Anda di halaman 1dari 42

PELATIHAN MANAJEMEN BISNIS DAN PRODUK BERBASIS SAMPAH NON-

ORGANIK BAGI TIM PENGGERAK PKK DESA MERTAK


Sulhaini, Rusdan, Rahman Dayani, Baiq Handayani Rinuastut, Siti
Nurmayanti
IDENTIFIKASI DAN PENGEMBANGAN DIVERSIFIKASI PRODUK WISATA
DESA SUKARARA MELALUI PENGUATAN PARTISIPASI MASYARAKAT
LOKAL
Baiq Handayani Rinuastuti, Akhmad Saufi, Thatok Asmony, Handry
Sudiartha
PERAN MAHASISWA DALAM PENGEMBANGAN POTENSI WISATA DESA
ARJANGKA BERBASIS GO GREEN
Siti Nurmayanti, Nirwana Langkawi, Wahyu Tryana Firmansyah, Zulfikri
PERAN KELOMPOK AGROWISATA DASAN BELEQ DALAM PENGELOLAAN
SAMPAH MENUJU DESA WISATA BONJERUK RAMAH LINGKUNGAN 17
Lalu Adi Permadi, Weni Retnowati, Hilmiati, Nur Aida Arifah Tara, GA. Sri
Oktariyani
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN USAHA PRODUK UNGGULAN PADA UKM
BERKAH ALAM DI DESA GRES , KECAMATAN GERUNG KABUPATEN
LOMBOK BARAT
Sulaimiah, Sulhaini, Djoko Suprayetno
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DAN STRATEGI PEMASARAN PADA
PENGELOLA KEDAI KOPI DI KECAMATAN SEMBALUN KABUPATEN
LOMBOK TIMUR
Rusdan, Rahman Dayani, Siti Nurmayanti, Bq Handayani Rinuastuti, Dwi
Putra Buana Sakti
PENYULUHAN PEMASARAN ONLINE PADA INDUSTRI KERAJINAN
PERHIASAN MUTIARA SEKARBELA KOTA MATARAM
Muhamad Ilhamudin, Weni Retnowati,Mukmin Suryatni, Rusminah
UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGELOLAAN MODAL USAHA DI
MASA PANDEMI BAGI PEDAGANG BAKULAN DI KAMPUNG KEBON
DAYE PAGUTAN BARAT 36
Emilia Septiani, Budi Santoso, Muhdin, Santi Nuruly
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

TIM REDAKSI
Chief Editor : Siti Aisyah Hidayati

Vice Chief Editor : Lalu Adi Permadi

Editors :

1. Baiq Handayani Rinuastui


2. Sulhaini
3. Siti Nurmayanti
4. Nur Aida Arifah Tara
5. I Nyoman Nugraha Ardana Putra
6. Santi Nururly
7. H. Burhanuddin
8. Embun Suryani

Administration :

1. Rohana
2. I Gede Puja Satria Utama
3. Ahmad Muzandi

Alamat Redaksi :
Gedung FEB UNRAM Jl. Majapahit 62 Mataram 83125
Email : jpm@unram.ac.id
Website : jpm.unram.ac.id

2
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

KATA PENGANTAR REDAKSI

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas karuniaNya-lah Jurnal
Pengabdian Makarya Volume 1, Nomor 1, 7 Januari 2022 dapat hadir yang menyuguhkan 8
(delapan) artikel dari berbagai kegiatan pengabdian masyarakat. Jurnal pengabdian Makarya
merupakan salah satu jurnal prodi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Mataram. Penerbitan volume ini menampilkan artikel para dosen prodi S1 Manajemen FEB
Universitas Mataram.
Untuk itu redaksi mengucapkan banyak terima kasih kepada semua penulis yang sudah
mengirimkan artikelnya ke jurnal ini. Redaksi menyadari bahwa dalam terbitan pertama ini
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu redaksi mengharapkan masukan, kritik dan saran
yang konstruktif untuk perbaikan penerbitan selanjutnya. Semoga artikel-artikel dalam jurnal
ini bisa memperkaya referensi dan bermanfaat bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

3
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

DAFTAR ISI

PELATIHAN MANAJEMEN BISNIS DAN PRODUK BERBASIS SAMPAH NON-


ORGANIK BAGI TIM PENGGERAK PKK DESA MERTAK ............................................... 1
Sulhaini *), Rusdan, Rahman Dayani, Baiq Handayani Rinuastuti, Siti Nurmayanti ......... 1
IDENTIFIKASI DAN PENGEMBANGAN DIVERSIFIKASI PRODUK WISATA DESA
SUKARARA MELALUI PENGUATAN PARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL ............. 7
Baiq Handayani Rinuastuti*), Akhmad Saufi, Thatok Asmony, Handry Sudiartha .............. 7
PERAN MAHASISWA DALAM PENGEMBANGAN POTENSI WISATA DESA
ARJANGKA BERBASIS GO GREEN ................................................................................... 11
Siti Nurmayanti1*) Nirwana Langkawi2, Wahyu Tryana Firmansyah3, Zulfikri4 ................. 11
PERAN KELOMPOK AGROWISATA DASAN BELEQ DALAM PENGELOLAAN
SAMPAH MENUJU DESA WISATA BONJERUK RAMAH LINGKUNGAN .................. 16
Lalu Adi Permadi*), Weni Retnowati, Hilmiati, Nur Aida Arifah Tara, GA. Sri Oktariyani
.............................................................................................................................................. 16
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN USAHA PRODUK UNGGULAN PADA UKM
BERKAH ALAM DI DESA GRES , KECAMATAN GERUNG KABUPATEN LOMBOK
BARAT .................................................................................................................................... 20
Sulaimiah*), Sulhaini, Djoko Suprayetno ............................................................................ 20
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DAN STRATEGI PEMASARAN PADA
PENGELOLA KEDAI KOPI DI KECAMATAN SEMBALUN KABUPATEN LOMBOK
TIMUR ..................................................................................................................................... 25
Rusdan *), Rahman Dayani, Siti Nurmayanti, Bq Handayani Rinuastuti, Dwi Putra Buana
Sakti. ..................................................................................................................................... 25
PENYULUHAN PEMASARAN ONLINE PADA INDUSTRI KERAJINAN PERHIASAN
MUTIARA SEKARBELA KOTA MATARAM ..................................................................... 30
Muhamad Ilhamudin*), Weni Retnowati,Mukmin Suryatni, Rusminah ............................. 30
UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGELOLAAN MODAL USAHA DI MASA
PANDEMI BAGI PEDAGANG BAKULAN DI KAMPUNG KEBON DAYE PAGUTAN
BARAT .................................................................................................................................... 34
Emilia Septiani *), Budi Santoso, Muhdin, Santi Nuruly. ................................................... 34

4
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

PELATIHAN MANAJEMEN BISNIS DAN PRODUK BERBASIS SAMPAH NON-ORGANIK BAGI


TIM PENGGERAK PKK DESA MERTAK

Sulhaini *), Rusdan, Rahman Dayani, Baiq Handayani Rinuastuti, Siti Nurmayanti

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Mataram


Jl Majapahit No.62 Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat

*) Email: sulhaini@unram.ac.id

ABSTRAK ABSTRACT
Sampah non-organik di Desa Mertak relatif banyak Non-organic waste in Mertak Village is relatively
dan berbahaya bagi kehidupan manusia, namun disisi large and dangerous for human life but is a potential
lain sesungguhnya merupakan bahan baku potensial raw material for viable economic products. The
bagi produk ekonomi yang bernilai. problem is, it has not been used to create innovative
Permasalahannya, belum dimanfaatkan secara products by the community in general and especially
ekonomi oleh masyarakat dan oleh ibu-ibu Tim by The Family Welfare Development Activator Team
Penggerak (TP-PKK) Desa Mertak. Tujuan kegiatan (TP PKK) of the Mertak Village. The purpose of this
pengabdian kepada masyarakat ini adalah community service is to increase the ability of the
meningkatkan kemampuan TP-PKK Desa Mertak member of TP-PKK and women in Mertak Village in
dan perempuan di Desa Mertak dalam bidang managing small business and processing of non-
manajemen bisnis, dan pengolahan sampah non- organic waste into innovative and more valuable
organik menjadi produk bernilai ekonomi, products, reduce non-organic and environmental
mengurangi sampah non-organik dan dampaknya waste, and encourage TP-PKK in empowering
terhadap lingkungan, serta mendorong TP-PKK women citizens of Mertak Village to be more creative
dalam memberdayakan kaum perempuan warga Desa in driving the family economy. The community
Mertak untuk lebih kreatif dalam menggerakkan services were carried by coordinating with related
ekonomi keluarga. Pelaksanaan kegiatan diawali oleh parties, preparing training materials, and conducting
koordinasi dengan pihak-pihak terkait, menyiapkan business management training. The community
materi pelatihan, dan melakukan pelatihan services also provided a training to enhance women
manajemen bisnis dan pembuatan produk berbasis skill to create various interesting products with non-
sampah non-organik. Setelah pelatihan selesai, tim organic waste materials. After completion, the team
melakukan pendampingan selama dua bulan dalam aided with two months in a friendly and relaxed
suasana akrab dan santai. Pelaksanaan pelatihan ini atmosphere. Overall, the activities can be said as
dapat dikatakan berhasil bila dilihat dari jumlah successful. This can be seen from the number of
peserta, keaktifan, antusiasme dan kemampuan participants, their activity, enthusiasm, and ability.
mereka. Pelaksanaan kegiatan ini sangat didukung Also, this activity was strongly supported by the
oleh Kepala Desa Mertak dalam menyiapkan ruang Mertak Village Head in providing a training room,
pelatihan, showroom, alat dan perlengkapan. Hasil showroom, various tools, and equipment. The result of
dari kegiatan ini adalah meningkatnya kreativitas this activity is to increase women creativity in
dalam merubah sampah non organik menjadi produk converting non-organic waste into products of
bernilai ekonomi dan berpotensi meningkatkan economic value and have the potential to increase
pendapatan keluarga. family income.

Kata kunci : Manajemen Bisnis, Sampah Non- Keywords: Business Management, Non-Organic
Organik, TP-PKK Waste, TP-PKK

1
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

PENDAHULUAN kelapa, dan sejenisnya. Khususnya sebagai lokasi


Desa Mertak merupakan satu dari 16 desa yang peternakan dan pengembangan pakan ternak , hal ini
ada di Kecamatan Pujut. Desa ini terdiri dari 20 puluh terbukti dengan terpilihnya Desa Mertak menjadi
lingkungan (dusun) yang meliputi; Dusun Batu salah satu program 1000 desa sapi Indonesia dan
Pedang, Berami, Montong Denong, Montong Goleng, pengembangan pakan ternak oleh Kementerian
Uwung, Serenang, Semondok, Mertak, Tambok, Pertanian . Namun permasalahan belum dikelola
Songgong, Nandus, Lengkok P, Pako, Montong secara profesional karena baru pada tahap penetapan
Gerantung, Takar Akar, Tanak Beak, Awang Kebon, sebagai salah satu program 1000 desa sapi Indonesia
Awamg Balak, Bumbang, dan Dusun Telok Kateng (Kecamatan Pujut Dalam Angka, 2020 ).
(www.kecarat.com/2017/03). Akhirnya fokus pada sampah non-organik
Gambaran umum Desa Mertak (Kecamatan yang bersumber dari kemasan produk dengan bahan
Pujut Dalam Angka 2020), menunjukkan bahwa luas utama dari plastik, telah menjadi bagian dari
wilayah Desa Mertak 1.427 km2, jumlah penduduk kehidupan masyarakat yang semakin dinamis.
7.725 jiwa, tingkat kepadatan 541 jiwa/km2, dan Kemasan dari plastik bahkan telah menjadi ciri dari
jumlah rumah tangga sebanyak 2.429. Dilihat dari perkembangan kehidupan modern karena bahan
fasilitas Pendidikan, terdapat SDN sebanyak enam, plastik memiliki banyak keunggulan terutama
SMPN ada dua, dan SMKN satu. Di samping itu, penggunaannya yang praktis. Akan tetapi keunggulan
terdapat fasilitas lain seperti, embung tiga buah, ini ternyata diiringi pula oleh dampak negative
menara telepon seluler ada empat, pasar semi terhadap lingkungan. Sampah plastik membawa
permanen satu, toko kelontong 96, hotel empat, masalah karena merusak kualitas tanah dan
hostel/motel lima, dan restoran sebanyak tiga. membutuhkan waktu yang sangat lama untuk proses
Berdasarkan hasil observasi lapangan dan pelapukan. Di satu sisi berbahaya bagi kehidupan
diskusi dengan pihak-pihak terkait seperti; masyarakat manusia, namun disisi lain sesungguhnya merupakan
umum, pemerintahan desa, kelompok sadar wisata bahan baku potensial bagi produk ekonomi bernilai
(pokdarwis) desa Mertak, dan hasil studi dari sumber tinggi. Permasalahannya, sampah non-organik ini
data sekunder, secara umum teridentifikasi berbagai belum dimanfaatkan secara ekonomi oleh masyarakat
potensi dan permasalahan Desa Mertak seperti terlihat khususnya ibu-ibu Tim Penggerak - PKK Desa
pada tabel 1. Mertak.
Data dalam tabel 1, secara umum menunjukkan
bahwa potensi Desa Mertak lebih mengarah ke sektor
pariwisata, hal ini terlihat dari relatif banyaknya pantai
yang dimiliki (pantai Batu Bereng, Bumbang,
Awang, Teluk Ujung, Pudal, Bile Sayak, Terasak ).
Obyek ini telah menjadi destinasi wisata, namun
potensi ini tidak terlepas dari permasalahan yang ada
terutama pantai Teluk Ujung, Pudal, Bile Sayak, dan
pantai Terasak yakni jalan raya dari pusat perkemahan
menuju pantai masih merupakan jalan setapak
sehingga pada musim hujan sulit dilalui kendaraan.
Potensi wisata lain seperti; laguna Sari Goang,
sarang burung Gosong, pusat ekologi kupu-kupu,
areal perkemahan, sanctuary rusa timor, dan Cliff
Jumping, telah dimanfaatkan sebagai sarana wisata
dan edukasi namun belum maksimal. Disisi lain,
fasilitas pendukung seperti; Cottage, ruang serba
guna, restoran, pusat informasi, dan lain-lain telah
dimanfaatkan dengan baik.
Lahan pertanian sebagai salah satu potensi
yang tidak kalah pentingnya bagi Desa Mertak, sangat
cocok untuk peternakan, jagung, kacang-kacangan,
2
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

Tabel 1. Potensi dan Permasalahan Umum Desa Mertak Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah 2021
NO Potensi Usaha Potensial Permasalahan
1 Lahan a.Peternakan Belum dikelola dengan baik / baru pada
pertanian. b.Pakan ternak / tahap penetapan sebagai salah satu program
rumput gajah 1000 desa sapi Indonesia.
c. Jagung Belum ada pengembangan produk yang
bernilai ekonomis
d.Kelapa Belum ada pengembangan produk yang
e.Dan lain-lain bernilai ekonomis
2 Pantai : a.Batu Bereng Pengelolaan masih belum maksimal
b.Bumbang
c.Awang
3 TWA Gunung Dari pusat perkemahan ke pantai , jalan
Tunak : Wisata : masih merupakan jalan setapak sehingga
1. Pantai a.Teluk Ujung pada musim hujan sulit dilalui kendaraan.

b.Pudal Pemanfaatan belum maksimal sebagai


c.Bile Sayak komoditas sektor jasa
d.Terasak
2. Selain Pemanfaatan cukup bagus
pantai a. Laguna Sari Goang

b.Sarang burung Gosong

c.Pusat ekologi kupu-kupu

d.Areal Perkemahan

e.Sanctuary rusa timor

f.Cliff Jumping

g.Cottage, ruang serba guna,


restoran
4 Sampah non- Produk bernilai ekonomis Belum ada pengelolaan
organik
Sumber :
- 1(a,b) https://globalfm.com/read/2020/10/13
- 1(c,d,e) Data primer ( hasil observasi/diskusi masyarakat)
- 2. Wikipedia
- 3. Brosur TWA Gunung Tunak oleh Pokdarwis Desa Mertak
- 4. Hasil observasi

3
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

Upaya mengurangi dampak tersebut adalah dengan METODE PELAKSANAAN


pemanfaatan limbah plastik (sampah non-organik) Untuk menjamin kelancaran kegiatan
menjadi produk bernilai ekonomi. Untuk itu tentunya Pengabdian kepada Masyarakat, tim melakukan
dibutuhkan keterampilan, daya inovasi dan kesadaran kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
dari masyarakat akan pentingnya lingkungan hidup a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Desa
yang bebas dari sampah plastik. Terkait dengan Mertak , LPPM Unram, dan pihak terkait lainnya.
ketentuan tersebut, dalam UU RI NO. 18 Tahun 2008 Selain itu, tim juga berkoordinasi dengan dengan
(tentang pengelolaan sampah) secara eksplisit TP-PKK Desa Mertak untuk persiapan pelatihan
dinyatakan, bahwa setiap orang mempunyai hak dan termasuk pendampingan. Kegiatan ini
kewajiban dalam pengelolaan sampah. Dalam hal dilaksanakan dengan cara tatap muka dan tetap
pengelolaan sampah pasal 12 dinyatakan, setiap orang mengikuti protokol kesehatan.
wajib mengurangi dan menangani sampah dengan b. Melaksanakan pelatihan; (pertama) Manajemen
cara berwawasan lingkungan. Tidak terkecuali, baik Bisnis yang meliputi; Manajemen pemasaran,
dari perorangan, rumah tangga, dusun, desa, sampai Manajemen produksi , Manajemen keuangan,
ke tingkat pemerintahan yang lebih atas, dianjurkan Manajemen sumber daya manusia, dan
untuk dapat menangani sampah, baik organik maupun Kewirausahaan, (kedua) pelatihan membuat
non organik. produk bernilai ekonomi berbasis sampah non-
Pemerintahan Desa telah menjadi ujung organik (Inke, bunga, tas, peci, lampu hias, taplak
tombak pelayanan publik, dikepalai oleh seorang meja, dan lain-lain)
Kepala Desa yang dipilih secara langsung oleh c. Pendampingan selama dua bulan sesuai situasi
masyarakat Desa. Untuk mendukung keberhasilan dan tidak bersifat formal.
pembangunan khususnya di bidang kesejahteraan
keluarga, melalui Kepmendagri no.4 tahun 1982,
dibentuklah Tim Penggerak Pembinaan HASIL DAN PEMBAHASAN
Kesejahteraan Keluarga (TP- PKK). Pada masa
sekarang, kaum perempuan mampu bergerak pada 1. Kegiatan koordinasi
sektor ekonomi dan memiliki jiwa wirausaha disertai Pada tanggal 05 Juni 2021, tim pengabdian
dengan kemampuan teknik serta pengelolaan usaha telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait,
tanpa meninggalkan fungsinya dalam keluarga. seperti; Kepala Desa Mertak , TP-PKK Desa Mertak
Untuk meningkatkan peran perempuan, dapat , dan pihak terkait lainnya bahwa tim pengabdian
dilakukan melalui peningkatan usaha-usaha ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Unram akan
kreatif yang salah satunya adalah pengelolaan sampah melakukan pelatihan manajemen bisnis dan praktik
non-organik yang semula tidak bernilai, mengotori membuat produk bernilai ekonomi berbasis sampah
lingkungan, menimbulkan bau, mengganggu non-organik. Kemudian pada minggu pertama dan
kesehatan dan lainnya menjadi barang bernilai kedua Juni 2021, (a) tim pengabdian menyiapkan
ekonomi. Sampah non-organik yang dapat di materi pelatihan sesuai yang terdapat di proposal
manfaatkan berupa sampah plastik, bungkus snack, pengabdian, yakni manajemen bisnis dan (b)
sedotan, kaleng, dan lain sejenisnya. Sementara hasil berkoordinasi dengan tim teknis (tutor) pelatihan
produknya sangat menarik, antara lain: tas, topi, taplak membuat produk bernilai ekonomi berbasis sampah
meja, lampu hias, piring makan dan lain-lain. non-organik, untuk menyiapkan bahan-bahan
Prinsipnya adalah meminimalisasi timbulnya sampah, pelatihan dan contoh produk yang akan dilatih.
memanfaatkan, dan mendaur ulang sampah (prinsip Selanjutnya, tanggal 26 Juni 2021, berkoordinasi
3R - reduce, reuse, recycle). Dengan prinsip ini akan dengan tim TP-PKK Desa Mertak untuk menentukan
mendatangkan manfaat ekonomi dan menjadikan ; tempat, waktu, dan jumlah peserta pelatihan. Hasil
lingkungan bersih. koordinasi ini disepakati bahwa; (a) tempat
pelaksanaan kegiatan di aula cottage TWA Gunung
Tunak , (b) kegiatan pelatihan dilaksanakan pada hari
Sabtu, tanggal 03 Juli 2021, (c) jumlah peserta
direncanakan sebanyak 15 orang.

4
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

2. Kegiatan pelatihan.
Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada hari
Sabtu, tanggal 03 Juli 2021 bertempat di aula cottage
Taman Wisata Alam Gunung Tunak. Kegiatan ini
dihadiri oleh Kades dan staf Desa Mertak, Ketua dan
pengurus TP-PKK Desa Mertak, dan tim pengabdian
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Unram, dan Tutor
tehnis pelatihan sektor kerajinan. Kegiatan ini
dilaksanakan mulai pukul 10.00 Wita sampai selesai
sekitar jam 15.00 dan diselingi ISOMA jam 12.00 –
13.00, dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut :

(a) Pembukaan oleh MC, selanjutnya diikuti


sambutan dari salah seorang tim pengabdian,
kemudian sambutan dari Kepala Desa Mertak
sekaligus membuka acara pelatihan secara resmi, dan
terakhir doa.
Gambar 2. Persiapan Pelatihan oleh Tim
Pengabdian dan Tutor

(c). Pelatihan membuat produk bernilai ekonomi


berbasis sampah non-organik seperti; Inke, bunga,
tas, peci, lampu hias, taplak meja, dan lain-lain (
lampiran 2b )

(b). Melaksanakan
Gambar pelatihan
1. Sambutan Manajemen
sekaligus Bisnis
pembukaan
yang melimuti; Manajemen pemasaran,
Pelatihan oleh Kepala Desa Mertak

Manajemen produksi , Manajemen keuangan,


Manajemen sumber daya manusia, dan
Kewirausahaan oleh tim pengabdian (materi
pelatihan lampiran 2a ).

Gambar 3. Pelatihan membuat produk


berbasis sampah non-organik

3. Kegiatan Pendampingan.
Pendampingan direncanakan selama dua bulan
dan bersifat informal dan tidak terjadwal.

5
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

penerapan manajemen bisnis ( ada kegiatan bisnis


PENUTUP ).
5. Perlu bentuk kelompok sebagai sarana bersama
A. SIMPULAN dalam mengembangkan aktivitas bisnis ke depan.
Berdasarkan hasil pelaksanaan pengabdian, dapat 6. Perlu adanya showroom di kantor desa sebagai
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : wahana promosi dan pemasaran.
Pelaksanaan pelatihan ini dapat dikatakan berhasil
karena , dari hasil evaluasi menunjukkan;
(a) Motivasi kehadiran peserta 18 orang ( 120 % ) dari DAFTAR PUSTAKA
15 orang yang disepakati semula, dan mengikuti Anonim, Kecamatan Pujut Dalam Angka, 2020
dari awal sampai akhir Anonim, https://globalfm.com/read/2020/10/13
(b) Keaktifan peserta saat pelatihan cukup tinggi Anonim, UU RI NO. 18 Tahun 2008, tentang
terlihat dari tanya-jawab. pengelolaan sampah .
(c) Peserta cukup mampu mempraktikkan materi Anonim, Kepmendagri no. 4 tahun 1982,
yang diberikan. Anonim, Kecamatan Pujut Dalam Angka, 2020
(d) Adanya dukungan dari Kepala Desa Mertak saat Anonim, 2017, www.kecarat.com/2017/03
pelatihan dengan menyiapkan ruangan /tempat Brosur TWA Gunung Tunak oleh Pokdarwis Desa
pelatihan . Mertak , 2019
(e) Adanya dukungan penyiapan ruangan showroom Data primer diolah (hasil observasi/diskusi masarakat)
produk sebagai sarana promosi sekaligus Wikipedia
pemasaran di kantor desa. https://id.wikipedia.org/w/index.php?search=desa%2
(f) Keseriusan TP- PKK untuk memperdalam 0mertak&title=Istimewa%3APencarian&fulltext=1
penguasaan tentang sampah plastik , kemudian &ns0=1, diakses 05 Juni 2021
menularkannya kepada kaum perempuan di Desa
Mertak.
(g) Terlihat bahwa outcome dari pelatihan ini
mengarah pada proses perubahan sampah plastik
menjadi produk bernilai ekonomis yang berarti
mengarah pada peningkatan pendapatan.

B. SARAN
Berdasarkan hasil pengabdian, ada beberapa saran
yang perlu diperhatikan, yakni :
1. Menindak lanjuti pengembangan produk berbahan
baku plastik seperti; ingke (piring dari lidi), pot
bunga, hiasan dinding, peci, tempat sandal, kotak
tisu ,dan lainnya.
2. Membentuk bank sampah setiap rumah sebelum
dikumpulkan pada bank sampah kelompok ,
sebagai sumber bahan baku produksi.
3. Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak seperti;
Diskoperindakkop Lombok Tengah , LSM yang
bergerak dibidang Lingkungan hidup seperti
Syawaludin, SE, dkk, Tutor Hj Nurnia, dan
lainnya.
4. Perlu memikirkan untuk melakukan kegiatan ini ke
arah bisnis, sehingga kata-kata ekonomi kreatif
atau produk bernilai ekonomi dapat diwujudkan
dalam bentuk peningkatan pendapatan melalui

6
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

IDENTIFIKASI DAN PENGEMBANGAN DIVERSIFIKASI PRODUK WISATA DESA


SUKARARA MELALUI PENGUATAN PARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL

Baiq Handayani Rinuastuti*), Akhmad Saufi, Thatok Asmony, Handry Sudiartha

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram

Email: hrinuastuti@unram.ac.id

ABSTRAK discussions. Positive participant tanggapanes and


Menjadikan Desa Sukarara sebagai Desa support from participants and government officials
wisata yang unggul dan berkelanjutan, tentunya indicated a strong understanding and desire from the
menjadi tanggung jawab berbagai pihak terkait, community service participants to increase local
terutama partisipasi dari masyarakat lokal. Oleh community participation in developing various
karena itu masyarakat setempat harus disadarkan products offered by Sukarara Tourism Village.
atas potensi yang dimiliki sehingga muncul rasa ikut
memiliki terhadap beraneka sumber daya alam dan Keywords: Tourism Village, Local Community
budaya sebagai aset pembangunan pariwisata. Participation, Product Diversification, Sukarara
Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan Village.
pemahaman terkait konsep desa wisata, Pariwisata
berkelanjutan, dan identifikasi pengembangan produk
wisata yang ditawarkan sebagai pendukung desa PENDAHULUAN
wisata. Pengabdian dilakukan melalui penyuluhan Sektor Pariwisata merupakan salah satu
dan pendampingan, serta diskusi secara intensif. industri yang berkembang pesat di Indonesia dan
Respon peserta yang positif serta dukungan dari terbukti memberikan kontribusi ekonomi yang besar.
peserta dan aparat pemerintah mengindikasikan Oleh karena itu pemerintah berusaha
pemahaman dan keinginan yang kuat dari peserta mengembangkan kepariwisataan secara lebih
pengabdian untuk meningkatkan partisipasi intensif, yakni dengan mempersiapkan dan
masyarakat lokal dalam mengembangkan berbagai memperbaiki kualitas objek dan atraksi yang ada
produk yang ditawarkan Desa Wisata Sukarara. dengan tetap menggali potensi wisata yang dimiliki,
melakukan perencanaan, dan pengelolaan
Kata Kunci: Desa Wisata, Partisipasi Masyarakat pembangunan kepariwisataan yang lebih baik.
Lokal, Diversifikasi produk, Desa Sukarara. Kejenuhan terhadap bentuk wisata modern dan
ingin kembali merasakan kehidupan di alam pedesaan
serta berinteraksi dengan masyarakat dan aktivitas
ABSTRACT sosial budayanya menyebabkan berkembangnya
Making Sukarara Village a superior and pariwisata di daerah-daerah pedesaan yang dikemas
sustainable tourism village, of course, is the dalam bentuk desa wisata. Hadiwijoyo (2012)
tanggapanibility of various related parties, especially mendefinisikan desa wisata adalah suatu kawasan
the participation of the local community. Therefore, pedesaan yang menawarkan keseluruhan suasana
the local community must be made aware of their yang mencerminkan keaslian pedesaan baik dari
potential so that they have a sense of belonging to kehidupan sosial ekonomi, sosial budaya, adat istiadat,
various natural and cultural resources as assets for keseharian, memiliki arsitektur bangunan dan struktur
tourism development. This service aims to provide an tata ruang desa yang khas, atau kegiatan
understanding of the concept of tourism villages, perekonomian yang unik dan menarik serta
sustainable tourism, and identification of the mempunyai potensi untuk dikembangkannya
development of tourism products offered to support berbagai komponen kepariwisataan.
tourism villages. This service is carried out through Dalam upaya menjaga perkembangan dan
counselling and mentoring, as well as intensive keberlanjutan desa wisata sebagai salah satu alternatif
7
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

pilihan wisatawan dalam berwisata, diperlukan suatu yang unik, warna yang beragam, memberikan
strategi dan pendekatan yang tepat. Salah satu konsep keunikan yang menjadi ciri khas yang memperkuat
strategi pengembangan desa wisata adalah melalui positioning Desa Sukarara sebagai desa Wisata sentra
peningkatan peranan komunitas/ penduduk lokal tenun sasak.
dalam pembangunan pariwisata atau Community Sebagai Desa wisata yang sangat identik
Based Tourism (CBT), yakni menempatkan dengan kain tenunnya, keberadaan desa Sukarara
masyarakat sebagai pelaku utama melalui memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Akan
pemberdayaan masyarakat dalam berbagai kegiatan tetapi saat ini pengembangan desa tersebut cenderung
kepariwisataan, sehingga kemanfaatan hanya bergantung pada kain songket saja. Dalam
kepariwisataan sebesar-besarnya diperuntukkan bagi upaya lebih mengoptimalkan Sukarara sebagai Desa
masyarakat. wisata, perlu dipersiapkan dan dikembangkan
Sebagai sebuah destinasi, desa wisata berbagai hal yang dapat menarik dan meningkatkan
diharapkan dapat menarik kunjungan wisatawan kunjungan wisatawan. Oleh karena itu perlu digali
melalui berbagai pengembangan dan pengelolaan potensi lain seperti atraksi budaya, atraksi alam
komponen wisata yang menjadi daya tarik dan ataupun buatan manusia yang diharapkan menjadi
keunikan desa wisata. Menggali berbagai hal yang aktivitas lain yang dapat melengkapi dan memperkuat
berpotensi untuk ditawarkan kepada wisatawan serta Desa Sukarara sebagai Desa Wisata.
mengembangkan potensi tersebut menjadi hal yang Berdasarkan data pada tahun 2019 jumlah
penting untuk dilakukan. Berbagai atraksi, adat penduduk Desa mencapai 10.068 jiwa yang terdiri
istiadat, budaya, bangunan, cara hidup penduduk jika dari 3.561 KK. Mayoritas mata pencarian penduduk
dikembangkan dan dikelola dengan baik dapat Desa Sukarara bergerak dibidang Pertanian, dengan
menjadi daya tarik yang akan meningkatkan tingkat pendidikan mayoritas tamat SD/sederajat
kunjungan wisatawan, terlebih lagi jika (Profil Desa Sukarara 2019). Tingkat pendidikan yang
pengembangan Desa wisata mengaplikasikan konsep relatif rendah berdampak pada pola pikir penduduk
CBT sebagai fundamental pembangunannya. yang cenderung sederhana, kurang kreatif dan apa
Sunaryo (2013) menyatakan bahwa adanya. Berbagai persoalan tentunya dapat muncul
pengembangan CBT membutuhkan partisipasi dalam mengembangkan desa wisata Sukarara Adapun
masyarakat yang baik, dalam konsep pariwisata persoalan-persoalan yang diidentifikasi dihadapi oleh
berbasis masyarakat, masyarakat seharusnya diajari masyarakat Desa Sukarara saat ini antara lain adalah:
untuk mengelola destinasi pariwisata agar tercapai 1. Masyarakat Desa Sukarara belum
pariwisata yang berkelanjutan (Sunaryo, 2013). sepenuhnya memahami makna desa wisata,
Partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan, dan dampaknya.
keterlibatan, dan kesamaan anggota masyarakat 2. Minimnya produk lokal (makanan, atraksi
dalam suatu kegiatan tertentu baik secara langsung kesenian, dan atraksi lainnya) sebagai
maupun tidak langsung, sejak dari gagasan pendukung desa wisata
perumusan kebijakan, pelaksanaan program dan 3. Belum adanya perencanaan partisipatif
evaluasi (Rubiantoro & Haryanto, 2013). Dengan dalam pengembangan desa Wisata
adanya partisipasi masyarakat, pengembangan desa Permasalahan tersebut tentunya
wisata cenderung membawa dampak yang positif bagi membutuhkan langkah yang tepat dan cepat dalam
masyarakat lokal (Hermawan, 2016). penanganannya. Pemerintah, Akademisi, Masyarakat,
Pelaku wisata diharapkan dapat berkontribusi aktif
Permasalahan Masyarakat Sasaran dan bekerja sama dalam mendukung dan
Desa Sukarara merupakan salah satu pusat mengembangkan desa wisata. Universitas Mataram
kerajinan tenun tradisional yang letaknya di dalam pelaksanaan Tridharma perguruan tinggi
Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah diharapkan mampu berperan aktif dalam peningkatan
Nusa Tenggara Barat. Desa ini terkenal dengan kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu melalui
kerajinan khasnya yaitu kain tenun atau yang lebih kegiatan pengabdian masyarakat diharapkan
dikenal masyarakat luas dengan nama kain Songket. keberadaan Universitas Mataram sebagai institusi
Hasil tenun dari Desa Sukarara ini memiliki kualitas pendidikan mampu berperan dalam mengedukasi
yang sangat baik dan sangat mengagumkan, motif masyarakat guna mempersiapkan masyarakat yang
8
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

dapat lebih berperan aktif dan memiliki sikap yang yang baik serta kemauan yang cukup tinggi untuk
mendukung dalam pengembangan pariwisata berperan aktif dalam pengembangan Desa Wisata. .
berbasis masyarakat yang berkelanjutan. Dengan demikian diharapkan keberlanjutan dari
kegiatan ini adalah perubahan pola pikir dan kemauan
METODE PELAKSANAAN yang tinggi masyarakat dalam berpartisipasi aktif pada
Dalam upaya mencapai tujuan pengabdian pengembangan Desa Wisata Sukarara. Beberapa hal
dan terarahnya pelaksanaan kegiatan pengabdian ini, dapat diidentifikasi dari pelaksanaan kegiatan, yaitu:
berikut dijabarkan beberapa metode yang akan 1. Pemahaman sebagian besar anggota
digunakan adalah sebagai berikut: pokdarwis tentang Konsep desa wisata masih
a. Pelatihan minim, terutama berkaitan dengan produk
Penyampaian materi dalam bentuk yang bisa dikembangkan terkait konsep desa
penyuluhan/ceramah, kepada masyarakat wisata serta bagaimana mengembangkan
dan Pokdarwis tentang Desa Wisata berbasis dan memasarkan desa wisata tersebut.
Masyarakat Lokal, pemasaran desa wisata 2. Desa Sukarara memiliki positioning yang
dan sebagainya. Nara sumber adalah Tim sangat kuat sebagai desa wisata tenun sasak,
Pengabdian Kepada Masyarakat. akan tetapi perlu di dukung oleh atraksi lain
b. Diskusi yang bisa memperkuat positioning dan
Diskusi dilaksanakan secara intensif, kunjungan wisatawan ke desa wisata
sistematis dan terarah guna menggali Sukarara.
berbagai informasi sesuai tujuan yang telah 3. Masyarakat belum sepenuhnya merasakan
direncanakan, yang melibatkan berbagai dampak positif dari perkembangan wisata
pihak yang berkepentingan dalam sehingga keterlibatan masyarakat masih
pengembangan desa wisata Sukarara, minim.
diantaranya Tokoh masyarakat, tokoh 4. Dari hasil diskusi intensif dengan
agama, pejabat Desa Sukarara, Ketua dan mendengarkan berbagai pandangan dan
anggota Pokdarwis. pertimbangan dari peserta diskusi, beberapa
c. Pendampingan atraksi serta paket wisata yang akan
Kegiatan yang dilakukan melalui dikembangkan diantaranya: menghidupkan
peningkatan potensi produk untuk Pelaku kembali berbagai atraksi kesenian seperti
industri pariwisata (makanan, atraksi tarian, gamelan, dan gendang belek,
kesenian, dan sebagainya). menginventarisir berbagai narasi dari setiap
motif kain tenun sasak termasuk asal muasal
HASIL DAN PEMBAHASAN Desa Sukarara sebagai desa sentra tenun
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan Sasak. Selain itu akan dikembangkan
pengabdian yang diawali dengan koordinasi bersama homestay, dan atraksi buatan lainnya yang
tim dan perangkat desa Sukarara serta pokdarwis, menunjang atraksi pokok dari desa tersebut
dilakukan beberapa kegiatan terkait dengan seperti memperbanyak spot-spot foto dan
pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di desa mengembangkan usaha kuliner tradisional.
Sukarara. Secara umum kegiatan berjalan cukup 5. Berupaya meningkatkan keterlibatan
lancar, meskipun terdapat kendala dalam penentuan masyarakat dalam kegiatan pariwisata,
jadwal pelaksanaan terkait kondisi Pandemi C19 dan sehingga berdampak positif bagi
Pilkada. Akan tetapi adanya komunikasi yang baik perekonomian masyarakat desa Sukarara.
antara tim dengan pemerintah desa, Pokdarwis serta 6. Pokdarwis setuju untuk menerapkan
tokoh masyarakat di Desa Sukarara memberikan pengetahuan yang didapat dari pelatihan dan
solusi bagi kendala yang muncul. akan berupaya meningkatkan pengetahuan
Dari seluruh proses kegiatan yang telah baik yang berkaitan dengan pengembangan
dilaksanakan secara umum peserta sangat antusias dan desa Wisata serta menjaga keberlanjutan
bersemangat dalam menerima materi-materi yang desa wisata tersebut.
diberikan. Peserta berperan aktif dalam pelatihan dan
pendampingan, mereka menunjukkan kerja sama tim
9
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

7. Secara bertahap pokdarwis setuju untuk


memperbanyak atraksi dan paket wisata DAFTAR PUSTAKA
dimasa yang akan datang.
Dengnoy, J. (2003). Community based tourism: the
sustainability challenge (A case study of
tanggapanible ecological social tours
project) . Thailand: REST Project.
Hadiwijoyo, Suryo Sakti. (2012). Perencanaan
Pariwisata Berbasis Masyarakat (Sebuah
Pendekatan Konsep). Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Heny, Fandeli, & Baikuny, (201)3, Pengembangan
Desa Wisata Berbasis
Partisipasi Masyarakat Lokal Di Desa Wisata
Dokumentasi Pelaksanaan kegiatan Jatiluwih Tabanan Bali, Jurnal Kawistara,
Vol 3, No 2, 17 Agustus 2013
SIMPULAN Suansri, Potjana (2003). Community Based Tourism
Kegiatan pengabdian kepada Handbook. Thailand: REST Project.
masyarakat ini merupakan kegiatan yang Sunaryo, Bambang, 2013. Kebijakan Pembangunan
sangat bermanfaat dan menambah Destinasi Pariwisata Konsep dan
pengetahuan masyarakat desa dalam rangka Alikasinya di Indonesia
meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan
masyarakat khususnya di Desa Sukarara.
Tanggapan peserta yang positif
menunjukkan keinginan yang kuat dalam
upaya mengembangkan Desa Sukarara
sebagai Desa Wisata dan salah satu destinasi
pilihan wisatawan.
Diharapkan dengan adanya pemahaman
peserta akan pentingnya pengembangan desa
wisata dapat disebarluaskan kepada
masyarakat di Desa Sukarara, sehingga
masyarakat luas memiliki pemahaman akan
pentingnya partisipasi mereka secara aktif.
Oleh karena itu diperlukan keberlanjutan
kegiatan dalam pengembangan Desa wisata
berbasis partisipasi masyarakat luas.

UCAPAN TERIMA KASIH


Kegiatan pengabdian ini dapat berlangsung
atas bantuan banyak pihak. Dalam
kesempatan ini tim pelaksana
menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Universitas Mataram yang telah memberikan
pendanaan kegiatan, Bapak Masnun Ketua
Pokdarwis Desa Wisata Sukarara, pengurus
dan anggota Pokdarwis, Aparat Pemerintah
serta masyarakat Desa Sukarara yang telah
mendukung dan menyukseskan kegiatan ini.

10
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

PERAN MAHASISWA DALAM PENGEMBANGAN POTENSI WISATA DESA ARJANGKA


BERBASIS GO GREEN

Siti Nurmayanti1*) Nirwana Langkawi2, Wahyu Tryana Firmansyah3, Zulfikri4


1
Jurusan Manajemen, FEB UNRAM, 2Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UNRAM, 3,4Fakultas
Pertanian, UNRAM

*)Email: sitinurmayanti@unram.ac.id

ABSTRAK ABSTRACT
Salah satu perwujudan Tridharma perguruan One of the embodiments of the tri dharma of
tinggi adalah kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) higher education is the Real Work Lecture (KKN)
yang merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat which is a community empowerment activity carried
yang dilakukan oleh mahasiswa. Desa Arjangka out by students. Arjangka Village, Pringgarata
Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah District, Central Lombok Regency is one of the
merupakan salah satu desa lokasi KKN Tematik villages where the Thematic Tourism Community
Wisata. Desa Arjangka merupakan desa pemekaran Service Program is located. Arjangka village is an new
dari desa Pringgarata, yang memiliki potensi untuk di village that separated from Pringgarata village, which
kembangkan sebagai desa wisata baru. Desa ini has the potential to be developed as a new tourist
memiliki keindahan alam yang masih alami. village. This village has unspoiled natural beauty.
Persawahan hijau membentuk terasering terbentang Green rice fields form a terrace that stretches with
dengan pemandangan gunung Rinjani. Namun views of Mount Rinjani. However, people are still not
masyarakat masih belum menyadari potensi wisata aware of the tourism potential. The people of
tersebut. Masyarakat desa Arjangka belum Arjangka village have not developed the tourism
mengembangkan potensi wisata tersebut menjadi potential into a real tourist spot. Arjangka village also
sebuah tempat wisata yang nyata. Desa Arjangka juga has problems in waste management. So that the
memiliki masalah dalam pengelolaan sampah. tourism potential needs to be realized as a tourist
Sehingga potensi wisata itu perlu diwujudkan sebagai destination by utilizing the waste in Arjangka village.
destinasi wisata dengan memanfaatkan sampah yang The presence of go green-based tourist destinations
ada di desa Arjangka. Kehadiran destinasi wisata can raise public awareness to continue to develop the
berbasis go green dapat menumbuhkan kesadaran tourism potential of Arjangka village. A tourist
masyarakat untuk terus mengembangkan potensi attraction that is formed in the form of a coloured mini
wisata desa Arjangka. Objek wisata yang dibentuk garden on a hill in the middle of a rice field called
berupa sebuah taman mini berwarna di sebuah bukit Bukit Ciah by utilizing garbage. The implementation
di tengah sawah yang bernama bukit Ciah dengan method is in the form of socializing work programs to
memanfaatkan sampah. Adapun metode pelaksanaan all levels of society and collaborating with the
berupa sosialisasi program kerja kepada semua community in building tourist attractions. There are
lapisan masyarakat serta bekerja sama dengan several main programs carried out such as hill
masyarakat dalam membangun objek wisata. Ada management, making photo spots, and socializing
beberapa program utama yang dilakukan seperti waste management.
penataan bukit, pembuatan spot foto, dan sosialisasi
pengelolaan sampah. Keywords: Arjangka Village, Go Green, Making
Tourist Objects
Kata Kunci : Desa Arjangka, Go Green, Pembuatan
Objek Wisata

11
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

PENDAHULUAN potensi desa Arjangka sehingga dapat menjadi salah


Salah satu perwujudan Tridharma perguruan satu tujuan wisata.
tinggi adalah kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
yang merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat METODE PELAKSANAAN KEGIATAN
yang dilakukan oleh mahasiswa. Setiap tahun Pelaksanaan KKN Tematik Wisata di
Universitas Mataram menyelenggarakan kegiatan laksanakan 23 Desember 2019 sampai 6 Februari
Kuliah Kerja Nyata yang dikoordinir oleh Lembaga 2020 di desa Arjangka Kecamatan Pringgarata
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kabupaten Lombok Tengah. Kegiatan ini di awali
(LPPM). Tujuan dari program KKN ini agar dengan melakukan survei lokasi KKN ke desa
mahasiswa dapat terjun ke masyarakat untuk belajar Arjangka, kemudian bertemu kepala desa untuk
dan berkontribusi pada pembangunan masyarakat berdiskusi terkait tema wisata yang akan di angkat.
perdesaan. Hasil diskusi menyimpulkan bahwa di desa Arjangka
KKN menjadi sebuah wujud keterlibatan belum memiliki tempat wisata. Selanjutnya
mahasiswa dalam kegiatan pengabdian kepada melakukan observasi langsung untuk melihat potensi
masyarakat (Anwas, 2011). Mahasiswa dapat wisata yang bisa di kembangkan menjadi tempat
mengabdi kepada masyarakat dengan menerapkan wisata di desa Arjangka. Hasil observasi langsung ke
pengetahuan yang telah di dapat di kelas. Selain itu setiap dusun ditemukanlah sebuah bukit yang
melalui KKN Tematik karakter mahasiswa dapat juga dikelilingi sawah hijau terasering dengan
dikembangkan (Manurung, 2019). pemandangan gunung Rinjani dan sunset view di
KKN di Universitas Mataram merupakan Dusun Dasan Suman. Sehingga kegiatan KKN
KKN Tematik. Salah satu tema dari KKN tersebut difokuskan untuk pembuatan tempat wisata berbasis
adalah tema wisata. Pada tahun ajaran 2019/2020, go green di bukit Dusun Dasan Suman. Pembuatan
salah satu desa KKN Tematik wisata di laksanakan di tempat wisata ini meliputi penataan bukit dengan
desa Arjangka Kecamatan Pringgarata Kabupaten taman bunga, pembuatan beberapa tempat swafoto
Lombok Tengah. Desa Arjangka merupakan desa berbahan sederhana, dan beberapa kegiatan tambahan
pemekaran dari desa Pringgarata, yang memiliki seperti sosialisasi pengelolaan sampah di Desa
potensi untuk di kembangkan sebagai desa wisata Arjangka.
baru. Posisi desa Arjangka yang berdekatan dengan
destinasi wisata yang sudah ada di desa Pringgarata HASIL DAN PEMBAHASAN
seperti River Tubing, Pasar Pancingan Bilebante, dan Pariwisata adalah alat pembangunan yang
Pesona Alam desa wisata Sepakek, membuka peluang inklusif. Artinya pariwisata memungkinkan seluruh
bagi desa Arjangka sebagai lokasi wisata alternatif kelompok masyarakat untuk berkontribusi dalam
bagi wisatawan yang berkunjung ke Kecamatan menciptakan peluang, manfaat, dan partisipasi dalam
Pringgarata. pengambilan keputusan (Ardika, 2018).
. Desa ini memiliki keindahan alam yang masih Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui
alami. Persawahan hijau membentuk terasering pariwisata menjadi peluang yang sangat menjanjikan
terbentang dengan pemandangan gunung Rinjani terlebih Desa Arjangka memiliki potensi alam
memberikan kesan menenangkan bagi siapa saja yang persawahan yang masih asri, aktivitas masyarakatnya
datang. Masyarakat yang sebagian besar bekerja yang unik, keramahtamahan masyarakatnya hingga
sebagai petani turut menjaga kelestarian desa. Setiap tradisi masyarakat yang masih terjaga sampai saat ini.
sore, matahari terbenam indah yang dapat dijadikan Jika dikelola dengan baik maka dapat mendatangkan
sunset view. Masyarakat desa yang ramah terhadap manfaat yang besar baik bagi pendapatan desa, pelaku
pendatang memberikan kesan yang menyenangkan. wisata maupun masyarakat Desa Arjangka
Namun semua potensi ini belum dikembangkan Upaya yang dapat dilakukan untuk
secara optimal oleh masyarakat desa Arjangka, baik mengoptimalkan sektor pariwisata di desa
dari segi kesadaran masyarakat akan potensi tersebut, memerlukan langkah-langkah kongkret seperti
maupun fasilitas pendukung. Sehingga diperlukan menemukan potensi wisata yang ada di desa,
upaya untuk membantu masyarakat mengembangkan mengidentifikasi masalah yang dihadapi dalam
mengembangkan potensi wisata, memberikan

12
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

pemahaman kepada masyarakat tentang manfaat dari 1. Survei Lokasi


desa wisata, serta mengajak masyarakat setempat Tahapan awal dalam penyelenggaraan
untuk bekerja sama dalam membangun desa wisata. kegiatan ini adalah dilakukannya kegiatan survey
Langkah tambahan lainnya adalah dengan lokasi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui potensi
meningkatkan softskill yang dibutuhkan di sektor wisata serta permasalahan yang ada di Desa Arjangka.
pariwisata untuk masyarakat. Masalah utama yang dihadapi masyarakat desa
Masalah terbesar yang dihadapi masyarakat Arjangka dalam mengembangkan potensi wisata
desa Arjangka dalam mengembangkan potensi wisata adalah belum adanya tempat wisata yang terpampang
adalah belum adanya tempat wisata yang nyata. nyata. Keberadaan pokdarwis belum memberikan
Keberadaan Pokdarwis belum memberikan andil andil yang cukup dalam pengoptimalan potensi desa
yang cukup dalam pengoptimalan potensi desa Arjangka dikarenakan belum adanya destinasi wisata
Arjangka dikarenakan belum adanya destinasi wisata di desa Arjangka.
di desa Arjangka. Masyarakat masih belum Selain potensi wisata yang belum optimal,
menyadari potensi wisata sebelum melihat desa Arjangka memiliki maslah dalam pengelolaan
keberadaan destinasi wisata tersebut. Selain potensi sampah. Sampah dibuang sembarangan di sungai
wisata yang belum optimal, desa Arjangka memiliki yang mengakibatkan sungai menjadi tidak bersih.
masalah dalam pengelolaan sampah. Sampah dibuang Lemahnya kesadaran serta kurangnya pemahaman
sembarangan di sungai yang mengakibatkan sungai masyarakat tentang pemanfaatan sampah dapat
menjadi tercemar oleh sampah. Lemahnya kesadaran menyebabkan masalah yang baru. Lingkungan yang
masyarakat serta kurangnya pemahaman masyarakat kurang bersih dapat memberikan kesan yang kurang
tentang pemanfaatan sampah membuat sampah nyaman bagi wisatawan nantinya.
menjadi masalah. Lingkungan yang kurang bersih Melihat potensi serta masalah yang ada,
dapat memberikan kesan yang kurang nyaman bagi diperlukan sebuah solusi yang efektif untuk
wisatawan nantinya. menyelesaikan berbagai masalah sekaligus
Melihat potensi serta masalah yang ada, mengoptimalkan potensi desa Arjangka. Potensi
diperlukan sebuah solusi yang efektif untuk wisata perlu direalisasikan sebagai destinasi wisata
menyelesaikan berbagai masalah sekaligus dengan memanfaatkan sampah yang ada di desa
mengoptimalkan potensi desa Arjangka. Potensi Arjangka. Kehadiran destinasi wisata berbasis go
wisata perlu direalisasikan sebagai destinasi wisata green dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat
dengan memanfaatkan sampah yang ada di desa untuk terus mengembangkan potensi wisata desa
Arjangka. Kehadiran destinasi wisata berbasis go Arjangka. Selain itu, pemanfaatan sampah
green dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang
untuk terus mengembangkan potensi wisata desa pengolahan sampah
Arjangka. Selain itu, pemanfaatan sampah Setelah melakukan survei lokasi untuk
memberikan edukasi kepada masyarakat tentang mengetahu tempat yang berpotensi untuk di
pengolahan sampah. kembangkan sebagai tempat wisata, di temukan salah
Sampah adalah suatu benda atau bahan yang satu dusun di desa Arjangka yang memiliki potensi
sudah tidak di gunakan lagi oleh manusia sehingga di untuk di kembangkan sebagai tempat wisata yaitu
buang. Stigma masyarakat terkait sampah adalah Dusun Dasan Suman. Pada Dusun Dasan Suman ini
semua sampah itu menjijikkan , kotor dan lain-lain terdapat salah satu sawah berbentuk lingkaran dengan
sehingga harus di bakar atau di buang sebagaimana tinggi sekitar 3 meter yang di beri nama Bukit Ciah.
mestinya. Segala aktivitas masyarakat selalu Bukit Ciah berpotensi sebagai tempat wisata
menimbulkan sampah. Hal ini tidak hanya menjadi dikarenakan keindahan sunset vew dan pemandangan
tanggung jawab pemerintah daerah akan tetapi juga Gunung Rinjani yang indah di sore hari serta
dari seluruh masyarakat untuk mengolah sampah agar terassering yang apik menjadikan tempat ini
tidak berdampak negatif bagi lingkungan sekitar berpotensi untuk di kembangkan , sehingga
(Hardiatmi,2011). Mahasiswa KKN Tematik Universitas Mataram
bertindak bersama dengan kepala Desa Arjangka,
Kelompok Sadar Wisata, Kepala Dusun Dasan

13
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

Suman serta remaja Dasan Suman untuk


mengembangkan Bukit Ciah sebagai tempat wisata di
Desa Arjangka.

Gambar 1. Bukit Ciah Dari Kejauhan

2. Penataan Bukit
Penataan bukit di lakukan dengan menanam
berbagai aneka ragam bunga-bnga hias, diantaranya
yaitu bunga matahari, marigold, bunga pukul
sembilan serta bunga-bunga hias lainya. Hal ini di
lakukan untuk menambah keindahan bukit itu sendiri
sehingga wisatawan yang akan datang dapat
menikmatinya.

Gambar 2 (a,b,c,d). Penataan Bukit

14
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

Pembuatan spot foto bertema ‘Mengubah Sampah Menjadi Berkah’.


Pembuatan spot foto ini terdiri dari lima spot foto Melalui Kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah ini
diantaranya yaitu spot utama yaitu spot foto berbentuk di harapkan dapat meningkatkan kesadaran
lingkaran besar, terbuat dari bambu yang di dasari masyarakat Desa Arjangka akan betapa pentingnya
dengan besi dengan satu buah tangga turun naik. mengelola sampah sehingga dapat bernilai ekonomi.
Karena background spot foto utama ini di lengkapi
dengan terasering yang apik serta keindahan Gunung
Rinjani dari kejauhan yang nampak di sore hari KESIMPULAN DAN SARAN
menjadikan spot foto utama ini menjadi daya tarik Kegiatan Kuliah Kerja Nyata dengan
tersendiri bagi para wisatawan yang akan datang. program pengembangan wisata berbasis go green di
Spot yang kedua yaitu spot foto berbentuk kupu- Desa Arjangka selama 45 hari ini berjalan dengan baik
kupu yang terbuat dari papan tripleks yang di lukis dan lancar. Dengan terbentuknya wisata bukit Ciah
sesuai bentuk kupu-kupu secara umumnya. Spot ini yang berbasis go green di Desa Arjangka diharapkan
di lengkapi dengan jalan turun naik yang terbuat dari masyarakat dapat memanfaatkan dengan baik, tetap
bambu dan jalanan di kelilingi oleh bunga hias menjaga keindahan serta kebersihan yang ada di
sehingga spot foto ini akan banyak di minati oleh lingkungan wisata sehingga dapat menjadi daya tarik
wisatawan yang datang berkunjung. tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan
Spot ketiga yaitu spot foto yang terbuat dari bekas pengalaman liburan yang berbeda. Namun untuk
botol plastik yang di manfaatkan sebagai fot menjadi Desa Wisata yang unggul, penataan lokasi
menggantung yang di cat dengan berbagai macam dan penyediaan fasilitas yang dapat menunjang
warna di tanami bunga hias menggantung sehingga kemajuan disektor pariwisata harus dilakukan
spot ini memiliki keunikan tersendiri sehingga dapat bersama.
menjadi daya tarik bagi para wisatawan yang datang
berkunjung. DAFTAR PUSTAKA
Spot keempat yaitu spot yang terbuat dari sampah Ardika, I Gede. (2018). Kepariwisataan
botol bekas air mineral yang di beri cat warna merah Berkelanjutan : Rintis Jalan Lewat Komunitas.
yang di bentuk dengan frame love dan spot ini di Jakarta: PT Kompas Media Nusantara
dasari oleh papan tripleks yang di hias dengan gambar Djoko (2005) Formulasi strategi pengembangan
bunga dan di beri cat warna hitam. Karena bentuk destinasi pariwisata dengan menggunakan
frime lovenya yang unik dan rapi menjadikan spot ini metode analisis swot: studi kasus
banyak di minati. kawasanpecinankapasan Surabaya. Jurnal
Pariwisata Pesona. Volume 03 No 1: hal. 19-32
Hardiatmi (2011) Analisis pengelolaan persampahan
kota (Studi kasus pada kelurahan boya kecamatan
banawa kabupaten donggala)
Rizal (2011) Pengelolaan sampah untuk menunjang
kesehatan masyarakat. Jurnal kesehatan
Swarbrooke (1996) Strategi Pengembangan
Kawasan Pariwisata Gunung Gallanggung.
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota. Vol 14
No.1 : 1-11
Gambar 3. Pembuatan Salah Satu Spot Foto

3. Sosialisasi Pengelolaan Sampah


Karena kurangnya pemahaman serta kesadaran
masyarakat Desa Arjangka tentang pengelolaan serta
pemanfaatan sampah menyebabkan sampah
bertumpuk dimana-mana. Hal ini menyebabkan
berbagai masalah kesehatan. Oleh karena itu,
diadakan sosialisasi pengelolaan sampah yang
15
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

PERAN KELOMPOK AGROWISATA DASAN BELEQ DALAM PENGELOLAAN SAMPAH


MENUJU DESA WISATA BONJERUK RAMAH LINGKUNGAN

Lalu Adi Permadi*), Weni Retnowati, Hilmiati, Nur Aida Arifah Tara, GA. Sri Oktariyani

FEB Universitas Mataram


*)
Email : adipermadi@unram.ac.id

ABSTRAK not managed by the community. and discarded


Desa Bonjeruk Kecamatan Jonggat Kabupaten carelessly.
Lombok Tengah merupakan desa yang ingin menjadi Community participation is also included in helping to
desa wisata. Namun desa yang didirikan beberapa overcome the waste problem, but due to lack of public
abad lampau ini memiliki permasalahan sampah yang awareness it can worsen waste management and
belum bisa ditangani secara baik. Dari hasil observasi become a threat to the environment and health.
terdapat beberapa dusun yang ada di Desa Bonjeruk Therefore, the public service team of University of
memiliki permasalahan sampah yang tidak dikelola Mataram and the Dasan Beleq Agrotourism Group
masyarakat dan dibuang secara sembarangan. were collaborating to implement this activity that was
Partisipasi masyarakat juga termasuk dalam carried out by going directly to the people of Bonjeruk
membantu mengatasi masalah sampah tersebut, Village, then socializing about zero waste. In addition,
namun karena kurangnya kesadaran masyarakat dapat activities are focused on training on inorganic waste
memperburuk pengelolaan sampah dan menjadi management. This training was given directly to the
ancaman bagi lingkungan serta kesehatan. community, including making compost fertilizer and
Oleh karena itu, Tim Pengabdian Universitas crafts such as ingke (plates) from plastic cups and
Mataram bekerja sama dengan Kelompok Agrowisata paving blocks from plastic waste.
Dasan Beleq untuk melaksanakan kegiatan ini yang It is hoped that this activity can be developed and
dilakukan dengan turun langsung ke masyarakat Desa become a sustainable business that can provide
Bonjeruk, kemudian melakukan sosialisasi mengenai economic value for the community and reduce waste
zero waste. Selain itu, kegiatan difokuskan untuk in Bonjeruk Village.
pelatihan pengelolaan sampah. Pelatihan ini diberikan
langsung kepada masyarakat di antaranya membuat
pupuk kompos, kerajinan seperti ingke (piring) dari Keywords: Waste Management, Zero Waste,
gelas plastik dan paving block dari sampah plastik. Community Service, Agrotourism.
Diharapkan kegiatan ini dapat dikembangkan dan
menjadi usaha berkelanjutan yang dapat memberikan
PENDAHULUAN
nilai ekonomis bagi masyarakat dan semakin
Menurut data The National Plastic Action
berkurangnya sampah di Desa Bonjeruk .
Partnership (NPAP) Indonesia tahun 2021, Indonesia
menghasilkan sekitar 6,8 juta ton sampah plastik
Kata kunci: Pengelolaan Sampah, Zero Waste,
pertahun, dan 61% tidak terkelola. Kabupaten
Pengabdian Masyarakat, Agrowisata.
Lombok Timur tercatat sebagai penghasil sampah
terbesar dengan produksi 801 ton sampah per-hari,
ABSTRACT
kemudian Kabupaten Lombok Tengah menjadi
Bonjeruk Village, Jonggat District, Central Lombok
urutan kedua dengan produksi sampah 645 ton per-
Regency is a rural area that aimed to be a rural tourism
hari dengan rincian 12% sampah masuk TPA dan
area. But the village that founded few centuries ago
97% tidak terkelola. Desa Bonjeruk Kecamatan
has waste problems that cannot be handled properly.
Jonggat Kabupaten Lombok Tengah merupakan
From observations there are several hamlets in
wilayah dengan permasalahan sampah yang belum
Bonjeruk Village that have waste problems that are
bisa ditangani secara baik, dari hasil observasi,
terdapat beberapa dusun yang ada di Desa Bonjeruk
16
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

memiliki permasalahan sampah yang tidak dikelola menjadi alternatif bahan bangunan. Oleh karena itu,
masyarakat dan dibuang secara sembarangan. Hal kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui peran
tersebut berdampak pada lingkungan yang ada di Kelompok Agrowisata Dasan Beleq dalam mengatasi
Desa Bonjeruk menjadi tercemar. Tempat dan mengelola sampah di Desa Bonjeruk .
Pembuangan Sampah (TPS) tidak tertata dengan baik
bahkan tidak ada TPA (Tempah Pembuangan Akhir),
METODE KEGIATAN
sehingga satu-satunya tempat yang bisa dilakukan
Tim pengabdian masyarakat UNRAM
warga adalah membuang sampah ke sungai.
dalam pelaksanaan kegiatan ini bekerja sama dengan
Sementara itu Desa Bonjeruk sedang gencar-
Kelompok Agrowisata Dasan Beleq. Pengabdian ini
gencarnya untuk menjadi desa wisata. Beberapa
dilakukan dengan turun langsung ke masyarakat Desa
kelompok di Desa Bonjeruk gencar menyuarakan
Bonjeruk, kemudian melakukan sosialisasi mengenai
kebersihan desa tersebut. Salah satunya adalah
zero waste. Selain itu, kegiatan difokuskan untuk
Kelompok Agrowisata Dasan Beleq. Kelompok yang
pelatihan pengelolaan sampah. Pelatihan ini diberikan
merupakan sayap dari Kelompok Wisata Wirajaya
langsung kepada masyarakat Bonjeruk terutama
Putra Jonggat ini sangat antusias berpartisipasi dalam
anggota Kelompok Agrowisata Dasan Beleq di
membantu mengatasi masalah sampah tersebut.
antaranya membuat dan mengemas pupuk kompos
Kelompok Agrowisata yang bermarkas di sekitar
serta kerajinan tangan seperti ingke (piring) dari gelas
sungai Dasan Beleq prihatin terhadap keberadaan
plastik dan paving block dari sampah plastik.
sampah di sungai tersebut yang terjadi karena
kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
pengelolaan sampah. Ini akan menjadi ancaman bagi HASIL DAN PEMBAHASAN
lingkungan dan kesehatan masyarakat di Desa Sampah terdiri dari Sampah organik dan
Bonjeruk. sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah
Keberadaan sampah di lingkungan dari bahan tumbuhan dan binatang yang relatif cepat
mempunyai beberapa dampak negatif. Salah satu rusak. Sampah anorganik adalah limbah yang tidak
dampak negatif dari sampah yaitu dapat dapat terdegradasi secara alami, seperti sampah
menyebabkan bau tidak sedap dan mengganggu plastik, logam, kaleng, dan besi. Jenis sampah setiap
estetika lingkungan. Selain itu, pengelolaan sampah tahunnya berubah jumlahnya seiring dengan
yang tidak tepat juga dapat menyebabkan terjadinya pertumbuhan penduduk, tingkat ekonomi
menurunnya kesehatan masyarakat sehingga dan pendidikan masyarakat. Sampah dapat memiliki
berpengaruh terhadap produktivitas warga. Dampak nilai ekonomis atau nilai jual apabila masyarakat
negatif lainnya yaitu tidak adanya pengelolaan mengetahui cara dan mau memanfaatkannya kembali.
sampah dapat menyebabkan masyarakat cenderung Apabila ditinjau sampah sebenarnya bukan
membuang sampah sembarangan, misalnya merupakan bahan yang tidak berharga, untuk itu
membuang sampah ke sungai sehingga dapat dilakukan kegiatan secara sistematis yang melibatkan
menyebabkan banjir dan dapat memberikan dampak masyarakat secara langsung.
terhadap fasilitas pelayanan umum seperti jalan dan
drainase. Tingginya volume sampah yang tidak Sosialisasi Zero Waste
diimbangi dengan pengelolaan yang baik juga akan Zero waste adalah upaya untuk mengurangi
berpengaruh terhadap pembangunan negara, yaitu sampah. Konsep zero waste 3R yaitu Reduce
pembangunan nasional menjadi terhambat (Marliani, (mengurangi), prinsip ini dapat diterapkan dengan
2019). cara menghindari penggunaan dan pembelian produk
Sampah organik dan anorganik yang yang menghasilkan sampah dalam jumlah yang
dihasilkan masyarakat pada dasarnya juga dapat banyak, menggunakan produk yang bisa di isi ulang
didaur ulang (recycle) menjadi barang bermanfaat dan dan mengurangi bahan sekali pakai. Reduce
memiliki nilai ekonomis. Sejalan dengan penjelasan (menggunakan ulang), prinsip ini dapat diterapkan
(Rifany & Rizal, 2011) sampah juga dapat menjadi dengan cara menggunakan kembali wadah atau
sumber penghasilan jika dimanfaatkan dengan baik. kemasan yang dapat dipakai berulang-ulang. Recycle
Seperti pengolahan sampah stereo foam, sekam padi, (mendaur ulang), prinsip ini dapat diterapkan dengan
kertas, plastik dan serbuk kayu dapat dimanfaatkan cara menggunakan produk atau kemasan yang dapat
17
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

didaur ulang. Pemikiran konsep zero waste dibuang ke lingkungan akan mengakibatkan
menerapkan sistem teknologi pengolahan sampah kerusakan lingkungan. Bahan-bahan sampah plastik
perkotaan skala kawasan, sehingga dapat mengurangi tersebut didapatkan dari kegiatan sehari-hari yang
volume sampah sebanyak mungkin serta menciptakan dilaksanakan oleh ibu-ibu rumah tangga untuk
industri kecil dari sampah. Orientasi penanganan mendapatkan sampah plastik tersebut kami
sampah dengan konsep zero waste ini di antaranya melakukan kegiatan pemetaan volume sampah
adalah sistem pengolahan sampah secara terpadu, anorganik di masyarakat Desa Bonjeruk .
teknologi pembuatan kompos, daur ulang sampah Pelatihan pengelolaan sampah ini
plastik dan kertas, teknologi pembakaran sampah, mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat
teknologi pengolahan sampah organik menjadi pakan setempat dan dilihat masyarakat seperti ibu-ibu,
ternak, teknologi tempat pembuangan akhir sampah, bapak-bapak, anak-anak antusias untuk ikut belajar
peran serta masyarakat dalam penanganan sampah, dan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
pengolahan sampah kota metropolitan, dan Diharapkan praktik pengolahan tersebut dapat
menerapkan usaha daur ulang. dikembangkan dan dijadikan sebagai usaha
Sosialisasi Zero Waste diharapkan dapat berkelanjutan yang dapat memberikan nilai tambah
dijadikan sebagai sarana atau solusi alternatif dari ekonomi bagi masyarakat di Desa Bonjeruk, manfaat
keberadaan limbah sampah rumah tangga yang penting lainnya dari pengolahan sampah ini adalah
melimpah dan belum dimanfaatkan sehingga dapat diharapkan semakin berkurangnya sampah
mengatasi masalah pencemaran lingkungan serta dilingkungan sehingga lingkungan tetap bersih.
diharapkan mampu meningkatkan kesadaran akan
bahayanya membuang sampah sembarangan serta KESIMPULAN DAN SARAN
meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Pengelolaan Sampah A. Kesimpulan
Pengelolaan sampah adalah semua kegiatan 1) Kelompok Agrowisata Dasan Beleq sebagai bagian
yang dilakukan untuk menangani sampah sejak dari masyarakat Desa Bonjeruk memiliki hak dan
ditimbulkan sampai dengan pembuangan akhir. kewajiban yang sama dalam pengelolaan sampah
Sampah organik merupakan mayoritas sampah di 2) Pengolahan sampah perlu diatur dalam peraturan
Desa Bonjeruk. Bekerja sama dengan tim pengabdian pemerintahan setempat.
dari Fakultas Teknik Unram, tim pengabdian 3) Kelompok Agrowisata Dasan Beleq memiliki
mengajarkan cara pengolahan sampah organik kontribusi dalam pengelolaan sampah yang dihasilkan
menjadi pupuk kompos. Untuk menambah nilai masyarakat itu sendiri sehingga terciptanya
ekonomis dari produk pupuk kompos maka dilakukan lingkungan zero waste yang mendukung terwujudnya
pengemasan dan pemberian merek dari pupuk Desa Wisata Bonjeruk.
kompos tersebut. Dengan demikian dapat dijual ke
pasar dengan lebih mudah. B. Saran
Pengelolaan sampah anorganik menjadi a. Kepada pemerintah Desa Bonjeruk untuk
aneka kreasi daur ulang dalam sistem atau model menyediakan TPA dan TPS sehingga
pengelolaan sampah berbasis masyarakat ditunjukkan masyarakat tidak membuang sampah di
bahwa sampah rumah tangga berupa sampah organik sungai.
dapat dijadikan kompos, sedangkan sampah b. Menyediakan mobil pengangkut sampah di
anorganik dapat didaur ulang, digunakan kembali, dan setiap dusun untuk memudahkan masyarakat
dimusnahkan. Daur ulang adalah proses dalam pengangkutan sampah sampai dengan
memanfaatkan bahan bekas atau sampah untuk ke tempat pembuangan akhir.
menghasilkan produk yang dapat digunakan kembali. c. Membentuk dan meresmikan peraturan desa
Selanjutnya, pengelolaan sampah anorganik mengenai pembuangan sampah.
yang dilakukan di Desa Bonjeruk menggunakan
teknik dan program sederhana yaitu membuat ingke
(piring) dan paving block. Kegiatan pembuatan ingke UCAPAN TERIMA KASIH
(piring) dan paving block ini berasal dari sampah- Artikel ini telah disusun secara maksimal dengan kerja
sampah plastik yang tidak bermanfaat lagi, dan jika sama dan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
18
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

memperlancar kegiatan dan pembuatan artikel ini. ITB-AD ) Jakarta.” JURNAL ABDIMAS BSI
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Bapak Lalu Audia Rahman selaku kepala desa 2(1):66–79.
Bonjeruk Kecamatan Jonggat. Bapak Muhammad
Ali, Ph.D., selaku ketua LPPM, serta teman-teman Elvi Zuriyani, Rika Despica. 2020. “Pengolahan
dan pihak yang telah membantu dan berkontribusi Sampah Organik Dan Anorganik Oleh Ibu-Ibu
dalam penyelesaian artikel ini dengan tepat waktu. Rumah Tangga Kelurahan Pasir Nan Tigo.”
Terlepas dari semua itu kami menyadari bahwa dalam JAMAIKA: Jurnal Abdi Masyarakat Vol.1
artikel ini masih ada kekurangan baik dari segi Nomo(p-ISSN: 2716-4780):33–46.
penulisan, kata, dan tata bahasanya. Oleh sebab itu, http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JAM
kami menerima saran atau masukan yang AIKA/article/view/4767
membangun agar bisa lebih baik. Widiarti, Ika Wahyuning. 2012. “Pengelolaan
DAFTAR PUSTAKA Sampah Berbasis ‘Zero Waste’ Skala Rumah
Burhanuddin, Basuki dan, and MRS Darmanijati. Tangga Secara Mandiri.” Jurnal Sains
2018. “Pemanfaatan Limbah Plastik Bekas &Teknologi Lingkungan 4(2):101–13. doi:
Untuk Bahan Utama Pembuatan Paving 10.20885/jstl.vol4.iss2.art4.
Block.” Rekayasa Lingkungan 18(1):1–7. https://media.neliti.com/media/publications/12
http://journal.ity.ac.id/index.php/JRL/article/vi 8691-ID-pengelolaan-sampah-berbasis-zero-
ew/20 waste-s.pdf
Zulfikar dkk 2021. “Sosialisasi Zero Waste Di Desa Ratya, Helena, and Welly Herumurti. 2017.
Kediri Kabupaten Lombok Barat.” Jurnal “Timbulan Dan Komposisi Sampah Rumah
Ilmiah Abdi Mas TPB Unram 3(1):15–22. doi: Tangga Di Kecamatan Rungkut Surabaya.”
10.29303/amtpb.v3i1.64. Jurnal Teknik ITS 6(2). doi:
https://abdimastpb.unram.ac.id/index.php/AM 10.12962/j23373539.v6i2.24675.
TPB/article/view/64
http://journal.ity.ac.id/index.php/JRL/article/view/20/
Harimurti dkk. 2020. “Pengolahan Sampah 12
Anorganik: Pengabdian Masyarakat
Mahasiswa Pada Era Tatanan Kehidupan https://www.researchgate.net/publication/348668181
Baru.” Prosiding Konferensi Nasional _Pengolahan_Sampah_Anorganik_Pengabdian
Pengabdian Kepada Masyarakat Dan _Masyarakat_Mahasiswa_pada_Era_Tatanan_
Corporate Social Tanggapanibility (PKM- Kehidupan_Baru
CSR) 3(December):565–72. doi:
10.37695/pkmcsr.v3i0.883. https://www.bps.go.id/pressrelease/2021/01/21/1854/
https://www.researchgate.net/publication/3486 hasil-sensus-penduduk-2020.html
68181_Pengolahan_Sampah_Anorganik_Pen https://beritajatim.com/postingan-anda/indonesia-
gabdian_Masyarakat_Mahasiswa_pada_Era_ darurat-sampah-plastik/
Tatanan_Kehidupan_Baru
https://www.gatra.com/detail/news/412510/politic/pr
Sari, Kartika Indah, and Ahmad Bima Nusa. 2019. oduksi-sampah-di-ntb-capai-3388-ton-setiap-
“Pemanfaatan Limbah Plastik HDPE ( HIGH hari
DENSITY POLYTHYLENE ) Sebagai Bahan
Pembuatan Paving Block.” Jurnal Teknik Sipil
15(1):29–33.
https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/but/article/vi
ew/1869
Aminudin, and Nurwati. 2019. “Pemanfaatan
Sampah Plastik Menjadi Kerajinan Tangan
Guna Meningkatkan Kreatifitas Warga Sekitar
Institut Teknologi Dan Bisnis Ahmad Dahlan (
19
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN USAHA PRODUK UNGGULAN PADA UKM BERKAH


ALAM DI DESA GRES , KECAMATAN GERUNG KABUPATEN LOMBOK BARAT

Sulaimiah*), Sulhaini, Djoko Suprayetno

Jurusan Manajemen FEB UNRAM

Email : sulaimiahmia65@gmail.com

ABSTRAK In this assignment, counselling is given about


Pengabdian pada masyarakat yang di lakukan production and workforce development so that they
pada Usaha kecil mikro Berkah Alam yang ada di Desa have skills according to the needs of small micro
Gres kecamatan Gerung Lombok Barat adalah businesses. Blessings of nature itself, it is necessary for
umumnya meningkatkan kemampuan masyarakat strong employees to have a good entrepreneurial spirit,
mengelola potensi desa yang ada di sekitarnya work diligently and pay attention to the quality of the
khususnya dari hasil perkebunan yaitu kopi. production produced. better marketing, make attractive
Pada pengabdian ini diberikan penyuluhan packaging, make detailed bookkeeping
tentang produksi dan pengembangan tenaga kerja Training is needed to make employees more
supaya memiliki keterampilan sesuai kebutuhan usaha skilled and detailed in carrying out production,
kecil mikro Berkah alam itu sendiri, perlunya understand good human resource management,
karyawan yang Tangguh punya jiwa Kewirausahaan qualified marketing, and adequate financial
yang baik, tekun bekerja dan memperhatikan mutu management, and make sales online so that sales reach
produksi yang di hasilkan. Penyuluhan tentang can be done more broadly, in this training assistance is
pemasaran secara lebih baik , membuat kemasan yang needed from the community service team, as well as
menarik, membuat pembukuan yang terperinci aiding in participating in product exhibitions that are
Pelatihan diperlukan untuk menjadikan carried out in collaboration with related agencies.
karyawan lebih terampil dan detail dalam melakukan
produksi , mengerti manajemen sumber daya manusia Keywords: Training, Mentoring, Business, Product,
yang baik , pemasaran yang mumpuni serta Featured
pengelolaan keuangan yang memadai, serta melakukan
penjualan secara online supaya jangkauan penjualan
bisa dilakukan secara lebih luas,, di dalam pelatihan ini PENDAHULUAN
diperlukan pendampingan dari tim pengabdian Indonesia adalah Negara yang memiliki
masyarakat , serta melakukan pendampingan dalam potensi pertanian dan perkebunan yang Sebagian besar
mengikuti pameran-pameran produk yang di lakukan daerahnya berada di pedesaan yang memilik potensi
dengan kerja sama dengan instansi terkait. hasil pertanian dan perkebunan tersebut, mulai dari
hasil buah-buahan, mangga, rambutan , durian dan lain
Kata Kunci : Pelatihan, Pendampingan, Usaha, Produk, sebagainya , sementara dari hasil perkebunan, seperti
Unggulan jambu mete, alpukat, coklat dan tidak ketinggalan kopi
, yang memiliki rasa yang tidak kalah dengan daerah
ABSTRACT lainnya. Potensi yang besar ini harus di perhatikan
Community service that is carried out at the dandi kelola menjadi berbagai alat untuk melengkapi
Berkah Alam micro small business in the village of kebutuhan hidup manusia
Gres, Gerung sub-district, West Lombok is generally Kondisi ini juga bisa ditemukan di Desa Gres,
increasing the ability of the community to manage the Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat,
potential of the surrounding villages, especially from banyak mendatangkan bahan produksinya yaitu kopi
the results of plantations, namely coffee. yang akan di olah menjadi kopi yang memiliki kopi
rasa kekinian, kopi tersebut didatangkan dari Gunung
20
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

Sari, Sesela dan juga tidak jauh dari kabupaten Lombok kompetitor yang lain di tengah era globalisasi dunia
Utara seperti pemenang dan tentunya dari daerah bisnis yang berkembang saat ini. Globalisasi dalam
sekitar Gerung itu sendiri , seperti Sekotong, Lembar, dunia bisnis yang mengakibatkan pesatnya
Labuapi, Kediri Beragam hasil pertanian dan perkembangan teknologi dan komunikasi yang
perkebunan , seperti kelapa, cengkeh dan kopi bergerak cepat mengharuskan manajemen perusahaan
khususnya kopi ini jenis ikan terutama rumput laut untuk mencapai tujuan organisasinya dengan mengacu
perlu jadi perhatian yang lebih besar untuk dapat di pada konsep kepuasan konsumen dengan berusaha
optimalkan hasilnya agar bisa meningkatkan merencanakan, mengelola dan mengendalikan segala
kesejahteraan masyarakat setempat. Pada saat ini kegiatan perusahaan.
masyarakat hanya menjual komoditi yang mereka Berdasarkan permasalahan yang ada
miliki dalam bentuk aseli dan masih segar, ini tentunya pengelolaan produksi yang belum optimal,
terdapat kekurangan, karena sifat komoditi tersebut pengembangan sumber daya manusia belum baik,
cepat rusak dan tidak bisa menjangkau pasar yang lebih pemasaran masih terbatas, pengelolaan keuangan
luas , tahan lama dan dalam bentuk aneka pilihan , belum rinci maka pada pengabdian pada masyarakat
khususnya kuliner. yang dilakukan pada UKM Berkah Alam di desa
Melihat potensi yang besar dan adanya Gerung , Kabupaten Lombok Barat. Tujuan umumnya
kendala di antara masyarakat nelayan di desa gerung meningkatkan untuk meningkatkan pengetahuan,
maka perlu adanya program olahan kopi menjadi pemahaman Kewirausahaan, pengelolaan Kopi
aneka kuliner yang sifatnya lebih awet, simpel , menjadi aneka minuman yang lebih menggugah selera
menarik dari segi bentuk maupun rasa, sehingga bisa konsumen dari segi bentuk, rasa dan kemasan
lebih menyentuh minat konsumen untuk ,pengelolaan pemasaran dan keuangan sementara
menikmatinya, dan bisa menjangkau daerah tujuan khususnya :
pemasaran yang lebih luas, tidak hanya di daerah Pada pengabdian masyarakat ini di harapkan
setempat dan sekitar, bila perlu tidak harus datang ke mendapatkan manfaat seperti upaya memaksimalkan
tempat pengolahan, tetapi produk yang datang ke usaha akan dapat meningkatkan efektivitas dan
tempat konsumen. efisiensi pelaksanaan pekerjaan. Kegiatan pengabdian
Para petani di desa Gerung, kabupaten ini akan memberikan pengetahuan tentang
Lombok Barat, merupakan potensi sumber ekonomi, Kewirausahaan, manajemen totalitas mulai dari
perlu di berikan pelatihan , pengarahan dan manajemen produksi, pemasaran dan keuangan.
pendampingan dalam mengolah potensi desa yang ada Sebelumnya perusahaan kelompok kerja ini belum
di desa mereka untuk bisa di optimalkan, perlu adanya optimal mengerti dan melaksanakan Kewirausahaan,
merubah pola berpikir, meningkatkan nilai guna pengelolaan aneka produksi ,pemasaran dan
potensi menjadi lebih memiliki nilai jual yang lebih pengelolaan keuangan yang belum memadai, maka di
tinggi dari sebelumnya, menekankan jiwa wirausaha, harapkan setelah pengabdian masyarakat ini lebih
manajemen usaha, mulai dari merencanakan memahami dan mampu mempraktikkannya dengan
produknya , baik dari bentuk, rasa kemasan dan lebih baik agar perusahaan mampu meningkatkan
bagaimana menjual yang lebih optimal lagi, dan tidak kesejahteraan ekonomi keluarga, bertahan dan bersaing
ketinggalan bagaimana memperhatikan keuangan, dengan para kompetitornya.
mulai dari pencatatan keuangan keluar dan masuk, Materi-materi yang di berikan di tunjang oleh
mengelompokkan dan membuat laporan keuangan Pustaka dari berbagai ahli dan bidang ilmu seperti
sederhana, menghitung ,biaya produksi dan harga jual perkembangan usaha kecil dan menengah sering kali
yang sesuai dengan produk para petani tersebut. mendapatkan tantangan adalah manajemen usaha yang
Para petani di desa gerung , perlu sentuhan masih minim, mulai dari bagaimana mencari input
pertama untuk membentuk UKM , merupakan produk yang berkualitas, bagaimana mencari dan
kelompok usaha yang di bentuk di daerah yang mendapatkan tenaga kerja yang memadai, modal yang
termasuk keluarga yang belum kita katakan maju, agar terbatas , dalam proses produk yang terkendala karena
bisa usaha mereka lebih optimal, dengan perencanaan, kondisi tersebut dan penguasaan pemasaran yang
pengelolaan pengarahan dan pengontrolan lebih terbatas serta ketidakpahaman dalam pengelolaan
terpusat dan mampu lebih bersaing dengan para keuangan.

21
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

7. Melakukan pelatihan agar usaha lebih optimal


METODE KEGIATAN memberikan pelatihan Melakukan pelatihan
Kegiatan dilakukan upaya .pemecahan masalah dan menyampaikan materi, Kewirausahaan,
pengusaha Kecil sering kali mendapatkan masalah manajemen produksi, strategi pemasaran dan
bagaimana seharusnya melakukan upaya pengelolaan keuangan dari pencatatan sampai
maksimalkan usaha .Pengabdian masyarakat yang di laporan keuangan.
lakukan di desa Gres kecamatan Gerung kabupaten 8. Pendampingan terhadap pelaksanaan
Lombok Barat ini, di mulai penyuluhan dengan kegiatan, melakukan pendampingan inovasi
memberikan materi tentang manajemen produksi, produk yang bersumber daya alam sekitar dan
manajemen sumber daya manusia, manajemen pendampingan pemasaran melalui medsos, di
pemasaran, manajemen keuangan serta samping itu juga melakukan evaluasi terhadap
Kewirausahaan, kemudian di lanjutkan dengan hasil pelatihan dengan memberikan
pelatihan produksi mulai dari mencari input produksi kesempatan para peserta memberikan respon
yang baik ,bila perlu pembudi dayaan kopi sendiri, terhadap materi-materi yang diberikan
kemudian tenaga kerja di latih untuk lebih terampil dan
mengatur keuangan dan perluasan pemasaran melalui
media sosial.
Permasalahan mitra :
1.Pengetahuan tentang manajemen produksi belum
optimal
2.Pengelolaan tenaga kerja belum maksimal
3.Pemasaran masih terbatas
4.Pengelolaan keuangan belum rapi dan terarah
Solusi yang di tawarkan dengan memberikan
materi -materi di saat pelatihan dan pembimbingan
berupa materi Produksi, Sumber daya manusia,
Pemasaran Keuangan dan pendampingan pelaksanaan
perwujudan jiwa Kewirausahaan yang baik . Materi -
materi ini diharapkan bisa memecahkan masalah yang
di hadapi , kegiatan yang di hadapi dengan realisasi HASIL DAN PEMBAHASAN
yang di dapat : Realisasi Pemecahan, Tim pengabdian melaksanakan
1. Memberikan pengertian dan pentingnya jiwa pelatihan dan pendampingan bekerja sama dengan
wirausaha instansi terkait seperti dinas perdagangan Provinsi
2. Memberikan pengertian dan arahan Nusa Tenggara Barat, bagaimana mengelola dan
pengelolaan manajemen produksi mengkoordinir bagaimana melakukan usaha dengan
3. Memberi pengertian dan pendampingan baik dari bagaimana berproduksi, mengelola tenaga
pelaksanaan strategi pemasaran kerja serta melatih mereka dalam berproduksi,
4. Melakukan pembimbingan dan mengadakan pengemasan yang lebih menarik,
pendampingan penerapan pengelolaan melakukan pemasaran yang lebih agresif melalui
keuangan mulai dari pencatatan dan mendatangi pusat-pusat bisnis yang ada di sekitar
pelaporan keuangan. seperti pasar tradisional maupun supermarket –
5. Memberikan arahan untuk mencoba supermarket yang ada serta melakukan pengenalan
melakukan inovasi-inovasi produksi untuk produk melalui pameran-pameran yang diadakan
bisa mengolah hasil perkebunan di daerah instansi terkait, menembus penjualan yang lebih luas,
setempat. melalui penjualan melalui media sosial.
6. Memberikan arahan dan pendampingan Dari hasil penyuluhan, pelatihan dan konsultasi serta
untuk bisa melakukan pemasaran yang lebih pendampingan usaha yang di lakukan selama
luas dengan melakukan promosi dan tawaran pengabdian masyarakat yang di lakukan kurang lebih
produk melalui media sosial. selama 8 bulan maka di dapatkan :

22
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

1.Perlunya memperhatikan produksi Memberikan penyuluhan dan pendampingan


Produksi ini di mulai dari pemilihan bahan, tenaga bagaimana membuat catatan harian mengenai
kerja, menggunakan peralatan, modal dan melakukan pemasukan dan pengeluaran produk serta melakukan
pencatatan keuangan , kemudian di lakukan proses evaluasi apakah usaha yang dilakukan sudah bisa
produksi dengan tenaga-tenaga kerja yang terampil menghasilkan laba. Pencatatan ini bias menggunakan
yang sudah diberikan pelatihan-pelatihan produksi pencatatan kas keluar dan masuk secara detail dan
dengan menggunakan bahan yang merupakan teliti, memisahkan uang pribadi dengan uang usaha.
potensi Desaa Gres , kecamatan Gerung Lombok 5. Pentingnya Jiwa Wirausaha
Barat, perlunya inovasi-inovasi baru menghasilkan Setelah di bekali berbagai materi serta pelatihan,
produk-produk kekinian yang di sukai masyarakat
seperti menghasilkan minuman yang sesuai dengan
selera semua lapisan masyarakat, serta kemasan yang
mampu menarik perhatian konsumen , serta
pendistibusian yang cepat sampai ke tangan
konsumen , jadi bisa di pesan dan di antar secara
online melalui penjualan melaui media social
2.Penting Memanajemen Sumber Daya Manusia
Pening mencari tenaga kerja yang baik yang
memiliki integritas tinggi terhadap pekerjaan,
meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan
memanfaatkan potensi desa yang ada, kemudian
memberikan pelatihan-pelatihan agar mereka lebih
paham tentang tuntutan pekerjaan mereka, sehingga perlu menanamkan jiwa wirausaha yang tidak cepat
produktivitas karyawan terus bias lebih baik. menyerah, terus melakukan inovasi produk ,
3. Pentingnya pemasaran berusaha untuk bisa mengatasi tantangan covid
Sebagai upaya memberikan pelayanan terbaik pada yang mendera semua orang dan negara tidak
pelanggan , memberikan kemasan produksi yang terkecuali pengusaha kecil dan menegah seperti
UKM Berkah Alam , mereka harus menyiapkan
mental yang kuat dan butuh tekad yang kuat untuk
bisa terus berkembang.

memikat, dengan memberikan label produk yang


indah dan gampang diingat seperti BAC ( Berkah
Alam Coffee ), kemudian melakukan pemasaran-
pemasaran yang lebih agresip bahkan jemput bola,
melayani pemesanan dan pengantaran orderan ke
tangan konsumen yang membutuhkan
4. Keuangan dan akuntansi KESIMPULAN

23
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

Melalui pengabdian masyarakat yang dilakukan di


UKM Berkah Alam di Desa Gres , Kecamatan Gerung
Kabupaten Lombok Barat, kami tim pengabdian pada
masyarakat mengharapkan pada pengelola sekaligus
pemilik UKM Berkah alam ,Muhammad Toriq bisa
berproduksi dan memperluas pemasarannya sehingga
menjadi wadah yang di harapkan masyarakat untuk
bisa mengoptimalkan potensi desa setempat yaitu dari
hasil perkebunan khususnya kopi, menjadi harapan
masyarakat untuk bisa meningkatkan penghasilan
masyarakat setempat sehingga bisa mengurangi
tekanan ekonomi di tengah pandemi yang mewabah di
seluruh dunia dan tidak lepas dari masyarakat yang ada
di lokasi pengabdian masyarakat ini.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1995. Undang-Undang no. 9 tentang Usaha
Kecil
Assauri sofian, edisi 2018 ,Menejemen opersi dan
peroduksi, Raja Rafindo Jakarta
George R. Terry. 2006. Prinsip-Prinsip Manajemen.
Bumi Aksara
Gitosudarmo ,Indriyo. 2000 Manajemen Pemasaran,
Yogjakarta BPFE
Siagian 2008. Menejemen Strategik ,
Sadeli, Lili M. 2006. Dasar-Dasar Akuntansi. Bumi
AksaraBumi Aksara
Soemarso SR. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar (Buku
1) (Edisi 5 Revisi). Salemba Empat
Usman ,M dan Harry S,1998 , Kita sukses Pengusaha
kecil ,Intitut Bankir Indonsia

24
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DAN STRATEGI PEMASARAN PADA PENGELOLA KEDAI


KOPI DI KECAMATAN SEMBALUN KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Rusdan *), Rahman Dayani, Siti Nurmayanti, Bq Handayani Rinuastuti, Dwi Putra Buana Sakti.

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Mataram

Jl Majapahit No.62 Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat


*) Alamat korespondensi: rusdan58@unram.ac.id

terlihat dari kurangnya pemahaman tentang ilmu


Abstrak Kewirausahaan dan Strategi Pemasaran sebagaimana
mestinya, terbatasnya tenaga ahli peracik kopi ( barista)
Kecamatan Sembalun merupakan salah satu dari 21 yang ada pada pengusaha kedai kopi, pelaku usaha
kecamatan di Kabupaten Lombok Timur, dan terdiri kedai kopi di Sembalun belum memiliki asosiasi yang
dari enam desa; Sembalun Bumbung, Sembalun permanen, baru sebatas gagasan pembentukan
Lawang, Sajang, Bilok Petung, Sembalun, dan Desa kelompok yang dituangkan pada WAG dan itupun
Sembalun Timba Gading. Kecamatan Sembalun masih sebahagian dari pelaku usaha kedai kopi yang
memiliki potensi wisata yang sangat besar terutama ada.
wisata yang memanfaatkan alam. Pengembangan
potensi wisata ini perlu ada upaya-upaya agar dapat Kata kunci : Kewirausahaan, strategi pemasaran,
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satu kedai kopi
diantaranya adalah pelatihan Kewirausahaan dan
strategi pemasaran pada pengelola kedai kopi.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan; Abstract
meningkatkan pengetahuan pengelola kedai kopi di
Kecamatan Sembalun dalam bidang Kewirausahaan Sembalun district is one of the twenty one districts in
dan strategi pemasaran, dan meningkatkan east Lombok regency which consist of six villages that
kemampuan dalam menilai posisi bisnisnya dengan are Sembalun Bumbung, Sembalun Lawang, Sajang,
mengenali kekuatan, kelemahan, peluang, dan Bilok Patung, Sembalun, and Sembalun Timba Gading
ancaman usahanya. Kegiatan pengabdian diawali village, Sembalun district have a very big and good
berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait khususnya tourism potential especially in their nature tourism, the
penggagas kelompok kedai kopi, menyiapkan materi development of tourism potential in Sembalun must be
pelatihan, dan melaksanakan pelatihan Kewirausahaan required some efforts to improve the societies welfare
dan Strategi Pemasaran. Setelah pelatihan and one of which is entrepreneurship training and
dilaksanakan, tim melakukan pendampingan selama marketing strategy at coffee shop manager, the aim of
dua bulan. Kesimpulan yang dapat diambil dari the community service activities is to increase the
kegiatan ini adalah; pelaksanaan pelatihan knowledge of coffee shop manager in Sembalun
Kewirausahaan dan strategi pemasaran berjalan lancar district in entrepreneurship and marketing strategy field
sesuai rencana, keaktifan peserta saat pelatihan cukup and also to increase the ability to assess its business
tinggi terlihat dari suasana diskusi dan tanya-jawab position by know the strength , weaknesses, chance,
yang aktif, tingkat kehadiran peserta termasuk tinggi 93 and their business threat, the service activities begin in
% yakni 14 orang dari 15 orang yang diundang, peserta coordination with many side especially the group
juga bersedia menularkan pengetahuannya kepada initiator of the coffee shop, preparing the training
rekan-rekan pelaku usaha kedai kopi yang tidak dapat material, carry out the entrepreneurship training and
hadir, pelaku usaha kedai kopi di Sembalun umumnya marketing strategy, after training conducted the team
kurang profesional dalam mengelola usahanya, hal ini provide the assistance for two months and trough some
activities done the conclusion taken from the carry out
25
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

the entrepreneurship training and marketing strategy is penduduk yang bekerja berdasarkan golongan
running smoothly based on the plan and the participant sektor pekerjaan terlihat bahwa; sektor pertanian (
activity is quite high seen from the discussion and petani pemilik 2.494 orang, petani penggarap 946
question answer also the attendance is quite high from orang, buruh tani 1.701 orang, peternak 597 orang
15 person become 14 person, the participant also were ), sektor non pertanian ( pedagang 505 orang,
ready to share their knowledge to the other, commonly angkutan 122 orang ), sektor pemerintahan ( PNS
the ability of the coffee shop managers are less 72 orang, TNI 15 orang, Guru 82 orang, pensiunan
professional in manage their business this case was empat orang, dan Bank/pegadaian satu orang ) .
seen from lack of understanding of entrepreneurship Memperhatikan data rata-rata produksi
and marketing strategy as well, the limited coffee perkebunan khususnya kopi sebanyak 288 ton /
blending expert in coffee shop manager, and also the tahun, pekerjaan masyarakat untuk sektor non
coffee shop manager in Sembalun do not have a pertanian khususnya perdagangan sebanyak 505
permanent association they have just an idea to form a orang, dan jumlah penduduk usia remaja sampai
group which is poured at WAG and that only done by dewasa yang mencapai 10.481 jiwa atau sekitar
some people not all. 51,90 %, nampaknya berkorelasi dengan sektor
pariwisata yang relatif menjanjikan untuk bisnis
bidang kuliner khususnya kedai kopi di
Keyword: entrepreneurship, marketing strategy, Kecamatan Sembalun. Kondisi ini sejalan dengan
coffee shop. situasi akhir-akhir sekarang, dimana bisnis kedai
kopi berkembang dengan pesatnya, termasuk yang
ada di Kecamatan Sembalun. Hal ini terindikasi
baik dari masyarakat Sembalun maupun
PENDAHULUAN. wisatawan yang mulanya menikmati kopi instan
Kecamatan Sembalun merupakan salah dan kopi hitam plus gula di rumah kini telah
satu dari 21 kecamatan yang ada di Kabupaten bergeser ke kedai kopi dan menikmati aneka kopi
Lombok Timur ( Lombok Timur Dalam Angka dari mesin espresso plus makanan ringan lainnya.
2020 ). Bersumber dari Kecamatan Sembalun Berdasarkan hasil observasi lapangan pada
Dalam Angka 2019 ) bahwa Kecamatan ini terdiri tanggal 17 Januari 2021 dan diskusi dengan pihak-
dari enam desa yang meliputi; Sembalun pihak terkait seperti; petani kopi, pengusaha
Bumbung, Sembalun Lawang, Sajang, Bilok penginapan, pengelola kedai kopi, tokoh
Petung, Sembalun, dan Desa Sembalun Timba masyarakat Sembalun, dan pihak lain yang relevan
Gading. , didapatkan beberapa informasi yang masuk
Gambaran umum Kecamatan Sembalun katagori potensi maupun masalah sebagai berikut :
(Kecamatan Sembalun Dalam Angka 2019 ), 1. Terdapat 43 kedai kopi ( Coffee shop ) di
menunjukkan bahwa ; luas wilayah Kecamatan Kecamatan Sembalun ( Lampiran 8 ).
Sembalun 217,08 km2, jumlah penduduk 20.193 2. Umumnya mereka sebagai pengelola kedai
jiwa yang terdiri dari 9.743 laki-laki dan 10.450 kopi didorong oleh ketersediaan bahan baku
perempuan, tingkat kepadatan 93,02 jiwa/km2, dan melihat teman yang terlebih dahulu sukses
dan jumlah rumah tangga sebanyak 5.963. Dari mengelola kedai kopi tanpa
20.193 jiwa ini 10.481 jiwa ( usia 12-45 th ) mempertimbangkan skill ( ikut-ikutan ).
merupakan porsi penduduk katagori remaja awal, 3. Pengelola kedai kopi, dari sisi usia umumnya
remaja akhir, dewasa awal, dan dewasa akhir ( termasuk katagori remaja awal sampai dewasa
Katagori Umur Menurut Dinkes RI 2009 ). akhir (umumnya usia produktif)
Dilihat dari peruntukan lahan, secara umum 4. Pengelola kedai kopi, umumnya memiliki
terlihat bahwa; lahan sawah 1.155 ha, lahan kebun kopi-paling tidak punya orang tuanya
pertanian bukan sawah 1.904 ha, dan lahan bukan (keterjaminan bahan baku).
pertanian 18.649 ha. Selanjutnya produksi rata- 5. Situasi saat observasi lapangan (17 Januari
rata untuk tanaman perkebunan terpilih; kelapa 2021), hanya beberapa yang beroperasi dalam
113 ton dan kopi 288 ton. Disisi lain, jumlah situasi covid-19.

26
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

6. Kawasan Kecamatan Sembalun selain sebagai terkait lainnya bahwa tim pengabdian Fakultas
destinasi wisata, juga sebagai salah satu jalur Ekonomi Dan Bisnis Unram akan melakukan
pendakian ke Rinjani pelatihan Kewirausahaan dan Strategi Pemasaran
Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa pada pengelola kedai kopi di Kecamatan
bisnis kedai kopi di Kecamatan Sembalun Sembalun. Kemudian pada minggu pertama dan
memiliki posisi: (1) Kekuatan; Sembalun sumber kedua Agustus 2021, tim pengabdian menyiapkan
supplier bahan baku kopi, kedai kopi umumnya materi pelatihan sesuai yang terdapat di proposal
dikelola oleh masyarakat umur produktif yang pengabdian, yakni Kewirausahaan dan Strategi
dinamis, Pemasaran. Selanjutnya pada tanggal 17 Agustus
(2) Kelemahan; kualitas kopi yang beragam , 2021, berkoordinasi dengan penggagas kelompok
keahlian dalam meracik kopi sebagian besar kedai kopi Kecamatan Sembalun untuk
pengelola kedai kopi masih rendah, (3) Peluang; menentukan ; tempat, waktu, dan jumlah peserta
Sembalun sebagai destinasi pelatihan. Hasil koordinasi ini disepakati bahwa;
wisata, Sembalun menjadi salah satu jalur (a) tempat pelaksanaan kegiatan di Rinjani’s
pendakian ke Rinjani, (4) Ancaman; banyak Family Home Stay, (b) kegiatan pelatihan
pengelola kedai kopi yakni 43 pengelola dan ini dilaksanakan pada hari Jumat , tanggal 20 Agustus
menjadikan persaingan ketat di antara mereka, 2021, (c) jumlah pesrta 15 orang.
situasi covid-19 yang masih menjadi ujian 2. Kegiatan pelatihan.
sehingga berkurangnya pengunjung. Pelatihan dilaksanakan pada hari Jumat , tanggal
20 Agustus 2021, bertempat di Rinjani’s Family
METODE PELAKSANAAN Home Stay Sembalun. Kegiatan ini dihadiri oleh
pengelola kedai kopi Kecamatan Sembalun dan
Untuk menjamin kelancaran kegiatan tim pengabdian Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Pengabdian kepada Masyarakat, tim melakukan Unram. Kegiatan ini dilaksanakan mulai pukul
kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 19.30 Wita sampai selesai sekitar jam 23.30 dan
a. Melakukan koordinasi dengan LPPM Unram, diselingi ISOMA jam 19.30 – 20.30, dengan
BP2EB Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unram, dan rangkaian kegiatan sebagai berikut :
Penggagas Kelompok pengelola kedai kopi a. Pembukaan.
Sembalun untuk persiapan pelatihan termasuk Pembukaan oleh MC, selanjutnya
pendampingan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan diikuti sambutan dari salah seorang tim
cara tatap muka dan tetap mengikuti protokol pengabdian, kemudian sambutan dari
kesehatan. penggagas kelompok pelaku usaha kedai kopi
b. Menyiapkan materi pelatihan. Kecamatan Sembalun sekaligus membuka
c. Melaksanakan pelatihan; (1) Kewirausahaan yang acara pelatihan secara resmi.
meliputi; Kewirausahaan dan karakteristiknya,
Ciri-ciri dan Sikap Mental Wirausaha, (2) Strategi
pemasaran yang meliputi; Strategi Sustainable
Competitive Advantage , Strategi Maximarketing,
dan Strategi Persyaratan Mutu Seorang Penjual .
d. Pendampingan selama dua bulan sesuai situasi dan
tidak bersifat formal.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Gambar 1. Sambutan sekaligus pembukaan
1.Kegiatan koordinasi. Pelatihan oleh penggagas
kelompok kedai kopi kecamatan Sembalun
Pada tanggal 11 Juli 2021, tim pengabdian
telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, b. Melaksanakan pelatihan dengan materi; (1)
seperti; tokoh masyarakat Kecamatan Sembalun, Kewirausahaan yang meliputi;
Penggagas Kelompok kedai kopi, dan pihak Kewirausahaan Dan Karakteristiknya, Ciri-

27
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

Ciri dan Sikap Mental Wirausaha, (2) Strategi 6. Terbatasnya tenaga ahli peracik kopi (barista) yang
Pemasaran yang meliputi; Strategi ada pada pengusaha kedai kopi.
Sustainable Competitive Advantage, Strategi 7. Pelaku usaha kedai kopi di Sembalun belum
Maximarketing, dan Strategi Persyaratan memiliki asosiasi yang permanen, baru sebatas
Mutu Seorang Penjual ( materi pelatihan gagasan pembentukan kelompok yang dituangkan
lampiran 2a ) pada WAG dan itupun masih sebahagian dari
pelaku usaha kedai kopi yang ada.

B. Saran-saran
Berdasarkan hasil pengabdian pada masyarakat
ini ada beberapa saran yang perlu diperhatikan, yakni :
a. Pelaku usaha kedai kopi Sembalun harus paham,
menghayati dan mempraktikkan baik
karakteristik bagi seorang wirausaha maupun
persyaratan mutu seorang penjual sebagai
pendorong untuk menjadi wirausaha yang
sukses.
b. Menerapkan beberapa komponen strategi
keunggulan bersaing yang berkelanjutan ( SCA)
Gambar 2. Suasana diskusi / Tanya –jawab saat
dengan cara :
pelatihan berlangsung. oleh Tim Pengabdian
1. Strategi sinergi:
- Mendiversifikasikan barang dagangan
3. Kegiatan Pendampingan. dengan produk lain selain core bisnis yang utama
Pendampingan direncanalan selama dua bulan berupa minuman kopi dan komplemennya.
dan bersifat informal dan tidak terjadwal. - Memanfaatkan fasilitas secara bersama baik
untuk core bisnis maupun produk
KESIMPULAN DAN SARAN diversifikasi lain.
A. Simpulan 2. Strategi diferensiasi.
Berdasarkan hasil pelaksanaan pengabdian, (a) Memperbanyak varian produk, baik
dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : dalam rasa maupun sistem penyajian.
1. Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (b) Menciptakan bahan baku yang
berupa pelatihan Kewirausahaan dan strategi menghasilkan produk dengan kualitas
pemasaran berjalan lancar sesuai rencana. unggul.
2. Keaktifan peserta saat pelatihan cukup tinggi (c) Tenaga teknis peracik kopi ( barista )
terlihat dari suasana diskusi dan tanya-jawab yang khususnya harus menggunakan pakaian
hidup terutama karena materi yang didiskusikan sebagaimana seorang barista seharusnya.
sesuai dengan apa yang diperlukan untuk 3. Strategi Preemptive Move.
mengembangkan usahanya. Pelaku usaha harus bergerak terlebih
3. Tingkat kehadiran peserta sekitar 93 % yakni 14 dahulu dari pesaing, dalam segala lini yang
orang dari 15 orang yang diundang. berkaitan dengan bisnis, seperti :
4. Peserta juga bersedia menularkan pengetahuannya (a) kualitas kopi lebih baik.
kepada rekan-rekan pelaku usaha kedai kopi yang (b) varian rasa lebih banyak.
kebetulan tidak dapat menghadiri kegiatan (c) Pelayanan lebih baik
pelatihan. (d) Lokasi lebih menarik.
5. Pelaku usaha kedai kopi di Sembalun umumnya 4. Menerapkan salah satu unsur model
kurang profesional dalam mengelola usahanya, hal maximarketing, yakni maximized media
ini terlihat dari kurangnya pemahaman tentang exploration dengan cara :
ilmu Kewirausahaan dan Strategi Pemasaran (a) Pemanfaatan media social ( WA, FB, IG,
sebagaimana mestinya. Line, dan lainnya ).

28
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

(b) Memanfaatkan marketplace paling tidak


marketplace NTB Mall
5. Pelaku usaha kedai kopi di Sembalun perlu
membentuk asosiasi yang permanen, sebagai
sarana pengembangan usaha Bersama.

DAFTAR PUSTAKA

David A Aaker,1992, Strategic Market Management,


Third Edition, John Wiley & Sons , inc.
Katagori Umur Menurut Dinkes RI 2009.
Kecamatan Sembalun Dalam Angka 2019.
Lilik Agung AM, 1997, Strategi Bisnis, Marketing dan
Manajemen, edisi pertama, penerbit Andi
Yogyakarta.
Lombok Timur Dalam Angka 2020.
Sadono Sukirno, dkk, 2004, Pengantar bisnis, edisi
pertama, penerbit Kencana Prenadamedia
Group.
Sotar Baduara S & Sabar Martin S, 1984,
Salesmanship Suatu Ilmu Dan Seni Untuk
Menjadi Penjual Yang Sukses, Edisi Pertama,
Penerbit Akademi Presindo, Jakarta.

29
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

PENYULUHAN PEMASARAN ONLINE PADA INDUSTRI KERAJINAN PERHIASAN MUTIARA


SEKARBELA KOTA MATARAM

Muhamad Ilhamudin*), Weni Retnowati,Mukmin Suryatni, Rusminah

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Mataram


Email : ilhamudin@unram.ac.id

Abstrak (1) Memberikan penyuluhan tentang perencanaan


pemasaran (2) Memberikan penyuluhan tentang
UMKM banyak berkembang di kota teknik pemasaran online. Kegiatan dilakukan pada
Mataram dengan berbagai jenis produk yang bulan September 2021 dengan metode penyuluhan,
dihasilkan. Salah satu di antaranya adalah industri tanya jawab, dan diskusi. Pelaksanaan kegiatan ini
kerajinan perhiasan mutiara di wilayah Sekarbela berlangsung dalam masa pandemi covid 19, maka
kota Mataram. Sentra kerajinan ini telah untuk tempat kegiatan dilakukan di luar ruangan
berkembang lama dan keahliannya diwariskan untuk menghindari risiko buruk dari wabah. Hasil
secara turun temurun, sehingga lahan pencaharian kegiatan ini adalah peserta yang berjumlah 16 orang
sebagian besar masyarakat ada pada industri ini. yang terdiri dari pedagang mendapatkan
Permasalahan yang dihadapi oleh kerajinan pengetahuan dan kemampuan merencanakan dan
perhiasan mutiara ini adalah berkaitan dengan melakukan pemasaran online yang merupakan
masalah pengelolaan pemasaran dimasa pandemi aspek penting untuk menumbuhkan kembali
covid-19. Kemampuan pengelolaan sangat industri yang chaos selama pandemi.
diperlukan manakala lingkungan pemasaran terus
bergerak dinamis dan berbeda dengan iklim Kata kunci: pemasaran online, perhiasan, mutiara.
sebelumnya, sehingga adaptasi harus terus
dilakukan oleh perusahaan. Pengabdian ini Abstract
ditujukan bagi pelaku usaha kerajinan perhiasan
mutiara Sekarbela yang tengah mengalami lesunya Many SMEs grow in Mataram with various
penjualan karena pandemi covid-19. Kegiatan ini types of its products. One of them is the pearl
menekankan pada sharing pengetahuan tentang jewellery industry at Sekarbela, Mataram. This craft
pemasaran online, dengan harapan semakin centre has developed for a long time and its expertise
menguatkan pemahaman mereka sebagai tanggapan has been passed down from generation to
terhadap lingkungan dan competitive setting yang generation, the livelihoods of most people are from
chaos. Penyampaian materi dalam kegiatan this industry. The problem faced by pearl jewellery
penyuluhan di sentra kerajinan ini dengan is related to marketing management problem during
memberikan materi pentingnya perencanaan the covid-19 pandemic. Marketing ability is strongly
pemasaran, dan teknik pemasaran online. Selain itu, required as the environment continues to move
penyampaian materi juga akan dilengkapi dengan dynamically, so an adaptation has to be carried out.
diskusi. Sebagai narasumber adalah Tim Pengusul This community service is aimed to business players
Pengabdian pada Masyarakat (PPM) Fakultas in the industry who are experiencing sluggish sales
Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram. due to the COVID-19 pandemic. The activity
Permasalahan mitra antara lain: (1) Berubahnya emphasizes on sharing knowledge about online
lingkungan pemasaran dan competitive setting oleh marketing, in order to strengthen their understanding
karena pandemi covid-19; dan (2) Para pelaku bisnis as a tanggapane to a chaotic environment and
belum terbiasa memberikan respon yang cepat competitive setting of the business. The main topic
terhadap dinamika yang tengah berlangsung. for this activity is marketing planning, and online
Dengan demikian solusi yang ditawarkan adalah: marketing techniques. The resource person was the
30
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

teacher of the Faculty of Economics and Business, baik, masalah penyusunan rencana bisnis, sistem
University of Mataram. Partner problems include: administrasi keuangan dan masalah akses ke
(1) Changes in the marketing environment and teknologi, selera konsumen yang mudah berubah,
competitive settings due to the covid-19 pandemic; masalah bahan baku, tingginya harga bahan baku,
and (2) businesspeople are not used to responding masalah inovasi, perbaikan kualitas barang dan
quickly to the ongoing dynamics. Thus, the solutions efisiensi (Aziz, 2017).
offered are: (1) Providing counselling about Selain kendala teknis di atas, maka
marketing planning (2) Providing counselling about persoalan yang belum kunjung selesai hingga saat
online marketing techniques. The activity was ini adalah akibat yang meluas dari pandemi covid-
carried out in September 2021 with the method of 19. Pandemi ini telah merusak struktur fundamental
counselling, question and answer, and discussion. bisnis, termasuk bisnis kerajinan perhiasan mutiara.
The implementation of this activity took place Perusahaan harus bekerja ekstra keras untuk
during the COVID-19 pandemic, so the activity was bertahan hidup, dengan mempertahankan penjualan,
carried out in outdoors to avoid bad risks of the menjalin hubungan lebih intens dengan mitra dan
pandemic. The result was that 16 participants gained pelanggan, memperbaiki pendekatan bisnis yang
the knowledge and ability to plan and conduct online relevan, dan tidak pesimis dengan masa depan.
marketing which is an important aspect for Perusahaan harus membangun skenario masa depan
regenerating a chaotic industry during the pandemic. yang adaptable di tengah situasi yang tidak normal
saat ini. Skenario dan pendekatan yang berbeda
Keywords: online marketing, jewellery, pearls. dengan masa sebelum pandemi covid-19 terjadi.
Berdasarkan kondisi yang berkembang,
PENDAHULUAN maka kegiatan pengabdian menawarkan solusi pada
Peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah perbaikan pendekatan bisnis dengan menguatkan
(UMKM) dalam perekonomian nasional sangatlah peranan pemasaran online. Topik pengabdian selain
besar. Hal itu sudah tidak dapat diragukan lagi. berisi tentang relevansi dan pentingnya pemasaran
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, online dimasa pandemi, maka pengetahuan yang
Hasan dalam Republika Online (2013) menyatakan akan dibagi adalah penggunaan teknologi online
bahwa jumlah usaha UKM di Indonesia mencapai dalam pemasaran. Dengan demikian, pelaku
sekitar 56,5 juta, dan 99,8 persennya adalah dari industri dapat meningkatkan pengetahuan dan
sektor UMKM. Oleh karena itu, UMKM di keterampilannya dalam mengelola bisnis, mampu
Indonesia berkontribusi sebesar 97 persen dalam menghasilkan penjualan dan keuntungan seperti
penyerapan tenaga kerja. masa-masa sebelum covid-19.
UMKM banyak berkembang di kota
Mataram dengan berbagai jenis produk yang
dihasilkan. Salah satu diantaranya adalah industri METODE PELAKSANAAN
kerajinan perhiasan mutiara di wilayah Sekarbela KEGIATAN
kota Mataram. Sentra kerajinan ini telah Penyampaian materi dalam kegiatan
berkembang lama dan keahliannya diwariskan penyuluhan pemasaran online di industri kerajinan
secara turun temurun, sehingga lahan pencaharian perhiasan mutiara Sekarbela dengan memberikan
sebagian besar masyarakat ada pada industri ini. penyuluhan tentang peranan pendekatan online
Permasalahan yang dihadapi oleh UMKM dalam pemasaran dan bagaimana penggunaan
berkaitan dengan masalah kemampuan tata kelola teknologi dalam pemasaran online. Penyampaian
manajemen atau pengolahan usaha yang kurang materi juga akan dilengkapi dengan diskusi.
profesional. Kemampuan pengelolaan sangat Sebagai narasumber adalah Tim Pengusul
diperlukan manakala lingkungan bisnis terus Pengabdian pada Masyarakat (PPM) Fakultas
bergerak dinamis dan usaha adaptasi harus terus Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram. Untuk
dilakukan oleh perusahaan. Masalah lainnya pada menunjang kelancaran kegiatan ini, maka akan
struktur permodalan, produksi, dan pemasaran. Bila dikoordinasikan dengan lembaga terkait, yaitu:
dirinci secara teknis maka masalah masalah tersebut LPPM Universitas Mataram, Dekan Fakultas
adalah meliputi belum adanya manajemen yang
31
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram, dan kinerja pemasaran yang terputus karena pandemi
pelaku usaha di sentra kerajinan tersebut. dengan menentukan sasaran yang paling terdampak,
Evaluasi dari keberhasilan pelatihan ini yakni pedagang asongan. Barang dagangan
akan dilihat dari kehadiran peserta dan keaktifan pedagang asongan dipasok/dibeli dari sentra
peserta dalam memberi tanggapan terhadap materi kerajinan Sekarbela, yang berarti setiap pedagang
yang diberikan selama penyuluhan berlangsung. memiliki dan menguasai usahanya. Target market
pedagang asongan adalah pembeli individu, yakni
HASIL DAN PEMBAHASAN para wisatawan yang datang berkunjung ke daerah
Tahap Pendahuluan ini. Sebetulnya usaha pedagang asongan lebih
Kegiatan pengabdian ini mengambil topik fleksibel, karena hanya menyediakan barang yang
pemasaran online mengingat kondisi penjualan tengah trendy sehingga tidak perlu banyak dana
perhiasan yang lesu akibat pandemi covid-19. tertanam dalam persediaan.
Pandemi telah merubah skala prioritas produk yang Pandemi covid-19 ini adalah mimpi buruk
dibeli, konsumen lebih mengutamakan produk bagi pariwisata dan pedagang asongan. Bekal
kesehatan yang meningkatkan imunitas tubuh dan pengetahuan pemasaran tidak dimiliki untuk
terhindar dari infeksi wabah. Kebijakan pemerintah mempertahankan eksistensi usahanya yang kecil itu.
seperti PPKM dan mengurangi mobilitas manusia Idealnya bahwa pendekatan penjualan harus
juga telah merubah cara konsumen melakukan mengikuti dinamika lingkungan bisnis yang
pembelian, yakni secara online. berkembang. Namun pedagang asongan jauh
Pergeseran cara belanja ini mau tidak mau berbeda pemilik toko-toko perhiasan. Pemilik-
harus ditanggapi oleh semua pelaku usaha. pemilik toko sudah memahami dan
Penggunaan media sosial seperti Facebook, Twitter, mengimplementasi aspek pemasaran online pada
Instagram mulai banyak digunakan oleh berbagai usahanya. Mereka sudah memiliki pengetahuan dan
kalangan usaha meskipun dalam skala terbatas. keterampilan dalam mendesain konten dalam media
Industri e-commerce sebetulnya tidak hanya media sosial, bahkan beberapa di antara mereka sudah
sosial, namun sekarang telah muncul banyak menggunakan website dan marketplace meski
marketplace yang menawarkan berbagai dalam skala terbatas.
kemudahan dalam berjualan, seperti yang dilakukan Survei pendahuluan kemudian
oleh Sophee, Bukalapak, Tokopedia, dan lain-lain. menetapkan sasaran penyuluhan adalah pedagang
Pilihan menjadi banyak dan ruang untuk berjualan asongan perhiasan mutiara (buatan sentra kerajinan
menjadi tidak terbatas, setiap pelaku usaha dapat Sekarbela) yang memasarkan barang dagangannya
membidik berbagai lapisan konsumen dimana saja. di kawasan wisata Senggigi dan sekitarnya. Mereka
Kegiatan pendahuluan dilakukan dengan ini sebagian besar bertempat tinggal di Jatisela dan
menentukan pelaku usaha yang paling terdampak Sesela, suatu wilayah yang penduduknya banyak
dalam mata rantai pemasaran. Mata rantai diuntungkan dengan berkembangnya pariwisata
pemasaran perhiasan mutiara adalah melalui toko- Lombok sebelum pandemi, karena kedekatannya
toko perhiasan mutiara dan pedagang asongan. dengan lokasi wisata. Selanjutnya, dibuat suatu
Pedagang asongan ini berasal dari Sekarbela rancangan materi yang relevan untuk pedagang
maupun luar Sekarbela yang menjajakan produk asongan, yang sederhana dan mudah dimengerti.
perhiasannya di sejumlah destinasi wisata di pulau Materi pokok berkisar pada bagaimana melakukan
Lombok. Menurut Ketua Asosiasi Pedagang perencanaan pemasaran dan menjual online. Topik
Mutiara, Bapak Haji Fauzi bahwa semua pelaku ini merupakan sesuatu yang mendasar karena
industri terdampak pandemi covid-19, tanpa kegiatan pemasaran online harus dibangun atas
kecuali. Tidak ada lagi pembelian dilakukan oleh rencana pemasaran yang mencakup sasaran pasar
para wisatawan karena kebijakan pergerakan orang (konsumen) dan membangun persepsi konsumen
dibatasi. Namun yang paling menyedihkan adalah terhadap nilai barang yang dijual.
pengrajin dan pedagang asongan, mereka kini
banyak yang menjadi pengangguran. Tahap Penyuluhan
Atas dasar situasi yang berkembang ini Sebelum dilakukan penyuluhan, berbagai
maka penyuluhan diarahkan untuk memperbaiki hal menyangkut teknis pelaksanaan dipersiapkan
32
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

seperti penentuan jumlah peserta, tempat, dan waktu mereka membangun kembali harapannya yang telah
penyuluhan. Kegiatan penyuluhan yang jadwalnya redup karena pandemi covid-19.
Agustus 2021 tidak dapat dilaksanakan karena
penerapan kebijakan PPKM, pelaksanaannya baru Saran
bisa dilakukan pada 17 September 2021. Kegiatan pengabdian berikutnya
Penyuluhan diberikan kepada 16 orang peserta yang disarankan menekankan pada penyampaian
merupakan pedagang perhiasan mutiara yang pengetahuan yang lebih mendalam pada aspek-
diproduksi sentra kerajinan Sekarbela. Adapun aspek relevan. Konsep manajemen pemasaran
materi penyuluhan adalah sebagai berikut: sangat luas, oleh karena itu dalam kegiatan
a) Pentingnya manajemen pemasaran penyuluhan yang akan datang harus tetap memilih
b) Perencanaan pemasaran topik yang saling berhubungan. Dengan demikian
c) Pemasaran online pengetahuan itu akan membantu pelaku usaha untuk
Setelah materi disampaikan maka menaikkan kinerja usahanya, lebih-lebih pemasaran
dilakukan tanya jawab tentang hal-hal yang merupakan fungsi yang menjembatani perusahaan
berhubungan dengan materi maupun pengalaman dengan customer. Keberhasilan kinerja pemasaran
usaha peserta. Kegiatan tersebut sangat partisipatif adalah refleksi keberhasilan seluruh aktivitas
dan kondusif kalau melihat tanggapan yang antusias perusahaan.
dari peserta penyuluhan. Mereka memberikan
pertanyaan sekaligus berbagi pengalaman di antara DAFTAR PUSTAKA
mereka dan memberi solusi terhadap persoalan yang Aziz N. 2007. Penerapan Sisitem Informasi
dihadapi peserta lain. Pemasaran pada Usaha Kecil Menengah
(UKM) di Kota Malang. Universitas
Muhammadiyah. Malang.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi
Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah,
2008. UU No. 20 Tahun 2008 Tentang
Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
www.bi.go.id
Gambar 1. Kegiatan Penyuluhan Martowardoyo, Agus. “Bank Indonesia Klaim
Peduli Nasib UMKM di Indonesia”.
KESIMPULAN DAN SARAN
http://www.merdeka.com.
Kesimpulan
Penyuluhan dilakukan oleh tim pengabdian Santia, Masayu Praba. 2014. Analisis Strategi
Kepada Masyarakat FEB Unram dengan Pemasaran untuk Meningkatkan
memfokuskan pada peningkatan pengetahuan dan Penjualan Tahu pada UD. Putra Abian
kemampuan pedagang yang menjual perhiasan Tubuh, Universitas Mataram. Mataram.
mutiara Sekarbela, pada aspek perencanaan Tambunan, TH Tulus. 2003. Perekonomian
pemasaran dan pemasaran online. Materi pemasaran Indonesia. Ghalia Indone
ini relevan dengan dinamika bisnis pada umumnya
yang terkena dampak covid-19 yakni penurunan
penjualan dan perubahan pendekatan belanja
konsumen, yakni secara online.
Dalam kegiatan tersebut peserta
menyampaikan pertanyaan, berbagi pengalaman,
dan mengajukan solusi sendiri atas masalah yang
dihadapi, atau bahkan ikut memberikan solusi atas
persoalan peserta lain. Pengetahuan ini membantu

33
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGELOLAAN MODAL USAHA DI MASA


PANDEMI BAGI PEDAGANG BAKULAN DI KAMPUNG KEBON DAYE PAGUTAN BARAT

Emilia Septiani *), Budi Santoso, Muhdin, Santi Nuruly.

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Mataram


Jln. Majapahit No.62 Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat
*) Alamat korespondensi: emiliaseptiani@unram.ac.id

Abstrak Pagutan and/or opening stalls in the Pagutan Permai’s


field. These wholesalers mostly sell ingredients for
Kampung Kebon Daye Pagutan Barat Kecamatan
daily necessities such as vegetables, fruits, spices, and
Mataram merupakan salah satu kampung yang
other cooking ingredients. Based on the results of
mayoritas penduduknya berprofesi sebagai pedagang
interviews with several retailers, both those doors to
bakulan. Sebagai pedagang bakulan, mereka
door or holding stalls, they complained that their
menjajakan barang dagangannya dengan cara
income had decreased significantly during the Covid-
berkeliling ke perumahan-perumahan di sekitar
19 pandemic, which greatly affected the availability of
Pagutan dan/atau membuka lapak di lapangan BTN
working capital for the next day. Referring to these
Pagutan Permai. Pedagang bakulan ini sebagian besar
conditions, it is necessary to hold community service
menjual bahan-bahan masakan kebutuhan sehari-hari
activities by providing business capital management
seperti sayur-mayur, buah-buahan, bumbu dapur dan
training for retailer such as basket traders in Kebon
bahan masakan lainnya. Berdasarkan hasil
Daye Village, Pagutan Barat. The method used in this
wawancara dengan beberapa pedang bakulan, baik
rehearsal activity is mostly in the form of sharing
yang berkeliling maupun menggelar lapak, mereka
information about the management of business capital
mengeluhkan menurunnya pendapatan yang cukup
so that the residents of Kebon Daye village can still
signifikan di masa pandemi Covid-19 sehingga sangat
earn a living even though the business capital is
mempengaruhi ketersediaan modal usaha untuk hari
limited which is one result of the decline in income.
berikutnya. Merujuk pada kondisi tersebut, maka
perlu untuk diadakannya kegiatan pengabdian pada
masyarakat dengan memberikan pelatihan Keywords: Raw material traders, business capital,
pengelolaan modal usaha bagi para pedagang bakulan Covid-19 pandemic
yang ada di Kampung Kebon Daye Pagutan Barat.
Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian PENDAHULUAN
ini lebih banyak berupa sharing informasi mengenai
pengelolaan modal usaha agar penduduk kampung Permasalahan mengenai permodalan dalam
Kebon Daye tetap dapat mencari nafkah meskipun menjalankan suatu usaha sebenarnya merupakan
modal usaha terbatas yang merupakan salah satu masalah klasik yang pasti dihadapi oleh pemilik usaha
akibat dari menurunnya pendapatan. (Munawir, 1992). Hal tersebut dapat terjadi karena
modal merupakan salah satu komponen vital untuk
Kata kunci: Pedagang bakulan, modal usaha, pandemi melaksanakan kegiatan operasional usaha. Modal
Covid-19 usaha dapat berupa modal investasi dan modal kerja
(Husan dan Pudjiastuti, 1996). Modal investasi
Abstract
merupakan modal yang disisihkan oleh pemilik usaha
untuk membeli barang modal dengan harapan
Kebon Daye village at Pagutan Barat, Mataram
mendapatkan pengembalian di masa yang akan
District, is one of the villages where most of the
datang (Hanafi, 2004). Modal kerja adalah
population works as retailer (basket traders). As
keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan,
retailer, they sell their wares by door to door around
dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang tersedia
34
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan dagangan yang mereka tawarkan tidak habis dalam
(Barlian, 2002; Sawir, 2005). Bagi pedagang bakulan kurun waktu satu dua hari akibat dari surutnya
yang skala usahanya masih tergolong kecil biasanya pembeli. Akibatnya, modal kerja yang mereka
tidak memiliki barang modal. Modal yang memiliki keluarkan sering tidak kembali dengan cepat bahkan
peranan penting dalam menjalankan usaha para acap kali mengalami kerugian. Kondisi ini sangatlah
pedagang bakulan ini adalah modal kerja (Riyanto, memprihatinkan mengingat para pedagang bakulan
2008). ini harus membiayai kebutuhan hidup keluarganya.
Bagi usaha berskala besar ataupun telah Oleh karena itu perlu dilakukan peningkatan
mapan, masalah modal mungkin bukan sesuatu yang pemahaman mengenai pengelolaan modal usaha
sulit untuk didapatkan. Perusahaan-perusahaan yang khusus bagi para pedagang bakulan yang ada di
telah mapan dapat dengan mudah memperoleh Kampung Kebon Daye Pagutan Barat.
bantuan modal dari pihak ketiga (Sundjaja dan
Barlian, 2002). Walaupun di masa pandemi seperti METODE PELAKSANAAN
sekarang ini hampir semua sektor mengalami Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian
penurunan pendapatan yang mengakibatkan dilakukan penyampaian materi secara umum kepada
menurunnya kegiatan operasional perusahaan. para pedagang bakulan yang ada di Kampung Kebon
Kondisi tersebut semakin terasa dampaknya bagi para Daye Kelurahan Pagutan Barat dalam bentuk sharing
pedagang kecil. Para pedagang kecil yang dari awal informasi dan pelatihan pengelolaan modal usaha
sering mengalami kesulitan dalam hal permodalan, dan/atau modal kerja. Materi pelatihan diberikan
saat ini semakin diperparah dengan adanya kondisi secara informal dengan mengacu pada materi pokok
pandemi. Di Indonesia sendiri, jumlah pedagang atau yang telah disiapkan mengenai pengelolaan modal
usaha kecil ini memiliki jumlah yang cukup banyak. usaha yang bersumber dari beberapa referensi seperti:
Para pedagang kecil ini memiliki peranan penting Sawir, 2005; Sundajaj dan Barlian, 2002; serta sumber
dalam proses pendistribusian barang dari produsen ke lainnya.
konsumen. Salah satu jenis pedagang kecil ini adalah Kegiatan ini dilakukan dalam beberapa sesi
pedagang bakulan yang sering kita jumpai di pasar- dengan jumlah sesi sekitar 3 (tiga) sesi di hari yang
pasar tradisional maupun berkeliling dari rumah ke berbeda mengingat keterbatasan waktu dari mitra
rumah untuk menjejakkan barang dagangannya. maupun tim pengabdian dan juga sesuai dengan
Kampung Kebon Daye kelurahan Pagutan protokol Covid-19 yang melarang kerumunan. Untuk
Barat merupakan salah satu kampung dengan waktu per sesi sekitar 2-3 jam. Selama kegiatan ini
mayoritas penduduknya berprofesi sebagai pedagang berlangsung akan lebih banyak diskusi dan
bakuluan. Para pedagang bakulan dari kampung pendampingan antara para pedagang bakulan dengan
Kebon Daye umumnya berjualan dari rumah ke tim pengabdian selaku narasumber. Sebagai
rumah atau berkeliling di beberapa perumahan yang narasumber adalah Tim Pengusul Pengabdian Pada
ada di sekitar Pagutan. Selain berjualan keliling, para Masyarakat (PPM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis
pedagang bakulan juga ada yang menggelar lapak Universitas Mataram. Untuk menunjang kelancaran
kecil di lapangan BTN Pagutan Permai. Lapangan kegiatan ini, maka akan dikoordinasikan dengan
BTN Pagutan Permai merupakan lapangan yang lembaga terkait, yaitu LPPM Unram, Dekan Fakultas
sehari-harinya dimanfaatkan oleh banyak pedagang Ekonomi dan Bisnis Unram, dan kelompok usaha
untuk menjajakan barang dagangannya karena pedagang bakulan yang ada di Kampung Kebon Daye
lokasinya yang strategis. Produk dagangan yang selaku mitra atau khalayak sasaran dalam kegiatan
ditawarkan oleh para pedagang pun beraneka ragam, pengabdian ini.
mulai dari berbagai bahan masakan sehari-hari, lauk- Evaluasi dari keberhasilan kegiatan ini akan dilihat
pauk siap santap, jajanan dan sebagainya. dari jumlah partisipasi para pedagang bakulan yang
Dalam jangka waktu 6 (enam) bulan terakhir ada di Kampung Kebon Daye Keluarahan Pagutan
ini, beberapa pedagang bakulan mengalami Barat selama kegiatan pengabdian dilaksanakan. Jika
penurunan kegiatan usaha akibat dari pandemi Covid- para pedagang bakulan telah mampu melakukan
19. Hal ini sangat dirasakan oleh pedagang bakulan pengelolaan modal usaha dan/atau modal kerjanya
terutama pedagang bakulan yang menjual bahan- secara efektif dan efisien maka kegiatan ini dikatakan
bahan masakan kebutuhan sehari-hari. Sering kali telah berhasil dilaksanakan.
35
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

Oleh karena itu dalam pelatihan kali ini lebih


ditekankan bagaimana pengelolaan barang dagangan
HASIL DAN PEMBAHASAN sehingga tidak menumpuk dalam bentuk persediaan.
Para pedagang bakulan yang mengikuti Pemberian pelatihan pengelolaan modal usaha bagi
peningkatan pemahaman pengelolaan modal usaha para pedagang bakulan di Kampung Kebon Daye
tidak hanya berasal dari Kampung Kebon Daye saja Pagutan Barat menitikberatkan dalam pemberian
tetapi juga dari kampung lain yang ada di sekitarnya pemahaman kepada para pedagang untuk melakukan
seperti Tempit, Peresak, dan Karang Genteng. Namun pengelolaan modal usaha dengan cara melakukan
mereka semua itu merupakan pedagang bakulan yang pembelian barang dagangan berdasarkan pesanan
menjajaki dagangan di lingkungan Kebon Daye sehingga meminimalisir risiko tidak lakunya barang
Pagutan Barat. Terdapat 15 orang pedagang bakulan yang bisa menyebabkan kerugian usaha. Meskipun
yang diberikan pemahaman dan sharing informasi demikian, bukan berarti para pedagang bakulan 100%
mengenai pengelolaan modal usaha. hanya melayani pesanan saja. Para pedagang bakulan
Kegiatan pelatihan pengelolaan modal usaha tetap dapat menjajakkan barang dagangan kepada
bagi para pedagang bakulan yang ada di wilayah orang lain atau tetap berjualan dilapaknya.
Kampung Kebon Daye Pagutan Barat dilaksanakan
pada bulan Juni-Juli 2021. Selama kurun waktu
tersebut, kegiatan pelatihan efektif dilakukan dengan
memberikan pengantar terlebih dahulu kepada para
pedagang bakulan mengenai pentingnya pengelolaan
modal usaha di masa pandemi Covid-19 seperti saat
ini untuk mencegah terjadinya defisit modal usaha.
Para pedagang bakulan sangat kooperatif selama
kegiatan berlangsung mengingat kegiatan pengabdian Gambar 1. Foto Salah Satu Pedagang Kampung
seperti ini telah beberapa kali dilakukan dengan Kebon Daye yang Berjualan di Lapangan
menjadikan para pedagang bakulan tersebut sebagai Pagutan Permai
objek pelatihan.
Jenis produk yang dijual oleh para pedagang
bakulan ini sebagian besar berupa bahan-bahan
masakan, seperti sayur-mayur, bumbu dapur, lauk-
pauk, dan beberapa jenis buah-buahan. Dengan
melihat karakteristik produk yang dijual tersebut, para
pedagang pasti akan mengalami kesulitan permodalan
untuk belanja di hari berikutnya jika barang
dagangannya tidak habis terjual.
Pada kegiatan sebelumnya, telah diberikan
pelatihan terkait pemanfaatan sisa barang dagangan
yang tidak habis terjual dengan cara mengolah bahan
masakan tersebut menjadi makanan siap santap atau Gambar 2. Kegiatan Sharing Informasi
siap saji, terutama bagi sisa bahan masakan yang Pengelolaan Modal Usaha dengan Pedagang
mudah rusak atau busuk. Hanya saja solusi tersebut Kampung Kebon Daye Pagutan Barat
dirasa kurang efektif untuk dilakukan dalam jangka
panjang. Tidak semua pedagang bakulan memiliki Bagi para pedagang bakulan yang memiliki
keterampilan dalam mengolah sisa barang dagangan modal kecil, memang sangat disarankan untuk
menjadi makanan yang siap santap dengan rasa dan berjualan berdasarkan pesanan saja untuk sementara
kualitas yang baik. Padahal laku tidaknya suatu waktu agar tidak perlu mengeluarkan modal dalam
makanan siap santap, selain karena faktor harga jual, jumlah besar untuk membeli barang dagangan. Para
faktor rasa dan kualitas makanan akan sangat pedagang hanya perlu membeli barang dagangan
dipertimbangkan oleh calon pembeli maupun sesuai dengan yang sudah dipesan oleh pembeli.
konsumen. Mengingat para pedagang bakulan ini masing-masing
36
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

memiliki pelanggan yang loyal, tidak sulit untuk Adapun saran yang dapat diberikan terkait
mendapatkan pesanan dalam jumlah tertentu sehingga dengan kegiatan pengabdian ini adalah perlunya
mereka juga tetap mendapatkan penghasilan. Pesanan dilakukan kegiatan monitoring dan evaluasi agar
bahan masakan atau lainnya umumnya didapatkan dapat melihat progress dari masyarakat yang terlibat
oleh para pedagang bakulan dari warga di sekitar dalam kegiatan pengabdian. Masyarakat juga perlu
wilayah Pagutan, baik itu untuk keperluan konsumsi konsisten dalam menerapkan pengetahuan yang
harian pribadi maupun untuk keperluan usaha. diperoleh agar usahanya dapat tetap berjalan dengan
Untungnya di kelurahan Pagutan cukup banyak baik. Selain itu, untuk ke depannya masyarakat yang
perumahan-perumahan besar yang padat penduduk telah mampu mengelola persediaan dan
sehingga memudahkan para pedagang bakulan untuk memanfaatkan sisa barang dagangannya perlu
mencari target pasarnya. diberikan pelatihan mengenai penentuan harga jual
Bagi pedagang bakulan Kampung Kebon barang dagangan agar barang dagangan tetap
Daye yang ingin berjualan tidak hanya mengandalkan kompetitif.
pesanan dari konsumen, dianjurkan untuk tidak terlalu
banyak dalam membeli barang dagangan yang mudah DAFTAR PUSTAKA
rusak. Para pedagang harus memilah mana barang
dengan durability yang rendah dan mana yang tinggi. Hanafi, Mamduh M. 2004. Manajemen Keuangan.
Hal ini sangat penting untuk dilakukan untuk Yogyakarta: BPFE.
antisipasi tidak lakunya barang dagangan tersebut
dalam satu hari sehingga masih bisa layak jual di hari Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 1996. Dasar-
berikutnya. Mengingat untuk bahan-bahan masakan Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta:
seperti sayuran, buah dan ikan lebih disukai masih UPP AMP YKPN.
dalam keadaan segar saat dibeli. Jangan sampai para
pedagang membeli barang dagangan yang terlalu Munawir. 1992. Analisis Laporan Keuangan Edisi
berlebih kemudian dimasak untuk dikonsumsi sendiri Keempat. Yogyakarta: Liberty.
karena hal tersebut dapat menyebabkan tidak
kembalinya modal usaha sehingga pedagang bakulan Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-Dasar
akan mengalami kerugian. Pembelanjaan Perushaan Edisi Keempat.
Yogyakarta: BPFE UGM.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada Jakarta: P.T. Gramedia pustaka Utama.
bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa Sundjaja, S.Ridwan dan Inge Barlian. 2002.
animo pedagang bakulan untuk mengikuti kegiatan Manajemen Keuangan Satu Edisi Keempat.
pelatihan cukup tinggi, bahkan di antara mereka ada Jakarta: Prenhallindo.
yang mengikutsertakan anak mereka agar dapat ______________________________. 2002.
membantu mereka memahami hal-hal yang Manajemen Keuangan Dua Edisi Keempat. Jakarta:
disampaikan oleh Tim Pengabdian. Terkait dengan Literata Lintas Media..
pengelolaan modal usaha dapat dilihat bahwa para
pedagang bakulan dapat dengan mudah melakukan
pengelolaan modal usaha dengan cara menjual barang
dagangan sesuai dengan pesanan yang ada dan
menyediakan barang dagangan dengan jumlah yang
tidak terlalu besar serta memperhatikan daya tahan
dari barang dagangannya tersebut. Indikator dari hal
tersebut adalah mulainya beberapa pedagang bakulan
melakukan praktik berjualan berdasarkan pesanan
dari para pelanggan mereka.
B. Saran-saran

37
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX

38

Anda mungkin juga menyukai