Disusun Oleh :
NIP. 198611052010012002
NDH : 20
DISUSUN OLEH :
TELAH DI SETUJUI
HARI : RABU
TANGGAL : 09 AGUSTUS 2023
DI : PALANGKA RAYA
.
COACH MENTOR
NIKARTHER.,S.STP,M.AP
NIP.198010011998011009
i|Page
Lembar Pengesahan :
NIP : 198611052010012002
NDH : 1-2-20
TELAH DI SEMINARKAN
PADA TANGGAL 09 AGUSTUS 2023
COACH MENTOR
PENGUJI
NIKARTHER.,S.STP,M.AP
NIP.198010011998011009
ii | P a g e
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis Ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas ijin,
berkat, dan rahmat-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan
Laporan Rancangan Aksi Pelayanan Publik ini yang berjudul “Optimalisasi
Pengelolaan Arsip Berbasis Digital Pada UPT – KPHP Sukamara Lamandau Unit
XXIII, XXIV dan XXV Propinsi KalimantanTengah.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada yang
terhormat, :
1. Bapak Nikarther, S.STP,M.AP Sebagai penguji Pada BPSDM Propinsi Kalimantan
Tengah.
2. Bapak Agustan Saining, S.Hut Sebagai Kepala Dinas Kehutanan Propinsi
Kalimantan Tengah.
3.Bapak Yemmi Rakman, S.Hut, Sebagai Kasubag Umum dan Kepegawaian Dinas
Kehutanan Propinsi Kalimantan Tengah. Atas kesempatan dan masukannya dalam
penyusunan Laporan Rancangan Aksi Pelayanan Publik
4. Bapak Surono, S.Hut, Selaku mentor yang telah mendukung serta banyak
membantu dalam memberikan saran dan masukan, dalam penyusunan Laporan
Rancangan Aksi Pelayanan Publik
5. Dr. Sucie, S.Pd, M.Pd selaku Coach Angkatan I, Kelompok 2 yang telah
memberikan saran, masukan dan bimbingan dalam menganalisis isu-isu yang
dimuat dalam Laporan Rancangan Aksi Pelayanan Publik
6.Bapak, Ibu Widyaiswara yang telah banyak memberikan pembelajaran, sehingga
penulis dapat memamami semua pembelajaran yang telah diberikan selama diklat
PKP 2023.
7. Suami, Orang Tua dan Anak-anak yang selalu mendukung dan memberikan
semangat setiap saat sehingga penulis mampu menyelesaikan rancangan
aktualisasi.
8. Rekan-rekan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan I,
Keompok 2 Tahun 2023 yang selalu kompak dan saling support.
9.Seluruh Rekan Kerja pada UPT – KPHP Sukamara Lamandau Unit XXIII, XXIV dan
XXV atas dukungannya.
iii | P a g e
DAFTAR ISI
Halama
Halaman
n
Lembar Persetujuan………………………………………………………………………… I
Lembar Pengesahan………………………………………………………………………… ii
Kata Pengantar………………………………………………………………………………. ii
Daftar Isi………………………………………………………………………………………. iv
Daftar Tabel…………………………………………………………………………………… vi
Daftar Gambar………………………………………………………………………………. vii
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………… 1
1.2 Tujuan Aksi Perubahan…………………………………………………………. 2
1.2.1 Tujuan Jangka Pendek……………………………………………………. 2
1.2.2 Tujuan Jangka Menengah……………………………………………….. 2
1.2.3 Tujuan Jangka Panjang………………………………..………………… 3
1.3 Manfaat Aksi Perubahan………………………………………………………… 3
A. Manfaat Internal…………………………………………………..…………… 3
1.3.1 Manfaat bagi penulis………………………………………………………. 3
1.3.2 Manfaat Bagi rekan kerja………………………………………………… 3
1.3.3 Manfaat Bagi instansi…………………………………………………….. 3
B.Manfaat External……………………………………………………………….. 4
BAB II.PROFIL KINERJA PELAYANAN………………………………………………. 5
2.1 Profil Organisasi……………………………………………………………… 5
2.2 Kinerja Organisasi Sekarang……………………………………………… 6
2.3 Kinerja Organisasi YangDiharapkan……………………………………. 7
