Anda di halaman 1dari 3

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berlalulintas merupakan salah satu budaya masyarakat indonesia. Akan tetapi hal

itu tidak di imbangi dengan tingkat kesadaran lalulintas yang tinggi. Banyak terjadi kasus

kecelakaan yang merenggut korban jiwa, kususnya pengendara kendaraan roda dua.

Pada tahun 2013 ini sudah terjadi 585 kasus kecelakaan tehitung dari bulan

Januari hingga Agustus. Jumlah korban meninggal dunia sebanyak 245 orang,

sedangkan yang mengalami luka ringan sebanyak 340 orang. Sebenarnya kasus–

kasus kecelakaan seperti ini tidak perlu terulang lagi. Banyak nyawa yang melayang

karena kasus kecelakaan. Salah satu cara untuk mengurangi tingkat kecelakaan adalah

dengan melakukan sosialisasi dan juga edukasi. Sosialisasi dan edukasi ini lebih di

kususkan untuk anak, karena dengan begitu mereka akan sadar sejak usia dini bahwa

tertib berlalulintas itu penting. Sosialisasi dan edukasi ini dapat di lakukan melalui

pemberian buku panduan berlalulintas. Karena buku ini di tujukan untuk anak – anak

maka buku panduan berlalulintas ini haruslah di buat semenarik mungkin, agar

menarik minat anak – anak untuk membacanya.

Guna mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas di jalan raya, satuan Lalu Lintas

(Satlantas) gencar berikan penyuluhan tertib lalulintas. Mulai dari masyarakat umum

dan juga kalangan pelajar di tingkat SD, SMP, SMA.

commit to user

1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2

Pelajar menjadi prioritas dalam tertib berlalu lintas yang baik dan benar. Langkah

ini diambil sebagai salah satu cara untuk memberikan pemahaman yang benar dalam

berlalu lintas, khususnya bagi kalangan pelajar. Pasalnya, kebanyakan korban

kecelakaan lalulintas itu berasal dari kalangan pelajar. Penyuluhan dinilai menjadi

salah satu cara jitu dalam mengurangi kecelakaan lalulintas. Pelajar diberi informasi

dan pemahaman untuk tidak ugal-ugalan di jalan raya dalam berkendara.

Selain itu, kegiatan ini juga dilakukan sebagai implementasi dari gerakan pelopor

keselamatan dalam berlalu lintas. Diharapkan dengan adanya buku ini, anak-anak usia

dini sudah memahami tentang pentingnya taat berlalulintas.

Perancangan buku ini juga menekankan kepada setiap siswa betapa pentingnya

mengutamakan keselamatan berlalu lintas bagi diri dan juga orang lain. Agar mereka

mengerti, bagaimana tatacara berkendara yang baik dan benar. Hal itu demi

keselamatan nyawa mereka dan orang lain.

Pada dasarnya memang khusus bagi pelajar tingkat SD hingga SMP tidak

diperbolehkan mengendarai kendaraan bermotor berangkat ke sekolah. Akan tetapi

alangkah baiknya jika mereka mengerti tentang tata cara berlalulintas yang baik sejak

usia dini.

Untuk itu, selain lewat buku panduan ini, orang tua dan guru juga di harapkan

berperan aktif dalam mensukseskan gerakan keselamatan berlalu lintas tersebut.

Salah satunya dengan mengimbau para walimurid untuk tidak memperbolehkan anak-

anak mereka membawa sepeda motor ke sekolah.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3

B. Rumusan Masalah

Dari uraian-uraian tersebut dapat dirumuskan bahwa masalah yang dihadapi untuk

mengurangi angka kecelakaan antara lain:

1. Bagaimana merancang sebuah buku panduan lalulintas untuk anak – anak agar

mereka sadar tentang pentingnya taat berlalulintas sejak kecil ?

2. Bagaimana membuat strategi promosi pendukung untuk buku panduan

berlalulintas ?

C. Tujuan Perancangan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari perancangan buku panduan lalulintas untuk

anak – anak adalah sebagai berikut :

1. Merancang buku yang dapat menarik minat baca anak untuk mempelajari tentang

cara berlalulintas yang benar.

2. Membuat strategi promosi pendukung untuk buku panduan berlalulintas.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai