Anda di halaman 1dari 9

“OM SWASTYASTU”

NAMA KELOMPOK :
• NI KETUT ARI SUBAKTI (202033122011)
• NI KADEK DELA LESTARI (202033122024)
• I KADEK DICKY SURYADI (202033122025)
• NI LUH RANIS CEMPAKA MARTINI (202033122033)
• KADEK DIAH PURNAMA SARI (202033122037)
• I NYOMAN RESTU ARTHA WIBAWA (202033122057)
ANALISIS POTENSI PARIWISATA
“PURA TAMAN AYUN”
BAB 1

• Pariwisata berasal dari dua kata yakni “Pari” dan


“Wisata”. Pari yang artinya berulang kali atau
banyak, dan wisata yang artinya perjalanan atau
berlibur. Jadi Pariwisata adalah kegiatan yang
dilakukan berulang kali dengan tujuan berlibur.
BAB 2

• Pura Taman Ayun sebagai pusat daya tarik wisata yang selama ratusan tahun telah mimiliki peran sebagai
pusat spiritual pertanian berbasis Irigasi Subak. Pura Taman Ayun merupakan salah satu pengembangan
daya tarik wisata berbasis budaya yang terletak di Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.
Pura Taman Ayun ini merupakan warisan budaya Bali yang memiliki arti sejarah penting dalam kehidupan
masyarakat sekitarnya. Dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan wisatawan ke Pura Taman Ayun secara
umum meningkat pasca ditetapkan oleh UNESCO. Kunjungan wisatawan didominasi oleh wisatawan
mancanegara dengan jumlah kunjungan tertinggi sebesar 363.507 wisatawan, sedangkan kunjungan
wisatawan domestic sebanyak 95.873 wisatawan pada tahun 2015. Jumlah kunjungan wisatawan yang
cenderung meningkat ke destinasi wisata Pura Taman Ayun pada kenyataannya tidak diikuti oleh
pertumbuhan jumlah usaha atau jumlah masyarakat sekitar yang membuka lapangan pekerjaan.
Wisata Pura Taman Ayun Mengwi Bali merupakan satu diantara wisata yang terdampak pandemi Covid-19.
Objek wisata yang biasa dikunjungi 1000 orang/hari ini hanya dikunjungi 10 orang dalam sehari. Penurunan
jumlah kunjungan tersebut telah dirasakan dari Maret 2020 sampai masuk di bulan Maret 2021 ini. Sebelum
pandemi wisatawan beragam datang baik domestic maupun manca negara. Dikatakan pada situasi normal,
wisatwan yang berkunjung ke Taman Ayun didominasi oleh wisatawan manca negara seperti dari Belanda,
Jerman, Italia, Jepang dan Perancis. Menurut I Made Suandi yang merupakan manager operasional objek
wisata Pura Taman Ayun, sebelum pandemi Covid-19 paling tidak bisa meraup 600 juta perbulan. Dari
pendapatan tersebut 25% masuk ke Pemkab Kabupaten Badung. Kendati tengah mengalami kesulitan, Pura
Taman Ayun Mengwi masih mencoba untuk mempertahankan para karyawan dengan cara menyesuaikan
tugas dan pembagian jam kerja.
KESIMPULAN

• Pariwisata di Indonesia merupakan aspek yang mendukung perkembangan devisa negara


setiap tahunnya, namun semua itu menjadi runtuh ditahun 2020 ini dikarenakan dampak
dari Covid-19. Segala aspek pariwisata seperti hotel, restoran, maupun pengusaha retail
merasakan dampaknya. Selain itu sector UMKM juga mengalami dampak yang serupa
akibat adanya pembatasan social atau social distancing. Permintaan barang maupun jasa
akan semakin menurun secara otomatis.
SARAN

• Dalam solusi atau strategi yang dapat dilakukan, berupa promosi melalui media sosial atau digital marketing diharapkan
dapat membantu menarik daya minat konsumen dan pengunjung lokal maupun internasional kembali untuk datang ke
tempat wisata di daerah Ubud sehingga mampu meningkatkan nilai ekonomi sosial di desa Ubud. Namun, untuk
mencapai efektivitas yang sempurna itu perlunya peran dari pemerintah setempat seperti halnya dengan cara konsisten
untuk mengembangkan promosi tempat wisata di daerah Ubud melalui digital ini dan tetap konsisten memberikan
fasilitas protokol kesehatan agar selalu terjaganya kondisi aman, nyaman di tempat wisata Ubud. Selain itu, dengan
adanya video promosi melalui digital ini, mampu meningkatkan minat anak-anak muda yang ada di sekitar Desa Ubud
untuk ikut membantu mengembangkan ataupun mempromosikan tempat wisata Ubud melalui digital ini dengan
inovasi-inovasi baru dan kreatifitas baru.Selanjutnya, hasil dari pengembangan dan penggunaan digital marketing
dalam mempromosikan tempat wisata ke media sosial di masa pandemi ini diharapkan dapat memberikan manfaat
kepada para pedagang, masyarakat maupun Desa Ubud. Seperti halnya dapat kembali daya tarik konsumen atau
pengunjung untuk datang kembali ke tempat wisata di daerah Ubud sehingga mampu meningkatkan nilai perekonomian
dan sosial bagi masyarakat.
“OM SANTHI, SANTHI, SANTHI OM”

Anda mungkin juga menyukai