Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TENTANG HANCURNYA

PARIWISATA INDONESIA DITENGAH


PANDEMI COVID-19

Disusun oleh :
Dimas Premastantyo Putro
NIM : 201911001
Perhotelan Semester 2
Dosen Pengampu : Sholeh Muntasir

AKPARTA SURAKARTA
Kata Pengantar
Segala puji syukur bagi Tuhan YME yang telah menolong hambanya menyelesaikan makalah
ini dengan penuh kemudahan. Karena tanpa pertolonga-Nya mungkin penyusun tidak akan
sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat lebih memahami tentang kewirausahaan. Makalah
ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan
dari Tuhan YME akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah ini yang telah banyak
membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Terimakasih.
Daftar Isi

Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Masalah

BAB II Pembahasan
2.1 Nasib Pariwisata di Indonesia dalam wabah covid 19
2.2 Bisakah Pariwisata indonesia menjadi kembali seperti semula di tahun depan

BAB III Penutup


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Pariwisata merupakan sektor yang ikut berperan penting dalam usaha
peningkatan pendapatan. Indonesia merupakan negara yang memiliki
keindahan alam dan keanekaragaman budaya, sehingga perlu adanya
peningkatan sektor pariwisata. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan sektor
yang dianggap menguntungkan dan sangat berpotensi untuk
dikembangkan sebagai salah satu aset yang di gunakan sebagai sumber yang
menghasilkan bagi Bangsa dan Negara. Pariwisata berasal dari dua kata, yakni
Paridan Wisata. Paridapat diartikan sebagai banyak, berkali-kali, berputar-putar atau
lengkap. Sedangkan wisatadapat diartikan sebagai perjalanan atau bepergian
yang dalam hal ini sinonim dengan kata ”travel” dalam bahasa Inggris. Atas dasar
itu, maka kata ”Pariwisata”dapat diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan
berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ke tempat yang lain, yang dalam
bahasa Inggris disebut dengan ”Tour”. (Yoeti, 1991:103). Sedangkan menurut
RG. Soekadijo (1997:8), Pariwisata ialah segalakegiatan dalam masyarakat yang
berhubungan dengan wisatawan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pariwisata merupakan segala sesuatu


yang berhubungan dengan perjalanan untuk rekreasi, pelancong, turisme
(Departemen Pendidikan Nasional, 2005:830). Menurut Murphy (1985)
pariwisata adalah keseluruhan elemen-elemen terkait, seperti wisatawan,
daerah tujuan wisata, perjalanan, industri dan lain sebagainya. Pengembangan
Suatu tempat yang dijadikan daerah pariwisata diharapkan menjadi sumber dan
potensi kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan yang mampu menggalakkan
kegiatan ekonomi, termasuk kegiatan sektor lain sehingga lapangan pekerjaan,
pendapatan masyarakat, pendapatan daerah dan pendapatan negara, serta
penerimaan devisa meningkat melalui upaya pengembangan dan
pembangunan berbagai potensi kepariwisataan nasional, dengan tetap
memelihara kepribadian bangsa dan kelestarian fungsi serta mutu lingkungan hidup.

Seperti halnya pada saat ini wabah penyakit covid-19 sudah memasuki/menyebar di
berbagai negara,terutama di Indonesia.Hal ini menyebabkan sektor-sektor
pariwisata di Indonesia menjadi terpuruk dan memiliki kendala dibagian perawatan
tempat wisata maupun yang lainnya,dikarenakan tempat wisata tersebut tidak
mendapatkan pemasukan dari wisatawan yang berkunjung.Namun dengan adanya
kebijakan New Normal di Indonesia ini,menjadikan pariwisata di indonesia ini
berangsur/mulai merangkak kembali seperti semua.Diharapkan
pengunjung/wisatawan dapat mematuhi protokol yang telah ditetapkan.
1.2 Rumusan Masalah

Agar masalah pembahasan tidak terlalu luas dan lebih terfokus pada masalah dan
tujuan dalam hal ini pembuatan makalah ini, maka dengan ini penyusun membatasi
masalah hanya pada ruang lingkup tentang bagaimana kondisi pariwasata di Indonesia
setelah terkena dampak dari covid-19

1.3 Tujuan Masalah

 Sebagai pengetahuan mengenai kondisi pariwisata di Indonesia saat terjadi musibah covid-
19
 Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
BAB II Pembahasan

2.1 Nasib Pariwisata di Indonesia dalam wabah covid 19

Banyak pekerja wisata di Indonesia dirumahkan disetiap provinsi dikarenakan wabah ini.

 Bantuan Paket Sembako untuk Pedagang di Obyek Wisata

Wakil Bupati Kebumen Arif Sugianto bersama Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan
Gas Bumi (Hiswana Migas) membagikan ratusan paket sembako kepada pedagang di obyek
wisata Kebumen, Jawa Tengah. Bantuan tersebut sebagai wujud kepedulian akibat tutupnya
obyek wisata karena pandemi virus Corona.

Didampingi oleh Forkopimda Kebumen dan Ketua DPC Hiswana Migas Kebumen, Ir Saat
Rachmana, Wakil Bupati Kebumen yang sekaligus Wakil Gugus Tugas Penanganan COVID-
19, H Arif Sugiyanto SH mendistribusikan 672 paket sembako kepada para pedagang di
obwis Kebumen,

 Indonesia Kehilangan Rp 140 Triliun

Meski baru 3 bulan mewabah di Indonesia, namun dampak Corona begitu terasa dalam
pariwisata. Kehilangan devisa pun harus direlakan.

"Terkait angka kerugian, devisa dari sektor wisata tahun ini diperkirakan hilang sampai
separuhnya dari tahun lalu. Hal ini dikarenakan kunjungan wisman yang juga menurun.
Untuk angka kerugian pasti, sedang dihitung," ujar Agustini Rahayu, Kepala Biro
Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)

Jadi jika tahun lalu devisa dari wisata mencapai Rp 280 triliun maka tahun ini devisa hanya
Rp 140 triliun saja

 Hotel di Pati Disulap Jadi Tempat Karantina

Pemerintah Kabupaten Pati masuk dalam wilayah zona merah COVID-19. Pemkab Pati pun
mengubah Safin Hotel untuk dijadikan lokasi karantina.

 Pramuwisata Alih Profesi Jadi Ojek Online

Pandemi virus Corona memukul telak pramuwisata yang berada di garda terdepan industri
pariwisata. Banyak yang sepi job, sampai alih profesi. Nasib pilu para pramuwisata dan tour
leader di tengah corona itu pun disampaikan oleh Ketua DPD Himpunan Pramuwisata
Indonesia cabang DKI Jakarta, Revalino Tobing, atau yang akrab disapa bang Lino.

"Kalau yang di Jakarta teman-teman karena kebanyakan kami adalah guide honorer atau
freelance, jadi kami betul-betul bisa mendapat pemasukan adalah ketika bawa tour. Kalau
nggak bawa tur enggak ada pemasukan. Sekarang dengan kondisi nggak ada tur sudah
sebulan lebih ini, dan nggak tahu kapan baru ada. Kami benar-benar terpuruk," ujar Lino saat
dihubungi detikcom via telepon, Senin (20/4/2020).

Mencoba bertahan di tengah kekosongan job. tak sedikit pramuwisata dan tour leader yang
beralih profesi sementara untuk menyambung hidup.

"Ada beberapa teman yang memang alih profesi seperti ojek online, tapi kan ojek online juga
nggak buka terus-terusan. Yang bisa dilakukan sementara itu, tapi betul-betul terpuruk karena
memang kami freelance. Di pariwisata itu kamilah yang posisinya honorer, nggak ada gaji,"
Lino mencurahkan isi hatinya

 Jokowi Larang Mudik!


Presiden Joko Widodo menyatakan akan melarang mudik Lebaran pada hari raya Idul Fitri
1441 H bagi semua warga. Sebelumnya, Jokowi hanya melarang mudik untuk aparatur sipil
negara (ASN), pegawai BUMN, dan TNI-Polri.
"Mudik semuanya akan kita larang," ujar Jokowi membuka ratas di Istana Presiden yang
disiarkan langsung lewat akun YouTube Setpres, Selasa (21/4/2020).
Jokowi meminta hal-hal yang berkaitan dengan itu segera disiapkan.

2.2 Bisakah Pariwisata indonesia menjadi kembali seperti semula di tahun depan
Masa pemulihan Sementara itu, Wakil Ketua Umum 1 Association of The Indonesian Tours
& Travel Agencies ( ASITA) Budijanto Ardiansyah mengatakan pernyataan Jokowi bahwa
pariwisata tanah air tahun depan akan booming, merupakan hasil analisa secara umum yang
didasari pertimbangan wisatawan yang telah lama berdiam di rumah karena pandemi virus
corona. "Analisa umum saja dengan pertimbangan setelah lama dikarantina minat wisata
akan meningkat seperti orang dilepas kerangkeng. Namun yang mendasari adalah kapan virus
ini berakhir," kata Budijanto saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/4/2020). Ia
memperkirakan diperlukan waktu tiga hingga empat bulan untuk proses pemulihanpariwisata
domestik setelah pandemi virus corona berakhir. Sementara untuk outbound (turis Indonesia
ke luar negeri), ia memperkirakanmemakan waktu pemulihan enam bulan hingga satu tahun.
Namun, hal tersebut berlaku jika semua negara sudah beres mengatasi Covid-19. Sementara
itu, untuk inbound (kunjungan wisatawan mancanegara), ia memprediksi hal tersebut
tergantung kebijakan negara. "Tapi saya rasa amannya sekitar satu tahun juga dengan tetap
menerapkan prosedur kesehatan yang ketat," ujarnya. Terkait pemulihan, ia menambahkan
situasi dan analisa akan berbeda jika vaksin virus corona sudah ditemukan.

Pemerintah berupaya siapkan industri pariwisata Sementara itu, Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga sudah berupaya mempersiapkan industri pariwisata
agar tetap optimis dan bersiap menghadapi proyeksi lonjakan kinerja pada 2021. Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan pihaknya telah
merealokasi anggaran dan menerapkan program khusus selama masa tanggap darurat Covid-
19 agar sektor parekraf termitigasi. "Presiden mengarahkan bahwa kita akan melakukan
program perlindungan sosial bagi para pelaku wisata dan Kemenparekraf merealokasi
anggaran Rp500 miliar, ini potensinya akan dikembangkan terus,” kata Wishnutama, Kamis
(16/4/2020). Pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu)
secara intensif sebagai salah satu upaya untuk dapat memberikan berbagai bantuan terhadap
sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

BAB III
3.1 kesimpulan
Dengan adanya wabah/bencana virus covid 19 ini kita dapat beranggapan bahwa akan ada
pelangi setelah badai yang menerjang dunia ini dalam berbagai aspek,terutama dalam
pembahasan tentang pariwisata di Indonesia ini.
Bukan hanya pemerintah dan tenaga medis yang sudah berupaya sekuat mungkin untuk
memerangi wabah ini,karena sejatinya seluruh rakyat Indonesia lah yang harus berusaha
mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh negara Indonesia dalam
mematahkan rantai penyebaran covid-19 ini supaya Indonesia bebas dari virus covid dan
segera berkurang
3.2 saran
Untuk penyempurnaan pembuatan makalah kedepannya, saya mengharapkan adanya saran
dari semua pihak baik dosen maupun seluruh mahasiswa yang membaca makalah
kewirausahaan ini terhadap kekurangan yang terdapat pada makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai