Anda di halaman 1dari 92

LAPORAN

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA NYATA (PKN) TERPADU


DI RW 02 DESA TAMBAKAN KECAMATAN JALANCAGAK
KABUPATEN SUBANG

Disusun Oleh :
KELOMPOK 14
Riri Nuraeni Fitriyanti Komala Febriani
Rahmania Azzahra Elfrida Rindu Setyaningrum
Muhammad Rifanda Wiganda Winda
Mirna Aryani Sofia Mega Djuliawanti
Mustika Anajah Fanny Aulia Nooryadi
Tania Damayanti Motiec Elfa Khaerunia Hapsari
Nurrima Melani Alifa Zakia
Ratih Chandra Rahayuningsih Fiky Fauzan Indrayana
Sesilia Devita Sari C. S Arif Al Manar
Della Getafiani Gupta Nopi Puspita Sari

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
2020
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PELAKSANAAN
PRAKTIK KERJA NYATA (PKN) TERPADU
DI RW 02 DESA TAMBAKAN KECAMATAN JALANCAGAK
KABUPATEN SUBANG

Disusun Oleh :
Kelompok 14
Riri Nuraeni Fitriyanti Komala Febriani
Rahmania Azzahra Elfrida Rindu Setyaningrum
Muhammad Rifanda Wiganda Winda
Mirna Aryani Sofia Mega Djuliawanti
Mustika Anajah Fanny Aulia Nooryadi
Tania Damayanti Motiec Elfa Khaerunia Hapsari
Nurrima Melani Alifa Zakia
Ratih Chandra Rahayuningsih Fiky Fauzan Indrayana
Sesilia Devita Sari C. Sitanggang Arif Al Manar
Della Getafiani Gupta Nopi Puspita Sari

Telah diperiksa dan disahkan Oleh :


Pembimbing :

Surmita, S.Gz, M.Kes


NIP. ………………………………………
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Alloh SWT karena berkat rahmat dan
karuniaNya Laporan Pelaksanaan Praktik Kerja Nyata Terpadu (PKN Terpadu)
Tahun 2020 Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung dapat
diselesaikan. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada
junjunan alam Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan seluruh
pengikunya hingga akhir zaman termasuk pada kita semua. Amin.
Laporan ini kami susun yang berisi tentang Pelaksanaan Praktek Kerja Nyata
(PKN) Terpadu di Wilayah Kerja RW 02 Desa Tambakan Kecamatan Jalan Cagak
Kabupaten Subang, mulai dari tahap sosialisasi, tahap memasukkan data, analisa
data, musyawarah masyarakat rukun warga, musyawarah masyarakat desa,
pelatihan kader, lomba cerdas cermat dan evaluasi . Kegiatan praktik ini
dilaksanakan pada tanggal 16 Januari sampai dengan 25 Januari 2020.
Laporan Pelaksanaan PKN terpadu Politeknik Kesehatan Kemenkes
Bandung Tahun 2020 disusun sebagai kegiatan akhir pelaksanaan PKN Terpadu
yang dilaksanakan oleh kelompok 14 mahasiswa tingkat tiga Program Diploma
Tiga dan Diploma Empat Poltekkes Kemenkes Bandung di Desa Tambakan
Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang. Penyusun Laporan ini banyak
memperoleh bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena pada
kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Ir. H. Osman Syarief, M.KM sebagai Direktur Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Bandung.
2. Bapak Tarjuman, S.Kp., MNS sebagai Ketua Praktik Kerja Nyata (PKN) Terpadu
3. Surmita, S.Gz, M.Kes sebagai pembimbing Praktik Kerja Nyata (PKN) Terpadu
kelompok 14.
4. Seluruh Staff Pembimbing Lapangan RW 02 Desa Tambakan.

ii
iii

5. Kepala Desa Tambakan, Kepala Dusun RW 02 Desa Tambakan, Ketua RW 02,


Ketua RT 06, 07, 08, 09, Kader PKK, Tokoh Agama, dan Tokoh Masyarakat RW
02 Desa Tambakan Kecamatan Jalan Cagak.
Dalam penyusunan Laporan Pelaksanaan PKN Terpadu ini, tentunya masih
jauh dari sempurna, sehingga harus terus digali serta dilengkapi. Pada kesempatan
ini kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada pihak-
pihak yang telah meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya untuk membantu
penyelesaian laporan ini. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan Laporan Pelaksanaan PKN Terpadu di masa
mendatang.

Subang, Januari 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................................. v
DAFTAR TABEL .................................................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... vii
1.1 Dasar Pemikiran ............................................................................................................. vii
1.2 Tujuan ........................................................................................................................... viii
1.1.1 Tujuan Umum ........................................................................................................... viii
1.1.2 Tujuan Khusus .......................................................................................................... viii
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA NYATA (PKN) TERPADU DI RW 01 DESA TAMBAKAN
KECAMATAN JALANCAGAK KABUPATEN SUBANG .......................................................................... 10
2.1 Gambaran Wilayah RW 02 Desa Tambakan .................................................................. 10
Data Wilayah ............................................................................................................. 10
Data Geografi ............................................................................................................ 11
Data Demografi ......................................................................................................... 11
Struktur Organisasi Rw 02 Desa Tambakan ............................................................... 11
Penanggung Jawab Kegiatan ..................................................................................... 11
2.2 PELAKSANAAN PKN TERPADU DI RW 02 DESA TAMBAKAN .......................................... 18
SOSIALISASI................................................................................................................ 18
SURVEY MAWAS DIRI ................................................................................................ 25
2.2.3 MUSYAWARAH MASYARAKAT RW ............................................................................ 45
2.2.4 PELATIHAN KADER ..................................................................................................... 54
2.2.5 IMPLEMENTASI .......................................................................................................... 66
2.2.6 EVALUASI DAN TINDAK LANJUT ................................................................................ 76
2.2.7 TERMINASI KEGIATAN PKN TERPADU TINGKAT RW.................................................. 84
BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ...................................................................................... 88
3.1 KESIMPULAN .................................................................................................................. 88
3.2 REKOMENDASI ............................................................................................................... 88

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kecamatan Jalancagak……………………………………………. 11
Gambar 2.2 Denah Wilayah RW 02 Desa Tambakan ………………………………………..11
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Kepengurusan RW 02 Desa Tambakan ……………12
Gambar 2.4 Struktur Organisasi Kelompok 14 …………………………………………………19
Gambar 2.5 Sosialisasi RW 02 Desa Tambakan ………………………………………………..26
Gambar 2.5 Distribusi Gambaran Status Gizi Baduta berdasarkan Indeks
TB/U………………………………………………………………………………………………………………….31
Gambar 2.6 Distribusi Frekuensi Status Gizi Baduta berdasarkan Indeks BB/U.…32
Gambar 2.7 Distribusi frekuensi Status Gizi Baduta berdasarkan Indeks BB/TB…33
Gambar 2.8 Distribusi Frekuensi Pemberian Vitamin A pada Baduta ……………….34
Gambar 2.9 Distribusi frekuensi Imunisasi pada Baduta ………………………………….35
Gambar 2.10 Distribusi Frekuensi Riwayat ISPA satu bulan terakhir pada Baduta.36
Gambar 2.11 Distribusi Frekuensi Riwayat Diare satu bulan terakhir pada
Baduta……………………………………………………………………………………………………………...37
Gambar 2.12 Distribusi Frekuensi Inisiasi Menyusui Dini ……………………………………38
Gambar 2.13 Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Eksklusif ………………………………..39
Gambar 2.14 Pemaparan dan diskusi mengenai POA yang telah ditetapkan
bersama warga RW 02 Desa Tambakan …………………………………………………………….55
Gambar 2.15 Foto bersama warga RW 02 setelah kegiatan MMRW di Desa
Tambakan …………………………………………………………………………………………………………55
Gambar 2.16 Pelaksanaan pelatihan kader di RW 02 Desa Tambakan ………………..67
Gambar 2.17 Implementasi masyarakat RW 02 Desa Tambakan ………………………..77
Gambar 2.18 Pelaksaan Lomba Cerdas Cermat se Kecamatan Jalancagak…………..86
Gambar 2.19 Terminasi dan Perpisahan dengan RW 02 Desa Tambakan ……………89

v
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Analisa Survey Mawas Diri RW 02 Desa Tambakan………………………………39


Tabel 2.2 Prioritas Masalah RW 02 Desa Tambakan Berdasarkan Data SMD……….43
Tabel 2.3 Rencana Implementasi Berdasarkan Hasil SMD dan Prioritas Masalah..44
Tabel 2.4 Susunan Acara Pelatihan Kader dalam Penanganan Stunting ………………56
Tabel 2.5 Susunan Acara Lomba Cerdas Cermat…………………………………………………81

vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Dasar Pemikiran
Kesehatan anak balita merupakan salah satu program pemerintah
mengingat dalam masa balita terdapat periode usia emas yang sangat penting.
Seribu (1.000) hari pertama kehidupan (HPK) anak merupakan periode emas,
yaitu masa pertumbuhan anak yang dimulai dari kehidupan janin selama 9
bulan di kandungan hingga seorang anak berusia 2 tahun. Periode emas yang
terjadi selama usia itu adalah masa-masa yang sangat penting dalam fase
tumbuh kembang anak karena pada masa ini otak anak berkembang pesat dan
kritis. Periode emas penting bagi anak dan tidak dapat diulang kembali karena
pada usia ini anak memiliki kemampuan menyerap informasi 100% dan otak
anak berfungsi dengan sangat baik. Sasaran 1.000 hari pertama kehidupan
adalah ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita (Indriani, 2014).
Status gizi ibu hamil sangat memengaruhi keadaan kesehatan dan
perkembangan janin. Gangguan pertumbuhan dalam kandungan dapat
menyebabkan berat lahir rendah (WHO, 2014) dan panjang lahir rendah yang
berhubungan dengan kejadian stunting. Berbagai permasalahan gizi saat ini
baik gizi kurang termasuk stunting dan gizi lebih, terjadi hampir di seluruh
strata ekonomi masyarakat baik di perdesaan maupun perkotaan. Hal ini
menunjukkan bahwa yang mendasari terjadinya masalah gizi tersebut bukan
hanya kemiskinan, namun juga kurangnya pengetahuan masyarakat akan pola
hidup sehat dan pemenuhan gizi yang optimal.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan prevalensi
stunting sebesar 30,8%. Stunting dianggap sebagai masalah kesehatan
masyarakat yang berat bila prevalensi stunting berada pada rentang 30-39
persen. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia sedang mengalami masalah
kesehatan masyarakat yang berat dalam kasus balita stunting. Stunting pada
anak merupakan dampak dari defisiensi nutrien selama seribu hari pertama

vii
viii

kehidupan. Hal ini menimbulkan gangguan perkembangan fisik anak yang


irreversible, sehingga menyebabkan penurunan kemampuan kognitif dan
motorik serta penurunan performa kerja, maka dari itu stunting pada balita
perlu mendapatkan perhatian khusus.

1.2 Tujuan
1.1.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mendeskripsikan Praktek Kerja Nyata Terpadu
(PKNT) melalui Survey Mawas Diri pada masyarakat mengenai stunting
pada baduta di wilayah RW 02 Desa Tambakan Kecamatan Jalan Cagak
Kabupaten Subang.
1.1.2 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan Praktik Kerja Nyata Terpadu,
mahasiswa diharapkan mampu :
1. Melakukan pengkajian kepada masyarakat yang mengalami masalah
kesehatan bersama Ketua RW, para Ketua RT, Seluruh Kader dan
Tokoh Masyarakat termasuk Tokoh Agama serta Tokoh Pemuda.
2. Mengetahui tingkat keluarga sehat, masalah kesehatan yang ada di
wilayah yang akan dibina terkait dengan indikator keluarga sehat.
3. Mengetahui kecenderungan masalah, menyusun rencana kegiatan
(POA) pemecahan masalah kesehatan di wilayah binaan tingkat RW.
4. Melakukan Pelatihan Kepada Seluruh Kader untuk melakukan
Kebijakan Puskesmas, peran fungsi dan tugas kader dalam
pengelolaan 12 indikator Keluarga dalam mekanisme JKN dengan
mendemonstrasikan penyuluhan kesehatan terkait stunting.
5. Mampu melaksanakan implementasi melalui pemberdayaan
masyarakat dengan strategi pendidikan kesehatan, refreshing kader,
kemitraan dan partnership.
ix

6. Mampu mengidentifikasi kesenjangan pada masyarakat yang


mengalami dan beresiko dan memberikan solusi alternatif-alternatif
untuk mengurangi kesenjangan tersebut.
7. Mendokumentasikan dan melaporkan hasil kegiatan Praktik Kerja
Nyata Terpadu.
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA NYATA (PKN) TERPADU DI RW 01
DESA TAMBAKAN KECAMATAN JALANCAGAK KABUPATEN SUBANG

2.1 Gambaran Wilayah RW 02 Desa Tambakan

Data Wilayah
DENAH WILAYAH RW 02 DESA TAMBAKAN KECAMATAN JALANCAGAK

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kecamatan Jalancagak

Gambar 2.2 Denah Wilayah RW 02 Desa Tambakan

10
11

Data Geografi
Luas wilayah Desa Tambakan adalah 394.323 Ha. Wilayah RW 02
Desa Tambakan Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang memiliki
batasan wilayah dengan :
a. Sebelah utara berbatasan dengan RW 01 Desa Tambakan
b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Jalancagak
c. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Bunihayu
d. Sebelah timur berbatasan dengan RW 03 Desa Tambakan

Data Demografi
Data yang di dapatkan dari Kepala Desa Tambakan, Kecamatan
Jalancagak, Kabupaten Subang. Dari pengumpulan data yang dilaksanakan
pada tanggal 16 Januari 2020 dengan metoda yang digunakan Survei dan
Wawancara. Didapatkan jumlah penduduk Desa Tambakan adalah
sebanyak 6.614 orang dengan jumlah keluarga sebanyak 2114 KK.

Struktur Organisasi Rw 02 Desa Tambakan

Ketua RW 02
Didi Rahmadi

Ketua RT 06 Ketua RT 07 Ketua RT 08 Ketua RT 09


Awan Iyep Asep Kadar S Nana Ismail

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Kepengurusan RW 02 Desa Tambakan

Penanggung Jawab Kegiatan


a. Kegiatan Sosialisasi
12

Penanggungjawab : Nopi Puspita Sari


Moderator : Alifia Zakia
Riri Nuraeni Fitriyani
b. Kegiatan Pengolahan Data
Penanggungjawab : Komala Febriani
Anggota : Fiky Fauzan Indrayana
Alif Al Manar
Muhammda Rifanda Wiganda
Sesilia Devita Sari
Ratih Chandra
Elfa Khaerunia Hapsari
Fanny Aulia Nooryadi
Nopi Puspita Sari
Rahmania Azzahra
Mustika Anajah
Elfrida Rindu
Della Getafiani Gupta
Mirna Aryani Sofia
Nurrima Melani
Riri Nuraeni Fitriyani
Mega Djuliawanti
Tania Damayanti Motiec
Winda
Alifia Zakia

c. Kegiatan MMRW
Penganggung Jawab : Riri Nuraeni Fitriyani
13

Ketua : Fiky Fauzan Indrayana


Sekretaris : Sesilia Devita Sari
Ratih Chandra
Bendahara : Elfa Khaerunia Hapsari
MC : Nopi Puspita Sari
Fanny Aulia Nooryadi
Humas : Rahmania Azzahra
Mustika Anajah
Elfrida Rindu
Peralatan : Muhammda Rifanda Wiganda
Dokumentasi : Della Getafiani Gupta
Mirna Aryani Sofia
Konsumsi : Komala Febriani
Nurrima Melani
Acara : Mega Djuliawanti
Tania Damayanti Motiec
Winda
Penyaji Data : Alif Al Manar
Alifia Zakia

d. Pelatihan Kader
Penganggung Jawab : Alifa Zakia
Ketua : Muhammda Rifanda Wiganda
Sekretaris : Ratih Chandra
Bendahara : Elfa Khaerunia Hapsari
Moderator : Mega Djuliawanti
Riri Nuraeni Fitriani
Humas : Rahmania Azzahra
Mustika Anajah
14

Elfrida Rindu
Peralatan : Fiky Fauzan Indrayana
Alif Al Manar
Dokumentasi : Della Getafiani Gupta
Mirna Aryani Sofia
Konsumsi : Komala Febriani
Nurrima Melani
Acara : Fanny Aulia Nooryadi
Nopi Puspita Sari
Tania Damayanti Motiec
Winda
e. Kegiatan Implementasi
Penanggung Jawab : Mega Djuliawanti
Ketua Pelaksana : Alif Al Manar
Sekretaris : Sesilia Devita Sari
Ratih Chandra
Bendahara : Elfa Khaerunia Hapsari
Humas : Rahmania Azzahra
Mustika Anajah
Elfrida Rindu
Peralatan : Fiky Fauzan Indrayana
Alif Al Manar
Dokumentasi : Della Getafiani Gupta
Mirna Aryani Sofia
Winda
Konsumsi : Komala Febriani
Nurrima Melani
Alifia Zakia
Acara : Fanny Aulia Nooryadi
15

Nopi Puspita Sari


Riri Nuraeni Fitriani
Tania Damayanti Motiec
Rangkaian Kegiatan Implementasi:
a) Penyuluhan
Penanggungjawab : Riri Nuraeni Fitriani
Anggota :
1. Nurrima Melani
2. Alif Al Manar
3. Alifa Zakia
b) Cek Kesehatan (Tekanan Darah)
Penanggungjawab : Muhammad Rifanda Wiganda
Anggota:
1. Elfrida Rindu Setyaningrum
2. Mirna Aryani Sofia
c) Cek Kesehatan (Golongan Darah)
Penanggungjawab : Sesilia Devita Sari
Anggota:
1. Rahmania Azzahra
2. Nopi Puspita Sari
3. Fiky Fauzan Indrayana
d) Cek Kesehatan (Kadar Hb)
Penanggungjawab : Mustika Anajah
Anggota:
1. Fanny Aulia Nooryadi
2. Ratih Chandra Rahayuningsih
e) Cek Kesehatan (Kadar Glukosa)
Penanggungjawab : Tania Damayanti Motiec
Anggota:
16

1. Della Getafiani Gupta


2. Komala Febriani
f) Panjang Ukur BB/TB
Penanggungjawab : Winda
Anggota:
1. Mega Djuliawanti
2. Elfa Khaerunia Hapsari
g) Kegiatan Evaluasi
Penanggung Jawab : Mirna Aryani Sofia
Anggota :
1. Komala Febriani
2. Fiky Fauzan Indrayana
3. Alif Al Manar
4. Muhammda Rifanda Wiganda
5. Sesilia Devita Sari
6. Ratih Chandra
7. Elfa Khaerunia Hapsari
8. Fanny Aulia Nooryadi
9. Nopi Puspita Sari
10. Rahmania Azzahra
11. Mustika Anajah
12. Elfrida Rindu
13. Della Getafiani Gupta
14. Nurrima Melani
15. Riri Nuraeni Fitriyani
16. Mega Djuliawanti
17. Tania Damayanti Motiec
18. Winda
19. Alifia Zakia
17

Struktur Organisasi Kelompok 14

Ketua Kelompok
Fiky Fauzan Indrayana

Sekretaris Bendahara
Sesilia Devita Sari
Elfa Khaerunia H
Ratih Chandra R

PJ Sosialisasi PJ Pengolahan Data PJ MMRW PJ Pelatihan Kader PJ Implementasi PJ Evaluasi


Nopi Puspita S Komala Febriani Riri Nuraeni F Alifa Zakia Mega Djuliawanti Mirna Aryani S
Rahmania Azzahra M Rifanda Wiganda Mustika Anajah Tania Damayanti M Nurima Melani Della Getafiani G
Elfrida Rindu S Winda Fanny Aulia N Alif Al Manar

Gambar 2.4 Struktur Organisasi Kelompok 14


18

2.2 PELAKSANAAN PKN TERPADU DI RW 02 DESA TAMBAKAN

SOSIALISASI
PRE PLANING KEGIATAN PKN TERPADU
DI KECAMATAN TAMBAKAN KABUPATEN SUBANG

A. Latar Belakang
Pembinaan kesehatan masyarakat pada dasarnya merupakan upaya
meningkatkan segi kehidupan sehingga memungkinkan mereka untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomi. Di masyarakat pelayanan kesehatan lebih
ditekankan pada upaya promotif dan preventif, dimulai dari wilayah kecil yakni RW.
Keberhasilan pelayanan kesehatan masyarakat dapat dilihat dari sejauhmana upaya-
upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) dapat diciptakan sebagai
bentuk pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan.
Pemberdayaan (emprovement) merupakan suatu proses tindakan sosial yang
dilakukan baik oleh individu, keluarga, kelompok, masyarakat maupun organisasi
pendamping untuk mencapai lingkungan perubahan dan kualitas hidup yang lebih
baik (Peterson & Hughey, 2004). Kesehatan memandang upaya pemberdayaan
sebagai fokus intervensi kesehatan masyarakat, bahkan seringkali pemberdayaan
dianggap sebgai variabel antara (mediating variable) bagi implementasi program
kesehatan dan luaran program kesehatan (Minkler et all, 2001).
Sebagai tahap awal dalam pembinaan kesehatan masyarakat, khususnya dalam
pengembangan keluarga sehat diperlukan adanya pengenalan antara petugas
kesehatan (dalam hal ini mahasiswapeserta PKN Terpadu) dengan pengelola wilayah
sehingga terjadi interaksi yang saling menguntungkan, kegiatan dimaksud dikenal
juga dengan sosialisasi.
19

B. Tujuan
Setelah dilaksanakan sosialisasi :
1. Mahasiswa mengenal pengelola pada wilayah : Ketua RW, Para ketua RT, seluruh
kader, dan tokoh masyarakat termasuk tokoh agama termasuk tokoh pemuda.
2. Mahasiswa mengenal masalah kesehatan yang dirasakan oleh masyarakat
diwilayah tersebut.
3. Masyarakat mengenal kelompok mahasiswa yang melakukan PKN Terpadu
diwilayah tersebut.
4. Masyarakat mengenal tujuan mahasiswa melaksanakan PKN Terpadu terkait
dengan gizi dan stunting.

C. Waktu
Sosialisasi tingkat RW dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 16 januari 2020.

D. Tempat
Sosialiasi bertempat di halaman rumah Bapak Didi Rahmadi selaku Ketua RW 02 Desa
Tambakan.

E. Peserta
Peserta dalam sosialisasi ini adalah :
1. Ketua RW
2. Ketua RT
3. Seluruh Kader
4. Tokoh Masyarakat, termasuk tokoh agama dan tokoh pemuda
5. Seluruh mahasiwa
6. Pembimbing

F. Langkah pencapaian tujuan


20

1. Persiapan
a. Memahami pre planing sosialisasi
b. Kordinasi dengan ketua RW dan Ketua Kader dalam pelaksanaan sosialisasi
terkait dengan tempat dan waktu sosialisasi
c. Menyiapkan undangan untuk kegiatan sosialisasi
d. Menyiapkan format daftar hadir kegiatan

2. Pelaksanaan
a. Kegiatan diawali dengan pembukaan
b. Melakukan perkealan antara mahasiswa dan pengelola wilayah setempat
c. Menyampaikan program kerja PKN Terpadu terkait dengan gizi dan stunting
d. Berdialog dengan pengelola wilayah terkait masalah kesehatan yang
dirasakan oleh masyarakat dengan gizi dan stunting
e. Kegiatan penutup

G. Metode
Metode yang digunakan : ceramah, tanya jawab dan diskusi

H. Media
Media yang digunakan : Pedoman PKN Terpadu

I. Evaluasi
1. Evaluasi Strukur
a. Pre planing dipahami dengan baik
b. Tempat dan waktu sosialisasi telah ditentukan
c. Undangan telah tersedia dan terdistribusi
d. Format daftar hadir kegiatan telah tersedia
2. Evaluasi Proses
a. Tempat dan waktu pelaksanaan sosialisasi sesuai dengan rencana
21

b. Rangkaian kegiatan sosialisasi berjalan lancar


3. Evaluasi Hasil
a. Peserta yang diundang 80% hadir
b. Mahasiswa mengenal pengelola wilayah dan sebaliknya
c. Mahasiswa mengenal masalah kesehatan yang dirasakan oleh masyarakat
d. Masyarakat memahami program PKN Terpadu yang akan dilaksanakan oleh
Mahasiswa dengan dukungan yang penuh
22

LAPORAN SOSIALISASI TINGKAT RW


RW 02 DESA TAMBAKAN KECAMATAN JALANCAGAK
TERKAIT STUNTING

A. Persiapan
1. Menjelaskan kepada tokoh masyarakat mengenai rencana akan diadakan sosialisasi
tingkat RW.
2. Menyebarkan undangan kepada pihak terkait.
3. Menyiapkan media dan tempat yang akan digunakan pada saat sosialisasi tingkat RW.
B. Pelaksanaan
1. Waktu dan Tempat
Sosialisasi tingkat RW diselenggarakan pada hari Kamis, 16 Januari 2020 dimulai
pukul 20.00 s.d 21.00 WIB di Rumah Ketua RW 02 Desa Tambakan Kecamatan
JalanCagak yang dihadiri oleh kepala Desa Tambakan, kepala Dusun Tambakan, ketua
RW 02 Desa Tambakan, perwakilan dari KarangTaruna, ketua masing-masing RT pada
RW 02 Desa Tambakan, kader, dan warga.
2. Metode
Metode yang dipakai dalam acara Sosialisasi tingkat RW ini adalah ceramah dan
diskusi mengenai maksud, tujuan dan rangkaian kegiatan selama PKN Terpadu ini.
3. Media
Media yang digunakan memakai Modul.
4. Susunan acara
a. Pembukaan : Pembacaan Basmallah
b. Acara inti
1) Melakukan perkenalan antara mahasiswa dan pengelola wilayah setempat
2) Menyampaikan program kerja PKN Terpadu terkait dengan gizi dan stunting
3) Berdialog dengan pengelola wilayah terkait masalah kesehatan yang
dirasakan oleh masyarakat dengan fokus pada masalah gizi dan stunting
c. Penutupan : Do’a dan penutup
23

C. Evaluasi
1. Jadwal Pertemuan dan Susunan Acara
Pertemuan dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2020 yang dihadiri oleh 20
orang mahasiswa, 4 orang ketua RW, 1 orang Kepala Desa, 1 orang Kepala Dusun, 4
orang kader, dari 25 undangan yang telah disebar, dan 1 orang Bidan Desa
Tambakan dengan pelaksanaan sebagai berikut:
a. Pembukaan : Pembacaan doa oleh MC
b. Acara Inti :
1) Melakukan perkealan antara mahasiswa dan pengelola wilayah setempat
2) Menyampaikan program kerja PKN Terpadu terkait dengan gizi dan stunting
3) Berdialog dengan pengelola wilayah terkait masalah kesehatan yang
dirasakan oleh masyarakat dengan fokus pada masalah gizi dan stunting
c. Penutup : Do’a dan penutup
2. Pembentukan Panitia Musyawarah Masyarakat RW
Penganggung Jawab : Riri Nuraeni Fitriyani
Ketua : Fiky Fauzan Indrayana
Sekretaris : Sesilia Devita Sari
Ratih Chandra
Bendahara : Elfa Khaerunia Hapsari
MC : Nopi Puspita Sari
Fanny Aulia Nooryadi
Humas : Rahmania Azzahra
Mustika Anajah
Elfrida Rindu
Peralatan : Muhammda Rifanda Wiganda
Dokumentasi : Della Getafiani Gupta
Mirna Aryani Sofia
Konsumsi : Komala Febriani
24

Nurrima Melani
Acara : Mega Djuliawanti
Tania Damayanti Motiec
Winda
Penyaji Data : Alif Al Manar
Alifia Zakia

DOKUMENTASI PELAKSANAAN SOSIALISASI RW 02 DESA TAMBAKAN

Gambar 2.5 Sosialisasi RW 02 Desa Tambakan


25

SURVEY MAWAS DIRI


PRE PLANNING SURVEY MAWAS DIRI
RW 02 DESA TAMBAKAN KECAMATAN JALAN CAGAK

A. Latar Belakang
Pembinaan kesehatan masyarakat pada dasarnya merupakan upaya
meningkatkan segi kehidupan sehingga memungkinkan mereka untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomi. Di masyarakat pelayanan kesehatan lebih ditekankan pada
upaya promotif dan preventif, dimulai dari wilayah terkecil yakni RW. Keberhasilan
pelayanan kesehatan masyarakat dapat dilihat dari sejauhmana upaya-upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat (UKBM) dapat diciptakan sebagai bentuk pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan.
Pemberdayaan (empowerment) merupakan suatu proses tindakan sosial yang
dilakukan baik oleh individu, keluarga, kelompok, masyarakat maupun organisasi
pendamping untuk mencapai lingkungan perubahan dan kualitas hidup yang lebih baik
(Peterson & Hughey, 2004). Kesehatan memandang upaya pemberdayaan sebagai fokus
intervensi kesehatan masyarakat, bahkan seringkali pemberdayaan dianggap sebagai
variable antara (mediating variable) bagi implementasi program kesehatan dan luaran
program kesehatan (Minkler et all, 2001).
Berbagai upaya kesehatan dilayanan primer, khususnya dimasyarakat secara
langsung harus didasarkan pada kebutuhan dan kondisi masyarakat, oleh karena itu untuk
mengetahui kondisi kesehatan masyarakat, khususnya terkait dengan pembangunan
keluarga sehat diperlukan data yang tepat, sehingga diperlukan kegiatan survey mawas
diri (SMD) melalui pengumpulan data, pengolahan, analisa sampai merumuskan masalah
kesehatannya.
26

B. Tujuan
Setelah kegiatan SMD :
1. Diketahui tingkat keluarga sehat di wilayah yang dibina.
2. Diketahui masalah kesehatan yang da di wilayah yang dibina tekait dengan indikator
keluarga sehat.
C. Waktu
1. SMD dilaksanakan pada : Tanggal 17 – 18 Januari 2020.
2. Kegiatan berupa pengolahan, analisa dan perumusan masalah dari desa yang telah
dilakukan SMD untuk dikembangkan di wilayah lainnya.
D. Kegiatan
1. Pengumpulan Data
a. Waktu : 17-18 Januari 2020
b. Sasaran : Seluruh keluarga yang memiliki anak 6-24 bulan
c. Jenis Data:
1) Data Sekunder di peroleh dari RW/kader masing-masing RW, meliputi :
a) Data WUS (Wanita Usia Subur)
b) Data PUS (Pasangan Usia Subur)
c) Data Remaja Putri
d) Data lain yang terkait
2) Data Primer diperoleh dengan melakukan pendataan langsung terhadap
seluruh keluarga yang memiliki anak 6 – 24 bulan dengan menggunakan
Instrumen SMD PKNT 2020.
2. Pengolahan, Analisa data dan Perumusan Masalah
a. Waktu : 18-19 Januari 2020
b. Sasaran : Seluruh Data yang telah di kumpulkan
3. Penyusunan POA
a. Waktu : 19 januari 2020
b. Sasaran : Kelompok RW masing-masing
27

E. Langkah Pencapaian Tujuan


1. Persiapan
a. Memahami pre planning SMD.
b. Menyiapkan strategi pengolahan, analisa dan perumusan masalah.
2. Pelaksanaan
a. Tahap Pengolahan Data
1) Tahap Pengumpulan Data
a) Melakukan wawancara dan observasi dalam pengumpulan data terhadap
seluruh keluarga yang memiliki anak umur 6 – 24 bulan (baduta)
b) Hasil wawancara dan observasi di masukan ke dalam format yang telah
disediakan (google form)
2) Tahap Pengolahan Data
a) Melakukan perhitungan sesuai kelompok data
(1) Data Rumah Tangga
 Pendidikan
 Pekerjaan
 Jumlah Anggota Keluarga
 Jumlah anak Balita
(2) Data Anak Baduta
 Jenis Kelamin
 Status Giizi
 Mendapat Vit A
 Imunisasi
 ISPA
 Diare
 Makanan pertama bayi setelah dilahirkan
 ASI Eksklusif
28

3) Tahap Analisa dan Perumusan Masalah Kesehatan


a) Melihat dan menghubungkan data yang senjang
b) Melihat masalah terkait gizi dan stunting yang paling banyak terjadi
di wilayah binaan
c) Menentukan prioritas dengan menggunakan model USGF
F. Metode
Metode yang digunakan : Analisa, Tanya Jawab, Diskusi, dll.
G. Media
Media yang digunakan : Pedoman PKN Terpadu, Analisa KS.
H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Pre planning SMD dipahami dengan baik.
b. Strategi pengolahan, analisa dan perumusan masalah telah disiapkan.
2. Evaluasi Proses
a. Tahap pengolahan data terlaksana dengan baik.
b. Tahap analisa dan perumusan masalah terlaksana dengan baik.
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta PKN Terpadu 100% terlibat dalam pengolahan data.
b. Diketahui tingkat keluarga sehat di wilayah yang didata.
c. Diketahui masalah kesehatan di wilayah yang didata.
29

I. Hasil Pengolahan Data


1. Data Kelompok

5.25%
5.25%

89.50%

Tinggi Normal Stunting

Gambar 2.5 Distribusi Gambaran Status Gizi Baduta berdasarkan Indeks TB/U

Berdasakan diagram diatas, jumlah baduta RW 02 Desa Tambakan yang termasuk


kategori tinggi badan normal berdasarkan usia yaitu sebanyak 89,50% , termasuk kategori
tinggi sebanyak 5,25%, dan yang termasuk kategori stunting sebanyak 5,25%.
30

0%

100%

Normal Kurang gizi Obesitas


Gambar 2.1 Distribusi Frekuensi Status Gizi Baduta berdasarkan Indeks BB/U

Berdasakan diagram diatas, jumlah baduta RW 02 Desa Tambakan yang termasuk kategori
berat badan normal berdasarkan usia yaitu sebanyak 100%, termasuk kategori kurang gizi
sebanyak 0%, dan yang termasuk kategori obesitas sebanyak 5,25%.
31

10.50% 0%

89.50%

Normal Kurus Gemuk


Gambar 2.2 Distribusi frekuensi Status Gizi Baduta berdasarkan Indeks BB/TB

Berdasakan diagram diatas, jumlah baduta RW 02 Desa Tambakan yang termasuk


kategori berat badan normal berdasarkan tinggi badan sebanyak 89,50%, termasuk kategori
kurus sebanyak 10,50%, dan yang termasuk kategori gemuk sebanyak 0%.
32

15.80%
21.10%

5.30%

57.90%

Belum pernah dapat Vit.A


Tidak mendapatkan vit. A
Satu kali mendapatkan vit A (Agustus)
Dua kali mendapatkan Vit. A(Februari dan Agustus)

Gambar 2.3 Distribusi Frekuensi Pemberian Vitamin A pada Baduta

Berdasakan diagram diatas, jumlah baduta RW 02 Desa Tambakan usia saat ini 6-11
bulan yang belum pernah mendapatkan Vitamin A sebanyak 21,10%, baduta usia saat ini > 12
bulan tidak mendapatkan Vitamin A sebanyak 5,30%, baduta yang hanya satu kali
mendapatkan Vitamin A pada bulan Agustus sebanyak 57,90 %, dan baduta yang dua kali
mendapatkan Vitamin A pada bulan Februari dan Agustus sebanyak 15.8%.
33

26.30%

73.70%

Imunisasi Lengkap Imunisasi Tidak lengkap


Gambar 2.4 Distribusi frekuensi Imunisasi pada Baduta

Berdasarkan diagram diatas jumlah baduta RW 02 Desa yang Tambakan yang


mendapatkan imunisasi lengkap sebanyak 26,30 % dan baduta yang imunisasinya tidak
lengkap sebanyak 73,70%.
34

47.40%
52.60%

Tidak pernah mengalami ISPA


Pernah Mengalami ISPA
Gambar 2.10 Distribusi Frekuensi Riwayat ISPA satu bulan terakhir pada Baduta

Berdasarkan diagram diatas jumlah baduta RW 02 Desa yang Tambakan yang


mengalami gejala ISPA dalam satu bulan terahir sebanyak 52,60% dan yang tidak pernah
mengalami ISPA dalam satu bulan terakhir sebanyak 47,40%.
35

36.80%

63.20%

Tidak pernah mengalami Diare Pernah mengalami Diare

Gambar 2.11 Distribusi Frekuensi Riwayat Diare satu bulan terakhir pada Baduta
Berdasarkan diagram diatas, jumlah baduta RW 02 Desa yang Tambakan yang
mengalami diare dalam satu bulan terahir sebanyak 36,80% dan yang tidak pernah
mengalami diare dalam satu bulan terakhir sebanyak 63,20%.
36

31.60%

68.40%

Tidak melakukan IMD Melakukan IMD

Gambar 2.12 Distribusi Frekuensi Inisiasi Menyusui Dini


Berdasarkan diagram diatas jumlah baduta RW 02 Desa yang Tambakan yang
melakukan IMD sebanyak 68,40% dan yang tidak melakukan IMD sebanyak 31,60%.
37

47.40%
52.60%

Tidak mendapatkan ASI eksklusif


Mendapatkan ASI eksklusif

Gambar 2.13 Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Eksklusif


Berdasarkan diagram diatas jumlah baduta RW 02 Desa yang Tambakan yang
diberikan ASI Eksklusif sebanyak 47,40% dan yang tidak diberikan ASI Eksklusif sebanyak
52,60%.

1. Analisa Data
Data Penyebab Masalah
Data Umum Baduta RW 02 (06 – 24 1) Kurangnya informasi Kurangnya informasi
bulan): dan kesadaran ibu dan kesadaran ibu
Terdapat 19 bayi baduta (bawah 2 dan keluarga baduta serta keluarga bayi
tahun) yang terdiri dari 5 orang laki – mengenai pentingnya baduta mengeani
laki dan 14 orang perempuan pemberian Vitamin A, dampak gangguan
1) 6 bulan 2 orang pertumbuhan bayi
38

2) 7 bulan 1 orang Imunisasi, dan ASI baduta (Stunting dan


3) 8 bulan 1 orang ekslusif Kurus) di RW 02 Desa
4) 12 bulan 2 orang 2) Kurangnya informasi Tambakan
5) 13 bulan 3 orang dan kesadaran ibu
6) 16 bulan 1 orang dan keluarga baduta
7) 17 bulan 2 orang mengenai dampak
8) 19 bulan 1 orang penyakit infeksi
9) 20 bulan 2 orang seperti ISPA dan
10) 21 bulan 1 orang Diare.
11) 23 bulan 3 orang

Pengukuran TB dan Penimbangan BB:


1) Sebanyak 1 bayi baduta (5.3%)
mengalami stunting
berdasarkan indeks TB/U
2) Sebanyak 17 bayi baduta
(89.5%) memiliki status gizi
normal berdasarkan indeks
TB/U
3) Sebanyak 1 bayi baduta
memiliki status gizi tinggi (5.3%)
berdasarkan indeks TB/U
4) Sebanyak 19 bayi baduta
memiliki status gizi baik (100%)
berdasarkan indeks BB/U
5) Sebanyak 2 bayi baduta (10.5%)
memiliki status gizi kurus
berdasarkan indeks BB/TB
39

6) Sebanyak 17 bayi baduta


(89.5%) memiliki status gizi
normal berdasarkan indeks
BB/TB

Pemberian Vitamin A:
1) Sebanyak 4 bayi baduta usia
saat ini 6-11 bulan (21,1%)
belum pernah mendapatkan
Vitamin A
2) Sebanyak 1 bayi baduta usia
saat ini > 12 bulan (5.3%) tidak
mendapatkan Vitamin A
3) Sebanyak 11 bayi baduta
(57.9%) hanya satu kali
mendapatkan Vitamin A pada
bulan Agustus
4) Sebanyak 3 bayi baduta (15.8%)
dua kali mendapatkan Vitamin A
pada bulan Februari dan
Agustus

Imunisasi:
1) Sebanyak 5 bayi baduta (26.3%)
tidak mendapatkan imunisasi
lengkap
2) Sebanyak 14 bayi baduta
(73.7%) mendaptkan imunisasi
lengkap
40

Riwayat ISPA 1 bulan terakhir:


1) Sebanyak 9 bayi baduta (47.4%)
tidak pernah mengalami ISPA
2) Sebanyak 10 bayi baduta
(52.6%) pernah mengalami ISPA

Riwayat Diare 1 bulan terakhir:


1) Sebanyak 12 bayi baduta
(63.2%) tidak pernah mengalami
diare
2) Sebanyak 7 bayi baduta (36.8%)
pernah mengalami diare

Insiasi Menyusui Dini (IMD):


1) Sebanyak 6 bayi baduta (31.6%)
tidak melakukan IMD
2) Sebanyak 13 bayi baduta
(68.4%) melakukan IMD

ASI Ekslusif:
1) Sebanyak 10 bayi baduta
(52.6%) tidak mendapatkan ASI
eksklusif
2) Sebanyak 9 bayi baduta (47.4%)
mendapatkan ASI eksklusif
Riwayat ISPA 1 bulan terakhir: Kuranganya kesadaran Resiko terjadinya
1) Sebanyak 9 bayi baduta (47.4%) masyarakat akan infeksi berulang di RW
tidak pernah mengalami ISPA pentingnya menerapkan 02 Desa Tambakan
41

2) Sebanyak 10 bayi baduta Perilaku Hidup Bersih dan


(52.6%) pernah mengalami ISPA Sehat (PHBS)

Riwayat Diare 1 bulan terakhir:


1) Sebanyak 12 bayi baduta
(63.2%) tidak pernah mengalami
diare
2) Sebanyak 7 bayi baduta (36.8%)
pernah mengalami diare
Imunisasi:
1) Sebanyak 5 bayi baduta (26.3%)
tidak mendapatkan imunisasi
lengkap
2) Sebanyak 14 bayi baduta
(73.7%) mendaptkan imunisasi
lengkap

Data Observasi:
1) Kebersihan rumah kurang
tertata
2) Ventilasi dan pencahayaan
dalam rumah masih kurang
Insiasi Menyusui Dini (IMD): Kurangnya kesadaran ibu Kurangnya informasi
1) Sebanyak 6 bayi baduta (31.6%) dan keluarga bayi baduta dan kesadaran ibu
tidak melakukan IMD akan pentingnya ASI serta keluarga bayi
2) Sebanyak 13 bayi baduta ekslusif baduta mengeani
(68.4%) melakukan IMD dampak jika bayi tidak
diberikan ASI eksklusif
42

ASI Ekslusif: di RW 02 Desa


1) Sebanyak 10 bayi baduta Tambakan
(52.6%) tidak mendapatkan ASI
eksklusif
2) Sebanyak 9 bayi baduta (47.4%)
mendapatkan ASI eksklusif
Tabel 2.1 Analisa Survey Mawas Diri RW 02 Desa Tambakan

6. Perumusan Masalah
a. Sebanyak 5.3% bayi baduta mengalami stunting dan sebanyak 10.5% bayi baduta
mengalami kurus di RW 02 Desa Tambakan.
b. Sebanyak 52.6% bayi baduta pernah mengalami ISPA dan sebanyak 36.8% bayi
baduta pernah mengalami Diare dalam satu bulan terakhir di RW 02 Desa
Tambakan.
c. Sebanyak 52.6% bayi baduta tidak mendapatkan ASI eksklusif di RW 02 Desa
Tambakan.
7. Prioritas Masalah
No. Masalah U S G F T
1 Gangguan Pertumbuhan (Stunting dan Kurus) 5 4 3 2 14
2 Infeksi Berulang (Diare dan ISPA) 4 5 5 4 18
3 ASI eksklusif 3 3 4 4 14
Tabel 2.2 Prioritas Masalah RW 02 Desa Tambakan Berdasarkan Data SMD
43

8. Plan Of Action (Rencana Tindak Lanjut)


Masalah Kegiatan Tanggal Tempat PJ Biaya
No. 20 21 22
1 Kurangnya informasi 1. Melakukan penyuluhan tentang Stunting  RW 02 Desa 1. Ketua RW Rp. 400.000,00
dan kesadaran ibu dan Status Gizi Kurus Tambakan 2. Kader
serta keluarga bayi 2. Melakukan pengukuran tinggi badan dan  3. Mahasiswa
baduta mengeani berat badan

dampak gangguan 3. Melakukan cek kesehatan

pertumbuhan bayi 4. Pemantauan dan promosi pertumbuhan

baduta (Stunting dan 5. Penyuluhan tatalaksana status gizi kurus
Kurus) di RW 02 Desa 6. Melakukan penyuluhan tentang Anemia 
Tambakan pada ibu hamil
7. Melakukan home visit 
8. Penyegaran kader 
2 Resiko terjadinya 1. Melakukan penyuluhan mengenai penyakit  RW 02 Desa 1. Ketua RW Rp. 200.000,00
infeksi berulang di infeksi berulang Tambakan 2. Kader
 3. Mahasiswa
44

RW 02 Desa 2. Melakukan penyuluhan dan demonstrasi 


Tambakan mengenai PHBS
3. Melakukan promosi kesehatan mengenai 

imunisasi

4. Konseling pengobatan infeksi berulang
5. Demonstrasi pencegahan penularan

penyakit infeksi
6. Demonstrasi pembuatan LGG
3 Kurangnya informasi 1. Konseling menyusui  RW 02 Desa 1. Ketua Rp. 100.000,00
dan kesadaran ibu 2. Melakukan penyuluhan mengenai  Tambakan RW
serta keluarga bayi Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak 2. Kader
baduta mengeani (PMBA) 3. Mahasiswa

dampak jika bayi 3. Demonstransi teknik menyusui
tidak diberikan ASI
eksklusif di RW 02
Desa Tambakan
Tabel 2.3 Rencana Implementasi Berdasarkan Hasil SMD dan Prioritas Masalah
45

2.2.3 MUSYAWARAH MASYARAKAT RW


PRE PLANNING MUSYAWARAH KESEHATAN MASYARAKAT

A. Latar Belakang
Pembinaan kesehatan masyarakat pada dasarnya merupakan upaya
meningkatkan segi kehidupan sehingga memungkinkan mereka untuk
hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Di masyarakat pelayanan
kesehatan lebih ditekankan pada upaya promotif dan preventif, dimulai
dari wilayah terkecil yakni RW. Keberhasilan pelayanan kesehatan
masyarakat dapat dilihat dari sejauh mana upaya-upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat (UKBM) dapat diciptakan sebagai bentuk
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan.
Pemberdayaan (empowerment) merupakan suatu proses tindakan
sosial yang dilakukan baik oleh individu, keluarga, kelompok, masyarakat
maupun organisasi pendamping untuk mencapai lingkungan perubahan
dan kualitas hidup yang lebih baik (Peterson & Hughey, 2004). Kesehatan
memandang upaya pemberdayaan sebagai fokus intervensi kesehatan
masyarakat, bahkan seringkali pemberdayaan dianggap sebagai variable
antara (mediating variable) bagi implementasi program kesehatan dan
luaran program kesehatan (Minkler et all, 2001).
Sebagai implikasi dari upaya kesehatan berbasis atau bersumberdaya
masyarakat, maka masyarakat tersebut harus terlibat sejak awal,
diantaranya dalam kegiatan menentukan masalah dan berbagai upaya
pemecahannya, yakni melalui musyawarah kesehatan masyarakat (yang
juga dikenal dengan lokakarya mini).
46

B. Tujuan
Setelah dilaksanakan musyawarah kesehatan, masyarakat dapat :
a. Mengetahui kecenderungan masalah yang ada di wilayah binaan
tingkat RW
b. Tersusun rencana kegiatan (POA) pemecahan masalah kesehatan di
wilayah binaan tingkat RW
C. Waktu: Minggu, 19 Januari 2020
D. Tempat: Mesjid Nurul Iman
E. Peserta MMRW
a. Ketua RW
b. Ketua RT 06,07, dan 08
c. 3 orang anggota kader
d. Bidan Desa Tambakan
e. Tokoh masyarakat
f. Tokoh agama (Ketua DKM Mesjid Nurul Iman)
g. Tokoh pemuda (karang taruna)
h. Perwakilan masyarakat
F. Langkah Pencapaian Tujuan
1. Persiapan
1) Memahami pre planning musyawarah kesehatan masyarakat
2) Koordinasi dengan Ketua RW dan Ketua Kader dalam
pelaksanaan MMRW terkait dengan tempat dan waktu
pelaksanaannya.
3) Menyiapkan Rencana Kegiatan (POA) yang akan
dipresentasikan
4) Menyiapkan undangan untuk kegiatan MMRW
5) Menyiapkan perlengkapan (tempat, sound system, dll)
6) Menyiapkan konsumsi bersama kader
7) Menyiapkan form daftar hadir kegiatan MMRW
47

2. Pelaksanaan
1) Kegiatan diawali dengan pembukaan
2) Sambutan: Ketua Pelaksana, Ketua RW, Bidan Desa
3) Presentasi hasil pengumpulan dan pengulahan data tingkat RW
4) Musyawarah penyelesaian masalah tingkat RW
5) Membacakan kesepakatan implementasi
6) Kegiatan penutup
G. Metode
Meetode yng digunakan : Presentasi, diskusi dan tanya jawab.
H. Media:
Media yang digunakan : Pedoman PKN Terpadu, Rencana pemecahan
masalah (POA) terkait penanganan masalah gizi dan stunting.
I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Pre planning musyawarah kesehatan masyarakat telah dipahami
b. Koordinasi dengan Ketua RW dan Ketua Kader dalam pelaksanaan
MMRW terkait dengan tempat dan waktu pelaksanaan telah
dilakukan
c. Data yang akan dipresentasikan dan POA telah disiapkan
d. Undangan untuk kegiatan MMRW telah didistribusikan
e. Menyiapkan perlengkapan (tempat, sound system, dll)
f. Konsumsi telah disiapkan bersama kader
g. Form daftar hadir kegiatan MMRW telah disiapkan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan presentasi data berjalan dengan lancar
b. Pelaksanaan musyawarah kesehatan berjalan dengan lancar
c. Proses penyusunan POA berjalan dengan baik
3. Evaluasi Hasil
48

a. Peserta musyawarah yang diundang 80% hadir


b. POA tingkat RW disepakati
J. Kepanitiaan Mahasiswa
Ketua : Fiky Fauzan Indrayana
Sekretaris : Sesilia Devita Sari
Ratih Chandra
Bendahara : Elfa Khaerunia Hapsari
MC : Fanny Aulia Nooryadi
Nopi Puspita Sari
Humas : Rahmania Azzahra
Mustika Anajah
Elfrida Rindu
Peralatan : Muhammda Rifanda Wiganda
Dokumentasi : Della Getafiani Gupta
Mirna Aryani Sofia
Konsumsi : Komala Febriani
Nurrima Melani
Acara : Riri Nuraeni Fitriyani
Mega Djuliawanti
Tania Damayanti Motiec
Winda
Penyaji Data : Alif Al Manar
Alifia Zakia
49

LAPORAN MUSYAWARAH KESEHATAN MASYARAKAT


RW 02 DESA TAMBAKAN KECAMATAN JLANCAGAK
TERKAIT STUNTING

A. Persiapan
1. Menjelaskan kepada tokoh masyarakat mengenai rencana akan diadakan
musyawarah masyarakat RW.
2. Menyebarkan undangan kepada pihak terkait.
3. Menyiapkan media dan tempat yang akan digunakan pada saat
musyawarah masyarakat RW.

B. Pelaksanaan
1. Waktu dan Tempat
Musyawarah masyarakat RW diselenggarakan pada hari Minggu, 19
Januari 2020 dimulai pukul 20.00 s.d 21.00 WIB di halaman rumah Ketua
RW 02 Desa Tambakan Kecamatan Jalancagak yang dihadiri oleh Kepala
Dusun Tambakan, ketua RW 02 Desa Tambakan, perwakilan dari BPD,
ketua masing-masing RT pada RW 02 Desa Tambakan, kader, bidan desa,
tokoh masuarakat, tokoh agama dan warga.
2. Metode
Metode yang dipakai dalam acara musyawarah masyarakat RW ini
adalah ceramah dan diskusi mengenai data-data yang telah dikumpulkan
dan diolah serta ditampilkan.
3. Media
Media yang digunakan memakai laptop dan proyektor.
4. Susunan acara
a. Pembukaan: Pembacaan Basmallah
50

b. Sambutan dari:
1) Ketua RW Desa tambakan
2) Ketua Pelaksana Kegiatan MMRW 02
c. Acara inti
1) Penyajian Data
2) Diskusi dan Tanya jawab
3) Identifikasi dan penentuan masalah kesehatan
4) Persetujuan POA
d. Penutupan : Do’a dan Tutup

C. Evaluasi
1. Jadwal Pertemuan dan Susunan Acara
Pertemuan dilaksanakan pada tanggal 19 januari 2020 yang dihadiri
oleh 20 orang mahasiswa, 1 orang ketua RW,3 orang ketua RT, 1 orng
bidan desa, 1 orang tokoh agama, 5 orang karang taruna, 5 orang kader,
10 orang warga dari 25 undangan yang telah disebar dengan pelaksanaan
sebagai berikut:
a. Pembukaan : Pembacaan doa oleh MC
b. Sambutan :
1) Ketua RW Desa tambakan
2) Ketua Pelaksana
c. Acara Inti :
1) Penyajian data
2) Diskusi dan tanya jawab
3) Penyusunan rencana tindak lanjut
4) Pembacaan kesepakatan pelaksanaan rencana tindak lanjut
d. Penutup : Doa dan Tutup
51

2. Pembentukan Panitia Musyawarah Masyarakat RW


Ketua Pelaksana : Fiky Fauzan Indrayana
Sekretaris : Sesilia Devita Sari
Ratih Chandra
Bendahara : Elfa Khaerunia Hapsari
MC : Fanny Aulia Nooryadi
Nopi Puspita Sari
Acara : Riri Nuraeni Fitriyani
Mega Djuliawanti
Tania Damayanti Motiec
Winda
Humas : Rahmania Azzahra
Mustika Anajah
Elfrida Rindu
Peralatan : Muhammda Rifanda Wiganda
Dokumentasi : Della Getafiani Gupta
Mirna Aryani Sofia
Konsumsi : Komala Febriani
Nurrima Melani
Penyaji Data : Alif Al Manar
Alifia Zakia
3. Penanggung jawab Kelompok diskusi
1) Kesehatan Ibu Hamil
a. Mustika Anajah
b. Tania Damayanti Motiec
c. Fanny Aulia Noooryadi
d. Winda
52

2) Pembinaan Keluarga Terkait Penyakit Infeksi


a. Mega Djuliawanti
b. Ratih Chandra Rahayuningsih
c. Muhammad Rifanda Wiganda
3) Pembinaan Keluarga Terkait Kesehatan Lingkungan
a. Della Getafiani Gupta
b. Alif Al Manar
4) Pembinaan Ibu dan Anak Terkait Asupan Gizi
a. Riri Nuraeni Fitriyani
b. Komala Febriani
c. Alifa Zakia
5) Pembinaan Orang Tua terkait Imunisasi Balita
a. Sesilia Devita Sari C Sitanggang
b. Fiky Fauzan Indrayana
c. Rahmania Azzahra
6) Pembinaan Kader Terkait Posyandu
a. Mirna Aryani Sofia
b. Elfrida Rindu S
7) Pembinaan Mengenai PHBS
a. Nopi Puspita Sari
b. Elfa Khaerunia Hapsari
c. Nurrima Melani
53

DOKUMENTASI PELAKSANAAN MUSYAWARAH MASYARAKAT


RW 02 DESA TAMBAKAN

Gambar 2.14 Pemaparan dan diskusi mengenai POA yang telah ditetapkan
bersama warga RW 02 Desa Tambakan

Gambar 2.15 Foto bersama warga RW 02 setelah kegiatan MMRW di Desa


Tambakan
54

2.2.4 PELATIHAN KADER


PRE PLANNING PELATIHAN KADER DI RW 02
DESA TAMBAKAN KECAMATAN JALANCAGAK KABUPATEN SUBANG

A. Latar Belakang
Pembinaan kesehatan masyarakat pada dasarnya merupakan
upaya meningkatkan segi kehidupan sehingga memungkinkan mereka
untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Di masyarakat
pelayanan kesehatan lebih ditekankan pada upaya promotif dan
preventif, dimulai dari wilayah terkecil yakni RW. Keberhasilan pelayanan
kesehatan masyarakat dapat dilihat dari sejauhmana upaya-upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) dapat diciptakan sebagai
bentuk pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan.
Pemberdayaan (empowerment) merupakan suatu proses tindakan
sosial yang dilakukan baik oleh individu, keluarga, kelompok, masyarakat
maupun organisasi pendamping untuk mencapai lingkungan perubahan
dan kualitas hidup yang lebih baik (Peterson & Hughey, 2004). Kesehatan
memandang upaya pemberdayaan sebagai fokus intervensi kesehatan
masyarakat, bahkan seringkali pemberdayaan dianggap sebagai variable
antara (mediating variable) bagi implementasi program kesehatan dan
luaran program kesehatan (Minkler et all, 2001).
Berbagai upaya kesehatan dilayanan primer, khususnya di
masyarakat secara langsung harus didasarkan pada kebutuhan dan
kondisi masyarakat, oleh karena itu untuk mengetahui kondisi kesehatan
masyarakat, khususnya terkait dengan pembangunan keluarga sehat
diperlukan data yang tepat, sehingga diperlukan kegiatan survey mawas
diri (SMD) melalui pengumpulan data, pengolahan, analisa sampai
merumuskan masalah kesehatannya.
55

Seiring dengan upaya pencegahan dan penanggulangan masalah


gizi dan stunting, maka telah dicanangkan Pelaksanaan Intervensi
Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten/Kota. Penurunan stunting
memerlukan intervensi yang terpadu, mencakup intervensi gizi spesifik
dan gizi sensitif.
Di Kecamatan Jalan Cagak di setiap RW telah terdapat UKBM yang
erat kaitannya dengan pemantauan masalah gizi dan stunting yang di
dikelola oleh Kader. Kader pada dasarnya merupakan tenaga yang
bersumber dari masyarakat di wilayahnya yang dapat berperan aktif
dalam meningkatkan kesehatan di wilayahnya, termasuk dalam program
keluarga sehat. Berdasarkan hal tersebut, maka supaya kader memiliki
kemampuan dalam mewujudkan keluarga bebas masalah gizi dan
stunting diperlukan pelatihan.

B. Tujuan
Setelah dilakukan pelatihan, Kader dapat :
a. Menjelaskan kebijakan dan strategi penanggulangan stunting
terintergrasi di Kabupaten/Kota.
b. Menjelaskan peran, fungsi dan tugas kader
c. Menjelaskan intervensi gizi spesifik dalam penanganan masalah gizi
dan stunting oleh kader
d. Menjelaskan intervensi gizi sensitif dalam penanganan masalah gizi
dan stunting oleh kader

C. Waktu: Pelatihan Kader dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2020


D. Tempat : Tempat pelatihan dilaksanakan di Mesjid Nurul Iman yang
berletak di wilayah RT 08 RW 02 Desa Tambakan.
E. Peserta dan Pemateri
a. Peserta: Enam (6) orang Kader RW 02
56

b. Pemateri: Pemateri/Pelatih berasal dari Mahasiswa PKN


TerpaduPoliteknik Kesehatan Bandung

F. Kepanitiaan
Penanggung Jawab : Bidan Desa Tambakan
Ketua Pelaksana : Muhammda Rifanda Wiganda
Sekretaris : Sesilia Devita Sari
Ratih Chandra
Bendahara : Elfa Khaerunia Hapsari
Moderator : Riri Nuraeni Fitriyani
Acara : Mega Djuliawanti
Tania Damayanti Motiec
Winda
Nopi Puspita Sari
Humas : Rahmania Azzahra
Mustika Anajah
Elfrida Rindu
Fanny Aulia Nooryadi
Peralatan : Fiky Fauzan Indrayana
Alif Al Manar
Dokumentasi : Della Getafiani Gupta
Mirna Aryani Sofia
Konsumsi : Alifia Zakia
Komala Febriani
Nurrima Melani
57

G. Langkah Pencapaian Tujuan


a) Persiapan
1. Memahami pre planning termasuk jadwal pelatihan
2. Melakukan koordinasi dengan Bidan Desa dan Tim untuk materi
dan pematerinya
3. Melakukan koordinasi dengan Ketua RW untuk menentukan
peserta pelatihan
4. Menyiapkan modul pelatihan
5. Menyiapkan soal pre/pos tes
6. Menyiapkan tempat berikut perizinannya
7. Melakukan koordinasi dengan Direktorat dalam menyiapkan
piagam pelatihan
8. Menyiapkan konsumsi
b) Pelaksanaan
1. Pembukaan
2. Sambutan-sambutan
a. Ketua Pelaksana
b. Dosen Pembimbing
c. Bidan Desa, sekaligus membuka kegiatan pelatihan secara
resmi
3. Pre tes oleh panitia
4. Masukan materi
5. Simulasi tentang:
a. Pendataan dan manajemen data status gizi dan stunting
b. Teknik Penyuluhan Kesehatan
6. Tanya Jawab di pandu oleh seksi acara
7. Pos tes oleh panitia
8. Penutupan
58

Susunan Acara Pelatihan Kader dalam Penanganan Stunting

Pukul Kegiatan Pemateri PJ

08.30 – 09.00 Registrasi Peserta - Panitia

 Pembukaan
Ketua
 Sambutan-sambutan
09.00 – 09.15 Panitia MC
- Ketua pelaksana
Ketua RW
- Ketua RW
09.15 – 10.15 Pre Tes - Panitia
10.15 – 10.30 Dinamika Kelompok Panitia Panitia
Kebijakan dan strategi penanggulangan
Puskesmas/
10.30 – 11.00 stunting terintergrasi Panitia
Pembimbing/ Mhs
di Kabupaten/Kota
Peran Kader dalam pelayanan
kesehatan di masyarakat
11.00 – 11.30 Pembimbing/Mhs Panitia
termasuk pencegahan penanganan
Stunting
11.30 – 11.45 ISTIRAHAT
Tata kelola Ibu menyusui dan anak umur
11.45 – 12.15 0-23 bulan dalam Pembimbing/Mhs Panitia
mencegah dan menangani stunting
Tata kelola Ibu hamil dalam mencegah
dan menangani dengan stunting
 Pemeriksaan Kehamilan
12.15 – 12.45  PMT bagi ibu hamil Pembimbing/Mhs Panitia
 Suplemen tablet Tambah Darah dan
kalsium
 Perlindungan dari Malaria
59

 Pencegahan HIV

Tata kelola Ibu menyusui dan anak umur


0-23 bulan
 Promosi dan konseling menyusui
 Promosi dan konseling PMBA
12.45 – 13.15 Pembimbing/Mhs Panitia
 Tata laksana Gizi Buruk
 PMT pemulihan bagi anak kurus
 Pemantauan dan promosi
pertumbuhan
13.15 – 14.00 ISOMA
Tata kelola Ibu menyusui dan anak umur
0-23 bulan
 Suplemen kapsul Vit A
 Suplemen Taburia
14.00 – 14.30 Pembimbing/Mhs Panitia
 Imunisasi
 Suplemen Zinc untuk Diare
 MTBS
 Pencegahan kecacingan
Tata Kelola anak umur 24-59 bulan
dalam mencegah dan menangani
dengan stunting
 Tata laksana Gizi Buruk
14.30 – 15.00 Pembimbing/Mhs Panitia
 PMT pemulihan bagi anak kurus
 Pemantauan dan promosi
pertumbuhan
 Suplemen kapsul Vit A
60

Tata Kelola anak umur 24-59 bulan


dalam mencegah dan menangani
dengan stunting
 Suplemen Taburia
15.00 – 15.30 Puskesmas Panitia
 Imunisasi
 Suplemen Zinc untuk Diare
 MTBS
 Pencegahan kecacingan
Perilaku dan Kes. Lingkungan Pembimbing/Mhs Panitia
 Akses air minum yang aman
15.30 – 16.00  Akses Sanitasi yang layak
 Akses pelayanan KB
 Akses Jaminan Kesehatan (JKN)
Perilaku dan Kes. Lingkungan Pembimbing/Mhs Panitia
 Penyebaran informasi melalui
berbagai media
 Penyediaan konseling perubahan
16.00 – 16.30 perilaku
 Penyediaan konseling pengasuhan
untuk orang tua
 Penyediaan akses PAUD, pemantauan
tumbuh kembang

16.30 – 16.45 ISTIRAHAT

Perilaku dan Kes. Lingkungan Pembimbing/Mhs Panitia


 Penyediaan konseling kesehatan dan
16.45 – 17.15 reproduksi remaja
 Pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak
61

 Akses fortifikasi bahan pangan utama


(garam, terigu, minyak goreng)
 Akses kegiatan Kawasan Rumah
Pangan Lestari (KRPL)
17.15 – 17.45 Pos Tes - Panitia
17.45 – 18.00 Penutupan - Panitia

Tabel 2.4 Susunan Acara Pelatihan Kader dalam Penanganan Stunting


Jalancagak, Janurai 2020
Mengetahui. Panitia Pelatihan Kader
Kepala Puskesmas Jalancagak Ketua

--------------------------------------- ---------------------------------------

H. Metode
Metode yang digunakan : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Simulasi, dll
I. Media
Media yang digunakan : Modul pelatihan, Leaflet, LCD, dan Alat Peraga
J. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Pre planning termasuk jadwal pelatihan telah dipelajari
2) Koordinasi dengan Puskesmas dan Tim untuk materi dan pemateri
telah dilakukan
3) Koordinasi dengan Ketua RW untuk menentukan peserta telah
dilakukan
4) Modul pelatihan telah disiapkan
5) Soal pre/pos tes telah disiapkan
62

6) Tempat berikut perizinannya telah disiapkan


7) Koordinasi dengan Direktorat dalam untuk piagam pelatihan telah
dilakukan
8) Konsumsi telah disiapkan
b. Evaluasi Proses
1) Kegiatan berjalan lancar
2) Peserta berpartisipasi aktif selama pelatihan
c. Evaluasi Hasil
1) 100% peserta yang diundang mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir
2) Adanya peningkatan pemahaman materi KS (hasil pre dan pos tes)
3) Melaksanakan simulasi dan praktik dengan baik
63

LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN KADER DI DESA TAMBAKAN


KECAMATAN JALANCAGAK KABUPATEN SUBANG
WILAYAH KERJA PUSKESMAS JALANCAGAK
A. Persiapan
1. Memahami pre planning termasuk jadwal pelatihan.
2. Melakukan koordinasi dengan Puskesmas dan Tim untuk materi dan
pematerinya.
3. Melakukan koordinasi dengan Kepala Desa dan para Ketua RW untuk
menentukan peserta pelatihan.
4. Menyiapkan modul pelatihan.
5. Menyiapkan soal pre/pos tes.
6. Menyiapkan tempat berikut perizinannya.
7. Melakukan koordinasi dengan Panitia Pusat (Direktorat) dalam
menyiapkan piagam pelatihan.
8. Menyiapkan konsumsi.
B. Pelaksanaan
1. Waktu dan Tempat
Kegiatan penyegaran kader telah diselenggarakan pada tanggal 21
Januari 2020 dari pukul 09.00 WIB s.d 15.00 WIB di Mesjid Nurul Iman RW
02 Desa Tambakan yang dihadiri oleh kader Desa Tambakan Kecamatan
Jalancagak.
2. Metode
Metode yang dipakai dalam acara penyegaran kader ini adalah
ceramah, diskusi, serta simulasi.
3. Susunan Acara
a. Pembukaan oleh pembawa acara
b. Pembacaan tilawah
c. Sambutan-sambutan
64

d. Pre tes telah dilakukan oleh seluruh kader yang dipimpin oleh panitia
selama 10 menit.
e. Penyajian materi Pentingnya Peran Kader oleh Bidan Desa Tambakan.
f. Penyajian materi
g. Diskusi dan tanya jawab mengenai materi yang telah disampaikan.
h. Post tes telah dilakukan oleh seluruh kader yang dipimpin oleh panitia
selama 10 menit.
i. Pengumuman hasil test.
j. Simulasi praktik materi.
k. Pembacaan Do’a.
l. Penutup.
C. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Pre planning termasuk jadwal pelatihan telah dipelajari.
b. Mengkoordinasi Bidan Desa dan Tim untuk materi dan pematerinya
telah dilakukan.
c. Modul pelatihan telah disiapkan.
d. Soal pre/pos tes telah disiapkan.
e. Tempat berikut perizinannya telah disiapkan.
f. Koordinasi dalam menyiapkan piagam pelatihan telah dilakukan.
g. Konsumsi telah disiapkan.
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan berjalan lancar namun ada beberapa hambatan tapi dapat
dikendalikan.
b. Kegiatan berhasil menghasilkan kader baru.
c. Seluruh kader berpartisipasi aktif selama pelatihan.
65

3. Evaluasi Hasil
a. 100% peserta yang diundang mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
b. Adanya peningkatan pemahaman dari seluruh kader pengelolaan PTM
(hasil pre dan post test).

Dokumentasi Pelaksanaan Penyegaran Kader Rw 02 Desa Cimanggu

Gambar 2.16 Pelaksanaan pelatihan kader di RW 02 Desa Tambakan


66

2.2.5 IMPLEMENTASI
PRE PLANNING IMPLEMENTASI DI DESA TAMBAKAN
KECAMATAN JALAN CAGAK KABUPATEN SUBANG
WILAYAH KERJA PUSKESMAS JALANCAGAK

A. Latar Belakang
Pembinaan kesehatan masyarakat pada dasarnya merupakan upaya
meningkatkan segi kehidupan sehingga memungkinkan mereka untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomi. Dimasyarakat pelayanan kesehatan lebih
ditekankan pada upaya promotif dan preventif, dimulai dari wilayah terkecil
yakni RW. Keberhasilan pelayanan kesehatan masyarakat dapat dilihat dari
sejauhmana upaya-upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM)
dapat diciptakan sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat dalam bidang
kesehatan.
Pemberdayaan (empowerment) merupakan suatu proses tindakan
sosial yang dilakukan baik oleh individu, keluarga, kelompok, masyarakat
maupun organisasi pendamping untuk mencapai lingkungan perubahan dan
kualitas hidup yang lebih baik (Peterson & Hughey, 2004). Kesehatan
memandang upaya pemberdayaan sebagai fokus intervensi kesehatan
masyarakat, bahkan seringkali pemberdayaan dianggap sebagai variable
antara (mediating variable) bagi implementasi program kesehatan dan luaran
program kesehatan (Minkler et all, 2001).
Berbagai upaya kesehatan dilayanan primer, khususnya di masyarakat
secara langsung harus didasarkan pada kebutuhan dan kondisi masyarakat,
oleh karena itu untuk mengetahui kondisi kesehatan masyarakat, khususnya
terkait dengan penanganan stunting diperlukan data yang tepat, sehingga
diperlukan kegiatan survey mawas diri (SMD) melalui pengumpulan data,
pengolahan, analisa sampai merumuskan masalah kesehatannya.
67

Seiring dengan upaya penanganan stunting merupakan intervensi


berbasis tim di layanan kesehatan primer, dengan prioritas program
intervensi spesifik dan intervensi sensitif. Di Kecamatan Jalancagak sendiri
telah terdapat UKBM di setiap RW yang dikelola oleh Kader. Kader pada
dasarnya merupakan tenaga yang bersumber dari masyarakat di wilayahnya
yang dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan di wilayahnya.
Setelah dilaksanakan pelatihan kader, selanjutnya melakukan berbagai
implementasi termasuk dalam upaya penurunan stunting.
B. Tujuan
Setelah dilaksanakan berbagai implementasi :
a. Ibu Hamil dapat menjelaskan dan melaksanakan:
1) Pemeriksaan Kehamilan
2) PMT bagi Ibu Hamil
3) Suplemen tablet Tambah Darah dan Kalsium
4) Mengatasi kekurangan iodium
5) Perlindungan dari Malaria
6) Pencegahan HI
b. Ibu Menyusui dan Keluarga dengan angka 0-23 bulan dapat menjalankan
dan melaksanakan:
1) Teknik menyusui yang tepat
2) Pemberian ASI Eksklusif
3) Pemberian makanan bayi dan anak (PMBA)
4) Tata laksana Gizi Buruk
5) PMT pemulihan bagi anak kurus
6) Pemantauan dan promosi pertubuhan
7) Memberi suplemen kapsul Vit A
8) Memberi suplemen taburia
9) Imunisasi pada bayi
10) Memberi suplemen zinc untuk diare
68

11) MTBS di keluarga


12) Pencegahan kecacingan
c. Keluarga yang memiliki anak umur 24-59 bulan dapat menjelaskan dan
melaksanakan :
1) Tata laksana Gizi Buruk
2) PMT pemulihan bagi anak kurus
3) Pemantauan dan promosi pertumbuhan
4) Memberi suplemen kapsul Vit. A
5) Memberi suplemen Taburia
6) Memberi suplemen Zinc untuk Diare
7) MTBS di keluarga
8) Pencegahan Kecacingan
d. Remaja Putri dan WUS dapat menjelaskan dan melaksanakan:
1) Meminum suplemen tablet tabah darah
2) Kesehatan Reproduksi
3) Pencegahan HIV
e. Keluarga yang memiliki ibu Hamil, ibu menyusui, anak baduta dan
remaja dapat menjelaskan dan melaksanakan:
1) Air minum yang aman
2) Santsi yang layak
3) Pelayanan KB
4) Jaminan Kesehatan (JKN)
5) Konseling Pertumbuhan perilaku
6) Konseling pengasuhan untuk orang tua
7) Penyediaan akses PAUD, pemantauan tumbuh kembang
8) Konseing kesehatan da reproduksi remaja
9) Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
10) Fortifikasi bahan pangan utama (garam, terigu, minyak goreng)
11) Kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
69

C. Waktu
Dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2020
D. Tempat
Di rumah Bapak H. Wawan RT 08 RW 02 Desa Tambakan, Kecamatan
Jalancagak, Kabupaten Subang.
E. Langkah Pencapaian Tujuan
a. Persiapan
1) Memahami pre planning implementasi
2) Menyiapkan undangan
3) Menyiapkan materi dan media keluarga shat
4) Menyiapkan pemateri
5) Melakukan koordinasi dengan ketua RW dan kader untuk
menentukan tempat dan sasaran pembinaan dengan baik.
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan Pembuka
a) Membuka kegiatan dengan salam
b) Melakukakn appersepsi disesuaikan dengan materi/topik
yang yang akan disampaikan.
2) Kegiatan Inti
a) Menyampaikan materi sesuai sasaran pembinaan
b) Membimbing diskusi dan tanya jawab sesuai materi yang
dibahas
c) Melakukan simulasi atau demonstrasi penimbangan
berat bdan dan pengukuran tinggi badan
d) Melakukan evaluasi
3) Kegiatan Penutup
a) Menyimpulkan materi yang dibahas
b) Menyapmpaikan salam penutup
F. Metode : Tanya jawab dan demonstrasi
70

G. Media : Pedoman PKN terpadu dan leaflet


H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Pre planning implementasi telah dipahami
b. Undangan telah terdistribusi
c. Materi dan media keluarga sehat telah disiapkan
d. Pemateri telah disiapkan
e. Koordinasi dengan Ketua RW dan kader untuk menentukan
tempat dan sasaran telah dilakukan
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan terlaksana dengan lancar
b. Sasaran keluarga yang dibina berpartisipasi aktif mulai dari awal
sampai akhir kegiatan
3. Evaluasi Hasil
a. 90% peserta yang diundang hadir
b. Adanya pemahaman terhadap materi yang disampaikan
c. Melakukan simulasi dan praktik dengan baik
71

LAPORAN KEGIATAN IMPLEMENTASI PEMBINAAN KELOMPOK BUMIL,


BAYI dan BALITA TERHADAP STUNTING, ISPA dan DIARE,
ASI EKSKLUSIF, IMUNISASI dan POSYANDU
DI RW 02 DESA TAMBAKAN KECAMATAN JALANCAGAK
KABUPATEN SUBANG TAHUN 2020

A. Persiapan
1. Persamaan persepsi antar mahasiswa kelompok RW 02.
2. Persiapan tim untuk melaksanakan implementasi.
3. Persiapan tim kader dan warga RW 02 untuk melakukan implementasi.
4. Persiapan kurikuler : Membuat kepanitiaan implementasi.
5. Persiapan kegiatan implementasi:
a. Membuat preplanning penyuluhan pembinaan kelompok pus,bumil,
bayi dan balita, mengenai stanting, ISPA, dan TBC.
b. Mengkonsulkan preplanning dengan dosen pembimbing klinik dan
akademik.
c. Preplanning disepakati.
d. Melakukan kontrak dengan kader RW 02 waktu dan tempat di
laksanakan penyuluhan kepada warga RW 02 Desa Tambakkan.
e. Waktu disepakati pada saat Lokakarya Mini (MMRW).
B. Pelaksanaan
1. Waktu/Tempat
a. Hari/ Tanggal : Rabu, 22 Januari 2020
Tempat : Rumah Bp. H. Wawan RT 08
Kegiatan : Penyuluhan mengenai,
1. Stunting
2. Penyakit infeksi (ISPA dan DIARE)
3. PHBS
4. PMBA
72

b. Hari/Tanggal : Rabu, 22 Januari 2020


Tempat : Rumah Bp. H. Wawan RT 08
Kegiatan : Promosi Kesehatan
1. Imunisasi
2. Pemantauan Pertumbuhan
c. Hari/Tanggal : Rabu, 22 Januari 2020
Tempat : Rumah Bp. H. Wawan RT 08
Kegiatan : Demonstrasi
1. Batuk Efektif
2. Pembuatan LGG
d. Hari/Tanggal : Rabu, 22 Januari 2020
Tempat : Rumah Bp. H. Wawan RT 08
Kegiatan : Konseling mengenai anemia pada ibu hamil
e. Hari/Tanggal : Rabu, 22 Januari 2020
Tempat : Rumah Bp. H. Wawan RT 08
Kegiatan : Cek Kesehatan mencakup,
1. Pemeriksaan Tekanan Darah
2. Pemeriksaan Hb dan Gula Darah
3. Pemeriksaan Golongan Darah
4. Pemeriksaan Tinggi dan berat badan
2. Susunan Acara
a. Pembukaan
b. Pemaparan materi kepada warga dan kader RW 02 Desa
Tambakkan
c. Penutupan
73

Pukul Kegiatan Pemateri PJ

09.00 – Semua
Registrasi Peserta panitia
09.30 panitia

Perawa,
09.00 – gizi,
Cek Kesehatan Mega
11.00
analis

Penyuluhan

 Stunting Gizi kurus dan Gizi,bidan,far


11.00 –
tataklasana masi,dan winda
12.00
 Anemia ibu hamil kesling
 Ispa
 PMBA
12.00 –
Isoma - Panitia
12.30

Promosi
12.30 –
Analis Tania
12.45 Imunisasi dan pemantauan
pertumbuhan (posyandu
Demonstrasi

12.45 –  Pencegahan penularan penyakit Keperawatan ,


Riri
13.45  Pembuatan LGG bidan ,kepgi
 Teknik menyusui
 Kesehatan gigi dan mulut
Tabel 2.17 Susunan acara Kegiatan Implementasi

C. Evaluasi
1. Jadwal Pertemuan dan Susunan Acara
Implementasi dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2020
yang dihadiri oleh 20 orang mahasiswa dan 69 orang warga, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a. Pembukaan berisi ucapan Basmallah bersama-sama.
74

b. Pemaparan materi, promosi kesehatan, konseling dan


demonstrasi beriringan dengan cek kesehatan
c. Penutupan
2. Panitia Pelaksana Implementasi
Ketua : Alif Al Manar
Penanggung Jawab : Rahmania Azzahra
Mustika Anajah
Sekretaris : Sesilia Devita sari C. Sitanggang
Ratih Chandra R.
Bendahara : Elfa Khaerunisa Hapsari
Anggota : Riri Nuraeni Fitriyanti
M. Rifanda Wiganda
Mirna Aryani Sofia
Tania Damayanti
Nurrima Melani
Della Getafiani Gupta
Komala Pebriani
Elfrida Rindu
Winda
Mega djuliawanti
Fanny Aulia Nooryadi
Alifa Zakia
Fiky Fauzan Indrayana
Nopi Puspita Sari
3. Evaluasi hasil
a) Kegiatan implementasi selesai pada tanggal 22 Januari 2020
pukul 13.00 WIB
b) Tidak semua ibu hamil dan balita hadir pada saat kegiatan
berlangsung
75

c) Kegiatan penyuluhan dan cek kesehatan dihadiri oleh 69 orang


warga.
d) Semua warga yang hadir sudah di berikan penyuluhan
mengenai pembinaan kelompok pus,bumil, bayi dan balita,
Stuntig, ISPA dan Diare, Asi Eksklusif, Imunisasi dan
Keposyanduan Warga tampak kooperatif dan dapat mengulang
materi yang disampaikan.

DOKUMENTASI PELAKSANAAN IMPLEMENTASI MASYARAKAT


RW 02 DESA TAMBAKAN

Gambar 2.17 Implementasi masyarakat RW 02 Desa Tambakan


76

2.2.6 EVALUASI DAN TINDAK LANJUT


PRE PLANNING CERDAS CERMAT KADER KELUARGA SEHAT

A. Latar Belakang
Pembinaan kesehatan masyarakat pada dasarnya merupakan upaya
meningkatkan segi kehidupan sehingga memungkinkan mereka untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomi. Di masyarakat pelayanan kesehatan
lebih ditekankan pada upaya promotIf dan preventif, dimulai dari wilayah
terkecil yakni RW. Keberhasilan pelayanan kesehatan masyarakat dapat
dilihat dari sejauh mana upaya-upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
(UKBM) dapat diciptakan sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat dalam
bidang kesehatan.
Pemberdayaan (empowerment) merupakan suatu proses tindakan
sosial yang dilakukan baik oleh individu, keluarga, kelompok, masyarakat
maupun organisasi pendamping untuk mencapai lingkungan perubahan dan
kualitas hidup yang lebih baik (Peterson & Hughey, 2004). Kesehatan
memandang upaya pemberdayaan sebagai fokus intervensi kesehatan
masyarakat, bahkan seringkali pemberdayaan dianggap sebagai variable
antara (mediating variable) bagi implementasi program kesehatan dan luaran
program kesehatan (Minkler et all, 2001).
Setiap Desa di Kecamatan Jalancagak sendiri telah terdapat kader
sebagai perintis kesehatan terdepan, berada di tengah-tengah masyarakat
yang berkontribusi terhadap pencapaian masyarakat sehat mandiri. Kader-
kader tersebut telah dilatih dalam terkait dengan masalah gizi dan stunting
yang dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2020 oleh mahasiswa PKN Terpadu
bekerjasama dengan Puskesmas Jalancagak dan Kecamatan Jalancagak,
selanjutnya kader diharapkan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
Untuk melihat kinerja kader, maka diperlukan berbagai alat eveluasi, baik
menyangkut kognitif, afektif maupun psikomotornya. Salah satu teknik
77

evaluasi untuk mengukur kemampuan kader dalam pemahaman tentang


stunting adalah melalui cerdas cermat.
B. Tujuan
Setelah dilakukan cerdas cermat kader terkait keluarga sehat, maka :
a. Mengetahui partisipasi kader dalam kegiatan cerdas cermat
b. Diketahui pemenang cerdas cermat kader se Kecamatan Jalancagak
Kabupaten Subang terkait stunting.
C. Waktu : dilaksanakan pada tanggal 24 Januari 2020
D. Tempat : Gor Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang
E. Peserta
1. Peserta cerdas cermat adalah kader setiap desa diwakili oleh tiga orang
kader
2. Penentuan peserta diserahkan kepada desa masing-masing
F. Kepanitiaan
Pelindung : Dr. Ir. H. Osman Syarief, M.KM
Tarjuman, S.Kp, MNS
Penanggungjawab : Muhammad Arief Naufal (D4 GIzi)
Arip Rachman Hakim (D4 Promkes)
Ketua : Fiky Fauzan Indrayana (D4 Analis Kesehatan)
Wakil Ketua : Rifqi Arif Muchtarom (D4 Kesehatan Lingkungan)
Sekretaris : Fadhila Yulianti (D4 Promkes)
Bendahara : Ayu Fitri Allawyah (D4 Kesehatan Lingkungan)
Divisi Acara : Agya Nusyifa Indriyani (D4 Promkes)
Hasna Khairunnisa (D4 Promkes)
Nadiya Putri Ridwani (D4 Gizi)
Rizka Amelia (D3 Keperawatan Bandung)
Solehudin Al Ayyubi (D3 Keperawatan Bandung)
Divisi Olah Soal : Ilham Yanuar Ramadhan (D4 Analis Kesehatan)
Wiwin Kurniawati (D4 Kesehatan Lingkungan)
78

Anggi Anzarsari (D4 Gizi)


Nurina Aulia Ramlan (D4 Promkes)
Divisi Dekdok : Dea Nabila (D3 Kebidanan Bandung)
Siti Lathifah (D3 Gizi)
Mohammad Aidil Fitra B (D4 Kesehatan Lingkungan)
Divisi Humas : Kania Fathiana (D4 Gizi)
Palmi Akbar (D4 Kesehatan Lingkungan)
Rahmatullah (D3 Keperawatan Bandung)
Shoffi Mardhiayyah P Q (D4 Kesehatan Lingkungan)
Divisi Konsumsi : Neneng Sayidah Nafisah (D4 Gizi)
Aisah Nur Pratiwi (D4 gizi)
Firdy Rama Permana P (D3 Keperawatan Bandung)
Divisi Logistik : Yoga Abdul Aziz (D3 Keperawatan Gigi)
Reza Dwi Nur Fadila (D3 Keperawatan Gigi)
Saeful Malik Ibrahim (D3 Keperawatan Bandung)
Wildan Kholifatuzzaman (D4 Kesehatan Lingkungan)
G. Langkah Pencapaian Tujuan
1. Persiapan
a. Mempelajari pre planning
b. Melakukan koordinasi dengan Puskesmas, para Kepala Desa dan RW
untuk menentukan peserta lomba
c. Menyiapkan tata tertib (peraturan) lomba untuk setiap babak
d. Menyiapkan soal ( soal babak penyisishan dan babak final)
e. Menyiapkan tempat berikut perizinannya
f. Menyiapkan sertifikat untuk partisipasi dan pemenang
g. Menyiapkan ATK
h. Menyiapkan bel meja atau sejenisnya
i. Menyiapkan perlengkapan : meja, kursi, sound sistem, papan pencatat
nilai, dll
79

2. Pelaksanaan
Pelaksanaan cerdas cermat kader digelar selama satu hari, yaitu pada
tanggal 24 Januari 2020 dengan susunan acara :
a. Pembukaan
b. Sambutan-sambutan:
 Penanggungjawan kegiatan cerdas cermat kader
 Wakil instansi pendidikan
 Kepala puskesmas
 Camat sekaligus membuka secara resmi
c. Penentuan nomor peserta lomba untuk dimasukan dalam skema
perlombaan
d. Penyampaian peraturan lomba tahap I (Penyisihan)
e. Pelaksanaan Lomba
f. Pengumuman keputusan pemenang Lomba
g. Penutup

No. Waktu Kegiatan Pengisi PJ


1. 08.00- Lomba Cerdas MC/Moderator Acara
09.00 Cermat Juri Olah Soal
(Semifinal)
2. 09.00- Ice Breaking MC Acara
09.15 Logistik
Keperawatan
Kebidanan
PEMERIKSAAN Farmasi
KESEHATAN Keperawatan Acara
09.00- Gigi Keamanan
10.00 Analis
Kesehatan
80

Promosi
Kesehatan
Gizi
Kesehatan
Lingkungan
3. 09.15- Lomba Cerdas MC/Moderator Acara
10.15 Cermat (Final) Juri Olah Soal

Tabel 2.5 Susunan Acara Lomba Cerdas Cermat


H. Metode
Metode dalam kegiatan ini adalah lomba berupa cerdas cermat
I. Media
Media : booklet/modul dan form penilaian
J. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Pra planning telah dipahami
b. Koordinasi dengan Kepala Puskesmas, Kepala Desa dan para Ketua RW
untuk menentukan peserta lomba telah dilakukan
c. Tata Tertib (peraturan) lomba untuk setiap babak telah disiapkan
d. Soal lomba : soal babak penyisihan, babak perempat final dan babak
final telah disiapkan dan terjaga kerahasiaannya
e. Tempat berikut perizinannya telah disiapkan
f. Sertifikat untuk partisipasi dan pemenang telah disiapkan
g. ATK telah disiapkan
h. Bel meja atau sejenisnya telah disiapkan
i. Konsumsi telah disiapkan
j. Perlengkapan : meja, kursi, sound sistem, papan pencatat nilai, dll
telah disiapkan
81

2. Evaluasi Proses :
a. Kegiatan cerdas cermat berjalan sesuai tata tertib (peraturan lomba)
b. Tidak terdapat hal-hal yang mengganggu jalannya kegiatan

3. Evaluasi Hasil
a. 100% peserta yang diundang hadir dan mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
b. Terpilih juara cerdas cermat kader mengenai stunting
82

LAPORAN CERDAS CERMAT KADER MENGENAI STUNTING


DI KECAMATAN JALANCAGAK KABUPATEN SUBANG
WILAYAH KERJA PUSKESMAS JALANCAGAK
A. Persiapan
1. Memahami pre planning termasuk jadwal pelatihan.
2. Melakukan koordinasi dengan Puskesmas, Dosen, Mahasiswa untuk
dijadikan sebagai juri.
3. Menyiapkan soal lomba cerdas cermat.
4. Menyiapkan tempat berikut perizinannya.
5. Melakukan koordinasi dengan Panitia Pusat (Direktorat) dalam
menyiapkan piagam pelatihan.
6. Menyiapkan konsumsi.

B. Pelaksanaan
Pelaksanaan cerdas cermat kader digelar selama satu hari, yaitu pada
tanggal 24 Januari 2020 dengan susunan acara :
a. Pembukaan
b. Sambutan-sambutan:
 Penanggungjawan kegiatan cerdas cermat kader
 Wakil instansi pendidikan
 Kepala puskesmas
 Camat sekaligus membuka secara resmi
c. Penentuan nomor peserta lomba untuk dimasukan dalam skema
perlombaan
d. Penyampaian peraturan lomba tahap I (Penyisihan)
e. Pelaksanaan Lomba
f. Pengumuman keputusan pemenang Lomba
g. Penutup
83

C. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Pre planning telah dipahami
b. Koordinasi dengan Kepala Puskesmas, Kepala Desa dan para Ketua RW
untuk menentukan peserta lomba telah dilakukan
c. Tata Tertib (peraturan) lomba untuk setiap babak telah disiapkan
d. Soal lomba : soal babak penyisihan, babak perempat final dan babak
final telah disiapkan dan terjaga kerahasiaannya
e. Tempat berikut perizinannya telah disiapkan
f. Sertifikat untuk partisipasi dan pemenang telah disiapkan
g. ATK telah disiapkan
h. Bel meja atau sejenisnya telah disiapkan
i. Konsumsi telah disiapkan
j. Perlengkapan : meja, kursi, sound sistem, papan pencatat nilai, dll telah
disiapkan
2. Evaluasi Proses :
a. Kegiatan cerdas cermat berjalan sesuai tata tertib (peraturan lomba)
b. Tidak terdapat hal-hal yang mengganggu jalannya kegiatan
3. Evaluasi Hasil
a. 100% peserta yang diundang hadir dan mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
b. Terpilih juara cerdas cermat kader mengenai stunting.
DOKUMENTASI PELAKSANAAN EVALUASI (LOMBA CERDAS CERMAT)

Gambar 2.18 Pelaksaan Lomba Cerdas Cermat se Kecamatan Jalancagak


84

2.2.7 TERMINASI KEGIATAN PKN TERPADU TINGKAT RW


A. Latar Belakang
Pembinaan kesehatan masyarakat pada dasarnya merupakan upaya
meningkatkan segi kehidupan sehingga memungkinkan mereka untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomi. Di masyarakat pelayanan kesehatan
lebih ditekankan pada upaya promotif dan preventif, dimulai dari wilayah
terkecil yakni RW. Keberhasilan pelayanan kesehatan masyarakat dapat
dilihat dari sejauhmana upaya-upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
(UKBM) dapat diciptakan sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat dalam
bidang kesehatan.
Pemberdayaan (empowerment) merupakan suatu proses tindakan
sosial yang dilakukan baik oleh individu, keluarga, kelompok, masyarakat
maupun organisasi pendamping untuk mencapai lingkungan perubahan dan
kualitas hidup yang lebih baik (Peterson & Hughey, 2004). Kesehatan
memandang upaya pemberdayaan sebagai fokus intervensi kesehatan
masyarakat, bahkan seringkali pemberdayaan dianggap sebagai variable
antara (mediating variable) bagi implementasi program kesehatan dan
luaran program kesehatan (Minkler et all, 2001).
Implementasi program keluarga sehat telah mulai dilakukan melalui
PKN Terpadu Mahasiswa Poltekkes Kemenkes bandung di setiap RW seluruh
Desa se Kecamatan Jalancagak, serta gambaran masalah gizi dan stunting
telah diketahui, serta dalam waktu yang singkat telah dilakukan berbagai
upaya untuk mengembangkan program penanganan masalah gizi dan
stunting tersebut. Supaya program terus dilakukan secara
berkesinambungan, maka para pengelola wilayah, khususnya kader telah
disiapkan. Sebagai tindak lanjut kesinambungan pembinaan, maka di setiap
RW dilakukan terminasi dengan harapan program penanganan dan
pencegahan stunting terus berjalan dengan baik.
85

B. Tujuan
Setelah dilakukan kegiatan terminasi, pengelola wilayah dapat :
a. Memahami kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh mahasiswan
PKNT.
b. Mamahami bagaimana melakukan tindak lanjut dalam penanganan
stunting di wilayahnya
C. Peserta
Peserta Pertemuan Terminasi adalah :
a. Ketua RW
b. Seluruh Ketua RT
c. Seluruh Kader
d. Tokoh masyarakat
e. Tokoh Agama
f. Tokoh Pemuda (karang taruna)
D. Waktu
Kegiatan terminasi dilaksanakan pada tanggal 24 Januari 2020.
E. Tempat
Kegiatan terminasi dilaksanakan di Mesjid Nurul Iman RW 02 Desa
Tambakan
F. Langkah Pencapaian Tujuan
a) Persiapan
1. Mempelajari pre planning
2. Melakukaan koordinasi dengan Ketua RW untuk menentukan waktu dan
tempat pelaksanaan
3. Menyiapkan undangan terminasi
4. Menyiapkan materi yang akan dilaporkan kepada pengelola wilayah RW
b) Pelaksanaan
1. Pembukaan
2. Sambutan-sambutan:
86

i. Ketua Kelompok
ii. Ketua RW
3. Presentasi laporan yang telah dilakukan sekaligus tindak lanjut yang harus
dilakukan oleh pengelola wilayah RW
4. Diskusi
5. Penutup
G. Metode
Metode yang digunakan : ceramah, presentasi, Tanya jawab, dll
H. Media
Media yang digunakan : Pedoman PKN Terpadu, Laporan, gambar-gambar
kegiatan, dll
I. Evaluasi
a) Evaluasi struktur
1. Pre planning telah dipelajari
2. Koordinasi dengan Ketua RW untuk menentukan waktu dan tempat
pelaksanaan telah dilakukan
3. Undangan terminasi telah didistribusi
4. Materi yang akan dilaporkan kepada pengelola wilayah RW telah
disiapkan
b) Evaluasi Proses
1. Kegiatan terminasi berjalan lancar
2. Tidak terdapat ha-hal yang mengganggu jalannya kegiatan
c) Evaluasi Hasil
1. 90% Peserta yang diundang hadir dan mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
2. Dipahami kegiatan yang telah dilakukan mahasiswa
3. Dipahami tindak lanjut yang harus dilakukan oleh pengelola RW
87

DOKUMENTASI PELAKSANAAN TERMINASI KEGIATAN PKN TERPADU RW 02

Gambar 2.19 Terminasi dan Perpisahan dengan RW 02 Desa Tambakan


BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1 KESIMPULAN
a. Telah dilakukan pengolahan data pada 18 - 19 Januari 2020 di RW 02
dengan menggunakan sampel hasil pendataan di wilayah RT 06, RT 07,
RT 08, RT 09 RW 02 Desa Tambakan.
b. Terdapat 3 prioritas masalah di RW 02 Desa Tambakan yaitu : terdapat
balita stunting, anak dengan infeksi berkelanjutan (ISPA dan diare), dan
ASI Eksklusif.
c. Rencana yang akan dilakukan yaitu penyuluhan, promosi kesehatan,
demonstrasi, cek kesehatan dan penyegaran kader.
d. Telah dilakukan home visit terutama pada keluarga yang memiliki bayi
stunting pada tanggal 20 Januari 2020.
e. Telah dilaksankan penyegaran atau refreshing kader yang diadakan
pada tanggal 21 Januari 2020 di Masjid Nurul Iman dengan dihadiri oleh
kader dan bidan desa.
f. Telah dilaksanakan kegiatan penyuluhan, promosi kesehatan dan cek
kesehatan pada tanggal 22 Januari 2020.
g. Telah adanya rencana tindak lanjut yaitu penyuluhan dan demonstrasi
setiap masalah dapat dijadikan kegiatan rutin dan koordinasi antara
kader kesehatan dan Puskesmas dalam program stunting dan
dilakukannya lomba cerdas cermat antar kader sekecamatan
Jalancagak.

3.2 REKOMENDASI
Dengan adanya mahasiswa PKNT di RW 02 Desa Tambakan diharapkan
masyarakat mampu meningkatkan partisipasi, pengetahuan dan

88
89

keterampilan mengenai program “Rempug Stunting” melalui intervensi


Perilaku Hidup Bersih dan Sehata (PHBS) serta Asupan Gizi dan ASI Ekslusif
dalam rangka pembangunan kesehatan secara mandiri RW 02 Desa
Tambakan Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang. Diharapkan Kader yng
telah mengikuti kegiatan Pelatihan Kader dpat enjadi penggerang warga
agar mampu menyadari permasalahan kesehatan yang terjadi di RW 02 Desa
Tambakan Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang.
3.3 LAMPIRAN
1. Administrasi Persuratan
(lampiran 1)
2. Lembar Instrumen Survey mawas Diri
(lampiran 2-3)
3. Persuratan Kegiatan MMRW
(lampiran 4-18)
4. Daftar Hadir Panitia dan Peserta Kegiatan MMRW
(lampiran 19-22)
5. Notulensi Kegiatan MMRW
(lampiran 23-25)
6. Persuratan Kegiatan Pelatihan Kader
(lampiran 26-33)
7. Daftar Hadir Peserta Kegiatan Pelatihan Kader
(lampiran 34–35)
8. Notulensi Kegiatan Pelatihan Kader
(lampiran 36)
9. Persuratan Kegiatan Implementasi (Cek Kesehatan dan Penyuluhan)
(lampiran 37-41)
10. Daftar Hadir Peserta Implementasi
(lampiran 42-47)
Lampiran 1

REKAP ARSIP ADMINISTRASI PERSURATAN

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA NYATA TERPADU 2020

POLTEKKES KEMENKES BANDUNG

1. 01/SU/MMRW/I/2020 (Surat Undangan kepada Kepala Desa Tambakan)


2. 02/SU/MMRW/I/2020 (Surat Undangan kepada Ketua RW 02 Desa
Tambakan)
3. 03/SU/MMRW/I/2020 (Surat Undangan kepada Ketua RT 06 RW 02 Desa
Tambakan)
4. 04/SU/MMRW/I/2020 (Surat Undangan kepada Ketua RT 07 RW 02 Desa
Tambakan)
5. 05/SU/MMRW/I/2020 (Surat Undangan kepada Ketua RT 08 RW 02 Desa
Tambakan)
6. 06/SU/MMRW/I/2020 (Surat Undangan kepada Ketua RT 09 RW 02 Desa
Tambakan)
7. 07/SU/MMRW/I/2020 (Surat Undangan kepada Ketua Kader RT 06 RW 02
Desa Tambakan)
8. 08/SU/MMRW/I/2020 (Surat Undangan kepada Ketua Kader RT 07 RW 02
Desa Tambakan)
9. 09/SU/MMRW/I/2020 (Surat Undangan kepada Ketua Kader RT 08 RW 02
Desa Tambakan)
10. 10/SU/MMRW/I/2020 (Surat Undangan kepada Ketua Kader RT 09 RW 02
Desa Tambakan)
11. 11/S.Pemj/MMRW/I/2020 (Surat Peminjaman Sarana kepada Kepala Desa
Tambakan)
12. 12/SU/MMRW/I/2020 (Surat Undangan kepada Tokoh Masyarakat RW 02
Desa Tambakan)
13. 13/SU/MMRW/I/2020 (Surat Undangan kepada Tokoh Agama RW 02 Desa
Tambakan)
14. 14/SU/MMRW/I/2020 (Surat Undangan kepada Bidan Desa Tambakan)
15. 15/SU/MMRW/I/2020 (Surat Undangan kepada Karang truna RW 02 Desa
Tambakan)
16. 16/S.Pem/PK/I/2020 (SuratPemberitahuan kepada Kepala Desa Tambakan)
17. 17/S.Pem/PK/I/2020 (SuratPemberitahuan kepada Ketua RW 02 Desa
Tambakan)
18. 18/S.Pem/PK/I/2020 (SuratPemberitahuan kepada Bidan Desa Tambakan)
19. 19/SU/PK/I/2020 (Surat Undnagan kepada Kader RT 06 RW 02 Desa
Tambakan)
20. 20/SU/PK/I/2020 (Surat Undnagan kepada Kader RT 07 RW 02 Desa
Tambakan)
21. 21/SU/PK/I/2020 (Surat Undnagan kepada Kader RT 08 RW 02 Desa
Tambakan)
22. 22/SU/PK/I/2020 (Surat Undnagan kepada Kaer RT 09 RW 02 Desa
Tambakan)
23. 23/S.Pemj/PK/I/2020 (Surat Peminjaman Sarana kepada Kepala Desa
Tambakan)
24. 24/S.Pem/CKP/I/2020 (Surat Pemberitahuan kepada Kepala Desa Tambakan)
25. 25/SU/CKP/I/2020 (Surat Undangan kepada Ketua RW 02 Desa Tambakan)
26. 26/SU/CKP/I/2020 (Surat Undangan kepada Bidan Desa Tambakan)
27. 27/SU/CKP/I/2020 (Surat Undangan kepada Seluruh Kader RW 02 Desa
Tambakan)
28. 28/SU/CKP/I/2020 (Surat Undangan kepada Seluruh Warga RW 02 Desa
Tambakan)

Anda mungkin juga menyukai