Anda di halaman 1dari 4

Nama : Stepfanus Natanael

NIM : 2211511097
Kelas :B
Mata Kuliah : Filsafat dan Teori Pariwisata
Hari / Tanggal : Selasa, 18 April 2023

KENAPA DESA WISATA “STUCK” DI BEBERAPA

WILAYAH DI INDONESIA

Desa wisata merupakan sebuah konsep pengembangan daerah yang menjadikan desa
sebagai destinasi wisata. Pengelolaan seluruh daya tarik wisata yang tepat diharapkan dapat
memberdayakan masyarakat desa itu sendiri. Sesuai dengan prinsip utama dalam desa wisata,
yaitu desa membangun. Prinsip ini berfokus terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat
melalui pengembangan usaha produktif sesuai dengan potensi dan sumber daya lokal.

Dalam membangun desa wisata, terdapat 3 komponen yang perlu diperhatikan,


diantaranya sebagai berikut:

1. Kondisi desa, Untuk mengetahui potensi wisata, pihak desa perlu memiliki basis data
yang jelas mengenai kondisi desa dan bagaimana ekosistem yang dapat mendukung
lokasi wisata nantinya.
2. Keadaan masyarakat dan struktur organisasi, Dalam pengembangannya, desa wisata
diharapkan dapat dikelola oleh masyarakat desa itu sendiri. Penyusunan organisasi untuk
mengelola desa wisata dan kesiapan masyarakat dalam mengelola desa sangat diperlukan
agar desa wisata dapat berkembang dengan optimal.
3. Konsep desa wisata yang unik, Konsep desa wisata yang unik akan memberikan
penilaian yang berbeda dibandingkan dengan daerah lain.

1
Pengembangan desa wisata diharapkan dapat menjadi salah satu bentuk percepatan
pembangunan desa terpadu untuk mendorong kesejahteraan masyarakat di dalamnya. Desa
wisata yang telah maju nantinya akan memberikan efek domino berupa peningkatan kualitas
lingkungan, kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian budaya.

Kemudian berikut adalah faktor Internal dan Eksternal yang mempengaruhi


perkembangan Desa Wisata di Indonesia:

Faktor internal, sumber daya manusia pengelola desa wisata dirasa masih kurang dalam hal
kualitas dan kuantitas. Pengelolaan anggaran yang kurang terorganisir menimbulkan adanya
inefisiensi anggaran. Kemudian dari segi infrastruktur masih memerlukan pembenahan terutama
fasilitas homestay.

faktor eksternal, kemampuan masyarakat dalam mengelola manajemen bencana alam masih
menjadi tantangan utama. Dukungan dari pemerintah, swasta, dan masyarakat di rasa masih
kurang, hal ini terutama karena manfaat dari pengembangan pariwisata di desa masih belum
terasa. Yang terakhir, perkembangan teknologi yang pesat belum dapat dimanfaatkan secara
optimal oleh pengelola desa wisata.

Kesimpulannya, pengembangan desa wisata harus terus dilakukan. Kerjasama


pemerintah, swasta, dan masyarakat harus terus ditingkatkan demi meningkatkan kualitas
pengelolaan desa wisata. Inovasi-inovasi produk dan pelayanan dengan mengedepankan
kepentingan wisatawan sebagai pengguna layanan harus terus dimunculkan agar tujuan dan
manfaat dari kegiatan pariwisata dapat terpenuhi.

Peran Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)

a) Sebagai subyek atau pelaku pembangunan, yaitu masyarakat menjadi pelaku penting
yang harus terlibat secara aktif dalam proses perencanaan dan pengembangan
kepariwisataan.
b) Sebagai penerima manfaat berarti bahwa masyarakat diharapkan dapat memperoleh nilai
manfaat ekonomi yang berarti dari pengembangan kegiatan kepariwisataan.

2
c) Sebagai penggerak dalam menciptakan lingkungan dan suasana yang kondusif.
d) Mewujudkan Sapta Pesona dalam masyarakat.

Sehingga Kelompok Sadar Wisata sebagai salah satu penggerak dalam masyarakat memiliki
peran dalam mewujudkan Sapta Pesona tersebut.Terciptanya Sapta Pesona tersebut tentu akan
memberi dampak positif bagi tempat wisata tersebut karena dapat menambah daya tarik
wisatawan sehingga secara tidak langsung akan dapat meningkat jumlah wisatawan yang datang.

CONTOH :

DESA WISATA BEJIJONG

Pembangunan replika Rumah Majapahit sebuah inovasi dari salah satu warga Desa
Bejijong yang perduli dengan budaya serta keseniaan Kerajaan Majapahit. Melalui musyawarah
dengan beberapa Pemerintah Desa di Trowulan mengajukan usulan untuk di bangun
Perkampungan Zaman Kerajaan Majapahit sebagai fasilitas situs-situs wisata di daerah
Trowulan. Dari hasil musyawarah tersebut maka dibuatlah proposal pengajuan untuk ditujukan
kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan pada akhirnya proposal tersebut disetujui untuk
dilakukan pembangunan Rumah Majapahit. Pembangunan Desa Wisata Kampung Majapahit ini
mempunyai tujuan untuk mendongkrak perekonomian warga terkhusus di Desa Bejijong yang
difungsikan menjadi Home Stay dan Galeri untuk memasarkan produk unggulan seperti kerajian
patung, cor kuningan, jajanan tradisional, dan batik khas majapahitan. Akan tetapi Rumah
Majapahit ini kurang berfungsi dengan baik dengan beberapa kendala dan faktor.Desa Wisata
Kampung Majapahit Desa Bejijong pengembangan desa wisata dan atraksi didalamnya minim
atau kurang.

Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat model pengembangan Desa Wisata Kampung
Majapahit.

A. Faktor Pendukung

3
1) Peran pemerintah Desa Bejijong sangat dibutuhkan dalam mendata (maaping) rumah
majapahit yang jelas terkait keberlanjutan Desa Wisata Kampung Majapahit dapat berupa
pembaharuan atraksi desa wisata, pelatihan-pelatihan khusus kepada masyarakat (pemberdayaan
masyarakat), dan juga memahami kebutuhan masyarakat Desa Bejijong.

2) Partisipasi masyarakat Desa Bejijong sangat dibutuhkan dalam pengembangan desa wisata
sehingga dapat memberikan atraksi desa wisata bagi pengunjung.

3) Keberadaan pemangku kepentingan atau stakeholderdibutuhkan dalam pengembangan Desa


Wisata Kampung Majapahit guna mengangkat brandingdesa wisata tersebut.

4) Keberadaan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang aktif sehingga mampu memberikan
perubahan dan pengaruh positif bagi Desa Wisata Kampung Majapahit.

B. Faktor Penghambat

1) Rumah Majapahit dengan lahan untuk area parkir bagi pengunjung yang menginap di home
stay terbatas dan bahkan beberapa rumah tidak terdapat lahan parkir karena keterbatasan lahan.

2) Rumah Majapahit yang difungsikan home stay fasilitas yang tersedia kurang lengkap seperti
tempat tidur, kamar mandi juga banyak diresahkan masyarakat yang tidak ingin fasilitas home
stay berupa kamar mandi menjadi satu dengan pengujung.

3) Faktor usia dan modal untuk support program rumah majapahit dikeluhkan oleh beberapa
warga.

4) Sedikit ditemui atraksi Desa Wisata Kampung Majapahit yang menawarkan kearifan lokal
bagi wisatawan yang berkunjung.

Anda mungkin juga menyukai