Anda di halaman 1dari 22

JUDUL :

Optimalisasi Pengembangan Desa Wisata Agropolitan Tanaman Hias


Menuju“Smart Village” Berlandaskan “Tri Hita Karana” untuk Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat Desa Petiga, Marga, Tabanan

LATAR BELAKANG

Desa Petiga merupakan desa yang dikenal sebagai pengahasil tanaman


hias, bahkan sejak tahun 1990an, mantan gubernur Bali, I Dewa Beratha telah
menetapkan ini sebagai Desa Agropolitan. Desa yang memiliki luas daerah 2,82
km2 dengan jumlah penduduk 1,769 jiwa yang memiliki keunikan hampir 90%
masyarakatnya berkerja sebagai petani tanaman hias.

Pada tahun 2020, Desa Wisata Agropolitan Petiga ditetapkan sebagai salah
satu Desa penerima Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa
(PHP2D) dengan menyungsung konsep “Smart Village” yang tetap dilandasi oleh
kearifan Lokal “Tri Hita Karana” yang merupakan bentuk tiga macam hubungan
harmonis dengan Tuhan, sesame manusia dan lingkungan dengan memanfaatkan
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Desa Petiga.

Gambar I. Dokumentasi Program PHP2D tahun 2020

Dari tahap identifikasi masalah yang ditemui pada awal kegiatan observasi
Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) tahun 2020,
ditemukan beberapa permasalahan diantaranya: (1)Desa petiga belum memiliki

1
Website Desa; (2) sejak ditetapkan sebagai desa wisata agropolitan , belum local
tour guide yang memandu wisatawan yang berkunjung ke Desa Petiga; (3) Pura
Yeh Bubuh sebagai salah satu potensi destinasi wisata religious tidak dikelola
secara optimal; (4) Belum ada Teknik pengelolaan sampah utamanya sampah
plastik di Desa Petiga. Sehingga pada tahap pelaksanaan program program
Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) tahun 2020 oleh tim dari
DPM Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (sebelumnya IKIP PGRI BALI)
melaksanakan beberapa rancangan kegiatan diantaranya dengan membuatkan
serta memberikan pelatihan pengelolaan website Desa Petiga, mengembangkan
tracking bagi wisatawan untuk berkunjung dan melakukan wisata religus Pura
Yeh Bubuh, melakukan pelatihan-pelatihan bahasa Inggris untuk membentuk
kader Local Tour Guide yang melibatkan pemuda dan pemudi (Sekaa Truna-
Truni) Desa Petiga, serta pelatihan pengelolaan sampah plastik bagi ibu-ibu PKK
Desa Petiga.

Dari proses PHP2D tahun 2020, telah tertuntaska permasalahan yang


dihadapi oleh Desa Petiga diantaranya: Desa Petiga telah memiliki website desa
yang telah dikelola oleh tim khusus dari apartur desa yang kini disebut desa
Humas Desa Petiga yang juga melibatkan pemuda pemudi desa. Selain pembuatan
website, dalam menyosong Desa Wisata Agropolitan dengan konsep “Smart
Village” Desa Petiga telah memiliki media sosial pendukung diantaranya
Instagram dengan akun @desa_petiga dan facebook dengan akun desa petiga.
Wisata religius yaitu penglukatan Toya Yeh bubuh kini juga telah dibuka untuk
umum dengan adanya pembukaan jalur tracking dan pengadaan local tour guide
dengan memanfaatkan Sumber daya manusia yaitu pemuda-pemudi desa. Selain
itu telah banyak dibangun spot fhoto yang berkerjasama dengan warga desa Petiga
dibeberapa titik desa sebagai untuk menarik wisatawan serta sebagai nilai tambah
untuk meningkatkan pemasukan warga Desa Petiga.

Dari sekian keberhasilan program Holistik Pembinaan dan pemberdayaan


Desa (PHP2D) tahun 2020, masih menyisakan beberapa hal yang dianggap
kurang maksimal dalam pengerjaannya serta masih ada beberapa potensi yang
masih bisa dikembangkan untuk menjadi pekerjaan rumah selanjutnya untuk
mengembangkan Desa Agropolitan Petiga dengan tetap mengemban konsep

2
“Smart Village” berlandaskan Tri Hita Karana di Desa Petiga. Adapun beberapa
hal yang belum maksimal pada PHP2D tahun 2020 diantaranya; (1)
Pengembangan Website Desa berbasis Sistem Informasi Desa (SID) yang dapat
mengakomodir informasi dan publikasi potensi desa khususnya dalam
administrasi desa (2) Pemasaran produk tanaman hias secara online belum dapat
dilaksanakan secara maksimal karena belum adanya sosialisadi pemanfaatan dan
penggunaan media sosial sebagi sarana pemasarm (3)Permasalahan induk desa
mengenai sampah plastik tidak dapat diselesaikan sehingga harus ada
pengembangan bank sampah yang dikelola langsung oleh desa untuk
meningkatkan kesejahteraan Desa serta menyelesaikan permasalahan sampah; (4)
Bangunan BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) terletak di jalan utama desa yang
dapat dimanfaatkan sebagai “One Place to next Stage” atau tempat transit
wisatawan, yang juga memiliki fungsi sebagai tempat memasarkan tanaman hias,
tempat informasi bagi wisatawan, memajang peta perjalanan wisata serta tempat
istirahat sementara.

Perpaduan antara agropolitan tanaman hias menjadi desa wisata yang


benar-benar optimal diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat
Desa Petiga, sehingga Desa Petiga dapat berdikari secara ekonomi, dan
berkepribadian dalam kebudayaan dengan tetap mengusung konsep kearifan lokal
Tri Hita Karana yang berarti tiga penyebab kebahagiaan yang terdiri dari
hubungan baik dengan Tuhan Yang Maha Esa (Parahyangan), hubungan baik
dengan sesama manusia (Pawongan), dan hubungan baik dengan alam
(palemahan) akan menjadikan landasan kuat untuk mengembangkan Desa
Agropolitan Desa Petiga menjadi desa wisata dengan konsep “Smart Village”

PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang serta pasca program PHP2D 2020 di


atas, dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana respon masyarakat terhadap konsep Smart Village


berlandaskan Tri Hita Karana dengan diperharuinya Website desa dengan
menggunakan sistem berbasis SID (Sistem Informasi Desa) untuk
meningkatkan media informasi dan publikasi Desa Petiga?

3
2. Bagaimana langkah-langkah mengoptimalkan pemasaran tanaman hias
dengan media sosial bersama kelompok tani tanaman Hias Desa Petiga?
3. Bagaimana cara menuntaskan permasalahan sampah di Desa Petiga demi
mendukung optimalnya pengembangan Desa Wisata Agropolitan dengan
konsep “Smart Village”berlandaskan “Tri Hita Karana”?
4. Bagaimana cara mengoptimalkan bangunan BUMDES (Badan Usaha
Milik Desa) sebagai tempat transit wisatawan yang datang ke Desa Petiga?

TUJUAN

1. Untuk mengetahui respon masyarakat terhadap konsep Smart Village


berlandaskan “Tri Hita Karana” dengan diperharuinya Website desa
dengan menggunakan sistem berbasis SID (Sistem Informasi Desa) untuk
meningkatkan media informasi dan publikasi Desa PetigaUntuk
menentukan langkah-langkah mengoptimalkan pemasaran tanaman hias
dengan media sosial bersama kelompok tani tanaman Hias Desa Petiga.
2. Untuk mengetahui langkah-langkah mengoptimalkan pemasaran tanaman
hias dengan media sosial bersama kelompok tani tanaman Hias Desa
Petiga
3. Untuk mengetatui cara menuntaskan permasalahan sampah di Desa Petiga
demi mendukung optimalnya pengembangan Desa Wisata Agropolitan
dengan konsep “Smart Village”berlandaskan “Tri Hita Karana”
4. Untuk mengetahui cara memanfaatkan bangunan BUMDES (Badan Usaha
Milik Desa) sebagai tempat transit wisatawan yang datang ke Desa Petiga

MANFAAT

1. Program PHP2D ini memberi peningkatan secara signifikan terhadap


perubahan pola komunikasi dan informasi masyarakat Desa Petiga,
2. Memberikan dampak positif dengan meningkatnya penjualan tanaman hias
di Desa Petiga sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3. Adanya kerja sama dengan agen perjalanan wisata, sehingga desa petiga
menjadi salah satu tujuan wisata bukan sekadar lintasan wisata.
4. Mengembangkan wadah pengelolaan sampah, sehingga mampu
mengelola sampah secara mandiri.

4
5. Mempromosikan Desa Petiga dan keindahan alamnya dengan
mengutamakan keunikan potensi tanamana hias sebagai produk unggulan
desa sebagai tempat wisata agropolitan yang dikenal oleh masyarakat lokal
dan mancanegara.

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Daerah sasaran P3D adalah Desa Petiga, Marga, Tabana yang sebelumnya
mendapatkan kesempatan sebagai desa sasaran PHP2D tahun 2020. Desa Petiga
yang dikenal dengan agropolitan tanaman hias. Jarak dari Kota Denpasar menuju
desa ini sekitar 34 km kurang lebih dibutuhkan waktu 43 menit sampai 1 jam
perjalanan dengan menggunakan kendaraan bermotor. Menurut cerita, Desa
Petiga dulu terdiri dari beberapa banjar, yaitu: Banjar Pekarangan, Banjar Gong,
Banjar Bantanwani, Banjar Salak, Banjar Umabusah dan, Banjar Pengerisikan.

Gambar 2. Dokumentasi Tahapan awal hingga hasil PHP2D tahun


2020
Desa Petiga memiliki keunikan yang berbeda dari Desa lainnya,
diantaranya keunikan desa yang dinobatkan sebagai desa agropolitan. Sehingga
pada program PHP2D 2020, desa Petiga dikembangkan sebagai desa wisata
dengankeberhasilan program yaitu memanfaatkan lahan warga sebagai spot foto
wisatawan yang dimanfaatkan untuk berfoto. Selain pembuatan spot photo,
program holistic pembinaan dan pemberdayaan desa Petiga mengadakan
pembentukan local Tour Guide yang telah dibekali dengan kemampuan
mempromosikan keunikan desa dengan diadakannya pelatihan bahasa Inggris bagi

5
pemuda serta pemudi desa Petiga, sehingga jika ada wisatawan asing yang
berkunjung Local Tour Guide yang berasal dari masyarakat desa bisa menjadi
pemandu wisata. Ada pula keunikan Desa Petiga lainnya yaitu keberadaan Pura
Yeh Bubuh yang merupakan wisata religious yang belum terpublikasikan, padahal
wisata religius pembersihan (penglukatan) sangat digemari saat ini karena dianggap
dapat membersihakn diri secara lahir dan batin. Sehingga pada PHP2D tahun 2020,
telah dibuka Kembali Pura Yeh Bubuh dengan pemasangkan penunjuk arah dan
publikasi melalui media social dan website desa. Desa Petiga yang awalnya hanya
berkomunikasi dengan cara konvensional atau dengan penyebaran surat menyurat
ke warganya, PHP2D telah berhasil membuatkan website Desa yang dapat
dijalankan oleh Humas Desa dengan sebelumnya telah diadakannya pelatihan
computer dan website. Kerjasama kepada agen wisata pun telah berhasil dilakukan
hanya saja karena Bali yang notabene sebagai provinsi yang basis utama
perekonomiannya ditunjang oleh Pariwisata semenjak Pendemi Covid 19, hal ini
belum dapat berjalan optimal dikarenakan banyak sekali agen wisata yang vacuum
dan bahkan tidak lagi beroperasi sehingga kendalanya tim PHP2D hanya bisa
melakukan 1 pengadaan Kerjasama dengan agen perjalanan wisata. Terkait
permasalahan sampah, desa Petiga awalnya sangat kesulitan mengelola sampah
khusunya sampah plastik. Pada PHP2D tahun 2020, telah berhasil menggerakan
ibu-ibu PKK untuk bergerak dari rumah untuk mengelola sampah dirumah sbelum
dibuang. Namun, mengenai permasalahan sampah yang telah diadakan pelatihan
masih kurang optimal. Permasalahan sampah masih menjadi permasalahan yang
belum terpecahkan di Desa Petiga

Dari pemaparan kondisi masyarakat sebelum dan sesudah PHP2D masih


ada beberapa pekerjaan rumah yang merupakan potensi yang masih bisa
dikembangkan di Desa Petiga, sehingga penobatan desa Petiga sebagai desa
Wisata Agropolitan dengan konsep “Smart Village” dapat terealisasikan.
Permasalahan dan potensi yang dapat diatasi dalam kegiatan P3D tahun 2021
sebagai tindak lanjut PHP2D tahun 2020 diantaranya; (1) Website Desa Petiga
belum menerapkan website berbasis Sistem Informasi Desa (SID) yag dapat
mengakomodir informasi dan publikasi potensi desa khususnya dalam
administrasi desa (kependudukan, data program, keuangan, pemetaan, pertanahan,

6
surat menyurat, statistik, analisis, agenda dan sebagainya); (2) Potensi
dikembangkannya pemasaran produk tanaman hias secara ; (3) Permasalahan
induk desa mengenai sampah plastik tidak dapat diselesaikan sehingga harus ada
pengembangan bank sampah Kesehatan yang dikelola secara mandiri oleh
masyarakat (4) Perlunya Pengembangan bangunan “One Place to next Stage”
atau tempat transit wisatawan, yang juga memiliki fungsi sebagai tempat
pemasarkan tanaman hias, tempat informasi bagi wisatawan dan memajang peta
perjalanan wisata serta tempat istirahat sementara.

METODE PELAKSANAAN

a) Roadmap Kegiatan

Gambar III. Roadmap Program P3D di Desa Petiga

Metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan tetap mengusung konsep


Smart village berlandaskan Tri Hita Karana atau desa cerdas dengan
memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi dalam mengembangkan potensi
desa,meningkatkan perekonomian, menciptakan kehidupan masyarakat yang
berkualitas berbasis pada pemanfaatan teknologi informasi tanpa menghilangkan
konsep kearifan lokal Tri Hita Karana. Kearifan lokal Tri Hita Karana dapat
dimaknai sebagai tiga hubungan penyebab kebahagiaan dan keharmonisan yang
terdiri dari:hubungan harmonis dengan Tuhan Yang Maha Esa, hubungan
harmonis dengan sesama manusia,serta hubungan harmonis dengan lingkungan
dan alam.

7
Melalui metode demontrasi ,pelatihan, pendampingan dan diskusi interaktif,
dengan kepala Desa Petiga, pemuda-pemudi Desa Petiga, kelompok tani tanaman
hias Guna Sari serta mitra kerja agen perjalanan wisata diharapkan mampu
mengoptimalkan pengembangan potensi Desa Agropolitan Tanaman Hias sebagai
Desa Wisata pada tahap keberlanjutan .

Dalam kegiatan PHP2D tahun 2020, kami telah melakukan kegiatan


pendampingan dan mengawal program-program yang telah diprogramkan diantara
pengembangan website, pelatihan bahasa inggris untuk membentuk Local Tour
Guide, pelatihan komputer untuk membekali aparatur desa mengenai website,
pengembangan Pura Yeh Bubuh sebagai wisata religius dengan pembukaan jalur
tracking, pemasangan plang dan kerjasama dengan agen perjalanan wisata. serta
yang terakhir adalah menuntasan permasalahan sampah di Desa Petiga. Hingga
pada pemantauan perkembangan hasil PHP2D hingga April 2020, kami tim dari
DPM Universitas PGRI Mahadewa Indonesian kami melakukan observasi dan
diskusi dengan kepala desa, ketua kelompok tani tanaman hias guna sari dan salah
satu anggota PKK. Setelah diskusi, kami mendapatkan hasil yaitu untuk website
desa masih belum maksimal dapat dioperasikan, karena harusnya website desa
akan lebih maksimal jika menggunakan Sistem Informasi Desa (SID). Kemudian
mengenai pemasaran tanaman hias belum juga berjalan optimal karena
permasalahan pemasaran masih menggunakan cara konvesional, dan pengunaan
media sosial Instagram serta facebook yang dikelola oleh humas desa belum dapat
memayungi seluruh petani yang ada di Desa Petiga, khususnya dalam penjualan
produk. Masalah selanjutnya yang masih belum tuntas adalah masalah sampah
plastik, ini merupakan keluhan masyarakat desa sampai saat ini, mereka masih
saja membakar dan menampung sampahnya di belakang rumah.

Tentunya hal ini merupakan permasalahan yang menjadi kendala dalam


pengembangan agrobisnis, serta desa wisata yang optimal dan asri dan memenuhi
desa dengan konsep “Smart Village”.

Tabel I Hubungan Permasalahan dengan tujuan dan solusi/metode


pemecahan masalah

8
No Permasalahan Akar masalah Solusi Sasaran Program
1 Desa telah Website desa belum Pengembangan Seluruh lapisan
memiliki menggunakan sistem Wesite Desa Masyarakat Desa
wesite Desa, informasi desa (SID) dengan sistem Petiga, sebagai Desa
namun belum SID Agropolitan
bisa Tanaman Hias
mengakomodir
masalah
publikasi dan
informasi desa
dengan
maksimal
2 Pemasaran Masyarakat Desa Pelatihan dan Seluruh Petani
Tanaman Hias Petiga belum dibekali Pendampingan Tanaman Hias Desa
masih cara pemasaran secara Pemasaran Petiga
menggunakan online Online
Sistem
Konvensional
3 Sampah Masyarakat belum Pembuatan Seluruh Masayarakat
plastik belum dapat Bak sampah mampu memiliki
dikelola mengimplementasika Plastik tabungan kesehatan
dengan baik n cara pengolahan dari menabung
dan benar sampah plastik sesuai sampah plastik yang
sesuai panduan dengan panduan dapat ditukarkan
untuk pelayanan
Kesehatan
4 Bangunan Bangunan BUMDES Pengembangan Desa Petiga sebagai
BUMDES hanya digunakan Bangunan Desa Wisata
belum sebagai tempat jual BUMDES Agropolitan
digunakan beli tanaman hias sebagai tempat Tanaman Hias bisa
secara secara konvensional transit utama menjadi Tujuan
maksimal Wisatawan Wisata yang optimal.
yang
berkunjung ke

9
Desa Petiga

b) Identifikasi Masalah
Beberapa identifikasi masalah yang terindentifikasi setelah program
PHP2D 2020 terlaksana yaitu :
(1) Website desa yang telah dibuat belum dapat mengakomodir admistrasi
publikasi dan informasi Desa sepenuhnya serta belum maksmimal dalam
membantu promosi Desa Wisata Agropolitan. Website belum banyak
dikunjungi dan dalam Browser pencarian website Desa Petiga belum dapat
ditemukan dengan mudah.
(2) Masyarakat Desa Petiga masih menggunakan langkah konvesional dalam
pemasaran produk tanaman hias dikarenakan kurangnya pemahaman
penggunaan media sosial dan pemasaran melalui Market Place.
(3)Permasalahan sampah di Desa Petiga belum bisa diatasi, karena belum
adanya wadah yang mengelola sampah khususnya sampah plastik.
(4)Belum terdapatnya tempat transit tetap bagi wisatawan yang datang ke
Desa Petiga, sehingga diperlukan suatu tempat transit bagi wisatawan yang
berkunjung ke Desa Petiga sebelum selanjutnya mengunjungi objek-objek
di Desa Petiga.
c) Analisis Kebutuhan
Setelah pelaksanaan program PHP2D tahun 2020, Desa Petiga
telah banyak mengalami pengembangan dari sarana dan prasarana Desa
Petiga dengan adanya Website Desa, pengembangan jalur tracking,
mencetak Local Tour Guide, pelatihan sampah, dan pura yeh bubuh telah
menjadi salah satu objek wisata religius serta ibu- ibu PKK telah dibekali
cara mengelola sampah plastik. Namun permasalahannya dan potensi yang
masih dikembangkan yaitu website desa yang belum bisa mengakomodir
administrasi desa yaitu informasi dan publikasi Desa. Petani tanaman hias
masih menggunakan cara konvensional dan manual dalam pemasaran
tanaman hias yaitu dengan membuka lapak di sisi jalan, sedangkan dalam
kondisi pandemi saat ini menyebabkan kunjungan wisatawan sangat
sedikit. Permasalahan sampah plastik masih menjadi permasalahan utama

10
dalam mengembangakan desa Wisata Agropolitan yang bersih dan bebas
sampah plastik Solusi untuk permasalahan tersebut dapat dilakukan
dengan cara, yaitu: (1) Pengembangan website desa dengan sistem
Informasi Desa (SID), (2) Pelatihan dan pendampingan pemasaran online,
(3) Pembuatan Bank sampah kesehatan (4) Pengadaan tempat transit bagi
wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Agropolitan Desa Petiga.
d) Penyusunan Program
Dari evaluasi pengembangan program PHP2D tahun 2020 DPM
Univeristas PGRI Mahadewa Bali mengusulkan pengembangan website
berbasis sistem Informasi Desa (SID), pengadaan pelatihan dan
pendampingan petani tanaman hias mengenai pemasaran online,
pengembangan bank sampah kesehatan dan pengadaan tempat transit
utama untuk memamerkan tanaman hias, tempat informasi wisatawan.
Kegiatan ini DPM Universitas PGRI Mahadewa Indonesia yang menjadi
anggota tim P3D menghadirkan tutor ahli,dosen atau ahli dalam bidang
komputer, manajemen koperasi dan pemasaran, Agrobisnis, pengolahan
sampah, yang masing-masing akan melatih masyarakat.
e) Perumusan dan Pengukuran Indikator Keberhasilan
- Ada beberapa indikator keberhasilan yang di tetapkan dalam program
PHP2D di Desa Petiga ini, yaitu: 1) 85% masyarakat Desa Petiga mampu
memanfaatkan Teknologi Komunikasi Informasi dengan maksimal dalam
mempromosikan Desa Wisata Agropolitan Tanaman Hias melalui web
desa dan media sosial, 2) 85% Petani Tanaman Hias Dapat
mempromosikan produknya di market place (Topedia, Shoopee,
Facebook, Lazada, Instagram), 3) Seluruh Masyarakat Petiga dapat
memiliki tabungan Kesehatan yang berasal dari menabung sampah
plastik., 4) Masyarakat mendapat layanan Kesehatan.dari menabung di
Bank sampah Kesehatan, 5) Adanya tempat transit wisatawan yang baru
datang ke desa Wisata Agropolitan Tanaman Hias dengan dipandu
langsung oleh Local Tour Guide, 6) memiliki buku pedoman pemasaran
Online Tanaman Hias.
f) Pelaksanaan Program

11
f.1 Tahap Sosialisasi Program
Pada tahap ini, akan diadakan sosialisasi tentang beberapa
keberlanjutan dari program PHP2D 2020 yaitu P3D yang diusulkan DPM
Univeristas PGRI Mahadewa Indonesia. Masyarakat sasaran yang ada di
Desa Petiga, Marga, dikumpulkan dan diberikan pemahaman tentang
pentingnya Pengembangan Desa Wisata Agropolitan Tanaman Hias
dengan Konsep “Smart Village” Berlandaskan “Tri Hita Karana” untuk
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa Petiga, Marga, Tabanan.
Dengan terlebih dahulu melakukan permohonan ijin dari Kepala Desa.

f.2 . Pengembangan Website berbasis SID (Sistem Informasi Desa)

Tahapan ini meliputi: 1) bekerja sama dengan vendor untuk


membuat web desa, dalam hal ini vendor yang dimaksud adalah
mahasiswa jurusan Sistem Informasi Univeritas PGRI Mahadewa
Indonesia yang mampu membuat sebuah web, 2) Melakukan pedampingan
dengan humas desa yang mengelola website desa sebelumnya.

f.3 Tahap Pelatihan dan Pendampingan Pemasaran Online

Tahapan ini meliputi: 1) 1 bulan pertama akan dilakukan


pembekalan dan pembuatan akun media sosial kepada peserta yang berasal
dari kelompok tani tanaman hias 2) bulan kedua akan dilaksanakan
kegiatan pelatihan dan pendampingan langsung cara menggunakan media
sosial untuk memasarkan produk yang diadakan pada hari Sabtu Pagi @2
jam d0engan peserta kelompok Tani tanaman Hias.

f.4 Tahap Kerjasama pembuatan Bank Sampah Kesehatan

Tahapan ini meliputi: 1) Menghubungi beberapa instansi


Kesehatan khusunya dinas Kesehatan dan juga dinas kebersihan Kota
Tabanan serta beberapa komunitas yang berkaitan dengan pembentukan
bank sampah yang ada Di Bali 2) Kepala desa Petiga difasilitas bertemu
instansi terkait, 3) Membuat draf perjanjian kerja sama, 4)
Penandatanganan surat perjanjian.

g. Strategi Pembinaan Khalayak sasaran

12
Pembinaan yang dilakukan terhadap masyarakat Desa Petiga
adalah sebagai berikut. (1) Menyiapkan segala hal yang diperlukan untuk
meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang
pengembangan Desa Wisata Agropolitan Tanaman Hias, memfasilitasi
kerja sama dengan dinas terkait dalam membantu (1) membentuk Bank
sampah kesehatan, (2) pengadaan tempat transit “OPTONES” (One Place
To Next Stage) untuk wisatawan yang berkunjung ke Desa Petiga (3)
Membekali atau melakukan pelatihan-pemasaran Online, (4)
Pengembangan Website Desa Berbasis SID untuk lebih memudahkan
publikasi dan Informasi Desa.

h. Perintis Kemitraan

Tabel II Partisipasi Mitra dalam P3D

Tujuan Mahasiswa DPM Partisipasi Mitra


Universitas PGRI
Mahadewa Indonesia
Masarakat Desa Petiga Membuatkan Web desa Kesediaan waktu untuk
memiliki web desa berbasis SID (Sistem mengisi informasi dan
yang mumpuni yang Informasi Desa) mengelola web desa
digunakan sebagai
ajang informasi,
promosi dan pemasaran
Meningkatan penjualan Memfasilitasi pelatihan dan Kesediaan Waktu Bagi
masyarakat Petiga pendampingan pemasaran Peserta
Khususnya petani online bagi petani tanaman
tanaman hias di Desa hias
Petiga
Mengentaskan Pengembangan Bank Kesediaan waktu untuk
permasalahan sampah sampah Kesehatan mengurus surat kerjasama
plastik di Desa Petiga,
sehingga Desa Wisata
Agropolitan bisa
berkembang lebih

13
Tujuan Mahasiswa DPM Partisipasi Mitra
Universitas PGRI
Mahadewa Indonesia
optimal
Pengadaan tempat Pengembangan Bangunan Kesediaan waktu dan tenaga
transit bagi wisatawan BUMDES yang ada di sisi untuk turut serta dalam
yang datang ke Desa jalan sebagai tempat transit memanfaatkan Bangunan
untuk mengoptimalkan utama dan informasi bagi BUMDES Desa.
Desa Petiga sebagai wisatawan.
Desa Wisata
Agropolitan

i. Monitoring dan Evaluasi


Evaluasi dalam program ini berfungsi untuk melakukan peninjauan
kegiatan yang dilaksanakan. Tahap evaluasi ini secara umum
tujuannya mengarah pada program secara keseluruhan sedangkan
secara khusus mengarah pada pemfokusan masing-masing komponen
dalam memperoleh pertimbangan akhir suatu periode kerja, mengenai
apa yang telah dicapai dan apa yang belum dicapai, serta apa yang
perlu mendapatkan perhatian khusus. Tahap evaluasi ini juga bertujuan
memperolah fakta tentang kesulitan, hambatan, dan kekurangan dalam
pelaksanaan kegiatan pelatihan yang dilaksanakan.Tahap monitoring
ini sangat penting untuk dilakukan dalam program pelatihan untuk
memantau proses kegiatan pelatihan yang dilakukan. Tahap
monitoring ini nantinya akan dapat memberikan upaya pengendalian,
pelaksanaan, dan perbaikan serta peningkatan efektifitas program
pelatihan dan pendampingan ini. Dengan demikian tahap monitoring
dapat memberikan gambaran mengenai perkembangan, kendala yang
ada dalam proses pelaksanaan pelatihan, tindakan yang lebih lanjut
agar program pelatihan dan pendampingan ini menjadi lebih efektif
dan maksimal dan bersinergi.
j. Lokakarya

14
Setelah program ini berjalan, selanjutnya akan dilakukan lokakarya
dengan menghadirkan berapa undangan, seperti, dinas lingkungan
hidup, dinas Kesehatan, perwakilan camat, wisatawan, dan tokoh
masyarakat. Lokakarya ini berupa pameran tanaman hias, pengenalan
web desa, lokasi bank sampah Kesehatan dan juga tempat transit yang
disebut “OPTONE” (One Place To Next stage) . Lokakarya ini
dilakukan sebagai bukti nyata hasil kegiatan P3D yang dilakukan
sekaligus memperkenalkan Desa Petiga sebagai Desa Wisata
Agropolitan Tanaman Hias.
k. Pelaporan
Pembuatan Laporan Awal: Pembuatan laporan awal disesuaikan
dengan hasil yang telah dicapai selama melakukan Optimalisasi
Pengembangan Desa Wisata Agropolitan Tanaman Hias dengan
Konsep “Smart Village” Berlandaskan “Tri Hita Karana” untuk
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa Petiga, Marga,
Tabanan. Proses pelaksanaan program dipaparkan dari awal hingga
akhir serta perkembangan dari setiap program yang telah disusun. (2)
Revisi Laporan: Revisi laporan dilakukan apabila terdapat
perkembangan baru saat P3D berlangsung atau telah selesai
dilaksanakan. (3) Pembuatan Laporan Akhir: Pembuatan laporan akhir
dilakukan setelah melakukan revisi laporan apabila terjadi kesalahan
dalam pembuatan laporan agar dalam penyusunan laporan akhir
diperoleh hasil yang lebih baik dari laporan.

l. Pemutakhiran Data

Untuk menjamin keberlanjutan program ini, 2 bulan setelah


kegiatan PHP2D akan dilakukan monitoring. Monitoring ini dilakukan
mulai dari melihat perkembangan terhadap dampak dari adanya
website, jumlah wisatawan yang datang ke Desa Petiga, tingkat

15
pendapatan Desa Petiga dan melihat ketuntasan permasalahan sampah
di Desa Petiga.

INDIKATOR KEBERHASILAN

Tabel III Indikator Keberhasilan

No Indikator Keberhasilan Bulan atau tercapaian (%)

1 2 3 4 5 6
1 Mengembangkan Desa Wisata 0 20 40 60 80 100
Agropolitan dengan konsep
Smart Village dengan
pembuatan website dengan
program open SID untuk
memudahkan penginputan data
desa
2 Pelatihan Pemasaran melalui 0 20 40 60 80 100
Media Sosial dan Market Place
3 Pengembangan Bank sampah 0 20 40 60 80 100
Kesehatan

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan yang dibutuhkan oleh tim P3D selama 6 bulan,
mulai bulan Juli sampai bulan November 2021.

Tabel IV Jadwal kegiatan

BULAN KE -
NO KEGIATAN I I
I III V VI
I V
Observasi permasalahan dan
1            
potensi yang dapat

16
dikembangkan
2 Penyusunan Proposal            
3 Sosialiasasi Kegiatan            
4 Penyediaan Alat dan Bahan            
Pengembangan Website berbasis
5            
SID
Pengembangan Bangunan
6 BUMDES sebagai OPTONES            
“One Place To Next Stage”
Pelatihan dan Pendampingan
7            
Pemasaran Online
Pengembangan Bank sampah
8            
kesehatan
9 Analisis data            
Revisi Laporan akhir dan
10            
Pembuatan Artikel
11 Penyetoran Laporan            
12 Publikasi            

LUARAN YANG DIHARAPKAN


Tabel V. Luaran yang Diharapkan
No Jenis Luaran Spesifikasi Target
(Metode/Barang/Jasa
)
1 Pengoptimalisasian Masyarakat - 85% masyarakat
Website desa dalam Petiga yang turut mampu memberikan
mengakomodir aktif untuk informasi terkait
informasi dan publikasi mengembangkan dengan Desa
desa menuju Desa kualitas Desa Agropolitan
Wisata Agropolitan Wisata Tanaman Hias.
dengan Konsep Smart Agropolitan - Memiliki web desa
Village sebagai ajang
promosi, penjualan,
dan pemetaan potensi
desa.
2 Produk Tanaman Hias Petani tanaman - 85% Petani Tanaman
Desa Petiga bisa di beli Hias turut aktif Hias Dapat
melalui market place memasarkan mempromosikan
dan media sosial dan tanaman hias produknya di market
dapat distribusikan ke produk asli Desa place (Topedia,
seluruh Indonesia Wisata Shoopee, Facebook,
Agropolitan Lazada, Instagram)
Tanaman Hias.

17
No Jenis Luaran Spesifikasi Target
(Metode/Barang/Jasa
)
3 Bank sampah Seluruh - Seluruh Masyarakat
kesehatan Masyarakat Desa Petiga dapat
Petiga memiliki tabungan
Kesehatan yang
berasal dari
menabung sampah
plastik.
- Masyarakat
mendapat layanan
Kesehatan.
4 Bangunan BUMDES Masyarakat - Adanya tempat
dapat dimanfaatkan Petiga yang turut transit wisatawan
secara optimal menjadi aktif untuk yang baru datang ke
tempat transit utama mengembangkan desa Wisata
wisatawan, tempat jual kualitas Desa Agropolitan Tnaman
beli dan memajang Wisata Hias dengan dipandu
tanaman hias, peta Agropolitan langsung oleh Local
lokasi wisata, brosur Tour Guide
perjalanan wisata.
5 Buku Pemberdayaan Diterbitkannya 1 buku ber ISBN
Desa yang berisi Buku
pemaparan pemberdayaan
pemberdayaan desa Desa Wisata
Wisata Agropolitan Agropolitan Ber
Tanaman Hias ISBN.

6 Artikel Ilmiah Diterbitkan 1 artikel


dalam jurnal
pengabdian
masyarakat yang
terakreditasi
7 Dokumen perencanaan Form Dokumen
pemberdayaan desa Pemuktahiran Perencanaan Tindak
yang dirumuskan Data Lanjut untuk
secara mandiri oleh pemantauan mengukur
masyarakat desa. Kegiatan Peningkatan kinerja
Desa seusai Kontrak
kegiatan.

8 Publikasi Kegiatan Reportase 1. Berita yang


kegiatan di termuat di Media

18
No Jenis Luaran Spesifikasi Target
(Metode/Barang/Jasa
)
media cetak, Cetak
elektronik dan 2. Reportase
media sosial kegiatan melalui
(Youtube) Youtube Channel
Kampus,
Ormawa.

BIAYA
Sehubungan dengan hal diatas, biaya yang dibutuhkan agar program ini terlaksana
adalah sebesar Rp. 48.890.000,00. Dana tersebut bersumber dari Ditjen Belmawa
dengan rincian sebagai berikut
Tabel.VI Rincian Anggaran Biaya
No Komponen Biaya yang diusulkan
.
1 Biaya Habis Pakai Rp 28.240.000,00
2 Biaya Penunjang Rp 6.400.000,00
3 Perjalanan Rp 1.100.000,00
4 Seminar dan Publikasi Rp 12.000.000,00
5 Biaya Lain-lain Rp 1.150.000,00
Jumlah Rp. 48.890.000,00

Justifikasi Biaya
1. Biaya Habis Pakai
Tabel VII. Justifikasi Biaya Habis Pakai
Harga Satuan Harga Keseluruhan
No Jenis pengeluaran Vol (Rp) (Rp)
1 Pulpen 50 buah Rp 2.000,00 Rp 100.000,00
Kertas Double
2 Folio 5 rim Rp 150.000,00 Rp 750.000,00
3 Stipo 6 buah Rp 5.000,00 Rp 30.000,00
4 Penggaris plastik 20 buah Rp 3.000,00 Rp 60.000,00
5 Staples 5 buah Rp 25.000,00 Rp 125.000,00
6 Kertas HVS A4 6 rim Rp 60.000,00 Rp 360.000,00
7 Kertas HVS F4 6 rim Rp 60.000,00 Rp 360.000,00
8 Notebook 80 buah Rp 10.000,00 Rp 800.000,00
9 Akses Jurnal 3 buah Rp 150.000,00 Rp 450.000,00
Pelatihan
10 Pemasaran Online 20 paket Rp 70.000,00 Rp 1.400.000,00
11 Perangkat Web 1 paket Rp 10.000.000,00 Rp 10.000.000,00

19
Harga Satuan Harga Keseluruhan
No Jenis pengeluaran Vol (Rp) (Rp)
Desa Berbasis SID
Brosur Paket 100
12 wisata lembar Rp 2.000,00 Rp 200.000,00
Poster Peta Wisata
13 Agropolitan Petiga 5 lembar Rp 10.000,00 Rp 50.000,00
14 Hardisk Eksternal 1 buah Rp 500.000,00 Rp 500.000,00
Perlengkapan
15 Lokakarya 1 paket Rp 1.500.000,00 Rp 1.500.000,00
Spidol White
16 Board 5 kotak Rp 80.000,00 Rp 400.000,00
Disiminasi
17 Program 24 kali Rp 150.000,00 Rp 3.600.000,00
Frame Poster
18 Akrilik Ukuran A3 3 buah Rp 65.000,00 Rp 195.000,00
Cetak Buku
20 Tabungan 500 buku Rp 1.000,00 Rp 500.000,00
Tempat brosur
21 Akrilik 4 buah Rp 65.000,00 Rp 260.000,00
Baliho Bank
22 sampah 2 buah Rp 100.000,00 Rp 200.000,00
Tong Sampah
23 Besar 660 Liter 4 buah Rp 1.600.000,00 Rp 6.400.000,00
Jumlah Rp 28.240.000,00

2. Biaya Penunjang

Tabel VIII Justifikasi Biaya Penunjang


Harga Satuan
No Jenis Pengeluaran Vol (Rp) Harga Keseluruhan (Rp)
Konsumsi Pelatihan 120
1 Pemasaran Online paket Rp 25.000,00 Rp 3.000.000,00
Konsumsi
sosialisasi
Pengembangan 40
2 Bank Sampah paket Rp 25.000,00 Rp 1.000.000,00
Konsumsi 3
3 Pengajar 3 bulan Rp 500.000,00 Rp 1.500.000,00
Spanduk Program 4
4 P3D program Rp 100.000,00 Rp 400.000,00
Papan Plang Bank
5 Sampah 1 buah Rp 500.000,00 Rp 500.000,00
Jumlah Rp 6.400.000,00
3. Biaya Perjalanan

20
Tabel IX. Justifikasi Biaya Perjalanan
n
o Jenis Pengeluaran Vol Harga Satuan (Rp) Harga Keseluruhan (Rp)
1 Lokakarya 1 keg Rp 500.000,00 Rp 500.000,00
Monitoring dan
2 Evaluasi 6 OH Rp 100.000,00 Rp 600.000,00
Jumlah Rp 1.100.000,00

4. Biaya Seminar dan Publikasi

Tabel X. Justifikasi Biaya Seminar dan Publikasi


No
. Vol
Jenis Pengeluaran Harga Satuan Harga Keseluruhan
(Rp) (Rp)
Logbook
1 Pemasaran Online 25 buah Rp 200.000,00 Rp 5.000.000,00
2 Seminar 1 paket Rp 500.000,00 Rp 500.000,00
Pembuatan Artikel
3 ilmiah 1 artikel Rp 500.000,00 Rp 500.000,00
Publikasi media
4 cetak 1 paket Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00
Publikasi media
5 eletronik 1 paket Rp 3.000.000,00 Rp 3.000.000,00
Penerbitan Buku
6 Ber ISBN 1 paket Rp 2.000.000,00 Rp 2.000.000,00
Jumlah Rp 12.000.000,00

5. Biaya Lain-lain

Tabel XI. Justifikasi Biaya Lain-lain


Jenis Pengeluaran Harga Satuan Harga Keseluruhan
No Vol (Rp) (Rp)
1 Piagam 30 buah
Rp 5.000,00 Rp 150.000,00
Produksi Laporan 1 keg
2 Kemajuan Rp 500.000,00 Rp 500.000,00
3 Produksi Laporan 1 keg Rp 500.000,00 Rp 500.000,00

21
Final
Rp
Jumlah 1.150.000,00

22

Anda mungkin juga menyukai