(HUKUM DAGANG)
II. PEMBAHASAN
KUHD di Indonesia kira-kira satu abad yang lalu di bawa dari Belanda ke
Tanah Air dan berlaku di Indonesia pada 1 Mei 1848. Yang kitabnya terbagi atas
dua, masing-masing kitab dibagi dibagi menjadi beberapa bab tentang Hukum
Dagang itu sendiri.
Pada bagian KUHS itu mengatur tentang Hukum Dagang. Hal-hal yang diatur
dalam KUHS adalah mengenai perikatan umumnya seperti :
III. PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
Hukum dagang timbul karena adanya kaum pedagang. Hukum dagang ialah
hukum yang mengatur tingkah laku manusia yang turut melakukan perdagangan
untuk memperoleh keuntungan. Hukum dagang juga bisa dikatakan hukum perdata
khusus bagi kaum pedagang. Dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam hukum dagang
terdapat peraturan-peraturan yang mengatur jalannya suatu aktivitas dagang yang
tertulis dalam KUHD dan pelaku-pelaku dalam usaha dagang masing- masing
memiliki hak dan kewajiban yang dimana harus dilaksanakan demi kelancaran
dalam berdagang. Peraturan dalam berdagang diterapkan guna untuk mencegah
pelanggaran-pelanggaran yang terkadang terjadi dalam persaingan produsen dalam
meningkatkan kualitas barang dan merebut pasar.
III.2 SARAN
Perkembangan perdagangan di Indonesia tidak cukup hanya bergantung
kepada sumber hukum yang berupa hasil kodifikasi dari kebiasaan para pedagang
saja, tetapi mulai diperlukan peran Pemerintah sebagai regulator untuk mengatur
para pelaku ekonomi untuk menyesuaikan dengan perkembangan dewasa ini. Oleh
karena itu tidak hanya KUHD saja yang mengatur para pelaku ekonomi, tetapi
peraturan Perundang-undangan dan Peraturan Pemerintah juga diperlukan untuk
membatasi para pelaku ekonomi melakukan penyimpangan dan sebagai bentuk
konkret dari intervensi Pemerintah.