Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari,
massa sering diarkan sebagai
berat,
tetapi dalam njauan sika
kedua besaran tersebut berbeda.
Massa dak
dipengaruhi gravitasi, sedangkan
berat dipengaruhi oleh gravitasi.
Fungsi
dari neraca elektrik maupun
bukan elektrik secara umum
adalah sebagai
alat pengukur massa. Kegunaan
neraca ini tergantung dari skala
dari neraca
tersebut misal
neraca/mbangan elektrik yang
ada di pasar swalayan
dengan yang di laboratorium
tentu sensivitas dan skala
neracanya jauh
berbeda.
II. Pendahuluan
Menimbang benda adalah
menimbang sesuatu yang dak
memerlukan
tempat dan biasanya dak
dipergunakan pad reaksi kimia,
seper
menimbang cawan, gelas kimia
dan lain-lain.
Menimbang zat adalah
menimbang zat kimia yang
dipergunakan untuk
membuat larutan atau akan
direaksikan. Untuk menimbang
zat ini
Neraca Analitik  merupakan salah satu neraca yang memiliki tingkat ketelitian tinggi,
neraca ini mampu menimbang zat atau benda sampai batas 0,0001 g. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan bekerja dengan neraca ini adalah:  Neraca analitik digital adalah neraca yang sangat
peka, karena itu bekerja dengan neraca ini harus secara halus dan hati-hati.  Sebelum mulai
menimbang persiapkan semua alat bantu yang dibutuhkan dalam penimbangan Langkah kerja
penimbangan yang meliputi:
a. Persiapan pendahuluan alat-alat penimbangan, siapkan alat dan zat yang akan ditimbang,
sendok, kaca arloji dan kertas isap.
 b. pemeriksaan pendahuluan terhadap neraca meliputi: periksa kebersihan neraca (terutama
piring-piring neraca), kedataran dan kesetimbangan neraca.
c. penimbangan, dapat dilakukan setelah diperoleh keadaan setimbang pada neraca dan
timbangan pada posisi nol, demikian pula setelah penimbangan selesai posisi timbangan
dikembalikan seperti semula Kalibrasi .
. Jika menggunakan timbangan yang sangat sensitif, hanya dapat bekerja pada batas
temperatur yang ditetapkan. Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum
menimbang angka “nol” harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi. Penyimpangan berat dicatat
pada lembar/kartu kontrol, dimana pada lembar tersebut tercantum pula berapa kali timbangan
harus dicek. Jika timbangan tidak dapat digunakan sama sekali maka timbangan harus diperbaiki
oleh suatu agen (supplier).Penanganan Neraca Kedudukan timbangan harus diatur dengan sekrup
dan harus tepat horizontal dengan “Spirit level (waterpass) sewaktu-waktu timbangan bergerak,
oleh karena itu, harus dicek lagi. Jika menggunakan timbangan elektronik, harus menunggu 30
menit untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan yang sangat sensitif, anda
hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan. Timbangan harus terhindar dari
gerakan (angin) sebelum menimbang angka “nol” harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi.
Setiap orang yang menggunakan timbangan harus merawatnya, sehingga timbangan tetap bersih
dan terawat dengan baik. Jika tidak, sipemakai harus melaporkan kepada manajer lab. timbangan
harus dikunci jika anda meninggalkan ruang kerja.Kebersihan Neraca Kebersihan timbangan
harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan menimbang harus dibersihkan dengan
menggunakan sikat, kain halus atau kertas (tissue) dan membersihkan timbangan secara
keseluruhan timbangan harus dimatikan, kemudian piringan (pan) timbangan dapat diangkat dan
seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti deterjen yang
lunak, campurkan air dan etanol/alkohol. Sesudah dibersihkan timbangan dihidupkan dan setelah
dipanaskan, cek kembali dengan menggunakan anak timbangan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Neraca Analitik


Neraca Analitik atau yang sering disebut timbangan analitik merupakan sebuah alat
laboratorium yang digunakan untuk mengukur massa suatu zat, baik zat berbentuk padat
maupun cair. Neraca Analitik sangat mudah ditemukan setiap laboratorium, karena fungsi dan
kegunaannya yang sangat penting.

B. Prinsip kerja neraca analitik


Alat penghitung satuan massa suatu benda dengan teknik digital dan tingkat ketelitian
yang cukup tinggi. Prinsip kerjanya yaitu dengan penggunaan sumber tegangan listrik yaitu
stavolt dan dilakukan peneraan terlebih dahulu sebelum digunakan kemudian bahan
diletakkan pada neraca lalu dilihat angka yang tertera pada layar, angka itu merupakan berat
dari bahan yang ditimbang.
C. Manfaat neraca analitik
Alat ini berfungsi untuk menimbang bahan yang akan digunakan untuk membuat media
untuk bakteri, jamur atau media tanam kultur jaringan dan mikrobiologi dalam praktikum
dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Jumlah media yang tidak tepat akan berpengaruh
terhadap konsentrasi zat dalam media sehingga dapat menyebabkan terjadinya kekeliruan
dalam hasil praktikum

D. Kekurangan neraca analitik


1. Alat ini memiliki batas maksimal yaitu 1 mg atau 210 g, jika melewati batas tersebut
maka ketelitian perhitungan akanberkurang
2. Tidak dapat menggunakan sumber tegangan listrik yang besar, sehingga harus
menggunakan stavolt. Jika tidak, maka benang di bawah pan akan putus
3. Harga yang mahal
Kelebihan neraca analitik
1. Memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi dan dapat menimbang zat atau benda
sampai batas 0,0001 g atau 0,1 mg.
2. Penggunaannya tidak begitu rumit jika dibandingkan dengan timbangan manual,
sehingga lebih efisien dalam hal waktu dan tenaga.

E. Jenis-jenis Neraca Analitik


Jenis neraca analitik umumnya dikelompokan menjadi 2 jenis, yakni neraca analitik
analog dan neraca analitik digital. saat ini tentu penggunaan neraca analitik analog sudah
sangat jarang, karena teknik penggunaannya yang cukup sulit. Ketika kita menggunakan
neraca analitik analog tentu kita perlu meyediakan anak timbang yang cukup banyak, lain
halnya saat kita menggunakan neraca analitik digital.

Beberapa fitur dari neraca analitik yang mungkin anda belum ketahui diantaranya :

 Electromagnetic force restoration merupakan fitur neraca analitik berbasis coil magnetic
permanen untuk tingkat akurasi pengukuran yang tinggi.
 Internal Database Storing sistem, dimana data pengukuran hasil timbang tersimpan dalam
database.
 Touch Screen Display untuk mempermudah penggunaan user interface.
 Waterpass untuk memastikan neraca analitik dalam posisi yang benar.
 RS232 Data Interface untuk menghubungkan neraca analitik dengan komputer atau
Printer.

F. Cara kalibrasi Neraca Analitk


Adapun langkah kerja dalam melakukan kalibrasi neraca analitik adalah sebagai berikut :
1. Pastikan timbangan terletak pada bidang meja yang datar (tidak miring dan tidak
bergelombang).
2. Atur waterpass timbangan pada posisi setimbang.
3. Hidupkan timbangan dengan menekan tombol on, biarkan timbangan selama 30
menit untuk pemanasan.
4. Siapkan anak timbangan standar bersertifikat SI.
5. Lakukan penimbangan anak timbangan mulai yang bermassa paling kecil.
6. Catat hasil penimbangan anak timbangan pada tabel pengamatan.
7. Angkat anak timbangan dari piringan, kemudian timbangan di-nol-kan terlebih
dahulu dengan menekan tombol zero sebelum melanjutkan menimbang massa anak
timbangan yang lain.
8. Ulangi penimbangan sampai 3 kali pengulangan.
9. Lakukan langkah (5), (6), (7), dan (8) untuk menimbang massa anak timbangan
yang lain.
10. Hitung massa rata-rata hasil timbangan untuk setiap anak timbangan.

Toleransi perbedaan yang masih dapat


diterima adalah sebagai berikut:
Anak timbangan berbobot 1-5 mg ± 0,014
mg
Anak timbangan berbobot 100-500 mg ±
0,025 mg

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Bahan
1. Neraca Analitik
2. Batang Pengaduk
3. Labu Ukur 500ml
4. Gelas Beaker 50 & 500ml
5. Corong
B. Alat
1. Kertas Saring
2. Glukosa 10gr
3. Aquadest 500ml
C. Prosedur Kerja:
1. Disiapkan timbangan analitik dalam kondisi seimbang atau water pass (dengan mengatur
sekrup pada kaki neracasehingga gelembung air di water pass tepat berada di tengah).
2. Dibersihkan ruang dalam neraca analitik dengan menggunakan kuas. Piringan neraca
dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan
etanol/alkohol.
3. Ditancapkan stop kontak pada stavolt.
4. Ditekan tombol On kemudian tunggu hingga muncul angka 0,0000 gr
5. Dimasukkan alas bahan (gelas arloji, kertas atau benda tipis) dengan membuka kaca
tidak begitu lebar supaya tidakmempengaruhi perhitungan karena neraca analitik ini
sangat peka.
6. Ditutup kaca neraca analitik.
7. Ditekan tombol zero supaya perhitungan lebih akurat.
8. Dimasukkan bahan yang akan ditimbang dengan membuka kaca tidak begitu lebar, begitu
pun ketika akan menambahkanatau mengurangi bahan untuk menyesuaikan massa yang
diinginkan.
9. Ditutup kaca.
10. Ditunggu hingga angka di layar monitor neraca analitik tidak berubah-ubah dan sesuai
dengan massa yang diinginkan.
11. Diambil bahan yang telah ditimbang.
12. Ditekan tombol Off  hingga tidak ada angka di layar monitor neraca analitik.
13. Dilepas stop kontak dari stavolt.
14. Dibersihkan ruang dalam neraca analitik dengan menggunakan kuas. Piringan neraca
dapat diangkat dan seluruhtimbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan
etanol/alcohol

D. HASIL

 Gambar Bubuk Glukosa


 Proses menimbang kertas
saring dan glukosa sebanyak
10gr
 Proses penghomogean
 Larutan glukosa yang telah
tercampur sempurna.

 Proses pemindahan kelarutan


ke labu ukur
 Larutan glukosa dan aquadest

E. Pembahasan
 Hasil dari pembahasan glukosa dan aquadest :
 Glukosa 10 gr + Aquadest 500 ml
 500ml
 Hasil Timbangan:
 Kertas Saring + Glukosa
 0,31248 + 10 gr
 10.31248 gr
Glukosa dapat larut dengan sempurna setelah di tambahkan pelarut (Aquadest).
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demikian makalah ini kami buat ,semoga memiliki manfaat yang berguna bagi
banyak orang.Dan apabila banyak tutur kata yang kurang berkenan di hati
pembaca,mohon untuk di maafkan untuk perbaikan bagi kami kedepannya.Atas
perhatiannya kami ucapkan terimakasih

Anda mungkin juga menyukai