Anda di halaman 1dari 3

1

1.1 Definisi Angka Permanganat


Analisa zat organik di dalam air ini dapat menggunakan titrasi
permanganate yang merupakan oksidator kuat sebagai titran. Kalium permanganat
(KMnO4) merupakan salah satu senyawa yang bersifat oksidator sehingga dapat
digunakan sebagai desinfektan maupun sintesis kimia organik[ CITATION
Sum07 \l 1033 ]. Titrasi ini menggunakan konsep reduksi-oksidasi (redoks).
Kalium permanganate sudah digunakan selama lebih dari 100 tahun sebagai
pengoksida. Hal ini dikarenakan kalium permanganate mudah diperoleh, murah,
dan tidak memerlukan indikator kecuali larutan yang digunakan sangat encer.
Permanganat bereaksi dengan cara beragam karena mangan memiliki keadaan
oksidasi +2, +3, +4, +6 dan +7 [CITATION Day02 \l 1033 ]
Angka permanganat adalah ukuran dari jumlah oksigen yang diperoleh
dari kalium permanganat untuk mengoksidasi polutan senyawa organik dan
anorganik pada sampel. Dalam sampel air limbah domestik, angka permanganat
memiliki hubungan linear yang signifikan dengan Total Suspended Solid (TSS).
Oleh karena itu, koloid dan padatan terlarut dapat menginterferensi pengukuran
angka permanganat secara spektrometri.[ CITATION Kur19 \l 1033 ]
Uji coba ini dengan cepat menunjukkan kebutuhan langsung oksigen
yang disebabkan oleh zat-zat anorganik yang dioksidasi, seperti nitrit, sulfida,
sulfit dan sebagainya, maupun oleh zat-zat organik yang dapat dioksidasi dengan
mudah. Uji coba permanganat, yang dapat dikerjakan dengan cepat, dengan
demikian, dapat dipergunakan untuk memberikan gambaran kasar tentang BOD.
Uji coba permanganate selama empat jam merupakan uji coba kimia murni dan
mengukur jumlah zat pencemar yang dioksidasi secara kimiawi oleh potasium
permangananat. Uji coba permanganat menunjukkan jumlah yang sesungguhnya
dari pada kotoran-kotoran organik di dalam suatu contoh [ CITATION Mah84 \l
1033 ]
Hasil yang diperoleh dinyatakan sebagai nilai permanganat. Nilai
permanganat adalah jumlah miligram kalium permanganat yang dibutuhkan untuk
mengoksidasi zat organikdalam 1000 mL air pada kondisi mendidih. [ CITATION
Air \l 1033 ]. Waktu yang digunakan untuk mendidihkan sampel agar bereaksi
sempurna dengan kelebihan KMnO4 sesuai dengan SNI 06-6989.22-2004 adalah

Universitas Indonesia
2

tepat 10 menit. Dari hasil pengamatan di lapangan, kadangkadang waktu


pemanasan yang digunakan untuk mendidihkan sampel tidak diperhatikan.
Padahal menurut penelitian Farida (2006), pemanasan berpengaruh terhadap hasil
pemeriksaan zat organik di dalam sampel air[ CITATION Hai16 \l 1033 ]
Permanganometri merupakan metode titrasi yang dilakukan berdasarkan
reaksi oleh Kalium Permanganat (KMnO4). Prinsipnya difokuskan pada reaksi
yang terjadi antara KMnO4 dengan bahan baku. Kebanyakan titrasi dilakukan
dengan cara langsung atas alat yang dapat dioksidasi seperti Fe+, asam atau garam
oksalat yang dapat larut dan lain sebagainya. Zat organic yang dioksidasi dibantu
dengan suasana asam dan pemanasan. Sisa KMnO4 direduksi dengan asam
oksalat berlebih. Kelebihan asam oksalat dititrasi kembali dengan KMnO4.
Metode permanganometri didasar kan pada reaksi oksidasi ion
permanganat[ CITATION Apr18 \l 1033 ] Berdasarkan pereaksi ini, permanganat
bereaksi dengan cepat dengan banyak agen pereduksi, tetapi beberapa pereaksi
membutuhkan pemanasan atau menggunakan katalis untuk mempercepat reaksi.
1.2 Faktor yang Memengaruhi Angka Permanganat
Air yang tercemar oleh kotoran manusia, hewan, atau sumber lain ditandai
dengan adanya zat organik di dalam air. Semakin tinggi kandungan zat organik di
dalam air, berarti air tersebut semakin tercemar. Zat organik adalah zat yang
komponen utamanya berupa karbon, protein, dan lemak yang merpakan bagian
dari organisme seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan lainnya. Zat organik ini
sangat mudah terurai atau mengalami pembusukan oleh bakteri dalam kondisi
aerob yaitu membutuhkan oksigen. Keberadaan zat organik dalam air dapat
menimbulkan bau dan warna yang selanjutnya akan menjadi tempat
perkembangbiakan bakteri. Zat lainnya yang ada dalam air limbah juga dapat
berupa garam, mineral renik, pestisida dan logam. Keberadaan ada tidaknya
zat organic dapat diketahui dengan parameter BOD (Biological Oxygen Demand).
BOD adalah parameter banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme
untuk mengoksidasi zat organik secara biokimiawi. Selain itu, terdapat parameter
COD (Chemical Oxygen Demand).COD ini sama seperti BOD hanya saja secara
kimiawi. Selain itu, adanya zat organic dapat diukur dengan angka permanganate
(KMNO4).

Universitas Indonesia
3

Pengukuran angka permanganat dapat digunakan untuk pengukuran zat


organik dalam air. Pengukuran ini menggunakan prinsip dengan cara zat organik
yang ada di dalam air dioksidasi oleh oksidator kuat KMnO4 pada suhu
mendidih (±100°C) selama 10 menit. Semakin banyak zat organik di dalam air,
maka semakin banyak pula kalium permanganat yang dibutuhkan untuk
mengoksidasi zat organik tersebut.

REFERENSI

Apriyanti, & Apriyani, E. M. (2018). Analisis Kadar Zat Organik pada Air Sumur Warga
Sekitar TPA dengan Metode Titrasi Permanganometri. ALKIMIA: Jurnal Ilmu
Kimia dan Terapan Vol 2 No 2.

Day, R., & Underwood, A. (2002). Analsis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam. Jakarta:
Erlangga.

Haitami, Rakhmina, D., & Fakhridani, S. (2016). KETEPATAN HASIL DAN VARIASI WAKTU
PENDIDIHAN PEMERIKSAAN ZAT ORGANIK. Medical Laboratory Technology
Journal.

Kurniawati, P., & Alfanah, H. (2019). Perbandingan Metode Penentuan Kadar


Permanganat dalam Air. Indonesian Journal of Chemical Analysis.

Mahida, U. (1984). Pencemaran Air dan Pemanfaatan Limbah Industri. Jakarta: Rajawali.

SNI 06-6989.22-2004. (2004). Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai.

Sumardi, S., Ristiana, R., & Herlina, U. (2007, Januari 18). PEMBUATAN KALIUM
PERMANGANAT (KMnO4). Diambil kembali dari Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI): http://lipi.go.id/publikasi/pembuatan-kalium-permanganat-
kmno4/18734

Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai