Anda di halaman 1dari 17

iii

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bekasi adalah kota industri dengan cuaca yang cukup menyengat dan padat
dengan kendaraan bermotor. Siang hari merupakan saat terberat bagi para
pengendara. Berdasarkan data bisnis.com ( 2013 ) pelanggar lalu lintas di kota
Bekasi menduduki peringkat tertinggi di Jabodetabek. Hal ini bukan merupakan
kabar baik bagi warga Bekasi dan memerlukan perhatian ekstra dari pihak
kepolisian. Salah satu bentuk pelanggaran yang kerap terjadi balap liar di jalan-
jalan umum yang dilakukan oleh para remaja. Masalah lain adalah kemacetan yang
berkepanjangan dan tak kenal waktu. Pengendara kendaraan bermotor merasakan
luar biasanya siksaan akibat kemacetan tersebut. Di hari hari biasa, seringkali
diperlukan satu jam bahkan lebih hanya untuk menempuh jarak 1 km, terutama di
sore hari saat jam pulang kerja karyawan. Di akhir pekan dan awal bulan kemacetan
semakin mengganas, ratusan kendaraan terparkir di sepanjang ruas jalan protokol
memakan sebagian badan jalan. Kemacetan yang massif ini mengakibatkan
kemacetan yang tidak hanya terjadi di ruas jalan protokol saja, namun hingga ke
jalan-jalan kolektor, sejak pagi hingga malam hari.
Pertumbuhan jumlah kendaran terus meningkat cepat. Setiap hari terjadi
begitu banyak pelanggaran rambu lalu lintas, dari yang sederhana seperti berhenti
di sembarang tempat, menaikturunkan penumpang di tempat-tempat terlarang,
hingga kasus penyerobotan di lampu merah. Bila diperhatikan, kota Bekasi kini
menjadi kota yang “semrawut” karena banyaknya pelanggaran rambu–rambu lalu
lintas. Rambu- rambu tersebut seolah tidak ada fungsinya sama sekali tampak
sekadar sebagai pemanis belaka.
Kecelakaan bermula dari pelanggaran, maka sebenarnya bila semua
peraturan yang ada ditaati, maka kecelakaan dan ke“semrawut”an akan dapat
ditekan dan Kota Bekasi dapat menjadi kota yang rapi dan minim kecelakaan.
Sayangnya, kesadaran masyarakat terhadap ketertiban berlalu lintas terhitung
rendah. Pelanggaran yang terjadi, kini dianggap biasa oleh masyarakat Bekasi.
Rambu–rambu lalu lintas dianggap antara ada dan tidak ada.
Edukasi tentang pentingnya dan manfaat mentaati peraturan lalulintas
merupakan hal yang mendesak bagi warga Kota Bekasi, media pembelajaran nyata
berupa taman lalulintas merupakan opsi menarik yang layak dicoba dalam upaya
edukasi tersebut. Menaati peraturan rambu–rambu lalu lintas merupakan bagian
dari tata tertib dan disiplin diri yang dapat dipelajari dan dibiasakan sejak kecil.
Pembelajaran dapat dilakukan secara nyata, mudah dan menyenangkan di taman
ini. Selain sebagai sarana edukasi bagi pembelajaran peraturan lalulintas, taman ini
dapat dijadikan tujuan wisata edukasi berlalu lintas. Di sini setiap pengunjung dapat
diberi kesempatan untuk mengendarai kendaraan sungguhan dan mengikuti rute-
rute yang telah disediakan. Pengunjung diwajibkan untuk mengikuti rambu-rambu
2

lalulintas yang ada. Petugas akan mengedukasi para pengunjung dan menjelaskan
sangsi yang menanti apabila pengendara melakukan pelanggaran. Diharapkan
pengunjung mendapatkan “insight” dan memperoleh inspirasi positif untuk dapat
selalu mentaati peraturan setelah kunjungan ke taman ini dan turut andil dalam
melakukan hal-hal positif ketika berkendara di jalan raya.

B. Tujuan
Tujuan penulisan PKM-GT ini, yaitu:
a. Mendiskripsikan permasalahan lalu lintas di Kota Bekasi.
b. Memberikan solusi pengurangan tingkat pelanggaran lalu lintas di Kota
Bekasi.
c. Menguraikan pihak-pihak yang dapat dilibatkan dalam kegiatan
pengembangan taman lalu lintas raksasa.
d. Tahapan pembuatan kegiatan pengembangan dan pelatihan lalu lintas di
Kota Bekasi kepada masyarakat

C. Manfaat
Manfaat penulisan PKM-GT ini, yaitu:
a. Mengembangkan taman lalu lintas agar dikenal dan dimanfaatkan
masyarakat Bekasi dan sekitarnya sebagai sarana pembelajaran disiplin
berlalulintas.
b. Menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam tertib berlalu lintas di kota
Bekasi.
3

GAGASAN

A. Kondisi Terkini Pencetus Gagasan


Kota Bekasi adalah salah satu kota tersibuk. Banyak pendatang ke kota
Bekasi mengakibatkan lalu lintas di Kota Bekasi menjadi cukup padat.
Pemerintahpun terus melakukan penambahan berbagai fasilitas pelengkap
kenyamanan berlalu lintas di Kota Bekasi berupa penambahan persimpangan-
persimpangan yang dilengkapi lampu pengatur lalu lintas (lampu merah). Rambu-
rambu lalu lintas yang terpampang, semua bertujuan agar lalu lintas berkendara di
dapat semakin teratur walaupun jumlah kendaraan yang melintas semakin
bertambah padat. Namun demikian masih banyak anggota masyarakat yang belum
mengerti arti setiap rambu-rambu lalu lintas, khususnya di kalangan remaja dan
anak-anak di bawah umur.
Menurut Tribun Jakarta, tertanggal 8 November 2019, selama dua pekan
operasi zebra, 3.395 kendaraan terjaring razia dan dikenakan sanksi tilang.
Mayoritas pelanggar adalah pengendara di bawah umur. Jenis pelanggaran meliputi
kelengkapan berkendara yang tidak sesuai standar, pelanggaran rambu lalulintas,
atribut berkendaraan tidak sesuai standar, pengendara kendaraan roda dua tidak
mengenakan helm, helm tidak sesuai standar SNI, maupun berkendara melawan
arus. Bahkan akhir-akhir ini sedang viral di media sosial mengenai aksi balap liar,
kebut - kebutan di jalan raya yang dilakukan oleh para pemuda di pagi hari. Hal
tersebut membahayakan para pengguna jalan dan menyebabkan kemacetan parah
yang mengganggu dan membuat masyarakat marah dan resah.

B. Solusi Edukasi Disiplin Berlalu lintas Yang Pernah Diajukan Sebelumnya


Tahun 2014 Pemerintah kota Bekasi sebenarnya telah membangun taman
lalu lintas berlokasi di samping Gedung Utama Polres di Kabupaten Bekasi, tepat
di depan Masjid Darul Amanah yang merupakan masih satu kompleks dengan
Polres Bekasi Kabupaten. Di atas tanah seluas kurang lebih 300 meter dibangun
taman sebagai sarana edukasi bagi anak-anak usia dini mengenal lalu lintas dan
rambu-rambu serta keselamatannya. Taman ini terbuka untuk umum. Khusus bagi
TK/SD yang diundang akan disediakan mobil kecil untuk anak-anak berkendara
berkeliling taman seluas kurang lebih 300 meter ini dan mengenal rambu-rambu,
baik rambu berkendara, traffic light yang dilengkapi dengan saung bagi orang tua
yang menunggui anak-anaknya bermain di taman lalu lintas ini.
Harapannya setiap anak yang datang kesini akan langsung mempraktekkan
atau melakukan simulasi serta mengenali aktivitas seperti menyeberang saat ada
mobil melintas, cara menyeberang menggunakan zebra cross dan sebagainya.
Sayangnya taman ini sepi dari pengunjung karena banyak masyarakat yang belum
mengetahui keberadaan fasilitas tersebut. Selama ini edukasi mengenai
keselamatan di jalan telah dilakukan oleh berbagai pihak, namun belum optimal
4

karena edukasi yang diberikan selama ini mayoritas menggunakan media tatap
muka tanpa alat peraga yang nyata.

C. Gagasan Yang Diajukan


Pemerintah kota Bekasi telah membangun taman edukasi lalu lintas yang
diperuntukan untuk anak-anak taman Kanak Kanak dan Sekolah Dasar. Mengingat
pelanggaran lalu lintas yang dilakukan pengguna jalan semakin meningkat dan
membahayakan para pengguna jalan, penulis memberikan solusi untuk
menerapkan disiplin berlalu lintas dan memberikan edukasi kepada masyarakat
dalam bentuk “nyata” yaitu membangun taman lalu lintas seperti kondisi “nyata.”
Taman ini didedikasikan bagi para pengguna jalan umum termasuk para remaja
maupun anak-anak di bawah umur yang telah berkendara walaupun belum memiliki
Surat Ijin Mengemudi (SIM). Di tempat ini pengunjung dapat melakukan simulasi
berlalu lintas menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan yang telah
disediakan pihak penyelenggara.

1. Ketersediaan lahan
Lahan yang diperlukan untuk membangun taman lalu lintas yang hampir mirip
dengan “kehidupan nyata “ adalah seluas 10.000 meter persegi (100mx100m).

2. Ketersediaan perlengkapan
Pengelola taman harus menyediakan sarana dan prasarana berlalu lintas yang
sesuai dengan kondisi “nyata” di lapangan yang lengkap dengan berbagai
rambu-rambu lalu lintas. Selain itu taman juga di lengkapi dengan sarana umum
seperti toilet, saung-saung untuk menunggu, tempat istirahat, musholla,
restaurant dan arena bermain anak -anak. Sarana umum tersebut di bangun di
beberapa titik tertentu. Agar masyarakat dapat mengaksesnya dengan mudah
maka lokasi taman ini harus mudah dicapai dan dilalui angkutan umum maupun
kendaraan pribadi.

3. Ketersediaan petugas edukasi


Petugas selalu siap siaga di titik-titik tertentu yang rawan pelanggaran. Setiap
pelanggaran kecil yang terjadi akan diberikan peringatan dan edukasi.

4. Promosi dan kerjasama


Promosi di lakukan melalui berbagai media promosi yaitu internet, sosial media
seperti instagram, facebook dan youtube. Menggandeng pihak sekolah untuk
mengadakan acara-acara yang bertema keamanan berlalu lintas di taman
tersebut.
5

D. Keterlibatan berbagai pihak dalam Kegiatan Taman Lalu Lintas Kota


Bekasi.
Agar keberadaan Taman Lalu Lintas di Kota Bekasi dapat berdampak kuat
terhadap masyarakat maka keterlibatan banyak pihak akan sangat membantu.
Pihak-pihak yang dapat berperan serta dalam mewujudkan taman lalu lintas ini
antara lain :
1. Pihak industri sebagai investor yang akan membiayai pembangunan taman lalu
lintas raksasa melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
2. Pemerintah Kota Bekasi memberikan ijin pembebasan dan pembangunan lahan
yang diperuntukan untuk taman lalu lintas raksasa. Selain itu Pemerintah Kota
Bekasi mengeluarkan peraturan yang bertujuan untuk mewajibkan semua
pelaku industri terlibat dalam program taman lalu lintas raksasa.
3. Dinas Pariwisata Kota Bekasi sebagai pihak pengelola taman lalu lintas raksasa
dan pihak yang akan melakukan kegiatan promosi.
4. Pihak Kepolisian sebagai edukator.
5. Masyarakat dan institusi pendidikan yang sadar akan pentingnya penerapan
disiplin berlalu lintas.

E. Langkah-langkah Strategis Mewujudkan Taman Lalu Lintas di Kota


Bekasi
1. Pendekatan Kepada Para Pelaku Industri
Mengajak pelaku industri otomotif untuk berkontribusi dalam mewujudkan
Taman Lalu Lintas Raksasa.

2. Identifikasi Masalah
Mengidentifikasi masalah dan jenis pelanggaran maupun kesulitan-kesulitan
yang dialami pengendara. Hasil dari indentifikasi masalah tersebut di jadikan
dasar bagi konten edukasi yang dikembangkan di taman lalu lintas tersebut.

3. Rencana Aksi
Rencana aksi dibuat untuk merencanakan hal-hal apa saja yang akan dilakukan
pada saat pengembangan akan dilaksanakan, dilakukan dan sesudah
dilaksanakan. Hal yang dapat direncanakan:
a. Sosialisasi,
b. Anggaran,
c. Lokasi,
d. Media promosi,
e. Kebijakan-kebijakan, dan
f. Strategi.

4. Implementasi pembangunan dan penggunaan Taman Lalu Lintas


6

Pada tahap ini pendekatan awal kepada masyarakat melalui proses media
promosi telah dilakukan, Sosialisasi tatap muka terhadap para pelajar dan
masyarakat juga telah dianggap mencukupi dan mulai beralih kepada
pelaksanaan program, tahap identifikasi masalah juga telah difinalisasi dan tepat
sasaran dengan indikator berupa rencana aksi yang nyata berupa strategi,
kebijakan, anggaran dan implementasi yang akan diterapkan secara langsung di
lapangan. Dalam tahapan ini, seluruh pihak yang terlibat berkomitmen penuh
dalam mengimplementasikan poin-poin yang menjadi rencana aksi.

5. Evaluasi Pengembangan Taman Lalu Lintas


Evaluasi berkala dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kegunaan
Taman Lalu Lintas Raksasa di lapangan. Evaluasi menjadi aktivitas yang krusial
guna memantau keberadaan taman lalu lintas. Pihak-pihak penyelenggaraan
perlu melakukan pengukuran menggunakan indikator-indikator yang tepat guna
mengetahui tingkat keberhasilan program yang telah berjalan.
7

KESIMPULAN

Keterlibatan dan komitmen penuh para pemangku kepentingan berperan


besar dalam terealisasinya Taman Lalu Lintas Raksasa di Kota Bekasi. Analisa di
lapangan dapat membantu tersedianya konten yang tepat yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dalam memahami dan menjalani berlalulintas yang sehat dan
sesuai aturan. Implementasi yang transparan, pengadaan fasilitas serta konten yang
menarik menjadikan kegunaan taman memiliki nilai jual dan daya tarik bagi
masyarakat. Lokasi yang mudah dijangkau dapat membantu bagi tercapainya tujuan
edukasi berlalulintas.
8

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, E. 2009. Public Relations: Pendekatan Praktis Menjadi Komunikator,


Orator, Presenter dan Juru Kampanye Handal. Widya Padjajaran. Bandung.

Mardikanto, T. 2014. Corporate Social Responsibility: tanggungjawab sosial


korporasi. Edisi kesatu. Alfabeta. Bandung.
Rahmayanty, N. 2010. Manajemen Pelayanan Prima. Edisi Pertama. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Ricardianto, P. 2018. Human Capital Management. Edisi kedua. In Media. Bogor.
Kabar 24, Pelanggaran Lalulintas di Bekasi Tertinggi Se jabodetabek,
https://kabar24.bisnis.com/read/20131203/77/190318/pelanggaran-
lalulintas-di-bekasi-tertinggi-se-jabodetabek.
Tribun Jakarta, Mayoritas Pelanggar Lalu Lintas di Kota Bekasi Merupakan
Pengendara di Bawah Umur,
https://jakarta.tribunnews.com/2019/11/08/mayoritas-pelanggar-lalu-lintas-
di-kota-bekasi-merupakan-pengendara-di-bawah-umur
Lampiran 1. Format Jadwal Kegiatan

Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Persiapan
2 Penyusunan
Konsep
- Identifikasi
Masalah
- Pengumpulan
Data
- Analisa Data
3 Draft
4 Review
5 Hasil Akhir
Lampiran 3. Biodata Dosen Pendamping

A. Identitas Diri
Nama Lengkap (dengan
1. Selfiana, S.E., M.M.
gelar)
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Jurusan Sekretari
4. NIM/NIDN 0402097103
5. Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 2 September 1971
6. Alamat E-mail selfianas@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 082213513204

B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Universitas Universitas
Nama Institusi Borobudur Jakarta Muhammadiyah
Prof. Dr. Hamka
Jurusan/Prodi Ekonomi/Manajemen Manajemen
Tahun Masuk- 1999 – 2001 2011 – 2013
Lulus

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


Pendidikan/Pengajaran
No. Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1. Komunikasi Antar Pribadi Wajib 2
2. Manajemen Waktu Wajib 2
3. Manajemen Lintas Budaya Wajib 2

Penelitian
No. Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
International Joint Hibah 2019
Conferences on Science, Kemenristekdikti
1.
Engineering and Technology
2019
Konferensi Nasional Ilmu Bina Insani 2019
2.
Administrasi
First International Conference Bina Insani 2018
3. On Inclusive Business In The
Changing World
Seminar Nasional Bina Insani 2017
4. Kewirausahaan dan Inovasi
Bisnis vii
Conference On Management Bina Insani 2017
5
and Behavioral Studies
Seminar Nasional Industri Bina Insani 2017
6 Kreatif Informatika,
Teknologi dan Humaniora
Pengabdian Kepada Masyarakat
Judul Pengabdian kepada
No. Penyandang Dana Tahun
Masyarakat
Materi Latihan Dasar Bina Insani 2019
1. Kepemimpinan Sekolah (LDKS)
Pada SMKN 11 Bekasi
Juri Dalam Acara “Festival Takjil Bina Insani 2018
2. Komika (Kompetisi Menu Buka
Puasa)
3. Inovasi Bisnis Untuk Bersaing Bina Insani 2018
Sebagai Pembicara dalam Workshop Bina Insani 2017
“Penggunaan Sosial Media Dalam
4.
Peningkatan Penjualan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah”
Workshop Ujian Kompetensi Bina Insani 2017
5. Jurusan Administrasi Perkantoran
Pasa SMK Bekasi Tahun 2017

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.

Bekasi, 23 - Desember – 2019


Dosen Pendamping

(Selfiana, S.E., M.M.)


Lampiran 4. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
Bidang Waktu
No Nama/NIM Jurusan Uraian Tugas
Ilmu (Jam/
Minggu)
1 Erni Thabita Sekretari Pelayanan 2 Pemahaman
Sari/201811001 Prima jam/Minggu Konsep,
8 Pengambilan
Data, dan
Analisa Data
2 Yasmin Sekretari Kehumasan 2 Penulisan
Adzahra/201811 jam/Minggu Data,
0008 Konsep, dan
Gagasan
3 Dita Levia Sekretari Creativity 2 Pendukung
Utami/20191100 Building jam/Minggu Teknis
11

Anda mungkin juga menyukai