Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MASS TOURISM VS SUSTAINABLE TOURISM

OLEH

KELOPOK 5

1 EMARITA LULU 2201080119

2 JELITA PUDJO LUDJI 2201080062

3 MARIA DESITRIANA MEA 2201080067

4 MARIANA DINASARI KEDANG 2201080056

5 MARIA ROSA MISTIKA KOLO 2201080088

6 YULIUS JONSON SERAN 2201080136

7 YULIANUS VALENTINUS PALA SUNI 2201080127

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
bimbingan-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini yang berjudul “MASS TOURISM
VS SUSTAINABLE TOURISM “ makalah ini merupakan panduan bagi para pembaca agar
lebih mengetahui lebih dalam tentang BUDAYA LAHAN KERING, KEPULAUAN DAN
PARAWISATA dalam melaksanakan proses pembelajaran yang kami sajikan secara praktis dan
sistematis. Sehingga dalam pengesuaian materi pembelajaran dapat optimal sesuai dengan yang
diharapkan.

Dengan adanya makalah ini yang kami buat dapat bermanfaat bagi pembaca dan bisa
menguasai materi yang kami sajikan. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini agar kedepannya bisa menjadi lebih
baik lagi.

Kupang, 08 April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................1
1.3 TUJUAN.....................................................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
BAB III.......................................................................................................................................................6
PENUTUP...................................................................................................................................................6
3.1 KESIMPULAN................................................................................................................................6
3.2 SARAN..........................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam
perkembangan perekonomian suatu wilayah karena diharapkan mampu memberikan kontribusi
yang besar dalam pendapatan wilayah. Pariwisata juga bersifat multiplier effect yang mampu
mendorong sektor – sektor lain seperti misalnya sektor perdagangan dan jasa, hunian, tenaga
kerja, untuk ikut tumbuh dan mampu berkembang bersamanya. Hal ini juga didukung dengan
pernyataan Pendit (1999:35), yang mengatakan bahwa pariwisata merupakan salah satu kegiatan
yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat terutama dalam penyediaan
lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standard hidup serta stimulus bagi perkembangan
sektor lainnya. Pariwisata juga merupakan suatu sektor yang tidak jauh berbeda dengan sektor
ekonomi yang lain yaitu dalam proses perkembangannya juga mempunyai dampak atau
pengaruh dibidang sosial ekonomi dan fisik kawasan. Pengaruh yang ditimbulkan tersebut dapat
berupa pengaruh positif maupun negatif terhadap kehidupan masyarakat setempat. Untuk
mencegah perubahaan itu menuju ke arah negatif maka diperlukan suatu perencanaan yang
mencakup aspek fisik, sosial dan ekonomi, sehingga sedapat mungkin masyarakat setempat ikut
terlibat di dalam perencanaan dan pengembangan pariwisata. Hal ini perlu dilakukan untuk
mendukung keberhasilan pengembangan daerah wisata yang bersangkutan (Kodyat, 1982 : 4)
proses pembangunan dan pengembangan suatu wilayah dapat ditunjang oleh potensi wisata yang
dimilikinya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Mass Tourism dan Sustainable Tourism
2. Karakteristik Mass Tourism dan Sustainable Tourism
3. Implikasi Mass Tourism dan Sustainable Tourism di Indonesia
4. Pariwisata Alternatif
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu Mass Tourism dan Sustainable Tourism
2. Untuk mengetahui apa saja Karakteristik dari Mass Tourism dan Sustainable Tourism
3. Untuk mengetahui bagaimana cara mengimplikasi Mass Tourism dan Sustainable
Tourism di Indonesia

1
4. Untuk mengetahui apa saja Pariwisata Alternatif yang ada
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MASS TOURISM DAN SUSTAINABLE TOURISM


a. Pengertian Mass Tourism
Pariwisata massal (mass tourism) yaitu mengarah kepada wisata – wisata yang cenderung
dikunjungi oleh wisatawan dalam jumlah banyak (rombongan). Pariwisata massal
berorientasi pada wisata yang dilakukan secara beramai – ramai, berkumpul dan melakukan
kegiatan bersama – sama. Misalnya seperti kebiasaan wisatawan domestik apabila
berkunjung ke pantai dilakukan bersama rombongan yang tujuannya untuk arisan atau
gathering. Mass Tourism adalah istilah yang mengacu pada jenis pariwisata yang
melibatkan banyak wisatawan yang datang ke suatu tempat dalam jumlah besar. Pariwisata
massal biasanya menghasilkan pendapatan yang besar bagi negara dan industri pariwisata,
tetapi juga menyebabkan masalah lingkungan dan sosial, seperti kerusakan lingkungan,
peningkatan kriminalitas, dan pengaruh negatif terhadap budaya setempat. Derajat
keuntungan tersebut sangat tergantung kepada intensitas arus wisatawan yang masuk
berwisata, dan hal tersebut sangat berkaitan dengan pertumbuhan pariwisata. Semakin
tingginya intensitas dapat mengindikasikan semakin terkenalnya suatu kawasan wisata.
b. Pengertian Sustainable Tourism
Sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan adalah pengembangan konsep
berwisata yang dapat dapat memberikan dampak jangka panjang. pariwisata berkelanjutan
adalah jenis pariwisata yang berfokus pada memastikan bahwa pembangunan pariwisata
berkelanjutan dan tidak merugikan lingkungan, ekonomi lokal, dan budaya setempat.
Pariwisata berkelanjutan memastikan bahwa destinasi wisata tetap segar dan menarik bagi
wisatawan, serta membantu masyarakat setempat untuk memperoleh manfaat ekonomi dari
pariwisata. Indonesia saat ini sedang berusaha mengimplementasikan pariwisata
berkelanjutan dalam pengembangan pariwisatanya. Beberapa contoh inisiatif yang sedang
dilakukan adalah meningkatkan edukasi dan kesadaran lingkungan bagi wisatawan dan
industri pariwisata, memastikan bahwa pembangunan pariwisata tidak merugikan
lingkungan dan ekonomi lokal, dan melindungi budaya setempat.

2
2.2 KARAKTERISTIK MASS TOURISM DAN SUSTAINABLE TOURISM
a. Karakteristik Mass Tourism
b. Karakteristik Sustainable Tourism

2.3 IMPLIKASI MASS TOURISM DAN SUSTAINABLE TOURISM DI INDONESIA


a. Implikasi Mass Tourism di Indonesia
Ada beberapa implikasi atau dampak dari Maas Tourism di Indonesia misalnya di
beberapa tempat ini:
1. Dampak mass tourism di TN Komodo.
TN Komodo yang merupakan rumah dari satwa purba langka Varanus
komodoensis, mendapatkan ancaman kelestarian dari satwa tersebut akibat aktivitas
wisatawan yang setiap hari mengerubungi sarang-sarangnya hingga mengalami
kerusakan, sehingga tidak jarang komodo betina menjadi terganggu dalam proses
reproduksi dan anak komodo gagal menetas maupun takut keluar dari sarangnya5.
Ancaman kelestarian tidak hanya pada satwa komodo, namun menyasar hingga ke
seluruh kawasan taman nasional. Ulah wisatawan nakal yang melampaui batas tidak
sulit dijumpai dan menjadi berita trending, seperti wisatawan yang menembakkan
petasan ke arah kawanan Pteropus vampyrus yang sedang terbang di atas pulau
Kalong6 dan kebakaran padang rumput sabana di pulau-pulau Gili Lawa7, belum lagi
kerusakan terumbu karang dan ancaman pada ekosistem laut8.
2. Dampak mass tourism di Kuta, Bali.
Kebebasan dan target pariwisata Bali yang menargetkan kepada kuantitas
wisatawan, menjadikan Bali terutama area Kuta dan sekitarnya mengalami masalah
yang tidak kunjung selesai. Kemacetan, sampah yang mengotori pantai, hingga
gentrifikasi dan pelecehan norma dan budaya setempat oleh turis-turis asing yang
berkelakuan sewenang-wenang menjadi masalah menahun akibat tingginya arus
wisatawan yang masuk ke Bali menuju level yang tidak terkendali dan overtourism9.
Pemerintah Provinsi Bali sendiri telah menetapkan target wisata Bali untuk bergeser
kepada quality tourism10, tidak lagi menggunakan indikator jumlah wisatawan yang
masuk namun jumlah pengeluaran dan lama tinggal wisatawan yang berarti
kenyamanan wisatawan untuk tinggal lebih lama menikmati layanan pariwisata yang
berkualitas dan tidak sekedar produk paket wisata semata.

3
3. Dampak mass tourism di destinasi wisata “dadakan”.

Lebih jauh lagi, kemajuan teknologi infrastruktur dan penyampaian informasi


yang sangat cepat di era ini menghasilkan tren viral pada lokasi-lokasi yang memiliki
atraksi wisata, utamanya lanskap dan pemandangan, sehingga menjadi destinasi
wisata “dadakan”. Lokasi ini umumnya dikunjungi oleh wisatawan yang mengincar
kunjungan murah untuk sekedar berswafoto dan berkeliling ria menikmati panorama
lokasi, namun sayangnya banyak yang berperilaku sesukanya tanpa mengindahkan
kelestarian kualitas atraksi wisata tersebut. Ancaman itu seperti diamplifikasi oleh
besarnya jumlah wisatawan yang datang menyerbu tempat yang sama dengan tujuan
yang sama, takut ketinggalan tren berwisata di lokasi tersebut. Salah satu destinasi
yang tidak hanya viral karena atraksinya, namun juga heboh akibat kerusakannya
adalah Taman Bunga Amarilis yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi ini
mendadak tenar setelah disiarkan oleh beberapa pengunjung awal yang takjub akan
keindahan hamparan puspa pathuk bak taman-taman kembang di Benua Biru sana11.
Selanjutnya, destinasi tersebut diserbu oleh seribu lebih pengunjung dalam sehari
menghasilkan potensi besar yang termasuk ke dalam daya tarik wisata daerah12.
Namun, tidak butuh waktu yang lama bagi lokasi ini untuk terkena getah mass
tourism. Antisipasi lonjakan pengunjung tidak disadari oleh pemiliki tempat, sehingga
kewalahan memperingatkan pengunjung untuk tidak menginjak bunga. Alhasil
pekarangan bunga milik pribadi yang sebelumnya indah berubah 1800 akibat diinjak-
injak oleh penuh sesak wisatawan yang nihil bestari menyisakan pemandangan rata
dengan tanah bagi wisatawan yang telat tiba, yang mana hal ini turut disayangkan
oleh pemilik tempat.
b. Implikasi Sustainable Tourism di Indonesia

2.4 PARIWISATA ALTERNATIF


Pariwisata alternatif (alternative tourism) atau juga biasa disebut wisata tematik yaitu
wisata – wisata yang mengedepankan wisata alam, budaya, keunikan, atau karakteristik
lokal yang ada di sebuah daerah. Pariwisata alternatif merupakan tujuan wisata bagi
wisatawan yang tidak ingin berkunjung ke tempat ramai karena ingin menemukan suatu hal
yang baru. Saat ini pariwisata alternatif sudah menjadi sebuah tren bagi para wisatawan.

4
Tren wisata telah mengalami pergeseran dari pariwisata massal ke arah pariwisata alternatif,
pelaku wisata sudah memikirkan bahwa tren wisata yang lebih bersahabat dengan alam dan
masyarakat lokal adalah pariwisata yang berpotensi untuk dikembangkan dan memiliki daya
tarik tinggi. Hal tersebut membuat mulai bermunculannya paket – paket wisata yang
mengedepankan budaya, alam, dan sesuatu yang unik dari daerah – daerah tertentu. Salah
satu nya difasilitasi dengan adanya desa wisata.
Indonesia sangat kaya sekali akan budaya, adat dan karakteristik lokal. Dari Sabang
sampai Merauke, Indonesia terdiri dari pulau –pulau kecil dan pulau – pulau besar yang
mana di semua pulau tersebut pasti dijumpai desa dengan segala ragam kekayaan alam dan
budaya nya. Pada umumnya pengembangan desa wisata hanya sebatas mengarah pada
pengembangan potensi alam, sungai, atau gunung. Potensi lain seperti kuliner, budaya, atau
lokalitas masyarakat belum menjadi potensi utama untuk diangkat sebagai objek dan atraksi
di desa wisata.
Desa wisata menjadi tren pengembangan alternatif desa pada satu dasawarsa terakhir.
Dari tahun ke tahun, jumlah desa wisata di Indonesia juga tumbuh pesat. Hingga akhir 2018,
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada 1.734 desa wisata dari total 83.931 desa di
Indonesia. Bahkan Kementerian Desa PDTT menargetkan jumlah desa wisata bertambah
menjadi 10.000 desa wisata pada tahun 2020.

5
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN

6
DAFTAR PUSTAKA
Rachmasari, A. P., Syahadah, M. A., & Aflahuddin, S. Mengulas Implikasi Mass Tourism
Dalam Pertumbuhan Aktivitas Pariwisata.

Priyanto, P. (2016). Pengembangan potensi desa wisata berbasis budaya tinjauan terhadap desa
wisata di jawa tengah. Jurnal Vokasi Indonesia, 4(1).

Anda mungkin juga menyukai