Anda di halaman 1dari 5

Nama : I Gede Octa Sukardi Nurjaya

NIM : 120113507
UAS EKONOMI PARIWISATA
JAWABAN
NO. 1
Strategi pengembangan desa menjadi desa wisata melalui program Community Based Tourism
(CBT) adalah langkah penting dalam menciptakan pariwisata desa yang berkelanjutan. Berikut
adalah penjelasan mengenai strategi ini:
1) Partisipasi dan Keterlibatan Masyarakat: Strategi ini melibatkan masyarakat setempat
sebagai pemangku kepentingan utama dalam pengembangan pariwisata desa. Melalui
partisipasi aktif masyarakat, termasuk pemilik usaha, warga desa, dan kelompok-
kelompok lokal, keputusan dan pengelolaan pariwisata dapat dilakukan secara
bersama-sama. Keterlibatan masyarakat akan meningkatkan rasa memiliki, kepedulian,
dan keberlanjutan dalam pengembangan pariwisata desa.
2) Pelestarian Budaya dan Alam: Strategi ini mengutamakan pelestarian budaya dan alam
sebagai basis pengembangan pariwisata desa. Desa wisata berfokus pada pengenalan
dan pengalaman budaya lokal kepada wisatawan, termasuk seni, tradisi, kerajinan, dan
kuliner khas. Sementara itu, alam yang ada di sekitar desa dijaga dan dilestarikan
melalui kebijakan pengelolaan yang berkelanjutan, seperti pengelolaan limbah,
penggunaan energi terbarukan, dan konservasi alam.
3) Peningkatan Infrastruktur dan Fasilitas: Pengembangan desa wisata memerlukan
peningkatan infrastruktur dan fasilitas yang mendukung pariwisata. Ini termasuk
pembangunan aksesibilitas, seperti jalan, transportasi umum, dan akomodasi. Selain
itu, juga diperlukan pengembangan fasilitas pendukung, seperti pusat informasi
pariwisata, toilet umum, tempat parkir, dan tempat pengelolaan sampah. Infrastruktur
dan fasilitas yang memadai akan meningkatkan kenyamanan dan kepuasan wisatawan
serta mendukung pertumbuhan pariwisata desa yang berkelanjutan.
4) Pelibatan Pengelola Wisata Lokal: Strategi ini mengedepankan peran pengelola wisata
lokal, seperti kelompok masyarakat, homestay owners, atau komunitas pengelola desa
wisata. Melalui pelibatan mereka dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan
destinasi pariwisata, kepentingan dan keuntungan ekonomi dapat didistribusikan secara
merata kepada masyarakat lokal. Dengan demikian, pengembangan pariwisata desa
menjadi peluang ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat.
5) Pendidikan dan Kapasitas Masyarakat: Strategi ini melibatkan pendidikan dan
peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan pariwisata desa yang
berkelanjutan. Pendidikan dan pelatihan dapat diberikan kepada masyarakat lokal
mengenai pengelolaan pariwisata, pelestarian budaya dan alam, pemasaran, dan
manajemen usaha. Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola
pariwisata desa dengan baik dan berkelanjutan.
NO. 2
Strategi pengembangan atraksi dalam pengembangan pariwisata desa yang berkelanjutan
dilakukan dengan memperhatikan beberapa faktor penting. Langkah pertama dalam
pengembangan atraksi adalah mengidentifikasi potensi lokal yang dimiliki oleh desa tersebut.
Potensi lokal dapat meliputi keindahan alam, warisan budaya, seni dan kerajinan lokal, kuliner
khas, atau kegiatan tradisional yang unik. Dengan mengenali potensi-potensi ini, dapat
dikembangkan atraksi yang sesuai dengan keunikan dan keistimewaan desa tersebut. Dalam
pengembangan atraksi, penting untuk menjaga konservasi dan pelestarian alam, budaya, dan
warisan lokal. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan masyarakat setempat dalam program
konservasi, penanaman kembali, pemulihan lingkungan, dan upaya pelestarian budaya.
Dengan menjaga keaslian dan keberlanjutan sumber daya atraksi, desa dapat menarik
pengunjung yang mencari pengalaman autentik dan berkelanjutan. Pengembangan atraksi juga
memerlukan investasi dalam infrastruktur yang mendukung, seperti aksesibilitas yang baik,
sarana transportasi, area parkir, dan fasilitas umum. Pengembangan infrastruktur yang tepat
akan meningkatkan kenyamanan dan kepuasan pengunjung serta memudahkan akses ke
atraksi- atraksi yang ada.Dalam pengembangan atraksi, fokus pada peningkatan kualitas dan
pengalaman pengunjung sangat penting. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan
pemandu wisata yang berpengetahuan, program edukasi atau workshop terkait atraksi,
penyediaan fasilitas yang memadai, dan pengembangan kegiatan yang interaktif atau
partisipatif bagi pengunjung. Dengan memberikan pengalaman yang unik dan berkesan, desa
dapat meningkatkan daya tarik atraksi dan memastikan kunjungan yang berkelanjutan dari
pengunjung.

Untuk mengembangkan atraksi, promosi dan pemasaran yang efektif sangat diperlukan. Desa
perlu memperkenalkan atraksi mereka melalui berbagai saluran pemasaran, seperti media
sosial, situs web, brosur, atau kerjasama dengan agen perjalanan. Promosi yang tepat akan
membantu meningkatkan visibilitas desa sebagai tujuan pariwisata yang menarik dan
berkelanjutan.Desa dapat membangun kemitraan dan kolaborasi dengan pihak terkait, seperti
pemerintah daerah, institusi pendidikan, atau organisasi non-pemerintah yang bergerak dalam
bidang pariwisata berkelanjutan. Kemitraan ini dapat membantu dalam mendapatkan
dukungan finansial, peningkatan kapasitas, dan akses ke jaringan yang lebih luas. Dengan
berkolaborasi
NO. 3
Strategi pemasaran yang dapat diterapkan dalam pengembangan pariwisata desa yang
berkelanjutan adalah sebagai berikut:

1) Branding Desa Wisata: Membangun merek atau brand yang kuat untuk desa wisata
adalah langkah awal dalam strategi pemasaran. Hal ini melibatkan penciptaan identitas
unik dan menarik yang membedakan desa tersebut dari destinasi pariwisata lainnya.
Branding yang kuat akan membantu menarik perhatian wisatawan dan membangun
citra positif tentang desa wisata yang berkelanjutan.
2) Pemasaran Digital: Memanfaatkan kekuatan internet dan media sosial untuk
mempromosikan desa wisata adalah strategi pemasaran yang efektif. Membangun dan
mengelola situs web yang informatif, menarik, dan responsif, serta memanfaatkan
platform media sosial seperti Instagram, Facebook, dan YouTube untuk membagikan
cerita dan foto menarik tentang desa wisata dapat meningkatkan eksposur dan daya
tarik desa tersebut kepada calon wisatawan.
3) Kemitraan dengan Agen Perjalanan: Membentuk kemitraan dengan agen perjalanan
lokal, regional, atau internasional dapat membantu meningkatkan visibilitas dan
distribusi paket wisata desa. Melalui kemitraan ini, desa dapat menjangkau pasar yang
lebih luas dan memperoleh dukungan dalam pemasaran dan penjualan paket wisata
mereka.
4) Program Promosi dan Diskon: Mengadakan program promosi, diskon, atau paket
wisata khusus untuk menarik wisatawan adalah strategi pemasaran yang efektif.
Misalnya, mengadakan festival budaya atau acara tematik di desa wisata, menawarkan
harga khusus untuk grup wisata, atau memberikan diskon untuk wisatawan yang
menginap dalam jangka waktu tertentu. Hal ini dapat menarik perhatian wisatawan dan
mendorong mereka untuk mengunjungi desa wisata.
5) Testimoni dan Ulasan Positif: Mendorong pengunjung untuk memberikan testimoni
atau ulasan positif tentang pengalaman mereka di desa wisata dapat menjadi strategi
pemasaran yang ampuh. Testimoni dan ulasan positif akan meningkatkan kepercayaan
wisatawan potensial dan membantu membangun reputasi desa wisata sebagai tujuan
yang menarik dan berkelanjutan.

NO. 4
Dalam pengembangan pariwisata desa yang berkelanjutan, beberapa stakeholder yang
sebaiknya terlibat adalah:
1. Pemerintah Daerah: Pemerintah daerah memiliki peran penting dalam mendukung
pengembangan pariwisata desa. Mereka dapat memberikan kebijakan, peraturan, dan
insentif yang mendukung keberlanjutan pariwisata, mengalokasikan anggaran untuk
pengembangan infrastruktur dan fasilitas, serta mengkoordinasikan berbagai program
pengembangan desa wisata.
2. Komunitas Lokal: Komunitas lokal merupakan inti dari pariwisata desa. Keterlibatan
mereka sangat penting dalam pengambilan keputusan, pengelolaan sumber daya, dan
partisipasi dalam kegiatan pariwisata. Melibatkan komunitas lokal akan memastikan
keberlanjutan program pariwisata, menciptakan peluang ekonomi dan sosial bagi
masyarakat setempat, serta memperkaya pengalaman wisatawan dengan budaya dan
kehidupan lokal.
3. Industri Pariwisata dan Perhotelan: Melibatkan pemilik usaha pariwisata dan
perhotelan setempat akan membantu meningkatkan kualitas layanan dan fasilitas, serta
menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan antara desa wisata dan industri
pariwisata. Keterlibatan mereka dalam promosi, pengembangan produk, dan pelatihan
tenaga kerja akan meningkatkan daya tarik dan pengalaman wisatawan.
4. Organisasi Non-Pemerintah (LSM): Organisasi non-pemerintah yang fokus pada
keberlanjutan dan pelestarian lingkungan dapat membantu desa wisata dalam
pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Mereka dapat memberikan pelatihan,
dukungan teknis, dan pemantauan terkait praktik pariwisata yang ramah lingkungan,
serta membantu dalam pengembangan program pelestarian alam dan budaya.
5. Sektor Pendidikan: Sektor pendidikan memiliki peran dalam memberikan pengetahuan
dan keterampilan kepada masyarakat lokal dalam mengelola pariwisata desa secara
berkelanjutan. Melibatkan institusi pendidikan dalam program pelatihan dan
pengembangan kapasitas akan membantu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
masyarakat tentang pentingnya keberlanjutan pariwisata.
6. Wisatawan: Wisatawan juga merupakan stakeholder penting dalam pengembangan
pariwisata desa. Melibatkan wisatawan dalam partisipasi dan penghargaan terhadap
budaya, lingkungan, dan komunitas lokal dapat menciptakan kesadaran dan tanggung
jawab wisatawan yang lebih tinggi, sehingga berkontribusi pada keberlanjutan
pariwisata desa.

Keterlibatan stakeholder-stakeholder ini penting karena masing-masing memiliki peran dan


kepentingan yang berbeda namun saling terkait dalam menciptakan pariwisata desa yang
berkelanjutan. Melibatkan mereka akan memastikan bahwa aspek ekonomi, sosial, budaya, dan
lingkungan terintegrasi dengan baik dalam pengembangan pariwis

Anda mungkin juga menyukai