Anda di halaman 1dari 7

Spesifikasi Material

Material konstruksi juga memiliki spesifikasi yang bermacam-macam


.Misalnya besi tulangan memiliki beberapa ukuran diantaranya diameter 10
mm, 16 mm, dan 32 mm. Keramik memiliki lebih banyak spesifikasi mulai
dari yang ukuran kecil hingga besar serta pilihan motif yang beraneka warna.
Dalam pelaksanaan proyek, spesifikasi material yang digunakan dapat
mempengaruhi waktu tunggu karena jika material tersebut sulit dicari maka
menyebabkan waktu tunggu pengadaan menjadi relatif lebih lama.

KENAIKAN HARGA MATERIAL


(Barrie & Paulson, Jr., 1995)
Fluktuasi harga material dapat dipengaruhi salah satunya oleh kondisi
ekonomi negara. Kenaikan harga material yang tinggi akan membuat pihak
kontraktor menunda pengadaan material. Penundaan bertujuan untuk
melakukan penyesuaian harga, sehingga dapat dihindari kerugian akibat
selisih harga yang besar.

Penyebab terjadinya peningkatan biaya material menurut Hamzah (1994) antara lain:
a. Inflasi , Inflasi yaitu fenomenan yang menunjukkan meningginya harga-harga yang disebabkan oleh
beberapa faktor dalam perekonomian dari tahun ketahun. Peningkatan harga-harga sebagai efek
inflasi terjadi dari periode satu ke periode yang lain (Sukirno, 2015). Inflasi mempunyai dampak
terhadap Gross Profit Margin (GPM) karena, didalam rasio ini terdapat instrumen pendapatan.
Pendapatan yang didapatkan oleh perusahaan tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor
tersebut adalah perkembangan, inovasi dalam produk, peningkatan akumulasi investasi, dan
kenaikan harga saham (Rostami & Mosavi, 2016).

Pengaruh Inflasi terhadap Gross Profit Margin (GPM) Inflasi dan Gross Profit Margin (GPM) memiliki
keterkatian satu dan yang lain akibat dari inflasi yang menyebabkan terjadinya dari tarikan permintaan
atau tekanan biaya dalam pengaruhnya. Pengaruh tersebut berdampak terhadap komponen agar dapat
mengkalkulasi Gross Profit Margin (GPM) menggunakan komponen laba kotor dan pendapatan neto.
Gross Profit Margin (GPM) mengekspresikan suatu hubungan laba kotor (gross profit) dengan
pendapatan bersih (net revenue) baik pendapatan tunai maupun kredit, tingginya.

Pengaruh Inflasi terhadap Gross Profit Margin (GPM) Inflasi berpengaruh negatif terhadap GPM, akan
tetapi pengaruhnya tidak signifikan. Hal tersebut terjadi karena inflasi tidak mempengaruhi secara
langsung profitabiltias pada suatu perusahaan, meskipun inflasi akan berdampak terhadap penaikan
biaya konstruksi pada perusahaan terkait, tetapi hal tersebut tidak menjadi faktor yang besar terhadap
pendapatan. Karena, pelanggan yang telah melakukan transaksi pada suatu perusahaan dan memiliki
sejarah yang panjang, enggan untuk berpindah ke perusahaan lain, disebabkan terkait faktor
kepercayaan dan kualitas produk. Jadi, perusahaan dalam pandangan penelitian ini menyebutkan,
bahwa peningkatan atau penurunan inflasi tidak menjadi faktor yang besar terkait dengan perubahan
biaya.

b. Perubahan dalam situasi pembelian mulai dari estimasi yang telah disiapkan, bulk material,
diskon, kekurangan dan perubahan jumlah permintaan dengan jumlah material yang ada.

Cost overrun dapat menambah biaya akhir proyek dan


meminimalkan keuntungan (Halpin, 1998).
Pengendalian material terdiri dari hubungan
antara jumlah dan mutu material, pengiriman,
penjadwalan dan biaya (Kerridge, 1987).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Veronika
(2002), pengendalian biaya material meliputi
pengendalian terhadap 10 (sepuluh) tahapan utama
dalam manajemen material yaitu: perencanaan dan
penjadwalan, pengorganisasian dan personil,
pembelian, pengiriman,
quality assurance/quality
control
(QA/QC), penyimpanan dan gudang,
penggunaan,
change order, pengawasan dan
pengendalian serta faktor eksternal.

Tahapan yang
paling penting atau memegang peranan penting adalah
proses pembelian material, karena pembelian material
yang tepat dan terintegrasi mempengaruhi waktu dan
biaya proyek (Stukhart, 1995; Burt, 1984).
Dalam proses pembelian material, sering kali terjadi
kegagalan atau penyimpangan yang mengakibatkan
terjadinya kenaikan biaya pembelian material. Biaya
pembelian suatu material terdiri dari biaya transportasi
dan pengangkutan (Stukhart, 1995), dimana tinggi
rendahnya harga material tergantung dari penawaran,
kuantitas, waktu pengiriman material serta keinginan
akan waktu pengiriman yang relatif pendek (PMBOK,
2002).

Menurut Ahuja (1976) penyebab utama


terjadinya kenaikan/penyimpangan biaya pembelian
material antara lain:
 kurang akuratnya perkiraan jumlah pengiriman,
 tidak ekonomisnya rencana jumlah pemesanan,
 rendahnya waktu pengiriman,
 meningkatnya biaya transportasi,
 kesalahan dalam pemilihan material,
 rendahnya kemampuan pembelian,
 kesalahan ekspedisi,
 rendahnya kebijaksanaan dalam pembelian
Dampak dari peningkatan biaya material, diantaranya adalah terlambatnya penyelesaian proyek
karena adanya kekurangan material akibat inventory control yang kurang baik terhadap
persediaan material, meningkatnya biaya karena mengikuti kondisi perekonomian akibat dari
perubahan kondisi perekonomian, semakin besarnya biaya proyek dan bisa menyebabkan
kerugian bagi pihak kontraktor.

Terdapat 3 (tiga) penyebab utama terjadinya penyimpangan biaya pembelian material yang
mempunyai risiko tertinggi yaitu: terjadi perubahan kondisi sumber material terhadap lokasi
proyek, terjadi penyimpangan jadwal serta kelangkaan material di pasaran.
Tindakan koreksi yang dilakukan terhadap penyebab terjadinya penyimpangan biaya pembelian
material yang mempunyai risiko tertinggi, yaitu:
a. Untuk mencegah terjadinya perubahan kondisi sumber material terhadap lokasi proyek yang
mengakibatkan
b. Penyimpangan jadwal pembelian yang dapat berdampak terjadinya penundaan kegiatan
konstruksi, karena kekurangan material dapat dihindari dan dicegah dengan membuat jadwal
pembelian yang lebih rinci dan akurat agar dapat dilaksanakan dengan mudah dan terkendali.
c. Untuk mengatasi kelangkaan material di pasaran yang mengakibatkan terjadinya penundaan
pelaksanaan pekerjaan dapat melakukan optimasi terhadap perubahan material dan kemudian
mengajukan penyesuaian harga material.

Salah satu cara atau teknik yang dapat digunakan


untuk melakukan tindakan koreksi terhadap
penyimpangan biaya proyek adalah dengan
mengembangkan alat bantu pengambil keputusan
(decision support system
) berupa suatu program
komputer yang berbasis
knowledge base management
system
(KBMS).
PPT
Fluktuasi harga material dapat dipengaruhi salah satunya oleh kondisi
ekonomi negara. Kenaikan harga material yang tinggi akan membuat pihak
kontraktor menunda pengadaan material. Penundaan bertujuan untuk
melakukan penyesuaian harga, sehingga dapat dihindari kerugian akibat
selisih harga yang besar.

Penyebab terjadinya peningkatan biaya material menurut Hamzah (1994) antara lain:
a. Inflasi , Inflasi adalah suatu kenaikan harga umum yang disebabkan oleh jumlah uang yang beredar
meningkat pesat dibandingkan jumlah barang serta jasa yang ditawarkan sehingga terjadi kelebihan
permintaan.

b. Perubahan dalam situasi pembelian mulai dari estimasi yang telah disiapkan, bulk material,
diskon, kekurangan dan perubahan jumlah permintaan dengan jumlah material yang ada.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Veronika
(2002), pengendalian biaya material meliputi
pengendalian terhadap 10 (sepuluh) tahapan utama
dalam manajemen material yaitu:
1. perencanaan dan penjadwalan,
2.pengorganisasian dan personil,
3.pembelian,
4. pengiriman,
5.quality assurance/quality
control (QA/QC),
6.penyimpanan dan gudang,
7.penggunaan,
8.change order,
9.pengawasan dan pengendalian serta
10.faktor eksternal
Tahapan yang
paling penting atau memegang peranan penting adalah
proses pembelian material, karena pembelian material
yang tepat dan terintegrasi mempengaruhi waktu dan
biaya proyek (Stukhart, 1995; Burt, 1984).

Dalam proses pembelian material, sering kali terjadi


kegagalan atau penyimpangan yang mengakibatkan
terjadinya kenaikan biaya pembelian material. Biaya
pembelian suatu material terdiri dari biaya transportasi
dan pengangkutan (Stukhart, 1995), dimana tinggi
rendahnya harga material tergantung dari penawaran,
kuantitas, waktu pengiriman material serta keinginan
akan waktu pengiriman yang relatif pendek (PMBOK,
2002).

Menurut Ahuja (1976) penyebab utama


terjadinya kenaikan/penyimpangan biaya pembelian
material antara lain:
 kurang akuratnya perkiraan jumlah pengiriman,
 tidak ekonomisnya rencana jumlah pemesanan,
 rendahnya waktu pengiriman,
 meningkatnya biaya transportasi,
 kesalahan dalam pemilihan material,
 rendahnya kemampuan pembelian,
 kesalahan ekspedisi,
 rendahnya kebijaksanaan dalam pembelian

Dampak dari peningkatan biaya material, diantaranya adalah :

 terlambatnya penyelesaian proyek karena adanya kekurangan material akibat inventory


control yang kurang baik terhadap persediaan material,

 meningkatnya biaya karena mengikuti kondisi perekonomian akibat dari perubahan


kondisi perekonomian, semakin besarnya biaya proyek dan bisa menyebabkan kerugian
bagi pihak kontraktor.

Anda mungkin juga menyukai