Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN RANCANGAN AKSI PELAYANAN PUBLIK

PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS (PKP)


ANGKATAN I TAHUN 2023

OPTIMALISASI PENGELOLAAN ARSIP BERBASIS DIGITAL PADA UPT –KPHP


SUKAMARA – LAMANDAU UNIT XXIII, XXIV DAN XXV
PROPINSI KALIMANTAN TENGAH

Disusun Oleh :

RIKA MUSTIKA SARI, S.Hut

NIP. 198611052010012002

NDH : 20

BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA


PROPINSI KALIMANTAN TENGAH
Lembar Persetujuan :

LAPORAN RANCANGAN AKSI PELAYANAN PUBLIK

OPTIMALISASI PENGELOLAAN ARSIP BERBASIS DIGITAL PADA UPT –KPHP


SUKAMARA - LAMANDAUUNIT XXIII, XXIV DAN XXV
PROPINSI KALIMANTAN TENGAH

DISUSUN OLEH :

RIKA MUSTIKA SARI, S.HUT

NIP.198611052010012002

NDH : I - 2

TELAH DI SETUJUI

HARI : RABU

TANGGAL : 09 AGUSTUS 2023

DI : PALANGKA RAYA

COACH MENTOR

Dr. SUCIE, S.Pd.,M.Pd SURONO, S.Hut


NIP. 19650328 198503 2 002 NIP. 19800820 199903 1 005

PENGUJI

LISDA ARRIYANA, S.Sos


NIP.196809011989112005

i|Page
Lembar Pengesahan :

LAPORAN RANCANGAN AKSI PELAYANAN PUBLIK

JUDUL : OPTIMALISASI PENGELOLAAN ARSIP BERBASIS DIGITAL PADA


UPT –KPHP SUKAMARA – LAMANDAU UNIT XXIII, XXIV DAN XXV
PROPINSI KALIMANTAN TENGAH
DISUSUN OLEH : RIKA MUSTIKA SARI, S.HUT

NIP : 198611052010012002

NDH : 1-2

TELAH DI SEMINARKAN

PADA TANGGAL 09 AGUSTUS 2023

DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROPINSI KALIMANTAN TENGAH

COACH MENTOR

Dr. SUCIE, S.Pd.,M.Pd SURONO, S.Hut


NIP. 19650328 198503 2 002 NIP. 19800820 199903 1 005

PENGUJI

LISDA ARRIYANA, S.Sos


NIP.196809011989112005

ii | P a g e
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis Ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas ijin,
berkat, dan rahmat-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan
Laporan Rancangan Aksi Pelayanan Publik ini yang berjudul “Optimalisasi
Pengelolaan Arsip Berbasis Digital Pada UPT – KPHP Sukamara Lamandau Unit
XXIII, XXIV dan XXV Propinsi KalimantanTengah.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada yang
terhormat, :

1. Ibu Lisda Arriyana, S.Sos, Sebagai penguji Pada BPSDM Propinsi Kalimantan Tengah.

2.Bapak Agustan Saining, S.Hut Sebagai Kepala Dinas Kehutanan Propinsi


Kalimantan Tengah.

3. Bapak Yemmi Rakman, S.Hut, Sebagai Kasubag Umum dan Kepegawaian Dinas
Kehutanan Propinsi Kalimantan Tengah. Atas kesempatan dan masukannya dalam
penyusunan Laporan Rancangan Aksi Pelayanan Publik

4. Bapak Surono, S.Hut, Selaku mentor yang telah mendukung serta banyak
membantu dalam memberikan saran dan masukan, dalam penyusunan Laporan
Rancangan Aksi Pelayanan Publik

4. Dr. Sucie, S.Pd, M.Pd selaku Coach Angkatan I, Kelompok 2 yang telah
memberikan saran, masukan dan bimbingan dalam menganalisis isu-isu yang
dimuat dalam Laporan Rancangan Aksi Pelayanan Publik

5. Bapak, Ibu Widyaiswara yang telah banyak memberikan pembelajaran, sehingga


penulis dapat memamami semua pembelajaran yang telah diberikan selama diklat
PKP 2023.

6. Suami, Orang Tua dan Anak-anak yang selalu mendukung dan memberikan
semangat setiap saat sehingga penulis mampu menyelesaikan rancangan
aktualisasi.

7. Rekan-rekan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan I,


Keompok 2 Tahun 2023 yang selalu kompak dan saling support.

8. Seluruh Rekan Kerja pada UPT – KPHP Sukamara Lamandau Unit XXIII, XXIV dan
XXV atas dukungannya.

Palangka Raya, Agustus 2023


PENULIS

RIKA MUSTIKA SARI, S.Hut


NIP. 198611052010012002

iii | P a g e
DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Persetujuan.....................................................................................i
Lembar Pengesahan ....................................................................................ii
Kata Pengantar..........................................................................................iii
Daftar Isi ..................................................................................................iv
Daftar Tabel ...............................................................................................vi
Daftar Gambar ..........................................................................................vii
BAB I. PENDAHULUAN ...........................................................................1
1.1 Latar Belakang .......................................................................1
1.2 Tujuan Aksi Perubahan ..........................................................2
1.2.1 Tujuan Jangka Pendek...................................................2
1.2.2 Tujuan Jangka Menengah..............................................2
1.2.3 Tujuan Jangka Panjang..................................................3
1.3 Manfaat Aksi Perubahan.........................................................3
A. Manfaat Internal.................................................................3
1.3.1 Manfaat bagi penulis......................................................3
1.3.2 Manfaat Bagi rekan kerja...............................................3
1.3.3 Manfaat Bagi instansi....................................................3
B.Manfaat External.................................................................4
BAB II. PROFIL KINERJA PELAYANAN ....................................................5
2.1 Profil Organisasi ......................................................................5
2.2 Kinerja Organisasi Sekarang.....................................................6
2.3 Kinerja Organisasi Yang Diharapkan ........................................7
BAB III. ANALISI MASALAH PELAYANAN...................................................8
3.1 Identifikasi Isu........................................................................8
3.1 Analisis Isu.............................................................................9
3.2 Analisis Penyebab Isu..............................................................9
3.4 Analisis Dampak..................................................................13
BAB IV. STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH.....................................16
4.1 Terobosan atau Inovasi..........................................................16

iv | P a g e
4.2 Tahapan Kegiatan.................................................................17
4.3 Sumber Daya........................................................................20
4.3.1 Tata kelola Aksi perubahan..........................................20
4.3.2 Jejaring kerja Aksi perubahan......................................20
4.4 Manajemen Pengendalian Mutu.............................................23
4.5 Strategi Pengembangan Kompetensi dalam AKPER................23
BAB V HASIL IDENTIFIKASI PENGEMBANGAN POTENSI DIRI............25
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..29
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………………30

v|Page
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Identifikasi isu …………………………………………………………… 8
Tabel 1.2 Analisis Masalah Dengan Teknik APKL………………………………. 10
Tabel 1.3 Analisis Masalah Dengan Teknik USG (Urgency,…………………… 12
Seriosnes, Growth) ……………………………………………………... 12
Tabel 1.4 Analisis Dampak Isu Terpilih…………………………………………… 13
Tabel 1.5 Tahapan Kegiatan Rancangan Aksi Perubahan…………………….. 17
Tabel 1.6 Jejaring kerja …………………………………………………………….. 22
Tabel 1.7 Identifikasi Pengembangan Potensi Diri ……………………………… 25

vi | P a g e
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1.1 Struktur Orrganisasi UPT.KPHP Sukamara Lamandau………. 6
Unit XIII, XXIV dan XXV…………………………………………... 6
Gambar 1.2 Teknik Analisis Masalah APKL………………………………….. 9
Gambar 1.3 Penemuan Akar Maslah dengan Analisis Fishbone………….. 14
Gambar 1.4 Struktur dalam Tata kelola Aksi Perubahan……………………. 20
Gambar 1.5 Peta Pengaruh Jejaring Kerja……………………………………. 22

vii | P a g e
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam setiap organisasi, baik organisasi pemerintah maupun swasta


dalam kegiatannya dapat dipastikan akan membutuhkan data dan informasi.
Mencermati hal tersebut, maka sangatlah diperlukan adanya system
pengumpulan data dan informasi serta penyelesaiannya yang terorganisir
dengan baik. data dan informasi dimaksud harus disimpan untuk sementara
waktu, karena akan diproses lebih lanjut (Pending File) atau arsip yang telah
selesai pemprosesannya (Permanent File) yang harus disimpan karena masih
dibutuhkan pada masa yang akan datang.

Kegiatan kearsipan memerlukan penangan yang cukup teliti, sebab


dengan adanya penataan arsip yang baik, maka data dan informasi apapun
dalam hal dokuman dan lain-lainnya yang disimpan dengan baik, jika sewaktu-
waktu diperlukan akan mudah ditemukan. Peranan asrip itu sendiri merupakan
proses penyajian informasi bagi seorang pimpinan dalam mebuat keputusan
serta perumusan kebijakan. Oleh karena itu, salah satu cara yang dilakukan
dalam pengorganisiran data dan informasi yang lengkap, cepat dan benar yaitu
melalui pengarsipan yang optimal dan terorganisir.

Dalah hal ini berbagai kendala seperti kurangnya tenaga arsiparis


maupun terbatasnya sarana dan prasarana selalu menjadi alas an buruknya
pengelolaan arsip bagi sebagian organisasi pemerintahan maupun swasta
dalam hal ini khusunya pada Kantor UPT-KPHP Sukamara Lamandau Unit
XXIII, XXIV dan XXV. Kearsipan masih merupkan masalah yang kurang
dipahami akan arti penting dan peranannya, dengan undang-undang No. 43
Tahun 2009 yang menyebutkan bahwa salah satu tujuan penyelenggaraan
kearsipan adalah meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan
dan pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya.

Arsip mempunyai fungsi sebagai pusat ingatan, sumber informasi dan


alat pengawasan yang sangat diperlukan dalam setiap organisasi dalam rangka
kegiatan perencanaan, penganalisaan, pengembangan, perumusan kebijakan,
pengambilan keputusan, pembuatan laporan, pertanggungjawaban penilaiandan
pengendalian suatu kegiatan.

Penulis dalam hal ini merupakan ASN yang Bertugas di Instansi Dinas
kehutanan Propinsi Kalimantan Tengah pada UPT-KPHP Sukamara Lamandau
Unit XXIII, XXIV DAN UNIT XXV, Yang beralamat di Jl. Tjilik Riwut KM.07 Desa
Natai Sedawak KM. 7 Kabupaten Sukamara dengan Jabatan sebagai Kepala
Sub Bagian Tata Usaha pada UPT-KPHP Sukamara Lamandau Unit XXIII, XXIV

1|Page
dan XXV, menemukan ada beberapa permasalahan yang muncul khususnya
pada UPT – KPHP Sukamara Lamandau Unit XXIII, XXIV dan XXV, yaitu :

Permasalahan :

“Belum Optimalnya Pengelolaan Kearsipan Pada UPT – KPHP


Sukamara Lamandau Unit XXIII, XXIV DAN XXV Propinsi Kalimantan Tengah.

Adapun Sumber Masalah yaitu :

1. Belum Optimalnya Pengelolaan Arsip di UPT-KPHP Sukamara Lamandau Unit


XXIII, XXIV dan XXV Propinsi Kalimantan Tengah.
2. Belum Optimalnya Laporan Bulanan pada Bagian Tata Usaha UPT –KPHP
Sukamara Lamandau Unit XXIII, XXIV dan XXV Propinsi Kalimantan Tengah.
3. Belum Optimalnya absensi Kehadiran Pegawai pada UPT-KPHP Sukamara
Lamandau Unit XXIII, XXIV dan XXV Propinsi Kalimantan Tengah.
4. Kurangnya Penggunaan Banner untuk alur pelayanan pada UPT – KPHP
Sukamara Lamandau Unit XXIII, XXIV dan XXV Propinsi Kalimantan Tengah.
5. Sumber Daya Manusia (SDM) yang terbatas pada Bagian Tata Usaha UPT-
KPHP Sukamara Lamandau.. Unit XXIII, XXIV dan XXV Propinsi Kalimantan
Tengah.
1.2. Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah :

1.2.1. Tujuan Jangka Pendek (1 Bulan - 2 Bulan)


1. Memberikan Pemahaman Kepada Pegawai Tentang Pengelolaan arsip
yang baik
2. Melakukan Pencatatan dan Pemilahan Data Arsip
3. Mengubah data Arsip menjadi bentuk Elektronik (file) dalam bentuk PDF
4.Penyusunan dan Penginputan data Arsip Surat dengan Google Form,
Spreadsheet dan Google Drive.
5. Sosialisasi Penyimpanan dan Penggunaan Arsip Surat dengan Google
Form, Spreadsheet dan Google Drive.
1.2.2. Tujuan Jangka Menengah (3 - 6 bulan)
1. Menjamin terkelolanya arsip dari kegiatan yang dilakukan UPT-KPHP
Sukamara Lamandau Unit XXIII, XXIV dan XXV
2. Menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya sebagai alat

2|Page
bukti yang sah;
3. Tersedianya Dokumen Kearsipan yang terstruktur dan terkelola dengan
efektif dan efisein.
1.2.3. Tujuan Jangka Panjang (6 Bulan - 1 Tahun)
1. Menjamin terwujudnya pengelolaan arsip yang andal dan pemanfaatan
arsip sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Menjamin keamanan arsip sebagai bukti pertanggungjawaban
3. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan dan
pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya.
1.3. Manfaat

A. Manfaat Internal

1.3.1 Manfaaat Untuk Penulis

 Meningkatkan tata kelola Arsip

 Memudahkan staf dalam menemukan kembali arsip yang


diperlukan

 Penyimpanan arsip terkelola dengan baik dalam Google Drive

1.3.2. Manfaat Untuk Rekan kerja

 Adanya penyamaan persepsi dalam penanganan dan


pengelolaan kearsipan berbasis elektronik

 Lancarnya kegiatan Tata usaha dalam pengelolaan arsip

1.3.3. Manfaat bagi Instansi (UPT-KPHP Sukamara Lamandau Unit XXIII,


XXIV dan XXV) Propinsi Kalimantan Tengah.

 Meningkatkan Kualitas kinerja tata usaha UPT –KPHP


Sukamara Lamandau Unit XXIII, XXIV dan XXV.

 Mengoptimalkan pengelolaan kearsipan menjadi lebih efektif,


efisien dan tersistem.

3|Page
B. Manfaat External.

 Menjamin keselamatan dan keamanan arsip sebagai bukti


pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara;
 Meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan
Kearsipan secara efektif dan efisen.

C. Ruang Lingkup

1. Tugas Pokok Kasubag Tata Usaha

 Melaksanakan koordinasi penyusunan program kerja UPTD,


pengelolaan urusan umum, kerumahtanggaan, perlengkapan,
keuangan, kepegawaian, hubungan masyarakat, perpustakaan dan
pelayanan administrasi di lingkungan UPTD.

2. Fungsi kasubag Tata usaha PADA UPT – KPHP :

1. Merencanakan kegiatan Sub Bagian Tata Usaha berdasarkan


rencana operasional UPT sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

2. Membagi dan membimbing pelaksanaan tugas kepada bawahan


sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk
kelancaran pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha;

3. Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Sub Bagian Tata


Usaha sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku agar
terhindar dari kesalahan;

4. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan penyusunan


petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan,
kepegawaian, perlengkapan, inventarisasi aset, rumah tangga dan
kearsipan lingkup UPTD berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;

5.Melaksanakan administrasi penatausahaan keuangan,


kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, kearsipan dan
inventarisasi aset dilingkup UPTD;

4|Page
6.Melaksanakan pengelolaan sistem informasi administrasi
penatausahaan keuangan, kepegawaian, kearsipan, perlengkapan,
rumah tangga dan inventarisasi aset UPTD berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan;

7. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan


kegiatan lingkup Sub Bagian Tata Usaha;

8. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan penilaian prestasi kerja


pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian
yang tersedia;

5|Page
BAB II

PROFIL KINERJA PELAYANAN

2.1 Profil Organisasi

UPT-KPHP Sukamara Lamandau ini terdiri dari 3 Unit wilayah kelola yaitu
Unit XXIII dan XXIV berada di wilayah Kabupaten Lamandau, dan Unit XXV
berada diwiliayah kelola Kabupaten Sukamara. Dalam hal penyusunan. RPHJP
untuk unit XXIII, sedang dalam tahap penyusunan RPHJP.

Kesatuan pengelolaan Hutan produksi (KPHP) Unit XXIV ditetapkan


berdasarkan SK Menhut Nomor : SK.2/Menhut-II/2012 tanggal 9 Januari 20212
Tentang penetapan wilayah KPHL dan KPHP Propinsi Kalimantan Tengah dan
SK Gubernur kalteng No. 10 Tahun 2017, tanggal 17 April 2017 yang terletak di
Kabupaten Lamandau Propinsi kalteng Seluas 91.487 Ha. Kemudian
berdasarkan analisis ulang serta peta pengembangan kawasan hutan melalui
SK Menteri Lingkungan Hidup dan kehutanan Nomor. SK 6627/MENLHK-
PKTL/KUH/PLA.2/11/2021 tanggal 27 Oktober 2021 tentang Peta
pengembangan Pengukuhan Kawasan Hutan Propinsi Kalimantan Tengah
sampai tahun 2020, Luas wilayah KPHP Unit XXIV lamandau menjadi seluas
94.291 ha. Dan untuk RPHJP unit XXIV ini juga sedang dalam proses revisi.
Adapun visi KPHP UNIT XXIV adalah” Terwujudnya Legalitas dan Optimalisasi
Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hasil Hutan Untuk Kesejahteraan
Masyarakat.

Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Unit XXIV sukamara


pada UPT KPHP Sukamara-Lamandau ditetapkan Berdasarkan SK. Gubernur
Kalteng No.10 tahun 2017 tanggal 7 April 2017, yang terletak dikabupaten
sukamara Propinsi Kalimantan Tengah seluas lebih kurang 147.520 Ha.
Berdasarkan lampiran keputusan Menteri kehutanan Nomor SK.
529/Menhut-II/2012 dan hasil ulang analisis wilayah KPHP Unit XXV sukamara
adalah seluas 157.197,33 Ha dan Berdasarkan peta perkembangan
pengukuhan kawasan hutan Kalteng lampiran Surat Keputusan KEMENLHK
Nomor. SK.6025/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/11/2017 tanggal 07 November
2017 Luas wilyahah KPHP Sukamara adalah seluas lebih kurang 154.783 Ha.

6|Page
Adapun visi KPHP Unit XXIV adalah “Terwujudnya Optimalisasi Pengelolaan
hutan serta pemanfaatan hasil hutan bukan kayu oleh KPHP Unit XXV
Sukamara untuk kesejahteraan masyarakat dan pendapatan bagi pemerintah
daerah Kalimantan Tengah.

Gambar 1.1 Struktur Organisasi UPT-KPHP Sukamara lamandau


Unit XXIII, XXIV dan XXV

2.1 Kinerja Organisasi Sekarang

Untuk kinerja Organisasi saat ini, UPT-KPHP Sukamara Lamandau


Sedang mengembangkan atau menjalin kerja sama dalam hal :

1. Pembudidayaan Madu kelulut pada Kantor UPT-KPHP Sukamara Lamandau


Unit XXV.

2. Pembudidayaan beras pulut merah dan beras pulut organik oleh Kelompok
Tani Hutan binaan UPT KPHP Sukamara Lamandau.

3. Membuat demplot tanaman Jagung, Cabe, terong dan lainya tanaman


pertanian yang bisa mendukung swasembada pangan.

7|Page
2.1 Kinerja Organisasi yang diharapkan

Adapun Kinerja Organisasi yang diharapkan antara lain :

1. Menjamin terwujudnya pengelolaan arsip yang andal dan pemanfaatan arsip


sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
2. Penyimpanan arsip terkelola dengan baik dalam Google Drive
3. Terwujudnya Legalitas dan Optimalisasi Pengelolaan Hutan serta
Pemanfaatan Hasil Hutan Untuk Kesejahteraan Masyarakat.
4. Optimalisasi Pengelolaan hutan serta pemanfaatan hasil hutan bukan kayu
oleh KPHP Unit XXV Sukamara untuk kesejahteraan masyarakat dan
pendapatan bagi pemerintah daerah Kalimantan Tengah.

8|Page
BAB III

ANALISIS MASALAH PELAYANAN

3.1 IDENTIFIKASI ISU

Adapun Identifikasi isu yang saya angkat antara lain, seperti terlihat pada
tabel 1.1 dibawah ini :

Tabel. 1.1 Identifikasi Isu

ISU SUMBER PENYEBAB ISU


Belum Optimalnya Pelayanan Publik 1. Kurangnya pemahaman
Pengelolaan Arsip di UPT- pegawai tentang pentingnya
KPHP Sukamara pengelolaan arsip
Lamandau Unit XXIII, XXIV 2. Belum digunakannya
dan XXV teknologi untuk penggunaan
arsip
3.Antisipasi penyusunan arsip
yang kurang dipahami.
Belum Optimalnya Laporan Pelayanan Publik 1. Jarak yang jauh dari UPT-
Bulanan pada Bagian Tata KPHP Sukamara Lamandau
Usaha UPT –KPHP Unit XXIII, XXIV dan XXV ke
Sukamara Lamandau Unit Dinas Kehutanan Propinsi.
XXIII, XXIV dan XXV 2. Pelaporan Bulanan yang
masih manual.
3. signal Internet yang
gangguan
Belum Optimalnya absensi Pelayanan Publik 1. Pengabsensian Masih
Kehadiran Pegawai pada manual.
UPT-KPHP Sukamara 2. Belum menggunakan
Lamandau Unit XXIII, XXIV teknologi untuk pengabsensian.
dan XXV 3. Jarak kantor Utama di
sukamara dan lamandau yang
jauh.

8|Page
Kurangnya Penggunaan Pelayanan Publik 1. Kurang pemahaman tentang
Banner untuk alur Banner alur Pengarsipan dan
Pengarsipan pada UPT – Peng SPJan.
KPHP Sukamara 2. Belum ada SOP dalam
Lamandau Unit XXIII, XXIV Pengarsipan.
dan XXV 3. Kurangnya kepedulian dalam
pembuatan banner. .
Sumber Daya Manusia Pelayanan Publik 1. Pemahaman yang masih
(SDM) yang terbatas pada Kurang dalam Peng Arsipan
Bagian Tata Usaha UPT- dan peng SPJan.
KPHP Sukamara 2. Kurangny Pegawai ASN di
Lamandau.. Unit XXIII, Bidang Tata Usaha UPT-
XXIV dan XXV. KPHP Sukamara Lamandau
Unit XXIII, XXIV dan XXV.
3. Signal Internet yang sering
gangguan.

3.2 ANALISIS PENETAPAN ISU TERPILIH


Berdasarkan Identifikasi isu, sumber Isu, dan Penyebab isu, maka untuk
menetapkan isu terpilih penulis menngunakan 2 (Dua) teknik analisis isu yaitu
yang pertama APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak) yang
merupakan salah satu teknik Pengujian untuk menguji kelayakan satu isu untuk
dicari solusinya.

Gambar. 1.2. Teknik Analisis Masalah APKL

9|Page
Tabel. 1.2 Analisis Isu Dengan Teknik APKL

ISU PERMASALAHAN A P K L KETERANGAN

Belum Optimalnya Pengelolaan Arsip di √ √ √ √ Memenuhi


UPT-KPHP Sukamara Lamandau Unit XXIII,
XXIV dan XXV Pemerintah Propinsi
Kalimantan tengah
Belum Optimalnya Laporan Bulanan pada √ √ × √ Tidak memenuhi
Bagian Tata Usaha UPT –KPHP Sukamara
Lamandau Unit XXIII, XXIV dan XXV
Pemerintah Propinsi Kalimantan tengah
Belum Optimalnya absensi Kehadiran √ √ √ √ Memenuhi
Pegawai pada UPT-KPHP Sukamara
Lamandau Unit XXIII, XXIV dan XXV
Pemerintah Propinsi Kalimantan tengah
Kurangnya Penggunaan Banner untuk alur √ × √ √ Tidak Memenuhi
Pengarsipan pada UPT – KPHP Sukamara
Lamandau Unit XXIII, XXIV dan XXV
Pemerintah Propinsi Kalimantan tengah
Sumber Daya Manusia (SDM) yang terbatas √ √ √ √ Memenuhi
pada Bagian Tata Usaha UPT-KPHP
Sukamara Lamandau Unit XXIII, XXIV dan
XXV. Pemerintah Propinsi Kalimantan
tengah

Teknik APKL yang dibuat adalah teknik yang digunakan untuk


menentukan kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor,
yaitu:

a. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan
hingga masa sekarang;
b. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar,
ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari
penyebab dan pemecahannya;
c. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut
hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang
atau sekelompok kecil orang;

10 | P a g e
d. Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat
dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab
hingga akhirnya diangkat menjadi isu yang prioritas.
Isu-isu yang berhasil diidentifikasi kemudian akan divalidasi
terlebih dahulu menggunakan perangkat APKL. Perangkat evaluasi APKL
memvalidasi isu berdasarkan empat item, yaitu :
1. Aktual, artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
2. Problematik, artinya memiliki dimensi masalah yang kompleks
3. Kekhalayakan, artinya menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Layak, artinya masuk akal dan realistis, serta relevan untuk dicarikan
solusinya.
Berdasarkan hasil analisis diatas, isu yang memenuhi syarat
adalah “Belum Optimalnya Pengelolaan Arsip di UPT-KPHP
Sukamara Lamandau Unit XXIII, XXIV dan XXV Propinsi Kalimantan
Tengah, Belum Optimalnya absensi Kehadiran Pegawai pada UPT-
KPHP Sukamara Lamandau Unit XXIII, XXIV dan XXV Propinsi
Kalimantan Tengah dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terbatas
pada Bagian Tata Usaha UPT-KPHP Sukamara Lamandau. Unit XXIII,
XXIV dan XXV Propinsi Kalimantan Tengah. Ketiga isu tersebut
memenuhi syarat karena kelayakan terpenuhi, kedua isu ini masuk dalam
kewenangan penulis selaku Kasubag Tata usaha pada UPT-KPHP
Sukamara Lamandau.
Sedangkan isu “Belum Belum Optimalnya Laporan Bulanan pada
Bagian Tata Usaha UPT –KPHP Sukamara Lamandau Unit XXIII, XXIV
dan XXV Propinsi Kalimantan Tengah dan Kurangnya Penggunaan
Banner untuk alur Pengarsipan pada UPT – KPHP Sukamara
Lamandau Unit XXIII, XXIV dan XXV Propinsi Kalimantan Tengah ,
kedua isu ini tidak memenuhi syarat karena tidak sesuai azas layak. Hal
ini dikarenakan penulis tidak bisa melakukan intervensi sendiri yaitu
Harus dilaksanakan Rapat dengan Pimpinan dan stake holder terkait,
serta adanya tata naskah dinas yg telah dibagikan sebagai panduan
dalam bekerja.

11 | P a g e
Hasil validasi isu ditunjukkan oleh tabel. Dari Lima isu yang
berhasil diidentifikasi, terdapat Tiga isu yang valid. Ketiga isu yang valid
ini kemudian dianalisis lebih lanjut menggunakan perangkat USG.

TEKNIK USG

Teknik USG merupakan salah satu Teknik yang digunakan untuk


menentukan skala prioritas masalah dengan cara mentukan tingkat Pentingnya
masalah (Urgency) mendesaknya masalah (Seriosness) dan besar dampak
masalah (Growd) apabila tidak segera ditangani.

Tabel. 1.3 Analisis Masalah Dengan Teknik USG

(URGENCY, SERIOUSNESS, GROWTH)

ISU PENYEBAB U S G TOTAL PRIORITAS


NILAI
Belum Optimalnya Pengelolaan 1. Kurangnya 4 5 4 43 I
Arsip di UPT-KPHP Sukamara pemahaman pegawai
Lamandau Unit XXIII, XXIV dan tentang pentingnya
XXV pengelolaan arsip

2. Tidak digunakannya 5 5 5
teknologi untuk
penggunaan arsip
3.Antisipasi 5 5 5
penyusunan arsip
yang kurang dipahami.
Belum Optimalnya absensi 1. Pengabsensian 5 4 4 35 III
Kehadiran Pegawai pada UPT- Masih manual.
KPHP Sukamara Lamandau
Unit XXIII, XXIV dan XXV
2. Belum 4 4 3
menggunakan
teknologi untuk
pengabsensian.

3. Jarak kantor Utama 4 4 3


di sukamara dan
lamandau yang jauh.
Sumber Daya Manusia (SDM) 1. Pemahaman yang 5 4 5 38 II
yang terbatas pada Bagian masih Kurang dalam
Tata Usaha UPT-KPHP Peng Arsipan dan
Sukamara Lamandau.. Unit peng SPJan.
XXIII, XXIV dan XXV.
2. Kurangny Pegawai 4 4 4
ASN di Bidang Tata
Usaha UPT-KPHP
Sukamara Lamandau
Unit XXIII, XXIV dan
XXV
3. Signal Internet yang 4 4 4
sering gangguan.

12 | P a g e
Berdasarkan Analisis Menggunakan APKL, dan USG terdapat 1 Issu
yang akan dijadikan Judul Rancangan Laporan Aktualisasi ini, yaitu :
“Optimalisasi Pengelolaan Arsip Berbasis Digital Pada UPT –KPHP Sukamara –
Lamandau Unit XXIII, XXIV DAN XXV Propinsi Kalimantan Tengah.

3.4 ANALISIS DAMPAK ISU TERPILIH

Dari hasil analisis menggunakan Metode APKL dan USG, terdapat 3 isu
prioritas yang harus segera ditangani terlebih dahulu yaitu : “Belum Optimalnya
Pengelolaan Arsip di UPT-KPHP Sukamara Lamandau Unit XXIII, XXIV dan
XXV”jika isu tidak ditangani maka akan berdampak pada hal-hal berikut :

Tabel 1.4. Analisis Dampak Isu terpilih

ISU TERPILIH DAMPAK (APABILA ISU TIDAK DISELESAIKAN)

Belum Optimalnya 1.Keterbatasan dalam penggunaan teknologi atau peralatan


Pengelolaan Arsip di yang digunakan dalam penyusunan arsip yang terstruktur
UPT-KPHP Sukamara
dan terorganisir.
Lamandau Unit XXIII,
XXIV dan XXV Propinsi 2. Terbatasnya Jumlah alat bantu dalam memproses data
Kalimantan Tengah. dan pengelolaan arsip, antara lain Laptop dan CPU.
3. Kurangnya pemahaman pegawai tentang pentingnya
pengelolaan arsip.
4. Antisipasi penyusunan arsip yang kurang dipahami.
5. Pemahaman yang masih Kurang dalam Pengarsipan
Dokumen .
6. Belum memahami apa itu Google Form, Spreadsheet dan
Google Drive
7. Kurangny Pegawai ASN di Bidang Tata Usaha UPT-
KPHP Sukamara Lamandau Unit XXIII, XXIV dan XXV.
8. Kurangnya pendanaan yang medukung dalam
penyimpanan data dan pengorganisasian arsip yang
mengunakan teknologi yang terbarukan.
9. Pemanfaatan teknologi atau Tools yang belum optimal
yaitu penggunan Google Form, Spreadsheet dan Google
Drive
10. Belum adanya manajemen Pengarsipan yang jelas untuk
pengelolaan arsip yg efektif dan efisien.

13 | P a g e
Setelah Analisisi USG tersebut, didapat isu atau masalah prioritas yaitu
“Belum Optimalnya Pengelolaan Arsip di UPT-KPHP Sukamara Lamandau
Unit XXIII, XXIV dan XXV Propinsi Kalimantan Tengah” untuk langkah
selanjutnya adalah menemukan akar permasalahannya dengan menggunakan
Analisis Fishbone, sehingga dapat diketahui penyebab isu berdasarkan 5 (Lima)
Perspektif isi analisis Fishbone tersebut yaitu sebagai berikut ini :

Gambar 1.3 Penemuan akar masalah dengan Analisis Fishbone

Dari hasil analisis akar masalah diagram Fish Bone terdapat 5 hal yang
mempengaruhi antara lain :

1) Lingkungan (Environment)
1) Belum memahami apa itu Google Form, Spread Sheet dan Google
Drive.
2) Pemahaman yang masih kurang dalam pengarsipan dokumen.
2) Manusia (Man)
1) Kurangnya pemahaman pegawai tentang pentingnya pengelolaan
arsip.
2) Antisipasi penyusunan arsip yang kurang dipahami
3) Mesin (Machine):

14 | P a g e
1) Keterbatasan dalam penggunaan teknologi atau peralatan yang
digunakan dalam penyusunan arsip yang terstruktur dan
terorganisir.
2) Terbatasnya jumlah alat bantu dalam memproses data pengelolaan
arsip antara lain Laptop CPU.
4) Metode (Method):

1) Belum adanya manajemen pengarsipan yang jelas untuk


pengelolaan arsip yang efektif dan efisien.

2) Pemanfaatan Teknologi atau Tools yang belum optimal yaitu


penggunaan Google Form, Spead Sheet dan Google Drive.

5) Material:

1) Kurangnya Pegawai ASN dibidang tata Usaha UPT-KPHP


Sukamara lamandau Unit XXIII, XXIV dan XXV.

2) Kurangnya pendanaan yang medukung dalam penyimpanan data


dan pengorganisasian arsip yang mengunakan teknologi yang
terbarukan.

15 | P a g e
16 | P a g e
BAB IV
STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH

4. 1. Terobosan Atau Inovasi


Terobosan atau Inovasi yang ingin saya capai antara lain yaitu :

 Membuat rancangan Optimalisasi Pengelolaan arsip berbasis digital yaitu


dengan Google Form, Spreadsheet dan Google Drive Secara terintegrasi.

 Validasi rancangan Optimalisasi Pengelolaan arsip berbasis digital yaitu


dengan Google Form, Spreadsheet dan Google Drive Secara terintegrasi.

 Uji Coba Rancangan Optimalisasi Pengelolaan arsip berbasis digital yaitu


dengan Google Form, Spreadsheet dan Google Drive Secara terintegrasi.

 Finalisasi Rancangan Optimalisasi Pengelolaan arsip berbasis digital yaitu


dengan Google Form, Spreadsheet dan Google Drive Secara terintegrasi.

 Melaksanakan pelatihan dan evaluasi Optimalisasi Pengelolaan arsip


berbasis digital yaitu dengan Google Form, Spreadsheet dan Google Drive
Secara terintegrasi.

Rencana aksi perubahan berupa Optimalisasi Pengelolaan Arsip


Berbasis Digital Pada UPT-KPHP Sukamara – Lamandau Unit XXIII, XXIV dan
XXV Pemerintah Propinsi Kalimantan Tengah dengan menggunakan Google
Form, Spreadsheet dan Google Drive secara Terintegrasi. Karena
mempengaruhi tingkat kinerja dalam pelayanan publik yang harus efektif dan
efisien, serta terorganisir dalam pengelolaan arsipnya.

16 | P a g e
4.2 Tahapan Kegiatan

Tabel 1.5 . Tahapan Kegiatan Rancangan Aksi Perubahan

No KEGIATAN WAKTU TEMPAT OUTPUT

A. JANGKA PENDEK

1. Melakukan konsultasi kegiatan yang telah dirancang 20 Juli s/d 5 UPT-KPHP Sukamara Gagasan aksi
dengan Mentor dan Coach; Agustus 2023 Lamandau Unit perubahan
XXIII,XXIV dan XXV,
BPSDM Kalimantan
Tengah
UPT-KPHP Sukamara
2. Pembentukan Tim efektif Rencana Aksi 13 Agustus 2023 Lamandau Unit Draf SK
s/d 15 Agustus XXIII,XXIV dan XXV
2023
UPT-KPHP Sukamara
3. Penetapan Surat Keputusan tentang tim Efektif 16 Agustus 2023 Lamandau Unit SK
Rencana Aksi Perubahan oleh Kepala UPT. KPHP XXIII,XXIV dan XXV

1. Mencari dan Memilah Referensi tentang UPT-KPHP Sukamara  Adanya Referensi


4. Memberikan Pemahaman kepada Pegawai 16 Agustus 2023 Lamandau Unit Pengelolaan Arsip
Tentang Pengelolaan Arsip yang Baik. XXIII,XXIV dan XXV

17 | P a g e
yang Baik.

2. Membuat Video Tentang memberikan


 Siapnya Video
Pemahaman Pegawai Tentang Pengelolaan Arsip
Tentang
yang Baik.
Pengelolaan Arsip
yang Baik.

5. Melakukan Pencatatan dan Pemilahan Data Arsip 18 Agustus s/d 30 UPT-KPHP Sukamara Adanya Referensi
September 2023 Lamandau Unit Pencatatan dan
XXIII,XXIV dan XXV pemilahan data arsip.

6. Mengubah data Arsip menjadi bentuk Elektronik 31 September UPT-KPHP Sukamara Tersimpannya data
(file) dalam bentuk PDF 2023 Lamandau Unit dalam bentuk PDF di
XXIII,XXIV dan XXV Google Drive

18 | P a g e
7. 1. Penyusunan dan Penginputan data Arsip Surat 01 Oktober 2023 UPT-KPHP Sukamara  Tersusunya data dan
dengan Google Form, Spreadsheet dan Google Lamandau Unit penyimpanan data
Drive. XXIII,XXIV dan XXV yang sudah rapi
menggunakan
Google Form,
Spreadsheet dan
Google Drive.Google
Drive

2. Sosialisasi Penyimpanan dan Penggunaan Arsip  Link Video


Surat dengan Google Form, Spreadsheet dan sosialisasi
Google Drive. penyimpanan dan
penggunaan arsip
berbasis Google
drive terbagikan
kepada para
pegawai Tata usaha

Melakukan pelaporan terhadap hasil pelaksanaan


8. implementasi kegiatan Optimalisasi Pengelolaan 12 Oktober 2023 BPSDM Kalimantan Laporan kegiatan aksi

Arsip Berbasis Digital Pada UPT –KPHP Sukamara Tengah perubahan

– Lamandau Unit XXIII, XXIV DAN XXV Propinsi


Kalimantan Tengah.

19 | P a g e
20 | P a g e
4.3 Sumberdaya
4.3.1.Tata kelola aksi perubahan

Untuk menyusun aksi perubahan perlu menyusun Tim agar


perubahan dapat berjalan efektif dan efisien. Dengan adanya pembagian
kerja akan memudahkan koordinasi dalam TIM. Adapun Struktur dalam
tatakelola aksi perubahan adalah sebagai berikut :

Gambar 1.4. Struktur dalam tatakelola aksi perubahan

MENTOR
SURONO, S.Hut

COACH Pemimpin Aksi Perubahan


Dr. SUCIE, S.Pd. M.Pd RIKA MUSTIKA SARI S.Hut

TIM DUKUNGAN TEKNIS TIM IMPLEMENTASI TIM PENYEDIA


INFORMASI
1. Mentor 1. Kasi. Perencanaan
2. Pegawai 2. Kasi Linhut Pegawai Tata Usaha
Bidang Tata 3. Fungsional Penyuluh UPT KPHP Sukamara
Usaha Kehutanan
Lamandau
4. Bakti Rimbawan
5. Tenaga Pengamanan
dan Perlindungan
Hutan

4.3.2.Jejaring Kerja Aksi Perubahan


Jejaring kerja yang terlibat dalam pelaksanaan aksi perubahan ini
terbagi menjadi jejaring internal dan eksternal dengan identifikasi
berdasarkan hubungan dan pengaruh yang kami jabarkan sebagai
berikut ini :
1. Jejaring Internal

21 | P a g e
Jejaring Internal yang ada di UPT. KPHP Sukamara Lamandau yang
terlibat di dalam Aksi Perubahan ini.
2. JejaringEksternal
Jejaring Eksternal yang berkait dengan Aksi perubahan ini.
Sedangkan Pengaruh Jejaring kerja dapat dijelaskan sebagai berikut
: Urutan prioritas jejaring kerja ditentukan berdasarkan indikator:
a. Power (kekuatan) pengaruhnya terhadap kelangsungan
dan keberhasilan aksi perubahan
b. Interest (kepentingan), kepentingan stakeholder dalam aksi
perubahan.
Kategori peringkat dan strategi kerjasama dengan jejaring
kerja berdasarkan pengaruh/minat/kepentingannya dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1) Apathetics (Low power, less interested people) nilai 3-5,25
simbol (- -) : Tidak punya minat/kepentingan dan tidak
berpengaruh. (golongan ini di monitor terus, jangan sampai
membuat bosan dengan komunikasi anda yang berlebihan;
2) Latens (High Power, less interested people) nilai 5,26-7,51
simbol (- +) : Punya minat/kepentingan dan tidak berpengaruh
(Cukup bekerja dg mereka agar tetap puas, tapi tidak perlu terlalu
banyak sehingga mereka malah bosan dengan pesan kita);
3) Defender (Low power, High interested people) nilai 7,52-9,77
simbol (-+) Punya minat/kepentingan dan sedikit pengaruh
(Pertahankan agar orang yg masuk golongan ini tetap dijaga
mendapatkan informasi, dan usahakan bicara dg mereka untuk
memastikan tidak ada masalah;
4) Promoters (High Power, High Interested people) 9,78-12,03.
simbol (-+) : Punya minat/kepentingan dan punya pengaruh
(Harus melibatkan orang-orang tersebut karena memiliki pengaruh
besar).

22 | P a g e
Tabel 1.6. Jejaring kerja

1 Promoters Kepala Dinas Kehutanan Provinsi


Kalimantan Tengah
1. Kepala UPT-KPHP Sukamara
2 Latens Lamandau
2. Pegawai tata usaha Sukamara
lamandau
1. Kasie Perencanaan dan
3 Defender pemanfaatan Hutan

2. Kasie Perlindungan Hutan, KSDAE


dan Pemberdayaan Masyarakat.

3. Fungsional Penyuluh Kehutanan.

1. Pelaksana pada dinas Kehutanan


4 Apathetics

Gambar 1.5. Peta pengaruh jejaring kerja

Pengaruh Tinggi

LATENS PROMOTERS

. 1. Kepala UPT-KPHP Kepala Dinas Kehutanan


Sukamara Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah

2. Pegawai tata usaha


Sukamara lamandau

Minat Minat
Renda Tinggi
h
APATHETICS DEFENDER
1. Kasie Perencanaan dan
pemanfaatan Hutan
2. Kasie Perlindungan Hutan,
Pelaksana pada dinas
KSDAE dan Pemberdayaan
Kehutanan
Masyarakat.
3. Fungsional Penyuluh
Kehutanan.

Pengaruh Rendah

23 | P a g e
4. 4. Manajemen pengendalian mutu pekerjaan
Manajemen pengendalian mutu pekerjaan dalam implementasi
kegiatan rancangan : Optimalisasi Pengelolaan Arsip Berbasis Digital Pada
UPT-KPHP Sukamara – Lamandau Unit XXIII, XXIV dan XXV Pemerintah
Propinsi Kalimantan Tengah, sangat diperlukan terutama pengawasan
internal dan external. Pengawasan internal dilakukan oleh Kepala UPT-
KPHP Sukamara Lamandau Unit XXIII,XXIV daIn XXV dalam melakukan
pengendalian kegiatan dan pengawasan terhadap kegiatan rancangan aksi
perubahan. Selain itu peran para kepala seksi dan pegawai tata usaha juga
ikut berperan dalam mencapai tujuan rancangan perubahan ini. Sehingga
komitmen dalam aksi perubahan sangat diperlukan agar peningkatan
kualitas mutu terhadap pengelolaan kearsipan dapat terlaksana sesuai
dengan yang sudah direncanakan.

Pengawasan external, dalam hal ini dinas kehutanan juga berperan


penting dalam kegiatan rancangan perubahan. Arsip merupakan salah satu
indikator dalam penilaian kinerja instansi. Dengan terlaksananya aksi
perubahan ini kinerja pengelolaan kearsipan menjadi meningkat, sumber
daya manusia juga akan meningkat dalam melaksanakan pelayanan public
terkait bidang kearsipan.

Sumber daya manusia yang ahli dan handal dalam pelaksanaan


pengelolaan kearsipan perlu ditingkatkan dengan selalu melakukan
pendampingan dan rapat evaluasi serta koordinasi terkait pelayanan public
terhadap instansi sebagai obyek yang mempunya kepentingan terhadap
arsip vital. Dengan adanya pendampingan maka kualitas mutu kinerja
pelayanan terhadap instansi yang membutuhkan akan berpengaruh positif
terhadap kinerja pegawai.

4.5 Strategi pengembangan kompetensi dalam aksi perubahan

Pengembangan kompetensi dalam aksi perubahan dalam


implementasi kegiatan rancangan Optimalisasi Pengelolaan Arsip Berbasis

24 | P a g e
Digital Pada UPT-KPHP Sukamara – Lamandau Unit XXIII, XXIV dan XXV
Pemerintah Propinsi Kalimantan Tengah antara lain yaitu Ada beberapa
strategi untuk mengembangkan kompetensi dalam aksi perubahan dalam
implementasi kegiatan rancangan Optimalisasi Pengelolaan Arsip Berbasis
Digital Pada UPT-KPHP Sukamara – Lamandau Unit XXIII, XXIV dan XXV
yaitu :

a. Melakukan Pelatihan terhadap Pegawai Tata usaha UPT.KPHP


Sukamara Lamandau terhadap manajemen pengelolaan kearsipan yang
tertata dan terstuktur, efektif dan efisien.
b. Meningkatkan tata kelola Arsip, sehingga memudahkan staf dalam
menemukan kembali arsip yang diperlukan

c. Penyimpanan arsip terkelola dengan baik dalam Google Drive

25 | P a g e
BAB V
HASIL IDENTIFIKASI PENGEMBANGAN POTENSI DIRI

Pengembangan potensi diri adalah proses untuk mengenali dan


meningkatkan kemampuan, kekuatan, bakat, dan potensi individu guna
mencapai tujuan pribadi maupun profesi secara maksimal, adapun hasil
identifikasi pengembangan potensi bedasarakan penilaian peserta dan
mentor adalah sebagai berikut :
Tabel 1.7. Identifikasi pengembangan potensi diri

URAIAN NO URAIAN PENILAI PESERTA MENTOR


Komponen SKOR 1 –
SKOR 1 - 10
Sub Komponen 10
1 Mengingatkan rekan kerja atau bawahan
untuk bertindak sesuai dengan nilai,
8 8
norma, dan etika organisasi dalam segala
situasi dan kondisi.
2 Menunjukkan komitmen dan tanggung
jawab terhadap penyeselaian tugas yang 8 8
diembannya.
3 Mengigatkan rekan kerja atau bawahan
untuk melaksanakan tugas dan fungsi
mereka sesuai dengan tenggat waktu
8 8
yang ada dan mematuhi ketentuan terkait
waktu kerja yang berlaku dalam
organisasi.
INTEGRITAS
4 Memberikan informasi yang dapat
dipercaya kepada orang lain/ pihak lain 8 8
sesuai dengan etika organisasi
5 Menerapkan norma atau aturan yang
berlaku dalam organisasi secara konsisten
8 8
dalam setiap situasi dalam lingkup
pekerjaannya.
6 Memberikan argumen disertai
pemahaman atas ketentuan yang berlaku
di organisasi dan konsekuensinya dalam 8 8
meningkatkan atau mengajak rekan kerja/
bawahan dalam penegakan aturan.
JUMLAH 8,00 8,00
KERJASAMA 7 Menyampaikan informasi dengan cukup 8 8

26 | P a g e
jelas baik secara tertulis maupun lisan
dalam menunjang kelancaran kerja pada
unit/tim yang dipimpinnya.
8 Melakukan koordinasi yang efektif dengan
pihak-pihak relevan di lingkup satuan
8 8
kerja/organisasi dalam rangka menjamin
kinerja di lingkup unitnya.
9 Aktif menjalin komunikasi dengan
pemangku kepentingan eksternal
organisasi dalam rangka menunjang
8 8
kualitas pelayanan yang

diselenggarakan organisasi.
10 Merespon dengan positif adanya
perbedaan atau kemajemukan dalam
8 8
unit/tim kerja sehingga tetap fokus pada
tujuan kerja yang disepakati.
11 Bertanggungjawab terhadap peran atau
tugasnya dalam rangka mencapai sasaran 8 8
atau tujuan tim yang telah disepakati.
JUMLAH 8,00 8,00
12 Aktif mencari informasi kebutuhan
pemangku kepentingan dan memberikan
penjelasan mengenai prosedur standar
8 8
pelayanan yang berlaku sebagai upaya
pemenuhan pelayanan publik yang efektif
dan efisien.
13 Aktif mengembangkan kemampuan untuk
menyesuaikan diri dengan tuntutan 8 8
perubahan dalam pelayanan poublik.
14 Menggunakan cara yang beragam untuk
MENGELOLA memastikan bawahan memahami arahan
PERUBAHAN penyelesaian tugas yang sesuai dengan 8 8
target kerja yang diberikan dan SOP yang
berlaku.
15 Mencari metode kerja alternatif yang
lebih efektif untuk menyelesaikan
8 8
pekerjaan terutama ketika menghadapi
hambatan.
16 Proaktif mencari peluang perbaikan yang
perlu dilakukan untuk meningkatkan 8 8
kualitas pemberian pelayanan publik.
JUMLAH 8,00 8,00

