Anda di halaman 1dari 6

PELATIHAN MANAJEMEN KELOMPOK USAHA KERAJINAN TUSUK SATE DUSUN

PRESAK DESA BONJERUK KECAMATAN JONGGAT KABUPATEN LOMBOK TENGAH

Muttaqillah1, Lalu Adi Permadi2, Hilmiati3


Jurusan Manajemen FEB Univesitas Mataram
*)
Email: adipermadi@unram.ac.id

ABSTRAK
Secara umum tujuan pengabdian masyarakat ini ABSTRACT
adalah memberikan pembinaan tentang In general, the purpose of this community
manajemen organisasi kepada kelompok usaha service is to provide guidance on organizational
kerajinan tradisional Tusuk Sate. Kelompok management to the Traditional Skewer skates
usaha yang berlokasi di Dusun Presak Desa handicraft business group. The business group,
Bonjeruk Kecamatan Jonggat Kabupaten which is in Presak Hamlet, Bonjeruk Village,
Lombok Tengah ini beranggotakan sekitar 50 Jonggat District, Central Lombok Regency, has
orang. Namun kelompok ini belum mampu around 50 members. However, this group has
mengelola usaha dengan baik. Sejumlah not been able to manage the business properly.
persoalan masih menghalangi kinerja terbaik A few issues still stand in the way of their best
mereka. Untuk itu tim pengabdian masyarakat performance. For this reason, the FEB UNRAM
FEB UNRAM mencoba memberikan solusi community service team tried to provide the
sebagai berikut: 1) Memberikan ceramah following solutions: 1) Giving lectures on HR
tentang manajemen SDM, pemasaran dan management, marketing, and finance; 2)
keuangan; 2) Melakukan pendampingan secara Conducting continuous assistance during
kontinyu selama kegiatan pengabdian pada community service activities; 3) Providing
masyarakat; 3) Memberikan bantuan berupa alat assistance in the form of packaging tools; 4)
pengemasan; 4) Memberikan bantuan seragam Provide work uniform assistance. Based on the
kerja. Berdasarkan hasil pengabdian, maka results of the service, it can be concluded as
dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Pelatihan follows: 1) Training in human resource
manajemen sumber daya manusia, manajemen management, online marketing management,
pemasaran online, dan manajemen keuangan and financial management as well as tourism
serta pariwisata dan lingkungan hidup di lokasi and the environment at the service location can
pengabdian dapat meningkatkan pengetahuan increase the knowledge of the Members of the
Para Anggota Kelompok Peraji Tusuk Sate di Skewer Craftsman Group in Presak Hamlet,
Dusun Presak Desa Bonjeruk tentang Bonjeruk Village about
pengelolaan organisasi, pelayanan prima, organizational management, excellent service,
pariwisata dan lingkungan. 2) Peningkatan tourism, and the environment. 2)
pengetahuan bagi peserta pelatihan tentang Increase knowledge for trainees about human
manajemen sumber daya manusia, manajemen resource management, online
pemasaran online, dan manajemen keuangan marketing management, and financial
serta pelayanan prima, pariwisata dan management as well as excellent service,
lingkungan hidup dengan metode ceramah dan tourism and the environment with lecture and
demonstrasi. demonstration methods.

Kata kunci: Keywords:


Tusuk Sate, Kerajinan, Manajemen, Kelompok Skewers, Crafts, Management, Groups

47
PENDAHULUAN Menurut tetua dari kelompok ini Bapak
Bonjeruk merupakan salah satu desa yang Oemoem, karena relatif baru berdiri kelompok
terletak di Kecamatan Jonggat, Kabupaten ini belum mampu menangani pesanan dari
Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. banyak pihak, manajemen waktunya begitu sulit.
Desa Bonjeruk memiliki beberapa tempat Selain itu menurut Bapak Oemoem,
bersejarah yang menarik untuk dikunjungi. kelompoknya tidak bisa menerima banyak
Potensi Desa Bonjeruk ini diharapkan pesanan karena peralatan Anggota Kelompok
dapat dikembangkan sebagai Usaha yang Usaha Kerajinan Tusuk Sate sangat sederhana
menarik dan dikelola secara professional. dan belum lengkap.
Menurut Lucchetti dan Font (2013) Community Apa yang disampaikan oleh Bapak
Based Tourism adalah pariwisata yang Oemoem tersebut memperlihatkan bahwa
melibatkan partisipasi masyarakat dan bertujuan pemberdayaan kelompok Usaha Tusuk Sate ini
untuk mendatangkan keuntungan bagi sangat dibutuhkan. Sulistiyani (2004) dalam
masyarakat lokal dengan mengizinkan Haqqie (2016) mengemukakan bahwa tahap-
wisatawan untuk mengunjungi komunitas- tahap yang harus dilalui dalam rangka
komunitas lokal dan belajar tentang budaya pemberdayaan masyarakat adalah meliputi: 1)
mereka dan mengenali alam sekitar. Ini sejalan tahap penyadaran dan pembentukan perilaku
dengan pernyataan Kementerian Pariwisata menuju perilaku sadar dan peduli sehingga
(2016) bahwa “pemberdayaan masyarakat merasa membutuhkan peningkatan kapasitas
merupakan salah satu pilar dalam strategi diri; 2) tahap transformasi kemampuan berupa
pengembangan destinasi pariwisata, dimana wawasan pengetahuan, kecakapan keterampilan
masyarakat memegang peranan yang sangat agar terbuka wawasan dan memberikan
penting dalam pariwisata sebagai tuan rumah di keterampilan dasar sehingga dapat mengambil
daerahnya masing-masing”. peran di dalam pembangunan; dan 3) tahap
Salah satu produksi tradisional Bonjeruk peningkatan kemampuan intelektual, kecakapan-
yang melibatkan masyarakat secara masal keterampilan sehingga terbentuklah inisiatif dan
adalah produksi Tusuk Sate. Salah satu kemampuan inovatif untuk mengantarkan pada
kelompok tersebut adalah Kelompok Usaha kemandirian. Hutomo (2000) dalam Sukidjo
Kerajinan Tusuk Sate Dusun Presak. Kelompok (2012) menyebutkan bahwa kegiatan-kegiatan
usaha ini dibina oleh kelompok sadar wisata pemberdayaan masyarakat dapat dikelompokkan
Wirajaya Putra Jonggat (WPJ). Selain membina ke dalam beberapa kegiatan, yaitu bantuan
kelompok seni, Kelompok sadar wisata yang modal, bantuan pembangunan prasarana,
berdiri tahun 2018 ini juga membina beberapa bantuan pendampingan, penguatan kelembagaan
kelompok usaha produktif seperti Kelompok dan penguatan kemitraan. Sementara Soemarno
Agrowisata Dasan Beleq dan Kelompok Usaha (2010) dalam Rahma dan Aldila (2016)
Kerajinan Tusuk Sate. Kelompok perajin ini menyebutkan bahwa suksesnya pembangunan
memiliki puluhan anggota dan sudah mampu sebuah desa wisata dapat ditempuh melalui
memasarkan sampai ke kota-kota di Pulau upaya-upaya seperti pembangunan SDM,
Lombok. Namun secara umum usaha ini belum kemitraan, kegiatan pemerintahan di desa,
dikelola secara professional. promosi, festival/pertandingan, membina
Di sisi lain Kelompok Usaha Kerajinan organisasi masyarakat, dan kerja sama dengan
Tusuk Sate ini baru berdiri tahun 2020 dan universitas.
relatif belum berpengalaman mengelola usaha.
Anggota kelompok usaha Tusuk Sate ini
mayoritas adalah warga Dusun Presak Desa
Bonjeruk usia antara 20 sampai 55 tahun. Hanya
beberapa orang yang berusia di atas 60 tahun.

48
Pemberdayaan Kelompok Usaha Kerajinan kehidupan Desa, serta membuat rencana dan
Tusuk Sate ini merupakan perwujudan dari tindakan nyata (Chambers, 1996 dalam
pemberdayaan masyarakat lokal Desa Wisata Wibisono, 2012). Beberapa teknik penerapan
Bonjeruk. Desa wisata ini memiliki peluang PRA anatar lain : (a) Penelusuran Alur Sejarah,
untuk mengembangkan potensi-potensi sumber (b) Penelusuran Kebutuhan, (c) Analisa Mata
daya yang ada baik sumber daya manusia Pencaharian, (d) Penyusunan Rencana Kegiatan,
maupun sumber daya alam. Selain itu, sebagai (e) Focus Group Discussion, (f) Pemetaan, dan
produsen alat makanan tradisional, Kerajinan lain-lain.
Usaha Kerajinan Tusuk Sate memainkan peranan 2. Metode Presentasi dan Diskusi dalam
penting dalam masyarakat, baik dalam adat Pelatihan
budaya dan ekonomi. Saat ini di masyarakat Tim pengabdian kepada masyarakat akan
Sasak, permintaan Tusuk Sate cukup tinggi. mengadakan sebuah kegiatan pelatihan yang
terutama untuk sate tradisional, sehingga Usaha bertempat di Desa Bonjeruk dimana dalam acara
Tusuk Sate ini tidak sekedar bisnis rumah tangga ini akan diisi dengan presentasi dan ceramah
tetapi sudah berkembang menjadi bisnis modern. dari beberapa narasumber yang akan
Berdasarkan latar belakang di atas, dirasa perlu memaparkan tentang Pengelolaan kelompok
untuk melakukan Pengabdian Masyarakat dengan Usaha Kerajinan Tusuk Sate Dusun Presak
judul “Pelatihan Dan Pendampingan Manajemen dengan materi sebagai berikut : manajemen
Kelompok Usaha Kerajinan Tusuk Sate Dusun sumber daya manusia, manajemen pemasaran,
Presak Desa Bonjeruk Kecamatan Jonggat dan manajemen keuangan.
Kabupaten Lombok Tengah”. Dalam Pengabdian Para peserta kegiatan terdiri dari Anggota
Masyarakat ini nantinya akan didahului dengan Kelompok Usaha Kerajinan Tusuk Sate Dusun
penelitian untuk mendalami permasalahan Presak di Desa Bonjeruk. Pada akhir kegiatan
Kelompok Usaha Pengerajin Tusuk Sate di Tahap I ini akan diadakan diskusi antara tim
Bonjeruk sehingga diketahui bagaimana upaya- pengabdian kepada Anggota Kelompok Usaha
upaya yang dilakukan untuk memberdayakan Kerajinan Tusuk Sate Dusun Presak tentang
Usaha Kerajinan Tusuk Sate dalam mendukung masalah yang dihadapi dan perbaikan-perbaikan
pengembangan Desa Wisata Sejarah Bonjeruk apa saja yang harus dilakukan demi
serta Perajin Tusuk Sate pendukung dan mengembangkan Usaha Tusuk Sate Dusun
penghambat pemberdayaan usaha tradisional Presak menjadi lebih baik lagi.
tersebut Rancangan Evaluasi Kegiatan pengabdian dalam
bentuk pelatihan dievaluasi melalui:
METODE KEGIATAN ● Tes kemampuan awal sebelum
Khalayak sasaran kegiatan pengabdian ini pelaksanaan kegiatan pelatihan
adalah anggota Kelompok Usaha Kerajinan dilaksanakan
Tusuk Sate Dusun Presak di Desa Bonjeruk. ● Tanya jawab selama pelatihan
Metode yang digunakan dalam Kegiatan berlangsung
Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah ● Tes akhir untuk mengetahui
1. Analisis Kondisi Usaha Kerajinan Tusuk keberhasilan peserta pelatihan
Sate Dusun Presak di Desa Bonjeruk
Analisis ini dilakukan dengan menggunakan Langkah-langkah kegiatan dalam pengabdian ini
pendekatan PRA (Participatory Rural melalui tahapan-tahapan berikut ini:
Appraisal). Pendekatan PRA merupakan 1) Analisis situasi dan kondisi Usaha
sekelompok pendekatan atau metode yang Kerajinan Tusuk Sate Dusun Presak
memungkinkan masyarakat Desa untuk saling Dusun Presak dengan PRA
berbagi, meningkatkan, dan menganalisis
pengetahuan mereka tentang kondisi dan

49
2) Pelatihan Manajemen Usaha Kerajinan mendapatkan beberapa masukan perbaikan
Tusuk Sate Dusun Presak binaan laporan oleh teman sejawat.
Pokdarwis WPJ B. Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kegiatan
3) Evaluasi PPM
. Pelaksanaan program pengabdian di Desa
HASIL DAN PEMBAHASAN Bonjeruk Kecamatan Jonggat Kabupaten
A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan PPM Lombok Tengah berjalan dengan baik. Program
Adapun garis besar hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian berupa pelatihan pengelolaan
PPM adalah sebagai berikut: Manajemen Kelompok perlu terus diupayakan
Langkah awal kegiatan PPM, yaitu penyampaian mengingat perkembangan ekonomi masyarakat
gagasan pelaksanaan pengabdian kepada Kepala dari sektor ekonomi kreatif di Lombok Tengah
Dusun Presak Desa Bonjeruk dan Ketua mengalami peningkatan. Hal ini menjadi
Kelompok Perajin Tusuk Sate Dusun Presak pertimbangan bagi Tim PPM FEB UNRAM
Desa Bonjeruk berjalan lancar. Anggota Perajin untuk mencari cara yang tepat dalam mengelola
Tusuk Sate di lokasi pengabdian siap menerima organisasi pemandu wisata itu sehingga menjadi
kedatangan tim PPM FEB UNRAM. Hasil organisasi yang produktif.
pelaksanaan kegiatan pelatihan pengelolaan Pada tahap awal program pengabdian, peserta
Manajemen Kelompok sebagai berikut: pelatihan diberikan pengetahuan tentang
● Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada pariwisata, cinta lingkungan serta pengelolaan
hari Minggu, tanggal 16 Agustus 2022. Manajemen Kelompok. Dalam tahap ini peserta
Kegiatan pengabdian dihadiri oleh 30 pelatihan diubah pola pikirnya terhadap
orang peserta (semua peserta yang manajemen sumber daya manusia, manajemen
diundang hadir) dan peserta pemasaran online, dan manajemen keuangan
menunjukkan antusiasme cukup besar serta pariwisata dan lingkungan hidup. Dalam
terhadap program pengabdian dari tim pelatihan ini ditekankan pentingnya menjadi
PPM FEB UNRAM. lingkungan agar pariwisata berkelanjutan,
● Materi pelatihan dapat semuanya misalnya dengan menerapkan prinsip recycle,
disampaikan oleh tim PPM FEB barang-barang bekas atau sampah yang
UNRAM, meskipun tidak disampaikan dihasilkan pada saat pemanduan di pegunungan
secara detil. dapat diolah kembali menjadi suatu bentuk yang
● Kemampuan peserta pelatihan dalam memiliki daya guna seiring dengan kreatifitas
penguasaan materi pengelolaan yang dimiliki.
Manajemen Kelompok cukup baik. Hasil kegiatan PPM secara garis besar dapat
● Program pengabdian berhasil dilihat berdasarkan beberapa komponen berikut:
memberdayakan pemuda-pemudi desa 1. Keberhasilan target jumlah peserta pelatihan
di lokasi pengabdian untuk Keberhasilan target jumlah peserta pelatihan
mempersiapkan diri sebagai pemberi dapat dikatakan sangat baik. Target jumlah
jasa pemandu wisata dengan pelayanan peserta pelatihan sebanyak 30 orang dan dalam
prima yang peduli terhadap pelaksanaan pengabdian dapat hadir sebanyak
keberlanjutan pariwisata dan lingkungan 30 orang (100%). Hal ini didukung peran
hidup. Kelompok Perajin Tusuk Sate Dusun Presak
Penyusunan laporan akhir hasil pengabdian Desa Bonjeruk mulai dari persiapan,
pengelolaan Manajemen Kelompok, yang penyebaran undangan, penyediaan tempat dan
dilakukan secara tertulis kepada LPPM peralatannya.
UNRAM. Sebelum pengumpulan laporan akhir, 2. Ketercapaian tujuan pelatihan
dilakukan kegiatan seminar akhir untuk Ketercapaian tujuan pelatihan dapat dikatakan
baik (80%). Kegiatan pengabdian ini berhasil

50
memberdayakan pemuda-pemudi desa di lokasi lokasi pengabdian dapat meningkatkan
pengabdian dengan memahami manajemen pengetahuan Para Anggota Kelompok
sumber daya manusia, manajemen pemasaran Peraji Tusuk Sate di Dusun Presak Desa
online, dan manajemen keuangan serta Bonjeruk tentang pengelolaan
pelayanan prima, pariwisata dan lingkungan organisasi, pelayanan prima, pariwisata
hidup. dan lingkungan.
3. Ketercapaian target materi yang telah 2) Peningkatan pengetahuan bagi peserta
direncanakan pelatihan tentang manajemen sumber
Ketercapaian target materi yang telah daya manusia, manajemen pemasaran
direncanakan dapat dikatakan baik (80%). online, dan manajemen keuangan serta
Semua materi pelatihan dapat disampaikan pelayanan prima, pariwisata dan
secara keseluruhan meskipun tidak secara detil lingkungan hidup dengan metode
karena keterbatasan waktu. Materi pelatihan ceramah dan demonstrasi.
yang telah disampaikan adalah kajian B. Saran
manajemen sumber daya manusia, manajemen Kegiatan pengabdian ini diharapkan ke depan
pemasaran online, dan manajemen keuangan dapat sampai membuka akses pasar bagi
serta pelayanan prima, pariwisata dan pemasaran jasa Perajin Tusuk Sate Dusun
lingkungan hidup. Presak. Program pengabdian ini diharapkan
4. Kemampuan peserta dalam penguasaan materi dapat dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya
Kemampuan peserta dalam penguasaan materi di lokasi lain untuk menunjang kelestarian
dapat dikatakan baik (80%). Hal ini didukung lingkungan hidup dan pariwisata berkelanjutan,
penggunaan metode ceramah dan demonstrasi di samping dapat membantu meningkatkan
untuk meningkatkan kemampuan peserta pendapatan masyarakat melalui kegiatan
pelatihan dalam menyerap materi yang produksi tusuk sate.
disampaikan oleh nara sumber.
Secara keseluruhan kegiatan pelatihan
UCAPAN TERIMA KASIH
manajemen sumber daya manusia, manajemen
Artikel ini telah disusun secara maksimal dengan
pemasaran online, dan manajemen keuangan
kerja sama dan bantuan berbagai pihak, sehingga
serta pariwisata dan lingkungan hidup dinilai
dapat memperlancar kegiatan dan pembuatan
berhasil. Keberhasilan ini selain diukur dari
artikel ini. Kami mengucapkan banyak terima
keempat komponen di atas, juga dapat dilihat
kasih kepada: Rektor UNRAM Bapak Prof
dari kepuasan peserta setelah mengikuti kegiatan
Bambang Hari Kusumo, Dekan FEB UNRAM
pelatihan. Manfaat yang dapat diperoleh para
Bapak Dr. Muaidy Yasin, Ketua Jurusan
peserta pelatihan adalah memahami pengelolaan
Manajemen FEB UNRAM Ibu Dr. Baiq
Manajemen Kelompok, pelayanan prima,
Handayani, Ketua LPPM UNRAM, Bapak
pariwisata dan lingkungan hidup sehingga dapat
Muhammad Ali, Ph.D., Kepala Desa Bonjeruk
turut serta dalam menjaga kelestarian
Kecamatan Jonggat Bapak Lalu Audia Rahman,
lingkungan di sekitarnya.
serta teman-teman Dosen di FEB UNRAM dan
pihak yang telah membantu dan berkontribusi
KESIMPULAN DAN SARAN
dalam penyelesaian artikel ini dengan tepat
A. Kesimpulan
waktu. Terlepas dari semua itu kami menyadari
Berdasarkan uraian dalam pembahasan, maka
bahwa dalam artikel ini masih ada kekurangan
dapat disimpulkan sebagai berikut:
baik dari segi penulisan, kata, dan tata
1) Pelatihan manajemen sumber daya
bahasanya. Oleh sebab itu, kami menerima saran
manusia, manajemen pemasaran online,
atau masukan yang membangun agar bisa lebih
dan manajemen keuangan serta
baik
pariwisata dan lingkungan hidup di

51
DAFTAR PUSTAKA Masyarakat Miskin di Indonesia.
Anonim, 2019. Data Pariwisata Provinsi Nusa Jurnal Economia, Volume 8, Nomor 1,
Tenggara Barat April 2012
www.disbudpar.ntbprov.go.id (diunduh Utama, I G. B. R. dan Junaedi, I W. R., 2018.
pada tanggal 26 Februari 2019) Program Kemitraan Masyarakat Desa
Antara, M. dan Arida, S., 2015. Panduan Wisata Blimbingsari, Melaya,
Pengelolaan Desa Wisata Berbasis Jembrana, Bali, Jurnal Paradharma 2
Potensi Lokal, Konsorsium Riset (2) : 67 – 74, i. – OPerajin Tusuk
Pariwisata Universitas Udayana Bali Sateber 2018
Agustus 2015 Vitasurya, V. R., 2016. Adaptive Homestay
Haqqie, S. N. Y., 2016. Partisipasi Masyarakat Sebagai Bentuk Partisipasi Masyarakat
Dalam Program Pemberdayaan (Studi Untuk Melestarikan Desa Wisata
Kasus Kegiatan Pembuatan Pupuk Pentingsari – Yogyakarta May 2016
Organic Di Desa Blagung, Boyolali), https://www.researchgate.net/
Skripsi, Pendidikan Nonformal, Wibisono, H. K., 2012. Studies Of Indonesian
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Rural Settlement With Pra
Negeri Semarang, (Participative Rural Appraisal).
https://lib.unnes.ac.id/24406/1/120141 Prosiding The 4th International
2052.pdf Conference on Indonesian Studies:
Idrus, S. A. J. A., 2016. Pemberdayaan Ibu-Ibu “Unity, Diversity and Future”
Rumah Tangga Dalam Pemanfaatan Wikipedia, www.wikipedia.com (diunduh pada
Sampah Anorganik Menjadi Barang- tanggal 26 Februari 2019)
Barang Kerajinan Bernilai Ekonomi Yulia, F., 2018. Peran Keluarga Bekerja Dalam
Untuk Menambah Penghasilan Mensosialisasikan Nilai Agama Pada
Keluarga Di Desa Sedau Kecamatan Anak di RT 02 RW 02 Desa Tarai
Narmada Kabupaten Lombok Barat, Bangun Kecamatan Tambang
pasca.uinmataram.ac.id › 2019/04 › Kabupaten Kampar, JOM FISIP VOL.
Ali-Jadid-2016-Artikel-PENGABDIAN 5 NO. 1 – April 2018
Lucchetti, V. G. and Font, X., 2013. Community
Based Tourism: Critical Success
Factors, ICRT occasional paper n. 27
June 2013 www.icrtourism.org
Rahma, P. D. dan Aldila, R., 2016. Identifikasi
Potensi & Masalah Desa Sidomulyo
Sebagai Upaya Pengembangan Desa
Wisata di Kota Batu, Jurnal Reka
Buana, Volume 2 No 1, September
2016
Rai I. N., Sudama I. P., Semarajaya C. G. A.,
Wiraatmaja W., 2016. Pengembangan
Agrowisata Terpadu Berbasis Tanaman
Jeruk Di Desa Kerta Kecamatan
Payangan Gianyar, Jurnal Udayana
Mengabdi, Volume 15 Nomor 2, Mei
2016
Sukidjo, 2012. Peran Pendidikan
Kewirausahaan Dalam Pemberdayaan
52

Anda mungkin juga menyukai