Penyebab terjadinya peningkatan biaya material menurut Hamzah (1994) antara lain:
a. Inflasi , Inflasi yaitu fenomenan yang menunjukkan meningginya harga-harga yang disebabkan oleh
beberapa faktor dalam perekonomian dari tahun ketahun. Peningkatan harga-harga sebagai efek
inflasi terjadi dari periode satu ke periode yang lain (Sukirno, 2015). Inflasi mempunyai dampak
terhadap Gross Profit Margin (GPM) karena, didalam rasio ini terdapat instrumen pendapatan.
Pendapatan yang didapatkan oleh perusahaan tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor
tersebut adalah perkembangan, inovasi dalam produk, peningkatan akumulasi investasi, dan
kenaikan harga saham (Rostami & Mosavi, 2016).
Pengaruh Inflasi terhadap Gross Profit Margin (GPM) Inflasi dan Gross Profit Margin (GPM) memiliki
keterkatian satu dan yang lain akibat dari inflasi yang menyebabkan terjadinya dari tarikan permintaan
atau tekanan biaya dalam pengaruhnya. Pengaruh tersebut berdampak terhadap komponen agar dapat
mengkalkulasi Gross Profit Margin (GPM) menggunakan komponen laba kotor dan pendapatan neto.
Gross Profit Margin (GPM) mengekspresikan suatu hubungan laba kotor (gross profit) dengan
pendapatan bersih (net revenue) baik pendapatan tunai maupun kredit, tingginya.
Pengaruh Inflasi terhadap Gross Profit Margin (GPM) Inflasi berpengaruh negatif terhadap GPM, akan
tetapi pengaruhnya tidak signifikan. Hal tersebut terjadi karena inflasi tidak mempengaruhi secara
langsung profitabiltias pada suatu perusahaan, meskipun inflasi akan berdampak terhadap penaikan
biaya konstruksi pada perusahaan terkait, tetapi hal tersebut tidak menjadi faktor yang besar terhadap
pendapatan. Karena, pelanggan yang telah melakukan transaksi pada suatu perusahaan dan memiliki
sejarah yang panjang, enggan untuk berpindah ke perusahaan lain, disebabkan terkait faktor
kepercayaan dan kualitas produk. Jadi, perusahaan dalam pandangan penelitian ini menyebutkan,
bahwa peningkatan atau penurunan inflasi tidak menjadi faktor yang besar terkait dengan perubahan
biaya.
b. Perubahan dalam situasi pembelian mulai dari estimasi yang telah disiapkan, bulk material,
diskon, kekurangan dan perubahan jumlah permintaan dengan jumlah material yang ada.
Tahapan yang
paling penting atau memegang peranan penting adalah
proses pembelian material, karena pembelian material
yang tepat dan terintegrasi mempengaruhi waktu dan
biaya proyek (Stukhart, 1995; Burt, 1984).
Dalam proses pembelian material, sering kali terjadi
kegagalan atau penyimpangan yang mengakibatkan
terjadinya kenaikan biaya pembelian material. Biaya
pembelian suatu material terdiri dari biaya transportasi
dan pengangkutan (Stukhart, 1995), dimana tinggi
rendahnya harga material tergantung dari penawaran,
kuantitas, waktu pengiriman material serta keinginan
akan waktu pengiriman yang relatif pendek (PMBOK,
2002).
Terdapat 3 (tiga) penyebab utama terjadinya penyimpangan biaya pembelian material yang
mempunyai risiko tertinggi yaitu: terjadi perubahan kondisi sumber material terhadap lokasi
proyek, terjadi penyimpangan jadwal serta kelangkaan material di pasaran.
Tindakan koreksi yang dilakukan terhadap penyebab terjadinya penyimpangan biaya pembelian
material yang mempunyai risiko tertinggi, yaitu:
a. Untuk mencegah terjadinya perubahan kondisi sumber material terhadap lokasi proyek yang
mengakibatkan
b. Penyimpangan jadwal pembelian yang dapat berdampak terjadinya penundaan kegiatan
konstruksi, karena kekurangan material dapat dihindari dan dicegah dengan membuat jadwal
pembelian yang lebih rinci dan akurat agar dapat dilaksanakan dengan mudah dan terkendali.
c. Untuk mengatasi kelangkaan material di pasaran yang mengakibatkan terjadinya penundaan
pelaksanaan pekerjaan dapat melakukan optimasi terhadap perubahan material dan kemudian
mengajukan penyesuaian harga material.
Penyebab terjadinya peningkatan biaya material menurut Hamzah (1994) antara lain:
a. Inflasi , Inflasi adalah suatu kenaikan harga umum yang disebabkan oleh jumlah uang yang beredar
meningkat pesat dibandingkan jumlah barang serta jasa yang ditawarkan sehingga terjadi kelebihan
permintaan.
b. Perubahan dalam situasi pembelian mulai dari estimasi yang telah disiapkan, bulk material,
diskon, kekurangan dan perubahan jumlah permintaan dengan jumlah material yang ada.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Veronika
(2002), pengendalian biaya material meliputi
pengendalian terhadap 10 (sepuluh) tahapan utama
dalam manajemen material yaitu:
1. perencanaan dan penjadwalan,
2.pengorganisasian dan personil,
3.pembelian,
4. pengiriman,
5.quality assurance/quality
control (QA/QC),
6.penyimpanan dan gudang,
7.penggunaan,
8.change order,
9.pengawasan dan pengendalian serta
10.faktor eksternal
Tahapan yang
paling penting atau memegang peranan penting adalah
proses pembelian material, karena pembelian material
yang tepat dan terintegrasi mempengaruhi waktu dan
biaya proyek (Stukhart, 1995; Burt, 1984).