Anda di halaman 1dari 20

Bentuk Pengaruh

Wisata terhadap
Budaya Lokal
Masyarakat
Anggota Kelompok
01 Susi Susanti Hulu
210811070002 02 Zevania Kordak
210811070004

Fenti Serlika Mutiara Rauf


03 210811070009 04 210811070018

05 Septi Wany Sitorus


210811070022
06 Dewi Anggita
230814070018
SEKTOR
PARIWISATA
Sektor pariwisata memiliki peranan penting sebagai salah satu
sumber bagi penerimaan devisa, serta dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi nasional.

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor strategis yang harus


dimanfaatkan untuk pembangunan kepariwisataan sebagai bagian
dari pembangunan Nasional. Pembangunan kepariwisataan
mempunyai tujuan akhir untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.
Pada visi pariwisata Indonesia tahun 2005, pariwisata nasional dicanangkan menjadi
penghasil devisa utama. Namun, pembangunan dan pengembangan kepariwisataan
membawa konsekuensi yaitu timbulnya dampak sosial budaya. Peranan pariwisata
dalam pembangunan negara pada garis besarnya berintikan tiga segi, yaitu:

- Segi ekonomi,
- Segi sosial, dan
- Segi kebudayaan.
PENGARUH PARIWISATA DISEKTOR EKONOMI

1. Meningkatkan pendapatan luar negeri (devisa) sehingga dapat


memperbaiki keseimbangan neraca pembayaran luar negeri.
2. Menciptakan lapangan pekerjaan dan atau mengurangi pengangguran
terutama dinegara-negara sedang berkembang.
3. Sebagai alat pembangunan regional.
4. Meningkatkan pendapatan negara melalui pajak-pajak dan campur tangan
pemerintah secara langsung dibidang industri pariwisata.
5. Memungkinkan timbulnya kerusakan sektor ekonomi lain atau
menciptakan persaingan dengannya.
6. Dapat menimbulkan inflasi umum.
PENGARUH PARIWISATA TERHADAP SOSIAL BUDAYA

1. Perubahan struktur demografi.


2. Perubahan jenis pekerjaan.
3. Perubahan nilai-nilai.
4. Peningkatan perhatian terhadap usaha pemeliharaan seni-budaya
tradisional atau cara hidup tradisional.
5. Penurunan nilai-nilai artistik karena komersialisasi seni-budaya
tradisional.
6. Perubahan pola konsumsi harian.
CONTOH
KASUS
PENGARUH PARIWISATA TERHADAP BUDAYA DI BALI, INDONESIA.

Bali adalah tujuan pariwisata yang terkenal di seluruh dunia karena keindahan alamnya, budaya
yang kaya, dan keramahan penduduknya. Namun, pertumbuhan pariwisata yang cepat di Bali
telah memiliki dampak yang signifikan pada budaya lokal.

Dampak Positif:

1. Peningkatan Pendapatan: Pariwisata telah meningkatkan pendapatan masyarakat setempat


melalui pekerjaan di industri pariwisata, seperti hotel, restoran, dan toko-toko suvenir.

2. Pelestarian Budaya: Bali telah mempromosikan dan melestarikan budayanya melalui tarian,
musik, dan upacara yang ditampilkan kepada wisatawan.

3. Pertukaran Budaya: Interaksi dengan wisatawan asing telah memungkinkan pertukaran budaya
dan ide, yang dapat memperkaya budaya lokal.
Dampak Negatif:

1. Komersialisasi: Terlalu banyak pariwisata telah menyebabkan komersialisasi budaya


Bali, dengan pertunjukan dan upacara yang mungkin kehilangan makna asli.

2 .Masalah Lingkungan: Pariwisata yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan


lingkungan, seperti polusi dan kerusakan terumbu karang.

3. Perubahan Sosial: Pengaruh budaya asing dapat mengubah nilai-nilai dan norma sosial
dalam masyarakat Bali, yang dapat memiliki dampak sosial yang kompleks.Dalam kasus
Bali, pengaruh pariwisata telah menciptakan tantangan dan peluang bagi budaya lokal.
Penting untuk menjaga keseimbangan antara manfaat ekonomi dan pelestarian budaya agar
budaya Bali terus berkembang dan tetap autentik.
PENGARUH PARIWISATA TERHADAP KONDISI SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT
KARIMUNJAWA, JAWA TENGAH

Kegiatan wisata di Karimunjawa yang paling diminati adalah snorkeling, menyelam, atau
sekadar menikmati keindahan pantai yang masih alami dan jauh dari kesan pembangunan
modern. Menikmati keindahan laut alami dan menjauhkan diri dari rutinitas ke Karimunjawa
yang sangat tenang merupakan pilihan wisata yang jarang didapati oleh wisatawan yang tinggal
di kota besar maupun dari luar negeri yang merupakan negara maju. Selain atraksi laut juga
terdapat atraksi darat seperti menikmati hutan mangrove, menikmati bukit dan matahari
terbenam, hingga menikmati atraksi budaya masyarakat seperti pada kegiatan pesta rakyat yang
dapat disaksikan di pusat desa Karimunjawa setiap tahunnya.
Perubahan sosial budaya masyarakat yang terjadi sejak berkembangnya pariwisata di
Karimunjawa adalah keuntungan ekonomi dan adanya lapangan pekerjaan. Masyarakat yang
sebelumnya merupakan nelayan mendapatkan peluang pekerjaan baru atau pekerjaan tambahan
sebagai nakhoda kapal wisata, pemandu wisata, dan pemilik persewaan barang kebutuhan wisata
lainnya, para ibu rumah tangga yang sebelumnya hanya berada di rumah untuk mengerjakan
urusan rumah tangga kini memiliki peran ganda.
Peningkatan kegiatan ekonomi dapat terlihat dari pertumbuhan homestay, hotel, kios, restoran dan
warung makan. Peningkatan tersebut merupakan bentuk kesadaran masyarakat akan kebutuhan
wisatawan saat berwisata yang dapat disediakan masyarakat dalam rangka mendapat keuntungan
dari pengeluaran wisatawan dalam memperoleh tempat menginap dan makanan.
PENGARUH PARIWISATA TERHADAP BUDAYA SASAK DI LOMBOK.

Pulau Lombok di Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan dalam sektor


pariwisata, khususnya wisata pantai. Hal ini telah memengaruhi budaya Sasak,
suku pribumi Lombok. Meskipun pariwisata telah menciptakan lapangan
pekerjaan dan peluang ekonomi, ada kekhawatiran bahwa budaya tradisional
Sasak, seperti tarian dan upacara adat, dapat terkikis. Beberapa masyarakat Sasak
telah beradaptasi dengan mengintegrasikan unsur budaya mereka ke dalam produk
wisata, seperti desa adat yang dibuka untuk kunjungan wisatawan.
PENGARUH PARIWISATA TERHADAP BUDAYA SUKU DAYAK DI
KALIMANTAN

Suku Dayak di Kalimantan, khususnya di wilayah pedalaman, menghadapi


dampak pariwisata yang semakin meningkat. Pariwisata ekowisata dan suaka
alam sering kali mengundang wisatawan untuk mengunjungi komunitas Dayak
dan wilayah hutan mereka. Ini telah membantu dalam pelestarian lingkungan
alam, tetapi juga mempengaruhi budaya Dayak. Beberapa masyarakat Dayak telah
berpartisipasi dalam upaya melestarikan tradisi mereka dengan memperkenalkan
wisatawan pada seni, tarian, dan ritual budaya, sambil memastikan lingkungan
mereka tetap terjaga
KESIMPULAN,
SARAN, DAN
SOLUSI
KESIMPULAN
Sektor pariwisata salah satu yang perlu dimanfaatkan untuk pembangunan
nasional. Dengan adanya pembangunan pariwisata dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, dan penerimaan devisa oleh negara. Namun, dibalik itu
terdapat konsekuensi yang diakibatkan dari segi sosial budaya terjadinya
akulturasi budaya yang mengakibatkan percampuran budaya.

Jika tidak dapat diminimalisir akan menyebabkan dampak negatif baik dari segi
perubahan moral masyarakat lokal akibat pengaruh luar, terjadinya komersialisasi
sehingga kemungkinan hilangnya makna budaya lokal asli, terjadinya kerusakan
lingkungan, dan hubungan antar manusia yang didasarkan pada nilai-nilai moral
sekarang berubah menjadi hubungan yang didasari nilai-nilai ekonomi. Selain itu,
budaya tarian dan upacara yg dijaga sejak lama akan terkikis karena pengaruh
luar.
SOLUSI
Untuk menimalisir pengaruh budaya luar yang mengikis budaya lokal, masyarakat lokal dapat
mengambil beberapa langkah proaktif:

1. Pendidikan Budaya: Memberikan pendidikan budaya kepada generasi muda agar mereka memahami
dan menghargai warisan budaya lokal mereka.

2. Penguatan Identitas Budaya: Memperkuat rasa identitas budaya melalui festival, pertunjukan seni,
dan kegiatan budaya lainnya yang mempromosikan nilai-nilai tradisional.

3. Pendekatan Berbasis Komunitas: Melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait


perlindungan dan pelestarian budaya local mereka.
4. Promosi Kewirausahaan Lokal: Mendorong pengembangan produk dan usaha lokal yang didasarkan
pada tradisi dan seni lokal, sehingga menciptakan sumber pendapatan yang menghargai warisan
budaya.

5. Tourisme Berbasis Edukasi: Mengarahkan pariwisata ke arah pendekatan edukatif yang


memperkenalkan wisatawan pada budaya lokal tanpa mengubah atau merusaknya.

6. Regulasi yang Ketat: Menerapkan regulasi yang ketat terkait pembangunan dan penggunaan lahan
untuk mencegah penggusuran komunitas lokal dan mempertahankan situs budaya penting.

7. Kesadaran Lingkungan: Memperkenalkan pendekatan ramah lingkungan dalam kegiatan pariwisata


untuk melindungi alam dan lingkungan tempat budaya lokal berkembang. Dengan mengambil
langkah-langkah ini, masyarakat lokal dapat memperkuat dan melindungi warisan budaya mereka dari
pengaruh budaya luar yang dapat mengikis nilai-nilai dan tradisi lokal.
SARAN
Untuk masyarakat lokal agar lebih memperhatikan budaya yang masuk baik negatif
dan positif nya, sehingga dapat menimalisir sikap dalam menanganinya. Jangan
gampang terpengaruh, menyusun panduan etika berwisata yang memperkenalkan
norma budaya dan etika lokal sehingga para wisatawan tidak semena-mena dan tau
aturan, mengupayakan penggunaan media sosial untuk mempromosikan budaya lokal
agar dapat dikenal dan banyak menarik pengunjung, serta tetap mengontrol
perkembangan yang masuk di daerah wisata
TERIMA
KASIH!

Anda mungkin juga menyukai