Anda di halaman 1dari 5

1.

1 Definisi Kekeruhan
Air keruh adalah air yang mengandung materi tersuspensi yang dapat menghalangi
masuknya cahaya sehingga jarak pandang terganggu. Kekeruhan menyatakan transparan atau
tidaknya air akibat material yang tersuspensi berupa lumpur, tanah liat, material organik dan
anorganik, plankton, dan berbagai organisme mikroskopik. Tingkat kekeruhan ditentukan
dengan satuan turbiditas yang setara dengan 1 mg/ liter. Air dikatakan keruh apabila air
tersebut mengandung begitu banyak partikel bahan yang tersuspensi sehingga memberikan
warna/rupa yang berlumpur dan kotor [ CITATION NTU18 \l 1033 ]. Kekeruhan disebabkan oleh
beragam material tersuspensi yag memiliki ukuran berbeda beda dari koloid sampai disperse
kasar tergantung tingkat turbulensi dari lingkungan tersebut. Pada perairan yang tenang,
material tersuspensi biasanya berbentuk koloid dan terdispersi dengan baik. Sedangkan, pada
sungai, sebagian besarkekeruhan disebabkan oleh disperse kasar (suspensi). Kekeruhan pada
sungai gletser berasal dari batuan koloid yang terbentuk karena adanya erosi glasial.
Beberapa sungai dan danau bewarna dapat berwarna hijau dikarekan oleh limbah pupuk
pertanian. Limbah tersebut membuat alga dan organisme autotroph lainnya berfotosintesis
dan berkembang biak dengan pesat. Hal ini menyebabkan kekeruhan meningkat. Selain itu,
buangan limbah dari rumah tangga dan industri juga berkontribusi dalam meningkatkan
kekeruhan di air baik dari material organic maupun material anorganik. Kekeruhan paling
nyata terlihat pada banjir. Pada umumnya banjir membawa serta material dan tanah lapisan
teratas menyebabkan air banjir memiliki kekeruhan yang sangat tinggi. Material organic
berupa nutrient untuk bakteri yang mendukung pertumbuhan bakteri. Material anorganik
berupa nitrogen dan fosfor yang merupakan buangan dari pertanian yang dapat menyebabkan
eutrofikasi pada badan air.
Tingkat kekeruhan air biasanya diukur dengan alat turbidimeter yang berprinsip pada
sprektoskopi absorpsi, dan juga diukur dengan turbidimeter berprinsip hamburan cahaya
dengan peletakan detector pada 90 derajat terhadap arah sumber sinarnya[ CITATION Kho03 \l
1033 ]. Menurut PERMENKES RI Nomor 416 Tahun 1990 tentang Syarat Syarat dan
Pengawasan Kualitas Air, batas maksimal kekeruhan air bersih adalah 25 NTU
(Nepehelometric Turbidity Unit). Sedangkan, untuk batas maksimum kekeruhan air minum
tertera pada PERMENKES RI Nomor 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air
Minum yaitu sebesar 5 NTU (Nephelometric Turbidity Unit).
1.2 Metode Pemeriksaan Kekeruhan
Untuk mengetahui tingkat kekeruhan suatu sampel, dapat dilakukan dengan beberapa cara.
1.2.1 Metode Nefelometri
Metode nefelometri dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kekeruhan pada
air tanah, air laut, air minum, maupun limbah industry dan limbah domestic. Metode
nefelometri dilakukan dengan membandingkan intensitas cahaya yang dihamburkan oleh
sampel dalam kondisi tertentu dengan intensitas cahaya yang dihamburkan pada kondisi
larutan standar atau larutan blanko. Larutan tersebut digunakan untuk mengkalibrasi alat.
Larutan yang digunakan dapat berupa air suling karena air suling memiliki kekeruhan 0
NTU. Pembacaan akan memberikan hasil dengan satuan NTU (Nephelometric Turbidity
Unit). Rentang angkanya dari 0 – 40 NTU. Hasil pembacaan yang lebih tinggi bisa
didapatkan dengan teknik pengenceran. [ CITATION ODe93 \l 1033 ]. Semakin tinggi
intensitas cahaya yang dihamburkan, semakin tinggi turbiditasnya.

Gambar 1.2.1 Turbidimeter untuk mengukur kekeruhan


Sumber: saka.co.id
1.2.2 Metode Visual
Metode visual menghasilkan ukuran dengan Jackson Turbidity Unit. Metode ini
lebih baik digunakan dibandingkan metode lainnya apabila sampel yang digunakan
memiliki tingkat kekeruhan yang tinggi. Alat yang digunakan adalah jackson candle
turbidimeter. Alat ini terdiri atas tabung kaca yang diletakkan diatas lilin. Sampel air
dituangkan ke dalam tabung sampai cahaya lilin tidak terlihat atau berdifusi menjadi
cahaya seragam. Kedalaman dari sampel yang berada didala tabung merepresentasikan
nilai Jackson Turbidity Unit. Tetapi, metode ini tidak lagi digunakan sekarang.[ CITATION
Fon10 \l 1033 ]

Gambar 1.2.2 Metode Visual dengan Lilin


Sumber: teamclarity.weebly.com
1.2.3 Turbidimeter Holigne
Metode ini dilakukan untuk pengukura kekeruhan dalam rentang 0-15 unit.
Prinsip kerjanya menggunakan efek tundal dalam penyusunan sumber cahaya pada
sampel air. Metode ini tidak menggunakan suspensi standar.
1.2.4 Pengukuran dengan Sacchi Disk
Sacchi disk adalah alat berbentuk lingkaran berwarna hitam putih yang biasanya
digunakan untuk mengukur turbiditas di danau. Alat ini biasanya diikat dengan tali
kemudian ditenggelamkan. Kedalaman sampai batas benda ini yang mulanya terlihat
kemudian menghilang diukur. Hasil ini akan merepresentasikan turbiditas atau kekeruhan
dari air danau tersebut. Metode ini murah dan alatnya mudah dibawa.
Gambar 1.2.3 Sacchi Disk dengan Tali Pengikat
Sumber: amazon.com

1.3 Kekeruhan sebagai Parameter Kekeruhan Air


Turbiditas dapat dikatakan sebagai parameter fisika air. Hal ini dikarenakan kekeruhan
memengaruhi nilai estetika dan tampilan fisik yang memengaruhi ketertarikan konsumen
Namun, kekeruhan juga dapat dikatakan sebagai parameter biologis karena tingkat kekeruhan
merepresentasikan tingkat pathogen yang terkandung serta dapat menghambat kerja
disinfektan. Kekeruhan juga dapat mengantdung partikel beracun atau membantu partikel
beracun untuk berakumulasi di air. Selain itu, kekeruhan juga dapat disebabkan oleh
presipirasi kalsium karbonar pada hard water. Hard water adalah air yang membutuhkan
jumlah sabun yang banyak untuk membuatnya berbusa. Air jenis ini mengandung kalsium
dan magnesium dengan kadar yang tinggi. Pada temperatur tinggi, dapat terjadi pengendapan
pada pipa yang dialiri. Endapan tersebut meningkatkan kekeruhan di air. Presipitasi oksida
besi pada air korosif dan aluminium hydrate pada treated water juga memengaruhi nilai
kekeruhan pada air. Kekeruhan ini sendiri dapat diturunkan dengan metode koagulasi,
sedimentasi, dan filtrasi pada water treatment plant.[ CITATION DeZ93 \l 1033 ]

REFERENSI
DeZuane, J. (1993). Handbook of Drinking Water Quality. United State Of America.
Khopkar, S. (2003). Konsep Dasar Kimia AnALITIK. Jakarta: UI Press.
NTU (Tingkat Kekeruhan Air). (2018). Retrieved from PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik:
http://pdam.gresikkab.go.id/berita-ntu--tingkat-kekeruhan-air.html
O'Dell, J. (1993). Deterination of Turbidity By Nephelometry.
Staff, F. (2010, August 11). Turbidity Measurement. Retrieved from A Fondriest publication:
https://www.fondriest.com/news/turbiditymeasurement.htm

Anda mungkin juga menyukai