disungai atau aliran air berupa urugan tanah, urugan batu, beton dan/atau pasangan
batu yang dapat menahan dan menampung air untuk berbagai keperluan.
untuk menampung dan menyimpan air dengan kapasitas volume kecil tertentu, lebih
membendung sungai kecil atau dapat dibangun di luar sungai. Kolam embung akan
menyimpan air dimusim hujan dan kemudian air dimanfaatkan oleh suatu desa
hanya selama musim kemarau untuk memenuhi kebutuhan dengan urutan prioritas,
penduduk, ternak, dan kebun atau sawah. Jumlah kebutuhan tersebut akan
Embung adalah sebutan lain untuk bendungan kecil. Bendungan kecil adalah
dapat pula disebut bendungan besar apabila memenuhi salah satu atau lebih kriteria
sebagai berikut : − Panjang puncak bendungan tidak kurang dari 500 m − Kapasitas
waduk yang terbentuk tidak kurang dari 1 juta m3 − Debit banjir maksimal yang
yaitu:
untuk kebutuhan air baku atau irigasi (pengairan) atau perikanan atau
Embung yang digunakan untuk menyimpan air pada masa surplus dan
yang memerlukan.
ditampung
Ada dua tipe embung berdasarkan letaknya terhadap aliran air yaitu embung
pada aliran (on stream) dan embung diluar aliran air (off stream).
pelimpah (spillway)
Kedua tipe ini biasanya dibangun berbatasan dan dibuat dari beton,
Embung urugan adalah embung yang dibangun dari hasil penggalian bahan
(material) tanpa tambahan bahan lain yang bersifat campuran secara kimia,
jadi betul betul bahan pembentuk embung asli. Ditinjau dari penempatan
serta susunan bahan yang membentuk tubuh embung untuk dapat memenuhi
fungsinya dengan baik, maka embung urugan dapat digolongkan dalam 3
apabila bahan yang membentuk tubuh bendungan tersebut terdiri dari tanah
seragam.
yang membentuk tubuh embung terdiri dari batuan dengan gradasi yang
penyangga terutama dibebankan pada timbunan yang lulus air (zona lulus
air) sedang penahan rembesan dibebankan kepada timbunan yang kedap air
− Bersekat, apabila di lereng udik tubuh embung dilapisi dengan sekat tidak
lulus air (dengan kekedapan yang tinggi) seperti lembaran baja tahan karat,
beton aspal, lembaran beton bertulang, hamparan plastik, susunan beton blok
dan lain-lain.
2. Embung beton (concrete dam) Embung beton adalah embung yang dibuat
permukaan hulu dan hilir tidak sama pada umumnya bagian hilir lebih landai
dan bagian hulu mendekati vertikal dan bentuknya lebih ramping. Embung
ini masih dibagi lagi menjadi : embung beton berdasar berat sendiri stabilitas
permukaan hulu menerus dan dihilirnya pada jarak tertentu ditahan, embung
yaitu:
2. Lereng hulu (upstream slope) bagian sisi tubuh bendungan yang bertemu
tertahan di udiknya.
5. Mercu/ puncak (crest) puncak dari lereng hulu dan lereng hilir
tubuh embung
yang berfungsi membawa air dari kolam embung ke daerah irigasi atau ke bak
penampung air harian yang terletak dekat pemukiman (bila hal ini
tidak kontinyu.
Tubuh Embung urugan tanah dapat dibangun hampir pada segala jenis tanah
fondasi dan pada topografi yang kurang baik. Embung urugan tanah secara garis
Tipe Urugan Tanah Berzona ( dengan inti tegak atau inti miring)
Tubuh Embung tipe urugan batu sebagian besar material urugannya berupa batu.
Fungsi dari urugan batu ini sebagai pendukung utama stabilitas dari tubuh embung.
Lapisan kedap air pada tubuh embung dapat berupa membran kedap air yang
dipasang di lereng hulu tubuh embung, atau didalam tubuh embung berupa inti
kedap air. Lapisan kedap air dapat berupa tanah, aspal, membran, atau beton.
Embung urugan batu dengan zona kedap air harus dilengkapi dengan filter dan
atau transisi untuk mencegah perpindahan material dari zona berbutir halus ke zona
berbutir lebih kasar. Lapisan kedap air pada tubuh embung urugan batu mempunyai
ketebalan di bagian dasar nya paling tidak setengah dari tinggi bendungan,
yang dapat berakibat erosi yang menyebabkan kerusakan atau keruntuhan tubuh
embung.
Gambar II.1-Tubuh Embung tipe urugan tanah (a) dan urugan batu (b dan c)
tanaman liar pada tubuh bendung/tanggul, erosi, dan beberapa masalah lainnya.
terpenuhinya sistem irigasi yang optimal dan menurunkan nilai efisien sistem dari
embung.
Waduk adalah kolam besar tempat penyimpanan air persediaan untuk berbagai
kebutuhan. Waduk dapat terjadi secara alami maupun dibuat manusia. Waduk buatan
dibangun dengan cara membuat bendungan yang lalu dialiri air sampai waduk tersebut
penuh.
Waduk menurut pengertian umum adalah tempat pada permukaan tanah yang
digunakan untuk menampung air saat terjadi kelebihan air / musim penghujan
sehingga air itu dapat dimanfaatkan pada musim kering. Sumber air waduk
terutama berasal dari aliran permukaan dtambah dengan air hujan langsung.
Menurut Jangkara (2000), waduk adalah wilayah yang digenangi badan airsepanjang tahun
serta dibentuk atau dibangun atas rekayasa manusia. Waduk dibangun dengan cara
membendung aliran sungai sehingga air sungai tertahansementara dan menggenangi bagian
daerah aliran sungai atau water shed yang rendah. Waduk dapat dibangun di dataran rendah
maupun dataran tinggi. Beberapa waduk dapat dibangun disepanjang aliran sungai. Waduk
yang dibangun di dataran tinggi atau hulu sungai akan memiliki bentuk menjari, relatif
sempit danbertebing curam serta dalam. Waduk yang dibangun di dataran rendah atau
hilirsungai berbentuk bulat, relatif luas dan dangkal. Danau/waduk mempunyai fungsi
penting baik secara ekologis, ekonomis,estetika, wisata alam maupun religi dan tradisi.
Komponen Waduk
Manfaat Waduk
Waduk dimanfaatkan antara lain sebagai berikut (A Setyantiningtyas, 2010) :
1. Irigasi
Pada saat musim penghujan, hujan yang turun di daerah tangkapan air
sebagian besar akan mengalir ke sungai. Kelebihan air yang terjadi dapat
di tampung waduk sebagai persediaan sehingga pada saat musim kemara u
tiba air tersebut dapat digunakan untuk berbagai keperluan antara lain
irigasi lahan pertanian.
2. PLTA
Dalam menjalankan fungsinya sebagai PLTA, waduk dikelola untuk
mendapatkan kapasitas listrik yang dibutuhkan. Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA) adalah suatu system pembangkit listrik yang biasanya
terintegrasi dalam bendungan dengan memanfaatkan energi mekanis
aliran air untuk memutar turbin yang kemudian akan diubah menjadi
tenaga listrik oleh generator.
4. Perikanan
Untuk mengganti mata pencaharian para penduduk desa yang desanya
ditenggelamkan untuk pembuatan waduk yang dulu bermata pencaharian
sebagai petani, sekarang beralih ke perikanan. Dengan memanfaatkan
waduk ini para penduduk dapat membuat rumah apung yang digunakan
untuk perikanan air tawar.
5. Pariwisata
Air bisa dilepaskan dari waduk untuk menciptakan atau meperkuat air bersih
untuk olahraga kayak ataupun olahraga air lainnya. Di sungai yang dipenuhi
salmon seperti di Inggris, air secara khusus dilepaskan untuk mendorong
aktivitas migrasi ikan dan menghasilkan variasi ikan bagi para pemancing.
Waduk Kupferbach untuk kepentingan rekreasi di Aachen,Jerman.
Waduk bisa digunakan dengan berbagai cara untuk mengontrol aliran air melalui
saluran ke hilir.
1. Suplai air ke hilir - Air bisa dilepaskan dari waduk yang lebih tinggi sehingga bisa
disaring menjadi air minum di daerah yang lebih rendah, kadang bahkan ratusan mil
lebih rendah dari waduk tersebut.
2. Kontrol banjir - juga dikenal sebagai atenuasi atau penyeimbangan waduk, waduk
sebagai pengendali banjir mengumpulkan air saat terjadi curah hujan tinggi, dan
perlahan melepaskannya selama beberapa minggu atau bulan. Beberapa dari
waduk seperti ini dibangun melintang tehadap aliran sungai dengan aliran air
dikontrol melalui orrifice plate. Saat aliran sungai melewati kapasitas orrific plate di
belakang waduk, air akan berkumpul di dalam waduk. Namun saat aliran air
berkurang, air di dalam waduk akan dilepaskan secara perlahan sampai waduk
tersebut kembali kosong. Dalam beberapa kasus waduk hanya berfungsi beberapa
kali dalam satu dekade dan lahan di dalam waduk akan difungsikan sebagai tempat
rekreasi dan berkumpulnya komunitas. Generasi baru dari bendungan penyeimbang
dikembangkan untuk mengatasi konsekuensi perubahan iklim, yang disebut Flood
Detention Reservoir (waduk penahan banjir). Karena waduk seperti ini bisa menjadi
kering dalam waktu yang sangat lama, maka bagian intinya yang terbuat dari tanay
liat terpengaruh dan mengurangi kekuatan strukturnya. Karena itu kini mulai
dikembangkan penggunaan material daur ulang untuk menggantikan tanah liat.
3. Kanal-kanal - Di tempat-tempat yang tidak memungkinkan aliran air alami dialirkan
ke kanal, waduk dibangun untuk menjamin ketersediaan air ke sungai. Contohnya
saat kanal dibangun memanjat melintasi barisan perbukitan untuk sarana
transportasi lock.
Beberapa waduk dibangun hanya untuk melayani satu atau dua macam kegunaan,namun ada
juga waduk yang memiliki banyak kegunaan sehingga disebut waduk serbaguna.
1. Manfaat ekologis
Menampung air, mencegah banjir dan menanggulangi kekeringan
Mengatur iklim mikro
Habitat berbagi jenis tumbuhan dan hewan
2. Manfaat ekonomis
Mengahsilkan berbagai jenis budidaya hewan maupun tumbuhan
Menampung air irigasi
Penghasil energi
Sarana transportasi, hiburan, rekreasi dan sport
3. Manfaat sosial budaya waduk
Dimanfaatkan untuk pengairan warga
Klasifikasi Waduk
Jenis Waduk
Waduk lembah
Waduk sisi sungai dibangun dengan memompa air dari sungai. Waduk seperti ini
biasanya dibangun melalui eskavasi dan konstruksi pada bagian tanggul yang
biasanya mencakup lebih dari 6 km. Air yang disimpan di waduk seperti ini biasanya
diendapkan selama beberapa bulan agar kontaminanan dan tingkat kekeruhannya
berkurang secara alami.
Waduk pelayanan
Waduk pelayanan adalah waduk yang dibangun dekat dengan titik distribusi,
dengan air yang sudah disterilkan dan dibersihkan. Waduk pelayanan biasanya
dibangun berbentuk menara air yang dibangun di atas pilar beton di wilayah datar.
Beberapa lainnya dibangun di bawah tanah, terutama untuk waduk pelayanan di
negara-negara yang dipenuhi bukit atau pegunungan.
BENDUNGAN
1. Bendungan besar (Large Dams). Bendungan yang tingginya lebih dari 10 m, diukur
dari bagian bawah pondasi sampai puncak bendungan.
2. Bendungan kecil (Small Dams). Semua bendungan yang tidak memiliki syarat
sebagai bendungan besar (Large Dams).
Fungsi Bendungan
1) Bendungan untuk persediaan air dan irigasi, menampung air dalam waduk. Air ini
kemudian dialirkan ke kota – kota atau pertanian dengan menggunakan pipa atau saluran
besar.
2) Bendungan Hydropower, menggunakan air untuk menggerakkan turbin untuk
membangkitkan listrik. Setelah melewati turbin air kemudian dilepaskan kembali ke
sungai yang terletak di bawah bendungan.
3) Bendungan pengendali banjir, menampung air selama hujan deras untuk mengurangi
banjir pada hilir sungai.
4) Bendungan Navigasi, menampung air dan melepaskannya saat air dalam sungai sedang
rendah. Bendungan ini biasanya digunakan untuk memindahkan kapal – kapal yang
sedang berlayar yang melewati bendungan.
5) Bendungan pembagi aliran air, membagi air ke saluran – saluran lain.
6) Bendungan untuk rekreasi, bendungan dibuat sebagai tempat rekreasi untuk menikmati
keindahan alam.
Macam-macam Bendungan
Berdasarkan fungsinya:
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai kami akan melakukan pekerjaan pendahuluan yang
meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Mobilisasi Personil, Peralatan dan Bahan ke lokasi pekerjaan Peningkatan Bendung meliputi :
Mobilisasi Personil
- General Superintendent
- Quality/Quantity Engineer
- Pelaksana Lapangan
- Pelaksana K3
- Pelaksana Administrasi/Logistik
Struktur Organisasi
Pekerjaan Peningkatan Bendung
2. General Superintendent
Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan proyek agar dapat berjalan sesuai
dengan rencana, baik menyangkut Biaya, Mutu, Waktu dan Administrasi serta membantu
kelancaran proses penagihan.
Bertanggung jawab kepada : Divisi Operasional
Membawahi Site Manajer/Quality/Quantity Engineer
Terlaksananya kegiatan pelaksanaan proyek, termasuk fasilitas pendukung sesuai rencana
yang ditetapkan.
Terselenggaranya Pengadministrasian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
penanganan proyek sampai dengan proses penagihan.
Tersedianya rencana kebutuhan biaya proyek secara periodik.
Terlaksananya pengendalian biaya, mutu dan waktu proyek.
Terlaksananya kegiatan pelaksanaan proyek.
Memimpin dan mengarahkan kegaiatan pelaksanaan proyek.
Menyelenggarakan rapat-rapat mingguan proyek guna menjabarkan rencana pelaksanaan
dan monitoringnya.
Aktif dalam rapat yang diadakan oleh Konsultan/Direksi, Pemberi pekerjaan dan
mengusulkan hal-hal yang memperlancar pekerjaan.
Mengadakan hubungan dan pendekatan-pendekatan secara positif terhadap masyarakat
sekeliling proyek dan penguasa setempat maupun Konsultan/Direksi agar mendukung
kelancaran pekerjaan.
Terselenggaranya pengadministrasian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
penanganan proyek sampai dengan proses penagihan.
Mempersiapkan dan memproses berita acara tepat pada waktunya sesuai kemajuan
proyek.
Tersedianya metode kerja, bahan, peralatan dan tenaga kerja yang menjadi tanggung
jawabnya sesuai jadwal pelaksanaan yang telah ditetapkan.
Membuat Schedule bahan, peralatan sumber daya manusia dan lain-lain.
Mengkoordinasikan dan memonitor persediaan bahan, peralatan dan tenaga sesuai
rencana.
Memimpin dan mengarahkan kegiatan-kegiatan pelaksanaan pengadaan dan
pendistribusian bahan dan alat.
Melakukan pengecekan kegiatan pengusulan dan pemakaian bahan, alat dan tenaga.
Tersedianya rencana kebutuhan biaya proyek secara periodik.
Memimpin dan mengarahkan kegiatan penyusunan Cashflow proyek secara rutin dan
pendistribusian biaya.
Melakukan pengecekan kegiatan penggunaan keuangan proyek.
Terlaksananya pengendalian biaya, mutu dan waktu proyek.
Mencatat semua hasil pekerjaan yang telah dilakukan/dilaksanakan.
Membandingkan realisasi pekerjaan dengan rencana yang ditetapkan.
Melakukan dan mengarahkan tindakan perbaikan atas pekerjaan bila terjadi
penyimpangan.
Memantau dan mengarahkan proses kegiatan pekerjaan proyek guna mendapatkan hasil
yang telah ditetapkan.
Memimpin rapat koordinasi kegiatan proyek termasuk dengan para subkontraktor.
Membuat rencana anggaran proyek (RAP) dan kegiatan perencanaan (Action Plan)
review Doc. Spesifikasi Teknik, metode pelaksanaan dan menghitung kembali.
Menangani tugas :
Membuat rencana tindak lanjut/Corrective Action terhadap penyimpangan yang terjadi.
Membina bagian administrasi, engineering dan pelaksanaan guna peningkatan kinerjanya
dalam mendukung visi perusahaan.
3. Pelaksana Lapangan
4. Pelaksana K3
Membuat rencana kesehatan dan keselamatan kerja yang dibebankan kepada seluruh
jajaran yang terlibat di dalam proyek.
Berkoordinasi dengan Kepala Proyek untuk menyediakan peralatan keselamatan kerja.
Melakukan pengawasan dan pemeriksaan terkait penggunaan peralatan keselamatan kerja
di lapangan.
Melakukan kegiatan pemeriksaan kesehatan terhadap pekerja dan seluruh jajaran yang
terlibat di dalam proyek.
Mempersiapkan rencana anggaran lapangan kepada project manager.
Mempersiapkan pembayaran tagihan-tagihan dari pekerjaan, peralatan, bahan dan lainnya
yang ada hubungannya dengan pekerjaan.
Membuat laporan keuangan kepada direktur.
Mempersiapkan pembayaran mingguan kepada pekerja sesuai laporan opname di
lapangan.
Membuat surat menyurat, administrasi kontrak, perijinan dan lain sebagainya.
Mempersiapkan administrasi penarikan termijn kepada pengguna jasa.
b. Mobilisasi Peralatan, peralatan yang akan kami gunakan dalam proyek pekerjaan Peningkatan
Bendung antara lain:
Serta alat bantu dan alat lain yang dilakukan perubahan saat pelaksanaan sesuai dengan arahan
pemilik pekerjaan.
1) Pengadaan Bahan
- Batu Kali
- Kawat Bronjong
- Geotextile
- Kayu Bowplank
- Tiang Pancang Pipa Galv. 2"
- Dan lain-lain sesuai kebutuhan proyek
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Kosrekan
Pekerjaan Kosrekan ini dilakukan untuk merapikan tanah yang sudah dilakukan
pekerjaan perintisan. Pekerjaan ini dilaksanakan pada semua bidang areal pekerjaan
dimana akan dilakukan. Setelah lahan bersih maka areal yang akan dikerjakan tersebut
dikupas dengan mengunakan buldoser, besaran kupasan dengan tebal ± 20 cm atau sesuai
spesifikasi teknik dan gambar dengan persetujuan direksi pekerjaan. Hasil kupasan dibuang
dikanan kiri lokasi yang tidak mengganggu pekerjaan atau dibuang keluar lokasi pekerjaan
di tempat yang telah disetujui oleh direksi pekerjaan. Pelaksanaan pekerjaan Kosrekan
tanah/Stripping dan pembersihan ini akan dilakukan pada minggu pertama (1) pada bulan
ke 1 dengan pelaksanaan volume pekerjaan adalah 1000 m2 dengan kapasitas prosuksi alat
per jam adalah : 144, 13 M2 dan kapasitas penggusuran perhari adalah 1,008,9 M2 dengan
kebutuhan alat 1 Unit Bulldozer.
Tahap Pemasangan Patok bouplank dari kayu 5/7, untuk diketam halus atau lurus
pada sisi atasnya dan dipasang Waterpass (timbang air) dengan sudut-sudutnya yang siku.
Pekerjaan ini dilakukan adalah untuk menentukan dimana lokasi pembangunan yang akan
dilaksanakan nantinya dan juga dalam pekerjaan ini akan ditentukan ketinggian lantai yang
akan dilaksanakan.Pemasangan Bouplank ini dilakukan bersama-sama dengan Pemilik
Proyek, Pelaksana Proyek, Konsultan Supervisi (jika ada), Direksi Pengawas dan Instansi Lain
yang terkait. Pelaksanaan pekerjaan pemasangan Bouplank ini akan dilaksanakan pada
minggu ke 3 dengan volume 100 m3.
Galian tanah di situ/waduk adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian
berupa tanah endapan pada umumnya, yang dengan mudah dapat dilaksanakan dengan
mengunakan alat berat berupa Excavator jenis Long Arm.Seluruh galian dikerjakan sesuai
dengan garis-garis dan bidang bidang yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan
yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai dengan yang diarahkan / ditunjukkan oleh
Direksi. Galian tanah dimaksudkan untuk daerah yang bahan hasil galiannya terdiri dari
tanah lumpur, pasir dan atau kerikil.
Hasil galian yang tidak memenuhi syarat dibuang dengan persetujuan Direksi
pekerjaan pada lokasi yang telah ditentukan. Pelaksanaan Pekerjaan Galian Tanah di
Situ/Waduk ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan
adalah 120, 32 Hari Kerja atau 18 Minggu yang akan dilaksanakan dari minngke 3 setelah
pelaksanaan persiapan selesai dilaksanakan dengan voume = 44.587, 15 M3 sesuai yang
tercantum dalam Bill of Quantity.
Bronjong terdiri dari anyaman kawat yang membentuk anyaman dengan jenis bronjong
pabrikasi yaitu panjang (P) = 2 M dan Lebar (L) = 1 M serta tinggi (T) 0,5 M sesuai dengan gambar.
Keranjang bronjong harus mempunyai rangka yang diikat erat dengan anyaman pada pinggir
keranjang. Bahan baku bronjong berupa kawat Digalvanis berdasarkan SNI 03-6145-1999 Kawat
Bronjong dan Batu yang akan digunakan untuk mengisi bronjong harus kokoh, bentuk anyaman
bersagonal dengan lilitan ganda dan harus simetri. Lilitan harus erat dan tidak terjadi kerenggangan
hubungan antara kawat sisi dan kawat anyaman dililit minimum 4 kali sehingga bronjong kawat
mampu menahan beban dari segala jurusan.
Sebelum membuat bronjong, terlebih dahulu harus membuat contoh bronjong dilapangan
untuk diperiksa oleh Direksi dan mendapatkan persetujuan. Semua pekerjaan selanjutnya harus
sesuai dengan contoh elevasi yang tercantum dalam gambar rencana atau sesuai dengan petunjuk
Direksi.Sebelum dipasang pada tempatnya, bronjong harus direntangkan supaya mencapai ukuran
yang sebenarnya dan semua pinggirnya harus diikat dengan kawat sesuai dengan petunjuk Direksi.
Tiap jajaran bronjong harus diikat dengan kawat terhadap jajaran sebelahnya pada pinggir bagian
atas dan bawah dan pada sudutnya.
Bila dibutuhkan bentuk yang khusus, maka bronjong harus dipotong dengan rapi dan ujung
potongannya harus diikat erat-erat dengan kawat bersama-sama dengan bagian mana saja yang
memungkinkan dari ujung bronjong yang bersambungan dengannya. Pada bagian dalam dari
lengkungan yang tidak nampak dari penglihatan, maka lubang anyaman akan mengkerut dan harus
diikat erat–erat supaya menghasilkan bentuk yang dikehendaki. Sambungan diantara Bronjong harus
seragam berselang-seling dengan bagian yang teratur yang disetujui oleh Direksi.
Permukaan tanah tempat bronjong yang akan dibangun harus diratakan sebelum keranjang
bronjong dipasang.
Tiap bronjong harus diisi dengan batu dengan tangan secara cermat menggunakan tenaga
manusia, sehingga penempatannya memperkecil volume rongga diantara batu dalam keranjang
yang telah terisi penuh. Bronjong harus diisi sampai 25 mm melebihi sisi bagian atas sehingga
tutupnya dapat merenggang erat diatas batu sebelum ikatan kawatnya mengendor, jajaran bronjong
yang berdampingan harus diisi sampingnya tidak menonjol. Haruslah dijaga agar supaya bronjong
tidak berubah bentuknya selama diisi.
Begitu seterusnya lapis demi lapis sesuai dengan ketentuan dan spesifikasi teknis yang telah
ditentukan. Pelaksanaan Pekerjaan Bronjong kawat pabrikasi ini akan dilaksanakan sesuai dengan
jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan adalah sekitar 80 Hari kalender atau 12 Minggu yang akan
dilaksanakan mulai pada minggu ke 11 hingga minggu ke 22 setelah pelaksanaan galian serta elevasi
telah disetujui dan dilaksanakan dengan voume = 2.400,00, 03 M3 sesuai yang tercantum dalam Bill
of Quantity.
Pemasangan tiang pancang ini dimaksudkan sebagai pondasi sekaligus untuk memperkuat
posisi bronjong, terutama posisi bronjong bagian depan. Dalam pelaksanaan pekerjaan tiang
pancang dapat dilaksanakan dengan ketentuan dan spesifikasi sebagai berikut :
Pipa yang dipakai menggunakan pipa dari bahan Galvanis dan berdiameter 2 inch.
Pipa yang akan dipakai, dipotong-potong sampai mencapai ukuran sesuai syarat-
syarat dalam spesifikasi teknis dan persetujuan direksi pekerjaan.
Pemasangan tiang pancang dilaksanakan setelah setelah kawat bronjong lapisan
pertama diletakkan dan sebelum batu pengisi bronjong dipasang.
Pemacangan tiang pancang tersebut harus mencapai kedalaman yang disyaratkan oleh
Direksi Pekerjaan/Konsultan Pengawas dan harus muncul 1 meter diatas dasar sungai
atau mencapai ketinggian yang sama dengan 2 lapisan dasar pasangan bronjong.
Jarak dan jumlah tiang pancang setiap 1 anyaman kawat bronjong adalah sesuai
dengan gambar bestek. Harus diperlihatkan kepada direksi dan mendapatkan
persetujuannya mengenai pemancangan tersebut, untuk melanjutkan pemasangan
lapisan kedua dari pada pasangan bronjong tersebut.
Pekerjaan Tiang pancang Pipa galvanis 2” dengan volume 120 ujung dilaksanakan
dengan jangka waktu pelaksanaan selama ± 16,67 Hari atau 3 minggu dan
dilaksanakan pada minggu ke 11, 12 dan 13.
1. Pembuatan Pintu Besi Plat Baja T. 10 mm Rangkap, Rangka Baja Besi U
Sebelum pelaksanaan pekerjaan pembuatan pintu besi kami selaku kontraktor pelaksana
terlebih dahulu mengajukan request kepada Direksi pekerjaan untuk mendapat persetujuan serta
arahan. Pelaksanaan pekerjaan pembuatan pintu besi plat baja t. 10 mm mencakup pengadaan dan
pemasangan, dimana material pintu baja ini akan kami buat di bengkel yang kami tunjuk dan telah
mendapat persetujuan dari Direksi pekerjaan. Pekerjaan Pintu mencakup pengadaan dan
pemasangan.
Adapun masing-masing kebutuhan pintu untuk pembangunan bendung antara lain :
Bahan untuk Pintu akan dipasang setelah terlebih dahulu dibuat dibengkel/pabrik
tempat pembuatan pintu yang disetujui oleh pihak Direksi.
Dimensi dari pintu air yang diperlukan ditunjukkan pada gambar.
Untuk pintu GAMBAR-GAMBAR” atau sesuai dengan petunjuk dan arahan direksi.
Pintu plat baja yang direncanakan, diproduksi dan dilaksanakan pemasangannya,
hanya oleh suatu pabrik yang sudah disetujui dan namanya tercantum dalam daftar
yang telah disetujui oleh pemilik proyek/ Direksi, pembuatan pintu-pintu.
Pembuatan dan pengadaan pintu akan dilaksanakan atas dasar Sub-Kontrak oleh
Penyedia jasa Utama, yang akan bertanggung jawab atas pemesanan dan
administrasinya.
Penyedia jasa dalam penawarannya akan menyertakan Sub-Kontrak yang akan
membuat pintu berikut spesifikasi teknis dan material sesuai dengan penawarannya.
harga pengadaan dan pembuatan pintu,harga pengepakan dan pengangkutan dari pabrik
sampai ke lokasi dan harga pemasangan.
Penyedia jasa akan memilih Pabrik yang mempunyai peralatan dan kemampuan serta
bersedia membantu Direksi dalam hal pengujian dan pemeriksaan terhadap
bahan/material yang digunakan dan terhadap hasil akhir pekerjaan. Sebelum pembuatan
pintu dimulai, maka Penyedia jasa akan menyiapkan Gambar Pabrikan (shop drawing)
dan diperiksakan kepada direksi pekerjaan guna mendapatkan persetujuan. Pekerjaan
pintu ini akan dipesan oleh penyedia jasa 15 (lima belas) s/d 30 hari sebelum
pemasangan atau sesuai dengan petunjuk dan arahan Direksi Pekerjaan.
Pengukuran pekerjaan Pemasangan Pintu diukur menurut Pintu yang terangkai
atau terpasang sesuai dengan konstruksi bangunan yang dibuat berdasarkan gambar
rencana.Pada pelaksanaan pekerjaan pintu plat baja rangkap ini akan kami laksanakan
pada minggu ke 17 hingga minggu ke 20 atau sama dengan 4 minggu.
1. Papan Nama Pekerjaan Multipleks 18 mm Frame Besi Siku Tiang Kayu 8/12
Pembuatan papan Nama pekerjaan dibuat pada lokasi bangunan untuk memberikan ciri atau
tanda pada bangunan tersebut. Penyedia jasa terlebih dahulu akan mengajukan desain dan
spesifikasi teknis pekerjaan ini kepada Direksi untuk mendapat persetujuan. Pemasangan papan
nama proyek dilokasi kerja, dan untuk pemasanganya berupa jumlah, ukuran dan tulisan pada papan
nama proyek di buat sesuai dengan ketentuan yang di tetapkan dan akan di lakukan sebelum
kegiatan pekerjaan di mulai. Papan Nama Proyek akan dibuat dan dipasang pada awal pelaksanaan
kegiatan. Papan Nama Proyek ini dibuat dari multipleks 18 mm dengan dengan frame siku dan kayu
tiang (8/12) dengan tinggi sesuai dengan gambar dan dicat dasar warna yang sesuai dan huruf cetak
berwarna hitam yang berisi informasi mengenai cakupan kegiatan yang akan dilaksanakan, antara
lain :
Nama Kegiatan
Pekerjaan yang harus dilaksanakan
Biaya pekerjaan/ nilai kontrak
Sumber dana
Jangka waktu
Nama penyedia jasa
Papan nama proyek dipasang pada lokasi yang mudah dilihat oleh masyarakat,serta tidak
mengganggu lalu lintas
Pengukuran pekerjaan Pemasangan Papan Nama diukur menurut gambar rencana atau
sesuai dengan petunjuk dan arahan Direksi Pelaksanaan pekerjaan papan nama pekerjaan
kami laksanakan pada minggu ke 1
3. Fasilitas
a. Ruang Direksi keet dilengkapi dengan meja Biro + kursi, kursi tamu dan lemari
arsip
b. papan tulis White Board ukuran sesuai kebutuhan
c. luas dinding yang cukup sebagai panel gambar –gambar teknis, laporan cuaca, time
Schedule.
d. Buku Direksi, Buku Tamu, Kalkulator dan alat tulis menulis yang diperlukan
Ketentuan dan kebutuhan lainnya yang akan dipenuhi kontraktor sesuai petunjuk
Direksi :
Pada pelaksanaan pekerjaan kebutuhan lain ini mencakup perkuatan jalan yang
dilalui, perkuatan jembatan yang dilalui pengaturan alur lalu lintas, transportasi
peralatan serta biaya yang mencakup kesehatan dan keselamatan kerja dilapangan. Jalan
masuk/akses menuju lokasi Pekerjaan Pembangunan Bendung dapat ditempuh melalui
jalan darat dari Ibukota dan selanjutnya ke lokasi pekerjaan tersebut dapat ditempuh
melalui jalan kabupaten dan jalan lokal yang berdekatan dengan lokasi pekerjaan.
Penyedia akan mengikuti dan mematuhi peraturan dan ketentuan hukum yang
berhubungan dengan angkutan umum di jalan raya dan bertanggung jawab terhadap
kerusakan akibat pengunaan jalan tersebut. Penyedia akan membangun jalan sementara
sebagai jalan kerja ke seluruh wilayah kerja yang akan dipergunakan selama jangka
waktu pelaksanaan pekerjaan.
Penyedia juga berkewajiban melengkapi jalan kerja tersebut dengan bangunan
pelengkap/penunjang yang diperlukan misalnya jembatan sementara atau lama untuk
melintasi sungai atau fasilitas lainnya dan jalur lainnya serta memperbaiki atau
memperkuat fasilitas yang ada dengan balok-balok kayu sehingga fasilitas tersebut
dapat berfungsi sebagai jalan kerja ke seluruh wilayah kerja/proyek.
Copy dan pengadaan buku untuk pelaporan adalah hal yang wajib kami lakukan
guna memberikan data-data dan informasi serta perekaman pelaksanaan pekerjaan yang
akan diserahkan nanti kepada pemilik pekerjaan yang meliputi copy pengadaan buku
meliputi: progress pekerjaan, jumlah staf, pekerja, peralatan dan bahan serta informasi
perihal cuaca dilapangan.
Seluruh biaya yang diperlukan oleh Penyedia untuk kegiatan tersebut di atas sudah
diperhitungkan dalam biaya lumpsum termasuk pengadaan kamera digital, cetak foto, dan
DVD untuk electronic file, yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Laporan Bulanan Merupakan Rekap dari Laporan Mingguan yang berisi antara lain:
Semua gambar As Built Drawing yang disiapkan oleh Penyedia harus disetujui dan ditanda tangani
oleh Pemilik Pekerjaan.Gambar pekerjaan penunjang/sementara akan disediakan Penyedia
untuk menunjukkan lokasi bangunan penunjang/bangunan sementara yang memperlihatkan secara
rinci bagian- bagian dari bangunan penunjang/bangunan sementara meliputi: kantor, fasilitas
perumahan, gudang, jalan akses, dan lain-lain yang akan dibangun oleh Penyedia di lokasi pekerjaan.
Pekerjaan penunjang/pekerjaan sementara untuk diperiksa dan mendapatkan persetujuan Direksi.
Gambar purna bangun (As Built Drawing) harus secara teliti menggambarkan pekerjaan yang
telah selesai dilaksanakan dilapangan termasuk adanya perubahan desain, modifikasi, variasi
dan instruksi lengkap dengan rincian konstruksi dan dimensinya.
Setelah seluruh pekerjaan fisik selesai, dilakukan perbaikan jalan akses ke lokasi pekerjaan
yang rusak akibat kendaraan alat berat yang melewati jalan tersebut, kemudian dilanjutkan dengan
pembongkaran Direksi keet, bongkar bouplank, dan pembuangan sisa pekerjaan agar lokasi
pekerjaan bersih dari kotoran. Kemudian dilakukan Demobilisasi alat-alat, tenaga kerja serta bahan –
bahan dan alat – alat berat yang ada dilokasi pekerjaan. Mengadakan pengukuran akhir dalam
rangka pembuatan as-built drawing dan MC 100%.
METODA PELAKSANAAN
a
1, MOBILISASI
r
Pekerjaan Ini adalah Mobilisasi Alat Berat, Pekerjaan mobilisasi
i
dilakukan pada tahap awal yaitu mengadakan peralatan yang
akan dipakai dalam melaksanakan pekerjaan serta tenaga kerja
D
yang dibutuhkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.
o
k Secara umum diuraikan, mobiliasasi personil akan dilakukukan
u oleh kontraktor sebelum pekerjaan dimulai sampai masa
m persiapan selesai, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan
e pelaksana dalam menyusun planning kerja setelah terlebih
n dahulu mengenal lapangan dan melakukan identifikasi terhadap
kemungkinan permasalahan yang timbul nantinya selama waktu
l definitive pelaksanaan pekerjaan dimulai.
e untuk meminimalisir kecelakaan kerja yang terjadi maka
l pelaksana akan membuat rambu-rambu lalu lintas dan
a menginstruksikan kpada pekerja untuk memakai alat pelindung
n diri.
g
, 2, Pekerjaan pembersihan dan striping
pada minggu pertama akan dibuat pembersihan lapangan.
m pembersihan meliputi permukaan tanah, semua tumbuh-
e tumbuhan, semua pepohonan, semak-semak dan bahan yang
n mengganggu lainnya. Semua bahan yang menggangu tersebut
g akan disingkirkan dari lapangan atau ditumpukkan pada suatu
i tempat dan dibakar atau dialihkan ketempat lain sesuai petunjuk
k pengawas dan direksi di lapangan.pada pekerjaan ini maka bisa
u saja terjadi kecelakaan kerja seperti digigit ular berbisa dan kaki
t terluka terkena alat seperti babat, maka untuk pengendalian resiko
i kerja yang dilakukakn oleh RK3k yaitu, menjaga jarak aman
d 3, pekerjaan kisdam dan dewatering
e Pekerjaan dewatering atau pekerjaan pengeringan merupakan
n pekerjaan persiapan saat melakukan pengecoran pekerjaan yang
g mempunyai elevasi dibawah permukaan air dan dilakukan
a secara terus menerus hingga konstruksi pasangan maupun
n Pembendungan air dilakukan dengan mengisi pasir kedalam karung
a goni, kemudian diikat menggunakan tali raflia. Kemudian karung
l goni yang berisikan pasir ditumbukkan dan disusun pada lokasi
a air yang akan dibendung
t
d 4, Bongkaran pasangan lama
a setelah membersihkan tempat yang akan di bangun, maka pada saat
n akan berlangsungnya pembangunan, selanjutnya pekerjaan
m membongkar pasangan lama dimana pembongkaran pasangan
e lama berupa bangunan yang sudah tidak bisa digunakan atau
n berfungsi sebagai mana fungsinya. pekerjaan ini dilakukan
g secara manual menggunakan tenaga manusia menggunakan
g peralatan sederhana seperti godam, linggis dan pahat beton
u setelah di bongkar hasil hari bongkahan di tumpukkan disisi
n lokasi selanjutnya akan di bawa keluar lokasi pekerjaan. pada
a pekerjaan ini maka bisa saja terjadi kecelakaan kerja seperti
k tertimpa bongkaran atau serpihan bongkaran maka untuk
a pengendalian resiku kerja yang dilakukan oleh RK3K yaitu
n menggunakan alat pelindung diri (APD).
a , Pekerjaan Galian Tanah Untuk Jalan
l sedangngkan galian tanah secara mekanis adalaha pekerjaan
a galian dengan material hasil galian berupa tanah pada umumnya,
t yang dengan mudah dapat dilakukan dengan Excavator. Seluruh
p galian dikerjakan sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar
e kerja atau sesuai dengan yang diarahkan oleh Direksi. Galian tanah
li biasa dimaksudkan untuk daerah yang bahan hasil galiannya terdiri
n dari tanah, setelah itu tanah hasil galian di masukkan kedalam
d dumptruck, setelah dimasukkan kedalam dump truk, maka
u selanjutnya tanah hasil galian di buang ke lokasi galian. pada
n pekerjaan ini bisa saja terjadi kecelakaan kerja seperti tertimbun
g hasil galian dan terjepit alat berat, maka untuk pengendalian
d resiko kerja yang dilakukan oleh RK3K yaitu menjaga jarak
ir aman dengan alat.
i
( 6, Lantai Kerja Beton K.125
A untuk pekerjaan ini metode pelaksanaan sama seperti pekerjaan
P beton cor K.1025 untuk mutu beton pada pekerjaan ini harus
D disesuaikan dengan SNI 2847-1992 dan SNI 2847-2013, dimana
). mutu beton yang digunakan pada pekerjaan ini adalah mutu
beton K.125 atau . pekerjaan beton dilaksankan setelah
pekerjaan pembesian telah selesai dilaksanakan, untuk bahan
m uk pengadukan dialkukan dengan conrete mixer (molen) dan
a dilakukan oleh tukang yang berpengalaman. Semua beton cor
t yang telah selesai dikerjakan akan dilakukan perawatan dan
e perlindungan dengan cara menyiram atau membuat beton tetap
ri basah selama 14 hari secara terus menerus. Perawatan akan
a mulai dilakukan setelah beton cukup keras guna mencegah
l kerusakan beton. Permukaan beton yang diekpose akan
y dilakukan perapihan yang akan dilakukan oleh tenaga terampil.
a
Untuk menghindari dari keracunan zat kimia dalam pekerjaan
n
ini, pelaksana akan menginstruksikan kepada pekerja agar
g
mengenakan pakaian kerja standart dan penggunaan alat-alat
d
keselamatan kerja (helmet, sepatu/sarung tangan safety),
i
memberikan sosialisasi kerja, dan membuat pengadaan alat
g
pelindung diri.
u
n 7, Pembesian Dengan Besi Polos
a Setelah pekerjaan bekisting maka selanjutnya pekerjaan
k pembesian, pada pekerjaan ini besi/tulangan yang akan dipasang
a bebas dari kotoran, minyak dan lapisan lain yang dapat
n mengurangi mutu. Pembentukan dilakukan sesuai dengan
y gambar rencana, dengan penempatan seperti yang ditentukan
a dalam gambar dengan menggunakan ikatan kawat besi pada
it persilangan dan diganjal dengan kepingan beton sesuai dengan
u keperluan. Bentuk dan ukuran besi yang akan digunakan sesuai
s dengan yang ditentukan dalam gambar rencana.
e Tulangan akan ditempatkan secara tepat dan dijamin terhadap
m penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat ikat yang
e cocok pada persilangan dan akan diganjal dengan kepingan
n beton atau logam sesuai dengan keperluan konstruksi.
, Jarak pemasanagan besi beton harus dapat dilalui oleh material
a beton. Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera pada
saat pelaksanaan aka nterindentifikasi kecelakaan kerja seperti
ir
tertusuk atau tertimpa besi maka dalam pekerjaan ini,
p pelaksana akan menginstruksikan kepada pekerja agar
a mengenakan pakaian kerja standart dan penggunaan alat-alat
si keselamatan kerja (helmet, sepatu/sarung tangan safety).
r memberikan sosialisasi kerja, dan membuat pengaan alat
k pelindung diri.
e
ri 8, Pek. Bekisting
k Tata cara pelaksanaannya :
a. Bekisting dilaksanakan sebelum pengecoran saluran.
il b. material yang digunakan multiplek, paku kayu dan kayu kaso 2/7
, c. pekerjaan ini dilakukan oleh tukang dan dibantu oleh para pekerja.
a
d, Pasir dimasukkan ke dalam bak molen terlebih dahulu
n
kemudian semen dengan perbandingan 1 :2 kemudian diberi
s
air secukupnya dan diaduk menggunakan alat oleh pekerja
e
menggunakan peralatan tukang seperti cangkul, sekop dan
m
lain- lain hingga sampai pasir dan semen bercampur rata.
e e. Spesi dibawa ke tempat pasang plesteran dimana tukang dan pembantu tukang sudah siap ditempat.
n f. Sebelum plesteran dipasang terlebih dahulu semua permukaan yang akan diplester dibersihkan. Apabila
bidang yang akan diplester terlalu kering maka terlebih dahulu permukaan dibasahi menggunakan air
d bersih untuk mendapatkan ikatan yang kuat antara spesi baru.
e g. Pekerjaan Plesteran dikerjakan 1 lapis sampai jumlah ketebalan 1,5 cm dan dihaluskan dengan air semen.
h. Untuk menghindari retak-retak rambut pada permukaan plesteran yang sudah selesai karena sust
pe rjaan dan dirapikan sehingga terlihat bagus.
ng
er j. Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan dibuang.
as k. pada pekerjaan ini akan teridentifikasi kecelakan kerja ,Untuk menghindari dari tertimpa ember kerja
an dalam pekerjaan ini, pelaksana akan menginstruksikan kepada pekerja agar mengenakan pakaian kerja
, standart dan penggunaan alat-alat keselamatan kerja (helmet, sepatu/sarung tangan safety).dan
m memberikan sosialisasi instruksi kerja dan membuat pengadan alat pelindung diri.
ak
a
pe 12, Timbunan Tanah Kembali
rm
uk
Setelah pekerjaan pasangan batu selesai maka selanjutnya
aa dikerjakan pekerjaan penimbunan tanah hasil galian dan
n
pl diratakan menggunakan peralatan tukang seperti cangkul, sekop
est
er
dll. Tanah yang digunakan adalah tanah bekas galian setempat.
an
ya
ng
Tanah yang digunakan adalah tanah hasil galian. Tanah tersebut bebas
su dari kotoran dan rerumputan.
da
h
pada pekerjaan ini bisa saja terjadi kecelakaan kerja seperti
sel terkena cangkuldan sekop, maka untuk pengendalian resiko
es
ai kerja yang dilakukan oleh RK3K, yaitu menjaga jarak aman
ha
ru dengan alat dan menggunakan alat pelindung diri (APD),
s
di
ba
sa
hi Waterstop
de
ng
Untuk pekerjaan ini dilakukan pada saat sebelum pengecoran untuk
an saluran, Pada keadaan ini, kami akan mengeringkan atau membebaskan
air
selareal pekerjaan yang akan dipakai sebagai kedudukan Konstruksi dari
a
m genangan air atau pengaruh air, karena bisa menyebabkan turunnya
a
7
kwalitas pekerjaan akibat pengaruh air tersebut. Kami akan bertanggung
ha jawab terhadap pekerjaan pengeringan dilokasi pekerjaan guna
ri
be menjamin mutu, kemudahan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan
rtu
rut
dengan membuat bangunan sementara yang berupa tanggul, bangunan /
- saluran pengelak, bangunan pengamanan, penyediaan pompa air, dan
tur
ut.lainnya untuk memindahkan aliran air sehingga tidak menggenangi
i. Pl
lokasi pekerjaan dan membongkar / membersihkannya bila pekerjaan
est
er
telah selesai dikerjakan.
an
di
be
nt
Bar Screen Intake (Trash Rack)
ukumumnya dibentuk dari jeruji (bar screen) dengan jarak antar jeruji
se
susebesar 1 cm atau lebih. Berguna untuk melindungi saluran, perpipaan
ai
gadan peralatan lainnya dari kerusakan atau tersumbat oleh sampah, untuk
m
bapembuatan bar screen ini terbuat dari material besi yang di bentuk
r
keseperti jeruji dengan cara pengelasan. untuk pemasangan Bar screen ini
rja
dipasang Pada saluran Yang akan di aliri air, untuk memhambat sampah
ata
u
sesupaya tidak masuk kedalam saluran bersama air. maka untuk
su
aipengendalian resiko pada pekerjaan ini yaitu dengan cara pemasangan
pe
tuyang sesuai dengan prosedur dan menggunakan alat pelindung diri
nj
uk(APD)
Di
re
ksi
pe
ke
METODE KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Waduk Rajui
di Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
Untuk menghindari dari tertimpa atau terjepit pintu dalam pekerjaan ini,
pelaksana akan menginstruksikan kepada pekerja agar mengenakan
pakaian kerja standart dan penggunaan alat-alat keselamatan kerja,
memberikan sosialisasi kerja, dan membuat pengadaan alat pelindung
diri. untuk pekerjaan ini di targetkan selama 1 minggu.
MASI ADA SATU CONTH LAGI YG EMBUNG
METODE KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN WADUK RAJUI
DI KABUPATEN PIDIE
PROPINSI NANGROE ACEH DARUSSALAM
I. UMUM
I.I PENDAHULUAN
1). Gambaran Umum Proyek
Proyek Waduk Rajui terletak di Desa Mesjid Tanjong, kecamatan Padang Tiji Kabupaten
halaman 33
METODE KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Waduk Rajui
di Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
Pidie, yang berjarak ±15 km ke arah utara dari Sigli ibukota kabupaten Pidie.
Proyek ini merupakan salah satu tipe bangunan utama yang diterapkan pada
daerah yang mempunyai sumber air yang relatif kecil. Bangunan ini diharapkan
dapat menampung kelebihan air di musim hujan, sehingga waduk ini dapat
digunakan di musim kering.
Pembangunan waduk Rajui direncanakan akan mengairi sawah seluas 1000 ha
dengan pola tanam padi padi padi palawija.
Proyek ini mencakup pembangunan bendungan utama, bangunan pelimpah,
bangunan sadap, pintu-pintu, terowongan pengelakan serta menambah dan
melengkapi bangunan fasilitas lainnya.
Tinggi Bendungan Utama ±41,20m dengan jenis konstruksi Timbbunan Tanah
Inti dan urugan random.
Panjang Terowongan 257 meter, diameter 2,00 meter.
halaman 34
METODE KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Waduk Rajui
di Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
Pengadaan dan pemilihan peralatan yang tepat baik dari segi jenis, jumlah maupun
kapasitasnya serta akan disesuaikan kembali dengan kebutuhan lapangan dan volume
pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan
pekerjaan, yakni tepat biaya, tepat mutu dan tepat waktu. Untuk pekerjaan
Pembangunan Waduk Rajui, peralatan yang akan dipergunakan sebagai berikut:
Batching Plant 20
3 M3/Jam 1 Pataud 20 M3/Jam
Crane Truck
10 Hydraulic 1 Tadano 20 Ton
halaman 35
METODE KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Waduk Rajui
di Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
Bauer BG
12 Drilling Machine 6 14
Bauer BG
13 Drilling Pump 6 14
Grout Machine/
18 Diesel 2 Strobot 12 Pk
20 GPS 1
25 Theodolite 2 Sokkia
halaman 36
METODE KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Waduk Rajui
di Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
Voest
38 Road Header 1 Alpine 100 KW
halaman 37
METODE KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Waduk Rajui
di Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
halaman 38
METODE KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Waduk Rajui
di Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
halaman 39
METODE KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Waduk Rajui
di Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
halaman 40
METODE KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Waduk Rajui
di Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
Setelah dilakukan pembersihan (land clearing) dan pematokan batas galian, dilakukan
penggalian dengan excavator. Tanah hasil galian akan dikelompokkan menjadi dua
macam yakni tanah yang memenuhi persyaratan sebagai material timbunan dan
material yang tidak memenuhi syarat sebagai material timbunan. Tanah yang dapat
digunakan sebagai material timbunan ditempatkan didekat bagian yang akan ditimbun
(stock pile), diangkut dengan dump truk atau manual dengan gerobak dorong bila
volumenya tidak terlalu besar. Sedang yang tidak dapat digunakan sebagai timbunan
dibuang ke tempat pembuangan (spoil bank) yang disetujui Direksi. Pada lokasi
pembuangan tanah hasil galian diratakan lapis demi lapis secara rapi sehingga tidak
mengakibatkan dampak negatif pada lingkungan disekitarnya.
halaman 41
METODE KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Waduk Rajui
di Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
Setelah pekerjaan struktur selesai maka timbunan kembali (backfilling) dari hasil
galian sesuai dengan batas timbunan yang ditentukan dalam gambar kerja.
Pemadatan akan dilaksanakan dengan vibro roller atau stamper tergantung pada
luasan area yang akan dibackfilling.
Pelaksanaan dilakukan secara bertahap lapis demi lapis setebal ± 20 cm.
Pekerjaan Beton
- Beton Kb.-0 (1:3:5) ( Lantai Kerja spillway)
Untuk menjaga permukaan galian dan kebersihan pelaksanaan struktur Beton Spillway,
dibuatlah lantai kerja. Lantai kerja ini dilaksanakan dengan beton mutu Kb-0. Lantai
kerja dilakukan sesegera mungkin setelah galian selesai dikerjakan. Pelaksanaan
sesegera mungkin untuk menjaga mutu lapisan batuan , sebagai dasar pondasi.
Penurunan mutu disebabkan oleh pelapukan akibat terbukanya lapisan batuan.
Pelaksanaan lantai kerja dilaksanakan dengan ketebalan 10cm, dibuat alur yang lebih
rendah, guna mengalirkan alir permukaan.
halaman 42
METODE KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Waduk Rajui
di Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
Besi yang dipergunakan di proyek ini adalah besi deform (ulir), sesuai spesifiksi teknis.
Besi–besi yang telah di potong bengkok, di tempatkan sesuai bentuk dan diameternya,
untuk memudahkan penelusurannya saat penyetelan di lapangan. Penempatan besi–
besi tersebut akan dilindungi dengan terpal dari panas dan hujan, serta diberi alas.
Saat penyetelan, agar didapat rangkaian yang kokoh dan tegak, maka dibuat semacam
pendukung sementara dari balok kayu.
Penyetelan pembesian dilaksanakan segmen berselang satu segmen secara urut dari
tengah menuju inlet atau outlet.
Setiap persilangan diikat kawat beton, guna menjaga kestabilan rangkaian dan menjaga
jarak antar besi secara tepat.
Kerikil
halaman 43
METODE KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Waduk Rajui
di Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
halaman 44
METODE KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Waduk Rajui
di Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
Material beton cair didapat dari alat pengaduk yang ada di lapangan, dan di angkut oleh
agitator truck. Sebelum beton dituang terlebih dulu dilakukan tes slump beton, sehingga
memenuhi persyaratan.
Beton dituang dengan hantaran talang yang dibuat agar tidak terjadi segregasi atau
pemisahan agregat halus dan kasar. Penuangan beton dilakukan urut mulai dari
upstream menuju down stream, dan dipadatkan dengan concrete vibrator.
