Anda di halaman 1dari 7

SEDIMENTOLOGI

“Sedimen Laut”

Fariz Maulana
1 9 0 4 11 3 8 1 5
Jurusan Ilmu Kelautan
PENGERTIAN SEDIMEN

Sedimen adalah bahan utama pembentuk morfologi (topografi dan batimetri) pesisir.
Sedimen berasal dari fragmentasi (pemecahan) batuan. Pemecahan tersebut terjadi karena
pelapukan (weathering) yang dapat berlangsung secara fisik, kimiawi, atau biologis.
Pipkin (1977) menyatakan bahwa sedimen adalah pecahan, mineral, atau material organik
yang ditransportasikan dari berbagai sumber dan diendapkan oleh media udara, angin, es, atau
oleh air dan juga termasuk didalamnya material yang diendapakan dari material yang melayang
dalam air atau dalam bentuk larutan kimia.
EKOLOGI SEDIMEN
Hubungan antara aktivitas manusia dan sedimen laut serta pengaruhnya terhadap ekologi
laut telah dijelakan oleh banyak peneliti diantaranya dalam buku Friedman and Sander (1978),
pada saat ini krisis besar bagi lingkungan dan ekologi disebabkan oleh aktivitas industri di
mana material yang dihasilkan industri melebihi berat total material yang berasal dari sungai-
sungai di dunia. Material industri yang dihasilkan selama tahun 1973 di USA kira-kira tiga kali
lebih besar dari jumlah material yang dibawa Sungai Missisipi dan seperempat kali dari
material padat yang berasal dari sungai-sungai di dunia ini.

Besarnya peranan sedimentologi terhadap perubahan ekosistem laut dan sebaliknya


fenomena alam yang mampu mempengaruhi karakteristik sedimen laut, maka pola saling
mempengaruhi antara sedimen dengan lingkungan di mana sedimen itu terbentuk, diusulkan
untuk menggunakan istilah ”EKOLOGI SEDIMEN LAUT” terutama untuk semua penelitian
sedimen yang berhubungan dengan lingkungan laut.
PENGELOMPOKAN SEDIMEN

Sedimen dapat dikelompokkan berdasarkan asalnya dalam 4 3. Sedimen Hidrogenous; terbentuk dari hasil reaksi
kimia dalam air laut. Sebagai contoh, nodul mangan
kelompok (Gross, 1992; Hutabarat dan Evans, 1984): (bongkahan mangan) dari endapan lapisan oksidasi,
1. Sedimen Lithogenous; terdiri dari mineral silikat primer hidroksida besi, dan mangan.
4. Sedimen Cosmogenous; tersusun dari partikel-
yang berasal dari penghancuran akibat kondisi fisik partikel yang berasal dari objek-objek luar angkasa
(proses pemanasan dan pendinginan secara bergantian dan yang jatuh ke bumi. Objek-objek tersebut berukuran
besar sehingga mampu bertahan terhadap gesekan
kontinyu) serta dari letusan gunung api. atmosfer.
2. Sedimen Biogenous; terbentuk dari sisa tulang yang tidak
dapat dipecahkan atau terdiri dari kerangka organisme
FAKTOR PEMBATAS SEDIMEN
Faktor pembatas adalah faktor-faktor fisika dan kimia (komponen abiotik) yang menentukan apakah
organisme (komponen biotik) dapat hidup dan berkembang dalam suatu ekosistem. semua kekuatan atau
energi baik bersumber dari komponen biotik maupun abitiok yang mempengaruhi dan menentukan
keberadaan, karakteristik dan sebaran sedimen pada suatu lingkungan.

1. Sumber Sedimen 2. Morfologi Sedimen 3. Arus dan Gelombang

4. Tekstur Sedimen 5. Kimia Air 6. Fisika Air


TRANSPORTASI SEDIMEN

Transportasi sedimen merupakan hasil pelapukan batuan dibawa oleh suatu media ke tempat lain
dimana kemudian terjadi pengendapan. Pada umumnya pembawa hasil pelapukan ini dilakukan oleh suatu
media yang berupa cairan, angin dan es. Akan tetapi beberapa transportasi hasil pelapukan dapat juga
berlangsung tanpa bantuan suatu media, tapi hanya dengan tenaga gravitasi saja.

Sifat-sifat transportasi sedimen berpengaruh terhadap sedimen itu sendiri yaitu mempengaruhi
pembentukan struktur sedimen yang terbentuk. Umumnya proses itu merupakan hasil langsung dari gerakan
media pengangkut. Namun demikian sifat fisik (ragam ukuran, bentuk dan berat jenis) butiran sedimen itu
sendiri mempunyai pengaruh pada proses mulai dari erosi, transportasi sampai ke pengendapan. Dua sifat
yang mempengaruhi media untuk mengangkut partikel sedimen adalah berat jenis (density) dan kekentalan
(viscosity) media.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai