TIM REDAKSI
Chief Editor : Siti Aisyah Hidayati
Editors :
Administration :
1. Rohana
2. I Gede Puja Satria Utama
3. Ahmad Muzandi
Alamat Redaksi :
Gedung FEB UNRAM Jl. Majapahit 62 Mataram 83125
Email : jpm@unram.ac.id
Website : jpm.unram.ac.id
2
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX
3
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX
DAFTAR ISI
4
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX
Sulhaini *), Rusdan, Rahman Dayani, Baiq Handayani Rinuastuti, Siti Nurmayanti
*) Email: sulhaini@unram.ac.id
ABSTRAK ABSTRACT
Sampah non-organik di Desa Mertak relatif banyak Non-organic waste in Mertak Village is relatively
dan berbahaya bagi kehidupan manusia, namun disisi large and dangerous for human life but is a potential
lain sesungguhnya merupakan bahan baku potensial raw material for viable economic products. The
bagi produk ekonomi yang bernilai. problem is, it has not been used to create innovative
Permasalahannya, belum dimanfaatkan secara products by the community in general and especially
ekonomi oleh masyarakat dan oleh ibu-ibu Tim by The Family Welfare Development Activator Team
Penggerak (TP-PKK) Desa Mertak. Tujuan kegiatan (TP PKK) of the Mertak Village. The purpose of this
pengabdian kepada masyarakat ini adalah community service is to increase the ability of the
meningkatkan kemampuan TP-PKK Desa Mertak member of TP-PKK and women in Mertak Village in
dan perempuan di Desa Mertak dalam bidang managing small business and processing of non-
manajemen bisnis, dan pengolahan sampah non- organic waste into innovative and more valuable
organik menjadi produk bernilai ekonomi, products, reduce non-organic and environmental
mengurangi sampah non-organik dan dampaknya waste, and encourage TP-PKK in empowering
terhadap lingkungan, serta mendorong TP-PKK women citizens of Mertak Village to be more creative
dalam memberdayakan kaum perempuan warga Desa in driving the family economy. The community
Mertak untuk lebih kreatif dalam menggerakkan services were carried by coordinating with related
ekonomi keluarga. Pelaksanaan kegiatan diawali oleh parties, preparing training materials, and conducting
koordinasi dengan pihak-pihak terkait, menyiapkan business management training. The community
materi pelatihan, dan melakukan pelatihan services also provided a training to enhance women
manajemen bisnis dan pembuatan produk berbasis skill to create various interesting products with non-
sampah non-organik. Setelah pelatihan selesai, tim organic waste materials. After completion, the team
melakukan pendampingan selama dua bulan dalam aided with two months in a friendly and relaxed
suasana akrab dan santai. Pelaksanaan pelatihan ini atmosphere. Overall, the activities can be said as
dapat dikatakan berhasil bila dilihat dari jumlah successful. This can be seen from the number of
peserta, keaktifan, antusiasme dan kemampuan participants, their activity, enthusiasm, and ability.
mereka. Pelaksanaan kegiatan ini sangat didukung Also, this activity was strongly supported by the
oleh Kepala Desa Mertak dalam menyiapkan ruang Mertak Village Head in providing a training room,
pelatihan, showroom, alat dan perlengkapan. Hasil showroom, various tools, and equipment. The result of
dari kegiatan ini adalah meningkatnya kreativitas this activity is to increase women creativity in
dalam merubah sampah non organik menjadi produk converting non-organic waste into products of
bernilai ekonomi dan berpotensi meningkatkan economic value and have the potential to increase
pendapatan keluarga. family income.
Kata kunci : Manajemen Bisnis, Sampah Non- Keywords: Business Management, Non-Organic
Organik, TP-PKK Waste, TP-PKK
1
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX
Tabel 1. Potensi dan Permasalahan Umum Desa Mertak Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah 2021
NO Potensi Usaha Potensial Permasalahan
1 Lahan a.Peternakan Belum dikelola dengan baik / baru pada
pertanian. b.Pakan ternak / tahap penetapan sebagai salah satu program
rumput gajah 1000 desa sapi Indonesia.
c. Jagung Belum ada pengembangan produk yang
bernilai ekonomis
d.Kelapa Belum ada pengembangan produk yang
e.Dan lain-lain bernilai ekonomis
2 Pantai : a.Batu Bereng Pengelolaan masih belum maksimal
b.Bumbang
c.Awang
3 TWA Gunung Dari pusat perkemahan ke pantai , jalan
Tunak : Wisata : masih merupakan jalan setapak sehingga
1. Pantai a.Teluk Ujung pada musim hujan sulit dilalui kendaraan.
d.Areal Perkemahan
f.Cliff Jumping
3
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX
4
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX
2. Kegiatan pelatihan.
Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada hari
Sabtu, tanggal 03 Juli 2021 bertempat di aula cottage
Taman Wisata Alam Gunung Tunak. Kegiatan ini
dihadiri oleh Kades dan staf Desa Mertak, Ketua dan
pengurus TP-PKK Desa Mertak, dan tim pengabdian
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Unram, dan Tutor
tehnis pelatihan sektor kerajinan. Kegiatan ini
dilaksanakan mulai pukul 10.00 Wita sampai selesai
sekitar jam 15.00 dan diselingi ISOMA jam 12.00 –
13.00, dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut :
(b). Melaksanakan
Gambar pelatihan
1. Sambutan Manajemen
sekaligus Bisnis
pembukaan
yang melimuti; Manajemen pemasaran,
Pelatihan oleh Kepala Desa Mertak
3. Kegiatan Pendampingan.
Pendampingan direncanakan selama dua bulan
dan bersifat informal dan tidak terjadwal.
5
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX
B. SARAN
Berdasarkan hasil pengabdian, ada beberapa saran
yang perlu diperhatikan, yakni :
1. Menindak lanjuti pengembangan produk berbahan
baku plastik seperti; ingke (piring dari lidi), pot
bunga, hiasan dinding, peci, tempat sandal, kotak
tisu ,dan lainnya.
2. Membentuk bank sampah setiap rumah sebelum
dikumpulkan pada bank sampah kelompok ,
sebagai sumber bahan baku produksi.
3. Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak seperti;
Diskoperindakkop Lombok Tengah , LSM yang
bergerak dibidang Lingkungan hidup seperti
Syawaludin, SE, dkk, Tutor Hj Nurnia, dan
lainnya.
4. Perlu memikirkan untuk melakukan kegiatan ini ke
arah bisnis, sehingga kata-kata ekonomi kreatif
atau produk bernilai ekonomi dapat diwujudkan
dalam bentuk peningkatan pendapatan melalui
6
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX
Email: hrinuastuti@unram.ac.id
pilihan wisatawan dalam berwisata, diperlukan suatu yang unik, warna yang beragam, memberikan
strategi dan pendekatan yang tepat. Salah satu konsep keunikan yang menjadi ciri khas yang memperkuat
strategi pengembangan desa wisata adalah melalui positioning Desa Sukarara sebagai desa Wisata sentra
peningkatan peranan komunitas/ penduduk lokal tenun sasak.
dalam pembangunan pariwisata atau Community Sebagai Desa wisata yang sangat identik
Based Tourism (CBT), yakni menempatkan dengan kain tenunnya, keberadaan desa Sukarara
masyarakat sebagai pelaku utama melalui memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Akan
pemberdayaan masyarakat dalam berbagai kegiatan tetapi saat ini pengembangan desa tersebut cenderung
kepariwisataan, sehingga kemanfaatan hanya bergantung pada kain songket saja. Dalam
kepariwisataan sebesar-besarnya diperuntukkan bagi upaya lebih mengoptimalkan Sukarara sebagai Desa
masyarakat. wisata, perlu dipersiapkan dan dikembangkan
Sebagai sebuah destinasi, desa wisata berbagai hal yang dapat menarik dan meningkatkan
diharapkan dapat menarik kunjungan wisatawan kunjungan wisatawan. Oleh karena itu perlu digali
melalui berbagai pengembangan dan pengelolaan potensi lain seperti atraksi budaya, atraksi alam
komponen wisata yang menjadi daya tarik dan ataupun buatan manusia yang diharapkan menjadi
keunikan desa wisata. Menggali berbagai hal yang aktivitas lain yang dapat melengkapi dan memperkuat
berpotensi untuk ditawarkan kepada wisatawan serta Desa Sukarara sebagai Desa Wisata.
mengembangkan potensi tersebut menjadi hal yang Berdasarkan data pada tahun 2019 jumlah
penting untuk dilakukan. Berbagai atraksi, adat penduduk Desa mencapai 10.068 jiwa yang terdiri
istiadat, budaya, bangunan, cara hidup penduduk jika dari 3.561 KK. Mayoritas mata pencarian penduduk
dikembangkan dan dikelola dengan baik dapat Desa Sukarara bergerak dibidang Pertanian, dengan
menjadi daya tarik yang akan meningkatkan tingkat pendidikan mayoritas tamat SD/sederajat
kunjungan wisatawan, terlebih lagi jika (Profil Desa Sukarara 2019). Tingkat pendidikan yang
pengembangan Desa wisata mengaplikasikan konsep relatif rendah berdampak pada pola pikir penduduk
CBT sebagai fundamental pembangunannya. yang cenderung sederhana, kurang kreatif dan apa
Sunaryo (2013) menyatakan bahwa adanya. Berbagai persoalan tentunya dapat muncul
pengembangan CBT membutuhkan partisipasi dalam mengembangkan desa wisata Sukarara Adapun
masyarakat yang baik, dalam konsep pariwisata persoalan-persoalan yang diidentifikasi dihadapi oleh
berbasis masyarakat, masyarakat seharusnya diajari masyarakat Desa Sukarara saat ini antara lain adalah:
untuk mengelola destinasi pariwisata agar tercapai 1. Masyarakat Desa Sukarara belum
pariwisata yang berkelanjutan (Sunaryo, 2013). sepenuhnya memahami makna desa wisata,
Partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan, dan dampaknya.
keterlibatan, dan kesamaan anggota masyarakat 2. Minimnya produk lokal (makanan, atraksi
dalam suatu kegiatan tertentu baik secara langsung kesenian, dan atraksi lainnya) sebagai
maupun tidak langsung, sejak dari gagasan pendukung desa wisata
perumusan kebijakan, pelaksanaan program dan 3. Belum adanya perencanaan partisipatif
evaluasi (Rubiantoro & Haryanto, 2013). Dengan dalam pengembangan desa Wisata
adanya partisipasi masyarakat, pengembangan desa Permasalahan tersebut tentunya
wisata cenderung membawa dampak yang positif bagi membutuhkan langkah yang tepat dan cepat dalam
masyarakat lokal (Hermawan, 2016). penanganannya. Pemerintah, Akademisi, Masyarakat,
Pelaku wisata diharapkan dapat berkontribusi aktif
Permasalahan Masyarakat Sasaran dan bekerja sama dalam mendukung dan
Desa Sukarara merupakan salah satu pusat mengembangkan desa wisata. Universitas Mataram
kerajinan tenun tradisional yang letaknya di dalam pelaksanaan Tridharma perguruan tinggi
Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah diharapkan mampu berperan aktif dalam peningkatan
Nusa Tenggara Barat. Desa ini terkenal dengan kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu melalui
kerajinan khasnya yaitu kain tenun atau yang lebih kegiatan pengabdian masyarakat diharapkan
dikenal masyarakat luas dengan nama kain Songket. keberadaan Universitas Mataram sebagai institusi
Hasil tenun dari Desa Sukarara ini memiliki kualitas pendidikan mampu berperan dalam mengedukasi
yang sangat baik dan sangat mengagumkan, motif masyarakat guna mempersiapkan masyarakat yang
8
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX
dapat lebih berperan aktif dan memiliki sikap yang yang baik serta kemauan yang cukup tinggi untuk
mendukung dalam pengembangan pariwisata berperan aktif dalam pengembangan Desa Wisata. .
berbasis masyarakat yang berkelanjutan. Dengan demikian diharapkan keberlanjutan dari
kegiatan ini adalah perubahan pola pikir dan kemauan
METODE PELAKSANAAN yang tinggi masyarakat dalam berpartisipasi aktif pada
Dalam upaya mencapai tujuan pengabdian pengembangan Desa Wisata Sukarara. Beberapa hal
dan terarahnya pelaksanaan kegiatan pengabdian ini, dapat diidentifikasi dari pelaksanaan kegiatan, yaitu:
berikut dijabarkan beberapa metode yang akan 1. Pemahaman sebagian besar anggota
digunakan adalah sebagai berikut: pokdarwis tentang Konsep desa wisata masih
a. Pelatihan minim, terutama berkaitan dengan produk
Penyampaian materi dalam bentuk yang bisa dikembangkan terkait konsep desa
penyuluhan/ceramah, kepada masyarakat wisata serta bagaimana mengembangkan
dan Pokdarwis tentang Desa Wisata berbasis dan memasarkan desa wisata tersebut.
Masyarakat Lokal, pemasaran desa wisata 2. Desa Sukarara memiliki positioning yang
dan sebagainya. Nara sumber adalah Tim sangat kuat sebagai desa wisata tenun sasak,
Pengabdian Kepada Masyarakat. akan tetapi perlu di dukung oleh atraksi lain
b. Diskusi yang bisa memperkuat positioning dan
Diskusi dilaksanakan secara intensif, kunjungan wisatawan ke desa wisata
sistematis dan terarah guna menggali Sukarara.
berbagai informasi sesuai tujuan yang telah 3. Masyarakat belum sepenuhnya merasakan
direncanakan, yang melibatkan berbagai dampak positif dari perkembangan wisata
pihak yang berkepentingan dalam sehingga keterlibatan masyarakat masih
pengembangan desa wisata Sukarara, minim.
diantaranya Tokoh masyarakat, tokoh 4. Dari hasil diskusi intensif dengan
agama, pejabat Desa Sukarara, Ketua dan mendengarkan berbagai pandangan dan
anggota Pokdarwis. pertimbangan dari peserta diskusi, beberapa
c. Pendampingan atraksi serta paket wisata yang akan
Kegiatan yang dilakukan melalui dikembangkan diantaranya: menghidupkan
peningkatan potensi produk untuk Pelaku kembali berbagai atraksi kesenian seperti
industri pariwisata (makanan, atraksi tarian, gamelan, dan gendang belek,
kesenian, dan sebagainya). menginventarisir berbagai narasi dari setiap
motif kain tenun sasak termasuk asal muasal
HASIL DAN PEMBAHASAN Desa Sukarara sebagai desa sentra tenun
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan Sasak. Selain itu akan dikembangkan
pengabdian yang diawali dengan koordinasi bersama homestay, dan atraksi buatan lainnya yang
tim dan perangkat desa Sukarara serta pokdarwis, menunjang atraksi pokok dari desa tersebut
dilakukan beberapa kegiatan terkait dengan seperti memperbanyak spot-spot foto dan
pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di desa mengembangkan usaha kuliner tradisional.
Sukarara. Secara umum kegiatan berjalan cukup 5. Berupaya meningkatkan keterlibatan
lancar, meskipun terdapat kendala dalam penentuan masyarakat dalam kegiatan pariwisata,
jadwal pelaksanaan terkait kondisi Pandemi C19 dan sehingga berdampak positif bagi
Pilkada. Akan tetapi adanya komunikasi yang baik perekonomian masyarakat desa Sukarara.
antara tim dengan pemerintah desa, Pokdarwis serta 6. Pokdarwis setuju untuk menerapkan
tokoh masyarakat di Desa Sukarara memberikan pengetahuan yang didapat dari pelatihan dan
solusi bagi kendala yang muncul. akan berupaya meningkatkan pengetahuan
Dari seluruh proses kegiatan yang telah baik yang berkaitan dengan pengembangan
dilaksanakan secara umum peserta sangat antusias dan desa Wisata serta menjaga keberlanjutan
bersemangat dalam menerima materi-materi yang desa wisata tersebut.
diberikan. Peserta berperan aktif dalam pelatihan dan
pendampingan, mereka menunjukkan kerja sama tim
9
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX
10
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX
*)Email: sitinurmayanti@unram.ac.id
ABSTRAK ABSTRACT
Salah satu perwujudan Tridharma perguruan One of the embodiments of the tri dharma of
tinggi adalah kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) higher education is the Real Work Lecture (KKN)
yang merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat which is a community empowerment activity carried
yang dilakukan oleh mahasiswa. Desa Arjangka out by students. Arjangka Village, Pringgarata
Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah District, Central Lombok Regency is one of the
merupakan salah satu desa lokasi KKN Tematik villages where the Thematic Tourism Community
Wisata. Desa Arjangka merupakan desa pemekaran Service Program is located. Arjangka village is an new
dari desa Pringgarata, yang memiliki potensi untuk di village that separated from Pringgarata village, which
kembangkan sebagai desa wisata baru. Desa ini has the potential to be developed as a new tourist
memiliki keindahan alam yang masih alami. village. This village has unspoiled natural beauty.
Persawahan hijau membentuk terasering terbentang Green rice fields form a terrace that stretches with
dengan pemandangan gunung Rinjani. Namun views of Mount Rinjani. However, people are still not
masyarakat masih belum menyadari potensi wisata aware of the tourism potential. The people of
tersebut. Masyarakat desa Arjangka belum Arjangka village have not developed the tourism
mengembangkan potensi wisata tersebut menjadi potential into a real tourist spot. Arjangka village also
sebuah tempat wisata yang nyata. Desa Arjangka juga has problems in waste management. So that the
memiliki masalah dalam pengelolaan sampah. tourism potential needs to be realized as a tourist
Sehingga potensi wisata itu perlu diwujudkan sebagai destination by utilizing the waste in Arjangka village.
destinasi wisata dengan memanfaatkan sampah yang The presence of go green-based tourist destinations
ada di desa Arjangka. Kehadiran destinasi wisata can raise public awareness to continue to develop the
berbasis go green dapat menumbuhkan kesadaran tourism potential of Arjangka village. A tourist
masyarakat untuk terus mengembangkan potensi attraction that is formed in the form of a coloured mini
wisata desa Arjangka. Objek wisata yang dibentuk garden on a hill in the middle of a rice field called
berupa sebuah taman mini berwarna di sebuah bukit Bukit Ciah by utilizing garbage. The implementation
di tengah sawah yang bernama bukit Ciah dengan method is in the form of socializing work programs to
memanfaatkan sampah. Adapun metode pelaksanaan all levels of society and collaborating with the
berupa sosialisasi program kerja kepada semua community in building tourist attractions. There are
lapisan masyarakat serta bekerja sama dengan several main programs carried out such as hill
masyarakat dalam membangun objek wisata. Ada management, making photo spots, and socializing
beberapa program utama yang dilakukan seperti waste management.
penataan bukit, pembuatan spot foto, dan sosialisasi
pengelolaan sampah. Keywords: Arjangka Village, Go Green, Making
Tourist Objects
Kata Kunci : Desa Arjangka, Go Green, Pembuatan
Objek Wisata
11
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX
12
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX
13
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX
2. Penataan Bukit
Penataan bukit di lakukan dengan menanam
berbagai aneka ragam bunga-bnga hias, diantaranya
yaitu bunga matahari, marigold, bunga pukul
sembilan serta bunga-bunga hias lainya. Hal ini di
lakukan untuk menambah keindahan bukit itu sendiri
sehingga wisatawan yang akan datang dapat
menikmatinya.
14
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX
Lalu Adi Permadi*), Weni Retnowati, Hilmiati, Nur Aida Arifah Tara, GA. Sri Oktariyani
memiliki permasalahan sampah yang tidak dikelola menjadi alternatif bahan bangunan. Oleh karena itu,
masyarakat dan dibuang secara sembarangan. Hal kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui peran
tersebut berdampak pada lingkungan yang ada di Kelompok Agrowisata Dasan Beleq dalam mengatasi
Desa Bonjeruk menjadi tercemar. Tempat dan mengelola sampah di Desa Bonjeruk .
Pembuangan Sampah (TPS) tidak tertata dengan baik
bahkan tidak ada TPA (Tempah Pembuangan Akhir),
METODE KEGIATAN
sehingga satu-satunya tempat yang bisa dilakukan
Tim pengabdian masyarakat UNRAM
warga adalah membuang sampah ke sungai.
dalam pelaksanaan kegiatan ini bekerja sama dengan
Sementara itu Desa Bonjeruk sedang gencar-
Kelompok Agrowisata Dasan Beleq. Pengabdian ini
gencarnya untuk menjadi desa wisata. Beberapa
dilakukan dengan turun langsung ke masyarakat Desa
kelompok di Desa Bonjeruk gencar menyuarakan
Bonjeruk, kemudian melakukan sosialisasi mengenai
kebersihan desa tersebut. Salah satunya adalah
zero waste. Selain itu, kegiatan difokuskan untuk
Kelompok Agrowisata Dasan Beleq. Kelompok yang
pelatihan pengelolaan sampah. Pelatihan ini diberikan
merupakan sayap dari Kelompok Wisata Wirajaya
langsung kepada masyarakat Bonjeruk terutama
Putra Jonggat ini sangat antusias berpartisipasi dalam
anggota Kelompok Agrowisata Dasan Beleq di
membantu mengatasi masalah sampah tersebut.
antaranya membuat dan mengemas pupuk kompos
Kelompok Agrowisata yang bermarkas di sekitar
serta kerajinan tangan seperti ingke (piring) dari gelas
sungai Dasan Beleq prihatin terhadap keberadaan
plastik dan paving block dari sampah plastik.
sampah di sungai tersebut yang terjadi karena
kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
pengelolaan sampah. Ini akan menjadi ancaman bagi HASIL DAN PEMBAHASAN
lingkungan dan kesehatan masyarakat di Desa Sampah terdiri dari Sampah organik dan
Bonjeruk. sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah
Keberadaan sampah di lingkungan dari bahan tumbuhan dan binatang yang relatif cepat
mempunyai beberapa dampak negatif. Salah satu rusak. Sampah anorganik adalah limbah yang tidak
dampak negatif dari sampah yaitu dapat dapat terdegradasi secara alami, seperti sampah
menyebabkan bau tidak sedap dan mengganggu plastik, logam, kaleng, dan besi. Jenis sampah setiap
estetika lingkungan. Selain itu, pengelolaan sampah tahunnya berubah jumlahnya seiring dengan
yang tidak tepat juga dapat menyebabkan terjadinya pertumbuhan penduduk, tingkat ekonomi
menurunnya kesehatan masyarakat sehingga dan pendidikan masyarakat. Sampah dapat memiliki
berpengaruh terhadap produktivitas warga. Dampak nilai ekonomis atau nilai jual apabila masyarakat
negatif lainnya yaitu tidak adanya pengelolaan mengetahui cara dan mau memanfaatkannya kembali.
sampah dapat menyebabkan masyarakat cenderung Apabila ditinjau sampah sebenarnya bukan
membuang sampah sembarangan, misalnya merupakan bahan yang tidak berharga, untuk itu
membuang sampah ke sungai sehingga dapat dilakukan kegiatan secara sistematis yang melibatkan
menyebabkan banjir dan dapat memberikan dampak masyarakat secara langsung.
terhadap fasilitas pelayanan umum seperti jalan dan
drainase. Tingginya volume sampah yang tidak Sosialisasi Zero Waste
diimbangi dengan pengelolaan yang baik juga akan Zero waste adalah upaya untuk mengurangi
berpengaruh terhadap pembangunan negara, yaitu sampah. Konsep zero waste 3R yaitu Reduce
pembangunan nasional menjadi terhambat (Marliani, (mengurangi), prinsip ini dapat diterapkan dengan
2019). cara menghindari penggunaan dan pembelian produk
Sampah organik dan anorganik yang yang menghasilkan sampah dalam jumlah yang
dihasilkan masyarakat pada dasarnya juga dapat banyak, menggunakan produk yang bisa di isi ulang
didaur ulang (recycle) menjadi barang bermanfaat dan dan mengurangi bahan sekali pakai. Reduce
memiliki nilai ekonomis. Sejalan dengan penjelasan (menggunakan ulang), prinsip ini dapat diterapkan
(Rifany & Rizal, 2011) sampah juga dapat menjadi dengan cara menggunakan kembali wadah atau
sumber penghasilan jika dimanfaatkan dengan baik. kemasan yang dapat dipakai berulang-ulang. Recycle
Seperti pengolahan sampah stereo foam, sekam padi, (mendaur ulang), prinsip ini dapat diterapkan dengan
kertas, plastik dan serbuk kayu dapat dimanfaatkan cara menggunakan produk atau kemasan yang dapat
17
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX
didaur ulang. Pemikiran konsep zero waste dibuang ke lingkungan akan mengakibatkan
menerapkan sistem teknologi pengolahan sampah kerusakan lingkungan. Bahan-bahan sampah plastik
perkotaan skala kawasan, sehingga dapat mengurangi tersebut didapatkan dari kegiatan sehari-hari yang
volume sampah sebanyak mungkin serta menciptakan dilaksanakan oleh ibu-ibu rumah tangga untuk
industri kecil dari sampah. Orientasi penanganan mendapatkan sampah plastik tersebut kami
sampah dengan konsep zero waste ini di antaranya melakukan kegiatan pemetaan volume sampah
adalah sistem pengolahan sampah secara terpadu, anorganik di masyarakat Desa Bonjeruk .
teknologi pembuatan kompos, daur ulang sampah Pelatihan pengelolaan sampah ini
plastik dan kertas, teknologi pembakaran sampah, mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat
teknologi pengolahan sampah organik menjadi pakan setempat dan dilihat masyarakat seperti ibu-ibu,
ternak, teknologi tempat pembuangan akhir sampah, bapak-bapak, anak-anak antusias untuk ikut belajar
peran serta masyarakat dalam penanganan sampah, dan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
pengolahan sampah kota metropolitan, dan Diharapkan praktik pengolahan tersebut dapat
menerapkan usaha daur ulang. dikembangkan dan dijadikan sebagai usaha
Sosialisasi Zero Waste diharapkan dapat berkelanjutan yang dapat memberikan nilai tambah
dijadikan sebagai sarana atau solusi alternatif dari ekonomi bagi masyarakat di Desa Bonjeruk, manfaat
keberadaan limbah sampah rumah tangga yang penting lainnya dari pengolahan sampah ini adalah
melimpah dan belum dimanfaatkan sehingga dapat diharapkan semakin berkurangnya sampah
mengatasi masalah pencemaran lingkungan serta dilingkungan sehingga lingkungan tetap bersih.
diharapkan mampu meningkatkan kesadaran akan
bahayanya membuang sampah sembarangan serta KESIMPULAN DAN SARAN
meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Pengelolaan Sampah A. Kesimpulan
Pengelolaan sampah adalah semua kegiatan 1) Kelompok Agrowisata Dasan Beleq sebagai bagian
yang dilakukan untuk menangani sampah sejak dari masyarakat Desa Bonjeruk memiliki hak dan
ditimbulkan sampai dengan pembuangan akhir. kewajiban yang sama dalam pengelolaan sampah
Sampah organik merupakan mayoritas sampah di 2) Pengolahan sampah perlu diatur dalam peraturan
Desa Bonjeruk. Bekerja sama dengan tim pengabdian pemerintahan setempat.
dari Fakultas Teknik Unram, tim pengabdian 3) Kelompok Agrowisata Dasan Beleq memiliki
mengajarkan cara pengolahan sampah organik kontribusi dalam pengelolaan sampah yang dihasilkan
menjadi pupuk kompos. Untuk menambah nilai masyarakat itu sendiri sehingga terciptanya
ekonomis dari produk pupuk kompos maka dilakukan lingkungan zero waste yang mendukung terwujudnya
pengemasan dan pemberian merek dari pupuk Desa Wisata Bonjeruk.
kompos tersebut. Dengan demikian dapat dijual ke
pasar dengan lebih mudah. B. Saran
Pengelolaan sampah anorganik menjadi a. Kepada pemerintah Desa Bonjeruk untuk
aneka kreasi daur ulang dalam sistem atau model menyediakan TPA dan TPS sehingga
pengelolaan sampah berbasis masyarakat ditunjukkan masyarakat tidak membuang sampah di
bahwa sampah rumah tangga berupa sampah organik sungai.
dapat dijadikan kompos, sedangkan sampah b. Menyediakan mobil pengangkut sampah di
anorganik dapat didaur ulang, digunakan kembali, dan setiap dusun untuk memudahkan masyarakat
dimusnahkan. Daur ulang adalah proses dalam pengangkutan sampah sampai dengan
memanfaatkan bahan bekas atau sampah untuk ke tempat pembuangan akhir.
menghasilkan produk yang dapat digunakan kembali. c. Membentuk dan meresmikan peraturan desa
Selanjutnya, pengelolaan sampah anorganik mengenai pembuangan sampah.
yang dilakukan di Desa Bonjeruk menggunakan
teknik dan program sederhana yaitu membuat ingke
(piring) dan paving block. Kegiatan pembuatan ingke UCAPAN TERIMA KASIH
(piring) dan paving block ini berasal dari sampah- Artikel ini telah disusun secara maksimal dengan kerja
sampah plastik yang tidak bermanfaat lagi, dan jika sama dan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
18
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX
memperlancar kegiatan dan pembuatan artikel ini. ITB-AD ) Jakarta.” JURNAL ABDIMAS BSI
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Bapak Lalu Audia Rahman selaku kepala desa 2(1):66–79.
Bonjeruk Kecamatan Jonggat. Bapak Muhammad
Ali, Ph.D., selaku ketua LPPM, serta teman-teman Elvi Zuriyani, Rika Despica. 2020. “Pengolahan
dan pihak yang telah membantu dan berkontribusi Sampah Organik Dan Anorganik Oleh Ibu-Ibu
dalam penyelesaian artikel ini dengan tepat waktu. Rumah Tangga Kelurahan Pasir Nan Tigo.”
Terlepas dari semua itu kami menyadari bahwa dalam JAMAIKA: Jurnal Abdi Masyarakat Vol.1
artikel ini masih ada kekurangan baik dari segi Nomo(p-ISSN: 2716-4780):33–46.
penulisan, kata, dan tata bahasanya. Oleh sebab itu, http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JAM
kami menerima saran atau masukan yang AIKA/article/view/4767
membangun agar bisa lebih baik. Widiarti, Ika Wahyuning. 2012. “Pengelolaan
DAFTAR PUSTAKA Sampah Berbasis ‘Zero Waste’ Skala Rumah
Burhanuddin, Basuki dan, and MRS Darmanijati. Tangga Secara Mandiri.” Jurnal Sains
2018. “Pemanfaatan Limbah Plastik Bekas &Teknologi Lingkungan 4(2):101–13. doi:
Untuk Bahan Utama Pembuatan Paving 10.20885/jstl.vol4.iss2.art4.
Block.” Rekayasa Lingkungan 18(1):1–7. https://media.neliti.com/media/publications/12
http://journal.ity.ac.id/index.php/JRL/article/vi 8691-ID-pengelolaan-sampah-berbasis-zero-
ew/20 waste-s.pdf
Zulfikar dkk 2021. “Sosialisasi Zero Waste Di Desa Ratya, Helena, and Welly Herumurti. 2017.
Kediri Kabupaten Lombok Barat.” Jurnal “Timbulan Dan Komposisi Sampah Rumah
Ilmiah Abdi Mas TPB Unram 3(1):15–22. doi: Tangga Di Kecamatan Rungkut Surabaya.”
10.29303/amtpb.v3i1.64. Jurnal Teknik ITS 6(2). doi:
https://abdimastpb.unram.ac.id/index.php/AM 10.12962/j23373539.v6i2.24675.
TPB/article/view/64
http://journal.ity.ac.id/index.php/JRL/article/view/20/
Harimurti dkk. 2020. “Pengolahan Sampah 12
Anorganik: Pengabdian Masyarakat
Mahasiswa Pada Era Tatanan Kehidupan https://www.researchgate.net/publication/348668181
Baru.” Prosiding Konferensi Nasional _Pengolahan_Sampah_Anorganik_Pengabdian
Pengabdian Kepada Masyarakat Dan _Masyarakat_Mahasiswa_pada_Era_Tatanan_
Corporate Social Tanggapanibility (PKM- Kehidupan_Baru
CSR) 3(December):565–72. doi:
10.37695/pkmcsr.v3i0.883. https://www.bps.go.id/pressrelease/2021/01/21/1854/
https://www.researchgate.net/publication/3486 hasil-sensus-penduduk-2020.html
68181_Pengolahan_Sampah_Anorganik_Pen https://beritajatim.com/postingan-anda/indonesia-
gabdian_Masyarakat_Mahasiswa_pada_Era_ darurat-sampah-plastik/
Tatanan_Kehidupan_Baru
https://www.gatra.com/detail/news/412510/politic/pr
Sari, Kartika Indah, and Ahmad Bima Nusa. 2019. oduksi-sampah-di-ntb-capai-3388-ton-setiap-
“Pemanfaatan Limbah Plastik HDPE ( HIGH hari
DENSITY POLYTHYLENE ) Sebagai Bahan
Pembuatan Paving Block.” Jurnal Teknik Sipil
15(1):29–33.
https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/but/article/vi
ew/1869
Aminudin, and Nurwati. 2019. “Pemanfaatan
Sampah Plastik Menjadi Kerajinan Tangan
Guna Meningkatkan Kreatifitas Warga Sekitar
Institut Teknologi Dan Bisnis Ahmad Dahlan (
19
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX
Email : sulaimiahmia65@gmail.com
Sari, Sesela dan juga tidak jauh dari kabupaten Lombok kompetitor yang lain di tengah era globalisasi dunia
Utara seperti pemenang dan tentunya dari daerah bisnis yang berkembang saat ini. Globalisasi dalam
sekitar Gerung itu sendiri , seperti Sekotong, Lembar, dunia bisnis yang mengakibatkan pesatnya
Labuapi, Kediri Beragam hasil pertanian dan perkembangan teknologi dan komunikasi yang
perkebunan , seperti kelapa, cengkeh dan kopi bergerak cepat mengharuskan manajemen perusahaan
khususnya kopi ini jenis ikan terutama rumput laut untuk mencapai tujuan organisasinya dengan mengacu
perlu jadi perhatian yang lebih besar untuk dapat di pada konsep kepuasan konsumen dengan berusaha
optimalkan hasilnya agar bisa meningkatkan merencanakan, mengelola dan mengendalikan segala
kesejahteraan masyarakat setempat. Pada saat ini kegiatan perusahaan.
masyarakat hanya menjual komoditi yang mereka Berdasarkan permasalahan yang ada
miliki dalam bentuk aseli dan masih segar, ini tentunya pengelolaan produksi yang belum optimal,
terdapat kekurangan, karena sifat komoditi tersebut pengembangan sumber daya manusia belum baik,
cepat rusak dan tidak bisa menjangkau pasar yang lebih pemasaran masih terbatas, pengelolaan keuangan
luas , tahan lama dan dalam bentuk aneka pilihan , belum rinci maka pada pengabdian pada masyarakat
khususnya kuliner. yang dilakukan pada UKM Berkah Alam di desa
Melihat potensi yang besar dan adanya Gerung , Kabupaten Lombok Barat. Tujuan umumnya
kendala di antara masyarakat nelayan di desa gerung meningkatkan untuk meningkatkan pengetahuan,
maka perlu adanya program olahan kopi menjadi pemahaman Kewirausahaan, pengelolaan Kopi
aneka kuliner yang sifatnya lebih awet, simpel , menjadi aneka minuman yang lebih menggugah selera
menarik dari segi bentuk maupun rasa, sehingga bisa konsumen dari segi bentuk, rasa dan kemasan
lebih menyentuh minat konsumen untuk ,pengelolaan pemasaran dan keuangan sementara
menikmatinya, dan bisa menjangkau daerah tujuan khususnya :
pemasaran yang lebih luas, tidak hanya di daerah Pada pengabdian masyarakat ini di harapkan
setempat dan sekitar, bila perlu tidak harus datang ke mendapatkan manfaat seperti upaya memaksimalkan
tempat pengolahan, tetapi produk yang datang ke usaha akan dapat meningkatkan efektivitas dan
tempat konsumen. efisiensi pelaksanaan pekerjaan. Kegiatan pengabdian
Para petani di desa Gerung, kabupaten ini akan memberikan pengetahuan tentang
Lombok Barat, merupakan potensi sumber ekonomi, Kewirausahaan, manajemen totalitas mulai dari
perlu di berikan pelatihan , pengarahan dan manajemen produksi, pemasaran dan keuangan.
pendampingan dalam mengolah potensi desa yang ada Sebelumnya perusahaan kelompok kerja ini belum
di desa mereka untuk bisa di optimalkan, perlu adanya optimal mengerti dan melaksanakan Kewirausahaan,
merubah pola berpikir, meningkatkan nilai guna pengelolaan aneka produksi ,pemasaran dan
potensi menjadi lebih memiliki nilai jual yang lebih pengelolaan keuangan yang belum memadai, maka di
tinggi dari sebelumnya, menekankan jiwa wirausaha, harapkan setelah pengabdian masyarakat ini lebih
manajemen usaha, mulai dari merencanakan memahami dan mampu mempraktikkannya dengan
produknya , baik dari bentuk, rasa kemasan dan lebih baik agar perusahaan mampu meningkatkan
bagaimana menjual yang lebih optimal lagi, dan tidak kesejahteraan ekonomi keluarga, bertahan dan bersaing
ketinggalan bagaimana memperhatikan keuangan, dengan para kompetitornya.
mulai dari pencatatan keuangan keluar dan masuk, Materi-materi yang di berikan di tunjang oleh
mengelompokkan dan membuat laporan keuangan Pustaka dari berbagai ahli dan bidang ilmu seperti
sederhana, menghitung ,biaya produksi dan harga jual perkembangan usaha kecil dan menengah sering kali
yang sesuai dengan produk para petani tersebut. mendapatkan tantangan adalah manajemen usaha yang
Para petani di desa gerung , perlu sentuhan masih minim, mulai dari bagaimana mencari input
pertama untuk membentuk UKM , merupakan produk yang berkualitas, bagaimana mencari dan
kelompok usaha yang di bentuk di daerah yang mendapatkan tenaga kerja yang memadai, modal yang
termasuk keluarga yang belum kita katakan maju, agar terbatas , dalam proses produk yang terkendala karena
bisa usaha mereka lebih optimal, dengan perencanaan, kondisi tersebut dan penguasaan pemasaran yang
pengelolaan pengarahan dan pengontrolan lebih terbatas serta ketidakpahaman dalam pengelolaan
terpusat dan mampu lebih bersaing dengan para keuangan.
21
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX
22
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX
23
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1995. Undang-Undang no. 9 tentang Usaha
Kecil
Assauri sofian, edisi 2018 ,Menejemen opersi dan
peroduksi, Raja Rafindo Jakarta
George R. Terry. 2006. Prinsip-Prinsip Manajemen.
Bumi Aksara
Gitosudarmo ,Indriyo. 2000 Manajemen Pemasaran,
Yogjakarta BPFE
Siagian 2008. Menejemen Strategik ,
Sadeli, Lili M. 2006. Dasar-Dasar Akuntansi. Bumi
AksaraBumi Aksara
Soemarso SR. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar (Buku
1) (Edisi 5 Revisi). Salemba Empat
Usman ,M dan Harry S,1998 , Kita sukses Pengusaha
kecil ,Intitut Bankir Indonsia
24
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX
Rusdan *), Rahman Dayani, Siti Nurmayanti, Bq Handayani Rinuastuti, Dwi Putra Buana Sakti.
the entrepreneurship training and marketing strategy is penduduk yang bekerja berdasarkan golongan
running smoothly based on the plan and the participant sektor pekerjaan terlihat bahwa; sektor pertanian (
activity is quite high seen from the discussion and petani pemilik 2.494 orang, petani penggarap 946
question answer also the attendance is quite high from orang, buruh tani 1.701 orang, peternak 597 orang
15 person become 14 person, the participant also were ), sektor non pertanian ( pedagang 505 orang,
ready to share their knowledge to the other, commonly angkutan 122 orang ), sektor pemerintahan ( PNS
the ability of the coffee shop managers are less 72 orang, TNI 15 orang, Guru 82 orang, pensiunan
professional in manage their business this case was empat orang, dan Bank/pegadaian satu orang ) .
seen from lack of understanding of entrepreneurship Memperhatikan data rata-rata produksi
and marketing strategy as well, the limited coffee perkebunan khususnya kopi sebanyak 288 ton /
blending expert in coffee shop manager, and also the tahun, pekerjaan masyarakat untuk sektor non
coffee shop manager in Sembalun do not have a pertanian khususnya perdagangan sebanyak 505
permanent association they have just an idea to form a orang, dan jumlah penduduk usia remaja sampai
group which is poured at WAG and that only done by dewasa yang mencapai 10.481 jiwa atau sekitar
some people not all. 51,90 %, nampaknya berkorelasi dengan sektor
pariwisata yang relatif menjanjikan untuk bisnis
bidang kuliner khususnya kedai kopi di
Keyword: entrepreneurship, marketing strategy, Kecamatan Sembalun. Kondisi ini sejalan dengan
coffee shop. situasi akhir-akhir sekarang, dimana bisnis kedai
kopi berkembang dengan pesatnya, termasuk yang
ada di Kecamatan Sembalun. Hal ini terindikasi
baik dari masyarakat Sembalun maupun
PENDAHULUAN. wisatawan yang mulanya menikmati kopi instan
Kecamatan Sembalun merupakan salah dan kopi hitam plus gula di rumah kini telah
satu dari 21 kecamatan yang ada di Kabupaten bergeser ke kedai kopi dan menikmati aneka kopi
Lombok Timur ( Lombok Timur Dalam Angka dari mesin espresso plus makanan ringan lainnya.
2020 ). Bersumber dari Kecamatan Sembalun Berdasarkan hasil observasi lapangan pada
Dalam Angka 2019 ) bahwa Kecamatan ini terdiri tanggal 17 Januari 2021 dan diskusi dengan pihak-
dari enam desa yang meliputi; Sembalun pihak terkait seperti; petani kopi, pengusaha
Bumbung, Sembalun Lawang, Sajang, Bilok penginapan, pengelola kedai kopi, tokoh
Petung, Sembalun, dan Desa Sembalun Timba masyarakat Sembalun, dan pihak lain yang relevan
Gading. , didapatkan beberapa informasi yang masuk
Gambaran umum Kecamatan Sembalun katagori potensi maupun masalah sebagai berikut :
(Kecamatan Sembalun Dalam Angka 2019 ), 1. Terdapat 43 kedai kopi ( Coffee shop ) di
menunjukkan bahwa ; luas wilayah Kecamatan Kecamatan Sembalun ( Lampiran 8 ).
Sembalun 217,08 km2, jumlah penduduk 20.193 2. Umumnya mereka sebagai pengelola kedai
jiwa yang terdiri dari 9.743 laki-laki dan 10.450 kopi didorong oleh ketersediaan bahan baku
perempuan, tingkat kepadatan 93,02 jiwa/km2, dan melihat teman yang terlebih dahulu sukses
dan jumlah rumah tangga sebanyak 5.963. Dari mengelola kedai kopi tanpa
20.193 jiwa ini 10.481 jiwa ( usia 12-45 th ) mempertimbangkan skill ( ikut-ikutan ).
merupakan porsi penduduk katagori remaja awal, 3. Pengelola kedai kopi, dari sisi usia umumnya
remaja akhir, dewasa awal, dan dewasa akhir ( termasuk katagori remaja awal sampai dewasa
Katagori Umur Menurut Dinkes RI 2009 ). akhir (umumnya usia produktif)
Dilihat dari peruntukan lahan, secara umum 4. Pengelola kedai kopi, umumnya memiliki
terlihat bahwa; lahan sawah 1.155 ha, lahan kebun kopi-paling tidak punya orang tuanya
pertanian bukan sawah 1.904 ha, dan lahan bukan (keterjaminan bahan baku).
pertanian 18.649 ha. Selanjutnya produksi rata- 5. Situasi saat observasi lapangan (17 Januari
rata untuk tanaman perkebunan terpilih; kelapa 2021), hanya beberapa yang beroperasi dalam
113 ton dan kopi 288 ton. Disisi lain, jumlah situasi covid-19.
26
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX
6. Kawasan Kecamatan Sembalun selain sebagai terkait lainnya bahwa tim pengabdian Fakultas
destinasi wisata, juga sebagai salah satu jalur Ekonomi Dan Bisnis Unram akan melakukan
pendakian ke Rinjani pelatihan Kewirausahaan dan Strategi Pemasaran
Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa pada pengelola kedai kopi di Kecamatan
bisnis kedai kopi di Kecamatan Sembalun Sembalun. Kemudian pada minggu pertama dan
memiliki posisi: (1) Kekuatan; Sembalun sumber kedua Agustus 2021, tim pengabdian menyiapkan
supplier bahan baku kopi, kedai kopi umumnya materi pelatihan sesuai yang terdapat di proposal
dikelola oleh masyarakat umur produktif yang pengabdian, yakni Kewirausahaan dan Strategi
dinamis, Pemasaran. Selanjutnya pada tanggal 17 Agustus
(2) Kelemahan; kualitas kopi yang beragam , 2021, berkoordinasi dengan penggagas kelompok
keahlian dalam meracik kopi sebagian besar kedai kopi Kecamatan Sembalun untuk
pengelola kedai kopi masih rendah, (3) Peluang; menentukan ; tempat, waktu, dan jumlah peserta
Sembalun sebagai destinasi pelatihan. Hasil koordinasi ini disepakati bahwa;
wisata, Sembalun menjadi salah satu jalur (a) tempat pelaksanaan kegiatan di Rinjani’s
pendakian ke Rinjani, (4) Ancaman; banyak Family Home Stay, (b) kegiatan pelatihan
pengelola kedai kopi yakni 43 pengelola dan ini dilaksanakan pada hari Jumat , tanggal 20 Agustus
menjadikan persaingan ketat di antara mereka, 2021, (c) jumlah pesrta 15 orang.
situasi covid-19 yang masih menjadi ujian 2. Kegiatan pelatihan.
sehingga berkurangnya pengunjung. Pelatihan dilaksanakan pada hari Jumat , tanggal
20 Agustus 2021, bertempat di Rinjani’s Family
METODE PELAKSANAAN Home Stay Sembalun. Kegiatan ini dihadiri oleh
pengelola kedai kopi Kecamatan Sembalun dan
Untuk menjamin kelancaran kegiatan tim pengabdian Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Pengabdian kepada Masyarakat, tim melakukan Unram. Kegiatan ini dilaksanakan mulai pukul
kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 19.30 Wita sampai selesai sekitar jam 23.30 dan
a. Melakukan koordinasi dengan LPPM Unram, diselingi ISOMA jam 19.30 – 20.30, dengan
BP2EB Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unram, dan rangkaian kegiatan sebagai berikut :
Penggagas Kelompok pengelola kedai kopi a. Pembukaan.
Sembalun untuk persiapan pelatihan termasuk Pembukaan oleh MC, selanjutnya
pendampingan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan diikuti sambutan dari salah seorang tim
cara tatap muka dan tetap mengikuti protokol pengabdian, kemudian sambutan dari
kesehatan. penggagas kelompok pelaku usaha kedai kopi
b. Menyiapkan materi pelatihan. Kecamatan Sembalun sekaligus membuka
c. Melaksanakan pelatihan; (1) Kewirausahaan yang acara pelatihan secara resmi.
meliputi; Kewirausahaan dan karakteristiknya,
Ciri-ciri dan Sikap Mental Wirausaha, (2) Strategi
pemasaran yang meliputi; Strategi Sustainable
Competitive Advantage , Strategi Maximarketing,
dan Strategi Persyaratan Mutu Seorang Penjual .
d. Pendampingan selama dua bulan sesuai situasi dan
tidak bersifat formal.
27
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX
Ciri dan Sikap Mental Wirausaha, (2) Strategi 6. Terbatasnya tenaga ahli peracik kopi (barista) yang
Pemasaran yang meliputi; Strategi ada pada pengusaha kedai kopi.
Sustainable Competitive Advantage, Strategi 7. Pelaku usaha kedai kopi di Sembalun belum
Maximarketing, dan Strategi Persyaratan memiliki asosiasi yang permanen, baru sebatas
Mutu Seorang Penjual ( materi pelatihan gagasan pembentukan kelompok yang dituangkan
lampiran 2a ) pada WAG dan itupun masih sebahagian dari
pelaku usaha kedai kopi yang ada.
B. Saran-saran
Berdasarkan hasil pengabdian pada masyarakat
ini ada beberapa saran yang perlu diperhatikan, yakni :
a. Pelaku usaha kedai kopi Sembalun harus paham,
menghayati dan mempraktikkan baik
karakteristik bagi seorang wirausaha maupun
persyaratan mutu seorang penjual sebagai
pendorong untuk menjadi wirausaha yang
sukses.
b. Menerapkan beberapa komponen strategi
keunggulan bersaing yang berkelanjutan ( SCA)
Gambar 2. Suasana diskusi / Tanya –jawab saat
dengan cara :
pelatihan berlangsung. oleh Tim Pengabdian
1. Strategi sinergi:
- Mendiversifikasikan barang dagangan
3. Kegiatan Pendampingan. dengan produk lain selain core bisnis yang utama
Pendampingan direncanalan selama dua bulan berupa minuman kopi dan komplemennya.
dan bersifat informal dan tidak terjadwal. - Memanfaatkan fasilitas secara bersama baik
untuk core bisnis maupun produk
KESIMPULAN DAN SARAN diversifikasi lain.
A. Simpulan 2. Strategi diferensiasi.
Berdasarkan hasil pelaksanaan pengabdian, (a) Memperbanyak varian produk, baik
dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : dalam rasa maupun sistem penyajian.
1. Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (b) Menciptakan bahan baku yang
berupa pelatihan Kewirausahaan dan strategi menghasilkan produk dengan kualitas
pemasaran berjalan lancar sesuai rencana. unggul.
2. Keaktifan peserta saat pelatihan cukup tinggi (c) Tenaga teknis peracik kopi ( barista )
terlihat dari suasana diskusi dan tanya-jawab yang khususnya harus menggunakan pakaian
hidup terutama karena materi yang didiskusikan sebagaimana seorang barista seharusnya.
sesuai dengan apa yang diperlukan untuk 3. Strategi Preemptive Move.
mengembangkan usahanya. Pelaku usaha harus bergerak terlebih
3. Tingkat kehadiran peserta sekitar 93 % yakni 14 dahulu dari pesaing, dalam segala lini yang
orang dari 15 orang yang diundang. berkaitan dengan bisnis, seperti :
4. Peserta juga bersedia menularkan pengetahuannya (a) kualitas kopi lebih baik.
kepada rekan-rekan pelaku usaha kedai kopi yang (b) varian rasa lebih banyak.
kebetulan tidak dapat menghadiri kegiatan (c) Pelayanan lebih baik
pelatihan. (d) Lokasi lebih menarik.
5. Pelaku usaha kedai kopi di Sembalun umumnya 4. Menerapkan salah satu unsur model
kurang profesional dalam mengelola usahanya, hal maximarketing, yakni maximized media
ini terlihat dari kurangnya pemahaman tentang exploration dengan cara :
ilmu Kewirausahaan dan Strategi Pemasaran (a) Pemanfaatan media social ( WA, FB, IG,
sebagaimana mestinya. Line, dan lainnya ).
28
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX
DAFTAR PUSTAKA
29
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX
teacher of the Faculty of Economics and Business, baik, masalah penyusunan rencana bisnis, sistem
University of Mataram. Partner problems include: administrasi keuangan dan masalah akses ke
(1) Changes in the marketing environment and teknologi, selera konsumen yang mudah berubah,
competitive settings due to the covid-19 pandemic; masalah bahan baku, tingginya harga bahan baku,
and (2) businesspeople are not used to responding masalah inovasi, perbaikan kualitas barang dan
quickly to the ongoing dynamics. Thus, the solutions efisiensi (Aziz, 2017).
offered are: (1) Providing counselling about Selain kendala teknis di atas, maka
marketing planning (2) Providing counselling about persoalan yang belum kunjung selesai hingga saat
online marketing techniques. The activity was ini adalah akibat yang meluas dari pandemi covid-
carried out in September 2021 with the method of 19. Pandemi ini telah merusak struktur fundamental
counselling, question and answer, and discussion. bisnis, termasuk bisnis kerajinan perhiasan mutiara.
The implementation of this activity took place Perusahaan harus bekerja ekstra keras untuk
during the COVID-19 pandemic, so the activity was bertahan hidup, dengan mempertahankan penjualan,
carried out in outdoors to avoid bad risks of the menjalin hubungan lebih intens dengan mitra dan
pandemic. The result was that 16 participants gained pelanggan, memperbaiki pendekatan bisnis yang
the knowledge and ability to plan and conduct online relevan, dan tidak pesimis dengan masa depan.
marketing which is an important aspect for Perusahaan harus membangun skenario masa depan
regenerating a chaotic industry during the pandemic. yang adaptable di tengah situasi yang tidak normal
saat ini. Skenario dan pendekatan yang berbeda
Keywords: online marketing, jewellery, pearls. dengan masa sebelum pandemi covid-19 terjadi.
Berdasarkan kondisi yang berkembang,
PENDAHULUAN maka kegiatan pengabdian menawarkan solusi pada
Peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah perbaikan pendekatan bisnis dengan menguatkan
(UMKM) dalam perekonomian nasional sangatlah peranan pemasaran online. Topik pengabdian selain
besar. Hal itu sudah tidak dapat diragukan lagi. berisi tentang relevansi dan pentingnya pemasaran
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, online dimasa pandemi, maka pengetahuan yang
Hasan dalam Republika Online (2013) menyatakan akan dibagi adalah penggunaan teknologi online
bahwa jumlah usaha UKM di Indonesia mencapai dalam pemasaran. Dengan demikian, pelaku
sekitar 56,5 juta, dan 99,8 persennya adalah dari industri dapat meningkatkan pengetahuan dan
sektor UMKM. Oleh karena itu, UMKM di keterampilannya dalam mengelola bisnis, mampu
Indonesia berkontribusi sebesar 97 persen dalam menghasilkan penjualan dan keuntungan seperti
penyerapan tenaga kerja. masa-masa sebelum covid-19.
UMKM banyak berkembang di kota
Mataram dengan berbagai jenis produk yang
dihasilkan. Salah satu diantaranya adalah industri METODE PELAKSANAAN
kerajinan perhiasan mutiara di wilayah Sekarbela KEGIATAN
kota Mataram. Sentra kerajinan ini telah Penyampaian materi dalam kegiatan
berkembang lama dan keahliannya diwariskan penyuluhan pemasaran online di industri kerajinan
secara turun temurun, sehingga lahan pencaharian perhiasan mutiara Sekarbela dengan memberikan
sebagian besar masyarakat ada pada industri ini. penyuluhan tentang peranan pendekatan online
Permasalahan yang dihadapi oleh UMKM dalam pemasaran dan bagaimana penggunaan
berkaitan dengan masalah kemampuan tata kelola teknologi dalam pemasaran online. Penyampaian
manajemen atau pengolahan usaha yang kurang materi juga akan dilengkapi dengan diskusi.
profesional. Kemampuan pengelolaan sangat Sebagai narasumber adalah Tim Pengusul
diperlukan manakala lingkungan bisnis terus Pengabdian pada Masyarakat (PPM) Fakultas
bergerak dinamis dan usaha adaptasi harus terus Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram. Untuk
dilakukan oleh perusahaan. Masalah lainnya pada menunjang kelancaran kegiatan ini, maka akan
struktur permodalan, produksi, dan pemasaran. Bila dikoordinasikan dengan lembaga terkait, yaitu:
dirinci secara teknis maka masalah masalah tersebut LPPM Universitas Mataram, Dekan Fakultas
adalah meliputi belum adanya manajemen yang
31
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX
Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram, dan kinerja pemasaran yang terputus karena pandemi
pelaku usaha di sentra kerajinan tersebut. dengan menentukan sasaran yang paling terdampak,
Evaluasi dari keberhasilan pelatihan ini yakni pedagang asongan. Barang dagangan
akan dilihat dari kehadiran peserta dan keaktifan pedagang asongan dipasok/dibeli dari sentra
peserta dalam memberi tanggapan terhadap materi kerajinan Sekarbela, yang berarti setiap pedagang
yang diberikan selama penyuluhan berlangsung. memiliki dan menguasai usahanya. Target market
pedagang asongan adalah pembeli individu, yakni
HASIL DAN PEMBAHASAN para wisatawan yang datang berkunjung ke daerah
Tahap Pendahuluan ini. Sebetulnya usaha pedagang asongan lebih
Kegiatan pengabdian ini mengambil topik fleksibel, karena hanya menyediakan barang yang
pemasaran online mengingat kondisi penjualan tengah trendy sehingga tidak perlu banyak dana
perhiasan yang lesu akibat pandemi covid-19. tertanam dalam persediaan.
Pandemi telah merubah skala prioritas produk yang Pandemi covid-19 ini adalah mimpi buruk
dibeli, konsumen lebih mengutamakan produk bagi pariwisata dan pedagang asongan. Bekal
kesehatan yang meningkatkan imunitas tubuh dan pengetahuan pemasaran tidak dimiliki untuk
terhindar dari infeksi wabah. Kebijakan pemerintah mempertahankan eksistensi usahanya yang kecil itu.
seperti PPKM dan mengurangi mobilitas manusia Idealnya bahwa pendekatan penjualan harus
juga telah merubah cara konsumen melakukan mengikuti dinamika lingkungan bisnis yang
pembelian, yakni secara online. berkembang. Namun pedagang asongan jauh
Pergeseran cara belanja ini mau tidak mau berbeda pemilik toko-toko perhiasan. Pemilik-
harus ditanggapi oleh semua pelaku usaha. pemilik toko sudah memahami dan
Penggunaan media sosial seperti Facebook, Twitter, mengimplementasi aspek pemasaran online pada
Instagram mulai banyak digunakan oleh berbagai usahanya. Mereka sudah memiliki pengetahuan dan
kalangan usaha meskipun dalam skala terbatas. keterampilan dalam mendesain konten dalam media
Industri e-commerce sebetulnya tidak hanya media sosial, bahkan beberapa di antara mereka sudah
sosial, namun sekarang telah muncul banyak menggunakan website dan marketplace meski
marketplace yang menawarkan berbagai dalam skala terbatas.
kemudahan dalam berjualan, seperti yang dilakukan Survei pendahuluan kemudian
oleh Sophee, Bukalapak, Tokopedia, dan lain-lain. menetapkan sasaran penyuluhan adalah pedagang
Pilihan menjadi banyak dan ruang untuk berjualan asongan perhiasan mutiara (buatan sentra kerajinan
menjadi tidak terbatas, setiap pelaku usaha dapat Sekarbela) yang memasarkan barang dagangannya
membidik berbagai lapisan konsumen dimana saja. di kawasan wisata Senggigi dan sekitarnya. Mereka
Kegiatan pendahuluan dilakukan dengan ini sebagian besar bertempat tinggal di Jatisela dan
menentukan pelaku usaha yang paling terdampak Sesela, suatu wilayah yang penduduknya banyak
dalam mata rantai pemasaran. Mata rantai diuntungkan dengan berkembangnya pariwisata
pemasaran perhiasan mutiara adalah melalui toko- Lombok sebelum pandemi, karena kedekatannya
toko perhiasan mutiara dan pedagang asongan. dengan lokasi wisata. Selanjutnya, dibuat suatu
Pedagang asongan ini berasal dari Sekarbela rancangan materi yang relevan untuk pedagang
maupun luar Sekarbela yang menjajakan produk asongan, yang sederhana dan mudah dimengerti.
perhiasannya di sejumlah destinasi wisata di pulau Materi pokok berkisar pada bagaimana melakukan
Lombok. Menurut Ketua Asosiasi Pedagang perencanaan pemasaran dan menjual online. Topik
Mutiara, Bapak Haji Fauzi bahwa semua pelaku ini merupakan sesuatu yang mendasar karena
industri terdampak pandemi covid-19, tanpa kegiatan pemasaran online harus dibangun atas
kecuali. Tidak ada lagi pembelian dilakukan oleh rencana pemasaran yang mencakup sasaran pasar
para wisatawan karena kebijakan pergerakan orang (konsumen) dan membangun persepsi konsumen
dibatasi. Namun yang paling menyedihkan adalah terhadap nilai barang yang dijual.
pengrajin dan pedagang asongan, mereka kini
banyak yang menjadi pengangguran. Tahap Penyuluhan
Atas dasar situasi yang berkembang ini Sebelum dilakukan penyuluhan, berbagai
maka penyuluhan diarahkan untuk memperbaiki hal menyangkut teknis pelaksanaan dipersiapkan
32
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX
seperti penentuan jumlah peserta, tempat, dan waktu mereka membangun kembali harapannya yang telah
penyuluhan. Kegiatan penyuluhan yang jadwalnya redup karena pandemi covid-19.
Agustus 2021 tidak dapat dilaksanakan karena
penerapan kebijakan PPKM, pelaksanaannya baru Saran
bisa dilakukan pada 17 September 2021. Kegiatan pengabdian berikutnya
Penyuluhan diberikan kepada 16 orang peserta yang disarankan menekankan pada penyampaian
merupakan pedagang perhiasan mutiara yang pengetahuan yang lebih mendalam pada aspek-
diproduksi sentra kerajinan Sekarbela. Adapun aspek relevan. Konsep manajemen pemasaran
materi penyuluhan adalah sebagai berikut: sangat luas, oleh karena itu dalam kegiatan
a) Pentingnya manajemen pemasaran penyuluhan yang akan datang harus tetap memilih
b) Perencanaan pemasaran topik yang saling berhubungan. Dengan demikian
c) Pemasaran online pengetahuan itu akan membantu pelaku usaha untuk
Setelah materi disampaikan maka menaikkan kinerja usahanya, lebih-lebih pemasaran
dilakukan tanya jawab tentang hal-hal yang merupakan fungsi yang menjembatani perusahaan
berhubungan dengan materi maupun pengalaman dengan customer. Keberhasilan kinerja pemasaran
usaha peserta. Kegiatan tersebut sangat partisipatif adalah refleksi keberhasilan seluruh aktivitas
dan kondusif kalau melihat tanggapan yang antusias perusahaan.
dari peserta penyuluhan. Mereka memberikan
pertanyaan sekaligus berbagi pengalaman di antara DAFTAR PUSTAKA
mereka dan memberi solusi terhadap persoalan yang Aziz N. 2007. Penerapan Sisitem Informasi
dihadapi peserta lain. Pemasaran pada Usaha Kecil Menengah
(UKM) di Kota Malang. Universitas
Muhammadiyah. Malang.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi
Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah,
2008. UU No. 20 Tahun 2008 Tentang
Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
www.bi.go.id
Gambar 1. Kegiatan Penyuluhan Martowardoyo, Agus. “Bank Indonesia Klaim
Peduli Nasib UMKM di Indonesia”.
KESIMPULAN DAN SARAN
http://www.merdeka.com.
Kesimpulan
Penyuluhan dilakukan oleh tim pengabdian Santia, Masayu Praba. 2014. Analisis Strategi
Kepada Masyarakat FEB Unram dengan Pemasaran untuk Meningkatkan
memfokuskan pada peningkatan pengetahuan dan Penjualan Tahu pada UD. Putra Abian
kemampuan pedagang yang menjual perhiasan Tubuh, Universitas Mataram. Mataram.
mutiara Sekarbela, pada aspek perencanaan Tambunan, TH Tulus. 2003. Perekonomian
pemasaran dan pemasaran online. Materi pemasaran Indonesia. Ghalia Indone
ini relevan dengan dinamika bisnis pada umumnya
yang terkena dampak covid-19 yakni penurunan
penjualan dan perubahan pendekatan belanja
konsumen, yakni secara online.
Dalam kegiatan tersebut peserta
menyampaikan pertanyaan, berbagi pengalaman,
dan mengajukan solusi sendiri atas masalah yang
dihadapi, atau bahkan ikut memberikan solusi atas
persoalan peserta lain. Pengetahuan ini membantu
33
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX
untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan dagangan yang mereka tawarkan tidak habis dalam
(Barlian, 2002; Sawir, 2005). Bagi pedagang bakulan kurun waktu satu dua hari akibat dari surutnya
yang skala usahanya masih tergolong kecil biasanya pembeli. Akibatnya, modal kerja yang mereka
tidak memiliki barang modal. Modal yang memiliki keluarkan sering tidak kembali dengan cepat bahkan
peranan penting dalam menjalankan usaha para acap kali mengalami kerugian. Kondisi ini sangatlah
pedagang bakulan ini adalah modal kerja (Riyanto, memprihatinkan mengingat para pedagang bakulan
2008). ini harus membiayai kebutuhan hidup keluarganya.
Bagi usaha berskala besar ataupun telah Oleh karena itu perlu dilakukan peningkatan
mapan, masalah modal mungkin bukan sesuatu yang pemahaman mengenai pengelolaan modal usaha
sulit untuk didapatkan. Perusahaan-perusahaan yang khusus bagi para pedagang bakulan yang ada di
telah mapan dapat dengan mudah memperoleh Kampung Kebon Daye Pagutan Barat.
bantuan modal dari pihak ketiga (Sundjaja dan
Barlian, 2002). Walaupun di masa pandemi seperti METODE PELAKSANAAN
sekarang ini hampir semua sektor mengalami Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian
penurunan pendapatan yang mengakibatkan dilakukan penyampaian materi secara umum kepada
menurunnya kegiatan operasional perusahaan. para pedagang bakulan yang ada di Kampung Kebon
Kondisi tersebut semakin terasa dampaknya bagi para Daye Kelurahan Pagutan Barat dalam bentuk sharing
pedagang kecil. Para pedagang kecil yang dari awal informasi dan pelatihan pengelolaan modal usaha
sering mengalami kesulitan dalam hal permodalan, dan/atau modal kerja. Materi pelatihan diberikan
saat ini semakin diperparah dengan adanya kondisi secara informal dengan mengacu pada materi pokok
pandemi. Di Indonesia sendiri, jumlah pedagang atau yang telah disiapkan mengenai pengelolaan modal
usaha kecil ini memiliki jumlah yang cukup banyak. usaha yang bersumber dari beberapa referensi seperti:
Para pedagang kecil ini memiliki peranan penting Sawir, 2005; Sundajaj dan Barlian, 2002; serta sumber
dalam proses pendistribusian barang dari produsen ke lainnya.
konsumen. Salah satu jenis pedagang kecil ini adalah Kegiatan ini dilakukan dalam beberapa sesi
pedagang bakulan yang sering kita jumpai di pasar- dengan jumlah sesi sekitar 3 (tiga) sesi di hari yang
pasar tradisional maupun berkeliling dari rumah ke berbeda mengingat keterbatasan waktu dari mitra
rumah untuk menjejakkan barang dagangannya. maupun tim pengabdian dan juga sesuai dengan
Kampung Kebon Daye kelurahan Pagutan protokol Covid-19 yang melarang kerumunan. Untuk
Barat merupakan salah satu kampung dengan waktu per sesi sekitar 2-3 jam. Selama kegiatan ini
mayoritas penduduknya berprofesi sebagai pedagang berlangsung akan lebih banyak diskusi dan
bakuluan. Para pedagang bakulan dari kampung pendampingan antara para pedagang bakulan dengan
Kebon Daye umumnya berjualan dari rumah ke tim pengabdian selaku narasumber. Sebagai
rumah atau berkeliling di beberapa perumahan yang narasumber adalah Tim Pengusul Pengabdian Pada
ada di sekitar Pagutan. Selain berjualan keliling, para Masyarakat (PPM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis
pedagang bakulan juga ada yang menggelar lapak Universitas Mataram. Untuk menunjang kelancaran
kecil di lapangan BTN Pagutan Permai. Lapangan kegiatan ini, maka akan dikoordinasikan dengan
BTN Pagutan Permai merupakan lapangan yang lembaga terkait, yaitu LPPM Unram, Dekan Fakultas
sehari-harinya dimanfaatkan oleh banyak pedagang Ekonomi dan Bisnis Unram, dan kelompok usaha
untuk menjajakan barang dagangannya karena pedagang bakulan yang ada di Kampung Kebon Daye
lokasinya yang strategis. Produk dagangan yang selaku mitra atau khalayak sasaran dalam kegiatan
ditawarkan oleh para pedagang pun beraneka ragam, pengabdian ini.
mulai dari berbagai bahan masakan sehari-hari, lauk- Evaluasi dari keberhasilan kegiatan ini akan dilihat
pauk siap santap, jajanan dan sebagainya. dari jumlah partisipasi para pedagang bakulan yang
Dalam jangka waktu 6 (enam) bulan terakhir ada di Kampung Kebon Daye Keluarahan Pagutan
ini, beberapa pedagang bakulan mengalami Barat selama kegiatan pengabdian dilaksanakan. Jika
penurunan kegiatan usaha akibat dari pandemi Covid- para pedagang bakulan telah mampu melakukan
19. Hal ini sangat dirasakan oleh pedagang bakulan pengelolaan modal usaha dan/atau modal kerjanya
terutama pedagang bakulan yang menjual bahan- secara efektif dan efisien maka kegiatan ini dikatakan
bahan masakan kebutuhan sehari-hari. Sering kali telah berhasil dilaksanakan.
35
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX
memiliki pelanggan yang loyal, tidak sulit untuk Adapun saran yang dapat diberikan terkait
mendapatkan pesanan dalam jumlah tertentu sehingga dengan kegiatan pengabdian ini adalah perlunya
mereka juga tetap mendapatkan penghasilan. Pesanan dilakukan kegiatan monitoring dan evaluasi agar
bahan masakan atau lainnya umumnya didapatkan dapat melihat progress dari masyarakat yang terlibat
oleh para pedagang bakulan dari warga di sekitar dalam kegiatan pengabdian. Masyarakat juga perlu
wilayah Pagutan, baik itu untuk keperluan konsumsi konsisten dalam menerapkan pengetahuan yang
harian pribadi maupun untuk keperluan usaha. diperoleh agar usahanya dapat tetap berjalan dengan
Untungnya di kelurahan Pagutan cukup banyak baik. Selain itu, untuk ke depannya masyarakat yang
perumahan-perumahan besar yang padat penduduk telah mampu mengelola persediaan dan
sehingga memudahkan para pedagang bakulan untuk memanfaatkan sisa barang dagangannya perlu
mencari target pasarnya. diberikan pelatihan mengenai penentuan harga jual
Bagi pedagang bakulan Kampung Kebon barang dagangan agar barang dagangan tetap
Daye yang ingin berjualan tidak hanya mengandalkan kompetitif.
pesanan dari konsumen, dianjurkan untuk tidak terlalu
banyak dalam membeli barang dagangan yang mudah DAFTAR PUSTAKA
rusak. Para pedagang harus memilah mana barang
dengan durability yang rendah dan mana yang tinggi. Hanafi, Mamduh M. 2004. Manajemen Keuangan.
Hal ini sangat penting untuk dilakukan untuk Yogyakarta: BPFE.
antisipasi tidak lakunya barang dagangan tersebut
dalam satu hari sehingga masih bisa layak jual di hari Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 1996. Dasar-
berikutnya. Mengingat untuk bahan-bahan masakan Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta:
seperti sayuran, buah dan ikan lebih disukai masih UPP AMP YKPN.
dalam keadaan segar saat dibeli. Jangan sampai para
pedagang membeli barang dagangan yang terlalu Munawir. 1992. Analisis Laporan Keuangan Edisi
berlebih kemudian dimasak untuk dikonsumsi sendiri Keempat. Yogyakarta: Liberty.
karena hal tersebut dapat menyebabkan tidak
kembalinya modal usaha sehingga pedagang bakulan Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-Dasar
akan mengalami kerugian. Pembelanjaan Perushaan Edisi Keempat.
Yogyakarta: BPFE UGM.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada Jakarta: P.T. Gramedia pustaka Utama.
bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa Sundjaja, S.Ridwan dan Inge Barlian. 2002.
animo pedagang bakulan untuk mengikuti kegiatan Manajemen Keuangan Satu Edisi Keempat.
pelatihan cukup tinggi, bahkan di antara mereka ada Jakarta: Prenhallindo.
yang mengikutsertakan anak mereka agar dapat ______________________________. 2002.
membantu mereka memahami hal-hal yang Manajemen Keuangan Dua Edisi Keempat. Jakarta:
disampaikan oleh Tim Pengabdian. Terkait dengan Literata Lintas Media..
pengelolaan modal usaha dapat dilihat bahwa para
pedagang bakulan dapat dengan mudah melakukan
pengelolaan modal usaha dengan cara menjual barang
dagangan sesuai dengan pesanan yang ada dan
menyediakan barang dagangan dengan jumlah yang
tidak terlalu besar serta memperhatikan daya tahan
dari barang dagangannya tersebut. Indikator dari hal
tersebut adalah mulainya beberapa pedagang bakulan
melakukan praktik berjualan berdasarkan pesanan
dari para pelanggan mereka.
B. Saran-saran
37
jpm.unram.ac.id p-ISSN XXXX-XXXX
Volume 1 Nomor 1 Januari 2022 (hal x-x). e-ISSN XXXX-XXXX
38