BAB III. ANALISIS MASALAH PELAYANAN…………………………………………. 8
3.1 Identifikasi Isu………………………………………………………………… 8
3.2 Analisis Isu…………………………………………………………………….. 9
3.3 Analisis Penyebab Isu……………………………………………………….. 9
3.4 Analisis Dampak……………………………………………………………… 13
BAB IV.STRATEGI PENYELESAIAN ………………………………………………….. 16
MASALAH…………………………………………………………………………………….. 16
iv | P a g e
Halaman
4.2 Tahapan Kegiatan………………………………………………… 17
4.3 Sumber Daya ……………………………………………………... 20
4.3.1 Tata kelola Aksi perubahan ………………………………. 20
4.3.2 Jejaring kerja Aksi perubahan ……………………………. 20
4.4 Manajemen Pengendalian Mutu ……………………….............. 23
4.5 Strategi Pengembangan Kompetensi dalam AKPER ………… 23
BAB V HASIL IDENTIFIKASI PENGEMBANGAN POTENSI DIRI.…… 25
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 29
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….. 30
v|Page
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Identifikasi isu …………………………………………………………… 8
Tabel 1.2 Analisis Masalah Dengan Teknik APKL………………………………. 10
Tabel 1.3 Analisis Masalah Dengan Teknik USG (Urgency,…………………… 12
Seriosnes, Growth) ……………………………………………………... 12
Tabel 1.4 Analisis Dampak Isu Terpilih…………………………………………… 13
Tabel 1.5 Tahapan Kegiatan Rancangan Aksi Perubahan…………………….. 17
Tabel 1.6 Jejaring kerja …………………………………………………………….. 22
Tabel 1.7 Identifikasi Pengembangan Potensi Diri ……………………………… 25
vi | P a g e
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Struktur Orrganisasi UPT.KPHP Sukamara Lamandau………. 6
Unit XIII, XXIV dan XXV…………………………………………... 6
Gambar 1.2 Teknik Analisis Masalah APKL………………………………….. 9
Gambar 1.3 Penemuan Akar Masalah dengan Analisis Fishbone………….. 14
Gambar 1.4 Struktur dalam Tata kelola Aksi Perubahan……………………. 20
Gambar 1.5 Peta Pengaruh Jejaring Kerja……………………………………. 22
vii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam setiap organisasi, baik organisasi pemerintah maupun swasta dalam
kegiatannya dapat dipastikan akan membutuhkan data dan informasi. Mencermati
hal tersebut, maka sangatlah diperlukan adanya system pengumpulan data dan
informasi serta penyelesaiannya yang terorganisir dengan baik. data dan informasi
dimaksud harus disimpan untuk sementara waktu, karena akan diproses lebih lanjut
(Pending File) atau arsip yang telah selesai pemprosesannya (Permanent File) yang
harus disimpan karena masih dibutuhkan pada masa yang akan datang.
Kegiatan kearsipan memerlukan penangan yang cukup teliti, sebab dengan
adanya penataan arsip yang baik, maka data dan informasi apapun dalam hal
dokuman dan lain-lainnya yang disimpan dengan baik, jika sewaktu- waktu
diperlukan akan mudah ditemukan. Peranan asrip itu sendiri merupakan proses
penyajian informasi bagi seorang pimpinan dalam mebuat keputusan serta
perumusan kebijakan. Oleh karena itu, salah satu cara yang dilakukan dalam
pengorganisiran data dan informasi yang lengkap, cepat dan benar yaitu melalui
pengarsipan yang optimal dan terorganisir.
Dalah hal ini berbagai kendala seperti kurangnya tenaga arsiparis maupun
terbatasnya sarana dan prasarana selalu menjadi alas an buruknya pengelolaan
arsip bagi sebagian organisasi pemerintahan maupun swasta dalam hal ini
khusunya pada Kantor UPT-KPHP Sukamara Lamandau Unit XXIII, XXIV dan XXV.
Kearsipan masih merupkan masalah yang kurang dipahami akan arti penting dan
peranannya, dengan undang-undang No. 43 Tahun 2009 yang menyebutkan bahwa
salah satu tujuan penyelenggaraan kearsipan adalah meningkatkan kualitas
pelayanan publik dalam pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan
terpercaya.
Arsip mempunyai fungsi sebagai pusat ingatan, sumber informasi dan alat
pengawasan yang sangat diperlukan dalam setiap organisasi dalam rangka kegiatan
perencanaan, penganalisaan, pengembangan, perumusan kebijakan, pengambilan
keputusan, pembuatan laporan, pertanggungjawaban penilaian dan pengendalian
suatu kegiatan.
Penulis dalam hal ini merupakan ASN yang Bertugas di Instansi Dinas
kehutanan Propinsi Kalimantan Tengah pada UPT-KPHP Sukamara Lamandau Unit
XXIII, XXIV DAN UNIT XXV, Yang beralamat di Jl. Tjilik Riwut KM.07 Desa Natai
Sedawak KM. 7 Kabupaten Sukamara dengan Jabatan sebagai Kepala Sub
Bagian Tata Usaha pada UPT-KPHP Sukamara Lamandau Unit XXIII, XXIV
1|Page
dan XXV, menemukan ada beberapa permasalahan yang muncul khususnya pada
UPT – KPHP Sukamara Lamandau Unit XXIII, XXIV dan XXV, yaitu :
Permasalahan :
“Belum Optimalnya Pengelolaan Kearsipan Pada UPT - KPHP Sukamara
Lamandau Unit XXIII, XXIV DAN XXV Propinsi Kalimantan Tengah.
Adapun Sumber Masalah yaitu :
2|Page
bukti yang sah;
3. Tersedianya Dokumen Kearsipan yang terstruktur dan terkelola dengan
efektif dan efisein.
1.2.3. Tujuan Jangka Panjang (6 Bulan - 1 Tahun)
1. Menjamin terwujudnya pengelolaan arsip yang andal dan pemanfaatan
arsip sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Menjamin keamanan arsip sebagai bukti pertanggungjawaban
3. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan dan
pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya.
3. Manfaat
A. Manfaat Internal
3|Page
B. Manfaat External.
Menjamin keselamatan dan keamanan arsip sebagai bukti pertanggungjawaban
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
Meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan Kearsipan secara
efektif dan efisen.
C. Ruang Lingkup
1. Tugas Pokok Kasubag Tata Usaha
Melaksanakan koordinasi penyusunan program kerja UPTD, pengelolaan
urusan umum, kerumahtanggaan, perlengkapan, keuangan, kepegawaian, hubungan
masyarakat, perpustakaan dan pelayanan administrasi di lingkungan UPTD.
2. Fungsi kasubag Tata usaha PADA UPT – KPHP :
1. Merencanakan kegiatan Sub Bagian Tata Usaha berdasarkan rencana
operasional UPT sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2. Membagi dan membimbing pelaksanaan tugas kepada bawahan sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan tugas Sub
Bagian Tata Usaha;
3. Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Sub Bagian Tata Usaha sesuai
dengan prosedur dan peraturan yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;
4. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan penyusunan petunjuk teknis
pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian, perlengkapan,
inventarisasi aset, rumah tangga dan kearsipan lingkup UPTD berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
5.Melaksanakan administrasi penatausahaan keuangan, kepegawaian,
perlengkapan, rumah tangga, kearsipan dan inventarisasi aset dilingkup UPTD;
6.Melaksanakan pengelolaan sistem informasi administrasi penatausahaan
keuangan, kepegawaian, kearsipan, perlengkapan, rumah tangga dan inventarisasi
aset UPTD berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
7. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan lingkup
Sub Bagian Tata Usaha;
8. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan penilaian prestasi kerja pelaksanaan
tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia;
4|Page
BAB II
UPT-KPHP Sukamara Lamandau ini terdiri dari 3 Unit wilayah kelola yaitu Unit
XXIII dan XXIV berada di wilayah Kabupaten Lamandau, dan Unit XXV berada
diwiliayah kelola Kabupaten Sukamara. Dalam hal penyusunan. RPHJP untuk unit
XXIII, sedang dalam tahap penyusunan RPHJP.
5|Page
KPHP Unit XXIV adalah “Terwujudnya Optimalisasi Pengelolaan hutan serta
pemanfaatan hasil hutan bukan kayu oleh KPHP Unit XXV Sukamara untuk
kesejahteraan masyarakat dan pendapatan bagi pemerintah daerah Kalimantan
Tengah.
Gambar 1.1 Struktur Organisasi UPT-KPHP Sukamara lamandau
Unit XXIII, XXIV dan XXV
2.Pembudidayaan beras pulut merah dan beras pulut organik oleh Kelompok
Tani Hutan binaan UPT KPHP Sukamara Lamandau.
6|Page
1. Kinerja Organisasi yang diharapkan
7|Pag
e
BAB III
Adapun Identifikasi isu yang saya angkat antara lain, seperti terlihat pada
tabel 1.1 dibawah ini :
Belum Optimalnya Laporan Pelayanan Publik 1. Jarak yang jauh dari UPT-
Bulanan pada Bagian Tata KPHP Sukamara Lamandau
Usaha UPT –KPHP Unit XXIII, XXIV dan XXV ke
Sukamara Lamandau Unit Dinas Kehutanan Propinsi.
XXIII, XXIV dan XXV 2.Pelaporan Bulanan yang
masih manual.
8|Page
Kurangnya Penggunaan Pelayanan Publik 1. Kurang pemahaman tentang
Banner untuk alur Pengarsipan Banner alur Pengarsipan dan Peng
pada UPT – SPJan.
KPHP Sukamara Lamandau Unit 2.Belum ada SOP dalam
XXIII, XXIV dan XXV Pengarsipan.
3.Kurangnya kepedulian dalam
pembuatan banner. .
9|Page
Tabel. 1.2 Analisis Isu Dengan Teknik APKL
Teknik APKL yang dibuat adalah teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu
masalah dengan memperhatikan empat faktor, yaitu:
a. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa sekarang;
b. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang menimbulkan
kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya;
c. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak
dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang;
10 | P a g e
d. Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas
sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat
menjadi isu yang prioritas.
Isu-isu yang berhasil diidentifikasi kemudian akan divalidasi terlebih dahulu
menggunakan perangkat APKL. Perangkat evaluasi APKL memvalidasi
isu berdasarkan empat item, yaitu :
1.Aktual, artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
2.Problematik, artinya memiliki dimensi masalah yang kompleks
3.Kekhalayakan, artinya menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Layak, artinya masuk akal dan realistis, serta relevan untuk dicarikan
solusinya.
Berdasarkan hasil analisis diatas, isu yang memenuhi syarat adalah “Belum
Optimalnya Pengelolaan Arsip di UPT-KPHP Sukamara Lamandau Unit XXIII,
XXIV dan XXV Propinsi Kalimantan Tengah, Belum Optimalnya absensi
Kehadiran Pegawai pada UPT-KPHP Sukamara Lamandau Unit XXIII, XXIV dan
XXV Propinsi Kalimantan Tengah dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
terbatas pada Bagian Tata Usaha UPT-KPHP Sukamara Lamandau. Unit XXIII,
XXIV dan XXV Propinsi Kalimantan Tengah. Ketiga isu tersebut memenuhi
syarat karena kelayakan terpenuhi,
kedua isu ini masuk dalam kewenangan penulis selaku Kasubag Tata usaha
pada UPT-KPHP Sukamara Lamandau.
Sedangkan isu “Belum Belum Optimalnya Laporan Bulanan pada
Bagia Tata Usaha UPT –KPHP Sukamara Lamandau Unit XXIII, XXIV dan XXV
Propinsi Kalimantan Tengah dan Kurangnya Penggunaan Banner untuk alur
Pengarsipan pada UPT – KPHP Sukamara Lamandau Unit XXIII, XXIV dan XXV
Propinsi Kalimantan Tengah , kedua isu ini tidak memenuhi syarat karena tidak
sesuai azas layak. Hal ini dikarenakan penulis tidak bisa melakukan intervensi
sendiri yaitu Harus dilaksanakan Rapat dengan Pimpinan dan stake holder terkait,
serta adanya tata naskah dinas yg telah dibagikan sebagai panduan dalam bekerja.
Hasil validasi isu ditunjukkan oleh tabel. Dari Lima isu yang berhasil
diidentifikasi, terdapat Tiga isu yang valid. Ketiga isu yang valid ini kemudian dianalisis
lebih lanjut menggunakan perangkat USG.
11 | P a g e
TEKNIK USG
Teknik USG merupakan salah satu Teknik yang digunakan untuk menentukan skala
prioritas masalah dengan cara mentukan tingkat Pentingnya masalah (Urgency)
mendesaknya masalah (Seriosness) dan besar dampak masalah (Growd) apabila tidak
segera ditangani.
ISU SERIOUSNESS,
PENYEBAB GROWTH)
U S G TOTAL PRIORITAS
NILAI
Belum Optimalnya Pengelolaan Arsip di UPT- 1. Kurangnya pemahaman 4 5 4 43 I
KPHP Sukamara Lamandau Unit XXIII, XXIV dan pegawai tentang pentingnya
XXV pengelolaan arsip
2. Tidak digunakannya 5 5 5
teknologi untuk penggunaan
arsip
Berdasarkan Analisis Menggunakan APKL, dan USG terdapat 1 Issu yang akan
dijadikan Judul Rancangan Laporan Aktualisasi ini, yaitu : “Belum Optimalnya Pengelolaan
Arsip di UPT-KPHP Sukamara Lamandau Unit XXIII, XXIV dan XXV.
12 | P a g e
3.4 ANALISIS DAMPAK ISU TERPILIH
Dari hasil analisis menggunakan Metode APKL dan USG, terdapat 3 isu
prioritas yang harus segera ditangani terlebih dahulu yaitu : “Belum Optimalnya
Pengelolaan Arsip di UPT-KPHP Sukamara Lamandau Unit XXIII, XXIV dan
XXV”jika isu tidak ditangani maka akan berdampak pada hal-hal berikut :
Tabel 1.4. Analisis Dampak Isu terpilih
arsip.
4. Antisipasi penyusunan arsip yang kurang dipahami.
Setelah Analisisi USG tersebut, didapat isu atau masalah prioritas yaitu “Belum
Optimalnya Pengelolaan Arsip di UPT-KPHP Sukamara Lamandau Unit XXIII, XXIV
dan XXV Propinsi Kalimantan Tengah” untuk langkah selanjutnya adalah menemukan
akar permasalahannya dengan menggunakan Analisis Fishbone, sehingga dapat
diketahui penyebab isu berdasarkan 5 (Lima) Perspektif isi analisis Fishbone tersebut
yaitu sebagai berikut ini :
13 | P a g e
Gambar 1.3 Penemuan akar masalah dengan Analisis Fishbone
Dari hasil analisis akar masalah diagram Fish Bone terdapat 5 hal yang mempengaruhi
antara lain :
1) Lingkungan (Environment)
1) Belum memahami apa itu Google Form, Spread Sheet dan Google Drive.
2) Pemahaman yang masih kurang dalam pengarsipan dokumen.
2) Manusia (Man)
1) Kurangnya pemahaman pegawai tentang pentingnya pengelolaan arsip.
2) Antisipasi penyusunan arsip yang kurang dipahami
3) Mesin (Machine):
1) Keterbatasan dalam penggunaan teknologi atau peralatan yang digunakan dalam
penyusunan arsip yang terstruktur dan terorganisir.
2) Terbatasnya jumlah alat bantu dalam memproses data pengelolaan arsip antara lain
Laptop CPU.
4) Metode (Method):
1) Belum adanya manajemen pengarsipan yang jelas untuk pengelolaan arsip
yang efektif dan efisien.
14 | P a g e
2) Pemanfaatan Teknologi atau Tools yang belum optimal yaitu penggunaan
Google Form, Spead Sheet dan Google Drive.
5) Material:
1) Kurangnya Pegawai ASN dibidang tata Usaha UPT - KPHP Sukamara
lamandau Unit XXIII, XXIV dan XXV.
2) Kurangnya pendanaan yang medukung dalam penyimpanan data
dan pengorganisasian arsip yang mengunakan teknologi yang
terbarukan.
15 | P a g e
BAB IV
STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH
Membuat rancangan Optimalisasi Pengelolaan arsip berbasis digital yaitu dengan Google
Form, Spreadsheet dan Google Drive Secara terintegrasi.
Validasi rancangan Optimalisasi Pengelolaan arsip berbasis digital yaitu dengan Google
Form, Spreadsheet dan Google Drive Secara terintegrasi.
Uji Coba Rancangan Optimalisasi Pengelolaan arsip berbasis digital yaitu dengan Google
Form, Spreadsheet dan Google Drive Secara terintegrasi.
Finalisasi Rancangan Optimalisasi Pengelolaan arsip berbasis digital yaitu dengan Google
Form, Spreadsheet dan Google Drive Secara terintegrasi.
16 | P a g e
4.2 Tahapan Kegiatan
Tabel 1.5 . Tahapan Kegiatan Rancangan Aksi Perubahan
17 | P a g e
Pemahaman Pegawai Tentang Pengelolaan yang Baik.
Arsip
yang Baik.
5. Melakukan Pencatatan dan Pemilahan Data 18 Agustus s/d UPT-KPHP Sukamara Adanya Referensi
Arsip 30
Lamandau Unit Pencatatan dan
September 2023
XXIII,XXIV pemilahan data
dan XXV arsip.
6. Mengubah data Arsip menjadi bentuk 31 September UPT-KPHP Sukamara Tersimpannya data
Elektronik 2023 Lamandau Unit dalam bentuk PDF di
(file) dalam bentuk PDF XXIII,XXIV Google Drive
dan XXV
7. 1. Penyusunan dan Penginputan data Arsip 01 Oktober 2023 UPT-KPHP Sukamara Tersusunya data
Surat dan
Lamandau Unit
dengan Google Form, Spreadsheet penyimpanan
XXIII,XXIV
dan Google Drive. data yang sudah
dan XXV
rapi
menggunakan
Google Form,
Spreadsheet
dan Google
Drive.Google
Drive
2.Sosialisasi Penyimpanan dan Penggunaan
Link Video
Arsip Surat dengan Google Form,
sosialisasi
Spreadsheet dan Google Drive.
penyimpanan
dan
penggunaan
arsip berbasis
Google drive
terbagikan
18 | P a g e
kepada para
pegawai Tata
usaha
19 | P a g e
3. Sumberdaya
1. Tata kelola aksi perubahan
Untuk menyusun aksi perubahan perlu menyusun Tim agar perubahan
dapat berjalan efektif dan efisien. Dengan adanya pembagian kerja akan
memudahkan koordinasi dalam TIM. Adapun Struktur dalam tatakelola aksi
perubahan adalah sebagai berikut :
MENTOR SURONO,
S.Hut
TIM IMPLEMENTASI
TIM PENYEDIA
TIM DUKUNGAN 1. Kasi. Perencanaan INFORMASI
TEKNIS 2. Kasi Linhut
1. Mentor 3. Fungsional Penyuluh
2. Pegawai Kehutanan Pegawai Tata
Bidang Tata 4. Bakti Rimbawan Usaha UPT KPHP
Usaha 5. Tenaga Pengamanan Sukamara
dan Perlindungan Lamandau
20 | P a g e
2. JejaringEksternal
Jejaring Eksternal yang berkait dengan Aksi perubahan ini.
Sedangkan Pengaruh Jejaring kerja dapat dijelaskan sebagai berikut : Urutan
prioritas jejaring kerja ditentukan berdasarkan indikator:
a. Power (kekuatan) pengaruhnya terhadap kelangsungan dan
keberhasilan aksi perubahan
b. Interest (kepentingan), kepentingan stakeholder dalam aksi perubahan.
Kategori peringkat dan strategi kerjasama dengan jejaring kerja berdasarkan
pengaruh/minat/kepentingannya dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Apathetics (Low power, less interested people) nilai 3-5,25 simbol (- -) : Tidak
punya minat/kepentingan dan tidak berpengaruh. (golongan ini di monitor
terus, jangan sampai membuat bosan dengan komunikasi anda yang berlebihan;
Latens (High Power, less interested people) nilai 5,26-7,51 simbol (- +) : Punya
2. minat/kepentingan dan tidak berpengaruh (Cukup bekerja dg mereka agar
tetap puas, tapi tidak perlu terlalu banyak sehingga mereka malah bosan dengan
pesan kita);
Defender (Low power, High interested people) nilai 7,52-9,77 simbol (-+) Punya
e. 3. minat/kepentingan dan sedikit pengaruh (Pertahankan agar orang yg
masuk golongan ini tetap dijaga mendapatkan informasi, dan usahakan bicara dg
mereka untuk memastikan tidak ada masalah;
4. Promoters (High Power, High Interested people) 9,78-12,03. simbol (-+) :
Punya minat/kepentingan dan punya pengaruh (Harus melibatkan orang-
orang tersebut karena memiliki pengaruh besar).
21 | P a g e
Tabel 1.6. Jejaring kerja
Pengaruh
Tinggi
LATENS
PROMOTERS
. 1. Kepala UPT-KPHP
Sukamara Lamandau
Kepala Dinas
2. Pegawai tata usaha Sukamara
lamandau Kehutanan Provinsi
Kalimantan Tengah
Minat
Minat
Tinggi
Rendah
DEFENDER
APATHETICS 1. Kasie Perencanaan dan
pemanfaatan Hutan
2. Kasie Perlindungan Hutan,
Pelaksana pada dinas KSDAE dan Pemberdayaan
Kehutanan Masyarakat.
3. Fungsional Penyuluh
Kehutanan.
Pengaruh
Rendah
22 | P a g e
4. 4. Manajemen pengendalian mutu pekerjaan
Manajemen pengendalian mutu pekerjaan dalam implementasi
kegiatan rancangan : Optimalisasi Pengelolaan Arsip Berbasis Digital Pada
UPT-KPHP Sukamara – Lamandau Unit XXIII, XXIV dan XXV Pemerintah Propinsi
Kalimantan Tengah, sangat diperlukan terutama pengawasan internal dan external.
Pengawasan internal dilakukan oleh Kepala UPT- KPHP Sukamara Lamandau Unit
XXIII,XXIV dan XXV dalam melakukan pengendalian kegiatan dan pengawasan
terhadap kegiatan rancangan aksi perubahan. Selain itu peran para kepala seksi
dan pegawai tata usaha juga ikut berperan dalam mencapai tujuan rancangan
perubahan ini. Sehingga komitmen dalam aksi perubahan sangat diperlukan agar
peningkatan kualitas mutu terhadap pengelolaan kearsipan dapat terlaksana sesuai
dengan yang sudah direncanakan.
Pengawasan external, dalam hal ini dinas kehutanan juga berperan penting
dalam kegiatan rancangan perubahan. Arsip merupakan salah satu indikator dalam
penilaian kinerja instansi. Dengan terlaksananya aksi perubahan ini kinerja
pengelolaan kearsipan menjadi meningkat, sumber daya manusia juga akan
meningkat dalam melaksanakan pelayanan public terkait bidang kearsipan.
Sumber daya manusia yang ahli dan handal dalam pelaksanaan pengelolaan
kearsipan perlu ditingkatkan dengan selalu melakukan pendampingan dan rapat
evaluasi serta koordinasi terkait pelayanan public terhadap instansi sebagai obyek
yang mempunya kepentingan terhadap arsip vital. Dengan adanya pendampingan
maka kualitas mutu kinerja pelayanan terhadap instansi yang membutuhkan akan
berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai.
23 | P a g e
strategi untuk mengembangkan kompetensi dalam aksi perubahan dalam
implementasi kegiatan rancangan Optimalisasi Pengelolaan Arsip Berbasis Digital
Pada UPT-KPHP Sukamara – Lamandau Unit XXIII, XXIV dan XXV yaitu :
24 | P a g e
BAB V
HASIL IDENTIFIKASI PENGEMBANGAN POTENSI DIRI
25 | P a g e
8 Melakukan koordinasi yang efektif
dengan pihak-pihak relevan di lingkup satuan
kerja/organisasi dalam rangka menjamin kinerja 8 8
di lingkup unitnya.
9 Aktif menjalin komunikasi dengan pemangku
kepentingan eksternal organisasi dalam rangka
menunjang kualitas pelayanan yang 8 8
diselenggarakan organisasi.
26 | P a g e
REKAP NILAI AKHIR SIKAP PERILAKU PESERTA
Nama Peserta : RIKA MUSTIKA SARI, S.Hut Nama Mentor : SURONO, S.Hut
NIP : `198611052010012002 NIP: : `19800820 199903 1 005
Kasubag Tata Usaha Pada UPT - KPHP Kepala UPT-KPHP Sukamara
Jabatan : Sukamara Lamandau Jabatan : Lamandau
Dinas
Instansi : Dinas Kehutanan Instansi : Kehutanan
Program : Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP)
Nilai Komponen
Sub Komponen Rata-Rata Total Kualifikasi
Sub Komponen Sub Komponen Mengelola Sub Total Sub
Integritas Kerjasama Perubahan Komponen Komponen
Peserta 8,00 8,00 8,00 8,00 Baik
Mentor 8,00 8,00 8,00 8,00 Baik
Nilai Rata-Rata
Per Sub 8,00 8,00 8,00 8,00 Baik
Komponen
Kualifikasi Per Baik Baik Baik Baik
Sub Komponen
27 | P a g e
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari kegiatan hasil identifikasi pengembangan
potensi diri adalah berikut :
a. Kurang mampunya dalam memberikan atau menyampaikan suatu
informasi dapat menyebabkan kesalahpahaman antara bawahan, rekan
kerja, atasan, atau masyarakat/publik. Informasi yang tepat dan akurat
adalah aspek penting dalam membangun hubungan baik di lingkungan
kerja.
b. Kurang mampu atau merasa enggan mengingatkan bawahan, rekan kerja
atau atasan dapat menyebabkan bawahan, rekan kerja atau atasan
melakukkan tindakan yang melanggar kebijakan, prosedur, atau regulasi
yang berlaku di organisasi. Ini meningkatkan risiko ketidakpatuhan hukum
atau aturan yang dapat berakibat buruk bagi organisasi.
c. Kurangnya koordinasi dapat menghambat optimalisasi kinerja organisasi.
Tanpa koordinasi yang baik, pekerjaan mungkin menjadi tidak terkoordinir
dengan baik, mengakibatkan tumpang tindih, pemborosan sumber daya,
dan penurunan efisiensi operasional.
d. Kurang komunikasi yang aktif, kemungkinan terjadi kesalahpahaman antar
stakeholder tentang kebutuhan dan harapan masyarakat/publik. Hal ini
dapat menyebabkan ketidakcocokan antara harapan dan realisasi di
lapangan.
e. Kurang mampu mencari informasi kebutuhan Stakeholder atau pemangku
kepentingan, organisasi mungkin gagal menyediakan layanan yang sesuai
dengan harapan dan kebutuhan masyarakat. Akibatnya, pelayanan yang
diberikan tidak akan efektif dan tidak dapat memenuhi tujuan yang
diinginkan.
f. Kurangnya proaktifitas dalam mencari peluang perbaikan bisa
menyebabkan organisasi tidak cepat merespons perubahan kebutuhan
masyarakat atau lingkungan
28 | P a g e
2. Rekomendasi
Adapun rekomendasi yang bisa dilakukan untuk
mendukung pengembangan potensi diri adalah:
29 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
10. Modul Pelatihan Kepemimpinan Agenda tiga tentang Komunikasi dalam Pelayanan
Publik, Perencanaan Kegiatan Pelayanan Publik, Penyusunan RKA Pelayanan Publik,
Modul Pelayanan Publik Digital, Manajemen Mutu, Manajemen Pengawasan
danPengendalian Pelaksanaan Kegiatan.
30 | P a g e
LAMPIRAN-LAMPIRAN
31 | P a g e
2. Foto Coching dengan Ibu Dr. Sucie.,S.Pd.,M.PD
32 | P a g e
3. Biodata Diri
33 | P a g
e
34 | P a g
e
35 | P a g e
36 | P a g e