Anda di halaman 1dari 7

Sosialisasi Keselamatan Jalan dengan Sasaran

Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)


Tahun Akademik 2020/2021

Disusun oleh :

BAYU SATRIA AJI (17.1.0451)


CRISTINA CONDAWE (17.I.0452)
DIANTY ALFIYATUN NI’MAH (17.I.0453)
DIMAS ADITYA (17.I.0454)

PROGRAM STUDI
DIPLOMA IV MANAJEMEN KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN
POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN
TEGAL

2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tahukah anda berapa jumlah kecelakaan di Indonesia? Di Indonesia
sendiri, rata-rata 3 orang meninggal setiap jam akibat kecelakaan jalan. Data
tersebut juga menyatakan bahwa besarnya jumlah kecelakaan tersebut
disebabkan oleh beberapa hal, yaitu : 61 % kecelakaan disebabkan oleh faktor
manusia yaitu yang terkait dengan kemampuan serta karakter pengemudi, 9 %
disebabkan karena faktor kendaraan (terkait dengan pemenuhan persyaratan
teknik laik jalan) dan 30 % disebabkan oleh faktor prasarana dan lingkungan.Ada
beberapa faktor yang membuat angka kecelakaan terus meningkat setiap tahun,
selain pertumbuhan jumlah kendaraan, salah satu faktor utama lainnya adalah
perilaku pengguna jalan kurang memprioritaskan keselamatan berkendara.
Mirisnya jumlah tingkat kecelakaan di Indonesia sehinggan menjadi perhatian
publik. Kementrian perhubungan melakukan segala cara agar menurunkan
angka keclakaan di Indonesia salah satu upayanya adalah diadakam kegiatan
sosialisasi keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan untuk memperkenalkan
masalah etika berlalulintas pada masyarakat maupun pada siswa, karena tingkat
kecelakaan secara nasional didominasi oleh usia produktif ( 15-20 keatas).

Sumber: https://otomotif.kompas.com

Keselamatan jalan saat ini belum menjadi budaya masyarakat Indonesia


untuk mengubah persepsi dan paradigma masyarakat tentangkeselamatan jalan
harus dilakukan melalui pendidikan dan sosialisasi yang terus
meneruskepadakesclamatan jalan diadopsi menjadi nilai-nilai kehidupan
(Widjajanti, 2012) Salahmetode untuk meningkatkan kesadaran danbudaya
keselamatan jalan adalah dengan melakukan pendidikan dan promosi akan
pentingnya keselamatan jalan. Pendidikan yangdilakukan pada anak anak sejak
usia dinimengenai pentingnya kesclamatan di jalan merupakan cara untuk
membentuk pola pikirdan karakter pada anak-anak sehinggadiharupkan mereka
menjadi disiplin dalam berlalulintas. Pada saat ini penyumbang tertinggi angka
kecelakaan didominasi oleh pelajar.
Alasan itu, salah satunya karena para pelajar tidak mematuhi rambu-rambu lalu
lintas. Untuk itu sasaran sosialisasi para pelajar. Berdasarkan data bahwa
kecelakaan tertinggi itu berasal dari pelajar bahkan ada yang di bawah umur, hal
ini karena mereka tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Ini salah satu indikasi
masih kurangnya kesadaran untuk tertib berlalu lintas, sehingga sosialisasi ini
perlu dilakukan sosialisasi pada sekolah-sekolah.

B. Identifikasi Masalah
1. Banyaknya kejadian kecelakaan yang disebabkan oleh anak yang belum
cukup umur
2. Semakin tingginya tingkat pengendara anak dibawah umur khususnya
siswa SMP
3. Budaya masyarakat akan tertib hukum dan keselamatan jalan masih
kurang
4. Rendahnya pemahaman akan keselamatan jalan khususnya siswa SMP

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara meningkatkan budaya tertib hukum dan keselamatan
jalan pada siswa SMP
2. Bagaimana cara menanamkan perilaku lalu lintas yang sesuai aturan pada
anak SMP
D. Tujuan
Adapun tujuan dilakukanya kegiatan sosialisasi keselamatan jalan antara lain :
1. Mengurangi tingkat kecelakaan yang disebabkan pada anak dibawah
umur khususnya anak SMP
2. Menanamkan perilaku berkeselamatan khususnya anak SMP
3. Mengetahui pemahaman keselamatan jalan dengan menggunakan sosial
media yaitu instagram

E. Manfaat
Manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan penyuluhan ini antara lain :
1. Bagi Taruna
Menambah skill taruna dalam bersosialisasi dilingkungan masyarakat
serta bisa menambah ilmu yang didapat dari pengalaman bersosialisasi .
2. Bagi Siswa (Sasaran Penyuluh)
Hasil dari penyuluhan diharapkan siswa dapat lebih memahami dan
menaati peraturan yang ada khususnya larangan mengendarai dibawah
umur
3. Bagi Sekolah
Diharapkan sekolah dapat menjadi contoh dan teladan tentang
keselamatan berlalu lintas
BAB II

DESAIN SOSIALISASI

A. Profil Sasaran
Kami mengambil sasaran adalah siswa sekolah menengah pertama
karena banyaknya kejadian kecelakaan yang disebabkan oleh anak umur
khususnya siswa SMP, dimana emosi yang masih labil sehingga dalam
berkendara pun tidak aturan serta banyaknya kendaraan yang digunakan
siswa SMP telah dimodif dan tidak berstandar nasional. Rumusan profil
sasaran diantaranya adalah :
A) Sasaran yang dituju adalah siswa SMP
B) Karena siswa SMP sudah membawa kendaraan sendiri padahal belum
mempunyai SIM.
C) Banyak ditemukanya siswa anak SMP terlibat dalam korban
kecelakaan salah satu penyebabnya adalah memodifikasi kendaraan
D) Banyak kendaraan yang dimodifikasi
E) Kendaraan yang digunakan saat berangkat sekolah adalah bus, jalan
kaki, diantar orang tua, dan menggunakan sepeda motor yang
kemudian dititipkan didekat sekolah
F) Tingkat pemaham tentang berlalu lintas masih rendah karena mereka
terlalu menyepelekan akan hal itu
G) Kondisi kendaraan yang dibawa oleh siswa SMP rata rata tidak
berstandar nasional
H) Emosi yang tidak terkontrol saat berkendara hal ini sangat
membahayakan dirinya dan orang lain.

B. Tujuan Sosialisasi

1. Menanamkan perilaku keselamatan berlalu lintas pada siswa SMP


2. Menurunkan angka pelanggaran lalaulintas pelajar MTs dan
Mengurangi angka kecelakaan
3. Meningkatkan pengetahuan perilaku berkeselamatan khususnya
terhadap pelajar SMP dan memeberikan pengetahuan berlalulintas
4. Menanamkan selamat berlalullntas dengan mengenai helm, cara
menyeberang, marka jalan, dan rambu-rambu lalu lintas.

C. Materi Sosialisasi

Setiap penyuluh mampu membeda bedakan ragam materi penyuluhan


yang ingin disampaikan pada setiap kegiatan ke dalam

a)materi pokok (vital)


materi pokok merupakan materi yang benar benar dibutuhkan dan
harus diketahui oleh sasaran utamanya , materi pokok sedikitnya
mencakup 50% dari seluruh materi yang disampaikan
1. kendaraan yang berkeselamatan dan berstandar menurut undang
undang
2. kendaraan modifikasi yang membahayakan
3. pelanggaran lalu lintas
4. perlengkapan berkendara
5. peraturan tentang modifikasi
b)materi penting
berisi dasar pemahaman tentang segala sesuatu yang berkaitan
dengan kebutuhan yang dirasakan oleh sasaranya. Materi ini diberikan
sekitar 30% persen dari seluruh materi yang disampaikan
1. Resiko memodifikasi kendaraan bermotor
2. Kendaraan yang tidak berkeselamatan
3. Peraturan larangan berkendara pada anak SMP
c) materi penunjang
berkaitan dengan kebutuhan yang dirasakan yang sebaiknya diketahui
oleh sasaran untuk memperluas pemahaman tentang kebutuhan yang
dirasakan itu. Materi ini maksimal 20% dari seluruh materi yang
disampaikan
1. tips berkendara agar tidak bosan
2. tips safety riding
3. perlengkapan dalam berkendara

D. Metode Mendapatkan Sasaran


Dilihat antusias siswa SMP dalam mengikuti akun instagram yang
kami buat seperti,mengikuti akun sosialisasi,mengomen dan menyukai
post yang ada serta melihat banyaknya followers serta menilai hasil dari
kuesioner seberapa paham tentang perilaku keselamatan.

E. Kemasan Pesan
Media Visual = berupa foto dan poster keselamatan
Media Audio Visual = berupa video pendek tentang keselamatan

F. Evaluasi
Dengan terjadinya wabah Covid-19 dimana masyarakat dilarang
berkerumunan dan diberlakukanya social distancingmaka sosialisasi yang
dilakukan adalah dengan cara menggunakan sosial media yang
digunakan adalah instagram akun tersebut berisi konten konten
keselamatan. Metode ini sangat efektif karena dengan kondisi seperti ini
siswa SMP sering menggunakan sosial media terutama instagram selain
itu materi yang didapat pun menarik, mudah dipahami dan mudah diingat.
Dengan tujuan penyuluhan adalah mengajak siswa SMP agar
menerapkan keselamaatan lalulintas.

Anda mungkin juga menyukai