BAB 4
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA JAMBI
Halaman IV-1
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Berdasarkan rumusan Visi dan Misi yang diselaraskan dengan arahan teknis
operasional dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Jambi
Tahun 2005-2025, maka tujuan dan sasaran pembangunan Kota Jambi lima tahun
kedepan (2013-2018) yang erat kaitannya dengan pengelolaan persampahan adalah
Misi pertama “Membangun Infrastruktur Perkotaan yang Merata dan Berwawasan
Lingkungan” dengan Tujuan dan sasaran adalah “Mewujudkan Lingkungan Hidup
Perkotaan yang Sehat, Hijau, Nyaman dan Berkelanjutan” (Tujuan 3). Adapun yang
menjadi sasaran dari tujuan tersebut adalah :
1. Terwujudnya pemanfaatan dan pengendalian tata ruang, Penataan kawasan
sepadan sungai dan danau serta perluasan RTH
2. Terwujudnya kualitas pengelolaan Lingkungan Hidup dan Persampahan
yang baik dan berkelanjutan
Halaman IV-2
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
4.1.2 Kebijakan
Berdasarkan pada isu strategis yang meliputi aspek teknis, kelembagaan,
pengaturan, pembiayaan dan peran serta masyarakat diketahui bahwa tingkat
pelayanan persampahan Kota Jambi hingga disusunnya dokumen Masterplan
Jangka Menengah
Kriteria Tahun
2020 2025 2026 2027
Jumlah Penduduk Kota Jambi 638,623 696,914 708,572 720,230
Timbulan Sampah Kota Jambi 365.3 398.6 405.3 412.0
Target Pelayanan Kota Jambi 100% 100% 100% 100%
Beban Operasional 365.3 398.6 405.3 412.0
Target Pengurangan Kota Jambi 12% 28% 30% 32%
Beban Pengurangan 43.8 111.6 121.6 131.8
Beban Sampah Terolah di TPS 3R 37.4 95.3 103.8 112.6
Residu dari TPS 3R 6.4 16.3 17.8 19.2
Target Pengangkutan Kota Jambi 88% 72% 70% 68%
Beban Pengangkutan ke TPA Talang Gulo 321.5 287.0 283.7 280.1
Sumber : Hasil Perhitungan Konsultan, 2016
Halaman IV-6
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Jangka Panjang
Kriteria Tahun
2028 2030 2035 2036 2037
Jumlah Penduduk Kota Jambi 731,888 755,204 813,495 825,153 836,811
Timbulan Sampah Kota Jambi 418.6 432.0 465.3 472.0 478.7
Target Pelayanan Kota Jambi 100% 100% 100% 100% 100%
Beban Operasional 418.6 432.0 465.3 472.0 478.7
Target Pengurangan Kota Jambi 36% 40% 49% 50% 50%
Beban Pengurangan 150.7 172.8 228.0 236.0 239.3
Beban Sampah Terolah di TPS 3R 128.7 147.6 194.7 201.5 204.4
Residu dari TPS 3R 22.0 25.2 33.3 34.5 34.9
Target Pengangkutan Kota Jambi 64% 60% 51% 50% 50%
Beban Pengangkutan ke TPA Talang Gulo 267.9 259.2 237.3 236.0 239.3
Sumber : Hasil Perhitungan Konsultan, 2016
DON’T NOT COPY
4.3 Pengembangan Daerah Pelayanan
Wilayah-wilayah yang telah terlayani oleh pengangkutan sampah saat ini di
Kota Jambi merupakan wilayah yang menjadi prioritas utama dalam pelayanan
pengangkutan sampah. Hal ini, mengingat dari tahun ke tahun kondisi timbulan
sampah kelurahan akan semakin besar. Kondisi eksisting pelayanan persampahan di
Kota Jambi saat ini terjadi menjadi 3 (tiga) zona pelayanan. Dimana setiap zona
dibedakan berdasarkan tingkat kedalaman pelayanan yang dilakukan.
Zona 1 : merupakan zona yang dilayani rutin setiap hari oleh DKPP disebut
Level 3,
Zona 2 : merupakan zona penyisiran di jalan utama/ protocol yang dilakukan
secara berkala oleh DKPP disebut level 2
Halaman IV-7
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman IV-8
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman IV-9
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman IV-10
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Insertkan petanya
Halaman IV-11
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman IV-12
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Insertkan petanya
Halaman IV-13
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman IV-14
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman IV-15
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Kelurahan
Zona 1 (level 3) Zona 2 (level 2) Zona 3 (level 1)
Tanjung johor Handil Jaya Beringin
Tanjung Pinang Eka Jaya OKH
Tanjung Sari Lingkar selatan Pasar Jambi
Sijenjang
teluk kenali
DON’T NOT COPY
Beliung
Arab Melayu
Sungai Asam
Cempaka Putih
Penyengat rendah Jelmu Jelutung
Pasir panjang Mudung Laut Kebon Handil
tanjung pasir Tahtul Yaman Lebak Jambi
tanjung raden Tengah Payo Lebar
Kasang Jaya Talang Jauh
Telanai Pura Talang Bakung
olak kemang Payo Selincah
Paal Merah
Sungai Putri
Murni
Legok
Selamat
Solok Sipin
Kenali Besar
Halaman IV-16
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Kelurahan
Zona 1 (level 3) Zona 2 (level 2) Zona 3 (level 1)
Rawa Sari
Mayang Mangurai
Bagan Pete
Rajawali
Talang Banjar
Budiman
Sulanjana
Kasang
Thehok
Pasir Putih
Pakuan Baru
Tambak Sari
Wijaya Pura
Paal lima
Sukakarya
Kenali asam Atas
Kenali Asam
Bawah
Simpang III sipin
Simpang IV sipin
Buluran Kenali
pematang sulur
ulu gedong
Halaman IV-17
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman IV-18
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman IV-19
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Konsep dasar pelayanan pengelolaan sampah pada zona pertama ini adalah
sebagai berikut:
(a) Merupakan area yang harus terlayani penuh 100% (full coverage) dalam
jangka pendek ke menengah;
(b) Pelayanan pengelolaan sampah pada zona ini harus dilakukan dengan
pengelolaan berbasis instiusi, dalam hal ini adalah DKPP Kota Jambi; dan
dengan intensitas pelayanan yang tinggi, untuk menjamin kebersihan
terwujud dalam 24 jam;
(c) Pelayanan tinggi dilaksanakan dengan pola kemitraan bersama Kewilayahan,
bahwa operasi pengumpulan sampah di lingkungan permukiman menjadi
tanggung jawab
DON’T
Kecamatan,
NOT COPY
DKPP memberikan pelayanan berupa
pengumpulan sampah di TPS- TPS yang telah ditentukan dan pengumpulan
sampah di daerah komersil.
2. Zona 2
Zona 2 adalah kawasan kelurahan dengan kebutuhan sedang. Zona ini
sebagai zona pengembangan wilayah pelayanan dari zona 1 sehingga dalam hal ini
kriteria pengelolaan sampah yang dilakukan dalam zona 2 adalah sebagai berikut :
(a) Merupakan area yang harus terlayani hingga 100% dalam jangka menengah-
panjang;
Halaman IV-21
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman IV-22
Laporan Konsep Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman IV-23
Laporan Konsep Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman IV-24
Laporan Konsep Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman IV-25
Laporan Konsep Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
4.5.2.2 Pengumpulan
Pengumpulan sampah merupakan kegiatan operasional pelayanan yang
berhubungan langsung dengan hasil tingkat kebersihan di sumber atau tempat asal
sampah yaitu berupa lingkungan bersih dan sehat yang dapat dinikmati oleh
masyarakat. Kelancaran dan keberhasilan sistem pengumpulan sampah merupakan
syarat pertama tercapainya sanitasi lingkungan dari gangguan sampah. Dengan
demikian lingkungan menjadi bersih tidak terdapat sampah yang tercecer, dibuang
ke saluran, ke sungai ke tempat-tempat ilegal lainnya.Target dari sistem
pengumpulan adalah tercapainya tingkat sanitasi lingkungan dari gangguan sampah
melalui operasi pengumpulan yang menjamin rutinitas dan stabilitas pelayanan.
Sistem pengumpulan yang dibangun disesuaikan dengan kondisi fisik geografi,
ekonomi, fasilitas jalan dan kondisi lainnya supaya dapat berlangsung secara efektif
dan efisien. Adapun prasarana pengumpulan secara umum saat ini permasalahannya
terletak pada kuantitas armada pengumpul. Saat ini nilai kecukupan sarana
pengumpul baru mencapai 8%. Untuk kebutuhan jumlah prasarana dan sarana
pengumpulan sampah di Kota Jambi sampai tahun 2037 maka dihitung berdasarkan
jumlah kebutuhan penambahan prasarana dan sarana pengumpul dan jumlah
eksisting prasarana dan sarana pengumpul yang dimiliki oleh DKPP Kota Jambi. Hal
DON’T NOT COPY
ini dapat dilihat dalam tabel berikut.
Halaman IV-26
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman IV-27
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
DON’T
Jumlah
Telanai Pura
NOT
36
3
COPY
43
3
41
3
44
3
48
4
Simpang IV sipin 7 9 8 9 10
Teluk Kenali 1 1 1 1 1
Telanai Pura Buluran Kenali 4 5 4 5 5
Penyengat rendah 5 6 5 6 6
Pematang Sulur 4 5 5 6 6
Jumlah 23 28 27 29 31
Danau Teluk Ulu Gedong 1 1 1 2 2
Total 271 329 312 336 368
Zona 2
Arab Melayu 1 2 1 1 1
Jelmu 0 0 0 0 0
Pelayangan Mudung Laut 1 1 0 0 1
Tahtul Yaman 2 2 1 1 1
Tanjung johor 1 1 0 1 1
Halaman IV-28
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman IV-29
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
4.5.2.3 Pengangkutan
Dalam perencanaan pengembangan sistem pengangkutan di Kota Jambi maka
dikembangkan untuk melayani seluruh wilayah pelayanan institusi pengelolaan
sampah Kota Jambi. Oleh karena itu rute transportasi sampah yang direncanakan
dibagi menjadi 2 (dua) tahap yaitu:
1. Rencana jangka pendek-menengah (2017-2019), Rute pengangkutan sampah
di area zona 1 dan 2 dengan kategori sumber sampah non permukiman
dimana armada angkut yang digunakan adalah dump truck dan armroll truck;
2. Rencana jangka panjang dibutuhkan pengembangan rute pengangkutan residu
dari setiap TPS 3R kawasan.Pengembangan rencana jenis sarana
pengangkutan sampah di Kota Jambi dapat diuraikan sebagai berikut:
Halaman IV-30
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
4.5.2.4 Pengolahan
Dalam rencana pengembangan sarana dan prasarana unit pengolah sampah di Kota
Jambi dilakukan secara bertahap pada pengelolaan sampah wilayah pelayanan.
Dalam hal ini rencana pengembangan jumlah unit pengolahan sampah yang akan
dilakukan di Kota Jambi mengacu terhadap kebutuhan penambahan jumlah sarana
TPS 3R.
Halaman IV-32
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Maka berdasarkan Kebutuhan sarana dan prasarana Pengelolaan sampah Kota Jambi
dari tahun 2017 hingga 2037 dapat diihat pada table berikut ini :
Tahun
No Kebutuhan Sapras Satuan
2017 2021 2027 2032 2037
1 Motor Sampah
Kebutuhan tahunan unit 281 343 349 349 375
Pengadaan tahunan unit 281 0 0 0 6
Peremajaan Mosam unit 0 281 17 7 281
Jumlah Pengadaan unit 281 281 17 7 287
2 TPS 3R Kecamatan
Kebutuhan tahunan unit 0 2 6 7 7
Pengadaan tahunan unit 0 1 1 1 0
Amroll TPS 3R
Kebutuhan tahunan unit 30 37 38 38 41
Pengadaan tahunan unit 30 0 0 0 1
Peremajaan Amroll unit 0 0 0 4 12
Jumlah Pengadaan unit 30 0 0 4 13
3 Amroll TPS Komersil
Kebutuhan tahunan unit 5 7 8 8 9
Pengadaan tahunan unit 5 0 0 0 0
Peremajaan Amroll DON’T NOT COPY
unit 0 0 0 2 2
Jumlah Pengadaan unit 5 0 0 2 2
4 Amroll TPS Pasar & RS
Kebutuhan tahunan unit 1 7 7 8 9
Pengadaan tahunan unit 1 0 0 0 1
Peremajaan Amroll unit 0 0 0 0 0
Jumlah Pengadaan unit 1 0 0 0 1
Sumber : Hasil Perhitungan Konsultan
dikembangkan di hulu. Pada dasarnya TPA untuk Kota Jambi dalam jangka panjang
harus hanya menerima sampah residu dan sampah tidak terolah di sumber. Namun
demikian, dalam masa transisi, yaitu hingga tahun 2019 TPA Kota Jambi masih
akan menerima sampah tercampur yang harus diproses secara penimbunan.
Target
Target Kebutuhan
Reduksi
Timbulan Sampah Pelayanan Beban Pelayanan Lahan
No Tahun TPS 3 R
(%) (ha/5 thn))
(%)
m3/hari ton/hari m3/hari ton/hari
1 2017 1,569 345.29 80% 1,255.59 276.23 6.0%
2 2018 1,600 351.96 90% 1,439.82 316.76 8.0%
3 2019 1,630 358.62 100% 1,630.11 358.62 10.0% 14.77
4 2020 1,660 365.29 100% 1,660.42 365.29 12.0%
5 2021 1,691 371.96 100% 1,690.73 371.96 15.0%
6 2022 1,721 378.63 100% 1,721.04 378.63 18.0%
7 2023 1,751 385.30 100% 1,751.35 385.30 22.0%
8 2024 1,782 391.97 100% 1,781.66 391.97 25.0% 13.98
9 2025 1,812 398.63 100% 1,811.98 398.63 28.0%
10
11
2026
2027
1,842
1,873
405.30
411.97
DON’T NOT COPY
100%
100%
1,842.29
1,872.60
405.30
411.97
30.0%
32.0%
12 2028 1,903 418.64 100% 1,902.91 418.64 36.0%
13 2029 1,933 425.31 100% 1,933.22 425.31 38.0% 12.00
14 2030 1,964 431.98 100% 1,963.53 431.98 40.0%
15 2031 1,994 438.65 100% 1,993.84 438.65 43.0%
16 2032 2,024 445.31 100% 2,024.15 445.31 45.0%
17 2033 2,054 451.98 100% 2,054.46 451.98 46.0%
18 2034 2,085 458.65 100% 2,084.78 458.65 48.0% 10.41
19 2035 2,115 465.32 100% 2,115.09 465.32 49.0%
20 2036 2,145 471.99 100% 2,145.40 471.99 50.0%
21 2037 2,176 478.66 100% 2,175.71 478.66 50.0%
Kebutuhan Luas Lahan Total (Ha) 51.16
Sumber : Hasil Perhitungan Konsultan
Halaman IV-34
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman IV-35
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman IV-36
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman IV-37
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Sampah; UPTD tersebut salah satunya dibentuk sebagai pengelola pelayanan pada
wilayah pelayanan yang telah ditetapkan;
c. Penguatan koordinasi Dinas, UPTD, Kecamatan, Kelurahan dan kelembagaan
masyarakat;
d. Pembentukan kelembagaan masyarakat sebagai operator pengelolaan sampah pada
tingkat wilayah yang lebih kecil (RT/ Kelurahan).
e. Penguatan UPTD menjadi UPTD dengan manajemen pola pengelolaan keuangan
Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) pada jangka menengah.
Dari beberapa strategi yang akan diterapkan tersebut perlu dijelaskan terlebih dahulu
tentang khususnya tentang Strategi Pengembangan Perangkat Daerah melalui
pengembangan fungsi Dinas dan UPTD dan Strategi Kelembagaan Masyarakat.
DON’T NOT COPY
Seperti yang disampaikan di atas terdapat dua peraturan yang mendasari
pembentukan UPTD, yaitu Undang-undang N0. 9 Tahun 2015 dan Peraturan
Pemerintah No. 18 Tahun 2016. Sebelum menjelaskan bagaimana pembentukan
UPTD, akan dijelaskan terlebih dahulu pembetukan Dinas Kab/kota yang akan
mengelola persampahan. Sebagaimana Pasal 209 ayat (2) Undang-undang No. 23
Tahun 2014 Perangkat Daerah Kab/kota terdiri atas :
a. Sekretariat Daerah;
b. Sekretariat DPRD;
c. Inspektorat;
d. Dinas;
e. Badan; dan
f. Kecamatan
Halaman IV-38
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
1) Urusan Pemerintahan
Perangkat Daerah Kab/kota sebagaimana dimaksud selain melaksanakan urusan
Pemerintah yang menjadi kewenangan Daerah juga melaksanakan tugas
Pembantuan. Pembagian Urusan Pemerintahan sub Bidang Persampahan diatur
pada Lampiran C dan Lampiran D Undang-undang No. 23 Tahun 2014, seperti
diuraiakan pada tabel berikut ini.
Tabel 4. 21 Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang
Sub Bidang Pemerintah Pusat Daerah Provinsi Daerah Kab/kota
Persampahan a. Penetapan Pengembangan Pengembangan system
pengembangan system system dan pengelolaan persampahan
pengelolaan pengelolaan dalam daerah Kab/kota
persampahan regional
persampahan secara
nasional
b. Pengembangan system
pengelolaan
persampahan lintas
daerah provinsi dan
system pengelolaan
sampah untuk
kepentungan strategis
nasional
Sumber: Lampiran C - Undang-undang No. 23 Tahun 2014.
Halaman IV-39
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman IV-41
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Pasal 212 ayat (3) Undang-undang No. 23 Tahun 2014, Persetujuan Menteri atau
gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat diberikan berdasarkan pemetaan Urusan
Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan
Pemerintahan Pilihan.
Pasal 217 ayat (1) Undang-undang No. 23 Tahun 2014, Dinas dibentuk untuk
melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. (2) Dinas
diklasifikasikan atas:
a. dinas tipe A yang dibentuk untuk mewadahi Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah dengan beban kerja yang besar;
b. dinas tipe B yang dibentuk untuk mewadahi Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah dengan beban kerja yang sedang; dan
c. dinas tipe C yang dibentuk untuk mewadahi Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah dengan beban kerja yang kecil.
Pasal 217 ayat (3) Undang-undang No. 23 Tahun 2014, Penentuan beban kerja
didasarkan pada jumlah penduduk, luas wilayah, besaran masing-masing Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah, dan kemampuan keuangan Daerah
untuk Urusan Pemerintahan Wajib dan berdasarkan potensi, proyeksi penyerapan
tenaga kerja, dan pemanfaatan lahan untuk Urusan Pemerintahan Pilihan.
Pasal 218 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) Undang-undang No. 23 Tahun 2014, Dinas
Menurut Pasal 6 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 2016,
Kriteria tipelogi Perangkat Daerah untuk menentukan tipe Perangkat Daerah
berdasarkan hasil pemetaan urusan pemerintahan dengan variabel:
Umum dengan bobot 20% (dua puluh persen); dan
Teknis dengan bobot 80% (delapan puluh persen).
Menurut Pasal 6 ayat (3) Kriteria variabel teknis ditetapkan berdasarkan beban
tugas utama pada setiap Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
provinsi dan Daerah Kab/kota serta fungsi penunjang Urusan Pemerintahan.
Untuk Kriteria Variabel Teknis pengelolaan persampahan hanya terdapat pada
Kriteria Variabel Teknis Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup.
Sebaliknya Kriteria variabel Teknis pengelolaan persampahan tidak terdapat pada
Kriteria Variabel Teknis Urusan Pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang. Kriteria Variabel Teknis Urusan Pemerintahan Bidang
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sebagaimana diatur pada Lampiran C
Urusan Pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang pada
Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 2016, diantaranya mengatur Kriteria
Variabel Teknis tentang 1) Jumlah bangunan gedung, 2) Panjang sungai, 3)
Jumlah kapasitas tampungan air, 4) Panjang garis pantai, 5) Luas daerah irigasi
teknis, 6) Jumlah desa/kelurahan rawan air, 7) Jumlah fasilitas pengelolaan air
limbah, 8) Luas cakupan layanan Sistem Pengelolaan air limbah (SPAL), 9)
Drainase, 9) Jumlah Luas kawasan permukiman 10) Panjang jalan yang menjadi
kewenangan Kab/kota.
Halaman IV-43
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Menurut Pasal 37 ayat (6) Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 2016 masing-
masing Urusan Pemerintahan sebagaimana dimaksud pada tabel di atas diwadahi
dalam bentuk dinas. Adapun uraian struktur organisasi pada Dinas Daerah
Kab/kota, seperti pada tabel berikut ini.
Halaman IV-45
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman IV-46
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman IV-47
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Dinas
Halaman IV-48
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Kepala UPTD adalah pejabat setara Eselon IVa dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha
adalah pejabat setara Eselon IVb. Jabatan Fungsional yang diperlukan untuk
membantu pekerjaan pelaksanaan operasional pengelolaan persampahan. Struktur
organisasi seperti tersebut di atas dapat dikembangkan dengan beberapa komponen
jabatan dalam struktur organisasi UPTD kelas A sesuai kegiatan pengelolaan
sampah, yaitu jabatan di bawah Kepala (Ka) Subbagian Tata Usaha ditambahkan
jabatan untuk pengelolaan administrasi (Adm) Keuangan dan Adm. Kepegawaian
Halaman IV-49
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
KEPALA UPTD
Halaman IV-50
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman IV-51
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman IV-52
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman IV-53
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Prosedur dan tata cara Penerapan pola keuangan badan layanan umum daerah
(PPK-BLUD) diatur di dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61
Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
DON’T NOT COPY
Umum Daerah. Berikut mekanisme pengajuan BLUD:
Halaman IV-56
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Pengelolaan barang Tidak boleh menghapus Aset Boleh menghapus aset tidak tetap,
penghapusan aset tetap mengikuti
peraturan yang belaku
Pegawai PNS Boleh PNS dan Non PNS, Non PNS
DON’T NOT COPY sesuai kebutuhan dan
profesionalisme
Dewan Pengawas Tidak ada Dewan Pengawas Dimungkinkan ada Dewan
Pengawas, tergantung Aset/ Omset
Remunerasi Mengikuti penggajian PNS, Sesuai tanggungjawab & capaian
bersumber APBD kinerja, PNS bersumber APBD dan
jasa layanan, Non PNS bersumber
dari jasa layanan
Tarif/ retribusi PERDA Peraturan Walikota/ Bupati
Halaman IV-57
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman IV-58
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman IV-59
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
dan dapat dilakukan sejalan dengan pembinaan kawasan yang dilayani oleh TPS
3R.
Halaman IV-60
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Dengan pemahaman terhadap kondisi umum masyarakat Kota Jambi, maka pengembangan
peran serta masyarakat Kota Jambi, di kemas dalam Program Komunikasi Perubahan
Perilaku.
Program ini dimulai dari tahun 2017 sampai dengan akhir tahun 2027. Tujuan
akhir dari desain ini adalah:
Penguatan kapasitas masyarakat dalam menganalisis kebutuhan sistem
pengelolaan sampah tingkat komunitas, merencanakan, melaksanakan sistem
tersebut, dan melakukan monev 3R
Terbangunnya infrastruktur persampahan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan selaras dengan pola pengelolaan sampah tingkat kota
Penguatan kapasitas pemerintahan daerah dalam pengawasan dan
pengendalian sistem pengelolaan persampahan 3R
Halaman IV-61
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Tahapan Proses
Proses pengembangan kapasitas, akan menjadi langkah awal dalam
membekali parapihak agar bisa melakukan kampanye penerapan konsep 3R di Kota
Jambi. Program pengembangan kapasitas sebaiknya dilakukan bertahap dalam waktu
satu tahun, dengan menggunakan berbagai metode pelatihan.
KEMANDIRI
AN
Masyarakat berkenalan dengan sistem Masyarakat terlibat aktif Masyarakat secara mandiri
pengelolaan sampah berbasis 3 R
DON’T NOT COPYmengelola
mengkampanyekan dan menerapkan
pengelolaan sampah berbasis 3R
sistem
persampahan berbasis 3R
Para pelaku lapangan menerima Para pelaku lapangan terlibat Para pelaku lapangan
beberapa pelatihan pengembangan aktif mengkampanyekan dan mendukung sistem
kapasitas menerapkan 3R pengelolan sampah berbasis
3R
Halaman IV-63
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Kegiatan
Pengembangan kapasitas, sebagai langkah pertama untuk menuju penerapan
sistem pengelolaan sampah berbasis 3R di Kota Jambi, disampaikan dalam berbagai
paket pelatihan sebagai berikut:
Jenis Pelatihan Sasaran Tingkatan Keterangan
Training of Pemandu Kota Pelatihan bagi para pemandu
Trainers (TOT) untuk suatu pelatihan
Pelatihan Pendamping Kelurahan Pelatihan bagi para Pendamping
Pendamping parapihak penetrapan konsep 3R berbasis
proses/ tahapan program
Pelatihan Tematik Aparat Kota Pelatihan tambahan bagi SKPD,
pemerintah khusus nya DKPP, mengenai
materi-materi di luar 3R, namun
berguna untuk pelaksanaan 3R
Lokakarya Aparat Kota Rangkaian acara seminar,
Konsolidasi Masyarakat, Kota diskusi panel, diskusi kelompok,
akademisi, dan untuk mencapai kesepakatan
swasta atas sendi-sendi dan cara
melakukan 3R
On The Job Pendamping Kelurahan Pemandu membantu DKPP
Training masyarakat merancang metode dan materi
pelatihan dan pendampingan
harian kepada Pendamping
Masyarakat
Halaman IV-64
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman IV-65
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
DON’T NOT
Peraturan walikotaa TentangCOPY
Pengelolaan Sampah
Halaman IV-66
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman IV-67
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Selain keberadaan Peraturan Daerah mengenai Pengelolaan Sampah saat ini yang
sudah ada di Kota Jambi, namun diperlukan juga beberapa perangkat pendukung
pengaturan tentang pengelolaan sampah baik aspek operasional maupun aspek
lainnya, yaitu :
1) Pengurangan sampah
Peraturan hukum mengenai pengurangan sampah terkait penggunaan plastik
dan pengurangan penggunaan kemasan yang sampah lainnya
2) Penanganan sampah
Peraturan hukum mengenai Teknis dan Standardisasi Pemilahan Sampah
Peraturan hukum mengenai Pengelola dari Sumber ke TPS
Peraturan hukum mengenai Juknis / Tata Cara Pembentukan Lembaga
Pengelola Sampah di Sumber
Peraturan hukum mengenai Ketentuan TPS dan TPS 3R dan TPST, SPA dan
TPA
Peraturan hukum mengenai Tata Cara Pengelolaan Sampah Spesifik
Peraturan hukum mengenai Tata Cara Pengelolaan Sampah di Tempat dan
Fasilitas Umum, Pasar, Saluran Terbuka, Sungai, Taman Kota di Lingkungan
Pemkab
DON’T NOT COPY
Peraturan hukum mengenai Standar Pelayanan Minimal Lokal Kota Jambi
Peraturan hukum mengenai Sistem Tanggap Darurat
3) Pembiayaan
Peraturan hukum mengenai Pengaturan Keuangan dari Tarif Jasa
Peraturan hukum mengenai Ketentuan Biaya Pengelolaan Sampah dari
Berbagai Sumber
Peraturan hukum mengenai Kompensasi Dampak Negatif dari Seluruh
Aktivitas Pengelolaan Sampah
Peraturan hukum mengenai Insentif Disinsentif Pengolahan Sampah yang
Berdampak pada Pengurangan
4) Kelembagaan
Peraturan hukum mengenai review lembaga kebersihan
Halaman IV-68
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
b) Materi Pengaturan
Adanya beberapa peraturan perundang-undangan terbaru terkait sistem
pengelolaan sampah mengaruskan adanya penyesuaian terhadap perangkat peraturan
eksisting di Kota Jambi mengenai sistem pengelolaan sampah yang mencakup semua
aspek pengelolaan. Oleh karena itu strategi yang dapat dijalankan adalah dengan
mereview pengaturan eksisting diantaranya Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2013 dan
DON’T NOT COPY
kemudian bilamana hasil review memerlukan revisi terhadap Peraturan Daerah No.8
Tahun 2013 tersebut maka dapat diinisiasi legislasi perubahan terhadap Peraturan
Daerah No. 8 Tahun 2013 oleh Dinas yang memiliki kewenangan pengelolaan
sampah. Hasil perbandingan Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2013 dengan Undang-
undang No. 8 Tahun 2008 diperoleh pertimbangan untuk memperhatikan kembali
ketentuan-ketentuan yaitu :
- Perizinan
- Kompensasi
- Kerjasama dan kemitraan
Potensi pengembangan aspek pengaturan lainnya adalah dengan membandingkan
Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2013 dengan Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun
2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Pemerintah. Hasil perbandingan tersebut menunjukkan bahwa perlunya dilakukan
Halaman IV-69
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
perubahan terhadap Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2013 yaitu penambahan beberapa
ketentuan pada Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Sampah yang meliputi
ketentuan:
a. Penyusunan kebijakan dan strategi Kab/kota dalam pengelolaan sampah
b. Kompensasi
c. Pengembangan dan penerapan teknologi
d. Sistem kompensasi
e. Kerjasama dan kemitraan
Pengembangan Peraturan Daerah tentang Retribusi khususnya terkait dengan
ketentuan Retribusi Sampah, dapat dilakukan mengingat pada:
1) perkembangan peraturan perundang-undangan di atasnya,
2) pengembangan subjek dan objek Retribusi Sampah, dan
3) pengembangan nilai tariff Retribusi Sampah.
Retribusi sampah termasuk Retribusi daerah, yang Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 33 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pengelolaan Sampah adalah pungutan
daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus
disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang
pribadi atau badan. Pengenaan retribusi dalam penyelenggaraan penanganan sampah
diatur dalam peraturan perundang-undangan (Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun
DON’T NOT COPY
2012), bahwa pemerintah Kab/kota memungut retribusi kepada setiap orang atas jasa
pelayanan yang diberikan. Retribusi ditetapkan secara progresif berdasarkan jenis,
karakteristik, dan volume sampah. Hasil retribusi digunakan untuk:
a. kegiatan layanan penanganan sampah;
b. penyediaan fasilitas pengumpulan sampah;
c. penanggulangan keadaan darurat;
d. pemulihan lingkungan akibat kegiatan penanganan sampah; dan/atau
e. peningkatan kompetensi pengelola sampah.
Halaman IV-71
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman IV-72
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman IV-73
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman IV-74
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
B AB 5
RENCANA PROGRAM DAN
TAHAPAN PELAKSANA KEGIATAN
Halaman V-1
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Dalam pelaksanaan pemilahan sampah di Kota Jambi maka perlu waktu yang
panjang untuk menuju pemilahan sampah yang sempurna. Pengembangan dalam
pewadahan dengan memperhatikan hal berikut:
- Pemilahan sampah terpilah diawali dengan konsep terpilah 2 jenis yaitu sampah
organik dan anorganik. Setelah itu, ketika kebiasaan masyarakat telah terbentuk
akan dilakukan pemilahan 3 jenis yaitu dipisahkannya sampah B3 rumah tangga
dalam wadah tersendiri
- Pembelajaran pemilahan sampah akan dikaitkan dalam program pengelolaan
sampah berbasis masyarakat
A. Kriteria Teknis
Kriteria teknis pewadahan yang akan diterapkan di Kota Jambi yaitu:
1. Kapasitas wadah sampah minimal 20-30 liter per jenis sampah;
2. Label sampah yaitu sampah sisa makanan dan atau tanaman, sampah potensi
daur ulang, sampah B3 rumah tangga dan sampah lainnya;
3. Warna wadah sampah terdiri dari yaitu :
Halaman V-3
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman V-4
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Tahapan Kerja Tahap pengenalan pemilahan dalam Tahap peningkatan pemilahan Tahap penguatan pelaksanaan
pewadahan sampah pewadahan sampah pemilahan sampah
- Sampah sisa makanan dan - Sampah sisa makanan dan - Sampah sisa makanan dan
tanaman tanaman tanaman
- Sampah lainnya - Sampah potensi daur ulang - Sampah potensi daur ulang
- Sampah lainnya - Sampah B3 rumah tangga
- Sampah lainnya
Pewadahan Label sampah dalam pewadahan antara lain:
- Sampah sisa makanan dan tanaman
- Sampah potensi daur ulang
- Sampah B3 rumah tangga
- Sampah lainnya
Sumber: Hasil analisa konsultan, 2016
Halaman V-5
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Sampah
Sumber Sampah Rencana Jenis Rencana Tahapan
No Sisa B3 Pewadahan Eksisting
Sampah Potensi Sampah Pewadahan Pewadahan
Makanan Rumah
Daur lainnya
dan Tangga
Ulang
Tanaman
DON’T NOT COPY
Kawasan
1
Permukiman
2 Pasar
Kawasan
Niaga
3 (Pertokoan
dan
Restoran)
Halaman V-6
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Kategori Pewadahan
Sampah
Sumber Sampah Rencana Jenis Rencana Tahapan
No Sisa B3 Pewadahan Eksisting
Sampah Potensi Sampah Pewadahan Pewadahan
Makanan Rumah
Daur lainnya
dan Tangga
Ulang
Tanaman
Kawasan
4
Institusi
(Perkantoran
DON’T
NOT
COPY
dan
Sekolah)
Kawasan
5 Hotel dan
Industri
Taman dan
6 Penyapuan
Jalan
Halaman V-7
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
5.1.1.2 Pengumpulan
Halaman V-8
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
A. Kriteria Teknis
Operasi pengumpulan sampah di Kota Jambi akan menerapkan kriteria umum antara
lain:
a. Operasi pengumpulan di Kota Jambi dikembangkan dalam beberapa opsi
sebagai berikut :
- Pengumpulan dilakukan oleh LPSM (Lembaga Pengelola Swadaya
Masyarakat) di koordinasi oleh RT masing masing, dan bekerjasama dengan
DLH yang bertanggung jawab atas TPS 3R terdekat. Sampah dari kawasan
diolah di TPS 3R terdekat. Armada pengumpulan minimal adalah motor
sampah dan pengadaannya di fasilitasi oleh Dinas,
- Pengumpulan dilakukan oleh UPTD Dinas Lingkungan Hidup, atas
permintaan pihak Pengelola Kawasan. Pada opsi ini, sampah dari kawasan
diolah di TPST Wilayah. Armada pengumpulan adalah tanggung jawab
Dinas, dapat berupa Motor Sampah, dan atau Dump Truk ,
b. Frekuensi pengumpulan sampah di Kota Jambi diatur sebagai berikut:
- Sampah organik, disyaratkan harus setiap hari
- Sampah material daur ulang dan sampah B3 rumah tangga disyarakatkan
minimal 3 kali dalam seminggu.
DON’T NOT COPY
- Pada masa transisi yaitu sampai tahun 2019, dimana sampah masih terampur
frekuensi pengumpulan minimal 2 (dua) kali dalam seminggu.
c. Sistem pewadahan sudah terpilah operasi pengumpulan diatur berdasarkan jenis
sampah dan hari pengumpulan. Jadwal pengumpulan dikembangkan berdasarkan
kesepakatan di setiap kawasan pelayanan. Hal ini diterapkan pada jangka
menengah-panjang.
Halaman V-9
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
a. Pemukiman teratur (kawasan pemukiman dengan fasilitas jalan yang lebar, cukup
dilewati oleh kendaraan) akan dilayani dengan menggunakan armada pengumpul
berupa kompactor truk
b. Pemukiman tidak teratur (kawasan pemukiman dengan fasilitas jalan yang sempit,
tidak mungkin dilewati kendaraan) akan dilayani dengan menggunakan bin
sampah 200 Liter. Setelah itu dari bin sampah akan dipindahkan ke motor
sampah.
Halaman V-11
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman V-12
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman V-13
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman V-14
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
5.1.1.3 Pengangkutan
Saat ini operasi pengangkutan sampah di Kota Jambi dengan pola individual
langsung dan tidak langsung. Operasi pemindahan dilakukan pada operasi tidak
langsung di TPS. Oleh karena itu target dari pemindahan yaitu adanya mekanisme
pemindahan yang praktis dan mudah bagi petugas pengumpul dalam memindahkan
sampah dari armada pengumpul ke kontainer. Sehingga pola yang diterapkan yaitu
pola tidak langsung, dimana sampah sebelum diangkut ke TPA maka masuk ke TPS
3R terlebih dahulu untuk melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Rencana
pengembangan operasi pengangkutan sampah di Kota Jambi yaitu:
1. Jangka Pendek (2017-2019)
Pada tahap ini merupakan masa intensifikasi pengangkutan sampah di kawasan
Zona Prioritas di zona 1 dan zona 2. Cakupan pengangkutan pada jangka pendek
DON’T NOT COPY
wilayah perkotaan yang ada di Kota Jambi. Selain itu tahap ini merupakan
sosialisasi dimana operasi pengangkutan sampah masih direncanakan untuk
mencegah dan mengantisipasi sampah organik dan anorganik yang tercampur ke
TPA.
2. Jangka Menengah (2020-2027)
Pada tahap ini merupakan masa peningkatan operasional pengangkutan sampah
di perkotaan dimana semua sampah sudah dapat terangkut ke TPS 3R kelurahan
dan TPST Wilayah. Pengangkutan sampah sudah seharusnya terpisah untuk
setiap masing-masing jenis sampah dan hanya sampah residu saja yang diangkut
ke TPA.
Halaman V-15
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
A. Kriteria Teknis
Target pengangkutan sampah di dalam jangka panjang di Kota Jambi akan
DON’T NOT COPY
dikhususkan untuk pengangkutan sampah residu saja. Kriteria umum yang akan
dijalankan dalam operasi pemindahan dan pengangkutan sampah di Kota Jambi
yaitu:
a. Operasi pemindahan sampah tercampur dilakukan di sebuah TPS 3R
b. Operasi pengangkutan sampah untuk semua jenis sampah. Jenis sampah B3 dan
residu diangkut dari TPS 3R ke TPA.
c. TPS pinggir jalan dihapuskan, diganti dengan TPS 3R.
d. Pelayanan pengangkutan langsung dilakukan pada sumber sampah yang
dikumpulkan dan diangkut ke TPS 3R terdekat, atau ke TPST Wilayah.
e. Pelayanan pengangkutan langsung hanya diberikan pada pasar, terminal, mall,
hotel, rumah sakit, komplek perkantoran besar.
f. Frekuensi pengangkutan sampah dilakukan setiap hari dan tidak diperbolehkan
ada sampah menginap di TPS 3R dan di tempat penampungan sementara.
Halaman V-16
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
No Komponen
Saat ini pengolahan sampah di Kota Jambi hanya dilakukan di TPS 3R dan di lokasi
pengomposan terpusat di TPA Talang Gulo. Untuk meningkatkan kapasitas
infrastruktur pengolahan sampah, maka strategi pengolahan sampah dikembangkan
sebagai berikut :
1. Perlu penguatan pemilahan sampah di sumber agar, pengolahan menjadi lebih
efektif dan efisien;
Halaman V-17
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman V-18
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
A. Kriteria Teknis
Kriteria yang diterapkan dalam pengolahan sampah yang akan dijalankan di Kota
Jambi diuraikan sebagai berikut:
a. Pengolahan sampah semaksimal mungkin dilakukan di sumber dan atau di TPS
3R kelurahan maupun TPS 3R Kecamatan dan di TPST yang akan dibangun di
setiap wilayah operasional,
b. Dalam pengolahan sampah, menekankan pada pengutamaan pengolahan sampah
organik,
c. Pengolahan skala individual dilakukan melalui pembinaaan kepada masyarakat
agar mau menangani sampah organik dan anorganik sejak dirumahnya, namun
Halaman V-19
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
hal ini bersifat sukarela, sehingga tidak di tetapkan sebagai target dalam Rencana
Induk ini,
d. Pengolahan skala lingkungan dilakukan oleh masyarakat dengan membentuk
kelompok bersama-sama mengolah sampah menjadi bahan lain yang
bermanfaat.
e. Pengolahan skala lingkungan dikembangkan menjadi TPS 3R yang melayani
minimal satu wilayah RW dan maksimal satu wilayah kelurahan (TPS 3R
Kelurahan).
f. Pengolahan skala wilayah dilakukan di TPST Wilayah, yang direncanakan satu
lokasi untuk setiap wilayah pelayanan,
g. Sampah organik diolah sejak disumber dengan teknik pengolahan sebagai
berikut :
- Pengomposan individual, metoda Takakura dan atau Bioreaktor mini .
- Pengomposan skala komunal dan kawasan, bahkan skala wilayah, dengan
prinsip menghasilkan kompos untuk pemanfaatan di bidang pertanian,
- Anarobic Digester skala Individual, dan atau komunal untuk memperoleh gas
methane yang dapat menjadi bahan bakar, dan juga diintegrasikan dengan
pertanian dan peternakan ikan,
DON’T NOT COPY
- Pengolahan sampah organik menjadi pakan ternak, dikaitkan dengan program
di Dinas Peternakan Kota Jambi
h. Sampah potensi daur ulang dikelola dengan pendekatan bank sampah, dimana
setiap TPS 3R Kelurahan merupakan unit bank sampah terkecil.
i. Sampah residu ditangani dengan pengangkutan TPST Wilayah di setiap wilayah
operasional pelayanan.
j. Sampah B3 Rumah Tangga sedapat mungkin terpisah dari sampah lainnya
dikumpulkan di TPS 3R Kelurahan/Kecamatan kemudian diangkut ke TPST
untuk ditangani lebih lanjut. Sampah B3 RT direncanakan mulai ditangani dalam
jangka menengah.
Halaman V-20
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
- Secara aerobik
Pengolahan sampah secara aerobik (dengan kehadiran oksigen) yaitu
pengomposan yang dikhususkan untuk mengolah sampah organik sapuan
halaman/jalan dan sayuran. Adapun kriteria teknis dalam pengomposan
secara aeronik yaitu:
a) Metode pembuatan kompos dapat dilakukan dengan cara open windrow
dan caspary DON’T NOT COPY
b) Perlu dilakukan analisa kualitas terhadap produk kompos secara acak
dengan parameter warna, C/N rasio, kadar N, P, K dan logam berat.
Dalam pengecekan analisa kuailtas produk kompos bisa bekerja sama
dengan laboratorium tanah yang ada di universitas atau milik instansi
pemerintah setempat
- Secara anaerobik
Pengolahan sampah secara anaerob (tanpa kehadiran oksigen) maka metode
yang direncanakan yaitu anaerobic digester. Metode ini dikhususkan untuk
penanganan sampah organik dari sisa makanan. Kriteria teknis dari anaerobic
digester/biodigester yaitu:
Halaman V-21
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman V-22
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman V-23
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
akan ditutup pada akhir Tahun 2017, sehingga pengalihan sampah yang masuk
ke TPA di Kota Jambi diarahkan kepada TPA Talang gulo Baru pada tahun
2018.
2. Jangka Menengah (2020-2027)
Dalam jangka menengah ini maka kegiatan pemrosesan akhir sampah masuk
TPA Talang gulo baru sehingga pengalihan sampah yang masuk ke TPA di Kota
Jambi diarahkan kepada TPA Talang gulo baru dan TPST yang ada di Kota
Jambi.
3. Jangka Panjang (2028-2037)
Dalam jangka panjang ini merupakan masa penguatan dari pemrosesan akhir
yang dilakukan di TPST masing masing wilayah pelayanan.
Tabel 5. 7 Rencana Pengembangan Pemrosesan Akhir Sampah
Rencana Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Implementasi
(2017-2019) (2020-2027) (2028-2037)
A. Kriteria Teknis
Secara umum, rencana pemrosesan akhir sampah yang akan dijalankan di Kota
Jambi dikembangkan sebagai berikut :
a. Pemrosesan akhir sampah di Kota Jambi diarahkan kepada TPST yang ada di
setiap wilayah serta pengembangan dari TPA Talang gulo
b. Pemrosesan akhir sampah di TPST sebagai bagian dari pengolahan lanjutan
setelah kegiatan pengolahan sampah, pemisahan dan pengolahan langsung
komponen sampah kota serta peningkatan mutu produk recovery atau recycling
Halaman V-24
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
c. TPST yang dikembangkan terdiri dari beberap fasilitas yaitu fasilitas awal
pemisahan sampah, fasilitas pemilahan sampah, fasilitas pengolahan sampah
secara fisik, fasilitas lainnya (composting, RDF)
Area
No Nama TPA Lokasi Keterangan
Pelayanan
Berakhir
1 TPA Talang Gulo Lama Kota Jambi Kota Jambi hingga akhir
tahun 2017
Beroperasi
2 TPA Talang Gulo Baru Kota Jambi Kota Jambi pada tahun
2018
Sumber: Hasil analisa konsultan, 2016
Rencana yang disusun agar memungkinkan pihak swasta ingin lebih berperan serta
dalam penyediaan layanan pengelolaan sampah, secara garis besar adalah sebagai
berikut :
1) Membentuk aturan yang kompetitif dan transparan ataupun mekanisme
kerjasama pemerintah dan swasta yang memberikan manfaat sebesar-besarnya
bagi masyarakat
2) Melembagakan sistem penyelenggaraan sanitasi dengan pelibatan swasta dan
masyarakat sebagai operator layanan
Halaman V-26
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Adapun layanan pengelolaan sampah di Kota Jambi yang dapat digarap swasta antara
lain :
1) Kontrak pelayanan untuk menyapu jalan raya di wilayah tertentu
2) Kontrak pelayanan untuk mengangkat sampah dari wilayah tertentu/ tempat
pembuangan sementara (TPS) dan membawa ke Tempat Pembuangan Akhir
(TPA)
3) Kontrak pelayanan pemeliharaan kebersihan taman kota
4) Kontrak pengelolaan untuk mengelola TPA atau IPST (Instalasi Pengolahan
Sampah Terpadu; pemilahan, pemusnahan, pengomposan dan cut and fill
(sanitary landfill)
5) Kontrak pelayanan beberapa kombinasi kegiatan pelayanan yang tersebut di atas
6) Kontrak konsesi untuk menangani semua tugas persampahan tersebut diatas
DON’T NOT COPY
5.1.3. Rencana Keterpaduan Dengan Prasarana dan Sarana Air Minum, Air
Limbah dan Drainase
Rencana keterpaduan dalam pengembangan sistem pengelolaan sampah di
Kota Jambi dengan melihat sektor lain dalam sanitasi dan kesehatan lingkungan
terdiri dari sektor air minum air limbah dan drainase. Pertimbangan rencana
keterpaduan dengan prasarana dan sarana air minum, air limbah dan drainase yaitu:
- Perlunya perlindungan air baku air minum dari pencemaran sampah ke badan air
terutama sungai serta pengaliran leachate dari instalasi pengolahan lindi ke
badan air atau saluran drainase. Hal ini dengan melihat pemilihan lokasi untuk
TPST atau TPA yang ada atau direncanakn perlu memperhatikan lokasi dan
letak dari air baku serta badan air lainnya baik sungai atau saluran drainase.
Halaman V-27
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
- