Anda di halaman 1dari 7

PAPER INSTRUMENTASI KELAUTAN

ALAT-ALAT INSTRUMENTASI KELAUTAN

OLEH
FARIZ MAULANA
1904113815

JURUSAN ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
2022
PENDAHULUAN

Instrumentasi Kelautan adalah prinsip, teknik, dan metode kalibrasi berbagai instrumen

yang digunakan dalam survei penelitian dan kegiatan kelautan. Instrumentasi Kelautan

merupakan bidang keilmuan yang berhubungan dengan alat dan piranti yang dipakai untuk

pengukuran dan pengendalian dalam suatu system yang lebih besar dan lebih kompleks dalam

dunia kelautan. Instrumentasi Kelautan sebagai alat pengukuran meliputi Instrumentasi

Oseanografi, Navigasi, Akustik, Optik dan Satelit.

A. Instrumentasi Pengambilan Sampel

1. CTD (Conductivity, Temperature, and Depth)

CTD adalah

instrument yang

digunakan untuk

mengukur karakteristik

air seperti suhu,

salinitas, tekanan, kedalaman, dan densitas. Secara umum, sistem CTD terdiri dari

unit masukan data, sistem pengolahan, dan unit luaran.

Pada prinsipnya teknik pengukuran pada CTD adalah untuk mengarahkan

sinyal dan mendapatkan sinyal kembali dari sensor yang mendeteksi suatu besaran.

Kemudian mendapatkan data dari metode multiplexer dan pengkodean (decode),

kemudian memecah data dengan metode encoder untuk di transfer ke serial data

stream dengan dikirimkan ke control unit via kabel. CTD diturunkan ke kolom

perairan dengan menggunakan winch disertai seperangkat kabel listrik secara

perlahan hingga ke lapisan dekat dasar kemudian ditarik Kembali ke perumkaan.


CTD memiliki tiga sensor utama, yakni sensor tekanan, temperatur, dan sensor

untuk mengetahui daya hantar listrik air laut (konduktivitas). Pengukuran tekanan

pada CTD menggunakan strain gauge pressure monitor atau quartz crystal.

Tekanan akan dicatat dalam desibar kemudian tekanan dikonversi menjadi

kedalaman dalam meter. Sensor temperatur yang terdapat pada CTD menggunakan

thermistor, thermometer platinum atau kombinasi keduanya. Sel induktif yang

terdapat dalam CTD digunakan sebagai sensor salinitas. Pengukuran data tercatat

dalam bentuk data digital. Data tersebut tersimpan dalam CTD dan ditransfer ke

computer setelah CTD diangkat dari perairan atau transfer data dapat dilakukan

secara kontinu selama perangkat perantara (interface) dari CTD ke computer

tersambung.

2. Tide Gauge

Tide Gauge adalah alat yang digunakan untuk mengukur muka air laut.

Sebagian besar tide gauge adalah alat pengukur berupa pelampung yang diletakkan

pada titik yang terletak di Pelabuhan, teluk, atau laguna. Dengan demikian

pengukuran tide gauge tidak mewakili kondisi di sepanjang pantai terbuka tapi

mewakili daerah yang dipasangi tide gauge. Tide Gauge yang digunakan oleh

Indonesia bukan tipe pelampung tetapi menempel di Pelabuhan.


Perpindahan dasar laut akibat gempa yang memiliki kekuatan besar dapat

menghasilkan tsunami yang menyebar di lautan. Persebaran dari tsunami ini dapat

dicatat oleh tide gauge yang berada di sekitar zona gempa penghasil tsunami.

3. Current Meter

Current meter berfungsi sebagai

pengukuran arus, baik dengan metode

langlarian, maupun metode eularian.

Sebuah current meter yang ideal harus

memiliki respon yang cepat dan

konsisten dengan setiap perubahan yang terjadi pada kecepatan arus air, dan harus

secara akurat sesuai dengan komponen velositas. Indikator kinerja tergantung pada

inersia dari rotor, gerakan air, dan gesekan dalam bearing.

4. Spektrofotometer

Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi

dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu

objek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan

diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan

akan sebanding dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet.

5. Secchi Disk

Secchi Disk merupakan alat analisis untuk mengukur tingkat kekeruhan dan

kedalam air. Cara menggunakan Secchi Disk cukup mudah. Lempengan Secchi

Disk diikat dengan tali lalu dimasukkan ke dalam air. saat pola yang terdapat pada
Secchi Disk tidak terlihat lagi dalam air di kedalaman tertentu, maka didapat hasil

analisis tingkat ukuran kecerahan air. Tingkat kecerahan optimal pada

pembudidayaan udang vannamei adalah 30 hingga 40 cm. Apabila kecerahan air

kurang dari 30 cm, maka perlu dilakukan pergantian air di tambak hingga mencapai

standar optimum.

6. DO Meter

Cara penentuan oksigen terlarut dengan metoda elektrokimia adalah cara

langsung untuk menentukan oksigen terlarut dengan alat DO meter. Prinsip

kerjanya adalah menggunakan probe oksigen yang terdiri dari katoda dan anoda

yang direndam dalarn larutan elektrolit. Pada alat DO meter, probe ini biasanya

menggunakan katoda perak (Ag) dan anoda timbal (Pb).

B. Intrumentasi Pengukutan Kualitas Air

1. Suhu

Pertama sekali siapakan alat pengukur suhu terlebih dahulu, yakni thermometer.

Kemudian tentukan lokasi air yang akan diukur suhunya. Setelah lokasi

pengukurandidapatkan, ikat bagian pangkal thermometer (bukan ujung air raksa) lalu

masukkan thermometer ke air dengan cara mencelupkan thermometer kedalam perair

gantung thermometer tersebut pada permukaan perairan beberapa menit. Setelah

thermometer menunjukkan angka yang konstan, baca angka yang ditunjukkan

thermometer lalu catat hasilnya.

2. Kecerahan
Pengukuran kecerahan menggunakan secchi disk,dengan cara mencelupkan secchi

disk kedalam perairan dengan perlahan hingga tidak kelihatan. Diukur dengan meteran

jarak dari permukaan perairan sampai pinggan secchi disk tidak kelihatan dengan

menandai sampai bagian mana jarak tidak tampak secchi disk. Kemudian secchi disk

diangkat secara perlahan sampai pinggan secchi disk kelihatan lalu ukur dan catat berapa

jarak tampaknya. Kecerahan dapat diukur dengan rumus kecerahan :

Jarak hilang (cm) + Jarak tampak (cm)


Kecerahan (cm)=
2

3. Kedalaman

Tongkat secchi disk yang panjang dibalikkan atau tongkat skala dimasukkan

kedalam perairan waduk hingga sampai kedasar perairan. Kemudian diamati permukaan

yang menunjukkan skala batasnkedalaman perairan yang diamati. Lalu beri tanda dan

ukur menggunakan meteran dan catat hasilnya.

4. Kecepatan Arus

Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan arus adalah botol air mineral yang

diisi air sebagai pemberatnya lalu diikat menggunakan tali rafia. Caranya adalah tentukan

titik A dimana botol dimulai dan B dimana tempat botol berhenti lalu ukur jaraknya.

Setelah itu, lepaskan botol dari titik A ke titik B hitung waktu yang dibutuhkan botol

hingga sampai ke titik B menggunakan stopwatch. Untuk menghitung kecepatan arus kita

menggunakan rumus:

jarak tempuh(m)
Kecepatan arus= ×1,25
waktu (s )
5. pH

Pengukuran tingkat keasaman (pH) dari perairan dilakukan dengan cara

mencelupkan kertas indikator ke dalam waduk dan menariknya kembali, lalu cocokkan

warna yang ada di kertas indikator dengan indikator yang telah di sediakan sebelumnya.

6. Salinitas

Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam yang terlarut dalam air. Untuk

mengukur tingkat salinitas menggunakan alat refractometer, secara umum, alat ini bekerja

berdasarkan prinsip pembiasan cahaya. Cara penggunakan cuci atau alirkan aquades pada

refractometer lalu di keringkan, setelah itu teteskan air yang ingin diketahui salinitasnya,

lalu arahkan ke sumber cahaya lalu lihat berapa nilai yang didapat.

Anda mungkin juga menyukai