DISUSUN OLEH:
ANDI REZKI PRATAMA PUTRA
06520180044
Majid, Abd. Rayudaswati Budi. 2013. Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi
PT. Gama Multi Usaha Mandiri. 2012. Penyusunan Dokumen Rencana Induk
Yogyakarta
Rajawali Pers
MEDIA GROUP.
Sandiaga Salahuddin Uno, Dkk. 2020 Tren Pariwisata 2021. Jakarta : Celsius
Creative Lab.
Sumber Lain :
https://nasional.kompas.com/read/2020/03/03/06314981/fakta-lengkap-
https://www.google.com/amp/s/www.mongabay.co.id/2021/06/27/wisata-
alam-rammang-rammang-dibangun-aktivis-diresmikan-menteri/amp/
https://www.mongabay.co.id/2020/05/17/cerita-rammang-rammang-di-
Pandemi https://kemenparekraf.go.id/ragam-pariwisata/Tren-Pariwisata-
17.00 WITA).
https://jdih.baliprov.go.id/uploads/produk-hukum/peraturan/1990/UU/uu-9-
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38685/uu-no-23-tahun-2014 (diakses 1
INTAH_DAERAH_DAN_MASYARAKAT_DESA_DALAM_PENGEL
OLAAN_PARIWISATA_DI_KABUPATEN_LABUHANBATU_UTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih yang tak pernah pilih
kasih, Tuhan Maha Penyayang yang sayangnya tiada terbilang dan senantiasa
mengiringi tiap gerak langkah bahkan nafas penulis, sehingga dapat menyusun
laporan kegiatan lapangan (internship) yang dilaksanakan di Dinas Kebudayan &
Pariwisata Kabupaten Maros.
Shalawat dan salam senantiasa pula tercurah kepada pemilik pribadi nan
mulia, sang revolusioner sejati yang tiada banding dari hamba yang lain
Rasulullah Muhammad SAW. Mudah-mudahan ajaran yang ditinggalkannya
senantiasa menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan praktek lapangan
(internship) ini masih terdapat banyak kekurangan. Penulis tentunya mendapat
bantuan dari berbagai pihak yang telah memberi masukan, membimbing,
mengarahkan, serta memberi dukungan moril selama proses penyelesaian laporan
ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya.
2. Kedua Orang tua serta keluarga tercinta yang selalu memberikan
dukungan moral serta material.
3. A.Muttaqin Mustari.S.Sos.M.Si selaku ketua jurusan Ilmu Komunikasi
yang telah memberikan bimbingan serta arahan mulai dari awal hingga
akhir kegiatan praktek lapangan dapat terselesaikan;
4. M. Ferdiansyah, S.IP selaku kepala dinas kebudayan dan pariwisata
kabupaten maros.
5. Yusriadi Arief, SS selaku kepala bidang pariwisata kabupaten maros.
6. Kepada seluruh Staf Dinas Kebudayan dan Pariwisata Kabupaten Maros
selalu memberikan support dan memberikan pengalaman di dunia
pekerjaan
7. Kak Teguh yang memberikan inovasi dan saran di lapangan selama
program magang (Internship) di Disbudpar maros
8. Kepada Seluruh Teman-Teman Komunikasi Angkatan 2018, yang telah
memberikan dukungan.
9. Kepada Teman-Teman Duta Wisata, Forum Komunikasi DARA DAENG
(FKDDM) yang selalu memberikan motivasi dan semangat kepada saya.
Akhir kata, apa yang disusun menjadi tanggung jawab penulis, semoga
laporan ini bermanfaat bagi semua orang terutama bagi penulis sendiri. Aamiin.
Saran dan kritik yang membangun sangat diharapakan demi penyempurnaan
laporan ini.
Maros,
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
banyak potensi sumber daya alam yang melimpah, keanekaragaman hayati dan
peninggalan sejarah atau budaya. Berlimpahnya sumber daya alam yang ada dapat
dengan baik sesuai dengan apa yang paling diminati masyrakat. Sehingga
pemanfaatan sumber daya alam tersebut tidak akan habis waktu, ataupun materi
mengembangkan dan memanfaatkan obyek dan daya tarik wisata yang terwujud
dalam bentuk kekayaan alam yang indah, keanekaragaman flora dan fauna,
kemajemukan tradisi dan seni budaya atau peninggalan sejarah. Hal ini sejalan
purbakala, peninggalan sejarah serta seni budaya yang dimiliki bangsa Indonesia
merupakan sumber daya dan modal yang besar bagi usaha pengembangan dan
peningkatan kepariwisataan.
penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang pertama kali
1
perkembangannya, pandemi covid-19 telah menyebar ke berbagai negara di
https://nasional.kompas.com/read/2020/03/03/06314981/fakta-lengkap-kasus-
terjadi April 2020 dengan jumlah wisatawan hanya sebanyak 158 ribu. Jika
Indonesia hanya sekitar 4,052 juta orang. Bisa dibilang, angka tersebut sangat
memprihatinkan, karena dari total tersebut hanya sekitar 25% dari jumlah
WITA).
2
Mengingat sektor pariwisata di Indonesia menduduki peranan yang sangat
devisa negara.
khususnya perlu memperhatikan kondisi daerah serta faktor fisik dan non fisik.
Hal ini untuk menghindari kerusakan lingkungan yang berlebihan, oleh karena itu
pembangunan yang demokratis dan desentralistis. Oleh karena itu daerah dituntut
3
untuk mampu berkreasi dan berinovasi dalam menggali potensi dan sumber
pendapatan daerah.
dikarenakan daya tarik wisata menarik yang dimiliki seperti Taman Nasional
oleh UNESCO, sebagai Karst terbesar ke-2 Di Dunia setelah Cina. Pesona
Keindahan gugus karstnya yang luar biasa indah dan megah membuatnya menjadi
lain yaitu Telaga Bidadari, Gua Bulu Barakka, Gua Telapak dan Gua Pasaung.
indah, yang mana sepanjang pinggiran sungai tumbuh hutan pohon nipa yang
dihiasi oleh gugusan pegunungan kapur yang berdiri tegak di pinggir sungai serta
hamparan sawah.
Kabupaten Maros. Untuk menuju ke lokasi wisata tersebut dapat ditempuh dengan
dua jalur yaitu jalur darat dengan jarak tempuh 30 menit sampai 1 jam dan jalur
4
Nama Rammang-Rammang sendiri berasal dari bahasa daerah setempat
yaitu Bahasa Makassar, di mana kata rammang yang bisa diartikan sebagai awan
adalah sekumpulan awan atau kabut. Menurut cerita penduduk setempat, tempat
ini diberi nama Rammang-Rammang dikarenakan awan atau kabut yang selalu
Pangkep. Hingga sampai pada hadirnya Bapak Menteri Pariwisata dan Ekonomi
https://www.google.com/amp/s/www.mongabay.co.id/2021/06/27/wisata-alam-
5
pembangunan terhadap potensialam yang dimilikinya untuk dijadikan sebagai
obyek wisata. Pemerintah daerah dalam menarik perhatian dan minat kunjungan
ditempat tersebut mendapat pengunjung dan layak dijadikan sebagai obyek wisata
unggulan.
pengelolaan desa wisata rammang dalam sudut pandang dimana peran masyarakat
sebagai pengelolanya.
6
dalam pembangunan yang dilakukan oleh mereka sendiri.
hal ini mudah, namun pada kenyataan di lapangan tidak jarang memunculkan
7
Dari kewenangan dan posisi dalam struktur pemerintahan, Pemerintah
berarti bagi pengembangan daerah, sehingga tolak ukur keberhasilan dari usaha
tersebut tidak hanya terbatas pada kesuksesan rencana dan pelaksanaan program
diperoleh manfaat yang optimal bagi masyarakat, baik dari segi ekonomi, Sosial
pariwisata kedalam suatu program pembangunan ekonomi, fisik, dan sosial dari
8
suatu negara. Disamping itu, rencana tersebut harus mampu memberikan kerangka
pariwisata.
itu peran pemerintah sebagai motivator yaitu kegiatan koordinasi antara aparatur
pemerintah dengan pihak wisata, pengaturan dan promosi umum keluar negeri.
Tidak dapat dipungkiri bahwa hampir diseluruh daerah Indonesia terdapat potensi
dan dibina secara terarah, terpadu, dan berkelanjutan agar dapat meningkatkan
dalam penulisan skripsi ini penulis akan mengkaji optimalisasi peran Pemerintah
Covid-19.
9
b. Rumusan Masalah
2. Faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam pengelolaan
c. Tujuan Penelitian
d. Manfaat Penelitian
Adapun manfaaat penelitian berdasarkan rumusan masalah yang di atas
1. Manfaat Teoritis
10
2. Manfaat Praktis
a. Untuk objek penelitian ini di jadikan acuan untuk merubah pandangan bagi
c. Untuk referensi, yakni dapat menjadi bahan rujukan bagi para peneliti
selanjutnya
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Optimalisasi
sesama manusia. (2) melalui pertukaran informasi. (3) untuk menguatkan sikap
dan tingkah laku orang lain. (4) serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku”.
suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran
12
informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling
merasakan apa yang dialaminya. Melalui apa yang dirasakan oleh diri sendiri dan
yang disampaikan dapat dipahami dengan jelas oleh orang lain, namun terkadang
makna itu tidak sangat kabur, sehingga menjadi sulit untuk dipahami dan bahkan
individu dan kelompok merupakan bagian penting dari proses organisasi yang
13
melaksanakan kepemimpinan dan koordinasi pemerintahaan serta pembangunan
merupakan organisasi atau wadah yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan
Dinas ariwisata
organisasi ini ke dalam tiga dimensi yaitu : 1. Struktur, bentuk, dan fungsi
organisasi.
2.3 Pariwisata
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 menjelaskan bahwa
pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas
tersebut menjadi realistis dan proporsional dalam mendukung majunya sektor ini.
14
Agar suatu obyek wisata dapat dijadikan sebagai salah satu obyek wisata yang
menarik, maka faktor yang sangat menunjang adalah sarana dan prasarana obyek
wisata tersebut. Karena sarana dan prasarana sangat diperlukan untuk mendukung
dari pengembangan obyek wisata. Penelitian Syahrizal Efendi Lubis, S.H, M.Kn
(2018).
keseluruhan dari gejala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan pendiaman tempat
tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak
perjalanan, industri, dan lain-lain) yang merupakan akibat dari perjalanan wisata
pariwisata adalah feedback yang timbul dari perjalanan yang dilakukan sementara
15
pariwisata yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat
setempat.
Menurut Henny Ferniza (2017:61) dalam pengembangan dan pengelolaan
pariwisata, tentu tidak luput dari permasalahan-permasalahan ataupun kendala.
Permasalahan atau kendala yang dihadapi oleh pemerintah dalam pengembangan
kawasan wisata di Indonesia antara lain :
a. Keterbatasan dukungan sarana dan prasarana penunjang
setempat.
setempat harus dilibatkan secara aktif dan diberi kesempatan untuk berpartisipasi
Suwarjo3
16
BAB III
METODE PENELITIAN
Waktu penelitian yang dibutuhkan oleh peneliti yaitu 2 (dua) bulan yang
dilaksanakan pada Bulan Februari 2022 sampai dengan Bulan April 2022. Adapun
lokasi penelitian yaitu pada Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Maros. Penentuan lokasi ini antara lain didasarkan atas pertimbangan bahwa
1. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah kualitatif, yaitu suatu penelitian
mempengaruhinya.
17
3.3 Sumber data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini sesuai dengan permasalahan dan
1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung melalui observasi dan
dalam penelitian.
2. Data sekunder adalah data-data yang di peroleh dari buku-buku, dokumen dan
literatur serta bahan-bahan tertulis baik dari dalam maupun dari luar yang terkait
situasi dan kondisi latar belakang penelitian. Informan merupakan orang yang
memberikan informasi dan keterangan sesuai dengan situasi dan kondisi objek
valid atau tidaknya data yang kita teliti, dan hal itupun akan mempengaruhi
keabsahan data yang kita teliti. Adapun Informan di dalam penelitian ini dapat
18
No. Inisial Jabatan KET
Kepala Dinas Pariwisata
Kabupaten Maros
1. Observasi
19
pengamatan secara langsung tentang masalah yang diteliti yaitu mengenai
2. Wawancara
pertanyaan itu.
3. Dokumentasi
Huberman dalam Sugiyono (.2012 : 334) Analisis data dilakukan melalui tiga
alur, yakni :
20
1. Reduksi Data (Data Reduction)
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan
demikian, data yang telah di reduksi akan memberikan gambaran yang lebih
jelas.
Pada penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya. Dalam hal ini peneliti
berusaha untuk menguraikan secara singkat tentang hal-hal yang akan diteliti.
3. Penarikan Kesimpulan
sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran
suatu objek.
Salah satu cara paling penting dan mudah dalam uji keabsahan hasil
21
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang
telah ada. Menurut Sugiyono (2012: 368) ada tiga macam triangulasi yaitu :
wawancara,
2. Triangulasi Teknik
mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk
memastikan data mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar
3. Triangulasi Waktu
dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat nara sumber masih segar,
belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid sehingga
kredibel. Untuk itu, dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan
lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data
22
kepastian datanya. Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek
hasil penelitian, dari tim penelitian lain yang diberi tugas melakukan
pengumpulan data.
3.8
Muhammadiyah Makassar dengan judul penelitian ‘’Nilai Pesta Adat Wotu Dalam
Interaksi Masyarakat Maritim di Kec Wotu Kab. Luwu Timur jenis penelitian yang
Hasil penelitian ini mengambarkan pola interaksi masyarakat Maritem dengan nilai
yang akan dilakukan peneliti saat ini yaitu sama- sam objeknya masyarakat Wotu
Samsidar dan peneliti yang akan dilakukan oleh peneliti yakni pada bagian focus
sosial, sedangkan penelitian yang akan dilakukan peneliti saat ini berfokus pada
23
Kedua Firda (2020) mahasiswa Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
oleh adat istiadat mereka yang masih di pertahankan hingga saat ini.
yang akan di lakukan peneliti terletak pada objeknya yakni masyarakat Wotiu
subjek penelitian
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo dengan judul penelitian
penelitian ini adalah tingkat kepercayaan adat maccera Tasi terhadap pendapatan
masyarakat nelayan sehingga hipotesis tersebut harus di uji dengan satu arah,
sedangkan penelitian yang akan dilakukan peneliti saat ini berfokus dari beberapa
kualitatif.
D. Kerangka Pikir
yang disusun dari teori yang telah dideskripsikan, kemudian dianalisis secara
24
Komunikasi budaya adalah dua hal yang tak dapat di pisahkan. Budaya
pada dasarnya merupakan nilai- nilai yang muncul dari proses interaksi antar
induvidu. Nilai – Nilai ini diakui, baik secara langsung maupun tidak langsung,
seiring waktu yang dilalui dalam interaksi tersebut. Bahkan terkadang sebuan nilai
tersebut berlangsung di dalam alam bawah sadar induvidu dan diwariskan pada
generasi berikutnya. Oleh karena itu peneliti mengangkat penelitian dengan judul
berada di kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur atau berjarak sekitar 513 km
dari kota Makassar ibukota Provensi Sulawesi Selatan. Suku wotu berada dalam
orang bugis, mereka berdiri sendiri sebagai etnis atau suku yang telah hadir di
wilayah ini sejak lama. Suku Wotu adalah suku tertuayang ada di Tanah Luwu.
Keberadaan suku Wotu ini memiliki sejarah panjang, bahkan mereka pernah
memiliki kerajaan yang lebih tua dri kerajaan Luwu namun kenyataannya tradisi-
Baebunta.
Ware (Pusat Kerajaan) Luwu yang pertama yaitu pada abad ke IX sampai
abad ke XIII, Pusat kerajaan pada saat itu masih di sekitar wotu, wilayah
Bilassalamoa (Kebun Dewata). Kajangki Luwu, yang yang merupakan asli taruian
Luwu sebagaimana yang telah tercantun dalam sure La Galigo. Wotu terdiri dari
dua Tarian yaitu Tarian Kajangki dan Tarian Sumajo. Salah satu upacara budaya
25
di Kec. Wotu Kab. Luwu Timur yaitu Upacara Adat Maccera Tasi. Upacara Adat
Maccera Tasi adalah sebuah upacara tradisional dalam masyarakat nelayan yang
ada wilayah tersebut. Upacara ini sudah berlangsung lama dan tetap dilakukan
sehingga sekarang secara turun temurun dalam kurun waktu tiga tahun sekali.
Timur Dengan tujuan yang akan di capai dalam penelitian ini perubahan budaya
dengan strategi- strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel untuk memahami
berikut:
Masyarakat Adat
Kemacoaan Wotu
Kabupaten Luwu Timur
Komunikasi
Budaya Digital
Teori Tindakan
Sosial (Harbert
Metode Blumer)
Kualitatif Memaknai Ketahanan
Teori Kontruksi
Deskriptif komunikasi Nilai Tradisi Sosial (Berger &
Digital Leluhur Lukman)
Teori Sinkronisasi
Budaya (Hamelink
dalam Liliweri 1983:
26 23)
Makna Komunikasi Digital pada
Adat kemacoaan Wotu
Ketahanan Nilai TradisiLeluhur
Adat Kemacoaan
E.Definisi Konseptual
1. Suku Wotu adalah suku tertua yang ada di tanah Luwu. Keberadaan suku Wotu
ini memiliki sejarah panjang bahkan mereka perna memiliki kerajaan yang lebih
pikir, kreasi, dan cipta karya manusia berbasis teknologi internet. Keberadaannya
memberi dampak perubahan yang signifikan pada dalam dunia bisnis dan
3. Nilai Tradisi Leluhur merupakan paduan dari frase nilai-nilai luhur dan warisan
leluhur memiliki pesan sangat kuat bahwa di da;lam warisan leluhur terkandung
27
(dalam tindakan tradisional) masyarakat yang masih memiliki kebudayaan yang
keberannya.
Interaksi simbolik menurut blumer memiliki tiga premis utama yaitu (1) manusia
bertindak berdasarkan makna yang ada pada sesuatu tersebut. (2) makna yang
lalu lintas produk budaya masih berjalan satu arah dan pada dasarnya mempunyai
masyarakat sekitar
28
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
tentang peristiwa-peristiwa sosial atau budaya yang didasarkan pada perspektif dan
68). Interpretif melihat fakta sebagai sesuatu yang unik dan memiliki konteks dan
makna yang khusus sebagai esensi dalam me- mahami makna sosial. Interpretif
melihat fak- ta sebagai hal yang cair (tidak kaku) yang me- lekat pada sistem
netral.
tung pada pemaknaan sebagian orang dalam situasi sosial. Interpretif menyatakan
situasi sosial mengandung ambiguisitas yang besar. Perilaku dan pernyataan dapat
memiliki mak- na yang banyak dan dapat dinterpretasikan dengan berbagai cara.
(Newman, 2000: 72). Paradigma ini menekankan pada ilmu bukanlah didasarkan
pada hukum dan prose- dur yang baku;, setiap gejala atau peristiwa bisa jadi
memiliki makna yang berbeda; ilmu bersifat induktif, berjalan dari yang sepesi- fik
menuju ke yang umum dan abstrak. Ilmu bersifat idiografis, artinya ilmu
30
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif
keadaan dan situasi yang ada di lapangan atau lokasi penelitian terkait
Timur.
memahami makna yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap
berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Proses penelitian kualitatif ini
fenomenologi. Dimana den gan studi fenomenologi mencoba mencari arti dari
mencari atau menemukan makna dari hal-hal yang esensial atau mendasar dari
31
B. Jenis & Sumber Data
dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebagai alat
pengumpulan data.
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari hasil-hasil penelitian yang relevan dan data yang
yang didapatkan dari hasil telaah buku referensi atau dokumentasi, dan sumber
pembahasan proposal yang seringkali juga diperlukan oleh peneliti. Sumber ini
biasanya berbentuk dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia. Sebagai
data sekunder penulis mengambil dari buku-buku, jurnal, Skripsi, Web, Blog,
artikel atau dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian ini. Data penelitian
sekunder ini yaitu dokumen yang berkaitan dengan pesta adat Wotu pada di
3. Analisis Data
32
dan jelas serta mendalam yang kemudian akan dinarasikan dan 35
Waktu penelirian
Peelitian ini akan dilaksanakan atau ditentukan sesuai dengan waktu yang di
perlukan dalam penelitian ini dan pada saat surat izin penelitian terbit.
Lokasi penelitian
Lokasi penelitian ini berada di Suku Wotu, Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu
D. Informan penelitian
Pertimbangan tertentu ini, misalnya adalah orang tersebut dianggap yang paling
tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin orang tersebut menjadi
33
E. Pengumpulan data
merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama
data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data
yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini,
1. Observasi
penelitian.
2. Wawancara
penulisan. Proses wawancara dapat dilakukan oleh kedua belah pihak yakni
34
bentuk pertanyaan yang akan diajukan oleh pewawancara yakni : wawancara
jawaban tertentu.
mengandung jawaban yang terbuka. Pada tahap ini peneliti banyak mendapat
Tidak hanya itu peneliti mendatangi informan langsung baik dirumah maupun
3. Dokumentasi
hal- hal berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, jurnal, majalah, agenda dan
sebagai suatu cara pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen atau
catatan yang ada dan tersimpan, baik itu berupa catatan transkip, surat kabar,
yang tidak ditujukan langsung kepada subjek penulisan. Tujuan digunakan metode
ini untuk memperoleh data secara jelas dan konkret tentang gambaran lokasi yang
35
F. Teknik Analisis data
Analisis data Analisis data kualitatif menurut Miles dan Hiberman dalam
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,
sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data
Pengumpulan Penyajian
Data Data
Reduksi
Data
Kesimpulan-
kesimpulan
Proses analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan empat tahap yaitu:
1. Pengumpulan data
Data yang didapat dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dicatat pada
catatan lapangan yang terdiri atas 2 bagian yaitu bagian deskriptif dan bagian
36
mengenai apa yang disaksikan, didengar, dilihat dan dialammmi sendiri oleh
peneliti tanpa adanya penafsiran dan pendapat dari peneliti terhadap fenomena
yang dialaminya). Catatan reflektif adalah catatan yang isinya kesan, pendapat,
komentar serta tafsiran peneliti mengenai apa penemuan yang dijumpai. Selain itu
2. Reduksi Data
Selanjutnya sesudah data terkumpul dibuat reduksi data, untuk menentukan data
yang relevan dan mempunyai maka, memfokuskan data yang mengarah pada
maknanya. Dalam proses reduksi data, hanya temuan data atau temuan yang
yang tidak ada kaitannya dengan masalah penelitian dibuang. Atau dengan kata
kesimpulan
3. Penyajian Data
Penyajian data bisa berbentuk tulisan, gambar, tabel dan grafik. Tujuan
gambaran terhadap keadaan yang terjadi. Dalam hal ini, supaya peneliti tidak
37
dan juga bagian-bagian tertentu dari hasil peneltian. Maka dari itulah peneliti
harus membuat naratif, grafik atau matrik untuk mempermudah penguasaan data
atau informasi tersebut. Dengan cara seperti itu maka peneliti bisa tetap
menguasai data dan tidak tenggelam dalam kesimpulan informasi yang bisa
membosankan. Hal seperti ini dilakukan karena data yang tersususun kurang baik
dalam bertindak secara ceroboh, dan tidak mendasar. Mengenai display data harus
4. Penarikan Kesimpulan
seperti halnya proses reduksi data, sesudah data telah terkummpul memadai maka
38
DAFTAR PUSTAKA
A.Safril Mubah’ 2011. Strategi Meningkatkan Daya Tahan Budaya Local Dalam
Menghadapi Arus Globalisasi. Surabaya: Airlangga University.
Frederico Yoseph, L. (2019). PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP
KINERJA PEGAWAI (Study Penelitian Di Dinas Sumber Daya Air, Bina
Marga, Bina Konstruksi Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku).
Ramadanty, S. (2014). Penggunaan komunikasi fatis dalam pengelolaan hubungan
di tempat kerja. Jurnal Ilmu Komunikasi, 5(1), 1-18.
Yunita, A. P., Gono, J. N., Rahmiaji, L. R., & Suprihatini, T. (2015). Persepsi
Khalayak tentang Aksi Demonstrasi FPI di Surat Kabar Suara
Merdeka. Interaksi Online, 3(4).
TIMUR, K. L. NILAI SOSIAL PESTA ADAT WOTU DALAM INTERAKSI
MASYARAKAT MARITIM DI KECAMATAN WOTU.
DARA, S. (2021). TRADISI NGUMBAI ATAKH DALAM MEMPERERAT TALI
SILATURAHMI MASYARAKAT ISLAM (Studi di Pekon Turgak Kecamatan
Belalau Kabupaten Lampung Barat) (Doctoral dissertation, UIN Raden
Intan Lampung).
ISLAM, K. D. P. RESUME DAKWAH KONTEMPORER.
Meilani, M. (2014). Berbudaya Melalui Media Digital. Humaniora, 5(2), 1009-
1014.
Adiansyah, R. (2017). Persimpangan antara agama dan budaya (Proses akulturasi
Islam dengan slametan dalam budaya Jawa). Jurnal Intelektualita:
Keislaman, Sosial Dan Sains, 6(2), 295-310.
39
Adi, D. S. INTERCULTURAL RECEPTION PADA PERILAKU
KOMUNIKASI ANTARETNIK PEDAGANG DI LINGKUNGAN
PASAR TRADISIONAL.
40