan kata kunci pada poin (b) adalah dasar dan monitoring dan evaluasi.

Tanggapan Terhadap Lokasi Kegiatan


Sebagaimana terdapat didalam kerangka acuan kerja (KAK) : Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh pihak ke-tiga ini dilaksanakan di Jakarta dengan lingkup wilayah studi meliputi 9 (sembilan) provinsi yaitu di Aceh, Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Riau, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Gorontalo, Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah. Cukup jelas. Bahwa pekerjaan ini dilaksanakan di Jakarta dengan lingkup wilayah studi di 9 Provinsi.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 5

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Tanggapan Terhadap Sumber Pendanaan


Sebagaimana yang terdapat didalam kerangka acuan kerja (KAK) : Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN murni pada DIPA satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional - Kementerian Pekerjaan Umum Tahun Anggaran 2014 dengan biaya RP. 4.650.000.000,- (empat milyar enam ratus lima puluh juta rupiah) termasuk PPN. Cukup jelas.

Tanggapan Terhadap Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen


Sebagaimana yang terdapat didalam kerangka acuan kerja (KAK) : Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Reny Windyawati, ST., MSc. Satuan Kerja : Pengembangan Wilayah Nasional. Cukup jelas.

Tanggapan Terhadap Data Dasar


Sebagaimana yang terdapat didalam kerangka acuan kerja (KAK) : Data dasar yang dibutuhkan terkait pekerjaan adalah: a. Dokumen kebijakan spasial (RTRWN, RTR Pulau Sumatera, RTR Jawa-Bali, Rperpres Kawasan Perbatasan Negara di Aceh dan Provinsi Sumatera Utara, Rperpres Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau, Rperpres Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sulawesi Tengah, Rperpres KSN PBPB Sabang, Rperpres KSN Pacangsanak, Dokumen Rencana Pengembangan Wilayah Kawasan Seimangke, RTRW Provinsi terkait, serta RTRW kabupaten/kota yang masuk cakupan wilayah Kawasan Perbatasan Negara, Kawasan PBPB Sabang, Kawasan Pacangsanak, dan Kawasan Seimangke); dan b. Dokumen perencanaan pembangunan (RPJP nasional/RPJMN, Renstra Kementerian Pekerjaan Umum, RPJP/RPJMD Provinsi, Renstra SKPD Provinsi terkait infrastruktur ke-PU-an, serta RPJP/RPJMD Kabupaten/Kota). Cukup jelas. Kata kunci pada poin (a) adalah dokumen kebijakan spasial, sedangkan kata kunci pada poin (b) adalah dokumen perencanaan pembangunan.

Tanggapan Terhadap Standar Teknis


Sebagaimana yang terdapat didalam kerangka acuan kerja (KAK) : Pelaksanaan pekerjaan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang terkait bidang penataan ruang dan sektor-sektor lainnya.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 6

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Cukup jelas.

Tanggapan Terhadap Studi Terdahulu


Sebagaimana yang terdapat didalam kerangka acuan kerja (KAK) : Studi-studi terdahulu antara lain: a. RPI2JM Pulau Sumatera; dan b. RPI2JM Pulau Jawa-Bali. Cukup jelas. Dinyatakan bahwa telah ada dokumen RPI2-JM Pulau Sumatera dan Pulau Jawa Bali.

Tanggapan Terhadap Referensi Hukum


Sebagaimana yang terdapat didalam kerangka acuan kerja (KAK) : Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, dan Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, dan ketentuan perundangan lain terkait Kawasan Perbatasan Negara, Kawasan PBPB Sabang, Kawasan Pacangsanak, dan Kawasan Sei Mangkei. Cukup jelas.

Tanggapan Terhadap Lingkup Kegiatan


Sebagaimana yang terdapat didalam kerangka acuan kerja (KAK) : Lingkup kegiatan penyusunan RPI2JM KSN Kawasan Perbatasan Negara, Kawasan PBPB Sabang, Kawasan Pacangsanak, Kawasan Seimangkei mencakup tahapan sebagai berikut: a. Melakukan telaah dokumen kebijakan spasial (RTRWN, RTR Pulau Sumatera, RTR Jawa-Bali, Rperpres Kawasan Perbatasan Negara di Aceh dan Provinsi Sumatera Utara, Rperpres Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau, Rperpres Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sulawesi Tengah, Rperpres KSN PBPB Sabang, Rperpres KSN Pacangsanak, Dokumen Rencana Pengembangan Wilayah Kawasan Seimangke, RTRW Provinsi terkait, serta RTRW kabupaten/kota yang masuk cakupan wilayah Kawasan Perbatasan Negara, Kawasan PBPB Sabang, Kawasan Pacangsanak, dan Kawasan Seimangke), serta dokumen perencanaan pembangunan yang terkait dengan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum (sumber daya air, bina marga, dan cipta karya) pada tingkat nasional dan provinsi/kabupaten; b. Khusus untuk kawasan Sei Mangkei, melakukan pembahasan dalam rangka penyempurnaan dan penyepakatan rencana pengembangan wilayah; c. Melakukan survey lapangan dan konsultasi di daerah sebanyak 1 kali dengan pemerintah daerah Aceh, Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Riau, Provinsi
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 7

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

d.

e.

f.

g. h. i. j.

k.

l.

m.

Kepulauan Riau, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Gorontalo, Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah; Melakukan inventarisasi arahan spasial pengembangan wilayah lima tahun ke depan yang merupakan hasil integrasi dari berbagai dokumen kebijakan spasial terkait (RTRWN, RTR Pulau Sumatera, RTR Pulau Jawa-Bali, RTR KSN Perbatasan Negara, Rperpres Kawasan PBPB Sabang, Rperpes Kawasan Pacangsanak, Dokumen Rencana pengembangan Wilayah Seimangkei, RTR Provinsi terkait, serta RTR Kabupaten/Kota yang masuk cakupan wilayah Kawasan Perbatasan Negara), dituangkan dalam bentuk matriks dan peta dengan skala sesuai dengan skala peta rencana KSN; Melakukan inventarisasi dan sintesis terhadap program prioritas pembangunan infrastruktur ke-PU-an berdasarkan dokumen perencanaan pembangunan terkait (RPJP nasional/RPJMN, Renstra Kementerian Pekerjaan Umum, RPJP/RPJMD Provinsi, Renstra SKPD Provinsi terkait infrastruktur ke-PU-an, serta RPJP/RPJMD Kabupaten/Kota); Menyiapkan Rencana Terpadu Pembangunan Infrastruktur ke-PU-an, melalui integrasi arahan spasial pengembangan wilayah dengan program prioritas infrastruktur ke-PU-an Kawasan Perbatasan Negara, Kawasan PBPB Sabang, Kawasan Pacangsanak, Kawasan Seimangkei, dituangkan dalam bentuk matriks dan peta dengan skala sesuai dengan skala peta rencana KSN; Menyiapkan sinkronisasi program prioritas pembangunan infrastruktur ke-PU-an berdasarkan hubungan fungsional, lokasi, waktu, dan anggaran; Mengidentifikasi alternatif sumber pembiayaan dari program prioritas pembangunan infrastruktur ke-PU-an yang dihasilkan pada tahap 4; Menyiapkan peta program prioritas pembangunan infrastruktur ke-PU-an di masing-masing KSN per tujuan per sektor; Merumuskan konsepsi monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan RPI2JM Kawasan Perbatasan Negara, KSN PBPB Sabang, KSN Pacangsanak, serta Kawasan Seimangkei; Melakukan pembahasan rencana terpadu dan program investasi infrastruktur ke-PU-an jangka menengah di daerah yang akan diadakan khususnya di Aceh, Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Riau, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Gorontalo, Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah masing-masing sebanyak 2 (dua) kali sekurang-kurangnya dihadiri 20 orang per pembahasan dengan melibatkan narasumber dan moderator sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang. Rapat pleno dihadiri oleh wakil dari tiap provinsi; Melakukan pembahasan di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum sekurangkurangnya 2 (dua) kali masing-masing selama 1 hari dan dihadiri sekurangkurangnya 40 (empat puluh) orang dengan melibatkan narasumber dan moderator sekurang-kurangnya 5 (lima) orang; Konsinyasi Tim dengan Tim Supervisi dan dimungkinkan melibatkan pihak terkait di Jakarta dilakukan sebanyak 6 (enam) kali masing-masing selama 2 (dua) hari dihadiri sekurang-kurangnya 20 orang; dan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 8

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

n. Melakukan pembahasan laporan di internal Direktorat Jenderal Penataan Ruang di Jakarta sebanyak 3 (tiga) kali selama 1 hari dengan jumlah peserta 30 (tiga puluh) orang. Poin (a) cukup jelas Poin (b) tidak jelas, penyempurnaan yang dimaksud tidak dijabarkan secara mendetail sedangkan penyepakatan yang dimaksud juga tidak dijelaskan mencakup kegiatan apa saja. Poin (c) cukup jelas Poin (d) cukup jelas Poin (e) cukup jelas Poin (f) cukup jelas Poin (g) cukup jelas Poin (h) cukup jelas Poin (i) cukup jelas Poin (j) cukup jelas Poin (k), (l), (m), dan (n) tidak cukup jelas karena durasi yang berpotensi untuk tumpang tindih dalam berkegiatan. Untuk itu perlu dibuatkan turunan kegiatan secara mendetail dan jelas dalam rentang waktu yang tidak berpotensi tumpang tindih kegiatan.

Tanggapan Terhadap Keluaran


Sebagaimana yang terdapat didalam kerangka acuan kerja (KAK) : Keluaran dari kegiatan ini adalah dokumen RPI2JM Bidang ke-PU-an untuk masingmasing KSN (KSN Perbatasan Negara Aceh-Sumut, KSN Perbatasan Negara di SulutGorontalo-Sulteng, KSN Perbatasan Negara di Riau-Kepri, KSN PBPB Sabang, KSN Pacangsanak, dan Kawasan Sei Mangkei) berupa program-program prioritas pembangunan infrastruktur 5 tahunan untuk mewujudkan sasaran wilayah yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden / Raperpres tentang RTR Kawasan Strategis Nasional, dalam wujud matriks dan peta ukuran A3. Cukup jelas. Dinyatakan bahwa keluaran pekerjaan berupa matriks dan peta dalam kertas ukuran A3.

Tanggapan Terhadap Peralatan Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen
Sebagaimana yang terdapat didalam kerangka acuan kerja (KAK) :
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 9

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Pejabat pembuat komitmen akan memberikan material, personil, dan fasilitas sesuai dengan biaya yang telah dianggarkan dalam satuan biaya kegiatan ini. Untuk mendampingi konsultan, pejabat pembuat komitmen akan menunjuk tim supervisi untuk dapat mengarahkan dan memantau pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini. Cukup jelas. Dinyatakan bahwa semua kebutuhan telah dianggarkan dalam rencana anggaran biaya dan telah ditunjuk tim supervisi.

4.3. Apresiasi dan Inovasi


Didalam pekerjaan ini apresiasi diberikan kepada Kelompok Kerja Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional berhasil baik dalam menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK) sehingga dapat mudah untuk dipahami oleh ahli penataan ruang, walaupun puzzle yang hilang yakni penyempurnaan dan penyepakatan RTR Pengembangan Wilayah Kawasan Sei Mangkei (Kawasan Ekonomi khusus/KEK) yang harus dituntas terlebih dahulu sebelum dapat memulai untuk menyusun RPI2JM tahap demi tahap. Sedangkan inovasi yang diberikan pada pelaksanaan pekerjaan ini belum ada, karena masih menggunakan pedoman, teknik dan standar menurut peraturan perundangan yang berlaku dan dapat diterima sesuai keperluannya.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 10

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Bab 5 Bentuk Uraian Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja


5.1. Umum
Didalam uraian sub bab ini, definisi tegas antara pendekatan, metodologi dan program kerja diterjemahkan agar tidak membuat bias (kabur) pencapaian tujuan dan sasaran pekerjaan. Untuk itu definisi pendekatan menurut kamus besar bahasa indonesia daring (KBBI Online) adalah : Pendekatan n 1 proses, cara, perbuatan mendekati (hendak berdamai, bersahabat, dsb): ~ yg telah dilakukannya selama ini tampaknya tidak berhasil; 2 Antr usaha dl rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan dng orang yg diteliti, metode untuk mencapai pengertian tt masalah penelitian; acangan; Merujuk kepada definisi tersebut dan atas dasar pengalaman penyusunan rencana program terpadu investasi infrastruktur jangka menengah di KSN BBK (Batam Bintan dan Karimun) dan DT Dsk (Danau Toba dan sekitarnya), maka pendekatan yang akan diuraikan berupa pendekatan kajian kebijakan dari nasional yang terdiri atas RPJP Nasional, RPJM Nasional, Renstra Kementerian/Lembaga yang terkait dengan infrastruktur yang terkait dengan lokasi kegiatan. Beberapa kajian kebijakan yang akan disampaikan sebagai berikut : 1. Rencana program jangka panjang nasional (RPJP); 2. Rencana program jangka menengah nasional (RPJMN); 3. Master Plan Percepatan Dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI); 4. Master Plan Sistem Logistik Nasional (SISLOGNAS); 5. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN); 6. Rencana Strategis Direktorat Jenderal Penataan Ruang; 7. Rencana Strategis Direktorat Jenderal Sumber Daya Air; 8. Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya; 9. Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bina Marga; 10. Rencana Strategis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; 11. Rencana Strategis Kementerian Perhubungan; 12. Rencana Strategis Kementerian Komunikasi dan Informasi; 13. Rencana Strategis Badan Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkey; 14. Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Nasional (KSN) Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (KPBPB);
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 1

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

15. Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Nasional (KSN) Kawasan Perbatasan Negara di Pemerintah Aceh dan Provinsi Sumatera Utara; 16. Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Nasional (KSN) Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau; 17. Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Nasional (KSN) Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Sulawesi Utara Gorontalo dan Sulawesi Tengah; 18. Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Nasional (KSN) Kawasan Kalipucang Segara Anakan Nusakambangan (PACANGSANAK); 19. Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Nasional (KSN) Kawasan Sei Mangkey; Pendekatan berikutnya yaitu pendekatan pembiayaan. Pembiayaan pembangunan infrastruktur yang menjadi kepentingan nasional dikaji berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. Selain itu akan disampaikan juga daftar peraturan yang terkait dengan kegiatan/pekerjaan. Dari definisi diatas, maka tim ahli membagi beberapa pendekatan yang akan digunakan diantaranya : 1. 2. 3. 4. Pendekatan Kebijakan Nasional; Pendekatan Kebijakan Kementerian/Lembaga; Pendekatan Kebijakan Rencana Tata Ruang; Pendekatan Pembiayaan Pembangunan.

Sedangkan yang dimaksud dengan metodologi adalah : metodologi /mtodologi/ n ilmu tt metode; uraian tt metode: para penulis sejarah perlu menguasai -- penelitian sejarah. sedangkan yang dimaksud dengan metode adalah : metode /mtod/ n 1 cara teratur yg digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dng yg dikehendaki; cara kerja yg bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yg ditentukan; 2 Ling sikap sekelompok sarjana thd bahasa atau linguistik, msl metode preskriptif, dan komparatif; 3 prinsip dan praktik pengajaran bahasa, msl metode langsung dan metode terjemahan; Sedangkan untuk metodologi akan dibagi menurut penanganannya, sebagai berikut : 1. Metodologi Berdasarkan Draf Pedoman Penyusunan RPI2-JM 2. Metodologi Sistem Informasi Geografis 3. Metodologi Klaster Pekerjaan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 2

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

5.2. Pendekatan 5.2.1. Pendekatan Kebijakan Nasional 5.2.1.1. Rencana Program Jangka Panjang Nasional (RPJP) 2025;
Berdasarkan kondisi bangsa Indonesia saat ini, tantangan yang dihadapi dalam 20 tahunan mendatang dengan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, dan amanat pembangunan yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, maka Visi Pembangunan Nasional tahun 2005-2025 adalah: INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR. Dengan penjelasan sebagai berikut: Mandiri: Bangsa mandiri adalah bangsa yang mampu mewujudkan kehidupan sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang telah maju dengan mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri. Maju: Suatu bangsa dikatakan makin maju apabila sumber daya manusianya memiliki kepribadian bangsa, berakhlak mulia, dan berkualitas pendidikan yang tinggi. Adil: Sedangkan Bangsa adil berarti tidak ada diskriminasi dalam bentuk apapun, baik antarindividu, gender, maupun wilayah. Makmur:Kemudian Bangsa yang makmur adalah bangsa yang sudah terpenuhi seluruh kebutuhan hidupnya, sehingga dapat memberikan makna dan arti penting bagi bangsa-bangsa lain di dunia. Delapan Misi Pembangunan Nasional adalah sebagai berikut: 1. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila adalah memperkuat jati diri dan karakter bangsa melalui pendidikan yang bertujuan membentuk manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mematuhi aturan hukum, memelihara kerukunan internal dan antarumat beragama, melaksanakan interaksi antarbudaya, mengembangkan modal sosial, menerapkan nilai-nilai luhur budaya bangsa, dan memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia dalam rangka memantapkan landasan spiritual, moral, dan etika pembangunan bangsa. 2. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing adalah mengedepankan pembangunan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing; meningkatkan penguasaan dan pemanfaatan iptek melalui penelitian; pengembangan, dan penerapan menuju inovasi secara berkelanjutan; membangun infrastruktur yang maju serta reformasi di bidang hukum dan aparatur negara; dan memperkuat perekonomian domestik berbasis keunggulan setiap wilayah menuju keunggulan kompetitif dengan membangun keterkaitan sistem produksi, distribusi, dan pelayanan termasuk pelayanan jasa dalam negeri. 3. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum adalah memantapkan kelembagaan demokrasi yang lebih kokoh; memperkuat peran masyarakat sipil; memperkuat kualitas desentralisasi dan otonomi daerah; menjamin pengembangan media dan kebebasan media dalam
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 3

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

4.

5.

6.

7.

8.

mengomunikasikan kepentingan masyarakat; dan melakukan pembenahan struktur hukum dan meningkatkan budaya hukum dan menegakkan hokum secara adil, konsekuen, tidak diskriminatif, dan memihak rakyat kecil. Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu adalah membangun kekuatan TNI hingga melampaui kekuatan esensial minimum serta disegani di kawasan regional dan internasional; memantapkan kemampuan dan meningkatkan profesionalisme Polri agar mampu melindungi dan mengayomi masyarakat; mencegah tindak kejahatan, dan menuntaskan tindakan kriminalitas; membangun kapabilitas lembaga intelijen dan kontra-intelijen negara dalam penciptaan keamanan nasional; serta meningkatkan kesiapan komponen cadangan, komponen pendukung pertahanan dan kontribusi industry pertahanan nasional dalam sistem pertahanan semesta. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan adalah meningkatkan pembangunan daerah; mengurangi kesenjangan sosial secara menyeluruh, keberpihakan kepada masyarakat, kelompok dan wilayah/daerah yang masih lemah; menanggulangi kemiskinan dan pengangguran secara drastis; menyediakan akses yang sama bagi masyarakat terhadap berbagai pelayanan sosial serta sarana dan prasarana ekonomi; serta menghilangkan diskriminasi dalam berbagai aspek termasuk gender. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari adalah memperbaiki pengelolaan pelaksanaan pembangunan yang dapat menjaga keseimbangan antara pemanfaaatan, keberlanjutan, keberadaan, dan kegunaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan tetap menjaga fungsi, daya dukung, dan kenyamanan dalam kehidupan pada masa kini dan masa depan, melalui pemanfaatan ruang yang serasi antara penggunaan untuk pemukiman, kegiatan sosial ekonomi, dan upaya konservasi; meningkatkan pemanfaatan ekonomi sumber daya alam dan lingkungan yang berkesinambungan; memperbaiki pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk mendukung kualitas kehidupan; memberikan keindahan dan kenyamanan kehidupan; serta meningkatkan pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional adalah menumbuhkan wawasan bahari bagi masyarakat dan pemerintah agar pembangunan Indonesia berorientasi kelautan; meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang berwawasan kelautan melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan; mengelola wilayah laut nasional untuk mempertahankan kedaulatan dan kemakmuran; dan membangun ekonomi kelautan secara terpadu dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber kekayaan laut secara berkelanjutan. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional adalah memantapkan diplomasi Indonesia dalam rangka memperjuangkan kepentingan nasional; melanjutkan komitmen Indonesia terhadap pembentukan identitas dan pemantapan integrasi internasional dan regional; dan mendorong kerja sama internasional, regional dan bilateral antarmasyarakat, antarkelompok, serta antarlembaga di berbagai bidang.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 4

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Strategi untuk melaksanakan Visi dan Misi tersebut dijabarkan secara bertahap dalam periode lima tahunan atau RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah). Masing-masing tahap mempunyai skala prioritas dan strategi pembangunan yang merupakan kesinambungan dari skala prioritas dan strategi pembangunan pada periode-periode sebelumnya.

Tahapan Skala Prioritas Utama Dan Strategi RPJM


Tahapan skala prioritas utama dan strategi RPJM secara ringkas adalah sebagai berikut: 1. RPJM ke-1 (20052009) diarahkan untuk menata kembali dan membangun Indonesia di segala bidang yang ditujukan untuk menciptakan Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan demokratis, dan yang tingkat kesejahteraan rakyatnya meningkat. 2. RPJM ke-2 (20102014) ditujukan untuk lebih memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan menekankan pada upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan kemampuan iptek serta penguatan daya saing perekonomian. 3. RPJM ke-3 (20152019) ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan iptek yang terus meningkat. 4. RPJM ke-4 (20202025) ditujukan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing.

5.2.1.2.Rencana Program Jangka Menengah Nasional (RPJMN);


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 merupakan tahap kedua dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 yang ditetapkan melalui Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007. RPJMN 2010-2014 ini selanjutnya menjadi pedoman bagi kementerian/lembaga dalam menyusun Rencana Strategis kementerian/lembaga (Renstra-KL) dan menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah dalam menyusun/menyesuaikan rencana pembangunan daerahnya masing-masing dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan nasional. Untuk pelaksanaan lebih lanjut, RPJMN akan dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang akan menjadi pedoman bagi penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN).
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 5

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Strategi dan Kebijakan Pembangunan Nasional Visi Indonesia


Indonesia memiliki modal yang sangat besar, baik sumber daya alam, letak geografis yang strategis, struktur demografis penduduknya yang ideal, sumber daya kultural yang beragam dan kuat, dan manusia-manusia yang memiliki potensi dan kreativitas yang tidak terbatas. Krisis dan tantangan telah diubah menjadi peluang dan kesempatan. Di bidang energi, Indonesia memiliki berbagai sumber energi mulai dari minyak bumi, gas, batubara dan sumber energi yang terbarukan yang melimpah seperti geotermal dan air. Di samping itu, tersedia lahan yang luas dan subur yang bisa ditanami oleh berbagai komoditas pangan dan pertanian. Penduduk Indonesia memiliki potensi tinggi di berbagai bidang, ilmu pengetahuan dan teknologi, kesenian dan budaya, olahraga, serta kreativitas. Dengan perkiraan ekonomi dunia akan mengalami pemulihan secara bertahap, serta tidak lagi terjadi gejolak (shock) berskala global yang baru, maka kinerja ekonomi nasional juga akan pulih secara bertahap. Kinerja ekonomi Indonesia telah dan terus diupayakan untuk mengatasi dampak krisis dengan memacu potensi ekonomi dalam negeri. Dalam meniti upaya pemulihan ini, fondasi ekonomi dan stabilitas harus tetap dapat dipelihara dan bahkan harus diperkuat. Dengan kondisi itulah, rata-rata pertumbuhan ekonomi dalam lima tahun kedepan akan dapat dijaga pada kisaran 6,3%-6,8%. Jika pemulihan ekonomi global terjadi secara lebih cepat dan tidak terjadi gejolak ekonomi baru, melalui strategi penguatan ekonomi domestik dan penguatan ekspor, maka pertumbuhan ekonomi rata-rata tersebut dapat dipacu lebih tinggi dan pada akhir periode lima tahun ke depan mencapai 7% atau lebih. Dengan pertumbuhan ini, tingkat kemiskinan akan dapat diturunkan menjadi 8%-10% dan tingkat pengangguran terbuka menjadi 5%-6%. Pengalaman lima tahun terakhir memberikan pelajaran bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi hanya dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, bila disertai pemerataan kesejahteraan melalui kebijakan ekonomi yang berpihak nyata pada kelompok masyarakat yang paling lemah. Kebijakan ekonomi harus dengan pendekatan yang menyeluruh dan seimbang, konsisten dan adil. Kemiskinan terjadi bukan sekadar karena belum terpenuhinya kebutuhan pokok, tetapi kemiskinan terjadi karena tidak adanya hak dan akses untuk memenuhi kebutuhan pokok. Akses tidak hanya mencakup ketersediaan pasokan kebutuhan pokok yang berkualitas sesuai dengan lokasi kebutuhan, tetapi juga keterjangkauan harganya, dan keamanan pasokan sepanjang waktu. Oleh karena itu, rakyat Indonesia akan menjadi sejahtera bila hak dan aksesnya untuk memenuhi kebutuhan dasarnya terjamin. Mekanisme pasar dan globalisasi tidak dapat diandalkan untuk secara otomatis menyejahterakan rakyat. Bahkan, mekanisme pasar yang liberal tanpa batas telah membuahkan krisis keuangan global yang berdampak luas dan dapat menyengsarakan masyarakat dunia. Peranan pemerintah yang kuat, cerdas, bersih, dan efisien sangat penting dalam melindungi kelompok masyarakat yang rentan, dan menjaga kepentingan negara dan rakyat dari eksploitasi pasar yang tidak terbatas. Reformasi birokrasi dan peranan pemerintah yang efektif dan bebas dari konflik kepentingan menjadi suatu keharusan dalam menjaga kepentingan nasional dan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi dalam lima tahun terakhir telah mencapai hampir 6%, yang merupakan pertumbuhan tertinggi sejak krisis ekonomi terjadi tahun 1998. Tingkat pengangguran dan kemiskinan juga mengalami penurunan. Namun, tingkat pengangguran dan kemiskinan masih harus terus diturunkan. Saat ini masih banyak masyarakat yang hidup di sekitar dan di bawah garis kemiskinan. Kehidupan mereka masih sangat rentan terhadap berbagai gejolak, terutama gejolak harga pangan. Persoalan kemiskinan adalah persoalan yang harus ditangani secara lebih substantif dan mendasar. Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan menjamin pemerataan (growth with equity) mensyaratkan stabilitas dan dukungan fundamental negara yang
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 6

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

kuat. Suatu proses pertumbuhan ekonomi yang mengikutsertakan semua lapisan masyarakat hanya tercapai bila keberpihakan dalam alokasi anggaran belanja pemerintah secara sungguh-sungguh, dirancang untuk membantu mereka keluar dari lingkaran kemiskinan. Perlindungan sosial, juga harus terus diberikan bukan hanya karena merupakan kewajiban konstitusional, namun juga karena pertimbangan strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang produktif, terdidik, terampil, dan sehat. Manusia seperti ini akan menjadi modal berharga bagi bangsa yang kuat, kukuh dan berdaya saing dalam menghadapi berbagai tantangan, baik pada lingkup nasional, regional maupun global. Perbaikan kualitas sumber daya manusia dalam lima tahun ini telah membuahkan hasil. Namun, usaha ini harus tetap dilanjutkan. Kita harus menunjukkan proses perjalanan sejarah bangsa ini dalam sebuah kontinuitas proses yang konsisten. Untuk menjamin berlangsungnya proses perbaikan itu, diperlukan sebuah sistem pemerintahan yang demokratis. Sebuah sistem yang memberikan jaminan akses kepada setiap rakyatnya untuk memenuhi kebutuhannya. Perbaikan kesejahteraan rakyat hanya dimungkinkan bila proses checks and balances berjalan dengan baik. Kebijakan untuk kesejahteraan rakyat terus menerus diuji melalui proses ini. Tujuannya, untuk menjamin bahwa kebijakan yang diambil memang bermanfaat dan ditujukan sebesar-besarnya untuk mencapai kemakmuran rakyat. Oleh karena itu, upaya konsolidasi demokrasi harus tetap dilanjutkan. Kebebasan berpendapat harus makin dijamin, dan pilar-pilar demokrasi harus makin ditegakkan yang diimbangi dengan peningkatan kepatuhan terhadap pranata hukum. Salah satu elemen penting di dalam demokrasi adalah aspek kesetaraan. Pembukaan UUD 1945 mengamanatkan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Amanat konstitusi mewajibkan negara untuk melindungi segenap warga negara tanpa membedakan paham, asal-usul, golongan, dan jender. Sejarah perjalanan bangsa mengajarkan bahwa demokrasi di Indonesia tidak bisa diletakkan dalam kerangka monolitik. Demokrasi Indonesia adalah sebuah sejarah keberagaman. Oleh karena itu, demokrasi menjamin keberagaman ini. Keberagaman yang telah dinyatakan dalam semboyan Bhineka Tunggal Eka tersebut harus terus dijaga dan dijadikan modal dasar kultural yang membuat Indonesia menjadi khas dibandingkan negara-negara lain di dunia. Indonesia berhasil melalui sebuah proses transformasi politik dari negara otoriter menjadi sebuah negara dengan tatanan politik yang lebih demokratis. Konsolidasi demokrasi telah berhasil dilaksanakan dengan baik, melalui proses pemilihan umum baik di tingkat nasional maupun lokal. Ke depan, berbagai usaha harus dilakukan untuk membawa demokrasi prosedural ini menjadi demokrasi substansial. Upaya penguatan pilar-pilar demokrasi yang dapat sepenuhnya menjamin proses checks and balances harus dilakukan agar hak-hak rakyat dapat dijaga. Di dalam konstitusi Indonesia, dengan tegas dinyatakan prinsip-prinsip pengawasan antarkekuasaan secara timbal balik dan berimbang. Konstitusi juga secara tegas memuat sejumlah pasal yang berisi pengakuan terhadap hak asasi manusia. Sebagai negara hukum yang demokratis, supremasi hukum, pemerintahan yang bertanggung jawab, partisipatif dan terbuka, serta penghargaan terhadap hak asasi manusia, mutlak harus diwujudkan. Indonesia saat ini telah menjadi sebuah negara dengan tata kelola pemerintah yang lebih baik, lebih bersih dan lebih berwibawa dan bebas dari berbagai kepentingan pribadi, kelompok, maupun golongan. Upaya ini harus terus diperkuat untuk mewujudkan Indonesia yang bersih, berwibawa dan bebas KKN serta memberikan pelayanan publik yang baik, efisien dan murah bagi berbagai pelaku kepentingan, sehingga dihormati oleh dunia internasional. Memperhatikan uraian di atas dan mencermati tantangan ke depan, maka
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 7

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

kerangka Visi Indonesia 2014 adalah: TERWUJUDNYA INDONESIA YANG SEJAHTERA, DEMOKRATIS, DAN BERKEADILAN dengan penjelasan sebagai berikut: Kesejahteraan Rakyat. Terwujudnya peningkatan kesejahteraan rakyat, melalui pembangunan ekonomi yang berlandaskan pada keunggulan daya saing, kekayaan sumber daya alam, sumber daya manusia dan budaya bangsa. Tujuan penting ini dikelola melalui kemajuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Demokrasi. Terwujudnya masyarakat, bangsa dan negara yang demokratis, berbudaya, bermartabat dan menjunjung tinggi kebebasan yang bertanggung jawab serta hak asasi manusia. Keadilan. Terwujudnya pembangunan yang adil dan merata, yang dilakukan oleh seluruh masyarakat secara aktif, yang hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia.

Misi Pembangunan
Keberhasilan penyelenggaraan pembangunan yang telah menuai beragam hasil pada periode 2004-2009, tentu harus terus dipelihara dan ditumbuh-kembangkan. Capaian dan prestasi pembangunan di periode 2004-2009 itu, pada hakekatnya adalah salah satu modal dasar yang harus dilanjutkan untuk meraih capaian dan prestasi pembangunan yang lebih baik lagi, pada periode lima tahun yang akan datang, 2010-2014. Pada periode 2010-2014, bangsa Indonesia harus terus berupaya keras untuk mencapai perbaikan di bidang kesejahteraan rakyat, membangun keadilan, penerapan tata kelola pemerintahan yang baik, peningkatan kualitas demokrasi, serta menjaga kesatuan dan keamanan negara. Misi Pembangunan Indonesia 2010-2014 merupakan bagian awal dari proses menuju cita-cita tersebut. Dalam menjalankan misinya, Indonesia tidak dapat terlepas dari pengaruh kondisi regional dan pengaruh global. Krisis dan gejolak harga pangan dan energi serta krisis ekonomi global yang terjadi sejak awal 2008 dan belum pulih sepenuhnya hingga saat ini, telah mempengaruhi kondisi dunia. Ekonomi dunia mengalami kontraksi ekonomi pada tahun 2009, yang disebabkan rusaknya lembaga-lembaga keuangan dunia yang pada akhirnya akan mempengaruhi secara negatif kegiatan ekonomi riel dan perdagangan dunia. Pada akhirnya tingkat kesejahteraan masyarakat dunia akan mengalami penurunan, dan target penurunan kemiskinan global pada 2015 seperti yang tertuang dalam Millenium Development Goals (MDG) juga akan mengalami hambatan. Meskipun pada tingkat pimpinan dunia terdapat inisiatif untuk mengatasi krisis global, antara lain, yang telah dilakukan oleh forum G-20, namun pemulihan ekonomi global sepenuhnya masih akan memerlukan proses yang cukup panjang. Hal ini disebabkan perbaikan kembali sektor keuangan, memperbaiki regulasi dan pengawasan sektor keuangan, melakukan program counter cyclical melalui stimulus fiskal, dan mencegah proteksionisme dengan terus menjaga arus perdagangan antarnegara membutuhkan koordinasi yang rumit antarnegara, selain juga melalui proses politik di masing-masing negara yang tidak mudah. Sementara itu, munculnya kesadaran kolektif global mengenai masalah perubahan iklim (climate change) juga akan mempengaruhi strategi pembangunan di semua negara. Setiap negara, baik yang sudah maju maupun yang sedang berkembang memiliki tanggung jawab yang sama meskipun dengan peran serta cara yang berbeda-beda dalam mengatasi masalah perubahan iklim global. Wujud dari
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 8

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

makin maraknya kesadaran kolektif global atas dampak dari fenomena perubahan iklim adalah makin mengemukanya strategi pembangunan ekonomi yang harus menempatkan kesadaran akan daya dukung lingkungan alam pada prioritas yang tinggi. Bila hal tersebut tidak dilakukan, rangkaian bencana alam akibat ulah manusia dan dampak industrialisasi akan makin sering terjadi dan dapat membahayakan umat manusia sendiri. Upaya Indonesia untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat pada periode 2010-2014 masih akan dibayangi oleh kondisi krisis ekonomi global dan agenda perubahan iklim (climate change) tersebut. Indonesia memiliki potensi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi rata-rata 6,3%6,8% pada periode 2010-2014 dengan asumsi perekonomian global tidak akan mengalami pemburukan dalam periode 2010, stabilitas sektor keuangan dunia sudah pulih, serta harga komoditas pangan dan energi menyesuaikan secara bertahap dan tidak mengalami gejolak tajam. Indonesia memiliki potensi geografi yang strategis yang ditopang oleh sumber daya alam yang memadai, warisan luhur budaya yang kuat, dan sumber daya manusia yang besar dan mendapat pendidikan makin baik dari waktu ke waktu. Dalam lima belas tahun mendatang, komposisi penduduk usia produktif masih akan meningkat, yang berarti menjadi tantangan dan sekaligus kesempatan bagi Indonesia untuk melakukan investasi sumber daya manusia yang bermutu dan berkesinambungan untuk menciptakan bangsa yang memiliki daya saing yang makin tinggi. Bangsa Indonesia saat ini menjadi model transisi demokrasi dunia yang sebelumnya diragukan keberhasilannya akibat kompleksitas dan heterogenitasnya. Proses desentralisasi sistem pemerintahan yang telah dijalankan dari waktu ke waktu telah menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Demokrasi dan desentralisasi adalah suatu kombinasi yang kompatibel dan dapat menjadi kekuatan yang dahsyat dalam tatanan ekonomi dan politik global. Untuk mewujudkannya diperlukan upaya yang secara konsisten terus membangun lembaga pemerintahan yang kompeten, bersih, dan dapat dipercaya melalui proses reformasi yang konsisten. Misi pembangunan 2010-2014 adalah rumusan dari usaha-usaha yang diperlukan untuk mencapai visi Indonesia 2014, yaitu terwujudnya Indonesia Sejahtera, Demokratis dan Berkeadilan, namun tidak dapat terlepas dari kondisi dan tantangan lingkungan global dan domestik pada kurun waktu 2010-2014 yang mempengaruhinya. Misi pemerintah dalam periode 2010-2014 diarahkan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera, aman dan damai, serta meletakkan fondasi yang lebih kuat bagi Indonesia yang adil dan demokratis. Usaha-usaha Perwujudan visi Indonesia 2014 akan dijabarkan dalam misi pemerintah tahun 2010-2014 sebagai berikut.

Misi 1: Melanjutkan Pembangunan Menuju Indonesia yang Sejahtera


Pembukaan UUD 1945 secara tegas menyatakan bahwa Indonesia yang sejahtera merupakan tujuan akhir dari pembentukan negara Indonesia. Kesejahteraan rakyat tidak hanya diukur secara material, tetapi juga secara rohani yang memungkinkan rakyat Indonesia menjadi manusia yang utuh dalam mengejar cita-cita ideal, dan berpartisipasi dalam proses pembangunan secara kreatif, inovatif, dan konstruktif. Pembangunan menuju Indonesia yang sejahtera mengandung pengertian yang
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 9

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

dalam dan luas, mencakup keadaan yang mencukupi dan memiliki kemampuan bertahan dalam mengatasi gejolak yang terjadi, baik dari luar maupun dari dalam. Ancaman krisis energi dan pangan yang terjadi pada periode 2005-2008 dengan harga komoditas pangan dan energi mengalami gejolak naik dan turun secara amat tajam dalam kurun waktu yang sangat cepat, telah mengakibatkan banyak rakyat merasa terancam kesejahteraanya meskipun pemerintah telah berupaya melindungi masyarakat melalui kebijakan subsidi pangan dan energi yang sangat besar. Dengan demikian, membangun dan mempertahankan ketahanan pangan (food security) dan ketahanan energi (energy security) secara berkelanjutan merupakan salah satu elemen penting dalam misi mencapai kesejahteraan rakyat Indonesia. Sesuai dengan tantangan perubahan iklim yang semakin nyata, pembangunan ekonomi Indonesia harus mengarusutamakan masalah lingkungan di dalam strateginya melalui kebijakan adaptasi dan mitigasi. Kerusakan lingkungan hidup yang telah terjadi terus diperbaiki, melalui kebijakan antara lain: rehabilitasi hutan dan lahan, peningkatan pengelolaan daerah aliran sungai, dan pengembangan energi dan transportasi yang ramah lingkungan, pengendalian emisi gas rumah kaca (GRK) dan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan. Krisis keuangan global yang menghancurkan sendi-sendi perekonomian global, terjadinya gejolak harga pangan dan energi di seluruh dunia, serta makin pentingnya isu perubahan iklim global dalam beberapa tahun ini, akan mengakibatkan tuntutan dan reaksi akan perubahan dasar dalam tatanan ekonomi dunia. Tatanan ekonomi global yang baru harus mengedepankan aspek kemakmuran masyarakat dunia secara bersama, merata, adil dan berkelanjutan. Untuk itu, model pembangunan ekonomi yang tidak memberikan ruang dan peran yang penting serta proporsional bagi munculnya negara-negara berkembang tidak dapat terus dipertahankan. Koreksi terhadap kebebasan pasar yang tanpa batas, tanpa disertai regulasi dan pengawasan yang cukup, untuk menjaga aspek keadilan dan kepentingan masyarakat luas, harus dilakukan. Pasar harus dilindungi dari tindakan dan keputusan pelaku pasar yang sembrono dan tamak yang hanya memperhitungan keuntungan bisnis pribadi dalam jangka pendek, dengan mengesampingkan azas kehati-hatian, kepatutan, dan keberlanjutan. Situasi ini mengharuskan Indonesia untuk mampu mengantisipasi dan harus tercermin dalam penetapan misi dan arah kebijakan pembangunan Indonesia, serta dalam langkah dan peran strategis Indonesia di dunia Internasional. Hal ini untuk menjamin agar Indonesia dapat terus mencapai cita-cita kemandirian dan kemajuan dalam kemakmuran rakyatnya. Keberhasilan bangsa Indonesia dalam menghadapi dan mengatasi krisis ekonomi dan transisi demokrasi yang sangat rumit dalam satu dasawarsa ini, serta kesiapan yang terus ditingkatkan dalam mengelola dampak krisis keuangan global, akan menjamin terpeliharanya momentum perbaikan kesejahteraan rakyat. Keberhasilan ini juga menandai bangkitnya Indonesia kembali dalam kancah internasional serta memperoleh respek dunia karena kebangkitan Indonesia tersebut dibangun atas dasar prinsip-prinsip universal yang mulia, yaitu azas tata kelola yang baik dan bersih (good governance and clean government), penghormatan kepada Hak Azasi Manusia, pluralisme, demokrasi, transparansi dan keterbukaan, akuntabilitas, serta berpartisipasi dalam
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 10

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

tanggung jawab memelihara keseimbangan lingkungan alam dan keamanan dunia. Di dalam negeri, tuntutan perbaikan kesejahteraan telah memasuki tahapan baru. Lapangan kerja yang tercipta harus mampu memberikan nilai tambah yang tinggi, baik secara ekonomis maupun harkat hidup manusia (decent jobs). Rakyat berhak mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak. Hal ini hanya dapat diciptakan bila ekonomi tumbuh secara cukup tinggi, sehat, dan dibangun di atas prinsip tata kelola yang baik, efisisen, dan terus menjaga keadilan. Kemajuan ekonomi, juga telah mendorong perubahan struktural dalam banyak elemen bangsa Indonesia. Pembangunan ekonomi yang terkonsentrasi di perkotaan, dan mengakibatkan tingginya urbanisasi dari wilayah perdesaan ke wilayah perkotaan serta menyebabkan kesenjangan kesejahteraan antara perdesaan-perkotaan, memerlukan perhatian tidak saja diberikan kepada perkotaan, namun juga perlu diberikan kepada perdesaan dengan menciptakan daya tarik wilayah perdesaan serta keterkaitan pembangunan ekonomi antara desa-kota. Pembangunan perkotaan yang difokuskan kepada sarana prasarana pelayanan publik perkotaan, harus memperhatikan pembangunan potensi sosial budaya heterogen, khususnya di kota-kota metropolitan dan kota besar. Dalam hal keterkaitan desa-kota yang dibutuhkan dalam mengurangi kesenjangan kesejahteraan, maka pembangunan perkotaan harus memperhatikan pembangunan kota-kota menengah dan kotakota kecil di sekitarnya.

Misi 2: Memperkuat Pilar-Pilar Demokrasi


Indonesia telah tumbuh sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia. Proses demokrasi yang berjalan dalam lima tahun terakhir ini menunjukkan proses demokrasi yang makin matang dan makin dewasa. Meskipun demikian, masih diperlukan penyempurnaan struktur politik yang dititikberatkan pada proses pelembagaan demokrasi dengan menata hubungan antara kelembagaan politik dan kelembagaan pertahanan keamanan dalam kehidupan bernegara. Penyempurnaan struktur politik, juga harus dititik-beratkan pada peningkatan kinerja lembaga-lembaga penyelenggara negara dalam menjalankan kewenangan dan fungsi-fungsi yang diberikan oleh konstitusi dan peraturan perundang-undangan. Seiring dengan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah, proses demokrasi di berbagai daerah yang ditandai dengan pemilihan langsung kepala daerah, baik gubernur, bupati, maupun walikota oleh rakyat telah dilakukan di seluruh pelosok tanah air. Demokrasi telah berjalan pada arah yang benar. Di era reformasi dan demokratisasi saat ini, penataan proses politik yang dititikberatkan pada pengalokasian/representasi kekuasaan harus terus diwujudkan dengan meningkatkan secara terus menerus kualitas proses dan mekanisme seleksi publik yang lebih terbuka bagi para pejabat politik dan publik serta mewujudkan komitmen politik yang tegas terhadap pentingnya kebebasan media massa serta keleluasaan berserikat, berkumpul, dan berpendapat setiap warga negara berdasarkan aspirasi politiknya masing-masing. Pengembangan budaya politik yang dititikberatkan pada penanaman nilai-nilai demokratis terus diupayakan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 11

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

melalui penciptaan kesadaran budaya dan penanaman nilai-nilai politik demokratis, terutama penghormatan nilai-nilai HAM, nilai-nilai persamaan, antikekerasan, serta nilai-nilai toleransi, melalui berbagai wacana dan media serta upaya mewujudkan berbagai wacana dialog bagi peningkatan kesadaran mengenai pentingnya memelihara persatuan bangsa. Penguatan pilar-pilar demokrasi yang sehat, harus terus dibangun menuju demokrasi yang lebih matang dan dewasa. Perbedaan dan benturan kepentingan serta sikap kritis berbagai pihak terhadap pemerintah, merupakan realitas kehidupan demokrasi dan merupakan hak politik yang harus dihormati. Yang penting, semua itu harus tetap berada dalam bingkai konstitusi, aturan main dan etika yang harus sama-sama dijunjung tinggi sehingga stabilitas yang dinamis dan menampung berbagai perbedaan aspirasi, tetap dapat dijaga bersama. Karena itulah, mewujudkan masyarakat yang demokratis dengan tetap berlandaskan pada aturan hukum terus dibangun melalui pemantapan kelembagaan demokrasi yang lebih kokoh; memperkuat peran masyarakat sipil; memperkuat kualitas desentralisasi dan otonomi daerah; menjamin pengembangan media dan kebebasan media dalam mengomunikasikan kepentingan masyarakat; dan melakukan pembenahan struktur hukum dan meningkatkan budaya hukum serta menegakkan hukum secara adil, konsekuen, tidak diskriminatif, dan memihak pada rakyat kecil.

Misi 3: Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang


Pembangunan yang adil dan merata, serta dapat dinikmati oleh seluruh komponen bangsa di berbagai wilayah Indonesia akan meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan, mengurangi gangguan keamanan, serta menghapuskan potensi konflik sosial untuk tercapainya Indonesia yang maju, mandiri dan adil. Percepatan pembangunan dan pertumbuhan wilayah-wilayah strategis dan cepat tumbuh, perlu didorong sehingga dapat melahirkan rasa keadilan bagi masyarakat di berbagai daerah dengan mengembangkan wilayah-wilayah tertinggal di sekitarnya dalam suatu sistem wilayah pengembangan ekonomi yang sinergis, tanpa mempertimbangkan batas wilayah administrasi, tetapi lebih ditekankan pada pertimbangan keterkaitan mata-rantai proses industri dan distribusi. Upaya itu dapat dilakukan melalui pengembangan produk unggulan daerah, serta mendorong terwujudnya koordinasi, sinkronisasi, keterpaduan dan kerja sama antarsektor, antarpemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam mendukung peluang berusaha dan investasi di daerah. Pendekatan pembangunan ke depan harus dilakukan dengan mengedepankan rasa keadilan dan pemerataan, selain dengan pemberdayaan masyarakat secara langsung melalui skema pemberian dana alokasi khusus, termasuk jaminan pelayanan publik dan keperintisan. Wilayahwilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar perlu dikembangkan dengan mengubah arah kebijakan pembangunan yang selama ini cenderung berorientasi inward looking menjadi outward looking sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga. Pendekatan pembangunan yang dilakukan, selain menggunakan pendekatan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 12

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

yang bersifat keamanan, juga diperlukan pendekatan kesejahteraan, keadilan, dan pemerataan. Perhatian khusus diberikan bagi pengembangan pulau-pulau kecil di perbatasan yang selama ini luput dari perhatian . Keadilan dalam pembangunan, juga perlu ditunjukkan dengan pembangunan yang merata di semua bidang, baik pembangunan antara kota-kota metropolitan, besar, menengah, dan kecil yang diseimbangkan pertumbuhannya baik dengan mengacu pada sistem pembangunan perkotaan nasional maupun pembangunan di berbagai bidang yang terkait dengan peningkatan kesejahteraan rakyat. Keadilan dalam pemerataan pembangunan diperlukan untuk mencegah terjadinya pertumbuhan fisik kota yang tidak terkendali serta untuk mengendalikan arus migrasi langsung dari desa ke kota-kota besar dan metropolitan, dengan cara menciptakan kesempatan kerja dan peluang usaha di kota-kota menengah dan kecil, terutama di luar Pulau Jawa. Oleh karena itu, harus dilakukan peningkatan keterkaitan kegiatan ekonomi sejak tahap awal. Dalam kaitan itu, percepatan pembangunan kota-kota kecil dan menengah yang telah berjalan selama ini harus terus ditingkatkan, terutama di luar Pulau Jawa, sehingga diharapkan dapat menjalankan perannya sebagai penggerak pembangunan wilayah-wilayah di sekitarnya dan melayani kebutuhan warga kotanya. Pendekatan pembangunan yang perlu dilakukan, antara lain, dengan memenuhi kebutuhan pelayanan dasar perkotaan sesuai dengan tipologi kota masing-masing. Di sisi lain, pembangunan perdesaan harus terus didorong melalui pengembangan agroindustri padat pekerja, terutama bagi kawasan yang berbasis pertanian dan kelautan; peningkatan kapasitas sumber daya manusia di perdesaan khususnya dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna; pengembangan jaringan infrastruktur penunjang kegiatan produksi di kawasan perdesaan dan kota-kota kecil terdekat dalam upaya menciptakan keterkaitan fisik, sosial, dan ekonomi yang saling melengkapi dan saling menguntungkan; peningkatan akses informasi dan pemasaran, lembaga keuangan, kesempatan kerja, dan teknologi; pengembangan social capital dan human capital yang belum tergali potensinya sehingga kawasan perdesaan tidak semata-mata mengandalkan sumber daya alam saja; serta intervensi harga dan kebijakan perdagangan yang berpihak ke produk pertanian, terutama terhadap harga dan upah. Dalam rangka pembangunan berkeadilan, pembangunan kesejahteraan sosial juga dilakukan dengan memberi perhatian yang lebih besar pada kelompok masyarakat yang kurang beruntung, termasuk masyarakat miskin dan masyarakat yang tinggal di wilayah terpencil, tertinggal, dan wilayah bencana. Pembangunan kesejahteraan sosial dalam rangka memberikan perlindungan pada kelompok masyarakat yang kurang beruntung disempurnakan melalui penguatan lembaga jaminan sosial yang didukung oleh peraturan-peraturan perundang-undangan, pendanaan, serta penerapan sistem nomor induk kependudukan (NIK) tunggal. Pemberian jaminan sosial dilaksanakan dengan mempertimbangkan budaya dan kelembagaan yang sudah berakar di masyarakat. Untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender, peningkatan akses dan partisipasi perempuan dalam pembangunan harus dilanjutkan. Demikian pula peningkatan kualitas perlindungan perempuan dan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 13

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

anak dilanjutkan. Keberadaan berbagai fasilitas yang telah dibangun pada periode 2004-2009, antara lain, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Pusat Krisis Terpadu, dan Ruang Pelayanan Khusus di sejumlah provinsi dan kabupaten/ kota, harus terus kita perluas di seluruh pelosok tanah air. Untuk mewujudkan peningkatan peran kaum perempuan dalam pembangunan, peran kaum perempuan di sektor publik harus terus ditingkatkan. Untuk itu, harus terus diperluas ruang untuk meningkatnya peran, keterlibatan aktif dan bahkan kepemimpinan kaum perempuan di luar pemerintahan, di dunia usaha dan organisasi sosial.

Agenda Pembangunan
Dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan nasional 2009-2014, ditetapkan lima agenda utama pembangunan nasional tahun 2009-2014, yaitu: Agenda I : Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat, Agenda II : Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan, Agenda III : Penegakan Pilar Demokrasi, Agenda IV : Penegakkan Hukum Dan Pemberantasan Korupsi Agenda, V : Pembangunan Yang Inklusif Dan Berkeadilan.

Agenda I: Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat


Agenda peningkatan kesejahteraan rakyat tetap menjadi prioritas dari pemerintah mendatang. Wujud akhir dari perbaikan kesejahteraan akan tercermin pada peningkatan pendapatan, penurunan tingkat pengangguran dan perbaikan kualitas hidup rakyat. Perbaikan kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan melalui sejumlah program pembangunan untuk penanggulangan kemiskinan dan penciptaan kesempatan kerja, termasuk peningkatan program di bidang pendidikan, kesehatan, dan percepatan pembangunan infrastruktur dasar. Pelaksanaan pembangunan pada periode 2004-2009 telah meletakkan fondasi dalam berbagai bidang perbaikan kesejahteraan rakyat, termasuk masyarakat miskin. Beberapa landasan kebijakan tersebut adalah: (i) penyusunan data dasar (dengan nama dan alamat) rumah tangga sangat miskin, miskin, dan hampir miskin yang sangat penting untuk mengarahkan program perlindungan dan bantuan sosial; (ii) pengelompokan program-program penanggulangan kemiskinan untuk mempermudah dan memperjelas koordinasi; (iii) harmonisasi dan integrasi programprogram pemberdayaan masyarakat dalam PNPM Mandiri; (iv) regulasi yang mengatur koordinasi penanggulangan kemiskinan dari pusat sampai ke daerah, termasuk tanggung jawab pelaksanaanya secara bersama. Adanya fondasi tersebut tercermin pada pelaksanaan program Jamkesmas, beasiswa untuk siswa miskin, Raskin, PNPM Mandiri dan Kredit untuk Usaha Rakyat. Hasil yang telah dicapai antara lain tercermin pada penurunan kemiskinan dan penurunan tingkat pengangguran serta tercapainya berbagai sasaran lain dalam Millineum Development Goals. Program pembangunan 2010--2014 tetap konsisten untuk melanjutkan berbagai program perbaikan kesejahteraan rakyat yang sudah berjalan dengan memberikan penekanan lebih lanjut dalam membuat kebijakan yang lebih efektif dan terarah dalam bentuk pengarustamaan anggaran dan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 14

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

kebijakan. Pengarusutamaan ini tidak hanya terbatas antarsektor tetapi juga antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pengarusutamaan harus juga mencakup kebijakan agar tujuan dapat tercapai dengan sumber daya yang minimal. Penyelenggaraan program peningkatan kesejahteraan rakyat akan dilaksanakan seiring dengan upaya peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi akan mendukung terciptanya penyelenggaraan program pembangunan ekonomi yang makin berkualitas, yaitu pembangunan ekonomi yang berlandaskan pada peningkatan produktivitas dan daya saing, serta makin memacu terciptanya kreativitas dan inovasi. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi juga akan mempercepat tercapainya tataran pembangunan ekonomi yang makin mandiri. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi diarahkan untuk tercapainya peningkatan kapasitas dan kemampuan bangsa dalam memadukan sumber daya alam (resource based), sumber daya pengetahuan (knowledge based) dan sumber daya yang berasal dari warisan tradisi budaya bangsa (culture based). Dengan cara itu, akan diperoleh ranah pembangunan ekonomi produktif yang makin luas, antara lain, ekonomi kreatif --creative economy--, yang dapat memberikan peran konstruktif untuk mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi. Program peningkatan kesejahteraan dilakukan melalui mendorong sektor riil dan pemihakan kepada usaha kecil menengah dan koperasi serta terus menjaga stabilitas ekonomi makro. Upaya-upaya menggerakkan sektor riil telah dan akan terus dilakukan melalui berbagai intervensi pemerintah yang konstruktif dan terukur. Sedangkan pelaksanaan kebijakan ekonomi makro (fiskal dan moneter) dilakukan selaras dengan tujuan mengelola ekonomi secara sehat dan berkelanjutan. Kebijakan tersebut dapat membuahkan hasil apabila didukung oleh birokrasi yang efektif, efisien dan bebas dari konflik kepentingan.

Agenda II. Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan


Perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik menjadi isu yang penting dalam konteks nasional dan internasional. Krisis ekonomi yang lalu tidak terlepas dari buruknya tata kelola pemerintahan, baik di sektor pemerintahan maupun swasta. Krisis keuangan global, juga tidak terlepas dari masalah ini. Oleh karena itu, negaranegara yang tergabung dalam G-20 sepakat untuk menempatkan perbaikan tatakelola pemerintahan menjadi salah satu agenda perbaikan untuk mencegah krisis berulang. Wujud dari perbaikan tata kelola pemerintahan ini antara lain dapat dilihat dari penurunan tingkat korupsi, perbaikan pelayanan publik, dan pengurangan ekonomi biaya tinggi. Di sisi lain, indeks persepsi korupsi terus membaik secara signifikan. Hal ini memberikan indikasi bahwa upaya keras pemerintah untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan selama lima tahun terakhir telah berada pada arah yang benar. Meskipun demikian, capaian selama periode sebelumnya masih belum memadai. Perlu upaya yang lebih keras dan sistematis untuk memperbaiki praktik tata kelola pemerintahan ini. Pembangunan birokrasi yang kuat merupakan elemen penting untuk menjaga agar kelangsungan pembangunan tetap berkelanjutan. Untuk itu, reformasi birokrasi akan dilaksanakan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 15

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

di seluruh kementerian/lembaga untuk selanjutnya diteruskan di pemerintah daerah. Selanjutnya dalam penyusunan perencanaan dan anggaran, akan diterapkan sistem anggaran berbasis kinerja secara menyeluruh. Reformasi ini diharapkan dapat membuahkan hasil yang positif khususnya dalam perbaikan kualitas pelayanan publik, efektivitas dan akuntabilitas kegiatan kementerian/lembaga dan penanggulangan korupsi. Langkah-langkah yang disebutkan di atas, akan dipercepat dengan memantapkan dan memperluas program percepatan reformasi birokrasi yang dikombinasikan dengan sejumlah program aksi lainnya seperti reformasi bidang hukum. Cakupan perbaikan dalam tata kelola pemerintahan tidak hanya terbatas pada sektor pemerintahan, tetapi juga meliputi sektor swasta termasuk pengelolaan BUMN. Untuk mendorong perbaikan tata kelola swasta, pemerintah akan mendorong lebih banyak perusahaan untuk mengubah statusnya menjadi perusahaan publik. Perubahan ini akan mendorong keterbukaan dan akuntabilitas publik dari sektor korporasi di Indonesia. Hal ini juga penting untuk mencegah kolusi, nepotisme, serta konflik kepentingan yang dapat mengganggu roda perekonomian.

Agenda III. Penegakan Pilar Demokrasi


Transisi dari kehidupan demokrasi masa lalu dengan segala keberhasilan dan kegagalannya menuju Indonesia masa depan yang lebih sejahtera, demokratis, dan adil menuntut penegakan pilar-pilar demokrasi yang lebih konsisten. Oleh karena itu agenda penegakan pilar demokrasi merupakan agenda yang tetap penting dalam periode 2010-2014. Wujud dari Indonesia yang demokratis adalah penghargaan terhadap hak asasi manusia, terjaminnya kebebasan berpendapat, adanya checks and balances, jaminan akan keberagaman yang tercermin dengan adanya perlindungan terhadap segenap warga negara tanpa membedakan paham, asal-usul, golongan, dan gender. Selama ini, konsolidasi demokrasi telah dilakukan dengan menjamin kebebasan berpendapat, menghormati hak asasi manusia, serta terus menjaga berjalannya proses checks and balances. Lembaga-lembaga demokrasi terus diperkuat dengan cara memberikan contoh dan menegakkan nilai-nilai demokrasi, misalnya dengan menjaga kebebasan berpendapat, kebebasan pers, dan mengutamakan supremasi hukum. Demokrasi harus terus dijaga agar berada pada arah yang benar, yaitu demokrasi yang egaliter. Selain itu, di dalam konsolidasi demokrasi telah berhasil dilakukan pemilihan umum baik di tingkat nasional maupun lokal. Pembangunan demokrasi diarahkan untuk mencapai pada tingkat demokrasi yang substansial. Namun, sebelum bisa beranjak kepada demokrasi substansial harus diselesaikan terlebih dahulu semua masalah prosedural. Di dalam proses pemilihan umum misalnya, tidak boleh terulang kesalahan dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang membawa persoalan, baik di dalam pemilihan umum legislatif maupun pemilihan kepala negara dan kepala daerah. Ke depan, berbagai usaha perbaikan harus dilakukan, sebelum melangkah menuju demokrasi substansial.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 16

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Agenda IV. Penegakan Hukum


Sistem yang demokratis juga harus disertai tegaknya rule of law. Oleh karena itu, agenda penegakan hukum masih merupakan agenda yang penting dalam periode 2010-2014. Wujud dari penegakan hukum adalah munculnya kepastian hukum bagi seluruh rakyat Indonesia. Kepastian hukum akan memberikan rasa aman, rasa adil dan kepastian berusaha bagi masyarakat. Terkait dengan kepastian usaha, salah satu persoalan yang dianggap kerap menganggu masuknya investasi ke Indonesia adalah lemahnya kepastian hukum. Karenanya penegakan hukum akan membawa dampak yang positif bagi perbaikan iklim investasi yang pada gilirannya akan memberi dampak positif bagi perekonomian Indonesia Agenda dalam bidang hukum juga mencakup proses pembuatan undangundang, proses penjabarannya, proses pengawasan, dan juga penegakan aturan hukum. Selain itu, wujud dari agenda hukum adalah menjamin proses peradilan yang bebas. Hal ini semua akan membantu di dalam upaya konsolidasi demokrasi. Penegakan hukum merupakan elemen yang sangat penting di dalam pemberantasan korupsi. Selama ini, telah dan terus dilakukan pembenahan pada substansi hukum, struktur hukum, dan budaya hukum. Tumpang tindih dan inkosistensi peraturan perundang-undangan harus diperkecil. Demikian juga hambatan pada implementasi peraturan perundangan harus dihilangkan. Akan terus diupayakan perjanjian ekstradisi dengan negara-negara yang berpotensi menjadi tempat pelarian pelaku tindak pidana korupsi dan tindak pidana lainnya. Dalam usaha pemberantasan korupsi, berbagai kasus telah ditindaklanjuti tanpa pandang bulu. Proses penegakan hukum dalam bidang korupsi dilakukan tanpa tebang pilih. Semua warga negara sama kedudukannya di muka hukum. Selanjutnya, permasalahan terkait dengan struktur hukum akan diatasi dengan peningkatan independensi dan akuntabilitas kelembagaan hukum, peningkatan kemampuan sumber daya manusia di bidang hukum, serta mendorong berlakunya sistem peradilan yang transparan dan terbuka. Oleh karena itu, semua pihak, baik pemerintah, pengusaha, maupun aparat penegak hukum mulai dari polisi dan jaksa sampai kepada hakim dan pengacara benar-benar harus menegakkan aturan main dan tatanan hukum yang pasti agar hukum semakin tegak dan pasti.

Agenda V. Pembangunan yang Inklusif dan Berkeadilan


Peningkatan kualitas pembangunan yang inklusif dan berkeadilan terus menjadi agenda prioritas dalam pemerintahan 2010-2014 mengingat pelaksanaan agenda keadilan sampai saat ini belum mampu mewujudkan sepenuhnya hasil yang diinginkan. Penyebabnya antara lain proses pembangunan yang tidak partisipatif belum banyak diterapkan sehinga keadilan dan keikutsertaan secara luas belum diterapkan. Perwujudan keadilan keikutsertaan dapat diwujudkan dalam berbagai dimensi. Dalam bidang ekonomi, keadilan dapat diwujudkan dalam bentuk perbaikan, atau terjadinya proses afirmasi terhadap kelompok yang tertinggal, orang cacat, dan terpinggirkan. Dalam bidang sosial-politik, perwujudan keadilan keikutsertaan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 17

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

(inklusif) dapat berupa perbaikan akses semua kelompok terhadap kebebasan berpolitik, kesetaraan gender dalam politik dan penghapusan segala macam bentuk diskriminasi. Upaya pengurangan kesenjangan pendapatan telah dilakukan oleh pemerintah dalam periode 2004-2009 dengan berbagai kebijakan. Misalnya, untuk mengurangi kesenjangan pendapatan, pemerintah melakukan realokasi subsidi yang diterima oleh kelompok yang berpenghasilan atas kepada masyarakat miskin melalui program-program yang bersifat langsung dan targeted. Realokasi subsidi BBM kepada program pendidikan dan kesehatan pada periode 2005-2008 juga merupakan bukti nyata dari upaya tersebut. Langkah konkret lain adalah pelaksanaan 3 gugus (cluster) program penanggulangan kemiskinan secara intensif dan koordinatif. Proses perencanaan yang bersifat bottom up dan inklusif telah dipraktekkan dalam beberapa program, misalnya PNPM. Masyarakat dilibatkan sejak proses perencanaan, pemilihan proyek hingga evaluasi. Di sini pelibatan masyarakat dalam proses pembangunan menjadi komponen yang amat penting. Dengan pola ini masyarakat akan merasa lebih memiliki dan secara sukarela akan menjalankannya dan sekaligus mendapatkan manfaat dari program tersebut. Dalam lima tahun ke depan, penguatan dimensi keadilan dan keikutsertaan akan dilakukan untuk setiap kegiatan atau program pembangunan. Misalnya melalui Program Keluarga Harapan (PKH), bagi masyarakat sangat miskin akan diberikan bantuan tunai bersyarat dalam bentuk dukungan biaya pendidikan dan kesehatan. Langkah ini diharapkan dalam jangka pendek akan memberikan penghasilan tambahan bagi keluarga tersebut (memperbaiki distribusi pendapatan) dan dalam jangka panjang akan dihasilkan generasi baru yang lebih baik tingkat pendidikan dan kesehatannya. Di samping itu, pemerintah akan mempertajam kualitas program perlindungan dan bantuan sosial dalam gugus (cluster) 1 untuk menjadi bantuan sosial berbasis keluarga. Program lain yang akan dilanjutkan untuk memperbaiki distribusi pendapatan adalah program aksi perkuatan usaha mikro, kecil, dan menengah. Perluasan cakupan program PNPM meliputi seluruh kecamatan per tahun 2009 diharapkan meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan di tingkat perdesaaan dan kecamatan. Diharapkan modal sosial masyarakat ini meningkatkan mutu proses perencanaan bottom-up yang akan menjalar pada tingkat kabupaten dan propinsi dan seterusnya pada periode berikutnya.

Sasaran Pembangunan
Persoalan dan dimensi pembangunan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia selalu berubah dan makin kompleks. Permasalahan dan tuntutan pembangunan yang dihadapi akan bertambah banyak, sedangkan kemampuan dan sumber daya pembangunan yang tersedia cenderung terbatas. Pemerintah harus mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia untuk memenuhi tuntutan yang tidak terbatas dengan membuat pilihan dalam bentuk skala prioritas. Dalam menentukan pilihan tersebut, pemerintah bersikap realistis, dengan tidak membuat sasaran-sasaran yang sejak semula disadari tidak bisa dipenuhi. Pengalaman selama periode 2004-2009 menjadi modal utama dalam menyusun
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 18

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

agenda dan strategi pembangunan ini. Sejumlah indikator digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan. Banyak faktor yang bersifat eksogen (di luar kendali pemerintah) akan mempengaruhi capaian tersebut. Faktor eksogen, dapat mempermudah pencapaian atau sebaliknya ia dapat pula menyebabkan sasaran yang ingin dicapai tidak terpenuhi atau hanya terpenuhi sebagian. Misalnya, kenaikan harga komoditas energi dapat mempunyai dampak positif terhadap pencapaian sasaran pertumbuhan ekonomi mengingat Indonesia masih tergolong sebagai negara produsen dan pengekspor energi neto. Sebaliknya, bencana alam seperti gelombang panas El Nino seperti yang terjadi sebelum krisis ekonomi tahun 1997 dapat menghambat upaya peningkatan produksi pangan dan berperan terhadap kenaikan tingkat kemiskinan pada saat itu. Meskipun kemungkinan terjadinya faktor eksogen tersebut tidak dapat diperkirakan dengan pasti, beberapa perubahan dapat dimitigasi dan diubah ke arah yang menguntungkan dengan kebijakan yang tepat.

Sasaran Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan


Sesuai dengan persoalan utama yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, pemerintah bertekad untuk melanjutkan proses percepatan pembangunan ekonomi selama lima tahun ke depan. Dengan pulihnya perekonomian global dalam 1-2 tahun mendatang, capaian tertinggi yang pernah dicapai oleh laju pertumbuhan perekonomian Indonesia sebelum krisis sekitar 7 persen sudah dapat dipenuhi sebelum tahun terakhir masa 2010-2014. Percepatan laju pertumbuhan ekonomi ini diharapkan mampu menurunkan tingkat pengangguran terbuka hingga di sekitar 56 persen pada akhir tahun 2014, dan kesempatan kerja yang tercipta antara 9,6 juta-10,7 juta pekerja selama periode 2010-2014. Kombinasi antara percepatan pertumbuhan ekonomi dan berbagai kebijakan intervensi pemerintah yang terarah diharapkan dapat mempercepat penurunan tingkat kemiskinan menjadi sekitar 810 persen pada akhir 2014. Untuk memenuhi sasaran percepatan pertumbuhan ekonomi tersebut, pemerintah akan terus melanjutkan kebijakan makroekonomi yang terukur dan berhati-hati, sehingga inflasi dapat dikendalikan pada tingkat rendah yang sebanding dengan negara-negara setaraf dengan Indonesia yaitu sekitar 4-6 persen per tahun. Inflasi yang terkendali memungkinkan nilai tukar dan suku bunga yang kompetitif sehingga mendorong sektor riil bergerak dan berkembang dengan sehat. Dalam bidang pendidikan, sasaran pembangunan ditujukan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan dan meningkatnya mutu pendidikan, yang antara lain ditandai oleh menurunnya jumlah penduduk buta huruf; meningkatnya secara nyata persentase penduduk yang dapat menyelesaikan program wajib belajar 9 tahun dan pendidikan lanjutan dan berkembangnya pendidikan kejuruan yang ditandai oleh meningkatnya jumlah tenaga terampil. Sementara itu, di bidang kesehatan peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, antara lain, ditandai oleh meningkatnya angka harapan hidup, menurunnya tingkat kematian bayi, dan kematian ibu melahirkan. Dalam bidang pangan, terciptanya kemandirian dalam bidang pangan pada akhir tahun 2014 ditandai dengan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 19

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

meningkatnya ketahanan pangan rakyat, berupa perbaikan status gizi ibu dan anak pada golongan masyarakat yang rawan pangan, membaiknya akses rumah tangga golongan miskin terhadap pangan, terpelihara dan terus meningkatnya kemampuan swasembada beras dan komoditas pangan utama lainnya, menjaga harga pangan yang terjangkau bagi masyarakat kelompok pendapatan menengah bawah, menjaga nilai tukar petani agar dapat menikmati kemakmuran, dan meningkatkan daya tawar komoditas Indonesia dan keunggulan komparatif (comparative advantage) dari sektor pertanian Indonesia di kawasan regional Asia dan Global. Bidang energi membangun ketahanan energi dengan mencapai diversifikasi energi yang menjamin keberlangsungan dan jumlah pasokan energi di seluruh Indonesia dan untuk seluruh penduduk Indonesia dengan tingkat pendapatan yang berbeda-beda, meningkatkan penggunaan energi terbarukan (renewable energy) dan berpartispasi aktif dan memanfaatkan berkembangnya perdagangan karbon secara global, meningkatkan efisisensi konsumsi dan penghematan energi baik di lingkungan rumah tangga maupun industri dan sektor transportasi, dan memproduksi energi yang bersih dan ekonomis. Dalam bidang lingkungan hidup, sasaran yang hendak dicapai adalah perbaikan mutu lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam di perkotaan dan pedesaan, penahanan laju kerusakan lingkungan dengan peningkatan daya dukung dan daya tampung lingkungan; peningkatan kapasitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Selain itu terus dilakukan program reboisasi, penghutanan kembali (reforestasi) dan program pengurangan emisi karbon. Dalam rangka mengatasi dampak pemanasan global untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, Indonesia, pada tahun 2009, dalam pertemuan G 20 di Pitsburgh dan Konvensi Internasional tentang Perubahan Iklim di Copenhagen telah berinisitaif memberikan komitmen mitigasi dampak perubahan iklim berupa penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) pada tahun 2020 sebesar 26% dari kondisi tanpa rencana aksi (business as usual BAU) dengan usaha sendiri serta penurunan sebesar 41% dengan dukungan internasional. Upaya penurunan emisi GRK tersebut terutama difokuskan pada kegiatan-kegiatan kehutanan, lahan gambut, limbah dan energi yang didukung oleh langkah-langkah kebijakan di berbagai sektor dan kebijakan fiskal. Bidang infrastruktur meneruskan pembangunan dan pasokan infrastruktur yang ditunjukkan oleh meningkatnya kuantitas dan kualitas berbagai prasarana penunjang pembangunan seperti jalan raya, jalan kereta api, pelabuhan laut, pelabuhan udara, listrik, irigasi, air bersih dan sanitasi serta pos dan telekomunikasi. Dalam bidang Usaha Kecil dan Menengah langkah-langkah yang dilakukan adalah, meningkatkan dan memajukan usaha kecil menengah dengan menambah akses terhadap modal termasuk perluasan Kredit Usaha Rakyat (KUR), meningkatkan bantuan teknis dalam aspek pengembangan produk dan pemasaran, melaksanakan kebijakan pemihakan untuk memberikan ruang usaha bagi pengusaha kecil dan menengah, serta menjaga fungsi, keberadaan serta efisiensi pasar tradisional.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 20

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Sasaran Perkuatan Pembangunan Demokrasi


Sasaran penegakan pilar demokrasi adalah membangun dan semakin memantapkan sistem demokrasi di Indonesia yang dapat menghasilkan pemerintahan dan lembaga legistatif yang kredibel, bermutu, efektif, dan mampu menyelenggarakan amanah dan tugas serta tanggung jawabnya secara baik, seimbang dengan peningkatan kepatuhan terhadap pranata hukum. Dengan demikian, fungsi checks and balances dapat dilakukan secara santun, beretika, dan efektif sehingga penyelenggaraan negara tidak terhambat oleh mekanisme dan sistem demokrasi, namun sebaliknya akan makin meningkat kualitas hasil dan akuntabilitasnya. Sasaran di bidang ini juga adalah untuk menjamin setiap lima tahun terselenggaranuya proses pemilu yang memenuhi azas-azas demokrasi yang baik, yaitu jujur, adil, dan menjamin seluruh warga negara pemilih dapat melaksanakan hak memilihnya secara bebas dan bertanggung jawab.

Sasaran Penegakan Hukum


Penegakan Hukum merupakan elemen yang tidak dapat dipisahkan dan sangat penting dalam menjaga sistem demokrasi yang berkualitas dan juga mendukung iklim berusaha yang baik agar kegiatan ekonomi dapat berjalan dengan pasti, aman dan efisisen, dalam rangka mencapai kesejahteraan rakyat. Sasaran reformasi penegakan hukum adalah tercapainya suasana dan kepastian keadilan melalui penegakan hukum (rule of law) dan terjaganya ketertiban umum. Sasaran tersebut tercermin dari persepsi masyarakat pencari keadilan untuk merasakan kenyamanan, kepastian, keadilan dan keamanan dalam berinteraksi dan mendapat pelayanan dari para penegak hukum (kepolisian dan kejaksaaan). Dengan demikian, reformasi kepolisian dan kejaksaan, dan lembaga peradilan harus dilakukan untuk dapat menghasilkan sasaran berupa muncul dan tumbuhnya kepercayaan dan penghormatan publik kepada aparat dan lembaga penegak hukum karena mereka dipercaya akan selalu melindungi masyarakat berdasarkan azas keadilan dan kepatuhan pada aturan dan hukum tanpa pembedaan dan diskriminasi. Selain berbagai bidang yang telah disebutkan di atas, pemerintah tetap mengembangkan sektor-sektor pembangunan lainnya secara konsisten, terkoordinasi dan terintegrasi. Dengan demikian, pada akhir RPJMN 2010 -2014 Indonesia berhasil mencapai berbagai sasaran pembangunan nasional untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan.

5.2.1.3. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN);


Didalam rencana tata ruang nasional PP No 26 tahun 2008, dinyatakan bahwa kawasan strategis nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang ditetapkan sebagai warisan dunia.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 21

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Sesuai dengan lampiran X, terkait dengan pekerjaan ini sebagaimana tabel dibawah ini: Tabel 2. Kawasan Strategis Nasional No 1 Kawasan Strategis Nasional Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang I/A/2 Keterangan I = Tahap Pengembangan A = Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Strategis Nasional Dengan Sudut Kepentingan Ekonomi A/2 = Pengembangan/Peningaktan Kawasan I = Tahap Pengembangan E = Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Strategis Nasional dengan sudut kepentingan pertahanan dan keamanan E/2 = Pengembangan dan peningkatan kualitas kawasan I = Tahap Pengembangan D = Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Strategis Nasional Dengan Sudut Kepentingan Pendayagunaan Sumberdaya alam dan Teknologi Tinggi D/2 = Pengembangan/Peningkatan kualitas kawasan I = Tahap Pengembangan B = Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Strategis Nasional Dengan Sudut Kepentingan Lingkungan Hidup B/1 = Rehabilitasi/Revitalisasi Kawasan I = Tahap Pengembangan E = Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan strategis nasional dengan Sudut Kepentingan Pertahanan dan Keamanan E/2 = Pengembangan/Peningkatan kualitas kawasan

Kawasan Perbatasan Laut RI termasuk 2 pulau kecil terluar (Pulau Rondo dan Berhala) dengan negara India/Thailand/Malaysia (Pemerintah Aceh dan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara Kawasan Perbatasan Laut RI termasuk 20 pulau kecil terluar dengan negara Semenanjung Malaysia/Vietnam/Singapura (Provinsi Riau dan Kepulauan Riau) (I/D/2)

I/A/1

I/D/2

Kawasan Pangandaran Kalipuncang Segara Anakan Nusakambangan (Pacangsanak) (Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah) (I/B/1) Kawasan Perbatasan Laut RI termasuk 18 pulau terluar dengan negara Malaysia dan Philipina (Provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara) (I/E/2)

(I/B/1)

(I/E/2)

Sumber : RTRWN, PP 26/2008

Sedangkan kawasan pengembangan wilayah Sei Mangkei dibentuk berdasarkan UU No 39 tahun 2009 tentang pembentukan kawasan ekonomi khusus (KEK), dan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 22

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

berbagai kebijakan turunannya yang meliputi PP No 2 tahun 2011 tentang penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Perpres no 32 tahun 2011 tentang MP3EI, dimana Sei Mangkei ditetapkan menjadi lokus investasi koridor sumatera. Kemudian kebijakan PP no 29 tahun 2012 tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei.

5.2.1.4. Master Plan Percepatan Dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI);
Sepanjang sejarah kemerdekaan selama lebih dari enam dasawarsa, Indonesia telah mengalami beragam kemajuan di bidang pembangunan ekonomi. Bermula dari sebuah negara yang perekonomiannya berbasis kegiatan pertanian tradisional, saat ini Indonesia telah menjelma menjadi negara dengan proporsi industri manufaktur dan jasa yang lebih besar. Kemajuan ekonomi juga telah membawa peningkatan kesejahteraan masyarakat, yang tercermin tidak saja dalam peningkatan pendapatan per kapita, namun juga dalam perbaikan berbagai indikator sosial dan ekonomi lainnya termasuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Dalam periode 1980 dan 2010, Indeks Pembangunan Manusia meningkat dari 0,39 ke 0,60. Indonesia juga memainkan peran yang makin besar di perekonomian global. Saat ini Indonesia menempati urutan ekonomi ke-17 terbesar di dunia. Keterlibatan Indonesia pun sangat diharapkan dalam berbagai forum global dan regional seperti ASEAN, APEC, G-20, dan berbagai kerjasama bilateral lainnya. Keberhasilan Indonesia melewati krisis ekonomi global tahun 2008, mendapatkan apresiasi positif dari berbagai lembaga internasional. Hal ini tercermin dengan perbaikan peringkat hutang Indonesia di saat peringkat negara-negara lain justru mengalami penurunan. Di sisi lain, tantangan ke depan pembangunan ekonomi Indonesia tidaklah mudah untuk diselesaikan. Dinamika ekonomi domestik dan global mengharuskan Indonesia senantiasa siap terhadap perubahan. Keberadaan Indonesia di pusat baru gravitasi ekonomi global, yaitu kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara, mengharuskan Indonesia mempersiapkan diri lebih baik lagi untuk mempercepat terwujudnya suatu negara maju dengan hasil pembangunan dan kesejahteraan yang dapat dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat.

Percepatan Transformasi Ekonomi melalui Not Business As Usual


Dengan seluruh potensi dan tantangan yang telah diuraikan di atas, Indonesia membutuhkan percepatan transformasi ekonomi agar kesejahteraan bagi seluruh masyarakat dapat diwujudkan lebih dini. Perwujudan itulah yang akan diupayakan melalui langkah-langkah percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia. Untuk itu dibutuhkan perubahan pola pikir (mindset) yang didasari oleh semangat Not Business As Usual.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 23

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 1 Ilustrasi Percepatan Transformasi Ekonomi Indonesia Sumber : MP3EI, 2014

Perubahan pola pikir paling mendasar adalah pemahaman bahwa pembangunan ekonomi membutuhkan kolaborasi bersama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, BUMD dan Swasta (dalam semangat Indonesia Incorporated). Perlu dipahami juga kemampuan pemerintah melalui ABPN dan APBD dalam pembiayaan pembangunan sangat terbatas. Di sisi lain, semakin maju perekonomian suatu negara, maka semakin kecil pula proporsi anggaran pemerintah dalam pembangunan ekonomi. Dinamika ekonomi suatu Negara pada akhirnya akan tergantung pada dunia usaha yang mencakup BUMN, BUMD dan swasta domestik asing. Semangat not business as usual juga harus terrefleksi dalam elemen penting pembangunan, terutama penyediaan infrastruktur. Pola pikir masa lalu mengatakan bahwa infrastruktur harus dibangun menggunakan anggaran Pemerintah. Akibat anggaran Pemerintah yang terbatas, pola pikir tersebut berujung pada kesulitan memenuhi kebutuhan infrastruktur yang memadai bagi perekonomian yang berkembang pesat. Saat ini telah didorong pola pikir yang lebih maju dalam penyediaan infrastruktur melalui model kerjasama pemerintah dan swasta atau Public-private partnership (PPP). Namun demikian, untuk mempercepat implementasi MP3EI, perlu juga dikembangkan metode pembangunan infrastruktur sepenuhnya oleh dunia usaha yang dikaitkan dengan kegiatan produksi. Peran Pemerintah adalah menyediakan perangkat aturan dan regulasi yang memberi insentif bagi dunia usaha untuk membangun kegiatan produksi dan infrastruktur tersebut secara paripurna. Insentif tersebut dapat berupa kebijakan (system maupun tariff) pajak, bea masuk, aturan ketenagakerjaan perijinan, pertanahan, dan lainnya sesuai kesepakatan dengan dunia usaha. Perlakuan khusus diberikan agar dunia usaha memiliki perspektif jangka panjang dalam pembangunan pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 24

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Selanjutnya, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah harus membangun linkage semaksimal mungkin untuk mendorong pembangunan daerah sekitar pusat pertumbuhan ekonomi. Percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia menetapkan sejumlah program utama dan kegiatan ekonomi utama yang menjadi fokus pengembangan strategi dan kebijakan. Prioritas ini merupakan hasil dari sejumlah kesepakatan yang dibangun bersama sama dengan seluruh pemangku kepentingan di dalam serial diskusi dan dialog yang sifatnya interaktif dan partisipatif.

Gambar 2. Kegiatan Ekonomi Utama


Sumber : MP3EI, 2014

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 25

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

MP3EI Merupakan Bagian Integral Perencanaan Pembangunan Nasional


Sebagai dokumen kerja, MP3EI berisikan arahan pengembangan kegiatan ekonomi utama yang sudah lebih spesifik, lengkap dengan kebutuhan infrastruktur dan rekomendasi perubahan/revisi terhadap peraturan perundang-undangan yang perlu dilakukan maupun pemberlakuan peraturan-perundangan baru yang diperlukan untuk mendorong percepatan dan perluasan investasi. Selanjutnya MP3EI menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. MP3EI bukan dimaksudkan untuk mengganti dokumen perencanaan pembangunan yang telah ada seperti Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 (Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, namun menjadi dokumen yang terintegrasi dan komplementer yang penting serta khusus untuk melakukan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi. MP3EI juga dirumuskan dengan memperhatikan Rencana Aksi Nasional Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) karena merupakan komitmen nasional yang berkenaan dengan perubahan iklim global.

Gambar 3. Posisi MP3EI di dalam Rencana Pembangunan Pemerintah


Sumber : MP3EI, 2014

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 26

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Kerangka Desain MP3EI


Berdasarkan berbagai faktor di atas, maka kerangka desain dari MP3EI 2011 2025 dirumuskan sebagaimana pada gambar dibawah ini.

Gambar Kerangka Desain Pendekatan Masterplan P3EI


Sumber : MP3EI, 2014

Peningkatan Potensi Ekonomi Wilayah Melalui Koridor Ekonomi


Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia diselenggarakan berdasarkan pendekatan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, baik yang telah ada maupun yang baru. Pendekatan ini pada intinya yang menjadi keunggulannya. Tujuan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi tersebut adalah untuk memaksimalkan keuntungan aglomerasi, menggali potensi dan keunggulan daerah serta memperbaiki ketimpangan spasial pembangunan ekonomi Indonesia. Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan mengembangkan klaster industri dan Kawasan Ekonomi Khusus. Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan tersebut disertai dengan penguatan konektivitas antar pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan antara pusat pertumbuhan ekonomi dengan lokasi kegiatan ekonomi serta infrastruktur pendukungnya. Secara keseluruhan, pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan konektivitas tersebut menciptakan Koridor Ekonomi Indonesia. Peningkatan potensi
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 27

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

ekonomi wilayah melalui koridor ekonomi ini menjadi salah satu dari tiga strategi utama (pilar utama).

Gambar 4. Ilustrasi koridor Ekonomi


Sumber : MP3EI, 2014

Dalam rangka Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi dibutuhkan penciptaan kawasan-kawasan ekonomi baru, diluar pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang telah ada. Pemerintah dapat memberikan perlakuan khusus untuk mendukung pembangunan pusat-pusat tersebut, khususnya yang berlokasi di luar Jawa, terutama kepada dunia usaha yang bersedia membiayai pembangunan sarana pendukung dan infrastruktur. Tujuan pemberian perlakuan khusus tersebut adalah agar dunia usaha memiliki perspektif jangka panjang dalam pembangunan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. Perlakuan khusus tersebutantara lain meliputi: kebijakan perpajakan dan kepabeanan, ketenagakerjaan, dan perijinan sesuai kesepakatan dengan dunia usaha. Untuk menghindari terjadinya enclave dari pusat-pusat pertumbuhan tersebut, Pemerintah Pusat dan Daerah mendorong dan mengupayakan terjadinya keterkaitan (linkage) semaksimal mungkin dengan pembangunan ekonomi di sekitar pusat-pusat pertumbuhan ekonomi. Pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru tersebut dapat berupa KEK dalam skala besar yang diharapkan dapat dikembangkan disetiap koridor ekonomi disesuaikan dengan potensi wilayah yang bersangkutan. Pembangunan koridor ekonomi inijuga dapat diartikan seabgai pengembangan wilayah untuk menciptakan dan memberdayakan basis ekonomi terpadu dan komptetitif serta berkelanjutan. Percepatan dan perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia melalui pembangunan Koridor Ekonomi Indonesia memberikan penekanan baru bagi pembangunan ekonomi wilayah sebagai berikut:
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 28

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

1. Koridor Ekonomi Indonesia diarahkan pada pembangunan yang menekankan pada peningkatan produktivitas dan nilai tambah pengelolaan sumber daya alam melalui perluasan dan penciptaan rantai kegiatan dari hulu sampai hilir secara berkelanjutan. 2. Koridor Ekonomi Indonesia diarahkan pada pembangunan ekonomi yang beragam dan inklusif, dan dihubungkan dengan wilayah-wilayah lain di luar koridor ekonomi, agar semua wilayah di Indonesia dapat berkembang sesuai dengan potensi dan keunggulan masing-masing wilayah. 3. Koridor Ekonomi Indonesia menekankan pada sinergi pembangunan sektoral dan wilayah untuk meningkatkan keunggulan komparatif dan kompetitif secara nasional, regional maupun global. 4. Koridor Ekonomi Indonesia menekankan pembangunan konektivitas yang terintegrasi antara system transportasi, logistic, serta komunikasi dan informasi untuk membuka akses daerah. 5. Koridor Ekonomi Indonesia akan didukung dengan pemberian insentif fiscal dan non-fiscal, kemudahan peraturan, perijinan dan pelayanan publik dari Pemerintah Pusat maupun Daerah.

Penguatan Konektivitas Nasional


Konektivitas Nasional merupakan pengintegrasian 4 (empat) elemen kebijakan nasional yang terdiri dari Sistem Logistik Nasional (Sislognas), Sistem Transportasi Nasional (Sistranas), Pengembangan wilayah (RPJMN/RTRWN), Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK/ICT). Upaya ini perlu dilakukan agar dapat diwujudkan konektivitas nasional yang efektif, efisien, dan terpadu. Sebagaimana diketahui, konektivitas nasional Indonesia merupakan bagian dari konektivitas global. Oleh karena itu, perwujudan penguatan konektivitas nasional perlu mempertimbangkan keterhubungan Indonesia dengan dengan pusat-pusat perekonomian regional dan dunia (global) dalam rangka meningkatkan daya saing nasional. Hal ini sangat penting dilakukan guna memaksimalkan keuntungan dari keterhubungan regional dan global/internasional. Konektivitas Nasional menyangkut kapasitas dan kapabilitas suatu bangsa dalam mengelola mobilitas yang mencakup 5 (lima) unsur sebagai berikut: 1. Personel/penumpang, yang menyangkut pengelolaan lalu lintas manusia di, dari dan ke wilayah. 2. Material/barang abiotik (physical and chemical materials) yang menyangkut mobilitas komoditi industri dan hasil industri. 3. Material/unsur biotik/species, yang mencakup lalu lintas unsur mahluk hidup di luar manusia seperti ternak, Bio Toxins, Veral, Serum, Verum, Seeds, BioPlasma, BioGen, Bioweapon. 4. Jasa dan Keuangan, yang menyangkut mobilitas teknologi, sumber daya manusia dan modal pembangunan bagi wilayah.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 29

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

5. Informasi, yang menyangkut mobilitas informasi untuk kepentingan pembangunan wilayah yang saat ini sangat terkait dengan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi. Peningkatan pengelolaan mobilitas terhadap lima unsur tersebut diatas akan meningkatkan kemampuan nasional dalam mempercepat dan memperluas pembangunan dan mewujudkan pertumbuhan yang berkualitas sesuai amanat UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 2025. Total panjang garis pantai Indonesia seluas 54.716 kilometer yang terbentang sepanjang Samudera India, Selat Malaka, Laut Cina Selatan, Laut Jawa, Laut Sulawesi, Laut Maluku, Samudera Pasifik, Laut Arafura, Laut Timor, dan di wilayah kecil lainnya. Melekat dengan Kepulauan Indonesia terdapat beberapa alur laut yang berbobot strategis ekonomi dan militer global, yaitu Selat Malaka (yang merupakan SLoC), Selat Sunda (ALKI 1), Selat Lombok dan Selat Makassar (ALKI 2), dan Selat Ombai Wetar (ALKI 3). Sebagian besar pelayaran utama dunia melewati dan memanfaatkan alur-alur tersebut sebagi jalur pelayarannya. MP3EI mengedepankan upaya memaksimalkan pemanfaatan SLoC maupun ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia) tersebut di atas. Indonesia bisa meraih banyak keuntungan dari modalitas maritim ini untuk mengakselerasi pertumbuhan di berbagai kawasan di Indonesia (khususnya Kawasan Timur Indonesia), membangun daya saing maritim, serta meningkatkan ketahanan dan kedaulatan ekonomi nasional. Untuk memperoleh manfaat dari posisi strategis nasional, upaya Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia perlu memanfaatkan keberadaan SLoC dan ALKI sebagai jalur laut bagi pelayaran internasional. Dalam rangka penguatan konektivitas nasional yang memperhatikan posisi geostrategis regional dan global, perlu ditetapkan pintu gerbang konektivitas global yang memanfaatkan secara optimal keberadaan SLoC dan ALKI tersebut di atas sebagai modalitas utama percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia. Konsepsi tersebut akan menjadi tulang-punggung yang membentuk postur konektivitas nasional dan sekaligus diharapkan berfungsi menjadi instrumen pendorong dan penarik keseimbangan ekonomi wilayah, yang tidak hanya dapat mendorong kegiatan ekonomi yang lebih merata ke seluruh wilayah Indonesia, tetapi dapat juga menciptakan membangun kemandirian dan daya saing ekonomi nasional yang solid.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 30

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 5. Konsep Gerbang Pelabuhan dan Bandar Udara Internasional di

Masa Depan
Sumber : MP3EI, 2014

Kerangka Strategis dan Kebijakan Penguatan Konektivitas


Maksud dan tujuan Penguatan Konektivitas Nasional adalah sebagai berikut: 1. Menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi utama untuk memaksimalkan pertumbuhan berdasarkan prinsip keterpaduan, bukan keseragaman, melalui inter-modal supply chains systems. 2. Memperluas pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan aksesibilitas dari pusatpusat pertumbuhan ekonomi ke wilayah belakangnya (hinterland). 3. Menyebarkan manfaat pembangunan secara luas (pertumbuhan yang inklusif dan berkeadilan) melalui peningkatan konektivitas dan pelayanan dasar ke daerah tertinggal, terpencil dan perbatasan dalam rangka pemerataan pembangunan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu diintegrasikan beberapa komponen konektivitas yang saling berhubungan kedalam satu perencanaan terpadu. Beberapa komponen dimaksud merupakan pembentuk postur konektivitas secara nasional (Gambar 2.3), yang meliputi: (a) Sistem Logistik Nasional (SISLOGNAS); (b) Sistem Transportasi Nasional (SISTRANAS); (c) Pengembangan Wilayah (RPJMN dan RTRWN); (d) Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK/ICT). Rencana dari masingmasing komponen tersebut telah selesai disusun, namun dilakukan secara terpisah. Oleh karena itu, Penguatan Konektivitas Nasional berupaya untuk mengintegrasikan keempat komponen tersebut.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 31

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 6. Komponen Konektivitas Sumber : MP3EI, 2014

Gambar 7. Visi Konektivitas Nasional


Sumber : MP3EI, 2014
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 32

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Hasil dari pengintegrasian keempat komponen konektivitas nasional tersebut kemudian dirumuskan visi konektivitas nasional yaitu TERINTEGRASI SECARA LOKAL, TERHUBUNG SECARA GLOBAL (LOCALLY INTEGRATED, GLOBALLY CONNECTED). Yang dimaksud Locally Integrated adalah pengintegrasian sistem konektivitas untuk mendukung perpindahan komoditas, yaitu barang, jasa, dan informasi secara efektif dan efisien dalam wilayah NKRI. Oleh karena itu, diperlukan integrasi simpul dan jaringan transportasi, pelayanan inter-moda tansportasi, komunikasi dan informasi serta logistik. Simpul-simpul transportasi (pelabuhan, terminal, stasiun, depo, pusat distribusi dan kawasan pergudangan serta bandara) perlu diintegrasikan dengan jaringan transportasi dan pelayanan sarana inter-moda transportasi yang terhubung secara efisien dan efektif. Jaringan komunikasi dan informasi juga perlu diintegrasikan untuk mendukung kelancaran arus informasi terutama untuk kegiatan perdagangan, keuangan dan kegiatan perekonomian lainnya berbasis elektronik. Selain itu, sistem tata kelola arus barang, arus informasi dan arus keuangan harus dapat dilakukan secara efektif dan efisien, tepat waktu, serta dapat dipantau melalui jaringan informasi dan komunikasi (virtual) mulai dari proses pengadaan, penyimpanan/ pergudangan, transportasi, distribusi, dan penghantaran barang sesuai dengan jenis, kualitas, jumlah, waktu dan tempat yang dikehendaki produsen dan konsumen, mulai dari titik asal (origin) sampai dengan titik tujuan (destination). Visi ini mencerminkan bahwa penguatan konektivitas nasional dapat menyatukan seluruh wilayah Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara inklusif dan berkeadilan serta dapat mendorong pemerataan antar daerah. Sedangkan yang dimaksud globally connected adalah sistem konektivitas nasional yang efektif dan efisien yang terhubung dan memiliki peran kompetitif dengan sistem konektivitas global melalui jaringan pintu internasional pada pelabuhan dan bandara (international gateway/exchange) termasuk fasilitas custom dan trade/industry facilitation. Efektivitas dan efisiensi sistem konektivitas nasional dan keterhubungannya dengan konektivitas global akan menjadi tujuan utama untuk mencapai visi tersebut. Untuk mewujudkan visi tersebut diperlukan penguatan konektivitas secara terintegrasi antara pusat-pusat pertumbuhan dalam koridor ekonomi dan juga antar koridor ekonomi, serta keterhubungan secarainternasional terutama untuk memperlancar perdagangan internasional maupun sebagai pintu masuk bagi para wisatawan mancanegara. Dalam pelaksanaannya, perlu diperhatikan beberapa prinsip utama sebagai berikut: (1) meningkatkan kelancaran arus barang, jasa dan informasi, (2) menurunkan biaya logistik, (3) mengurangi ekonomi biaya tinggi, (4) mewujudkan akses yang merata di seluruh wilayah, dan (5) mewujudkan sinergi antar pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 33

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 8. Kerangka Kerja Konektivitas Nasional


Sumber : MP3EI, 2014

Fokus Penguatan Konektivitas Nasional untuk mendukung percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi indonesia adalah sebagai berikut:
Meningkatkan dan membangun jalan/pelayaran lintas di dalam koridor. Meningkatkan dan membangun sarana dan prasarana perkeretaapian penumpang dan barang Meningkatkan jalan akses lokal antara pusat-pusat pertumbuhan dengan fasilitas pendukung (pelabuhan, energi) dan dengan wilayah belakangnya, termasuk wilayah-wilayah non koridor ekonomi. Merevitalisasi angkutan penyeberangan, pelabuhan lokal serta optimalisasi pelayaran perintis dan mekanisme PSO Meningkatkan pelayanan angkutan udara dan penerbangan perintis Pembangunan jaringan ekstension backbone hingga ke pusat pertumbuhan dan pusat kegiatan utama Pemerataan akses infrastruktur hingga ke pusat pertumbuhan dan pusat kegiatan utama beserta penguatan jaringan backhaul Pengembangan jaringan broadband terutama fixed broadband Pengalokasian spektrum frekuensi radio yang memadai Implementasi infrastruktur sharing termasuk untuk infrastruktur pasif (menara, pipa, tiang, right of way) dengan operator non-telekomunikasi Penggunaan green technology equipment untuk mendukung penyediaan listrik di wilayah non komersial Pembangunan Nasional/Nusantara Internet Exchange di pusat-pusat pertumbuhan

KONEKTIVITAS INTRA-KORIDOR EKONOMI

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 34

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

KONEKTIVITAS ANTRA-KORIDOR EKONOMI

Memperlancar arus pengiriman barang dan jasa secara efisien dan efektif antar-koridor ekonomi untuk daya saing regional dan global Menurunkan biaya logistik dan ekonomi biaya tinggi pengiriman barang dan jasa antar koridor ekonomi Penetapan dan peningkatan kapasitas beberapa pelabuhan dan bandara utama sebagai pusat koleksi dan distribusi dengan menerapkan manajemen logistik yang terintegrasi (integrated logistic port management). Pengembangan interkoneksi antara pelabuhan utama (pusat koleksi dan distribusi) dengan pelabuhan lokal dan pelabuhan hub internasional Pengintegrasian multi moda backbone (serat optik, satelit, microwave) Penguatan infrastruktur backbone serat optik: pembangunan di Koridor Ekonomi Kalimantan, Koridor Ekonomi Sulawesi dan Koridor Ekonomi Papua Kepulauan Maluku, dan pengintegrasian dengan pelayanan di koridor ekonomi wilayah barat Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk memfasilitasi perdagangan dan pengembangan sistem inaportnet pada pelabuhan regional

KONEKTIVITAS INTERNASIONAL

Menyiapkan dan menetapkan pelabuhan dan bandara sebagai hub internasional di Kawasan Barat dan Timur Indonesia Optimalisasi pengoperasian sistem National Single Window (NSW) di pelabuhan dan bandara yang berfungsi sebagai hub internasional melalui peningkatan pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam rangka penerapan Customs Advance Trade System (CATS) dan NSW serta terkoneksinya sistem jaringan logistik nasional (national supply chain) dengan sistem jaringan logistik ASEAN (ASEAN supply chain) dan sistem jaringan logistik global (global supply chain) pada pelabuhan dan bandara internasional. Peningkatan efisiensi dan produktivitas operasional pelabuhan dan bandara internasional dengan menerapkan sistem manajemen logistik yang terintegrasi (integrated logistic port management system). Membuka link/international gateway baru ke luar negeri sebagai alternatif link yang ada Pembangunan international exchange di pusat-pusat pertumbuhan Mempersiapkan diri dalam peningkatan pelayanan sarana dan prasarana konektivitas regional dan global untuk mencapai target integrasi logistik ASEAN pada 2013, integrasi pasar ASEAN pada 2015, dan integrasi pasar global pada 2020.

Pada tataran regional dan global terdapat perkembangan kerjasama lintas batas yang perlu diperhatikan terutama adalah komitmen kerjasama pembangunan di tingkat ASEAN dan APEC. Indonesia perlu mempersiapkan diri mencapai target integrasi bidang logistik ASEAN pada tahun 2013 dan integrasi pasar tunggal ASEAN tahun 2015, sedangkan dalam konteks global WTO perlu mempersiapkan diri menghadapi integrasi pasar bebas global tahun 2020. Mencermati ketertinggalan Indonesia saat ini, perkuatan konektivitas nasional akan memastikan terintegrasinya Sistem Logistik Nasional secara domestik, terhubungnya dengan pusat-pusat perekonomian regional, ASEAN dan dunia (global) dalam rangka meningkatkan daya saing nasional. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memaksimalkan keuntungan dari keterhubungan regional dan global (regionally and globally connected). Salah satu dari upaya tersebut, perkuatan konektivitas nasional perlu diintegrasikan dengan perkembangan kerjasama pembangunan ditingkat ASEAN yang memiliki tujuan: Memfasilitasi terbentuknya aglomerasi ekonomi dan integrasi jaringan produksi; Penguatan perdagangan regional antar negara ASEAN; Penguatan daya tarik investasi dan pengurangan kesenjangan pembangunan antar anggota ASEAN dan antar ASEAN dengan negara-negara di dunia.

Upaya di atas dilakukan melalui penguatan jaringan infrastruktur, komunikasi, dan pergerakan komoditas (barang, jasa, dan informasi) secara efektif dan efisien. Hal ini merupakan bagian dari konektivitas internasional.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 35

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Elemen-elemen utama penguatan konektivitas ASEAN terdiri dari: 1. Konektivitas Fisik (Physical Connectivity) Transportasi Teknologi, Informasi dan Komunikasi Energi 2. Konektivitas Kelembagaan (Institutional Connectivity) Fasilitasi dan liberalisasi perdagangan Fasilitasi dan liberalisasi perdagangan investasi dan jasa Kerjasama yang saling menguntungkan Kerjasama transportasi regional Prosedur lintas perbatasan Program pemberdayaan kapasitas 3. Konektivitas Sosial Budaya (People-to-People Connectivity) Pendidikan dan budaya Pariwisata Pelaksanaan integrasi konektivitas nasional dengan konektivitas ASEAN perlu dilakukan dengan semangat kerjasama pembangunan yang mengedepankan prinsip saling menguntungkan antar negara-negara ASEAN.

Koridor Ekonomi Sumatera


Tema Pembangunan: Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional Pusat Ekonomi: Pangkal Pinang Padang Bandar Lampung Bengkulu Serang Banda Aceh Medan Pekanbaru Jambi Palembang Tanjungpinang

Terdiri dari 11 Kegiatan Ekonomi Utama: Kelapa Sawit Karet Batu Bara Perkapalan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 36

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Besi Baja Kawasan Strategis Nasional (KSN) Selat Sunda

Gambar 9. Koridor Ekonomi Sumatera


Sumber : MP3EI, 2014

Overview Ekonomi Sumatera


Koridor Ekonomi Sumatera mempunyai tema Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional. Secara geostrategis, Sumatera diharapkan menjadi Gerbang ekonomi nasional ke Pasar Eropa, Afrika, Asia Selatan, Asia Timur, serta Australia. Secara umum, Koridor Ekonomi Sumatera berkembang dengan baik di bidang ekonomi dan sosial dengan kegiatan ekonomi utama seperti perkebunan kelapa sawit, karet serta batubara. Namun demikian, Koridor Ekonomi Sumatera juga memiliki beberapa hal yang harus dibenahi, antara lain:

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 37

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Adanya perbedaan pendapatan yang signifikan di dalam koridor, baik antar perkotaan dan perdesaan ataupun antar provinsi-provinsi yang ada di dalam koridor; Pertumbuhan kegiatan ekonomi utama minyak dan gas bumi (share 20 persen dari PDRB koridor) yang sangat rendah dengan cadangan yang semakin menipis; Investasi yang menurun dalam beberapa tahun terakhir; Infrastruktur dasar yang kurang memadai untuk pengembangan industri, antara lain jalan yang sempit dan rusak, rel kereta api yang sudah rusak dan tua, pelabuhan laut yang kurang efisien serta kurangnya tenaga listrik yang dapat mendukung industri.

Di dalam strategi pembangunan ekonominya, Koridor Ekonomi Sumatera berfokus pada tiga kegiatan ekonomi utama, yaitu kelapa sawit, karet, serta batubara yang memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi mesin pertumbuhan ekonomi koridor ini. Selain itu, kegiatan ekonomi utama pengolahan besi baja yang terkonsentrasi di Banten juga diharapkan menjadi salah satu lokomotif pertumbuhan koridor ini, terutama setelah adanya upaya pembangunan Jembatan Selat Sunda.

Sawit
Kegiatan ekonomi utama kelapa sawit di Sumatera memegang peranan penting bagi suplai kelapa sawit di Indonesia dan dunia. Indonesia adalah produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia sejak 2007, menyusul Malaysia yang sebelumnya adalah produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Kelapa sawit adalah sumber minyak nabati terbesar yang dibutuhkan oleh banyak industri di dunia. Di samping itu, permintaan kelapa sawit dunia terus mengalami pertumbuhan sebesar 5 persen per tahun. Pemenuhan permintaan kelapa sawit dunia didominasi oleh produksi Indonesia. Indonesia memproduksi sekitar 43 persen dari total produksi minyak mentah sawit (Crude Palm Oil/CPO) di dunia. Pertumbuhan produksi kelapa sawit di Indonesia yang sebesar 7,8 persen per tahun juga lebih baik dibanding Malaysia yang sebesar 4,2 persen per tahun. Di Sumatera, kegiatan ekonomi utama kelapa sawit memberikan kontribusi ekonomi yang besar. Dimana 70 persen lahan penghasil kelapa sawit di Indonesia berada di Sumatera dan membuka lapangan pekerjaan yang luas. Sekitar 42 persen lahan kelapa sawit dimiliki oleh petani kecil. Perkebunan: Di tahun 2009, Sumatera memiliki sekitar lima juta hektar perkebunan kelapa sawit, di mana 75 persen merupakan perkebunan yang sudah dewasa, sedangkan sisanya merupakan perkebunan yang masih muda. Namun demikian, di luar pertumbuhan alami dari kelapa sawit ini, peluang peningkatan produksi sawit melalui peningkatan luas perkebunan kelapa sawit akan sangat terbatas karena masalah lingkungan. Di samping peningkatan area penanaman, hal lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan produksi kelapa sawit adalah dengan meningkatkan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 38

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

produktivitas CPO dari perkebunan. Indonesia saat ini memiliki produktivitas 3,8 Ton/Ha, yang masih jauh di bawah produktivitas Malaysia 4,6 Ton/Ha dan masih sangat jauh dibandingkan dengan potensi produktivitas yang dapat dihasilkan (7 Ton/Ha). Rendahnya produktivitas yang terjadi pada pengusaha kecil kelapa sawit disebabkan oleh tiga hal: Penggunaan bibit berkualitas rendah. Riset menunjukkan bahwa penggunaan bibit kualitas tinggi dapat meningkatkan hasil sampai 47 persen dari keadaan saat ini; Penggunaan pupuk yang sedikit karena mahalnya harga pupuk; Waktu antar Tandan Buah Segar (TBS) ke penggilingan yang lama (di atas 48 jam) membuat menurunnya produktivitas CPO yang dihasilkan.

Penggilingan: Hal yang perlu diperbaiki dari rantai nilai ini adalah akses yang kurang memadai dari perkebunan kelapa sawit ke tempat penggilingan. Kurang memadainya akses ini menjadikan biaya transportasi yang tinggi, waktu tempuh yang lama, dan produktivitas yang rendah. Pembangunan akses ke area penggilingan ini merupakan salah satu hal utama untuk peningkatan produksi minyak kelapa sawit. Selain itu, kurangnya kapasitas pelabuhan laut disertai tidak adanya fasilitas tangki penimbunan mengakibatkan waktu tunggu yang lama dan berakibat pada biaya transportasi yang tinggi. Penyulingan: Penyulingan akan mengubah CPO dari penggilingan menjadi produk akhir. Pada tahun 2008, Indonesia diestimasikan memiliki kapasitas penyulingan sebesar 18-22 juta ton CPO. Kapasitas ini mencukupi untuk mengolah seluruh CPO yang diproduksi. Dengan berlebihnya kapasitas yang ada saat ini (50 persen utilisasi), rantai nilai penyulingan mempunyai margin yang rendah (USD 10/ton) jika dibandingkan dengan rantai nilai perkebunan (sekitar USD 350/ton). Hal ini yang membuat kurang menariknya pembangunan rantai nilai ini bagi investor. Hilir kelapa sawit: Industri hilir utama dalam mata rantai industri kelapa sawit antara lain oleo kimia, dan biodiesel. Seperti halnya rantai nilai penyulingan, bagian hilir kelapa sawit ini juga mempunyai kapasitas yang kurang memadai. Hal ini membuat rendahnya margin dari rantai nilai tersebut. Namun demikian, pengembangan industri hilir sangat dibutuhkan untuk mempertahankan posisi strategis sebagai penghasil hulu sampai hilir, sehingga dapat menjual produk yang bernilai tambah tinggi dengan harga bersaing. Meskipun bagian hilir dari rantai nilai kegiatan ekonomi utama ini kurang menarik karena margin yang rendah, bagian hilir tetap menjadi penting dan perlu menjadi perhatian karena dapat menyerap banyak produk hulu yang ber-margin tinggi, seperti misalnya dengan diversifikasi produk hilir kelapa sawit.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 39

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Regulasi dan Kebijakan Untuk melaksanakan strategi pengembangan kelapa sawit tersebut, ada beberapa hal terkait regulasi yang harus dilakukan, antara lain: Peningkatan kepastian tata ruang untuk pengembangan kegiatan hulu kelapa sawit (perkebunan dan penggilingan/pabrik kelapa sawit (PKS)); Perbaikan regulasi, insentif, serta disinsentif untuk pengembangan pasar hilir industri kelapa sawit.

Konektivitas (infrastruktur) Pengembangan kegiatan ekonomi utama kelapa sawit juga memerlukan dukungan infrastruktur yang meliputi: Peningkatan kualitas jalan (lebar jalan dan kekuatan tekanan jalan) sepanjang perkebunan menuju penggilingan kelapa sawit dan kemudian ke kawasan industri maupun pelabuhan yang perlu disesuaikan dengan beban lalu lintas angkutan barang. Tingkat produktivitas CPO sangat bergantung pada waktu tempuh dari perkebunan ke penggilingan, sebab kualitas TBS (Fresh Fruit BrunchFFB) akan menurun dalam 48 jam setelah pemetikan; Peningkatan kapasitas dan kualitas rel kereta api di beberapa lokasi untuk mengangkut CPO dari penggilingan sampai ke pelabuhan; Peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan pelabuhan untuk mengangkut produksi CPO. Saat ini terjadi kepadatan di pelabuhan sehingga menyebabkan waktu tunggu yang lama (3 - 4 hari).

SDM dan IPTEK Selain kebutuhan perbaikan regulasi dan dukungan infrastruktur, pengembangan kegiatan ekonomi utama kelapa sawit juga perlu dukungan terkait pengembangan SDM dan Iptek , yaitu: Peningkatan riset untuk memproduksi bibit sawit kualitas unggul dalam rangka peningkatan produktivitas kelapa sawit; Penyediaan bantuan keuangan, pendidikan dan pelatihan, terutama untuk pengusaha kecil; Pembentukan pusat penelitian dan pengendalian sistem pengelolaan sawit nasional.

Karet
Indonesia merupakan negara kedua penghasil karet alami di dunia (sekitar 28 persen dari produksi karet dunia di tahun 2010), sedikit di belakang Thailand (sekitar 30 persen). Di masa depan, permintaan akan karet alami dan karet sintetik masih cukup signifikan, karena didorong oleh pertumbuhan industri otomotif yang tentunya memerlukan ban yang berbahan baku karet sintetik dan karet alami. Harga karet sintetik yang terbuat dari minyak bumi akan sangat berfluktuasi terhadap perubahan harga minyak dunia. Demikian pula dengan harga karet alami yang akan tergantung pada harga minyak dunia oleh karena karet alami dan karet sintetik adalah barang yang saling melengkapi (complementary goods). Terlebih dengan penggunaan minyak bumi sebagai sumber energi untuk pengolahan kedua jenis karet tersebut, maka tentunya harga karet alami dan karet sintetik sangat tergantung dengan kondisi harga minyak dunia.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 40

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Dengan semakin meningkatnya industri otomotif di kawasan Asia, dan kawasan lain di dunia diharapkan hal ini juga meningkatkan permintaan akan karet alami. Dalam produksi karet mentah dari perkebunan, Sumatera adalah produsen terbesar di Indonesia dan masih memiliki peluang peningkatan produktivitas. Koridor Ekonomi Sumatera menghasilkan sekitar 65 persen dari produksi karet nasional. Perkebunan: Karet alam berasal dari tanaman Hevea brasiliensis yang ditanam di wilayah tropis dan subtropics dengan curah hujan sedang sampai tinggi. Sebagian besar produksi karet dihasilkan oleh pengusaha kecil (sekitar 80 persen dari total produksi nasional). Perusahaan swasta dan pemerintah masing-masing menghasilkan produksi sekitar 10 persen dari total produksi nasional. Sebagian besar produsen yang merupakan pengusaha kecil rata-rata memiliki lahan yang kecil dan masih menggunakan cara berkebun secara tradisional. Hal ini menyebabkan rendahnya produktivitas kebun yang diolah oleh pengusaha kecil. Seperti yang terlihat pada gambar, bahwa perkebunan milik pengusaha kecil memiliki produktivitas 30 persen lebih rendah dari perkebunan swasta besar/BUMN. Hal ini mempunyai dampak pada profitabilitas dari rantai nilai perkebunan secara keseluruhan. Indonesia memiliki produktivitas karet yang lebih rendah yaitu sekitar 50 persen dari produktivitas karet India. Bahkan jika kita membandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, Indonesia memiliki produktivitas lebih rendah sekitar 30-40 persen dibandingkan Thailand, Vietnam, atau Malaysia. Di samping itu, peran pengusaha kecil di negara-negara lain lebih besar daripada Indonesia. Produktivitas perkebunan karet yang rendah di Indonesia disebabkan oleh kualitas bibit yang rendah, pemanfaatan lahan perkebunan yang tidak optimal, dan pemeliharaan tanaman yang buruk. Kualitas bibit yang rendah menjadi masalah utama untuk perkebunan di Koridor Ekonomi Sumatera, ditunjukkan dengan rentang produktif tanaman karet yang kurang dari 30 tahun. Maka perbaikan utama yang dapat dilakukan adalah penanaman kembali dengan bibit unggul berproduktivitas lebih tinggi. Di samping itu, pada saat penanaman kembali dilakukan pengaturan jarak tanam yang optimal. Biasanya para petani atau pengusaha perkebunan perlu menunggu selama 6 - 7 tahun hingga tanaman bisa berproduksi. Namun kini perkebunan besar sudah menggunakan bibit unggul yang siap produksi setelah berusia 3,5 tahun. Di samping itu, untuk petani rakyat, pada 2 tahun pertama dapat dilakukan tumpang sari dengan tanaman pangan sehingga dapat menambah pendapatannya. Diharapkan hal ini dapat meningkatkan daya tarik untuk berinvestasi di perkebunan karet. Pengolahan: Perkebunan besar (14 persen dari total luas kebun karet di Indonesia) mengolah (menggumpalkan, membersihkan dan mengeringkan) getah dan bekuan menjadi karet olahan (kering), serta lateks menjadi lateks pekat. Rantai nilai pengolahan merupakan bagian yang penting untuk kegiatan ekonomi utama karet ini. Masalah di rantai nilai ini adalah adanya pihak-pihak perantara yang mengumpulkan hasil-hasil dari pengusaha kecil perkebunan karet. Adanya
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 41

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

perantara ini membuat harga yang diterima petani karet menjadi rendah. Di Indonesia, petani karet hanya mendapatkan sekitar 50 - 60 persen dari harga jual keseluruhan, sedangkan di Thailand dan Malaysia mencapai sekitar 90 persen. Sebagai kompensasinya, pengusaha kecil berusaha meningkatkan keuntungan dengan mencampurkannya karet murni dengan bahan lain untuk meningkatkan beratnya meskipun hal ini akan menurunkan kualitas karet olahan tersebut. Disamping itu, pembenahan proses pengumpulan karet yang tersebar di Koridor Ekonomi Sumatera, juga harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas karet sehingga akan meningkatkan daya tarik investasi dalam rantai industri hilir karet. Industri Hilir: Saat ini, hanya 15 persen dari produksi hulu dikonsumsi oleh industri hilir di Indonesia dan sisanya 85 persen dari karet alami merupakan komoditi ekspor. Karet alam dan karet sintetik digunakan sebagai bahan baku ban dengan tingkat kandungan karetnya antara 40-60 persen, dan ditambah berbagai bahan lain. Hasil industry hilir karet antara lain sol sepatu, vulkanisir ban, barang karet untuk industri. Sedangkan lateks pekat dapat dijadikan sebagai bahan baku sarung tangan, kondom, benang karet, balon, busa bantal dan kasur, dan lain-lain. Penggunaan karet alami di Indonesia didominasi oleh industri ban dengan 61 persen dari penggunaan karet di industri hilir dan sisanya dipakai oleh industri sarung tangan dan sepatu. Hal ini selaras dengan penggunaan karet alami di industri hilir dunia. Potensi industri ban masih sangat signifikan, hal ini ditunjukan dengan ekspor ban yang tumbuh rata-rata 22 persen setiap tahunnya dan cukupnya suplai bahan mentah, sehingga industri ban Indonesia mempunyai keuntungan kompetitif. Regulasi dan Kebijakan Berdasarkan berbagai analisis di atas, terdapat fokus utama terkait regulasi dan kebijakan dalam pengembangan kegiatan ekonomi utama karet, yaitu: Melakukan peninjauan kebijakan pemerintah tentang jenis bahan olah dan produk yang tidak boleh diekspor (selama ini diatur melalui Peraturan Menteri Perdagangan No. 1 Tahun 2007); Meningkatkan efisiensi rantai nilai pengolahan dan pemasaran dengan melaksanakan secara efektif Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Perkebunan dan aturan pelaksanaannya (Peraturan Menteri Pertanian No. 38 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengolahan dan Pemasaran Bahan Olah Karet dan Peraturan Menteri Perdagangan No. 53 Tahun 2009 tentang Pengawasan Mutu Bahan Olah Komoditi Ekspor Standar Indonesian Rubber yang Diperdagangkan); Meningkatkan produktivitas hulu (perkebunan) perkebunan karet rakyat dengan melakukan penanaman kembali peremajaan tanaman karet rakyat secara besar-besaran dan bertahap serta terprogram, penyediaan bantuan subsidi bunga kredit bank, penyediaan kualitas bibit yang unggul disertai pemberian insentif yang mendukung penanaman kembali, penyuluhan budidaya dan teknologi pasca panen karet (penyadapan, penggunaan mengkok sadap, pisau sadap, pelindung hujan, bahan penggumpal dan wadah penggumpalan)
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 42

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

yang memadai; serta bantuan Badan Pertanahan Nasional (BPN) melakukan pendataan kepemilikan lahan dan pemberian sertifikat lahan. Menyusun strategi hilirisasi industri karet dengan memperhatikan incentivedisincentive, Domestic Market Obligation (DMO), jenis industri dan ketersediaan bahan baku dan bahan bantu/penolong yang dapat memperkuat daya saing industri hilir karet; Menyediakan kemudahan bagi investor untuk melakukan investasi di sektor industri hilir karet dengan penyediaan informasi disertai proses dan prosedur investasi yang jelas dan terukur.

Konektivitas (infrastruktur) Untuk dapat mendukung strategi umum pengembangan karet tersebut, ada beberapa infrastruktur dasar yang harus dibenahi, yaitu: Pengembangan kapasitas pelabuhan untuk mendukung industri karet, baik hulu maupun hilir dengan membuat waktu tunggu di pelabuhan yang lebih efisien. Hasil produksi karet membutuhkan pelabuhan sebagai pintu gerbang ekspor maupun konsumsi dalam negeri; Penambahan kapasitas listrik yang saat ini masih dirasakan kurang memadai untuk mendukung industry karet di Sumatera; Pengembangan jaringan logistik darat antara lokasi perkebunan, sentra pengolahan dan akses ke pelabuhan.

SDM dan IPTEK Pengembangan kegiatan ekonomi utama karet memerlukan dukungan kebijakan terkait SDM dan Iptek pengembangan yang antara lain: Membentuk badan karet yang dapat berguna sebagai pusat riset dan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas produk bahan olah karet sehingga terjadi efisiensi pengolahan karet selanjutnya dari para pedagang dan perantara; Peningkatan SDM melalui pendidikan terkait penelitian pengembangan karet.

Batubara
Secara umum, batubara merupakan kegiatan ekonomi utama yang sangat menarik di Indonesia karena kuatnya permintaan dari Asia Pasifik serta permintaan dalam negeri yang bertumbuh pesat. Indonesia merupakan negara yang kaya akan batubara dan pengekspor batubara termal terbesar di dunia (sekitar 26 persen dari ekspor dunia) disusul oleh Australia dengan 19 persen dari ekspor dunia. Dari total cadangan sumber daya batubara (104,8 miliar ton) di Indonesia, sebesar 52,4 miliar ton berada di Sumatera, dan sekitar 90 persen dari cadangan di Sumatera tersebut berada di Sumatera Selatan. Dengan produksi batubara sekitar 200 juta ton/tahun, Indonesia memiliki cadangan batubara untuk jangka waktu panjang. Meskipun Sumatera memiliki cadangan batubara yang sangat besar, namun produksi batubara di Sumatera masih sangat rendah yaitu sekitar 20 juta ton per
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 43

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

tahun atau sekitar 10 persen dari total produksi batubara di Indonesia. Hal ini disebabkan salah satunya oleh karena dari sepuluh perusahaan produsen batubara terbesar di Indonesia, hanya satu perusahaan yang mempunyai lahan olahan yang besar di Sumatera. Namun demikian, kegiatan ekonomi utama batubara di Koridor Ekonomi Sumatera ini memiliki beberapa tantangan yang membuat produksi di Koridor Ekonomi Sumatera rendah: 1. Sebagian besar pertambangan batubara berada di tengah pulau, jauh dari pelabuhan laut dan garis pantai. Hal ini membuat transportasi ke pelabuhan menjadi tidak efisien mengingat kondisi infrastruktur transportasi darat saat ini yang tidak cukup baik. Sehingga hal ini mengakibatkan biaya transportasi untuk tambang-tambang di tengah pulau semakin tinggi; 2. Rata-rata cadangan batubara di Sumatera memiliki kualitas yang lebih rendah (Calorie Value-CV rendah) dibandingkan dengan batubara Kalimantan. Jumlah cadangan batubara CV rendah di Sumatera mencapai 47 persen, sementara di Kalimantan hanya memiliki 5 persen; 3. Infrastruktur dasar pendukung pertambangan batubara di Koridor Ekonomi Sumatera masih kurang memadai. Jaringan rel kereta api pengangkut batubara di Sumatera sangat terbatas. Transportasi jalan raya yang digunakan angkutan batubara menjadi mudah rusak sehingga akan mempersulit angkutan batubara. Selain itu, kapasitas pelabuhan yang terbatas juga menjadi bottleneck untuk pengembangan industri batubara; 4. Disamping itu, sulitnya akuisisi lahan, rendahnya kualitas sumber daya manusia, serta kebijakan pemerintah yang kurang jelas mengenai penggunaan batubara juga merupakan tantangan yang harus dihadapi. Regulasi dan Kebijakan Untuk menjamin pengembangan produksi batubara lebih optimal, diperlukan dukungan regulasi ataupun kebijakan, seperti: Pengaturan kebijakan batubara sebagai bahan bakar utama untuk tenaga listrik di Sumatera. Diestimasi sekitar 52 persen bahan bakar untuk pembangkit listrik di Sumatera akan menggunakan batubara pada tahun 2020. Hal ini akan membuat ketertarikan para investor untuk melakukan kegiatan penambangan batubara; Peningkatan utilisasi dari batubara. Batubara yang digali di Sumatera sebaiknya tidak langsung diekspor sebagai komoditas mentah, tetapi diolah menjadi produk bernilai tambah lebih tinggi, seperti konversi listrik (PLTU mulut tambang), upgraded coal, atau produk petrokimia. PLTU mulut tambang patut dipertimbangkan karena lebih efisien dan tidak ada biaya pengangkutan; Penerbitan regulasi mengenai kebijakan yang lebih operasional dalam pemanfaatan batubara CV rendah untuk pengadaan listrik nasional dan jika dimungkinkan dilakukan penerapan metoda penunjukan langsung bagi perusahaan batubara yang mampu memasok batubara untuk PLTU mulut

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 44

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

tambang selama minimal 30 tahun dan berminat memanfaatkannya untuk pembangkit tenaga listrik; Percepatan penetapan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk dapat menentukan Harga Patokan Batubara (HPB) secara berkala sesuai lokasi dan nilai kalorinya; Standardisasi metoda pengukuran dan pelaporan besaran produksi (hasil tambang), alokasi ekspor dan DMO untuk penambangan batubara yang mendapatkan Izin Usaha Penambangan (IUP) dari Kementerian ESDM maupun pemerintah daerah; Penguatan regulasi dan kebijakan pertanahan untuk menyelesaikan persoalan kompensasi tanah; Penertiban penambangan ilegal tanpa izin (PETI -Illegal Mining).

Konektivitas (infrastruktur) Terkait dengan konektivitas (infrastruktur), maka ada beberapa strategi utama yang diperlukan yaitu: Penambangan batubara di wilayah Sumatera Selatan bagian tengah memerlukan infrastruktur rel kereta api yang dapat digunakan untuk mengangkut batubara, mengingat pengangkutan batubara CV rendah dengan menggunakan transportasi jalan tidak ekonomis. Dengan menggunakan kereta api, biaya transportasi akan menurun sampai dengan tingkat yang menguntungkan untuk penambangan batubara CV rendah tersebut; Pembangunan rel kereta api yang digunakan untuk membawa batubara dari pedalaman ke pelabuhan. Pembangunan rel kereta ini membuat penambangan batubara yang ada di wilayah pedalaman menjadi lebih ekonomis; Peningkatan kapasitas pelabuhan di Lampung dan Sumatera Selatan dibutuhkan untuk meningkatkan pengiriman batubara ke luar Sumatera.

SDM dan IPTEK Selain hal tersebut, pengembangan kegiatan ekonomi utama di Sumatera memerlukan enabler, antara lain: Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan. Kurangnya tenaga kerja terlatih merupakan salah satu hambatan dalam pertambangan batubara. Pendidikan dan pelatihan perlu ditingkatkan. Untuk mencapai produksi batubara sebesar 10 juta ton/tahun, diperlukan sekitar 2.500 pekerja dan 10-15 persen diantaranya merupakan tenaga manajerial; Peningkatan tata kelola usaha agar investasi di pertambangan batubara menjadi lebih menarik;

Perkapalan
Permintaan akan galangan kapal sebagai industri pembuatan perkapalan maupun sebagai bengkel reparasi atau tempat perbaikan kapal ditentukan oleh permintaan kapal baru dan besarnya intensitas lalu lintas pelayaran di Indonesia. Penerapan asas cabotage berhasil meningkatkan jumlah unit kapal, namun belum meningkatkan pembuatan kapal dalam negeri secara signifikan karena
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 45

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

perusahaan pelayaran lebih senang membeli kapal bekas, di samping kapasitas pembuatan kapal dengan tonase besar dan pengangkutan peralatan pemboran minyak lepas pantai memang belum mampu dikuasai oleh kebanyakan industri galangan kapal di Indonesia. Secara rinci, kesenjangan yang terjadi pada kapasitas yang dimiliki oleh galangan kapal di Indonesia dapat dilihat pada gambar berikut. Baik untuk bangunan baru maupun untuk bangunan reparasi (perbaikan dari galangan kapal lama), jumlah galangan kapal terbanyak adalah galangan kapal dengan kapasitas kurang dari 500 DWT atau kurang dari 20.000 GT. Jumlahnya lebih dari 90 unit untuk bangunan baru dan sekitar 120 unit untuk bangunan reparasi. Untuk galangan kapal dengan kapasitasnya di atas 10.000 DWT atau diatas 180.000 GT, jumlahnya masih sangat terbatas yaitu kurang dari 10 unit untuk bangunan baru dan kurang dari 20 unit untuk bangunan reparasi. Kondisi ini mengindikasikan bahwa industri perkapalan di Indonesia sangat memerlukan investasi untuk pembangunan galangan kapal dengan kapasitas di atas 10.000 DWT atau diatas 180.000 GT. Di sisi lain, Pantai Timur Sumatera yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka (Sea Lane of Communications - SloC) adalah lintasan pelayaran yang ramai. Tidak kurang dari 300 kapal per hari melintasinya, sekitar 50 diantaranya kapal tanker termasuk VLCC (Very Large Crude Cruiser) yang membawa minyak ke Asia Timur dari Teluk Persia. Di samping itu, salah satu Alur Laut Kepulauan Indonesia adalah Selat Sunda, walaupun lintasan ini kurang diminati oleh kapal besar, namun posisinya tetap strategis. Sehingga sepanjang pantai timur dan selatan Sumatera, berikut Kepulauan Riau sebagai kelanjutan Selat Malaka/SloC, serta pantai barat Banten adalah lokasi yang baik untuk membangun galangan kapal. Namun demikian jumlah dan besaran tonase serta sebaran lokasinya perlu disesuaikan. Di Koridor Ekonomi Sumatera sudah diindikasikan investasi galangan kapal yang memanfaatkan SLoC dan Selat Sunda sebagai ALKI-1. Dalam jangka panjang pengembangan galangan kapal khususnya untuk reparasi akan dikembangkan mendekati pelabuhan besar seperti di Kepulauan Karimun Provinsi Kepulauan Riau (mendekati Singapura), Pelabuhan Belawan, dan Kuala Tanjung yang akan dikembangkan menjadi Alternatif Pelabuhan Hub Internasional di gerbang barat Indonesia. Sedangkan galangan untuk pembuatan kapal baru akan dilakukan di Dumai Riau. Pengembangan industri galangan kapal di Koridor Ekonomi Sumatera diharapkan dapat menggantikan peran Koridor Ekonomi Jawa yang lebih membatasi pengembangan industri-industri berat dan kotor. Strategi yang dilakukan untuk menjawab tantangan tersebut berupa: Peningkatan pendayagunaan kapal hasil produksi dalam negeri; Peningkatan kemampuan dari industri perkapalan; Pengembangan industri pendukung perkapalan (komponen perkapalan); serta Peningkatan dukungan sektor perbankan terhadap industri perkapalan.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 46

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Regulasi dan Kebijakan Untuk dapat mendukung strategi umum tersebut, beberapa langkah terkait regulasi dan kebijakan perlu dilakukan: Meningkatkan jumlah dan kemampuan industri galangan kapal nasional dalam pembangunan kapal sampai dengan kapasitas 50.000 DWT (Dead Weight Tonnage); Membangun galangan kapal nasional yang memiliki fasilitas produksi berupa building berth/graving dock yang mampu membangun/ mereparasi kapal sampai dengan kapasitas 300.000 DWT; Memberikan prioritas bagi pembuatan dan perbaikan di dalam negeri untuk kapal-kapal di bawah 50.000 DWT; Memprioritaskan pembuatan kapal penunjang eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas yang sudah mampu dibuat di dalam negeri, kecuali untuk jenis kapal tipe C; Menghapus Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari hulu hingga hilir di industri perkapalan dalam rangka memangkas ongkos produksi sekitar 10 persen; Menetapkan tingkat suku bunga dan kolateral yang wajar untuk pinjaman dari bank komersial serta pemberian pinjaman lunak dari ODA (Official Development Assitance) /JBIC (Japan Bank for International Cooperation) dengan skema penerusan pinjaman (Two Step Loan) melalui Public Ship Financing Program (PSFP) yang difasilitasi oleh pemerintah; Menata ulang kebijakan penetapan Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BM DPT) bagi industri perkapalan, dimana BM DPT hanya ditujukan bagi komponen perkapalan yang belum diproduksi di Indonesia, atau secara QCD (Quality, Cost, dan Delivery) belum memenuhi Peraturan Menteri Keuangan No. 261/PMK.011/2010.

SDM dan IPTEK Disamping regulasi dan kebijakan, hal lain terkait pengembangan SDM dan IPTEK juga perlu dilakukan, yaitu: Meningkatkan kemampuan SDM perkapalan dalam membuat desain kapal melalui pembangunan sekolah khusus di bidang perkapalan; Meningkatkan fasilitas yang dimiliki oleh laboratorium uji perkapalan agar sesuai dengan standar International Maritime Organization (IMO).

Besi Baja
Baja adalah salah satu logam yang memiliki peranan sangat strategis dalam pembangunan ekonomi. Sebagai negara sedang berkembang yang berusaha keras untuk menjadi negara maju maka potensi peningkatan kebutuhan baja nasional juga sangat besar. Di sisi lain, industri baja nasional yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta saat ini masih mempunyai ketergantungan yang tinggi terhadap pihak luar negeri, baik berupa bahan baku untuk menunjang produksi industri maupun teknologi. Ditinjau dari potensi pasar, baja nasional mempunyai peluang yang besar mengingat konsumsi baja per kapita Indonesia masih sangat rendah, pada tahun
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 47

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

2005 sebesar 29 kg/kapita dibanding rata-rata konsumsi dunia sebesar 170 kg/kapita. Kegiatan ekonomi besi baja yang dibangun oleh 45 kegiatan ekonomi terdiri dari 4 jenis pertambangan bijih besi, dan 41 jenis manufaktur berbasis besi baja yang menjadi kegiatan hilirnya. Indonesia sudah memiliki 4 jenis pertambangan bijih besi, namun belum ada industri pengolah bijih besi hasil tambang maupun pasir besi menjadi konsentrat bijih besi yang diperlukan sebagai bahan baku industri besi baja yang lebih hilir. Di sisi lain, biasanya bijih besi hasil tambang membawa juga mineral lainnya yang memiliki nilai ekonomis, sehingga ekspor langsung hasil tambang bijih besi (dan mineral bawaan lainnya) sebenarnya merupakan peluang untuk mendapatkan pertambahan nilai bagi industri besi baja. Untuk melindungi cadangan bahan baku bagi industri hilir besi baja, upaya penerapan bea keluar atas hasil tambang bijih besi belum bisa dilakukan karena belum adanya industri pengolahan bijih besi menjadi konsentrat bijih besi di Indonesia. Permasalahan lain dalam penambangan bijih besi adalah pengawasan dalam produksi dan kegiatan ekspor tidak bias mengandalkan aparat pemerintah pusat, mengingat pemerintah daerah juga menerbitkan izin usaha penambangan. Di sisi lain, perizinan yang memperkenankan penambangan pada deposit kecil hanya 2 juta ton berpotensi merusak lingkungan sementara upaya untuk memulihkan kembali kepada kondisi lingkungan yang baik sangat sulit dilakukan. Berdasarkan pohon industri besi baja yang terdiri dari 41 jenis industri perusahaan besi baja sudah mengisi 27 jenis industri atau 66 persen dari total jenis manufaktur besi baja, dimana 11 industri merupakan industri hilir dengan kegiatan aplikasi seperti industri alat rumah tangga, otomotif, elektronik dan infrastruktur. Namun demikian, pada industri hilir tersebut, Indonesia masih belum bisa menghasilkan besi/baja berupa heavy profile-rail, serta stainless steel rod dan shaft bar, elektronik dan infrastruktur. Namun demikian, pada industri hilir tersebut, Indonesia masih belum bisa menghasilkan besi/baja berupa heavy profile-rail, serta stainless steel rod dan shaft bar. Jumlah perusahaan industri berbasis besi baja mengalami kenaikan pada periode yang sama sebesar 2,6 persen, walaupun terlihat pertumbuhan negatif 1,47 persen pada tahun 2005. Sebaran deposit bijih besi di Indonesia didapat di Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Maluku dan Papua. Sumatera menyimpan 8 persen cadangan bijih besi laterit Indonesia yang berada di Bengkulu, Sumatera Barat dan Kepulauan Riau. Dalam jangka panjang, untuk mencapai konsumsi baja 100 kg/kapita/tahun pada 2025 atau 43 kg/kapita/tahun pada 2015, diperlukan pengembangan industri baja di berbagai tempat seperti Cilegon dengan kapasitas capaian lebih dari 4,5 juta ton per tahun, Kalimantan dengan kapasitas 15 juta ton, Lampung dengan kapasitas 5 juta ton dan sisanya 5 juta ton tersebar di lokasi lainnya di Sulawesi,
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 48

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Sumatera, Maluku. Khusus di Sumatera, pembangunan kawasan industri dapat dipertimbangkan di lokasi dekat kaki Jembatan Selat Sunda di Provinsi Lampung. Mengingat industri baja terkait dengan industri strategis nasional, maka lokasi industri besi baja ini perlu tersebar di pulau-pulau (besar) Indonesia. Sehingga terjadi penyebaran lokasi yang membuat pasokan produksi besi baja bisa terus berlangsung, apabila dibandingkan bila dipusatkan dan terjadi pemogokan atau hal yang lebih buruk bisa mengganggu rantai produksi hilirnya yang terkait dengan industri strategis nasional. Regulasi dan Kebijakan Strategi pengembangan kegiatan ekonomi utama besi baja memerlukan dukungan regulasi dan kebjiakan berikut: Peningkatan produksi konsentrat bijih besi nasional melalui kebijakan yang memberi persyaratan pengoperasian tambang bijih besi dengan membangun manufaktur proses pembuatan konsentrat bijih besi di dekat lokasi penambangan; Peningkatan kapasitas produksi industri besi baja melalui penyediaan bahan baku, khususnya bijih besi melalui DMO yang penyelenggaraannya terintegrasi antara perizinan, pemantauan dan pelaporan yang diterbitkan pemerintah pusat dengan pengaturan di lingkup pemerintah daerah; Peningkatan daya saing produk besi baja nasional melalui pembangunan jenis industri yang belum ada di Indonesia melengkapi rantai industri besi baja, meningkatkan kapasitas produksinya, serta membangun kemitraan industri hulu dan hilir nasional; Mengembangkan iklim usaha rantai industri besi baja yang kondusif melalui peningkatan kemitraan, pemberian insentif dan disinsentif fiskal, penerapan regulasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) besi baja pada produk aplikasi besi baja, dan fasilitas dukungan produksi dan pemasaran industri baja nasional; Kebijakan pengembangan klaster industri hilir besi baja diupayakan dibangun pada kawasan industry untuk penghematan biaya operasional dan pemeliharaan infrastruktur pendukung atau mengintegrasikan industri peleburan baja stainless steel (pabrik slab, Hot Roll Coil (HRC) dan Cold Roll Coil (CRC)).

Konektivitas (infrastruktur) Infrastruktur pendukung yang dibutuhkan untuk peningkatan konektivitas dalam pengembangan kegiatan ekonomi utama besi baja sebagai berikut: Penyediaan infrastruktur pendukung (energi listrik, jaringan jalan, jalur kereta api, pelabuhan) di kawasan industri besi baja sesuai pertumbuhan kawasan industri di maksud; Meningkatkan infrastruktur pendukung di lokasi kawasan industri besi baja maupun antar lokus kegiatan terkait (jalan, jalur kereta api, limbah).

SDM dan IPTEK Pengembangan kegiatan ekonomi utama besi baja di Sumatera memerlukan dukungan pengembangan SDM dan IPTEK sebagai berikut:

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 49

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan untuk mendapatkan tenaga kerja terampil di bidang industry besi baja. Pengembangan SDM melalui sekolah maupun perguruan tinggi untuk menghasilkan tenaga ahli untuk memenuhi kuantitas dan kualitas yang dibutuhkan industri besi baja.

Menurut sensus BPS (2010), 57 persen penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa (luasnya hanya 7 persen dari Nusantara) dan 21 persen lainnya tinggal di Sumatera yang luasnya sekitar 21 persen dari Nusantara. Dengan demikian kedua pulau ini mempunyai potensi yang sangat besar untuk membangkitkan pergerakan barang dan manusia, maupun kegiatan ekonomi lainnya.

Kegiatan Ekonomi Lain


Selain kegiatan ekonomi utama yang menjadi fokus Koridor Ekonomi Sumatera di atas, di koridor ini juga terdapat beberapa kegiatan yang dinilai mempunyai potensi pengembangan, seperti Pertanian Pangan, Pariwisata, Migas, Perkayuan, dan Perikanan. Adapun untuk mengamankan ketersediaan produksi pangan dilakukan pengembangan lumbung pangan di Aceh. Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan dapat juga berkontribusi di dalam pengembangan Koridor Ekonomi Sumatera secara menyeluruh.

Gambar 10. Peta Investasi Koridor Ekonomi Sumatera


Sumber : MP3EI, 2014
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 50

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Koridor Ekonomi Jawa Overview Ekonomi Jawa


Pengembangan Koridor Ekonomi Jawa mempunyai tema Pendorong Industri dan Jasa Nasional. Selain itu, strategi khusus Koridor Ekonomi Jawa adalah mengembangkan industri yang mendukung pelestarian daya dukung air dan lingkungan. Secara umum, Koridor Ekonomi Jawa memiliki kondisi yang lebih baik di bidang ekonomi dan sosial, sehingga Koridor Ekonomi Jawa berpotensi untuk berkembang dalam rantai nilai dari ekonomi berbasis manufaktur ke jasa. Koridor ini dapat menjadi benchmark perubahan ekonomi yang telah sukses berkembang dalam rantai nilai dari yang sebelumnya fokus di industri primer menjadi fokus di industri tersier, sebagaimana telah terjadi di Singapura, Shenzen dan Dubai. Koridor Ekonomi Jawa memiliki beberapa hal yang harus dibenahi, antara lain: Tingginya tingkat kesenjangan PDRB dan kesenjangan kesejahteraan di antara provinsi di dalam koridor; Pertumbuhan tidak merata sepanjang rantai nilai, kemajuan sektor manufaktur tidak diikuti kemajuan sektor-sektor yang lain; Kurangnya investasi domestik maupun asing; Kurang memadainya infrastruktur dasar.

Fokus pembangunan ekonomi Koridor Ekonomi Jawa adalah pada kegiatan ekonomi utama makananminuman, tekstil, dan peralatan transportasi. Selain itu terdapat pula aspirasi untuk mengembangkan kegiatan ekonomi utama perkapalan, telematika, dan alat utama sistem senjata (alutsista).

Makanan dan Minuman


Industri makanan-minuman adalah kontributor yang cukup signifikan terhadap PDB Indonesia. Pada tahun 2008 nilai produksi industri makanan-minuman mencapai USD 20 Miliar dan tumbuh rata-rata sebesar 16 persen setiap tahun. Disamping itu, industri makanan-minuman merupakan industri yang menyerap tenaga kerja paling besar diantara industri manufaktur lainnya. Pada tahun 2010, industri ini mampu menyerap tenaga kerja sebesar 3,6 juta orang atau terjadi peningkatan sebesar 3,28 persen dibandingkan dengan tahun 2009. Kinerja lainnya dari industri makanan minuman ditunjukkan oleh peningkatan nilai ekspor dari industri ini selama periode Januari-Agustus 2010. Selama periode tersebut, nilai ekspor dari industri makanan terjadi peningkatan sebesar 16 persen dan minuman sebesar 13 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Produksi industri makanan-minuman menyumbang sekitar 22,3 persen dari total produksi manufaktur di Koridor Ekonomi Jawa atau kedua terbesar setelah industri permesinan. Besarnya produksi yang dihasilkan oleh industri makanan-minuman tidak terlepas dari banyaknya investasi yang terealisasikan untuk industri tersebut. Total investasi yang terealisasi di Indonesia pada industri makanan-minuman sampai
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 51

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

dengan akhir tahun 2010 adalah IDR 25 Triliun; dimana IDR 9 Triliun merupakan investasi dari luar negeri/PMA dan IDR 16 Triliun merupakan investasi dalam negeri/PMDN. Industri makanan-minuman menduduki peringkat tertinggi untuk jumlah PMDN yang terealisasikan pada tahun 2010. Pada tahun 2011 ini, investasi pada industri makanan-minuman ditargetkan untuk mencapai IDR 38,87 Triliun. Susu adalah salah satu produk industri makanan-minuman yang mempunyai potensi untuk dikembangkan karena konsumsi produk susu per-kapita di Indonesia masih sangat rendah dibandingkan dengan Cina, Malaysia, dan India. Hal ini dapat dilihat sebagai peluang, karenanya penjualan produk susu di Indonesia diproyeksikan akan tumbuh sebesar 17 persen setiap tahunnya. Walaupun industri makanan-minuman tumbuh dalam beberapa tahun terakhir, namun terdapat tantangan dalam penyediaan infrastruktur, sumber daya manusia, dan regulasi. Hal ini menghambat industri makanan minuman tumbuh dengan optimal sesuai potensinya. Salah satu regulasi yang dianggap cukup menghambat pertumbuhan industri makanan-minuman adalah peraturan yang menyebabkan tarif Bea Masuk Produk Jadi yang terbuat dari bahan baku tepung beras, kentang, susu, dan cokelat lebih rendah dibandingkan dengan tarif Bea Masuk dari bahan bakunya sendiri. Tantangan regulasi lainnya yang juga dianggap cukup menghambat adalah pengenaan Bea Masuk untuk bahan baku kemasan. Pengenaan Bea Masuk telah mendorong terjadinya kenaikan harga kemasan yang pada akhirnya mendorong kenaikan harga produk dalam kemasan, seperti permen dan biskuit. Dalam hal ekspor, tantangan yang dihadapi adalah biaya transportasi yang tinggi jika dibandingkan dengan margin nilai tambah produk makananminuman yang kecil. Strategi yang perlu dilakukan untuk menjawab tantangan tersebut berupa: Pemenuhan kebutuhan domestik yang diproyeksikan tumbuh dengan pesat, melalui upaya langkah langkah pemasaran yang lebih efektif; Peningkatan kemampuan ekspor regional untuk produk dengan nilai tambah tinggi, melalui peningkatan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan pemberian label (branding) yang kuat.

Regulasi dan Kebijakan Untuk menjalankan strategi tersebut diperlukan langkahlangkah terkait regulasi dan kebijakan sebagai berikut: Mereformasi kebijakan dan peraturan yang terkait untuk lebih menarik investasi asing ataupun dalam negeri agar Bea Masuk untuk bahan baku tepung beras, kentang, susu, dan coklat lebih rendah dibandingkan dengan Bea Masuk produk hilirnya (Peraturan Menkeu No. 241/ PMK.011/2011 Tentang Penetapan Sistem Klasifikasi Barang dan Pembebanan Tarif Bea Masuk Atas Barang Impor); Mereview kebijakan untuk penurunan biaya bahan baku kemasan untuk peningkatan daya saing produk kemasan makanan-minuman (Peraturan Menkeu No. 19/2009 tentang Penetapan Tarif BM atas Barang Impor Produk-

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 52

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

produk Tertentu dalam rangka penurunan Bea Masuk untuk bahan baku kemasan yaitu polypropylene dan polyethylene). SDM dan IPTEK Pengembangan kegiatan ekonomi utama makanan-minuman memerlukan dukungan langkah-langkah pengembangan SDM dan teknologi seperti: Penarikan sumber daya manusia yang berkualitas dari dalam dan luar negeri; Meningkatkan pendidikan dan pelatihan tenaga ahli lokal yang mendukung industri makanan-minuman.

Tekstil
Industri tekstil adalah salah satu penyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia (lebih dari 1,3 juta orang secara langsung). Dari jumlah tenaga kerja tersebut, lebih dari setengah (600 ribu orang) bekerja di industri tekstil garmen yang juga merupakan industri padat karya. Industri tekstil juga merupakan salah satu sumber devisa yang penting sebagai satu-satunya manufaktur non-migas dengan net ekspor positif. Produk tekstil juga merupakan komoditi ekspor terbesar Indonesia ke Amerika Serikat. Pada persaingan global, nilai ekspor tekstil Indonesia ke Amerika dan Jepang terpaut sangat jauh dengan nilai ekspor tekstil Cina ke kedua negara tersebut. Sementara, kebijakan di banyak negara membatasi impor yang didominasi oleh negara tertentu, sehingga hal ini merupakan peluang bagi Indonesia. Sementara, kontribusi produk tekstil terhadap PDB nasional cukup signifikan, yaitu sebesar IDR 90 Triliun pada tahun 2007, walaupun sempat turun karena krisis di tahun 2009, produk tekstil diperkirakan dapat terus meningkat di masa yang akan datang. Dari sisi hulu, Indonesia masih mengimpor 90 persen kapas alam bahan baku. Indonesia memiliki iklim yang cocok untuk budi daya kapas, sehingga peluang integrasi ke arah hulu untuk mengurangi kebergantungan impor dan meningkatkan nilai tambah perlu mendapat perhatian lebih lanjut. Dari sisi hilir, saat ini telah mulai berkembang industri desain garmen di Jakarta. Desain adalah kegiatan dengan nilai tambah yang tinggi, sehingga perlu didukung oleh kemampuan desain yang mampu bersaing. Secara umum, Industri tekstil merupakan jenis industri yang padat karya, sehingga kemudahan dalam penyerapan tenaga kerja menjadi sangat penting, dan saat ini peringkat Indonesia di bawah Cina, India, Thailand. Secara spesifik, industri tekstil hulu (serat menjadi kain) sebagai jenis industri yang padat modal dan full technology sangat memerlukan energi yang besar, sehingga ketersediaan dan harga listrik berpengaruh terhadap tingkat daya saing produk yang dihasilkan (harga listrik Indonesia di atas Cina dan Vietnam). Hal lain yang menghambat adalah tingginya biaya angkut produksi melalui pelabuhan, karena tingkat efisiensi pelabuhan Indonesia yang sangat rendah.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 53

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Waktu turnaround kapal di pelabuhan Jakarta, Semarang, dan Surabaya adalah 67, 77, dan 38 jam yang jauh lebih lama dibandingkan Singapura yang hanya 26 jam. Disamping beberapa faktor penghambat pengembangan industri tekstil tersebut di atas, kondisi peralatan indsutri tekstil juga mempengaruhi produktivitas tekstil selama ini, dimana mayoritas alat tekstil yang dimiliki sudah berusia lebih dari 20 tahun. Untuk mengembangkan sektor ini, perlu dikembangkan strategi untuk menangkap kembali pasar domestik dan meningkatkan nilai ekspor dengan menguatkan peran Indonesia sebagai negara tujuan penghasil produk tekstil. Disamping itu juga terdapat peluang untuk memperkuat posisi dalam rantai nilai dari hulu (produksi bahan mentah) hingga hilir (desain-produksi garmen) sehingga tercipta integrasi vertikal serta dapat meningkatkan daya saing. Sebagian besar produksi tekstil Indonesia terpusat di Jawa (94 persen), dimana Jakarta, Bandung, Semarang merupakan hub produksi utama, selain industri-industri hulu pembuat serat di Purwakarta, Subang dan Tangerang. Regulasi dan Kebijakan Untuk lebih meningkatkan kegiatan ekonomi utama tekstil, terutama di Jawa, diperlukan dukungan regulasi dan kebijakan berupa: Peningkatan kerja sama bilateral dengan negara pengimpor tekstil, hal ini didukung oleh adanya kebijakan di banyak negara yang membatasi impor yang didominasi oleh negara tertentu; Peninjauan kembali terhadap UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan untuk lebih meningkatkan iklim usaha dan investasi, karena industri tekstil secara umum adalah padat karya; Pemberian insentif untuk kegiatan tekstil dengan nilai tambah yang tinggi seperti desain; Penangkapan pasar domestik industri tekstil yang diproyeksikan tumbuh pesat (21 persen); Peningkatan pengawasan terhadap masuknya produk impor (legal maupun ilegal), khususnya di pelabuhan pelabuhan ekspor-impor, yang semakin banyak membanjiri pasar lokal, disamping meningkatkan kualitas produk nasional agar dapat menahan arus impor yang cukup besar.

Konektivitas (infrastruktur) Hal lain yang memerlukan perhatian dalam pengembangan kegiatan ekonomi utama tekstil adalah peningkatan konektivitas melalui dukungan pelayanan infrastruktur, yang dalam hal ini berupa: Peningkatan penyediaan produksi dan kelayakan harga listrik (yang dapat bersaing dengan harga listrik di Cina dan Vietnam); Peningkatan efisiensi waktu angkut (waktu turnaround kapal) melalui pelabuhan-pelabuhan utama, seperti: Jakarta, Semarang dan Surabaya; Penurunan biaya angkut (Terminal Handling Charge), agar lebih rendah jika dibandingkan Singapura, Filipina, Malaysia, serta Thailand.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 54

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

SDM dan IPTEK Pengembangan kegiatan ekonomi utama tekstil yang padat karya dan juga padat modal serta full of technology memerlukan upayaupaya terkait pengembangan SDM dan IPTEK, yaitu: Penyediaan dan peningkatan jalur pendidikan vokasional yang tepat, khususnya di bidang desain produk produk tekstil; Penyediaan dukungan untuk upgrade mesin/alat yang sudah tua dan peningkatan teknologi pertekstilan; Peningkatan inovasi teknologi untuk produk tekstil sehingga dapat meningkatkan penjualan produk tekstil sampai pada konsumen akhir, baik dalam bentuk pakaian jadi (garmen), maupun produk-produk tekstil lainnya.

Peralatan Transportasi
Sektor industri peralatan dan mesin di Jawa memiliki potensi yang besar untuk bertumbuh. Lebih dari 80 persen kontribusi PDB dari sektor peralatan dan mesin berasal dari Koridor Ekonomi Jawa. Di sektor industri peralatan dan mesin, segmen peralatan transportasi merupakan kontributor terbesar. Sebagai contoh, 93 persen dari sektor peralatan dan mesin di Jakarta datang dari segmen peralatan transportasi. Industri peralatan transportasi terkonsentrasi dan membentuk hub utama produksi peralatan transportasi di Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Karawang/Purwakarta (greater Jakarta). Industri peralatan transportasi berpeluang besar untuk tetap berkembang, karena kepemilikan kendaraan di Indonesia saat ini masih rendah dan diperkirakan akan semakin naik seiring dengan meningkatnya PDB. Disamping pasar domestik yang besar, Indonesia juga berpeluang untuk meningkatkan ekspor kendaraan. Meskipun produksi untuk ekspor belum besar dalam beberapa tahun terakhir produksi untuk ekspor bertumbuh dua kali lebih cepat daripada penjualan domestik. Di sisi lain, kegiatan ekonomi utama peralatan transportasi menghadapi sejumlah tantangan dan permasalahan untuk tumbuh dan berkembang. Ketersediaan tenaga listrik merupakan salah satu tantangan yang dihadapi oleh industri ini. Pemadaman berkala dan biaya yang tinggi adalah hambatan yang banyak dikeluhkan pengusaha. Keterbatasan infrastruktur pelabuhan juga berpotensi menghambat perkembangan industri ini. Pengembangan dan pengoperasian car terminal di Tanjung Priok dirasakan sebagai hal yang kritis, walaupun dalam jangka menengah diproyeksikan adanya penambahan terminal. Keterbatasan SDM yang terampil dan berkemampuan juga merupakan hal kritis yang perlu dibenahi dalam rangka menarik lebih banyak Original Equipment Manufacture (OEM) untuk berinvestasi di Indonesia.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 55

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Secara rinci, permasalahan yang dihadapi oleh industri peralatan transportasi untuk tumbuh dan berkembang dapat diuraikan sebagai berikut: Regulasi dan kebijakan negara ASEAN lebih mendorong pengembangan industri kendaraan bermotor dan komponennya sehingga impor kendaraan bermotor CBU dari ASEAN (Thailand) lebih besar dibandingkan ekspor kendaraan bermotor CBU ke negara ASEAN (Thailand); Belum adanya insentif khusus bagi pengembangan industri kendaraan bermotor dan komponennya yang berbasis teknologi masa depan Fuel Efficient Car; Kebijakan industri kendaraan bermotor roda dua belum efektif; Semakin banyaknya komponen kendaraan bermotor yang masuk dari China, Thailand dan India dengan kualitas rendah dan harga murah; Regulasi/kebijakan yang sekarang berlaku belum dapat menarik minat untuk investasi pengembangan industri otomotif; Regulasi yang ada saat ini tidak mendukung industri otomotif untuk melakukan ekspor.

Strategi yang dilakukan untuk menjawab permasalahan dan tantangan tersebut berupa: Meningkatkan kapasitas dalam rangka antisipasi perkembangan pasar domestik dan ekspor tahun 2015 dan 2025, dengan memberikan prioritas investasi industri kendaraan bermotor tertentu dan komponenutamanya periode 2011-2014; Mengembangkan kemampuan rancang bangun kendaraan; Meningkatkan peran dalam membangun harmonisasi dan standar industri kendaraan bermotor dalam kancah internasional; Memperbaiki kebijakan insentif investasi; Memperbaiki kebijakan pengembangan ekspor; Memperbaiki kebijakan pengembangan pasar domestik.

Regulasi dan Kebijakan Untuk mendukung strategi dan upaya penyelesaian berbagai permasalahan tersebut di atas, diperlukan dukungan regulasi dan kebijakan, yaitu: Memperkuat struktur industri otomotif melalui penambahan jumlah industri komponen utama kendaraan bermotor, engine, drive train, dan axle; Merevisi aturan Ambang Batas emisi gas buang dan kebisingan, serta membangun industri kendaraan bermotor berbahan bakar alternatif; Berperan aktif dalam kancah global (membangun harmonisasi dan standar industri kendaraan bermotor); Harmonisasi tarif dengan adanya FTA, untuk hulu dan hilir; Kebijakan insentif, diusulkan penurunan tax allowance, Biaya Masuk (BM) dan PPn; Kebijakan pengembangan ekspor, diusulkan penurunan Biaya Masuk (BM) dan PPh; Kebijakan pengembangan pasar domestik, diusulkan penurunan Biaya Masuk (BM), PPn, BBN, PKB;
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 56

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Diusulkan pemberian insentif pada OEM untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi; Dengan adanya AFTA, OEM memiliki kebebasan lebih besar untuk menentukan basis produksi sehingga penguatan hubungan dengan OEM yang ada maupun OEM yang baru adalah hal yang krusial. Perlu diciptakan iklim yang menarik untuk investasi di Indonesia dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara.

Konektivitas (infrastruktur) Pengembangan kegiatan ekonomi utama transportasi memerlukan dukungan konektivitas atau infrastuktur berupa: Peningkatan kapasitas dan penyediaan tenaga listrik yang memadai untuk menghindari pemadaman berkala dan dapat menurunkan biaya yang tinggi; Pengembangan dan pengoperasian terminal khusus kendaraan bermotor di pelabuhan Tanjung Priok atau dalam jangka pendek dilakukan penambahan terminal.

SDM dan IPTEK Terkait SDM dan IPTEK untuk pengembangan kegiatan ekonomi utama transportasi, diperlukan langkah-langkah: Mendorong transfer pengetahuan dan teknologi, dimana saat ini, kemampuan manufaktur Indonesia terbatas pada aktivitas dengan nilai tambah rendah (hal ini penting untuk menaikkan posisi manufaktur Indonesia dalam rantai nilai yang tidak lagi hanya memproduksi komponen plastik bodi yang sederhana tetapi juga memproduksi komponen elektris dan transmisi yang kompleks); Meningkatkan kemampuan SDM agar dapat menyediakan cukup tenaga ahli/terampil sehingga mampu mengerjakan pekerjaan dengan nilai tambah lebih tinggi, terutama untuk menarik investasi OEM di Indonesia, khususnya di Jawa.

Perkapalan
Sebagai negara maritim yang mempunyai wilayah perairan yang cukup luas, Indonesia tentunya memerlukan sarana transportasi kapal untuk menjangkau pulaupulau dan menghubungkan daratan yang satu ke daratan yang lainnya. Disinilah peran kapal sangat dibutuhkan, tidak hanya sebagai sarana transportasi penumpang dan barang, namun juga untuk mendukung sistem pertahanan di wilayah perairan Indonesia. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, industri perkapalan di Indonesia menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Pada bulan Maret 2010, Indonesia telah memiliki armada sebanyak 9.309 unit kapal (11,95 juta Gross Tonnage) atau meningkat sebanyak 3.268 unit kapal (54,1 persen) dibandingkan dengan bulan Maret 2005 yang hanya memiliki 6.041 unit kapal (5,67 juta Gross Tonnage) (IPERINDO,2011). Peningkatan ini merupakan dampak dari diberlakukannya asas cabotage yaitu angkutan dalam negeri 100 persen diangkut oleh Kapal Berbendera Indonesia (Inpres No.5 /2005 tentang Pemberdayaan Industri Pelayaran Nasional).
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 57

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Dalam skala nasional, tantangan utama yang dihadapi oleh industri perkapalan adalah meningkatkan kapasitas industri galangan kapal nasional dalam membuat kapal. Hal ini merupakan konsekuensi dari diberlakukannya asas cabotage yang dinilai oleh sejumlah kalangan terlalu cepat dan kurang sejalan dengan kemampuan industri dalam negeri untuk membuat kapal. Dalam skala internasional, tantangan utama yang dihadapi adalah meningkatkan peranan Indonesia dalam pembangunan kapal di dunia. Indonesia merupakan negara maritim terbesar di dunia, namun posisi Indonesia dalam peranan pembangunan kapal di dunia masih jauh di bawah Vietnam. Saat ini Indonesia berada di posisi ke18, sementara Vietnam berada di posisi ke-5. Posisi puncak dipegang oleh Cina, disusul oleh Korea Selatan dan Jepang (Investor Daily, 2009; IPERINDO,2011)1 . Strategi yang dilakukan untuk menjawab tantangan tersebut berupa: Peningkatan pendayagunaan kapal hasil produksi dalam negeri; Peningkatan kapasitas dan kemampuan industri perkapalan; Pengembangan industri pendukung perkapalan (komponen perkapalan); serta Peningkatan dukungan sektor perbankan terhadap industri perkapalan.

Regulasi dan Kebijakan Untuk dapat mendukung pengembangan kegiatan ekonomi utama perkapalan di Jawa, sama halnya dengan Sumatera, diperlukan dukungan regulasi dan kebijakan terkait sebagai berikut: Meningkatkan jumlah dan kemampuan industri galangan kapal nasional dalam pembangunan kapal sampai dengan kapasitas 50.000 DWT (Dead Weight Tonnage), semantara galangan kapal yang memiliki fasilitas produksi berupa building berth/graving dock yang mampu membangun/mereparasi kapal sampai dengan kapasitas 300.000 DWT diarahkan pengembangannya di luar Jawa atau Sumatera; Memberikan prioritas bagi pembuatan dan perbaikan di dalam negeri untuk kapal-kapal di bawah 50.000 DWT; Meninjau kembali Kepres No. 22 Tahun 1998 tentang Impor Kapal Niaga dan Kapal Ikan dalam Keadaan Baru dan Bukan Baru, dalam rangka pendayagunaan industri galangan kapal nasional beserta industri pendukungnya; Memberikan prioritas bagi pembuatan kapal-kapal penunjang eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas yang sudah mampu dibuat di dalam negeri, kecuali untuk jenis kapal tipe C; Menetapkan tingkat suku bunga dan kolateral yang wajar untuk pinjaman dari bank komersial serta pemberian pinjaman lunak yang difasilitasi oleh Pemerintah; Melakukan penataan dukungan finansial yang kuat dari sejumlah lembaga keuangan di dalam negeri untuk pembiayaan produksi pengadaan kapal nasional dalam rangka memenuhi ketentuan asas cabotage; Menata ulang kebijakan pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari hulu hingga hilir di industri perkapalan dalam rangka memangkas ongkos produksi;
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 58

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Menata ulang kebijakan penetapan Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BM DPT) bagi industri perkapalan, dimana BM DPT hanya ditujukan bagi komponen perkapalan yang belum diproduksi di Indonesia.

Konektivitas (Infrastruktur) Upaya pengembangan industri perkapalan di Jawa memerlukan dukungan konektivitas (infrastruktur) berupa: Pembangunan dermaga, fasilitas break water, jalur akses utama dan jalur akses terminal pada pelabuhan pelabuhan yang dimanfaatkan untuk kegiatan industri perkapalan; Penyediaan pembangkit listrik; Penyediaan instalasi pengolahan air bersih dan fasilitas pengolahan limbah.

SDM dan IPTEK Upaya pengembangan kegiatan ekonomi utama perkapalan perlu juga didukung oleh pengembangan SDM dan IPTEK, berupa: Peningkatan kemampuan SDM perkapalan dalam membuat desain kapal melalui pembangunan sekolah khusus di bidang perkapalan untuk meningkatkan kemampuan produksi industri shaft, propellers, steering gear, dan deck machinery di dalam negeri; Pengembangan pendidikan untuk menunjang peningkatan kemampuan industri bahan baku komponen kapal; Peningkatan fasilitas yang dimiliki oleh laboratorium uji perkapalan agar sesuai dengan standar International Maritime Organization (IMO); Pengadaan pelatihan secara periodik yang ditujukan kepada tenaga kerja di industri perkapalan.

Telematika
Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden No.28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional, telematika telah diakui sebagai industri andalan masa depan. Disamping itu, telematika (ICT) merupakan Meta Infrastruktur2) yang tepat dan menjadi prasyarat penting untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi. Karena itu pengembangan telematika perlu terus dipercepat guna meningkatkan daya saing bangsa dan mewujudkan ekonomi berbasis pengetahuan. Telematika telah mampu menyediakan jangkauan dan pilihan layanan yang semakin memudahkan berbagai lapisan masyarakat untuk mendapatkan akses komunikasi baik suara, gambar maupun data. Saat ini, kecuali Maluku dan Papua, seluruh kota besar di pulau Jawa dan pulau-pulau utama lainnya telah dijangkau oleh backbone jaringan serat optik. Sementara itu, pasar produk telematika juga semakin membesar setiap tahunnya. Pada tahun 2009, pasar produk meliputi produk Hardware USD 979,9 Juta, Consulting USD 211,7 Juta, Software USD 110,3 juta (HP Indonesia, 2009).

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 59

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Namun demikian untuk mendukung percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi di masa depan, pengembangan infrastruktur telematika perlu disesuaikan dengan kecenderungan internasional dan perkembangan teknologi baru yang tersedia. Untuk itu pemerintah Indonesia telah menargetkan pembangunan National Broadband Network (NBN) dalam kurun waktu 2010-2015. Hal ini sejalan dengan studi Bank Dunia (2009) yang menyatakan bahwa untuk negara berkembang setiap 10 persen peningkatan penetrasi broadband dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 1,38 persen. Sebagai salah satu kegiatan ekonomi utama nasional, pengembangan NBN diintegrasikan kedalam MP3EI. Sasaran yang hendak dicapai dalam pengembangan infrastruktur telematika adalah mewujudkan NBN yang berangkat dari pengembangan jaringan Telkom Super Highway dan jaringan operator lainnya yang sudah ada saat ini. Dengan pengembangan telematika ini ditargetkan pada tahun 2014, 8 persen dari seluruh rumah tangga atau 30 persen dari seluruh penduduk sudah memiliki akses broadband. Namun demikian pembangunan NBN ke depan untuk memacu pertumbuhan ekonomi juga harus disinkronkan dengan upaya merevitalisasi industri telematika dalam negeri, mengingat selama ini kemajuan sektor telematika sebagian besar masih bergantung kepada barang impor. Data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menunjukkan bahwa perkembangan infrastruktur telematika mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dengan belanja modal (CAPEX) perangkat telematika sekitar IDR 40 Triliun pada kurun waktu 2004-2005 dan jumlah ini semakin meningkat dari tahun ke tahun, terlebih dengan tumbuhnya kebutuhan atas kapasitas broadband nasional. Struktur industri telematika dapat digambarkan dalam bentuk layers, dimana industri yang berada di lapisan atas bertumpu pada keberadaan industri di lapisan bawahnya, (Struktur Lapisan Industri Telematika) seperti gambar di samping. Berdasarkan pertimbangan posisi strategis, kesiapan stakeholder dalam negeri, nilai, serta jadwal pelaksanaan, maka sangat diharapkan keberpihakan Pemerintah untuk mendukung sepenuhnya industri dalam negeri yaitu: Industri Manufaktur Perangkat, pabrikasi perangkat terminal di semua Kawasan Ekonomi (KE) dan industri chipset dipusatkan di KE Jawa. Industri Jasa Berbasiskan Pengembangan Ekosistem, yaitu jasa profesional dan konsultasi, market research. Industri Konten dan Aplikasi, yang menunjang aplikasi pada sektor-sektor produktif seperti agro industri, pariwisata, perikanan, pertambangan, dan industri kreatif (iklan, animasi, games, cloud application). Ekosistem Riset dan Inovasi yang mendukung perkembangan industri dan disinkronkan dengan prioritas serta kebutuhan pengguna di setiap KE.

Dalam hal industri manufaktur perangkat telematika, terdapat keterkaitan antara hulu-hilir. Sektor hulu dari industri manufaktur perangkat telematika ini adalah
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 60

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

pengembangan dan inovasi (R&D) dan pada sektor hilir merupakan finished product berupa perangkat telematika. Perangkat ini tidak hanya terbatas pada small/hand-held devices, base station, komputer, maupun alat elektronik, melainkan termasuk perangkat penunjang operator telekomunikasi (infrastruktur telekomunikasi). Tantangan utama yang dihadapi oleh industri telematika adalah menyiapkan industri telematika untuk menghadapi persaingan pasar bebas 2014. Pada tahun 2014, di samping Indonesia yang menargetkan penetrasi broadband 30 persen, negara-negara lain juga menargetkan peningkatan penetrasi broadband yang besar seperti: Korea 93 persen , Singapura 87 persen, Malaysia 73 persen dan Taiwan 57 persen. Strategi yang dilakukan untuk menjawab tantangan tersebut berupa: Harmonisasi kebijakan dan program pemerintah untuk menciptakan suasana yang kondusif guna mendorong perkembangan telematika di Indonesia; Mempercepat pemerataan penyediaan infrastruktur dan layanan telematika; Memperluas pemanfaatan aplikasi telematika dalam berbagai kegiatan ekonomi utama; memperkuat daya saing industri telematika nasional Regulasi dan Kebijakan Untuk dapat mendukung strategi umum tersebut, beberapa langkah terkait regulasi dan kebijakan perlu dilakukan, yaitu: Evaluasi perhitungan TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) dan pembinaan Industri Dalam Negeri termasuk UKM; Pemberian insentif pajak untuk komponen telematika yang tidak dapat diproduksi di Indonesia; Penyusunan mekanisme kerjasama antar instansi pemerintah, swasta, dan lembaga penelitian.

Konektivitas (infrastruktur) Terkait konektivitas atau infrastruktur, pengembangan kegiatan ekonomi utama telematika juga perlu didukung oleh: Penyediaan backbone dan last mile dengan kapasitas broadband yang diperlukan untuk mendukung pelaku bisnis; Pengembangan sistem komunikasi dan informasi pemerintah yang aman (secure) dan terintegrasi. SDM dan IPTEK Pengembangan kegiatan ekonomi utama telematika perlu didukung oleh berbagai kegiatan terkait SDM dan IPTEK, yaitu: Membangun data center dan data recovery center berbasis potensi dan SDM dalam negeri; Mendorong capacity building sektor Telematika di setiap komponen masyarakat, baik pada masyarakat umum, instansi pemerintahan dan pembuat keputusan (decision maker); Membangun industri aplikasi dan konten digital dalam negeri;
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 61

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Memperluas scope kemampuan laboratorium uji sehingga dapat menguji sesuai spesifikasi teknis negara lain; Membangun dan mengembangkan Smart and Techno Park.

Alutsista
Kemampuan negara menjaga suasana aman kondusif bagi berkembangnya sektor ekonomi sangatlah penting. Tugas menjaga keamanan nasional akan semakin mudah jika ada jaminan dukungan kemampuan teknologi industri strategis nasional. Dengan demikian kemampuan teknologi nasional mampu melakukan dua fungsi sekaligus, yaitu: pertama, menghasilkan produk-produk alutsista, dan kedua, mampu menghasilkan produk produk komersial yang berdaya saing tinggi. Dalam industri alutsista, terdapat sejumlah program nasional yang melibatkan BUMN sebagai lead integrator (penanggung jawab sistem) dan BUMN Industri Strategis sebagai kontraktor level 1, level 2, dan level 3 (tier 1 sampai tier 3). Programprogram nasional tersebut adalah pembuatan pesawat, roket/rudal, torpedo, kapal perang/selam, kendaraan tempur (ranpur), senjata, dan pembuatan amunisi. Terdapat sejumlah alasan yang memberikan peluang bagi kegiatan ekonomi utama alutsista untuk tumbuh dan berkembang di Indonesia, yaitu: Indonesia memiliki ancaman perbatasan yang cukup tinggi sebagai akibat adanya perbatasan laut dan darat yang cukup luas. Kasus perbatasan di Indonesia sering memicu disharmonisasi hubungan dengan negara tetangga. Bentuk-bentuk pelanggaran yang terjadi sangat kompleks, mulai dari illegal fishing,Illegal mining, dan trading diantaranya berupa penambangan pasir, penebangan kayu, dan sebagainya; Bentuk-bentuk pelanggaran tersebut menuntut upaya sistematis bangsa dan pemerintah untuk menyelamatkan perairan Indonesia, maupun meningkatkan kemampuan sumber daya untuk memanfaatkan laut Indonesia; Posisi strategis Indonesia sebagai salah satu poros lalu lintas dunia internasional, menempatkan Indonesia rawan terhadap berbagai ancaman keamanan udara. Isu keamanan udara dengan potensi ancaman di masa mendatang meliputi ancaman kekerasan (pembajakan udara, sabotase obyek vital, teror, dan sebagainya), ancaman pelanggaran udara (penerbangan gelap dan pengintaian terhadap wilayah Indonesia), ancaman sumber daya (pemanfaatan wilayah udara oleh negara lain), dan ancaman pelanggaran hukum melalui media udara (migrasi ilegal dan penyelundupan manusia).

Di sisi lain, kegiatan ekonomi utama alutsista menghadapi sejumlah permasalahan untuk tumbuh dan berkembang. Hal ini disebabkan, antara lain oleh karena belum adanya UndangUndang Pengembangan dan Pemanfaatan Industri Strategis untuk Pertahanan yang mendukung Indonesia memiliki industri pertahanannasional. Hal tersebut
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 62

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

menyebabkan industri dalam negeri belum mampu mendesain sendiri kebutuhan Alutsista/Sarana Pertahanan TNI. Pengembangan kegiatan alutsista hingga tahun 2025 menekankan pada peningkatan pemenuhan kebutuhan Alutsista/Sarana Pertahanan TNI dan Almatsus POLRI. Hal ini dilakukan melalui strategi: sinkronisasi pemenuhan kebutuhan alutsista dengan kemampuan industri dalam negeri, percepatan proses alih teknologi (transfer of technology) untuk pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kandungan lokal serta kerjasama produksi (joint production), dan mendorong kegiatan ekonomi dalam negeri. Regulasi dan Kebijakan Untuk dapat mendukung strategi umum tersebut, terdapat beberapa hal terkait regulasi dan kebijakan yang harus dilakukan, yaitu: Percepatan proses pembahasan RUU terkait Pengembangan dan Pemanfaatan Industri Strategis untuk Pertahanan; Percepatan terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) yang dapat dijadikan dasar oleh Kementerian Pertahanan dan Keamanan, Kementerian Perindustrian, Bappenas, dan Kementerian Keuangan dalam melaksanakan pembangunan propellant; Peningkatan kerjasama dengan mitra luar negeri serta peningkatan keterlibatan SDM Indonesia dalam pembangunan desain bersama pesawat tempur KFx.

SDM dan IPTEK Untuk mendukung pengembangan kegiatan eknomi utama alutsista, diperlukan pembangunan pusat riset dalam rangka meningkatkan kemampuan teknologi dan produksi alutsista dan penyiapan SDM.

Industri Dirgantara
Disamping produk-produk yang terkait dengan pertahanan-keamanan, produkproduk komersial yang berdaya saing tinggi, juga merupakan bagian produk lain yang dihasilkan oleh industri strategis nasional dan dimasukkan dalam kelompok kegiatan ekonomi utama alutsista adalah produksi alat angkutan penumpang udara. Pada kondisi geografis yang sukar terhubungi dengan moda angkutan darat dan laut, maka satu-satunya moda angkutan yang dapat melayani daerah tersebut adalah moda angkutan udara apabila daerah tersebut memiliki prasarana angkutan udara atau akan dipersiapkan kebutuhan prasarana tersebut. Pemilihan moda transportasi merupakan suatu alternatif dalam upaya memperlancar arus manusia, barang dan informasi dari suatu daerah atau wilayah ke daerah atau wilayah lain. Moda angkutan udara merupakan salah satu kebutuhan akan moda transportasi terkait dengan aspek guna waktu (time utility) sebagai sarana perpindahan manusia, barang dan informasi pada suatu daerah atau wilayah ke daerah atau wilayah lain. Terselenggaranya angkutan udara perintis merupakan tugas pemerintah dengan pertimbangan bahwa penyelenggaraan angkutan udara pada rute tersebut secara ekonomi belum menguntungkan sehingga dalam pelaksanaan angkutan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 63

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

udara perintis yang dilakukan oleh operator nasional akan memperoleh kompensasi berupa subsidi untuk menjamin kelangsungan pelayanan angkutan udara perintis. Tantangan Utama yang dihadapi industri dirgantara Nasional adalah sebagai berikut: Pasar untuk produk kelas Feeder (19 penumpang) dan Commuter Regional (30 sampai 50 penumpang) sangat besar. Hampir seluruh industri penerbangan dunia berkompetisi merebut pasar Indonesia; Bahan produk pesawat yang dimiliki Industri Indonesia, merupakan bahan produk era 1970-an dan 1980-an dan hingga saat ini belum ada produk pengganti; Rendahnya komitmen penggunaan produk dalam negeri; Tidak Memiliki Fasilitas Customer Financing dan Leasing Seperti Industri pesawat terbang lainnya; Pertumbuhan penumpang dan barang terus meningkat, sementara laju angka kecelakaan pesawat terbang di Indonesia masih tinggi; Pesawat di Indonesia rata-rata telah berusia diatas 20 tahun. Regulasi dan Kebijakan Untuk menjawab berbagai tantangan dalam pengembangan indutri dirgantara nasional tersebut, diperlukan dukungan regulasi dan kebijakan berikut: Mengembangkan standardisasi dan komponen penerbangan dengan menggunakan sebanyak-banyaknya muatan lokal dan alih teknologi; Mengembangkan industri bahan baku dan komponen untuk mendukung industri dirgantara; Mengembangkan dan memproduksi pesawat penumpang terutama berkapasitas dibawah 100 penumpang; Memberikan kemudahan fasilitas pembiayaan dan perpajakan; Memfasilitasi kerja sama dengan industri sejenis dan/atau pasar pengguna di dalam dan luar negeri; Memberikan dukungan pembiayaan dari APBN, APBD dan perbankan dalam negeri dalam pengadaan pesawat produksi nasional; Kontrak multiyears dapat dimanfaatkan para operator penerbangan perintis untuk membeli pesawat berkapasitas 19 penumpang; Menetapkan kawasan industri penerbangan terpadu. SDM dan IPTEK Upaya mendukung indutri dirgantara nasional terkait pengembangan SDM dan IPTEK dilakukan melalui: Pengembangan riset pemasaran dan rancang bangun yang layak jual; Penigkatan SDM Industri Kedirgantaraan;

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 64

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 11. Peta Investasi Koridor Pulau Jawa


Sumber : MP3EI, 2014

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 65

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Koridor Ekonomi Sulawesi

Gambar 12. Peta Koridor Ekonomi Sulawesi


Sumber : MP3EI, 2014

Overview Ekonomi Sulawesi


Koridor Ekonomi Sulawesi mempunyai tema Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Perikanan, dan Pertambangan Nikel Nasional. Koridor ini diharapkan menjadi garis depan ekonomi nasional terhadap pasar Asia Timur, Australia, dan Amerika. Koridor Ekonomi Sulawesi memiliki potensi tinggi di bidang ekonomi dan sosial dengan kegiatan kegiatan unggulannya. Meskipun
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 66

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

demikian, secara umum terdapat beberapa hal yang harus dibenahi di Koridor Ekonomi Sulawesi: Rendahnya nilai PDRB per kapita di Sulawesi dibandingkan dengan pulau lain di Indonesia; Kegiatan ekonomi utama pertanian, sebagai kontributor PDRB terbesar (30 persen), tumbuh dengan lambat padahal kegiatan ekonomi utama ini menyerap sekitar 50 persen tenaga kerja; Investasi di Sulawesi berasal dari dalam dan luar negeri relatif tertinggal dibandingkan daerah lain; Infrastruktur perekonomian dan sosial seperti jalan, listrik, air, dan kesehatan kurang tersedia dan belum memadai.

Pembangunan Koridor Ekonomi Sulawesi berfokus pada kegiatan-kegiatan ekonomi utama pertanian pangan, kakao, perikanan dan nikel. Selain itu, kegiatan ekonomi utama minyak dan gas bumi dapat dikembangkan yang potensial untuk menjadi mesin pertumbuhan ekonomi di koridor ini.

Pertanian Pangan
Kegiatan pertanian pangan di Sulawesi mencakup padi, jagung, kedelai, dan ubi kayu. Kegiatan pertanian pangan, khususnya beras dan jagung, sangat penting, terutama untuk konsumsi domestik di Indonesia. Indonesia adalah produsen beras terbesar ketiga di dunia, yang sebagian besar dari produksinya digunakan untuk konsumsi domestik. Namun, Indonesia masih harus mengimpor 800.000 ton jagung di tahun 2010 untuk memenuhi kebutuhan domestik sebesar 5 juta ton. Sulawesi merupakan produsen pangan ketiga terbesar di Indonesia yang menyumbang 10 persen produksi padi nasional dan 15 persen produksi jagung nasional. Pertanian pangan menyumbang 13 persen PDRB Sulawesi. Mengingat adanya keterbatasan potensi ekspansi areal pertanian, maka peningkatan produksi pangan yang paling memungkinkan adalah melakukan intensifikasi pangan. Produktivitas padi di Sulawesi masih lebih rendah dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Indonesia merupakan produsen jagung terbesar di Asia Tenggara, namun kebutuhan jagung nasional belum dapat terpenuhi dari produksi domestik. Rendahnya pemenuhan kebutuhan jagung berkaitan dengan tingkat produktivitas jagung nasional. Produktivitas jagung di Sulawesi masih dibawah rata-rata produktivitas nasional Produktivitas pangan rendah disebabkan oleh penggunaan pupuk yang rendah, terbatasnya penggunaan alat pertanian, dan jaringan irigasi yang belum memadai. Penggunaan pupuk berimbang di Sulawesi berupa urea, potasium klorida (KCl), dan fosfat (SP-36) masih rendah dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Hal tersebut berhubungan erat dengan faktor ketersediaan pupuk, serta biaya angkut dan pendidikan petani mengenai teknik budidaya pertanian. Peningkatan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 67

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

produktivitas lahan pertanian akan tergantung pada penggunaan alat mesin pertanian terutama bagi pengolahan lahan. Namun, Indonesia masih jauh tertinggal dalam penggunaan traktor jika dibandingkan dengan beberapa negara lain. Penggunaan alat mesin pertanian di Sulawesi relatif sangat terbatas dan ini tercermin dari penetrasi traktor yang masih sangat rendah dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Sebagian besar jaringan irigasi di Sulawesi masih berupa irigasi sederhana dan nonteknis (hanya 37 persen lahan pertanian pangan yang telah diairi oleh irigasi teknis dan semi teknis). Regulasi dan Kebijakan Dalam rangka menghadapi berbagai tantangan tersebut di atas, diperlukan dukungan regulasi dan kebijakan berikut: Perluasan area tanam melalui optimalisasi pemanfaatan lahan, pencetakan sawah baru, rehabilitasi dan konservasi lahan pertanian; Mengamankan ketersediaan dan produksi pangan melalui pengembangan keberlanjutan lumbung pangan, pemberdayaan dan peningkatan kapasitas kelembagaan petani (Gapoktan, Koperasi);

Mengurangi potensi kehilangan jumlah dan nilai pasca panen melalui peningkatan kualitas penyimpanan, pengembangan mekanisme pembelian yang efektif; Memperbaiki akses finansial/pembiayaan bagi para petani; Memantapkan kelembagaan yang menopang pemberdayaan petani dan memperbaiki fungsi koordinasi.

Konektivitas (infrastruktur) Pengembangan kegiatan ekonomi utama pertanian pangan memerlukan dukungan peningkatan konektivitas (infrastruktur) berupa: Perbaikan akses jalan untuk mengurangi ketergantungan kepada pihak perantara dagang; Peningkatan fasilitas irigasi, dimana kemampuan produksi sangat rentan terhadap perubahan cuaca jika terus bergantung pada irigasi sederhana yang bergantung pada hujan; Revitalisasi dan peningkatan kapasitas gudang dan penyimpanan yang ada (saat ini BULOG membeli 5 persen produksi beras nasional, tetapi fasilitas penyimpanan yang dimiliki sudah tua dan memerlukan perbaikan) dapat meningkatkan umur pangan dalam penyimpanan dan mengurangi kerugian yang disebabkan oleh penyimpanan yang tidak baik (jumlah gudang BULOG di Sulawesi berada pada posisi kedua paling banyak di Indonesia); Peningkatan akses jalan antara lahan pertanian dan pusat perdagangan, untuk dapat memfasilitasi petani dalam melakukan penjualan dan mengurangi ketergantungan pada perantara yang menaikkan harga jual hingga 30 persen dari harga final (diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani);
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 68

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Pembangunan/perbaikan jaringan irigasi teknis usaha tani (JITUT), jaringan irigasi desa (JIDES), dan tata air mikro (TAM), pembangunan/perbaikan pompa, sumur, embung.

SDM dan IPTEK Untuk mencapai pengembangan kegiatan ekonomi utama pertanian pangan yang lebih efektif dan efisien, diperlukan upaya: Peningkatan produktivitas melalui penggunaan teknologi tepat guna (sistem irigasi dan traktor), penggunaan pupuk berimbang yang berbasis prinsip ketepatan, dan bibit yang berkualitas/bersertifikat, serta peningkatan pengetahuan petani; Penanganan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan pengendalian residu pestisida; Meningkatkan tingkat pendidikan mengenai pertanian bagi para petani.

Kakao
Indonesia merupakan produsen kakao kedua terbesar dunia, dengan menyumbang 18 persen dari pasar global. Secara nasional, komoditas kakao menghasilkan devisa terbesar ketiga setelah kelapa sawit dan karet. Devisa dari kakao pada tahun 2009 mencapai USD 1,38 miliar (berasal dari biji dan kakao olahan). Biji kakao olahan menghasilkan cocoa butter (lemak kakao) dan cocoa powder (bubuk kakao) yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dunia terutama di Amerika dan Eropa, dimana permintaan kakao mencapai 2,5 juta ton per tahun. Indonesia mentargetkan pada tahun 2025 mampu memproduksi 2,5 juta ton biji kakao dengan nilai ekspor USD 6,25 miliar. Menurut data ICCO (International Coffee and Cocoa Organization) permintaan kakao dunia terus tumbuh sekitar 2 4 persen per tahun bahkan dalam 5 tahun terakhir tumbuh 5 persen per tahun (3,5 juta ton/tahun). Negara Cina dan India dengan penduduk yang besar menjadi potensi pasar kakao dari Indonesia. Kegiatan pengembangan perkebunan dan industri kakao bertujuan untuk meningkatkan produksi kakao(biji dan produk olahan kakao) yang berdaya saing internasional; dan mengembangkan industri kakao yang mampu memberi peningkatan pendapatan bagi para petani dan pelaku usaha kakao. Koridor Ekonomi Sulawesi mempunyai potensi besar bagi pengembangan kegiatan kakao, baik perkebunan maupun industri pengolahan kakao. Total luas lahan kakao di Sulawesi mencapai 838.037 ha atau 58 persen dari total luas lahan di indonesia. Sebagian besar lahan tersebut dimiliki oleh petani (96 persen). Namun demikian, pengembangan kakao di Pulau Sulawesi menghadapi tantangan berupa kendala produksi, teknologi, kebijakan, dan infrastruktur. Kurang tersedianya infrastruktur jalan, pelabuhan, listrik, dan gas di provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat menyebabkan pula kehilangan peluang pasar sebesar 600 ribu ton yang setara dengan USD 360 juta. Sulawesi menyumbang 63 persen produksi kakao nasional. Produksi kakao di Sulawesi cenderung menurun, walaupun luas areal tanam meningkat. Penyebab
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 69

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

utamanya adalah penurunan produktivitas petani kakao yang saat ini hanya 0,4 0,6 Juta Ton/Ha, dibandingkan dengan potensi produktivitasnya sebesar 1 1,5 Juta Ton/Ha. Penurunan produktivitas kakao berhubungan erat dengan kondisi tanaman pangan yang sudah tua, terkena serangan hama dan penyakit tanaman, rendahnya teknik budidaya pemeliharaan tanaman kakao, serta keterbatasan infrastruktur pendukung bagi kegiatan perkebunan dan industri pengolahan kakao. Pengembangan kegiatan kakao memiliki nilai tambah dan prospek ke depan. Rasio produksi biji mentah lebih besar daripada produksi bubuk kakao, namun secara keseluruhan produk olahan kakao memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan biji mentah. Perkembangan pasar ekspor dan meningkatnya pertumbuhan konsumsi produk kakao merupakan kesempatan yang dapat diraih dalam jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Namun demikian, tantangan yang dihadapi berupa upaya peningkatan mutu biji kakao fermentasi dan sertifikasi, peningkatan kapasitas industri pengolahan kakao, dan peningkatan industri hilir dan tingkat konsumsi cokelat. Pengembangan kegiatan ekonomi utama kakao berfokus pada peningkatan hasil rantai nilai hulu dan pengembangan industri hilir. Peningkatan produksi industri hulu diperoleh melalui: Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu kakao berkelanjutan; Gerakan Nasional Biji Kakao Fermentasi, yaitu peningkatan mutu biji kakao melalui fermentasi dan sertifikasi; Percepatan pengembangan infrastruktur pendukung pengembangan perkakaoan nasional.

Sedangkan hilirisasi kegiatan ekonomi utama kakao dilakukan melalui: Peningkatan utilitas kapasitas industri pengolahan kakao yang ada; Peningkatan pangsa pasar hilir di dalam dan luar negeri; Penerapan standar internasional dalam rangka peningkatan mutu produk industri hilir kakao.

Regulasi dan Kebijakan Dalam rangka mendukung peningkatan mutu dan hilirisasi produksi kakao, diperlukan dukungan terkait regulasi dan kebijakan berikut: Menyediakan dukungan aktif saat rehabilitasi dan peremajaan tanaman, penyediaan bibit kakao klon unggul, serta pengendalian organisme pengganggu tanaman kakao; Melakukan peningkatan implementasi skema pembiayaan biji kakao fermentasi agar mampu menghasilkan kakao berkualitas sebagai bahan olahan (butter, powder, cake) dan memiliki daya saing ekspor produk kakao Indonesia; Diversifikasi pasar ekspor olahan (butter, powder, cake, dan lain-lain) yang memberi nilai tambah dalam rantai nilai kakao; Melakukan Gerakan Nasional Biji Kakao Fermentasi sebagai komitmen dan persetujuan aksi bersama peningkatan dan perbaikan produksi, produktivitas, dan mutu kakao Indonesia;
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 70

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Melakukan pengembangan industri dan home industry makanan cokelat yang menyerap produk olahan kakao; Melakukan pengkajian dan evaluasi tarif Bea Keluar terhadap produk kakao secara komprehensif dan mendalam; Melakukan evaluasi terhadap kemungkinan penghapusan diskriminasi tarif bea masuk kakao olahan di Eropa; Melakukan pembahasan Bea Masuk kakao olahan di beberapa negara tujuan ekspor dengan jaminan bahwa produk kakao Indonesia berstandar internasional (Codex); Membuat rantai tata niaga kakao yang efisien, sehingga petani kakao dan para pelaku industri memperoleh marjin yang memadai; Menyediakan pelayanan satu pintu untuk investor; Meningkatkan pengawasan penerapan SNI wajib bubuk kakao; Menerapkan program penggunaan SNI wajib biji kakao dan sertifikasi agar terjamin sediaan hasil produksi biji kakao dan bahan olahan produk kakao berdaya saing internasional; Melakukan penerapan standar internasional produk kakao untuk membangun citra dan promosi kualitas produk kakao Indonesia yang berorientasi melindungi konsumen kakao; Melakukan peningkatan kemitraan usaha antara industri dengan Koperasi dan UKM , sehingga terjalin sinergi produksi, produktivitas , kualitas kakao, kualitas produk olahan kakao, dan pemasaran yang bernilai tambah dan bernilai manfaat bagi berbagai pelaku; Melakukan penumbuh-kembangan dan penguatan kelompok tani dan koperasi kakao; Melakukan konversi areal dan tata ruang bagi pengembangan perkebunan dan industri pengolahan kakao.

Konektivitas (infrastruktur) Pengembangan kegiatan ekonomi utama kakao memerlukan dukungan peningkatan konektivitas (infrastruktur) berupa: Peningkatan kapasitas pelabuhan di Makassar, Mamuju dan Manado; Penambahan dan peningkatan kapasitas fasilitas penyimpanan di pusat-pusat perdagangan dan pelabuhan; Peningkatan akses jalan yang lebih baik dari lokasi perkebunan menuju industri pengolahan, pelabuhan dan pusat perdagangan regional maupun ekspor; Peningkatan kapasitas infrastruktur (listrik, air, telekomunikasi) pada seluruh kawasan produksi dan industri pengolahan kakao. SDM dan IPTEK Untuk mencapai pengembangan kegiatan ekonomi utama kakao yang lebih efektif dan efisien, diperlukan upaya: Peningkatan pendidikan petani melalui fasilitasi pendidikan, pelatihan, pendampingan, penyuluhan dan diseminasi teknik budidaya dan pengolahan kakao bagi petani kakao, serta penguatan kelembagaan petani kakao secara konsisten dan berkelanjutan; Pelatihan GMP, HACCP dan ISO guna meningkatkan pemahaman, pengetahuan tentang kendali mutu produk kakao;
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 71

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Penyediaan dana riset melalui mekanisme program riset insentif bagi industri pengolahan produk kakao yang memadai serta peningkatan litbang dalam pengembangan industri kakao.

Perikanan
Indonesia memiliki kedudukan penting di kegiatan ekonomi utama perikanan. Dengan kekayaan laut yang berlimpah, saat ini pertumbuhan produksi makanan laut mencapai 7 persen per tahun, sehingga menempatkan Indonesia sebagai produsen terbesar di Asia Tenggara. Dilihat dari produksi perikanan di Indonesia berdasarkan sebaran wilayahnya, Koridor Ekonomi Sulawesi merupakan wilayah yang memiliki produksi perikanan laut terbesar di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa sektor perikanan merupakan salah satu kegiatan ekonomi utama di Koridor Ekonomi Sulawesi. Saat ini perikanan berkontribusi sekitar 22 persen dari total PDRB sub sektor pertanian pangan (70 persen tangkapan dan 30 persen budidaya) dimana sekitar 20 persen dari aktivitas perikanan tersebut merupakan perikanan tangkap dan sisanya adalah perikanan budidaya. Potensi pengembangan perikanan terus berkembang secara signifikan karena sebagian besar hasil perikanan di Sulawesi adalah untuk pemenuhan kebutuhan ekspor seiring dengan permintaan global yang terus meningkat. Meskipun sumber daya perikanan cukup melimpah, terdapat persoalan terkait dengan ekploitasi penangkapan ikan yang berlebihan di beberapa areal laut sehingga mengancam keberlanjutan kegiatan ini. Sebagai contoh, eksploitasi penangkapan ikan demersal dan udang di Sulawesi Selatan dan ikan pelagis besar di Sulawesi Utara. Untuk mengurangi eksploitasi penangkapan ikan yang berlebih dan meningkatkan produksi perikanan yang lebih berkelanjutan, maka dikembangkan juga perikanan budidaya (akuakultur). Dalam kaitannya dengan pengembangan perikanan budidaya, area tambak di koridor ini ideal untuk budidaya udang yang bernilai tinggi dimana nilai jualnya jauh lebih tinggi daripada nilai jual rumput laut yang mendominasi hasil produksi akuakultur. Sehubungan dengan hal tersebut, Pemerintah Sulawesi Selatan telah mengutarakan keinginan untuk menjadi sentra perikanan budidaya di Indonesia. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, maka pengembangan kegiatan perikanan akan diprioritaskan pada perikanan budidaya (akuakultur). Hal ini sejalan dengan rencana pengembangan perikanan dan kelautan yang dicanangkan oleh pemerintah. Gambar berikut menunjukan sasaran pengembangan perikanan, dimana pengembangan perikanan budidaya ditargetkan akan melebihi dari produksi perikanan tangkap. Namun demikian, secara khusus, dalam pengembangan kegiatan ekonomi utama perikanan ini ada beberapa tantangan yang harus dihadapi, antara lain:
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 72

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Persaingan di pasar global, dimana beberapa produk perikanan dari negara lain seperti Thailand dan Vietnam memiliki daya saing yang sangat tinggi yang dikarenakan proses produksi yang jauh lebih efisien dibandingkan dengan Indonesia. Persaingan di pasar dalam negeri, yaitu daerah-daerah lainnya di Indonesia yang memproduksi produk perikanan sejenis. Persyaratan kualitas/mutu produk perikanan seperti persyaratan label, kemasan, keamanan produk, traceability, green/eco label dan syarat kandungan BTP akan semakin ketat. Ini merupakan suatu tantangan ke depan agar industri perikanan dapat lebih meningkatkan mutu dan memperketat kontrol kualitas produk perikanan yang dihasilkan. Persaingan konsumsi protein hewani lain, seperti ayam, daging (sapi), dan telur. Pendapatan dan daya beli konsumen. Dengan semakin meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan masyarakat akan mempengaruhi pola konsumsi makanan yang lebih sehat. Masyarakat cenderung untuk membeli bahan pangan dan hasil perikanan yang telah diolah dan dikemas dalam bentuk yang lebih mewah.

Ini merupakan suatu tantangan dan sekaligus peluang usaha industri pengolahan hasil perikanan, misalnya pengembang inovasi produk siap saji, produk beku, produk kaleng, produk kering, dan value added seafood (fillet kakap, tuna loin steak). Regulasi dan Kebijakan Berdasarkan potensi dan tantangan pengembangan kegiatan perikanan tersebut di atas, diperlukan dukungan terkait regulasi dan kebijakan berikut: Meningkatkan nilai tambah produk dengan pengadaan subsidi konversi lahan untuk pembuatan tambak/ budidaya udang; Meningkatkan aktivitas pengolahan rumput laut; Mengembangkan minapolitan berbasiskan perikanan tangkap untuk percepatan pembangunan kawasan yang berbasis perikanan tangkap dan minapolitan berbasis perikanan budidaya; Mengembangkan sistem pengaturan dan pengawasan yang lebih ketat mengenai aktivitas penangkapan ikan; Melakukan konversi areal bakau menjadi tambak udang sesuai persyaratan yang berlaku.

Konektivitas (infrastruktur) Pengembangan kegiatan ekonomi utama perikanan memerlukan dukungan peningkatan konektivitas (infrastruktur) berupa: Pembangunan balai benih ikan/hatchery untuk menghasilkan bibit unggul; Pembangunan dan pengembangan pelabuhan perikanan; Pengembangan Unit Pengolahan Ikan (UPI); Peningkatan kapasitas pelabuhan di Makassar dan Manado; Akses jalan yang lebih baik dari lokasi perikanan menuju pelabuhan dan pusat perdagangan regional;
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 73

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Pembangunan fasilitas penyimpanan hasil laut , di tempat-tempat pelelangan maupun di pusat-pusat perdagangan; Peningkatan kapasitas infrastruktur (listrik, air, telekomunikasi).

SDM dan IPTEK Untuk mencapai pengembangan kegiatan ekonomi utama perikanan yang berkelanjutan , diperlukan upaya-upaya: Penyediaan pendidikan kepada nelayan untuk memastikan penggunaan metode penangkapan yang lebih baik guna menjaga kelangsungan produksi perikanan; Peningkatan produktivitas penangkapan dan pengolahan melalui pelatihan dan penyuluhan, pengadaan modal, alih teknologi tepat guna; Perbaikan edukasi nelayan dan akses terhadap finansial; Penegakkan peraturan terkait kualitas/mutu produk perikanan secara lebih baik; Pemberian bantuan dana (subsidi) terutama bagi petani pemula budi daya udang; Peningkatan standar proses industri, terutama untuk produk ekspor sehingga dapat mencapai nilai yang optimal.

Nikel
Indonesia adalah produsen nikel terbesar ke-4 dari 5 besar negara produsen nikel dunia yang bersama-sama menyumbang lebih dari 60 persen produksi nikel dunia. Produksi nikel Indonesia mencapai 190 ribu ton per tahun. Indonesia memiliki 8 persen cadangan nikel dunia, oleh karena itu industri pertambangan dan pengolahan nikel sangat layak untuk dipercepat dan diperluas pengembangannya. Sulawesi merupakan daerah dengan produksi nikel paling maju di Indonesia. Pertambangan nikel di Sulawesi menyumbang sekitar 7 persen terhadap PDRB Sulawesi. Oleh karenanya, kegiatan pertambangan di Koridor Ekonomi Sulawesi terfokus pada pertambangan nikel yang merupakan potensi pertambangan terbesar di koridor ini. Sulawesi memiliki 50 persen cadangan nikel di Indonesia dengan sebagian besar untuk tujuan ekspor, diikuti oleh Maluku dan Papua. Akibat resesi global, permintaan nikel sempat menurun dalam kurun waktu tahun 2006 2008. Namun demikian, permintaan nikel kembali meningkat mulai tahun 2010 untuk memenuhi kebutuhan Cina dan Taiwan yang semakin besar. Diperkirakan harga jual nikel pun akan mencapai USD 8 per pon pada tahun 2012, setelah mencapai mencapai titik terendah pada tahun 2009, yakni USD 6,7 per pon. Di koridor ini juga terdapat penambangan komoditas pertambangan lainnya yaitu emas, tembaga dan aspal namun tidak terlalu signifikan dibandingkan potensi bijih nikel. Emas dan aspal lebih bersifat pengoptimalan produksi, sedangkan komoditas tembaga berupa kegiatan pembangunan smelter dan bukan penambangannya. Untuk pengembangan smelter tembaga di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, pasokan bahan baku bijih tembaga dari luar Koridor Ekonomi Sulawesi direncanakan berasal dari Papua dan dari Nusa Tenggara.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 74

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Empat lokasi penting di Sulawesi yang memiliki cadangan nikel berlimpah adalah: 1. Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan; 2. Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah; 3. Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara; 4. Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Tantangan terbesar dalam percepatan dan perluasan kegiatan pertambangan nikel adalah menciptakan industri hilir dari pertambangan nikel khususnya dalam pemurnian (refining) hasil produksi nikel. Indonesia belum memilki fasilitas pemurnian nikel padahal kegiatan pemurnian memberikan nilai tambah yang sangat tinggi. Saat ini, lebih dari 50 persen nikel yang diekspor adalah dalam bentuk bijih nikel. Dari 190 ribu ton bijih nikel yang diproduksi Indonesia per tahunnya, hanya sekitar 80 ribu ton nikel yang diekspor dalam bentuk nikel matte (hasil olahan bijih nikel dengan kandungan nikel di atas 75 persen). Dengan tidak dilakukannya tahap pengolahan lanjut terhadap bijih nikel tersebut, Indonesia kehilangan potensi pertambahan nilai produk nikel hingga mencapai USD 200 juta per tahun. Kendala lain dalam pertambangan nikel adalah terhambatnya peningkatan tahap kegiatan eksplorasi menjadi tahap operasi dan produksi atau pembukaan area baru karena tumpang tindih tata guna lahan, lambatnya penerbitan rekomendasi dari pemerintah daerah yang biasanya terkait dengan lambatnya pengurusan Ijin Pinjam Pakai Lahan Hutan dan juga penerbitan Ijin Usaha Pertambangan. Selain itu, beberapa tantangan investasi di pertambangan nikel terutama bagi perusahaan tambang asing, antara lain adalah masalah ketidakjelasan regulasi yang mengatur retribusi daerah yang belum konsisten antara pemerintah pusat dan daerah. Di lain pihak, pertambangan nikel pun menimbulkan beberapa masalah lingkungan seperti polusi udara, penurunan kualitas tanah, dan gangguan ekosistem, disamping tantangan sosial berupa banyaknya imigran dari luar area pertambangan, serta permasalahan terkait sengketa tanah, terutama tanah adat. Hal ini menjadi dasar pertimbangan dalam penyusunan strategi utama pengembangan industri nikel yaitu meningkatkan kegiatan investasi pertambangan nikel yang memenuhi aspek lingkungan, keselamatan kerja dan aspek sosial. Regulasi dan Kebijakan Untuk menjawab masalah dan tantangan pengembangan kegiatan ekonomi utama nikel di atas, diperlukan dukungan terkait regulasi dan kebijakan berikut: Penyederhanaan peraturan dan birokrasi (antar lembaga dan kementerian) untuk mempermudah kegiatan memulai dan mengoperasikan pertambangan. Perbaikan kelembagaan untuk membuat investasi di pertambangan nikel lebih menarik, karena pada saat ini terdapat inefisiensi dalam hal akuisisi tambang, pembuatan kontrak, dan sebagainya;
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 75

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Perbaikan peraturan terkait pertanahan dan memperjelas tata guna lahan melalui tata ruang; Dukungan Pemerintah berupa pemberian insentif kepada investor industri padat modal. nikel

Konektivitas (infrastruktur) Pengembangan kegiatan ekonomi utama memerlukan dukungan peningkatan konektivitas (infrastruktur) berupa:

Pembangkit listrik (ketersediaan energi) untuk memenuhi kebutuhan pemrosesan; Akses jalan antara areal tambang dan fasilitas pemrosesan; Infrastruktur pelabuhan laut yang dapat melayani pengiriman peralatan dan bahan baku dari daerah lain, misalnya dari Papua Kepulauan Maluku.

Minyak Bumi
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak dan gas bumi (migas) di dunia. Potensi migas Indonesia tersebar secara merata hampir di seluruh wilayah Indonesia. Untuk minyak bumi, potensi cadangan terbesar berada di Provinsi Riau sedangkan gas alam berada di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Selain di kedua provinsi tersebut potensi migas tersebar di wilayah-wilayah lain di Indonesia, seperti di Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Koridor Ekonomi Sulawesi mempunyai potensi minyak dan gas bumi yang belum teridentifikasi dan tereksplorasi dengan baik. Industri minyak dan gas bumi memiliki potensi untuk berkembang di Pulau Sulawesi namun menghadapi tantangan berupa kontur tanah dan laut dalam. Hal ini menyebabkan tingkat kesulitan teknis yang tinggi yang berujung pada tingginya biaya eksploitasi migas di Sulawesi. Potensi minyak bumi Koridor Ekonomi Sulawesi relatif kecil dibandingkan wilayah lain Indonesia dengan cadangan sebesar 49,78 MMSTB dari total 7.998,49 MMSTB cadangan minyak bumi Indonesia, atau hanya 0,64 persen dari total cadangan Indonesia. Sedangkan potensi gas bumi Koridor Ekonomi Sulawesi juga relatif tidak besar dibandingkan wilayah lain Indonesia dengan cadangan sebesar 4,23 TSCF dari total 157,14 TSCF cadangan gas bumi Indonesia, atau hanya 2,69 persen dari total cadangan Indonesia. Terlihat jelas bahwa cadangan minyak dan gas bumi di Koridor Ekonomi Sulawesi tergolong kecil, namun harus tetap diperhitungkan mengingat cadangan minyak Indonesia terus mengalami penurunan terutama yang terdapat di wilayah barat Indonesia. Kegiatan ekonomi utama Migas di Koridor Ekonomi Sulawesi akan terpusat pada beberapa lokasi berikut:

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 76

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

1. Area eksploitasi gas bumi di Donggi Senoro, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah 2. Area eksploitasi minyak bumi di Kabupaten Luwuk, Sulawesi Tengah 3. Area eksploitasi gas bumi di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat 4. Area eksploitasi gas bumi di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan 5. Lapangan Migas Karama, Sulawesi Barat Regulasi dan Kebijakan Upaya pengembangan kegiatan ekonomi utama migas, diperlukan dukungan terkait regulasi dan kebijakan berikut: Optimalisasi produksi migas melalui peningkatan kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi setempat; Penyediaan iklim investasi yang positif dan penyempurnaan beberapa perundang-undangan dan perizinan migas; Peningkatan sinergitas pemerintah dengan pemangku kepentingan terkait; Pemberian insentif untuk pembangunan kilang dalam negeri; Peningkatan kemudahan bagi investor dalam menjalankan kegiatan usahanya; Peningkatan informasi ketersediaan minyak dan gas bumi. Migas

Konektivitas (infrastruktur) Pengembangan kegiatan ekonomi utama memerlukan dukungan peningkatan konektivitas (infrastruktur) berupa:

Peningkatan dan pengembangan infrastruktur minyak dan gas bumi untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap bahan bakar gas; Peningkatan dan pengembangan akses ke daerah-daerah eksplorasi dan eksploitasi baru, baik di daratan maupun di lepas pantai; Pembangunan infrastruktur pengilangan migas; Pembangunan fasilitas penimbunan bahan bakar.

SDM dan IPTEK. Untuk mencapai pengembangan kegiatan ekonomi utama migas yang efektif dan efisien, diperlukan upaya-upaya penerapan teknologi baru eksploitasi minyak dan gas bumi yang berbiaya rendah.

Kegiatan Ekonomi Lain


Selain kegiatan ekonomi utama yang menjadi fokus Koridor Ekonomi Sulawesi di atas, di koridor ini juga terdapat beberapa kegiatan yang dinilai mempunyai potensi pengembangan, seperti tembaga, besi baja, makanan-minuman, kelapa sawit, karet, tekstil, perkayuan dan pariwisata yang difokuskan pada 5 destinasi pariwisata nasional. Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan dapat juga berkontribusi di dalam pengembangan Koridor Ekonomi Sulawesi secara menyeluruh.

Investasi
Terkait dengan pembangunan Koridor Ekonomi Sulawesi telah diidentifikasi rencana investasi baru untuk kegiatan ekonomi utama Pertanian Pangan, Kakao, Perikanan, Pertambangan Nikel dan Migas serta infrastruktur pendukung sekitar IDR 309 Triliun.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 77

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Mayoritas rencana investasi tersebut terkait dengan kegiatan ekonomi utama pertambangan nikel. Inisiatif investasi yang berhasil teridentifikasi tersebut dihimpun dari dana Pemerintah, Swasta dan BUMN serta campuran dari ketiganya. Di samping investasi di atas, ada pula beberapa investasi untuk kegiatan yang bukan menjadi kegiatan ekonomi utama di Koridor Ekonomi Sulawesi, tetapi menjadi bagian dari 22 kegiatan ekonomi utama seperti tembaga, besi baja, makanan-minuman, kelapa sawit, karet, tekstil, perkayuan dan pariwisata yang difokuskan pada 5 destinasi pariwisata nasional dengan jumlah investasi sebesar IDR 30,5 Triliun. Selain itu, ada pula investasi dari beberapa kegiatan di luar 22 kegiatan ekonomi utama yang dikembangkan di MP3EI seperti emas dan petrokimia sebesar IDR 15 Triliun.

Gambar 13. Pemetaan Investasi Berdasarkan Lokus Industri Koridor Ekonomi Sulawesi
Sumber : MP3EI, 2014

Di samping investasi yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi utama di atas, Pemerintah dan BUMN juga berkomitmen untuk melakukan pembangunan infrastruktur di Koridor Ekonomi Sulawesi. Berikut ini adalah nilai indikasi investasi infrastruktur untuk masing-masing tipe infrastruktur yang akan dilakukan oleh pemerintah, BUMN dan campuran.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 78

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Dalam jangka panjang, diperlukan upaya konsisten untuk membangun industri hilir pertambangan dan hasil perkebunan. Hilirisasi industri diiringi pemasaran secara sinergis dan strategis akan menghasilkan pertambahan nilai optimal di dalam koridor yang berimplikasi pada perluasan lapangan kerja dan peningkatan daya saing produk yang dihasilkan. Pembangunan struktur ruang diarahkan pada pemahaman pola pergerakan barang dari hasil perkebunan (kakao) maupun tambang nikel, dan migas, menuju tempat pengolahan dan atau kawasan industri, yang berlanjut menuju ke pelabuhan. Untuk itu, penentuan prioritas dan kualitas pembangunan serta pemeliharaan infrastruktur jalan dan jembatan di setiap provinsi diarahkan untuk melayani angkutan barang di sepanjang jalur konektivitas ekonomi di provinsi yang bersangkutan. Demikian pula pembangunan infrastruktur air dan energi dilakukan untuk mendukung produksi pertanian pangan, kakao, maupun pertambangan yang ada di setiap provinsi, yang berujung pada peningkatan manfaat dan nilai tambah produk yang dihasilkan. Pembangunan struktur ruang Koridor Ekonomi Sulawesi akan berkembang sejalan dengan pembangunan dan keberadaan jalan raya trans Sulawesi yang menghubungkan Sulawesi bagian selatan hingga utara. Struktur ruang koridor ini mengalami dinamika yang tinggi seiring dengan percepatan pergerakan barang dan orang dari intra dan inter pusat-pusat pertumbuhan di dalam Koridor Ekonomi Sulawesi maupun antar Koridor Ekonomi Sulawesi dengan koridor ekonomi lainnya di Indonesia. Selain itu, mengingat bahwa koridor ini berada di sisi Samudra Pasifik dan jalur pelayaran internasional, maka sangat penting untuk dapat menentukan lokasi yang akan berfungsi sebagai hub internasional. Pelabuhan Bitung di Sulawesi Utara, atau Pelabuhan Makassar di Sulawesi Selatan merupakan alternatif pelabuhan yang dapat dikembangkan menjadi hub internasional. Penetapan hub internasional di kawasan Indonesia Timur diharapkan dapat mempercepat pembangunan di Indonesia Timur yang lebih didominasi oleh pulau-pulau.

5.2.1.4. Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional (SISLOGNAS) Peran dan Tujuan Pengembangan Sistem Logistik Nasional
Cetak Biru (blue Print) ini bukan merupakan rencana induk (master plan) tetapi lebih menekankan pada arah dan pola pengembangan Sistem Logistik Nasional pada tingkat kebijakan (makro) yang nantinya dijabarkan kedalam Rencana Kerja Pemerintah dan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga setiap tahunnya. Oleh karena itu, Sistem Logistik Nasional diharapkan dapat berperan dalam mencapai sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014, menunjang implementasi MP3EI, serta mewujudkan visi ekonomi Indonesia tahun 2025 (RPJPN) yaitu Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur sehingga akan tercapai sasaran PDB perkapita sebesar 14.250-15.500
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 79

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

(empat belas ribu dua ratus lima puluh hingga lima belas ribu lima ratus) dolar Amerika pada tahun 2025, seperti pada Gambar dibawah ini.

Gambar 14. Peran Sislognas Dalam Pembangunan Ekonomi Nasional


Sumber : Sislognas, 2014

Dengan demikian peran pokok Cetak Biru Sistem Logistik Nasional adalah memberikan arahan dan pedoman bagi pemerintah dan dunia usaha untuk membangun Sistem Logistik Nasional yang efektif dan efisien. Bagi pemerintah, Cetak Biru Sistem Logistik Nasional diharapkan dapat membantu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam menyusun rencana pembangunan di bidang logistik, serta meningkatkan transparansi dan koordinasi lintas kementerian dan lembaga di tingkat pusat maupun daerah. Bagi dunia usaha, Cetak Biru Sistem Logistik Nasional diharapkan dapat membantu pelaku usaha untuk meningkatkan daya saingnya melalui penciptaan nilai tambah yang lebih tinggi dengan biaya yang kompetitif, meningkatkan peluang investasi bagi usaha menengah, kecil dan mikro, serta membuka peluang bagi pelaku dan penyedia jasa logistik nasional untuk menggalang kerjasama dalam skala global. Adapun tujuan dari Cetak Biru ini adalah: Sebagai panduan dan pedoman dalam pengembangan Sistem Logistik Nasional bagi para pihak terkait (pemangku kepentingan), baik pemerintah maupun swasta, dalam:

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 80

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

1) menentukan arah kebijakan logistik nasional dalam rangka peningkatan kemampuan dan daya saing usaha agar berhasil dalam persaingan global; 2) mengembangkan kegiatan yang lebih rinci, baik pada pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan lainnya; 3) mengkoordinasikan, mensinkronkan dan mengintegrasikan para pihak terkait dalam melaksanakan kebijakan logistik nasional; 4) mengkoordinasikan dan memberdayakan secara optimal sumber daya yang dibutuhkan, dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi nasional, pertahanan keamanan negara, dan kesejahteraan rakyat. 5) Sebagai alat untuk mengkomunikasikan Visi, Misi, Tujuan, Arah Kebijakan, dan Strategi, serta Rencana Aksi pengembangan Sistem Logistik Nasional.

Aktivitas logistik melibatkan berbagai pemangku kepentingan yang dapat dikategorisasikan kedalam dalam lima kelompok, yaitu: 1) Konsumen, merupakan pengguna logistik yang membutuhkan barang baik untuk proses produksi maupun untuk konsumsi. Konsumen inilah yang menentukan jenis dan jumlah barang yang akan dibeli, dari siapa dan dimana barang tersebut dibeli dan kemana barang itu diantarkan. 2) Pelaku Logistik (PL), merupakan pemilik dan penyedia barang yang dibutuhkan konsumen, yang terdiri atas: a) Produsen yang bertindak sebagai penghasil (sumber) barang baik melalui budidaya (pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan), pertambangan, maupun proses pengolahan produksi; b) Penyalur (intermediare) yang bertindak sebagai perantara perpindahan kepemilikan barang dari produsen sampai ke konsumen melalui saluran distribusi (pedagang besar/wholesaler, grosir, distributor, agen, pasar, pengecer, warung, dan sebagainya) dalam suatu mekanisme tata niaga. 3) Penyedia Jasa Logistik (Logistics Service Provider), merupakan institusi penyedia jasa pengiriman barang (transporter, freight forwarder, shipping liner, EMKL, dsb) dari tempat asal barang (shipper) ke tempat tujuannya (consignee), dan jasa penyimpanan barang (pergudangan, fumigasi, dan sebagainya). Asal barang bisa berasal dari produsen, pemasok, atau penyalur, sedangkan tempat tujuan bisa konsumen, penyalur, atau produsen. 4) Pendukung Logistik, merupakan institusi yang memberikan dukungan terhadap efektivitas dan efisiensi kegiatan logistik, dan memberikan kontribusi untuk menyelesaikan permasalahan logistik. Yang termasuk dalam kategori ini diantaranya adalah asosiasi, konsultan, institusi pendidikan dan pelatihan serta lembaga penelitian. 5) Pemerintah, merupakan (a) regulator yang menyiapkan peraturan perundangan dan kebijakan, (b) fasilitator yang meyediakan dan membangun infrastruktur logistik yang diperlukan untuk terlaksananya proses logistik, dan (c) integrator yang mengkoordinasikan dan mensinkronkan aktivitas logistik sesuai
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 81

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

dengan visi yang ingin dicapai, dan pemberdayaan baik kepada pelaku logistik, penyedia jasa logistik maupun pendukung logistik. Untuk melakukan aktivitas logistik diperlukan infrastuktur logistik yang terdiri atas simpul logistik (logistics node) dan mata rantai logistik (logistics link) yang berfungsi menggerakkan barang dari titik asal (point of origin) ke titik tujuan (point of destination). Simpul logistik dapat berupa pelaku logistik, maupun konsumen, sedangkan link logistik meliputi jaringan distribusi, jaringan transportasi, jaringan informasi, dan jaringan keuangan, dimana komponennya sebagaimana disajikan pada Gambar dibawah ini, dengan penjelasan sbb: 1. Infrastruktur dan jaringan distribusi merupakan mata rantai keterkaitan antara penyedia (produsen, eksportir, dan importir), penyalur (pedagang besar, distributor, grosir, agen, pengecer), dan konsumen melalui prasarana dan sarana distribusi (Pusat Distribusi, Terminal Agri, Pasar Induk, Pasar Tradisional, Kios, Warung, Hypermarket, Supermarket, dan Mini Market). Fungsi Infrastruktur dan jaringan distribusi adalah memperlancar transaksi perpindahan kepemilikan diantara konsumen, pelaku logistik dan penyedia jasa logistik. 2. Infrastruktur dan jaringan transportasi merupakan mata rantai keterkaitan antara simpul transportasi (transportation node) dan konektivitas antar simpul (transportation link) yang berupa prasarana dan sarana transportasi. Simpul transportasi dapat berupa pelabuhan laut, pelabuhan udara, stasiun, terminal, depot, dan pergudangan, sementara transportation link adalah jalan darat, jalan tol, jalur kereta api, jalur sungai, jalur pelayaran, jalur penerbangan, dan pipa. Simpul-simpul transportasi perlu diintegrasikan dengan jaringan transportasi dan pelayanan sarana intermoda transportasi yang terhubung secara efisien dan efektif. 3. Infrastruktur dan jaringan informasi terdiri atas jaringan fisik informasi (jaringan telekomunikasi), sarana transportasi data (messaging hub), aplikasi (keamanan, saluran pengiriman, maupun aplikasi khusus), dan data (dokumen). Dilihat dari keterhubungannya infrastruktur dan jaringan informasi terdiri atas Jaringan Informasi Nasional yang terhubung melalui National Gateway dan Jaringan Informasi Global melalui International Gateways yang merupakan satu kesatuan dalam satu tatanan sistem e-Logistik Nasional yang berfungsi untuk memperlancar transaksi informasi diantara pemangku kepentingan logistik secara aman, terjamin dan handal. 4. Infrastruktur dan jaringan keuangan terdiri atas pelaku jasa keuangan (Bank, Asuransi, dan LKBB), dan sarana jasa keuangan (ATM, i/net/sms banking, T/T, loket tunai, langsung tunai). Jenis jasa keuangan logistik meliputi jasa kepabeanan, perpajakan, perbankan, dan asuransi fungsi infrastruktur dan jaringan keuangan untuk memperlancar transaksi keuangan diantara pemangku kepentingan logistik.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 82

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 15. Infrastruktur dan Jaringan Sistem Logistik


Sumber : Sislognas, 2014

Sistem Logistik Nasional tidak hanya berkaitan dengan aspek mikro sebagaimana diuraikan di atas, tetapi juga berkaitan dengan aspek lebih luas (makro) yang diwadahi dalam suatu tatanan nasional dalam bingkai kebijakan dan regulasi, serta berperan sebagai landasan hukum dan acuan dalam melakukan kegiatan logistik diantara para pemangku kepentingan sektor logistik nasional. Formatnya dapat berbentuk perundangan, aturan, ketentuan, kebijakan, dan mekanisme interaksi aktivitas logistik diantara pemangku kepentingan, yang mengakomodasi perspektif makro dan mikro dalam penanganan persoalan logistik nasional. Secara skematis Sistem Logistik Nasional disajikan pada Gambar berikut.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 83

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 16. Sistem Logistik Nasional


Sumber : Sislognas, 2014

Selanjutnya ruang lingkup komoditas yang dijadikan obyek dan aktivitas logistik dalam Cetak Biru Sistem Logistik Nasional ini adalah: 1. Logistik barang bukan penumpang dan tidak termasuk pos (antaran), karena pos sudah ditangani dan diatur secara khusus dalam Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang Pos. 2. Difokuskan pada logistik komoditas strategis dan komoditas ekspor, sehingga logistik bencana dan logistik militer (pertahanan keamanan) akan diatur secara terpisah. 3. Aktivitas logistik meliputi transportasi, pergudangan, dan distribusi tidak termasuk aktivitas pengadaan khususnya barang pemerintah, karena diatur dan ditangani oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, dan kegiatan produksi yang ditangani oleh Kementerian atau Lembaga lain yang terkait.

Perkembangan dan Permasalahan Logistik Nasional


Secara umum sistem logistik di Indonesia saat ini belum memiliki kesatuan visi yang mampu mendukung peningkatan daya saing pelaku bisnis dan peningkatan kesejahteraan rakyat, bahkan pembinaan dan kewenangan terkait kegiatan logistik relatif masih bersifat parsial dan sektoral di masing-masing kementerian atau lembaga terkait, sementara koordinasi yang ada belum memadai.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 84

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

a) Komoditas penggerak utama (key commodity factor) sebagai penggerak aktivitas logistik belum terkoordinasi secara efektif, belum adanya fokus komoditas yang ditetapkan sebagai komitmen nasional, dan belum optimalnya volume perdagangan ekspor dan impor; b) Infrastruktur transportasi belum memadai baik dari segi kuantitas maupun kualitas yang antara lain karena belum adanya pelabuhan hub, belum dikelola secara terintegrasi, efektif dan efisien, serta belum efektifnya intermodal transportasi dan interkoneksi antara infrastruktur pelabuhan, pergudangan, transportasi dan wilayah hinterland, c) Pelaku dan penyedia jasa logistik masih berdaya saing rendah karena terbatasnya jaringan bisnis pelaku dan penyedia jasa logistik lokal sehingga pelaku multinasional lebih dominan dan terbatasnya kualitas dan kemampuan pelaku dan penyedia jasa logistik nasional; d) Teknologi informasi dan komunikasi belum didukung oleh ketersediaan infrastruktur dan jaringan yang handal, masih terbatasnya jangkauan jaringan pelayanan non seluler, dan masih terbiasanya menggunakan sistem manual (paper based system) dalam transaksi logistik; e) Sdm logistik masih memiliki kompetensi rendah yang disertai oleh belum memadainya lembaga pendidikan dan pelatihan bidang logistik; f) Regulasi dan kebijakan masih bersifat parsial dan sektoral, yang disertai oleh masih rendahnya penegakan hukum, belum efektifnya koordinasi lintas sektoral, dan belum adanya lembaga yang menjadi integrator kegiatan logistik nasional. Kondisi umum di atas menjadi penyebab dari belum optimalnya kinerja sektor logistik nasional yang tercermin dari tingginya biaya logistik dan pelayanan yang belum optimal, sehingga hal ini mempengaruhi daya saing dunia usaha di pasar global. Berdasarkan survei yang dilakukan World Bank pada tahun 2010 yang kemudian dituangkan dalam Logistics Performance Index (LPI), posisi LPI Indonesia secara menyeluruh berada pada peringkat 75 (tujuh puluh lima) dari 155 (seratus lima puluh lima) negara. Berikut ini adalah gambaran umum perkembangan Sistem Logistik Nasional yang lebih rinci yang terkait dengan pergerakan barang, infrastuktur logistik yang mendukung, pelaku dan penyedia jasa logistik, sumber daya manusia, kinerja dan permasalahan yang dihadapi.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 85

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 17. Pola Spasial Pemenuhan Permintaan Antara Lokal, Antar Provinsi dan Impor
Sumber : Sislognas, 2014

Gambar 18. Aliran Kargo Nasional


Sumber : Sislognas, 2014
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 86

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 19. Pola Pergerakan Kontainer Ekspor-Impor Indonesia 2007


Sumber : Sislognas, 2014

Permasalahan Infrastruktur
Secara umum kondisi infrastruktur yang ada saat ini masih belum memadai untuk menunjang kinerja logistik nasional. Hal ini dapat dijelaskan dari gambaran infrastruktur sebagai berikut: a) Pelabuhan Permasalahan utama pelabuhan menyangkut 3 (tiga) hal pokok, yaitu belum tersedianya pelabuhan hub internasional, rendahnya produktivitas dan kapasitas pelabuhan, dan belum terintegrasinya manajemen kepelabuhanan. 1) Belum Adanya Pelabuhan Hub Internasional: Salah satu faktor penting bagi pengembangan logistik suatu negara adalah adanya pelabuhan hub Internasional baik laut maupun udara sebagai pusat pengendalian arus barang nasional, maupun internasional. Pelabuhan hub internasional adalah sebuah pelabuhan internasional yang berfungsi sebagai pelabuhan pengumpul di mana kapal induk (mother vessel) yang dioperasikan oleh main line operator (MLO) melakukan kunjungan langsung (direct call) guna menaikkan/menurunkan barang, untuk selanjutnya diteruskan ke pelabuhan pengumpan oleh feeder operator. Sementara itu walaupun saat ini Indonesia memiliki beberapa pelabuhan utama namun belum memiliki pelabuhan hub internasional sedangkan untuk beberapa Negara di Asia sudah ada kunjungan langsung, kecuali Eropa, Amerika, Afrika dan beberapa Negara di Asia. Di sisi lain,
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 87

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

potensi peningkatan volume perdagangan global ke depan harus diantisipasi dengan baik. Hingga tahun 2012 diperkirakan kapal dengan kapasitas angkut lebih dari 10.000 (sepuluh ribu) kontainer akan melintasi alur pelayaran dunia untuk rute Asia dan Eropa. Hal ini menuntut kesiapan pelabuhan dan infrastruktur penunjangnya untuk dapat melayani kapal yang lebih besar. 2) Rendahnya Produktivitas dan Kapasitas Pelabuhan Produktivitas dan kapasitas pelabuhan nasional semakin tidak mampu mengimbangi peningkatan arus barang, baik arus domestik maupun internasional. Beberapa pelabuhan utama, seperti Tanjung Priok, Tanjung Perak, Belawan, dan Makassar sudah sangat membutuhkan pengembangan kawasan pelabuhan untuk mengantisipasi penanganan arus barang yang semakin meningkat. 3) Belum Terintegrasinya Manajemen Pelabuhan Pengurusan pergerakan barang dan dokumen saat ini masih dilakukan berbasis transaksi. Hal ini karena belum adanya pelayanan jasa logistik yang terpadu antara badan pengatur pelabuhan, pengusahaan pelabuhan, pengguna jasa pelabuhan, karantina, dan kepabeanan serta stake holders lain yang terkait yang berorientasi kepada kelancaran arus barang dan kepuasan pelanggan. Selain itu belum ada sistem atau mekanisme kerjasama antara otoritas pengelola pelabuhan dengan kawasan industri yang berorientasi kelancaran arus barang ekspor dan impor untuk keperluan industri.

b) Prasarana Jalan Terbatasnya kapasitas jalan pada beberapa lintas ekonomi seperti Trans Jawa dan Sumatera telah berdampak pada bertambahnya waktu tempuh perjalanan, sehingga pada ruas-ruas tersebut memerlukan peningkatan kapasitas dan pengembangan jaringan baru secara bertahap. Hal tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa menurunnya tingkat pelayanan jalan pada jalur-jalur utama perekonomian terutama di Jawa dan Sumatera menyebabkan ekonomi biaya tinggi dan mengurangi daya saing produk-produk domestik. Selain itu juga kurangnya disiplin pengguna jalan seperti membawa muatan melebihi kapasitas jalan telah menyebabkan jalan cepat rusak. Kondisi kerusakan jalan ini juga terjadi di daerah dan kepulauan lainnya, seperti Kalimantan, Sulawesi dan Papua. c) Angkutan Kereta Api Perkeretaapian nasional masih menghadapi berbagai permasalahan, seperti jalur Kereta Api yang masih menggunakan single track, banyaknya kondisi rel yang sudah tua dan teknologi yang sudah usang, dan gerbong yang perlu segera diganti. Konsep bisnis yang diterapkan untuk Kereta Api barang khususnya pengangkutan kargo kontainer masih menerapkan sistem bisnis pengangkutan atau transporter, belum menggunakan perspektif konsep bisnis logistik. Selain yang
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 88

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

tersebut diatas, beberapa permasalahan lain adalah: (a) Jalur Angkutan Petikemas TPKB Gedebage ke Pelabuhan Laut Tanjung Priok terhenti di Pasoso yang jaraknya sekitar 1 (satu) km dari posisi Terminal Kontainer JICT/Koja, hal ini menimbulkan tambahan handling, waktu dan biaya, (b) pemeliharaan, baik sarana (gerbong dan lokomotif) maupun prasarana perkeretaapian, yang belum memadai; dan (c) Jadwal kereta api yang belum sejalan dengan jadwal pengiriman barang ekspor/impor. d) Angkutan Sungai dan Penyeberangan Negara Indonesia yang berupa kepulauan membutuhkan sarana dan prasarana transportasi laut yang memadai. Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan pelayanan dan tingkat keselamatan angkutan laut (terutama: ferry) yang memadai, yang perlu didukung dengan industri penunjang galangan kapal dan rancang-bangun kapal ferry nasional yang memadai. Saat ini angkutan sungai dan penyeberangan memiliki paradigma baru yaitu bahwa angkutan ini berorientasi pada dinamika lingkungan daerah dan bisnis, harga dinamis, kompetisi layanan (customer focus), dan entitas infrastruktur bisnis (mixed). Kedepannya, potret masa depan industry ferry Indonesia akan menuju Pola tarif ferry berbasis pasar (pro-market mechanism). Sehingga menuntut peremajaan armada kapal angkutan penyeberangan/ferry (excelent ferry ship), dan peningkatan citra layanan angkutan penyeberangan/ferry (superior services at the highest safety standard. e) Transportasi Multimoda Saat ini, Indonesia belum memiliki konsep multimoda di sektor angkutan barang dan belum memiliki regulasi yang mengatur prosedur transportasi bagi barang berpindah moda. Selain itu, akses transportasi multimoda belum memadai, seperti ketika barang dibongkar di Pelabuhan Tanjung Priok dan satu-satunya akses transportasi pengangkutan barang hanya melalui transportasi darat. Padahal, infrastruktur jalan yang sangat terbatas menyebabkan lalu lintas di Pelabuhan Tanjung Priok mengalami kemacetan. Akses jalan kereta api yang ada saat ini tidak difungsikan lagi, sehingga tidak terdapat alternatif bagi para pelaku industri untuk dapat mengelola distribusi barangnya secara efektif dan efisien. Kendala lain dalam transportasi multimoda adalah: 1) Infrastruktur yang belum menunjang, seperti akses jalan Kereta Api dari Tanjung Priok belum bisa langsung ke container yard dan dari Gede Bage masih memerlukan dua kali customs handling. 2) Gudang transit yang belum memadai, baik dipelabuhan udara maupun di pelabuhan laut.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 89

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Kondisi Yang Diharapkan dan Tantangannya


A. Visi, Misi dan Tujuan Visi, Misi, dan Tujuan pengembangan Sistem Logistik Nasional sampai tahun 2025 adalah Terwujudnya Sistem Logistik yang terintegrasi secara lokal, terhubung secara global untuk meningkatkan daya saing nasional dan kesejahteraan rakyat (locally integrated, globally connected for national competitiveness and social welfare) Terintegrasi Secara Lokal (Locally Integrated), diartikan bahwa pada tahun 2025 seluruh aktivitas logistik di Indonesia mulai dari tingkat pedesaan, perkotaan, sampai dengan antar wilayah dan antar pulau beroperasi secara efektif dan efisien dan menjadi satu kesatuan yang terintegrasi secara nasional dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang akan membawa kesejahteraan dan kemakmuran bagi masyarakat Indonesia. Dengan visi terintegrasi secara lokal ini akan mendorong terwujudnya ketahanan dan kedaulatan ekonomi nasional yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dan pemerataan antar daerah yang berkeadilan sehingga akan tercapai peningkatan kesejahteraan masyarakat dan akan menyatukan seluruh wilayah Indonesia sebagai negara maritim. Internasional (termasuk fasilitasi kepabeanan dan fasilitasi perdagangan) dan jaringan informasi International Gateways, dan jaringan keuangan agar pelaku dan penyedia jasa logistik nasional dapat bersaing di pasar global. Integrasi secara lokal dan keterhubungan secara global sebagaimana disajikan secara skematis pada Gambar 3.1 dilakukan melalui integrasi dan efisiensi jaringan logistik yang terdiri atas jaringan distribusi, jaringan transportasi, jaringan informasi, dan jaringan keuangan yang didukung oleh pelaku dan penyedia jasa logistik. Dengan demikian jaringan sistem logistik dalam negeri dan keterhubungannya dengan jaringan logistik global akan menjadi kunci kesuksesan di era persaingan rantai pasok global (global supply chain), karena persaingan tidak hanya antar produk, antar perusahaan, namun juga antar jaringan logistik dan rantai pasok bahkan antar negara. Selain itu, integrasi logistik secara lokal dan keterhubungan secara global akan dapat meningkatkan ketahanan dan kedaulatan ekonomi, kesejahteraan masyarakat dan perwujudan NKRI sebagai negara maritim. Terhubung Secara Global (Globally Connected) diartikan bahwa pada tahun 2025, Sistem Logistik Nasional akan terhubung dengan sistem logistik regional (ASEAN) dan global melalui Pelabuhan Hub Internasional (termasuk fasilitasi kepabeanan dan fasilitasi perdagangan) dan jaringan informasi International Gateways, dan jaringan keuangan agar pelaku dan penyedia jasa logistik nasional dapat bersaing di pasar global. Integrasi secara lokal dan keterhubungan secara global sebagaimana disajikan secara skematis pada Gambar dibawah ini dilakukan melalui integrasi dan efisiensi
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 90

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

jaringan logistik yang terdiri atas jaringan distribusi, jaringan transportasi, jaringan informasi, dan jaringan keuangan yang didukung oleh pelaku dan penyedia jasa logistik. Dengan demikian jaringan sistem logistik dalam negeri dan keterhubungannya dengan jaringan logistik global akan menjadi kunci kesuksesan di era persaingan rantai pasok global (global supply chain), karena persaingan tidak hanya antar produk, antar perusahaan, namun juga antar jaringan logistik dan rantai pasok bahkan antar negara. Selain itu, integrasi logistik secara lokal dan keterhubungan secara global akan dapat meningkatkan ketahanan dan kedaulatan ekonomi, kesejahteraan masyarakat dan perwujudan NKRI sebagai negara maritim.

Gambar 20. Jaringan Sistem Logistik Nasional


Sumber : Sislognas, 2014

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 91

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

B. Misi Adapun misi dari Sistem Logistik Nasional adalah: a) Memperlancar arus barang secara efektif dan efisien untuk menjamin pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dan peningkatan daya saing produk nasional di pasar domestik, regional, dan global. b) Membangun simpul-simpul logistik nasional dan konektivitasnya mulai dari pedesaan, perkotaan, antar wilayah dan antar pulau sampai dengan hub pelabuhan internasional melalui kolaborasi antar pemangku kepentingan. C. Tujuan Sesuai dengan visi dan misi di atas secara umum tujuan yang ingin dicapai dalam membangun dan mengembangkan Sistem Logistik Nasional adalah mewujudkan sistem logistik yang terintegrasi, efektif dan efisien untuk meningkatkan daya saing nasional di pasar regional dan global, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Secara lebih spesifik tujuan tersebut adalah: a) Menurunkan biaya logistik, memperlancar arus barang, dan meningkatkan pelayanan logistik sehingga meningkatkan daya saing produk nasional di pasar global dan pasar domestik; b) Menjamin ketersediaan komoditas pokok dan strategis di seluruh wilayah Indonesia dengan harga yang terjangkau sehingga mendorong pencapaian masyarakat adil dan makmur, dan memperkokoh kedaulatan dan keutuhan NKRI; c) Mempersiapkan diri untuk menghadapi integrasi jasa logistik ASEAN pada tahun 2013 sebagai bagian dari pasar tunggal ASEAN tahun 2015 dan integrasi pasar global pada tahun 2020.

D. Arah pengembangan sistim logistik indonesia Berdasarkan visi, misi dan tujuan sebagaimana diuraikan diatas, pengembangan Sistem Logistik Nasional bertumpu pada 6 (enam) faktor penggerak utama yang saling terkait (Gambar 3.2), yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Komoditas Penggerak Utama; Pelaku dan Penyedia Jasa Logistik; Infrastruktur Transportasi; Teknologi Informasi dan Komunikasi; Manajemen Sumber Daya Manusia; Regulasi dan Kebijakan.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 92

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 21. Faktor Penggerak Sistem Logistik Nasional


Sumber : Sislognas, 2014

Berdasarkan 6 (enam) faktor penggerak utama (six key-driver) sistem logistik nasional yang diwadahi oleh tatanan kelembagaan, maka arah kebijakan yang akan ditempuh adalah: 1. Penetapan Komoditas Penggerak Utama dalam suatu tatanan jaringan logistik dan rantai pasok, tata kelola, dan tata niaga yang efektif dan efisien. 2. Pengintegrasian simpul-simpul infrastruktur Logistik, baik simpul logistik (logistics node) maupun keterkaitan antar simpul logistik (logistics link) yang berfungsi untuk mengalirkan barang dari titik asal ke titik tujuan. Simpul logistik meliputi pelaku logistik dan konsumen; sedangkan keterkaitan antar simpul meliputi jaringan distribusi, jaringan transportasi, jaringan informasi, dan jaringan keuangan, yang menghubungkan masyarakat pedesaan, perkotaan, pusat pertumbuhan ekonomi, antar pulau maupun lintas negara. Integrasi simpul logistik dan keterkaitan antar simpul ini menjadi landasan utama dalam mewujudkan konektivitas lokal, nasional dan global untuk menuju kedaulatan dan ketahanan ekonomi nasional (national economic authority and security) dan terwujudnya Indonesia sebagai Negara Maritim. 3. Pengembangan dan penerapan Sistem Informasi dan Komunikasi yang handal, dan aman; 4. Pengembangan Pelaku dan Penyedia Jasa Logistik lokal yang berkelas dunia; 5. Pengembangan Sumber Daya Manusia Logistik yang profesional; 6. Penataan peraturan/perundangan di bidang logistik untuk menjamin kepastian hukum dan berusaha, serta sinkronisasi antar pelaku dan penyedia lgistik baik ditingkat Pusat maupun Daerah untuk mendukung aktivitas logistik yang efisien dan menciptakan iklim usaha yang kondusif. 7. Penyelenggaraan tata kelola kelembagaan sistem logistik nasional yang efektif.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 93

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

E. Kondisi yang diharapkan Sesuai dengan visi, misi, tujuan dan arah kebijakan, maka kondisi Sistem Logistik Nasional yang diharapkan secara skematis disajikan pada Gambar dan dirinci sesuai dengan komponen penggeraknya.

Gambar 22. Ilustrasi Sosok Sistem Logistik Nasional


Sumber : Sislognas, 2014

1. Aspek Komoditas Kondisi logistik yang ingin dicapai adalah terwujudnya sistem logistik komoditas penggerak utama (key commodities) yang mampu meningkatkan daya saing produk nasional baik di pasar domestik, pasar regional maupun di pasar global. Selain itu, sistem logistik komoditas penggerak utama ini ditujukan untuk menjamin ketersediaan barang, kemudahan mendapatkan barang dengan harga yang terjangkau dan stabil, serta mempersempit disparitas harga antar wilayah di Indonesia. Oleh karena itu, penetapan komoditas penggerak utama (key commodities) menjadi faktor penting dalam penetapan kebijakan logistik nasional. Sesuai dengan paradigma ship follows the trade maka komoditas merupakan penghela (driver) dari seluruh kegiatan logistik. Oleh sebab itu perlu ditetapkan jenis komoditas yang dikategorikan sebagai komoditas penggerak utama, dianalisa pola jaringan logistik dan rantai pasok, pola tata niaga, dan pola tata kelolanya. Komoditas penggerak utama dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: (i) komoditas pokok dan strategis (ii) komoditas unggulan ekspor dan (iii) komoditas bebas. a) Komoditas Pokok dan Strategis Komoditas pokok adalah barang yang menguasai hajat hidup orang banyak, rawan gejolak, penyumbang dominan inflasi, dan menentukan kesejahteraan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 94

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

masyarakat. Sedangkan komoditas strategis adalah barang yang berperan penting dalam menentukan kelancaran pembangunan nasional. Oleh sebab itu, kelompok barang ini merupakan komoditas khusus dimana pemerintah dapat melakukan intervensi pasar untuk menjamin ketersediaan stok, menstabilkan harga agar terjangkau oleh semua lapisan masyarakat, dan menurunkan disparitas harga antar daerah di Indonesia. b) Komoditas Unggulan Ekspor Komoditas unggulan ekspor adalah komoditas ekspor yang pertumbuhan ekspornya cukup tinggi dan memiliki nilai tambah tinggi sehingga mampu menghela pertumbuhan ekonomi nasional. Walaupun sebagai komoditas umum yang pasokan dan penyalurannya mengikuti mekanisme pasar, namun pemerintah perlu memberikan fasilitasi dan dan bantuan promosi untuk pengembangan komoditas unggulan ekspor ini agar dapat dipacu peningkatan volume dan nilai ekspornya, serta didorong pertumbuhan industri hilirnya, dan dijamin kelancaran arus barang secara efektif dan efisien. Ke depan profil jaringan logistik dan rantai pasok komoditas unggulan ekspor akan menjangkau pusat pusat produksi dan pusat pusat pertumbuhan untuk menjamin kelancaran arus barang dari daerah asal barang ke pelabuhan Hub Internasional secara efektif dan efisien. c) Komoditas Bebas/Umum Komoditas bebas/umum adalah barang yang digunakan masyarakat untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional. Sebagai komoditas umum yang pasokan dan penyalurannya mengikuti mekanisme pasar, pemerintah tidak perlu melakukan intervensi pasar. Namun demikian, pemerintah masih perlu menyusun aturan dan kebijakan guna menciptakan iklim persaingan usaha yang sehat dan kondusif, dan mendorong produsen nasional agar mampu bersaing dengan produk impor, dan memberikan perlindungan pada konsumen. Ke depan profil jaringan logistik dan rantai pasok komoditas bebas akan menjangkau pusat pusat produksi dan pusat pusat pertumbuhan untuk menjamin kelancaran arus barang dari daerah asal barang ke konsumen baik domestik maupun Internasional secara efektif dan efisien. Untuk memperlancar logistik komoditas pokok dan strategis akan dibangun Pusat Distribusi Regional yang berfungsi sebagai cadangan penyangga nasional dan Pusat Distribusi Propinsi pada setiap Propinsi yang dapat digunakan sebagai penyangga pada setiap propinsi sebagaimana disajikan pada Gambar 3.4. Selanjutnya, Pusat Distribusi Propinsi akan menjadi penyangga bagi jaringan Distribusi Kabupaten/Kota. Untuk efisiensi, Pusat Distribusi Regional akan ditempatkan dan dikelola oleh Pusat Distribusi Propinsi yang ditugaskan sebagai Pusat Distribusi Regional. Adapun kriteria penempatan Pusat Distribusi Regional adalah jumlah penduduk, aksesibilitas, daerah konsumen (bukan penghasil dan bukan daerah produsen), dapat berfungsi sebagai kolektor (pusat konsolidasi) dan distributor, berada pada wilayah dekat Pelabuhan Utama, dan berpotensi untuk dikembangkan menjadi pusat perdagangan antar pulau. Berdasarkan pada kriteria
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 95

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

tersebut di atas maka alternatif lokasi Pusat Distribusi Regional adalah sebagai berikut: untuk Sumatra di Kuala Tanjung Padang, dan Palembang, Jawa di Jakarta, Semarang, dan Surabaya, Kalimantan di Banjarmasin, Sulawesi di Makassar dan Bitung, Nusa Tenggara di Larantuka, dan Papua di Sorong dan Jayapura. 2. Aspek Pelaku dan Penyedia Jasa Logistik Kondisi yang diinginkan adalah terwujudnya Pelaku Logistik (PL) dan Penyedia Jasa Logistik (PJL) yang terpercaya dan profesional, yang tidak hanya mampu bersaing dan menguasai sektor logistik dalam tataran lokal dan nasional, tetapi juga mampu bersaing di tataran global sehingga terwujud pemain lokal kelas dunia (world class local players). Khusus untuk Komoditas Pokok dan Strategis, PL dan PJL Nasional berperan baik disisi hulu (pasokan) maupun hilir (penyaluran), dan PL dan PJL Internasional dimungkinkan berperan pada kegiatan ekspor dan impor. Selain itu Pengusaha UKM dan Koperasi memiliki kesempatan seluas untuk berperan sebagai PL dan PJL pada Jaringan Logistik Lokal dan Nasional.

Gambar 23. Penyebaran Pusat Distribusi Komoditas Pokok dan Strategis


Sumber : Sislognas, 2014

3. Aspek Infrastruktur Transportasi Peran dan fungsi infrastruktur transportasi adalah memperlancar pergerakan arus barang secara efektif dan efisien serta dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim, yang mempunyai kedaulatan dan ketahanan ekonomi nasional (national economic security and souverignty), dan sebagai wahana pemersatu bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Ketersediaan jaringan infrastruktur transportasi yang memadai merupakan faktor penting untuk mewujudkan konektivitas lokal (local connectivity), konektivitas nasional (national connectivity), dan konektivitas global (global connectivity).
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 96

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Wilayah kepulauan Indonesia yang terbentang sepanjang 3.977 (tiga ribu sembilan ratus tujuh puluh tujuh) mil atau 6.363 (enam ribu tiga ratus enam puluh tiga) km, antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, merupakan tantangan besar bagi sektor logistik karena sulitnya memberikan jasa layanan logistik ke semua wilayah di berbagai pulau. Untuk itu, perlu diterapkan Konsep Logistik Maritim Indonesia yang berlandaskan kepada cara pandang wilayah NKRI sebagai sebuah negara yang terdiri dari ribuan pulau yang disatukan oleh laut, dan bukan dipisahkan oleh laut. Oleh sebab itu, pengembangan sistem logistik nasional akan berlandaskan kepada konsep Wilayah Depan dan Wilayah Dalam yang berada dalam bingkai wilayah kesatuan NKRI seperti dapat dilihat pada Gambar 3.5. Konsep Wilayah Depan dan Wilayah Dalam bukanlah konsep baru, karena merupakan perwujudan dari Undang-Undang No. 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia; Undang Undang No. 17 Tahun 1985 Tentang Pengesahan United Nations Convention on The Law of The Sea (Konvensi Perserikatan Bangsa Bangsa Tentang Hukum Laut); Undang- Undang Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2002 Tentang Hak Dan Kewajiban Kapal Dan Pesawat Udara Asing Dalam Melaksanakan Hak Lintas Alur Laut Kepulauan Melalui Alur Laut Kepulauan Yang Ditetapkan; dan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan. Konsep ini akan semakin penting terutama sejak deklarasi Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia pada 21 Maret 1980, dimana batas wilayah perairan Indonesia adalah 12 (dua belas) mil laut dari wilayah daratan terluar dan ditambah dengan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) sejauh 200 (dua ratus) mil. Dengan berdasarkan ZEE ini maka wilayah NKRI dapat dibedakan atas wilayah depan dan wilayah dalam. Wilayah depan adalah wilayah yang langsung berbatasan dengan negara lain atau wilayah yang berbatasan dengan perairan internasional, sedangkan wilayah dalam adalah wilayah yang berupa daratan dan lautan yang dikelilingi oleh wilayah depan. Wilayah dalam menjadi kedaulatan penuh NKRI, walaupun demikian di Wilayah Dalam, kapal berbendera asing masih diperbolehkan untuk melintasi perairan Indonesia sepanjang lintasan ALKI sampai sejauh 25 (dua puluh lima) mil di sebelah kiri dan kanan garis ALKI dan memenuhi ketentuan Internasional (innocent passage), namun tidak diperbolehkan untuk melakukan kegiatan ekonomi dan perikanan. Selain pertimbangan aspek geografis, pengembangan konektivitas lokal dan konektivitas global perlu mempertimbangkan kedaulatan dan ketahanan ekonomi nasional. Selama ini, persaingan antara produk lokal dan impor pada proses distribusi di pasar domestik berlangsung secara kurang adil, karena produk impor dapat langsung masuk ke Indonesia melalui pintu masuk pelabuhan yang lokasinya berdekatan dengan wilayah konsumen utama yang padat penduduknya, seperti: Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan. Dengan demikian, biaya logistik produk impor menjadi relatif lebih rendah dibandingkan dengan produk domestik.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 97

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Konsep wilayah depan dan wilayah dalam merupakan lompatan strategis di sektor logistik agar daya saing produk lokal di pasar domestik dapat meningkat. Selain itu, konsep ini diharapkan juga dapat menjadi dorongan transformasi pelabuhan Hub International menjadi Logistics Port, yaitu: sebagai fasilitas untuk memperlancar arus barang menggantikan pelabuhan sebagai tempat bongkar muat. Secara mikro, konsep ini juga mempercepat paling tidak 2 (dua) hal yaitu: (a) Pengembangan pelabuhan Short Sea Shipping (SSS) di wilayah Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua sebagai alternatif pengembangan infrastruktur jalan raya yang semakin sangat mahal, dan sering terkendala masalah pembebasan lahan, dan (b) Pengembangan Logistics Support di wilayah laut dalam untuk menunjang aktivitas eksploitasi kekayaan laut Indonesia di wilayah ZEE. a) Jaringan Transportasi Lokal Infrastruktur dan jaringan transportasi lokal merupakan bagian dari konektivitas domestik yang diharapkan mampu menghubungkan masyarakat pedesaan, perkotaan (kota, kabupaten, dan propinsi), pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di dalam satu pulau atau di dalam satu koridor ekonomi. Pada tahun 2025, secara Nasional diharapkan jaringan infrastruktur transportasi massal baik darat (kereta api) maupun air (short sea shipping) yang menjadi tulang punggung harus sudah terbangun sehingga akan mengikat kuat interkoneksi antara kawasan-kawasan industri, perkotaan, dan pedesaan. Titik simpul logistik yang penting untuk dikembangkan adalah pelabuhan laut, bandar udara, terminal, pusat distribusi, pusat produksi, dan kawasan pergudangan yang harus terintegrasi dengan jaringan jalan raya, jalan tol, jalur kereta api, jalur sungai, jalur pelayaran dan jalur penerbangan. Dengan kondisi ini diharapkan daya saing produk nasional meningkat, serta kebutuhan bahan pokok dan strategis masyarakat dapat dipenuhi dengan jumlah yang sesuai dan harga terjangkau. b) Jaringan Transportasi Antar Pulau Infrastruktur dan jaringan transportasi antar pulau merupakan bagian dari konektivitas domestik yang diharapkan mampu menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baik dalam (intra) koridor ekonomi dan wilayah dalamnya (hinterland), termasuk daerah tertinggal, terpencil dan terdepan (perbatasan) maupun antar koridor ekonomi, dan antar pulau (inter island). Pada tahun 2025, secara Nasional diharapkan jaringan infrastruktur transportasi harus sudah dibangun yang menghubungkan antara kawasan-kawasan industri, perkotaan, dan antar pulau. Titik simpul transportasi penting antar pulau adalah pelabuhan laut dan bandar udara yang harus terkoneksi dengan jalur pelayaran dan jalur penerbangan yang memadai dan efisien. Transportasi antar pulau (pelayaran dalam negeri) memegang peranan yang sangat strategis dan menjadi tulang punggung transportasi nasional karena sangat menentukan kelancaran arus barang dan biaya logistik. Oleh sebab itu, pelabuhan laut sebagai salah satu komponen sistem transpotasi laut perlu ditata sesuai dengan Undang-Undang No.17 tahun 2008 tentang Pelayaran, khususnya yang terkait
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 98

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

dengan penataan Pelabuhan Utama, Pelabuhan Pengumpul, dan Pelabuhan Pengumpan. Pada setiap Propinsi diharapkan memiliki minimal satu pelabuhan pengumpul, sedangkan pelabuhan pengumpan berada pada Kabupaten/Kota untuk menunjang kelancaran arus lalu lintas komoditas unggulan ekspor, komoditas pokok, dan serta barang strategis. Oleh karena besarnya investasi yang diperlukan, dan faktor efektivitas dan efisiensi operasinya, maka pelabuhan utama tidak perlu dikembangkan di setiap Propinsi, sehingga hanya di beberapa Propinsi yang pelabuhan pengumpannya memenuhi kriteria sebagai Pelabuhan Utama. Selain memenuhi aspek teknis, Pelabuhan Utama juga harus memenuhi kriteria lain seperti: mampu melaksanakan volume bongkar/muat barang minimal 6.000.000 (enam juta) ton/tahun atau 5.000.000 (lima juta) TEUs/tahun, mendukung hinterland yang luas dan memiliki pusat pertumbuhan ekonomi, memperkuat kedaulatan dan ketahanan nasional (ekonomi, politik, hankam, sosial, budaya, perdagangan, industri), meningkatkan efektifitas implementasi azas cabotage, mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim (Maritim State), meningkatkan daya saing produk domestik, berpotensi dapat dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang baru, menghela Unusual Business Growth, memiliki kecukupan lahan untuk pengembangan, tidak menimbulkan social cost yang besar, dan mempermudah pemerataan pembangunan ekonomi secara inklusif. Selain itu juga lokasi Pelabuhan Utama ini diharapkan terhubung dengan Hub Ekonomi (kawasan ekonomi khusus, kawasan industri, dan sebagainya), Hub Logistik, dan Hub Pelabuhan Internasional. Alternatif pelabuhan utama yang perlu dikaji lebih lanjut berdasarkan atas kriteria tersebut adalah Sabang, Belawan, Kuala Tanjung, Batam, Jakarta, Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan, Makasar, Bitung, Kupang, Sorong, dan Biak. Selanjutnya untuk menghubungkan wilayah kepulauan baik pada pulau itu sendiri maupun antar pulau maka harus dijalankan azas cabotage secara penuh melalui jalur pelayaran utama yang menghubungkan antar pelabuhan utama, melalui jalur pelayaran yang menghubungkan antar pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpan, serta melalui penggunaan Short Sea Shipping (SSS) sebagaimana disajikan pada Gambar berikut.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 99

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 24. Tatanan Pelabuhan Penting dan Jalur Utama Pelayaran Domestik
Sumber : Sislognas, 2014

Guna mendukung konsep SSS nasional maka perlu dikaji lebih lanjut tentang rute pelayaran, dan hal-hal yang terkait dengan penyediaan armada kapal niaga yang memiliki karakteristik teknis diantaranya sebagai berikut: 1. Kebutuhan jenis kapal SSS (short sea shipping) seperti: Pelayaran Rakyat (Pelra) atau Pelayaran Nusantara, General Cargo Ship, Large Ro-Ro, Small Ro-Ro, Containers on Barge, Ro-Ro Barge, dan Container Ship, kapal curah cair dan curah padat 2. Kapasitas kapal niaga untuk masing-masing jenis kapal adalah sebagai berikut: Kapal General Cargo berkisar 1,0005,000 (seribu hingga lima ribu) ton DWT, Kapal Ro-Ro 1,000 5,000 (seribu hingga lima ribu) GT, Kapal Curah Kering 10,000 50,000 (sepuluh ribu hingga lima puluh ribu) ton DWT (Handy Size), Kapal Curah Cair 10,00030,000 (sepuluh ribu hingga tiga puluh ribu) ton DWT (General Purpose dan Medium Range), dan Kapal Kontainer 1,0003,000 (seribu hingga tiga ribu)TEUs (Small dan Feeder max type). 3. Kecepatan kapal niaga yang paling sesuai dengan kebutuhan SSS Indonesia: 1015 (sepuluh hingga lima belas) knots, dan 1520 (lima belas hingga dua puluh) knots. 4. Jarak jangkau kapal, dapat diklasifikasikan kurang dari 400 (empat ratus) mil laut, antara 400 600 (empat ratus hingga enam ratus) mil laut, atau lebih besar dari 600 (enam ratus) mil laut. 5. Analisa komoditi yang cocok diangkut oleh pelayaran SSS.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 100

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

c) Infrastruktur dan Jaringan Transportasi Global Infrastruktur dan Jaringan Transportasi Global merupakan bagian dari konektivitas global (global connectivity) yang diharapkan mampu menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi utama (national gate way) ke pelabuhan hub internasional baik di wilayah barat Indonesia maupun wilayah timur Indonesia, serta antara Pelabuhan Hub Internasional di Indonesia dengan Pelabuhan hub internasional di berbagai negara yang tersebar pada lima benua. Pada tahun 2025 diharapkan Sistem Logistik Nasional akan terhubung dengan sistem logistik global, melalui jaringan infrastruktur multimoda sebagaimana disajikan pada Gambar 3.7. Selain memenuhi persyaratan aspek teknis pelabuhan internasional, lokasi Pelabuhan Hub Internasional dipilih dengan kriteria diantaranya berada di wilayah depan atau dilalui ALKI, memperkuat kedaulatan dan ketahanan nasional (ekonomi, politik, hankam, sosial, budaya, perdagangan, industri), meningkatkan efektifitas azas cabotage, mewujudkan Indonesia sebagai Negara Maritim, meningkatkan daya tahan dan daya saing produk domestik, filtering barang impor yang mengancam produsen produk domestik, berpotensi dapat dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang baru, menghela unusual business growth, memiliki kecukupan lahan untuk pengembangan, tidak menimbulkan social cost yang besar, mempermudah pemerataan pembangunan ekonomi secara inklusif.

Gambar 25. Pengembangan Pelabuhan Hub Internasional


Sumber : Sislognas, 2014

Berdasarkan konsep wilayah depan dan wilayah dalam di atas, maka diharapkan pintu-pintu masuk (pelabuhan) untuk barang-barang impor, terutama komoditas pokok dan strategis dan barang impor yang berpotensi merugikan industri domestik, hanya akan diperboleh untuk masuk Indonesia melalui wilayah depan Negara Indonesia. Pintu wilayah depan ini memiliki peranan sebagai sarana untuk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 101

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

menyaring barang masuk, yang dilaksanakan melalui proses clearance pabean, karantina, dan pemenuhan terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku di Indonesia dengan tidak melanggar azas kesepakatan (agreement) baik ASEAN 2015 maupun WTO 2020. Selain itu juga lokasi pintu-pintu masuk ini diharapkan menjadi Hub Ekonomi dan Hub Logistik yang menjadi fasilitator kerjasama Indonesia dengan negara-negara tetangga dalam kerangka kerjasama segitiga IMT (Indonesia, Malaysia dan Thailand), IMS (Indonesia, Malaysia dan Singapura), BIMP (Brunei, Indonesia, Malaysia dan Philipina) dan AIDA (Australia dan Indonesia). Sesuai dengan MP3EI untuk Wilayah Barat Indonesia adalah Kuala Tanjung, sedangkan untuk Wilayah Timur Indonesia yang menjadi Hub Internasional berdasarkan atas kriteria tersebut adalah Bitung. Adapun pergerakan barang dari pintu-pintu masuk ke wilayah dalam Indonesia akan diperlakukan sebagai pergerakan barang-barang dalam negeri. Dengan demikian tujuan strategis yang ingin dicapai adalah agar kelancaran barang ekspor bisa dijamin dan distribusi produk nasional dapat menjangkau seluruh pelosok secara efektif dengan biaya logistik yang rendah dan menjamin keberlangsungan pasokan. d) Transportasi Multimoda Transportasi multi moda adalah transportasi barang dengan menggunakan paling sedikit dua moda transportasi yang berbeda, atas dasar satu kontrak yang menggunakan dokumen transportasi multimoda dari sesuatu tempat barang diterima oleh operator transportasi multimoda ke satu tempat yang ditentukan untuk penyerahan barang tersebut. Diharapkan pada akhir tahun 2025 telah terwujud sistem transportasi multimoda sebagaimana secara skematis disajikan pada Gambar 3.8. Gambar 3.8 mengilustrasikan paradigma dan perspektif pembangunan transportasi multimoda yang mempertimbangkan jenis dan karakteristik sistem transportasi yang digunakan, dan mempertimbangkan sisi efisiensi, efektivitas dan kemudahan sistem operasinya, sehingga mampu melahirkan sistem transportasi yang berdaya saing tinggi.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 102

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 26. Orientasi Transportasi Multimoda


Sumber : Sislognas, 2014

Dalam pelaksanaannya transportasi multimoda dilakukan oleh operator transportasi multimoda (Multimodal Transport Operator-MTO) yang menurut Peraturan Pemerintah No.11 tahun 2011 disebut Badan Usaha Angkutan Multimoda (BUAM), yang merupakan badan hukum yang bertindak atas namanya sendiri atau melalui badan hukum lain yang mewakilinya, menutup dan menyelesaikan kontrak angkutan multimoda. BUAM adalah pihak penanggung jawab tunggal terhadap seluruh rantai kegiatan logistik mulai dari penerimaan barang hingga tujuan akhir penyerahan barang sesuai dengan kontrak yang disepakati dengan pemilik barang. Dalam pelaksanaannya BUAM dapat menyerahkan sebagian ataupun seluruhnya kepada operator transportasi pelaksana seperti perusahaan truk, kereta api, angkutan sungai dan penyeberangan, angkutan laut dan angkutan udara. Konsekwensi dari sitem ini secara fisik setiap pembangunan simpul transportasi dan simpul logistik harus membangun fasilitas transportasi multimoda. e) Pelabuhan Khusus Pelabuhan khusus diperuntukkan bagi kelancaran operasi ekspor dan impor dalam rangka mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus, industri pertambangan dan migas (batu bara, nikel, tembaga, LNG, minyak dan sebagainya), serta industri perikanan. Mengingat sifat komoditasnya yang berbasis

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 103

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

pada sumber daya alam, maka lokasi dan penyelenggaraannya akan diatur secara tersendiri. f) Industri Perkapalan sebagai Industri Strategis Pendukung Logistik Industri perkapalan merupakan industri strategis yang berfungsi mendukung kelangsungan pelayaran domestik yang berperan sebagai komponen kunci logistik. Peran ini juga telah diperkuat dengan telah diakuinya peran penting industri perkapalan sebagai pendukung utama pelayaran nasional sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 56-58 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran. Sampai dengan saat ini, industri perkapalan masih dianggap sebagai industri yang terpisah dengan industri pelayaran dalam mendukung sistem logistik nasional. Industri ini masih dianggap berdiri sendiri bersama dengan sektor industri alat angkut lainnya, misalnya: industri mobil. Pembangunan industri perkapalan untuk ke depan adalah revitalisasi dan pendirian galangan baru yang terletak di sekitar jalur pelayaran domestik maupun ALKI guna mendukung kehandalan dan keselamatan pelayaran. Lokasi galangan kapal nasional yang perlu direvitalisasi atau dibangun baru adalah daerah sekitar pelabuhan: Belawan, Kuala Tanjung, Batam, Jakarta, Surabaya, Banjarmasin/ Balikpapan, Makasar, Bitung, Sorong, Kupang, dan Biak. Pasokan bahan baku dan bahan antara untuk industri perkapalan di lokasi tersebut juga harus dibangun sesuai dengan Pusat Distribusi Logistik Provinsi. 4. Aspek Teknologi Informasi dan Komunikasi Kondisi yang ingin dicapai adalah tersedianya e-Logistik Nasional yang menyediakan layanan satu atap sistem pengiriman data, dokumen logistik perdagangan, dan informasi secara aman dan handal untuk melayani transaksi G2G, G2B, dan B2B baik untuk perdagangan domestik maupun internasional, dan terkoneksi dengan jejaringan logistik ASEAN dan jejaring logistik global secara on line (One-Stop World Wide Connection and communication of trade messages delivery system) yang didukung oleh infrastuktur dan jaringan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang handal dan beroperasi secara efisien, sebagaimana disajikan pada Gambar. E-Logistik Nasional yang akan dibangun merupakan pengembangan dan integrasi dari NSW, Customs Advance Trade System (CATS) dan National Integrated Logistics and Intermodal Transportation System (NILITS), namun tidak hanya untuk mempercepat penanganan dokumen kepabeanan dan perijinan ekspor-impor, dan kegiatan perdagangan global lainnya, tapi juga untuk keperluan perdagangan domestik, dengan tujuan agar pergerakan barang/kargo menjadi terdeteksi, tepat waktu (timely), murah (not costly), dan aman (secure). Dalam memberikan pelayanan, e-Logistics Nasional harus mampu beradaptasi dengan aktivitas logistik yang telah ada di dalam negeri maupun di berbagai negara lainnya. E-Logistik Nasional harus kompatibel dan terintegrasi dengan INSW sehingga akan memperlancar dan mendukung terlaksananya konektivitas
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 104

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

perdagangan baik di tingkat regional maupun internasional. Dengan demikian, pelaku bisnis dapat mempergunakan e-Logistics Nasional untuk berkomunikasi dan mengurus aktivitas bisnisnya langsung dengan mitranya di dalam negeri dan mancanegara baik pelayanan yang bersifat umum maupun pelayanan individu. Gambar 3.10 adalah kerangka e-Logistik Nasional yang perlu dikembangkan, dimana pengguna layanan e-Logistik Nasional dapat mengakses portal web dengan menggunakan web browser yang didukung oleh protokol HTTPS dan modus-modus secure connection.

Gambar 27. Skema E-Logistik Nasional


Sumber : Sislognas, 2014

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 105

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 28. Skema Sistem Operasi e-Logistik Nasional


Sumber : Sislognas, 2014

5. Aspek Sumber Daya Manusia (SDM) Secara umum sasaran yang ingin dicapai adalah tersedianya SDM logistik profesional baik pada tingkat operasional dan manajerial yang sesuai dengan kebutuhan nasional. Untuk keperluan tersebut, ke depan perlu dilakukan klasifikasi dan penjejangan profesi logistik, serta pendirian lembaga pendidikan logistik baik melalui jalur akademik, jalur vokasi, maupun jalur profesi. Terkait dengan pendidikan profesi logistik, asosiasi terkait dengan logistik (seperti: ALI, ALFI, dan lain-lain) perlu bekerjasama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan lembaga pendidikan lainnya untuk membentuk badan akreditasi profesi logistik dan lembaga assesor yang mendidik dan mengeluarkan sertifikat profesi. 6. Aspek Regulasi dan Kebijakan Dalam rangka melindungi kepentingan Negara dan kepentingan berbagai pihak lainnya di sektor logistik, menjamin kepastian hukum, dan menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi kegiatan logistik nasional, kondisi yang ingin dicapai ke depan adalah tersedianya landasan hukum, penegakan hukum (law enforcement), serta implementasi peraturan perundangan yang terkait dengan logistik. Selain itu, penyelarasan dan sinkronisasi antara peraturan perundangan logistik baik antar kementerian/lembaga maupun antar Pemerintah Pusat dan Daerah merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan, agar terjadi keselarasan peraturanperundangan yang dikeluarkan. 7. Aspek Kelembagaan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 106

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Kondisi yang diinginkan adalah terbentuknya Kelembagaan Logistik Nasional yang berfungsi membantu Presiden dalam menyusun kebijakan, mengkoordinasikan, mensinkronkan pelaksanaan pengembangan Sistem Logistik Nasional. Kelembagaan Nasional Logistik juga bertugas untuk memastikan agar seluruh rencana aksi Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional dapat dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga dan pemangku kepentingan lainnya secara efektif, efisien, dan berkelanjutan. Disamping itu juga bertugas memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang logistik nasional, termasuk penanganan berbagai permasalahan yang bersifat lintas sektor.

Roadmap dan Rencana Aksi


Tahapan pengembangan Sistem Logistik Nasional dilakukan melalui suatu tahapan transformasi yang efektif dan berkelanjutan, dimana proses transformasi ini dituangkan ke dalam tahapan implementasi (miles stone) dan rencana aksi.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 107

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 29. Road Map Cetak Biru Logistik Nasional


Sumber : Sislognas, 2014

A. Big Win Pengembangan Sistem Logistik Nasional Berikut merupakan Big Win yang yang ingin dicapai dalam rencana aksi Pengembangan Sistem Logistik Nasional yang harus ditangani secara seksama dan komprehensif oleh berbagai pihak terkait. Tabel 3 Big Win Pengembangan Sistem Logistik Nasional
Tahap I (2011-2015) 1. Penetapan dan pengembangan Pelabuhan Hub Laut Internasional di Kuala Tanjung dan Bitung Tahap II (2016-2020) 1. Terbangunnya International Pelabuhan Hub Laut Internasional di Kuala Tanjung dan Bitung, dan pengembangan kargo Tahap III (2021-2025) 1. Beroperasinya secara penuh Pelabuhan Hub Laut Internasional di Kuala Tanjung dan Bitung, danpelabuhan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 108

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Tahap I (2011-2015) (termasuk rencana rincinya), dan Pelabuhan Hub Udara Internasional di Jakarta, Kuala Namu, dan Makasar. Terbangunnya Pelabuhan Kalibaru sebagai Perluasan Pelabuhan Tanjung Priok Beroperasinya Short Sea Shipping di jalur perairan Pantura dan Jalintim Sumatera Peningkatan peran kargo kereta api di Jawa dan Sumatera. Pembangunan sistem otomasi dan informasi logistik nasional yang terintegrasi secara elektronik (INALOG) Peningkatan kapasitas angkut armada kapal perintis dan nasional untuk transportasi penumpang dan kargo di kawasan Timur Indonesia Peningkatan ketersediaan, kualitas dan kapasitas angkutan laut antar pulau melalui pemberdayaan pelayaran nasional dan pelayaran rakyat. Terbangunnya logistics center untuk melayani consolidated container bagi LCL cargo eksportir UKM Beroperasinya model sistem pelayanan 24/7 kargo udara di Bandara Soekarno Hatta Terwujudnya beberapa Penyedia Jasa Logistik Nasional sebagai pemain

Tahap II (2016-2020) udara di Manado, Bali, Balikpapan, Morotai dan Biak. Terbangun dan terkoneksinya jaringan transportasi multi moda antar pelabuhan hub internasional, pelabuhan laut utama, bandar udara utama, pusat-pusat pertumbuhan dan dry port. Terbangunnya Trans Java dan Trans Sumatera rail way Pengoperasian e-Logistik yang terintegrasi dan terkoneksi dengan jaringan ASEAN Beroperasinya model sistem pelayanan 24/7 kargo udara di Bandara Utama Peningkatan pangsa pasar Penyedia Jasa Logistik Nasional sebagai pemain logistik kelas dunia Terwujudnya Pusat Distribusi Propinsi Komoditas pokok dan Strategis di Propinsi Konsumen Peningkatan kemampuan PL dan PJL dalam membangun jaringan rantai pasok komoditas ekspor di pasar global. Terwujudnya Inland FTA Pekerja logistik di Indonesia bersertifikasi logistiknasional yang berstandar internasional Sinkronnya regulasi dan kebijakan antar sektor dan antar wilayah (pusat, daerah, dan antar daerah).

Tahap III (2021-2025) hub kargo udara internasional Efektifnya pengoperasian jaringan transportasi multi moda yang menghubungkan simpul simpul logistik Beroperasinya secara efektif angkutan Kereta api barang Trans Java dan Trans Sumatera rail way sebagai angkutan darat jarak jauh Beroperasinya jaringan transportasi antar pulau secara efektif sehingga transportasi laut sebagai backbone transportasi nasional Efektifnya pengoperasian jaringan transportasi multi moda yang menghubungkan simpul simpul logistic Pelaku Logistik dan Penyedia Jasa Logistik Nasional menjadi pemain logistik kelas dunia yang handal Tekoneksinya e-Logistik Nasional ke dalam Jaringan Logistik Global Terwujudnya peraturan perundangan yang terunifikasi (UU Logistik Nasional) yang menjamin kelancaran arus barang secara efisien baik domestik maupun internasional.

2.

2.

2.

3.

3.

3. 4.

4.

4.

5.

5.

5.

6.

6.

7.

7.

8.

6.

7.

9. 10.

8.

11.

9.

10.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 109

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Tahap I (2011-2015) logistik klas dunia 11. Revitalisasi BUMN Niaga sebagai Trading House Komoditas Pokok dan Strategis serta Komoditas unggulan ekspor 12. Meningkatnya Peran BUMN (Pos, BGR dan Bulog) dalam Logistik Pedesaan 13. Terselenggaranya sistem pendidikan dan pelatihan profesi logistik nasional yang berstandar internasional 14. Terwujudnya Pusat Distribusi Regional Komoditas pokok dan Strategis pada setiap koridor ekonomi 15. Sinkronnya regulasi dan kebijakan yang mendorong efisiensi kegiatan ekspor impor 16. Penetapan tarif pelayanan jasa logistik dengan denominasi Rupiah 17. Efektifnya pengoperasian Dry Port

Tahap II (2016-2020)

Tahap III (2021-2025)

5.2.1.5. Rencana Tata Ruang Pulau Sumatera Visi dan Misi Pembangunan Wilayah Sumatera
Berdasarkan kondisi objektif perkembangan wilayah Sumatera dan tantangan yang dihadapi, provinsi-provinsi di wilayah Sumatera telah sepakat mengenai visi dan misi pengembangan Sumatera pada Konregbang se-Wilayah Sumatera di Padang tanggal 4-5 Agustus 200, yaitu: Terwujudnya pembangunan wilayah Sumatera yang maju, mandiri, sinergis, dan berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan dalam kerangka pembangunan nasional pada era globalisasi.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 110

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Visi tersebut kemudian dijabarkan ke dalam 7 misi pembangunan wilayah Sumatera yaitu: 1. Optimalisasi pusat-pusat pertumbuhan diwilayah Sumatera untuk berperan secara nasional dalam kawasan Asia Pasifik. 2. Mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah di wilayah Sumatera, khususnya di wilayah Timur dan Barat. 3. Mewujudkan pembangunan infrastruktur wilayah Sumatera yang sinergis mendukung percepatan pembangunan di Pulau Sumatera. 4. Mewujudkan penataan ruang wilayah Sumatera yang berkelanjutan dan ramah lingkungan yang sesuai dengan dinamika pembangunan. 5. Menumbuhkembangkan kembali nilai-nilai moral dan etika yang berlandaskan agama, adat, dan budaya daerah dalam pelaksanaan dan pemanfaatan hasilhasil pembangunan. 6. Pendayagunaan secara optimal potensi sumberdaya daerah bagi pembangunan wilayah Sumatera. 7. Penataan perangkat pengaturan pembangunan secara sinergis sesuai dengan potensi daerah.

Konsepsi Pengembangan Wilayah Sumatera


Dengan mengacu pada visi dan misi pembangunan wilayah Sumatera isu-isu pengembangan wilayah dan struktur ruang eksisting, dirumuskan konsepsi pengembangan wilayah Sumatera ke depan, yaitu: "Sumatera sebagai Kawasan Ekonomi Nasional Utama yang bertumpu pada Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Agroindustri, Penguatan Struktur Industri Manufacturing, Sumberdaya Manusia yang Handal serta Keseimbangan Perkembangan Antar Kawasan dan Lingkungan yang Berkelanjutan".

Dalam perwujudan konsepsi pengembangan wilayah Sumatera, secara ruang ada dua fokus utama pengembangan wilayah Sumatera, yaitu: 1. Mengembangkan Sumatera sebagai satu kesatuan sistem keruangan yang kompak dengan memperhatikan kondisi fisik, geografis, dan sosial ekonomi. Menghindari konflik perbatasan antar provinsi, kabupaten dan kota Memantapkan interaksi antar wilayah dan daerah di pantai Timur, Pantai Barat, dan antar kawasan di pantai Timur dan pantai Barat melalui sistem jaringan transportasi yang handal, seperti feeder road dan jalan lintas Mengembangkan "managed competition" komoditi-komoditi unggulan antar daerah yang sama melalui kerjasama pengelolaan Mengembangkan akses bagi daerah terisolir dan pulau-pulau kecil baik di pantai Barat maupun pantai Timur sebagai sentra produksi perikanan, pariwisata, dan migas ke pusat-pusat kegiatan industri pengolahan (kota pantai) dan pusat pemasaran (antar pulau atau ekspor)
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 111

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Mengembangkan pengelolaan kawasan konservasi yang dapat memberikan nilai tambah secara selektif tanpa harus mengorbankan fungsi kelestarian lingkungan. Mengembangkan sentra produksi agribisnis dengan peningkatan keterkaitan dengan "outlet" dan tempat pemasaran 2. Mengembangkan Sumatera dengan orientasi global atau internasional serta memperbesar peluang terjadinya interaksi dengan kawasan pertumbuhan dalam lingkup regional dan internasional. Memperkuat pusat-pusat di Pantai Timur untuk menjadi "outlet" ke pasar regional dan internasional (melalui Singapura) Mengembangkan komoditi dengan daya saing global dan regional serta didukung oleh industri pengolahan yang memberikan nilai tambah maksimal Mengembangkan sistem transportasi yang menghubungkan kota pusatpusat kegiatan di Sumatera dengan pusat-pusat kawasan bisnis di Asia Pasifik.

Strategi Pengembangan Wilayah Sumatera


Strategi pengelolaan kawasan lindung di Sumatera adalah sebagai berikut: 1. Penetapan dan rehabilitasi kawasan lindung minimal 30% dari luas wilayah Pulau Sumatera. 2. Pengawasan/pengendalian pemanfaatan ruang budidaya dan permukiman di sekitar dan di dalam kawasan Taman Nasional, Cagar Alam, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Laut terutama dari kegiatan illegal logging dan perkebunan 3. Penetapan sanksi tegas terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang dengan konsekuensimengembalikan ke fungsi konservasi semula 4. Paduserasi peruntukan ruang kawasan lindung di bagian hulu, tengah dan hilir satuan wilayah sungai terutama di SWS lintas propinsi (SWS Singkil, SWS Rokan, SWS Kampar, SWS Indragiri, SWS Batanghari, SWS Musi, SWS Ipuh-TeramangManjunto dan SWS Mesuji Tulang Bawang). 5. Penetapan sistem insentif dengan kompensasi terhadap provinsi yang memiliki kawasan lindung >30%.

Strategi Pengembangan Kawasan Budidaya


Strategi pengembangan kawasan budidaya diidentikkan dengan strategi pengembangan ke-31 kawasan andalan dan 9 kawasan andalan laut dalam rangka pengembangan wilayah Sumatera sebagai berikut: 1. Pengembangan 11 kawasan andalan laut yaitu di Pantai Barat (4) dan Pantai Timur (7) dengan sektor/komoditi unggulan dengan mengutamakan keterpaduan pengembangan dengan perkembangan di darat terutama pada kota-kota pantai sebagai pusat pertumbuhan dan outlet
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 112

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

2. Pengembangan 31 kawasan andalan yaitu di Pantai Timur (13), Pantai Barat (10) dan Tengah (8) sebagai pusat-pusat pertumbuhan (prime mover) sesuai dengan komoditi unggulan yang dimiliki. 3. Pengembangan antar kawasan andalan yang memiliki sektor/komoditi unggulan yang sama dengan prinsip managed competition dan scale of economic 4. Pengembangan antar kawasan andalan dengan outlet/pasar yang memiliki sektor unggulan yang saling berkaitan dalam rantai produksi dan pemasaran/outlet

Strategi Pengembangan Sistem Kota-Kota di Sumatera


Strategi pengembangan sistem pusat permukiman untuk mendukung pengembangan wilayah Sumatera yang diinginkan adalah sebagai berikut: 1. Pengembangan 14 kota PKN, 36 kota PKW dan kota-kota PKL untuk mendukung pengembangan wilayah pada kawasan pantai barat sehingga mewujudkan fungsinya sebagai pemicu perkembangan ekonomi pada kawasan Pantai Barat Sumatera. 2. Pengendalian perkembangan kota-kota di Pantai Timur Sumatera agar tidak merusak kelestarian lingkungan. 3. Pengembangan kota-kota pusat ekonomi/pengelolaan sumberdaya alam terutama komoditas pertanian dan perkebunan dalam rangka peningkatan nilai tambah komoditi unggulan, yang diwujudkan sebagai kota pusat kegiatan berbasis sumberdaya alam, meliputi: a. Kota-kota pusat pengelolaan sumberdaya alam pertanian:

Aceh: Seulimeun, Sibreh, Tangse, Lampahan, Blangkejeren, Blangpidie,


Peureumbeu, Lokop, Bulahblangaro, Idi, Peureulak, Kotabakti. Sumatera Utara: Pangkalan Brandan, Lubuk Pakam, Tebing Tinggi, Indrapura, Kisaran, Simpang Empat, Pematang Siantar, Dolok Pardamean, Silaen, Balige, Tarutung, Sarulla, Sibolga, Batangtoru. Sumatera Barat: Tapus, Payakumbuh, Indrapura, Kambang. Riau: Telukmerbau, Tanjung Kuras, Teluk Dalam, Rumbai Jaya, Basereh. Jambi: Pemalang Lumut, Kuala Tungkal, Muara Sabak, Nipah Panjang, Arangarang, Sungaipenuh. Sumatera Selatan: Teluk Betung, Muara Padang, Pampangan, Gumawang, Muara Beliti. Bangka-Belitung: Sebagian, Katis. Bengkulu: Limau, Lais, Pasar Seluma, Masat, Muko-muko. Lampung: Simpang Empat, Bumi Agung, Temanggi Besar, Gunung Sugih, Metro, Sribawono, Gedong Tataan, Simpang.

b. Kota-kota pusat pengelolaan sumberdaya alam perkebunan:

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 113

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Aceh: Sarah Roya, Meulaboh, Nosrehe, Suak Timan, Teumon, Lhok Kruet,
Trumon, Singkil, Subulussalam, Langsa, Samalanga, Lhok Sukon, Bireun, Janarata, Gudong, Takengon, Jantho. Sumatera Utara: Kota Pinang, Kuala Hulu, Ujung Batu Panyabungan, Padang Sidempuan, Natal, Parsoburan, Tuhemberua, Teluk Dalam, Solok, Besitang, Binjai, Bahorok, Babalan, Stabat, Barus, Lumut, Bandar Pulau, Kisaran, Tanjung Tiram, Siantar, Tanah Jawa, Pematang T. Jawa, Sipispis, Mardingding, Tebing Tinggi, Lubuk Pakam, Hamparan Perak. Sumatera Barat: Simpang Ampat, Air Balam, Payakumbuh, Lubuk Basung, Tapan, Sp. Kota Baru, Muara, Solok, Talang, Muara Siberut, Sikabaluan, Motabek. Riau: Sorek Satu, Mandau, Sikijang Mati, Mugading, Pelalawan, Berangin, Tandun, Langgam, Kota Tengah, Lipat Kain, Teluk Meranti, Salliki, Petai, Air Molek, Siberida, Rengat, Teluk Kuantan, Sungai Guntung, Tempuling, Kainah Mandah, Dagan Jaya, Tembilahan, Enok, Sungai Piring, Bagan Punak, Teluk Nilap, Pujut, Duri, Selat Panjang, Batu Panjang, Dumai, Bengkalis, Benuar, Ketam Putih, Meranti Ginting, Tanjung Pinang, Dabo, Ramar, Pekanbaru. Jambi: Pauh, Simpang Pelawan, Muara Tembesi, Muara Bulian, Muara Jangga, Tanjung, Jambi, Kuala Tungkal, Muara Sabak, Merlung, Muara Bungo, Jujuhan, Tanah Tumbuh, Muara Tebo, Siulakderas, Sanggaragung. Sumatera Selatan: Tugu Mulyo, Tanjung Lubuk, Kayu Agung, Sungai Menang, Tulung Selatan, Paninjauan, Muara Dua, Marta Pura, Lahat, Muara Enim, Pendopo, Lubuk Linggau, Muara Beliti, Muara Rupit, Betung, Mariana, Banyu Licin, Sekayu, Muara Telong. Bangka-Belitung: Sungai Liat, Tobo Ali, Mentok, Tempilang, Tanjung Pandan, Membalong, Badau. Bengkulu: Malakoni, Ketahun, Curup, Muko-muko, Manna, Pasar Seluma, Simpang Tiga, Paldelapan, Padang Ulak Tanding, Kepahiang. Lampung: Sri Bawono, Bandar Lampung, Temanggi Besar, Pasar Seluma, Metro, Liwa, Blambangan Umpu, Menggala, Kasui, Bumi Agung, Kota Bumi. 4. Pengembangan kota pusat kawasan andalan untuk mendukung pengembangan kawasan andalan (darat dan laut): Pengembangan kota pantai Sabang untuk mendukung pengembangan KL. Sabang dsk.; Meulaboh dan Sibolga untuk mendukung pengembangan KL. Nias dsk.; Pariaman yang diarahkan keterkaitannya dengan kota Padang untuk mendukung pengembangan KL. Siberut dsk.; Tanjung Balai dan Bagansiapi-api yang diarahkan keterkaitannya dengan Dumai untuk mendukung pengembangan KL. Selat Malaka; Lhokseumawe dan Medan untuk mendukung pengembangan KL. Lhokseumawe dsk.; Tanjungbalai Karimun, Batam dan Kuala Enok untuk mendukung pengembangan KL. Batam dsk.; Manna untuk mendukung pengembangan KL. Bengkulu dsk.; Kalianda untuk mendukung pengembangan KL. Krakatau dsk.; serta Pangkal Pinang untuk mendukung pengembangan KL. Bangka-Belitung dsk. Pengembangan kota-kota
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 114

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

5.

6.

7.

8.

pantai ditujukan untuk mendukung pengembangan produksi sektor kelautan dan perikanan (maritim) yaitu sebagai: i) pusat kegiatan ekonomi di bidang kemaritiman, ii) simpul pengembangan potensi laut dan daratan, iii) pusat industri pengelolaan hasil-hasil laut, dan iv) simpul pemasaran nasional, regional dan internasional di dalam sistem perkotaan nasional. Pengembangan 48 kota pusat pengembangan 31 kawasan andalan yang saling terkait secara sinergis diantaranya dan dengan kota-kota lain dalam membentuk kesatuan sistem pusat permukiman. Pengembangan keterkaitan antar kota-kota pusat pengembangan kawasan andalan yang didukung dengan pengembangan lintas penghubung kota: Keterkaitan Banda Aceh-Lhokseumawe-Medan-Binjai-Lubuk PakamPekanbaru-Dumai-Batam-Jambi-Palembang-Pangkal Pinang, sebagai kota pusat kawasan andalan pada lintas di pantai timur. Keterkaitan Pematangsiantar-Bukittinggi-Sawahlunto-Pasir PangarayanMuarabungo-Muara Enim- Lubuk Linggau-Metro-Kotabumi, sebagai kota pusat kawasan andalan pada lintas tengah. Keterkaitan Meulaboh-Sibolga-Gunung Sitoli-Padang-MuarasiberutBengkulu-Manna-Liwa, sebagai kota pusat kawasan andalan pada lintas di pantai barat. Keterkaitan kota-kota pusat kawasan andalan pada feeder-road penghubung antar lintas dengan kota pusat kawasan andalan lain pada lintas pulau, yaitu keterkaitan Meulaboh Lhokseumawe, Sibolga Belawan, Padang Bukittinggi Dumai, Bengkulu Jambi, Lahat Prabumulih Palembang, Manna Palembang, dan Arga Makmur Palembang. Pengembangan kota-kota sebagai pusat pelayanan antar pulau dan pusat ekspor: Pengembangan 28 kota sebagai simpul antar pulau yaitu Batam, Tanjung Pinang, Tanjung Balai Karimun, Panjang, Medan, Kuala Tanjung, Labuhan Bilik, Tanjung Balai Asahan, Sibolga, Dumai, Natuna, Pasir Panjang, Kijang, Dabo, Aceh/Sabang, Lhokseumawe, Blang Bancang, Perawang, Padang, Muntok, Jambi, Kuala Tungkal, Muarasabak, Bangka, Batu Ampar, Palembang, Tanjung Pandan, dan Pulau Baai. Pengembangan Kota Sabang, Medan, Lhokseumawe, Jambi, Palembang, Pangkal Pinang, Dumai, Batam, Tanjung Pinang, Natuna, Bandar Lampung dan Panjang sebagai outlet ekspor yang diarahkan keterkaitan/orientasinya dengan ALKI 1 sebagai akses ke pasar global (terutama Asia Pasifik). Pengembangan ibukota propinsi (Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Padang, Pangkal Pinang, Bengkulu, Jambi, Palembang dan Bandar Lampung) diarahkan sebagai kota PKN dengan meningkatkan fungsi pelayanan jasa-jasa pemerintahan dan jasa-jasa publik/kemasyarakatan di dalamnya untuk nasional atau beberapa propinsi. Pengembangan 3 kota PKN: Natuna, Batam dan Sabang, serta 3 kota PKL: Ranai, Tanjung Pinang dan Tanjung Balai Karimun, sebagai kota-kota pusat
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 115

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

pertumbuhan kawasan perbatasan negara: Riau (Kepulauan Natuna) Malaysia/Vietnam/Singapura dan NAD India/Thailand. 9. Meningkatkan perkembangan kota-kota kedua (secondary cities) sesuai fungsinya untuk mengurangi kesenjangan antara kota utama dengan kota-kota sekitarnya, seperti pengembangan kota Pematangsiantar untuk mengimbangi perkembangan Medan, Muara Enim untuk mengimbangi perkembangan Palembang, dan Metro untuk mengimbangi perkembangan Bandar Lampung, dalam rangka mengurangi beban arus urbanisasi yang berlebihan ke kota-kota besar dan metropolitan. 10. Pengembangan keterkaitan kotadesa secara sinergis saling menguatkan dan menguntungkan desa yang bersangkutan melalui penguatan Desa Pusat Pertumbuhan (DPP) sebagai bridging center. 11. Pengembangan permukiman perkotaan/perdesaan secara terbatas untuk tidak mengganggu fungsi kawasan lindung strategis nasional terutama TN. Berbak, TN. Bukit Barisan Selatan, TN. Bukit Tiga Puluh, TN. Bukit Dua Belas, TN. Gunung Leuser, TN. Kerinci Seblat, TN. Siberut, TN. Way Kambas, THR. Bukit Barisan, THR. Dr. Mohammad Hatta, THR. Abdul Rahman, THR. Cut Nyak Dien, THR. Sultan Sarif Hasyim, dan THR. Raja Lelo. 12. Pengembangan pusat permukiman perkotaan dan perdesaan untuk melayani kegiatan usaha dan permukiman masyarakat dalam wilayahnya dan wilayah sekitarnya 13. Pengembangan permukiman skala besar melalui pola Kasiba dan Lisiba dengan tetap mewujudkan sistem perkotaan-perdesaan yang sinergis 14. Kerjasama antar kota yang saling sinergis dan saling menguntungkan dalam pengembangan kota metropolitan, kota-kota bertetangga dan kota-kota mempunyai hubungan fungsional.

Strategi Pengembangan Sarana dan Prasarana


Untuk mendukung pengembangan kawasan andalan dan kota-kota, diperlukan ketersediaan pelayanan sarana dan prasarana. Pelayanan prasarana yang terkait adalah penyediaan prasarana dan sarana dasar serta prasarana wilayah. Penyediaan prasarana dasar ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar (basic needs) penduduk di kawasan dan kota-kota.

Strategi Pengembangan Sistem Transportasi


Dukungan transportasi dalam perwujudan rencana ke depan pengembangan ruang wilayah Sumatera dirumuskan ke dalam strategi spasial pengembangan sistem jaringan transportasi sebagai berikut: Pengembangan transportasi untuk mendukung pengembangan 70 sentra produksi pangan, 165 sentra produksi perkebunan, serta sentra produksi

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 116

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

sumberdaya alam lainnya dalam 43 kawasan-kawasan andalan yang dikaitkan dengan simpul-simpul/pusat-pusat pengembangannya: a. Pengembangan pelabuhan Belawan, Lhokseumawe, Tanjung Balai Karimun, Dumai, Natuna, Kualatungkal, Panjang pada Sub Wilayah Dataran Rendah Pantai Timur, dan lintas penyeberangan DumaiBatam, BatamNatuna, NiasSibolga, SiberutPadang dan Enggano Bengkulu di Sub Wilayah PulauPulau Kecil, untuk mendukung sentra-sentra produksi dalam 11 kawasan andalan laut yang dikaitkan dengan 17 kota pantai sebagai pusat-pusat pengembangan processing (di Sub Wilayah Dataran Rendah Pantai Timur) dan agro-industri (di Sub Wilayah Pesisir Pantai Barat). b. Pengembangan jaringan jalan Lintas Timur di Sub Wilayah Dataran Rendah Pantai Timur, Lintas Tengah di Sub Wilayah Pegunungan Bukit Barisan, Lintas Barat di Sub Wilayah Pesisir Pantai Barat, dan feeder-road, serta jaringan kereta api Lintas Barat, Lintas Timur serta Lintas Tengah dan feeder di Sumatera bagian selatan, untuk mendukung sentra produksi dalam 31 kawasan andalan di darat yang dikaitkan dengan 50 simpul-simpul/kotakota pengembangannya. Pengembangan transportasi untuk mendukung pengembangan keterkaitan antar pusat pengembangan kawasan andalan (darat dan laut): a. Pengembangan jalur Lintas Pantai Timur untuk mendukung pengembangan keterkaitan antar 10 PKN dan 14 PKW sebagai pusat-pusat pengembangan 12 kawasan andalan, dari Bandar Lampung Metro Kayu Agung Palembang Jamb Rengat Pekanbaru Dumai Rantau Prapat Medan Langsa Lhokseumawe Banda Aceh. b. Pengembangan jalur Lintas Pantai Barat untuk mendukung pengembangan keterkaitan antar 2 PKN dan 6 PKW sebagai pusat-pusat pengembangan 8 kawasan andalan, dari Bandar Lampung Liwa Bengkulu Painan Padang Sibolga Tapaktuan Meulaboh Banda Aceh. c. Pengembangan jalur Lintas Tengah untuk mendukung pengembangan keterkaitan antar 2 PKN dan 15 PKW sebagai pusat-pusat pengembangan 6 kawasan andalan, dari Bandar Lampung Metro Kotabumi Baturaja Lahat Lubuk Linggau Muara Bungo Sijunjung Solok Bukittinggi Padang Sidempuan Tarutung Sidikalang Kutacane Takengon Bireun. Jalan lintas Timur menghubungkan Bandar Lampung Metro Kayu Agung Palembang Jambi Rengat Pekanbaru Dumai Rantau Prapat Medan Langsa Lhokseumawe Banda Aceh. d. Pengembangan lintas penyeberangan: Dumai Batam untuk mendukung keterkaitan Dumai (pusat Kws. DuriDumai dsk.) dengan Batam (pusat Kws. Zona Batam-Tanjung Pinang dsk.) Batam Natuna untuk mendukung keterkaitan Batam (pusat Kws. Zona Batam-Tanjung Pinang dsk.) dengan Singkawang (pusat KL. Natuna dsk.) Nias Sibolga untuk mendukung keterkaitan Gunungsitoli (pusat Kws. Nias dsk.) dengan Sibolga (pusat KL. Nias dsk.)
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 117

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Siberut Padang untuk mendukung keterkaitan KL. Siberut dsk. dengan Kws. Padang Pariaman dsk. e. Pengembangan feeder-road Meulaboh Lhokseumawe, Tapaktuan Lhokseumawe, Sibolga Belawan, Pematang Bandar Belawan, Sipirok Belawan, Kaban Jahe Belawan, Tarutung Belawan, Padang Kubu Bukittinggi Dumai, Muaro Dumai, Kampar Dumai, Bengkulu Jambi Kuala Tungkal, Baturaja Kayu Agung Palembang, Sekayu Palembang, Lahat Prabumulih Palembang, Manna Palembang, dan Arga Makmur Palembang, untuk mendukung keterkaitan pengembangan wilayah di Pantai Barat Tengah Pantai Timur. f. Jaringan kereta api lintas utama: Bandar Lampung Muara Enim, Tebingtinggi Palembang, Jambi Muarabungo Muaro, Muarabungo Pekanbaru Dumai Lubukpakam Medan Lhokseumawe Banda Aceh, Padang Padang Panjang; dan lintas kedua: Bandar Lampung Kotabumi Palembang Muaratembesi, Jambi Rengat Pekanbaru, Kuala Enok Rengat Taluk, Tebingtinggi Curup Muarabungo, Bengkulu Curup, Bengkulu Padang Bukittinggi Padangsidempuan Sibolga Meulaboh Banda Aceh, Padangsidempuan Rantau Prapat, untuk mendukung keterkaitan antar pusat kegiatan/pusat pengembangan kawasan dan antara pusat kegiatan/pusat pengembangan kawasan dengan outlet (pelabuhan dan atau bandar udara) di Pantai Barat, Pantai Timur and di Sumatera bagian Selatan. Pengembangan transportasi antar pulau dan ekspor untuk mendukung pengembangan komoditi unggulan yang berorientasi ekspor dan perdagangan antar pulau: a. Pengembangan jalur Lintas Pantai Barat yang merupakan bagian Trans Asia Highway, untuk mendukung keterkaitan dan kerjasama ekonomi dengan negara tetangga. b. Pemantapan penyeberangan dari Bakauheni ke Jawa (melalui Merak, Propinsi Banten). c. Pengembangan pelabuhan dan peningkatan keterkaitan dan orientasinya ke pasar global dengan memanfaatkan jalur ALKI 1. Pelabuhan yang akan dikembangkan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4. Pengembangan Pelabuhan di Pulau Sumatera Provinsi NAD Hub Internasional Internasional Lhokseumawe, Beukah, Sabang, Malahayati, Kuala Langsa, Susoh Sibolga, Tg. Balai Barus, Kurau/Selatialang, Lahewa, Asahan, Kuala Leidong, Pangkalan Dodek, Pelabuhan Laut Nasional Calang, Idi, Kuala Sinabang, Tapak Tuan

Sumut

Belawan *

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 118

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Provinsi

Hub Internasional

Internasional Tanjung

Riau

Batu Ampar, Kabil, Nongsa, Sekupang, Pekanbaru, Tg. Pinang, Bagan Siapiapi, Tg. Balai Karimun, Tembilahan, Dabo Singkep, Siak Sri Indrapura

Sumbar Jambi Bengkulu BangkaBelitung Sumsel Muara Sabak/Jambi Pulau Baai Pangkal Balam

Pelabuhan Laut Nasional Pangkalan Susu, Pantai Cermin, Pulau Kampai, Pulau Telo, Sei Berombang, Sikara-kara, Sirombu, Tg. Beringin, Tg. Pura, Tg. Tiram, Teluk Dalam, Tg. Sarang Elang Anoa Natuna, Batu Panjang, Bengkalis, Kakap Natuna, Kuala Enok, Kuala Gaung, Lagoi, Matak, Moro, Pasir Panjang, Pulau Halang, Panipahan, Pulau Sambu, Ranai, Rengat, Sei Kolak Kijang, Sei Gunung, Selat Panjang,Senayang, Serasan,Sinaboi, Sungai Pakning, Tg. Batu, Tg. Medana, Tg. Uban, Tarempa Sikakap, Siuban, Muara Padang, Muara Siberut, Air Bangis Talang Duku, Kuala Mendahara, Kuala Tungkal, Nipah Panjang Linau/Bintuhan Binyu, Manggar, Muntok, Tg. Pandan, Toboali

Boom Baru/ Palembang Lampung Panjang Kota Agung, Teluk Betung, Labuan Maringgai, Bakauheni * = Selain memenuhi kriteria volume barang, perlu memenuhi syarat teknis terutama kedalaman minimal

c. Pengembangan bandar udara sesuai dengan tabel berikut.

Tabel 5. Pengembangan Bandar Udara di Pulau Sumatera Provinsi NAD Pusat Penyebaran Bukan Pusat Penyebaran Banda Aceh (Sultan Iskandar Muda), Meulaboh (Cut Nyak Dien), Sinabang (Lasekon), Tapak Tuan (Teuku Cut Ali), Sabang (Maimun Saleh) Gunung Sitoli (Biruna), Parapat (Sidira), Sibolga (Pinangaon), Padang Sidempuan (Aek Godang), Siborong-borong (Silangit), Kepulauan Nias (Pulau-pulau Batu) Sipora (Rokot)

Sumatera Utara

Medan (Polonia)

Sumatera

Padang

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 119

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Provinsi Barat Riau

BangkaBelitung Jambi Bengkulu Sumatera Selatan Lampung

Pusat Bukan Pusat Penyebaran Penyebaran (Tabing) Pekanbaru Tg. Pinang (Kijang), Rengat (Japura), Pasir (Sultan Syarif Pangairan (Pasir Pangairan), Tg Balai Kasim II), Batam Karimun (Serbati), Singkep (Dabo) (Hang Nadim) Pangkal Pinang (Depati Amir), Tg. Pandan (Hj.AS. Hanadjoeddin/Buluh Tumbang) Jambi (Sultan Thaha), Kerinci (Depati Parbo) Bengkulu (Fatmawati Soekarno/Padang Kemiling), Muko-muko (Muko-muko) Palembang Lubuk Linggau (Lubuk Linggau) (S.M Badaruddin II) Lampung (Raden Inten II/Branti)

Pengembangan transportasi antar pulau untuk mendukung penanganan kawasan tertinggal terutama di Pantai Barat Sumatera melalui peningkatan penyeberangan atau transportasi laut yang menghubungkan: Nias Sibolga, Simeulue Meulaboh, Siberut Padang, dan Enggano Bengkulu, Dumai Batam, dan Batam Natuna. Pengembangan sistem jaringan transportasi secara sinergis dan terpadu (interkoneksi multimoda) antara jaringan jalan jaringan kereta api penyeberangan transportasi laut/udara. Pengembangan transportasi secara selektif dan terbatas bila melintasi kawasan lindung strategis nasional terutama Kawasan Ekosistem Leuser, Kawasan TN. Kerinci Seblat, TN. Berbak, TN. Bukit 30, TN. Bukit 12, HL. Mahato, HL. Bukit Batabuh.

Strategi Pengembangan Sumberdaya Air Pengelolaan 38 Daerah Pengaliran Sungai (DPS) untuk mendukung daerah/sentra produksi pangan dalam rangka ketahanan pangan terutama di kawasan-kawasan prioritas (kawasan andalan), meliputi: o Kr. Aceh untuk mendukung pengembangan Kw. Banda Aceh dsk o Kr. Pase untuk mendukung pengembangan Kw. Lhokseumawe dsk o Kr. Seunagan, Kr. Tripa dan Kr. Kluet untuk mendukung pengembangan Kw. Pantai Barat Selatan o Kr. Gading untuk mendukung pengembangan Kw. Medanbdsk o Bahbolon untuk mendukung pengembangan Kw. Pematangsiantar dsk o S. Bilah untuk mendukung pengembangan Kw. Rantau Prapat Kisaran dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 120

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

o Batang Toru, Asahan dan Bilah untuk mendukung pengembangan Kw. Tapanuli dsk o Natal untuk mendukung pengembangan Kw. Nias dsk o B. Anai, B. Bingir dan B. Kuranji untuk mendukung pengembangan Kw. Padang Pariaman dsk o Kampar untuk mendukung pengembangan Kw. Agam Bukittinggi o Indragiri untuk mendukung pengembangan Kw. Solok dsk o S. Siak dan S. Kampar untuk mendukung pengembangan Kw. Pekanbaru dsk o S. Rokon untuk mendukung pengembangan Kw. Duri-Dumai dsk o B. Kuantan untuk mendukung pengembangan Kw. Rengat-Kuala Enok-Tl. Kuantan-Pangkalan Kerinci dsk o S. Duriangkang untuk mendukung pengembangan Kw. Zona Batam Tanjung Pinang dsk o Batanghari dan Pangabuan untuk mendukung pengembangan Kw. Muara Bulian dsk o Batanghari dan Batang Maringin untuk mendukung pengembangan Kw. Muara Bungo dsk o S. Musi untuk mendukung pengembangan Kw. Muara Enim dsk, Kw. Lubuk Linggau dsk dan Kw. Palembang dsk o A. Hitam dan A. Bengkulu untuk mendukung pengembangan Kw. Bengkulu dsk o Air Manna untuk mendukung pengembangan Kw. Manna dsk o S. Baturusa untuk mendukung pengembangan Kw. Bangka o Batanghari dan Pangabuan untuk mendukung pengembangan Kw. Muara Bulian dsk o W. Kasibung dan W. Seputih untuk mendukung pengembangan Kw. Bandar Lampung-Metro o W. Tulang dan Bawang untuk mendukung pengembangan Kw. Mesuji dsk o Semangko dan Way Rarem untuk mendukung pengembangan Kw. Kotabumi dsk Pengelolaan jaringan irigasi strategis di 5 propinsi (NAD, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Lampung) yang bernilai signifikan nasional dalam rangka mendukung ketahanan pangan serta kota-kota PKN dan kawasan andalan. Pengelolaan 20 SWS kritis: Krueng Aceh, Meureudu Ureun, Pase Peusangan, Wampu Besitang, Belawan Belumai, Pagurawan-Bahbolon, Asahan, SeputihSekampung, Jambu Aye, Tamiang Langsa, Barumun Kualuh, Rokan, Indragiri, Anai Saulang, Batanghari, Musi, Mesuji-Tl. Bawang, Kanal-Alas-Talo, IpuhTeramang-Maujunto, Singkil serta sumberdaya air lain sebaik-baiknya dalam rangka pengendalian banjir, kekeringan, dan abrasi pantai. Pemeliharaan zona hulu sungai melalui kegiatan-kegiatan pelestarian kawasan, pengamanan kawasan penyangga, pelestarian dan pengamanan sumber air, pencegahan erosi, dan pencegahan pencemaran air.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 121

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Pengamanan zona tengah sungai melalui kegiatan-kegiatan pelestarian air, pengembangan irigasi, penyediaan air baku RKI, pelestarian air pada badan sungai, dan pencegahan banjir. Mempertahankan zona hilir sungai melalui kegiatan-kegiatan pengembangan irigasi, penyediaan air baku RKI, pengendalian banjir, pelaksanaan sistem drainase, pencegahan pencemaran air, dan pengamanan daerah pantai. Pengembangan prasarana distribusi sumber daya air di pesisir dan pulau-pulau kecil, terutama mengantisipasi dampak pemanasan global di Pantai Timur Sumatera. Strategi Pengembangan Jaringan Prasarana Kelistrikan Pengembangan jaringan interkoneksi kelistrikan lintas propinsi (bahkan antar pulau) untuk mendukung pengembangan kawasan-kawasan andalan dan kota-kota strategis di dalamnya, meliputi: Pengembangan jaringan listrik 500 KV untuk mendukung pengembangan Kw. Medan dsk, Kw. Pematangsiantar dsk, Kw. Rantau Prapat-Kisaran, Kw. Tapanuli dsk, Kw. Nias dsk, Kw. Padang Pariaman dsk, Kw. Solok dsk, Kw. Pekanbaru dsk, Kw. Rengat-Kuala Enok-Tl. Kuantan-Pangkalan Kerinci, Kw. Muara Bulian dsk, Kw. Muara Bungo dsk, Kw. Bengkulu dsk, Kw. Lubuk Linggau dsk, Kw. Muara Enim dsk, Kw. Palembang dsk, dan Kw. Bandar LampungMetro. Pengembangan jaringan listrik 275 KV untuk mendukung pengembangan Kw. Banda Aceh dsk, Kw. Lhokseumawe dsk, Kw. Pantai Barat Selatan, Kw. AgamBukittinggi, dan Kw. Duri-Dumai dsk. Pengembangan jaringan listrik 150 KV untuk mendukung pengembangan Kw. Mentawai dsk, Kw. Zona Batam-Tanjung Pinang dsk, Kw. Ujung Batu-Bagan Batu, Kw. Manna dsk, Kw. Bangka, Kw. Belitung, Kw. Mesuji dsk, dan Kw. LiwaKrui. Pengamanan jalur transmisi tegangan tinggi terutama dari perkembangan kegiatan budidaya dengan sanksi yang tegas. Pengembangan jaringan distribusi dengan memperhatikan perkembangan dan penyebaran permukiman dan kawasan budidaya serta geografi wilayah, teknologi yang tersedia dan kemampuan investasi. Pengembangan sumber-sumber energi alternatif baru dengan memanfaatkan potensi sumberdaya yang ada seperti batubara, nuklir, minyak bumi, air, gas maupun panas bumi, dalam rangka membangun jaringan interkoneksi.

Strategi Pengembangan Jaringan Telekomunikasi Pengembangan jaringan telekomunikasi sebagai wahana dalam penyediaan arus berita, informasi dan data untuk mendukung pengembangan kawasankawasan andalan dan kota-kota strategis di dalamnya, meliputi: Pengembangan jaringan mikro digital untuk mendukung pengembangan Kw. Banda Aceh dsk, Kw. Lhokseumawe dsk, Kw. Medan dsk, Kw. Pematang
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 122

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Siantar dsk, Kw. Tapanuli dsk, Kw. Rantau Prapat-Kisaran dsk, Kw. Pekanbaru dsk, Kw. Rengat-Kualaenok-Teluk Kuantan-Pangkalan Kerinci, Kw. Zona Batam-Tanjung Pinang dsk, Kw. Muara Bulian dsk, Kw. Palembang dsk, Kw. Bangka dsk, Kw. Belitung dsk, Kw. Bandar Lampung-Metro, Kw. Lubuk Linggau dsk, Kw. Mentawai dsk, Kw. Padang Pariaman dsk, Kw. Nias dsk, dan Kw. Pantai Barat Selatan dsk. Pengembangan kabel laut untuk mendukung pengembangan Kw. Belitung dsk dan mengarahkan keterkaitannya dengan Kw. Pontianak dsk. Pengembangan jaringan internasional untuk mendukung pengembangan Kw. Bangka dsk, Kw. Belitung dsk, Kw. Duri-Dumai dsk, Kw. Zona BatamTanjung Pinang dsk, Kw. Medan dsk, Kw. Lhokseumawe dsk, Kw. Banda Aceh dsk, dan Kw. Bandar Lampung-Metro dsk. Pengembangan stasiun bumi di Medan dan Palembang. Pengembangan prasarana dan sarana telekomunikasi untuk meningkatkan keterpaduan perkembangan antarwilayah serta memperhatikan keterkaitan dengan pulau lain dalam wilayah nasional maupun dengan dunia internasional. Pengendalian pengembangan prasarana dan sarana telekomunikasi di pesisir pantai timur Sumatera dalam rangka mengantisipasi dampak pemanasan global.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 123

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 30. Peta Konsepsi Pengembangan Wilayah Pulau Sumatera


Sumber : Perpres 13 Tahun 2012, tentang Rencana Tata Ruang Pulau Sumatera

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 124

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 31. Peta Struktur Ruang Wilayah Pulau Sumatera


Sumber : Perpres 13 Tahun 2012, tentang Rencana Tata Ruang Pulau Sumatera

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 125

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 32. Peta Pola Ruang Wilayah Pulau Sumatera


Sumber : Perpres 13 Tahun 2012, tentang Rencana Tata Ruang Pulau Sumatera
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 126

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

5.2.1.6. Rencana Tata Ruang Pulau Jawa Bali Kebijakan Umum Pengembangan Pulau Jawa-Bali
Penataan ruang Pulau Jawa - Bali pada dasarnya memiliki tujuan-tujuan sebagai berikut, yakni: 1. Mencapai keseimbangan pemanfaatan ruang antara kawasan berfungsi lindung dan budidaya, antara kawasan perkotaan dan perdesaan, antarwilayah administratif dan antar-sektor. 2. Memulihkan daya dukung lingkungan untuk mencegah terjadinya bencana dengan frekuensi dan intensitas yang lebih besar dalam rangka menjamin keberlanjutan pembangunan 3. Memberikan landasan keterpaduan dan kerjasama pembangunan lintas propinsi dan lintas sektor untuk mewujudkan struktur pemanfaatan ruang yang optimal. Selanjutnya untuk mewujudkan tujuan penataan ruang pulau Jawa Bali, maka ditetapkan arahan kebijakan umum penanganan ekosistem pulau, yang meliputi: 1. Menetapkan dan mempertahankan fungsi kawasan-kawasan preservasi melalui penetapan taman-taman nasional, taman wisata laut, taman hutan raya dan taman nasional laut. 2. Mempertahankan dan merehabilitasi fungsi-fungsi kawasan konservasi, termasuk kawasan lahan basah beririgasi teknis sebagai sawah abadi untuk mempertahankan Pulau Jawa khususnya sebagai lumbung pangan nasional. 3. Membatasi pertumbuhan kawasan metropolitan dan kota-kota besar yang melalui pengembangan perumahan dan permukiman perkotaan dan kegiatan budidaya lainnya secara terpadu, baik di bagian hulu, tengah dan hilir, demi tercapainya keseimbangan lingkungan dan kesejahteraan yang optimal. Hal ini pun untuk menghindari terbentuknya kota pulau dengan pola ribbon development yang tidak efisien. 4. Mengembangkan kota-kota kecil yang berada di kawasan sentra-sentra produksi pertanian sebagai kawasan agropolitan yang didukung oleh keberadaan infrastruktur untuk kemudahan akses ke pasar potensial. 5. Menghentikan pengembangan industri hulu dan relokasi kegiatan industri pada kawasan-kawasan industri yang telah ditetapkan 6. Mendorong pengembangan industri hilir secara selektif, yakni industri yang ramah lingkungan, hemat ruang, padat teknologi dan padat tenaga kerja yang membentuk jejaring/keterkaitan yang saling menguntungkan dengan perkembangan luar Pulau Jawa Bali. 7. Mengendalikan pertumbuhan wilayah Pulau Jawa bagian Selatan sesuai dengan daya dukung lingkungannya 8. Melembagakan mekanisme pengendalian pemanfaatan ruang yang efektif dan efisien.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 127

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Strategi Pengembangan Wilayah Jawa Bali Strategi Perwujudan Kawasan Lindung


Kawasan Pengembangan kawasan lindung di Pulau Jawa-Bali lebih diarahkan pada peningkatan fungsi lindung pada kawasan-kawasan yang menurut kriteria seharusnya berfungsi lindung, tetapi belum atau tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Berdasarkan kondisi ini, maka strategi pengembangan kawasan lindung di Pulau Jawa-Bali dikelompokkan atas tiga strategi dasar, yakni pemeliharaan, pemulihan, dan pengkayaan. Sejalan dengan strategi pengembangan kawasan lindung pada RTRWN, kawasan lindung berupa perlindungan daerah bawah, perlindungan setempat, perlindungan daerah rawan bencana alam, serta suaka alam dan cagar budaya harus jelas fungsi perlindungan serta wilayah yang dilindunginya. Dengan demikian dapat ditetapkan dengan tegas besaran kawasan lindung, serta strategi pengembangannya. Disamping itu, sesuai dengan arahan pada konsep RTRWN, kawasan lindung Pulau Jawa-Bali harus membentuk suatu kesatuan, yang secara berkesinambungan memberikan perlindungan dari daerah hulu hingga hilir, dan daerah pesisir, tanpa dibatasi oleh batasan-batasan administratif. Hal ini penting mengingat kegiatan pada suatu wilayah dapat mempengaruhi wilayah lain tanpa menghiraukan batas administratif. Demikian juga dengan perlindungan laut dan udara, pada dasarnya bukan merupakan bagian terpisah satu sama lain, tetapi merupakan satu kesatuan yang saling mengisi dalam proses pelestarian lingkungan/alam. Sehingga pengembangan kawasan lindung seyogyanya memperhitungkan juga keterkaitan lingkungan darat, laut, dan udara ini.

Strategi Pewujudan Kawasan Budidaya


Pemanfaatan kawasan budidaya pada dasarnya ditekankan untuk tidak melampaui daya dukung kawasan tersebut. oleh karena itu diperlukan pengaturan pemanfaatan kawasan budidaya sedemikian rupa, agar tidak terjadi suatu kawasan dibebani melampaui daya dukungnya, sementara kawasan lain belum dikembangkan. Sehubungan dengan itu, strategi pemanfaatan kawasan budidaya Pulau Jawa-Bali dapat dirumuskan sebagai berikut: a) Untuk wilayah-wilayah yang belum berkembang (seperti bagian selatan Pulau Jawa dan utara Bali), perlu dikembangkan pemanfaatan kawasan budidaya, baik melalui upaya-upaya penyediaan prasarana wilayah, maupun mengembangkan potensi-potensi wilayah tersebut untuk menarik investasi pihak swasta. Upaya ini juga dimaksudkan agar pembangunan di bagian selatan dapat lebih dikendalikan. b) Kawasan-kawasan yang sudah berkembang, namun belum begitu cepat, perlu ditingkatkan pengembangannya untuk mengimbangi laju laju
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 128

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

perkembangan kawasan-kawasan cepat berkembang, yang sekaligus berperan mengurangi beban kawasan cepat berkembang. c) Kawasan cepat berkembang diupayakan untuk mentransfer kegiatankegiatannya kepada daerah yang relatif lebih lambat perkembangannya, selain untuk mengurangi beban juga berfungsi untuk memacu perkembangan kawasan-kawasan yang relatif lambat berkembang. d) Perlu ditingkatkan keterkaitan kegiatan pada kawasan-kawasan budidaya, baik berkaitan antar pusat-pusat kegiatan (permukiman/perumahan), keterkaitan perkotaan-perdesaan, maupun keterkaitan antar kawasan. Sejalan dengan konsepsi pengembangan kawasan budidaya pada konsep RTRWN, pengembangan kawasan budidaya Pulau Jawa-Bali dilakukan secara efisien dan efektif, serta meningkatkan sinergi kegiatan antar kawasan, agar dapat dicapai pemanfaatan ruang dan sumber daya secara optimal. Untuk itu strategi perwujudan kawasan budidaya di Pulau Jawa-Bali ditekankan pada upaya-upaya optimalisasi pemanfaatan sumberdaya, dengan tetap mempertahankan kelestarian lingkungan, guna mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian, intensifikasi merupakan strategi utama pada kawasan budidaya di Pulau Jawa-Bali, disamping pengembangan secara tepat pada daerah-daerah lambat berkembang agar tidak meluas memasuki daerahdaerah yang semestinya berfungsi lindung. Pusat-pusat pertumbuhan pada kawasan budidaya dikembangkan sedemikian rupa sehingga membentuk suatu sistem permukiman atau sistem perkotaan regional Pulau Jawa-Bali yang akan saling mendorong pertumbuhan di seluruh wilayah. Tabel 6. Strategi Perwujudan Kawasan Budidaya
KEGIATAN Industri STRATEGI UMUM - Berbaris ekologi, artinya tetap hemat energi, air dan lahan - Merupakan pusat inovasi bagi jenis jenis industri baru - Pengalihan secara bertahap perluasa kegiatan industri yang sudah mapan keluar Jawa-Bali ARAHAN LOKASI - Bagian utara Jawa diarahkan untuk industri teknologi tinggi dan non polutan, atau industri pollutan pada kawasan tertentu dan lokasi sebaran pada wilayah-wilayah Serang dsk., Jabotebek, Karawang, Cikampek, Bandung dsk. Dan Gerbangkertosusila - Jawa bagian selatan diarahkan pada kawasan yang mempunyai akses tinggi terhadap jalur intra regional seperti wilayah Cilacap dsk., yogyakarta, Tulung agung dsk., dan Bali bagian selatan - Industri yang berada di kawasan permukiman diarahkan pada industri rumah

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 129

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

KEGIATAN

STRATEGI UMUM

ARAHAN LOKASI tangga (home industry) - Industri pada sekitar kawasan lindung diupayakan terjadi pembatasan eksploitasi penggunaan air. - Pertanian irigasi teknis di jalur Pantura - Pertanian tanaman pangan di kawasan Kebumen dsk., Yogyakarta, Subosuko, Madiun dsk., Malang dsk., dan Probolinggo dsk.

Pertanian pangan

Perkebunan

Peternakan

Perikanan

Pariwisata

- Peningkatan kegiatan intensifikasi pertanian dan pengurangan secara ketat ekstensifikasi - Tetap mempertahankan kawasan pertanian yang ada, terutama pada sawah irigasi - Perluasan diarahkan pada sawah tadah hujan, dengan didukung oleh sistem irigasi yang memadai - Untuk menjaga/menjamin luas lahan yang ada, maka perlu diterapkan kawasan pertanian absolut - Tetap mempertahankan lokasi-lokasi perkebunan yang ada - Pengalihan fungsi lahan pada perkebunan tanaman keras dapat dilakukan untuk penggunaan lahan yang lebih strategis - Perluasan perkebunan tanaman keras pada tanah tandus atau rusak, guna meningkatkan produktivitas tanaman keras dan memperbaiki kondisi tanah yang ada - Perluasan lain pada permukiman atau lahan pertanian secara serasi - Dapat dikembangkan pada banyak lokasi, khususnya pada kawasan permukiman dengan mempertimbangkan dampak lingkungan - Perlunya penegasan batasan kawasan penangkaran hewan, khususnya untuk hewan-hewan ternak besar - Dikembangkan pada kawasan tegalan atau dapat bercampur pada kawasan permukiman - Pertambakan diarahkan di wilayah pantai yang tidak kritis, sekaligus bermanfaat untuk menekan abrasi - Percampuran yang serasi dengan kawasan lain - Pengembangan kawasan pariwisata tanpa merusak lingkungan hidup maupun budaya stempat, berupa 1) wisata alam dan hutan pada semua jenis kawasan dan tanpa

Kawasan Bandung dsk. Priangan Timur dsk., Madiun dsk., Blitar dsk., dan Jember dsk.

Wilayah penyangga DKI, Bopunjur, bandung Raya, Priangan Timur, Kebumen, dsk., Tulungagung dsk., Gerbangkertosusila, Malang dsk., dan Bali bagian selatan

Kawasan penyangga DKI, Cirebon, dsk., Priangan Timur, Tegal, Pekalongan dsk., Banyuwangi dsk., Madiun dsk.

Kawasan DKI, Ujung Kulon dsk., Anyer Carita, Yogyakarta dsk., Bali bagian utara maupun bagian selatan, serta sebagian dari pantai Selatan Jawa.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 130

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

KEGIATAN

STRATEGI UMUM mengganggu kelestarian lingkungan, 2) pertamana pada kawasan permukiman, 3) agrowisata pada kawasan pertanian, hutan produksi dan hutan lindung, 4) wisata budaya pada permukiman, 5) kerajinan pada permukiman Dikembangkan pada kawasan yang siap bangun dan aman dari bencana alam, sehat dan memiliki akses untuk kesempatan berusaha Pembatasan kegiatan permukiman yang sudah ada pada kawasan lindung Mempertahankan hutan pada lokasi semula Perluasan hutan diupayakan mencapai 30% dari keseluruhan kawasan, terutama pada kawasan tanah rusak/tandus/kritis Masih dimungkinkan pertukaran guna lahan untuk meningkatkan hasil guna usaha

ARAHAN LOKASI

Permukiman

Kawasan Hutan Produksi

Sumber: Materi Teknis RTR Pulau Jawa-Bali, Perpres No 28/2012

Strategi Perwujudan Kawasan Prioritas Pengembangan


Guna mendukung pelaksanaan strategi perwujudan kawasan budidaya tersebut diatas, perlu dikembangkan strategi pewwujudan pengembangan kawasan prioritas pengembangan yang merupakan aglomerasi kegiatan-kegiatan pada kawasan budidaya. Oleh karena itu perlu dikenali kegiatan-kegiatan dari sektor sektor dominan pada suatu wilayah, yang akan merupakan sektor unggulan pada kawasan prioritas pengembangan ini. Adapun strategi yang ditempuh adalah memacu pertumbuhan sektor-sektor unggulan sesuai dengan potensi dan prospek pengembangan. Sehingga perlu peningkatan pengembangan kegiatan ekonomi beserta prasarana penunjangnya dalam kawasan, serta keterkaitan antar kawasan prioritas pengembangan. Secara internal, kawasan perlu ditata dengan baik keterkaitan antar pusat-pusat pertumbuhan dalam kawasan dengan daerah belakangnya, yang dapat diartikan sebagai keterkaitan pengembangan desa-kota dalam suatu kawasan. Strategi Perwujudan Pusat Kota-Kota Sejalan dengan pengembangan kawasan budidaya dan kawasan prioritas pengembangan, maka perlu disusun strategi pengembangan sistem perkotaan yang pada dasarnya adalah merupakan pusat-pusat pertumbuhan kawasan budidaya maupun kawasan prioritas pengembangan.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 131

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Agar dapat melaksanakan fungsinya sebagai pusat pertumbuhan kawasan, maka strategi pengembangan kawasan perkotaan ditekankan pada terbentuknya fungsi dan hirarki perkotaan sesuai dengan wilayah pelayanannya, dan keterkaitan antar perkotaan, baik dalam suatu kawasan maupun antar kawasan. Dengan demikian akan terbentuk suatu sistem perkotaan di Pulau Jawa-Bali, yang secara fungsional dan hirarki saling tekait satu sama lain, serta merupakan pusat-pusat pertumbuhan pada kawasan budidaya ataupun kawasan prioritas pengembangan, dan sekaligus menjadi titik-titik kontrol pada pengembangan maupun pengelolaan kawasan lindung yang terkait dengan kawasan kota tersebut berada. Secara individu kota, pengembangan perkotaan ditekankan pada pemberdayaan fungsi kota-kota tersebut sesuai dengan kedudukannya dalam tatanan sistem perkotaan. Untuk itu pengembangan prasarana dan sarana perkotaan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan kota itu sendiri, disamping untuk memberdayakan fungsi yang diembannya.

Strategi Perwujudan Jaringan Prasarana Wilayah


Pada dasarnya jaringan prasarana merupakan kunci dalam mewujudkan konsepsi ruang. Maka pengembangan jaringan prasarana wilayah adalah untuk mewujudkan keterkaitan antara kawasan budidaya, kawasan lindung, kawasan prioritas pengembangan dan sistem perkotaan. Strategi pengembangan jaringan prasarana wilayah, khusunya transportasi ditekankan pada upaya-upaya peningkayan aksesbilitas terutama pada pengembangan daerah-daerah lambat berkembang, seperti Jawa Selatan dan Bali Utara. Sehingga diperlukan adanya jalan-jalan lintas yang akan menghubungkan seluruh wilayah Pulau Jawa-Bali, baik daerah cepat berkembang maupun lambat berkembang. Selain itu, pada daerah cepat berkembang diperlukan juga peningkatan aksebilitas bila ditinjau dari adanya kecenderungan peningkatan kepadatan, seperti terlihat disepanjang pantai Utara Jawa, maupun poros tengah Jawa Barat dan poros Tengah Jawa TengahJawa Timur. Sehingga keberadaan jalur bebas hambatan pada jalur-jalur tersebut sudah merupakan kebutuhan dalam pengembangan ruang Pulau Jawa-Bali. Pengembangan jalur kereta api sebagai alternatif lain disamping jalan darat perlu dipikirkan bila ditinjau dari berbagai pertimbangan, baik lingkungan maupun ekonomi, serta keterbatasan lahan dan untuk menjaga berbagai dampak perkembangan. Transportasi udara dan laut, sebagai alternatif lain nampaknya juga sudah merupakan kebutuhan, dan patut dipikirkan perkembangannya. Termasuk interkoneksi antar berbagai moda transportasi perlu ditingkatkan, guna menampung ledakan jalur transportasi darat. Pengembangan ferry Surabaya Jakarta misalnya adalah salah satu strategi pengembangan sistem Prasarana transportasi Pulau Jawa-Bali.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 132

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Strategi utama pengembangan jaringan listrik atau energi adalah adanya satu sistem interkoneksi atau sumber-sumber energi Pulau Jawa-Bali, sehingga dapat dilakukan subsidi silang antar kawasan sesuai kebutuhannya. Tabel 7. Strategi Perwujudan Prasarana
No 1 Prasarana Wilayah Prasarana Transportasi Jaringan Jalan Kebijakan Pola Pengelolaan

Memelihara tingkat pelayanan

jaringan jalan untuk menjamin keberlangsungan pergerakan orang dan barang dari sentrasentra produksi menuju pusatpusat distribusi, outlet-outlet dan pusat-pusat permukiman Memperkuat dan memantapkan tingkat pelayanan jaringan jalan untuk menampung dan mengantisipasi peningkatan volume pergerakan orang dan barang dari sentra-sentra produksi menuju pusat-pusat distribusi, outlet-outlet dan pusatpusat permukiman Meningkatkan pelayanan dan cakupan pelayanan jaringan jalan untuk mengurangi beban volume pergerakan barang dan jasa serta mengurangi ongkos distribusi dan produksi Mengembangan jaringan jalan baru untuk mendorong pengembangan kawasankawasan terisolir dan tertinggal sehingga mendorong tercapainya keseimbangan antar wilayah yang lebih baik, mengurangi beban koridorkoridor yang over capacity, menyediakan alternatif pelayanan Pengembangan jaringan jalan darat untuk jalur-jalur jalan yang memiliki kepadatan tinggi, dilakukan dengan mengembangkan jalur-jalur bebas hambatan/jalan tol

Pemeliharaan tingkat pelayanan jaringan jalan terutama jaringan jalan lintas selatan yang menghubungkan kota-kota Labuhan Malingping Pelabuhan Ratu Jampang Kulon Pamengpeuk Pangandaran Cilacap Kebumen Yogyakarta Pacitan Tulungagung Jember Banyuwangi Pemantapan tingkat pelayanan jaringan jalan terutama jaringan jalan lintas utara yang menghubungkan kota-kota Merak -Tangerang Jakarta Cirebon Tegal- Semarang Tuban Surabaya Pasuruan Situbondo - Banyuwangi Peningkatan pelayanan jaringan jalan lintas utara-selatan Pulau Jawa terutama Pelabuhan Ratu Bogor Jakarta, Cilacap Bumiayu Losari, Yogyakarta Solo Semarang dan Kepanjen Malang Surabaya Peningkatan pelayanan jaringan lintas Pulau Bali untuk mendukung fungsinya sebagai jaringan jalan arteri primer yang menghubungkan kota-kota pesisir di Pulau Bali, yakni : Labuhan Malingping - Pelabuhan Ratu Jampang Kulon Pamengpeuk Pangandaran Cilacap Kebumen Yogyakarta Pacitan Tulunganggung Jember Banyuwangi, ruas jalan tembus dipantai selatan jabar Pengembangan jaringan jalan darat untuk jalur-jalur jalan yang memiliki kepadatan tinggi, dilakukan dengan mengembangkan jalur-jalur alternatif bebas hambatan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 133

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Prasarana Wilayah

Kebijakan

Pola Pengelolaan bekerjasama dengan swasta : Bandung Sumedang Cirebon; Bandung Cilacap; Cilacap Cirebon; Semarang Solo Surabaya; Yogyakarta - Solo; Surabaya - Malang; Surabaya Pasuruan Situbondo Banyuwangi. Surabaya-Gresik, Surabaya-Mojokerto

Kereta Api

Meningkatan pelayanan jaringan

Pelabuhan

transportasi kereta api regional lintas selatan Jawa dan lintas utara selatan Jawa Mengembangan jaringan transportasi kereta api regional dengan sistem jalur ganda (double track) pada jaringan lintas utara secara bertahap Mengembangan jaringan transportasi kereta api perkotaan di kota-kota Metropolitan untuk mendukung pergerakan orang dan barang secara massal, cepat, aman dan efisien Memantapkan hubungan fungsional antar pelabuhan Meningkatkan volume eksporimpor melalui pelabuhan petikemas yang didukung oleh keberadaan industri manufaktur dan/atau industri pengolahan

Pengembangan pelabuhan yang perlu diprioritaskan : - Prioritas tinggi : IHP Bojonegara yang dikembangkan sebagai satu sistem dengan Tanjung Priok - Pengembangan pelabuhan nasional : Tanjung Intan (Cilacap), Tanjung Emas (Semarang), Merak

Prasarana Sumber daya air

Menghindari terjadinya bencana lingkungan seperti banjir, longsor dan kekeringan Menghindari terjadinya krisis air baku bagi kawasan-kawasan (sentra pertanian, industri, pariwisata, dsb) dan kota-kota strategis (metropolitan, kota besar, ibukota propinsi/ kabupaten dan kota) Mengamankan kawasankawasan resapan air, khususnya pada zona resapan tinggi

Penanganan SWS berdasarkan


kondisi dan fungsinya strategisnya yang meliputi : SWS dengan prioritas tinggi Cisadane Ciliwung, Bengawan Solo, Brantas, Jratun Seluna dan Progo Opak Oyo SWS dengan prioritas sedang : Serayu, Citarum, Cimanuk, Citanduy, dan Pemali Comal. SWS dengan prioritas rendah: Ciujung Ciliman, Pekalen Sampeyan, Cisadeg Cikuningan dan Ciwulan. Pemeliharaan jaringan irigasi strategis nasional pada sentra-

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 134

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Prasarana Wilayah

Kebijakan

Pola Pengelolaan sentra pangan : PandeglangBekasi, Lamongan, Mojokerto, Soreang, Sumedang, Kendal, Demak, Sleman, Purwokerto, Ungaran, Purwodadi, Jember, Kediri, Jombang, MadiunTabanan, Banyuwangi, Bangli Peningkatan fungsi dan kapasitas waduk-waduk sebagai storage dan flood control, yang diprioritaskan untuk : Jatiluhur, Cirata, Citarum, Karang Kates, Sermo, Gajah Mungkur, dan Pengendalian pemanfaatan air tanah pada kawasan perkotaan dengan akifer terbatas, air tanah langka dan zona resapan rendah

3.

Prasarana Energi dan Tenaga Listrik

Mengamankan supply energi

kepada pusat-pusat permukiman (perkotaan dan perdesaan) serta kawasan-kawasan strategis nasional lain (industri, pariwisata, dan pelabuhan) Memanfaatkan sumber energi terbarukan seperti mikrohidro dan panas bumi (PLTP) sebagai alternatif sumber energi yang unrenewable.

Peningkatan kapasitas suppy

energi melalui pengembangan pembangkit listrik yang diprioritaskan pada : PLTGU : Muara Karang, Muara Tawar, Tanjung Priok, Pasuruan PLTU : Tanjung Jati A, B, C, Serang, Cilegon, Cilacap PLTD : Grati PLTP : Bedugul 1-4, Kamojang 1-2, Karaha 1-4, Patuha 1-4, Dieng 1-3, Drajat 2-4, Cibuni Pengembangan jaringan listrik dengan tegangan tinggi diupayakan untuk menghindari kawasan permukiman (perkotaan dan perdesaan) Penanganan bencana alam berdasarkan manajemen siklus bencana melalui tindakan preventif dengan pembuatan peta bencana alam, mitigasi dengan pengawasan terhadap pelaksanaan RTRW, kesiapsiagaan dengan cara memberikan pelatihan kepada penduduk yang berada di wilayah rawan bencana, tanggap darurat, pemulihan dan pembangunan kembali pasca bencana.

Penanggulangan Bencana

Melindungi masyarakat dari ancaman dan gangguan terhadap kerawanan bencana lingkungan Melindungi aset-aset sosial ekonomi masyarakat (infrastruktur, permukiman, dan sentra-sentra produksi) dari gangguan dan ancaman bencana lingkungan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 135

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Prasarana Wilayah

Kebijakan

Pola Pengelolaan Pengembangan wilayah yang didasarkan pada peta bencana sebagai acuan. Pengendalian kota-kota dan kawasan-kawasan produksi dari bencana lingkungan yang meliputi: bahaya Gunung Api seperti di Selat Sunda, Merapi, Semeru, Welirang, Arjuno, Kelud, dan Gunung Agung. bencana gerakan tanah atau longsor terutama Bandung, Cirebon, Bogor, Cilacap, Solo, Sukabumi, Tambun, Mojokerto, Jember, Purwokerto, Magelang, Jombang, Purwakarta. kenaikan air muka laut akibat fenomena pemanasan global terutama di Pantura Jawa bahaya banjir di kota Jakarta, Bandung, Semarang, Serang, Cilacap, Cirebon, Ciputat, Bekasi, Tangerang, Lamongan, Demak, Solo, Purwodadi, Denpasar, Pandeglang, Kediri, Purwokerto.

Prasarana Perkotaan Air Bersih Air Limbah Drainase Persampahan Jalan Kota Listrik Telekomunikasi Meningkatkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana dasar perkotaan (air bersih, air limbah, persampahan, drainase, jalan kota, energi dan telekomunikasi) secara terpadu dalam rangka memantapkan fungsi kota. Mengembangkan kerjasama pengelolaan prasarana dan sarana dasar perkotaan, khususnya antara kota-kota yang bertetangga (adjoining cities) Menjamin keberlanjutan (sustainability) pelayanan prasarana dan sarana perkotaan sesuai dengan level of service yang dibutuhkan oleh penduduk perkotaan. Mempertahankan kualitas lingkungan perkotaan dari Penyusunan Rencana Induk Sistem (RIS) Prasarana dan Sarana Perkotaan untuk keterpaduan program pembangunan, yang meliputi : Peningkatan kualitas dan kapasitas, serta perluasan jaringan air bersih perpipaan melalui pengembangan sistem transmisi dan distribusi Peningkatan kapasitas dan perluasan jaringan pelayanan Satuan Sambungan Telepon pada kawasan perkotaan Pengembangan jaringan fibre optik Peningkatan kapasitas dan perluasan jaringan distribusi listrik (energi) Peningkatan kapasitas dan perluasan cakupan pelayanan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 136

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Prasarana Wilayah

Kebijakan ancaman pencemaran.

Pola Pengelolaan pengelolaan air limbah perkotaan Peningkatan kapasitas dan perluasan cakupan pelayanan pengelolaan persampahan (koleksi, transportasi, dan pengolahan) Peningkatan kapasitas dan perluasan cakupan pelayanan prasarana drainase perkotaan yang terintegrasi dengan sistem drainase wilayah (sungaisungai) untuk pengendalian banjir dan genangan. Peningkatan kapasitas dan perluasan jaringan prasarana jalan kota (termasuk mengembangkan jalan lingkar untuk mengatasi through traffic pada kawasan perkotaan) sesuai dengan ketentuan teknis yang ada. Pengendalian pencemaran lingkungan perkotaan (air permukaan, air tanah, udara, dan tanah).

Sumber: Materi Teknis RTR Pulau Jawa-Bali, Perpres No 28/2012

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 137

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 33. Peta Struktur Ruang Wilayah Pulau Jawa Bali Sumber : Perpres No 28 Tahun 2012, tentang Rencana Tata Ruang Pulau Jawa Bali
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 138

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 34. Peta Pola Ruang Wilayah Pulau Jawa Bali Sumber : Perpres No 28 Tahun 2012, tentang Rencana Tata Ruang Pulau Jawa Bali
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 139

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

5.2.1.7. Rencana Tata Ruang Pulau Sulawesi Visi Pengembangan Wilayah


Berdasarkan pandangan-pandangan yang dikemukakan oleh para pimpinan daerah se Sulawesi dalam Forum Gubernur, maka disepakati bahwa visi masyarakat Sulawesi adalah masyarakat yang sejahtera dan beradab, bertumpu pada kemandirian lokal dan semangat solidaritas dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Visi tersebut menggambarkan sedikitnya 4 (empat) kondisi di masa datang yang menjadi cita-cita bersama, yaitu: 1. Masyarakat yang sejahtera dan beradab, artinya secara ekonomi, sosial, fisik dan budaya, masyarakat Sulawesi masa depan memiliki tingkat kesejahteraan serta moralitas yang baik. Masyarakat yang bertumpu pada kemandirian lokal, dapat diartikan perekonomian Sulawesi dibangun atas dasar pemanfaatan potensi lokal yang tersedia sehingga memiliki basis ekonomi yang kuat dan terhindar dari ketergantungan negatif pada dunia luar. Masyarakat yang mempunyai semangat solidaritas, artinya masyarakat yang dalam upaya peningkatan kesejahteraannya juga memikirkan masyarakat di sekitarnya sehingga akan dicapai kesejahteraan yang lebih merata. Masyarakat Sulawesi turut berperan dalam pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berkelanjutan, termasuk turut menjaga tegaknya kedaulatan NKRI.

2.

3.

4.

Visi tersebut didukung oleh motto pembangunan: Sulawesi bangkit dan bersatu. Motto ini juga menyiratkan semangat untuk tumbuh secara merata.

Misi Pengembangan Wilayah


Dari visi tersebut kemudian diturunkan misi pengembangan yang merupakan upaya-upaya yang harus diemban dan menjadi misi semua pihak dalam pembangunan Pulau Sulawesi: 1. Meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dengan memanfaatkan ruang dan kekayaan sumberdaya lokal (darat dan laut) secara optimal untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat Sulawesi dari generasi ke generasi. Meningkatkan daya tarik Pulau Sulawesi bagi investasi ekonomi dan kerjasama regional yang akan memberikan multiplier bagi perekonomian lokal. Mengupayakan pemerataan pembangunan dengan memberikan perhatian khusus pada wilayah-wilayah yang masih tertinggal dan terpencil, dan menciptakan keterkaitan sosial-ekonomi wilayah tersebut dengan wilayah yang sudah lebih berkembang

2.

3.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 140

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

4.

Menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan perkembangan sosial budaya sehingga tidak terjadi konflik-konflik sosial budaya yang merugikan. Mencegah timbulnya kerusakan lingkungan hidup agar pembangunan dapat berkelanjutan.

5.

Tujuan Pengembangan Wilayah


Mengingat RTRW Pulau Sulawesi merupakan operasionalisasi dari RTRWN, maka rumusan tujuan pengembangan Pulau Sulawesi harus selaras dan ikut mendorong tercapainya tujuan RTRWN yang diupayakan pencapaiannya dalam kurun waktu rencana, yaitu 20 tahun hingga tahun 2020. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, wilayah Pulau Sulawesi hingga tahun 2020 adalah: 1. tujuan pengembangan

Meningkatnya PDRB Pulau Sulawesi dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 9% per tahun atau senilai Rp. 264 trilyun di tahun 2020. Laju ini 2 kali lebih cepat dibandingkan laju peningkatan rata-rata tahunan PDRB antara tahun 19931999. Peningkatan PDRB ini dicapai dengan mengoptimalkan pemanfaatan potensi pengembangan yang dimiliki masing-masing propinsi di Pulau Sulawesi, dengan sektor-sektor unggulan: pertanian, perkebunan, perikanan, pariwisata, pertambangan, pengolahan hasil hutan dan industri pengolahan. Untuk menjaga keberlanjutan pembangunan, prioritas pengembangan diberikan pada kegiatan ekonomi yang memanfaatkan sumberdaya terbaharui. Tercapainya peran Sulawesi sebagai prime-mover bagi pengembangan KTI. Oleh sebab itu, interaksi wilayah pulau dengan wilayah KTI lainnya sangat diutamakan. Dalam rangka ini, Sulawesi juga harus bisa mengambil manfaat dari posisi strategisnya di wilayah Asia Pasifik dan dari kerjasama regional yang ada (BIMP-EAGA, AIDA), maupun kerjasama regional lain yang akan dibentuk. Terciptanya keseimbangan pertumbuhan ekonomi wilayah seiring dengan meningkatnya kesejahteraan wilayah-wilayah yang tertinggal yaitu Sulteng dan Sultra. Perhatian dan dorongan khusus diberikan pada wilayah yang tertinggal agar lebih menarik bagi investasi maupun bagi pengembangan ekonomi lokal, dengan memperbaiki akses ke wilayah-wilayah tersebut secara selektif. Pemanfaatan potensi perlu dikelola dengan baik sehingga tidak terjadi persaingan yang saling mematikan. Termanfaatkannya ruang secara optimal dan berkelanjutan, dimana kawasan lindung baik di darat maupun laut terjaga fungsinya, dan kawasan budidaya termanfaatkan sesuai dengan potensi yang tersedia serta menghasilkan sinergi dalam pembangunan yang berwawasan lingkungan. Pemanfaatan kawasan budidaya mempertimbangkan keterkaitan ruang antar kegiatan sehingga tercipta pola-pola yang harmonis dan sinergis.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 141

2.

3.

4.

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

5.

Selarasnya pertumbuhan ekonomi dengan perkembangan fisik, sosial dan budaya sehingga tidak terjadi konflik-konflik horisontal maupun vertikal yang merugikan. Efisiensi biaya pembangunan, dengan memberikan prirotas pada sektor-sektor ekonomi yang dapat memberikan multiplier tinggi, spesialisasi, meminimalkan eksternalitas dan dengan terciptanya sistem kota-kota yang efisien.

6.

Skenario Pengembangan Wilayah


Skenario untuk mewadahi strategi pengembangan tata ruang wilayah Pulau Sulawesi adalah skenario pengembangan yang berorientasi ke luar dengan sistem outlet yang saling terkait satu dengan lainnya secara fungsional membentuk kesatuan sistem produksi wilayah, dengan senantiasa memperhatikan keseimbangan antara pertumbuhan dan pemerataan. (Periksa Diagram berikut).

Tolitoli

Gorontalo

Manado

Nasional Nasional & Internasional

Nasional Bitung Nasional Palu Luwuk Palopo Pare pare Watam -pone Kolaka Kendari Nasional Makassar Poso KTI: Maluku, Irian

Kalimantan Selatan dan Timur

Nasional & Internasional Takalar Bulukumb a

Baubau

NTT & NTB

Gambar 35. Konsep & Skenario Pengembangan Wilayah Pulau Sulawesi Sumber : Perpres No 88 Tahun 2011, tentang Rencana Tata Ruang Pulau Sulawesi

Pengembangan tata ruang yang beorientasi keluar berarti melihat Pulau Sulawesi sebagai wilayah terbuka yang berinteraksi dengan wilayah lain di luar Pulau, baik nasional maupun internasional. Perekonomian Pulau Sulawesi akan didorong untuk memanfaatkan peluang-peluang eksternal dan mengoptimalkan potensi-potensi internal yang dimiliki, sehingga ekspor Pulau Sulawesi semakin besar dan semakin
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 142

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

berperan dalam pasar global. Dengan skenario ini, diharapkan pembangunan Pulau Sulawesi dapat menjawab tantangan global sekaligus mengupayakan terwujudnya konsolidasi wilayah. Untuk menyeimbangkan pertumbuhan dan pemerataan, maka di dalam Pulau akan diupayakan terjadi interaksi antara pusat-pusat pertumbuhan dan wilayah belakangnya. Secara konseptual, hubungan ini merupakan jabaran dari konsep pengembangan pusat-pusat pertumbuhan (growth poles). Prasarana transportasi selain akan berfungsi sebagai media berlangsungnya spread effect, juga berperan untuk melayani (peran pasif) sekaligus membangkitkan kegiatan sosial ekonomi pada pusat-pusat pertumbuhan wilayah (peran aktif).

Kebijakan Pengembangan Wilayah


Dalam rangka operasionalisasi rencana struktur dan pola pemanfaatan ruang nasional di Pulau Sulawesi, sekaligus menjawab berbagai isu dan permasalahan aktual dalam pengembangan wilayah di Pulau Sulawesi maka perlu dirumuskan kebijakan dasar pemanfaatan ruang sebagai berikut: 1. Mendorong perkembangan peran Pulau Sulawesi sebagai salah satu wilayah yang memiliki peluang-peluang eksternal cukup besar; 2. Mengembangkan komoditas unggulan Pulau Sulawesi yang memiliki daya saing tinggi melalui kerjasama lintas sektor dan lintas wilayah provinsi dalam pengelolaan dan pemasarannya; 3. Memprioritaskan kawasan-kawasan tertinggal dalam rangka pencapaian pemerataan tingkat perkembangan antar wilayah, termasuk pengembangan pulau-pulau kecil dan gugus kepulauan; 4. Memanfaatkan potensi sumber daya kelautan secara optimal serta mengatasi potensi konflik lintas wilayah provinsi yang terjadi di beberapa wilayah perairan; 5. Mempertahankan keberadaan sentra-sentra produksi pangan nasional, khususnya bagi sawah-sawah beririgasi teknis dari ancaman konversi lahan; 6. Memantapkan keterkaitan antara kawasan andalan, kawasan budidaya lainnya, berikut kota-kota pusat-pusat kegiatan didalamnya dengan kawasankawasan dan pusat-pusat pertumbuhan di kawasan sub-regional ASEAN, Asia Pasifik dan kawasan internasional lainnya; 7. Mempertahankan kawasan lindung minimal 40% dari luas Pulau Sulawesi dalam rangka mengurangi resiko dampak bencana lingkungan yang dapat mengancam keselamatan masyarakat dan asset-asset sosial-ekonominya yang berbentuk prasarana, pusat permukiman maupun kawasan budidaya;

8. Mengembangkan industri pengolahan yang berbasis pada sektor kelautan,


pertanian, perkebunan, pertambangan, dan kehutanan secara berkelanjutan.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 143

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Strategi Pemanfaatan Ruang Pulau Sulawesi


Sebagai penjabaran kebijakan dan arahan pengelolaan struktur dan pola pemanfaatan ruang wilayah Pulau Sulawesi, maka dirumuskan strategi pemanfaatan ruang yang perlu dilaksanakan secara bertahap, konsisten, sistematis dan terpadu. Pada dasarnya strategi tersebut adalah hasil kesepakatan dengan stakeholders di Sulawesi, meliputi: 1. Strategi perwujudan rencana struktur ruang, mencakup: Pengembangan sistem pusat permukiman Pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah 2. Strategi perwujudan rencana pola pemanfaatan ruang, mencakup: Pemanfaatan ruang kawasan lindung Pemanfaatan ruang kawasan budidaya

Tabel 8. Strategi Pengembangan Sisitem Pusat Permukiman di Pulau Sulawesi


No I 1.1 Nama Kota Sulawesi Utara Manado Fungsi Kota PKN Hirarki Pelayanan Pusat Pelayanan Primer Jasa Perdagangan, Pemerintahan, Industri Strategi Pengembangan Diarahkan untuk menjadi pusat pertumbuhan wilayah nasional yang berorientasi pada upaya mendorong perkembangan sektor produksi wilayah seperti pertanian, perkebunan, pariwisata bahari, dan perhubungan. Meningkatkan aksesibilitas antar kota dari Manado ke Gorontalo, Palu, Kendari dan Makassar, Bitung dan Kotamobagu, serta ke Bandara Sam Ratulangi dan kandidat pelabuhan hub internasional Bitung, yang ditempuh melalui keterpaduan sistem transportasi antar-moda. Meningkatkan kinerja pembangunan kepariwisataan secara terpadu dengan pengembangan potensi wisata daerah lain (Tondano dan Teluk Tomini) melalui pengembangan dukungan akomodasi wisata berstandar internasional. Mengamankan Teluk Manado dari resiko pendangkalan atau sedimentasi yang serius Meningkatkan aksesibilitas jalur Manado-Tahuna dalam rangka mempercepat pengembangan kawasan perbatasan. Mengembangkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana kota yang

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 144

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Nama Kota

Fungsi Kota

Hirarki Pelayanan

Strategi Pengembangan memenuhi standar Internasional (bandara, pelabuhan, telekomunikasi, kesehatan), termasuk dengan mendorong peran swasta yang lebih besar secara selektif. Memantapkan kerjasama ekonomi dengan kota-kota dunia yang menjadi tujuan kegiatan export import, khususnya kota-kota yang masuk dalam lingkup Kerjasama Ekonomi SubRegional Brunei-Indonesia-Malaysia dan Philipina (KESR BIMP-EAGA), Asia Pasifik, dan kawasan lainnya Meningkatkan kerjasama pengelolaan prasarana dan sarana perkotaan dengan kota Bitung, Tomohon dan Tondano dalam hal pengelolaan air bersih, air limbah, persampahan, dan drainase. Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang terkait dengan keimigrasian, kepabeanan, dan karantina yang melayani Sulawesi bagian Utara serta Maluku Utara dan Maluku. Menyiapkan aturan pelaksanaan pembangunan kota (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW Kota Menyiapkan rencana tata ruang kawasan Manado Bitung Tomohon Tondano untuk keterpaduan pembangunan sektor dan daerah otonom.

1.2

Tahuna (P)

PKN

Pusat pelayanan administrasi pelintas batas negara, perdaganganjasa dan transhipment point

Diarahkan sebagai pusat pelayanan administrasi pelintas batas yang berfungsi sebagai tujuan pemasaran untuk wilayah Kepulauan Sangihe Talaud. Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana perkotaan (jalan, persampahan, air bersih, air limbah dan drainase) dan fasilitas perdagangan serta fasilitas pendukung sebagai pintu gerbang lintas negara Meningkatkan kemampuan kerjasama pembangunan antar kawasan dengan wilayah negara tetangga, khususnya pada bidang kelautan dan pertahanan keamanan Meningkatkan ketersediaan fasilitas jasa, perdagangan, serta fasilitas pendukung sebagai pintu gerbang

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 145

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Nama Kota

Fungsi Kota

Hirarki Pelayanan

Strategi Pengembangan lintas negara Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas masyarakat Kota Tahuna.

1.3

Melanguane (P)

PKN

Pusat pelayanan administrasi pelintas batas negara, perdaganganjasa dan transhipment point

Diarahkan sebagai pusat pelayanan administrasi pelintas batas yang berfungsi sebagai tujuan pemasaran untuk wilayah Pulau Karakelong Meningkatkan aksesibilitas menuju sentra-sentra produksi di Kepulauan Sangihe Talaud Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana perkotaan (jalan, persampahan, air bersih, air limbah dan drainase) Meningkatkan ketersediaan fasilitas jasa, perdagangan, serta fasilitas pendukung sebagai pintu gerbang lintas negara Meningkatkan kemampuan kerjasama pembangunan antar kawasan dengan wilayah negara tetangga, khususnya pada bidang kelautan dan pertahanan keamanan. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menjamin kesejahteraan dan kreativitas masyarakat Kota Melanguane. Diarahkan sebagai pusat pertumbuhan wilayah Propinsi yang mendukung perkembangan sektor produksi wilayah Indonesia bagian timur, dan Pulau Sulawesi. Meningkatkan aksesibilitas antar kota ke Bitung dan Kotamobagu, serta ke Bandara Sam Ratulangi dan Kandidat Pelabuhan Hub Internasional Bitung melalui pengembangan jaringan arteri primer. Mengembangkan angkutan massal kereta api Bitung-Gorontalo-Palu-Poso yang komplementer dengan keberadaan sistem transportasi lain, khususnya jalan dan pelabuhan. Mengembangkan Pelabuhan Internasional di Bitung dengan standar pelayanan internasional (pelayaran kapal induk, petikemas, industri pengolahan, dan pelayanan penunjang lainnya daya listrik, akomodasi, dan jasa-jasa lainnya)

1.4

Bitung

PKW

Pusat Pelayanan Sekunder Jasa pemerintahan dan Industri

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 146

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Nama Kota

Fungsi Kota

Hirarki Pelayanan

Strategi Pengembangan Mengembangkan kawasan industri pengolahan (komoditas perikanan, perkebunan, dan kelautan) berstandar internasional yang komplementer dengan keberadaan kandidat Pelabuhan Hub Internasional Bitung. Meningkatkan kualitas pelayanan jasa keuangan dan pemerintahan yang mendukungan kegiatan export import. Memantapkan kerjasama ekonomi dengan kota-kota dunia yang menjadi tujuan kegiatan export import, khususnya kota-kota yang masuk dalam lingkup Kerjasama Ekonomi SubRegional (KESR) Brunei-IndonesiaMalaysia dan Philipina, Asia Pasifik, dan kawasan lainnya. Meningkatkan jalur BitungKotamobagu sebagai jalur utama pelayanan pemasaran hasil produksi dari kota-kota agropolitan. Meningkatkan kerjasama pengelolaan prasarana dan sarana perkotaan dengan kota Manado, Tomohon dan Tondano dalam hal pengelolaan air bersih, air limbah, persampahan, dan drainase. Menyiapkan aturan pelaksanaan pembangunan kota (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW Kota Menyiapkan rencana tata ruang kawasan Manado Bitung Tomohon Tondano untuk keterpaduan pembangunan sektor dan daerah otonom.

1.5

Kotamobagu

PKW

Pusat Pelayanan Tersier Jasa Pemerintahan dan Pertanian

Diarahkan sebagai kota agropolitan yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah propinsi yang mendorong pertumbuhan produksi pertanian wilayah di Provinsi Sulawesi Utara. Mengembangkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana perkotaan yang mendukung fungsi kota agropolitan dan pusat pelayanan antar-kota berskala propinsi. Meningkatkan kualitas aksesibilitas dari pusat-pusat produksi di kawasan perdesaan ke tujuan-tujuan pemasaran (pelabuhan Kwandang dan Labuhan Uki) Mengembangkan jasa-jasa perkotaan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 147

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Nama Kota

Fungsi Kota

Hirarki Pelayanan

Strategi Pengembangan dengan skala regional Sulawesi Utara dan Gorontalo, meliputi perdagangan, pendidikan, kesehatan, pariwisata ekowisata (TN Dumoga Bone) dan jasa-jasa sosial lainnya. Meningkatkan aksesibilitas menuju TN Dumoga Bone dalam rangka pengembangan sektor kepariwisataan. Menyiapkan aturan pelaksanaan pembangunan kota (zoning regulation) khususnya untuk kawasan perkotaan Kotamobagu sebagai pelengkap dari RTRW Kabupaten.

1.6

Tondano

PKW

Pusat Pelayanan Sekunder Jasa Pemerintahan, Pertanian, Perkebunan dan Pariwisata

Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah propinsi yang berorientasi pada aktivitas pengelolaan hasil-hasil pertanian, perkebunan, dan pariwisata ekowisata Mengamankan daerah konservasi pada Daerah Aliran Sungai (termasuk Danau Tondano) dengan menjaga keseimbangan pemanfaatan antara fungsi konservasi dan fungsi ekonomi Mengembangkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana perkotaan yang mendukung fungsi kota agropolitan dan pusat pelayanan antar-kota berskala propinsi Meningkatkan kualitas aksesibilitas dari pusat-pusat produksi di kawasan perdesaan ke tujuan-tujuan pemasaran (pelabuhan Manado dan Bitung) Mengembangkan jasa-jasa perkotaan yang melayani lingkup regional Sulawesi Utara dan Gorontalo, meliputi perdagangan, pendidikan, kesehatan, dan jasa-jasa sosial lainnya. Mengembangkan potensi wisata Danau Tondano secara lebih optimal (sebagai bagian dari paket wisata terpadu Bunaken Tondano) yang didukung oleh kelengkapan akomodasi wisata berstandar internasional. Mengembangkan kerjasama pengelolaan prasarana dan sarana kota dengan kota-kota sekitar, meliputi Manado, Tomohon dan Bitung dalam hal pengelolaan air bersih, air limbah, persampahan, drainase dan tenaga listrik.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 148

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Nama Kota

Fungsi Kota

Hirarki Pelayanan

Strategi Pengembangan Mengupayakan antisipasi terhadap bencana gunung api, tanah longsor dan gempa bumi karena memiliki tingkat kerentanan tanah, gerakan tanah yang tinggi

II 2.1

Gorontalo Gorontalo

PKN

Pusat Pelayanan Sekunder Jasa Pemerintahan, Perdagangan, dan Pertanian

Diarahkan sebagai kota agropolitan yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah pulau yang berorientasi pada upaya mendorong pertumbuhan produksi pertanian, pusat pengolahan ikan tangkap, dan wisata bahari yang memanfaatkan potensi Teluk Tomini. Mengembangkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana perkotaan yang mendukung fungsi pusat pertumbuhan wilayah kota agropolitan. Meningkatkan aksesibilitas ke kota Manado, Bitung, Limboto, dan Toli-toli melalui pengembangan sistem transportasi antar-moda (jalan, pelabuhan, dan kereta api). Mengembangkan kawasan industri pengolahan bahan baku dari sentrasentra produksi pertanian dan kelautan/perikanan Teluk Tomini yang melayani wilayah Pulau Sulawesi. Meningkatkan kinerja pembangunan kepariwisataan yang terpadu dengan pengembangan potensi wisata daerah lain di Teluk Tomini melalui pengembangan dukungan aksesibilitas dan akomodasi wisata berstandar internasional. Mengembangkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana perkotaan yang memenuhi standar Internasional (bandara, pelabuhan, telekomunikasi, kesehatan), termasuk dengan mendorong peran swasta yang lebih besar secara selektif. Memantapkan kerjasama ekonomi dengan kota-kota dunia yang menjadi tujuan kegiatan export import, khususnya kota-kota yang masuk dalam lingkup Kerjasama Ekonomi SubRegional Brunei-Indonesia-Malaysia dan Philipina (KESR BIMP-EAGA), Asia Pasifik, dan kawasan lainnya Meningkatkan kerjasama pengelolaan prasarana dan sarana perkotaan dengan kota Bitung, Tomohon dan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 149

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Nama Kota

Fungsi Kota

Hirarki Pelayanan

Strategi Pengembangan Tondano dalam hal pengelolaan air bersih, air limbah, persampahan, dan drainase. Menyiapkan aturan pelaksanaan pembangunan kawasan perkotaan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW Kota Menyiapkan rencana tata ruang kawasan Gorontalo Tapa Suwawa Limboto dan Isimu untuk keterpaduan pembangunan sektor dan daerah otonom.

2.2

Isimu

PKW

Pusat Pelayanan Sekunder Jasa, Perdagangan, Pertanian, dan Kehutanan

Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah propinsi yang berorientasi pada kegiatan perdagangan dan pelayanan pengolahan hasil pertanian dan hasil hutan. Mengembangkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana perkotaan yang mendukung fungsi pusat pelayanan sekunder. Mengamankan daerah konservasi sekitar Danau Limboto sebagai the heritage lake untuk menjamin ketersediaan air baku dalam menunjang kegiatan sosial-ekonomi perkotaan dan perdesaan serta menjamin kelestarian lingkungan. Mengembangkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana perkotaan yang mendukung fungsi kota agropolitan dan pusat pelayanan antar-kota berskala propinsi Meningkatkan kualitas aksesibilitas dari pusat-pusat produksi di kawasan perdesaan ke tujuan-tujuan pemasaran (pelabuhan Gorontalo, Anggrek, dan Kwandang) Mengembangkan jasa-jasa perkotaan yang melayani lingkup regional Propinsi Gorontalo, meliputi perdagangan, kesehatan, dan jasa-jasa sosial lainnya. Mengembangkan potensi wisata Danau Limboto secara lebih optimal (sebagai bagian dari paket wisata terpadu Teluk Tomini) yang didukung oleh kelengkapan akomodasi wisata berstandar nasional. Mengembangkan kerjasama pengelolaan prasarana dan sarana perkotaan dengan kota-kota sekitar, meliputi Gorontalo dan Limboto dalam

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 150

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Nama Kota

Fungsi Kota

Hirarki Pelayanan

Strategi Pengembangan hal penyediaan air bersih, air limbah, persampahan, dan tenaga listrik. Menyiapkan rencana tata ruang kawasan Gorontalo, Limboto dan Isimu untuk keterpaduan pembangunan sektor dan daerah otonom

2.3

Tilamuta

PKW

Pusat Pelayanan Sekunder Jasa Pemerintahan, Pertanian, Perkebunan

Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah propinsi yang berorientasi pada upaya mendorong pertumbuhan produksi pertanian dan perkebunan Mengembangan kualitas pelayanan prasarana dan sarana perkotaan yang mendukung fungsi permukiman, pertanian dan perkebunan Meningkatkan kualitas aksesibilitas yang menjembatani hasil-hasil produksi kawasan perdesaan ke tujuan-tujuan pemasaran (Gorontalo dan Kwandang). Mengembangkan pelabuhan perikanan untuk meningkatkan nilai tambah hasil produksi Teluk Tomini. Membangun fasilitas akomodasi wisata bahari berskala propinsi dengan memanfaatkan potensi Teluk Tomini.

III 3.1

Sulawesi Tengah Palu PKN

Pusat Pelayanan Primer Jasa Pemerintahan, dan Perdagangan.

Diarahkan sebagai kota berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah nasional yang berorientasi pada kegiatan sentra jasa pemerintahan dan perdagangan yang melayani kebutuhan pengembangan sentrasentra produksi wilayah Provinsi Sulawesi Tengah. Meningkatkan aksesibilitas kota Palu ke kota-kota dalam lingkup internal propinsi (Donggala, Poso, Luwuk, dan Kolonodale). Meningkatkan aksesibilitas kota Palu ke kota-kota dalam lingkup eksternal propinsi (Limboto Gorontalo Manado Bitung dan Mamuju Parepare Makassar), baik dengan prasarana jalan dan jalan kereta api. Mengembangkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana kota dengan skala nasional (bandara, pelabuhan, telekomunikasi, kesehatan), termasuk dengan mendorong peran swasta yang lebih besar secara selektif. Memantapkan kerjasama ekonomi

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 151

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Nama Kota

Fungsi Kota

Hirarki Pelayanan

Strategi Pengembangan dengan kota-kota dunia yang menjadi tujuan kegiatan export import, khususnya kota-kota yang masuk dalam lingkup Kerjasama Ekonomi SubRegional Brunei-Indonesia-Malaysia dan Philipina (KESR BIMP-EAGA), Asia Pasifik, dan kawasan lainnya Meningkatkan kerjasama pengelolaan prasarana dan sarana perkotaan dengan kota Donggala dalam hal pengelolaan air bersih, air limbah, persampahan, dan drainase. Mengupayakan antisipasi terhadap bencana tanah longsor dan gempa bumi karena memiliki tingkat kerentanan tanah dan gerakan tanah yang tinggi Menyiapkan aturan pelaksanaan pembangunan kawasan perkotaan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW Kota Menyiapkan rencana tata ruang kawasan Palu - Donggala untuk keterpaduan pembangunan sektor dan daerah otonom.

3.2

Toli-toli

PKW

Pusat Pelayanan Sekunder Jasa Pemerintahan, Perkebunan, Pertanian dan Pelabuhan.

Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah pulau yang berorientasi pada aktivitas pelabuhan yang melayani kebutuhan export-import antar pulau, khususnya Kalimantan Timur. Mengembangkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana perkotaan yang mendukung fungsi kota pelabuhan dan fungsi koleksi-distribusi hasil-hasil perkebunan, pertanian dan hortikultura, dan kehutanan. Meningkatkan kualitas pelayanan jalan yang menghubungkan Kota Tolitoli ke kota-kota dalam lingkup eksternal propinsi (Buol Pelabuhan Anggrek Kwandang Amurang Manado Bitung, Buol Pelabuhan Anggrek Kwandang Poigar Kotamobagu, Buol Kwandang - Isimu Limboto Gorontalo, dan ke Palu) Membangun fasilitas pemrosesan hasilhasil hutan produksi terbatas (logging, sawmill, dsb). Mengembangkan terminal regional yang melayani pergerakan orang dan barang dalam lingkup propinsi maupun antar-propinsi.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 152

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Nama Kota

Fungsi Kota

Hirarki Pelayanan

Strategi Pengembangan Mengupayakan antisipasi terhadap bencana tanah longsor dan gempa bumi karena memiliki tingkat kerentanan tanah dan gerakan tanah yang tinggi Menyiapkan aturan pelaksanaan pembangunan kawasan perkotaan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW Kabupaten

3.3

Buol

PKW

Pusat Pelayanan Sekunder Jasa Pemerintahan, Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan

Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah propinsi yang berorientasi pada aktivitas pertanian, tanaman tahunan, serta perikanan tangkap. Mengembangkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana perkotaan yang mendukung fungsi kota Pemerintahan, Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan. Meningkatkan aksesibilitas kota Buol ke kota-kota utama lain (Tolitoli, Kwandang), dengan memanfaatkan ruas jalan arteri primer Palu Tolitoli Buol Anggrek - Kwandang. Meningkatkan aksesibilitas kota Buol ke sentra-sentra produksi pertanian di kawasan perdesaan (agropolitan) Mengembangkan pelabuhan perikanan untuk meningkatkan nilai tambah hasil produksi perairan Laut Sulawesi. Menyiapkan aturan pelaksanaan pembangunan kawasan perkotaan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW Kabupaten Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah propinsi yang berorientasi pada aktivitas pariwisata bahari dan ekowisata di Teluk Tomini, dan hutan produksi terbatas. Mengembangkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana perkotaan yang mendukung fungsi kota Pemerintahan, Pariwisata dan Perdagangan. Meningkatkan aksesibilitas kota Poso ke kota-kota dalam lingkup eksternal propinsi (Poso Palu, Poso Wotu Palopo dan Poso Malili - Kolaka), dengan memanfaatkan prasarana jalan dan prasarana jalan kereta api secara terpadu.

3.4

Poso

PKW

Pusat Pelayanan Sekunder Jasa Pemerintahan, Pariwisata, dan Perdagangan.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 153

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Nama Kota

Fungsi Kota

Hirarki Pelayanan

Strategi Pengembangan Meningkatkan aksesibilitas kota Poso sentra-sentra produksi pertanian di kawasan perdesaan, khususnya di sekitar Tentena, Tomata, dan Pindolo Mengembangkan pelabuhan perikanan untuk meningkatkan nilai tambah hasil produksi Teluk Tomini. Mengupayakan antisipasi terhadap bencana tanah longsor dan gempa bumi karena memiliki tingkat kerentanan tanah dan gerakan tanah yang tinggi Membangun fasilitas akomodasi wisata bahari dan ekowisata berskala propinsi dengan memanfaatkan potensi Teluk Tomini. Membangun fasilitas pemrosesan hasilhasil produksi hutan (logging, sawmill, dsb). Menyiapkan aturan pelaksanaan pembangunan kawasan perkotaan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW Kabupaten

3.5

Luwuk

PKW

Pusat Pelayanan Sekunder Jasa Pemerintahan, Pariwisata, dan Perdagangan.

Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah propinsi yang berorientasi pada aktivitas pariwisata bahari dan ekowisata yang memanfaatkan kawasan pariwisata Banggai kepulauan, dan pengolahan ikan tangkap. Mengembangkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana perkotaan yang mendukung fungsi kota Pemerintahan, Pariwisata dan Perdagangan. Meningkatkan aksesibilitas kota Kolonodale ke Luwuk Ampana Poso dan ke Kendari Kolaka sebagai satu kesatuan sistem jaringan jalan arteri primer Lintas Timur Meningkatkan aksesibilitas kota Luwuk ke sentra-sentra produksi perkebunan pada kawasan perdesaan (kota agropolitan). Mengembangkan pelabuhan perikanan untuk meningkatkan nilai tambah hasil produksi Teluk Tomini. Meningkatkan volume perdagangan dengan kota-kota mitra di Ambon di Maluku dan Ternate di Maluku Utara Membangun fasilitas akomodasi wisata bahari berskala internasional dengan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 154

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Nama Kota

Fungsi Kota

Hirarki Pelayanan

Strategi Pengembangan memanfaatkan potensi Teluk Tomini dan Kepulauan Banggai sebagai paket wisata terpadu. Membangun fasilitas pemrosesan hasilhasil produksi hutan (logging, sawmill, dsb). Menyiapkan aturan pelaksanaan pembangunan kawasan perkotaan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW Kabupaten

3.6

Kolonodale

PKW

Pusat Pelayanan Sekunder Jasa Pemerintahan, dan Perdagangan.

Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah propinsi yang berorientasi pada kota pantai sentra dengan aktivitas pariwisata bahari, ekowisata, daan pengolahan ikan tangkap. Meningkatkan aksesibilitas kota Kolonodale ke Luwuk Ampana Poso dan ke Kendari Kolaka sebagai satu kesatuan sistem jaringan jalan arteri primer Lintas Timur Mengembangkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana perkotaan yang mendukung fungsi kota Pemerintahan, Pariwisata dan Perdagangan. Mengembangkan fungsi-fungsi pelayanan sekunder untuk mendukung penemuan cadangan minyak skala besar di Teluk Tolo Mengembangkan pelabuhan perikanan untuk meningkatkan nilai tambah hasil produksi Teluk Tolo. Membangun fasilitas akomodasi wisata bahari dan ekowisata berskala propinsi dengan memanfaatkan potensi Teluk Tolo Membangun fasilitas pemrosesan hasilhasil produksi hutan (logging, sawmill, dsb). Menyiapkan aturan pelaksanaan pembangunan kawasan perkotaan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW Kabupaten Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah propinsi yang berorientasi pada upaya untuk mendorong hasil produksi perkebunan Mengembangkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana perkotaan yang mendukung fungsi kota Pemerintahan dan Perkebunan

3.7

Donggala

PKW

Pusat Pelayanan Sekunder Jasa Pemerintahan, Perkebunan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 155

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Nama Kota

Fungsi Kota

Hirarki Pelayanan

Strategi Pengembangan Meningkatkan aksesibilitas kota Donggala ke Palu Pelabuhan Pantoloan dan ke Mamuju - Parepare sebagai satu kesatuan sistem jaringan jalan Lintas Barat Menyiapkan aturan pelaksanaan pembangunan kawasan perkotaan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW Kota Menyiapkan rencana tata ruang kawasan Palu - Donggala untuk keterpaduan pembangunan sektor dan daerah otonom. Mengupayakan antisipasi terhadap bencana tanah longsor dan gempa bumi karena memiliki tingkat kerentanan tanah dan gerakan tanah yang tinggi

3.1

Palu

PKN

Pusat Pelayanan Primer Jasa Pemerintahan, dan Perdagangan.

Diarahkan sebagai kota berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah nasional yang berorientasi pada kegiatan sentra jasa pemerintahan dan perdagangan yang melayani kebutuhan pengembangan sentrasentra produksi wilayah Provinsi Sulawesi Tengah. Meningkatkan aksesibilitas kota Palu ke kota-kota dalam lingkup internal propinsi (Donggala, Poso, Luwuk, dan Kolonodale). Meningkatkan aksesibilitas kota Palu ke kota-kota dalam lingkup eksternal propinsi (Limboto Gorontalo Manado Bitung dan Mamuju Parepare Makassar), baik dengan prasarana jalan dan jalan kereta api. Mengembangkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana kota dengan skala nasional (bandara, pelabuhan, telekomunikasi, kesehatan), termasuk dengan mendorong peran swasta yang lebih besar secara selektif. Memantapkan kerjasama ekonomi dengan kota-kota dunia yang menjadi tujuan kegiatan export import, khususnya kota-kota yang masuk dalam lingkup Kerjasama Ekonomi SubRegional Brunei-Indonesia-Malaysia dan Philipina (KESR BIMP-EAGA), Asia Pasifik, dan kawasan lainnya Meningkatkan kerjasama pengelolaan prasarana dan sarana perkotaan dengan kota Donggala dalam hal

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 156

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Nama Kota

Fungsi Kota

Hirarki Pelayanan

Strategi Pengembangan pengelolaan air bersih, air limbah, persampahan, dan drainase. Mengupayakan antisipasi terhadap bencana tanah longsor dan gempa bumi karena memiliki tingkat kerentanan tanah dan gerakan tanah yang tinggi Menyiapkan aturan pelaksanaan pembangunan kawasan perkotaan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW Kota Menyiapkan rencana tata ruang kawasan Palu - Donggala untuk keterpaduan pembangunan sektor dan daerah otonom.

IV

Sulawesi Selatan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 157

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No 4.1

Nama Kota Metro Makassar Maros Sungguminasa Takalar (Maminasata)

Fungsi Kota PKN

Hirarki Pelayanan Pusat Pelayanan Primer Jasa, Pemerintahan, Keuangan dan Perdagangan, dan Industri.

Strategi Pengembangan Diarahkan untuk menjadi pusat pertumbuhan wilayah nasional yang mendorong pertumbuhan kota-kota disekitarnya sebagai sentra produksi wilayah pulau dan Indonesia bagian Timur, seperti pertanian, perkebunan, pariwisata bahari, perikanan, industri, dan perhubungan (laut, udara, dan darat). Meningkatkan aksesibilitas antar kota dari Makassar ke kota Manado-Bitung, Kendari, Palu, dan Gorontalo melalui jaringan darat dan udara, serta ke kota-kota wilayah pengaruh (MamujuPare-pare Barru Pangkajene Maros Takalar), termasuk ke Bajoe dan Watampone sebagai tujuan bagian barat wilayah propinsi Sulawesi Selatan. Mengembangkan kerjasama pembangunan antar kota di kawasan Metropolitan Maminasata (MakassarMaros-Sungguminasa - Takalar). Meningkatkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana perkotaan dengan standar nasional yang diarahkan untuk mendukung pelayanan kegiatan Pemerintahan, Jasa Keuangan, Perdagangan, Industri dan Pelabuhan. Mengembangan sistem jaringan kereta api angkutan massal untuk pelayanan metropolitan Mengamankan Teluk Makassar dari resiko pendangkalan atau sedimentasi yang serius Mengembangkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana kota yang memenuhi standar Internasional (bandara, pelabuhan, telekomunikasi, kesehatan), termasuk dengan mendorong peran swasta yang lebih besar secara selektif. Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang terkait dengan keimigrasian, kepabeanan, dan karantina yang melayani Sulawesi bagian Selatan, Tenggara, serta Indonesia bagian Timur lainnya

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 158

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Nama Kota

Fungsi Kota

Hirarki Pelayanan

Strategi Pengembangan Memantapkan kerjasama ekonomi dengan kota-kota dunia yang menjadi tujuan kegiatan export import, khususnya kota-kota yang masuk dalam lingkup Kerjasama Ekonomi SubRegional Brunei-Indonesia-Malaysia dan Philipina (KESR BIMP-EAGA), Asia Pasifik, dan kawasan lainnya Meningkatkan kerjasama pengelolaan prasarana dan sarana kota dengan kota Maros, Sungguminasa, dan Takalar dalam hal pengelolaan air bersih, air limbah, persampahan, dan drainase sebagai kesatuan pengelolaan kota metropolitan. . Menyiapkan aturan pelaksanaan pembangunan kota (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW Kota Mengendalikan perkembangan kawasan perkotaan metropolitan, menghindari terjadinya konurbasi kawasan. Menyiapkan rencana tata ruang kawasan perkotaan metropolitan Maminasata untuk keterpaduan pembangunan sektor dan daerah otonom.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 159

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No 4.2

Nama Kota Mamuju

Fungsi Kota PKW

Hirarki Pelayanan Pusat Pelayanan Sekunder Jasa Pemerintahan, Perikanan, dan Pertanian, Perkebunan, Perdagangan.

Strategi Pengembangan Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah propinsi yang berorientasi pada aktivitas pengelolaan tangkapan ikan, pariwisata bahari, dan Tanaman pangan. Mengembangkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana perkotaan yang mendukung fungsi kota Pemerintahan, kota tepi air, dan industri pengolahan, khususnya hasil-hasil pertanian tanaman pangan dan perkebunan, khususnya kakao dan kopi Mengembangkan fungsi pelabuhan sebagai sarana penyebaran hasil-hasil produksi wilayah, termasuk ke Balikpapan. Meningkatkan kualitas pelayanan jalan yang menghubungkan Kota Mamuju ke kota-kota dalam lingkup eksternal propinsi (Mamuju Donggala Palu, Mamuju Mamasa Rantepao Palopo, Mamuju Parepare - Makassar ) Membangun fasilitas pemrosesan hasilhasil hutan produksi terbatas (logging, sawmill, dsb). Mengembangkan terminal regional yang melayani pergerakan orang dan barang dalam lingkup propinsi maupun antar-propinsi. Mengupayakan antisipasi terhadap bencana tanah longsor dan gempa bumi karena memiliki tingkat kerentanan tanah dan gerakan tanah yang tinggi Menyiapkan aturan pelaksanaan pembangunan kawasan perkotaan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW Kabupaten Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah propinsi yang berorientasi pada aktivitas budidaya ikan, tanaman pangan, dan dan hutan produksi serta industri pengolahan. Mengembangkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana perkotaan yang mendukung fungsi kegiatan Pemerintahan, Perikanan, Tanaman Pangan, dan Perdagangan. Meningkatkan aksesibilitas kota Parepare ke sentra-sentra produksi

4.3

Pare-Pare

PKW

Pusat Pelayanan Sekunder Jasa Pemerintahan, Perikanan, Kehutanan, Pertanian, dan Perdagangan.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 160

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Nama Kota

Fungsi Kota

Hirarki Pelayanan

Strategi Pengembangan perdesaan (agropolitan), seperti di Pinrang, Barru, dan Pangkajene. Memantapkan kerjasama ekonomi dengan kota-kota dunia yang menjadi tujuan kegiatan export import, khususnya kota-kota yang masuk dalam lingkup Kerjasama Ekonomi SubRegional Brunei-Indonesia-Malaysia dan Philipina (KESR BIMP-EAGA), Asia Pasifik, dan kawasan lainnya Meningkatkan aksesibilitas kota Parepare ke Makassar, Parepare ke Pinrang - Palopo sebagai satu kesatuan sistem jaringan jalan arteri primer Lintas Tengah. Meningkatkan volume perdagangan antar-pulau dengan mitra kota Balikpapan dan Tarakan di Kalimantan. Mengembangkan terminal regional yang melayani pergerakan orang dan barang dalam lingkup propinsi maupun antar-propinsi Mengembangkan pelabuhan perikanan tangkap untuk meningkatkan nilai tambah hasil produksi Selat Makassar Membangun fasilitas akomodasi wisata bahari dan wisata budaya berskala internasional dengan memanfaatkan potensi Selat Makassar sebagai paket wisata terpadu dengan Tana Toraja. Membangun fasilitas pemrosesan hasilhasil produksi hutan (logging, sawmill, dsb). Menyiapkan aturan pelaksanaan pembangunan kawasan perkotaan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW Kota

4.4

Barru

PKW

Pusat Pelayanan Sekunder Jasa Pemerintahan, Perikanan, pariwisata, pertanian, Perdagangan.

Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah propinsi yang berorientasi pada aktivitas pemerintahan, perikanan, pariwisata bahari, ekowisata, dan hutan produksi. Mengembangkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana kota yang mendukung fungsi kota Pemerintahan, Pariwisata dan Perdagangan. Meningkatkan aksesibilitas kota ke sentra-sentra produksi perdesaan (agropolitan) Meningkatkan aksesibilitas kota Barru ke Makassar, Barru ke Parepare -

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 161

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Nama Kota

Fungsi Kota

Hirarki Pelayanan

Strategi Pengembangan Pinrang - Palopo sebagai satu kesatuan sistem jaringan jalan arteri primer Lintas Tengah. Mengembangkan pelabuhan perikanan tangkap dan budidaya (udang windu) untuk meningkatkan nilai tambah hasil produksi Selat Makassar Membangun fasilitas akomodasi wisata bahari dan wisata ekowisata berskala propinsi dengan memanfaatkan potensi Selat Makassar. Membangun fasilitas pemrosesan hasilhasil produksi hutan (logging, sawmill, dsb). Menyiapkan aturan pelaksanaan pembangunan kawasan perkotaan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW Kabupaten

4.5

Palopo

PKW

Pusat Pelayanan Sekunder Jasa Pemerintahan, Perdagangan, Perkebunan, dan Pertanian

Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah propinsi yang berorientasi pada kegiatan pelayanan sentra pengolahan hasil pertanian dan perkebunan Mengembangkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana perkotaan yang mendukung fungsi kota Pemerintahan, Perdagangan, Perkebunan, dan Pertanian. Meningkatkan aksesibilitas kota ke sentra-sentra produksi perkebunan (sawit, kakao dan kopi) dan pertanian (tanaman pangan) di kawasan pedesaan (agropolitan) Meningkatkan aksesibilitas kota Palopo ke kota-kota utama lain (Palopo Poso - Palu, Palopo Wotu Malili Kolaka, Palopo Pinrang - Parepare dan Palopo Watampone Bulukumba Makassar), dengan memanfaatkan prasarana jalan dan prasarana jalan kereta api secara terpadu. Mengembangkan pelabuhan perikanan untuk meningkatkan nilai tambah hasil produksi Teluk Bone. Membangun fasilitas pemrosesan hasilhasil produksi hutan (logging, sawmill, dsb). Menyiapkan aturan pelaksanaan pembangunan kawasan perkotaan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW Kabupaten

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 162

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No 4.6

Nama Kota Watampone

Fungsi Kota PKW

Hirarki Pelayanan Pusat Pelayanan Sekunder Jasa Pemerintahan, Perdagangan, Pertanian, dan Perkebunan

Strategi Pengembangan Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah propinsi yang berorientasi pada aktivitas perdagangan, perikanan, pertanian, dan perkebunan Mengembangkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana kota yang mendukung fungsi kota Pemerintahan, Perkebunan (kopi, kakao), dan Pertanian (pangan). Meningkatkan aksesibilitas kota Watampone ke sentra-sentra produksi perkebunan dan pertanian pada kawasan perdesaan (agropolitan) dan kegiatan bahari Meningkatkan volume perdagangan antar-pulau ke kota-kota mitra di Sulawesi Tenggara, seperti Malili, Lasusua, dan Kolaka. Meningkatkan aksesibilitas kota Watampone ke Makassar dan Watampone ke Palopo sebagai satu kesatuan sistem jaringan jalan Lintas Tengah dan jaringan kereta api Mengembangkan pelabuhan perikanan tangkap dan budidaya (udang windu) untuk meningkatkan nilai tambah hasil produksi Teluk Bone Menyiapkan aturan pelaksanaan pembangunan kawasan perkotaan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW Kota Diarahkan untuk menjadi pusat pertumbuhan wilayah nasional yang mendorong pertumbuhan kota-kota disekitarnya sebagai sentra produksi wilayah pulau dan Indonesia bagian Timur, seperti pertanian, perkebunan, pariwisata bahari, perikanan, industri, dan perhubungan (laut, udara, dan darat). Meningkatkan aksesibilitas antar kota dari Makassar ke kota Manado-Bitung, Kendari, Palu, dan Gorontalo melalui jaringan darat dan udara, serta ke kota-kota wilayah pengaruh (MamujuPare-pare Barru Pangkajene Maros Takalar), termasuk ke Bajoe dan Watampone sebagai tujuan bagian barat wilayah propinsi Sulawesi Selatan. Mengembangkan kerjasama pembangunan antar kota di kawasan

4.1 Metro Makassar Maros Sungguminasa Takalar (Maminasata)

PKN

Pusat Pelayanan Primer Jasa, Pemerintahan, Keuangan dan Perdagangan, dan Industri.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 163

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Nama Kota

Fungsi Kota

Hirarki Pelayanan

Strategi Pengembangan Metropolitan Maminasata (MakassarMaros-Sungguminasa - Takalar). Meningkatkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana perkotaan dengan standar nasional yang diarahkan untuk mendukung pelayanan kegiatan Pemerintahan, Jasa Keuangan, Perdagangan, Industri dan Pelabuhan. Mengembangan sistem jaringan kereta api angkutan massal untuk pelayanan metropolitan Mengamankan Teluk Makassar dari resiko pendangkalan atau sedimentasi yang serius Mengembangkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana kota yang memenuhi standar Internasional (bandara, pelabuhan, telekomunikasi, kesehatan), termasuk dengan mendorong peran swasta yang lebih besar secara selektif. Memantapkan kerjasama ekonomi dengan kota-kota dunia yang menjadi tujuan kegiatan export import, khususnya kota-kota yang masuk dalam lingkup Kerjasama Ekonomi SubRegional Brunei-Indonesia-Malaysia dan Philipina (KESR BIMP-EAGA), Asia Pasifik, dan kawasan lainnya Meningkatkan kerjasama pengelolaan prasarana dan sarana kota dengan kota Maros, Sungguminasa, dan Takalar dalam hal pengelolaan air bersih, air limbah, persampahan, dan drainase sebagai kesatuan pengelolaan kota metropolitan. Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan yang terkait dengan keimigrasian, kepabeanan, dan karantina yang melayani Sulawesi bagian Selatan, Tenggara, serta Indonesia bagian Timur lainnya. Menyiapkan aturan pelaksanaan pembangunan kota (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW Kota Mengendalikan perkembangan kawasan perkotaan metropolitan, menghindari terjadinya konurbasi kawasan. Menyiapkan rencana tata ruang kawasan perkotaan metropolitan Maminasata untuk keterpaduan pembangunan sektor dan daerah

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 164

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Nama Kota

Fungsi Kota

Hirarki Pelayanan

Strategi Pengembangan otonom.

V 5.1

Sulawesi Tenggara Kendari PKN

Pusat Pelayanan Primer Pemerintahan, Perdagangan, dan Parikanan

Diarahkan sebagai kota berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah propinsi yang berorientasi pada kegiatan sentra jasa pemerintahan dan pengolahan hasil tangkapan ikan, dan perdagangan yang melayani kebutuhan pengembangan sentrasentra produksi wilayah Prop. Sulawesi Tenggara. Meningkatkan aksesibilitas kota ke Kolaka Malili - Wotu, Kendari Kolonadale, dan Baubau jaringan jalan arteri primer Lintas Timur, dan ke Baubau melalui pelabuhan pengumpan regional. Meningkatkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana perkotaan yang menunjang aktivitas Pemerintahan, Industri perikanan, dan perdagangan. Meningkatkan aksesibilitas ke kota Unaaha Kolaka Watampone dan Makassar melalui pengembangan sistem transportasi antar-moda (jalan, pelabuhan, dan kereta api). Mengembangkan kawasan industri pengolahan bahan baku dari sentrasentra produksi perkebunan (mete) dan kelautan/perikanan (tangkap) Teluk Kendari yang melayani wilayah Kendari dsk. Meningkatkan kinerja pembangunan kepariwisataan yang terpadu dengan pengembangan potensi wisata daerah lain di TN Takabonerate dan TN Wakatobi melalui pengembangan dukungan aksesibilitas dan akomodasi wisata berstandar internasional. Memantapkan kerjasama ekonomi dengan kota-kota dunia yang menjadi tujuan kegiatan export import, khususnya kota-kota yang masuk dalam lingkup Kerjasama Ekonomi SubRegional Brunei-Indonesia-Malaysia dan Philipina (KESR BIMP-EAGA), Asia Pasifik, dan kawasan lainnya Mengembangkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana kota yang memenuhi standar Internasional (bandara, pelabuhan, telekomunikasi, kesehatan), termasuk dengan mendorong peran swasta yang lebih

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 165

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Nama Kota

Fungsi Kota

Hirarki Pelayanan

Strategi Pengembangan besar secara selektif. Menyiapkan aturan pelaksanaan pembangunan kawasan perkotaan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW Kota Menyiapkan rencana tata ruang sepanjang koridor Kendari Unaaha Kolaka untuk keterpaduan pembangunan sektor dan daerah otonom.

5.2

Unaaha

PKW

Pusat Pelayanan Sekunder Jasa Pemerintahan dan Perkebunan

Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah propinsi yang berorientasi pada aktivitas perkebunan, khususnya tanaman tahunan. Mengembangkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana perkotaan yang mendukung fungsi kota Pemerintahan dan Perkebunan. Meningkatkan aksesibilitas kota ke sentra-sentra produksi perdesaan (agropolitan) Meningkatkan aksesibilitas kota Unaaha ke Kendari dan Kolaka sebagai satu kesatuan sistem jaringan jalan arteri primer Kendari Unaaha Kolaka dan jaringan rel kereta api. Menyiapkan aturan pelaksanaan pembangunan kawasan perkotaan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW Kabupaten Menyiapkan rencana tata ruang sepanjang koridor Kendari Unaaha Kolaka untuk keterpaduan pembangunan sektor dan daerah otonom. Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah propinsi yang berorientasi pada aktivitas perkebunan tanaman tahunan dan pengolahan ikan tangkap. Mengembangkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana perkotaan yang mendukung fungsi kota Pemerintahan, Perkebunan, dan Perikanan. Meningkatkan aksesibilitas kota ke sentra-sentra produksi perdesaan (agropolitan) Meningkatkan sarana kualitas perhubungan laut dan udara yang menunjang pertumbuhan kegiatan

5.3

Raha

PKW

Pusat Pelayanan Sekunder Jasa Pemerintahan, Perkebunan dan Perikanan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 166

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Nama Kota

Fungsi Kota

Hirarki Pelayanan

Strategi Pengembangan perikanan. Mengembangkan kawasan industri pengolahan bahan baku dari sentrasentra produksi perkebunan (kelapa) dan kelautan, khususnya perikanan tangkap. Meningkatkan aksesibilitas menuju tujuan-tujuan pemasaran melalui pengembangan sistem transportasi antar moda, khususnya moda transportasi jalan dan pelabuhan. Menyiapkan aturan pelaksanaan pembangunan kawasan perkotaan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW Kota

5.4

Kolaka

PKW

Pusat Pelayanan Sekunder Jasa Pemerintahan, Perikanan, Hutan Produksi, dan Perdagangan.

Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah propinsi yang berorientasi pada kota pantai sentra aktivitas industri pengolahan ikan, dan perdagangan. Mengembangkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana perkotaan yang mendukung fungsi kota Pemerintahan, Industri perikanan, pertanian (tanaman pangan) dan Perdagangan. Meningkatkan aksesibilitas ke kota Unaaha Kendari, Malili Wotu Palopo dan Malili Wotu Poso, serta ke kota Watampone dan Makassar melalui pengembangan sistem transportasi antar-moda (jalan arteri primer, pelabuhan nasional, dan kereta api lintas utama). Membangun fasilitas pemrosesan hasilhasil produksi hutan (logging, sawmill, dsb). Menyiapkan aturan pelaksanaan pembangunan kawasan perkotaan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW Kota Menyiapkan rencana tata ruang sepanjang koridor Kendari Unaaha Kolaka untuk keterpaduan pembangunan sektor dan daerah otonom. Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan wilayah propinsi yang berorientasi pada aktivitas pariwisata bahari-ekowisata yang memanfaatkan kawasan Taman Laut Nasional Wakatobi yang memiliki nilai global heritage di bidang

5.5

Baubau

PKW

Pusat Pelayanan Sekunder Jasa Pemerintahan, Pariwisata, dan Perikanan.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 167

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Nama Kota

Fungsi Kota

Hirarki Pelayanan

Strategi Pengembangan keanekaragaman flora dan fauna laut (misal ornamental fish) dan pengolahan ikan tangkap. Mengembangkan kualitas pelayanan PRASARANA DAN SARANA kota yang mendukung fungsi kota Pemerintahan, serta pariwisata bahari dan ekowisata. Meningkatkan sarana kualitas perhubungan laut dan udara yang menunjang pertumbuhan kegiatan pariwisata ekowisata dan konservasi alam (khususnya TN Laut Wakatobi). Meningkatkan volume perdagangan antar-pulau dengan kota-kota mitra seperti Ambon, Makassar dan Reo di Nusa Tenggara Timur. Mengembangkan kawasan industri pengolahan bahan baku dari sentrasentra produksi perkebunan (mete) dan kelautan, khususnya perairan tangkap dari perairan Laut Banda. Mengembangkan kualitas pelayanan Pelabuhan Baubau sebagai pusat transit pergerakan penumpang dari KBI dan Sulawesi menuju KTI Menyiapkan aturan pelaksanaan pembangunan kawasan perkotaan (zoning regulation) sebagai pelengkap dari RTRW Kota

Sumber : Materi Teknis, RTR Pulau Sulawesi, Perpres 88 Tahun 2011

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 168

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Tabel 9. Strategi Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Wilayah Pulau Sulawesi


No 1 Sektor/Sub Sektor Jalan Kebijakan Membuka akses daerah terisolir dan mengatasi kesenjangan pembangunan antar wilayah selatan dan utara dengan wilayah tengah dan tenggara yang relatif tertinggal Meningkatkan aksesibilitas dari kawasan-kawasan andalan dan kawasan budidaya lainnya ke tujuantujuan pemasaran, baik ke kawasan ekonomi subregional ASEAN, kawasan Asia Pasifik maupun ke kawasan internasional lainnya Mendukung peningkatan pemanfaatan potensi unggulan wilayah secara optimal, yang diikuti dengan meningkatnya daya saing produk-produk unggulan di Sulawesi Mendukung misi pengembangan Pulau Sulawesi untuk pengembangan sistem kota-kota di Sulawesi yang terpadu melalui pengintegrasian pusatpusat kota di wilayah pesisir, kota-kota agropolitan, dan kota-kota pertambangan dengan jaringan jalan di Sulawesi. Strategi Pengembangan Pemeliharaan dan peningkatan jaringan jalan arteri primer lintas Barat dan Tengah Pembangunan jaringan jalan arteri primer lintas Timur. Pembangunan jalan-jalan akses (feeder road) menuju outlet (pelabuhan dan bandara) Prioritas penanganan jalan lintas Sulawesi meliputi: Penanganan jalan arteri primer: - Prioritas tinggi: Makassar Parepare Mamuju Palu Pantoloan - Tobali, Manado Bitung Amurang Isimu Limboto Gorontalo, dan Parepare - Rappang Enrekang Makale Palopo - Prioritas sedang: Kendari Unaaha - Kolaka, Kendari Kolonodale, Palopo - Poso, Makassar - Maros Watampone Pelabuhan Bajoe, dan Palu Tolitoli Buol - Kwandang - Prioritas rendah: Makassar Sungguminasa Takalar Bulukumba Watampone Palopo, Manado Tomohon Kawangkoan Amurang, dan Poso Luwuk Kolonodale Penanganan jalan non arteri primer pada ruas-ruas: Kolonodale Tomata Tentena Poso, Tahuna Naha - Enemawira Tamako, Mepanga Basi, Paguyaman Anggrek, dan Molingkaputo Pelabuhan Kwandang

Sistem Jaringan Transportasi Darat

Kereta Api

Mengembangkan jaringan

Pengembangan jaringan rel

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 169

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Sektor/Sub Sektor

Kebijakan transportasi kapasitas tinggi, khususnya untuk angkutan barang atau produk komoditas berskala besar dengan energi yang rendah Mendukung pengembangan sistem kota-kota di Pulau Sulawesi yang terpadu melalui pengintegrasian kota-kota di wilayah pesisir, baik industri, pertambangan, maupun pariwisata serta kota-kota agropolitan, baik kehutanan, pertanian maupun perkebunan.

Strategi Pengembangan kereta api diprioritaskan pada jalur-jalur berikut Lintas Utama: - Prioritas tinggi : Manado Bitung, Gorontalo Bitung, Makassar Parepare - Prioritas sedang: Palu Poso, Makassar Takalar Bulukumba, Kendari Kolaka, Parepare Bajoe - Prioritas rendah: Bulukumba Bajoe Palopo Poso, Gorontalo Marissa Palu, Pare Pare Mamuju, dan Kolaka Poso Lintas Cabang prioritas tinggi: Metro Maminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar) Mengembangkan jaringan transportasi danau di Danau Tempe, Danau Towuti, dan Danau Matano. Mengembangkan jalur-jalur penyeberangan lintas wilayah provinsi dan lintas pulau yang meliputi : Jalur penyeberangan lintas wilayah provinsi dalam lingkup internal Sulawesi yang menghubungkan kota-kota : antara Sulawesi Tenggara dengan Sulawesi Selatan meliputi jalur MakassarBaubau, Lasusua-Siwa, BajoeKolaka, Baubau-Bulukumba; antara Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara meliputi jalur Luwuk-Kendari; antara Sulawesi Utara-Gorontalo hingga Sulawesi Tengah meliputi jalur Bitung-Luwuk dan Pagimana-PosoParigiMoutong-Gorontalo-Bitung Jalur penyeberangan lintas wilayah dalam lingkup internal Sulawesi yang

Sungai, Danau dan Penyeberanga n

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 170

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Sektor/Sub Sektor

Kebijakan

Strategi Pengembangan menghubungkan kota-kota : Bulukumba-Selayar, Tinanggea-Raha dan Baubau, Lasalimu-Kepulauan Wakatobi, Luwuk-Kepulauan Banggai, Manado dan Bitung dengan Kepulauan SangiheTalaud meliputi jalur SiauTamako-Lirung-Beo-MaroreMiangas, Poso-Kepulauan Togian-Gorontalo, BiraBaubau, dan Tondasi MunaSinjai Jalur penyeberangan lintas wilayah provinsi dalam lingkup eksternal Sulawesi yang menghubungkan kotakota dengan interaksi kuat : antara Sulawesi SelatanKalimantan Timur meliputi jalur Mamuju-Balikpapan; antara Sulawesi Selatan- Nusa Tenggara Timur meliputi jalur Selayar-Reo; antara Sulawesi Selatan- Nusa Tenggara Barat Jawa Timur meliputi TakalarBima-Gresik; antara Sulawesi Selatan Kalimantan Selatan meliputi jalur Barru-Batulicin; antara Sulawesi TenggaraMaluku meliputi jalur Baubau Buru-Ambon; antara Sulawesi Tenggara Nusa Tenggara Timur meliputi jalur Tondoyono-Baturube; dan antara Sulawesi Utara-Maluku Utara-Maluku meliputi jalur Bitung-Ternate-Ambon.

Sistem Jaringan Transportasi Laut Meningkatkan aksesibilitas dari kawasan-kawasan andalan, kawasan budidaya lain, dan KAPET ke tujuan-tujuan pemasaran, baik ke kawasan subregional ASEAN, Asia Pasifik, maupun kawasan internasional lainnya; Meningkatkan cakupan Pengembangan sistem jaringan transportasi laut menurut prioritasnya: - Prioritas tinggi untuk Pelabuhan Internasional di Bitung, Makassar, dan Pantoloan - Prioritas sedang untuk Pelabuhan Nasional di Gorontalo, Tolitoli,

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 171

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Sektor/Sub Sektor

Kebijakan pasar produk-produk unggulan dengan memanfaatkan jalur ALKI II yang melintasi Laut Sulawesi dan Selat Makassar serta ALKI III yang melintasi Samudera Pasifik, Laut Maluku, Laut Seram, dan Laut Banda menuju Samudera Hindia; Mengembangkan jalur-jalur pelayaran internasional dalam rangka mendukung kegiatan ekspor-impor melalui pelabuhan petikemas, khususnya Makassar dan Bitung; Mengembangkan keterkaitan yang erat dan saling mendukung antara kegiatan kepelabuhanan dengan kegiatan industri manufaktur, petrokimia, dan/atau industri pengolahan bahan baku.

Strategi Pengembangan Donggala, dan Parepare - Prioritas tinggi untuk Pelabuhan Pengumpan Regional di Tilamuta, Majene, Buol, Lasalimu, Keledupa, Parigi, Tahuna, Manado, Anggrek, Kolonodale, Palopo, Mamuju, Malili, Baubau, Kendari, Tagulandang, Labuhan Uki, Kwandang, Banggai, Luwuk, Poso, Selayar, Kolaka, Lirung, Pagimana, Ampana, Barru, Bajoe, Bulukumba, Jeneponto, Belangbelang, Sinjai, dan Siwa. Pengembangan jalur-jalur pelayaran internasional disesuaikan dengan kebutuhan export - import dengan prioritas pada jalur-jalur : Bitung Davao, Bitung General Santos, Parepare Tawau, Pantoloan Tawau, Bitung Taipei, Bitung Hongkong, Anggrek Zamboanga, dan Bitung Kyoto Nagoya Yokohama. Pengembangan sistem jaringan transportasi laut menurut prioritasnya: Prioritas tinggi untuk pelabuhan udara pusat penyebaran primer di Makassar; Prioritas tinggi untuk pelabuhan udara pusat penyebaran sekunder di Manado, Palu, dan Kendari Prioritas sedang untuk pelabuhan udara pusat penyebaran tersier di Gorontalo, dan Melangguane Prioritas sedang untuk pelabuhan udara bukan pusat penyebaran di

Sistem Jaringan Transportasi Udara memantapkan fungsi bandara-bandara utama di wilayah Pulau Sulawesi dalam rangka meningkatkan aksesibilitas antar kota dalam lingkup wilayah Pulau Sulawesi maupun antar kota dalam lingkup nasional dan internasional mendukung pengembangan potensi pariwisata pada lokasilokasi yang sangat potensial membuka dan memantapkan jalur-jalur penerbangan internasional antara kota-kota PKN dengan negara tetangga dan negara-negara pusat

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 172

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Sektor/Sub Sektor

Kebijakan pemasaran produksi dan jasa dari Pulau Sulawesi, khususnya ke kawasan subregional ASEAN.

Strategi Pengembangan Tahuna, Tolitoli, Luwuk, Poso, Buol, Malili, Makale, Soroako, Mamuju, Masamba, Benteng, Motaha, Baubau, Kolaka, Talaud, dan Raha. Pengembangan jalur-jalur penerbangan internasional disesuaikan dengan kebutuhan layanan penerbangan komersial dengan prioritas pada jalur-jalur: Manado Davao - Manila, Manado Singapura Kuala Lumpur, Manado Kinabalu, Makassar Singapura Kuala Lumpur, Makassar Darwin, Makassar Kuching, Makassar Bandar Seri Begawan, dan Manado Hongkong, Manado - Taiwan Tokyo.

4.

Sistem Jaringan Sumber Daya Air Menghindari terjadinya bencana alam akibat fluktuasi aliran air permukaan yang bersifat ekstrim, seperti banjir, longsor, dan kekeringan Menjamin ketersediaan air baku untuk kebutuhan irigasi pada kawasan sentra pangan nasional, pusatpusat permukiman, kawasan industri, kawasan pariwisata dan pembangkit listrik tenaga air secara berkelanjutan Mendukung pengembangan sektorsektor pada kawasankawasan andalan dan pusat-pusat permukiman Merehabilitasi dan mencegah terjadinya proses pendangkalan danau-danau besar Mempertahankan kawasankawasan resapan air, khususnya pada zona Pengembangan sistem jaringan sumber daya air menurut prioritas penanganannya meliputi: Wilayah Sungai dengan prioritas tinggi pada Wilayah Sungai Ranowangko Tondano, Wilayah Sungai Jeneberang, Wilayah Sungai Limboto Bone, dan Wilayah Sungai Saddang Wilayah Sungai dengan prioritas sedang pada Wilayah Sungai Paleang Roraya, Wilayah Sungai Kaluku - Karama, Wilayah Sungai Paguyaman Randangan, Wilayah Sungai Walanae Cenranae, dan Wilayah Sungai Lambunu Bual Wilayah Sungai dengan prioritas rendah pada : Wilayah Sungai Pompengan Kalaena Larona, Wilayah Sungai Lasolo Sampara, dan Wilayah Sungai Towari

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 173

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Sektor/Sub Sektor

Kebijakan resapan tinggi untuk mencegah kekeringan pada musim kemarau dan longsor pada musim hujan Mempertahankan kawasan karst sebagai kawasan penyimpan cadangan air tanah membatasi eksploitasi air tanah secara tidak terkendali untuk menghindari terjadinya penurunan muka tanah dan air tanah, serta intrusi air laut.

Strategi Pengembangan Susua

Pembangunan bendunganbendungan baru dan embungembung besar pada beberapa daerah aliran sungai, dengan prioritas tinggi di Kabupaten Kendari yang meliputi Bendungan Unaaha, Lapoa, Makufa, Wadongo, dan Lakara; Kabupaten Donggala yang meliputi Janja dan Bojawa; Kabupaten Palopo yang meliputi Larona dan Gilirang; Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Jeneponto, dan Kabupaten Polewali Pemeliharaan bendunganbendungan pada beberapa daerah aliran sungai, yang meliputi Bendungan Tinondo di Kabupaten Kendari; Batubesi di Kabupaten Kolaka; Larona di Kabupaten Palopo; Bendungan Torout, Kasinggola dan Dumagin di Kabupaten Bolaang Mongondow, dan Bendungan Bilibili di Kabupaten Maros Perlindungan sempadan sungai dari Penerapan konsep Satu Sungai, Satu Rencana, Satu Pengelolaan Terpadu dari hulu hingga hilir pemanfaatan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku Pemeliharaan, peningkatan dan perluasan jaringan irigasi teknis pada kawasan sentra pangan nasional meliputi kawasan pertanian tanaman pangan, yang meliputi kawasan DumogaKotamobagu dsk, Gorontalo, Kolonodale dsk, Palopo dsk, Parepare dsk, Bulukumba dsk,

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 174

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Sektor/Sub Sektor

Kebijakan

Strategi Pengembangan dan Watampone dsk Penyediaan air baku untuk mendukung pengembangan kawasan budidaya di Pulau Sulawesi, meliputi: kawasan perkebunan, meliputi: Kawasan LikupangTanahwangko, Kawasan Dumoga-Kotamobagu dsk, Marisa, Poso dsk, Toli-toli dsk, Palopo dsk, BulukumbaWatampone, Mamuju dsk, Parepare dsk, Kendari, Muna Buton, Kolaka, Banggai, Buol, dan Morowali kawasan peternakan, meliputi: kawasan Tampusu, Kolaka, Bulukumba Watampone, Banggai, Palu, Poso, Parepare, Banggai, dan Morowali kawasan perikanan tambak, meliputi : Gorontalo, Banggai, Sinjai, Bone, Wajo, Luwu, Luwu Utara, Jeneponto, Takalar, Bantaeng, Maros, Pankajene Kepulauan, Barru, Pinrang, dan Majene kawasan perikanan tangkap, meliputi : Manado dsk, Gorontalo, Poso dsk, Toli-toli, Morowali dsk, Palu dsk, Minasamamata dsk, Bulukumba, Watampone, Mamuju dsk, Parepare dsk, Kendari, Muna, Buton, Kolaka, Banggai, dan Donggala

Penghutanan kembali kawasan konservasi pada hulu danaudanau kritis di Sulawesi, meliputi Danau Tondano, Danau Limboto, Danau Tempe, Danau Towuti, Danau Poso dan Danau Moat Pengendalian pencemaran sungai dan air permukaan lain secara ketat yang bersumber
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 175

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Sektor/Sub Sektor

Kebijakan

Strategi Pengembangan dari kegiatan permukiman perkotaan, pertanian, industri, dan kegiatan pariwisata.

5.

Sistem Jaringan Energi dan Tenaga Listrik Mengatasi ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan tenaga listrik baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang Memberikan dukungan yang optimal bagi pemanfaatan dan peningkatan nilai tambah potensi sektor-sektor unggulan pada kawasan budidaya dan pusat-pusat permukiman Memanfaatkan sumber energi terbarukan meliputi energi biomassa, mikrohidro, dan panas bumi sebagai alternatif sumber energi konvensional Mengembangkan jaringan transmisi tenaga listrik interkoneksi yang menghubungkan dua atau lebih wilayah provinsi Mengembangkan sistem jaringan energi dan tenaga listrik pada kawasan tertinggal dan terisolir, termasuk gugus pulau-pulau kecil. Pengembangan sistem jaringan energi dan tenaga listrik menurut prioritas pengembangannya: peningkatan kapasitas tenaga listrik untuk Sistem Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo dengan prioritas tinggi pada : PLTD Ampana, PLTD Gorontalo 1-4,5,6, PLTD Luwuk 1,2,3,4, PLTD Ondong, PLTD Marissa 1-2,3, PLTD Moutong, PLTD Poso 1,2,3,4, PLTD Tahuna 1, PLTD Tolitoli 12,3,4, PLTG Palu, PLTM Hanga-hanga I, PLTM Kalumpang, PLTM Lobong, PLTM Sansarino 1, PLTP Lahendong PLN, PLTP Lahendong 2,3, dan PLTG Baru peningkatan kapasitas dan pengembangan jaringan tenaga listrik untuk Sistem Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo dengan prioritas sedang pada : PLTA Bone, PLTA Poigar, PLTG Palu, PLTM Mangango 1, PLTG Baru, dan PLTD Talaud peningkatan kapasitas dan pengembangan jaringan tenaga listrik untuk Sistem Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara dengan prioritas tinggi pada : PLTA

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 176

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Sektor/Sub Sektor

Kebijakan

Strategi Pengembangan Bili-Bili 1-2, PLTD Ampana, PLTD Moutong, PLTD Luwuk, PLTD Parigi, PLTD Poso, PLTD Marisa, PLTD Gorontalo, PLTD Kendari 1,2,3,4,5-6,7,8, PLTD Palopo, PLTD Raha, PLTD Kolaka 1,2, New PLTG, PLTM Batusitanduk, PLTM Kadundung 1, PLTM Palangka 1, PLTM Rantebala 1, PLTM Sambilambo 1, dan PLTM Usu Malili 1 peningkatan kapasitas dan pengembangan jaringan tenaga listrik untuk Sistem Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara dengan prioritas sedang pada : PLTA Bonto-batu, New PLTG, PLTM Lobong, PLTU Barru, dan PLTU Makassar.

Pengembangan sistem jaringan energi dan tenaga listrik diselaraskan dengan pengembangan kawasan budidaya dan pusat-pusat permukiman. Pengembangan sistem jaringan energi dan tenaga listrik bertegangan tinggi diupayakan untuk menghindari kawasan permukiman perkotaan dan perdesaan dengan tingkat kepadatan tinggi. 6. Sistem Jaringan Prasarana Perkotaan Air Bersih Air Limbah Drainase Persampahan Jalan Kota Listrik Telekomunikasi Menetapkan kawasankawasan resapan air sebagai daerah konservasi air tanah berdasarkan batas-batas cekungan air tanah Meningkatkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana dasar perkotaan secara terpadu dalam rangka memantapkan Pengembangan sistem jaringan prasarana perkotaan adalah melalui Penyusunan Rencana Induk Sistem (RIS) Prasarana dan Sarana Perkotaan untuk keterpaduan program pembangunan, yang meliputi upaya untuk: Meningkatkan kualitas dan kapasitas, serta memperluas jaringan perpipaan melalui

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 177

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Sektor/Sub Sektor

Kebijakan fungsi kota Mengembangkan kerjasama pengelolaan prasarana dan sarana dasar perkotaan, khususnya pada kawasan aglomerasi perkotaan Menjamin keberlanjutan pelayanan prasarana dan sarana perkotaan sesuai dengan tingkat pelayanan yang dibutuhkan oleh penduduk perkotaan Mempertahankan kualitas lingkungan perkotaan dari ancaman pencemaran air, udara, dan tanah.

Strategi Pengembangan pengembangan sistem transmisi dan distribusi air bersih Meningkatkan kapasitas dan memperluas jaringan pelayanan Satuan Sambungan Telepon pada pusat-pusat permukiman Mengembangkan jaringan fibre optik; Meningkatkan kapasitas dan memperluas jaringan distribusi energi dan tenaga listrik Meningkatkan kapasitas dan memperluas cakupan pelayanan pengelolaan air limbah perkotaan Meningkatkan kapasitas dan memperluas cakupan pelayanan pengelolaan persampahan yang mencakup kegiatan pengumpulan, pengangkutan, pendaurulangan, pengolahan, dan pembuangan akhir sampah Meningkatkan kapasitas dan memperluas cakupan pelayanan prasarana drainase perkotaan yang terintegrasi dengan sistem drainase wilayah untuk pengendalian banjir dan genangan Meningkatkan kapasitas dan memperluas jaringan prasarana jalan kota, termasuk dengan mengembangkan jalan lingkar untuk mengatasi aliran lalulintas menerus pada kawasan perkotaan sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku Mengendalikan pencemaran lingkungan perkotaan terhadap air

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 178

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Sektor/Sub Sektor

Kebijakan

Strategi Pengembangan permukaan, air tanah, udara, dan tanah.

Sumber : Materi Teknis, RTR Pulau Sulawesi, Perpres 88 Tahun 2011

Tabel 10. Strategi Perwujudan Rencana Pemanfaatan Ruang Kawasan Budidaya di P.Sulawesi
No I 1.1 Kawasan Andalan Sulawesi Utara Kw.Manado dsk Strategi Perwujudan Mengembangkan dan memperluas (relokasi) KAPET Manado-Bitung sebagai pusat pertumbuhan ekonomi wilayah Memantapkan keterkaitan antar Kota Manado, Bitung, Tondano, dan Tomohon dengan Kota Manado sebagai pusat pertumbuhan Menumbuhkembangkan produksi kelapa, tuna, udang, rumput laut, cakalang, pasir, kerikil, lempung sebagai komoditas unggulan Mengembangkan kawasan industri pengolahan (komoditas perikanan, perkebunan, dan pertambangan) berstandar internasional yang komplementer dengan keberadaan kandidat Pelabuhan IHP Bitung. Meningkatkan kinerja pembangunan kepariwisataan secara terpadu dengan pengembangan potensi wisata daerah lain (Tondano dan Teluk Tomini) melalui pengembangan dukungan akomodasi wisata berstandar internasional Meningkatkan intensitas dan perluasan jangkauan promosi investasi kawasan Meningkatkan fungsi dan pelayanan prasarana dan sarana kawasan (jalan, energi, telekomunikasi, air baku, dll) dengan cara meningkatkan kerjasama pengelolaan antar kota Meningkatkan aksesibilitas antar kota dari Manado ke Gorontalo, Palu, Kendari dan Makassar, Bitung dan Kotamobagu, serta ke Pel. Udara Sam Ratulangi dan kandidat Pelabuhan IHP Bitung, yang ditempuh melalui keterpaduan sistem transportasi antar-moda Mengembangkan IHP di Bitung dengan standar pelayanan internasional (pelayaran mother vessel, petikemas, industri pengolahan, dan pelayanan penunjang lainnya daya listrik, akomodasi, dsb) Mengembangkan Bandara Sam Ratulangi dan Pelabuhan Tagulandang sebagai outlet pemasaran produksi perkebunan, perikanan, serta pertambangan Mengamankan Teluk Manado dari resiko pendangkalan (sedimen) yang serius Menyederhanakan prosedur perijinan Mempercepat dan memadukan dukungan sektor dalam jangka pendek bagi penanganan KAPET Manado-Bitung Pengembangan kawasan andalan dilakukan dengan memperhatikan keterbatasan daya dukung lingkungan, meliputi rawan bencana (gunung api dan tsunami), cagar

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 179

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Kawasan Andalan

Strategi Perwujudan alam, serta keterbatasan sumber daya air (cadangan air permukaan terbatas dan zona resapan rendah) Memantapkan keterkaitan antara Kotamobagu, Molibagu, Pinolosian, dan Dumoga dengan Kotamobagu sebagai pusat pertumbuhan Menumbuhkembangkan produksi padi, palawija, kelapa, kopi, gas alam, dan ecotourism sebagai komoditas unggulan Mengembangkan kawasan industri pengolahan (komoditas pertanian, perkebunan, dan pertambangan) berstandar internasional yang komplementer dengan keberadaan kandidat Pelabuhan IHP Bitung. Meningkatkan intensitas dan perluasan jangkauan promosi investasi kawasan Meningkatkan fungsi dan pelayanan prasarana dan sarana kawasan (jalan, energi, telekomunikasi, air baku, dll) Meningkatkan aksesibilitas antar kota ke Bitung dan Kotamobagu, serta ke Pel. Udara Sam Ratulangi dan calon Pel. IHP Bitung melalui pengembangan jaringan arteri primer Meningkatkan jalur Bitung-Kotamobagu sebagai jalur utama pelayanan pemasaran hasil produksi dari kota-kota agropolitan. Meningkatkan fungsi Pelabuhan Labuhan Uki sebagai outlet pemasaran produksi pertanian, perkebunan, serta pertambangan Menyederhanakan prosedur perijinan Pengembangan kawasan andalan dilakukan dengan memperhatikan keterbatasan daya dukung lingkungan, meliputi rawan bencana (gunung api), serta keterbatasan sumber daya air (cadangan air permukaan terbatas dan akifer/air tanah langka)

1.2

Kw.DumogaKotamobagu dsk (Bolaang Mongondow)

II 2.1

Gorontalo Kw. Gorontalo

Mengembangkan usulan pembentukan KAPET Gopandang (Gorontalo-Paguyaman-Kwandang) Memantapkan keterkaitan antara Kota Gorontalo, Limboto, Suwawa, dan Kwandang dengan Gorontalo sebagai pusat pertumbuhan Menumbuhkembangkan produksi jagung, padi, tuna, gipsum, pasir, dan granit sebagai komoditas unggulan Mengembangkan kawasan industri pengolahan bahan baku dari sentra-sentra produksi pertanian dan kelautan/perikanan Teluk Tomini yang melayani wilayah Pulau Sulawesi. Meningkatkan intensitas dan perluasan jangkauan promosi investasi kawasan Meningkatkan fungsi dan pelayanan prasarana dan sarana kawasan (jalan, energi, telekomunikasi, air baku, dll) Meningkatkan fungsi outlet-outlet Bandara Jalaludin dan Pelabuhan Gorontalo untuk mendukung pemasaran produksi pertanian, perikanan, serta pertambangan Menyederhanakan prosedur perijinan Pengembangan kawasan andalan dilakukan dengan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 180

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Kawasan Andalan

2.2

Kw. Marisa

Strategi Perwujudan memperhatikan keterbatasan daya dukung lingkungan, meliputi rawan bencana (tsunami), kawasan konservasi (taman nasional dan hutan lindung), serta keterbatasan sumber daya air (akifer/air tanah langka, cadangan air permukaan terbatas, dan zona resapan rendah) Memantapkan keterkaitan antara Kota Marisa,Tilamuta, dan Paguat dengan Kota Tilamuta sebagai pusat pertumbuhan Menumbuhkembangkan produksi jagung, mete, kakao, dan tuna sebagai komoditas unggulan Mengembangkan kawasan industri pengolahan bahan baku dari sentra-sentra produksi pertanian dan perkebunan Meningkatkan intensitas dan perluasan jangkauan promosi investasi kawasan Meningkatkan fungsi dan pelayanan prasarana dan sarana kawasan (jalan, energi, telekomunikasi, air baku, dll) Meningkatkan kualitas aksesibilitas dari pusat-pusat produksi di kawasan perdesaan ke outlet-outlet pemasaran (Pelabuhan Tilamuta) Menyederhanakan prosedur perijinan Pengembangan kawasan andalan dilakukan dengan memperhatikan keterbatasan daya dukung lingkungan, meliputi rawan bencana (gunung api dan tsunami), cagar alam, serta keterbatasan sumber daya air (cadangan air permukaan terbatas dan zona resapan rendah)

III 3.1

Sulawesi Tengah Kw.Poso dsk

Memantapkan keterkaitan antara Kota Poso, Tentena, Uekuli, Kasiguncu, dan Pendolo dengan Poso sebagai pusat pertumbuhan Menumbuhkembangkan produksi kopi, tebu, kakao, marmer, serta minyak bumi sebagai komoditas unggulan Meningkatkan intensitas dan perluasan jangkauan promosi investasi kawasan Meningkatkan fungsi dan pelayanan prasarana dan sarana kawasan (jalan, energi, telekomunikasi, air baku, dll) Meningkatkan aksesibilitas kota Palu ke kota-kota dalam lingkup internal propinsi (Donggala, Poso, Luwuk, dan Kolonodale). Meningkatkan aksesibilitas kota Palu ke kota-kota dalam lingkup external propinsi (Limboto Gorontalo Manado Bitung dan Mamuju Parepare Makassar), baik dengan prasarana jalan dan jalan kereta api. Meningkatkan fungsi outlet-outlet Bandara Kasiguncu-Poso serta Pelabuhan Laut Banggai dan Talise sebagai pendukung pemasaran produksi perkebunan dan pertambangan Menyederhanakan prosedur perijinan Pengembangan kawasan andalan dilakukan dengan memperhatikan keterbatasan daya dukung lingkungan, meliputi rawan bencana (banjir) serta keterbatasan sumber daya air (akifer/air tanah langka, cadangan air permukaan terbatas dan zona resapan rendah)

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 181

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No 3.2

Kawasan Andalan Kw.Toli-toli dsk

Strategi Perwujudan Memantapkan keterkaitan antar kota Tolitoli, Buol, Ogotua, Lalos, dan Moutong dengan Tolitoli sebagai pusat pertumbuhan Menumbuhkembangkan produksi batu bara, kopi, jagung, cengkeh, marmer, ikan, wisata laut sebagai komoditas unggulan Mengembangkan kawasan industri pengolahan bahan baku dari sentra-sentra produksi pertambangan, perkebunan, perikanan, dan pertanian yang melayani wilayah Pulau Sulawesi Meningkatkan kinerja pembangunan kepariwisataan secara terpadu melalui pengembangan dukungan akomodasi wisata berskala internasional Meningkatkan intensitas dan perluasan jangkauan promosi investasi kawasan Meningkatkan fungsi dan pelayanan prasarana dan sarana kawasan (jalan, energi, telekomunikasi, air baku, dll) yang mendukung fungsi koleksi-distribusi hasil-hasil pertambangan, perkebunan, dan pertanian Meningkatkan fungsi outlet-outlet Pelabuhan Toli-toli, Bandara Lalos Toli-toli, serta Bandara Pagogul - Buol sebagai pendukung pemasaran produksi pertambangan dan perkebunan Meningkatkan kualitas pelayanan jalan yang menghubungkan Kota Tolitoli ke kota-kota dalam lingkup eksternal propinsi (Buol Pelabuhan Kwandang Amurang Manado Bitung, Buol Pelabuhan Kwandang Poigar Kotamobagu, Buol Kwandang - Isimu Limboto Gorontalo, dan ke Palu) Mengembangkan terminal regional yang melayani pergerakan orang dan barang dalam lingkup propinsi maupun antar-propinsi Menyederhanakan prosedur perijinan Pengembangan kawasan andalan dilakukan dengan memperhatikan keterbatasan daya dukung lingkungan, meliputi rawan bencana (banjir), serta keterbatasan sumber daya air (akifer/air tanah langka) Memantapkan keterkaitan antara Kota Kolonedale, Luwuk, Tomata, Morowali, Banggai dengan Kota Kolonodale sebagai pusat pertumbuhan Menumbuhkembangkan produksi kakao, mete, kelapa sawit, gas dan minyak bumi, udang, sapi, wisata bahari, wisata alam, marmer sebagai komoditas unggulan Mengembangkan fungsi-fungsi pelayanan sekunder untuk mendukung penemuan cadangan minyak skala besar di Teluk Tolo Meningkatkan intensitas dan perluasan jangkauan promosi investasi kawasan Meningkatkan fungsi dan pelayanan prasarana dan sarana kawasan (jalan, energi, telekomunikasi, air baku, dll) Meningkatkan aksesibilitas kota Kolonodale ke Luwuk Ampana Poso dan ke Kendari Kolaka sebagai satu kesatuan sistem jaringan jalan arteri primer Lintas Timur Meningkatkan fungsi outlet-outlet Pelabuhan Laut

3.3

Kw.Kolonodale dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 182

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Kawasan Andalan

Strategi Perwujudan Tangkiang (Batui), Bandara Bubung Luwuk, Bandara Bungku-Morowali secara bertahap sebagai pendukung pemasaran produksi perkebunan dan pertambangan Mengembangkan pelabuhan perikanan untuk meningkatkan nilai tambah hasil produksi Teluk Tolo. Membangun fasilitas akomodasi wisata bahari dan ecotourism berskala propinsi dengan memanfaatkan potensi Teluk Tolo Membangun fasilitas pemrosesan hasil-hasil produksi hutan (logging, sawmill, dsb). Menyederhanakan prosedur perijinan Pengembangan kawasan andalan dilakukan dengan memperhatikan keterbatasan daya dukung lingkungan, meliputi rawan bencana (sea level rise dan banjir), hutan lindung, serta keterbatasan sumber daya air (zona resapan rendah)

3.4

Kw.Palu dsk

Memantapkan keterkaitan antara Kota Palu, Donggala, Sigibiromaru, Dolo, Tawaeli dengan Kota Palu sebagai pusat pertumbuhan Menumbuhkembangkan produksi cengkeh, sapi, tebu, kelapa, marmer, gipsum sebagai komoditas unggulan Meningkatkan intensitas dan perluasan jangkauan promosi investasi kawasan Meningkatkan fungsi dan pelayanan prasarana dan sarana kawasan (jalan, energi, telekomunikasi, air baku, dll) Meningkatkan aksesibilitas kota Donggala ke Palu Pelabuhan Pantoloan dan ke Mamuju - Parepare sebagai satu kesatuan sistem jaringan jalan Lintas Barat Meningkatkan fungsi outlet-outlet Bandara Mutiara Palu dan Pelabuhan Laut Pantoloan secara bertahap sebagai pendukung pemasaran produksi perkebunan dan pertambangan Menyederhanakan prosedur perijinan Pengembangan kawasan andalan dilakukan dengan memperhatikan keterbatasan daya dukung lingkungan, meliputi rawan bencana (gempa tektonik dan banjir), hutan lindung, serta keterbatasan sumber daya air (zona resapan rendah, akifer/air tanah langka, dan cadangan air permukaan terbatas)

IV 4.1

Sulawesi Selatan Kw. Maminasata dsk (Metro Makassar Maros Sungguminasa Takalar)

Memantapkan keterkaitan antara Metro Mamminasata; Sungguminasa, Makassar, Maros, Takalar, Pangkajene, Jenebereng dengan Makassar sebagai pusat pertumbuhan dan mendorong pertumbuhan kota-kota disekitarnya sebagai sentra produksi wilayah pulau dan Indonesia bagian Timur Menumbuhkembangkan produksi ikan, sapi, padi, sawit, kelapa, kakao, karet, batu kapur, wisata bahari, dan wisata alam sebagai komoditas unggulan Meningkatkan intensitas dan perluasan jangkauan promosi investasi kawasan Meningkatkan fungsi dan pelayanan prasarana dan sarana kawasan (jalan, energi, telekomunikasi, air baku, dll)

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 183

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Kawasan Andalan

Strategi Perwujudan Meningkatkan aksesibilitas antar kota dari Makassar ke kota Manado-Bitung, Kendari, Palu, dan Gorontalo melalui jaringan darat dan udara, serta ke kota-kota wilayah pengaruh (Mamuju-Pare-pare Barru Pangkajene Maros Takalar), termasuk ke Bajoe dan Watampone sebagai outlet bagian barat wilayah propinsi Sulawesi Selatan. Meningkatkan aksesibilitas kota Pangkajene ke Makassar, Pangkajene ke Parepare - Pinrang - Palopo sebagai satu kesatuan sistem jaringan jalan arteri primer Lintas Tengah. Meningkatkan fungsi outlet-outlet Makassar, Biringkasi/Bandara Hasanuddin (Makassar), Pelabuhan Laut Makassar secara bertahap sebagai pendukung pemasaran produksi perikanan, pertanian, perkebunan, serta pertambangan Mengamankan Teluk Makassar dari resiko pendangkalan (sedimen) yang serius Menyederhanakan prosedur perijinan Pengembangan kawasan andalan dilakukan dengan memperhatikan keterbatasan daya dukung lingkungan, meliputi rawan bencana (tsunami, sea level rise, dan banjir), kawasan konservasi (taman nasional dan karst), serta keterbatasan sumber daya air (zona resapan rendah dan cadangan air permukaan terbatas) Memantapkan keterkaitan antara Kota Palopo, Makale, Rantepao, Masamba, Wotu, Malili, Soroako dengan Kota Palopo sebagai pusat pertumbuhan Menumbuhkembangkan produksi kakao, sawit, kelapa, minyak bumi, nikel, padi, sapi sebagai komoditas unggulan Membangun fasilitas pemrosesan hasil-hasil hutan produksi terbatas (logging, sawmill, dsb). Meningkatkan intensitas dan perluasan jangkauan promosi investasi kawasan Meningkatkan fungsi dan pelayanan prasarana dan sarana kawasan (jalan, energi, telekomunikasi, air baku, dll) Meningkatkan aksesibilitas kota ke sentra-sentra produksi perkebunan (sawit, kakao dan kelapa) dan pertanian (tanaman pangan) di kawasan pedesaan (agropolitan) Meningkatkan aksesibilitas kota Palopo ke kota-kota utama lain (Palopo Poso - Palu, Palopo Wotu Malili Kolaka, Palopo Pinrang - Parepare dan Palopo Watampone Bulukumba - Makassar), dengan memanfaatkan prasarana jalan dan prasarana jalan kereta api secara terpadu. Meningkatkan fungsi outlet-outlet Pelabuhan Palopo, Pelabuhan Malili secara bertahap guna mendukung pemasaran produksi perkebunan dan pertanian Menyederhanakan prosedur perijinan Pengembangan kawasan andalan dilakukan dengan memperhatikan keterbatasan daya dukung lingkungan, meliputi rawan bencana (tsunami dan banjir), kawasan konservasi (hutan lindung), serta keterbatasan sumber daya air (zona resapan rendah dan akifer/air tanah langka)

4.2

Kw.Palopo dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 184

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No 4.3

Kawasan Andalan Kw.BulukumbaWatampone

Strategi Perwujudan Memantapkan keterkaitan antara Kota Watampone (Bone), Sinjai, Bulukumba, Benteng, Jeneponte, Bantaeng, Sengkang (Wajo), Watansoppeng dengan Watampone sebagai pusat pertumbuhan Menumbuhkembangkan produksi lada, vanili, panas bumi, ikan laut, padi, palawija, sapi, wisata bahari, cengkeh, kapas, batubara, tuna, kopi sebagai komoditas unggulan Meningkatkan intensitas dan perluasan jangkauan promosi investasi kawasan Meningkatkan fungsi dan pelayanan prasarana dan sarana kawasan (jalan, energi, telekomunikasi, air baku, dll) Meningkatkan aksesibilitas kota Watampone ke sentrasentra produksi perkebunan dan pertanian pada kawasan perdesaan (agropolitan) dan kegiatan bahari Meningkatkan aksesibilitas kota Watampone ke Makassar dan Watampone ke Palopo sebagai satu kesatuan sistem jaringan jalan Lintas Tengah dan jaringan kereta api Mengembangkan pelabuhan perikanan tangkap dan budidaya (udang windu) untuk meningkatkan nilai tambah hasil produksi Teluk Bone Meningkatkan aksesibilitas kota Bulukumba ke kota-kota utama lain (Bulukumba Takalar - Makassar, Bulukumba Sinjai - Watampone), dengan memanfaatkan prasarana jalan dan prasarana jalan kereta api secara terpadu. Meningkatkan aksesibilitas kota Bulukumba ke sentra-sentra produksi pertanian di kawasan perdesaan (agropolitan) Mengembangkan pelabuhan perikanan untuk meningkatkan nilai tambah hasil produksi perairan Selayar. Membangun fasilitas akomodasi wisata bahari dan budaya berskala internasional dengan memanfaatkan potensi TN Takabonerate dan Suku Kajang. Meningkatkan fungsi outlet-outlet Pelabuhan Bulukumba, Pelabuhan Benteng (Selayar), Pelabuhan Bajo secara bertahap guna mendukung pemasaran produksi perkebunan, pertanian, serta pertambangan Menyederhanakan prosedur perijinan Pengembangan kawasan andalan dilakukan dengan memperhatikan keterbatasan daya dukung lingkungan, meliputi rawan bencana (tsunami) serta keterbatasan sumber daya air (zona resapan rendah, cadangan air permukaan terbatas, dan akifer/air tanah langka) Memantapkan keterkaitan antara Kota Mamuju, Majene, Polewali, Mamasa dengan Kota Mamuju sebagai pusatpusat pertumbuhan Menumbuhkembangkan produksi kopi, kakao, sawit, minyak bumi, ikan, padi, sapi, kambing, wisata alam, kayu sebagai komoditas unggulan Meningkatkan intensitas dan perluasan jangkauan promosi investasi kawasan Meningkatkan fungsi dan pelayanan prasarana dan sarana kawasan (jalan, energi, telekomunikasi, air baku, dll) Mengembangkan fungsi Pelabuhan Mamuju dan Pelabuhan Polewali sebagai sarana penyebaran hasil-hasil produksi wilayah, termasuk ke Balikpapan (Kaltim).

4.4

Kw.Mamuju dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 185

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Kawasan Andalan

Strategi Perwujudan Meningkatkan kualitas pelayanan jalan yang menghubungkan Kota Mamuju ke kota-kota dalam lingkup eksternal propinsi (Mamuju Donggala Palu, Mamuju Mamasa Rantepao Palopo, Mamuju Parepare Makassar ) Membangun fasilitas pemrosesan hasil-hasil hutan produksi terbatas (logging, sawmill, dsb). Mengembangkan terminal regional yang melayani pergerakan orang dan barang dalam lingkup propinsi maupun antar-propinsi. Menyederhanakan prosedur perijinan Pengembangan kawasan andalan dilakukan dengan memperhatikan keterbatasan daya dukung lingkungan, meliputi rawan bencana (gerakan tanah), karst, serta keterbatasan sumber daya air (zona resapan rendah dan akifer/air tanah langka) Memantapkan keterkaitan antara Kota Pare-pare, Barru, Pinrang, Sindereng, Rappang, Enrekang dengan Kota Parepare sebagai pusat pertumbuhan Menumbuhkembangkan produksi cengkeh, mete, lada, batubara, ikan, rumput laut, padi, sapi, wisata alam, wisata bahari sebagai komoditas unggulan Meningkatkan intensitas/volume perdagangan antar-pulau dengan mitra kota Balikpapan dan Tarakan di Kalimantan. Meningkatkan intensitas dan perluasan jangkauan promosi investasi kawasan Meningkatkan fungsi dan pelayanan prasarana dan sarana kawasan (jalan, energi, telekomunikasi, air baku, dll) Meningkatkan aksesibilitas kota Parepare ke sentra-sentra produksi perdesaan (agropolitan), seperti di Pinrang, Barru, dan Pangkajene. Meningkatkan aksesibilitas kota Parepare ke Makassar, Parepare ke Pinrang - Palopo sebagai satu kesatuan sistem jaringan jalan arteri primer Lintas Tengah. Meningkatkan fungsi outlet Pelabuhan Pare-Pare sebagai pendukung pemasaran produksi komoditas unggulan Membangun fasilitas pemrosesan hasil-hasil hutan produksi terbatas (logging, sawmill, dsb). Menyederhanakan prosedur perijinan Pengembangan kawasan andalan dilakukan dengan memperhatikan keterbatasan daya dukung lingkungan, meliputi rawan bencana (tsunami, sea level rise, dan banjir) serta keterbatasan sumber daya air (zona resapan rendah dan cadangan air permukaan terbatas)

4.5

Kw.Pare-pare dsk

V 5.1

Sulawesi Tenggara Kw.Asesolo

Memantapkan keterkaitan antara Kota Kendari, Unaaha, Andowia, Tinobu dengan Kendari sebagai pusat pertumbuhan Menumbuhkembangkan produksi tuna, cakalang, mete, wisata laut, sawit, padi, kelapa, palawija, sapi, gamping, nikel sebagai komoditas unggulan Meningkatkan intensitas dan perluasan jangkauan promosi investasi kawasan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 186

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Kawasan Andalan

Strategi Perwujudan Meningkatkan fungsi dan pelayanan prasarana dan sarana kawasan (jalan, energi, telekomunikasi, air baku, dll) Meningkatkan fungsi outlet Bandara Wolter Monginsidi, Pelabuhan Laut Kendari sebagai pendukung pemasaran produksi komoditas unggulan Meningkatkan aksesibilitas ke kota Unaaha Kendari, Malili Wotu Palopo dan Malili Wotu Poso, serta ke kota Watampone dan Makassar melalui pengembangan sistem transportasi antar-moda (jalan arteri primer, pelabuhan nasional, dan kereta api lintas utama). Membangun fasilitas pemrosesan hasil-hasil produksi hutan (logging, sawmill, dsb). Menyederhanakan prosedur perijinan Pengembangan kawasan andalan dilakukan dengan memperhatikan keterbatasan daya dukung lingkungan, meliputi rawan bencana (tsunami dan banjir) serta keterbatasan sumber daya air (zona resapan rendah, cadangan air permukaan terbatas, dan akifer/air tanah langka) Memantapkan keterkaitan antara Kota Raha, Bau-Bau, Pasar Wajo, Kapontori, Kamaru, Wasolangka, Kambara, Labubanal, Lasehao dengan Kota Bau-bau sebagai pusatpusat pertumbuhan Menumbuhkembangkan produksi Aspal, mete, kopi, nikel, sapi, tuna, cakalang, kerapu, rumput laut, palawija sebagai komoditas unggulan Meningkatkan intensitas/volume perdagangan antar-pulau dengan kota-kota mitra seperti Ambon, Reo (NTT) dan Makassar. Mengembangkan kawasan industri pengolahan bahan baku dari sentra-sentra produksi perkebunan (mete) dan kelautan/perikanan (tangkap) dari perairan Laut Banda. Meningkatkan intensitas dan perluasan jangkauan promosi investasi kawasan Meningkatkan fungsi dan pelayanan prasarana dan sarana kawasan (jalan, energi, telekomunikasi, air baku, dll) Meningkatkan sarana kualitas perhubungan laut dan udara yang menunjang pertumbuhan kegiatan pariwisata ecotourism dan konservasi alam (khususnya TN Laut Wakatobi). Mengembangkan kualitas pelayanan Pelabuhan Baubau dan Raha sebagai pusat transit pergerakan penumpang dari KBI dan Sulawesi menuju KTI Menyederhanakan prosedur perijinan Pengembangan kawasan andalan dilakukan dengan memperhatikan keterbatasan daya dukung lingkungan, meliputi rawan bencana (tsunami), hutan lindung, serta keterbatasan sumber daya air (zona resapan rendah dan akifer/air tanah langka) Memantapkan keterkaitan antar Kota Kolaka, Raterate, Ladongi, Mowewe, Pomala dengan Kolaka sebagai pusat pertumbuhan Menumbuhkembangkan produksi kakao, mete, nikel, onix sebagai komoditas unggulan

5.2

Kw.Kapolimu-Patikala

5.3

Kw.Mowedong

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 187

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Strategi Perwujudan Meningkatkan intensitas dan perluasan jangkauan promosi investasi kawasan Meningkatkan fungsi dan pelayanan prasarana dan sarana kawasan (jalan, energi, telekomunikasi, air baku, dll) Meningkatkan aksesibilitas ke kota Unaaha Kendari, Malili Wotu Palopo dan Malili Wotu Poso, serta ke kota Watampone dan Makassar melalui pengembangan sistem transportasi antar-moda (jalan arteri primer, pelabuhan nasional, dan kereta api lintas utama). Membangun fasilitas pemrosesan hasil-hasil produksi hutan (logging, sawmill, dsb). Meningkatkan fungsi outlet Pelabuhan Laut Kolaka, Pelabuhan Laut Pomalaa sebagai pendukung pemasaran produksi perkebunan dan pertambangan Menyederhanakan prosedur perijinan Pengembangan kawasan andalan dilakukan dengan memperhatikan keterbatasan daya dukung lingkungan, meliputi keterbatasan sumber daya air (zona resapan rendah, cadangan air permukaan terbatas, dan akifer/air tanah langka) Sumber : Materi Teknis, RTR Pulau Sulawesi, Perpres 88 Tahun 2011

No

Kawasan Andalan

Tabel 11. Strategi Perwujudan Rencana Pemanfaatan Kawasan Lindung dan Kawasan Perbatasan
No 1 Kawasan/Sub Kebijakan Perlindungan Arahan Pola Pengelolaan Kawasan Kawasan yang Memberikan Perlindungan pada Kawasan Bawahannya Kawasan Mempertahankan Mencegah terjadinya erosi dan Hutan Lindung keberadaan hutan lindung atau sedimentasi pada kotasebagai hutan dengan kota atau kawasan-kawasan tutupan vegetasi tetap budidaya khususnya yang Mempertahankan fungsi berada pada kelerengan terjal; hutan lindung sebagai Mengendalikan luasan hutan pengatur tata air, lindung Pulau Sulawesi yang pencegahan banjir, dan meliputi sebesar 4.521.000 ha erosi dengan rincian: Mempertahankan - 251.4000 ha di Provinsi keberadaan hutan lindung Sulawesi Utara agar kesuburan tanah - 1.898.000 ha di Provinsi pada hutan lindung dan Sulawesi Tengah daerah sekitarnya dapat - 579.300 ha di Provinsi terpelihara Sulawesi Selatan - 1.350.600 ha di Sulawesi Tenggara - 441.700 ha di Provinsi Gorontalo Kawasan Bergambut Melindungi ekosistem bergambut yang khas serta mengkonservasi cadangan air tanah Melakukan penelitian dengan tingkat kedalaman yang lebih rinci dalam rangka penetapan kawasan bergambut.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 188

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Kawasan/Sub Kawasan Kawasan Resapan Air

Kebijakan Perlindungan Memberikan ruang yang memadai bagi peresapan air hujan pada zona-zona resapan air tanah untuk keperluan penyediaan kebutuhan air tanah dan penanggulangan banjir

Arahan Pola Pengelolaan Mempertahankan keberadaan zona-zona resapan tinggi di Pulau Sulawesi pada kawasan berikut sebagai prioritas utama: Sulsel meliputi wilayah Puncak G. Lompobatang, Peg. Quarles dengan puncakpuncak G. Rantemario, G. Sinjai, G. Paroreang, G. Gandadiwata, G. Kolonodale, G. Kambuno, G. Kabinturu, dan G. Baleasa Sultra meliputi wilayah Peg. Tangkeleboke, Peg. Mengkoka, dan Peg. Abuki Sulteng meliputi wilayah Peg. Balantak, Peg. Balingara, Peg. Batui, Peg. Pompangeo, Peg. Fennema, Peg. Takolekayu, dan setempat-setempat di Puncak-puncak gunung antara lain G. Porekaitimbu, G. Sidole, G. Toipe, G. Sonjol, G. Ogoamas, G. Dampai G. Tomini, G. Tinombala, G. Malino, G. Salat, G. Dako, G. Kolonodale, dan G. Airterang Gorontalo meliputi wilayah Peg. Paleleh yang teridiri dari puncak G. Ali, G. Tentolomantinan dan G. Pentolo, serta Puncak G. Balihoyuto dan G. Gambuta Sulut meliputi Peg. Buludaweketan dengan puncak-puncaknya adalah G. Poniki, G. Matabulewa, G. Bumbungan, G. Soputan, G. Lokon, dan G. Klabat serta beberapa pulau antara lain Puncak G. Awu di Pulau Sangir dan puncak tertinggi di P. Karakelong

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 189

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Kawasan/Sub Kawasan Kawasan Resapan Air

Kebijakan Perlindungan

Arahan Pola Pengelolaan Mempertahankan keberadaan zona-zona resapan sedang di Pulau Sulawesi pada kawasan berikut : Sulawesi Selatan meliputi wilayah kaki bukit G. Lompobatang dan bukit-bukit memajang kearah utaranya sampai ke wilayah Watanssopeng dan Tanetea, kaki bukit Pegunungan Quarles Sulawesi Tenggara meliputi wilayah kaki Bukit Pegunungan Tangkeleboke, Pegunungan Mengkoka, dan Pegunungan Abuki Sulawesi Tengah meliputi wilayah kaki bukit Pegunungan Balantak, Pegunungan Balingara, pegunungan Batui, Pegunungan Pompangeo, Pegunungan Fennema dan perbukitan kecil lainnya Gorontalo meliputi wilayah kaki bukit pegunungan Paleleh, pegunungan Dapi, Pegunungan Upilembu dan kaki bukit G. Baliohutu dan G. Gambuta Sulawesi Utara meliputi kaki pegunungan Buludaweketan, kaki G. Bumbungan, G. Soputan, G. Lakon, dan G. Klabat serta beberapa pulau antara lain kaki G. Awu di Pulau Sangir. Kaki Pegunungan di Pulau Karakelang.

Kawasan Mangrove

Merehabilitasi dan meningkatkan luasan kawasan mangrove sebagai ekosistem esensial pada kawasan pesisir.

Merehabilitasi dan meningkatkan keberadaan kawasan mangrove di Pulau Sulawesi yang meliputi : wilayah pesisir Teluk Tolo, Teluk Donggala, Teluk Tomini, pesisir selatan Sulawesi Utara, pesisir barat Sulawesi Selatan, dan pesisir barat Sulawesi Tengah.

Kawasan Perlindungan Setempat

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 190

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Kawasan/Sub Kawasan Sempadan Pantai

Kebijakan Perlindungan Melindungi kawasan pantai dari gangguan kegiatan yang mengganggu kelestarian fungsi pantai

Arahan Pola Pengelolaan Menetapkan kawasan sempadan pantai sebagai kawasan berfungsi lindung pada RTRW Propinsi, Kabupaten dan Kota Menetapkan kawasan sempadan sungai sebagai kawasan berfungsi lindung pada RTRW Propinsi, Kabupaten dan Kota

Sempadan Sungai

Melindungi sungai dari kegiatan budidaya penduduk yang dapat mengganggu dan/atau merusak kualitas air sungai, kondisi fisik bantaran sungai dan dasar sungai, serta mengamankan aliran sungai Melindungi danau/waduk dari kegiatan budidaya yang dapat mengganggu dan/atau merusak kualitas air danau serta kelestarian fungsi danau/waduk

Kawasan Sekitar Danau/Waduk

Menetapkan kawasan sekitar danau/waduk sebagai kawasan berfungsi lindung pada RTRW Propinsi, Kabupaten dan Kota. Mengelola kawasan sekitar danau/waduk secara bijaksana dengan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan lingkungan agar proses pendangkalan danau-danau besar dapat dicegah, yang mencakup Danau Tondano, Danau Limboto, Danau Poso, Danau Towuti, Danau Matano, Danau Tempe, dan Danau Moat

Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 191

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Kawasan/Sub Kawasan Cagar Alam Cagar Alam Laut Taman Buru Taman Nasional Suaka Margasatwa Suaka Alam Taman Wisata Taman Wisata Laut Cagar Budaya Hutan Bakau (Mangrove)

Kebijakan Perlindungan Melestarikan Taman Nasional dan Taman Nasional Laut dengan segenap kekhasan dan keindahan ekosistemnya yang penting secara nasional maupun internasional untuk tujuan keilmuan, pendidikan, dan pariwisata Melestarikan cagar alam dan cagar alam laut beserta segenap flora dan ekosistem didalamnya yang tergolong unik dan atau langka sehingga proses alami yang terjadi senantiasa dalam keadaan stabil

Arahan Pola Pengelolaan Mengelola Cagar Alam yang meliputi: Karaenta (1.000 ha), Pegunungan Faruhumpenai (90.000 ha), Bulu Saraung (5.690 ha), Bantimurung (1.000 ha), Kalaena (110 ha), PondaPonda (77,22 ha), Tanjung Api (4.246 ha), Morowali (209.400 ha), Pangi Binanga (6.000 ha), Gunung Tinombala (37.106,12 ha), Gunung Sojol (64.448,71 ha), Napabalano (9 ha), Lamedae (635,16 ha), Mas Popaya Raja (160 ha), Tangale (112,50 ha), Panua (45.575 ha), Gunung Dua Saudara (4.299 ha), Tangkoko Batuangus (3.196 ha), Gunung Lokon (100 ha), Gunung Ambang (8.638 ha), dan Putih (615 ha)

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 192

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Kawasan/Sub Kawasan

Kebijakan Perlindungan Melestarikan suaka margasatwa dengan segenap fauna yang tergolong unik dan atau langka, serta komunitas biotik dan unsur fisik lingkungan lainnya Melestarikan taman wisata, taman wisata laut, dan taman buru dengan segenap keunikan alam dan ekosistemnya yang alami sehingga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan rekreasi dan pariwisata Melestarikan cagar budaya yang berisikan bendabenda bersejarah peninggalan masa lalu, dan atau segenap adat istiadat, kebiasaan, tradisi setempat, unsur alam lainnya yang unik Melestarikan kawasan mangrove untuk mengendalikan pencemaran, melindungi pantai dari abrasi, dan menjamin terus berlangsungnya reproduksi biota laut.

Arahan Pola Pengelolaan Mengelola Taman Nasional yang meliputi: Lore Lindu (217.991,18 ha), Rawa Aopa Watumohai (105.194 ha), dan Bogani Nani Wartabone (287.115 ha) Mengelola Taman Nasional Laut yang meliputi: Taka Bone Rate (530.765 ha), Kepulauan Wakatobi (1.390.000 ha), Selat Lembeh, Kepulauan Banggai dan Bunaken Manado Tua (89.065 ha) Mengelola Suaka Margasatwa yang meliputi: Lampoko Mampie (2.000 ha), Bontobahari (4.000 ha), Komara (3.390 ha), Pati-pati (3.103,79 ha), Lombuyan I/II (3.069 ha), Dolangan (462 ha), Bakiriang (12.500 ha), Pinjam/Tanjung Matop (1.612,50 ha), Tanjung Amolengo (605 ha), Buton Utara (82.000 ha), Tanjung Batikolo (4.016 ha), Tanjung Peropa (38.000 ha), Nantu (31.215 ha), dan Gunung Manembo-nembo (6.500 ha) Mengelola Taman Wisata yang meliputi: Danau Matano dan Mahalona (30.000 ha), Danau Towuti (65.000 ha), Bantimurung (118 ha), Goa Patunuang (1.500 ha), Malino (3.500 ha), Sidrap (500 ha), Nanggala III (500 ha), Cani Sirenrang (3.125 ha), Leija (1.265 ha), Air Terjun Wera (250 ha), Mangolo (5.200 ha), Tirta Rimba (500 ha), Pulau Padamarang (36.000 ha), Batu Angus (635 ha), dan Batu (615 ha) Mengelola Taman Wisata Laut yang meliputi: Kepulauan Kapoposang (50.000 ha), Kepulauan Togean, dan Teluk Lasolo (81.800 ha) Mengelola Taman Buru yang meliputi: Komara (4.610 ha), Landusa Tomata (5.000 ha), Padang Mata Osu (8.000 ha), Karakelang Utara dan Selatan (24.669 ha)

Kawasan Rawan Bencana Lingkungan


Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 193

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Kawasan/Sub Kawasan

Kebijakan Perlindungan Mengurangi resiko gangguan dan ancaman langsung maupun tidak langsung dari terjadinya bencana lingkungan Melindungi asset-asset sosial ekonomi masyarakat yang berupa prasarana, permukiman, dan kawasan budidaya dari gangguan dan ancaman bencana lingkungan

Arahan Pola Pengelolaan Pengendalian perkembangan kota-kota dan kawasankawasan budidaya dari bencana gempa bumi terutama di wilayah tengah Pulau Sulawesi yakni pada kawasan antara kota MamujuMajene-Tana Toraja-EnrekangLuwu di Sulawesi Selatan, kota Poso-Palu-Teluk Tomini di Sulawesi Tengah; pada kawasan antara Pantai Toli-Toli dan Limboto; dan pada kawasan Danau Tondano di Sulawesi Utara

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 194

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Kawasan/Sub Kawasan

Kebijakan Perlindungan Menyelenggarakan tindakan preventif dalam penanganan bencana alam berdasarkan siklus bencana melalui upaya mitigasi bencana, pengawasan terhadap pelaksanaan rencana tata ruang, kesiapsiagaan masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana, tanggap darurat, pemulihan dan pembangunan kembali pasca bencana Menyiapkan peta bencana lingkungan perlu dijadikan acuan dalam pengembangan wilayah provinsi, kabupaten, dan kota Melakukan penelitian dengan tingkat kedalaman yang lebih rinci dalam rangka penetapan kawasan rawan bencana lingkungan dan wilayah pengaruhnya

Arahan Pola Pengelolaan Pengendalian perkembangan kota-kota dan kawasankawasan budidaya dari bencana alam Tsunami terutama di daerah pesisir barat Sulawesi Selatan yang meliputi kawasan antara MajenePolewali-Mamuju; kawasan pesisir barat Sulawesi Tengah meliputi Teluk Palu, Donggala, dan Tolitoli; kawasan pesisir utara Sulawesi Utara meliputi kawasan Sangihe-Talaud; dan kawasan pesisir selatan Sulawesi Tenggara Pengendalian perkembangan kota-kota dan kawasankawasan budidaya dari bencana letusan gunung api di sekitar 18 gunung api yang terdapat di Pulau Sulawesi yang meliputi gunung api pada sekitar kawasan SangiheTalaud, Kota Bitung, kota Tomohon, kota-kota di kawasan Minahasa dan Minahasa Selatan, kepulauan Una-Una, dan Kabupaten Bolaang Mongondow Pengendalian perkembangan kota-kota dan kawasankawasan budidaya dari bencana gerakan tanah atau longsor terutama di lereng kaki Gunung Lompobatang bagian utara, Luwu, Mamuju, Tana Toraja, Polewali, Mamasa, Majene, Sidrap, Soppeng, Barru, Sinjai dan Bone; di sekitar Gunung Lokon; di sekitar Gunung Api Klabat; dan di bagian selatan antara Gunung Soputan dan Danau Tondano Pengendalian perkembangan kota-kota dan kawasankawasan budidaya dari bencana kenaikan muka air laut akibat fenomena pemanasan global terutama di kawasan pesisir dari Teluk Budong-Budong, Teluk Mandar, hingga Teluk Makassar

Kawasan Perbatasan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 195

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Kawasan/Sub Kawasan

Kebijakan Perlindungan

Arahan Pola Pengelolaan

Memaduserasikan rencana Menangani kawasan tata ruang pada kawasan perbatasan lintas wilayah perbatasan tersebut melalui provinsi, yakni antara provinsi penyusunan Rencana Detail Sulawesi Utara dengan Tata Ruang kawasan Gorontalo, Gorontalo dengan perbatasan, yakni agar Sulawesi Tengah, Sulawesi potensi konflik Tengah dengan Sulawesi pemanfaatan ruang lintas Selatan, Sulawesi Selatan provinsi dapat dihindarkan dengan Sulawesi Tenggara, Mengembangkan polaserta antara Sulawesi Tengah pola kerjasama dengan Sulawesi Tenggara pembangunan lintas Kawasan perbatasan antar wilayah provinsi yang saling negara, meliputi: wilayah menguntungkan perairan Kabupaten Sangihe Meningkatkan akses menuju dan Kabupaten Talaud yang kota-kota pesisir yang langsung berbatasan dengan menjadi orientasi utama Philipina, termasuk pada wilayah NKRI penanganan kota-kota pesisir, Mengembangkan yaitu: Tahuna, Melanguane, pelayanan penunjang Beo, Tamako, Lirung, Rainis, kegiatan perdagangan Miangas, dan Marore internasional, baik berskala Pulau-pulau kecil yang menjadi kecil hingga besar sasaran program meliputi: P. Memanfaatkan ALKI untuk Miangas, P. Kawio, P. kepentingan pertahanan Batubawaikang, P. Kakarutan, dan perdagangan P. Intata, P.Marore, dan P. internasional Marampit. Menegaskan garis batas laut dan rambu-rambu pelayaran untuk menjamin kepastian hukum laut Meningkatkan prasarana dan sarana penunjang kegiatan sosialekonomi masyarakat, khususnya untuk permukiman nelayan Menerapkan insentif disinsentif untuk pengembangan kawasan perbatasan yang meliputi pembebasan pajak untuk investor, kemudahan perizinan, dan bentukbantuk lain yang sah berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku Sumber : Materi Teknis, RTR Pulau Sulawesi, Perpres 88 Tahun 2011

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 196

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 36. Peta Struktur Ruang Wilayah Pulau Sulawesi Sumber : Perpres No 88 Tahun 2011, tentang Rencana Tata Ruang Pulau Sulawesi
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 197

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 37. Peta Pola Ruang Wilayah Pulau Sulawesi Sumber : Perpres No 88 Tahun 2011, tentang Rencana Tata Ruang Pulau Sulawesi
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 198

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

5.2.2. Pendekatan Kebijakan Kementerian/Lembaga


5.2.2.1. Rencana Strategis Direktorat Jenderal Sumber Daya Air;
Indonesia mempunyai ketersediaan air terbesar kelima di dunia, namun tidak tersedia merata sepanjang tahun. Berdasarkan siklus hidrologi, 80% air tersedia pada musim hujan (durasi 5 bulan), dan 20% air tersedia pada musim kemarau (durasi 7 bulan). Disisi lain beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS) yang memiliki peran penting dalam penyediaan sumber air sebagian telah mengalami kerusakan yaitu 62 DAS rusak dari total 470 DAS, yang berakibat pada turunnya nilai kemanfaatan air sebagai konsekuensi penurunan fungsi daerah tangkapan dan resapan air. Saat ini luas jaringan irigasi terbangun mencapai 6,77 juta ha (dimana1,67 juta ha kondisi rusak), dan jaringan irigasi rawa 1,8 juta ha yang berfungsi untuk mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional. Ironisnya, perkembangan fisik wilayah telah memberikan dampak pada terjadinya alih fungsi lahan pertanian sekitar 35-40 ribu ha per tahun. Pada tahun 2009, secara nasional kebutuhan air diperkirakan naik mencapai 117,7 milliar m3, konsekuensinya menuntut pengelolaan sumber daya air yang baik dalam pencapaian kebutuhan tersebut. Beberapa tantangan seiring dengan meningkatnya kebutuhan air terutama : Menurunnya ketersediaan air karena kondisi lingkungan yang semakin buruk, Menurunnya kuantitas dan kualitas sumber air yang dapat dijadikan andalan untuk sumber air baku, Meningkatnya kebutuhan air baku, Kebutuhan pengelolaan DAS terpadu dan konseptual agar fungsi sumber air senantiasa dapat dipertahankan, Terjadinya perusakan lingkungan yang semakin parah dan meningkatnya tekanan penduduk pada lingkungan, yang berakibat adanya banjir, Diperlukannya sosialisasi kepada masyarakat tentang masalah yang terkait dengan kejadian banjir. Sasaran dan Kegiatan Sasaran Berdasarkan PerMen PU No. 51/PRT/2005, Tanggal 7 Maret 2005 maka untuk mendukung Program Aman dan Damai telah disusun sasaran sebagai berikut : 1. Tercapainya peningkatan kemampuan pemenuhan kebutuhan air untuk pertanian pada lahan irigasi seluas 79.450 ha pada kawasan perbatasan di 6 (enam) propinsi dan pemenuhan kebutuhan air baku pada kawasan perbatasan di 3 (tiga) propinsi; 2. Tersedianya sarana antisipasi bencana di 10 (sepuluh) wilayah sungai dan 15 (lima belas) lokasi waduk; serta terfasilitasinya kegiatan penanganan kerusakan prasarana dan sarana SDA pasca bencana dan kerusuhan sosial;

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 199

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

3. Tercapainya peningkatan pemenuhan kebutuhan air baik untuk pertanian maupun kebutuhan sehari-hari didaerah terisolir dan pulau-pulau kecil terpencil di 4 (empat) propinsi, yakni Kepulauan Riau, Sangir Talaud, Maluku, dan NTT; serta terlindunginya pantai dari abrasi pada pulau-pulau kecil di 2 (dua) propinsi. Sedangkan untuk mendukung Program Adil dan Demokratis, ditetapkan beberapa sasaran sebagai berikut : 1. Terfasilitasnya pembentukan Dewan Sumber Daya Air Nasional, Dewan Sumber Daya Air Propinsi di 13 (tiga belas) propinsi, Dewan Sumber Daya Air Kab/Kota di 110 (seratus sepuluh) Kabupaten/Kota; serta terfasilitasinya pembentukan dan perkuatan organisasi P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air) sebanyak 9.500 P3A; 2. Terfasilitasinya kegiatan peningkatan kapasitas pemerintah daerah propinsi (15 propinsi), pemerintah daerah kab/kota (130 Kabupaten/Kota) dan pemberdayaan 10.000 organisasi masyarakat petani pemakai air dalam rangka penyelenggaraan SDA; 3. Tersedianya berbagai perangkat kebijakan, pedoman, prosedur (NSPM) sebanyak 42 (empat puluh dua) paket. Terakhir dalam rangka dukungan SDA untuk Program Lebih Sejahtera, sasaransasaran berikut telah ditetapkan yaitu : 1. Tercapainya peningkatan jaringan irigasi seluas 300.000 ha, rehabilitasi irigasi seluas 2,6 juta ha terutama di 13 (tiga belas) propinsi penghasil pangan nasional; meningkatnya jaringan rawa seluas 0,8 juta ha di12 (dua belas) propinsi dan dioperasikan serta dipeliharanya seluruh jaringan irigasi terbangun; 2. Terfasilitasinya pembentukan dan pemberdayaan badan pengelola wilayah sungai di 6 wilayah sungai strategis nasional dan 44 (empat pulu empat) Balai Pengelolaan SDA di 12 (dua belas) propinsi serta peningkatan mutu data SDA di Pusat Data SDA; 3. Terbangunnya wadah air berupa waduk (11 waduk) dan embung (200 buah); pemeliharaan danau/situ (100 buah) untuk air baku bagi kebutuhan perumahan, industri dan pariwisata sekaligus sebagai usaha konservasi air dan sumber air; 4. Terlindunginya kawasan permukiman dan pusat-pusat produksi terhadap dampak bahaya banjir dengan periode ulang 10 (sepuluh) tahunan pada daerah seluas 10.000 ha; terpeliharanya alur sungai untuk penyaluran debit banjir sepanjang 1.500 km dan pengamanan pantai sepanjang 15.000 m. Kegiatan Dalam rangka pencapaian sasaran pada sub bab 2.1 diatas, maka dilakukan sebagai kegiatan yang secara keseluruhan memerlukan pendanaan sebesar Rp. 40,0 trilyun yang diharapkan dapat disediakan Pemerintah termasuk pinjaman luar negeri.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 200

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam upaya mendukung program Aman dan Damai adalah sebagai berikut : 1. Rehabilitasi jaringan irigasi seluas 79.450 ha di propinsi Riau Kepulauan, Kalbar, Kaltim, Sulut, Papua dan NTT, dengan kebutuhan dana sebesaar Rp. 1.144 miliar (dalam penganggaran masuk Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya); 2. Penyediaan air baku sebanyak 1 juta m3/tahun di Propinsi Kaltim, Kalbar, Sulut dan NTT, dengan kebutuhan dana sebesar Rp. 178 miliar (dalam penganggaran masuk Program Penyediaan Air Baku); 3. Pemasangan dan pengoperasian Flood Forecasting and Warning System di 10 wilayah sungai, dengan kebutuhan dana sebesar Rp. 7,4 miliar (dalam penganggaran masuk Program Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai); 4. Penyediaan sarana pengamanan bangunan-bangunan vital di 15 lokasi waduk dengan kebutuhan dana sebesar Rp. 5,1 miliar (dalam penganggaran masuk Program Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Air lainnya); 5. Pembangunan sumur-sumur air tanah dengan memperhatikan prinsip-prinsip conjuctive use pada daerah terisolisir dan pulau-pulau kecil terpencil di 4 provinsi, dengan kebutuhan dana sebesar Rp. 36,5 miliar (dalam penganggaran masuk Program Penyediaan Air Baku); 6. Pembangunan perlindungan pantai di 2 propinsi dan konservasi pulau Karang Nipah, dengan kebutuhan dana sebesar Rp. 211,5 miliar (dalam penganggaran masuk Program Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Air lainnya); Sedangkan kegiatan yang telah disusun untuk mendukung Program Adil dan Demokratis adalah sebagai berikut : 1. Koordinasi, fasilitasi pembentukan Dewan Sumber Daya Air Nasional, Dewan Sumber Daya Air Propinsi di 13 propinsi dan Dewan Sumber Daya Air Kabupaten/Kota di 110 Kabupaten/Kota, dengan kebutuhan dana sebesar Rp. 26,3 miliar (dalam penganggaran masuk Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan); 2. Fasilitasi pembentukan 9.500 P3A dengan prinsip demokratis, dengan kebutuhan dana sebesar Rp. 163,7 miliar (dalam penganggaran masuk Program Pembinaan Tata Guna Air); 3. Fasilitasi peningkatan kapasitas pemerintah daerah propinsi dalam penyelenggaraan SDA di 13 propinsi dan 86 Kabupaten serta pemberdayaan 6.500 P3A, dengan kebutuhan dana Sebesar Rp. 14,52 miliar (dalam penganggaran masuk Program Pengelolaan Sektor Irigasi dan Pengairan (WISMP)); 4. Fasilitasi peningkatan kapasitas pemerintah daerah kabupaten di 25 Kabupaten dan pemberdayaan 3,000 P3A, dengan kebutuhan dana sebesar Rp. 18,04 miliar (dalam penganggaran masuk Program Partisipasi Sektor Irigasi (PISP));

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 201

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

5. Pemberdayaan P3A, dengan kebutuhan dana sebesar Rp. 23,11 miliar (dalam penganggaran masuk Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya); 6. Pemberdayaan masyarakat disekitar waduk di 15 lokasi waduk, dengan kebutuhan dana sebesar Rp. 6,48 miliar (dalam penganggaran masuk Program Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Air lainnya); 7. Penyusunan 42 NSPM, dengan kebutuhan dana sebesar Rp. 102 miliar (dalam penganggaran masuk Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan). Terakhir, untuk mendukung Program Lebih Sejahtera kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan yaitu : 1. Peningkatan jaringan irigasi seluas 300.000 ha, rehabilitasi jaringan irigasi seluas 2,6 juta ha terutama di 13 propinsi lumbung padi nasional, peningkatan jaringan rawa seluas 0,8 juta ha di 12 propinsi dan O&P seluruh jaringan irigasi terbangun, dengan kebutuhan dana sebesar Rp. 18,1 triliun (dalam penganggaran masuk Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya); 2. Penataan dan perkuatan kelembagaan pengelola SDA tingkat pusat, wilayah sungai strategis nasional (6 wilayah sungai), 44 balai pengelola wilayah sungai dan perkuatan Pusat Data SDA, dengan kebutuhan dana sebesar 3,5 triliun (dalam penganggaran masuk Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan); 3. Pembangunan 11 Waduk, 200 embung dan pemeliharaan 100 danau/situ, dengan kebutuhan dana sebesar Rp. 6,29 triliun (dalam penganggaran masuk Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Air lainnya); 4. Pembangunan prasarana pengendali banjir dengan periode ulang 10 tahunan untuk melindungi daerah 10,000 ha dengan kebutuhan dana sebesar Rp. 8,76 triliun (dalam penganggaran masuk Program Pengendalian Banjir); 5. Pemeliharaan alur sungai sepanjang 1.500 km, dengan kebutuhan dana sebesar Rp. 561 miliar (dalam penganggaran masuk Program Pengendalian Banjir); 6. Pembangunan pengamanan pantai sepanjang 15.000 m di Provinsi Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, NTB, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dengan kebutuhan dana sebesar Rp. 884 miliar (dalam penganggaran masuk Program Pengamanan Pantai)

5.2.2.2. Visi Dan Misi

Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya;

Berdasarkan mandat dari perangkat peraturan dan undang-undang terhadap tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Cipta Karya, maka visi Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah Terwujudnya permukiman perkotaan dan perdesaan yang
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 202

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

layak, produktif, berdaya saing dan berkelanjutan. Adapun makna dari visi tersebut adalah: 1. Layak, yaitu: permukiman perkotaan dan perdesaan yang mempunyai persyaratan kecukupan prasarana dan sarana permukiman sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal sebagai tempat bermukim warga perkotaan dan perdesaan. 2. Produktif, yaitu: permukiman perkotaan dan perdesaan yang dapat menghidupkan kegiatan perekonomian di lingkungan permukiman. 3. Berdaya saing, yaitu: permukiman perkotaan dan perdesaan yang dapat menonjolkan kualitas lingkungan permukimannya dengan baik dan mampu bersaing sebagai lingkungan permukiman yang menarik untuk warganya. 4. Berkelanjutan, yaitu: permukiman perkotaan dan perdesaan yang asri, nyaman dan aman sebagai tempat bermukim warganya untuk jangka panjang. Untuk mencapai visi tersebut, maka Misi Direktorat Jenderal Cipta Karya tahun 2010 2014 adalah: 1. Meningkatkan pembangunan infrastruktur permukiman di perkotaan dan perdesaan untuk mewujudkan permukiman yang layak, berkeadilan sosial, sejahtera, berbudaya, produktif, berdaya saing dan berkelanjutan dalam rangka pengembangan wilayah. 2. Mewujudkan kemandirian daerah melalui peningkatan kapasitas pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur permukiman termasuk pengembangan sistem pembiayaan dan pola investasinya. 3. Melaksanakan pembinaan dalam penataan kawasan serta pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara yang memenuhi standar keandalan bangunan gedung. 4. Menyediakan infrastruktur permukiman bagi kawasan kumuh/nelayan, daerah perbatasan, kawasan terpencil, pulau-pulau kecil terluar dan daerah tertinggal termasuk penyediaan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin. 5. Mewujudkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan SDM yang profesional dengan menerapkan prinsip good governance.

Tujuan
Sebagai penjabaran atas visi Kementerian Pekerjaan Umum, maka tujuan yang akan dicapai oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam periode lima tahun ke depan meliputi: 1. Meningkatkan kualitas perencanaan, pengembangan, dan pengendalian permukiman demi perwujudan pembangunan yang berkelanjutan (termasuk adaptasi dan mitigasi perubahan iklim). 2. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman dan cakupan pelayanan (infrastruktur) bidang permukiman (Cipta Karya) untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 203

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

3. Meningkatkan pembangunan kawasan strategis, wilayah tertinggal dan penanganan kawasan rawan bencana untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah.

Sasaran
Adapun sasaran berdasarkan 3 (tiga) tujuan Direktorat Jenderal Cipta Karya yang akan dicapai beserta indikator kinerja outcome-nya meliputi: Tujuan 1 : Meningkatkan kualitas perencanaan, pengembangan, dan pengendalian permukiman demi perwujudan pembangunan yang berkelanjutan (termasuk adaptasi dan mitigasi perubahan iklim). Sasaran 1. Penyusunan NSPK bidang pengembangan permukiman. Indikator kinerja outcome: Tersusunnya NSPK nasional bidang pengembangan permukiman sebanyak 5 produk. Terselenggaranya pendampingan penyusunan NSPK daerah bidang pengembangan permukiman di 205 kab/kota. 2. Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) di daerah. Indikator kinerja outcome: Tersusunnya Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) di daerah di 207 kab/kota. 3. Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) di perkotaan dan perdesaan. Indikator kinerja outcome: Tersusunnya Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) Perkotaan dan Perdesaan di Kab/Kota yang setara dengan 500 kawasan di 207 Kab/Kota. 4. Pendampingan Penyusunan Rencana Tindak Penanganan Kawasan Kumuh di perkotaan. Indikator kinerja outcome: Tersusunnya rencana tindak penanganan kawasan kumuh perkotaan di Kab/Kota di 207 kawasan. 5. Pembinaan kelembagaan (organisasi dan SDM) serta peningkatan peran masyarakat dalam penyelenggaraan pengembangan permukiman. Indikator kinerja outcome: Meningkatnya kemampuan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pengembangan permukiman sebanyak 60 produk.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 204

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

6. Penyusunan NSPK bidang penataan bangunan dan lingkungan. Indikator kinerja outcome: Termanfaatkannya produk pengaturan bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL) sebanyak 37 Paket. 7. Pendampingan penyusunan NSPK bidang penataan bangunan dan lingkungan oleh Pemda. Indikator kinerja outcome: Termanfaatkannya NSPK bidang PBL oleh kab/kota di 226 Kab/Kota. Termanfaatkannya RTBL sebagai basis perencanaan pada kab/kota di 193 Kab/Kota. Tersusunnya Rencana Induk Sistim Proteksi Kebakaran (RISPK) di 125 Kab/Kota pada 155 kawasan. Tersusunnya Rencana Tindak Sistem Ruang Terbuka Hijau (RTH) di 213 Kab/Kota. Tersusunnya Rencana Tindak Pengembangan Kawasan Permukiman Tradisional dan Bersejarah sebanyak 160 kawasan. 8. Pembinaan Kelembagaan Penataan Bangunan dan Lingkungan (Sosialisasi dan Diklat). Indikator kinerja outcome: Meningkatnya kualitas kabupaten/kota dalam penyelenggaraan bangunan gedung di 33 provinsi. 9. Penyusunan NSPK dalam pengembangan pengelolaan sanitasi lingkungan. Indikator kinerja outcome: Termanfaatkannya produk pengaturan, NSPK pengelolaan air limbah, oleh Pemda di 25 Kab/Kota. Termanfaatkannya produk pengaturan, NSPK pengelolaan drainase, oleh Pemda di 20 Kab/Kota. 10. Pendampingan penyusunan SSK yang berkaitan dengan pengelolaan sanitasi lingkungan oleh Pemda. Indikator kinerja outcome: Termanfaatkannya hasil Bantek, Bintek dan pendampingan oleh Pusat kepada Pemda untuk pengelolaan air limbah di 226 Kab/Kota. Termanfaatkannya hasil Bantek, Bimtek dan pendampingan oleh Pusat kepada Pemda untuk pengelolaan drainase di 50 Kab/Kota. 11. Pembinaan Kelembagaan (organisasi, SDM, peran masyarakat) dalam rangka meningkatkan kemampuan pengelolaan sanitasi lingkungan. Indikator kinerja outcome: Meningkatnya kompetensi pengelola sanitasi lingkungan sebanyak 50 paket. Meningkatnya kinerja pelayanan air limbah di 226 Kab/Kota. Meningkatnya kinerja pelayanan drainase di 50 Kab/Kota. 12. Penyusunan NSPK dalam pengembangan pengelolaan persampahan. Indikator kinerja outcome:
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 205

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Termanfaatkannya produk pengaturan, NSPK, oleh Pemda di 30 Kabupaten/Kota. 13. Pendampingan penyusunan SSK yang berkaitan dengan pengelolaan persampahan. Indikator kinerja outcome: Termanfaatkannya hasil Bantek, Bimtek dan pendampingan oleh pusat kepada Pemda untuk pengelolaan persampahan di 150 Kab/Kota. 14. Pembinaan Kelembagaan (organisasi, SDM, peran masyarakat) dalam rangka meningkatkan kemampuan pengelolaan persampahan. Indikator kinerja outcome: Meningkatnya kompetensi pengelola persampahan sebanyak 15 paket. Meningkatnya keterlibatan masyarakat dan swasta dalam pengelolaan persampahan di 150 kegiatan. Meningkatnya kinerja pelayanan persampahan di 15 Kab/Kota. 15. Pengembangan NSPK bidang pengembangan SPAM. Indikator kinerja outcome: Tersusunnya NSPK Air Minum sebanyak 22 buah. Tersedianya NSPK air minum dalam Peraturan Daerah kabupaten/kota sebanyak 100 Kab/Kota. 16. Pendampingan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum kabupaten/kota. Indikator kinerja outcome: Tersedianya Rencana Induk SPAM kabupaten/kota di 200 Kab/Kota. 17. Peningkatan kapasitas kelembagaan termasuk Sumber Daya Manusia dalam pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Indikator kinerja outcome: Adanya dukungan penuh stakeholder di Kab/Kota dalam pengembangan SPAM di 100 Kab/Kota. Meningkatnya PDAM yang sehat sebanyak 185 PDAM. Termanfaatkannya pengelola air minum non-PDAM yang mendapatkan manfaat pembinaan sebanyak 225 non-PDAM. Meningkatnya kinerja pelayanan air minum di 299 Kabupaten/Kota. 18. Pembinaan dan pendampingan dalam rangka pembiayaan. Indikator kinerja outcome: Tersedianya pra studi kelayakan KPS di 23 PDAM Kota. Terfasilitasinya PDAM yang melakukan investasi dari pinjaman Bank di 107 PDAM. Tersedianya alternatif pembiayaan untuk pengembangan SPAM sebanyak 9 laporan. 19. Adaptasi perubahan iklim. Indikator kinerja outcome: Terlaksananya kampanye hemat air dan perlindungan sumber air baku air minum di perdesaan dan perkotaan di 32 provinsi. Ketersediaan air baku air minum alternatif di 8 lokasi. 20. Pelayanan manajemen Bidang Permukiman. Indikator kinerja outcome:
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 206

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Terselenggaranya pelaksanaan administrasi penggajian dan perkantoran sebanyak 9.500 pegawai. Terselenggaranya administrasi dan pengelolaan pegawai sebanyak 65 paket. Meningkatnya kemampuan dan kehandalan SDM dalam pengelolaan administrasi keuangan dan akuntansi sebanyak 40 paket. Terselenggaranya pembinaan hukum dan tersedianya perangkat penataan hukum sebanyak 45 paket. Terselenggaranya pembinaan serta penyediaan prasarana dan sarana perlengkapan sebanyak 45 paket. Terselenggaranya pembinaan dan pelaksanaan habitat sebanyak 5 paket. Tersedianya sarana dan prasarana kantor yang baik dan layak sebanyak 25 paket. 21. Penyusunan kebijakan, program dan anggaran, kerjasama luar negeri dan pola investasi, data informasi serta evaluasi kinerja infrastruktur bidang permukiman. Indikator kinerja outcome: Tersusunnya kebijakan dan strategi bidang permukiman sebanyak 30 paket. Tersusunnya program dan anggaran bidang permukiman sebanyak 35 paket. Tersusunnya kerjasama luar negeri dan investasi bidang permukiman sebanyak 40 paket. Tersusunnya evaluasi dan kinerja bidang permukiman sebanyak 45 paket. Tersusunnya data dan informasi bidang permukiman sebanyak 35 paket. Tujuan 2 : Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman dan cakupan pelayanan infrastruktur bidang Cipta Karya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sasaran 1. Penataan kawasan permukiman kumuh di perkotaan. Indikator kinerja outcome: Berkurangnya kawasan-kawasan kumuh di perkotaan setara 414 Ha sebanyak 207 kawasan. Tersedianya hunian vertikal di kawasan-kawasan kumuh berat di perkotaan sebanyak 26.700 unit. 2. Pembangunan infrastruktur kawasan-kawasan permukiman baru. Indikator kinerja outcome: Terwujudnya kawasan-kawasan permukiman bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebanyak 240 kawasan. 3. Penataan tertib pembangunan dan keselamatan bangunan dan lingkungan. Indikator kinerja outcome: Terpeliharanya gedung negara yang bersejarah di 65 Kab/Kota. Meningkatnya jumlah Kab/Kota yang mendapat manfaat pengembangan sarana dan prasarana pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran sebanyak 111 Kab/Kota.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 207

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Meningkatnya jumlah bangunan gedung yang memenuhi persyaratan kelengkapan aksesibilitas pada bangunan gedung di 128 Kab/Kota. 4. Penataan bangunan pada kawasan strategis, tradisional, bersejarah, dan ruang terbuka hijau. Indikator kinerja outcome: Meningkatnya jumlah kawasan yang meningkat kualitasnya seluas yang setara dengan 7.380 Ha sebanyak 152 kawasan. Meningkatnya kualitas ruang terbuka hijau pada lingkungan permukiman yang setara dengan 369 Ha sebanyak 207 kawasan. Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman tradisional dan bersejarah yang setara dengan 442 Ha sebanyak 160 kawasan. 5. Pengembangan Pusat Informasi Pengembangan Permukiman dan Bangunan (PIP2B) yang memenuhi standar bangunan gedung. Indikator kinerja outcome: Termanfaatkannya PIP2B untuk melayani masyarakat sebanyak 33 provinsi. 6. Pemberdayaan masyarakat mandiri dan sejahtera. Indikator kinerja outcome: Termanfaatkannya kelurahan/desa dalam pendampingan pemberdayaan masyarakat PNPM-P2KP sebanyak 21.984 kelurahan/desa. 7. Peningkatan pelayanan infrastruktur air limbah. Indikator kinerja outcome: Terlayaninya kawasan untuk infrastruktur air limbah dengan sistem off-site di 11 kawasan. Terlayaninya kawasan untuk infrastruktur air limbah dengan sistem on-site sebanyak 210 kawasan. 8. Peningkatan pelayanan infrastruktur drainase. Indikator kinerja outcome: Berkurangnya jumlah genangan seluas 4.600 ha, di 50 kawasan. 9. Peningkatan pelayanan infrastruktur persampahan. Indikator kinerja outcome: Terlayaninya kawasan untuk infrastruktur persampahan sebanyak 210 kawasan. 10. Peningkatan pelayanan air minum terhadap Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Perkotaan. Indikator kinerja outcome: Terfasilitasinya kawasan yang terlayani air minum perpipaan di perkotaan 577 kawasan. Terfasilitasinya kapasitas produksi air minum terpasang 820 Ibukota Kecamatan (IKK) (8.200 liter/detik). 11. Peningkatan pelayanan air minum terhadap MBR Perdesaan. Indikator kinerja outcome: Terfasilitasinya desa yang terlayani air minum perpipaan di perdesaan 4.650 desa. Terfasilitasinya kawasan dalam kapasitas produksi air minum terpasang di 100 kawasan (960 liter/detik) untuk kawasan pemekaran, pulau terluar, perbatasan, terpencil, KAPET.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 208

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Terfasilitasinya kawasan dalam kapasitas produksi air minum terpasang di 53 kawasan (310 liter/detik) untuk pelabuhan perikanan.

Tujuan 3 : Meningkatkan pembangunan kawasan strategis, wilayah tertinggal dan penanganan kawasan rawan bencana untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah. Sasaran 12. Penanganan kawasan permukiman di kawasan rawan bencana (Sumatera Barat, dll). Indikator kinerja outcome: Tertanganinya kawasan-kawasan permukiman pasca bencana (Sumatera Barat, dll) sebanyak 15 kawasan. 13. Pengembangan kawasan-kawasan potensial di perdesaan. Indikator kinerja outcome: Tertanganinya kawasan-kawasan pusat pertumbuhan di perdesaan termasuk agropolitan setara dengan 600 Ha sebanyak 205 kawasan. Terbangunnya infrastuktur sosial ekonomi wilayah di 185 kawasan. 14. Penataan kawasan di daerah tertinggal, perbatasan, dan pulau-pulau kecil terluar. Indikator kinerja outcome: Meningkatnya kualitas lingkungan hunian untuk masyarakat yang tinggal di P. Kecil, Desa Tertinggal dan terpencil di 8.803 Desa. Meningkatnya kualitas lingkungan hunian untuk masyarakat yang tinggal di kawasan perbatasan dan pulau kecil terluar yang setara dengan 500 Ha sebanyak 102 kawasan. 15. Penyediaan Prasarana dan sarana air minum, air limbah, persampahan dan drainase pada Lokasi Pasca Bencana/Konflik Sosial. Indikator kinerja outcome: Tersedianya Penyediaan Prasarana dan sarana Persampahan dan Drainase pada Lokasi Pasca Bencana/Konflik Sosial sebanyak 31 paket. Tersedianya Penyediaan Prasarana Air Minum dan Air Limbah pada Lokasi Pasca Bencana/Konflik Sosial sebanyak 65 paket. Terpenuhinya Cadangan Mendesak Bidang Perkim pada Lokasi Pasca Bencana/Konflik Sosial sebanyak 33 paket.

Kebijakan dan Strategi Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Perkotaan


Sesuai dengan peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 494/PRT/M/2005 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Perkotaan (KSNP-Kota) mempunyai kebijakan dan strategi yaitu: Kebijakan 1 : Pemantapan peran dan fungsi kota dalam pembangunan nasional. Strategi: Penyiapan prasarana dan sarana perkotaan nasional. Kota sebagai simpul pelayanan dalam wilayah.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 209

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Pengembangan kota-kota berfungsi nasional/internasional. Pengembangan kota-kota khusus berkembang cepat dan kawasan tertinggal. Panduan bagi daerah untuk pembangunan perkotaan yang berkelanjutan.

Kebijakan 2: Pengembangan permukiman yang layak huni, sejahtera, berbudaya, dan berkeadilan sosial. Strategi: Prasarana dan sarana serta pelayanan dasar yang memadai dan berkeadilan. Perumahan dan permukiman yang layak huni dan terjangkau. Pengembangan pendanaan dan penyediaan tanah bagi pembangunan permukiman secara partisipatif. Pengembangan ekonomi yang berdaya saing global. Penciptaan iklim kehidupan sosial budaya yang saling menghargai, mendukung, serta mengapresiasi budaya dan warisannya.

Kebijakan 3: Peningkatan kapasitas manajemen pembangunan perkotaan. Strategi : Peningkatan kapasitas SDM & kelembagaan pusat/daerah dalam pengelolaan pembangunan perkotaan. Peningkatan kapasitas pembiayaan pemerintah daerah. Peningkatan pola dan mekanisme pelibatan stakeholders dalam pembangunan perkotaan. Sistem informasi perkotaan secara nasional dan daerah.

Kebijakan dan Strategi Sektor Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Sesuai dengan peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (KSNP-SPAM) yaitu: Kebijakan 1: Peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan air minum. Strategi: Mengembangkan SPAM dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan minimal untuk memperluas jangkauan pelayanan air minum terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang dilakukan secara bertahap di setiap propinsi. Mengembangkan aset manajemen SPAM dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan. Meningkatkan dan memperluas akses air yang aman melalui non perpipaan terlindungi bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Mengembangkan penyediaan air minum yang terpadu dengan sistem sanitasi. Mengembangkan pelayanan air minum dengan kualitas yang sesuai dengan standar baku mutu. Mengembangkan sistem informasi dan pendataan dalam rangka monitoring dan evaluasi kinerja pelayanan air minum.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 210

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Kebijakan 2: Pengembangan pendanaan untuk penyelenggaraan SPAM dari berbagai sumber secara optimal. Strategi: Mengembangkan sumber alternatif pembiayaan melalui penciptaan sistem pembiayaan dan pola investasi. Meningkatkan peran dunia usaha/swasta dan atau masyarakat (koperasi) dalam pembiayaan sarana air minum. Meningkatkan kemampuan finansial PDAM.

Kebijakan 3: Pengembangan kelembagaan, peraturan dan perundang-undangan. Strategi: Memperkuat peran dan fungsi dinas/instansi di tingkat kabupaten/kota dalam pengembangan SPAM. Menerapkan prinsip-prinsip Good Governance dan Good Corporate Governance terutama untuk penyelenggara/operator SPAM. Melengkapi produk-produk peraturan perundangan dalam penyelenggaraan SPAM.

Kebijakan 4: Peningkatan penyediaan air baku secara berkelanjutan. Strategi: Konservasi wilayah sungai dan perlindungan sumber air baku. Peningkatan dan penjaminan kuantitas dan kualitas air baku terutama bagi kota metro dan besar. Menyediakan air baku bagi daerah-daerah rawan air. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya air melalui pendekatan berbasis wilayah sungai.

Kebijakan 5: Peningkatan peran dan kemitraan dunia usaha, swasta dan masyarakat. Strategi: Meningkatkan pemberdayaan masyarakat khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Menciptakan iklim investasi dengan pola insentif dan kepastian hukum.

Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan


Sesuai dengan peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nsional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP) yaitu: Kebijakan 1: Pengurangan timbulan sampah semaksimal mungkin dimulai dari sumbernya. Strategi: Meningkatkan pemahaman masyarakat akan 3R. Mengembangkan dan menerapkan sistem insentif dan disinsentif dalam pelaksanaan 3R. Mendorong koordinasi lintas sektor (perindustrian dan perdagangan).
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 211

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Kebijakan 2: Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha/swasta sebagai mitra pengelolaan. Strategi: Meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan persampahan sejak dini melalui pendidikan di sekolah. Menyebarluaskan pemahaman tentang pengelolaan persampahan kepada masyarakat umum. Membina masyarakat khususnya kaum perempuan dalam pengelolaan persampahan. Mendorong peningkatan pengelolaan berbasis masyarakat. Mengembangkan sistem insentif dan iklim yang kondusif bagi dunia usaha/swasta.

Kebijakan 3: Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas sistem pengelolaan. Strategi: Optimalisasi prasarana dan sarana persampahan Kota/Kabupaten. Meningkatkan cakupan pelayanan secara terencana dan berkeadilan. Meningkatkan kapasitas sarana persampahan sesuai sasaran pelayanan. Melaksanakan rehabilitasi TPA yang mencemari lingkungan. Mengembangkan TPA ke arah Sanitary Landfill (SLF)/ Controlled Landfill (CLF). Meningkatkan TPA regional. Melaksanakan Litbang dan aplikasi teknologi penanganan sampah tepat guna dan berwawasan lingkungan.

Kebijakan 4: Pengembangan kelembagaan, peraturan dan perundangan. Strategi: Meningkatkan status dan kapasitas institusi pengelola. Meningkatkan kinerja institusi pengelola. Memisahkan fungsi/unit regulator dan operator. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar stakeholder. Meningkatkan kualitas SDM bidang persampahan. Mendorong pengelolaan kolektif atas prasarana dan sarana regional. Meningkatkan kelengkapan produk hukum/NPSM pengelolaan persampahan. Mendorong implementasi/penerapan hukum bidang persampahan.

Kebijakan 5: Pengembangan alternatif sumber pembiayaan. Strategi: Menyamakan persepsi para pengambil keputusan dalam persampahan dan kebutuhan anggaran. Mendorong peningkatan pemulihan biaya persampahan. pengelolaan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 212

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman
Sesuai dengan peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2008 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman (KSNP-SPALP) yaitu: Kebijakan 1: Peningkatan akses prasarana dan sarana air limbah baik sistem on site maupun off site di perkotaan dan perdesaan untuk perbaikan kesehatan masyarakat Strategi: Meningkatkan akses masyarakat terhadap prasarana dan sarana air limbah sistem setempat (on-site) di perkotaan dan perdesaan melalui sistem komunal. Meningkatkan akses masyarakat terhadap prasarana dan sarana air limbah sistem terpusat (off-site) di kawasan perkotaan Metropolitan dan Besar.

Kebijakan 2: Peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha/swasta dalam penyelenggaraan pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman. Strategi: Merubah perilaku dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan air limbah permukiman. Mendorong partisipasi dunia usaha/swasta dalam penyelenggaraan pengembangan dan pengelolaan air limbah permukiman.

Kebijakan 3: Pengembangan perangkat peraturan perundangan penyelenggaraan pengelolaan air limbah permukiman. Strategi: Menyusun perangkat peraturan perundangan yang mendukung penyelenggaraan pengelolaan air limbah permukiman. Menyebarluaskan informasi peraturan perundangan terkait penyelenggaraan pengelolaan air limbah permukiman. Menerapkan peraturan perundangan.

Kebijakan 4: Penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas personil pengelolaan air limbah permukiman. Strategi: Memfasilitasi pembentukan dan perkuatan kelembagaan pengelola air limbah permukiman di tingkat masyarakat. Mendorong pembentukan dan perkuatan institusi pengelola air limbah permukiman di daerah. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar lembaga. Mendorong peningkatan kemauan politik (political will) para pemangku kepentingan untuk memberikan prioritas yang lebih tinggi terhadap pengelolaan air limbah permukiman.

Kebijakan 5: Peningkatan dan pengembangan alternatif sumber pendanaan pembangunan prasarana dan sarana air limbah permukiman.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 213

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Mendorong berbagai alternatif sumber pembiayaan untuk penyelenggaraan air limbah permukiman. Pembiayaan bersama pemerintah pusat dan daerah dalam mengembangkan sistem air limbah perkotaan dengan proporsi pembagian yang disepakati bersama.

Kebijakan dan Strategi Keterpaduan Penanganan Infrastruktur Permukiman


Kebijakan keterpaduan penanganan infrastruktur permukiman diarahkan untuk menyusun Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten/Kota yang harus disiapkan oleh setiap Kabupaten/Kota. Dokumen ini merupakan keterpaduan penanganan infrastruktur permukiman secara multi sektor, multi sumber dana dan multi tahun. Multi sektor dimaksudkan adalah untuk mencakup keseluruhan keterpaduan Pengembangan Permukiman, Penyehatan Lingkungan Permukiman, Penataan Bangunan dan Lingkungan dan Air Minum. Multi sumber dana dimaksudkan adalah untuk memadukan sumber dana pusat, daerah, swasta, masyarakat. Multi tahun dimaksudkan adalah untuk memadukan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan penanganan infrastruktur permukiman dalam kurun waktu lima tahun. Manfaat penyusunan Dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) bidang Cipta Karya: i) meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pembangunan di Daerah; ii) mewujudkan hasil pembangunan yang lebih optimal melalui perencanaan pembangunan infrastruktur terpadu, sebagai dokumen kelayakan dan kerjasama program dan anggaran pembangunan bidang PU/CK di Daerah antara Pemerintah Pusat, Propinsi, dan Kab/Kota; iii) mendorong pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya di daerah dalam rangka memacu pertumbuhan Kabupaten/Kota dan pemerataan pembangunan; iv) mendukung pencapaian sasaran pembangunan lima tahun bidang Cipta Karya sebagaimana dimaksud dalam Renstra Ditjen. Cipta Karya tahun 2010-2014 dan seterusnya maupun MDG 2015 yang akan datang. Sedangkan muatan dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah Infrastruktur bidang Cipta Karya dibagi menjadi 6 bagian yang meliputi: 1. Rencana/Strategi Pembangunan Kota dan Kawasan, pada bagian ini berisi skenario pengembangan kota dan kawasan, serta skenario pembangunan infrastruktur. 2. Program Investasi Jangka Menengah Infrastruktur. Pada bagian ini berisi tentang pendanaan sektor-sektor bidang Cipta Karya yaitu: Pengembangan Permukiman, Penataan Bangunan dan Lingkungan, Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP), dan Pengembangan Air Minum. 3. Keuangan Daerah dan Pembiayaan Program Pembangunan. 4. Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). 5. Rencana Tindak Peningkatan Pendapatan Daerah. 6. Rencana Tindak Pengembangan Kelembagaan Daerah.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 214

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Adapun kedudukan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) sebagai bagian dari dokumen perencanaan spasial dan sektoral, dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

Gambar 38. Kedudukan Rencana Program Investasi Jangka Menengah


Sumber : Rencana Strategis Ditjen Ciptakarya, 2014

5.2.2.3.

Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bina Marga;

Visi Direktorat Jenderal Bina Marga


Program penyelenggaraan jalan diselenggarakan dalam rangka mencapai visi jangka panjang : Terwujudnya sistem jaringan jalan yang andal, terpadu dan berkelanjutan di seluruh wilayah nasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial.

Misi Direktorat Jenderal Bina Marga


Dalam rangka mencapai visi program penyelenggaraan jalan, maka Misi Direktoraj Jenderal bina Marga yang ditetapkan untuk periode tahun 2010-2014 adalah :

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 215

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

1. Mewujudkan jaringan Jalan Nasional yang berkelanjutan dengan mobilitas, aksesibilitas dan keselamatan yang memadai, untuk melayani pusat-pusat kegiatan nasional, wilayah dan kawasan strategis nasional. 2. Mewujudkan jaringan Jalan Nasional bebas hambatan antar-perkotaan dan dikawasan perkotaan yang memiliki intensitas pergerakan logistik tinggi yang menghubungkan dan melayani pusat-pusat kegiatan ekonomi utama nasional. 3. Memfasilitasi agar kapasitas Pemerintah Daerah meningkat dalam menyelenggarakan jalan daerah yang berkelanjutan dengan mobilitas, aksesibilitas, dan keselamatan yang memadai.

Tujuan Direktorat Jenderal Bina Marga


Sebagai penjabaran atas visi dan misi DIrektorat Jenderal Bina Marga dan untuk mencapai tujuan Kementerian Pekerjaan Umum selama periode lima tahu ke depan, maka tujuan yang hendak dicapai adalah : 1. Meningkatnya perencanaan penyelenggaraan jalan nasional secara berkelanjutan yang berbasis rencana tata ruang dan berwawasan lingkungan serta mendukung RAN-MAPI (Rencana Aksi Nasional Mitigasi dan Adaptasi terhadap Perubahan Iklim). 2. Meningkatnya kuantitas dan kualitas penggunaan jalan melalui preservasi dan peningkatan kapasitas jalan. 3. Meningkatnya panjang jaringan jalan nasional dengan spesifikasi jalan bebas hambatan. 4. Meningkatnya preservasi dan peningkatan kapasitas jalan dan jembatan di kawasan strategis dan wilayah tertinggal serta berfungsinya ruas jalan pasca bencana. 5. Meningkatnya dukungan koordinasi, pengaturan, pembinaan serta pengawasan manajemen jalan dan fasilitasi penyelenggaraan jalan daerah secara lebih efisien dan efektif.

Sasaran Direktorat Jenderal Bina Marga


Sasaran Stragegis 1. Prosentase jaringan jalan dalam kondisi mantap meningkat menjadi 94 %. 2. Meningkatnya tingkat penggunaan jalan pada ruas jalan nasional menjadi 91,55 milyar kendaraan kilometer per tahun . 3. Meningkatnya fasilitasi pembinaan pelaksanaan teknis penyelenggaraan jalan daerah menjadi sebesar 70 %. Sasaran Rinci Adapun sasaran rinci berdasarkan tujuan Direktorat jenderal Bina Marga yang akan dicapai meliputi :

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 216

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Tujuan 1 : Meningkatnya perencanaan penyelenggaraan jalan nasional secara berkelanjutan yang berbasis rencana tata ruang dan berwawasan lingkungan (termasuk adaptasi dan mitigasi perubahan iklim). Sasaran : Tercapaianya prosentase penyelenggaraan jalan nasional yang terintegrasi, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sebesar 100 %. Tujuan 2 : Meningkatnya kuantitas dan kualitas penggunaan jalan melalui preservasi dan peningkatan kapasitas jalan. Sasaran : 1. Meningkatnya tingkat penggunaan jalan pada ruas jalan nasional sebebsar 91,55 milyar kendaraan per tahun. 2. Penurunan waktu tempuh rata-rata antar-Pusat Kegiatan Nasional sebesar 5 %. 3. Prosentase jaringan jalan nasional dalam kondisi mantap sebesar 94 %. 4. Panjang Penambahan lajur kilometer pada ruas jalan nasional sebesar 13.000 lajurkm. 5. Panjang peningkatan kapasitas jalan sebesar 19.370 km. 6. Panjang peningkatan kapasitas jalan nasional dengan spesifikasi jalan raya sebesar 400 km. 7. Prosentase penyelesaian lebar jalan pada 4 (emat) LIntas Utama menjadi minimum lebar 7 m pada Lintas Timur Sumatera dan Lintas Pantura, dan 6 m pada LIntas Selatan Kalimantan dan Lintas Barat Sulawesi sebesar 100 %. 8. Prosentase pengurangan panjang jalan nasional sub-standar sebesar 10 %. 9. Pengurangan jumlah lokasi rawan kecelakaan terkait kondisi jalan di 150 lokasi. Tujuan 3 : Meningkatnya panjang jaringan jalan nasional dengan spesifikasi jalan bebas hambatan. Sasaran : 1. Panjang penambahan jaringan jalan bebas hambatan sebesar 700 km. 2. Prosentase persiapan pembangunan jalan bebas hambatan dalam mendukung kerjasama ekonomi sub regional ASEAN sebesar 75 %. Tujuan 4 : Meningkatnya preservasi dan peningkatan kapasitas jalan dan jembatan di kawasan strategis dan wilayah tertinggal serta berfungsinya ruas jalan pasca bencana. Sasaran : 1. Terselenggaranya preservasi dan peningkatan kapasitas jalan dan jembatan di kawasan strategis (kawasan perbatasan, pulau terluar/terdepan) dan wilayah tertinggal sepanjang 1.378 km. 2. Prosentase berfungsinya kembali ruas-ruas jalan yang terkenda dampak pasca bencana sebesar 100 %.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 217

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Tujuan 5 : Meningkatnya dukungan koordinasi, pengaturan, pembinaan serta pengawasan manajemen jalan dan fasilitasi penyelenggaraan jalan daerah secara efektif dan efisien. Sasaran : 1. Meningkatnya dukungan teknis dan administrasi bidang jalan dan jembatan sebesar 100 %. 2. Prosentase fasilitasi penyelenggaraan jalan daerah menjadi sebesar 70%.

Kebijakan Strategi Direktorat Jenderal Bina Marga


1. Penyusunan kebijakan dan rencana penyelenggaraan jalan (Klasifikasi Fungsi dan Status Jalan, Renstra, KPJM, Rencana Umum Pengembangan Sistem Jaringan Jalan) yang sesuai dengan RTRWN dan sistem logistik nasional . 2. Penyusunan program dan anggaran yang sesuai dengan rencana penyelenggaraan jalan yang berkelanjutan . 3. Penyusunan rencana teknik yang berbasis lingkungan melalui penyusunan dan penerapan dokumen pengelolaan lingkungan (termasuk dukungan terhadap RAN-MAPI). 4. Penyusunan rencana teknis yang berbasis keselamatan jalan serta rencana pengurangan segmen rawan kecelakaan akibat defisiensi jalan. 5. Mengutamakan penanganan preservasi, untuk mempertahankan kinerja jalan dan kondisi jalan yang ada tetap berfungsi . 6. Mengutamakan penanganan preservasi, untuk mempertahankan kinerja jalan dan kondisi jalan yang ada tetap berfungsi. 7. Pelebaran, perkuatan struktur dan pembangunan jalan baru, dalam rangka memenuhi kebutuhan peningkatan kapasitas yang diakibatkan perkembangan lalu-lintas, perkembangan wilayah dan untuk menambah tingkat pelayanan/aksesibilitas jaringan jalan terutama pada lintas utama. 8. Pemanfaatan inovasi teknologi praktis untuk meningkatkan tuntutan atas kualitas produk disamping faktor lingkungan yang memberikan tekanan, yang dicapai melalui : Akreditasi laboratorium/ sarana penelitian. Dukungan Bahan dan Peralatan. Pemanfaatan manajemen keselamatan selama masa konstruksi dan penerapan Kontrak berbasis Kinerja dan Extended Warranty. Penerapan teknologi praktis dalam penanganan jalan. 9. Pembangunan jalan yang berwawasan lingkungan dengan mengacu kepada dokumen pengelolaan lingkungan bidang jalan dan jembatan. 10. Penanganan segmen rawan kecelakaan (defisiensi jalan), dalam upaya peningkatan keamanan dan keselamatan jalan. 11. Pengembangan jaringan jalan tol, dalam bentuk pembangunan langsung atau fasilitasi pengadaan lahan . 12. Penanganan Jalan pada Kawasan Strategis dan melakukan kegiatan tanggap darurat.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 218

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

13. Kelembagaan, melalui peningkatan tertib penyelenggaraan jalan dan perkuatan institusi untuk menunjang program preservasi dan meningkatkan tertib pengelolaan asset termasuk memfungsikan pengamat kondisi jalan, yang dicapai melalui : Reformasi Birokrasi Peningkatan Kapasitas SDM Legalisasi NSKP dan SOP Inventarisasi dan revaluasi BMN Melakukan Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Jalan 14. Organisasi Manajemen Pemeliharaan berkelanjutan, yang dicapai melalui : Pembentukan Unit sistem Manajemen Mutu Penerapan kegiatan preservasi dengan meningkatkan fungsi SATKER dan PPK sebagai Area Manager yang dibantu penilik jalan dalam mengidentifikasi kerusakan dini 15. Peningkatan peran Balai di daerah untuk melakukan koordinasi dalam rangka meningkatkan kelancaran pelaksanaan, pembebasan tanah, beban berlebih, tertib manfaat jalan dan penanganan banjir sehingga perlu ditingkatkan koordinasi lintas sektoral antara lain dengan Dep.Hub, BPN, Polisi Lalu Lintas dan Pemda.

5.2.2.4.Rencana Strategis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral;


Rencana Strategis Kementerian ESDM Tahun 2010-2014 (Renstra KESDM) yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri ESDM No 04 Tahun 2010 tanggal 27 Januari 2010 merupakan dokumen memuat visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi, program dan kegiatan pembangunan sesuai tugas dan fungsi Kementerian ESDM berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional tahun 2010-2014. Renstra KESDM dibuat setiap lima tahun sekali yang menjadi acuan perencanaan di seluruh unit lingkungan KESDM dan menjadi masukan bagi seluruh pemangku kepentingan sektor ESDM. Renstra KESDM terdiri dari 3 bagian utama yaitu: Pendahuluan memuat kondisi umum, peran, potensi dan permasalahan sektor ESDM; Visi, Misi, Tujuan memuat visi, misi, tujuan dan sasaran strategis; Arah Kebijakan dan Strategi memuat kebijakan dan strategi KESDM 5 tahun ke depan untuk mencapai visi pembangunan nasional. Secara umum sektor ESDM sedikitnya memiliki 8 peran penting dalam pembangunan nasional yaitu: sumber penerimaan negara pada tahun 2008 sebesar Rp 349 triliun sekitar 36% dari penerimaan nasional; penggerak pembangunan daerah melalui pemberian dana bagi hasil, pengembangan masyarakat, listrik pedesaan, Desa Mandiri Energi, dan penyediaan air bersih; investasi dengan nilai US$ 19,9 miliar tahun 2008; subsidi energi mendukung daya beli dan aktivitas perekonomian dengan subsidi BBM/LPG dan listrik; penyediaan energi dan bahan baku domestik optimasi produksi energi fosil (minyak bumi, gas bumi, batubara), pengembangan energi baru terbarukan (panas bumi, surya), serta pasokan mineral domestik; penyerapan tenaga kerja oleh perusahaan sektor ESDM; neraca perdagangan ekspor komoditas migas, mineral dan batubara; faktor
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 219

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

dominan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pergerakan saham perusahaan tambang di Bursa Efek Indonesia. Potensi sektor ESDM mencakup sumber daya alam energi dan mineral yang dikandung oleh bumi Indonesia antara lain: energi fosil cadangan minyak bumi 8,2 miliar barel, gas bumi 170 TSCF, batubara 21 miliar ton; energi non fosil sumber daya panas bumi 28 GW, tenaga air 75 GW; mineral cadangan nikel 627 juta ton, tembaga 41 juta ton, bauksit 24 juta ton, emas 3 ribu ton, granit 13 juta meter kubik; potensi peningkatan efisiensi, nilai tambah dan konservasi efisiensi energi, pasar energi nasional, pengurangan emisi gas rumah kaca, peningkatan nilai tambah dan konservasi energi; sumber daya geologi 15 jalur mineralisasi, 128 cekungan sedimen, 421 cekungan air tanah, 25 sesar aktif, 129 gunung api aktif; sejumlah wilayah kars dan wilayah endapan kuarter berpotensi kebencanaan; dan potensi penelitian, pengembangan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia kemampuan teknologi di bidang energi, diversifikasi energi dan ekstensifikasi energi, konservasi, peningkatan nilai tambah, peningkatan kapasitas sumber daya di sektor ESDM. Tantangan permasalahan sektor ESDM diantaranya: bauran energi nasional masih didominasi oleh BBM, belum optimalnya pengembangan energi non fosil khususnya panas bumi, penurunan produksi minyak dan gas bumi nasional, belum optimalnya investasi pengembangan sektor ESDM, harga energi belum mencapai nilai keekonomiannya, pemanfaatan energi belum efisien, nilai tambah industri pertambangan dan local content rendah, belum optimalnya pelaksanaan prinsip good mining practices dan belum terungkapnya seluruh informasi geologi Indonesia.

Visi dan Misi


Visi Kementerian ESDM tahun 2010-2014 adalah : Terwujudnya ketahanan dan kemandirian energi serta peningkatan nilai tambah energi dan mineral yang berwawasan lingkungan untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Untuk mewujudkan visi ini, KESDM melaksanakan melalui misi : 1. Meningkatkan keamanan pasokan energi dan mineral dalam negeri 2. Meningkatkan aksesbilitas masyarakat pada energi, mineral dan informasi geologi 3. Mendorong keekonomian harga energi dan mineral 4. Meningkatkan kemampuan dalam negeri mengelola energi, mineral, dan geologi 5. Meningkatkan nilai tambah energi dan mineral 6. Meningkatkan pembinaan, pengelolaan dan pengendalian usaha energi dan mineral 7. Meningkatkan kemampuan kelitbangan dan kediklatan ESDM 8. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sektor ESDM 9. Melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 220

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Sehingga dicapai tujuan dan sasaran strategis yaitu: terjaminnya pasokan energi dan bahan baku domestik, terwujudnya peningkatan investasi sektor ESDM, terwujudnya peran penting sektor ESDM dalam penerimaan negara, terwujudnya peningkatan peran sektor ESDM dalam pembangunan daerah, terwujudnya pengurangan beban subsidi BBM dan listrik, terwujudnya peran penting sektor ESDM dalam peningkatan surplus neraca perdagangan dengan mengurangi impor, dan terwujudnya peningkatan efek berantai/ketenagakerjaan.

Arah Kebijakan dan Strategi


Arah kebijakan dan strategi nasional sesuai penugasan dalam RPJMN kepada KESDM pada 2 bidang fokus prioritas sebagai sasaran pembangunan yaitu : a. bidang sarana dan prasarana dan b. bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup. Fokus prioritas bidang sarana dan prasarana adalah mendukung peningkatan daya saing sektor riil dan meningkatkan kerjasama pemerintah dan swasta. Untuk fokus prioritas bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup adalah peningkatan ketahanan dan kemandirian energi dan peningkatan pengelolaan sumber daya mineral dan pertambangan. Untuk mendukung pencapaian sasaran pembangunan nasional, Kementerian ESDM memiliki kebijakan utama yaitu : 1. Menjamin keamanan pasokan energi melalui eksplorasi dan optimasi produksi 2. Melakukan pengaturan harga energi melalui alokasi subsidi kepada yang berhak 3. Meningkatkan kesadaran masyarakat melalui diversifikasi dan konservasi energi Selain 3 kebijakan utama ini, KESDM memiliki 4 kebijakan lain untuk mendukung kebijakan utama yaitu: kebijakan domestic market obligation, peningkatan local content, peningkatan nilai tambah pertambangan, serta peningkatan investasi. Pelaksanaan kebijakan KESDM ini didukung oleh strategi yang diperinci pada masing-masing sub sektor di KESDM yaitu: sub sektor minyak dan gas bumi; sub sektor listrik dan pemanfaatan energi; dan sub sektor mineral batubara dan panas bumi.

5.2.2.5. Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional Visi Sektor Ketenagalistrikan


Visi sektor ketenagalistrikan adalah dapat melistriki seluruh rumah tangga, desa serta memenuhi kebutuhan industri yang berkembang cepat dalam jumlah yang cukup, transparan, efisien, andal, aman dan akrab lingkungan untuk mendukung pertumbuhan perekonomian nasional dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Misi Sektor Ketenagalistrikan


Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik sesuai visi tersebut, maka Pemerintah mengambil langkah-langkah sebagai berikut: a) membangkitkan tenaga listrik dalam skala besar untuk masyarakat perkotaan, daerah yang tingkat kepadatannya tinggi atau sistem kelistrikan yang besar;
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 221

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

b) memberikan prioritas kepada pembangkit tenaga listrik dari energi terbarukan untuk kelistrikan desa dan daerah terpencil; c) menjaga keselamatan ketenagalistrikan dan kelestarian fungsi lingkungan; dan d) memanfaatkan sebesar-besarnya tenaga kerja, barang dan jasa produksi dalam negeri.

Kebijakan Penyediaan Tenaga Listrik Penyelenggaraan


Tenaga listrik sebagai salah satu infrastruktur yang menyangkut hajat hidup orang banyak, oleh karena itu maka penyediaan tenaga listrik harus dapat terjamin ketersediaannya dalam jumlah yang cukup, harga yang wajar dan mutu yang baik. Dalam rangka terciptanya industri ketenagalistrikan yang efektif, efisien, dan mandiri serta mewujudkan tujuan pembangunan ketenagalistrikan, maka usaha penyediaan tenaga listrik berazaskan pada peningkatan manfaat, keadilan, efisiensi, berkelanjutan, optimasi ekonomi, kemampuan sendiri, usaha yang sehat, kelestarian fungsi lingkungan, keamanan dan keselamatan. Penyediaan tenaga listrik dilakukan oleh negara dan diselenggarakan oleh BUMN yang ditugasi untuk melaksanakan usaha penyediaan tenaga listrik. Agar tenaga listrik tersedia dalam jumlah yang cukup dan merata dan untuk meningkatkan kemampuan negara sepanjang tidak merugikan kepentingan negara maka dapat diberikan kesempatan seluas-luasnya kepada koperasi dan badan usaha lainnya berdasarkan izin usaha ketenagalistrikan (Sesuai Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1985 Izin usaha Ketenagalistrikan dapat meliputi jenis usaha pembangkitan tenaga listrik, transmisi tenaga listrik, dan distribusi tenaga listrik). Pemerintah mengalami keterbatasan finansial untuk pendanaan di sektor ketenagalistrikan sehingga peran swasta masih sangat diharapkan, oleh karena itu maka berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2006 sebagai perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1989, dimungkinkan pembelian tenaga listrik bagi PKUK dan PIUKU dari koperasi, BUMD, swasta, swadaya masyarakat, dan perorangan setelah mendapat persetujuan Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai kewenangannya.

Tarif
Kebijakan Pemerintah tentang tarif dasar listrik adalah bahwa tarif listrik secara bertahap dan terencana diarahkan untuk mencapai nilai keekonomiannya sehingga tarif listrik rata-rata dapat menutup biaya produksi yang dikeluarkan. Kebijakan ini diharapkan akan dapat memberikan signal positif bagi investor dalam berinvestasi di sektor ketenagalistrikan. Meskipun penetapan tarif dilakukan sesuai dengan nilai keekonomiannya, namun khusus untuk pelanggan yang kurang mampu dengan mempertimbangkan kemampuan bayar pelanggan maka subsidi untuk tarif listrik masih diberlakukan. Mengingat kemampuan keuangan Pemerintah yang terbatas, maka subsidi akan lebih diarahkan langsung kepada kelompok pelanggan kurang mampu dan atau untuk pembangunan daerah perdesaan dan pembangunan daerah-daerah
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 222

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

terpencil dengan mempertimbangkan atau memprioritaskan perdesaan/daerah dan masyarakat yang sudah layak untuk mendapatkan listrik dalam rangka menggerakkan ekonomi masyarakat. Kebijakan tarif listrik yang tidak seragam (non-uniform tariff) dimungkinkan untuk diberlakukan di masa mendatang, hal ini berkaitan dengan perbedaan perkembangan pembangunan ketenagalistrikan dari satu wilayah dengan wilayah lainnya dan kemampuan bayar masyarakat yang berbeda.

Kebijakan Pemanfaatan Energi Primer Untuk Pembangkitan Tenaga Listrik


Kebijakan pemanfaatan energi primer untuk pembangkit tenaga listrik ditujukan agar pasokan energi primer tersebut dapat terjamin. Untuk menjaga keamanan pasokan tersebut, maka diberlakukan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO), pemanfaatan sumber energi primer setempat, dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan. Kebijakan pengamanan pasokan energi primer untuk pembangkit tenaga listrik dilakukan melalui dua sisi yaitu pada sisi pelaku usaha penyedia energi primer dan pada sisi pelaku usaha pembangkitan tenaga listrik. Kebijakan di sisi pelaku usaha penyedia energi primer antara lain: pelaku usaha di bidang energi primer khususnya batu bara dan gas diberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk memasok kebutuhan energi primer bagi pembangkit tenaga listrik sesuai harga dengan nilai keekonomiannya. Kebijakan lainnya seperti pemberian insentif dapat pula diimplementasikan. Kebijakan pemanfaatan energi primer setempat untuk pembangkit tenaga listrik dapat terdiri dari fosil (batubara lignit, gas marginal) maupun non-fosil (air, panas bumi, biomassa, dan lain-lain). Pemanfaatan energi primer setempat tersebut memprioritaskan pemanfaatan energi terbarukan dengan tetap memperhatikan aspek teknis, ekonomi, dan keselamatan lingkungan. Sedangkan kebijakan di sisi pelaku usaha pembangkitan tenaga listrik antara lain: kebijakan diversifikasi energi untuk tidak bergantung pada satu sumber energi khususnya energi fosil dan konservasi energi. Untuk menjamin terselenggaranya operasi pembangkitan maka pelaku usaha di pembangkitan perlu menyiapkan cadangan yang cukup dengan memperhatikan keterlambatan pasokan yang mungkin terjadi. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN) bahwa peranan masing-masing jenis energi terhadap konsumsi energi nasional untuk energi baru dan energi terbarukan lainnya, menjadi lebih dari 5% pada tahun 2025.

Penanganan Listrik Desa Dan Misi Sosial


Penanganan misi sosial dimaksudkan untuk membantu kelompok masyarakat tidak mampu, dan melistriki seluruh wilayah Indonesia yang meliputi daerah yang belum berkembang, daerah terpencil, dan pembangunan listrik perdesaan. Penanganan misi sosial dimaksudkan untuk menjaga kelangsungan bantuan bagi masyarakat tidak mampu, menjaga kelangsungan upaya perluasan akses pelayanan listrik
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 223

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

pada wilayah yang belum terjangkau listrik, mendorong pembangunan/pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Penanganan misi sosial diperlukan untuk dapat dilaksanakan secara operasional melalui PKUK atau dilaksanakan langsung oleh Pemerintah. Agar efisiensi dan transparansi tercapai, maka usaha penyediaan tenaga listrik seyogyanya dapat dilakukan dengan pemisahan fungsi sosial dan komersial melalui pembukuan yang terpisah.

Kebijakan Lindungan Lingkungan


Pembangunan di bidang ketenagalistrikan dilaksanakan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Untuk itu kerusakan dan degradasi ekosistem dalam pembangunan energi harus dikurangi dengan membatasi dampak negatif lokal, regional maupun global yang berkaitan dengan produksi tenaga listrik. Sejalan dengan kebijakan di atas, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), serta produk hukum lainnya, mengharuskan pemrakarsa proyek memperhatikan norma dasar yang baku tentang bagaimana menyerasikan kegiatan pembangunan dengan memperhatikan lingkungan serta harus memenuhi baku mutu yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang.

Kondisi Kelistrikan Pulau Sumatera Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD)


Pusat Pengaturan dan Penyaluran Beban (P3B) Sumatera mensuplai sebagian besar kebutuhan tenaga listrik Provinsi NAD melalui jaringan transmisi 150 kV dan sisanya dipasok pembangkit-pembangkit dalam sistem-sistem terisolasi dikelola oleh PLN Wilayah NAD sendiri. Penjualan tenaga listrik untuk Provinsi NAD hingga akhir 2007 mencapai kurang lebih 971,1 GWh dengan komposisi penjualan per sektor pelanggan untuk sosial adalah 40,9 GWh (4,22%), rumah tangga adalah 653,6 GWh (67,30%), bisnis 128,0 GWh (13,19%), industri 41,8 GWh (4,30%), dan publik 106,8 GWh (10,99%). Rasio elektrifikasi Provinsi NAD untuk tahun 2007 adalah 74,91% dan rasio desa berlistrik adalah 86,8%.

Provinsi Sumatera Utara


Hampir seluruh beban di Provinsi Sumatera Utara (99,9%) ini dipasok oleh P3B Sumatera melalui jaringan transmisi 150 kV, sehingga kondisi kelistrikan Provinsi Sumatera Utara ini merupakan representasi dari kondisi kelistrikan P3B Sumatera. Sisanya dipasok pembangkit-pembangkit dalam sistem-sistem terisolasi di pulau Nias, Tello dan Sembilahan yang dikelola oleh PLN Wilayah Sumatera Utara sendiri. Pada Tahun 2007, beban puncak di Sistem Provinsi Sumatera Utara adalah sebesar 1.184,92 MW. Penjualan tenaga listrik untuk Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2007 mencapai 5.139,4 GWh dengan komposisi penjualan per sektor pelanggan untuk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 224

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

sosial adalah 122,3 GWh (2,38%), rumah tangga adalah 2.196,2 GWh (42,73%), bisnis 670,8 GWh (13,05%), industri 1.823,1 GWh (35,47%), dan publik 327,0 GWh (6,36%). Adapun rasio elektrifikasi Provinsi Sumatera Utara untuk tahun 2007 mencapai 69,32% dan rasio desa berlistrik mencapai 83,6%.

Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau


Beban di Provinsi Riau sebesar 63% dipasok oleh P3B Sumatera melalui jaringan transmisi 150 kV. Sedangkan beban di Provinsi Kepulauan Riau dipasok oleh pembangkit-pembangkit dalam sistem terisolasi, seperti Tanjung Pinang, Tanjung Balai Karimun, Natuna, Dabo Singkep dan sistem tersebar lainnya yang dikelola oleh PLN Wilayah Riau sendiri. Beban puncak di Sistem Kelistrikan Riau tahun 2007 adalah sebesar 102,75 MW. Penjualan tenaga listrik untuk Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau tahun 2007 mencapai 1.888,9 GWh dengan komposisi penjualan per sektor pelanggan untuk sosial adalah 106,8 GWh (5,65%), rumah tangga adalah 1.028,3 GWh (54,44%), bisnis 453,5 GWh (24,01%), industri 153,7 GWh (8,14%), dan publik 146,6 GWh (7,76%). Rasio elektrifikasi Provinsi Riau untuk tahun 2007 adalah 54,66% (termasuk Provinsi Kepulauan Riau) dan rasio desa berlistrik adalah 97,6% (termasuk Provinsi Kepulauan Riau).

Pulau Jawa Dan Bali


Pulau Jawa, Madura dan Bali telah terinterkoneksi, sehingga kebutuhan kelistrikan pada sistem ini disuplai dari pembangkit se JAMALI dengan beban puncak yang telah dicapai adalah sebesar 15.896 MW pada tahun 2007. Rincian penjualan tenaga listrik di Provinsi Jawa dan Bali dapat diuraikan di bawah ini.

Provinsi Jawa Tengah dan DIY


Sistem kelistrikan di Provinsi Jawa Tengah dan DIY adalah merupakan bagian dari sistem interkoneksi Jawa-Madura-Bali. Pasokan utama untuk kebutuhan tenaga listrik di Provinsi Jawa Tengah dan DIY selain dari sistem transmisi 500 kV dan 150 kV adalah PLTU/PLTGU Tambaklorok, PLTA Mrica, PLTU Cilacap, dan PLTP Dieng. Penjualan tenaga listrik untuk Provinsi Jawa Tengah dan DIY tahun 2007 adalah sebesar 13.470,4 GWh dengan komposisi penjualan per sektor pelanggan untuk sosial adalah 432,2 GWh (3,21%), rumah tangga adalah 6.556,6 GWh (48,67%), bisnis 1.434,5 GWh (10,65%), industri 4.430,7 GWh (32,89%), dan publik 616,4 GWh (4,58%). Rasio elektrifikasi Provinsi Jawa Tengah tahun 2007 adalah 70,60% dan di Provinsi DIY 79,64%. Adapun rasio desa berlistrik di Provinsi Jawa Tengah adalah 100% dan di Provinsi DIY 100%.

Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten


Sistem kelistrikan di Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten adalah merupakan bagian dari sistem interkoneksi Jawa-Madura-Bali. Pasokan utama untuk kebutuhan tenaga listrik di Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten selain dari sistem transmisi 500 kV dan 150 kV adalah PLTU/PLTGU Suralaya, PLTU/PLTGU Muara Tawar, PLTA Saguling, dan PLTA Cirata.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 225

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Penjualan tenaga listrik untuk Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten sampai dengan tahun 2007 adalah 32.203,1 GWh dengan komposisi penjualan per sektor pelanggan untuk sosial adalah 408,8 GWh (1,27%), rumah tangga adalah 10.115,1 GWh (31,41%), bisnis 2.324,8 GWh (7,22%), industri 18.894,5 GWh (58,67%), dan publik 459,9 GWh (1,43%). Rasio elektrifikasi Provinsi Jawa Barat untuk tahun 2007 mencapai 64,95% dan Provinsi Banten adalah 72,11%. Adapun rasio desa berlistrik tahun 2007 untuk kedua provinsi tersebut adalah 99,7% di Provinsi Jawa Barat dan 99,0% di Provinsi Banten.

Pulau Sulawesi Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Sulawesi Tengah dan Provinsi Gorontalo
Kebutuhan tenaga listrik untuk Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Sulawesi Tengah dan Provinsi Gorontalo dilayani oleh Kelistrikan Wilayah Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo yang pasokan tenaga listriknya diperoleh dari satu sistem interkoneksi jaringan transmisi 150 kV yang disebut Sistem Minahasa dan beberapa sistem terisolasi Gorontalo, Palu, Luwuk, Poso, dan tersebar. Hingga akhir tahun 2007, beban puncak kelistrikan Wilayah Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo telah mencapai 207,29 MW. Penjualan tenaga listrik untuk kelistrikan Wilayah Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo sampai dengan akhir 2007 mencapai 1.155,7 GWh dengan komposisi penjualan per sektor pelanggan untuk rumah tangga adalah 706,3 GWh (61,12%), bisnis 205,8 GWh (17,81%), industri 97,8 GWh (8,47%), dan publik 98,0 GWh (8,48%). Rasio elektrifikasi tahun 2007 untuk masing-masing provinsi tersebut adalah Provinsi Sulawesi Utara 66,62%, Provinsi Sulawesi Tengah 47,64%, dan Provinsi Gorontalo 48,70%. Adapun rasio desa berlistrik di Provinsi Sulawesi Utara 100%, Provinsi Sulawesi Tengah 98,0%, dan Provinsi Gorontalo 95,8%.

Rencana Penyediaan Tenaga Listrik


Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1985 maka RUKN berisi antara lain prakiraan kebutuhan tenaga listrik, sasaran penyediaan tenaga listrik menurut sektor pemakai, jumlah desa yang dilistriki dan sasaran rumah tangga yang akan dilistriki, sarana penyediaan tenaga listrik, jenis sumber energi primer dan kebutuhan investasi yang diperlukan. RUKN ini akan dijadikan acuan bagi PKUK dan PIUKU dalam usaha penyediaan tenaga listrik. Seperti lazimnya dalam perencanaan sektor tenaga listrik, rencana sarana penyediaan tenaga listrik untuk kurun waktu lima tahun merupakan rencana yang lebih pasti (committted project) untuk dilaksanakan karena sebagian besar proyek sarana penyediaan tenaga listrik dalam kurun waktu tersebut sedang dalam tahap pembangunan dan pendanaannya sudah jelas. Sedangkan untuk kurun waktu lima sampai dengan sepuluh tahun ke depan tingkat kepastiannya berkurang karena pendanaanya yang belum pasti namun aspek kuantitatif kebutuhan tenaga listrik harus dapat dipenuhi. Untuk kurun waktu jangka menengah dan jangka panjang tingkat kepastian kebutuhan tenaga listrik dalam
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 226

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

RUKN ini semakin berkurang. Oleh sebab itu rencana ini perlu untuk dimutakhirkan setiap tahun.

Prakiraan Kebutuhan Tenaga Listrik


Kebutuhan tenaga listrik akan meningkat sejalan dengan perkembangan ekonomi daerah dan pertumbuhan penduduk. Semakin meningkatnya ekonomi pada suatu daerah maka konsumsi tenaga listrik juga akan semakin meningkat. Kondisi ini tentunya harus diantisipasi sedini mungkin agar penyediaan tenaga listrik dapat tersedia dalam jumlah yang cukup dan harga yang memadai. Asumsi pertumbuhan ekonomi untuk dua puluh tahun mendatang (2008 2027) yang digunakan untuk menyusun prakiraan kebutuhan tenaga listrik adalah rata rata 6,1% per tahun secara nasional. Disamping pertumbuhan ekonomi, perkembangan tenaga listrik juga dipengaruhi oleh faktor perkembangan penduduk dalam pengertian jumlah rumah tangga yang akan dilistriki. Pertumbuhan penduduk secara nasional untuk dua puluh tahun ke depan (2008 2027) diperkirakan rata-rata tumbuh sebesar 1,3% pertahun, berturut turut di pulau Jawa-Madura-Bali sebesar 1,0% per tahun dan di luar pulau Jawa-Madura-Bali sebesar 1,7% per tahun.

Sarana Penyediaan Tenaga Listrik Pembangkit Tenaga Listrik


Pengembangan kapasitas penyediaan tenaga listrik diarahkan pada pertumbuhan yang realistis dan diutamakan untuk menyelesaikan krisis penyediaan tenaga listrik yang terjadi di beberapa daerah, meningkatkan cadangan dan terpenuhinya margin cadangan dengan mengutamakan pemanfaatan sumber energi setempat serta meniadakan rencana pengembangan pembangkit BBM. Pengembangan pembangkit BBM hanya dilakukan untuk penangulangan daerah krisis penyediaan tenaga listrik jangka pendek (satu hingga dua tahun ke depan) sambil menunggu selesainya pembangunan pembangkit non-BBM yang telah direncanakan melalui sewa pembangkit yang menggunakan bahan bakar MFO. Apabila pembangkit non-BBM yang telah direncanakan tersebut telah beroperasi, maka pembangkit BBM tersebut di non-operasikan. Pembangunan pembangkit baru, baik yang dilaksanakan oleh PKUK atau PIUKU maupun yang akan dimitrakan dengan Koperasi dan Badan Usaha lainnya harus mengacu kepada RUKN ini. Adapun kriteria yang digunakan dalam penyusunan kebutuhan daya dalam RUKN ini adalah berdasarkan kepada cadangan daya yang diinginkan (reserve margin). Untuk pulau Jawa-Madura-Bali cadangan daya diproyeksikan sekitar 30% untuk kurun waktu dua puluh tahun kedepan. Untuk Luar Pulau Jawa yang umumnya sistem terisolasi menggunakan kriteria cadangan daya yang lebih tinggi berkisar 40%. Asumsi ini telah mempertimbangkan kemungkinan adanya slippage projects maupun kendala pendanaan dan penundaan pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik Indikasi kebutuhan daya tambahan tahunan ditentukan berdasarkan daya tambahan pembangkit tenaga listrik pada tahun berjalan dikurangi daya tambahan pada tahun sebelumnya.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 227

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Sedangkan indikasi daya tambahan pembangkit tenaga listrik yang dibutuhkan didasarkan pada pemenuhan kebutuhan prakiraan beban puncak dan cadangan daya yang diinginkan untuk menjaga keandalan dan stabilitas sistem. Uraian prakiraan kebutuhan beban yang diperlukan untuk seluruh wilayah dan Provinsi adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran II.A sampai dengan Lampiran II.N.

Pengembangan Penyaluran Tenaga Listrik


Prinsip dasar pengembangan sistem penyaluran diarahkan kepada pertumbuhan sistem, peningkatan keandalan sistem dan mengurangi kendala pada sistem penyaluran serta adanya pembangunan pembangkit baru. Namun mengingat bahwa sebagian besar program percepatan pembangunan pembangkit 10.000 MW (crash program) di Sistem Jawa-Madura-Bali saat ini dalam tahap pembangunan, maka pengembangan sistem penyaluran tenaga listrik untuk tiga tahun kedepan diprioritaskan pembangunannya untuk menyalurkan tenaga listrik dari pembangkit baru crash program yang direncanakan akan mulai masuk tahun 2009-2010. Pada saat ini, sistem besar yang sudah terintegrasi dengan baik adalah Sistem Jawa-Madura-Bali dan Sistem Sumatera. Sedangkan sistem kelistrikan di pulau lainnya seperti Sulawesi sudah lebih baik sistemnya di daerah bagian utara dan selatan. Adapun sistem kelistrikan di pulau lainnya seperti Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua perlu mendapatkan perhatian lebih dalam pengembangan sistem penyalurannya khususnya dalam upaya peningkatan keandalan. Untuk kurun waktu jangka menengah, diharapkan Sistem Sumatera sudah terintegrasi seluruhnya menggunakan jaringan tegangan ekstra tinggi 275 kV yang saat ini sistemnya telah terinterkoneksi di jaringan tegangan tinggi 150 kV. Dengan masuk pembangkit yang berskala besar, dalam kurun waktu jangka panjang sistem di Kalimatan dan Sulawesi diharapkan pula sudah terhubung dengan baik. Pengembangan sistem penyaluran diarahkan pada pengembangan sistem tegangan 500 kV dan 150 kV untuk Sistem Jawa-Madura-Bali dan 275 kV, 150 kV dan 70 kV untuk sistem di luar Jawa-Madura-Bali. Upaya pengembangan penyaluran secara terinterkonesi antara Sistem Jawa-Madura-Bali dengan Sistem Sumatera dapat dilakukan setelah dilakukan kajian secara mendalam dengan memperhatikan beberapa aspek, antara lain aspek teknis, ekonomis dan sosial. Sedangkan rencana pembangunan crosslink 500 kV dari Pulau Jawa ke Pulau Bali adalah merupakan salah satu opsi yang dapat dilakukan dalam mengantisipasi pertumbuhan beban di Bali. Dalam pengembangan gardu induk, sistem tegangan yang dipilih diarahkan pada kesesuaian pengembangan sistem transmisinya. Penambahan trafo diprioritaskan bila pembebanan trafo pada Gardu Induk (GI) terpasang sudah mencapai 70% dari kapasitasnya. Sedangkan pembangunan GI baru dapat dipertimbangkan untuk dilakukan bila pasokan pada suatu kawasan sudah tidak mampu dipenuhi

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 228

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

dari GI yang ada disekitarnya yang diindikasikan dengan pembebanan trafo GI sudah melebihi 70% dan kapasitasnya sudah memiliki kapasitas optimum.

Pengembangan Distribusi Tenaga Listrik


Pengembangan sarana distribusi tenaga listrik diarahkan untuk dapat mengantisipasi pertumbuhan penjualan tenaga listrik, mempertahankan tingkat keandalan yang diinginkan dan efisien serta meningkatkan kualitas pelayanan. Apabila dengan pertimbangan pemenuhan tenaga listrik secara terintegrasi dengan sistem kelistrikan lain di nilai kurang/tidak efisien, maka jaringan terisolasi dapat diterapkan. Pengertian dari jaringan terisolasi adalah jaringan distribusi tenaga listrik yang berdiri sendiri dan tidak terhubung langsung dengan JTN dengan wilayah pelayanan terbatas.

Prakiraan Kebutuhan Dan Penyediaan Tenaga Listriksecara Regional Jawa-Bali Jawa-Madura-Bali


Asumsi pertumbuhan penduduk tahun 2008 - 2027 diperkirakan tumbuh 1% per tahun dan pertumbuhan PDRB untuk periode yang sama diproyeksikan sebesar 6,1% per tahun, rasio elektrifikasi pada tahun 2020 diharapkan mencapai 100%. Pertumbuhan permintaan energi listrik untuk periode 20082027 diperkirakan akan tumbuh rata-rata sebesar 10,0% per tahun dengan komposisi sektor tumbuh berturut-turut adalah rumah tangga tumbuh 12,6%, publik 11,4% dan komersial 11,4%. Sedangkan industri diperkirakan hanya tumbuh sekitar 3,4%. Dengan demikian pada akhir tahun 2027 konsumsi tenaga listrik di Jawa-MaduraBali diperkirakan akan mencapai 684,2 TWh. Beban puncak sampai dengan tahun 2027 diharapkan mencapai 115.102 MW. Prakiraan kebutuhan beban daerah JawaMadura-Bali adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran II A.

Sistem Jawa-Madura-Bali
Sistem Jawa-Madura-Bali mensuplai seluruh Provinsi di pulau Jawa, Madura dan Bali melalui sistem transmisi 500 kV dan 150 kV, sedangkan interkoneksi dari Provinsi Jawa dengan Provinsi Bali dihubungkan dengan kabel laut 150 kV demikian juga halnya dengan penyaluran ke pulau Madura. Pertumbuhan beban listrik untuk dua puluh tahun mendatang diperkirakan rata-rata sebesar 10,0% per tahun. Dengan asumsi bahwa faktor beban untuk sistem tersebut berkisar antara 75% - 76% dan total losses dan susut pada tahun 2027 diharapkan mencapai 12%, maka diproyeksikan bahwa beban puncak pada tahun 2027 akan mencapai 115.102 MW. Untuk memenuhi kebutuhan beban tersebut diperlukan tambahan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 143.529 MW pada tahun 2027. Cadangan daya sistem diasumsikan berkisar sekitar 30% hingga tahun 2027. Asumsi cadangan ini telah memperhatikan diantaranya adalah kemungkinan terjadinya slippage projects dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik baru maupun pengadaan dengan pihak swasta. Untuk kurun waktu 2008 2018 diperlukan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 229

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

tambahan daya secara akumulasi sebesar 52.266 MW dan untuk kurun waktu 2018 2027 diperlukan tambahan daya secara akumulasi sebesar 143.529 MW. Prakiraan kebutuhan beban daerah Jawa-Madura-Bali adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran II A.

Sumatera Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD)


Asumsi pertumbuhan penduduk di Provinsi NAD tahun 2008-2027 diperkirakan tumbuh rata-rata 1,0% per tahun sedangkan pertumbuhan ekonomi untuk periode yang sama diproyeksikan sebesar 5,1% per tahun. Berdasarkan asums tersebut maka rasio elektrifikasi diharapkan akan mencapai 100% pada tahun 2020. Permintaan energi listrik untuk periode 2008-2027 diperkirakan tumbuh rata rata sebesar 9% per tahun sehingga pada tahun 2027 kebutuhan tenaga listrik diharapkan mencapai 8,7 TWh. Sebagian besar kelistrikan di Provinsi NAD sudah terintegrasi dengan Provinsi Sumatera Utara.

Provinsi Sumatera Utara


Asumsi pertumbuhan penduduk di Provinsi Sumatera Utara tahun 2008-2027 diperkirakan rata-rata 1,0% per tahun sedangkan pertumbuhan ekonomi untuk periode yang sama diproyeksikan sebesar 6,7% per tahun. Berdasarkan asums tersebut maka rasio elektrifikasi diharapkan akan menjadi 100% pada tahun 2020. Permintaan energi listrik untuk periode 2008-2027 diperkirakan tumbuh rata rata sebesar 7,3% per tahun sehingga pada tahun 2027 kebutuhan tenaga listrik diharapkan mencapai 27,2 TWh. Sebagian besar pemenuhan kebutuhan tenaga listrik untuk Provinsi Sumut dan NAD dipenuhi oleh sistem Sumbagut.

Provinsi Riau dan Kepri


Asumsi pertumbuhan penduduk tahun 2008-2027 diperkirakan rata-rata 1,98% per tahun sedangkan pertumbuhan ekonomi untuk periode yang sama diproyeksikan sebesar 6,2% per tahun. Berdasarkan asums tersebut maka rasio elektrifikasi diharapkan akan menjadi 100% pada tahun 2025.

Neraca Daya Sistem Sumatera


Saat ini sistem Sumatera telah terinterkoneksi pada saluran transmisi tegangan tinggi 150 kV dan diharapkan kedepan dapat diinterkoneksikan pada tegangan 275 kV. Dengan asumsi reserve margin 40% terhadap beban puncak mulai tahun 2008-2027, maka dalam kurun waktu tersebut diperlukan tambahan kapasitas pembangkit baru sebesar 19.833 MW. Prakiraan kebutuhan beban daerah Sumatera adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran II B. Upaya pengembangan penyaluran terinterkonesi antara Sistem Jawa-Madura-Bali dengan Sistem Sumatera dapat dilakukan kedepannya setelah dilakukan kajian secara mendalam dengan memperhatikan beberapa aspek, antara lain aspek teknis, ekonomis dan sosial. Diharapkan dengan terinterkoneksinya kedua sistem tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi kedua pulau besar tersebut.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 230

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Sulawesi Sistem Kelistrikan Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo (Sistem Suluttenggo)
Asumsi pertumbuhan penduduk tahun 2008-2027 diperkirakan rata-rata 1,3% per tahun sedangkan pertumbuhan ekonomi untuk periode yang sama diproyeksikan sebesar 6,8% per tahun. Berdasarkan asums tersebut maka rasio elektrifikasi diharapkan akan menjadi 95% pada tahun 2025. Apabila kelistrikan di tiga Provinsi tersebut dapat terintegrasi maka pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik mencapai rata-rata 7,9% per tahun dan perkembangan beban puncak tahun 2027 adalah sebesar 1.237 MW. Dengan asumsi bahwa cadangan daya 40% maka daya yang dibutuhkan sampai tahun 2027 secara akumulatif sebesar 1.606 MW sedangkan total kapasitas sistem diharapkan mencapai 1.731 MW. Prakiraan kebutuhan beban daerah Suluttenggo adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran II H. Pengembangan sistem penyaluran untuk Sistem Suluttenggo ke depan diarahkan untuk meningkatkan reliability dan debottlenecking yang terdapat di beberapa sistem.

Kebutuhan Tenaga Listrik Nasional


Dengan mengkompilasi data kebutuhan tenaga listrik seluruh daerah/sistem/wilayah tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kebutuhan listrik secara nasional untuk dua puluh tahun mendatang diperkirakan tumbuh rata-rata 9,2% per tahun. Konsumsi tenaga listrik pada tahun 2027 diharapkan mencapai 813,3 TWh. Secara nasional dapat diproyeksikan bahwa beban puncak diperkirakan pada tahun 2027 adalah 141,9 GW. Dengan demikian kebutuhan tenaga listrik perlu dipersiapkan tambahan kapasitas pembangkit sekurangnya sebesar 178,1 GW sampai tahun 2027. Prakiraan Kebutuhan Beban Indonesia adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran II N.

Rencana Penggunaan Energi Primer Untuk Pembangkit Tenaga Listrik


Kebutuhan energi primer untuk pembangkit tenaga listrik dirancang dengan menggunakan energi yang termurah (least cost). Untuk kurun waktu sepuluh tahun, komposisi penggunaan batubara meningkat dan dominan sebagai pemikul beban dasar, yaitu naik dari 45% pada tahun 2008 menjadi 63% tahun 2018 melalui program percepatan pembangunan pembangkit batu bara dengan total kapasitas 10.000 MW. Hal ini mengingat bahwa cadangan potensi batubara nasional masih cukup tinggi, rencana produksi hingga tahun 2010 adalah 184 juta ton pertahun. Meningkatnya penggunaan batubara hingga 63% pada tahun 2018, membutuhkan dukungan dan kesiapan infrastruktur untuk coal handling, antara lain untuk transport darat/air dari tambang ke pelabuhan pengirim, kesediaan terminal batubara pengirim (shipping), angkutan laut (barging) dan kesediaan terminal batubara penerima (receiving).

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 231

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Berbeda dengan batubara yang meningkat sangat tinggi, pemakaian BBM mengalami penurunan yang sangat tinggi, yaitu dari 26% pada tahun 2008 menjadi tinggal 2% pada tahun 2018, hal ini disebabkan harga BBM yang cenderung meningkat cukup tinggi akan mempengaruhi biaya operasional pembangkitan. Produksi panas bumi diprediksikan meningkat hanya sekitar 7% untuk sepuluh tahun kedepan, yaitu dari 5% pada tahun 2008 menjadi 12% pada tahun 2018. Apabila kendala utama yang dihadapi oleh pengembangan panas bumi yaitu lokasi di kawasan hutan lindung dapat diselesaikan, maka peningkatan produksi panas bumi dapat meningkat dengan cukup signifikan, dimana saat ini telah ditetapkannya 12 Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) panas bumi oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, yaitu: 1. WKP panas bumi di daerah Seulawah Agam, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi NAD (prospek 160 MWe). 2. WKP panas bumi di daerah Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara (prospek 75 MWe). 3. WKP panas bumi di daerah Telaga Ngebel, Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur (prospek 120 MWe). 4. WKP panas bumi di daerah Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang dan Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah (prospek 100 MWe). 5. WKP panas bumi di daerah Gunung Tampomas, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat (prospek 100 MWe). 6. WKP panas bumi di daerah Cisolok Sukarame, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat (prospek 30 - 45 MWe). 7. WKP panas bumi di daerah Gunung Tangkuban Perahu, Lembang, Provinsi Jawa Barat (prospek 100 MWe). 8. WKP panas bumi di daerah Jaboi, Sabang, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (prospek 30 MWe). 9. WKP panas bumi di daerah Sokoria, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (prospek 30 MWe). 10. WKP pans bumi di daerah Gunung Talang, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera barat (prospek 36 MWe). 11. WKP panas bumi di daerah Blawan-Ijen, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur (prospek 270 MWe). 12. WKP panas bumi di daerah Huu Daha, Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (prospek 65 MWe). Dengan telah ditetapkannya ke 12 WKP tersebut, maka pengembangan potensi panas bumi di daerah tersebut terbuka bagi badan usaha dengan cara pelelangan. Penggunaan gas pada tahun 2008 adalah 17% dan diperkirakan porsinya tetap 17% pada tahun 2018 akibat permasalahan ketersediaan gas dan infrastrukturnya. Pemanfaatan LNG diperkirakan mulai dimanfaatkan pada tahun 2015 seiring dengan beroperasinya PLTGU Bojonegara dan LNG terminal yang diperkirakan porsinya akan menjadi sekitar 2% pada tahun 2018.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 232

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Pemanfaatan tenaga air mengalami penurunan sekitar 1%, yaitu dari 7% di tahun 2008 menjadi sekitar 6% pada tahun 2018. Hal ini disebabkan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) lebih diarahkan pada pemanfaatan kecepatan debit air sungai (run of river) dan mengurangi pembangunan waduk atau bendungan yang memiliki permasalahan terhadap lingkungan dan sosial. Di samping itu, penurunan persentase pemanfaatan tenaga air tersebut disebabkan juga menurunnya kapasitas PLTA akibat berkurangnya debit waduk atau bendungan akibat terjadinya erosi di hulu muara sungai. Mengingat bahwa potensi energi panas bumi dan hidro sangat berlimpah sebagai energi primer untuk pembangkit tenaga listrik, maka untuk mendorong pemanfaatannya seoptimal mungkin, khususnya bagi daerah daerah yang memiliki potensi energi tersebut, dapat dilakukan melalui program percepatan (crash program) pembangunan pembangkit tenaga listrik dengan energi terbarukan. Rencana perkembangan komposisi produksi energi primer untuk pembangkit tenaga listrik untuk kurun waktu tiga hingga empat tahun kedepan dapat dilihat pada Tabel dibawah ini. Tabel 12. Persentase Komposisi Energi Primer Untuk Pembangkit (%)

Program Elektrifikasi Desa


Sampai dengan tahun 2007 secara administratif, jumlah desa di seluruh Indonesia berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) adalah sebanyak 71.555 desa yang tersebar di daerah yang telah berkembang, daerah yang belum berkembang, maupun di daerah terpencil. Dari jumlah tersebut, desa yang telah mempunyai akses tenaga listrik adalah sebesar 65.776 desa (91,9%). Dengan demikian masih ada sekitar 5.779 desa yang belum mempunyai akses tenaga listrik atau sebesar 8,1%. Sasaran yang ingin dicapai adalah untuk mencapai 100% desa berlistrik pada tahun 2015 dan 67,2% rasio elektrifikasi pada tahun 2010 yang berarti harus dapat melistriki rumah tangga termasuk di desa minimal sejuta pelanggan baru per tahun. Pemanfaatan energi setempat khususnya energi baru dan ini dapat kompetitif. Rasio elektrifikasi pada tahun 2015 diharapkan mencapai 79,2% (lihat Tabel 2). Namun provinsi besar yang bebannya dapat terkonsentrasi seperti NAD, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Batam, Jawa-Madura-Bali, dan Kalimantan Timur diharapkan mencapai 100% pada tahun 2020.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 233

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 234

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 39. Peta Jaringan Transmisi Jawa Bali Sumber: RUKN, 2027, Kepmen ESDM 2682 K/ 21/ MEM/ 2008
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 235

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 40. Peta Jaringan Transmisi Sumatera Sumber: RUKN, 2027, Kepmen ESDM 2682 K/ 21/ MEM/ 2008
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 236

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 41. Peta Jaringan Transmisi Sulawesi Sumber: RUKN, 2027, Kepmen ESDM 2682 K/ 21/ MEM/ 2008
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 237

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 42. Peta Kilang dan Moda Transportasi BBM Sumber: Blue Print Pengelolaan Energi Nasional (PEN) 2025, Perpres No 5/2006
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 238

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 43. Peta Cadangan dan Jaringan Pipa Gas 2005 Sumber: Blue Print Pengelolaan Energi Nasional (PEN) 2025, Perpres No 5/2006
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 239

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 44. Peta Pembangkit dan Transmisi Utama Listrik 2005 Sumber: Blue Print Pengelolaan Energi Nasional (PEN) 2025, Perpres No 5/2006
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 240

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 45. Peta Cadangan, Kapasitas dan Terminal Batubara Sumber: Blue Print Pengelolaan Energi Nasional (PEN) 2025, Perpres No 5/2006
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 241

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 46. Peta Trans Asean Gas Pipeline (TAGP) Sumber: Blue Print Pengelolaan Energi Nasional (PEN) 2025, Perpres No 5/2006
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 242

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 47. Peta Asean Power Grid Sumber: Blue Print Pengelolaan Energi Nasional (PEN) 2025, Perpres No 5/2006
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 243

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

5.2.2.6. Visi

Rencana Strategis Kementerian Perhubungan;

Visi Kementerian Perhubungan adalah Terwujudnya pelayanan transportasi yang handal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah. Pelayanan transportasi yang handal, diindikasikan oleh penyelenggaraan transportasi yang aman (security), selamat (safety), nyaman (comfortable), tepat waktu (punctuality), terpelihara, mencukupi kebutuhan, menjangkau seluruh pelosok tanah air serta mampu mendukung pembangunan nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pelayanan transportasi yang berdaya saing diindikasikan oleh penyelenggaraan transportasi yang efisien, dengan harga terjangkau (affordability) oleh semua lapisan masyarakat, ramah lingkungan, berkelanjutan, dilayani oleh SDM yang profesional, mandiri dan produktif. Pelayanan transportasi yang memberikan nilai tambah diindikasikan oleh penyelenggaraan perhubungan yang mampu mendorong pertumbuhan produksi nasional melalui iklim usaha yang kondusif bagi berkembangnya peran serta masyarakat, usaha kecil, menengah dan koperasi, mengendalikan laju inflasi melalui kelancaran mobilitas orang dan distribusi barang ke seluruh pelosok tanah air, sehingga mampu memberikan kontribusi bagi percepatan pertumbuhan ekonomi nasional serta menciptakan lapangan kerja terutama pada sektor-sektor andalan yang mendapat manfaat dari kelancaran pelayanan transportasi.

Misi
Untuk mencapai visi tersebut, dirumuskan misi sebagai berikut: 1. Meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi dalam upaya peningkatan pelayanan jasa transportasi Dalam upaya mengurangi/menurunkan tingkat kecelakaan dari sektor transportasi ditengah kondisi keuangan negara yang masih diliputi krisis keuangan global, pemerintah terus berupaya secara bertahap membenahi sistem keselamatan dan keamanan transportasi menuju kondisi zero to accident. Upaya yang dilakukan pemerintah tidak saja bertumpu kepada penyediaan fasilitas keselamatan dan keamanan namun peningkatan kualitas SDM transportasi, pembenahan regulasi di bidang keselamatan / keamanan maupun sosialisasi kepada para pemangku kepentingan. 2. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan jasa transportasi untuk mendukung pengembangan konektivitas antar wilayah Kebutuhan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan jasa transportasi yang perlu mendapatkan perhatian adalah aksesibilitas di kawasan pedesaan, kawasan pedalaman, kawasan tertinggal termasuk kawasan perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar yang masih menjadi tanggungjawab pemerintah.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 244

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

3. Meningkatkan kinerja pelayanan jasa transportasi Dalam kondisi keuangan negara yang terimbas krisis keuangan dunia tentunya sangat berpengaruh terhadap kinerja pelayanan jasa transportasi karena masih terdapat beberapa operator yang memiliki keterbatasan kemampuan melakukan perawatan dan peremajaan armada, demikian pula pemerintah secara bertahap dengan dana yang terbatas melakukan rehabilitasi dan pembangunan infrastruktur, sedangkan belum seluruh masyarakat pengguna jasa memiliki daya beli yang memadai. Untuk mendukung keberhasilan pembangunan nasional, perlu diupayakan peningkatan kinerja pelayanan jasa transportasi menuju kepada kondisi yang dapat memberikan pelayanan optimal bagi masyarakat, sejalan dengan pemulihan pasca krisis keuangan global, melalui rehabilitasi dan perawatan sarana dan prasarana transportasi. 4. Melanjutkan konsolidasi melalui restrukturisasi dan reformasi di bidang peraturan, kelembagaan, sumber daya manusia (SDM), dan penegakan hukum secara konsisten. Sesuai dengan prinsip good governance melalui penerbitan 4 (empat) paket undangundang di sektor transportasi telah dilaksanakan restrukturisasi dan reformasi dalam penyelenggaraan transportasi dengan pemisahan yang jelas antara peran pemerintah, swasta dan masyarakat. Restrukturisasi di bidang kelembagaan, menempatkan posisi Kementerian Perhubungan sebagai regulator dan melimpahkan sebagian kewenangan di bidang perhubungan kepada daerah dalam bentuk dekonsentrasi, desentralisasi dan tugas pembantuan. Reformasi di bidang regulasi (regulatory reform) diarahkan kepada penghilangan restriksi yang memungkinkan swasta berperan secara penuh dalam penyelenggaraan jasa transportasi. Penegakan hukum dilakukan secara konsisten dengan melibatkan peranserta masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan penyelenggaraan jasa transportasi. Restrukturisasi dan reformasi di bidang SDM diarahkan kepada pembentukan kompetensi dan profesionalisme insan perhubungan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memiliki wawasan global dengan tetap mempertahankan jatidirinya sebagai manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 5. Mewujudkan pengembangan teknologi transportasi yang ramah lingkungan untuk mengantisipasi perubahan iklim . Peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan dalam penyelenggaraan jasa transportasi dititikberatkan kepada penambahan kapasitas sarana dan prasarana transportasi, perbaikan pelayanan melalui pengembangan dan penerapan teknologi transportasi yang ramah lingkungan sesuai dengan isu perubahan iklim (global warming) sejalan dengan perkembangan permintaan dan preferensi masyarakat. Dalam peningkatan kapasitas dan pelayanan jasa transportasi senantiasa berpedoman kepada prinsip pembangunan berkelanjutan yang dituangkan dalam rencana induk, pedoman teknis dan skema pendanaan yang ditetapkan.

Tujuan
Mewujudkan penyelenggaraan transportasi yang efektif dan efisien yang didukung SDM transportasi yang berkompeten guna mendukung perwujudan Indonesia yang
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 245

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

lebih sejahtera, sejalan dengan perwujudan Indonesia yang aman dan damai serta adil dan demokratis. Penyelenggaraan kegiatan transportasi yang efektif berkaitan dengan ketersediaan aksesibilitas, optimalisasi kapasitas, maksimalisasi kualitas serta keterjangkauan dalam pelayanan, sedangkan penyelenggaraan transportasi yang efisien berkaitan dengan kemampuan pengembangan dan penerapan teknologi transportasi serta peningkatan kualitas SDM transportasi yang berdampak kepada maksimalisasi dayaguna dan minimasi biaya yang menjadi beban masyarakat.

Sasaran
Sasaran pembangunan transportasi nasional Tahun 2010-2014 adalah: 1. Meningkatnya keselamatan, keamanan, dan pelayanan sarana dan prasarana transportasi sesuai Standar Pelayanan Minimal; 2. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan sarana dan prasarana transportasi guna mendorong pengembangan konektivitas antar wilayah; 3. Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana transportasi untuk mengurangi backlog dan bottleneck kapasitas infrastruktur transportasi; 4. Peningkatan kualitas SDM dan melanjutkan restrukturisasi kelembagaan dan reformasi regulasi; 5. Meningkatkan pengembangan teknologi transportasi yang efisien dan ramah lingkungan sebagai antisipasi terhadap perubahan iklim. Sasaran pembangunan transportasi perhubungan sebagai berikut: diwujudkan dalam sasaran sub sektor

1. Transportasi Darat a. Bidang Transportasi Jalan 1) Meningkatnya kondisi prasarana LLAJ terutama menurunnya jumlah pelanggaran lalu lintas dan muatan lebih di jalan sehingga dapat menurunkan kerugian ekonomi yang diakibatkannya. 2) Peningkatan kelaikan dan jumlah sarana LLAJ. 3) Menurunnya tingkat kecelakaan dan fatalitas kecelakaan lalu lintas di jalan serta meningkatnya kualitas pelayanan angkutan dalam hal ketertiban, keamanan dan kenyaman transportasi jalan, terutama angkutan umum di perkotaan, pedesaan dan antarkota. 4) Meningkatnya keterpaduan antarmoda dan efisiensi dalam mendukung mobilitas manusia, barang dan jasa, mendukung perwujudan sistem transportasi nasional dan wilayah (lokal), serta terciptanya pola distribusi nasional. 5) Meningkatnya keterjangkauan pelayanan transportasi umum bagi masyarakat luas di perkotaan dan pedesaan serta dukungan pelayanan transportasi jalan perintis di wilayah terpencil untuk mendukung pengembangan wilayah. 6) Meningkatnya efektivitas regulasi dan kelembagaan transportasi jalan,melalui: 1) Desentralisasi dan otonomi daerah, peningkatan koordinasi dan kerjasama antarlembaga dan antarpemerintah pusat dan daerah dalam
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 246

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

pembinaan transportasi jalan, terutama untuk angkutan perkotaan, pedesaan dan antarkota dalam provinsi; 2) Meningkatnya peran serta swasta dan masyarakat dalam penyelenggaraan transportasi jalan (angkutan perkotaan, pedesaan, dan antarkota); 3) Memperjelas peran regulator, pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta BUMN dan BUMD dalam pelayanan transportasi publik. 7) Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas yang baik, dan penanganan dampak polusi udara serta pengembangan teknologi sarana yang ramah lingkungan, terutama di wilayah perkotaan. 8) Meningkatnya SDM profesional dalam perencanaan pembinaan dan penyelenggaraan LLAJ. 9) Terwujudnya penyelenggaraan angkutan perkotaan yang efisien dengan berbasis masyarakat dan wilayah, andal dan ramah lingkungan serta terjangkau bagi masyarakat. Untuk itu perlu didukung perencanaan transportasi perkotaan yang terpadu dengan pengembangan wilayah dan mengantisipasi perkembangan permintaan pelayanan serta didukung oleh kesadaran dan kemampuan pemerintah daerah dan masyarakat. b. Bidang Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan 1) Meningkatnya jumlah prasarana dermaga untuk meningkatkan jumlah lintas penyeberangan baru yang siap operasi maupun meningkatkan kapasitas lintas penyeberangan. 2) Meningkatnya kelaikan dan jumlah sarana pelayanan ASDP. 3) Meningkatnya keselamatan dan keamanan pelayanan ASDP. 4) Meningkatnya kelancaran dan jumlah penumpang, kendaraan dan penumpang yang diangkut, terutama meningkatnya kelancaran perpindahan antarmoda di dermaga penyeberangan; serta meningkatkan pelayanan angkutan perintis. 5) Meningkatnya peran serta swasta dan pemerintah daerah dalam pembangunan dan pengelolaan ADSP, serta meningkatnya kinerja BUMN di bidang ASDP. c. Bidang Transportasi Perkotaan 1) Mewujudkan tata cara dan konsep pembinaan transportasi perkotaan agar dapat dipahami seluruh pengguna jasa transportasi; 2) Meningkatnya partisipasi dan peranserta institusi terkait dalam penyelenggaraan transportasi perkotaan; 2) Meningkatnya kualitas penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan perkotaan; 3) Meningkatnya efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan transportasi perkotaan berbasis angkutan massal; 4) Meningkatnya peran serta masyarakat dalam peningkatan tertib lalu lintas; 5) Meningkatnya tertib lalu lintas dan keselamatan angkutan perkotaan; 6) Meningkatnya inovasi pengembangan dan teknologi transportasi perkotaan yang ramah lingkungan. d. Bidang Keselamatan Transportasi Darat 1) Terwujudnya prioritas kebijakan keselamatan jalan;
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 247

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

2) Terwujudnya keselamatan bagi pengguna jalan dan pengguna ASDP; 3) Terwujudnya penyediaan fasilitas jalan yang aman guna mengurangi tingkat fatalitas kecelakaan; 4) Terwujudnya penyediaan kendaraan yang lebih aman; 5) Meningkatkan pelaksanaan sistem keselamatan dan manajemen keselamatan termasuk pelaksanaan mekanisme pengawasan; 6) Meningkatkan kerjasama dan kemitraan guna mengurangi tingkat kecelakaan transportasi darat. 2. Transportasi Perkeretaapian a. Terwujudnya peran Pemerintah sebagai regulator penyelenggara perkeretaapian; b. Terwujudnya partisipasi Pemerintah Daerah, BUMN/BUMD dan swasta dalam penyelenggaraan perkeretaapian multioperator; c. Terwujudnya pemulihan fungsi dan keandalan prasarana dan sarana perkeretaapian; d. Terwujudnya perluasan jangkauan pelayanan perkeretaapian dengan keterpaduan intra dan antarmoda melalui pengembangan KA perkotaan/ komuter dan pembangunan jalur KA baru termasuk jalur ganda dan jalur KA menuju pusatpusat industri, pelabuhan dan Bandar Udara; e. Terwujudnya program peningkatan keselamatan transportasi perkeretaapian; f. Terwujudnya peningkatan kinerja pelayanan angkutan KA baik penumpang dan barang yang berdaya saing; g. Terwujudnya dukungan pemerintah dalam penyelenggaraan angkutan Kereta Api kelas ekonomi secara proporsional. 3. Transportasi laut Sasaran pembangunan transportasi laut sebagian besar terbagi dalam 2 (dua) aspek yaitu : Terwujudnya Peningkatan Pelayanan Transportasi Laut Nasional Terwujudnya Peningkatan Pembinaan Pengusahaan Transportasi Laut Terwujudnya Peningkatan Pelayanan Kepelabuhan Nasional Terwujudnya Peningkatan Pembinaan Pengusahaan Pelabuhan Terwujudnya Peningkatan keamanan di perairan Indonesia Terwujudnya Peningkatan Keselamatan Pelayaran Transportasi Laut Terwujudnya Peningkatan pemeliharaan dan kualitas lingkungan hidup serta penghematan penggunaan energi di bidang transportasi laut. h. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia i. Terwujudnya Penyelenggaraan keperintisan Transportasi Laut j. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Administrasi Negara di Sektor Transportasi Laut 4. Transportasi Udara a. Terciptanya kualitas dan profesionalisme SDM Ditjen Perhubungan Udara bertaraf internasional dan terbentuknya kelembagaan yang optimal dan efektif sehingga dapat mendukung terwujudnya penyelenggaraan transportasi udara yang andal dan berdaya saing;
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 248

a. b. c. d. e. f. g.

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

b. Terwujudnya restrukturisasi kelembagaan dan reformasi peraturan pelaksanaan di bidang transportasi udara sebagai perwujudan amanah Undang-Undang No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan sehingga memberikan peluang yang adil bagi masyarakat dan swasta untuk ikut berperan dalam penyelenggaraan transportasi udara sesuai dengan prinsip-prinsip good governance; c. Terwujudnya fungsi sarana dan prasarana transportasi udara sesuai ketentuan sehingga dapat memberikan dukungan yang maksimal bagi perekonomian nasional yang berkelanjutan (sustainable growth); d. Tersedianya aksesibilitas pelayanan jasa transportasi udara di daerah perbatasan, terpencil dan rawan bencana; e. Tersedianya pelayanan jasa transportasi udara yang berkualitas, selamat, aman dan nyaman; f. Terwujudnya multi operator kebandarudaraan; g. Terwujudnya flag carrier yang tangguh dan mampu bersaing di pasar internasional; h. Terwujudnya peningkatan pelayanan komersial atau charter sebagai pengganti 30 % pelayanan keperintisan; i. Terwujudnya peningkatan kelaikan armada dan instrumen keselamatan penerbangan serta penurunan tingkat kecelakaan dan musibah penerbangan; j. Terwujudnya persaingan usaha yang kompetitif didalam industri penerbangan nasional, yang menjamin kelangsungan usaha.

Strategi
Di dalam mewujudkan visi dan menjalankan misi, serta mencapai tujuan dan sasaran seperti tersebut di atas, ditempuh melalui 2 (dua) strategi pokok pembangunan perhubungan: 1. Strategi dan Penataan Penyelenggaraan Perhubungan Strategi ini diarahkan untuk penataan penyelenggaraan perhubungan dan dilanjutkan dengan penataan Sistem Transportasi Nasional sejalan dengan perubahan lingkungan strategis baik pada skala lokal, regional maupun global, penataan penyelenggaraan perhubungan dilakukan melalui kegiatan pengembangan sarana dan prasarana perhubungan dibarengi dengan pelaksanaan reformasi dan restrukturisasi kelembagaan dan peraturan di bidang perhubungan (regulatory reform), peningkatan profesionalisme Sumber Daya Manusia Perhubungan dengan melibatkan peran serta swasta dalam pengoperasian dan pembangunan infrastruktur perhubungan, serta mereposisi peran pemerintah dari operator dan pemilik (owner) menjadi regulator dan fasilitator. 2. Strategi Pembangunan Perhubungan Strategi Pembangunan Perhubungan diarahkan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan termasuk keselamatan dan keamanan dalam kerangka penyediaan aksesibilitas jasa perhubungan kepada masyarakat baik di seluruh pelosok tanah air maupun di manca negara. Strategi pembangunan masing-masing matra transportasi adalah sebagai berikut:
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 249

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

a. Transportasi Darat 1) Strategi Penataan dan Peningkatan Penyelenggaraan Perhubungan Darat Strategi ini diarahkan untuk melakukan penataan dan peningkatan penyelenggaraan perhubungan sejalan dengan perubahan lingkungan strategis baik pada skala lokal, regional maupun global. Penataan dan peningkatan penyelenggaraan perhubungan darat sebagai bagian integral dari pembangunan perhubungan secara global dilakukan dengan tetap memperhatikan kondisi keuangan pemerintah melalui kegiatan rehabilitasi sarana dan prasarana perhubungan darat dibarengi dengan pelaksanaan reformasi dan restrukturisasi kelembagaan dan peraturan perundang-undangan di bidang perhubungan (regulatory reform), peningkatan profesionalisme Sumber Daya Manusia Perhubungan, dengan pemihakan kepada peran serta swasta dalam pengoperasian dan pembangunan infrastruktur perhubungan, serta mereposisi peran pemerintah dari operator dan pemilik (owner) menjadi regulator dan fasilitator. 2) Strategi Pembangunan Perhubungan Darat Strategi Pembangunan perhubungan darat diarahkan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan dalam kerangka penyediaan aksesibilitas jasa perhubungan darat kepada masyarakat baik di seluruh pelosok tanah air maupun di manca negara. a. Angkutan Jalan Kendala dalam penyediaan lahan untuk pembangunan jalan baru dalam jangka panjang akan dikendalikan dengan strategi optimalisasi pemanfaatan fasilitas jalan yang telah ada sesuai dengan kemampuan daya dukung jalan melalui pendayagunaan fasilitas jembatan timbang sebagai sarana pengawasan dan penegakan hukum, penyediaan fasilitas keselamatan jalan serta penyediaan subsidi keperintisan dan sarana keperintisan. Strategi penanganan keselamatan LLAJ yang dilakukan meliputi : Safer Management; Safer System; Safer People; Safer Vehicle dan Safer Road. Pendekatan yang akan dilakukan dengan 5E (Engineering, Education; Enforcement;Encoragment; Emergency). b. Angkutan Penyeberangan Pengembangan Angkutan Penyeberangan dalam jangka panjang akan diselaraskan dengan pengembangan angkutan jalan. Keberadaan angkutan penyeberangan di suatu tempat akan berakhir bila telah tersedia fasilitas jembatan. Oleh karena itu pengembangan angkutan penyeberangan dalam jangka panjang akan disesuaikan dengan pengembangan jalan dan jembatan melalui strategi substitusi dan strategi komplementer. Strategi substitusi dilakukan apabila kegiatan angkutan penyeberangan tidak diperlukan lagi, sehingga perlu dilakukan relokasi ke tempat lain yang lebih memerlukan, sedangkan strategi komplementer adalah bila angkutan penyeberangan mampu bersinergi dengan angkutan jalan, sehingga angkutan penyeberangan diposisikan sebagai derived demand angkutan jalan dan pengembangannya lebih
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 250

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

difokuskan kepada optimalisasi dan kompatibilitas elemenelemen dalam sistem angkutan penyeberangan. c. Transportasi Perkotaan Kondisi perkotaan yang semakin berkembang menuntut ketersediaan ruang yang memadai dan permintaan jasa transportasi yang semakin besar, sehingga diperlukan strategi pengembangan angkutan perkotaan yang mempertimbangkan besarnya skala pelayanan secara berkesinambungan melalui pengembangan angkutan perkotaan, angkutan massal, penggunaan kendaraan yang ramah lingkungan, hemat BBM, meningkatkan rekayasa dan manajemen lalu lintas, menciptakan keterpaduan antar moda di kawasan perkotaan serta tersedianya fasilitas keselamatan yang memadai, perlu didahului dengan pengembangan sistem transportasi perkotaan yang menerus yang tidak mengenal batas administrasi wilayah terutama pada kota-kota aglomerasi dimana kebutuhan bagi para komuter cukup tinggi. Strategi lainnya guna mendukung pengembangan transportasi perkotaan adalah masih perlunya intervensi pemerintah terutama dalam membatasi pertumbuhan pemilikan dan penggunaan kendaraan pribadi. b. Transportasi Perkeretaapian Kondisi perkeretaapian Indonesia saat ini cukup memprihatinkan, hal ini diperlihatkan dari kondisi prasarananya banyak yang rusak dan out-of-date, reliabilitas pelayanannya rendah, tingkat kecelakaan yang tinggi, dan perannya yang marginal dalam transportasi nasional. Untuk membawa kondisi ini kepada kondisi dan peran yang diharapkan diperlukan banyak sekali penyempurnaan dari semua lini, mulai dari penyiapan regulasi terutama dalam mewujudkan eksistensi Ditjen Perkeretaapian sebagai regulator penyelenggaraan perkeretaapian khususnya penyelenggaraan multioperator, peningkatan kapabilitas sumber daya, investasi prasarana, sampai dengan perbaikan manajemen pengelolaan. Dengan mengkaji sasaran pembangunan perkeretaapian di Indonesia dan kebijakan umum pembangunan bidang perhubungan maka dapat disusun berbagai langkah perbaikan yang diperlukan untuk membawa kondisi perkeretaapian Indonesia menuju kondisi yang diharapkan. Langkahlangkah tersebut mengikuti alur pikir yang logis dimana tahapan kegiatan yang disusun sesuai dengan jenis, skala, dan urgensi permasalahan yang dihadapi. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu strategi umum (grand strategy) yang memayungi kebijakan dan program strategis yang disusun sehingga setiap detail program pembangunan memiliki keterkaitan yang saling mendukung satu dengan yang lainnya dalam kerangka strategi yang runtut. Diagram alur strategi umum (grand strategy) yang disusun untuk pengembangan perkeretaapian nasional di Indonesia.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 251

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

1) Pemerintah sebagai Regulator Penyelenggaraan Perkeretaapian Sesuai dengan amanat UU No. 23 tahun 2007, bahwa Pemerintah merupakan regulator penyelenggaraan perkeretaapian. Dengan peran tersebut terdapat beberapa hal yang diperlukan diantaranya kesiapan regulasi di bidang perkeretaapian yaitu penyelesaian peraturan baik Peraturan/Keputusan Menteri maupun Direktur Jenderal serta penyusunan pedoman-pedoman teknis lainnya. Selain itu juga dibutuhkan penegakan hukum, penataan kelembagaan perkeretaapiaan diantaranya dengan akreditasi lembaga pengujian serta lembaga sertifikasi sarana/prasarana KA dan lembaga lainnya yang dibutuhkan khususnya untuk mendukung penyelenggaran perkeretaapian multioperator. 2) Keselamatan Strategi peningkatan keselamatan dilakukan melalui pendekatan pengujian dan sertifikasi kelaikan prasarana dan sarana, audit khusus prasarana dan sarana, pelaksanaan random check sarana, refreshing regular, simulasi dan pengujian petugas operasi dan peningkatan keselamatan di perlintasan sebidang serta penegakan hukum. 3) Jumlah Armada dan Utilitasnya, Strategi peningkatan utilitas dan jumlah armada dilakukan dengan pendekatan efisiensi operasi melalui maksimalisasi daya tarik lokomotif, optimalisasi armada dengan memaksimalisasi pelayanan. 4) Kapasitas Lintas, Strategi peningkatan kapasitas lintas dilakukan dengan pendekatan Pos Blok, elektrifikasi, Partial Double Track maupun Double Track. 5) Aksesibilitas dan Pelayanan, Strategi pengembangan aksesibilitas dilakukan melalui pendekatan pengembangan kereta api perkotaan sebagai angkutan massal berbasis jalan rel, pengaktifan lintas cabang, menghidupkan lintas mati, pembangunan infrastruktur KA menuju Bandar Udara dan pelabuhan dalam mengupayakan keterpaduan intra dan antar moda dalam sistem angkutan jalan rel, serta pengembangan KA angkutan batubara di lokasi yang potensial. Selain hal tersebut, dengan pengembangan KA sebagai angkutan massal yang handal diharapkan dapat mendukung terlaksananya sistem transportasi yang bebas polusi dan ramah terhadap lingkungan. 6) Pembangunan Lintas Baru, Strategi pembangunan lintas baru dilakukan dengan indikator tingkat kecepatan 250 Km/Jam, beban gandar: KA Penumpang 18 Ton dan KA Barang 22 Ton, Gauge (Lebar Spoor) 1,435 Mm. Pengembangan lintas baru di Jawa difokuskan kepada angkutan penumpang,sedangkan di luar Jawa dititikberatkan kepada angkutan barang dengan optimalisasi peran serta swasta dan Pemerintah Daerah.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 252

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 48. Alur Grand Strategy Pembangunan Perkeretaapian Indonesia


Sumber : Rencana Strategis KemenHub, 2014

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 253

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

c. Transportasi Laut 1) Angkutan Laut Dalam rangka meningkatkan share muatan pelayaran nasional dilakukan melalui beberapa strategi: a) Penciptaan Iklim Usaha yang Kondusif Penciptaan iklim usaha dan investasi yang kondusif antara lain dilakukan melalui regulasi terkait dengan pemberian kemudahan perbankan dan fasilitas perpajakan serta penetapan term of trade yang berpihak kepada industri pelayaran nasional, sehingga dapat meningkatkan kinerja industri pelayaran di Indonesia. b) Pendanaan Kebutuhan pendanaan bagi pengembangan angkutan laut nasional diharapkan dapat diperoleh baik dari lembaga keuangan bank maupun non-bank, disamping kemampuan industri pelayaran untuk berkembang dengan hasil aktivitas usahanya sendiri. Pemerintah dalam hal ini akan berperan sebagai fasilitator untuk menjembatani kesenjangan pembiayaan melalui mekanisme seperti two-step loan dan berbagai skema pendanaan lainnya. Minat lembaga keuangan untuk membiayai peremajaan dan pembangunan armada pelayaran nasional perlu didukung oleh iklim usaha yang kondusif dan kepastian adanya muatan yangdiangkut oleh perusahaan pelayaran. c) Kepastian muatan Kepastian muatan antara lain direalisasikan dalam bentuk kontrak angkutan jangka panjang (multi years contract) antara pemilik kapal dan pemilik barang. Melalui forum Informasi Muatan dan Ruang Kapal (IMRK) akan didapatkan informasi secara terus menerus mengenai ruang muat kapal dan ketersediaan muatan yang siap dikapalkan. Di samping itu, penerapan azas cabotage dan pembatasan jumlah pelabuhan yang terbuka bagi perdagangan luar negeri juga akan memberikan kemudahan bagi terciptanya kepastian muatan untuk armada angkutan laut nasional. Pada sisi lain, kepastian muatan harus didukung oleh tersedianya kapasitas armada nasional yang cukup sehingga diperlukan peningkatan kapasitas produksi industri galangan kapal secara nasional. Khusus untuk kegiatan angkutan laut perintis, strategi yang hendak diterapkan adalah strategi pendanaan dan strategi kepastian muatan. Penyelenggaraan angkutan laut perintis dilakukan untuk membuka daerah terisolasi dan daerah non-komersial. Diperlukan kepastian pendanaan dari pemerintah, sejalan dengan itu diperlukan kontrak jangka panjang agar operator mampu menyediakan kapasitas angkutan yang memadai melalui peremajaan armadanya. Beberapa strategi untuk pengembangan pelayaran rakyat, adalah sebagai berikut: 1. Perbaikan Sistem Manajemen
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 254

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Perbaikan sistem manajemen dilakukan melalui perbaikan manejemen operasional yang efisien, peningkatan keahlian manajerial dan peningkatan kualitas. 2. Peningkatan teknologi perkapalan Peningkatan teknologi perkapalan dilakukan dengan penggunaan kapal kayu, utilitas kapal modern dan pengenalan kapal. 3. Industri pelayaran tradisional Dilakukan melalui institusi pendanaan dan pembangunan infrastruktur. 4. Reposisi area pelayaran Dilakukan dengan rerouting dan connecting dengan pelayaran antar pulau serta identifikasi daerah-daerah pelayanan baru. Berdasarkan strategi pengembangan angkutan laut secara parsial, maka strategi peningkatan kapasitas armada angkutan laut nasional adalah: 1. 2. 3. 4. Merancang jenis kapal yang tepat untuk daerah operasi tertentu; Mengoptimalkan lembaga pendanaan baik bank maupun non bank; Memberikan insentif yang wajar dalam iklim usaha angkutan laut nasional; Menyederhanakan pemberian fasilitas pajak bagi usaha di bidang angkutan laut nasional; 5. Melakukan kontrak jangka panjang muatan antara shippers dan ship owners yang dimulai oleh BUMN dan perusahaan pelayaran nasional; 6. Mendorong pengembangan industri galangan secara bertahap dengan jaminan kepastian muatan; 7. Mendorong perubahan term of trade sehingga ekspor dapat dilaksanakan dengan CIF (Cost Insurance Freight) dan impor dapat dilaksanakan dengan FOB (Freight on Board); 8. Membatasi pelabuhan yang terbuka untuk ekspor; 9. Melaksanakan azas cabotage secara penuh; 10. Mendorong terwujudnya kepastian pelayanan perintis secara efektif dan sistematis; 11. Menyediakan kapal perintis sebagai embrio pengembangan armada niaga nasional; 12. Meninggalkan rute perintis yang mulai bersifat komersial; 13. Menyusun rerouting tahunan sejalan dengan keberhasilan penyelenggaraan angkutan laut perintis; 14. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberhasilan angkutan laut perintis secara periodik; 15. Melakukan kontrak jangka panjang angkutan laut perintis dengan swasta untuk peremajaan armada; 16. Mengurangi subsidi pemerintah secara bertahap dengan cara memperkuat daya saing operator angkutan laut perintis;

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 255

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

17. Mendorong pelayaran rakyat memanfaatkan teknologi dan manajemen untuk penyelenggaraan yang efisien dan efektif.

2) Kepelabuhanan Strategi pengembangan dan peningkatan pelayanan pelabuhan laut nasional adalah: a) Mempersiapkan hub internasional port secara bertahap agar Pelabuhan di Indonesia mampu mengangkut muatan dari dan ke Indonesia melalui pelabuhan di Indonesia yang sementara ini sebagai hinterland oleh pelabuhan Singapura. b) Mengembangkan Pelabuhan Pontianak, Tarakan, Samarinda dan Balikpapan dengan posisi sebagai intenasional port dan diharapkan Pelabuhan Pontianak nantinya sebagai feeder bagi Pelabuhan Batam; c) Mengembangkan Pelabuhan Bitung menjadi hub internasional port dengan Pelabuhan Ternate dan Jayapura sebagai feeder-nya; d) Mengembangkan pelabuhan di Pulau Jawa didasarkan atas peningkatan permintaan (demand), seperti Pelabuhan Bojonegara dan Teluk Lamong Surabaya; e) Memproyeksikan Pelabuhan Kupang sebagai antisipasi perdagangan dengan Australia. f) Mengkaji ulang dan mengembangkan indikator kinerja operasional pelabuhan dengan menyusun pedoman kinerja operasional untuk diterapkan pada masingmasing pelabuhan; g) Merencanakan secara berkala kebutuhan pengembangan kapasitas pelabuhan yang tercantum dalam Rencana Induk setiap pelabuhan; h) Merancang secara berkala prioritas pengembangan fasilitas, perangkat lunak maupun SDM kepelabuhanan sesuai Rencana Induk; i) Melakukan monitoring secara berkala terhadap hasil pelayanan jasa kepelabuhanan melalui otomatisasi sistem pelaporan; j) Menyusun pedoman teknis pembangunan dan pengembangan pelabuhan untuk pembangunan dan pengembangan fasilitas, pemeliharaan fasilitas, monitoring kegiatan pembangunan, pengerukan dan reklamasi, pengaturan lalu-lintas kapal serta penyelenggaraan pelabuhan khusus; k) Meningkatkan manajemen lalu-lintas kapal di pelabuhan dengan teknologi informasi yang bersifat real time; l) Melakukan kerjasama dengan sektor terkait dalam mengantisipasi perkembangan pasar; m) Mengkaji kembali secara berkesinambungan pola tatanan kepelabuhanan nasional sejalan dengan perkembangan dan perubahan kinerja sektor produksi.

3) Keselamatan Pelayaran Strategi pengembangan dan peningkatan keselamatan pelayaran nasional adalah:
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 256

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

a) b) c) d) e) f)

Meningkatkan pelayanan keselamatan pelayaran; Peningkatan kompetensi SDM; Reformasi regulasi bidang keselamatan pelayaran; Menumbuhkan peran serta masyarakat melalui sosialisasi keselamatan pelayaran; Restrukturisasi dan revitalisasi kelembagaan; Meningkatkan pemeliharaan dan kualitas lingkungan hidup serta penghematan penggunaan energi di bidang transportasi laut; g) Meningkatkan penegakkan hukum di laut (law enforcement).

d. Transportasi Udara Didalam mewujudkan visi dan menjalankan misi, serta mencapai tujuan dan sasaran pembangunan sub sektor transportasi udara dalam jangka menengah (2010-2014), maka dilakukan 2 (dua) strategi pokok pembangunan transportasi udara, yaitu : 1) Strategi Penataan Penyelenggaraan Perhubungan Udara Strategi ini diarahkan untuk melakukan penataan Sistem Transportasi Nasional sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, baik skala lokal, regional maupun global. Lingkungan strategis yang significant, diantaranya spirit 3S + 1C; ICAO-USOAP; Realisasi ANSP Single Provider; Road Map To Zerro Accident; Pro Job, Pro Poor dan Pro Growth; serta penyediaan prasarana di daerah rawan bencana; daerah perbatasan dan terpencil untuk mendukung integritas NKRI. 2) Penataan tersebut dilakukan melalui kegiatan rehabilitasi sarana dan prasarana perhubungan udara sejalan dengan pelaksanaan reformasi dan restrukturisasi kelembagaan serta peraturan perundang-undangan di bidang perhubungan udara (regulatory reform), peningkatan profesionalisme sumber daya manusia Perhubungan Udara, serta peningkatan peran swasta dalam pengelolaan transportasi udara, serta mereposisi peran pemerintah menjadi regulator dan fasilitator. 3) Strategi Pembangunan Perhubungan Udara Strategi pembangunan perhubungan udara diarahkan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan dalam kerangka penyediaan aksesibilitas jasa perhubungan udara kepada masyarakat, baik di seluruh pelosok tanah air maupun di manca negara. Strategi pembangunan perhubungan udara diarahkan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan dalam kerangka penyediaan aksesibilitas jasa perhubungan udara kepada masyarakat, baik di seluruh pelosok tanah air maupun di mancanegara. Pembangunan perhubungan udara dilaksanakan dengan pedoman sebagai berikut: a) Pembangunan perhubungan udara dilakukan berdasarkan penerapan prinsip ekonomi dalam rangka memaksimumkan manfaat dan meminimumkan biaya dengan penggunaan asumsi yang rasional dan variabel-variabel ekonomi yang signifikan, sehingga dapat menghasilkan pengembalian biaya (cost recovery), baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang;
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 257

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

b) Pembangunan perhubungan udara dilakukan dengan mempertimbangkan aspek politik, sosial dan budaya masyarakat, sehingga hasil pembangunan perhubungan udara memiliki dayaguna yang tinggi bagi seluruh lapisan masyarakat; c) Pembangunan perhubungan udara difokuskan pada segmensegmen tertentu dalam rangka menunjang kegiatan sektor-sektor lain yang memiliki kontribusi besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberdayakan daerah; d) Pembangunan perhubungan udara dilaksanakan dengan mempertimbangkan aspek keselamatan, kemanan, keadilan, kepastian hukum dan kelestarian lingkungan dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional yang berkelanjutan (sustainable development); e) Pembangunan perhubungan udara dilakukan dengan orientasi peningkatan pelayanan kepada masyarakat melalui dua pendekatan sekaligus yaitu mekanisme pasar dan campur tangan pemerintah dalam rangka meminimalisasi kegagalan pasar (market failure); f) Pembangunan perhubungan udara dilakukan sesuai dengan arah pengembangan sosial dan ekonomi yang diadopsi dalam perencanaan makro nasional, perencanaan sektoral, perencanaan daerah dan penganggaran secara realistis dan nasional; g) Pembangunan perhubungan udara dilakukan dengan mengikutsertakan masyarakat (sektor swasta) untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan dan melakukan pengawasan, baik skala kecil, menengah maupun skala besar. h) Pelayanan Transportasi Udara, Upaya peningkatan pelayanan transportasi udara dilakukan melalui strategi on time performance dan optimalisasi implementasi standar, prosedur dan peraturan di bidang keselamatan, strategi peningkatan daya saing industri angkutan udara nasional, strategi kompatibilitas prasarana Bandar Udara dengan pola jaringan prasarana dan pelayanan transportasi udara, dan strategi optimum tarif sesuai dengan jasa pelayanan yang diberikan. Strategi-strategi ini dilakukan untuk menghadapi liberalisasi angkutan udara seluruh wilayah ASEAN dengan timeframe 2008-2015. i) Sarana 1) Armada Penyediaan armada udara dalam rangka optimalisasi pelayanan transportasi udara nasional dilakukan dengan penerapan strategi peningkatan peran pemerintah dalam melakukan evaluasi teknis, operasi, ekonomi, SDM dan keuangan khususnya dalam penerbitan sertifikat operator pesawat udara; penyempurnaan dan harmonisasi dengan peraturan internasional dalam penerbitan sertifikasi tipe dan sertifikasi produksi pesawat; audit mutu berkala AOC (sertifikat operator pesawat udara); ijin pengoperasian pesawat udara dalam negeri terkait dengan registrasi asing dan tanda pendaftaran Indonesia bagi pesawat udara sipil milik warga negara atau badan hukum asing. 2) Sertifikasi dan Kelaikan Udara, Pengoperasian dan Perawatan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 258

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Pesawat Udara dilakukan melalui strategi-strategi keselamatan sebagai berikut: a) Modifikasi pintu tahan peluru bagi pesawat udara berkapasitas lebih dari 30 penumpang; b) Penerapan Reduce Vertical Separation Minimal (RVSM) untuk pesawat jenis jet penumpang dan cargo (termasuk penerbangan eksekutif); c) Penerapan manajemen penerbangan secara horizontal (RNP 10); d) Penerapan manajemen kebisingan melalui pembatasan jam operasi bagi Bandar Udara yang lokasinya dekat dengan pemukiman padat; e) Pembatasan masuknya pesawat tua yang berumur > 20 tahun; f) Mendorong operator menggunakan komunikasi dengan data link dan navigasi via frekuensi atau satelit termasuk penggunaan alat bantu surveillance (ADS/B) broadcasting dengan pemasangan ATC transponder mod S; g) Mensyaratkan untuk pemasangan ELT dengan freq 121,5 dan 406 MHz 2 unit bagi pesawat yang beroperasi di atas perairan atau pesawat yang beroperasi 50 mile dari pesisir pantai dan 1 unit pesawat yang beroperasi di atas daratan; h) Memberikan kemudahan penyebaran pusat-pusat perawatan pesawat udara di luar Pulau Jawa khususnya pada Bandar Udara yang bukan titik penyebaran untuk menjadi home base perawatan; i) Memfasilitasi kemampuan perawatan komponen pesawat udara yang memerlukan keahlian kusus dan ketelitian tinggi, serta memfasilitasi kerjasama perawatan pesawat udara antar perusahaan penerbangan. Prasarana 1) Bandar Udara Pengembangan Bandar Udara dalam jangka panjang akan mengikuti strategi optimalisasi, pendanaan, antisipasi keadaan darurat, keterbukaan, sinergi operasi, sertifikasi, eco-airport, dan otomatisasi Bandar Udara. Strategi optimalisasi dan antisipasi keadaan darurat dilakukan pada Bandar Udara di lokasi bencana dan Bandar Udara kawasan perbatasan; strategi pendanaan dengan pola pendanaan campuran dilakukan dengan mengedepankan peran swasta dan pemerintah daerah dalam pembangunan Bandar Udara baru yang didasarkan pada kelayakan investasi sesuai dengan mekanisme pasar; strategi keterbukaan terkait dengan kerjasama penyelenggaraan Bandar Udara dan pengelolaan fasilitas; strategi sinergi operasi difokuskan pada penggunaan Bandar Udara secara bersama sipil dan militer pada sisi yang berbeda; strategi sertifikasi terkait dengan pemenuhan dokumen pengoperasian Bandar Udara (Rencana Induk, KKOP dan Batas Kawasan Kebisingan); Strategi eco-airport terkait dengan kewajiban menyusun dokumen AMDAL; strategi otomatisasi dilakukan dengan penerapan otomatisasi Bandar Udara sesuai dengan perkembangan teknologi mutakhir. 2) Navigasi Penerbangan:
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 259

j)

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Pengembangan navigasi penerbangan dalam jangka panjang khususnya pelaksanaan manajemen lalu lintas udara dilakukan dengan strategi harmonisasi Air Navigation Service Provider (ANSP), strategi pengembangan Air Traffic Flow dan strategi management sesuai dengan strategi regional (Asia Pasifik). Disamping itu akan diterapkan strategi implementasi ATN Air ground untuk komunikasi penerbangan, strategi restrukturisasi rute penerbangan berbasis GNSS dan strategi integrasi NASC. 3) Keamanan Penerbangan Di bidang keamanan penerbangan dalam jangka panjang akan mengikuti strategi ofensif, yaitu: audit security, pemeriksaan barang kiriman dengan anjing pelacak, dan penggunaan Sky Marshall sebagai sistem pengamanan di dalam pesawat udara.

Kebijakan Umum
Kebijakan Umum Kementerian Perhubungan dalam pembangunan penyelenggaraan transportasi (2010-2014) meliputi hal-hal sebagai berikut: dan

1. Mendukung pergerakan kelancaran mobilitas penumpang dan distribusi barang/ jasa untuk mendorong pengembangan konektivitas antar wilayah dan meningkatkan daya saing produk nasional; 2. Mewujudkan ketahanan nasional dan wawasan nusantara guna memantapkan penalaran keutuhan NKRI; 3. Meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi guna memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa transportasi; 4. Memberikan ruang seluas-luasnya kepada daerah berdasarkan kewenangannya dan memberikan kemudahan kepada pemerintah daerah dalam penyelenggaraan angkutan massal; 5. Mendorong partisipasi peran serta swasta dengan memperhitungkan tingkat pelayanan agar tetap terjaga efisiensi, pemerataan kepentingan daya beli masyarakat lainnya serta kepentingan operator terkait dengan jaminan kelangsungan usaha; 6. Meningkatkan kualitas SDM Transportasi guna mewujudkan penyelenggaraan transportasi yang handal, efisien dan efektif; 7. Mendorong pengembangan teknologi transportasi yang ramah lingkungan sebagai antisipasi terhadap dampak perubahan iklim.

Kebijakan Pembangunan Transportasi Darat


a) Transportasi Jalan 1) Meningkatkan kondisi pelayanan prasarana jalan melalui penanganan muatan lebih secara komprehensif, dan melibatkan berbagai instansi terkait. 2) Meningkatkan keselamatan lalu lintas jalan secara komprehensif dan terpadu dari berbagai aspek (pencegahan, pembinaan dan penegakan hukum, penanganan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 260

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

3)

4) 5)

6)

7)

dampak kecelakaan dan daerah rawan kecelakaan, sistem informasi kecelakaan lalu lintas dan kelaikan sarana, serta ijin pengemudi di jalan). Meningkatkan kelancaran pelayanan angkutan jalan secara terpadu: (1) penataan sistem jaringan dan terminal; (2) manajemen lalu lintas; (3) pemasangan fasilitas dan rambu jalan; (4) penegakan hukum dan disiplin di jalan; (5) mendorong efisiensi transportasi barang dan penumpang di jalan melalui deregulasi pungutan dan retribusi di jalan, penataan jaringan dan ijin trayek; (6) kerjasama antar lembaga pemerintah (pusat dan daerah). Meningkatkan aksesibilitas pelayanan kepada masyarakat diantaranya melalui penyediaan pelayanan angkutan perintis pada daerah terpencil. Meningkatkan kinerja peraturan dan kelembagaan melalui: a. Penataan sistem transportasi jalan sejalan dengan sistem transportasi nasional dan wilayah (lokal); diantaranya melalui penyusunan RUJTJ (Rancangan Umum Jaringan Transportasi Jalan) meliputi penataan simpul, ruang kegiatan, ruang lalu lintas serta penataan pola distribusi nasional sesuai dengan rencana kelas jalan; b. Menyukseskan peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang No.22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; c. Peningkatan pembinaan teknis transportasi di daerah, sejalan dengan desentralisasi dan otonomi daerah, dibuat sistem standar pelayanan minimal dan standar teknis di bidang LLAJ serta skema untuk peningkatan pelaksanaan pengendalian dan pengawasan LLAJ di daerah; d. Meningkatkan peran serta, investasi swasta dan masyarakat dalam penyelenggaraan transportasi jalan dengan menciptakan iklim kompetisi yang sehat dan transparan dalam penyelenggaraan transportasi, serta pembinaan terhadap operator dan pengusaha di bidang LLAJ; Meningkatkan profesionalisme SDM (petugas, disiplin operator dan pengguna di jalan), meningkatkan kemampuan manajemen dan rekayasa lalu lintas, serta pembinaan teknis tentang pelayanan operasional transportasi. Mendukung pengembangan transportasi yang berkelanjutan, terutama penggunaan transportasi umum massal di perkotaan yang padat dan yang terjangkau dan efisien, berbasis masyarakat dan terpadu dengan pengembangan wilayahnya.

b) Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan 1) Memperbaiki keselamatan dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana serta pengelolaan angkutan ASDP; 2) Meningkatkan kelancaran dan kapasitas pelayanan di lintas yang telah jenuh dan memperbaiki tatanan pelayanan angkutan antarmoda dan kesinambungan transportasi darat yang terputus di dalam pulau (sungai dan danau) dan antarpulau dengan pelayanan point to point; sejalan dengan sistem transportasi nasional dan wilayah (lokal). Arah pengembangan jaringan pelayanan ASDP diarahkan untuk pencapaian arah pengembangan jaringan Sistranas jangka panjang adalah:
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 261

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

a. Jawa dan Madura diarahkan untuk mendukung pariwisata danangkutan lokal pada lintas: 1. Penyeberangan antarprovinsi antar pulau seperti Merak-Bakauheni, Jakarta-Pangkal Pinang, 2. Semarang-Banjarmasin, Lamongan-Balikpapan, Lamongan-MakasarTakalar dan Ketapang-Gilimanuk. Selain itu, dilanjutkan pengembangan lintas penyeberangan antar kab/kota. b. Bali dan Nusa Tenggara diarahkan untuk kegiatan transportasi lokal dalam menunjang pariwisata di danau Bedugul, Batur dan Kelimutu; lintas penyeberangan antarnegara seperti Kupang-Dili, dan rencana kajian untuk Kupang-Darwin, serta lintas penyeberangan antarprovinsi antarpulau menuju Pulau Jawa dan Pulau Sulawesi. Pengembangan lintas penyeberangan antarkabupaten/kota diperlukan keterpaduan antarmoda dan dikembangkan sesuai dengan tingkat perkembangan permintaan pada jaringan transportasi jalan. c. Kalimantan diarahkan pada pengembangan jaringan transportasi sungai untuk menjangkau: 1. Seluruh daerah pedalaman dan terpencil yang didominasi oleh perairan yang tersebar luas; 2. Jaringan transportasi penyeberangan pada lintas antarprovinsi dan antar pulau terutama dengan Pulau Sulawesi seperti Balikpapan-Mamuju, Nunukan-Manado, serta dengan Pulau Jawa dan Sumatera, dan perencanaan lintas internasional Tarakan-Nunukan-Tawao. d. Sulawesi diarahkan pada pengembangan jaringan transportasi penyeberangan dengan prioritas tinggi di Danau Tempe, Danau Towuti dan Danau Matano; serta pada lintas penyeberangan dalam provinsi dan antarprovinsi; e. Maluku dan Papua diarahkan untuk meningkatkan lintas antar provinsi dan antar kepulauan dalam provinsi. 3) Meningkatkan aksesibilitas pelayanan ASDP dalam rangka : (1) mengembangkan angkutan sungai terutama di wilayah Kalimantan, Sumatera dan Papua yang telah memiliki sungai cukup besar; (2) mengembangkan angkutan danau untuk menunjang program wisata; (3) meningkatkan pelayanan penyeberangan sebagai penghubung jalur jalan yang terputus di perairan, terutama pada lintasan ASDP di Sabuk Selatan (Sumatera-Jawa-Bali-NTB-NTT). 4) Mendorong peran serta pemda dan swasta dalam penyelenggaraan ASDP; mendorong penyelesaian peraturan pelaksanaan dari UU Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran serta melaksanakan restrukturisasi BUMN dan kelembagaan dalam moda ASDP, agar tercapai efisiensi, transparansi serta meningkatkan peran swasta dalam bidang ASDP. c) Arah Kebijakan Pembangunan Transportasi Perkotaan 1) Terciptanya sistem transportasi perkotaan yang terintegrasi dengan tata ruang:

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 262

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

a) Menyusun norma, standar, pedoman dan kriteria (NSPK) jaringan transportasi perkotaan; b) Menyusun rencana umum transportasi perkotaan di wilayah perkotaan; c) Pengembangan dan penyusunan sistem informasi manajemen transportasi perkotaan; d) Sosialisasi, publikasi dan koordinasi penyelenggaraan transportasi perkotaan. 2) Peningkatan peran angkutan umum perkotaan: a) Menyusun norma, standar, pedoman dan kriteria (NSPK) angkutan perkotaan; b) Menyusun norma, standar, pedoman dan kriteria (NSPK) angkutan pemadu moda; c) Menyusun norma, standar, pedoman dan kriteria (NSPK) angkutan tidak dalam trayek; d) Menyusun norma, standar, pedoman dan kriteria (NSPK) angkutan barang di wilayah perkotaan; e) Pengembangan angkutan umum massal berbasis jalan di wilayah perkotaan; f) Bimbingan teknis, evaluasi dan monitoring penyelenggaraan angkutan umum di wilayah perkotaan (dalam trayek dan tidak dalam trayek); g) Bantuan teknis penyelenggaraan angkutan pemadu moda pada Bandar Udara-Bandar Udara Internasional, Pelabuhan dan Stasiun dan Kota-Kota Percontohan; h) Bantuan teknis penyelenggaraan angkutan pelajar/mahasiswa/perintis kota pada kabupaten/kota/perguruan tinggi seluruh Indonesia. 3) Peningkatan kelancaran dan kenyamanan lalu lintas perkotaan: a) Menyusun norma, standar, pedoman dan kriteria (NSPK) lalu lintas perkotaan; b) Penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas di jalan nasional pada kawasan perkotaan; c) Penerapan Sistem APILL Terkoordinasi (ATCS) pada kota sedang, kota besar, kota metropolitan, ibukota provinsi dan kota percontohan; d) Penerapan teknologi untuk kepentingan lalu lintas; e) Penerapan fasilitas lalu lintas perkotaan yang hemat energi; f) Penerapan kawasan percontohan tertib penyelenggaraan lalu lintas perkotaan; g) Bimbingan teknis, evaluasi dan monitoring penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas perkotaan. 4) Peningkatan transportasi perkotaan berkelanjutan yang ramah lingkungan: a) Menyusun rencana umum pemberian bimbingan teknis tentang penyelenggaraan transportasi berwawasan lingkungan dan penanganan dampak transportasi di kawasan perkotaan; b) Penyelenggaraan analisis dampak lalu lintas di jalan nasional di wilayah perkotaan; c) Penerapan diversifikasi energi ramah lingkungan untuk angkutan umum di wilayah perkotaan;
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 263

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

d) Bimbingan teknis, evaluasi dan monitoring penyelenggaraan andal lalu lintas di jalan nasional di wilayah perkotaan; e) Bimbingan teknis, evaluasi dan monitoring Penanganan Dampak Transportasi dan Penggunaan Energi Ramah Lingkungan di Wilayah Perkotaan. 5) Arah Kebijakan Pembangunan Keselamatan Transportasi Darat a) Penyusunan peraturan pelaksanaan Undang-Undang No.22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; b) Pembentukan Dewan Keselamatan Transportasi Jalan (DKTJ) pusat dan daerah; c) Revisi dan penetapan Cetak Biru Keselamatan jalan; d) Penggalian sumber-sumber pendanaan untuk mendukung keselamatan transportasi darat; e) Pembangunan Sistem Informasi Keselamatan (SIK); f) Promosi dan Kemitraan (pendidikan dan pelatihan, penghargaan dan sanksi) terhadap penyelenggaraan keselamatan transportasi darat.

Transportasi Perkeretaapian
a. Melanjutkan reformasi dan restrukturisasi perkeretaapian untuk mewujudkan eksistensi Pemerintah sebagai regulator penyelenggaraan perkeretaapian diantaranya melalui penyiapan dan penguatan regulasi berupa penyelesaian serta penyusunan peraturan/pedoman pendukung di bidang perkeretaapian; b. Meningkatkan peran serta Pemerintah Daerah dan swasta di bidang perkeretaapian dalam mendukung penyelenggaraan perkeretaapian multioperator; c. Meningkatkan keselamatan angkutan perkeretaapian melaluiperawatan/pemulihan kondisi pelayanan prasarana dan sarana angkutan perkeretaapian termasuk dengan pengujian dan sertifikasi kelaikan prasarana dan sarana serta pelaksanaan penegakan hukum; d. Reaktivasi lintas-lintas potensial yang sudah tidak dioperasikan; e. Meningkatkan kapasitas lintas dan juga kapasitas angkut serta kualitas pelayanan terutama pada koridor yang telah jenuh serta koridor-koridor strategis yang perlu dikembangkan di wilayah Jawa, Sumatera dan pengembangan jalur KA baru di pulau Kalimantan dan Sulawesi; f. Meningkatkan peran angkutan perkeretaapian nasional dan lokal serta meningkatkan strategi pelayanan angkutan yang lebih berdaya saing secara antar moda dan intermoda diantaranya melalui pembangunan infrastruktur KA menuju Bandar Udara dan Pelabuhan serta pengembangan KA angkutanbarang/logistik; g. Meningkatkan frekuensi dan menyediakan pelayanan angkutan KA yang terjangkau dan ramah lingkungan terutama dalam pengembangan KA perkotaan; h. Melaksanakan audit kinerja prasarana dan sarana perkeretaapian i. Meningkatkan SDM perkeretaapian baik operator maupun regulator; j. Pengembangan teknologi perkeretaapian nasional diantaranya dengan pengoptimalan peran industri lokal/dalam negeri di bidang perkeretaapian;

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 264

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

k. Melaksanakan perencanaan, pendanaan dan evaluasi kinerja perkeretaapian secara terpadu, dan berkelanjutan didukung peningkatan dan pengembangan sistem data dan informasi yang lebih akurat berbasis Information Technology.

Transportasi Laut
a. Membangun prasarana yang berdampak langsung bagi masyarakat 1) Membangun/mengembangkan pelabuhan-palabuhan yang mempunyai waiting time tinggi; (target : road to zero waiting time) 2) Membangun kapal-kapal perintis yang sesuai bagi daerah yang membutuhkan; 3) Membangun/meningkatkan terminal penumpang; 4) Membangun terminal penumpang kapal wisata; 5) Membangun pelabuhan-pelabuhan kecil/perintis bagi daerah-daerah yang membutuhkan; 6) Menyiapkan standar rancangan kapal perintis yang sesuai dengan kondisi pengoperasian di Indonesia; 7) Menyiapkan perencanaan jenis, ukuran, dan jumlah kebutuhan kapal perintis sesuai cakupan wilayah; 8) Membangun kapal patroli dan SBNP serta peralatan keselamatan pelayaran lainnya; (target :roadmap to zero accident) 9) Memasukkan pengembangan pelabuhan besar dan deep sea ports, serta pembangunan lapangan peti kemas sesuai dengan pattern of trade. 10) Menyiapkan fasilitas infrastruktur transportasi antar moda. 11) Memberlakukan jam operasional pelabuhan selama 24 jam per hari dan 7 (tujuh) hari dalam 1 ( satu) minggu. b. Membangun sistem yang dapat memperlancar dan mempemudah pelayanan 1) Membangun sistem pelayanan perizinan yang memperlancar, mempermudah dan memberi kepastian (Ditlala, Ditpelpeng, Ditkappel, Dit-KPLP dan Adpel/Kanpel). Sistem harus comperized dan mengurangi kontak personal; 2) Melakukan pendataan kondisi dan kebutuhan fasilitas dan kinerja keselamatan pelayaran secara nasional sebagai implementasi Roadmap to Zero Accident; 3) Menyempurnakan sistem keselamatan pelayaran sesuai standard internasional; (target : roadmap to zero accident); 4) Dalam mendukung efektivitas pelayanan di pelabuhan maka Sistem Inaportnet telah diimplementasikan di beberapa pelabuhan strategis di Indonesia seperti Tg. Priok dan akan terus dikembangkan dan dilanjutkan secara bertahap pada pelabuhan- pelabuhan strategis lainnya. 5) Meningkatkan efektivitas penyelenggaraan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di pelabuhan untuk mendukung peningkatan produktivitas arus bongkar/muat di pelabuhan. 6) Secara bertahap membangun Sistem Telekomunikasi dan Informasi Keselamatan Pelayaran antara lain VTIS (Vessel Traffic Information System) 7) Meningkatkan kehandalan SBNP dan kapal navigasi untuk memenuhi tingkat kecukupan dan kehandalan sarana bantu navigasi;

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 265

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

8) Merancang kebutuhan dan penyebaran pangkalan dan kapal patroli secara nasional dan merancang sistem operasional serta pengawasannya. c. Membangun Sumber Daya Manusia dan Institusi Ditjen Hubla 1) Sumber daya manusia harus benar-benar mewakili kompetensi, profesionalisme dan memiliki integritas; 2) Meningkatkan jumlah SDM yang kompeten melalui standardisasi, prosedur, dan pendidikan dan latihan, serta kerja sama dengan lembaga terkait; 3) Menyiapkan kebutuhan dan kompetensi sumber daya manusia dalam rangka mendukung organisasi baru sesuai amanat UU Nomor 17 tahun 2008 : Otoritas Pelabuhan, Syahbandar, UPP dan Sea and Coast Guard; 4) Mempercepat implementasi pembentukan organisasi baru sesuai amanat UU Nomor 17 tahun 2008 : Otoritas Pelabuhan, Syahbandar, UPP dan Sea and Coast Guard; 5) Meningkatkan Diklat-Diklat pengembangan sumber daya manusia; 6) Memberikan Sistem Renumerasi baru bagi pegawai Ditjen Hubla untuk meningkatkan kinerja dan untuk kemungkinan terjadinya pungli; 7) Menyempurnakan sistem pendidikan bagi pelaut (Ditkapel berkoordinasi dengan Badan Diklat Perhubungan);

Transportasi Udara
a. Kebijakan Angkutan Udara : 1) Memprioritaskan keselamatan dan keamanan penerbangan; 2) Struktur rute penerbangan dalam negeri dapat menghubungkan dan menjangkau seluruh wilayah Republik Indonesia, yang terdiri dari rute utama, rute pengumpan dan rute perintis; 3) Memperhatikan aspek pemerataan pelayanan diseluruh wilayah, dengan menerapkan prinsip subsidi silang (keseimbangan rute) yaitu perusahaan penerbangan selain menerbangi rute sangat padat dan padat juga menerbangi rute kurang padat dan tidak padat; 4) Menerapkan multi airlines system yaitu satu rute penerbangan dilayani lebih dari satu perusahaan untuk menciptakan iklim usaha yang berkompetisi secara sehat dan kondusif; 5) Memperhatikan keterpaduan antar rute penerbangan dalam negeri atau rute penerbangan dalam negeri dengan rute penerbangan luar negeri; 6) Mendukung iklim usaha dan kegiatan kemasyarakatan yang kondusif dengan menyediakan angkutan udara niaga tidak berjadwal dan bukan niaga yang berfungsi sebagai pelengkap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pengguna jasa angkutan udara yang tidak dapat dilayani oleh angkutan udara niaga berjadwal; 7) Meningkatkan iklim investasi di bidang penyelenggaraan angkutan udara dan usaha penunjang penerbangan dengan mendorong peran swasta dan pemodal asing; 8) Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengusahaan perusahaan penerbangan dan perusahaan penunjang penerbangan;
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 266

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

9) Mengarahkan tarif angkutan udara pada mekanisme pasar; 10) Mendorong kerjasama taktis dan strategis antar perusahaan angkutan udara nasional dalam menghadapi liberalisasi; 11) Mendorong pembentukan sistem jaringan penerbangan Hub and Spoke; 12) Melakukan pertukaran hak angkut (traffic right) tanpa mengorbankan kepentingan nasional; 13) Melakukan kebijakan angkutan udara internasional secara bertahap dan progresif dengan memperhatikan perkembangan industri angkutan udara regional maupun global, dan tetap memperhatikan kepentingan dan kemampuan perusahaan angkutan udara nasional untuk bersaing di pasar internasional; 14) Melakukan evaluasi dan penerapan rute-rute penerbangan internasional atas pertimbangan aspek komersial, politik dan memperhatikan keterkaitannnya dengan rute domestik; 15) Mengizinkan perusahaan penerbangan asing melaksanakan penerbangan langsung ke daerah tujuan wisata; 15) Mengoptimalkan pemanfaatan hak angkut yang dimiliki melalui kerjasama dengan perusahaan angkutan udara asing; 16) Melakukan kebijakan Open Sky secara bertahap; 17) Melakukan pertukaran hak-hak angkutan udara berdasarkan perjanjian bilateral atau multilateral dengan prinsip timbal balik (reciprocity basis); 18) Menunjuk lebih dari satu perusahaan penerbangan (multiple airlines designation) sehingga semua perusahaan penerbangan nasional mempunyai kesempatan yang sama untuk melayani rute penerbangan internasional (berdasarkan kesepakatan dengan negara mitra); 19) Menetapkan tarif angkutan udara berdasarkan sistem double disapproval; 20) Memperbolehkan penerbangan charter asing singgah diseluruh daerah tujuan wisata di Indonesia (dibatasi kemampuan Bandar Udara dan tersedianya fasilitas CIQ); 21) Mendorong perusahaan nasional meningkatkan daya saing (meningkatkan efisiensi, kualitas pelayanan, profesionalisme SDM) dan melakukan divesifikasi produk melalui strategi harga, pemasaran, dan pelayanan untuk menarik penumpang serta melakukan kerjasama sinergis dan kondusif antara perusahaan nasional melalui aliansi, kerjasama operasi, atau interline; 22) Menetapkan fleksibilitas dalam kapasitas angkutan kargo udara; 23) Penyelenggaraan angkutan udara perintis oleh pemerintah dan pelaksanaannya dilakukan oleh badan usaha angkutan udara niaga nasional berdasarkan perjanjian dengan pemerintah; 24) Pemberian kompensasi subsidi operasi dan subsidi angkutan BBM pada operator pelaksanaan angkutan udara perintis; 25) Pelaksanaan evaluasi setiap tahunnya oleh Pemerintah dan dapat mengubah suatu rute perintis menjadi rute komersial; 26) Penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia merupakan tugas nasional dan menjadi tanggung jawab pemerintah yang dikoordinir oleh Kementerian Agama dan Kementerian Perhubungan mengevaluasi kelaikan pesawat yang telah ditetapkan untuk mengangkut jemaah haji;
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 267

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

27) Kementerian Perhubungan mengevaluasi besaran biaya angkutan haji Indonesia Arab Saudi di 11 embarkasi yaitu Banda Aceh, Medan, Batam, Padang, Palembang, Cengkareng, Solo, Surabaya, Balikpapan, Banjarmasin, dan Makassar; 28) Pelaksanaan kegiatan penerbangan haji adalah penerbangan charter melalui persetujuan terbang (flight approval) oleh Kementerian Perhubungan; 29) Perusahaan penerbangan yang melayani angkutan haji harus mendapatkan landing permit dari Presidency of Civil Aviation, Kerajaan Saudi Arabia dan Hajj Control untuk mendapatkan arrival times dan departure times (slot time) di Bandar Udara King Abdul Azis Jeddah. b. Sarana : 1) Operator (Bandar Udara, airlines, dan ATC) berkewajiban melaksanakan seluruh ketentuan dan peraturan yang berlaku dalam pelaksanaan security, safety, services dan aturan ICAO, ANNEX sesuai yang tertulis dalam company manual, Standard Operating Procedures dan instruksi kerja; 2) Evaluasi secara berkala terhadap aspek teknis dan operasi armada pesawat udara. c. Prasarana Bandar Udara : 1) Pengembangan/pembangunan prasarana Bandar Udara sesuai pola jaringan prasarana dan pelayanan transportasi udara nasional sesuai dengan implementasi tatanan kebandarudaraan nasional yang berdasarkan hirarki fungsi terdiri dari Bandar Udara pengumpul dan Bandar Udara pengumpan, sedangkan dari segi penggunaan terdiri dari Bandar Udara internasional dan domestik dimana sampai dengan tahun 2024 jumlah Bandar Udara internasional relatif tetap; 2) Prioritas pembangunan lebih didasarkan pada kelayakan investasi (Business Plan) serta mekanisme pasar dengan pola pendanaan campuran (hybrid); 3) Pelaksanaan pembangunan tidak lagi menjadi beban pemerintah pusat secara total, namun bersama dengan penyelenggara Bandar Udara atau swasta; 4) Pengoptimalan prasarana transportasi udara (Bandar Udara) di lokasi bencana dan rawan bencana sehingga dapat melayani operasi pesawat Hercules C-130, M-50 dalam rangka evakuasi dan distribusi bantuan, sesuai prioritas program pengembangan Bandar Udara; 5) Pembangunan prasarana transportasi udara (Bandar Udara) di daerah perbatasan untuk operasi pesawat M-50 dengan daya dukung landasan mampu didarati pesawat C-130 (Hercules), sesuai prioritas pengembangan Bandar Udara; 6) Pembangunan Bandar Udara baru dengan membuka peluang kerja sama lebih besar dalam pengusahaan jasa kebandarudaraan dan pengusahaan jasa terkait Bandar Udara; 7) Penggunaan Bandar Udara secara bersama sipil-militer pada sisi yang berbeda/berseberangan dengan landas pacu sebagai pemisah; 8) Pemenuhan dokumen pengoperasian Bandar Udara dalam kerangka Sertifikat Bandar Udara : Rencana Induk, KKOP dan Batas Kawasan Kebisingan; 9) Penerapan Eco Airport (Sustainable Airport Development) dan penerapan Automatisasi pada Bandar Udara;
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 268

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

10) Melanjutkan pelaksanaan Sertifikasi Operasi Bandar Udara di Bandar Udara UPT dan melanjutkan peningkatan kemampuan personil Bandar Udara 11) Pengembangan multi airport di Jakarta Metropolitan Area guna menunjang Bandar Udara Soekarno Hatta; 12) Peningkatan prasarana di Indonesia bagian Timur, daerah rawan bencana dan pulau pulau terluar; 13) Peremajaan dan pengadaan fasilitas PKP-PK. 14) Pembangunan Bandar Udara berwawasan lingkungan dengan konsep 3R (reuse, recycle dan reduce) serta dapat mendukung tercapainya pembangunan berkelanjutan (sustainable development). d. Navigasi Penerbangan : 1) Pengadaan dan penggantian radar dan penggunaan ADS-B pada daerah yang tidak tercakupi oleh radar; 2) Harmonisasi 2 FIR (MAATS & JAATS) yang terintegrasi; 3) Implementasi CNS/ATM system; 4) Implementasi teknologi Surveillance seperti : ADS-B dan Multilateration; 5) Penerapan sistem augmentasi GNSS untuk terminal/ NPA; 6) Membangun Sistem Pusat Komando Lalu Lintas Udara (ATCC); 7) Data sharring ADS-B dengan negara yang berbatasan dengan wilayah Indonesia; 8) Kepemilikan NASC, berupa : 9) Up grade sistem AIS yang bersiklus 5- 7 tahun; 10) Sistem AIS Indonesia terintergasi dengan sistem AIS dunia, ATS, aerodrome operator, airlines dan user secara keseluruhan. 11) Jaringan ADS-B berdiri sendiri; 12) Peremajaan fasilitas navigasi penerbangan yang usianya telah melebihi 15 tahun. 13) Peremajaan sistem radar di Makassar, Balikpapan, Banjarmasin dan Surabaya. 14) Penyusunan State Safety Programme (SSP). 15) Implementasi Safety Management System (SMS). e. Sumber Daya Manusia (SDM) : 1) Terpenuhinya kebutuhan dan kecakapan personil di bidang keselamatan dan keamanan penerbangan sesuai kebutuhan minimal secara bertahap khususnya untuk inspektur, PKP-PK dan pemandu lalu lintas penerbangan; 2) Pembinaan profesi dilakukan organisasi profesi dan pembinaan karir teknisi penerbangan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat ; 3) Tenaga teknis dan operasi harus memiliki sertifikat kecakapan personil (SKP). 4) Pembentukan jabatan fungsional dan pemberdayaan personil di bidang transportasi udara. f. Kelembagaan : 1) Pengembangan system, regulasi dan kelembagaan yang efektif dan efisien di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. 2) Pembentukan lembaga Penyelenggara Navigasi Penerbangan Indonesia;
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 269

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

3) Lembaga pembinaan, pemerintah sebagai regulator, pembina dan pengawas transportasi udara; 4) Pembentukan otoritas Bandar Udara dan unit penyelenggara Bandar Udara; 5) Pembentukan Badan Layanan Umum Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara. 6) Pembentukan Badan Layanan Umum Balai Kalibarasi, Balai Kesehatan Penerbang, Balai Elektonika dan Balai Penelitian dan Pengujian Prasarana Bandar Udara. g. Perundang-undangan : 1) Penyusunan Peraturan Pemerintah sebagai tindak lanjut UU No.1 Tahun 2009 tentang : a. Bandar Udara (memuat sekurang-kurangnya tentang penetapan lokasi, pembangunan dan pelestarian lingkungan hidup Bandar Udara, penggunaan bersama pangkalan udara dan Bandar Udara); b. Pelaksanaan kedaulatan atas wilayah udara (memuat sekurangkurangnyatentang penetapan kawasan udara terlarang & terbatas, kewajiban pemandu lalu lintas penerbangan). 2) Harmonisasi peraturan-peraturan dibidang transportasi udara.

5.2.2.7. Rencana Strategis Kementerian Komunikasi dan Informasi;


Sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025, masyarakat informasi Indonesia diproyeksikan terwujud pada periode jangka menengah ketiga, yaitu tahun 2015-2019. Penetapan sasaran ini didasarkan pada kenyataan bahwa kemampuan untuk mengumpulkan, mengolah, dan memanfaatkan informasi mutlak dimiliki oleh suatu bangsa tidak saja untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa tersebut, tetapi juga untuk meningkatkan taraf dan kualitas hidup masyarakatnya. Untuk mencapai sasaran tersebut, ketersediaan infrastruktur informasi yang memadai, baik jumlah akses, kapasitas, kualitas maupun jangkauan, merupakan persyaratan utama dan harus dimanfaatkan secara optimal, bukan saja sebagai alat komunikasi tetapi juga sebagai alat yang menghasilkan peluang ekonomi dan kesejahteraan. Untuk mencapai sasaran tersebut, sesuai dengan Peraturan Presiden No. 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2004-2009, pembangunan pos dan telematika tahun 2004-2009 difokuskan kepada tiga agenda utama, yaitu : (1) Reformasi sektor yang bertujuan untuk menciptakan efisiensi dalam penyelenggaraan pos dan telematika, kompetisi level playing field, dan iklim investasi yang kondusif; (2) Pengembangan infrastruktur pos, telekomunikasi, media, informatika yang bertujuan untuk menyediakan infrastruktur dan layanan yang berkualitas di seluruh
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 270

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

wilayah Indonesia termasuk wilayah non komersial dalam rangka memperkecil kesenjangan digital (digital divide) dan menjamin kelancaran arus informasi; serta (3) Pemanfaatan dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang bertujuan untuk mewujudkan tata pemerintahan yang lebih transparan dan efisien, meningkatkan e-literasi dan kemampuan industri dalam negeri dalam memanfaatkan dan mengembangkan aplikasi TIK, serta mewujudkan keabsahan, keamanan, dan perlindungan hukum dalam pemanfaatan TIK. Beberapa pergeseran yang dicermati dan dipertimbangkan dalam penyusunan Renstra 2010-2014 Bidang Komunikasi dan informatika adalah sebagai berikut: 1) Lisensi yang bergeser dari lisensi yang berbeda untuk penyelenggaraan telekomunikasi, internet, penyiaran menjadi satu macam lisensi gabungan yang dapat dipergunakan untuk bermacam-macam penyelenggaraan. 2) Pemisahan secara vertikal per sektor bergeser menjadi pemisahan secara horisontal antara infrastruktur, layanan, aplikasi dan konten. Demikian juga tentang perlunya pemisahan antara sumber daya dan penyelenggaraan. 3) Ekslusivitas sumber daya dan infrastruktur menjadi pemakaian bersama sumber daya dan infrastruktur. 4) Tarif layanan yang bebasis jarak dan waktu menjadi berbasis volume konten dan kualitas. 5) Arah komunikasi dari satu menjadi banyak arah (jaringan) dan semua elemen masyarakat turut berpartisipasi sebagai penyedia dan pengguna informasi. 6) Konten yang bebas tanpa campur tangan pemerintah menjadi yang aman dan bertanggung jawab melalui pemberdayaan masyarakat dalam pengawasannya. 7) Pasar yang bergeser dari bebas menjadi terlindungi untuk memberi kesempatan pada pemain domestik. 8) Hak warganegara atas informasi yang telah dijamin dalam UUD 1945 serta hak atas informasi publik yang telah dijamin dalam UU Keterbukaan Informasi Publik. 9) Pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat belum optimal, karena media massa lebih dominan menyajikan konten hiburan, sementara jalur birokrasi untuk penyampaian informasi belum terkoordinasi dengan baik, baik antar lembaga pemerintah pusat maupun antar pemerintah daerah (hubungan pusat dan daerah) dalam informasi. 10) Kecenderungan positif terjadi yaitu berkembangnya citizen journalism, dimana anggota masyarakat berperan melaporkan peristiwa yang terjadi disekitarnya. 11) Dominasi kepentingan bisnis mempengaruhi media massa dan aktifitas komunikasi lainnya, sehingga menjadikan informasi sebagai komoditas material yang akan mendangkalkan rasionalitas, kepekaan, harmonisasi, keserasian yang akhirnya tidak mendukung masyarakat yang aman, damai, sejahtera dan bersatu.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 271

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Visi
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi yang diemban, serta dengan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional 2010-2014, maka Visi Kementerian Komunikasi dan Informatika yaitu sebagai berikut : Terwujudnya Indonesia Informatif menuju masyarakat sejahtera melalui pembangunan kominfo berkelanjutan, yang merakyat dan ramah lingkungan, dalam kerangka NKRI Makna yang terkandung dalam rumusan Visi Kementerian Komunikasi dan Informatika tersebut di atas yaitu: (1) Terwujudnya Indonesia Informatif, adalah suatu karakteristik bangsa yang bercirikan antara lain sudah menyadari, memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk mengakses dan memanfaatkan serta menyebarkan informasi, dan menjadikan informasi sebagai nilai tambah dalam peningkatan kualitas kehidupan masyarakat. (2) Masyarakat sejahtera, adalah keadaan sentosa dan makmur, selamat, mampu menghadapi segala macam gangguan. Sentosa mengandung arti berada dalam keadaan aman dan tenteram, sedangkan makmur dapat diartikan sebagai keadaan serba berkecukupan atau tidak berkekurangan. Jadi sejahtera tidak hanya memiliki dimensi fisik atau materi tetapi juga dimensi rohani. (3) Pembangunan kominfo berkelanjutan, adalah pembangunan komunikasi dan informatika yang berlangsung terus-menerus dan berkesinambungan untuk menciptakan keseimbangan kebutuhan masyarakat pengguna. (4) Pembangunan kominfo yang merakyat adalah ketepatan sasaran pembangunan kominfo kepada masyarakat pengguna dan keterjangkauan masyarakat untuk mendapatkan, memanfaatkan, mengolah dan mengakses informasi sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi sekaligus mewujudkan daya saing bangsa. (5) Pembangunan kominfo yang ramah lingkungan adalah penyelenggaraan pembangunan bidang komunikasi dan informatika secara terintegrasi yang didukung oleh konvergensi teknologi informasi dan komunikasi yang ramah lingkungan (6) NKRI, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan bentuk negara yang menjadi cita-cita bersama dan harus diupayakan dengan sungguh-sungguh.

Misi
Terkait visi di atas, maka misi Kementerian Komunikasi dan Informatika meliputi: (1) Meningkatkan kecukupan informasi masyarakat dengan karakteristik komunikasi lancar dan informasi benar menuju terbentuknya Indonesia informatif dalam kerangka NKRI; (2) Mewujudkan birokrasi layanan komunikasi dan informatika yang profesional dan memiliki integritas moral yang tinggi;

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 272

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

(3) Mendorong peningkatan tayangan dan informasi edukatif untuk mendukung pembangunan karakter bangsa; (4) Mengembangkan sistem kominfo yang berbasis kemampuan lokal yang berdaya saing tinggi dan ramah lingkungan; (5) Memperjuangkan kepentingan nasional kominfo dalam sistem pasar global.

Tujuan Bidang Bidang Pembangunan


Dalam rangka pencapaian visi dan misi pembangunan bidang komunikasi dan informatika, maka tujuan yang akan di capai dalam kurun waktu 2010-2014, sebagai berikut: A. Bidang Infrastruktur Informasi dan Komunikasi (1) Tersedianya akses komunikasi dan informatika yang merata di seluruh Indonesia (mengecilnya kesenjangan digital) dengan indikator dampak dan target pencapaian pada tahun 2014: jumlah provinsi yang memiliki indeks kesiapan kompetisi (competition readiness index) baik, yaitu sekurang-kurangnya 49 persen dari total jumlah provinsi di seluruh Indonesia mempunyai indeks tinggi dan sekurang-kurangnya 51 persen dengan indeks menengah. (2) Tersedianya sarana, prasarana, dan layanan komunikasi dan informatika di seluruh desa, daerah perbatasan negara, pulau terluar, daerah terpencil, dan wilayah non komersial lain untuk mengurangi daerah blank spot dengan indikator dampak dan target pencapaian pada tahun 2014: (a) jangkauan layanan pos universal mencapai 100 persen di wilayah PSO; (b) jangkauan layanan akses telekomunikasi universal dan internet mencapai 100 persen di Wilayah Pelayanan Umum Telekomunikasi (USO); serta (c) jangkauan siaran TVRI dan RRI terhadap populasi masing-masing mencapai 88 persen dan 90 persen. (3) Tersedianya akses dan layanan komunikasi dan informatika yang modern dengan indikator dampak dan target pencapaian pada tahun 2014: (a) tingkat penetrasi pengguna internet sekurang-kurangnya 50 persen; (b) tingkat penetrasi pengguna layanan broadband sekurang-kurangnya 30 persen; (c) tingkat penetrasi siaran TV digital terhadap populasi 35 persen; (d) jaringan backbone telekomunikasi yang menghubungkan antarpulau besar mencapai 100 persen; serta (e) jumlah ibukota kabupaten/kota yang terhubung/terintegrasi ke dalam jaringan backbone serat optik nasional Palapa Ring mencapai sekurang-kurangnya 60 persen dari total ibukota kabupaten/kota, termasuk ibukota kab/kota di wilayah timur Indonesia yang harus selesai sebelum tahun 2013. (4) Tersedianya layanan akses informasi dan komunikasi di wilayah non komersial dengan indikator dan dampat target capaian tahun 2014 : (a) desa yang dilayani akses internet mencapai 80 %; (b) Ibukota kabupaten/kota yang terhubung secara broadband mencapai 75%; (c) Ibukota provinsi yang memiliki national internet exchange mencapai 100% dengan catatan pelaksanaannya
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 273

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

memenuhi kelayakan operasional;(d) Ibu kota provinsi yang memiliki international internet exchange mencapai mencapai 100% yang terdiri dari 4 Ibukota provinsi, untuk ibukota propvinsi yang lain, akan dibangun sesuai dengan kelayakan operasional; Kebijakan, regulasi, rencana pemanfaatan dan rekayasa sumber daya spektrum frekuensi radio, dengn indikator dan target capaian tahun 2014 : (a) penetapan pita frekuensi radio dan pemanfaatan slot orbit satelit mencapai 95%; (b) ketersediaan spektrum frekuensi radio untuk mendukung siaran TV Digital mencapai 50% wilayah jangkauan yang meliputi populasi. Terkait dengan ini akan digunakan band frekuensi yang layak secara teknis dan ekonomis (bukan di frekuensi 108 MHz yang diperuntukkan untuk penerbangan), sedangkan target disesuaikan dengan program digitalisasi; Kebijakan, regulasi, rencana optimalisasi sumber daya spektrum dan non spektrum, dengan indikator dan target capaian tahun 2014 : (a) tingkat utilitas pemanfaatan spektrum frekuaensi radio mencapai 70% (target capaian 100% sangat terpengaruh oleh pemanfaatan Spektrum Radio yang sangat tergantung pada nilai ekonomis dari suatu wilayah dan ketertarikan investor); (b) pengelolaan sumber daya pos, penomoran telekomunikasi dan alamat IP mencapai 100%; (c) pengembangan sarana dan prasarana perizinan mencapai 100%; (d) pelayanan spektrum frekuensi yang diproses tepat waktu mencapai 95 % (target 100% dapat tercapai apabila tidak terkendala oleh tingkat kehandalan perangkat/mesin). Kebijakan, regulasi, perijinan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan pos, dengan indikator dan target capaian tahun 2014 antara lain : (a) verifikasi terhadap pelaksanaan PSO Pos mencapai 100%; (b) pencapaian terhadap kuantitas dan kualitas layanan pos diharapkan akan mencapai 90% (target 100% dapat tercapai jika tidak terkendala oleh faktor eksternal : iklim/cuaca dan tranportasi); Kebijakan, regulasi, perijinan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan telekomunikasi, dengan indikator dan target capaian tahun 2014 antara lain : (a) penetapan regulasi teknis infrastruktur menuju era konvegensi mecapai 100 %, dengan jumlah paket disesuaikan dengan kebutuhan; (b) kualitas penyelenggaraan telekomunikasi dan pemanfaatan aplikasi teknologi telekomunikasi, informasi dan komunikasi mencapai 90% (pada praktek untuk mencapai target 100% sulit, namun demikian telah disiapkan instrumen denda bagi penyelenggara yang tidak patuh); (c) kepastian hukum berdasarkan prinsip keadilan dan transparansi bagi pelaku industri telekomunikasi diharapkan akan mencapai 100%; (d) penyusunan dan pembahasan ICT Fund dan optimalisasi pemanfaatan PNBP, akan selesai 100%; Kebijakan, regulasi, perijinan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas penyelenggaraan penyiaran, dengan indikator dan target capaian tahun 2014

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 274

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

antara lain: (a) pembaharuan kebijakan regulasi dan kelembagaan akibat adanya digitalisasi dan perkembangan industri mencapai 100%; (b) ketepatan penyelesaian layanan perijinan mencapai 90% (target 100% dapat tercapai apabila didukung oleh mekanisme perijinan yang melibatkan beberapa instansi, dapat berjalan dengan baik); (c) penyusunan Grand Strategy dan Road Map Penyelenggaraan Penyiaran, mencapai 100%; (10) Kebijakan, regulasi, bimbingan teknis, dan evaluasi sertifikasi sistem elektronik, jasa aplikasi dan konten, dengan indikator dan capaian target tahun 2014 antara lain : (a) penyelenggara layanan sistem elektronik telah dapat disertifikasi 80% (target 100% terkendala oleh pesatnya perkembangan teknologi dan layanan elektronik); (b) sistem informasi pekerja migran akan mencapai 24 paket beserta operasional dan pemeliharaan; (11) Kebijakan, regulasi, standar, sertifikasi, interoperabilitas perangkat pos, telekomunikasi dan penyiaran, dengan indikator dan capaian tahun 2014 antara lain: peningkatan interoperabilitas pada layanan perangkat, aplikasi dan konten mencapai 90% (tingkat kesulitan untuk mencapai target 100% cukup tinggi, karena berkembangnya keberagaman perangkat yang digunakan); (12) Tercapainya tingkat e-literasi masyarakat Indonesia menjadi 50 persen pada tahun 2014. (13) Tersedianya informasi dan layanan publik yang dapat diakses secara online dengan indikator dampak dan target pencapaian pada tahun 2014: (a) nilai rata-rata e-government instansi pemerintah sekurang-kurangnya menjadi baik (3,4 dari keseluruhan dimensi yang dinilai, yaitu kebijakan, kelembagaan, sarana dan prasarana, aplikasi dan perencanaan berdasarkan penilaian yang dilakukan secara berkala); (b) jumlah aparatur pemerintah yang paham TIK sekurang-kurangnya menjadi 80 persen dari total aparatur pemerintah; (c) prosentase jumlah e-provinsi yang merupakan muara sistem elektronik kabupaten/kota di masing-masing provinsi mencapai 100 persen; serta (d) tersedianya layanan publik yang dapat diakses secara online sekurangkurangnya untuk layanan kependudukan (e-citizen), perizinan (e-licensing), dan pengadaan (e-procurement). (14) Berkembangnya industri (manufaktur) penunjang TIK dengan indikator dampak dan target pencapaian pada tahun 2014: (a) prosentase alat dan perangkat telekomunikasi yang memenuhi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mencapai 30 persen; (b) prosentase jumlah penyelenggara telekomunikasi yang memenuhi ketentuan TKDN untuk belanja modal dan belanja operasional mencapai 40 persen; dan (c) prosentase TKDN set top box TV digital sekurangkurangnya mencapai 30 persen.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 275

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

B. Bidang Komunikasi dan Informasi (1) Pengelolaan, penyebaran dan pemerataan informasi publik yang beragam dan berkualitas yang bersifat mendidik, mencerahkan masyarakat dalam kerangka NKRI, dengan indikator dan capaian target tahun 2014 antara lain : (a) penguatan media center di provinsi/kabupaten kota untuk 15 media center; (b) aktivitas penyebaran informasi publik langsung kepada masyarakat mencapai 80 %; (2) Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kemitraan dalam penyebaran informasi publik, dengan indikator dan capaian targettahun 2014 antara lain : (a) peningkatan peran organisasi kemasyarakatan sebagai penyebar informasi (Kelompok Informasi Masyarakat-KIM, media tradisional, dan media komunitas) di wilayah perbatasan yang dilaksanakan tepat waktu mencapai 80%; (b) fasilitasi penyebaran informasi publik melalui media kemasyarakatan yang tepat waktu dan akuntabel mencapai 90%; (3) Penyediaan dan peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi sebagai agen penyedia, pengelola dan penyebar infomasi publik, dengan indikator dan capaian target tahun 2014 antara lain : (a) pelaksanaan bimbingan teknik CIO untuk 2500 orang peserta; (b) pelaksanaan bimbingan teknis Budaya Dokumentasi dalam rangka mendukung pelaksanaan UU Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, mencapai 2500 orang; (c) pelaksanaan program pemberian bea siswa bidang komunikasi dan informasi untuk 1398 mahasiswa; (d) peningkatan standar kompetensi kerja bidang komunikasi dan informasi sejumlah 40 paket; dan (e) sertifikasi SDM komunikasi dan informasi mencapai 4980 orang

5.2.2.8. Rencana Strategis BP PBPB Sabang Visi


Visi BPKS merupakan bagian integral dari visi Kawasan Sabang 2025 yang dirumuskan dalam Master Plan Kawasan Sabang 2007-2021. Berdasarkan hal tersebut, BPKS menetapkan visi sebagai berikut: Mengembangkan Kawasan Sabang sebagai Pusat Utama Pelayanan Perdagangan Dunia terkemuka Visi ini diperkuat dengan telah disahkannya UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, Pasal 169 Ayat (1) beserta penjelasannya yakni: Yang dimaksud dengan frasatransportasi dan maritim dimaksudkan juga untuk menjadikan Kawasan Pelabuhan Bebas Sabang sebagai pelabuhan utama (hub port) yang fungsinya sebagai pelabuhan impor-ekspor (internasional) dan juga sebagai pelabuhan alih kapal (transhipment) nasional.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 276

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Misi
Misi BPKS merupakan pernyataan mengenai garis besar kiprah utama BPKS dalam mewujudkan visi di atas. Maka dirumuskan misi yang akan diemban BPKS adalah sebagai berikut : 1. Mengembangkan pelayanan pelabuhan untuk kapal-kapal generasi y.a.d 2. Mengembangkan pelayanan untuk perdagangan dunia melalui kawasan perdagangan bebas 3. Mengembangkan pelayanan bagi basis operasi kapal cruise dunia untuk wisata Asean dan Nusantara 4. Mengembangkan industri perikanan modern yang bersinergi dengan pengembangan sumberdaya perikanan nasional 5. Mengembangkan kelembagaan pengusahaan dan infrastruktur kawasan yang bertaraf internasional.

Tujuan
tiap misi yang sekaligus juga mencerminkan tujuan tiap sektor, yakni terdiri atas: Misi 1 : Mengembangkan pelayanan pelabuhan untuk kapal-kapal generasi y.a.d. Tujuan: Terwujudnya pelabuhan Sabang sebagai Pelabuhan Internasional Hub Terpenuhinya standar dari kualitas dan kuantitas infrastruktur pelabuhan Sabang sebagai pelabuhan internasional hub Terpenuhinya sarana dan prasarana pendukung pelabuhan internasional hub Sabang Terwujudnya Pelabuhan Balohan sebagai pelabuhan nasional Terwujudnya pelabuhan penyeberangan internasional Meningkatkan kelancaran transportasi laut nasional dalam rangka mendukung terwujudnya Pelabuhan Internasional Hub Sabang Terpenuhinya standar dari kualitas dan kuantitas infrastruktur pelabuhan Balohan sebagai pelabuhan Nasional Terwujudnya pelabuhan penyeberangan domestik

Misi 2 : Mengembangkan pelayanan untuk perdagangan dunia melalui kawasan perdagangan bebas Tujuan:

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 277

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Mendukung keberadaan Pelabuhan Internasional Hub di Sabang sebagai Pelabuhan Bebas dan Kawasan Sabang sebagai kawasan perdagangan bebas; Terwujudnya kegiatan industri dan perdagangan di Kawasan Sabang

Misi 3 : Mengembangkan pelayanan bagi basis operasi kapal cruise dunia untuk daerah tujuan wisata ke penjuru Nusantara dan Asean Tujuan: Terwujudnya pelabuhan Sabang sebagai pintu masuk bagi wisata bahari ke penjuru Nusantara dan Asean; Terwujudnya Kawasan Sabang sebagai Daerah Tujuan Wisata khususnya wisata bahari; Meningkatkan pengelolaan destinasi wisata dan aset-aset warisan budaya menjadi objek daya tarik wisata yang atraktif

Misi 4 : Mengembangkan industri perikanan modern yang bersinergi dengan pengembangan sumber daya perikanan nasional. Tujuan: Terwujudnya pemanfaatan ruang laut, pesisir dan pulau-pulau kecil secara serasi sesuai dengan daya dukung lingkungannya Terwujudnya Kawasan Budi Daya dan Balai Benih Perikanan Terwujudnya Kawasan Sabang sebagai pusat industri perikanan modern

Misi 5 : Mengembangkan kelembagaan pengusahaan dan infrastruktur kawasan yang bertaraf internasional. Tujuan: Terciptanya tata organisasi pengelola Kawasan Sabang yang bersih dan berwibawa serta berskala global Terwujudnya pemberian izin layanan terpadu (one stop service) Terbentuknya kerjasama perdagangan internasional yang saling menguntungkan, adil dan terbuka Terbinanya jejaring kerja dengan mitra bisnis di dalam dan di luar negeri Terwujudnya efisiensi pelayanan pelabuhan Sabang sebagai pelabuhan internasional

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 278

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Meningkatnya kelancaran transportasi dalam rangka mendukung terwujud-nya Sabang sebagai kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Terpenuhinya sarana dan prasarana pendukung untuk menunjang Sabang sebagai kawasan pelabuhan dan perdagangan bebas Melindungi sumber daya alam berupa kawasan konservasi dan hutan lindung dari kerusakan Mendukung Kawasan Sabang sebagai kawasan pelabuhan dan perdagangan bebas

6.2. Sasaran Berdasarkan tujuan, maka sasaran yang ingin dicapai oleh BPKS dalam lima tahun ke depan yaitu: Misi 1 : Mengembangkan pelayanan pelabuhan untuk kapal-kapal generasi y.a.d. Sasaran: Terwujudnya pelabuhan Sabang yang mampu mendukung perdagangan bebas, secara teknis mampu melayani kapal dengan kapasitas 10.000 14.000 TEUs yang berlayar melalui samudra Hindia dengan unggulan penyediaan kebutuhan air, listrik, logistik dan fasilitas perbaikan kapal; Meningkatnya prasarana transportasi laut; Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur pelabuhan; Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana serta prasarana pendukung infrastruktur pelabuhan internasional hub Sabang.

Misi 2 : Mengembangkan pelayanan untuk perdagangan dunia melalui kawasan perdagangan bebas Sasaran: Terjadinya percepatan pembangunan kawasan industri dan perdagangan bebas di Balohan Berkembangnya kegiatan industri dan perdagangan di Kawasan Sabang

Misi 3 : Mengembangkan pelayanan bagi basis operasi kapal cruise dunia untuk daerah tujuan wisata ke penjuru Nusantara dan Asean Sasaran: Pelabuhan Sabang sebagai port of entry pariwisata khususnya wisata bahari Menjadikan Sabang sebagai DTW khususnya wisata bahari

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 279

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Meningkatnya kualitas pelayanan kesiapan DTW Sabang di bidang wisata bahari

Misi 4 : Mengembangkan industri perikanan modern yang bersinergi dengan pengembangan sumber daya perikanan nasional. Sasaran: Tersedianya sistem penataan ruang laut, pesisir dan pulau-pulau kecil di Kawasan Sabang Terbangunnya pelabuhan dan usaha perikanan rakyat di desa-desa di Kawasan Sabang Terbangun nya kawasan Budi Daya dan Balai Benih Perikanan dengan fasilitasnya di Lhok Lhen Bale (Kec. Pulo Aceh)

Misi 5 : Mengembangkan kelembagaan pengusahaan dan infrastruktur kawasan yang bertaraf internasional. Sasaran: Terciptanya sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan BPKS yang bersih, efisien, efektif, transparan, profesional dan akuntabel Terbangunnya sebuah kantor pemberian izin layanan terpadu di kota Sabang Terwujudnya kerjasama perdagangan di tingkat regional dan sub-regional (ASEAN) : Singapura, Malaysia, China dan Thailand dan negara lainnya Terwujudnya peningkatan kerjasama bisnis / aliansi strategis dengan Shipping Liners, Port Operator, International Tourism Operator, MNC (Multi National Corporation Pelayanan pelabuhan cepat dengan biaya pelabuhan wajar dan kompetitif Meningkatnya prasarana transportasi udara untuk menunjang kegiatan pariwisata serta perekonomian kawasan Sabang; Meningkatnya prasarana transportasi darat untuk menunjang kegiatan perekonomian kawasan Sabang; Meningkatnya sarana dan prasarana pendukung; Meningkatnya jumlah rumah di Balohan; Meningkatnya jumlah fasos/fasum dan kompleks perumahan/permukiman; Terlindunginya kawasan hutan lindung dari kerusakan akibat pemanfaatan yang tidak terkendali. Terwujudnya kawasan Sabang sebagai kawasan pelabuhan dan perdagangan bebas.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 280

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Strategi
Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran pengembangan Kawasan Sabang, BPKS menyusun strategi yang mengacu pada faktor kekuatan dan kelemahan internal serta faktor peluang dan ancaman eksternal. Selain itu BPKS juga memperhatikan arahan strategi pengembangan Kawasan Sabang untuk Tahap Percepatan (tahun 2007-2011) dalam Master Plan Kawasan Sabang 2007-2011 yakni: 1. Menyiapkan peraturan perundang-undangan untuk langkah-langkah jangka menengah (5 tahunan) maupun jangka panjang (15 tahun- 20 tahun) sebagai upaya tindak lanjut dari penetapan UU No. 11/2006 2. Membangun Pelabuhan Sabang sebagai Pelabuhan Internasional Hub dengan kelengkapan: pelabuhan serbaguna, pelabuhan cargo, pelabuhan peti kemas (container), pelabuhan cair dan dock 3. Aliansi dengan pelaku internasional dalam jangka menengah s.d. panjang melalui pembentukan perusahaan patungan dengan mayoritas kepemilikan saham dikuasai BPKS 4. Membangun pelabuhan penyeberangan internasional dan domestik 5. Membangun pelabuhan perikanan samudra di luar kawasan pelabuhan Sabang 6. Membangun kawasan industri di Balohan 7. Membangun kawasan industri perikanan di luar kawasan pelabuhan Sabang 8. Membangun kawasan wisata bahari 9. Aliansi dengan daerah lain untuk mengembangkan perdagangan, perikanan dan basis pariwisata cruises dunia 10. Memperkuat kelembagaan dengan membentuk Dynamic Group dan menyiapkan serta melaksanakan langkah- langkah jangka pendek sampai menengah.

Kebijakan
Untuk mencapai sasaran pembangunan jangka menengah sebagaimana diuraikan sebelumnya, BPKS menetapkan kebijakan prioritas periode 2007-2011 sebagai arah yang akan diambil sesuai dengan misinya, yakni: Misi 1 : Mengembangkan pelayanan pelabuhan untuk kapal-kapal generasi y.a.d. Kebijakan: Pengembangan Pelabuhan Sabang sebagai Pelabuhan Internasional Hub pada lokasi Teluk Sabang; Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur pelabuhan; Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur pelabuhan serta fasilitas umum di kawasan pelabuhan internasional hub Sabang;

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 281

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Meningkatkan peran armada pelayaran nasional baik untuk angkutan dalam negeri maupun untuk ekspor-impor; Meningkatkan kelancaran arus orang, barang dan jasa; Meningkatkan kelancaran arus penumpang internasional; Mengembangkan wilayah Pulo Aceh.

Misi 2 : Mengembangkan pelayanan untuk perdagangan dunia melalui kawasan perdagangan bebas Kebijakan: Mendorong terbentuknya kawasan industri dan perdagangan bebas di Balohan dan Sabang; Mendorong tumbuhnya kegiatan industri dan perdagangan di Kawasan Sabang.

Misi 3 : Mengembangkan pelayanan bagi basis operasi kapal pesiar (cruise) dunia untuk wisata ASEAN dan Nusantara Kebjakan: Mendorong pelabuhan Sabang sebagai pintu masuk wisata bahari; Penataan Sistem Pelayanan dan Perizinan Wisata Bahari; Pengembangan terpadu kawasan wisata khususnya wisata bahari; Mendorong dan memfasilitasi berkembangnya objek dan produk wisata serta mewujudkan Sabang sebagai DTW.

Misi 4 : Mengembangkan industri perikanan modern yang bersinergi dengan pengembangan sumber daya perikanan nasional Kebijakan: Peningkatan efisiensi pemanfaatan ruang dan sumber daya pesisir, laut dan pulaupulau kecil berdasarkan daya dukung lingkungan; Penataan industri perikanan dan kegiatan ekonomi masyarakat di wilayah pesisir;

Misi 5 : Mengembangkan kelembagaan pengusahaan dan infrastruktur kawasan yang bertaraf internasional. Kebijakan: Meningkatkan sinergi kelembagaan antara DKS dan BPKS dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) baik pihak pemerintah, swasta dan masyarakat; Meningkatkan kapasitas dan kompetensi organisasi BPKS dalam memfasilitasi dan mediasi parapelaku bisnis dan investasi berskala internasional

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 282

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Peningkatan fasilitas kantor BPKS di bidang perizinan Mendorong masuknya arus modal dan investasi dari Singapura, Malaysia, China, Thailand dan negara lain; Mendorong terlaksananya kerjasama bisnis dengan operator pelabuhan dunia, pengembangkawasan bisnis dunia, dan operator pariwisata dunia; Mengurangi bahkan menghapus kan pungutan tidak resmi di pelabuhan; Memenuhi standar pelayaran internasional yang dikeluarkan oleh IMO (International Maritime Organization)maupun IALA (International Association of Lighthouse Authority) guna meningkatkan keselamatan pelayaran; Meningkatkan kelancaran arus orang, barang dan jasa; Meningkatkan kualitas dan kuantitas fasilitas umum; Mendorong terbentuknya kawasan permukiman baru di Kawasan Sabang dalam rangka mendukungkegiatan perindustrian; Mendorong terbentuknya kawasan permukiman; Meningkatkan konservasi sumber daya alam; Mendorong terwujudnya kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Sabang.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 283

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 49. Peta Rencana Struktur Tata Ruang Kawasan PBPB Sabang
Sumber : Rencana Strategis BPKS Sabang, 2014

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 284

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

5.2.3. Pendekatan Kebijakan Rencana Tata Ruang 5.2.3.1. Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Nasional (KSN) Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (KPBPB);

Pengembangan implementasi tata ruang dan infrastruktur ditujukan guna mewujudkan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Kawasan Sabang sebagai pusat pengembangan di skala regional dan global. Dengan demikian diperlukan implementasi struktur Kawasan Sabang yang lebih menitik beratkan pada aspek infrastruktur, dengan berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangannya baik yang menyangkut: aspek fisik (daya dukung lahan) dan aspek non fisik (aspek ekonomi, sosial dan budaya).

Struktur Tata Ruang, Sarana dan Prasarana Kawasan Sabang Kawasan Pelabuhan Internasional Hub dan Kawasan Perdagangan
Pelabuhan merupakan tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang digunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dari/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan, serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi. Pelabuhan di Indonesia diatur dalam suatu Tatanan Kepelabuhan Nasional (TKN), yaitu suatu sistem kepelabuhan nasional yang memuat tentang hirarki, peran, fungsi, klasifikasi jenis, penyelenggaraan, kegiatan, keterpaduan, intra dan antar moda trasportasi serta keterpaduan dengan dengan sektor lainnya. Pelabuhan saat ini terdiri atas 2 lokasi, yakni Pelabuhan Teluk Sabang dan Pelabuhan Teluk Balohan. Berdasarkan analisis pemilihan lokasi pelabuhan internasional hub, lokasi Teluk Sabang sampai dengan Lhok Pria Laot terpilih sebagai lokasi pelabuhan bebas yang merupakan pelabuhan internasional hub (bernama: Sabang Hub Internasional Port atau SHIP) dan direncanakan akan menempati luas areal 462 Ha. Dalam periode 2007-2021 ini, akan dikembangkan terlebih dahulu SHIP di Teluk Sabang selama 15 tahun dengan luas sekitar 62 Ha. Selanjutnya, apabila SHIP di Teluk Sabang sudah tidak dapat lagi melayani jasa pelabuhan dan perdagangan internasional, maka akan dikembangkan ke Teluk Pria Laot dengan luas sekitar 400 Ha (pengembangan pelabuhan 50 Ha dan kawasan industri/perdagangan 350 Ha). Pelabuhan internasional hub ini juga akan menyediakan area proses alih kapal yang dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap dan modern, pelabuhan peti kemas (container), dan dock, serta fasilitas pendukung seperti kantor pengelola, kantorkantor perusahaan pelayaran, perusahaan bongkar muat, dan ekspedisi. Juga disediakan fasilitas penyimpanan BBM dan sarana pengolahan air bersih. Adapun pelabuhan penyeberangan internasional akan berada di Gapang seluas 3 Ha yang merupakan kawasan wisata bahari. Pada pelabuhan ini direncanakan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 285

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

disediakan fasilitas seperti: ruang tunggu dan anjungan keberangkatan dan kedatangan penumpang, tikceting, layanan kesehatan, kantin, musholla, fasilitas rekreasi bagi awak kabin dan petugas pelabuhan. Sejalan dengan itu perlu pula didukung oleh pelayanan yang prima untuk segenap urusan custom, immigration, quarantine, dan port clearence (CIQP). Pembangunan Pelabuhan di Teluk Sabang dibagi dalam empat tahap sebagai berikut: Tahap I Pembangunan Pelabuhan Kontainer Pasiran Tahap II Pembangunan Pelabuhan konteiner sisi Utara Tahap III Pembangunan Dock (Griving Dock dan Slipway) Tahap IV Pembangunan Pelabuhan Konteiner Sisi Timur/Pelabuhan Konteiner II

Pembangunan Pelabuhan di lokasi Pria Laot, yang merupakan areal pengembangan pelabuhan Internasional Hub Sabang, akan dibangun setelah pelabuhan di Teluk Sabang kurang mampu lagi menampung seluruh kegiatan kepelabuhanan. Selain itu untuk kawasan Pria Laot juga dijajaki sebagai lokasi pembangunan oil refinery.

Kawasan Pelabuhan Nasional


Pelabuhan Balohan direncanakan sebagai pelabuhan ferry yang melayani pelayaran nasional baik penumpang ataupun barang dengan luas area sekitar 185 Ha (kawasan pelabuhan Balohan 25 Ha dan kawasan industri Balohan 160 Ha). Dengan demikian perlu didukung oleh berbagai fasilitas bagi pelayanan jasa pelabuhan dan industri, yakni: area perkantoran, area industri, pelabuhan kargo/peti kemas, terminal penumpang, kantor pengelola pelabuhan, gudang, lapangan penumpukan peti kemas dan area rekreasi. Di masa mendatang kebutuhan akan jasa penyeberangan ferry antara Pelabuhan Balohan - Pelabuhan Ulee Lheu dan Pelabuhan Balohan Lampuyang (Pulo Aceh) diproyeksikan akan terus meningkat. Ke depan, perlu dikembangkan pula jalur ferry dari Ulee Lheu Deudap (P.Nasi) Lampuyang. Untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan akan jasa penyebrangan di masa mendatang dibutuhkan: Penambahan jumlah kapal ferry jenis Ro-ro dan kapal ferry cepat, Pengembangan dermaga ferry dan bangunan terminal penumpang serta fasilitas parkir kendaraan, Penyediaan sarana alat bantu navigasi di Teluk Balohan, Pelabuhan penyeberangan di Lampuyang, Pantai Nipah dan Deudap.

Selain itu di Ujung Seuke Balohan, akan difungsikan sebagai kawasan bunker (penyimpanan) dan pelabuhan BBM seluas 20 Ha. Kegiatan penyimpanan BBM sangat diperlukan berdasarkan: Bahwa di Sabang telah ada bunker BBM milik Pertamina dan merupakan jalur distribusi BBM nasional;
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 286

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Bahwa menurut UU No. 11/2006 yang mengamanatkan Pelabuhan Sabang sebagai Pelabuhan Internasional Hub, maka diperlukan adanya pasokan BBM yang memadai;

Dalam periode 2007-2021 ini, akan dikembangkan terlebih dahulu kawasan industri di Balohan ini. Selanjutnya apabila kawasan industri Balohan ini sudah tidak dapat menampung lagi kegiatan pelayanannya, maka akan dikembangkan ke Pria Laot bersama dengan pengembangan pelabuhan internasional hub. Dengan demikian sampai pada akhir tahun 2021, kawasan industri Balohan merupakan area industri yang mendukung kawasan pelabuhan Sabang maupun pelabuhan Balohan dimana industri yang berada di dalam kawasan ini difokuskan pada peningkatan ekspor komoditas unggulan, baik industri manufaktur, agro industri, komoditas hasil perkebunan dan hasil pertanian. Adapun barang impor diarahkan pada barang bahan baku untuk diolah lagi menjadi produk ekspor dengan nilai tambah yang tinggi. Untuk itu perlu didukung oleh adanya akses yang baik antara kawasan industri ini dengan pelabuhan Sabang yang akan dicerminkan dengan tersedianya jalan arteri primer terutama bagi lalu lintas truk pengangkut barang.

Pelabuhan Lokal, Pelabuhan Rakyat dan Pelabuhan Penyeberangan


Pelabuhan lokal, pelabuhan rakyat dan pelabuhan penyeberangan yang tersebar di Pulo Aceh, yang berfungsi sebagai pendukung pelabuhan nasional Balohan dan pelabuhan internasional hub Sabang. Pelabuhan-pelabuhan ini dipergunakan untuk melayani pelayaran lokal dan pelayaran rakyat antar pulau-pulau kecil di Pulo Aceh baik penumpang ataupun barang ataupun sebagai pelabuhan pengumpul untuk pelayaran menuju ke dan dari pelabuhan nasional Balohan. Dengan demikian perlu didukung oleh berbagai fasilitas bagi pelayanan pelabuhan, fasilitas industri ringan dan industri rumah tangga, yakni: area industri ringan, fasilitas pelabuhan lokal dan tempat sandar perahu-perahu tradisional, terminal-terminal penumpang, dan area rekreasi.

Kawasan Pelabuhan Udara / Bandara


Berkaitan dengan penataan wisata bahari dengan pintu masuk di Kawasan Sabang, mengandung implikasi penataan pelabuhan udara internasional untuk jangka panjang, Bandar Udara Maimun Saleh saat ini merupakan peninggalan penjajah Jepang dan saat ini dimanfaatkan sebagai pangkalan TNI AU dan juga melayani angkutan penumpang umum. Kondisi bandara saat ini masih relatif cukup baik. Saat ini panjang landasan mencapai 1.850 m dengan lebar 30 m. Mengingat landasan tidak dapat diperpanjang lagi karena wilayahnya terbatas, ke depan, perlu ditingkatkan menjadi bandar udara internasional mencakup area sekitar 109,2 Ha. Dengan demikian, segenap fasilitas pendukungnyapun harus dibangun bertaraf internasional seperti: fasilitas ruang tunggu, ticketing, dan bagasi; sehingga diharapkan terjadi kegiatan ekspor barang-barang industri maupun perdagangan ke pasar dunia melalui pelabuhan udara ini.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 287

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Penggunaan lahan yang direncanakan dalam kawasan ini termasuk gudang, logistik dan distribusi, ruang pamer, serta perkantoran. Pada masa yang akan datang, dimungkinkan untuk dibangun sebuah bandara di P. Breuh sebelah utara.

Kawasan Wisata Bahari/Pantai


Secara umum zona wisata di Kawasan Sabang dapat dibagi tiga yaitu: 1. Zona wisata Ujong Bau yang merupakan titik 0 km Indonesia, Iboih Gapang, Lheung Angen atau Gua Sarang. 2. Zona Objek Wisata Kota yang terdiri dari Kawasan Kota Lama Sabang, Dermaga Sabang, Danau Aneuk Laot, Pemandian Air Panas Keneukai, Penangkaran ikan kerapu, serta pantai-pantai lainnya, seperti: Pantai Kasih, Pantai Anoi Itam, Pasir Putih, Tapak Gajah, Sumur Tiga dan Ujung Kareung, dll. 3. Zona Ecowisata yang berada di Kecamatan Pulo Aceh, yakni: Lamteng Pantai Nipah dan disepanjang sebelah barat Pulau Nasi. Kedepan, akan dikembangkan beberapa kawasan wisata baru, yakni: P. Klah sebagai destinasi pariwisata baru yang mengakomodir pengembangan wisata kelautan (taman tematik) dan juga merupakan kawasan untuk ajang promosi: International Trade and Promotion Center (ITPC) dengan luas total 11 Ha. Gua Sarang di Paya sebagai kawasan resort dan lapangan golf internasional dengan luas 200 Ha. Kawasan ini direncanakan menjadi kompleks resort atau peristirahatan dengan fasilitas beberapa hotel bintang 5 yang didukung pula oleh adanya lapangan golf internasional. P. Breuh sebelah utara sebagai kawasan resort modern dengan fasilitas bandara, luas sekitar 300 Ha. Dengan demikian kawasan wisata bahari dan resort ini tersebar di Pulau Weh, P. Breuh Pulau Nasi dengan rencana total area sekitar 1.494 Ha, yakni: 1. Estimasi luas untuk area Gapang Iboih mencapai sekitar 910 Ha (tanpa hutan wisata). Sampai tahun 2021, area Gapang Iboih yang dekat dengan pelabuhan penyeberangan internasional ini direncanakan menjadi kompleks resort dengan fasilitas marina, hotel dan hiburan serta kompleks MICE dan kondominium. Skema penataan bagi area ini tidak terlepas dari perlindungan lingkungan pantai dan terumbu karang sepanjang pantainya 2. Wisata bahari di Pantai Nipah direncanakan sekitar 50 Ha 3. Wisata kelautan (taman tematik) di P. Klah sekitar 9,2 Ha 4. Resort dan lapangan golf internasional di Gua Sarang, Paya, sekitar 200 Ha 5. Wisata bahari, resort modern dan bandara di P. Breuh sebelah utara sekitar 300 Ha 6. Selain itu terdapat beberapa area wisata pantai yang lain, diantaranya sepanjang pantai sebelah barat Pulau Nasi yang sangat indah dimana sampai sekarang belum tersentuh pembangunan, luasnya mencapai 250 Ha.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 288

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Kawasan Pengembangan Industri Prosesing Perikanan


Kawasan industri prosesing perikanan berada di Pulau Breuh yakni di Lampuyang dengan luas sekitar 90 Ha. Kawasan ini diperuntukan bagi kegiatan prosesing perikanan (yang menghasilkan limbah) antara lain: industri pengolahan ikan tuna menjadi loin, industri pengolahan udang, industri pengalengan ikan, industri pembuatan surimi, industri pembuatan ikan asap (untuk bahan penyedap masakan pengganti MSG/Mono Sodium Glutamat), industri pembuatan tepung ikan, industri pengolahan minyak ikan, dll. Industri ini dimaksudkan untuk memberikan nilai tambah (revenue dan profit centre) dan meningkatkan daya saing produk sektor perikanan khususnya di pasar internasional. Untuk itu diperlukan fasilitas penunjang seperti Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) dengan luas 10 Ha yang dirancang terutama untuk melayani kapal perikanan berukuran > 60 GT. Pelabuhan ini dapat menampung 100 buah kapal atau 6000 GT sekaligus, dapat pula melayani kapal ikan yang beroperasi di perairan lepas pantai, ZEE Indonesia dan perairan internasional. Jumlah ikan yang didaratkan diperkirakan sekitar 40.000 ton/tahun dan juga memberikan pelayanan untuk ekspor. Faslitas lain yang perlu ada adalah tempat pelelangan ikan, pabrik es, gudang pendingin serta tersedianya listrik, air bersih, dan sarana transportasi yang memadai. Selain itu direncanakan pula kawasan budidaya dan balai benih perikanan di Lhok Lhen Bale dengan luas 60 Ha.

Kawasan Perkotaan/Pemukiman
Kelurahan Kota Atas, Kota Bawah Barat dan Timur, Cot Bau, Cot Abeuk, dan Sukakarya di Kota Sabang diarahkan menjadi zona perkotaan yakni meliputi kawasan yang didominasi oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal serta dilengkapi dengan prasarana dan sarana yang dapat mendukung kegiatan tersebut seperti fasilitas ekonomi dan sosial seperti pasar lingkungan, sekolah, dan sarana kesehatan disamping utilitas dasar dan prasarana transportasi. Kawasan permukiman lain dapat dikembangkan di bagian selatan Kelurahan Paya, Bango dan Anoi Itam. Di Pulo Aceh, Lampuyang diarahkan menjadi Kawasan Perkotaan.

Kawasan Militer
Penggunaan lahan bagi militer terutama Angkatan Laut tetap berada di lokasi saat ini yakni sekitar Teluk Sabang dengan luas sekitar 45 Ha Sebagaimana fungsi Sabang sebagai pusat pertahanan wilayah dan juga telah ditetapkannya Sabang sebagai salah satu dari 2 pusat Satuan Koordinasi Keamanan Laut Wilayah di Indonesia selain di Bangka Belitung, keberadaan TNI AL memang sangat dibutuhkan. Untuk mendukung kesiapan armada AL dalam rangka menghadapi global, maka direncanakan untuk membangun Pusat Penelitian Kemaritiman yang berlokasi di Deudap, Kecamatan Pulo Aceh dengan luas sekitar 5 Ha.

Kawasan Hijau (Hutan, perkebunan, pertanian)


Penggunaan lahan bagi hutan, perkebunan, pertanian, ladang/tegalan, sawah, danau/kolam/rawa/ tambak, semak/padang rumput dikategorikan sebagai zona hijau dan meliputi luas sekitar 88% luas Kawasan Sabang. Jika diperinci menurut pulau, maka sekitar 80% luas Pulau Weh diperuntukan bagi zona hijau ini,
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 289

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

sedangkan pada Pulau Breuh, Nasi dan Teunom, zona hijaunya mencapai sekitar 95.5%.

Sistem Pusat Kegiatan


Pada intinya akan dialokasikan 6 pusat pelayanan di Pulau Weh dan 4 pusat pelayanan di Pulo Aceh, yang masing-masing pusat tersebut akan terhubungkan oleh sistem jaringan transportasi darat (jalan) maupun laut (jembatan laut/ferry) untuk meningkatkan aksesibilitas transportasi antar pusat-pusat pelayanan; yakni: 1. Pusat Kota Sabang sebagai kawasan Pusat Utama dengan fungsi kawasan: pusat pelayanan pelabuhan internasional hub, pusat pelayanan alih kapal, pusat pelayanan perdagangan dan jasa, pusat pemerintahan, pusat permukiman dan pusat pertahanan wilayah; 2. Balohan sebagai kawasan Pusat Kedua dengan fungsi kawasan: pusat pelayanan kapal ferry untuk lingkup nasional dan pusat industri kecil; 3. Iboih dan Gapang sebagai kawasan Pusat Kedua dengan fungsi kawasan: pusat pariwisata bahari dan pusat pelayanan kapal cruise; 4. Cot Abeuk sebagai kawasan Pusat Ketiga dengan fungsi kawasan: pusat permukiman; 5. Paya Keunekai sebagai kawasan Pusat Ketiga dengan fungsi kawasan: pusat permukiman; 6. Anoi Itam sebagai kawasan Pusat Ketiga dengan fungsi kawasan: pusat permukiman; 7. Lampuyang (di P. Breuh) sebagai kawasan Pusat Kedua dengan fungsi kawasan: pusat industri prosesing perikanan, pusat pelayanan pelabuhan perikanan samudera dan permukiman; 8. Lamteng - Pantai Nipah (di P. Nasi) sebagai kawasan Pusat Ketiga dengan fungsi kawasan: pusat pariwisata bahari; 9. Lhok Lhen Bale (di P. Breuh) sebagai kawasan Pusat Ketiga dengan fungsi kawasan: pusat budidaya perikanan; 10. Deudap (di P. Nasi) sebagai kawasan Pusat Ketiga dengan fungsi kawasan: pusat penelitian maritim dan permukiman.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 290

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

745.000

750.000

755.000

760.000

IMPLEMENTASI MASTER PLAN DAN BISNIS PLAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS SABANG
655.000 655.000

PETA STRUKTUR TATA RUANG KAWASAN SABANG


Gambar : 3.1

SELAT AROIH PALEH

PETA RENCANA PENGGUNAAN LAHAN KOTA SABANG TAHUN 2021


LEGENDA :

TEL TEUPIN IBOIH

TELUK SABANG
7

BANDAR UDARA
Apron AU

PELABUHAN BATAS KECAMATAN

RunWay 1850 m x

30 m

SELAT AROIH RUBIA

Kebun

ama Asr let Wa

Benteng
7
8 12 11 10 13

Apron

18 3 6

14

17 16 15

JALAN ARTERI PRIMER JALAN KOLEKTOR PRIMER JALAN LOKAL KAWASAN HUTAN LINDUNG SK. MENTAN No. 582/KPTS/UM/9/1976

9 18

TELUK LHO KRUENG RAYA


650.000 650.000

TELUK TEUPIN REUTEUEK


TEL TEUPIN RING

KAWASAN HUTAN T. WISATA SK. MENTAN No. 928/KPTS/UM/12/1982 KAWASAN LINDUNG DILUAR KAWASAN HUTAN SESUAI RTRW PADU SERASI KAWASAN KOTA PARIWISATA

TELUK PRIA LAOT

TEL TEUPIN GAPANG

TEL TEUPIN ATEU


LAHAN PERTANIAN & PERKEBUNAN

TEL. TEUPIN ANOE

TEL TEUPIN KRUENG

KAWASAN INDUSTRI PEMUKIMAN KAWASAN PENGHIJAUAN PERIKANAN HUTAN WISATA

SA M UD

645.000

645.000

CADANGAN LAHAN CADANGAN LAHAN (KAW. INDUSTRI & PERDAGANGAN BEBAS) DAERAH KEPENTINGAN PELABUHAN (DARAT) DAERAH KEPENTINGAN PELABUHAN (LAUT)

RA IN DO NE SI A
TELUK BALOHAN

KAW. BUNKER & PELABUHAN BBM

Sumber : Master Plan Kawasan Perdagangan Bebas & Pelabuhan Bebas Sabang 2007 - 2021
U

640.000

640.000

0M

200M

400M

600M

800M

1000M

D:\sabang\sabang ok\BPKS2.tif

BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS SABANG

745.000

750.000

755.000

760.000

Gambar 50. Peta Struktur Tata Ruang Kawasan Sabang Sumber : Bahan Presentasi Master Plan Kawasan Sabang 2007 -2021

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 291

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

725.000

730.000

735.000

740.000

IMPLEMENTASI MASTER PLAN DAN BISNIS PLAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS SABANG
PETA STRUKTUR TATA RUANG KAWASAN SABANG
Gambar : 3.2

SE

635.000

635.000

LA T LA GA NG BE

PETA RENCANA PENGGUNAAN LAHAN PULO ACEH TAHUN 2021


LEGENDA :

PELABUHAN

JALAN ARTERI PRIMER JALAN KOLEKTOR PRIMER SUNGAI KAWASAN HUTAN LINDUNG CAGAR ALAM

630.000

630.000

PARIWISATA LAHAN PERTANIAN & PERKEBUNAN KAWASAN INDUSTRI PROSESING PERIKANAN PEMUKIMAN PERIKANAN KAWASAN BUDIDAYA PERIKANAN CADANGAN LAHAN

IH L ARO

AM

ANG PUY

SA M UD

625.000

AROIH KEUREUSEK

625.000

ER A IN DO NE SI A

Sumber : Master Plan Kawasan Perdagangan Bebas & Pelabuhan Bebas Sabang 2007 - 2021
U

620.000

620.000

0M

200M

400M

600M

800M

1000M

D:\sabang\sabang ok\BPKS2.tif

725.000

730.000

735.000

740.000

BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS SABANG

Gambar 51. Peta Struktur Tata Ruang Kawasan Sabang Sumber : Bahan Presentasi Master Plan Kawasan Sabang 2007 -2021

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 292

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

5.2.3.2.

Rencana Tata Ruang (RTR) Pengembangan Wilayah Kawasan Sei Mangkei;

Dasar Hukum
Sesuai amanat dari UU No 39 tahun 2009 tentang pembentukan kawasan ekonomi khusus (KEK), dan berbagai kebijakan turunannya yang meliputi PP No 2 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Perpres no 32 tahun 2011 tentang MP3EI, dimana Sei Mangkei ditetapkan menjadi lokus investasi di Koridor Sumatera. Kemudian kebijakan PP No 29 tahun 2012 tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei.

UU No 39/2009

Perpres No 32/2011

KEK Sei Mangkei

PP No 2/2011

PP No 29/2012
Gambar 52. Dasar Hukum KEK Sei Mangkei Sumber : Olahan Tim Ahli, 2014

Tujuan Pengembangan Kawasan Sei Mangkei


pengembangan Kawasan Sei Mangkei bertujuan untuk mewujudkan pusat pengembangan ekonomi kelapa sawit dan karet yang berdaya saing internasional dan optimal dengan tetap menjaga pelestarian lingkungan.

Kebijakan Pengembangan Kawasan Sei Mangkei


Kebijakan pengembangan Kawasan Sei Mangkei meliputi: 1. Peningkatan fungsi pusat pelayanan ekonomi dan sosial yang merata; 2. Peningkatan kualitas jaringan prasarana dan pelayanan transportasi, energi, telekomunikasi, sumber daya air, dan perkotaan yang terpadu; 3. Peningkatan pelestarian fungsi lingkungan hidup melalui pencegahan dampak negatif pembangunan yang dapat menimbulkan penurunan fungsi lingkungan; 4. Peningkatan pemanfaatan ruang perkebunan yang optimal berwawasan lingkungan;

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 293

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

5. Pengembangan rantai nilai kegiatan kelapa sawit dan karet dengan teknologi yang inovatif dan ramah lingkungan.

Strategi Pengembangan Kawasan Sei Mangkei


kebijakan dan strategi pengembangan Kawasan Sei Mangkei meliputi: 1. Pengembangan dan peningkatan fungsi Kawasan Sei Mangkei sebagai pusat industri kelapa sawit, karet, dan ternak sapi nasional yang produktif dan lestari serta mempunyai daya saing internasional dengan strategi: a. mengembangkan pusat-pusat kegiatan sesuai dengan fungsi dan kearifan lokal; b. mengembangkan kegiatan perdagangan dan jasa yang terintegrasi dengan kegiatan sekitarnya; c. mengembangan pusat pendidikan, pelatihan, dan pengembangan kelapa sawit, karet, dan ternak sapi skala internasional; d. mengembangkan pusat produksi kelapa sawit, karet, dan ternak sapi yang berwawasan lingkungan berkelanjutan; e. mengembangkan pusat industri pendukung dan/atau turunan kegiatan kelapa sawit, karet, dan ternak sapi dengan prinsip ekoindustri; f. meningkatkan keterkaitan antara pusat-pusat kegiatan perkebunan dan peternakan dengan pusat kegiatan lainnya. 2. Peningkatan kualitas sistem jaringan transportasi, sistem jaringan energi, sistem jaringan telekomunikasi, dan sistem jaringan sumber daya air yang berskala internasional berwawasan ekologis dan ekokontruksi dengan strategi: a. meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem jaringan transportasi yang terpadu antara sistem jaringan transportasi darat, sistem jaringan transportasi laut, dan sistem jaringan transportasi udara; b. meningkatkan keterpaduan pelayanan intermoda dan antarmoda; c. meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem jaringan energi listrik, minyak, dan gas bumi untuk memenuhi kegiatan industri turunan dan/atau pendukung kelapa sawit, karet, dan ternak sapi serta masyarakat dengan memanfaatkan energi terbarukan dan tidak terbarukan; d. meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem jaringan telekomunikasi di seluruh pusat kegiatan dan permukiman; e. meningkatkan pengelolaan wilayah sungai berbasis daerah aliran sungai secara terpadu untuk menjaga konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air; f. meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem pelayanan air minum, sistem pengelolaan sampah, dan sistem pelayanan air limbah terpadu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. 3. Pengembangan dan peningkatan rantai nilai kegiatan kelapa sawit, karet, dan ternak sapi yang inovatif dengan strategi: a. mengembangkan dan meningkatkan kegiatan penunjang kelapa sawit, karet, dan ternak sapi;
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 294

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

b. mengembangkan dan meningkatkan kegiatan turunan kelapa sawit, karet, dan ternak sapi; c. mengembangkan dan meningkatkan keterpaduan prasarana dan sarana kegiatan penunjang dan/atau turunan kelapa sawit, karet, dan ternak sapi; d. menciptakan iklim investasi yan kondusif dan menarik untuk industri penunjang dan/atau turunan kelapa sawit, karet, dan ternak; e. meningkatkan promosi peluang investasi yang menciptakan banyak lapangan kerja. 4. Pelestarian dan peningkatan fungsi lingkungan hidup dengan strategi: a. mewujudkan kawasan berfungsi lindung dengan luas paling sedikit 30% dari luas DAS untuk menjaga kelestarian ekosistem; b. mempertahankan dan melindungi kawasan lindung yang masih baik; c. mengembalikan fungsi kawasan lindung di dataran tinggi dan dataran rendah yang telah menurun akibat pengembangan kegiatan budi daya untuk menjaga keseimbangan lingkungan; d. mencegah dan mengendalikan dampak buruk dari kegiatan kelapa sawit, karet, dan ternak sapi; e. mengembangkan kawasan penyangga antara kawasan industri dengan kawasan budi daya di sekitarnya.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 295

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 53. Peta Orientasi KEK Sei Mangkei


Sumber : Materi Teknis RPW Sei Mangkei, 2012
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 296

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 54. Peta KEK Sei Mangkei


Sumber : Materi Teknis RPW Sei Mangkei, 2012
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 297

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

5.2.3.3.

Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Nasional (KSN) Kawasan Kalipucang Segara Anakan Nusakambangan (PACANGSANAK);

Isu-isu Strategis Kawasan Pacangsanak Sedimentasi Sangat Tinggi pada Segara Anakan
Segara Anakan sebagai laguna (lagoon) memiliki dua fungsi, yaitu fungsinya dilihat dari perspektif lingkungan hidup dan perspektif sumber daya air. Dari perspektif Lingkungan Hidup, laguna tersebut merupakan suatu ekosistem unik yang terdiri dari badan air (laguna) bersifat payau, hutan mangrove dan lahan rendah yang dipengaruhi pasang surut. Ekosistem tersebut berfungsi sebagai tempat pemijahan udang dan ikan, sebagai habitat burung-burung air migran dan non migran, berbagai jenis reptil dan mamalia, serta berbagai jenis flora. Dari perspektif sumber daya air, laguna tersebut (Segara Anakan) mempunyai fungsi yang sangat penting karena merupakan muara Sungai Citanduy, Sungai Cibeureum, Sungai Cikonde dan sungai-sungai kecil lainnya yang berpengaruh besar terhadap kelancaran fungsi sistem pengendalian banjir Wilayah Sungai Citanduy dan sistem drainasi daerah irigasi Sidareja-Cihaur seluas 22.417 ha (Kab. Cilacap), daerah irigasi Lakbok Selatan seluas 4.537 ha (Kab. Ciamis). Kondisi Segara Anakan sekarang dalam kondisi rusak dan kritis, dan salah satu akibatnya yaitu sedimentasi yang tinggi di Segara Anakan. Sedimentasi ini terjadi pada dasarnya akibat erosi yang tinggi dari beberapa DAS seperti DAS Citandui dan DAS Cimeneng. Sungai-sungai yang banyak membawa sedimen adalah Sungai Citanduy dan Sungai Cimeneng/Cikonde, adapun sungai-sungai yang lain angkutan sedimennya relatif sangat kecil. Jumlah sedimen yang mengendap di laguna Segara Anakan seperti ditunjukkan pada table 7.1 berikut. Tabel 13. Kondisi Sedimentasi di Segara Anakan Tahun 1994 Jumlah Angkutan Sungai Sedimen (juta m3/tahun) Citanduy 5,00 Cimeneng/Cikonde 0,77 Sungai kecil lainnya 0,00 TOTAL 5,77 Sumber: PWS Citanduy-Ciwulan, 1994 Mengendap di S.A. (juta m3/tahun) 0,74 0,26 0,00 1,00

Langsung ke laut (juta m3/tahun 4,26 0,51 0,00 4,77

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Sungai Citanduy merupakan kontibutor sedimen terbesar dibandingkan dengan sungai-sungai lainnya. Jumlah angkutan sedimen yang dibawa oleh Sungai Citanduy yaitu sebesar 5,00 juta m3 per tahun, dan yang diendapkan di Segara Anakan sebesar 0,74 juta m3 per tahun. Kontributor sedimen terbesar kedua setelah Sungai Citanduy adalah Sungai
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 298

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Cimeneng dan Sungai Cikonde. Kedua Sungai tersebut mengangut sedimen sebanyak 0,77 juta m3 per tahun, dan yang diendapkan di Segara Anakan sebesar 0,26 juta m3 per tahun. Akibat dari sedimentasi tersebut mengakibatkan perubahan luas Segara Anakan yang sangat signifikan. Pada tahun 1978 luas permukaan Segara Anakan 4.038 Ha, pada tahun 1998 berkurang menjadi 1.300 Ha dan tahun 2002 berkurang 600 Ha. Berdasarkan analisis matematika model yang dilakukan oleh Konsultan Komponen A, Binnie Blakck & Veatch dapat digambarkan keadaan antara tahun 1986, 1992 dan tahun 1999 (Studi Penilaian Ekonomi di Sub Das Citanduy Hulu Jawa Barat dan Sub DAS Segara Anakan Jawa Tengah, Pusat Studi Institut Pertanian Bogor bekerjasama dengan UNDP, 2005). Jumlah air di Segara Anakan tahun 1986 ada 29,1 jut m3 pada tahun 1999 menurun menjadi 19 juta m3, sedang dibagian alur barat pada tahun 1986 sebesar 18,1 juta m3 dan tahun 1999 menurun menjadi 10 juta m3. Pada saat pasang, aliran puncak pasang tahun 1992 sebesar 2000m3/detik yang pada tahun 1999 menurun menjadi 1300 m3/detik, sedangkan aliran puncak surut pada tahun 1992 sebesar 2400 m3/detik dan pada tahun 1999 menurun menjadi 1600 m3/detik. Hal ini sangat mempengaruhi terjadinya banjir. Pada saat hujan besar maupun pada saat pasang tinggi yang menyebabkan Jawa Barat dan Jawa Tengah banjir, maka untuk mencapai keadaan surut sangat lambat karena menurunnya aliran air surut. Perkembangan sedimentasi dan luas Laguna Segara Anakan ini dapat dilihat pada gambar.
Tahun 1978 = 4.038 ha

GAMBAR 2.5 PERKEMBANGAN SEDIMENTASI & LUASAN LAGUNA Tahun 1978 April 2003

Tahun 1998 = 1.300 ha

Tahun 2002= 6.00 ha

Gambar 55. Peta Perkembangan Sedimentasi dan Luas Laguna Segara Anakan
Sumber : Materi Teknis RTR Kawasan Pacangsanak, 2012

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 299

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Salah satu dampak sedimentasi pada Segara Anakan adalah kelebihan air yang pada akhirnya mengakibatkan banjir. Terjadi banjir di musim hujan di daerah hilir pada dataran rendah yang sudah berkembang, oleh datangnya air dari hulu dan kombinasi dengan pasang surut air laut.

Terancamnya Keanekaragaman Hayati Pesisir Selatan Jawa


Kerusakan kawasan hutan dan budidaya di wilayah Hulu ketiga sungai (Sungai Citanduy, Cimeneng, dan Cikonde) mengakibatkan pendangkalan di Segara Anakan. Pengkalan Segara Anakan ini pada akhirnya mengancam keberadaan habitat Flora dan Fauna serta keanekaragaman hayati yang ada di Segara Anakan. Di Segara Anakan, setidaknya terdapat 3 (tiga) jenis hayati, yaitu ikan, burung, dan hutan mangrove. Pertama, pada Segara Anakan terdapat 45 (empat puluh lima) jenis ikan laut, salah satunya adalah ikan sidat. Jenis ikan sidat yang ada pada estuari Segara Anakan hampir mencakup semua jenis ikan sidat yang ada di dunia, yaitu sebanyak 7 (tujuh) jenis dari 12 jenis ikan sidat yang ada di dunia. Kedua, pada estuari Segara Anakan terdapat 85 (delapan puluh lima) jenis burung, dimana 13 (tiga belas) jenis diantaranya merupakan burung yang dilindungi. Dari 13 (tiga belas) jenis burung yang dilindungi tersebut, 2 (dua) diantaranya merupakan jenis burung yang terancam punah, yaitu Burung Bluwok Mycteria Cinerea Dan Burung Bangau Tong Tong Leptoptilos Javanicus. Selain itu juga, pada Segara Anakan ditemukan jenis burung migran yang berasal dari bumi belahan bumi utara, seperti trinil, gegajahan, dan cerek. Ketiga, estuari Segara Anakan merupakan kawasan mangrove terluas di wilayah paling padat penduduknya di Indonesia. Mangrove yang ada pada Segara Anakan terdiri atas 26 (dua puluh enam) spesies mangrove dengan luas 8.354 hektar. Kawasan mangrove ini sangat penting keberadaannya, salah satunya sebagai tempat pemijahan ikan.

Kawasan Pangandaran Merupakan Salah Satu Tujuan Wisata Nasional (RIPPARNAS) dan DMO
Pangandaran merupakan salah satu dari 15 fokus lokasi pengembangan destinasi (DMO) tahun 2010-2014. DMO adalah tata kelola destinasi pariwisata yang terstruktur dan sinergis yang mencakup fungsi koordinasi, perencanaan, implementasi dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan sistemik melalui pemanfaatan jejaring, informasi dan teknologi yang terpimpin secara terpadu dengan peran serta masyarakat, pelaku/asosiasi, industri, akademisi dan pemerintah yang memiliki tujuan, proses dan kepentingan bersama dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan, volume kunjungan wisata, lama tinggal dan besaran pengeluaran wisatawan serta manfaat bagi masyarakat lokal. Secara administrasi, DMO Pangandaran terdiri dari 6 Kecamatan dalam 1 Kabupaten (Kabupaten Ciamis). Kecamatan-kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Kalipuncang, Kecamatan Pangandaran, Kecamatan Sidamulih, Kecamatan Parigi,

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 300

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Kecamatan Cijulang, dan Kecamatan Cimerak. Kecamatan-kecamatan yang masuk ke dalam DMO Pangandaran ditunjukkan pada gambar 7.2. Karakter wisata pada Kawasan Pangandaran adalah wisata masal dengan ekosistem pantai dan pedesaan. Berdasarkan data Disbupdar Kabupaten Ciamis tahun 2011, jumlah kunjungan wisatawan ke Pangandaran mencapai 729.684 wisatawan, dengan proporsi 90 persen merupakan wisatawan domestik. Target kunjungan wisatawan untuk DMO Pangandaran yaitu > 1 juta wisatawan.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 301

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 56. Peta Destinasi Pariwisata Nasional Pangandaran dan Sekitarnya


Sumber : Materi Teknis RTR Kawasan Pacangsanak, 2012
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 302

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 57. Peta Kecamatan DMO Pangandaran


Sumber : Materi Teknis RTR Kawasan Pacangsanak, 2012

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 303

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Potensi Ekonomi Berupa Lahan Sawah Beririgasi Teknis


Berdasarkan data BPWS Citanduy, pada WS Citanduy (yang merupakan wilayah yang masuk dalam deliniasi Kawasan Pacangsanak), terdapat 54.878 hektar daerah irigasi. Distribusi luasan daerah irigasi pada WS Citanduy yaitu 30.003 hektar daerah irigasi berada pada Provinsi Jawa Barat, dan sisanya 24.875 hektar daerah irigasi berada pada Provinsi Jawa Tengah. Persebaran daerah irigasi pada WS Citanduy dapat ditunjukkan pada gambar 7.3.

Aset Negara Berupa Lembaga Permasyarakatan Di Pulau Nusa Kambangan


Nusa Kambangan adalah nama sebuah pulau di Jawa Tengah yang lebih dikenal sebagai tempat terletaknya beberapa Lembaga Pemasyarakatan (LP) berkeamanan tinggi di Indonesia. Pulau ini masuk dalam wilayah administratif Kabupaten Cilacap dan tercatat dalam daftar pulau terluar Indonesia. Lembaga Pemasyarakatan (LP) Nusa kambangan merupakan asset Negara karena peranannya. Pada awalnya, terdapat 9 (Sembilan) penjara di Pulau Nusa Kambangan. 5 (lima) diantaranya merupakan penjara yang sudah tidak aktif. Penjara tertua di Pulau Nusa Kambangan dibangun pada tahun 1908 dan masih berfungsi. Area penjara yang berada di timur Pulau Nusa Kambangan ini harus dilindungi karena merupakan aset negara. Di masa mendatang, Nusakambangan merupakan penjara dengan berbagai kategori, seperti penjara berkeamanan tinggi (maximum security), semiterbuka, hingga penjara terbuka.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 304

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 58. Peta daerah Irigasi Pada WS Citanduy


Sumber : Materi Teknis RTR Kawasan Pacangsanak, 2012

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 305

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Tujuan Penataan Ruang Kawasan Pacangsanak


Berdasarkan isu-isu strategis di atas, maka dirumuskan tujuan penataan ruang Kawasan Pacangsanak adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. Mewujudkan konservasi sumber daya air yang berkelanjutan; Mewujudkan kawasan pelestarian keanekaragaman hayati pesisir (estuari); Mewujudkan pusat destinasi pariwisata nasional Pangandaran; Mewujudkan kawasan pertanian pangan berkelanjutan; dan Mewujudkan pemertahanan keberadaan Pulau Nusa Kambangan.

Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Kawasan Pacangsanak


Masing-masing tujuan di atas memiliki kabijakan dan strategi untuk mewujudkannya. Uraian kebijakan dan strategi masing-masing tujuan di atas adalah sebagai berikut. 1. Kebijakan untuk mewujudkan konservasi sumber daya air yang berkelanjutan adalah dengan melalui: a) Pemertahanan dan rehabilitasi kawasan berfungsi lindung pada DAS-DAS yang ada pada WS Citanduy. Kebijakan ini dilakukan dengan strategi mempertahankan dan merehabilitasi kawasan hutan lindung dan kawasan konservasi, dan meningkatkan fungsi ekologis kawasan budi daya perkebunan dan hutan produksi. b) Pemertahanan dan rehabilitasi kawasan dengan tingkat erosi tinggi. Kebijakan ini dilakukan dengan strategi melindungi kawasan dengan tingkat erosi tinggi terutama pada lahan dengan kemiringan lahan lebih dari 16 %, mengembangkan budi daya terbatas sesuai dengan kondisi tanah yang dapat memperlambat laju erosi, serta merehabilitasi kawasan dengan tingkat erosi tinggi yang telah terdegradasi melalui reboisasi. c) Pengembangan prasarana dan sarana pengendali sedimentasi. Kebijakan ini dilakukan dengan strategi mengembangkan prasarana dan sarana penahan sedimen di sepanjang aliran sungai yang bermuara di Segara Anakan. d) Pengembangan daerah aliran sungai dengan berbasis tingkat erosi lahan. Kebijakan ini dilakukan dengan strategi mengembangkan kawasan permukiman dan kawasan budi daya terbangun lainnya pada lahan dengan kemiringan kurang dari 15 % dan tingkat erosi rendah, mengembangkan kawasan budi daya perkebunan dengan jenis tanaman perkebunan yang mampu mengurangi laju erosi tanah, serta mengembangkan kawasan hutan lindung pada lahan dengan kemiringan lereng lebih dari 26 % dan tingkat erosi tinggi. e) Pengendalian air limpasan. Kebijakan ini dilakukan dengan strategi mengembangkan teknologi biopori dan/atau sumur resapan untuk mengurangi air limpasan, mempertahankan fungsi dan merehabilitasi kawasan yang menjadi resapan air, serta mempertahankan dan merehabilitasi kawasan imbuhan air tanah (recharge area).
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 306

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

2. Kebijakan untuk mewujudkan kawasan pelestarian keanekaragaman hayati pesisir (estuari) adalah dengan melalui: a) Pemertahanan dan rehabilitasi kawasan pantai berhutan bakau. Kebijakan ini dilakukan dengan strategi mempertahankan luasan kawasan pantai berhutan bakau, merehabilitasi kawasan pantai berhutan bakau yang mengalami degradasi, serta mengendalikan secara ketat alih fungsi kawasan pantai berhutan bakau menjadi kawasan budi daya. b) Pemertahanan dan rehabilitasi kaw ekosistem penting (habitat bagi keanekaragaman hayati pesisir). Kebijakan ini dilakukan dengan strategi mempertahankan wilayah perairan pesisir yang menjadi tempat perkembangbiakan biota laut, mempertahankan dan merehabilitasi kaw pantai berhutan bakau yang menjadi tempat hidup keanekaragaman hayati, serta mengembangkan kawasan budi daya terbatas tidak terbangun pada kawasan yang merupakan koridor ekosistem c) Pengembangan kawasan peruntukan perikanan sesuai potensi lestari. Kebijakan ini dilakukan dengan strategi mengembangkan kawasan minapolitan, mengembangkan industri pengolahan hasil perikanan yang ramah lingkungan, dan mempertahankan terumbu karang sebagai daerah pemijahan ikan. 3. Kebijakan untuk mewujudkan pusat destinasi pariwisata nasional Pangandaran adalah dengan melalui: a) Pengembangan kawasan peruntukan pariwisata berbasis keunikan bentang alam dan budaya. Kebijakan ini dilakukan dengan strategi mengembangkan kawasan ekowisata pegunungan dan pariwisata bahari, mendorong pengembangan kawasan wisata pantai yang mendukung kelestarian ekosistem pesisir, mempertahankan kondisi alami kawasan di sepanjang sungai sebagai objek wisata, mengembangkan kawasan ekowisata pegunungan dan ekowisata bahari, dan mengembangkan kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan. b) Pengembangan sarana dan prasarana dasar serta aksesibilitas untuk mendorong pengembangan pariwisata sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Kebijakan ini dilakukan dengan strategi memantapkan jaringan jalan antarkawasan destinasi wisata (Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis), mengembangkan pusat jasa dan informasi, dan mengembangkan fasilitas MICE. 4. Kebijakan untuk mewujudkan kawasan pertanian pangan berkelanjutan adalah dengan melalui: a) Pemantapan kawasan peruntukan pertanian. Kebijakan ini dilakukan dengan strategi mempertahankan luas lahan pertanian pangan, mengendalikan secara ketat alih fungsi lahan pertanian pangan berkelanjutan, dan meningkatkan fungsi ekologis kawasan budi daya perkebunan sebagai kawasan penyangga bagi kawasan hutan lindung dan pelindung tanah dari daya rusak air. b) Peningkatan prasarana dan sarana. Kebijakan ini dilakukan dengan strategi menyediakan dan mengatur prasarana dan sarana irigasi dengan memperhatikan upaya konservasi tanah dan air, dan membangun wadukwaduk untuk mendukung pengembangan kawasan peruntukan pertanian serta perikanan dan pariwisata yang berwawasan lingkungan.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 307

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

5. Kebijakan untuk mewujudkan pemertahanan keberadaan Pulau Nusa Kambangan adalah dengan melalui: a) Pengembangan kawasan penyangga di sekitar Pulau Nusa Kambangan. Kebijakan ini dilakukan dengan strategi mengembangkan budi daya terbatas di sekitar kawasan fasilitas penting Negara, dan mengendalikan perkembangan kawasan permukiman agar tidak mengganggu fungsi kawasan fasilitas penting Negara. b) Pelestarian dan perlindungan ekosistem Pulau Nusa Kambangan. Kebijakan ini dilakukan dengan strategi mengembangkan struktur alami dan struktur buatan untuk mencegah terjadinya abrasi, serta mengembangkan kawasan bagi perlindungan keanekaragaman hayati Pulau Nusa Kambangan.

5.2.3.4.

Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Nasional (KSN) Kawasan Perbatasan Negara di Pemerintah Aceh dan Provinsi Sumatera Utara;

Tujuan Penataan Ruang Kawasan Perbatasan


Tujuan penataan ruang kawasan perbatasan laut, yaitu: a) Mengatur pemanfaatan ruang kawasan perbatasan laut sebagai beranda depan negara yang dapat mendukung fungsi pertahanan dan keamanan negara dalam rangka mewujudkan kedaulatan NKRI; b) Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam bagi pertumbuhan ekonomi kawasan; c) Menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup bagi terselenggaranya pembangunan kawasan perbatasan laut yang berkelanjutan; dan d) Mempertahankan eksistensi pulau terdepan kawasan perbatasan laut untuk menjaga kedaulatan NKRI.

Sasaran Penataan Ruang Kawasan Perbatasan


Sasaran penataan ruang kawasan perbatasan laut, yaitu: a) Terciptanya pertahanan dan keamanan negara yang kondusif bagi pembangunan kawasan perbatasan laut yang berkelanjutan; b) Termanfaatkannya potensi ekonomi di kawasan perbatasan laut bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat; c) Terwujudnya kelestarian keanekaragaman hayati dan ekosistemnya di kawasan perbatasan laut; dan d) Terjaganya eksistensi pulau terdepan di kawasan perbatasan laut untuk menjaga kedaulatan NKRI.

Ruang Lingkup Kawasan Perbatasan Laut


Kawasan perbatasan laut mencakup perairan di wilayah Provinsi Nangroe Aceh Darussalam dan Provinsi Sumatera Utara yang berbatasan langsung dengan negara India, Srilangka,Thailand, dan Malaysia, terdiri atas:
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 308

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

a) Wilayah laut sekitar Pulau Weh meliputi Pulau Benggala dan Pulau Rondo; dan b) Wilayah laut Kabupaten Serdang Bedagai meliputi Pulau Berhala.

Kebijakan Penataan Ruang Kawasan Perbatasan


Kebijakan penataan ruang kawasan perbatasan laut, yaitu: a) Mendukung terselenggaranya fungsi pertahanan dan keamanan; b) Mengembangkan kegiatan ekonomi di kawasan perbatasan laut melalui pemanfaatan sumber daya alam dan kelautan secara produktif dan berkelanjutan dengan pendekatan gugus pulau; dan c) Memulihkan dan memelihara kelestarian kawasan lindung yang terdapat dalam kawasan perbatasan laut.

Strategi Penataan Ruang Kawasan Perbatasan


Strategi untuk mendukung terselenggaranya fungsi pertahanan dan keamanan di kawasan perbatasan dilakukan dengan: a) Mempertegas batas laut Indonesia berdasarkan kesepakatan dan/atau perjanjian internasional dengan negara tetangga; b) Memelihara eksistensi pulau terdepan yang merupakan lokasi titik dasar dan titik referensi wilayah laut teritorial negara; c) Meningkatkan prasarana dan sarana pertahanan dan keamanan dalam melayani kawasan perbatasan; dan/atau d) Memberdayakan masyarakat di kawasan perbatasan laut. Strategi untuk mengembangkan kegiatan ekonomi di kawasan perbatasan melalui pemanfaatan sumber daya alam dan kelautan secara produktif dan berkelanjutan dengan pendekatan gugus pulau dilakukan dengan: a) Mendorong pengembangan PKSN dan kawasan andalan laut sesuai dengan potensi dan sektor unggulannya; b) Menetapkan KPE sebagai pusat percepatan pertumbuhan ekonomi, meliputi KPE Sabang dan KPE Serdang Bedagai; c) Meningkatkan aksesibilitas dengan membangun sistem jaringan transportasi antar-moda; dan d) Mengaitkan pengembangan pulau-pulau terdepan di kawasan perbatasan laut dengan pengembangan PKSN. Strategi untuk memulihkan dan memelihara kelestarian kawasan lindung yang terdapat dalam kawasan perbatasan dilakukan dengan: a) Memulihkan fungsi kawasan lindung yang telah terdegradasi; dan b) Memelihara kelestarian kawasan lindung termasuk mengendalikan kegiatan manusia yang dapat merusak fungsi kawasan lindung.

Tujuan Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang KPE Serdang Bedagai Tujuan Penataan Ruang Wilayah KPE Serdang Bedagai
Penataan ruang Kawasan Pengembangan Ekonomi (KPE) Serdang Bedagai bertujuan untuk mewujudkan : a) KPE Serdang Bedagai yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 309

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

b) Keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan di KPE Serdang Bedagai. c) Keterpaduan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Rencana Tata Ruang Provinsi Sumatera Utara dan Rencana Tata Ruang Kabupaten Serdang Bedagai. d) Keterpaduan pemanfaatan ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi, di KPE Serdang Bedagai dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. e) Keterpaduan pengendalian pemanfaatan ruang KPE Serdang Bedagai dalam rangka perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang. f) Pemanfaatan sumberdaya alam secara berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di KPE Serdang Bedagai pada khususnya dan masyarakat di kawasan perbatasan di Provinsi Sumatera Utara pada umumnya. g) Keseimbangan dan keserasian perkembangan antara KPE Serdang Bedagai dan wilayah-wilayah di sekitarnya. h) Keseimbangan dan keserasian kegiatan antarsektor di KPE Serdang Bedagai. i) Pertahanan dan keamanan negara yang dinamis serta terintegrasi secara nasional.

Konsep Pengembangan Ekonomi KPE Serdang Bedagai Di Kawasan Perbatasan


Sebagai kawasan yang ditetapkan sebagai Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu dan berfungsi sebagai kawasan perdagangan , konsep pengembangan ekonomi KPE Serdang Bedagai adalah sebagai berikut: a) Penyiapan fungsi-fungsi ekonomi pendukung fungsi industri yaitu fungsi pertanian sebagai bahan baku, perdagangan, jasa dan pariwisata. b) Mendorong pertumbuhan ekonomi sektoral kawasan lain diluar Serdang Bedagai sebagai penopang kegiatan perdagangan di Kabupaten Serdang Bedagai. c) Fungsi industri dengan basis agroindustri menjadi sektor unggulan yang dikembangkan di Pulau Sumatera. d) Sektor lain yang menjadi sektor unggulan yang dapat dikembangkan di Pulau Sumatera adalah sektor pariwisata. e) Mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah barat pulau sumatera yang memiliki potensi cukup tinggi dan belum dimanfaatkan secara optimal.

Kebijakan dan Strategi Pengembangan Ekonomi KPE Serdang Bedagai di Kawasan Perbatasan
Kebijakan dan strategi penataan ruang KPE Serdang Bedagai meliputi kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang dan pola ruang. Kebijakan pengembangan struktur ruang KPE Serdang Bedagai meliputi: a) peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang merata dan berhierarki; dan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 310

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

b) peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi, energi, dan sumber daya air yang terpadu dan merata di seluruh wilayah KPE Serdang Bedagai.

Strategi pengembangan struktur ruang KPE Serdang Bedagai untuk peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang merata dan berhierarki meliputi : a) Menjaga keterkaitan antar kawasan perkotaan, antara kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan, serta antara kawasan perkotaan dan wilayah di sekitar KPE Serdang Bedagai. b) Mengembangkan pusat pertumbuhan baru di kawasan yang belum terlayani oleh pusat pertumbuhan. c) Mengendalikan perkembangan kota-kota pantai di dalam wilayah KPE Serdang Bedagai. d) Mendorong kawasan perkotaan dan pusat pertumbuhan KPE Serdang Bedagai agar lebih kompetitif dan lebih efektif dalam pengembangan wilayah di sekitarnya. Strategi pengembangan peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi, energi dan sumberdaya air yang terpadu dan merata di seluruh KPE Serdang Bedagai meliputi : a) Meningkatkan kualitas jaringan prasarana dan mewujudkan keterpaduan pelayanan transportasi darat, laut, dan udara di seluruh wilayah KPE Serdang Bedagai dan wilayah sekitarnya. b) Mendorong pengembangan prasarana telekomunikasi, terutama di kawasan yang masih terisolasi di wilayah KPE Serdang Bedagai. c) Meningkatkan jaringan energi untuk memanfaatkan energi terbarukan dan tak terbarukan secara optimal serta mewujudkan keterpaduan sistem penyediaan tenaga listrik di seluruh wilayah KPE Serdang Bedagai. d) Meningkatkan kualitas jaringan prasarana serta mewujudkan keterpaduan sistem jaringan sumberdaya air di seluruh wilayah KPE Serdang Bedagai.

Kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang KPE Serdang Bedagai, yang meliputi : a) Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan lindung b) Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan budidaya

Beberapa pertimbangan penting pengembangan kawasan Serdang bedagai sebagai kawasan perbatasan adalah sebagai berikut:

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 311

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

a) Sebagai kawasan strategis, kawasan Sabang merupakan pintu terdepan wilayah Indonenesia bagian barat pengembangan Sabang perlu dikembangkan sesuai dengan potensi yang dimilikinya. b) Potensi perairan dan letaknya pada jalur perdagangan internasional menjadi faktor pendukung pengembangan kawasan sabang. c) Pengembangan Kawasan Sabang dan Kawasan Banda Aceh secara bersamaan dapat mempercepat perkembangan kawasan di wilayah Pulau Sumatra yang kaya akan potensi alam yang belum dikembangkan. d) Pemanfaatan potensi sabang di bidang ekonomi memiliki nilai strategis dalam memilihara keutuhan NKRI.

Tujuan Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Pulau Berhala


Pulau kecil yang merupakan pulau terluar di kawasan Serdang Bedagai memiliki nilai strategis sebagai aspek pertahanan untuk menjaga keutuhan NKRI. Pulau Berhala sebagai pulau terluar dan berada pada jalur perdagangan internasional saat ini berfungsi pertahanan dan perlindungan nelayan. Keterbatasa fisik dan sumber daya air menjadi kendala pengembangan pulau rondo. Dengan kondisi yang ada, pengembangan Pulau Berhala untuk kegiatan budidaya tidak dapat dilakukan. Sehingga peranan fungsi pulau Berhala sebagai fungsi pertahanan dan keamanan untuk kawasan perairan di sekitarnya tetap dipertahankan.

Konsep Pengembangan Pulau Berhala


Dengan kondisi fisik yang dimiliki pulau Berhala, maka fungsi yang dapat dikembangkan adalah: 1. 2. 3. 4. Fungsi pertahanan dan keamanan. Fungsi lindung, baik wilayah daratan maupun wilayah perairan disekitarnya. Fungsi sebagai tempat berlindung nelayan. Fungsi Pariwisata.

Skenario Pengembangan Pulau Berhala


Peningkatan jalur perdagangan internasional di wilayah perairan sekitar Pulau Berhala, dan peningkatan kegiatan perdagangan internasional di KPE Serdang Bedagai, menjadikan pulau Berhala menjadi titik sentral untk fungsi pertahanan dan keamanan, dan Pariwisata Ekomarinetourism. Pulau Berhala dapat memiliki peranan sebagai titik pantau pelayaran internasional baik untuk fungsi pertahanan maupun fungsi keselamatan kapal-kapal yang melalui perairan sekitar Pulau Berhala. Dengan peningkatan fungsi keamanan maka, kapal-kapal dagang maupun kapal nelayan akan merasa terjamin keamanan dan keselamatan pelayarannya. Berfungsinya Pulau Berhala sebagai fungsi pertahanan dan keamanan akan memperkecil kemungkinan klaim oleh negara-negara lain terhadap Pulau Berhala.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 312

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Strategi Pengembangan Pulau Berhala


Untuk mewujudkan fungsi pertahanan dan keamanan, pengembangan Pulau Berhala adalah sebagai berikut: maka strategi

1. Peningkatan dan pengembangan infrastrktur pendukung fungsi pertahanan dan keamanan yaitu: a) Fasilitas militer : bangunan militer dan pendukungnya. Fasilitas pendaratan helikopter (helipad). b) bFasilitas Keamanan Laut: Bangunan Mercusuar, dan fasilitas pendukungnya yaitu bangunan penjaga mercu suar. Dermaga pendaratan kapal. Bangunan-bangunan terbatas untuk kepentingan perlindungan nelayan. 2. Personel militer dan pertahanan sipil(polisi laut). 3. Fasilitas/sarana pendukung lainnya : jaringan jalan setapak penghubung dermaga dengan fasilitas-fasilitas lainnya. 4. Fasilitas Konservasi penyu dan terumbu karang. 5. Fasiliats Pariwisata berupa: Turism center. Dermaga

Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Pulau Rondo Tujuan Penataan Ruang
Tujuan pengembangan Kawasan Sabang, termasuk di dalam Pulau Rondo adalah sebagai berikut : 1. Menjaga keutuhan NKRI. 2. Pengembangan Ekonomi kawasan dan pendorong perkembangan kawasankawasan di Pulau Sumatera.

Sebagai kawasan yang ditetapkan sebagai Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu dan berfungsi sebagai kawasan perdagangan, konsep pengembangan ekonomi Kawasan Sabang adalah sebagai berikut: 1. Penyiapan fungsi-fungsi ekonomi pendukung fungsi pelabuhan yaitu fungsi perdagangan, jasa dan pariwisata. 2. Mendorong pertumbuhan ekonomi sektoral kawasan lain diluar Sabang sebagai penopang kegiatan perdagangan di kawasan Sabang. 3. Fungsi industri dengan basis agroindustri menjadi sektor unggulan yang dikembangkan di Pulau Sumatera. 4. Sektor lain yang menjadi sektor unggulan yang dapat dikembangkan di Pulau Sumatera adalah sektor pertambangan. 5. Mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah barat pulau sumatera yang memiliki potensi cukup tinggi dan belum dimanfaatkan secara optimal.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 313

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

2.2

Kebijakan dan Strategi Pengembangan Pulau Rondo

Pulau kecil yang merupakan pulau terluar di kawasan Sabang memiliki nilai strategis sebagai aspek pertahanan untuk menjaga keutuhan NKRI. Pulau Rondo sebagai pulau terluar dan berada pada jalur perdagangan internasional saat ini berfungsi pertahanan dan perlindungan nelayan. Keterbatasa fisik dan sumber daya air menjadi kendala pengembangan Pulau Rondo. Dengan kondisi yang ada, pengembangan Pulau Rondo untuk kegiatan budidaya tidak dapat dilakukan. Sehingga peranan fungsi pulau rondo sebagai fungsi pertahanan dan keamanan untuk kawasan perairan di sekitarnya tetap dipertahankan dan ditingkatkan fungsi keamanannya sejalan dengan peningkatan jalur lalu-lintas perdagangan internasional di wilayah perairan sekitarnya dan pengembangan kawasan Sabang sebagai pelabuhan internasional. Dengan kondisi fisik yang dimiliki pulau Rondo, maka fungsi yang dapat dikembangkan adalah: 1. Fungsi pertahanan dan keamanan. 2. Fungsi lindung, baik wilayah daratan maupun wilayah perairan disekitarnya. 3. Fungsi sebagai tempat berlindung nelayan.

Skenario Pengembangan Pulau Rondo


Peningkatan jalur perdagangan internasional di wilayah perairan sekitar Pulau Rondo, dan peningkatan kegiatan perdagangan internasional di Kawasan Sabang, menjadikan pulau Rondo menjadi titik sentral untk fungsi pertahanan dan keamanan. Pulau rondo dapat memiliki peranan sebagai titik pantau pelayaran internasional baik untuk fungsi pertahanan maupun fungsi keselamatan kapal-kapal yang melalui perairan sekitar Pulau Rondo. Dengan peningkatan fungsi keamanan maka, kapal-kapal dagang maupun kapal nelayan akan merasa terjamin keamanan dan keselamatan pelayarannya. Berfungsinya Pulau Rondo sebagai fungsi pertahanan dan keamanan akan memperkecil kemungkinan klaim oleh negara-negara lain terhadap Pulau Rondo.

Strategi Pengembangan Pulau Rondo


Untuk mewujudkan fungsi pertahanan dan keamanan, maka strategi pengembangan Pulau Rondo adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan dan pengembangan infrastrktur pendukung fungsi pertahanan dan keamanan yaitu: a) Fasilitas militer : Bangunan militer dan pendukungnya. Fasilitas pendaratan helikopter (helipad). b) Fasilitas Keamanan Laut: Bangunan Mercusuar, dan fasilitas pendukungnya yaitu bangunan penjaga mercu suar. Dermaga pendaratan kapal. Bangunan-bangunan terbatas untuk kepentingan perlindungan nelayan.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 314

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

2. Personel militer dan pertahanan sipil (polisi laut). 3. Fasilitas/sarana pendukung lainnya : jaringan jalan setapak penghubung dermaga dengan fasilitas-fasilitas lainnya.

Tujuan Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah KPE Sabang Tujuan Penataan Ruang Wilayah KPE Sabang
Beberapa pertimbangan penting pengembangan kawasan Sabang sebagai kawasan perbatasan adalah sebagai berikut: 1. Sebagai kawasan strategis, kawasan Sabang merupakan pintu terdepan wilayah Indonenesia bagian barat pengembangan Sabang perlu dikembangkan sesuai dengan potensi yang dimilikinya. 2. Potensi perairan dan letaknya pada jalur perdagangan internasional menjadi faktor pendukung pengembangan kawasan sabang. 3. Pengembangan Kawasan Sabang dan Kawasan Banda Aceh secara bersamaan dapat mempercepat perkembangan kawasan di wilayah Pulau Sumatra yang kaya akan potensi alam yang belum dikembangkan. 4. Pemanfaatan potensi sabang di bidang ekonomi memiliki nilai strategis dalam memilihara keutuhan NKRI. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut maka tujuan pengembangan Kawasan Sabang adalah : 1. Menjaga keutuhan NKRI. 2. Pengembangan Ekonomi kawasan dan pendorong perkembangan kawasankawasan di Pulau Sumatera.

Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah KPE Sabang Pengembangan KPE Sabang
1. Kawasan Sabang selain ditetapkan sebagai PKN, juga telah ditetapkan secara khusus sebagai Kawasan Pelabuhan Bebas dan KAPET. Dua pusat berdekatan yaitu Sabang dan Banda Aceh, akan menjadi pusat ekonomi strategis di ujung Pulau Sumatera. Kegiatan ekonomi yang terus mengalami perkembangan di kedua kawasan, ikut mendorong pertumbuhan ekonomi kawasasan belakang. 2. KPE Sabang yang berfungsi sebagai kawasan pelabuhan dan perdagangan bebas, akan menjadi pintu masuk utama perdagangan regional dan internasional akan memainkan peranan penting sebagai pusat perdagangan regional dan internasional. Orientasi perdagangan yang saat ini ke pelabuhan belawan, akan berubah ke Pelabuhan Sabang. Secara internal, kawasan sabang telah dipersiapkan untuk mendukung fungsi kawasan perdagangan bebas, melalui penyediaan infrastruktur strategis(khususnya kawasan pelabuhan internasional).

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 315

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

3. Kendala fisik menjadi kendala utama pengembangan kawasan sabang. Tekanan yang disebabkan oleh pengembangan ekonomi akan mendorong pemanfaatan ruang di Pulau Sabang akan semakin intensif. 4. Kegiatan perdagangan dan jasa diperkirakan akan tumbuh dengan pesat sejalan dengan tumbuhnya perekonomian Sabang yang dipengaruhi oleh kegiatan perdagangan bebas. Sektor pendukung fungsi perdagangan yaitu sektor pariwisata akan mengalami perkembangan baik dari sisi skala kegiatan maupun peningkatan jenis kegiatan pariwisata. Kegiatan pariwisata tidak hanya mengandalkan objek wisata alam berupa pantai dan taman laut. Adanya kegiatan bisnis dalam skala besar, akan menjadikan sabang sebagai tempat transaksi bisnis yang membutuhkan fasilitas pendukung skala internasional. Kebutuhan pelayanan wisata yang lebih lengkap dan terpadu perlu dipersiapkan. 5. Dampak yang paling besar akibat pengembangan kawasan perdagangan bebas, adalah tumbuhnya kawasan perkotaan. Sabang akan menjadi kekuatan ekonomi yang akan menjadi magnet pertumbuhan kawasan perkotaan, dimana tarikan mobilitas penduduk baik yang akan bersifat menetap maupun untuk tujuan ekonomi akan menjadi sangat tinggi. Pertumbuhan penduduk sebagai akibat migrasi akan menjadi pendorong yang paling kuat dalam menumbuhkan kawasan perkotaan.

Konsep Pengembangan Ekonomi KPE Sabang di Kawasan Perbatasan


Sebagai kawasan yang ditetapkan sebagai Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu dan berfungsi sebagai kawasan perdagangan, konsep pengembangan ekonomi Kawasan Sabang adalah sebagai berikut: 1. Penyiapan fungsi-fungsi ekonomi pendukung fungsi pelabuhan yaitu fungsi perdagangan, jasa dan pariwisata. 2. Mendorong pertumbuhan ekonomi sektoral kawasan lain diluar Sabang sebagai penopang kegiatan perdagangan di kawasan Sabang. 3. Fungsi industri dengan basis agroindustri menjadi sektor unggulan yang dikembangkan di Pulau Sumatera. 4. Sektor lain yang menjadi sektor unggulan yang dapat dikembangkan di Pulau Sumatera adalah sektor pertambangan. 5. Mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah barat pulau sumatera yang memiliki potensi cukup tinggi dan belum dimanfaatkan secara optimal.

Strategi pengembangan KPE Sabang merupakan kawasan Strategi


Pengembangan KPE Sabang di Kawasan Perbatasan Negara
perbatasan negara adalah pengembangan kegiatan ekonomi yang sekaligus dapat meningkatkan fungsi dan peranan kawasan Sabang di bidang ekonomi dan kemanan. Sebagai kawasan terluar, fungsi pertahanan dan keamanan merupakan aspek penting. Namun dengan potensi perairan yang ada, Kawasan Sabang memiliki prospek pengembangan ekonomi skala internasional dan dapat

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 316

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

mendorong perkembangan ekonomi kawasan lainnya, fungsi ekonomi dan pertahanan keamanan dapat dilakukan secara bersamaan.

Skenario Pengembangan KPE Sabang


Untuk mewujudkan kawasan perdagangan bebas sabang dan pelabuhan internasional maka skenario pengembangan kawasan sabang adalah sebagai berikut: 1. Pengembangan kawasan pelabuhan bebas sabang. 2. Perencanaan terpadu untuk mengakomodasi kebutuhan ruang yang timbul sebagai bangkitan kegiatan akibat kegiatan pelabuhan internasional dan perkembangan kota. 3. Pengembangan infrastruktur strategis yang memiliki standar pelayanan internasional. 4. Pengembangan kawasan perkotaan untuk mengakomodasi perkembangan kawasan perkotaan perkotaan. 5. Mengintegrasikan sistem transportasi lokal, regional dan internasional melalui peningkatan kapasitas sarana transportasi darat, laut, udara dan peningkatan kapasitas jaringan jalan lokal di kawasan sabang untuk mendukung pergerakan lokal dan pergerakan barang. 6. Mengendalikan kawasan-kawasan yang memiliki fungsi lindung secara ketat, karena faktor daya dukung lahan kawasan sabang untuk pengembangan kawasan budidaya perkotaan yang terbatas. 7. Penyiapan dan peningkatan kapasitas sumber daya energi dan sumber daya air untuk mendukung kegiatan perdagangan dan tumbuhnya kawasan perkotaan dan sektor ekonomi lainnya. 8. Pengembangan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan yang berfungsi mendukung kegiatan perdagangan bebas di Kawasan Sabang. 9. Mengembangan kawasan Pulau Aceh sebagai kawasan penyangga untuk mendukung fungsi-fungsi yang tidak dapat di tampung di Pulau Sabang.

Strategi Pengembangan KPE Sabang Kawasan Sabang memiliki dua fungsi utama yaitu pusat pengembangan ekonomi dan fungsi pertahanan negara. Dengan dua fungsi tersebut maka strategi pengembangan kawasan sabang diupayakan dapat mengakomodasi kedua fungsi tersebut. Strategi pengembangan kawasan Sabang adalah sebagai berikut: 1. Penguatan fungsi ekonomi kawasan sabang sebagai simpul perdagangan internasional, dan kawasan perdagangan bebas perlu didukung oleh penyediaan infrastruktur baik skala internasional maupun untuk kepentingan lokal. 2. Penyiapan kawasan perkotaan dengan skala dan kapasitas pelayanan internasional untuk mendukung fungsi kawasan perdagangan bebas. 3. Pengembangan sistem transportasi terintegrasi darat, laut , udara yang dapat memenuhi kebutuhan kapasitas untuk pergerakan lokal, regional dan internasional.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 317

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

4. Mendorong pertumbuhan ekonomi sektoral kawasan lainnya di luar sabang yang memiliki potensi ekonomi tinggi sebagai penopang dan memanfaatkan fungsi perdagangan bebas di kawasan Sabang.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 318

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 59. Peta Pola Ruang Pulau Rondo Sumber : Materi Teknis RTR KPE Aceh Sumut, 2008
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 319

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 60. Peta Struktur Ruang KPE Sabang Sumber : Materi Teknis RTR KPE Aceh Sumut

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 320

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 61. Peta Struktur Ruang Mikro KPE Serdang Bedagai Sumber : Materi Teknis RTR KPE Aceh Sumut

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 321

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 62. Peta Profil Pulau Berhala Sumber : Materi Teknis RTR KPE Aceh Sumut
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 322

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

5.2.3.5.

Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Nasional (KSN) Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau;

Tujuan Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang KPE Dumai Rupat Tujuan Penataan Ruang KPE Dumai - Rupat
Penataan ruang Kawasan Pengembangan Ekonomi (KPE) Dumai-Rupat bertujuan untuk mewujudkan : a) Ruang KPE Dumai-Rupat yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan. b) Keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan di KPE DumaiRupat. c) Keterpaduan rencana tata ruang KPE Dumai-Rupat dengan rencana tata ruang wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota terkait. d) Keterpaduan pemanfaatan ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi, di KPE Dumai-Rupat dalam kerangka NKRI. e) Keterpaduan pengendalian pemanfaatan ruang KPE Dumai-Rupat dan sekaligus pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota terkait dalam rangka pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang. f) Pemanfaatan sumberdaya alam secara berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di KPE Dumai-Rupat khususnya dan masyarakat di luar KPE Dumai-Rupat umumnya. g) Keseimbangan dan keserasian perkembangan antara KPE Dumai-Rupat dan wilayah-wilayah di sekitarnya. h) Keseimbangan dan keserasian kegiatan antarsektor di KPE Dumai-Rupat. i) Pertahanan dan keamanan negara yang dinamis serta terintegrasi secara nasional.

Kebijakan dan Strategi KPE Dumai - Rupat


Kebijakan dan strategi penataan ruang KPE Dumai-Rupat terdiri dari kebijakan dan strategi berikut : 1. Kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang : a) Peningkatan pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi kawasan yang merata dan berhierarki, dimana strateginya adalah : Menjaga keterkaitan antarkawasan perkotaan, antara kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan, serta antara kawasan perkotaan dan wilayah di sekitar KPE Dumai-Rupat. Mengembangkan pusat pertumbuhan baru di kawasan yang belum terlayani oleh pusat pertumbuhan. Mengendalikan perkembangan kota-kota pantai di dalam wilayah KPE Dumai-Rupat. Mendorong kawasan perkotaan dan pusat pertumbuhan KPE Dumai-Rupat agar lebih kompetitif dan lebih efektif dalam pengembangan wilayah di sekitarnya.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 323

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

b) Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi, energi, dan sumberdaya air yang terpadu dan merata di seluruh KPE Dumai-Rupat, dimana strateginya terdiri dari : Meningkatkan kualitas jaringan prasarana dan mewujudkan keterpaduan pelayanan transportasi darat, laut, dan udara di seluruh wilayah KPE DumaiRupat dan wilayah sekitarnya. Meningkatkan jaringan energi untuk memanfaatkan energi terbarukan dan energi tak terbarukan secara optimal serta mewujudkan keterpaduan sistem penyediaan tenaga listrik di seluruh wilayah KPE Dumai-Rupat. Mendorong pengembangan prasarana telekomunikasi, terutama di kawasan yang masih terisolasi di wilayah KPE Dumai-Rupat. Meningkatkan kualitas jaringan prasarana serta mewujudkan keterpaduan sistem jaringan sumberdaya air di seluruh wilayah KPE Dumai-Rupat. Mendukung pengembangan jaringan transmisi dan distribusi minyak dan gas bumi serta mewujudkan sistem jaringan pipa minyak dan gas bumi nasional. 2. Kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang : a) Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan lindung : 1. Pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup, dengan strategi sebagai berikut : Menetapkan kawasan lindung di wilayah KPE Dumai-Rupat. Mewujudkan kawasan berfungsi lindung dalam satu wilayah dengan luas paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari luas wilayah KPE DumaiRupat sesuai dengan kondisi ekosistemnya. Mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung yang telah menurun akibat pengembangan kegiatan budidaya, dalam rangka mewujudkan dan memelihara keseimbangan ekosistem di wilayah KPE Dumai-Rupat. 2. Pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup di wilayah KPE Dumai-Rupat, dimana strateginya adalah : Menyelenggarakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup di wilayah KPE Dumai-Rupat. Melindungi kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang dibuang ke dalamnya. Mencegah terjadinya tindakan yang dapat secara langsung atau tidak langsung menimbulkan perubahan sifat fisik lingkungan di wilayah KPE Dumai-Rupat yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi dalam menunjang pembangunan yang berkelanjutan. Melindungi kemampuan lingkungan hidup dari tekanan perubahan dan/atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Mengendalikan pemanfaatan sumberdaya alam di wilayah KPE DumaiRupat secara bijaksana untuk menjamin kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 324

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Mengelola sumberdaya alam tak terbarukan untuk menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan sumberdaya alam yang terbarukan untuk menjamin kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta keanekaragamannya. Mengembangkan kegiatan budidaya di wilayah KPE Dumai-Rupat yang mempunyai daya adaptasi terhadap bencana. b) Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan budidaya : 1. Perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antarkegiatan budidaya, dengan strategi sebagai berikut : Menetapkan kawasan budidaya yang memiliki nilai strategis kawasan untuk pemanfaatan sumberdaya alam di ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi, secara sinergis untuk mewujudkan keseimbangan pemanfaatan ruang wilayah di KPE DumaiRupat. Mengembangkan kegiatan budidaya unggulan di dalam kawasan tertentu beserta prasarananya secara sinergis dan berkelanjutan untuk pengembangan perekonomian di KPE Dumai-Rupat. Mengembangkan kegiatan budidaya untuk menunjang aspek politik, pertahanan dan keamanan, sosial budaya, serta ilmu pengetahuan dan teknologi di KPE Dumai-Rupat. Mengembangkan dan melestarikan kawasan budidaya pertanian pangan untuk mewujudkan ketahanan pangan di KPE Dumai-Rupat khususnya dan di wilayah lain umumnya. Mengembangkan pulau-pulau kecil di wilayah KPE Dumai-Rupat dengan pendekatan gugus pulau untuk meningkatkan daya saing dan mewujudkan skala ekonomi. Mengembangkan kegiatan pengelolaan sumberdaya kelautan yang bernilai ekonomi tinggi di ALKI I, ZEE Indonesia, dan/atau landas kontinen untuk meningkatkan perekonomian di KPE Dumai-Rupat. 2. Pengendalian pengembangan kegiatan budidaya agar tidak melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan KPE Dumai-Rupat, dengan strategi sebagai berikut : Membatasi pengembangan kegiatan budidaya terbangun di kawasan rawan bencana untuk meminimalkan potensi kejadian bencana dan potensi kerugian akibat bencana. Mengembangkan kawasan perkotaan dengan mengoptimalkan pemanfaaatan ruang secara vertikal dan kompak. Mengembangkan ruang terbuka hijau dengan luas paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari luas wilayah KPE Dumai-Rupat. Membatasi kawasan terbangun untuk mempertahankan tingkat pelayanan prasarana dan sarana kawasan perkotaan serta mempertahankan fungsi kawasan perdesaan di sekitarnya. Mengembangkan kegiatan budidaya yang dapat mempertahankan keberadaan pulau-pulau kecil di wilayah KPE Dumai-Rupat.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 325

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

c) Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan strategis. 1. Pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup untuk mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan ekosistem, melestarikan keanekaragaman hayati, mempertahankan dan meningkatkan fungsi perlindungan kawasan, melestarikan keunikan bentang alam, dan melestarikan warisan budaya lokal, dengan strategi melakukan rehabilitasi, pemantapan, dan pengembangan fungsi Kawasan Strategis Nasional Taman Wisata Alam Sungai Dumai. 2. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara, dengan strategi melakukan rehabilitasi, pemantapan, dan pengembangan Kawasan Militer. 3. Pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan dalam bentuk pengembangan perekonomian yang produktif, efisien, dan berdaya saing, dimana strategi yang ditempuh adalah : Mengembangkan kawasan-kawasan industri berorientasi ekspor. Mengembangkan pusat pertumbuhan berbasis potensi sumberdaya alam dan kegiatan budidaya unggulan sebagai penggerak utama pengembangan kawasan. Mengembangkan kawasan pariwisata. Menciptakan iklim investasi yang kondusif dan mengintensifkan promosi peluang investasi. Meningkatkan pelayanan prasarana dan sarana penunjang kegiatan ekonomi. 4. Pemanfaatan sumberdaya alam dan teknologi tinggi secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui strategi : Mengembangkan kawasan biotechnology. Mengembangkan kawasan yang berfungsi sebagai pusat informasi dan telekomunikasi (IT Center). Mengembangkan kawasan aeronautic.

Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang KPE Natuna Kebijakan Penataan Ruang KPE Natuna
Kebijakan penataan ruang KPE Natuna dapat dibedakan menjadi kebijakan struktur ruang dan pola ruang. Kebijakan pengembangan struktur ruang KPE Natuna adalah : Peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang merata dan berhierarki Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi, listrik, dan sumber daya air yang terpadu dan merata di seluruh wilayah KPE Natuna.

Sedangkan kebijakan pengembangan pola ruang dibedakan menjadi pengembangan Kawasan Lindung dan budidaya. Kebijakan pengembangan Kawasan Lindung KPE Natuna adalah :
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 326

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup; Pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup.

Sementara kebijakan pengembangan Kawasan Budidaya adalah : Perwujudan dan peningkatan keterpaduan/keterkaitan antar kegiatan budi daya Pengendalian perkembangan kegiatan budi daya agar tidak melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan

Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang KPE Natuna


a) Pelestarian dan peningkatan nilai strategis Kawasan Lindung untuk mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan ekosistem, melestarikan keanekaragaman hayati, mempertahankan dan meningkatkan fungsi perlindungan kawasan, melestarikan keunikan bentang alam, dan melestarikan warisan budaya KPE Natuna; b) Pelestarian dan peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara; c) Pelestarian dan peningkatan fungsi kawasan dalam pengembangan perekonomian KPE Natuna yang produktif, efisien, dan mampu bersaing dalam perekonomian internasional d) Pemanfaatan sumber daya alam dan/atau teknologi strategis secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat; e) Pelestarian dan peningkatan keunikan dan nilai budaya bangsa; f) Pengembangan kawasan tertinggal untuk secara terus menerus mengurangi kesenjangan tingkat perkembangan antar-kawasan.

Tujuan Pengembangan Pulau Sekatung Tujuan Pengembangan Pulau Sekatung


1. Pemecahan masalah tata ruang di Wilayah Pulau Sekatung yang belum berfungsi secara optimal atau belum dimanfaatkan secara optimal, 2. Mempertahankan keutuhan fisik Pulau Sekatung yang ditetapkan sebagai dasar acuan penetapan batas wilayah NKRI, 3. Menciptakan stabilitas keamanan dan pertahanan kawasan perairan Pulau Sekatung dan sekitarnya, 4. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang tersedia di Pulau Sekatung dan sekitarnya, 5. Memelihara fungsi ekologi sumberdaya biogeofisik dan daya dukung lingkungan serta menggali manfaat ekonomi sumber daya secara berkelanjutan, 6. Mendorong perkembangan KPE di sekitarnya dan mengeliminir serta mengantisipasi dampak-dampak negatif dari pengembangan kawasan tersebut.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 327

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Tujuan Pengembangan Pulau Nipa Tujuan Pengembangan Pulau Nipa


1. Pasca reklamasi Pulau Nipa perlu dilakukan perencanaan ruang sehingga nantinya pulau ini dapat berfungsi secara optimal, 2. Menjaga eksistensi dan kedaulatan wilayah NKRI, 3. Menjaga keamanan dan kenyamanan kawasan perairan sekitar Pulau Nipa, 4. Menjaga kualitas perairan sekitar Pulau Nipa, 5. Membuka peluang dengan adanya keterbatasan lahan pengembangan untuk pelabuhan atau dermaga di Negara Singapura, melalui pemanfaatan perairan yang ada di sekitar Pulau Nipa, 6. Mendorong perkembangan kawasan FTZ di sekitarnya dan mengeliminir serta mengantisipasi dampak-dampak negatif dari pengembangan kawasan tersebut.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 328

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

10100'

10110'

10120'

10130'

10140'

10150'

Rencana Jembatan Tanjung Medang - Malaysia

PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KAWASAN PENGEMBANGAN EKONOMI DAN PULAU KECIL TERLUAR DI KAW ASAN PERBATASAN NEGARA DI PROVINSI RIAUN DAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Gambar 1.1. Peta Rencana Struktur Ruang Kawasan Pengembangan Ekonomi Dumai - Rupat Tahun 2009 - 2028
210'
#

Ds. Teluk Rhu


210'
# # #

Ds. Tanjung Medang

LEGENDA :
BATAS ADMINISTR ASI
Batas Kota Batas Kecamatan Batas Kelurahan Garis Pantai Sungai Ibukota Kecamatan

Ds. Tanjung Penyembal


#

Ds. Tanjung Punak


Selat Morong
#

Ds. Kadur

Kec. Rupat Utara


# # #

Ds. Makeruh
#

RENCAN A JALAN
Arteri Primer Ko lektor Primer Arteri Seku nde r Ren cana Jem batan Ling ka r Lu ar Ja lan Lin gkun gan

Ds. Titi Akar Ds. Sei Cingam

Ds. Batu Teritip


200'
# # #

200'
Selat Morong

DELINIASI KPE KOTA DUMAI dan RUPAT


Dum ai Barat Dum ai Tim ur Medang Kampai Sei Sembilan Kecamatan R upat Kecamatan R upat Utara

Ds. Hutan Panjang Ds. Pangkalan Nyirih Ds. Darul Aman Ds. Parit Kebumen Ds. Basilam Baru
# #

Ds. Teluk Lecah Ds. Sukarjo Mesim


#

STRUKTUR RUANG KPE


Pu sa t KPE Su b Pusat KPE Su b Pusat Pe rkota an Kecama ta n

Kec. Rupat
# # #

Kec. Sungai Sembilan


# # # #

Ds. Tanjung Kapal

150'
# # # # #

150'

Ds. Pergam
#

# #

Ds. Batu Panjang

KOTA DUMAI
Ds. Lubuk Gaung
# # # # ## # # # # # # # # ## # # # # # # # # # # # # # # # # # ## # # # ## # # ## # ## # # # # #

Ds. Terkul
#

Rencana Jembatan

Kec. Dumai Barat


# # # # # # # # # #

Sum ber : 1. Peta Landsy stem , Bapplan Tahun 2004 2. R BI Bakosurtanal Tahun 2004, Sk ala 1 : 50000 3. R TR W Kota Dumai Tahun 2002 - 2015 4. M aster Plan Kabupaten Bengk alis T ahun 2006 5. H asil Analis is Tim 2008

N
Skala : 1:330000
50 0 0 0 50 0 0 10 0 0 0 Me te r s

Kec. Dumai Timur


# #

# # #

Ds. Pelintung

140'
# # # # #

# # # # #

140'
#

Ke Bagan Siapiapi
#

97 30 '

10 3 0 0 '

10 8 3 0 '
RDT R SEKAT UNG

Kec. Medang Kampai


# # # # # # # #

3 00'

#
KPE DUM AI RU PAT

KPE NATU NA

#
RDT R NI PA

Kec. Bukit Kapur


#

# #

KAB. BENGKALIS
# # # #

2 30'

130'

130'
#

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG


#

SAT U A N KE R J A PE M BIN A AN P EN A TA AN R U A N G K AW AS AN T E LA H B ER K EM B AN G

10100'

10110'

10120'

10130'

10140'

10150'

KEG IAT AN PENAT AA N RUANG K AW A SAN TELAH BERK EMBA NG

Gambar 63. Peta Rencana Struktur Ruang KPE Dumai Rupat


Sumber : Materi Teknis, RTR KPE Dumai Rupat, 2008
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 329

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

10100'
#

10110'

10120'

10130'

10140'

10150'

PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KAWASAN PENGEMBANGAN EKONOMI DAN PULAU KECIL TERLUAR DI KAW ASAN PERBATASAN NEGARA DI PROVINSI RIAUN DAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Gambar 1.3. Peta Rencana Pola Ruang Kawasan Pengembangan Ekonomi Dumai - Rupat Tahun 2009 - 2028
210'

210'
#

Rencana Jembatan Tanjung Medang - Malaysia

LEGENDA :
BATAS ADMINISTR ASI
Batas Kota Batas Kecamatan Batas Kelurahan Garis Pantai Sungai Ibukota Kecamatan

Ds. Teluk Rhu


# # #

Ds. Tanjung Medang

Ds. Tanjung Penyembal


#

Ds. Tanjung Punak


Selat Morong
#

RENCAN A JALAN
Arteri Primer Ko lektor Primer Arteri Seku nde r Ren cana Jem batan Ling ka r Lu ar Ja lan Lin gkun gan

Ds. Kadur

200'

Kec. Rupat Utara


# # # # #

Ds. Makeruh
#

200'

KAWASAN LINDUNG Hutan B akau Lahan Gambut Hutan P roduksi Hutan P roduksi Konversi Ruang terbuk a hijau Suaka margasatwa Harimau S umatra Hutan wisata KAWASAN BU DID AYA Lahan Basah Lahan Kering Perkebunan CPI Kawasan indus tri Kawasan pengembangan Bandara Kawasan pengembangan lainnya Kawasan pengembangan pelabuhan Kawasan pengembangan terpadu Kawasan perdagangan grosir terpadu (pergudangan) Kawasan perdagangan regional barat Kawasan perdagangan regional timur Kawasan permukiman perkotaan Kawasan permukiman Perdes aan Kawasan Kilang Pertamina Kawasan perikanan Pelabuhan samudera Kawasan Pertahanan Negara
Sum ber : 1. Peta Landsy stem , Bapplan Tahun 2004 2. R BI Bakosurtanal Tahun 2004, Sk ala 1 : 50000 3. R TR W Kota Dumai Tahun 2002 - 2015 4. M aster Plan Kabupaten Bengk alis T ahun 2006 5. H asil Analis is Tim 2008

Ds. Titi Akar Ds. Sei Cingam


#

Ds. Batu Teritip

# # #

Selat Morong

Ds. Hutan Panjang Ds. Pangkalan Nyirih Ds. Darul Aman Ds. Parit Kebumen Ds. Basilam Baru
# #

Ds. Teluk Lecah Ds. Sukarjo Mesim


#

150'

Kec. Rupat
# # # #

150'

Kec. Sungai Sembilan


# # # # #

Ds. Tanjung Kapal

# # # # #

Ds. Pergam
#

KAB. ROKAN HILIR


# # #

Ds. Batu Panjang

KOTA DUMAI
Ds. Lubuk Gaung
140'
# # # # ## # # # # # # ## # # # # ## # # # # # # # # # # # # # # # # # # # #

Ds. Terkul
#

Skala : 1:330000
50 0 0 0 50 0 0 10 0 0 0 Me te r s

Rencana Jembatan
#

140'

97 30 '

10 3 0 0 '

10 8 3 0 '
RDT R SEKAT UNG

Kec. Dumai Barat


# # # # # # # # # # # ##

## #

# ## ## # # #

# # # #

Kec. Dumai Timur


#

Ds. Pelintung
3 00'
KPE NATU NA

#
KPE DUM AI RU PAT

# # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # #
RDT R NI PA

Ke Bagan Siapiapi

Kec. Medang Kampai


#

2 30'

Kec. Bukit Kapur


130'
# # #

KAB. BENGKALIS
#

130'

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG


SAT U A N KE R J A PE M BIN A AN P EN A TA AN R U A N G K AW AS AN T E LA H B ER K EM B AN G

10100'

10110'

10120'

10130'

10140'

10150'

KEG IAT AN PENAT AA N RUANG K AW A SAN TELAH BERK EMBA NG

Gambar 64. Peta Rencana Pola Ruang KPE Dumai Rupat


Sumber : Materi Teknis, RTR KPE Dumai Rupat, 2008

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 330

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

107 50'

108 00'

108 10'

108 20'
10 7 5 4 '

108 30'
10 7 5 7 ' 10 8 0 0 ' 10 8 3 '

PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KAWASAN PENGEMBANGAN EKONOMI


dan PULAU KECIL TERLUAR di Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Riau dan Provinsi Kepaulauan Riau

#
S e ka t un g

Ke Sekatung

4 4 5'
D e sa Ta n ju n g Pa la

4 4 5'

Gambar 1.4. Peta Rencana Struktur Ruang Kawasan Pengembangan Ekonomi Natuna 2028
LEGENDA :

K ad ur

T an ju n g Pa la

4 10'
#
A ir P a ya n g

D e sa Ai rPa ya ng

4 10'
4 4 2'

BATAS ADMINISTR ASI


Batas Kota Batas Kecamatan Batas Kelurahan Garis Pantai Sungai Ibukota Kecamatan

T en g ko k

4 4 2'

KELARIK UTARA
#

RENCAN A JALAN

Dari Sekatung
10 7 5 4 '
#

10 7 5 7 '

10 8 0 0 '

10 8 3 '

KELANGA TANJUNG PALA


# #

Arter i Arter i Jalan Jalan

Primer (Strategis Nasional) Sekunder Lingkungan Setapak

RENCAN A PELAY ARAN

TANJUNG SEPEMPANG
#

Pelayaran

KABUPATE N N ATUNA
#

CERUK
#

4 00'

4 00'
#

KELARIK RANAI
#

Bunguran Barat Bunguran Timur Bunguran Utara Pulau Laut Pulau Serasan Pulau Subi
STRUKTUR RUANG KPE
Pu sa t KPE

GUNUNG PUTRI (SP 2)


# # # #

Su b Pusat KPE

HARAPAN JAYA TAPAU


# #

Pu sa t Su b Ka wa sa n

SUNGAI ULU
#

BATU UBI JAYA


3 50'
#

3 50'

SEDANAU BARAT
#

CEMAGA SEDANAU TIMUR

Sum ber : 1. Peta Landsy stem , Bapplan Tahun 2004 2. R BI Bakosurtanal Tahun 2004, Sk ala 1 : 50000 3. R TR W Kota Dumai Tahun 2002 - 2015 4. M aster Plan Kabupaten Bengk alis T ahun 2006

N
Skala : 1:320000

SEDANAU TIMUR Ke Subi


#

40 0 0 10 9 0 0 '

40 0 0

80 0 0 Me te r s

10 8 2 0 '

10 8 4 0 '

97 30 '

10 3 0 0 '

10 8 3 0 '
RDT R SEKAT UNG

# #

3 40'
#

3 0 0'
#
Su bi

3 0 0'
#

3 40'
KPE DUM AI RU PAT RDT R NI PA

3 00'

KPE NATU NA

Dari Serasan
#

KAMPU NGHILIR

AR UNGAYAM

# #

SABANG MAW ANG

2 4 0'
#

2 4 0'

2 30'

# #

PULAU TIGA

# #NGHILIR # # KAMPU

SEDEDAP
2 2 0'
#

Se ra sa n

2 2 0'

10 8 2 0 '

10 8 4 0 '

10 9 0 0 '

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG


SAT U A N KE R J A PE M BIN A AN P EN A TA AN R U A N G K AW AS AN T E LA H B ER K EM B AN G

KEG IAT AN PENAT AA N RUANG K AW A SAN TELAH BERK EMBA NG

107 50'

108 00'

108 10'

108 20'

108 30'

Gambar 65. Peta Rencana Struktur Ruang KPE Natuna


Sumber : Materi Teknis, RTR KPE Natuna, 2008
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 331

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

107 50'

108 00'

108 10'

108 20'
10 7 5 4 '

108 30'
10 7 5 7 ' 10 8 0 0 ' 10 8 3 '

PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KAWASAN PENGEMBANGAN EKONOMI


dan PULAU KECIL TERLUAR di Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Riau dan Provinsi Kepaulauan Riau

#
S e ka t un g

4 4 5'
D e sa Ta n ju n g Pa la

4 4 5'

Gambar 1.11. Peta Rencana Pola Ruang Kawasan Pengembangan Ekonomi Natuna 2028
LEGENDA :

K ad ur

T an ju n g Pa la

4 10'
A ir P a ya n g

D e sa Ai rPa ya ng

4 10'
4 4 2'

BATAS ADMINISTR ASI


Batas Kota Batas Kecamatan Batas Kelurahan Garis Pantai Sungai Ibukota Kecamatan

T en g ko k

4 4 2'
#

RENCAN A JALAN

KELARIK UTARA
10 7 5 4 '
#

10 7 5 7 '

10 8 0 0 '

10 8 3 '

Arter i Arter i Jalan Jalan

Primer Sekunder Lingkungan Setapak

KAWASAN LINDUNG

KELANGA TANJUNG PALA


# #

TANJUNG SEPEMPANG
#

Huta n Lind ung Huta n Prod uksi Ka wa sa n Lind ung Ka wa sa n W isata

4 00'
#

CERUK
#

4 00'

KAWASAN BU DID AYA


Gumu k Pasir Pe nge mba nga n Hu ta n Ra kyat Ka wa sa n Agro bisnis Ka wa sa n Ca dan gan Pe man fa atan Pe man fa atan Te rb atas Pe man fa atan Te rb atas (Bud idaya) Pe rkeb una n Pe rkeb una n Ra kyat Pe rmu kim an da n Lah an U saha Pe te rn akan Sa va na Teru mbu Ka ran g Lan dcover_ba ppla n_2 004 .sh p

KELARIK
#

RANAI
#

GUNUNG PUTRI (SP 2)


# # # #

HARAPAN JAYA TAPAU


# #

SUNGAI ULU
3 50'
#

BATU UBI JAYA


#

3 50'

SEDANAU BARAT
#

CEMAGA SEDANAU TIMUR

Sum ber : 1. Peta Landsy stem , Bapplan Tahun 2004 2. R BI Bakosurtanal Tahun 2004, Sk ala 1 : 50000 3. R TR W Kota Dumai Tahun 2002 - 2015 4. M aster Plan Kabupaten Bengk alis T ahun 2006

N
Skala : 1:320000
40 0 0 10 8 2 0 '
#
RDT R SEKAT UNG

SEDANAU TIMUR
10 8 4 0 ' 10 9 0 0 ' 97 30 '

40 0 0

80 0 0 Me te r s

10 3 0 0 '

10 8 3 0 '

# #

3 40'

3 0 0'
# #
Su bi

3 0 0'
#

3 40'
KPE DUM AI RU PAT RDT R NI PA

3 00'

KPE NATU NA

KAMPU NGHILIR

#
AR UNGAYAM

# #

# #

2 4 0'
#

2 4 0'
#

SABANG MAW ANG


# # #NGHILIR # # KAMPU #

2 30'

Se ra sa n

PULAU TIGA
2 2 0'
#

SEDEDAP

2 2 0'

10 8 2 0 '

10 8 4 0 '

10 9 0 0 '

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG


SAT U A N KE R J A PE M BIN A AN P EN A TA AN R U A N G K AW AS AN T E LA H B ER K EM B AN G

KEG IAT AN PENAT AA N RUANG K AW A SAN TELAH BERK EMBA NG

107 50'

108 00'

108 10'

108 20'

108 30'

Gambar 66. Peta Rencana Pola Ruang KPE Natuna


Sumber : Materi Teknis, RTR KPE Natuna, 2008
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 332

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

10756'

10758'

10800'

1082'

PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KAWASAN PENGEMBANGAN EKONOMI


dan PULAU KECIL TERLUAR di Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Riau dan Provinsi Kepaulauan Riau Gambar 1.2. Peta Rencana Struktur Ruang Pulau Laut Pulau Sekatung - Kabupaten Natuna Tahun 2028
LEGENDA :
BATAS ADMINISTR ASI
Batas Desa Garis Pantai Sungai Ibukota Kecamatan

Sekatung

RENCAN A JALAN DAN JEMBATAN

446'

446'

Jalan Lingkungan Jalan Lingkungan Jembatan

Desa Tanjung Pala

INTERVAL KONTUR ( Meter )

12.5 - 25.5 25.5 - 37.5 37.5 - 50 50 - 62.5 > 62.5

RENCAN A STR UKTUR RUANG

Kadur

Tanjung Pala

Pusat Kecamatan

Sub Pusat Kecamatan


444' 444'

Desa Air Payang


Sum ber : 1. Peta Landsy stem , Bapplan Tahun 2004 2. R BI Bakosurtanal Tahun 2004, Sk ala 1 : 50000 3. R TR W Kota Dumai Tahun 2002 - 2015 4. M aster Plan Kabupaten Bengk alis T ahun 2006

N
Skala : 1:55000
70 0 0 70 0 14 0 0 Me te r s

442'

442'
97 30 '

10 3 0 0 '

10 8 3 0 '
RDT R SEKAT UNG

Air Payang

3 00'

KPE NATU NA

KPE DUM AI RU PAT

RDT R NI PA

Tengkok

2 30'

440'

440'

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG


SAT U A N KE R J A PE M BIN A AN P EN A TA AN R U A N G K AW AS AN T E LA H B ER K EM B AN G

10756'

10758'

10800'

1082'

KEG IAT AN PENAT AA N RUANG K AW A SAN TELAH BERK EMBA NG

Gambar 67. Peta Rencana Struktur Ruang Pulau Sekatung


Sumber : Materi Teknis, RDTR Pulau Sekatung, 2008

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 333

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

10 8 2 0 "

10 8 4 0 "

10 8 1 '0 0 "

10 8 1 '2 0 "

PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KAWASAN PENGEMBANGAN EKONOMI


dan PULAU KECIL TERLUAR di Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Riau dan Provinsi Kepaulauan Riau Gambar 1.4 Peta Rencana Pola Ruang Pulau Sekatung Tahun 2028

4 4 7' 40 "

4 4 7' 40 "

LEGENDA :
KON TUR
0 - 12.5 12.5 - 25 25 - 75 75 - 150 150 - 1175

KAWASAN BU DID AYA


Khus us HA NKAM Kawas an Penyangga Kawas an U mum (Perm ukiman dan P er kebunan)

RENCAN A KAW ASAN LINDUNG


Kawas an Lindung

PULAU SEKATUNG
4 4 7' 20 " 4 4 7' 20 "

Sum ber : 1. Peta Landsy stem , Bapplan Tahun 2004 2. Peta Geologi, Bandung Sk ala : 1 : 1.000.000 T ahun 2004 3. R BI Bakosurtanal Tahun 2004 4. R TR W Kab. Natuna Tahun 2005 5. R TR W Kota Dumai Tahun 2002 - 2015 6. M aster Plan Kabupaten Bengk alis T ahun 2006

N
Skala :
100 0 100 1:7000 200 Meters

97 30 '

10 3 0 0 '

10 8 3 0 '
RDT R SEKAT UNG

4 4 7' 00 "

4 4 7' 00 "

KPE NATU NA

3 00'

KPE DUM AI RU PAT

RDT R NI PA

2 30'

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG


SAT U A N KE R J A PE M BIN A AN P EN A TA AN R U A N G K AW AS AN T E LA H B ER K EM B AN G

10 8 2 0 "

10 8 4 0 "

10 8 1 '0 0 "

10 8 1 '2 0 "

KEG IAT AN PENAT AA N RUANG K AW A SAN TELAH BERK EMBA NG

Gambar 68. Peta Rencana Pola Ruang Pulau Sekatung


Sumber : Materi Teknis, RDTR Pulau Sekatung, 2008

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 334

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

353000

353500

354000

354500

PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KAWASAN PENGEMBANGAN EKONOMI


dan PULAU KECIL TERLUAR di Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Riau dan Provinsi Kepaulauan Riau
127500

A2
127500

Gambar : 1.1 Peta Rencana Struktur Dan Pola Ruang Pulau Nipa Tahun 2028
LEGENDA :
BATAS ADMINISTR ASI
Batas Desa Garis Pantai Sungai Ibukota Kecamatan

A1 A3

KELAS JALAN
Ko le kt or P rim er Ko le kt or S ek un de r

INTERVAL KONTUR ( Meter )

A4

- 190 - 200 - 210 220 230

#
B3
127000

127000 RENCAN A STR UKTUR RUANG

Pusat Kecamatan

B2

Sub Pusat Kecamatan


POLA P EMANFAATAN RUANG

-150 -160 -170 -180 -220 -190 -200 -210


126500

B1
-230 -240 -250 -260

C1
C3 C4
H

C2

-210 -200 -190

Area Wisata Keamanan dan Navigasi Sarana Lingkungan Terminal Pelabuhan Workshop dan Pergudangan Hutan Bakau Pasir Perkantoran dan Gudang Permukiman RTH Sempadan

KETERANGAN BLOK

C9

C5 C10 C6

BLOK A : Kawasan Budidaya Kontrol Ketat A1. Pos TNI & Polri A2. Dermaga Patroli A3. Ruang Terbuka Hijau A4. Area Penelitian/Monitoring Bakau dan Kualitas Perairan

Sum ber : 1. Peta Landsy stem , Bapplan Tahun 2004 2. R BI Bakosurtanal Tahun 2004, Sk ala 1 : 50000 126500 3. R TR W Kota Dumai Tahun 2002 - 2015 4. M aster Plan Kabupaten Bengk alis T ahun 2006

N
Skala : 1:55000
70 0 0 70 0 14 0 0 Me te r s

#C7

C8

BLOK B : Kawasan Lindung B1. Hutan Bakau B2. Laguna Pasir B3. Tambatan Nelayan BLOK C : Kawasan Budidaya Pemanfaatan Ruang Intensif C1. Perumahan C2. Area Wisata C3. Sarana Lingkungan C4. Keamanan dan Navigasi C5. Komersial dan Jasa C6. W orkshop dan Pergudangan C7. Terminal Pelabuhan C8. Pelabuhan/Dermaga C9. Dermaga Kayu C10. Area Lego Jangkar

97 30 '

10 3 0 0 '

10 8 3 0 '
RDT R SEKAT UNG

3 00'

KPE NATU NA

KPE DUM AI RU PAT

RDT R NI PA

2 30'

#
126000

126000

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG


SAT U A N KE R J A PE M BIN A AN P EN A TA AN R U A N G K AW AS AN T E LA H B ER K EM B AN G

KEG IAT AN PENAT AA N RUANG K AW A SAN TELAH BERK EMBA NG

353000

353500

354000

354500

Gambar 69. Peta Rencana Struktur dan Pola Ruang Pulau Nipa
Sumber : Materi Teknis, RDTR Pulau Nipa, 2008

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 335

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

5.2.3.6.

Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Nasional (KSN) Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Sulawesi Utara Gorontalo dan Sulawesi Tengah;

Tujuan Penataan Ruang Pulau Marore, Miangas dan Marampit


Tujuan dari penataan ruang Pulau Marore, Miangas dan Marampit sebagai Pulaupulau Terluar adalah untuk : 1) Mempersiapkan dukungan ruang bagi pengembangan kegiatan pemanfaatan ruang khususnya dalam pemanfaatan sumberdaya alam pulau Marore, Miangas dan Marampit dan lautan disekitarnya serta fungsi-fungsi perlindungan lingkungan. 2) Mendorong pengurangan kesenjangan perkembangan antar pulau sesuai dengan potensi dan daya dukung lingkungan masing-masing. 3) Meningkatkan kerjasama ekonomi antar pulau guna mendorong pertumbuhan wilayah kepulauan. 4) Mempersiapkan wilayah Pulau Marore, Miangas dan Marampit untuk berperan dalam perkembangan regional perbatasan Indonesia Philipina yang memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kepentingan wilayah. 5) Mendorong peningkatan kesejahteraan penduduk di Pulau Marore, Miangas, Marampit dan sekitarnya. 6) Meningkatkan Akses Pulau Marore, Miangas dan Marampit melalui pengembangan moda angkutan laut dan udara yang lebih cepat dan nyaman. 7) Meningkatkan hubungan dagang antar pulau khususnya Pulau Marore dan Miangas dengan pulau-pulau di negara Philipina bagian Selatan. 8) Mempertahankan dan meningkatkan kelestarian lingkungan baik di darat maupun laut yang berfungsi lindung. 9) Meningkatkan prasarana dan sarana pertahanan dan keamanan untuk mendukung Pulau Marore, Miangas dan Marampit sebagai Pulau-pulau perbatasan. 10) Mengembangkan Penataan Ruang dengan pendekatan Mitigasi Bencana.

Konsep Rencana Tata Ruang


Konsep pengembangan Tata Ruang Pulau Marore, Miangas dan Marampit dibangun berdasarkan pertimbangan potensi sumber daya pulau serta permasalahan yang dihadapi beserta perkembangan yang berlangsung di sekitar wilayah perbatasan Sulawesi Utara. Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam pengembangan wilayah Pulau-pulau Marore, Miangas dan Marampit adalah : 1) Optimalisasi keterkaitan sistem ruang daratan, kelautan dan udara guna mengembangkan potensi ekonomi yang dimiliki Pulau-pulau Marore, Miangas dan Marampit

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 336

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

2) Keterkaitan fungsional antar pulau-pulau khususnya antar sentra-sentra produksi yang prospektif dalam mendorong pertumbuhan wilayah Pulau-pulau Marore, Miangas dan Marampit 3) Keterkaitan Spatial dan Fungsional antar pulau baik secara internal maupun secara eksternal 4) Pengembangan tata ruang didasarkan atas prinsip peningkatan kesejahteraan, pertahanan keamanan, mitigasi bencana serta pembangunan berkelanjutan dengan memperhatikan kawasan berfungsi lindung baik di daratan maupun di lautan. 5) Pembangunan wilayah berpijak kepada ketarkaitan sektor-sektor ekonomi dalam usaha memacu pembangunan wilayah dengan memperhatikan implikasi keruangan yang didasarkan atas dasar saling mendukung dan saling menguntungkan. 6) Pengembangan wilayah dikembangkan berdasarkan potensi dan daya dukung pulau dan potensi kelautan di sekitarnya 7) Pengembangan wilayah pulau dikembangkan dengan memperhatikan budaya lokal Konsep pengembangan struktur tata ruang intra wilayah Pulau-pulau Marore Miangas dan Marampit adalah memperkuat struktur tata ruang internal yang mampu mendorong pertumbuhan wilayah dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam maupun manusia yang dimilikinya dengan memanfaatkan peluang berinteraksi langsung dengan wilayah luar.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 337

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 70. Peta Rencana Pengembangan Pulau Marampit


Sumber : Materi Teknis KPNL Sulut Gorontalo Sulteng, 2012
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 338

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 71. Peta Rencana Pengembangan Pulau Miangas


Sumber : Materi Teknis KPNL Sulut Gorontalo Sulteng, 2012
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 339

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 72. Peta Rencana Pengembangan Pulau Marore


Sumber : Materi Teknis KPNL Sulut Gorontalo Sulteng, 2012
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 340

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

5.2.2. Pendekatan Pembiayaan Pembangunan


Kebijakan pembiayaan diarahkan untuk mengoptimalkan sumber-sumber dana bagi dukungan pembinaan dan pengembangan permukiman, yaitu sumber dana nasional (APBN), sumber dana lokal (APBD provinsi, kabupaten, kota), serta sumber dana intenasional (bantuan luar negeri berupa hibah/grant maupun pinjaman/loan) dari lembaga multilateral (World Bank, Asian Development Bank, dll) serta lembaga donor bilateral. Selain itu kebijakan pembiayaan diarahkan untuk dapat memanfaatkan sumber dana non-pemerintah, yaitu sumber dana swasta dan sumber dana masyarakat. Khususnya sumber dana swasta ditempuh dengan mengupayakan pola public private partnership untuk pembiayaan.

Kebijakan Terkait Pembiayaan Infrastruktur di Indonesia


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. UU No 38 Tahun 2004 tentang Jalan UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah UU No 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal UU No 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara UU No 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah UU No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air UU No 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum 9. UU No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara 10. PP No 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah 11. PP No 49 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas PP No 1 Tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah 12. PP No 44 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyertaan dan Penatausahaan Modal Negara pada BUMN dan Perusahaan Terbatas 13. PP No 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum 14. PP No 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum 15. PP No 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol 16. PP No 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara atau Daerah 17. PP No 1 Tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah 18. PMK No 100 Tahun 2009 tentang Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur 19. PMK No 36 Tahun 2006 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel di Pasar Perdana 20. Perpres No 42 Tahun 2005 tentang Komite Kebijakan Percepatan Penyediaan Infrastruktur 21. Perpres No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum 22. Perpres No 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan 23. Permendagri No 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah 24. Permendagri No 52 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Investasi Pemerintah Daerah
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 341

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

25. Permendagri No 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu 26. Permen PU No 295 Tahun 2005 tentang Badan Pengatur Jalan Tol 27. Permen PU No 24 Tahun 2009 tentang Pendelegasian Wewenang Pemberian Izin Usaha 28. Permen PU No 13 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengadaan Pengusahaan Jalan Tol

5.3. Metodologi 5.3.1. Definisi


Menurut ensiklopedia bebas berbasis internet di wikipedia.org, metodologi adalah berasal dari bahasa Yunani metodos dan ""logos, kata ini terdiri dari dua suku kata yaitu metha yang berarti melalui atau melewati dan hodos yang berarti jalan atau cara. Metode berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. logos artinya ilmu. Definisi lainnya adalah ilmu-ilmu/cara yang digunakan untuk memperoleh kebenaran menggunakan penelusuran dengan tata cara tertentu dalam menemukan kebenaran, tergantung dari realitas yang sedang dikaji. Dalam bahasa inggrisnya, dikata : Methodology is the systematic, theoretical analysis of the methods applied to a field of study, or the theoretical analysis of the body of methods and principles associated with a branch of knowledge. It, typically, encompasses concepts such as paradigm, theoretical model, phases and quantitative or qualitative techniques.[1] A Methodology does not set out to provide solutions but offers the theoretical underpinning for understanding which method, set of methods or so called best practices can be applied to a specific case. It has been defined also as follows: "the analysis of the principles of methods, rules, and postulates employed by a discipline"; "the systematic study of methods that are, can be, or have been applied within a discipline"; "the study or description of methods". Untuk itu, dalam dokumen usulan teknis ini, metodologi yang akan digunakan terdiri atas beberapa hal yakni : menggunakan draf pedoman penyusunan RPI2JM (Terbaru pada bulan Mei 2011) dan sistem informasi geografis dan khusus untuk kawasan Sei Mangkei menggunakan metodologi penyusunan RTR Kawasan Strategis/Pulau. Sedangkan untuk menghasilkan peta peta yang terintegrasi dengan program yang dihasilkan akan menggunakan metodologi sistem informasi geografis.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 342

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Untuk itu satu persatu dalam uraian metodologi ini akan digunakan beberapa kerangka logis hasil dari pengkajian Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah diberikan oleh POKJA II SATKER Pengembangan Wilayah Nasional.

5.3.2. Kerangka Logis 1


Kerangka logis 1 adalah kerangka tahapan pelaksanaan penyelesaian dalam hal ini untuk menjawab lingkup kegiatan no 12 pada kerangka acuan kerja (KAK) dan mempertegas serta menjawab jadwal tahapan pelaksanaan kegiatan butir 2.b. yaitu melakukan pembahasan dalam rangka penyempurnaan dan penyepakatan rencana pengembangan wilayah Sei Mangkei. Oleh karena itu, kerangka logis kegiatan adalah sebagaimana dibawah ini:

Gambar 73. Kerangka Logis I (Pertama) Sumber : Tim Penyusun, 2014 Kerangka logis diatas menjelaskan bahwa, Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya mendapat prioritas penanganan pada dimulainya pekerjaan karena perlu penyempurnaan dan penyepakatan pada Materi Teknis RTR Pengembangan Wilayah Kawasan Sei Mangkei dan Sekitarnya. Berdasarkan kajian terhadap materi rencana tata ruang pengembangan wilayah kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya beberapa penyempurnaan yang harus dilakukan sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Finalisasi Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Kawasan (TUJAKSTRA) Penetapan sektor dan komoditas unggulan serta lokasi. Rencana pengembangan klaster dan kegiatan utama Rantai nilai komoditas unggulan Rantai pasokan komoditas unggulan Rencana pengembangan infrastruktur pendukung Rencana pengembangan usaha dan investasi. Indikasi program jangka menengah Dokumen peta 1:50 000 yang meliputi peta arahan sistem air baku, peta arahan sistem pembuangan limbah, peta rencana struktur ruang dan peta rencana pola ruang.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 343

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

5.3.3. Kerangka Logis 2


Jika kesembilan (9) hal diatas sudah dilakukan dan dinyatakan selesai. Maka tim ahli dapat memulai melaksanakan penyusunan RPI2JM KSN termasuk adalah Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya. Dan untuk dapat memulai tahap tersebut dapat dilihat kerangka logis 2 dibawah ini :

Gambar 74. Kerangka Logis II (Kedua) Sumber : Tim Penyusun, 2014 Dimana; 1. Penyempurnaan dan penyepakatan RTR Pengembagnan Wilayah Kawasan Sei Mangkei dan Sekitarnya (Kerangka logis 1) 2. Kegiatan inventarisasi arahan spasial pengembangan wilayah lima tahun ke depan yang merupakan hasil integrasi dokumen kebijakan spasial terkait (RTRWN, RTR Pulau Sumatera, RTR Pulau Jawa-Bali, RTR KSN Perbatasan Negara, Rperpres Kawasan PBPB Sabang, Rperpes Kawasan Pacangsanak, Dokumen Rencana pengembangan Wilayah Seimangkei, RTR Provinsi terkait, serta RTR Kabupaten/Kota yang masuk cakupan wilayah Kawasan Perbatasan Negara), dituangkan dalam bentuk matriks dan peta dengan skala sesuai dengan skala peta rencana KSN. 3. Kegiatan inventarisasi dan sintesis terhadap program prioritas pembangunan infrastruktur ke-PU-an berdasarkan dokumen perencanaan pembangunan terkait (RPJP nasional/RPJMN, Renstra Kementerian Pekerjaan Umum, RPJP/RPJMD Provinsi, Renstra SKPD Provinsi terkait infrastruktur ke-PU-an, serta RPJP/RPJMD Kabupaten/Kota); 4. Kegiatan menyiapkan Rencana Terpadu Pembangunan Infrastruktur ke-PUan, melalui integrasi arahan spasial pengembangan wilayah dengan program prioritas infrastruktur ke-PU-an Kawasan Perbatasan Negara, Kawasan PBPB Sabang, Kawasan Pacangsanak, Kawasan Seimangkei, dituangkan dalam bentuk matriks dan peta dengan skala sesuai dengan skala peta rencana KSN; 5. Kegiatan menyiapkan sinkronisasi program prioritas pembangunan infrastruktur ke-PU-an berdasarkan hubungan fungsional, lokasi, waktu, dan anggaran; 6. Kegiatan mengidentifikasi alternatif sumber pembiayaan dari program prioritas pembangunan infrastruktur ke-PU-an yang dihasilkan pada tahap 4 (sesuai pedoman), dan menyiapkan peta program prioritas pembangunan infrastruktur ke-PU-an di masing-masing KSN per tujuan per sektor
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 344

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

7. Kegiatan merumuskan konsepsi monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan RPI2JM Kawasan Perbatasan Negara, KSN PBPB Sabang, KSN Pacangsanak, serta Kawasan Seimangkei

5.3.4. Metodologi Menggunakan Draf Pedoman Penyusunan RPI2JM.


Metodologi menggunakan pedoman (draf) penyunan RPI2JM adalah pedoman yang dikeluarkan dari Sub Direktorat Penataan Ruang Wilayah Nasional pada bulan mei 2011. Beberapa hal yang mendasari pedoman ini disusun adalah belum fokusnya sasaran kewilayahan yang akan didorong, belum sinergisnya program pembangunan infrastruktur serta belum efektifnya sistem penganggaran pembangunan infrastruktur.

Dasar Hukum
Pedoman Penyusunan RPI2-JM didasarkan atas ketentuan Pasal 102, Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang yang mengamanatkan penetapan dengan peraturan menteri yang menangani urusan pemerintahan di bidang perencanaan pembangunan nasional.

Kedudukan
RPI2-JM berkedudukan sebagai dokumen yang mengintegrasikan kebijakan spasial dan kebijakan sektoral, yang berfungsi sebagai Rencana Pembangunan Infrastruktur (Infrastructure Development Plan) pada wilayah provinsi, wilayah kabupaten/kota, kawasan strategis nasional, kawasan strategis provinsi, kawasan strategis kabupaten/kota, dan wilayah Pulau/Kepulauan. Kebijakan spasial dalam RPI2-JM mengacu pada: a) RTRW Nasional beserta rencana rincinya (RTR Pulau/Kepulauan dan/atau RTR Kawasan Strategis Nasional); b) RTRW Propinsi beserta rencana rincinya (RTR Kawasan Strategis Provinsi); dan c) RTRW Kabupaten/Kota beserta rencana rincinya (RTR Kawasan Strategis Kabupaten/Kota atau RDTR Kabupaten/Kota). Kebijakan sektoral dalam RPI2-JM mengacu pada RPJP Nasional, RPJP Daerah, RPJM Nasional, RPJM Daerah, Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L), dan Renstra SKPD. Dalam pelaksanaannya, RPI2-JM sebagai rencana investasi jangka menengah lima tahunan untuk wilayah provinsi, wilayah kabupaten/kota, kawasan strategis provinsi, dan kawasan strategis kabupaten/kota, merupakan dokumen yang ditetapkan oleh Gubernur sebagai acuan bagi daerah dalam pelaksanaan Musrenbang. RPI2JM sebagai rencana investasi jangka menengah lima tahunan untuk kawasan strategis nasional dan wilayah Pulau/Kepulauan merupakan dokumen yang ditetapkan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sebagai acuan bagi Pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur pada kawasan/wilayah tersebut. Dengan demikian RPI2-JM dapat berupa:
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 345

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

a) b) c) d) e) f)

RPI2-JM provinsi; RPI2-JM kabupaten/kota; RPI2-JM kawasan strategis nasional; RPI2-JM kawasan strategis provinsi; RPI2-JM kawasan strategis kabupaten/kota; dan RPI2-JM wilayah pulau/kepulauan.

RPI2-JM merupakan salah satu dasar dalam penyusunan anggaran atau rencana kerja tahunan (RKP) dan Rencana Kerja (Renja), baik di tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota. Secara skematis, kedudukan RPI2-JM dalam sistem perencanaan spasial dan sistem perencanaan pembangunan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 75. Kedudukan Rencana Terpadu dan Program investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Sumber : Pedoman Penyusunan RPI2-JM, Mei 2011)

Jenis Infrastruktur RPI2-JM


RPI2-JM memuat program pembangunan investasi infrastruktur dalam rangka pengembangan wilayah yang disusun atas dasar arahan spasial dan prioritas program infrastruktur. Infrastruktur yang dimaksud adalah seluruh infrastruktur pembentuk struktur ruang wilayah yang meliputi: a) b) c) d) Infrastruktur pekerjaan umum; Infrastruktur perhubungan; Infrastruktur telekomunikasi; dan Infrastruktur energi dan ketenagalistrikan.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 346

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Prinsip Penyusunan RPI2-JM


Prinsip-prinsip dalam penyusunan RPI2-JM meliputi: a) Kewilayahan; Prinsip kewilayahan merupakan pendekatan yang tidak sektoral tetapi objeknya adalah entitas wilayah/kawasan strategis yang akan didorong dan mendorong terciptanya stuktur ruang yang efektif dan efisien. b) Keterpaduan; Prinsip keterpaduan merupakan integrasi dalam perencanaan dan sinkronisasi dalam pemrograman pembangunan yang saling terkait untuk mengisi kekurangan dan kebutuhan masing-masing. c) Keberlanjutan; Prinsip keberlanjutan merupakan pendekatan dalam pemrograman investasi infrastruktur jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang dengan memperhatikan aspek-aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup. d) Koordinasi; Prinsip koordinasi merupakan pendekatan dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, baik Pemerintah, pemerintah daerah, maupun masyarakat/dunia usaha, sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. e) Optimalisasi sumberdaya; Prinsip optimalisasi sumberdaya merupakan pendekatan dalam pemanfaatan sumberdaya yang sesuai dengan kewenangan dan kapasitas pendanaan untuk tujuan pengembangan kawasan/wilayah melalui pembangunan infrastruktur.

Proses Penyusunan
Proses penyusunan RPI2-JM terdiri atas 6 (enam) tahap yang meliputi: 1. Penyusunan arahan spasial pengembangan wilayah; Pada tahap ini dilakukan analisis arahan spasial yang merupakan hasil integrasi dari berbagai dokumen kebijakan spasial, yang menghasilkan arahan spasial pengembangan wilayah lima tahun ke depan, baik kawasan yang perlu di dorong maupun yang perlu dikendalikan pengembangannya, beserta rencana sistem jaringan infrastruktur pendukungnya. 2. Penyusunan program prioritas pembangunan infrastruktur; Pada tahap ini dilakukan analisis program infrastruktur yang merupakan hasil integrasi berbagai dokumen sistem perencanaan pembangunan yang menghasilkan prioritas program infrastruktur. 3. Penyusunan rencana terpadu pembangunan infrastruktur;
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 347

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Pada tahap ini dilakukan integrasi kedua hasil analisis yang menghasilkan program pembangunan infrastruktur prioritas yang berbasis pada sasaran spasial. 4. Pelaksanaan sinkronisasi program investasi pembangunan infrastruktur; Pada tahap ini dilakukan penyerasian fungsi, lokasi, waktu, dan anggaran program pembangunan infrastruktur prioritas sesuai sasaran pengembangan wilayahnya, berupa sinkronisasi antarsektor pemerintah, antarsektor pusat dengan daerah, antara Pemerintah dengan pemda, antarpemda, dan antara pemerintah dengan masyarakat/dunia usaha. Sinkronisasi program ini menghasilkan program/kegiatan pembangunan infrastruktur yang dirinci berdasarkan kegiatan, perkiraan volume, perkiraan biaya pelaksanaan, dan pelaksana. 5. Penyusunan sumber pembiayaan pembangunan; Pada tahap ini dilakukan analisis identifikasi bentuk atau wujud sumber pembiayaan pelaksanaan RPI2-JM yang menghasilkan sumber-sumber pembiayaan pembangunan infrastruktur; dan 6. Inisiasi pelaksanaan pembangunan. Pada tahap ini dilakukan inisiasi pelaksanaan RPI2-JM ke dalam penganggaran (publik) dan pembiayaan kerjasama (dengan swasta), serta pengawasan dan pengendalian pelaksanaannya. Secara skematis, proses penyusunan RPI2-JM dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 76. Proses Penyusunan RPI2 - JM Sumber : Draf Pedoman Penyusunan RPI2-JM, 2011 Masing-masing tahap penyusunan RPI2-JM, merupakan sistem yang terdiri atas komponen: Output, Input, Proses, Batasan, dan Prasyarat. Secara terinci, muatan tiap komponen pada masing-masing tahapan dapat dijelaskan sebagai berikut:

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 348

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Tahap 1: Penyusunan Arahan Spasial Pengembangan Wilayah (Kotak 1)


Arahan spasial pengembangan wilayah merupakan upaya mengintegrasikan berbagai dokumen kebijakan spasial dalam ruang provinsi dan/atau kabupaten/kota. 1) Output: Integrasi arahan spasial pengembangan wilayah di wilayah provinsi, wilayah kabupaten/kota, kawasan strategis nasional, kawasan strategis provinsi, kawasan strategis kabupaten/kota, dan wilayah pulau/kepulauan dalam kurun waktu 5 tahun. 2) Input: Arahan spasial pengembangan wilayah yang disusun berdasarkan dokumen kebijakan spasial, sebagai berikut: a) Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN); b) RTR Pulau/Kepulauan; c) RTR Kawasan Strategis Nasional (KSN); d) RTRW Provinsi; e) RTR Kawasan Strategis Provinsi; f) RTRW Kabupaten/Kota; dan g) RTRW Kawasan Strategis Kabupaten/Kota. Khusus untuk RPI2-JM sebagai operasionalisasi RTR Pulau/Kepulauan, dokumen kebijakan spasial yang diacu adalah RTRWN, RTR Pulau/Kepulauan, RTR KSN, dan RTRW Provinsi. 3) Proses: Berdasarkan dokumen kebijakan spasial (input), disusun integrasi rencana struktur ruang dan pola ruang wilayah dengan menggunakan metode superimpose atau tumpang tindih peta, dengan langkah sebagai berikut:

1. Fungsi dan Peran Wilayah Menguraikan tentang fungsi dan peran wilayah pada saat ini dan yangakan dituju/dikembangkan dalam jangka menengah. 2. Identifikasi wilayah yang akan didorong pengembangannya Menguraikan tentang kawasan-kawasan yang perlu didorong pengembangannya. Uraian ini perlu dilampiri dengan peta wilayah yangperlu didorong pertumbuhannya beserta penggunaan lahannya dalam kurun waktu 5 tahun ke depan. 3. Identifikasi wilayah yang perlu dikendalikan pengembangannya Menguraikan tentang kawasan-kawasan yang perlu dikendalikan perkembangannya, terutama berkaitan dengan tingkat pelayanan infrastruktur dan adanya permasalahan yang disebabkan oleh kondisi fisik kawasan yang bersangkutan. Disamping itu, uraian juga harus berkaitan dengan peta indikasi permasalahan dan penanganannya dalam kurun waktu 5 tahun ke depan. 4. Identifikasi arah pengembangan infrastruktur

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 349

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Menguraikan tentang arah pengembangan infrastruktur wilayah (Rencana Induk Sektor) mulai dari nasional, provinsi, hingga kabupaten/kota yang meliputi infrastruktur perkotaan/permukiman, infrastruktur transportasi, infrastruktur energi, infrastruktur telekomunikasi, serta infrastruktur sumber daya air pada wilayah yang bersangkutan. Uraian ini perlu dilampiri dengan peta arahan pengembangan infrastruktur pada wilayah yang bersangkutan 5 tahun ke depan. Prioritas penanganan sasaran spasial ditentukan berdasarkan analisis sebagai berikut: 1. Prioritas pertama dihasilkan atas adanya irisan kepentingan nasional, provinsi, dan kabupaten/kota pada suatu kawasan; 2. Prioritas kedua dihasilkan atas adanya irisan kepentingan nasional dan provinsi pada suatu kawasan; 3. Prioritas ketiga dihasilkan atas adanya irisan kepentingan nasional dan kabupaten/kota; 4. Prioritas keempat dihasilkan atas adanya irisan kepentingan provinsi dan kabupaten/kota; dan 5. Prioritas kelima dihasilkan atas adanya kepentingan masing-masing tingkat pemerintahan pada masing-masing wilayahnya yang tidak beririsan satu sama lain. 4) Batasan: Penyusunan arahan spasial pengembangan wilayah ini memiliki batasan yang harus diperhatikan, yaitu skala peta yang berbeda, dimana RTRWN memiliki skala peta 1:000.000, RTR Pulau memiliki skala peta 1:500.000, RTRW Provinsi memiliki skala peta 1:250.000, RTRW Kabupaten memiliki skala peta 1:50.000, RTRW Kota memiliki skala 1:25.000, RTR KSN, RTR KS Provinsi, dan RTR Kabupaten/Kota dengan skala yang lebih besar dari skala rencana umumnya. Selain itu tidak semua infrastruktur memiliki hierarki dari nasional hingga kabupaten/kota, seperti infrastruktur sumber daya air, infrastruktur energi dan ketenagalistrikan, serta infrastruktur telekomunikasi. 5) Prasyarat: Penyusunan arahan spasial pengembangan wilayah ini memiliki prasyarat dimana dokumen yang diacu sebagai input memiliki kekuatan hukum (dokumen legal). Selain itu, dalam penyusunan superimpose peta, perlu konsistensi kedalaman/skala peta, dimana skala yang digunakan sesuai dengan hierarki RPI2-JM yang disusun.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 350

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 77. Proses Penyusunan Arahan Spasial Sumber : Draf Pedoman Penyusunan RPI2-JM, 2011

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 351

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Tabel 14. Contoh Matrik Hasil Tahap 1 Pada KSN Danau Toba. Sumber : Laporan Executive Summary RPI2-JM KSN DT, 2013
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 352

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 78. Contoh Peta Hasil Tahap 1 Pada KSN Danau Toba. Sumber : Laporan Executive Summary RPI2-JM KSN DT, 2013
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 353

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Tahap 2: Penyusunan Program Prioritas Pembangunan Infrastruktur (Kotak 2)


Program prioritas pembangunan infrastruktur merupakan upaya inventarisasi dan sintesis terhadap fokus program pembangunan infrastruktur prioritas, serta target tingkat pelayanan infrastruktur di wilayah provinsi, wilayah kabupaten/kota, kawasan strategis nasional, kawasan strategis provinsi, kawasan strategis kabupaten/kota, dan wilayah pulau/kepulauan. 1) Output: Matriks sintesis program prioritas pembangunan infrastruktur yang sinergis mulai dari tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, kawasan startegis nasional, kawasan strategis provinsi, kawasan strategis kabupaten/kota, dan pulau/kepulauan. 2) Input: Program pembangunan infrastruktur yang mengacu pada dokumen sistem perencanaan pembangunan yang berlaku, yaitu: RPJP Nasional, RPJP Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, RPJM Nasional, RPJM Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, Renstra K/L, Renstra Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, Renstra SKPD, serta indikasi program utama 5 tahun RTRW Nasional/Pulau/Provinsi/Kabupaten/Kota/KSN/KS Provinsi/KS Kabupaten/Kota. 3) Proses: Berdasarkan dokumen input, dilakukan inventarisasi dan integrasi/penggabungan fokus program prioritas pembangunan infrastruktur dan target pelayanannya di wilayah provinsi, wilayah kabupaten/kota, kawasan strategis nasional, kawasan strategis provinsi, kawasan strategis kabupaten/kota, dan wilayah pulau/kepulauan dengan sintesis program prioritas terhadap isu aktual wilayah atau isu yang berkembang. 4) Batasan: Penetapan program prioritas pembangunan infrastruktur ini memiliki beberapa batasan yang perlu diperhatikan, antara lain: a. karakter infrastruktur unik/spesifik masing-masing infrastruktur; b. tingkat pelayanan Infrastruktur terbatas dengan ukuran per 1000 jiwa dan km2; dan c. adanya time-lag antara waktu pembangunan dengan waktu merasakan manfaatnya. 5) Prasyarat: Penyusunan arahan spasial pengembangan wilayah ini memiliki prasyarat dimana dokumen yang diacu sebagai input memiliki kekuatan hukum (dokumen legal). Selain itu, masing-masing infrastruktur memiliki hierarki yang berbeda, baik itu dalam mendukung fungsi nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota. Tahap penyusunan program prioritas pembangunan infrastruktur dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 354

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 79. Proses Penyusunan Program Prioritas Pembangunan Infrastruktur Sumber : Draf Pedoman Penyusunan RPI2-JM, 2011

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 355

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Tabel 15. Contoh Matrik Hasil Tahap 2 Pada KSN Danau Toba. Sumber : Laporan Executive Summary RPI2-JM KSN DT, 2013
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 356

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 80. Contoh Peta Hasil Tahap 2 Pada KSN Danau Toba. Sumber : Laporan Executive Summary RPI2-JM KSN DT, 2013
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 357

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Tahap 3: Penyusunan Rencana Terpadu Pembangunan Infrastruktur (Kotak 3)


Rencana terpadu pembangunan infrastruktur merupakan upaya mengintegrasikan arahan spasial pengembangan wilayah dengan program prioritas pembangunan infrastruktur di wilayah provinsi, wilayah kabupaten/kota, kawasan strategis nasional, kawasan strategis provinsi, kawasan strategis kabupaten/kota, dan wilayah pulau/kepulauan. 1) Output: Rencana terpadu pembangunan infrastruktur 5 tahunan dan skenario tahunan, berbasis kewilayahan di wilayah provinsi, wilayah kabupaten/kota, kawasan strategis nasional, kawasan strategis provinsi, kawasan strategis kabupaten/kota, dan wilayah pulau/kepulauan. 2) Input: a. Arahan spasial pengembangan di wilayah provinsi, wilayah kabupaten/kota, kawasan strategis nasional, kawasan strategis provinsi, kawasan strategis kabupaten/kota, dan wilayah pulau/kepulauan (5 tahun pertama). b. Program prioritas pembangunan infrastruktur di wilayah provinsi, wilayah kabupaten/kota, kawasan strategis nasional, kawasan strategis provinsi, kawasan strategis kabupaten/kota, dan wilayah pulau/kepulauan (5 tahun, skenario tahunan). 3) Proses: Berdasarkan dokumen input, dilakukan: a. Konfirmasi dan integrasi antara arahan spasial dengan program prioritas pembangunan infrastruktur antarsektor di wilayah provinsi, wilayah kabupaten/kota, kawasan strategis nasional, kawasan strategis provinsi, kawasan strategis kabupaten/kota, dan wilayah pulau/kepulauan. b. Pembahasan/forum/rapat koordinasi antarsektor di wilayah provinsi, wilayah kabupaten/kota, kawasan strategis nasional, kawasan strategis provinsi, kawasan strategis kabupaten/kota, dan wilayah pulau/kepulauan, untuk menyepakati rencana terpadu pembangunan infrastruktur. 1) Untuk RPI2-JM provinsi, hasil kesepakatan pembahasan ditandatangani oleh Kepala Bappeda Provinsi dan Kepala Dinas Provinsi terkait; 2) Untuk RPI2-JM kabupaten/kota, hasil kesepakatan pembahasan ditandatangani oleh Kepala Bappeda Provinsi dan Kepala Bappeda Kabupaten/Kota; 3) Untuk RPI2-JM kawasan strategis nasional, hasil kesepakatan pembahasan ditandatangani oleh Direktur Jenderal Penataan Ruang dan Pejabat Eselon I sektor terkait; 4) Untuk RPI2-JM kawasan strategis provinsi, hasil kesepakatan pembahasan ditandatangani oleh Kepala Bappeda Provinsi dan Kepala Dinas Provinsi terkait; 5) Untuk RPI2-JM kawasan strategis kabupaten/kota, hasil kesepakatan pembahasan ditandatangani oleh Kepala Bappeda Provinsi dan Kepala Bappeda Kabupaten/Kota; dan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 358

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

6) Untuk RPI2-JM wilayah pulau/kepulauan hasil kesepakatan pembahasan ditandatangani oleh Direktur Jenderal Penataan Ruang dan Pejabat Eselon I sektor terkait. 4) Batasan: program dan pengembangan infrastruktur belum sepenuhnya berbasis spasial. 5) Prasyarat: Penyusunan rencana terpadu pembangunan infrastruktur ini memiliki prasyarat adanya kesesuaian periode waktu antara Rencana Tata Ruang Wilayah di wilayah provinsi, wilayah kabupaten/kota, kawasan strategis nasional, kawasan strategis provinsi, kawasan strategis kabupaten/kota, dan wilayah pulau/kepulauan sebagai acuan spasial, dengan RPJP Nasional, RPJP Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, RPJM Nasional, RPJM Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, Renstra K/L, Renstra Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, Renstra SKPD sebagai acuan program prioritas pembangunan infrastruktur. Tahap penyusunan rencana terpadu pembangunan infrastruktur dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 81. Proses Penyusunan Rencana Terpadu Pembangunan Infrastruktur Sumber : Draf Pedoman Penyusunan RPI2-JM, 2011

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 359

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Tabel 16. Contoh Matrik Hasil Tahap 3 Pada KSN Danau Toba. Sumber : Laporan Executive Summary RPI2-JM KSN DT, 2013

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 360

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 82. Contoh Peta Hasil Tahap 2 Pada KSN Danau Toba. Sumber : Laporan Executive Summary RPI2-JM KSN DT, 2013
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 361

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Tahap 4: Sinkronisasi Program Investasi Pembangunan Infrastruktur (Kotak 4)


Sinkronisasi program investasi pembangunan infrastruktur merupakan upaya penyerasian program prioritas pembangunan infrastruktur dari aspek fungsi, lokasi, waktu, dan ketersediaan anggaran. 1) Output: Program investasi pembangunan infrastruktur tahunan (dalam rentang waktu 5 tahun) yang sinkron, baik dari aspek fungsi, lokasi, waktu pelaksanaan, maupun anggarannya. Program tahunan tersebut dirinci ke dalam kegiatan, perkiraan volume, perkiraan biaya pelaksanaan, dan pelaksana kerjasama. 2) Input: Rencana terpadu pembangunan infrastruktur 5 tahunan dan skenario tahunan, berbasis kewilayahan di wilayah provinsi, wilayah kabupaten/kota, kawasan strategis nasional, kawasan strategis provinsi, kawasan strategis kabupaten/kota, dan wilayah pulau/kepulauan. 3) Proses: Berdasarkan dokumen input, dilakukan: a) Sinkronisasi program investasi pembangunan infrastruktur disusun melalui upaya penyerasian program prioritas pembangunan infrastruktur berdasarkan kriteria: (1) fungsi; (2) lokasi; (3) waktu pelaksanaan; dan (4) anggaran, sesuai tahapan/skala prioritas pengembangan wilayah. b) Sinkronisasi antar sektor Pemerintah, antarsektor Pusat dengan Daerah, antar Pemerintah, Pemda, dan masyarakat/dunia usaha, melalui berbagai forum dan rapat kordinasi. c) Pembahasan/forum/rapat kordinasi antarsektor di provinsi, dan antarsektor di Kabupaten/Kota, untuk menyepakati rencana program investasi pembangunan infrastruktur. a. Untuk RPI2-JM provinsi, hasil kesepakatan pembahasan ditandatangani oleh Kepala Bappeda Provinsi dan Kepala Dinas Provinsi terkait; b. Untuk RPI2-JM kabupaten/kota, hasil kesepakatan pembahasan ditandatangani oleh Kepala Bappeda Provinsi dan Kepala Bappeda Kabupaten/Kota; c. Untuk RPI2-JM kawasan strategis nasional, hasil kesepakatan pembahasan ditandatangani oleh Direktur Jenderal Penataan Ruang dan Pejabat Eselon I sektor terkait; d. Untuk RPI2-JM kawasan strategis provinsi, hasil kesepakatan pembahasan ditandatangani oleh Kepala Bappeda Provinsi dan Kepala Dinas Provinsi terkait; e. Untuk RPI2-JM kawasan strategis kabupaten/kota, hasil kesepakatan pembahasan ditandatangani oleh Kepala Bappeda Provinsi dan Kepala Bappeda Kabupaten/Kota; dan f. Untuk RPI2-JM wilayah pulau/kepulauan hasil kesepakatan pembahasan ditandatangani oleh Direktur Jenderal Penataan Ruang dan Pejabat Eselon I sektor terkait.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 362

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

4) Batasan: Sinkronisasi program investasi pembangunan infrastruktur ini memiliki beberapa batasan, antara lain: terkait kemampuan keuangan Pemerintah dan pemerintah daerah, serta adanya aspirasi eksternal yang tidak terantisipasi. 5) Prasyarat: Sinkronisasi program investasi pembangunan infrastruktur ini memiliki prasyarat harus mengacu pada empat kriteria sinkronisasi (fungsi, lokasi, waktu, dan anggaran), serta keseragaman tingkat kedetailan program infrastruktur. Tahap penyusunan sinkronisasi program investasi pembangunan infrastruktur dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 83. Proses Sinkronisasi Program Investasi Pembangunan Infrastruktur Sumber : Draf Pedoman Penyusunan RPI2-JM, 2011

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 363

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Tabel 17. Contoh Matrik Hasil Sinkronisasi Fungsi Tahap 4 Pada KSN KP PBPB BBK. Sumber : Laporan Executive Summary RPI2-JM KSN BBK, 2013

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 364

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Tabel 18. Contoh Matrik Hasil Sinkronisasi Lokasi Tahap 4 Pada KSN KP PBPB BBK. Sumber : Laporan Executive Summary RPI2-JM KSN BBK, 2013

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 365

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Tahap 5: Penyusunan Sumber Pembiayaan Penganggaran Pembangunan (Kotak 5)


Pembiayaan penganggaran pembangunan merupakan upaya mengidentifikasi bentuk atau wujud pembiayaan penganggaran RPI2-JM. 1) Output: alternatif sumber dan pola pembiayaan untuk masing-masing program prioritas pembangunan infrastruktur, yang bersumber dari: i) APBN,ii) APBD, iii) badan usaha, iv) masyarakat, serta v) sharing/kerjasama pendanaan. 2) Input: a. Program investasi pembangunan infrastruktur tahunan (dalam rentang waktu 5 tahun) yang sinkron, baik dari aspek fungsi, lokasi, waktu pelaksanaan, maupun anggarannya. b. Ketentuan PP No. 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur. Jenis Infrastruktur yang dapat dikerjasamakan dengan pihak swasta/badan usaha mencakup: 1) infrastruktur transportasi, meliputi pelabuhan laut, sungai atau danau, bandar udara, jaringan rel dan stasiun kereta api; 2) infrastruktur jalan, meliputi jalan tol dan jembatan tol; 3) infrastruktur pengairan, meliputi saluran pembawa air baku; 4) infrastruktur air minum yang meliputi bangunan pengambilan air baku, jaringan transmisi, jaringan distribusi, instalasi pengolahan air minum; 5) infrastruktur air limbah yang meliputi instalasi pengolah air limbah, jaringan pengumpul dan jaringan utama, dan sarana persampahan yang meliputi pengangkut dan tempat pembuangan; 6) infrastruktur telekomunikasi, meliputi jaringan telekomunikasi; 7) infrastruktur ketenagalistrikan, meliputi pembangkit, transmisi atau distribusi tenaga listrik; dan 8) infrastruktur minyak dan gas bumi meliputi pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, transmisi, atau distribusi minyak dan gas bumi. c. Ketentuan UU No.17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UndangUndang atau peraturan perundang-undangan tentang APBN/APBD. 3) Proses: Berdasarkan dokumen input, dilakukan: a. Disusun atas dasar ketersediaan/kemampuan anggaran Pemerintah atau pemerintah daerah. b. Melakukan analisis demand dan supply pembiayaan pembangunan infrastruktur dengan melihat kemungkinan kemitraan dengan badan usaha dan masyarakat termasuk pendayagunaan sumber daya luar negeri. 4) Batasan: Penyusunan sumber pembiayaan penganggaran ini memiliki beberapa batasan, yaitu: (i) kelayakan pembiayaan sangat dinamis dalam fungsi waktu; dan (ii) tidak semua pembangunan infrastruktur diminati pihak swasta.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 366

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

5) Prasyarat: Penyusunan sumber pembiayaan penganggaran ini memiliki prasyarat, yaitu: (i) tersedia sumber pembiayaan publik yang pasti, (ii) tersedianya sumber pembiayaan asing yang bisa diakses, dan (iii) tersedianya sumber pembiayaan swasta yang siap membiayai pembangunan infrastruktur. Tahap penyusunan sumber pembiayaan penganggaran pembangunan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Tabel 19. Proses Penyusunan Sumber Pembiayaan Pembangunan Sumber : Draf Pedoman Penyusunan RPI2-JM, 2011

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 367

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Tabel 20. Contoh Matrik Hasil Tahap 5 Pada KSN KP PBPB BBK. Sumber : Laporan Executive Summary RPI2-JM KSN BBK, 2013
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 368

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 84. Contoh Gambar Hasil Tahap 5 Pada KSN KP PBPB BBK. Sumber : Laporan Executive Summary RPI2-JM KSN BBK, 2013
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 369

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Tahap 6: Inisiasi Pelaksanaan Pembangunan (Kotak 6)


Inisiasi pelaksanaan pembangunan merupakan upaya inisiasi pelaksanaan RPI2-JM ke dalam penganggaran publik tahunan, yaitu Kementerian/Lembaga, SKPD, atau pembiayaan kerjasama (dengan swasta). 1) Output: Prioritas pembangunan infrastruktur yang masuk dalam sistem penganggaran Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota (Rencana Kerja Pemerintah/Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah/Dokumen Anggaran Satuan Kerja pada Tahun Anggaran ke-n+1), serta rencana kerja bersama (dengan swasta) dalam dokumen formal dan mengikat. 2) Input: a. Program investasi pembangunan infrastruktur tahunan (dalam rentang waktu 5 tahun) yang sinkron, baik dari aspek fungsi, lokasi, waktu pelaksanaan, maupun anggarannya. Program tahunan tersebut dirinci ke dalam kegiatan, perkiraan volume, perkiraan biaya pelaksanaan, dan pelaksana kerjasama. b. Alternatif sumber dan pola pembiayaan untuk masing-masing program prioritas pembangunan infrastruktur, yang bersumber dari: i) APBN, ii) APBD, iii) badan usaha, iv) masyarakat, serta v) sharing/kerjasama pendanaan. 3) Proses: Berdasarkan dokumen input, dilakukan: a. Pendampingan dalam sistem penganggaran pemerintah dan pembiayaan dengan swasta; b. Monitoring dan evaluasi terhadap konsistensi pelaksanaan program prioritas pembangunan infrastruktur berupa alokasi terhadap program/kegiatan (K/L) dengan komitmen terhadap RPI2-JM; c. Pemberian tanda non-RPI2-JM terhadap program/kegiatan yang tidak sesuai antara dokumen RPI2-JM yang disusun dengan yang di dalam dokumen usulan anggaran, yang menunjukkan bahwa program tersebut belum direkomendasikan bersama (forum MUSREMBANG). 4) Batasan: Pelaksanaan pembangunan ini memiliki beberapa batasan yang perlu diperhatikan, yaitu: (i) keserasian waktu proses penganggaran dengan waktu pembahasan program bersama; dan (ii) asumsi konsistensi pelaksanaan RPI2-JM masuk dalam RKP/DIPA atau DASK TA n+1, dan/atau masuk dokumen Rencana Kerja. 5) Prasyarat: Pelaksanaan pembangunan ini memiliki prasyarat, yaitu bahwa dokumen pendukung (backup) lengkap, terutama kesepakatan antarpihak, dan komitmen bersama/swasta.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 370

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Tabel 21. Proses Penyusunan Inisiasi/Monitoring Evaluasi Pembangunan Sumber : Draf Pedoman Penyusunan RPI2-JM, 2011

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 371

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 85. Contoh (1) Berita Acara Kegiatan Konsensus Pada KSN DANAU TOBA. Sumber : Laporan Executive Summary RPI2-JM KSN Danau Toba, 2013

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 372

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 86. Contoh (2) Berita Acara Kegiatan Konsensus Pada KSN Danau Toba. Sumber : Laporan Executive Summary RPI2-JM KSN Danau Toba, 2013

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 373

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 87. Contoh (3) Berita Acara Kegiatan Konsensus Pada KSN Danau Toba. Sumber : Laporan Executive Summary RPI2-JM KSN Danau Toba, 2013
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 374

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

5.3.5. Metodologi Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Definisi


Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic Information System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini. Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi.

Komponen SIG
Komponen-komponen pendukung SIG terdiri dari lima komponen yang bekerja secara terintegrasi yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data, manusia, dan metode yang dapat diuraikan sebagai berikut:

Perangkat Keras (hardware)


Perangkat keras SIG adalah perangkat-perangkat fisik yang merupakan bagian dari sistem komputer yang mendukung analisis goegrafi dan pemetaan. Perangkat keras SIG mempunyai kemampuan untuk menyajikan citra dengan resolusi dan kecepatan yang tinggi serta mendukung operasioperasi basis data dengan volume data yang besar secara cepat. Perangkat keras SIG terdiri dari beberapa bagian untuk menginput data, mengolah data, dan mencetak hasil proses. Berikut ini pembagian berdasarkan proses : Input data: mouse, digitizer, scanner Olah data: harddisk, processor, RAM, VGA Card Output data: plotter, printer, screening.

Perangkat Lunak (software)


Perangkat lunak digunakan untuk melakukan proses menyimpan, menganalisa, memvisualkan data-data baik data spasial maupun non-spasial. Perangkat lunak yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah: Alat untuk memasukkan dan memanipulasi data SIG Data Base Management System (DBMS) Alat untuk menganalisa data-data Alat untuk menampilkan data dan hasil analisa

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 375

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Data
Pada prinsipnya terdapat dua jenis data untuk mendukung SIG yaitu : 1. Data Spasial Data spasial adalah gambaran nyata suatu wilayah yang terdapat di permukaan bumi. Umumnya direpresentasikan berupa grafik, peta, gambar dengan format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang memiliki nilai tertentu. 2. Data Non Spasial (Atribut) Data non spasial adalah data berbentuk tabel dimana tabel tersebut berisi informasi- informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial. Data tersebut berbentuk data tabular yang saling terintegrasi dengan data spasial yang ada.

Manusia
Manusia merupakan inti elemen dari SIG karena manusia adalah perencana dan pengguna dari SIG. Pengguna SIG mempunyai tingkatan seperti pada sistem informasi lainnya, dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan mengelola sistem sampai pada pengguna yang menggunakan SIG untuk membantu pekerjaannya sehari-hari.

Metode
Metode yang digunakan dalam SIG akan berbeda untuk setiap permasalahan. SIG yang baik tergantung pada aspek desain dan aspek realnya.

Ruang Lingkup Sistem Informasi Geografis (SIG)


Pada dasarnya pada SIG terdapat lima (5) proses yaitu: 1. Input Data Proses input data digunakan untuk menginputkan data spasial dan data nonspasial. Data spasial biasanya berupa peta analog. Untuk SIG harus menggunakan peta digital sehingga peta analog tersebut harus dikonversi ke dalam bentuk peta digital dengan menggunakan alat digitizer. Selain proses digitasi dapat juga dilakukan proses overlay dengan melakukan proses scanning pada peta analog. 2. Manipulasi Data Tipe data yang diperlukan oleh suatu bagian SIG mungkin perlu dimanipulasi agar sesuai dengan sistem yang dipergunakan. Oleh karena itu SIG mampu melakukan fungsi edit baik untuk data spasial maupun non-spasial. 3. Manajemen Data Setelah data spasial dimasukkan maka proses selanjutnya adalah pengolahan data non-spasial. Pengolaha data non-spasial meliputi penggunaan DBMS untuk menyimpan data yang memiliki ukuran besar. 4. Query dan Analisis Query adalah proses analisis yang dilakukan secara tabular. Secara fundamental SIG dapat melakukan dua jenis analisis, yaitu:
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 376

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

5. Analisis Proximity Analisis Proximity merupakan analisis geografi yang berbasis pada jarak antar layer. SIG menggunakan proses buffering (membangun lapisan pendukung di sekitar layer dalam jarak tertentu) untuk menentukan dekatnya hubungan antar sifat bagian yang ada. 6. Analisis Overlay Overlay merupakan proses penyatuan data dari lapisan layer yang berbeda. Secara sederhana overlay disebut sebagai operasi visual yang membutuhkan lebih dari satu layer untuk digabungkan secara fisik. 7. Visualisasi Untuk beberapa tipe operasi geografis, hasil akhir terbaik diwujudkan dalam peta atau grafik. Peta sangatlah efektif untuk menyimpan dan memberikan informasi geografis.

Manfaat SIG di berbagai bidang Manajemen tata guna lahan


Pemanfaatan dan penggunaan lahan merupakan bagian kajian geografi yang perlu dilakukan dengan penuh pertimbangan dari berbagai segi. Tujuannya adalah untuk menentukan zonifikasi lahan yang sesuai dengan karakteristik lahan yang ada. Misalnya, wilayah pemanfaatan lahan di kota biasanya dibagi menjadi daerah pemukiman, industri, perdagangan, perkantoran, fasilitas umum,dan jalur hijau. SIG dapat membantu pembuatan perencanaan masing-masing wilayah tersebut dan hasilnya dapat digunakan sebagai acuan untuk pembangunanutilitasutilitas yang diperlukan. Lokasi dari utilitas-utilitas yang akan dibangun di daerah perkotaan (urban) perlu dipertimbangkan agar efektif dan tidak melanggar kriteriakriteria tertentuyang bisa menyebabkan ketidakselarasan. Contohnya, pembangunan tempat sampah. Kriteria-kriteria yang bisa dijadikan parameter antara lain: di luar area pemukiman, berada dalam radius 10 meter dari genangan air, berjarak 5 meter dari jalan raya, dan sebagainya. Dengan kemampuan SIG yang bisa memetakan apa yang ada di luar dan di dalam suatu area, kriteriakriteriaini nanti digabungkan sehingga memunculkan irisan daerah yang tidak sesuai, agak sesuai, dan sangat sesuai dengan seluruh kriteria. Di daerah pedesaan (rural) manajemen tata guna lahan lebih banyak mengarah ke sektor pertanian. Dengan terpetakannya curah hujan, iklim, kondisitanah, ketinggian, dan keadaan alam, akan membantu penentuan lokasi tanaman, pupuk yang dipakai, dan bagaimana proses pengolahan lahannya. Pembangunan saluran irigasi agar dapat merata dan minimal biayanya dapat dibantu dengan peta sawah ladang, peta pemukiman penduduk, ketinggian masing-masing tempat dan peta kondisi tanah. Penentuan lokasi gudang dan pemasaran hasil pertanian dapat terbantu dengan
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 377

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

memanfaatkan peta produksi pangan, penyebarankonsumen, dan peta jaringan transportasi. Selain untuk manajemen pemanfaatan lahan, SIG juga dapat membantu dalam hal penataan ruang. Tujuannya adalah agar penentuan pola pemanfaatan ruang disesuaikan dengan kondisi fisik dan sosial yang ada, sehingga lebih efektif dan efisien. Misalnya penataan ruang perkotaan, pedesaan, permukiman,kawasan industri, dan lainnya.

Inventarisasi sumber daya alam


Secara sederhana manfaat SIG dalam data kekayaan sumber daya alamialah sebagai berikut: Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi, batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya. Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya: 1. 2. 3. 4. 5. Kawasan lahan potensial dan lahan kritis; Kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak; Kawasan lahan pertanian dan perkebunan; Pemanfaatan perubahan penggunaan lahan; Rehabilitasi dan konservasi lahan.

Untuk pengawasan daerah bencana alam


Kemampuan SIG untuk pengawasan daerah bencana alam, misalnya: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Memantau luas wilayah bencana alam; Pencegahan terjadinya bencana alam pada masa datang; Menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah bencana; Penentuan tingkat bahaya erosi; Prediksi ketinggian banjir; Prediksi tingkat kekeringan.

Bagi perencanaan Wilayah dan Kota


1. Untuk bidang sumber daya, seperti kesesuaian lahan pemukiman, pertanian, perkebunan, tata guna lahan, pertambangan dan energi, analisis daerah rawan bencana. 2. Untuk bidang perencanaan ruang, seperti perencanaan tata ruang wilayah, perencanaan kawasan industri, pasar, kawasan permukiman, penataan sistem dan status pertahanan. 3. Untuk bidang manajemen atau sarana-prasarana suatu wilayah, seperti manajemen sistem informasi jaringan air bersih, perencanaan dan perluasan jaringan listrik. 4. Untuk bidang pariwisata, seperti inventarisasi pariwisata dan analisis potensi pariwisata suatu daerah. 5. Untuk bidang transportasi, seperti inventarisasi jaringan transportasi publik, kesesuaian rute alternatif, perencanaan perluasan sistem jaringan jalan, analisis kawasan rawan kemacetan dan kecelakaaan.
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 378

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

6. Untuk bidang sosial dan budaya, seperti untuk mengetahui luas dan persebaran penduduk suatu wilayah, mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya, pendataan dan pengembangan pusatpusat pertumbuhan dan pembangunan pada suatu kawasan, pendataan dan pengembangan pemukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan perkantoran.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 379

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 88. Contoh Penggunaan SIG dalam Penataan Ruang Sumber : Tim GIS PKSN Ekonomi, 2013
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 380

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 89. Contoh Penggunaan SIG dalam Penyusunan RPI2-JM Sumber : Materi Teknis RPI2-JM KSN BBK, 2013
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 381

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

5.3.6. Metodologi Klaster Pekerjaan


Berdasarkan kerangka acuan yang diberikan, tim ahli mendapati bahwa ada keinginan dari pemberi pekerjaan dilakukannya klastering kelompok kerja berdasarkan distribusi tenaga ahli yang ada. Untuk itu didalam usulan teknis ini, tim ahli ingin menguatkan maksud tersebut melalui kajian kebijakan dan strategi dari masing masing pada Lima (5) KSN Perbatasan dan Kawasan Sei Mangkei dan Sekitarnya. Tabel 22. Klaster Pekerjaan Lokasi KSN Perbatasan Aceh SUMUT KSN SULUT Gorontalo SULTENG KSN Riau KEPRI KSN PBPB Sabang KSN PACANGSANAK Kawasan Sei Mangkei dan Sekitarnya Kebijakan Utama Perbatasan Negara Perbatasan Negara Perbatasan Negara Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Konservasi Sumber Daya Air, Pelestarian Keanekaragaman Hayati, Destinasi Wisata, Pemertahanan P Nusa Kambangan Kawasan Ekonomi Khusus Klaster KSN Perbatasan KSN Perbatasan KSN Perbatasan Klaster Ekonomi Klaster Lingkungan Klaster Ekonomi

Sumber : Olahan Konsultan, 2014

Berdasarkan tabel diatas maka, kelompok penanganan pekerjaan akan dibagi dalam 3 kelompok pekerjaan, yakni : 1. klaster Perbatasan. 2. Klaster Ekonomi, dan 3. Klaster Lingkungan.

Klaster Ekonomi

Klaster Perbatasan

Klaster Lingkungan

Gambar 90. Pembagian Klaster Pekerjaan Sumber : Tim Ahli, 2014


Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 382

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

5.4. Program Kerja


Program Kerja adalah rancangan dasar tentang satu pekerjaan, tersebut panduan pelaksanaan, tenggat waktu, pembagian tugas tanggung jawab, fasilitas prasarana dan semua perihal penting mencakup semua unsur untuk keberhasilan program. Sumber : www. Id shvoong.com/business-management. Sesuai dengan pengertian diatas, maka program kerja yang akan dilaksanakan oleh tim ahli selama delapan (8) bulan pekerjaan sebagai berikut : Program Kerja Tahap Persiapan, meliputi : 1. Penyiapan kontrak kerja 2. Penyiapan surat menyurat survey di lapangan 3. Kajian dan evaluasi metodologi kerja 4. Koordinasi dengan tim supervisi SATKER Pengembangan Wilayah Nasional 5. Mobilisasi tenaga ahli Tahap Pelaksanaan, meliputi : 1. Telaah dokumen kebijakan 2. Penyempurnaan dan penyepakatan RTR Pengembangan Wilayah Sei Mangkei 3. Survey lapangan dan koordinasi daerah Waktu Penanganan Bulan ke 1 Lama Waktu Klaster Penanganan Ketua Manajemen, Tim Supervisi Tim, dan

1 Bulan Bulan ke 1 Ketua Tim, Klaster Ekonomi, Perbatasan dan Lingkungan Ketua Tim dan Klaster Ekonomi Ketua Tim, Klaster Ekonomi, Perbatasan dan Lingkungan Ketua Tim, Klaster Ekonomi, Perbatasan dan Lingkungan dan Tim GIS Ketua Tim, Klaster Ekonomi, Perbatasan dan Lingkungan Ketua Tim, Klaster Ekonomi, Perbatasan dan Lingkungan serta Tim GIS Ketua Tim, Klaster

Bulan ke 1

Bulan ke 2 dan ke 3

2 Bulan

4. Inventarisasi Arahan Bulan ke 3 Spasial Pengembangan dan ke 4 Wilayah 5 tahun ke depan (Matrik dan Peta) 5. Inventarisasi dan sintesis Bulan ke 3 terhadap program dan ke 4 prioritas pembangunan infrastruktur 6. Penyusunan Rencana Bulan ke 5 Terpadu Infrastruktur ke PU an (Matrik dan Peta) 7. Menyusun Sinkronisasi Bulan ke 6

2 Bulan

2 Bulan

1 Bulan 2 Bulan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 383

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Program Kerja

program pembangunan infrastruktur berdasarkan hubungan fungsional, lokasi dan waktu 8. Identifikasi alternatif sumber pembiayaan dari program prioritas pembangunan infrastruktur ke PU an 9. Menyiapkan peta program prioritas pembangunan infrastruktur ke-PU-an di masing masing KSN per tujuan per sektor 10. Merumuskan konsepsi monitoring dan evaluasi

Waktu Penanganan prioritas dan ke 7

Lama Waktu

Klaster Penanganan Ekonomi, Perbatasan Lingkungan dan

Bulan ke 7 dan ke 8 2 Bulan Bulan ke 3 s.d ke 8 6 Bulan

Ketua Tim, Klaster Ekonomi, Perbatasan, Lingkungan Tim GIS

Bulan ke 8 1 Bulan

11. Melakukan pembahasan Bulan ke 6, di daerah 7 dan 8 9 Provinsi x 2

12. Melakukan pembahasan Bulan ke 6, di di Kementerian 7 dan 8 Pekerjaan Umum 13. Konsinyasi Bulan ke - 3, 4, 5, 6, 7 dan 8 Bulan ke 1 Bulan ke - 1 s.d ke 8 Bulan ke 5 Bulan ke 8

3 Kali

6 Kali

Tahap Pelaporan, meliputi : 1. Laporan Pendahuluan 2. Laporan Bulanan 3. Laporan Antara 4. Laporan Akhir

1 Kali 8 Kali 1 Kali 1 Kali

Ketua Tim, Klaster Ekonomi, Perbatasan, dan Lingkungan Ketua tim, coleader klaster ekonomi, perbatasan dan lingkungan serta tim teknis SATKER Pengembangan wilayah nasional Ketua Tim, Klaster Ekonomi, Perbatasan, dan Lingkungan Ketua Tim, Klaster Ekonomi, Perbatasan dan Lingkungan Ketua Tim, Para CoLeader, dan Tim GIS Manajemen dan Para Co-leader Ketua Tim dan Para Co-leader Ketua Tim dan Para Co-leader

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 384

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 91. Kerangka Logis Pekerjaan RPI2-JM Lima (5) KSN dan Sei Mangkei
Sumber : Tim Ahli, 2014

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 385

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Gambar 92. Kerangka Metodologi Pekerjaan RPI2-JM 5 KSN dan Kawasan Sei Mangkei Sumber : Olahan Tim Ahli, 2014
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 386

5.4 Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan


Berdasarkan metodologi dan pendekatan penanganan pekerjaan

sebagaimana telah diuraikan, maka disusun organisasi pelaksana pekerjaan dalam rangka koordinasi, pertukaran informasi, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan pekerjaan secara maksimal. Struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 93 Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG Direktorat Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II Pejabat Pembuat Komitmen PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS

TIM TEKNIS /EVALUASI

Team Leader/Ketua Tim Ahli Pengembangan Wilayah

PEMDA DAN STAKEHOLDER

1. 2. 3. 4.

5. 6. Ahli Ekonomi Pembangunan/ Wilayah

Ahli Pengembangan Wilayah Ahli Prasarana Wilayah Ahli Perencanaan Transportasi Ahli Pengelolaan Sumber Daya Air Ahli GIS

Keterangan : Garis Kontraktual Garis Komando Garis Konsultasi


1. Asisten Bidang Penataan Ruang 2. Asisten GIS

TENAGA PENUNJANG 1. Sekretaris 2. Operator Komputer

Bab 6 Bentuk Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan


Untuk dapat melaksanakan rangkaian kegiatan dengan baik guna pencapaian sasaran yang tepat serta untuk mendapatkan hasil pelaksanaan perencanaan dengan mutu yang baik dengan mengacu pada KAK yang telah ditetapkan di dalam pekerjaan konsultan, maka diperlukan jadwal pelaksanaan kegiatan yang tepat. Dengan penyusunan jadwal rencana kerja ini selain sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan juga sebagai fungsi kontrol jika terjadi deviasi dalam pelaksanaan kegiatan sehingga dengan cepat dapat dicari penyebab dan solusi pemecahannya. Jadwal pelaksanaan pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Tabel 23. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan No I 1 2 II 1 Kegiatan 1 Tahap Persiapan Kajian dan evaluasi metodologi pekerjaan. Mobilisasi Ahli. Tahap Pelaksanaan Melakukan telaah dokumen kebijakan spasial terkait serta dokumen perencanaan pembangunan infrastruktur ke-PU-an. Melakukan pembahasan dalam rangka penyempurnaan dan penyepakatan rencana pengembangan wilayah Sei Mangkei. Melakukan survey lapangan dan konsultasi daerah : Pemerintah Aceh Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara Pemerintah Daerah Provinsi Riau Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara Pemerintah Daerah Provinsi Gorontalo Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah Melakukan inventarisasi arahan spasial pengembangan wilayah lima tahun ke depan (matriks dan peta). Melakukan inventarisasi dan sintesis terhadap program prioritas pembangunan infrastruktur kePU-an. Menyiapkan Rencana Terpadu Pembangunan Infrastruktur ke-PU-an (matriks dan peta). Menyiapkan sinkronisasi program prioritas pembangunan infrastruktur ke-PU-an berdasarkan hubungan fungsional, lokasi, waktu, dan anggaran. Mengidentifikasi alternatif sumber pembiayaan dari program prioritas pembangunan infrastruktur ke-PU-an. Menyiapkan peta program prioritas pembangunan infrastruktur ke-PU-an di masing-masing KSN per tujuan per sektor. Merumuskan konsepsi monitoring dan evaluasi. Melakukan pembahasan di daerah : Pemerintah Aceh Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara Pemerintah Daerah Provinsi Riau Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara Pemerintah Daerah Provinsi Gorontalo 2 I 3 4 1 2 II 3 4 1 2 III 3 4 1 2 IV 3 Bulan/ Minggu Ke V 4 1 2 3 VI 4 1 2 3 4 1 2 VII 3 4 1 2 VIII 3 4

5 6 7

9 10

11

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 1

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No

Kegiatan 1 Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah Melakukan pembahasan di lingkungan Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum. Pembahasan 1 Pembahasan 2 Pembahasan 3 Konsinyasi : Konsinyasi 1 Konsinyasi 2 Konsinyasi 3 Konsinyasi 4 Konsinyasi 5 Konsinyasi 6 Tahap Pelaporan. Laporan Pendahuluan Laporan Bulanan Laporan Antara Laporan Akhir 2

I 3 4 1 2

II 3 4 1 2

III 3 4 1 2

IV 3

Bulan/ Minggu Ke V 4 1 2 3

VI 4 1 2 3 4 1 2

VII 3 4 1 2

VIII 3 4

12

13

III 1 2 3 4

Sumber : Olahan Tim Ahli, 2014

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 2

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Bab 7 Bentuk Komposisi Tim dan Penugasan (Daftar Personil)


PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS membentuk tim kerja untuk pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 Ksn (KSN Pbts Aceh-Sumut, Sulut-Gorontalo-Sulteng, RiauKepri; KSN Pbpb Sabang; Dan KSN Pacangsanak), Serta Kawasan Sei Mangkei Dan Sekitarnya yang secara fungsional dapat langsung berhubungan dengan pemberi tugas dalam rangka penyelesaian pekerjaan tersebut. Tim kerja terdiri dari 18 (delapan belas) orang tenaga ahli yang berpengalaman di bidangnya masing masing yang dibantu oleh beberapa asisten. Adapun tim kerja yang dibentuk oleh konsultan, merupakan pengerahan beberapa tenaga ahli, yang dapat dilihat dalam Tabel 7.1 Keterlibatan tenaga ahli dapat ditentukan berdasarkan kebutuhan sesuai tahapan pelaksanaan pekerjaan, dengan tidak mengabaikan kesinambungan antara pekerjaan tersebut. Tabel 7.1 Kebutuhan dan Kualifikasi Tenaga Ahli
Jumlah (orang) Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Pendidikan Perencanaan Wilayah dan Kota / Planologi dengan pengalaman kerja profesional dibidangnya sekurangkurangnya 4 tahun untuk S2, atau S1 dengan pengalaman kerja 8 tahun Pendidikan Perencanaan Wilayah dan Kota / Planologi dengan pengalaman kerja profesional dibidangnya sekurangkurangnya 2 tahun untuk S2, atau S1 dengan

tahapan pelaksanaan

No.

Jenis Keahlian

Posisi

Tenaga Ahli

Ahli Pengembangan Wilayah/TL

Team Leader

Klaster Perbatasan (KSN Perbatasan) Ahli Pengembangan Wilayah (CoTeam Leader) Tenaga Ahli Pengembangan Wilayah (CoTeam Leader)

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 3

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No.

Jenis Keahlian

Jumlah (orang)

Posisi

Tingkat Pendidikan dan Pengalaman pengalaman kerja 6 tahun

Tenaga Ahli S-1 teknik lingkungan dengan pengalaman profesional di bidangnya minimal 4 tahun S-1 Teknik Sipil dengan pengalaman profesi onal di bidangnya minimal 4 tahun S-1 Teknik Sipil Pengairan dengan pengalaman profesional dibidangnya minimal 4 tahun S-1 geografi/geodesi dengan pengalaman profesional di bidangnya minimal 4tahun S-1 bidang pembangunan pengalaman dibidangnya kurangnya 4tahun ekonomi dengan profesional sekurang-

Ahli Prasarana Wilayah

Tenaga Ahli Prasarana Wilayah Tenaga Ahli Perencanaan Transportasi Tenaga Ahli Pengelolaan Sumber Daya Air

Ahli Perencanaan Transportasi

Ahli Pengelolaan Sumber Daya Air

Ahli GIS

Tenaga Ahli GIS

Ahli Ekonomi Pembangunan/ Wilayah

Tenaga Ahli Ekonomi Pembangunan/ Wilayah

Asisten Ahli Perencana

Asisten Ahli Perencana

S-1 bidang perencanaan wilayah dan kota dengan pengalaman kerja profesional di bidangnya sekurangkurangnya 1tahun S-1 bidang perencanaan wilayah dan kotageografi/geodesi dengan pengalaman kerja profesional di bidangnya sekurangkurangnya 1tahun Pendidikan Perencanaan Wilayah dan Kota / Planologi dengan pengalaman kerja profesional dibidangnya sekurangkurangnya 2 tahun untuk S2, atau S1 dengan pengalaman kerja 6 tahun S-1 teknik lingkungan dengan pengalaman profesional di bidangnya minimal 4 tahun

Asisten Ahli GIS

Asisten Ahli GIS

Klaster Ekonomi (Kawasan Sei Mangke dan KSN Sabang)

Ahli Pengembangan Wilayah (CoTeam Leader)

Tenaga Ahli Pengembangan Wilayah (CoTeam Leader)

Ahli Prasarana Wilayah

Tenaga Ahli Prasarana Wilayah

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 4

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No.

Jenis Keahlian

Jumlah (orang)

Posisi

Tingkat Pendidikan dan Pengalaman S-1 Teknik Sipil dengan pengalaman profesional di bidangnya minimal 4 tahun S-1 Teknik Sipil Pengairan dengan pengalaman profesional dibidangnya minimal 4 tahun S-1 geografi/geodesi dengan pengalaman profesional di bidangnya minimal 4tahun S-1 bidang pembangunan pengalaman dibidangnya kurangnya 4tahun ekonomi dengan profesional sekurang-

Tenaga Ahli 3 Ahli Perencanaan Transportasi 1 Tenaga Ahli Perencanaan Transportasi Tenaga Ahli Pengelolaan Sumber Daya Air

Ahli Pengelolaan Sumber Daya Air

Ahli GIS

Tenaga Ahli GIS

Ahli Ekonomi Pembangunan/ Wilayah

Tenaga Ahli Ekonomi Pembangunan/ Wilayah

Asisten Ahli Perencana

Asisten Ahli Perencana

S-1 bidang perencanaan wilayah dan kota dengan pengalaman kerja profesional di bidangnya sekurangkurangnya 1tahun S-1 bidang perencanaan wilayah dan kotageografi/geodesi dengan pengalaman kerja profesional di bidangnya sekurangkurangnya 1tahun Pendidikan Perencanaan Wilayah dan Kota / Planologi dengan pengalaman kerja profesional dibidangnya sekurangkurangnya 2 tahun untuk S2, atau S1 dengan pengalaman kerja 6 tahun S-1 teknik lingkungan dengan pengalaman profesional di bidangnya minimal 4 tahun S-1 Teknik Sipil dengan pengalaman profesional di bidangnya minimal 4 tahun S-1 Teknik dengan profesional Sipil Pengairan pengalaman dibidangnya

Asisten Ahli GIS

Asisten Ahli GIS

Klaster Lingkungan (KSN Pacangsanak)

Ahli Pengembangan Wilayah (CoTeam Leader)

Tenaga Ahli Pengembangan Wilayah (CoTeam Leader)

Ahli Prasarana Wilayah

Tenaga Ahli Prasarana Wilayah Tenaga Ahli Perencanaan Transportasi Tenaga Ahli Pengelolaan Sumber Daya Air

Ahli Perencanaan Transportasi Ahli Pengelolaan Sumber Daya Air

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 5

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

No.

Jenis Keahlian

Jumlah (orang)

Posisi

Tingkat Pendidikan dan Pengalaman minimal 4 tahun

Tenaga Ahli S-1 geografi/geodesi dengan pengalaman profesional di bidangnya minimal 4tahun S-1 bidang pembangunan pengalaman dibidangnya kurangnya 4tahun ekonomi dengan profesional sekurang-

Ahli GIS

Tenaga Ahli GIS

Ahli Ekonomi Pembangunan/ Wilayah

Tenaga Ahli Ekonomi Pembangunan/ Wilayah

Asisten Ahli Perencana

Asisten Ahli Perencana

S-1 bidang perencanaan wilayah dan kota dengan pengalaman kerja profesional di bidangnya sekurangkurangnya 1tahun S-1 bidang perencanaan wilayah dan kotageografi/geodesi dengan pengalaman kerja profesional di bidangnya sekurangkurangnya 1tahun Sarjana muda sederajat Sarjana muda sederajat (D-3)/ (D-3)/ SMA SMA

Asisten Ahli GIS

Asisten Ahli GIS

Tenaga Penunjang 1 2 Sekretaris Operator Komputer 1 1 Sekretaris Operator Komputer

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 6

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Tabel 7.2 Komposisi Tim dan Penugasan


Tenaga Ahli (Personil Inti)

No.

Nama Tenaga Ahli

Perusahaan

Tenaga Ahli Lokal/ Asing

Lingkup Keahlian

Posisi Diusulkan

Uraian Pekerjaan

Jumlah Orang Bulan

Ir. Luthfi Aziz Lubis, MT

PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS

Lokal

Teknik Planologi

Team Leader

Bertanggung jawab penuh dalam penyelesaian pekerjaan dan mengkoordinasi pelaksanaan pekerjaan baik di kantor maupun di lapangan

Klaster Perbatasan (KSN Perbatasan) PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS Tenaga Ahli Pengembangan Wilayah (CoTeam Leader) Tenaga Ahli Prasarana Wilayah Tenaga Ahli Perencanaan Transportasi bertanggung jawab kepada team leader dalam proses penyusunan RPI2JM 5 KSN

Indriyani Kusumowardhani, ST

Lokal

Teknik Planologi

Isyuliyanto, ST

Lokal

Teknik Lingkungan

Bertanggung jawab kepada team leader dalam aspek prasarana wilayah Bertanggung jawab kepada team leader mengenai Transportasi

Saka Madyagu Badisga, ST, MT

Lokal

Teknik Sipil

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 7

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Ir. Watono, MT

PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS

Lokal

Teknik Sipil Pengairan

Tenaga Ahli Pengelolaan Sumber Daya Air Tenaga Ahli GIS Tenaga Ekonomi Pembangunan/ Wilayah Asisten Ahli Perencana

Bertanggung jawab kepada team leader mengenai Sumber Daya Air Bertanggung jawab kepada team leader dalam perkembangan mengenai GIS Bertanggung jawab kepada team leader dalam pekerjaan mengenai aspek ekonomi dan rencana lainnya bertanggung jawab kepada team leader dalam proses penyusunan RPI2JM 5 KSN Bertanggung jawab kepada team leader dalam perkembangan mengenai GIS

Bandhu Hermawan, S.Si

Lokal

Geografi/Geodesi Ekonomi Pembangunan/ Wilayah

Ardin Saifuddin Haryono, SE Indra Sugito, ST

Lokal

Agus Suryana, ST Armeinita Octavia W, ST Yulia Karahmatika, S.Si

Lokal

Teknik Planologi

21

M Lutfi Khakim, S.Si Abdul Rosyid, S.Si

Lokal

Geografi/Geodesi

Asisten Ahli GIS

21

Klaster Ekonomi (Kawasan Sei Mangke dan KSN Sabang) PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS Tenaga Ahli Pengembangan Wilayah (CoTeam Leader) Tenaga Ahli Prasarana Wilayah bertanggung jawab kepada team leader dalam proses penyusunan RPI2JM 5 KSN

Ir. Burhanuddin Basri

Lokal

Teknik Planologi

Erwin Tasrif Rachman, ST

Lokal

Teknik Lingkungan

Bertanggung jawab kepada team leader dalam aspek prasarana wiilayah

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 8

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Ir. Rizal Kamal

PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS

Lokal

Teknik Sipil

Tenaga Ahli Perencanaan Transportasi Tenaga Ahli Pengelolaan Sumber Daya Air Tenaga Ahli GIS Tenaga Ekonomi Pembangunan/ Wilayah Asisten Ahli Perencana

Bertanggung jawab kepada team leader mengenai Transportasi Bertanggung jawab kepada team leader mengenai Sumber Daya Air Bertanggung jawab kepada team leader dalam perkembangan mengenai GIS Bertanggung jawab kepada team leader dalam pekerjaan mengenai aspek ekonomi dan rencana lainnya bertanggung jawab kepada team leader dalam proses penyusunan RPI2JM 5 KSN Bertanggung jawab kepada team leader dalam perkembangan mengenai GIS

Ir. Marsiano, MT

Lokal

Teknik Sipil Pengairan

Muhammad Nurul Huda, ST

Lokal

Geografi/Geodesi Ekonomi Pembangunan/ Wilayah Teknik Planologi

Fitriani Soewandi, SE

Lokal

Nur Irfan Asyari, ST Tiar Pandapotan Purba, ST Tri Boedi Santoso, ST Drs. Tjiong Giok Pin, M.Kom

Lokal

14

Lokal

Geografi/Geodesi

Asisten Ahli GIS

14

Klaster Lingkungan (KSN Pacangsanak) PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS Tenaga Ahli Pengembangan Wilayah (CoTeam Leader) Tenaga Ahli Prasarana Wilayah bertanggung jawab kepada team leader dalam proses penyusunan RPI2JM 5 KSN

Ir. Vidrika Linda

Lokal

Teknik Planologi

Ir. Mamat Muhamad

Lokal

Teknik Lingkungan

Bertanggung jawab kepada team leader dalam aspek prasarana wilayah

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 9

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Ir. Syamsuwito, MT

PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS

Lokal

Teknik Sipil

Tenaga Ahli Perencanaan Transportasi Tenaga Ahli Pengelolaan Sumber Daya Air Tenaga Ahli GIS Tenaga Ekonomi Pembangunan/ Wilayah Asisten Ahli Perencana

Bertanggung jawab kepada team leader mengenai Transportasi Bertanggung jawab kepada team leader mengenai Sumber Daya Air Bertanggung jawab kepada team leader dalam perkembangan mengenai GIS Bertanggung jawab kepada team leader dalam pekerjaan mengenai aspek ekonomi dan rencana lainnya bertanggung jawab kepada team leader dalam proses penyusunan RPI2JM 5 KSN Bertanggung jawab kepada team leader dalam perkembangan mengenai GIS

Nakir Muliadi, ST

Lokal

Teknik Sipil Pengairan

Heri Apriyanto, S.Si, MT

Lokal

Geografi/Geodesi Ekonomi Pembangunan/ Wilayah Teknik Planologi

Yulinkza Putrika, SE

Lokal

Okto Dear Putra, S.Si

Lokal

Ismi Hajarwati, ST Tenaga Pendukung (Personil lainnya)

Lokal

Geografi/Geodesi

Asisten Ahli GIS

Silvia H. Purbandini

PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS PT. PROSPERA CONSULTING ENGINEERS

Lokal

Sekretaris

Sekretaris

Melakukan bantuan kelancaran pekerjaan tenaga ahli/team leader. Melakukan bantuan kelancaran pekerjaan tenaga ahli/team leader.

Tri Wibowo L

Lokal

Operator Komputer

Operator Komputer

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 10

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Bab 8 Bentuk Jadwal Penugasan Tenaga Ahli


Berdasarkan sifat pekerjaan ini yang memerlukan penanganan secara interdisiplin serta pendekatan dan metodologi yang diusulkan maka mobilisasi tenaga ahli dilakukan secara bersamaan mulai dari awal hingga berakhirnya kegiatan selama 8 bulan. Jadwal penugasan tenaga ahli dalam pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 Ksn (KSN Pbts Aceh-Sumut, Sulut-Gorontalo-Sulteng, RiauKepri; KSN Pbpb Sabang; Dan KSN Pacangsanak), Serta Kawasan Sei Mangkei Dan Sekitarnya dapat diuraikan pada tabel berikut ini.

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 11

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Tabel 8.1 Jadwal Penugasan Tenaga Ahli


No Nama Personil Tenaga Ahli 1 2 Ir. Luthfi Aziz Lubis, MT Indriyani Kusumowardhani, ST Isyuliyanto, ST Saka Madyagu Badisga, ST, MT Ir. Watono, MT Bandhu Hermawan, S.Si Ardin Saifuddin Haryono, SE Indra Sugito Agus Suryana Armeinita Octavia W Yulia Karahmatika M Lutfi Khakim Abdul Rosyid Team Leader Tenaga Ahli Pengembangan Wilayah (CoTeam Leader) Tenaga Ahli Prasarana Wilayah Tenaga Ahli Perencanaan Transportasi Tenaga Ahli Pengelolaan Sumber Daya Air Tenaga Ahli GIS Tenaga Ekonomi Pembangunan/ Wilayah Asisten Ahli Perencana Asisten Ahli Perencana Asisten Ahli Perencana Asisten Ahli GIS Asisten Ahli GIS Asisten Ahli GIS 7 8 7 7 7 7 7 7 8 8 Posisi Bulan Ke 1 2 3 4 5 6 7 8 Orang Bulan

8 8

5 6 7 8 9 10 11 12 13

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 12

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

14

Ir. Burhanuddin Basri

Tenaga Ahli Pengembangan Wilayah (CoTeam Leader) Tenaga Ahli Prasarana Wilayah Tenaga Ahli Perencanaan Transportasi Tenaga Ahli Pengelolaan Sumber Daya Air Tenaga Ahli GIS Tenaga Ekonomi Pembangunan/ Wilayah Asisten Ahli Perencana Asisten Ahli Perencana Asisten Ahli GIS Asisten Ahli GIS Tenaga Ahli Pengembangan Wilayah (CoTeam Leader) Tenaga Ahli Prasarana Wilayah Tenaga Ahli Perencanaan Transportasi Tenaga Ahli Pengelolaan Sumber Daya Air

15

Erwin Tasrif Rachman, ST

16

Ir. Rizal Kamal

17

Ir. Marsiano, MT Muhammad Nurul Huda, ST Fitriani Soewandi, SE Nur Irfan Asyari Tiar Pandapotan Purba Tri Boedi Santoso Drs. Tjiong Giok Pin Ir. Vidrika Linda

18

19 20 21 22 23 24

8 7 7 7 7 8

25

Ir. Mamat Muhamad

26

Ir. Syamsuwito, MT

27

Nakir Muliadi, ST

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 13

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

28 29 30 31

Heri Apriyanto, S.Si, MT Yulinkza Putrika, SE Okto Dear Putra, S.Si Ismi Hajarwati, ST

Tenaga Ahli GIS Tenaga Ekonomi Pembangunan/ Wilayah Asisten Ahli Perencana Asisten Ahli GIS Subtotal Tenaga Pendukung

7 8 7 7 223

1 2

Tobe Name Tobe Name Subtotal

8 8 16

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 14

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Bab 9 Bentuk Daftar Riwayat Hidup Personil Yang Diusulkan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 15

Dokumen Usulan Teknis PT Prospera Consulting Engineers, PT. Karsa Harya Mulya (JO)

Bab 10 Bentuk Surat Pernyataan Kesediaan Untuk Ditugaskan

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN Perbatasan Aceh-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI; KSN PBPB SABANG; dan KSN PACANGSANAK), serta Kawasan Sei Mangkei dan sekitarnya| hal | 16

Anda mungkin juga menyukai