Beton diratakan hingga batas yang ditunjukkan untuk permukaan lantai spillway. Saat
beton mulai mengental, permukaan beton dihaluskan dengan alat roskam / kasut
hingga didapat permukaan yang padat dan rata.
Setelah pengecoran lantai selesai dan kering, maka dilanjutkan dengan penyetelan besi
dinding dan bekisting dinding bagian dalam.
Setelah selesai dilanjutkan dengan pengecoran dinding, hingga beton kering dan
bekisting dapat dilepas.
Semua tahapan pengerjaan beton, apabila beton telah terjadi pengikatan akhir, maka
dilakukan proses curing agar tidak terjAdhi penyusutan akibat hidrasi. Proses curing
dilaksanakan dengan pembasahan permukaan beton selama minimal 2 x 24 jam.
halaman 45
METODE KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Waduk Rajui
di Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
halaman 46
METODE KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Waduk Rajui
di Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
A S BE NDUNGAN
5.0 0
EL. 61 .20
GEBALAN RUMPUT
0 .60
0 .30 2.5
3 4 1 .2 5 2. 50
1 3. 00
halaman 47
METODE KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Waduk Rajui
di Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
pekerjaan Tanah)
Untuk memudahkan pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan galian maka dibuatkan
patok-patok sebagai batas awal, batas akhir, kemiringan galian dan elevasi
rencana
Profil galian dibuat sedemikian hingga aman dari aktifitas kerja, namun tetap dapat
dipantau dengan mudah. Profil dibuat dari kayu dan papan yang lurus dan
dipasang kokoh.
START Excavation
Loading
Pengukuran
Hauling
Join Survey
Pemasangan Dumping
Belu
Tidak Ya Cek batas m
Setu galian
- ju
Pekerjaan Timbunan Cuku
END p
Umum
Proyek Waduk Rajui merupakan Proyek Bendungan type urugan batu random
dengan zona inti tegak ditengahnya, Tubuh bendungan Titab terbagi dalam bagian
(zone) yang masing-masing mempunyai material dengan spesifikasi tertentu.
Masing-masing material tersebut memiliki kemampuan yang berbeda-beda untuk
halaman 48
METODE KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Waduk Rajui
di Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
dialiri air rembesan. Bagian-bagian atau zona Bendungan Titab tersebut antara
lain:
Material pembentuk bendungan merupakan bahan batu atau tanah yang digali dari
daerah di sekitar tempat kedudukan bendungan dengan komposisi menurut
kebutuhan dari masing-masing zone pada bendungan.
halaman 49
METODE KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Waduk Rajui
di Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
MAIN DAM
BORROW AREA Dump Truck Special compact
(Zone 1)
Excavator Bulldozer
Wheel Loader Water tank
Sheepfoot Roller Tamping
rammer
Excavator
Pompa isap ø 6”
Pompa ø 4”
a. Pemadatan Biasa
Bila masing-masing lapisan material pada kondisi dengan kadar air
dengan kadar air seperti yang di
halaman 50
METODE KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Waduk Rajui
di Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
dispesifikasikan bagi material zona 1 yang lain yang harus diletakkan pada
timbunan bendungan. Pemadatan harus dilakukan dengan “tamper”
mekanis (dengan tangan) atau alat lain yang disetujui Direksi sehingga
semua permukaan pondasi yang tidak rata dan bias cukup padat terhadap
bangunan-bangunan beton.
Volume : 295.990 m3
: 519,22 m3/hari
halaman 51
METODE KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Waduk Rajui
di Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
Penghamparan dilakukan per layer dengan tebal tidak boleh melebihi 30 cm.
Alat yang digunakan untuk penghamparan material menggunakan Buldozer
sedangkan pemadatannya menggunakan Vibratory Roller.
halaman 52
METODE KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Waduk Rajui
di Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
DT
MAIN DAM
Bulldozer
Water Tank
Vibro Roller
Volume : 34.812,67 m3
: 220,36 m3/hari
: 79 hari = 12 minggu
halaman 53
METODE KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Waduk Rajui
di Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
tersebut di kumpulkan di stock pile. Kemudian batu pada stock pile tersebut
diangkut ke dump truck menggunakan excavator, untuk diangkut menuju
lokasi bendungan.
STOCK PILE
EXCAVATION
MATERIAL DT
Excavator
MAIN DAM
Bulldozer
BORROW DT
Bulldozer
Vibro Roller
Excavator
Pekerjaan timbunan zona 2 dari Borrow area ini akan dilaksanakan dalam
waktu 31 minggu, dengan analisa seperti berikut ini :
Volume : 32.7866,20 m3
: 519,22 m3/hari
halaman 54
METODE KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Waduk Rajui
di Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
Pekerjaan timbunan zona 2 dari hasil galian akan dilaksanakan dalam waktu
10 minggu, dengan analisa seperti berikut ini :
Volume : 103423,25 m3
: 519,22 m3/hari
: 67 hari = 10 minggu
halaman 55
METODE KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Waduk Rajui
di Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
STOCK PILE
QUARRY DT DT MAIN DAM
Excavator Bulldozer
Excavator Vibro Roller
Wheel Loader
Pekerjaan timbunan zona 5 dari hasil galian akan dilaksanakan dalam waktu 3
minggu, dengan analisa seperti berikut ini :
Volume : 3.227,41 m3
: 220,36 m3/hari
: 15 hari = 3 minggu
halaman 56
METODE KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Waduk Rajui
di Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
QUARRY &
EXCAVATION DT STOCK PILE DT MAIN DAM
MATERIAL
Pekerjaan timbunan zona 4 dari hasil galian akan dilaksanakan dalam waktu 3
minggu, dengan analisa seperti berikut ini :
Volume : 16.944,52 m3
: 94 hari = 14 minggu
halaman 57
METODE KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Waduk Rajui
di Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
o Concrete Mixer
o Ember
o Bucket
o Talang Kayu
o Peralatan Tukang
Pelaksanaan:
halaman 58
METODE KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Waduk Rajui
di Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
- Pekerjaan Plesteran 1 : 3
Pelaksanaan:
o Paving block
o Pasir
Bahan yang dipergunakan:
halaman 59
METODE KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Waduk Rajui
di Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
3. Pekerjaan Instrumentasi
Pekerjaan instrumentasi pada bendungan berupa peralatan – peralatan yang digunakan untuk
memonitor kondisi bendungan, sehingga bisa dideteksi kemungkinan – kemungkinan yang
terjadi seperti tingkat rembesan air, penurunan timbunan dan sebagainya.
Pekerjaan instrumentasi pada pembangunan Waduk Rajui ini terdiri dari :
- Vibrating Wire Piezometer
- Open Stanpipe Piezometer
- Inclinometer dan Settlement
- Alat ukur Rembesan
- Alat ukur Deformasi Eksternal
Semua peralatan instrumentasi ini kecuali alat ukur deformasi eksternal dikerjakan bersamaan
dengan pekerjaan timbunan tubuh bendungan. Pemasangan instrumentasi dilaksanakan
secara bertahap, mengikuti progres pelaksanaan pekerjaan timbunan tubuh bendungan.
Berikut gambar lokasi pemasangan peralatan instrumentasi.
halaman 60
METODE KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Waduk Rajui
di Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
halaman 61
METODE KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Waduk Rajui
di Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
halaman 62
METODE KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Waduk Rajui
di Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
III. PENUTUP
Disetujui Oleh :
halaman 63
METODE KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Waduk Rajui
di Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
Ir. MURADI
NIP :
METODA KONSTRUKSI
PEKERJAAN PEMBANGUNAN WADUK RAJUI
DI KABUPATEN PIDIE
halaman 64
METODE KONSTRUKSI
Proyek Pembangunan Waduk Rajui
di Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
KONTRAKTOR PELAKSANA
halaman 65