Anda di halaman 1dari 24

A.

Judul
PENGEMBANGAN POTENSI DUSUN SANTAN MENUJU
KAMPUNG WISATA BERBASIS KERAJINAN DAN KULINER

B. Lokasi
a. Dusun : Santan
b. Desa : Guwosari
c. Kecamatan : Pajangan
d. Kabupaten : Bantul
e. Propinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta

C. Bidang Kegiatan : Pengembangan Sumber Daya Alam

D. Latar Belakang
Dusun Santan, merupakan salah satu pedusunan yang terletak di pusat desa
Guwosari Pajangan. Berjarak kurang lebih 6 km dari Pusat Kabupaten Bantul dan
sekitar 25 km dari Pusat Propinsi DIY. Berbatasan dengan Dusun Karangber di
sebelah Utara, Dusun Wijirejo di sebalah Selatan, Dusun Kalakijo di sebelah Barat
dan Dusun Gilangharjo di sebelah Timur. Memiliki luas sekitar 14, 2115 ha yang
terdiri atas tanah pekarangan (10,1960 ha), tanah tegalan (10,905), tanah sawah
(2,2115 ha) dan tanah wakaf (0,7135 ha).
Jumlah penduduk Dusun Santan adalah 516 jiwa yang terdiri atas laki-laki 270
orang dan perempuan 246 orang. Terdapat sebanyak 138 KK, yang tersebar dalam 4
(empat) RT. Pendidikan masyarakat di Dusun Santan relatif bagus, pada tahun 2012
terdapat 192 orang lulusan SD, 87 orang SMP, 132 orang SMA, 22 orang PT dan 83
orang tidak atau belum tamat SD. Matapencaharian penduduk terbanyak petani,
disusul buruh dan wiraswasta. Jumlah ternak yang doniman dipelihara masyarakat
Dusn Santan, adalah sapi (11 ekor), kambing (42 ekor) dan ayam buras (belum ada
data yang akurat)
Salah satu sektor kerajinan yang berkembang adalah kerajinan tempurung
kelapa. Bermula dari 1 rumah tangga yang memulia kerajinan tempurung pada tahun
1992, sekarang terdapat 10 rumah tangga yang mengandalkan mata pencahariannya
dari kerajinan tempurung (batok). Bermula dari perdagangan yang hanya bersifat
lokal, maka pada tahun 1995 salah satu pengrajin yaitu UKM Cumplung Aji telah
melakukan ekspor sejak 1995 ke beberapa negara yaitu Jepang, Timur-Tengah,
Perancis dan Malaysia.

1
Banyaknya pembeli (buyer) dari dalam maupun dari luar negeri yang datang
langsung ke Dusun Santan dalam rangka membeli produk kerajinan tempurung telah
menjadikan Kampung Santan terlihat ramai. Ramainya orang yang datang ini telah
memancing kesadaran warga untuk memanfaatkan monentum kunjungan tamu
dengan menyediakan beberapa fasilitas seperti warung makan, penginapan dan
fasilitas lain. Kondisi ini menggugah keinginan warga untuk menjadikan Dusun
Santan sebagai Kampung Wisata berbasis kerajinan tempurung.
Bertepatan dengan kunjungan Bapak Fadel Muhammad (Menteri Perikanan
dan Kelautan tahun 2010, muncullah gagasan untuk mensosialisasikan Dusun Santan
Sebagai Kampung Wisata. Kemudian Soft Lounching baru dilakukan pada 29 Mei
2011 dengan memanfaatkan media internet oleh Pemda Kabupaten Bantul (Dinas
Pariwisata)

E. Permasalahan
Berdasarkan pemetaan secara partisipatif dengan masyarakat, beberapa
permasalahan yang dihadapi dalam rangka Kampung Wisata Santan adalah sebagai
berikut :
1. Struktur Kepengurusan Pengelola Kampung Wisata :
a. terlalu banyak sehingga kurang efesien dan efektif dalam
pengambilan keputusan manajemen yang bersifat taktis
b. belum adanya pengelola inti yang bertugas pokok menjalankan
langkah-langkah strategis disebabkan banyaknya pengurus yang
rangkap jabatan dan tugas-tugas struktural di lembaga lain
c. belum memiliki tim pemandu wisata yang terlatih dan tim-tim
pendukung lain dengan job-deskripsi, hubungan dan fungsi
manajemen yang jelas
d. belum ditentukannya paket wisata secara definitive dan rinci
sampai dengan tarif dan standar pelayannya
e. belum memiliki media dan strategi promosi wisata yang efektif
untuk memasarkan paket desa ekowisata kepada calon wisatawan

2
2. Pengembangan kerajinan tempurung menghadapi masalah:
a. Belum ada standarisasi dan katalog produk sebagai standar mutu
terhadap produk kerajinan yang memiliki bentuk, ukuran dan
bahan baku sama.
b. Belum terdapat SDM yang mampu secara khusus mengelola
promosi, mengelola web dan mengelola bisnis secara on-line
3. Minimnya sarana pendukung kampung wisata dengan penataan yang
baik
a. Belum adanya penataan kawasan kampung wisata
b. Belum memiliki fasilitas pendukung : sekretariat, pusat
informasi kampung wisata dan showroom produk pendukung
kampung wisata
4. Belum adanya kuliner khas khususnya yang berbentuk minuman dan
oleh-oleh wisata
F. Usulan Penyelesaian Masalah dan Konsep Pemberdayaan
1. Masalah yang dihadapi oleh Pengurus Kampung Wisata akan diselesaikan
dengan berbagai pelatihan, fasilitasi dan pendampingan berupa :
a. Revitalisasi dan penyempurnaan kepengurusan baru dengan menyusun
struktur organisasi yang lebih efisien dan efektif dalam pengambilan
keputusan strategis dan taktis dengan mempertimbangkan personal yang
memiliki motivasi tinggi, loyalitas terhadap pariwisata desa.
b. Membentuk pengelola inti desa ekowisata, terpisah dari kepengurusan
pemerintah desa, yang memiliki job-deskripsi yang khusus mengurusi
manajemen pengelolaan ekowisata desa secara komersial dan bisnis.
c. Membentuk Tim Pemandu Wisata yang terdiri dari unsur pemuda,
terlatih dan profesional
d. Membentuk kelompok-kelompok pendukung ekowisata dengan fungsi,
kedudukan dan job deskripsi yang jelas dalam manajemen desa
ekowisata
e. Membuat paket-paket wisata secara spesifik dengan standar tarif dan
mutu pelayanan prima

3
f. Membuat media promosi cetak maupun on-line dalam rangka
memasarkan paket-paket wisata yang ditawarkan oleh Kampung Wisata
Santan
2. Penyelesaian masalah dalam pengembangan Kerajinan Tempurung Kelapa
akan dilakukan dengan pelatihan dan pendampingan dengan :
a. Pembuatan katalog sebagai upaya standarisasi produk kerajinan
tempurung
b. Pelatihan pengelola web UKM dalam rangka peningkatan bisnis on
line
3. Kesiapan warga dalam rangka pengembangan kampung wisata akan
dilakukan dengan beberapa pendekatan :
a. Membuat Peta dan Denah Wisata
b. Membuat sekretariat kampung wisata dan showroom produk
pendukung kampung wisata
c. Penataan kawasan dan koridor hijau

G. Target Program KKN PPM


1. Terbentuknya struktur kepengurusan Kampung Wisata Santan yang lebih
dinamis, efisien dan efektif dalam pengambilan keputusan manajemen
2. Terbentuknya pengurus atau pengelola inti yang berfungsi menjadi motor
penggerak manajemen pengelolaan Kampung Wisata Santan, terdiri atas 4 – 5
orang yang memiliki motivasi dan dedikasi untuk membangun desa ekowisata
3. Terbentuknya Tim Pemandu (Guide) yang terlatih, cakap berbahasa asing,
terampil dan profesional dalam pelayanan sajian wisata desa
4. Terbentuknya minimal 4 kelompok pendukung Kampung Wisata meliputi :
Kelompok Kuliner, Kelompok Kesenian dan Budaya, Kelompok Pertanian
Terpadu dan Kelompok Kerajinan
5. Tersusunnya paket wisata yang sudah terinci baik tarif maupun standar
pelayanan wisata yang ditawarkan baik paket kesenian & budaya, paket wisata
alam & outbound, paket wisata kuliner, paket wisata pertanian terpadu dan
lain sebagainya

4
6. Adanya media promosi dan pemasaran paket wisata baik cetak (leaflet)
maupun media elektronik maupun on-line (facebook, twiter, web, dll)
7. Adanya katalog produk kerajinan yang berlaku standar bagi seluruh pelaku
kerajinan tempurung di Kampung Santan
8. Terselenggaranya Pelatihan Web dan bisnis online bagi pelaku kerajinan dan
pengurus Kampung Wisata
9. Terbetuknya sekretariat (pusat informasi kampung wisata) dan showroom
produk kampung wisata
10. Adanya peta kampung wisata
11. Adanya satu kawasan (koridor) hijau
12. Terciptannya kuliner minuman dan oleh-oleh khas

H. Lingkup Program KKN TEMATIK


Sasaran umum dari program KKN Tematik ini adalah seluruh masyarakat di
wilayah Kampung Santan, namun kelompok sasaran yang terlibat langsung dalam
kegiatan KKN ini adalah :
1. Kelompok Kerajinan Tempurung
2. Pengurus Kampung Wisata
3. Kelompok Kuliner
4. Kelompoktani Tani dan Ternak
5. Kelompok Kesenian dan Budaya
6. Pengurus Lembaga Desa, Dusun, RW dan RT
7. Tokoh masyarakat dan agama
8. Ibu-ibu PKK Dusun Santan

I. Operasionalisasi Program KKN TEMATIK


1. Sosialisasi KKN TEMATIK tematik kepada mahasiswa. Hal-hal yang
diinformasikan adalah tema KKN TEMATIK, persyaratan peserta,
jadwal rekrutmen/pendaftaran dan seleksi, lokasi KKN TEMATIK,
biaya, jadwal dan mekanisme umum program/kegiatan. Sosialisasi
dilakukan dengan pemberitahuan formal kepada pimpinan fakultas dan

5
program studi dan sosialisasi di papan-papan pengumuman di kampus
UMY
2. Rekrutmen peserta melalui pendaftaran peserta dan seleksi sesuai dengan
kriteria kebutuhan program
3. Persiapan logistik (sarana/prasarana/perlengkapan) kebutuhan mahasiswa
untuk pelaksanaan KKN TEMATIK (misalnya kit, uniform, bahan
referensi, dll)
4. Pembekalan Mahasiswa peserta KKN TEMATIK
5. Survei oleh mahasiswa dan pemantapan program
6. Pelaksanaan KKN TEMATIK (penerjunan, sosialisasi, pelaksanaan
kegiatan dan koordinasi lapangan, penarikan)
7. Monitoring dan Evaluasi
8. Penyempurnaan dan penyelesaian kegiatan
9. Rencana Tindak Lanjut (RTL dilaksanakan secara partisipasif melibatkan
masyarakat, pemerintah setempat, instansi terkait, LPM UMY dan
mahasiswa)
10. Responsi mahasiswa tentang kegiatan KKN TEMATIK
11. Pelaporan dan publikasi hasil KKN TEMATIK

6
J. Tempat dan Jadwal Pelaksanaan
1. Tempat Pelaksanaan KKN TEMATIK
Lokasi KKN TEMATIK : PENGEMBANGAN POTENSI DUSUN SANTAN
MENUJU KAMPUNG WISATA BERBASIS KERAJINAN DAN KULINER adalah
Dusun Santan, Desa Guwosari, Kecamatan Pajangan, Bantul

2. Waktu Pelaksanaan KKN TEMATIK

No. Uraian Kegiatan Waktu Pelaksanaan


A. Pendahuluan
1. Pembentukan Tim Work Pengelola KKN 10 - 15 April 2014
2. Perijinan dan pra Observasi 16 - 20 April 2014
3. Konsolidasi dengan Pemerintah Desa untuk 25 April 2014
pemantapan program dan lokasi
4. Pemantapan Program dengan Mahasiswa 26 April 2014
B. Persiapan dan Pembekalan Mahasiswa
1. Sosialisasi KKN ke Mahasiswa UMY 1 – 15 April 2014
2. Rekrutmen (pendaftaran dan seleksi) 1 – 15 April 2014
3. Pengurusan Kelengkapan Administrasi 15 – 20 April 2014
4. Pembuatan Logistik KKN TEMATIK 1 – 15 April 2014
5. Pembekalan KKN TEMATIK di LP3M UMY 26 April 2014
6. Observasi oleh Mahasiswa 27 April 2014
7. Diskusi Pemantapan Program oleh Mhs 27 -28 April 2014
8. Pembagian Logistik KKN TEMATIK 26 -28 April 2014
9. Koordinasi Penerjenunan 1-5 Mei 2014
C. Pelaksanaan Program KKN
1. Penyambutan dan penerjunan ke Lokasi 7 Juni 2014
3. Persiapan-persiapan dan konsolidasi lokasi 7-9 Juni 2014
4. Pelaksanaan Kegiatan/program 10 Juni – 15 Juli 2014
5. Monitoring/Evaluasi 17, 22 Juni, 5, 12 Juli 2014
D. Rencana Tindak Lanjut 12 – 14 Juli 2014
E. Penarikan KKN TEMATIK 15 Juli 2014
F. Penyusunan Laporan dan Responsi 15 Juli – 20 Agustus 2014

7
K. Tim Pelaksana Program KKN PPM
1. Pengusul : Yulianto Achmad, SH, MH
Adalah staf pengajar Program Studi Ilmu Hukum UMY. Meskipun banyak
mengampu matakuliah yang berhubungan dengan hukum internasional, namun
memiliki interest yang tinggi terhadap masalah desa wisata khususnya di
Jogjakarta dan sekitarnya. Penelitian yang dilakukan berjudul Model
Perencanaan Desa Ekowisata berbasis Masyarakat bisa menjadi bekal yang
sangat baik untuk diterapkan di lokasi KKN dengan permasalahan yang
hampir sama.
2. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) : Drs. Kusnendar, M.Pd
Staf pengajar di Fakultas Pendidikan Bahasa Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta. Berpengalaman menjadi DPL KKN UMY di lokasi Dusun Santan
pada KKN Tematik Semester Gasal 2013-2014. Memiliki relasi sosial yang
cukup baik dengan berbagai Dinas terkait dan pemangku kebijakan
pengembangan pariwisata di Kabupaten Bantul

8
L. BIAYA KKN
Jumlah
No. Uraian Kegiatan Rincian Biaya (Rp)
A. Honorarium Tim Pelaksana
1. Ketua Tim Pelaksana 1 org x 3 bln x 500.000 1.500.000
2. DPL 1 org x 3 bln x 400.000 1.200.000
Sub Total A 2.700.000

B. Biaya Program
Biaya konsumsi rapat2 dan diskusi
1. rembug dusun paket 500.000
2. Cetak banner sekretariat paket 500.000
3. Subsidi Studi Banding Pengurus paket 2.300.000
4. Pembuatan Pergola Hijau paket 2.500.000
5. Subsidi Pameran Desa Wisata paket 750.000
7. Subsidi Penerangan Jalan Paket 1.000.000
8.
C. Akomodasi Trasportasi 10 paket 750.000

Total A+B+C 11.000.000


Sumber Dana UMY 10.000.000
Sumber Dana Mahasiswa 1.000.000

9
M. Realisasi Program Kerja

1. Penyempurnaan Pengurus & Rembug Dusun


Penyempurnaan Pengurus Kampung Wisata dilakukan dalam diskusi Rembug
Dusun yang melibatkan tokoh dan perwakilan warga sebagai representasi suara
masyarakat Dusun Santan. Rembug Dusun dilakukan lebih dari 5 kali, selain
agenda penyempurnaan pengurus, juga dilakukan pembahasan penyempurnaan
paket-paket wisata dan program lain terkait dengan persiapan menuju Kampung
Wisata. Berikut nama-nama pengurus inti Kampung Wisata Santan :
1. Penasihat : Mudakir
2. Ketua : Subhan Nur Taufik
3. Wakil Ketua : Zukhroni, S.Pd, M.Eng
4. Sekretaris 1 : Nur Hidayat
5. Sekretaris 2 : R.NGT. Heny Tri W, S.Pd
6. Bendahara 1 : Sukaryono, S.Pd
7. Bendahara 2 : Widodo
Pengurus ini masih diambilkan dari Struktur Kepengurusan Kelompok Sadar
Wisata (Pokdarwis) yang dibentuk berdasarkan instruksi kedinasan dibawah
binaan Dinas Pariwisata Propinsi DIY maupun Dinas Pariwisata Pemkab Bantul
Struktur kepengurusan Pokdarwis tersebut masih terkesan hirarkis dan staffing
sehingga kurang dinamis. Kepengurusan ini rencananya akan diperbaiki
berdasarkan masukan-masukan pada saat rembug dusun. Beberapa masukan yang
terjadi setelah dilakukan serangkaian identifikasi potensi sajian kampung wisata
antara lain bahwa kepengurusan sebaiknya dibuat lebih dinamis, terdiri atas
pengurus inti yang professional paling banyak 4 orang saja. Ke empat orang ini
adalah pelaku inti manajemen pengelolaan Kampung Wisata. Sedangkan seksi-
seksi atau unit atau divisi merupakan penanggung jawab teknis yang memiliki
hubungan fungsional dan transaksional. Struktur dibuat bukan model hirarki staf
tetapi dibuat menyerupai jaring atau sinar matahari. Adapun usulannya adalah
sebagai berikut :

10
Model Struktur Kepengurusan yang diusulkan oleh Tim KKN UMY.

Model sinar matahari tersebut dinilai sangat fleksibel dan memudahkan


operasional bisnis Kampung Wisata. Pada struktur ini kepengurusan terdiri atas
pengurus inti (manajemen) dan bebepara unit atau kelompok pendukung.
Manajemen inti berfungsi mengelola bisnis kampong wisata secara professional.
Masing-masing angggoa manajemen inti memiliki kedudukan yang sama satu-
sama lain. Ketua hanya bersifat sebagai kordinator, sedangkan yang lain bertugas
mengelola seluruh aspek bisnis kampung wisata sesuai dengan job deskripsi
masing-masing. Dalam struktur ini masing-masing pengurus inti memiliki
kedudukan yang hampir sama sebagai perwujudan bahwa seluruh aspek
pengelolaan kampung wisata adalah sama pentingnya. Hal atau kegiatan yang
harus dikelola oleh manajemen inti meliputi pemasaran dan promosi, keuangan,
pengembangan dan hubungan dengan pihak luar. Sedangkan unit-unit atau
kelompok tersebut dibentuk berdasarkan kepentingan atau atas dasar kebutuhan
penyajian dan pelayanan kepada wisatawan. Kelompok yang dibentuk
berdasarkan potensi sajian wisata yang dianggap unggul misalnya kelompok

11
kesenian dan budaya, kelompok kuliner, kelompok outbond dan permainan,
kelompok pertanian dan kelompok lain sesuai sajian unggulan kampung wisata.

12
2. Cetak Banner
Cetak banner merupakan upaya untuk lebih menguatkan tekad dan perhatian
masyarakat khususnya warga Kampung Santan. Bagi masyarakat luar cetak
banner merupakan salah satu upaya komunikasi dan promosi akan eksistensi
Kampung Wisata Santan yang telah dicanangkan. Tujuannya adalah untuk
menarik wisatawan agar tertarik lebih lanjut terhadap paket-paket Kampung
Wisata yang disajikan. Beberapa contoh banner tersebut adalah :

13
3. Studi Banding Pengelolaan Kampung Wisata
Studi banding yang dimaksud adalah kunjungan belajar yang dilakukan oleh
Pengurus Kampung Wisata dan beberapa tokoh warga dusun Santan. Kunjungan
belajar ini bertujuan untuk memperoleh pengalaman nyata pada pengelolaan Desa
Wisata yang sudah berjalan dan mendatangkan manfaat ekonomi dan sosial bagi
warganya. Lokasi studi banding atau kunjungan belajar yang dipilih adalah Desa
Wisata Dolan nDeso Boro Banjarasri Kalibawang Kulonprogo. Lokasi ini dipilih
berdasarkan informasi awal yang dikumpulkan oleh mahasiswa dan disurvei oleh
Tim KKN bersama beberapa perwakilan warga. Hasil dari kunjungan belajar yang
diharapkan adalah tumbuhnya semangat dari para pengurus dan tokoh warga
Kampung Santan untuk mengelola potensi Kampung Santan menjadi Kampung
Wisata yang lebih maju, lebih professional dan lebih menyejahterakan warganya.
Berikut dokumentasi Kunjungan Belajar di Dolan nDeso Boro:

14
15
16
4. Pembuatan Koridor Hijau
Koridor hijau yang dimaksud adalah menanam tanaman untuk penghijauan
kampung. Dinamakan koridor karena areal yang ditanami adalah pinggir jalan
yang potensial akan dilewati oleh para tamu/turis. Setiap sudut-sudut jalan yang
masih terlihat gersang akan ditanami penghijauan dengan membuat pergola.
Sedangkan pada jalan atau lorong kampung bisa dibuat sebagai gerbang hijau.
Tanaman yang dipilih adalah tanaman Cam Cau yang daunnya bisa diolah
menjadi dawet hijau alami (Cam Cau). Dawet hijau telah diidentifikasi menjadi
salah satu kuliner khas unggulan yang akan diangkat menjadi daya tarik sekaligus
pelengkap sajian kampung wisata. Pada tahap awal telah dibuat beberapa pergola
dari bambu, namun karena cepat rusak maka masyarakat menghendaki agar
beberapa pergola dibuat secara lebih permanen dengan besi. Berikut contoh
pergola hijau yang dibuat di Kampung Wisata Santan.

17
18
5. Pameran Desa Wisata
Pameran ini dilaksanakan atas kordinasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Bantul. Pameran digelar di Lapangan Pendopo Kabupaten Bantul yang
diikuti oleh UKM Binaan Disnakertran Kab Bantul dan Propinsi DIY. Dalam
pameran ini digelar berbagai karya kreatif dan produktif dari berbagai elemen
masyarakat Bantul. Sayangnya pameran ini hanya dilaksanakan satu hari dan
jumlah peserta pameran juga terbatas. Namun panitia mengundang banyak tamu
khususnya dari berbagai propinsi bahkan manca negara, sehingga pameran ini
sangat bermanfaat sebagai ajang promosi dan membangun kerjasama bisnis.

19
Dalam acara ini juga digelar Temu Wicara dan Ekspo TKI Purna untuk melihat
produktivitas para mantan TKI yang telah dibina oleh Disnakertrans. Dari hasil
Temu Wicara dapat disimpulkan cukup banyak para eks. TKI yang sukses
berbisnis terutama pada industri kreatif termasuk kerajinan dan kuliner.

20
21
6. Penerangan Jalan
Kegiatan ini adalah pemasangan lampu penerangan jalan di beberapa titik jalan di
Kampung Santan. Pemasangan dan penambahan penerangan jalan dilakukan
berdasarkan evaluasi dari para Turis dari Singapura dan Malaysia yang menginap
beberapa hari di Santan. Mereka mengeluh karena minimnya penerangan jalan di
malam hari sehingga terkesan gelap. Program ini dilaksanakan atas kerjasama
mahasiswa KKN dan warga.

22
7. Pelaksanaan Program Keagamaan dan Program Bantu
Program bantu merupakan program partisipasi mahasiswa pada kegiatan rutin
masyarakat. Pada KKN ini program keagamaan yang dilaksanakan adalah
pengajian dan TPA. Program pendampingan TPA dilaksanakan di masjida dan
dan seluruh Mushola di Kampung Santan. Sedangkan pengajian dilaksanakan
pada saat malam perpisahan KKN yang melibatkan seluruh warga.

23
N. Kesimpulan dan Tindak Lanjut
Program pemberdayaan Kampung Wisata Santan telah dilakukan selama 2 tahun
dengan menerjunkan mahasiswa dalam 4 periode KKN (reguler) dan 1 periode
KKN khusus (bersamaan dengan KKN Internasional). Namun penataan dan
perencanaan Kampung Wisata ternyata membutuhkan waktu dan kegiatan yang
berkesinambungan. Khusus untuk masyarakat Santan sebenarnya telah memiliki
modal sosial yang kuat, namun masih memerlukan dukungan dan pendampingan
terutama dalam membangun perencanaan Kampung Wisata. Beberapa langkah
tindak lanjut yang perlu dilakukan antara lain :
1. Penyempurnaan model kepengurusan dan manajemen pengelolaan
2. Penyempurnaan paket-paket sajian wisata
3. Penyempurnaan fasilitas sarana dan prasarana seperti parkir, touris centre,
arena outbond dan camping ground
4. Pengembangan Promosi yang efektif dengan calon wisatawan potensial dan
kerjasama wisata dengan berbagai pihak terutama biro-biro perjalanan dan
wisata

24

Anda mungkin juga menyukai