PANDEMI COVID-19
OLEH:
DHARMA SINGARAJA
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kondisi Pariwisata Dimasa
Pandemi COVID-19”ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
Ayu Trisnadewi pada bidang studi Bahasa Indonesia . Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang kondisi Pariwisata di Masa Pandemi bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Ayu Trisnadewi, yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan .Saya menyadari, makalah
yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 5
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pariwisata merupakan semua kegiatan dalam masyarakat yang berhubungan dengan
wisatawan. Dari pernyataan tersebut bahwa dengan adanya wisatawan yang datang
membuat aktivitas masyarakat, swasta dan pemerintah disuatu daerah tujuan wisata
menjadi bertambah. Pariwisata sebagai salah satu industri yang sedang berkembang pesat
di abad ini. Perkembangan pariwisata di dunia tidak lepas dari globalisasi yang sedang
terjadi. Pariwisata telah menjadi kontributor yang potensial pada perekonomian lewat
topangan dan perkembangan ekonomi di industri pariwisata yang dialami oleh banyak
negara. Pariwisata mempunyai peranan penting dalam pembangunan Indonesia khususnya
sebagai penghasil devisa negara disamping sektor migas. Indonesia merupakan salah satu
negara yang hampir seluruh daerahnya mempunyai daya tarik wisata, yaitu melalui
keindahan alam dan peninggalan sejarah yang dimilikinya.
Virus COVID-19 yang tengah menjadi permasalahan kesehatan global untuk saat ini
menimbulkan dampak yang sangat besar terhadap semua sektor kehidupan diseluruh
dunia. Mulai dari sektor ekonomi, pendidikan, sosial, pariwisata dan sebagainya. Hal ini
terjadi karena virus COVID-19 menimbulkan rasa ketakutan akan bahaya dan resikonya
yang berdasarkan berita dan fakta yang tersebar saat ini yaitu dapat berujung pada
kematian.
Adapun sektor pariwisata merupakan salah satu yang terdampak sangat besar dari
kasus wabah virus COVID-19 ini. Pariwisata yang pada awalnya kian mengalami
pertumbuhan yang sangat begitu pesat saat ini seakan melemah dan mengalami penurunan
yang sangat drastis. Penurunan yang terjadi dalam sektor pariwisata untuk saat ini tidak
akan bisa ditanggulangi sampai kasus wabah virus COVID-19 ini menemukan titik terang
penyelesaiannya. Adapun percobaan yang diberlakukan oleh pemerintah Indonesia dalam
mempertahankan sektor pariwisata dari dampak negatif virus COVID-19 dengan
pemberian insentif terhadap industri pariwisata dan pemberian diskon kepada wisatawan
,tapi nyatanya tidak akan berdampak apa-apa untuk saat ini.
Melemahnnya industri pariwisata akibat virus COVID-19 juga terjadi di Indonesia. Bali
adalah salah satu destinasi yang paling terkena dampaknya dilihat dari penurunan jumlah
3
wisatawan yang datang berkunjung, karena sektor pariwisata merupakan tulang punggung
bagi penghasilan masyarakat setempat. Wisatawan mancanegara adalah sumber
pemasukan nomor satu dari Pulau Dewata tersebut. Kini terlihat sangat jelas bahwa virus
COVID-19 secara nyata telah mampu melumpuhkan sektor pariwisata yang tengah
berkembang saat ini dan juga tidak menutup kemungkinan akan mengancam stabilitas
ekonomi dan sosial negara secara global jika kasus ini tidak kunjung terselesaikan.
Jika penyebaran virus COVID-19 tidak ditanggulangi secara serius maka ditakutkan
dapat menimbulkan dampak yang lebih buruk kedepannya. Maka dari itu diperlukan peran
nyata dari pemerintah dan segenap jajarannya untuk secara cepat, tepat dan maksimal
dalam mencari dan menemukan solusi dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus
penyebaran virus COVID-19 ini. Namun tidak cukup hanya dengan peran pemerintah
dengan segenap jajarannya saja, kesadaran dari masyakarat untuk menjaga kesehatan dan
keselamatan pribadi dan keluarga juga harus ditingkatkan guna mencegah penularan
virustersebut. Dengan kata lain dibutuhkan sinergi antara pemerintah dan masyarakat
untuk secara bersama-sama menyelesaikan permasalahan virus COVID-19 yang tengah
terjadi.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diidentifikasi rumusan masalahnya adalah
“Bagaimana pengaruh pandemi wabah virus COVID-19 terhadap pengunjung wisatawan
di Indonesia?”
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui informasi tentang
bagaimana pengaruh pandemi wabah virus COVID-19 terhadap pengunjung wisatawan di
Inonesia
D. MANFAAT PENULISAN
Diharapkan dapat memberikan informasi maupun kontribusi tentang pengaruh pandemi
COVID-19 terhadap pariwisata
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PARIWISATA
Pariwisata adalah kegiatan perjalanan dari sebuah tempat ke tempat lainnya yang
dilakukan oleh manusia dalam jangka waktu tertentu dengan perencanaan sebelumnya,
dimana tujuannya untuk rekreasi atau menyenangkan diri lalu kembali ke tempat awal.
Secara etimologis, istilah pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu kata “Pari” yang
artinya bersama atau berkeliling, dan “wisata” yang artinya perjalanan. Sehingga dilihat
dari asal katanya, maka pariwisata dapat didefinisikan sebagai suatu aktivitas perjalanan
berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya yang menjadi objek tujuan wisata dimana
perjalanan tersebut dilakukan dengan perencanaan.
Dari penjelasan definisinya dapat disimpulkan bahwa pariwisata merupakan suatu
kebutuhan bagi manusia untuk menjaga kesehatan jiwanya. Dengan pariwisata, suasana
hati seseorang dapat berganti menjadi lebih baik serta menambah wawasan dan
kecintaannya terhadap alam.
• Jenis-Jenis Pariwisata
o Pariwisata Lokal (Local Tourism); yaitu kepariwisataan yang ruang lingkupnya
relatif sempit dan terbatas dalam tempat-tempat tertentu saja. Misalnya;
kepariwisataan di kota Denpasar, kepariwisataan di kota Jepara, dan lain-lain.
o Pariwisata Regional (Regional Tourism); yaitu kepariwisataan yang berkembang
di wilayah tertentu dalam ruang lingkup regional atau nasional. Misalnya;
pariwisata di pulau Bali, di Sumater Utara, dan lain sebagainya.
o Pariwisata Nasional (National Tourism); yaitu kepariwisataan yang berkembang
dalam wilayah satu negara, dimana wisatawannya berasal dari warga negara
tersebut dan juga dari negara lain. Misalnya; kepariwisataan di wilayah Indonesia.
o Pariwisata Regional-Internasional; yaitu kepariwisataan yang berada di dalam
lingkup wilayah internasional yang terbatas, namun telah melewati batas-bata dari
dua atau tiga negara dalam wilayah tersebut. Misalnya; kepariwisataan di wilayah
ASEAN.
o Pariwisata Internasional (International Tourism); yaitu kepariwisataan yang ada
di negara-negara di dunia.
5
B. PENYEBAB TURUNNYA PARIWISATA
Pandemi COVID-19 telah menghantam industri pariwisata dan ekonomi kreatif di
Indonesia. Tidak main-main, sejak Februari 2020 jumlah wisatawan mancanegara yang
masuk ke Indonesia mengalami penurunan yang sangat drastis, dan puncaknya terjadi
April 2020 dengan jumlah wisatawan hanya sebanyak 158 ribu. Jika ditotal, sepanjang
tahun 2020 jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia hanya sekitar
4,052 juta orang. Bisa dibilang, angka tersebut sangat memprihatinkan, karena dari total
tersebut hanya sekitar 25% dari jumlah wisatawan yang masuk ke Indonesia pada 2019.
Hal ini pun berdampak pada pendapatan negara di sektor pariwisata. Adanya
pembatasan sosial berskala besar dan ditutupnya akses keluar-masuk Indonesia,
menyebabkan penurunan pendapatan negara di sektor pariwisata sebesar Rp20,7 miliar.
Dampak pandemi COVID-19 pada sektor pariwisata Indonesia juga terlihat dari
pengurangan jam kerja. Sekitar 12,91 juta orang di sektor pariwisata mengalami
pengurangan jam kerja, dan 939 ribu orang di sektor pariwisata sementara tidak bekerja.
Di sisi lain, pandemi COVID-19 juga berdampak langsung pada berbagai lapangan
pekerjaan di sektor pariwisata
6
Fase Tanggap Darurat fokuskan pada kesehatan, seperti menginisiasi program
perlindungan sosial, mendorong kreativitas dan produktivitas saat WFH, melakukan
koordinasi krisis pariwisata dengan daerah pariwisata, serta melakukan persiapan
pemulihan.
Selanjutnya adalah fase Pemulihan, di mana dilakukan pembukaan secara bertahap
tempat wisata di Indonesia. Persiapannya sangat matang, mulai dari penerapan protokol
CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability) di tempat
wisata, serta mendukung optimalisasi kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention,
and Exhibition) di Indonesia.
Terakhir adalah fase Normalisasi, yaitu persiapan destinasi dengan protokol CHSE,
meningkatkan minat pasar, hingga diskon untuk paket wisata dan MICE. Salah satu
program yang telah dilaksanakan adalah Virtual Travel
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang penting dan memberikan kontribusi
hasil penelitian ini dapat disimpulkan Tahun 2020 -2021menjadi tahun terberat dalam
dunia pariwisata akibat pandemi Covid-19 yang sudah ada sejak akhir tahun 2019
yang memaksa setiap wisata mauupun usaha untuk memutar haluan strategi. Tidak
sedikit juga yang mengalami krisis di saat pandemi, sehingga beberapa perusahaan
pembiayaan. Dibutuhkan
8
Daftar Pustaka
https://kemenparekraf.go.id/ragam-pariwisata/Tren-Pariwisata-Indonesia-di-
Tengah-Pandemi
https://travel.kompas.com/read/2020/06/28/161137527/upaya-memulihkan-sektor-
pariwisata-indonesia-pascapandemi-covid-19?page=all
http://repository.unj.ac.id/9343/2/BAB%201.pdf