REPUBLIK INDONESIA
RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN II
Disusun oleh :
Coach, Mentor,
i
BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
i
i
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya ucapkan puji dan rasa syukur atas rahmat dan ridho
Tidak lupa pula saya ucapkan terimakasih kepada bapak Mulya Nanda
Hariandja, S. Pd. M.Pd selaku coach yang telah membimbing saya dalam
selaku mentor. Tidak lupa pula, saya berterimakasih atas bantuan dari teman-
dengan tidak adanya tracer di ruang Rekam Medis. Tracer (outguide) adalah
pengganti rekam medis yang akan dikeluarkan dari penyimpanan untuk tujuan
apapun, biasanya terbuat dari bahan kertas yang kuat dan berwarna.
merupakan salah satu sarana di dalam ruangan filing rekam medis yang jarang
sekali diperhatikan, akan tetapi fungsi dari tracer itu sangat penting dalam
i
i
i
Mungkin dalam rancangan ini masih banyak sekali kesalahan yang
belum saya ketahui, maka saya mohon atas saran dan kritik dari teman-teman
maupun evaluator demi tercapainya rancangan aktualisasi yang lebih baik lagi.
i
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................i
BERITA ACARA..................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. LATAR BELAKANG....................................................................................1
B. TUJUAN......................................................................................................3
C. RUANG LINGKUP.......................................................................................3
BAB II PROFIL INSTANSI DAN PESERTA........................................................7
A. PROFIL INSTANSI.......................................................................................7
B. NILAI – NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA (Ber –
AKHLAK)....................................................................................................11
C. PROFIL PESERTA.....................................................................................12
BAB III RENCANA AKTUALISASI..................................................................14
A. DESKRIPSI ISU..........................................................................................14
B. ANALISIS PENETAPAN CORE ISU..........................................................17
C. GAGASAN KREATIF PEMECAHAN CORE ISU.......................................19
D. MATRIK RANCANGAN AKTUALISASI......................................................20
E. MATRIK REKAPITULASI RENCANA HABITUASI PNS (BerAKHLAK)....45
BAB IV RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI..............................48
v
DAFTAR TABEL
v
i
DAFTAR GAMBAR
v
i
i
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peran penting dalam
system penyelenggaraan pemerintah Negara, oleh karena itu ASN
dituntut untuk memiliki kemampuan, dan profesionalisme yang
mumpuni untuk memberikan pelayanan yang baik kepada
masyarakat. Selain itu juga ASN dituntut untuk memiliki kompetensi
menyesuaikan diri dengan perubahan zaman yang semakin kesini
semakin kompleks. Oleh karena itu Kementrian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi terus melakukan perbaikan
dan pembaruan secara konsisten dalam system pengelolaan dan
dibarengi dengan pengembangan kompetensi aparatur agar bisa
menyesuaikan dengan perubahan zaman dari waktu ke waktu.
Hal itu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan prima untuk
masyarakat yang sebagaimana mestinya. Namun dewasa ini,
Pegawai Negeri Sipil sering dimaknai dengan citra yang kurang baik
hal ini dapat diketahui dari banyaknya komentar dari para politisi,
pakar, pejabat, ketika membludaknya pelamar PNS setiap tahun
ketika dibukanya lamaran untuk jadi Calon PNS, begitu menjadi PNS
ternyata pelayanan yang dirasakan masyarakat tidak sesuai dengan
kepuasaan masyarakat sebagaimana mestinya.
Oleh sebab itu, untuk mengurangi tingkat kekurangan dari ASN,
pengembangan sumber daya manusia dalam sebuah organisasi atau
suatu instansi harus perlu ditingkatkan kembali, salah satunya melalui
program Latihan Dasar CPNS. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil (Latsar CPNS) adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa
Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung
jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi
CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Kompetensi diukur
berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara;
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas
jabatannya; mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan menunjukkan
penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan
bidang tugas. Sementara terintegrasi berarti penyelenggaraan
1
Pelatihan Dasar CPNS memadukan antara pelatihan klasikal dengan
nonklasikal; dan Kompetensi Sosial Kultural dengan Kompetensi
Bidang.
ASN khususnya Terampil Perekam Medis, maka penulis
berusaha untuk selalu mematuhi kewajiban sebagai ASN. Sebagai
Pelayan Kesehatan maka kewajiban penulis Melayani kesehatan
masyarakatharus lebih optimal.
Rekam Medis adalah berkas berisi catatan dan dokumen
tentang pasien yang berisi identitas, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan medis lain pada sarana pelayanan kesehatan untuk rawat
jalan, rawat inap baik dikelola pemerintah maupun swasta (permenkes
nomor 209/MENKES/PER/III/2008). Tanpa adanya rekam medis tentu
tidak akan adanya berkas riwayat penyakit dan berkas riwayat
pelayanan dari dokter kepada pasien. Oleh Karena itu Rekam Medis
merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam pelayanan
mulai pendafataran pasien hingga pelaporan rujukan pasien.
Karena Rekam medis sendiri adalah berkas yang berisikan
data mencakup identitas, riwayat pemeriksaan, riwayat pengobatan,
riwayat tindakan dan pelayanan lainnya yang diberikan kepada
seorang pasienMaka dari itu pelaporan rekam medis yang baik dan
benar menjadi sebuah hal yang wajib.
Rekam medis yang baik adalah memiliki data yang continue
(berkesinambungan) mulai sejak awal hingga akhir perawatan
diberikan ataupun sejak pasien mendaftar pertama kali hingga pasien
menjadi pasien inaktif (Huffman, 1994). Kesinambungan data rekam
medis merupakan satu hal yang mutlak dipenuhi dalam menjaga nilai
rekam medis yang baik untuk mendukung kesehatan yang maksimal.
Ketersediaan berkas rekam medis secara cepat dan tepat pada saat
dibutuhkan akan sangat membantu mutu pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada pasien. Maka dari itu, masalah penyimpanan berkas
rekam medis merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Jika
sistem penyimpanan berkas rekam medis yang dipakai kurang baik,
akan timbul masalah-masalah yang dapat mengganggu ketersediaan
berkas rekam medis secara tepat dan cepat.
Berdasarkan uraian yang dijelaskan di atas, maka penulis
tertarik untuk melakukan upaya aktualisasi dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas Maninjau dengan judul :
“SOSIALISASI PENGGUNAAN KERTAS TRACER MELALUI
PENYULUHAN DAN PRAKTEK LANGSUNG”.
2
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk menerapkan tentang nilai-nilai dasar profesi ASN sehingga
lahir calon pemimpin hebat dan Aparatur Sipil Negara yang
kompeten dan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN di
tempat tugas sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik,
perekat dan pemersatu bangsa.
2. Tujuan Khusus
Berdasarkan Latar belakang, maka tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mensosialisasikan penggunaan kertas Tracer sebagai
pengganti berkas rekam medis keluar sehingga tidak lagi terjadinya
kehilangan berkas atau miss file di Puskesmas Maninjau.
C. RUANG LINGKUP
1. Batasan Kegiatan
Berdasarkan permasalahan yang mucul dilapangan yaitu ruang
lingkup Puskesmas Maninjau, maka di identifikasilah masalah
tersebut dalam beberapa poin diantaranya :
a. Terjadinya kehilangan rekam medik di poli
b. Kurang optimalnya pelayanan pendaftaran kesehatan bagi lansia
di Puskesmas Maninjau
c. Tidak berkesinambungnya berkas rekam medis rawat jalan dan
rawat inap di Puskesmas Maninjau
Identifikasi kondisi organisasi yang diharapkan :
a. Penggunaan kertas Tracer sebagaisebagai pengganti berkas
rekam medis keluar di Puskesmas Maninjau
b. Mengoptimalkan pelayanan pendafataran kesehatan bagi lansia
melalui penerapan sistem antrian prioritas Lansia di Puskesmas
Maninjau
c. Penyatuan berkas rekam medis rawat jalan dan rawat inap agar
di Puskesmas Maninjau
Identikasi masalah yang muncul secara singkat, padat dan jelas.
Kunjungan harian pasien lansia di puskesmas maninjau berkisar
antara 10-20 orang. Di Puskesmas Maninjau, belum ada kertas
Tracer sebagai pengganti berkas rekam medis keluar dari rak
penyimpanan berkas. Salah satu faktor penyebab kehilangan
berkas pasien sehingga untuk pasien yang mengalami kehilangan
berkas dibuatkan berkas baru lagi, menyebabkan penumpukan
berkas lembaran yang tidak memakai Map. Kemudian, mutu
3
pelayanan terganggu karena tidak efisien dalam waktu
pendafataran dan menyebabkan antrian yang lama untuk pasiean
lainnya
2. Metode
a. Difusi ipteks
Metode ini digunakan dalam rangka merancang format tracer
yang cocok untuk digunakan di PuskesmasManinjau. Tracer
(outguide) merupakan sarana penting dalam mengontrol
penggunaan rekam medis. Biasanya digunakan untuk
menggantikan rekam medis yang keluar dari penyimpanan.
Tracer ini tetap berada di penyimpanan sampai rekam medis
yang dipinjam dikembalikan dan disimpan kembali. Tracer ini
dilengkapi dengan kantong untuk menyimpan slip permintaan.
Penggunaan tracer berwarna sangat membantu petugas dalam
menandai lokasi yang benar untuk penyimpanan kembali rekam
medis. Tracer (outguide) dengan kantong plastik dapat
digunakan untuk menjaga slip penyimpanan agar tidak hilang
atau mengetahui keterlambatan laporan sampai rekam medis
dikembalikan ke penyimpanan. Karena tracer digunakan
berulang-ulang, maka bahan yang kuat merupakan hal yang
penting (Huffman, 1994).
b. Pelatihan Metode ini digunakan dengan cara:
1) Penyuluhan
2) Pelatihan praktik menggunakan tracer dalam kegiatan
penyimpanan berkas rekam medis.
4
9. Kader Posyandu Aktif 103
10. Praktek Dokter Umum 3
11. Klinik Pratama 1
Sumber: Data Puskesmas Maninjau
5
6
Selain menggunakan menggunakan metode AKPL, identifikasi isu
juga dapat dilakukan menggunakan metode USG, yakni:
Urgency : Seberapa mendesak suatu masalah harus dibahas,
dianalisis, dan ditindaklanjuti.
Seriousness : Seberapa serius suatu masalah dikaitkan dengan akibat
yang akan ditimbulkan.
Growth : Seberapa besar kemungkinan memburuknya masalah
tersebut jika tidak ditangani segera.
Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan
urgensi dari isu, keseriusan isu yang dihadapi, serta kemungkinan
berkembangnya isu tersebut semakin besar. Digunakan skor dengan skala
1-5.Semakin tinggi tingkat urgensi, serius, atau pertumbuhan isu tersebut,
maka semakin tinggi skor untuk masing-masing unsur tersebut.
Tabel 1. 2 Analisis identifikasi isu dengan metode USG
No Masalah U S G Total
1 Tidak adanya kertas Tracer di Rak 5 4 4 13
Berkas Rekam Medis
2 Tidak adanya nomor antrian prioritas 3 4 4 11
Lansia di Puskesmas Maninjau
3 Tidak ada kesinambungan Berkas 3 4 3 10
rawat jalan dan rawat inap
7
BAB II PROFIL INSTANSI DAN PESERTA
A. PROFIL INSTANSI
1. Gambaran Umum
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten /Kota yang bertanggung jawab terhadap pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas berperan
menyelenggarakan upaya kesehatan bagi masyarakat untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
Upaya yang diselenggarakan di puskesmas terdiri dari Upaya
Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pembangunan. Upaya
Kesehatan Wajib merupakan uapaya kesehatan yang dilaksnankan
oleh seluruh Puskesmas di Indonesia, upaya ini memberikan daya
ungkt paling besar terhadap keberhasilan pemabngunan kesehatan
melaui peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta
merupakan kesepakatan global dan nasional. Yang termasuk di dalam
Upaya Kesehatan Wajib adalah Promosi Kesehatan, Kesehatan
Lingkungan, Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana, Perbaikan
Gizi Masyarakat, pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
serta Pengobatan.
Upaya Kesehatan Pembangunan adalah upaya kesehatan yang di
tetapkan berdasarkan kesehatan ynag ditemukan di masyarakat
setempat serta disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya
kesehatan Pengembangan di tetapkan bersama Dinas Kesehatan
Kabupaten dengan pertimbangan masukan dari masyarakat, apabila
Puskesmas belum mampu menyelenggarakannya tetapi telah menjadi
kebutuhan masyarakat, maka Dinas Kesehatan Kabupaten wajib
menyelenggarakannya. Puaya Kesehatan Pengembangan antara
lain : Upaya Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan Olah Raga, Upaya
Kesehatan Kerja, Uapya Kesehatan Gigi dan Mulut, Upaya Kesehatan
Jiwa, Upaya Kesehatan Mata, Upaya kesehatan Masyarakat dan lain
sebagainya. Upaya Pelayanan Laboratorium/ radiologi dan upaya
pencatatan dan pelaporan tidka termasuk kedalam pilihan karena
merupakan pelayanan penunjang dari setiap upaya kesehatan
pengembangan Puskesmas.
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka
puskesmas harus melaksanakan manajemen yang baik. Manajemen
puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang dilaksnakan secara
8
sistematik untuk menghasilkan output yang efektif dan efisien, dimana
manajemen terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
yang menjadi satu kesatuan saling terkait dan berkesinambungan.
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang urut yang harus
dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditentukan dengan memanfaatkan sumber daya
yang tersedia secara berhasil guna dan berdaya guna. Perencanaan
tingkat puskesmas disusun untuk mengatasi masalah kesehatan yang
ada diwilayah kerjanya, mulai dari tahap analisa sampai rencana
pelaksanaan yang akan dilakukan baik dari Upaya Kesehatan Wajib
maupun Upaya Kesehatan Pengembangan.
Puskesmas Maninjau merupakan salah satu puskesmas rawatan
yang terletak di wilayah kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam.
Wilayah kerja Puskesmas Maninjau memiliki luas 374 Km 2(34 %
danau), yang terdiri dari 4 nagari dan 29 jorong, dengan jarak tempuh
daerah terjauh ke Puskesmas Maninjau ± 60 menit.
2. Visi dan Misi
a. Visi
Terwujudnya Wilayah Maninjau yang Sehat dan Mandiri
b. Misi
Dalam mewujudkan Visi tersebut diatas Puskesmas Maninjau
mempunyai misi yaitu :
1) Menggerakkan pembangunan wilayah kerja yang berwawasan
kesehatan
2) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan
masyarakat
3) Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata dan terjangkau.
4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga
dan masyarakat serta lingkungannya.
3. Tugas Pokok dan Fungsi
Memberikan pelayanan promotif, preventif dan kuratif pada
masyarakat dan bertanggung jawab terhadap pelayanan
komprehensif dalam wilayah kerja Puskesmas.
Uraian pokok Rekam Medis:
a. Mengidentifikasi kebutuhan formulir dalam penyusunan SIM rekam
medis manual (berbasiskertas);
b. Mengidentifikasi kebutuhan isi dan data dalamformulir dalam
penyusunan SIM rekam medis manual (berbasis kertas);
9
c. Mengklasifikasi kegiatan pelayanan dalam rangkapenyusunan alur
pembentukan SIM rekam medis (manual);
d. Merancang alur kegiatan pelayanan dalam rangkapenyusunan alur
pembentukan SIM rekam medis (manual);
e. Mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan sebagai dasar
pengambilan keputusan baikinternal maupun eksternal
f. Melakukan wawancara untuk mengisi identitas pribadi data sosial
pasien rawat jalan dalamrangka pelaksanaan rekam medis di
tempat penerimaan pasien baru dan lama rawat jalan;
g. Membuat dan memutakhirkan Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP)
rawat jalan dalam rangka pelaksanaan rekam medis di tempat
penerimaanpasien baru dan lama rawat jalan;
h. Melakukan wawancara untuk mengisi identitaspribadi data sosial
pasien rawat inap dan menginformasikan ke ruang perawatan
dalam rangka pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan
pasien baru dan lama rawat inap;
a. Menyiapkan rekam medis rawat inap serta
i. meminta rekam medis rawat inap ke petugas rekam medis bagian
penyimpanan dalam rangka pelaksanaan rekam medis di tempat
penerimaan pasien baru dan lama rawat inap;
j. Membuat, menyimpan dan memutakhirkan Kartu Kendali (KK)
dalam rangka pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan
pasien baru dan lamarawat inap;
k. Mengisi buku registerasi pendaftaran pasien rawat jalan melalui
pencatatan / registrasi pasien;
l. Membuat dan memutakhirkan KIUP rawat jalan melalui
pencatatan / registrasi pasien;
m.Membuat dan memutakhirkan Indeks Utama Pasien (IUP) rawat
jalan melalui pencatatan / registerasi pasien;
n. Membuat indeks penyakit, indeks tindakan medis dan indeks dokter
pasien rawat jalan melalui pencatatan / registerasi pasien;
Melakukan tindakan medis
o. Memberikan pelayanan rujukan
p. Menerima konsultasi tentang pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan oleh pasien dan keluarga pasien
q. Memberikan pelayanan surat-surat yang berhubungan dengan hasil
pemeriksaan kesehatan
r. Membina pengelolaan yang berkaitan dengan obat-obatan
Puskesmas
s. Mengkoordinir pelayanan kesehatan yang dilaksanakan
10
t. Berkoordinasi lintas program dan lintas sektor
u. Menghadiri pertemuan atau rapat terkait dengan pelayanan
kesehatan
v. Meningkatkan upaya kesehatan di lingkungan sekolah dengan
penyuluhan, pembinaan kader UKS
w. Melaksanakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) di posyandu
balita, lansia dan kelompok masyarakat
4. Struktur Organisasi Puskesmas Maninjau
6. Tenaga Kesehatan
Untuk melayani kebutuhan masyarakat, Puskesmas Maninjau memiliki
30 orang tenaga kesehatan, 103 kader posyandu balita dan 80 orang
kader posyandu lansia. Tenaga kesehatan terdiri atas dokter 3 orang,
dokter gigi 1 orang, perawat 6 orang, perawat gigi 1 orang, bidan 15
11
orang, kesling 1 orang, gizi 1 orang, asisten apoteker 1 orang dan
pranata labor 1 orang.
12
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
b. Suka menolong orang lain.
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal
a. Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
b. Setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah.
c. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara,
serta menjaga rahasia jabatan dan negara.
6. Adaptif
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
c. Bertindak proaktif.
7. Kolaboratif
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan
bersama.
C. PROFIL PESERTA
Nama : Gilang Vidra Anugrah, A.md. Kes
NIP : 199802122022031003
Tanggal Lahir : 12 Februari 1998
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : Diploma III Terampil Perekam Medis
Kesehatan
Golongan : II/c
Jabatan : Pelaksana/Terampil Perekam Medis
Tempat Tugas : Puskesmas Maninjau
Kabun Instansi Induk : Pemerintah Kab. Agam
Saya merupakan peserta latsar angkatan XI kelompok 1 tahun
2022. Saya berasal dari Agam tepatnya dari Kecamatan Sungai Pua
Jorong Batagak, Saya dinyatakan lulus CPNS 2021 dan pengangkatan
pada SK CPNS pada tanggal 01 Maret 2022. Saat ini saya bertugas
dibagian pendaftaran Rekam Medis. Saya bangga menjadi seorang
peyalayan kesehatan sehingga saya harus bekerja dengan tanggung
jawab professional agar pasien saya mendapatkan mutu pelayanan yang
terbaik sesuai dengan PERMENKES No.30 Tahun 2013. saya didik
menjadi menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
13
yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
14
BAB III RENCANA AKTUALISASI
A. DESKRIPSI ISU
Selama di lokas penulis menemukan beberapa isu yang bisa di angkat,
antara lain:
1. Sering terjadinya kehilangan berkas Rekam Medis
a. Masalah
Salah satu faktor penyebab kehilangan dokumen rekam medis adalah
faktor sarana dan prasarana yaitu tracer. Tracer berfungsi sebagai
bukti serah terima dokumen rekam medis, untuk mengetahui unit mana
yang meminjam dokumen rekam medis dan mengetahui kapan
dokumen rekam medis itu dikembalikan. Jika tracer tidak digunakan
dengan maksimal, maka akan sulit melacak keberadaan dokumen
rekam medis saat terjadinya kehilangan.
15
Berdasarkan Agenda III bahwa seorang ASN wajib melaksanakan
tugas dengan penuh tanggung jawab. Tanggung jawab seorang
perekam medis adalah melayani pasien dan menyimpan berkas rekam
medis dengan baik. Apabila sarana dan prasarana seperti Tracer tidak
ada maka berkas rekam medis akan sering terjadii kehilangan dan
sebagai ASN yang Berakhlak maka sudah seharusnya mengubah
pelayanan yang salah menjadi pelayanan yang baik sesuai aturan.
16
prasarana seperti mesin antrian pendaftaran tidak ada maka
pelayanan yang optimal tidak akan terlaksana semestinya.
17
Berdasarkan Agenda III Kewajiban ASN adalah melayani masyarakat
dengan menunjukan integritas dan keteladanan dalam pelayanan.
Integritas dan keteladanan seorang rekam medisdalam pelayanan
masyarakat atau pasien dari awal pendaftaran hingga pelaporan
berkas rekam medis pasien. Tidak bersatunya berkas rawat jalan dan
rawat inap pasien membuat dokter sulit memberikan diagnosis sesuai
riwayat penyakit pasien sehingga pelayanan yang berintegrasi sulit
terlaksana.
18
Selain menggunakan menggunakan metode AKPL, identifikasi isu
juga dapat dilakukan menggunakan metode USG, yakni:
1. Urgency : Seberapa mendesak suatu masalah harus dibahas,
dianalisis, dan ditindak lanjuti.
2. Seriousness : Seberapa serius suatu masalah dikaitkan dengan akibat
yang akan ditimbulkan.
3. Growth : Seberapa besar kemungkinan memburuknya masalah tersebut
jika tidak ditangani segera.
Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan
urgensi dari isu, keseriusan isu yang dihadapi, serta kemungkinan
berkembangnya isu tersebut semakin besar. Digunakan skor dengan skala
1-5.Semakin tinggi tingkat urgensi, serius, atau pertumbuhan isu tersebut,
maka semakin tinggi skor untuk masing-masing unsur tersebut.
No Masalah U S G Total
1 Tidak adanya kertas Tracer di Rak 5 4 4 13
Berkas Rekam Medis
2 Tidak adanya nomor antrian prioritas 3 4 4 11
Lansia di Puskesmas Maninjau
3 Tidak ada kesinambungan Berkas 3 4 3 10
rawat jalan dan rawat inap
Kriteria penetapan:
Urgency : Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,
dianalisis dan ditindaklanjuti
Skor 1 Tidak Penting
Skor 2 Kurang Penting
Skor 3 Cukup Penting
Skor 4 Penting
Skor 5 Sangat Penting
Seriousnes : Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan
s dengan akibat yang ditimbulkan
Skor 1 Tidak Gawat
Skor 2 Kurang Gawat
Skor 3 Cukup Gawat
Skor 4 Gawat
Skor 5 Sangat Gawat
Growth : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
19
tersebut jika tidak ditangani sebagaiamana
mestinya
Skor 1 Tidak Cepat
Skor 2 Kurang Cepat
Skor 3 Cukup Cepat
Skor 4 Cepat
Skor 5 Sangat Cepat
Berdasarkan hasil analisis prioritas penyebab isu dengan teknik
analisis USG diatas, maka penyebab isu yang dipilih adalah “Tidak
adanya kertas Tracer di rak berkas rekam medis”
C. GAGASAN KREATIF PEMECAHAN CORE ISU
20
D. MATRIK RANCANGAN AKTUALISASI
21
Tabel 3. 4 Matrik Rancangan Kegiatan Aktualisasi
22
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan
Mata Visi Misi Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
(Ber-AKHLAK)
1 2 3 4 5 6 7
Bahasa yang sopan dan Religius
santun. serta Bersahabat/
menggunakan bahasa Komunikatif,
Indonesia yang baik dan Toleransi,
benar. sebagai wujud nilai Kreatif,Rasa ingin
2. Melakukan 2. Catatan (Loyal). tahu, semangat
diskusi bersama hasil • Saya berkonsultasi dengan kebangsaan dan
mentor konsultsi mentor dengan Integritas tanggung
mengenai jawab
tinggi untuk mendapatkan
kegiatan yang
arahan secara disiplin
akan dilakukan
(Akuntabel).
• Saya akan menemui mentor
Selaras dengan sikap
yang santun dan pakaian
yang rapi sebagai wujud
aktualisasi (Harmonis).
• Selain itu berdiskusi dengan
23
mentor untuk Sinergi Yang
Lebih Baik merupakan
aktualisasi (Kolaboratif).
• Saya mencatat masukan
dan arahan mentor dengan
Integritas tinggi
(Akuntabel).
25
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan
Pelatihan terhadap Visi Misi Nilai
(Ber-AKHLAK) Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3 Menyusun 1. Membuat 1. Jadwal konsultasi • Membuat kesepakatan Pembuatan Dalam meminta
Rencana kesepakatan bersama mentor mengenai Rencana izin kepada
Pelaksanaan dengan mentor jadwal konsultasi. Dalam Pelaksanaan mentor untuk
Pembelajaran mengenai jadwal membuat jadwal konsultasi sosialisasi Menyusun
(RPP) konsultasi saya akan menghubungi penggunaan tracer Rencana
mentor melalui aplikasi mewujudkan visi Pelaksanaan
whatssapp dan telfon seluler misi yaitu Yaitu: penggunaan
yang diawali dengan dengan tracer
mengucapkan salam membuat tracer penguatan
sebagai perwujudan nilai sila sebagai nilai-nilai
pertama pancaila (Loyal). pengganti organisasi
berkas rekam seperti :
• Menerapkan nilai (Harmonis)
medis Disiplin,
yaitu Selaras menggunakan
meningkatkan Kerja Keras,
Bahasa yang sopan dan
santun. serta menggunakan kualitas mutu Kreatif,
bahasa Indonesia yang baik pelayanan Mandiri,
dan benar sebagai wujud Bersahabat/
2. Catatan hasil
Komunikatif,
2. Melakukan diskusi konsultsi Dedikasi (Loyal).
Toleransi,
bersama mentor • Setelah jadwal disepakati, Kreatif,Rasa
mengenai kegiatan saya berkonsultasi dengan ingin tahu,
26
yang akan mentor untuk mendapatkan
dilakukan arahan secara Konsisten
sesuai dengan jadwal yang
telah disepakati sebagai semangat
wujud aktualisasi nilai kebangsaan
(Akuntabel). dan tanggung
• Saya akan menemui mentor jawab
dengan Peduli terhadap
sikap dan pakaian sebagai
wujud aktualisasi
(Harmonis).
• Selain itu berdiskusi dengan
mentor agar timbul Sinergi
Yang Lebih Baik merupakan
aktualisasi (Kolaboratif)
dalam bentuk musyawarah
mufakat.
• Setiap masukan dan arahan
yang diberikan oleh mentor
dicatat secara Konsisten
dengan jelas sebagai wujud
3. Melakukan 3. Hasil analisis KI dan aktualisasi nilai (Akuntabel)
analisis terkait KD serta memperhatikan Inovasi
pengggunaan kertas mutu catatan sebagai nilai
27
tracer yang sesuai Adaptif.
dengan kondisi • Tahapan selanjutnya adalah
puskesmas Dapat Dipercaya
menganalisis penggunaan
kertas tracer yang sesuai
dengan kondisi puskesmas
(Kompeten),
dengan penuh tanggung
jawab sebagai wujud dari
nilai (Akuntabe)l, serta
Antusias mengupayakan
mutu pelayanan pasientanpa
membedakan status pasien
sebagai wujud nilai
4. eminta 4. Rencana aktualisasi (Adaptif).
persetujuan Pelaksanaan praktek • Meminta persetujuan kepada
mentor praktek langsung mentor selaku kepala
langsung puskesmas terkait praktek
langsung dengan sopan
sebagai wujud nilai
(Harmonis)
28
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan
Pelatihan terhadap Visi Misi Nilai
(Ber-AKHLAK) Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4 Membuat media 1. Menyiapkan 1. Bahan Media • Kegiatan ini diawali dengan Membuat media Dalam
penyuluhan bahan Untuk metode menyiapkan bahan-bahan dengan spenyuluhan pembuatan
penggunaan membuat media penyuluhan Integritas untuk keperluan dalam penggunaan tracer media
tracer penyuluhan penggunaan pembuatan mediapenyuluhan telah penyuluhan
penggunaan Tracer penggunaan tracer. Disusun Penggunaan
tracer (Akuntabel) mewujudkan tracer
2. Desain media • Mendesain media tracer tujuan untuk memberikan
penggunan dengan Inovasi memperhatikan meningkatkan penguatan
tracer nilai gunanya, ketepatan kualitas mutu nilai-nilai
2. Mendesain media
pelayanan dan organisasi
penggunaan tracer sasarannya, dan perubahan yang
mengembangkan seperti
didapat..
potensi perekam Disiplin,
(Adaptif) medis yang
3. Membuat media Kerja Keras,
3. Media • Membuat media tracer dengan bersikap
penggunaan Kreatif,
penggunaan mandiri pengabdian, kerja
tracer Mandiri,
(Akuntabel) serta memperhatikan keras dan
tracer Bersahabat/
kualitas dari media tersebut profesional.
Komunikatif,
(Kompeten)
Toleransi,
Kesediaan Bekerjasama dengan Kreatif,Rasa
4. Meminta meminta pendapat Kepala
4. Dokumentasi ingin tahu,
persetujuan
Puskesmas terkait media yang semangat
Kepala (foto)
dibuat (Kolaboratif), dan kebangsaan
29
Puskesmas Responsif menerima setiap dan tanggung
sebagai mentor masukan yang diberikan Kepala jawab
terkait media yang Puskesmas kepada saya dengan
dibuat mendengarkan dan menerima
setiap masukan yang diberikan oleh
Kepala Puskesmas.
(Berorientasi Pelayanan).
30
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan
Pelatihan terhadap Visi Misi Nilai
(Ber-AKHLAK) Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5 Melaksanakan 1. Menyapa petugas 1. Dokumentasi • Kegiatan ini diawali dengan Melaksanakan Dalam
penyuluhan rekam medis, berupa foto Peduli Menyapa petugas rekam penyuluhan Melaksanakan
peggunaan menanyakan kabar medis dengan ramah dan dengan tatap muka proses
tracer bersahabat dengan visi dan penyuluhan
(Harmonis). misi untuk penggunaan
• Menanyakan kabar petugas meningkatkan tracer
rekam medis dengan rasa kualitas mutu memberikan
kepedulian sebagai seorang pelayanan. Serta penguatan
menerapkannya nilai-nilai
rekan kerja wujud nilai
dengan organisasi
Integritas (Akuntabel).
melibatkan seperti
2. Menjelaskan • Mengajak petugas rekam medis
seluruh petugas Disiplin,
tujuan sosialisasi untuk berdoa sebelum rekam medis Kerja Keras,
penggunaan tracer memulai kegiatan Kreatif,
penyuluhan penggunaan Mandiri,
tracer yang berarti sudah Bersahabat/
2. Dokumentasi menanamkan nilai Pancasila Komunikatif,
berupa foto sila pertama (Loyal). Toleransi,
• Dengan Transparan Kreatif,Rasa
menjelaskan tujuan ingin tahu,
penyuluhan, maka penyuluhan semangat
31
akan jelas
(Akuntabel)
• Menjelaskan tujuan penyuluhan
dengan bahasa
32
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan
Pelatihan terhadap Visi Nilai
(Ber-AKHLAK) Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Indonesia yang baik dan benar kebangsaan
bentuk Dedikasi (Loyal) dan
• Menjelaskan tujuan sosialisasi Ahli tanggung
di Bidangnya (Kompeten). jawab
Selaras dengan sikap sopan dan
santun (Harmonis)
• Dengan adanya tujuan penyuluhan
dapat menjadikan proses
penyuluhan yang
efektif dan efisien (Adaptif)
3. Memotivasi peserta 3. Dokumentasi • Membuat petugas rekam medis
berupa foto aktif dalam kegiatan penyuluhan
penyuluhan
penggunaan tracer sebagai bentuk
Integritas rasa tanggung jawab
(Akuntabel)
• Memberikan motivasi kepada
peserta penyuluhan pengguunaan
tracer menggunakan bahasa
33
Indonesia yang baik dan benar
sebagai perwujudan nilai sila
ketiga Pancasila
(Loyal)
34
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan
Pelatihan terhadap Visi Misi Nilai
(Ber-AKHLAK) Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
• Memberikan motivasi peserta
penyuluhan dengan menjalin
komunikasi yang baik di dalam
Perbedaan (Harmonis)
• Menciptakan suasana ruangan
penyuluhan yang kondusif agar
penyuluhan menjadi lebih
efektif (Adaptif)
• Menunjukkan Kinerja Terbaik
terhadap peserta penyuluhan
dengan memberikan motivasi
(Kompeten)
4. Menampilkan media
4. Dokumentasi • Menampilkan media penyuluhan
pembelajaran
berupa foto yang Konsisten memiliki
matematika
keterkaitan dan kejelasan dengan
tujuan
penyuluhan (Akuntabel)
Memberikan layanan yang terbaik
5.Mempraktekkan kepada peserta penyuluhan
35
penyuluhan 5. Dokumentasi (Berorientasi Pelayanan) melalui
penggunaan tracer berupa foto media penyuluhan yang menarik
agar tercipta Kinerja Terbaik
(Kompeten)
• Menggunakan inovasi media
pembelajaran bertujuan untuk
mencapai mutu yang baik dari
penyuluhan tersebut (Adaptif)
• Kegiatan ini dilakukan dengan
membimbing pserta menggunakan
tracer sebagai pengganti berkas
rekam medis di rak penyimpanan
dibimbing dengan penuh rasa
Integritas tanggung jawab
(Akuntabel)
• Memberikan kesempatan kepada
peserta yang sudah paham untuk
Kesediaan Bekerjasama dalam
memahami penggunaan tracer
36
(Kolaboratif)
• Terbuka dengan setiap pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan oleh
peserta ketika menerapkan
penyuluhan untuk Sinergi Yang
6. Mengadakan 6. Dokumentasi
Lebih Baik (Kolaboratif)
sesi pertanyaan berupa foto
• Bersikap Transparan dalam
kepada peserta memberikan tanggapan kepada
peserta. (Akuntabel)
• Tanggapan dilakukan dengan
Komitmen secara transparan
dan tidak diskriminatif (Loyal)
• Menutup penyuluhan dengan
berdoa dan salam sesuai dengan
7. Menutup 7. Dokumentasi sila pertama Pancasila
penyuluhan berupa foto (Loyal)
berdoa dan
salam
37
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan
Pelatihan terhadap Visi Misi Nilai
(Ber-AKHLAK) Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
6 Melakukan 1. Menyusun 1. Lembar • Menyusun kegiatan dan tahap Melakukan Dalam
praktek kegiatan praktek kegiatan praktek langsung peserta Kegiatan dan taha- melaksanakan
langsung langsung praktek sosialisasi dengan dedikasi tahap praktek kegiatan
langsung tinggi sehingga tahapan ini langsung peserta praktek
masuk kedalam sosialisasi di langsung
aktualisasi nilai (Loyal) puskesmas memberikan
maninjau dengan penguatan
• Menyusun tahapan kegiatan misi yaitu disiplin
sesuai dengan sosialisasi nilai-nilai
untuk
penggunaan tracer organisasi
meningkatkan
(Kompeten) dan dilakukan seperti Jujur,
kualitas
dengan jujur agar Dapat Disiplin,
pembelajaran dan
2. Lembar Dipercaya sebagai wujud mampu Kerja Keras,
2. Melakukan validasi mengembangkan Bersahabat/
aktualisasi nilai (Akuntabel)
validasi kegiatan kegiatan potensi peserta Komunikatif,
• Setelah soal selesai dibuat, Toleransi,
praktek langsung praktek didik.
kembali dilakukan konsultasi Kreatif,Rasa
kepada mentor langsung
dengan mentor (Kolaboratif). ingin tahu,
evaluasi
Kegiatan ini juga merupakan semangat
salah satu usaha menjaga kebangsaan
3. Dokumentasi mutu tugas yang sudah dibuat dan tanggung
3. Melakukan berupa foto (Adaptif)
jawab
evaluasi atau • Melakukan penilaian secara
38
penilaian proaktif terhadap hasil belajar
peserta didik agar mengetahui
39
40
7 Melaporkan 1. Membuat 1. Laporan kegiatan • Tahapan selanjutnya Membuat Dalam
hasil kegiatan laporan Membuat laporan laporan Monitoring
sosialisasi sosialisasi aktualisasi merupakan pelaksanaan dan
penggunaan penggunaan wujud aktualisasi dari melaporkan
kegiatan
tracer melalui
tracer melalui (Kompeten) dan sosialisasi hasil kegiatan
penyuluhan dan
penyuluhan (Akuntabel) karena harus penggunaan aktualisasi
praktek
dan praktek langsung dilakukan dengan penuh tracer melalui kepada
langsung 2. Catatan konsultasi tanggung jawab. penyuluhan dan mentor
kepada • Tahapan selanjutnya praktek langsung sebagai
mentor 2. Melaporkan melakukan Sinergi Yang di Puskesmas Kepala
sebagai hasil aktualisasi Maninjau dengan Puskesmas
Lebih Baik dengan atasan
Kepala kepada mentor 3. Dokumentasi mewujudkan memberikan
(Kolaboratif) juga tetap
puskesmas berupa foto misi yaitu penguatan
dengan sikap yang santun
dan berpakaian rapi yang Membudayakan nilai-nilai
merupakan wujud sikap organisasi
aktualisasi (Loyal), serta pengabdian, seperti ujur,
secara Transparan terlebih kerja keras dan Disiplin,
dahulu membuat janji temu professional Kerja Keras,
untuk Bersahabat/
dengan atasan yang
merupakan wujud Komunikatif,
aktualisasi Toleransi,
(Akuntabel),
• Serta aktualisasi (Adaptif)
karena Antusias melakukan
41
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan
Pelatihan terhadap Visi Nilai
(Ber-AKHLAK) Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
perbaikan berkelanjutan kepentingan Kreatif,Rasa
serta diharapkan Kontribusi sekolah ingin tahu,
menghasilkan laporan yang semangat
baik dan bermanfaat kebangsaan
merupakan wujud dan
aktualisasi (Loyal). dalam tanggung
bentuk musyawarah jawab
4. catatan revisi mufakat.
3. Melakukan • Melakukan revisi laporan
revisi
dilakukan dengan penuh
terhadap
laporan tanggungjawab yang
aktualisasi merupakan wujud
berdasarkan aktualisasi (Akuntabiel),
arahan dari dilakukan dengan jujur
mentor berdasarkan masukan dari
atasan yang merupakan
wujud aktualisasi
(Kolaboratif)
42
43
E. MATRIK REKAPITULASI RENCANA HABITUASI PNS (BerAKHLAK)
44
Peduli 3
Harmonis Perbedaan 2
Selaras 4
45
Tabel 3. 6 Matrik Rekapitulasi Keterkaitan Terhadap Tujuan Organisasi
Keterkaitan Terhadap Tujuan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan
TOTAL
Organisasi I II III IV V VI VII
1 Religius 3
2 Jujur 3
3 Toleransi 1
4 Disiplin 6
5 Kerja keras 6
6 Kreatif 6
7 Mandiri 6
8 Demokratis
9 Rasa ingin tahu 3
10 Semangat kebangsaan 5
11 Cinta tanah air 1
12 Menghargai prestasi 3
13 Bersahabat / Komunikatif 6
14 Cinta damai
15 Gemar membaca 1
16 Peduli lingkungan 1
17 Peduli sosial 2
18 Tanggung jawab 7
46
BAB IV RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI
JUNI JULI
NO KEGIATAN
1. Mengajukan surat
12 Juni
permohonan izin dan
pengajuan rancangan 2022
pelaksanaan Sosialisasi
penggunaan kertas tracer
melalui penyuluhan dan
peraktek langsung
JUNI JULI
47
NO KEGIATAN
48
JUNI JULI
NO KEGIATAN
49
JUNI JULI
NO KEGIATAN
MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU
1 2 3 4 1 2
50