Anda di halaman 1dari 2

TURBIDIMETER

A. PENGERTIAN
Turbidimeter merupakan alat untuk menganalisa hamburan cahaya. Hamburan cahaya
terjadi akibat adanya partikel yang terdapat dalam larutan. Partikel ini akan
menghamburkan cahaya ke segala arah yang mengenainya, dengan memanfaatkan
intensitas cahaya.
Turbidimeter merupakan salah satu parameter untuk mengukur kekeruhan air, dimana
kekeruhan dalam air sering diabaikan karena dianggap sudah cukup diidentifikasi melalui
penglihatan apakah air tersebut jernih atau tidak. Hal ini terjadi dimungkinkan karena tidak
tersedianya alat untuk mendeteksi tingkat kekeruhan air. Padahal air yang terlihat jernih
belum tentu mutunya bagus, oleh sebab itu untuk mengendalikan mutu dilakukan uji
kekeruhan dengan alat turbidimete.
Turbidimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kekeruhan air. Kekeruhan air
disebabkan oleh zat yang tersuspensi baik yang zat anorganik maupun organic. Zat anorganik
biasanya merupakan lapukan batuan dan logam, sedangkan organic berasal dari buangan
industry yang dapat menjadi makanan bakteri dan perkembangbiakkan bakteri dapat
menambah kekeruhan air. Kekeruhan air sebagai parameter penting yang menentukan
kualitas air memegang peranan penting bagi setiap mahkluk hidup dan karenanya cukup
penting untuk diukur. Besaran kekeruhan ditentukan oleh suatu nilai yang disebut
Nephelometer Turbidity Unit (NTU). Semakin tinggi nilai NTU, maka air akan semakin keruh
dan sangat berpengaruh terhadap kualitas air.

B. PRINSIP KERJA
Prinsip umum dari alat turbidimeter adalah sinar yang datang mengenai suatu partikel ada
yang diteruskan dana da yang dipantulkan, maka sinar yang diteruskan digunakan sebagai
dasar pengukuran (Day and Underwood,2002).

Prinsip kerja turbidimeter yaitu mengukur hamburan cahaya yang mengenai partikel yang
terkandung dalam air dengan cara menyinarkan sumber cahaya yang berasal dari lampu ke
kuvet. Kemudian partikel tersebut akan menyerap energi cahaya dan akan memantulkan
cahaya ke segala arah (Saidar,et.al, 2002)

C. CARA KERJA
1. Masukkan sampel kedalam botol sampai mendekati garis tera.
2. Botol sampel di lap dengan kain lembut untuk membersihkan.
3. Tekan tombol I/O instrument akan terbuka kemudian tempatkan instrument pada suatu
permukaan datar (kokoh) dan jangan memegang instrument ketika sedang melakukan
pengukuran.
4. Masukkan cell sampel dalam ruang cell dengan mengorientasikan tanda garis pada
bagian depan ruang cell.
5. Pilih daerah/range secara manual atau otomatis dengan menekan tombol range.
6. Memilih mode sinyal rata- rata dengan menekan tombol signal average. Dan monitor
akan menunjukan sig avg ketika instrument sedang menggunakan mode sinyal rata -
rata.
7. Tekan read, monitor akan menunjukkan ntu, kemudian angka turbiditas akan muncul
dalam ntu. Catat angka turbinitas setelah symbol lampu padam.

D. CARA PEMELIHARAAN
1. Untuk kalibrasi alat, harus dilakukan pemanasan selama 30 menit.
2. Tidak boleh memegang tempat sampel secara langsung agar tidak ada sidik jari yang
menempel.
3. Gunakan alcohol dan kain halus untuk membersihkan bagian luar kuvet.
4. Diletakkan ditempat yang rata, jangan diletakkan ditempat yang miring.
5. Jika bisa setiap hari perlu dibersihkan dari debu.

E. KALIBRASI
Sebelum turbidimeter digunakan untuk menentukan tingkat kekeruhan dari sampel, terlebih
dahulu turbidimeter dikalibrasi dengan menggunakan sampel standar dari turbiditans/
kekeruhan 0,01 NTU sampai 7500 NTU. Hal ini dilakukan untuk menstandarkan kembali alat
alat tersebut.

https://www.slideshare.net/faridrzanie/alat-laboratorium-turbidimeter
http://digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Studi-733-
draffturbidimeter.pdf

https://www.slideshare.net/faridrzanie/instrumentasi-35969861

http://fikafiolita.blogspot.com/2015/01/soal-instrumentasi-turbidimetri_31.html

Anda mungkin juga menyukai