27 | P a g e
28 | P a g e
REKAP NILAI AKHIR SIKAP PERILAKU PESERTA
Nama Peserta : RIKA MUSTIKA SARI, S.Hut Nama Mentor : SURONO, S.Hut
NIP : `198611052010012002 NIP: : `19800820 199903 1 005
Kasubag Tata Usaha Pada UPT - KPHP Sukamara
Jabatan : Lamandau Jabatan : Kepala UPT-KPHP Sukamara Lamandau
Instansi : Dinas Kehutanan Instansi : Dinas Kehutanan
Program : Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP)

Nilai Komponen
Sub Komponen Sub Komponen Rata-Rata Total Kualifikasi Total
Sub Komponen Integritas Kerjasama Mengelola Perubahan Sub Komponen Sub Komponen
Peserta 8,00 8,00 8,00 8,00 Baik
Mentor 8,00 8,00 8,00 8,00 Baik
Nilai Rata-Rata Per
Sub Komponen 8,00 8,00 8,00 8,00 Baik

Kualifikasi Per Sub


Komponen
Baik Baik Baik Baik

Keterangan Kualifikasi Akhir Sikap Perilaku


9.00-10 Istimewa
8,00
7-8.99 Baik
5-6.99 Cukup Kualifikasi:
3-4.99 Kurang Baik
1-2.99 Sangat Kurang

29 | P a g e
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari kegiatan hasil identifikasi pengembangan
potensi diri adalah berikut :

a. Kurang mampunya dalam memberikan atau menyampaikan suatu


informasi dapat menyebabkan kesalahpahaman antara bawahan,
rekan kerja, atasan, atau masyarakat/publik. Informasi yang tepat dan
akurat adalah aspek penting dalam membangun hubungan baik di
lingkungan kerja.
b. Kurang mampu atau merasa enggan mengingatkan bawahan, rekan
kerja atau atasan dapat menyebabkan bawahan, rekan kerja atau
atasan melakukkan tindakan yang melanggar kebijakan, prosedur, atau
regulasi yang berlaku di organisasi. Ini meningkatkan risiko
ketidakpatuhan hukum atau aturan yang dapat berakibat buruk bagi
organisasi.

c. Kurangnya koordinasi dapat menghambat optimalisasi kinerja


organisasi. Tanpa koordinasi yang baik, pekerjaan mungkin menjadi
tidak terkoordinir dengan baik, mengakibatkan tumpang tindih,
pemborosan sumber daya, dan penurunan efisiensi operasional.
d. Kurang komunikasi yang aktif, kemungkinan terjadi kesalahpahaman
antar stakeholder tentang kebutuhan dan harapan masyarakat/publik.
Hal ini dapat menyebabkan ketidakcocokan antara harapan dan
realisasi di lapangan.
e. Kurang mampu mencari informasi kebutuhan Stakeholder atau
pemangku kepentingan, organisasi mungkin gagal menyediakan
layanan yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat.
Akibatnya, pelayanan yang diberikan tidak akan efektif dan tidak dapat
memenuhi tujuan yang diinginkan.
f. Kurangnya proaktifitas dalam mencari peluang perbaikan bisa
menyebabkan organisasi tidak cepat merespons perubahan kebutuhan
masyarakat atau lingkungan

30 | P a g e
2. Rekomendasi

Adapun rekomendasi yang bisa dilakukan untuk mendukung


pengembangan potensi diri adalah:
a. Peningkatan keterampilan komunikasi dengan mengikuti pelatihan atau
kursus komunikasi. Belajar bagaimana menyampaikan informasi
dengan jelas, terstruktur, dan persuasif.
b. Belajar mendengarkan dengan aktif dan memberikan perhatian pada
rekan kerja, bawahan, dan atasan. Dengan cara ini, akan lebih
memahami kebutuhan dan masalah mereka sehingga informasi yang
disampaikan bisa lebih relevan.
c. Bangun hubungan saling percaya usahakan untuk membangun
hubungan yang saling percaya dengan rekan kerja dan atasan
sehingga mengingatkan dapat dilakukan secara lebih terbuka dan
mudah diterima.

31 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan


Kepemimpinan Pengawas, Agenda I, II, III, IV.

Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah. 2021. Rencana Strategis Dinas


Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2021-2026.

Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah. 2023. Laporan Kinerja Instansi


Pemerintahan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2022.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. 2017. Peraturan Gubernur Kalimantan


Tengah Nomor 10 Tahun 2017 Tentang Pembentukan, Susunan Organisasi,
Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kesatuan Pengelolaan
Hutan pada Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2017.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. 2021. Peraturan Gubernur Kalimantan


Tengah Nomor 39 Tahun 2021 Tentang Rencana Strategis Perangkat
Daerah Propinsi Kalimantan Tengah Tahun 2021.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. 2021. Rencana Pembangunan Jangka


Menengah Daerah Propinsi Kalimantan Tengah Tahun 2021 - 2026.

Yusuf A. 2021. Arsip Digital Adalah: Pengertian, Contoh dan Kelebihan.


https://penerbitbukudeepublish.com/pengadaan/arsip-digital/

Modul Pelatihan Kepemimpinan Agenda satu tentang Etika dan Integritas


Kepemimpinan Pancasila, Bela negara kepemimpinan pancasila

Modul Pelatihan Kepemimpinan Agenda dua tentang Diagnosa Organisasi, Berfikir


Kreatif dalam Pelayanan, Membangun Tim Efektif di Era New Normal, Modul
Kepemimpinan dalam Pelaksanaan Pekerjaan.

Modul Pelatihan Kepemimpinan Agenda tiga tentang Komunikasi dalam Pelayanan


Publik, Perencanaan Kegiatan Pelayanan Publik, Penyusunan RKA
Pelayanan Publik, Modul Pelayanan Publik Digital, Manajemen Mutu,
Manajemen Pengawasan danPengendalian Pelaksanaan Kegiatan.

32 | P a g e
LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Lembaran Persetujuan mentor

33 | P a g e
2. Foto Coching dengan Ibu Dr. Sucie.,S.Pd.,M.PD

34 | P a g e
3. Biodata Diri

35 | P a g e
36 | P a g e
37 | P a g e
38 | P a g e
39 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai