Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“RUMPLE LEED TEST”

Untuk Memenuhi Tugas Klinik Keperawatan Anak

DISUSUN OLEH :
NAMA : KARTIKA DWI ANANDA
NIM : P1337420216008

PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
RUMPLE LEED TEST

Topik : Pendidikan Kesehatan


Sub topik : Pelatihan Test Rumple Leed
Sasaran : Keluarga pasien
Tempat : Ruang Parikesit
Hari / Tanggal : Selasa, 30 Januari 2018
Alokasi waktu : 30 menit
Penyuluh : Kartika Dwi Ananda

A. Tujuan Instruksional :
 Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang rumple leed test diharapkan dapat
membantu memberikan pedoman untuk diagnosis DBD secara dini.
 Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang rumple leed test :
 Keluarga pasien dapat mempraktekkan rumple leed test
 Keluarga pasien dapat mengetahui gejala dari DBD melalui munculnya : petekie.
B. Materi ( Terlampir )
1. Pengertian rumple leed test
2. Prinsip rumple leed test
3. Prosedur pemeriksaan rumple leed test
4. Nilai rujuk
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Praktek rumple leed test
D. Alat & Media
1. Leaflet
2. Stetoskop
3. Timer
4. Tensimeter dan mansetnya
E. Kegiatan Penyuluhan

Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran Metode

Pembukaan 3 menit 1. Mengucapkan salam  Menjawab salam Ceramah


2. Memperkenalkan diri  Mendengarkan dan
3. Menjelaskan tujuan memperhatikan
umum dan khusus
4. Menentukan kontrak
waktu

Penyajian 10 menit Penyampaian materi : Memperhatikan dan Ceramah


1. Menjelaskan menyatukan pertanyaan dan tanya
pengertian Rumple jawab
Test
2. Menjelaskan prosedur
Rumple Test
Evaluasi 15 menit 1. Mempraktekkan Praktek Praktek
Rumple Test
Penutup 2 menit Mendengarkan dan Ceramah
1. Mengucapkan menjawab salam
terimakasih atas peran
dan perhatian peserta.
2. Mengucapkan minta
maaf kepada peserta
apabila ada salah kata
dan perbuatan selama
menyampaikan materi.
3. Mengucapkan salam
penutup
F. Evaluasi
1. Evalusi Struktur
Kesiapan Media meliputi :
a. Leaflet, Stetoskop, Timer, Tensimeter dan mansetnya
b. Penentuan waktu
c. Pemberitahuan kepada para kader
2. Evaluasi Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan penyuluhan dengan baik
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta terlibat aktif dalam penyuluhan
3. Evaluasi Hasil

a. Peserta mampu memahami dan dapat mengerti tentang pengertian Rumple Test,
prosedur Rumple Test.
b. Peserta mampu mempraktekkan Rumple Test
c. Peserta mampu menjawab pertanyaan penyaji
LAMPIRAN
RUMPLE LEED TEST

1. Pengertian
Rumple leed test adalah pemeriksaan bidang hematologi dengan melakukan
pembendungan pada bagian lengan atas selama 10 menit untuk uji diagnostik kerapuhan
vaskuler dan fungsi trombosit.
Rumple leed test adalah pemeriksaan permeabilitas dinding pembuluh darah yang
ditandai dengan munculnya petechiae.
Tes Rumple Leede (RL) atau yang dikenal juga dengan Percobaan Pembendungan.
Uji Turniket adalah salah satu pemeriksaan yang dilakukan dalam bidang hematologi.
Prosedur ini diajarkan kepada mahasiswa agar mereka memahami bahwa tes RL ini dapat
dipakai untuk menguji ketahanan kapiler dan fungsi trombosit sehingga merupakan upaya
diagnostik untuk mengetahui adanya kelainan dalam proses hemostasis primer. Sekaligus
agar siswa dapat melakukan persiapan, melaksanakan serta menginterpretasikan hasil
pemeriksaan ini.

2. Prinsip

Diberikan pembebanan pada kapiler selama waktu tertentu sehingga terhadap


kapiler diciptakan suasana anoksia dengan adanya bendungan aliran darah vena.
Terhadap anoksia dan penambahan tekanan internal akan terlihat sejauh mana
kemampuan kapiler dapat bertahan . Jika ketahanan kapiler turun akan timbul "' Petechiae
"' di kulit.
Jika ketahanan kapiler luntur (dinding kapiler kurang kuat), pembendungan vena
menyebabkan darah menekan dinding kapiler. Dinding kapiler yang oleh suatu sebab
kurang kuat atau adanya trombositopenia, akan rusak oleh pembendungan tersebut. Darah
dari dalam kapiler akan keluar dan merembes ke dalam jaringan sekitarnya sehingga
tampak sebagai bercak /titik merah kecil pada permukaan kulit yang dikenal sebagai
peteki.
Fungsi bendungan :
Untuk menimbulkan hambatan terhadap aliran darah balik di lengan dan juga sehingga
vena mengembang di permukaan kulit dan menjadi lebih jelah terlihat.
Hal yang perlu diperhatikan ialah :
 Bahwa bendungan tidak boleh terlalu ketat dan tidak boleh berlangsung lama.
 Pembendungan yang ketat dan berlangsung lama dapat menimbulkan
hemokonsentrasi.
3. Prosedur Pemeriksaan
Alat :
 Tensimeter
 Stetoskop
 Timer/Stop Watch
 Spidol

Prosedur pemeriksaan Rumple leed tes yaitu:

Cara Kerja : Terangkan pada pasien tentang tujuan tes RL dan prosedurnya.

1) Buatlah lingkaran (pakai spidol), pada lengan volar lengan bawah. Radius 3 cm
titik pusat terletak 2 cm di bawah garis lipatan siku
2) Pasang manset tensimeter pada lengan atas.
Carilah Tekanan Sistole (TS) dan Tekanan Diastole (TD) padan lengan volar lengan
bawah. Pompa sfigmomanometer sampai tekanan antara sistolik dan diastolik (100
mmHg) yaitu di atas tekanan vena tapi kurang dari tekanan arteri sehingga darah dari
jantung ke perifer tetap jalan. Pertahankan selama 10 menit (jika test ini dilakukan
sebagai lanjutan dari test IVY, 5 menit sudah mencukupi).Jika tekanan Sistolik < 100
mmHg, buatlah tekanan sebesar ½ (TS+TD) pertahankan tekanan ini selama 5
menit.(3-5-10 menit).
3) Lepaskan ikatan sfigmomanometer dan tunggu sampai tanda stasis darah lenyap.
Stasis darah telah berhenti jika warna kulit pada lengan yang dibendung sama dengan
warna kulit lengan yang disebelahnya. Perhatikan timbulnya peteki(bintik-bintik
merah) pada lengan bawah di daerah kulit lipatan siku di bawah bebatan.(pada lengan
bawah sepertiga bagian proksimal medial)
4) Setelah tes, buka-tutup tangan beberapa saat sampai sirkulasi lengan kembali
normal.

Catatan:

 Jika ada > 10 petechiae dalam lingkaran bergaris tengah 5 cm kira-kira 4 cm distal
dari fossa cubiti test Rumple Leede dikatakan positif. Seandainya dalam lingkaran
tersebut tidak ada petechiae, tetapi terdapat petechiae pada distal yang lebih jauh
daripada itu, test Rumple Leed juga dikatakan positif.
 Warna merah didekat bekas ikatan tensi mungkin bekas jepitan, tidak ikut diikut
sebagai petechiae
 Pasien yg “tek” darahnya tdk diketahui, tensimeter dapat dipakai pada “tek” 80
mmHg
 Pasien tidak boleh diulang pada lengan yang sama dalam waktu 1 minggu

4. Nilai Rujuk
 < 10 peteki dinyatakan negatif atau normal
 20 dinyatakan abnormal
 10-20 dinyatakan dubia

Atau :

Scale for reporting number of petechiae:

0 to 10 = 1+

10 to 20 = 2+

20 to 50 = 3+
50 or more = 4+
Derajat laporan :
(-) = tidak didapatkan petechiae
(+1) = timbul beberapa petechiae dipermukaan pangkal lengan
(+2) = timbul banyak petechiae dipermukaan pangkal lengan
(+3) = timbul banyak petechiae diseluruh permukaan pangkal lengan & telapak
tangan muka & belakang
(+4) = banyak sekali petechiae diseluruh permukaan lengan, telapak tangan &
jari,muka & belakang
DAFTAR PUSTAKA

H., A. Aziz Alimul. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Buku 2. Jakarta:
Salemba Medika.
Potter, A. Dan Perry, Anne G.2010. Fundamental Keperawatan Buku 2 edisi 7. Jakarta:
Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai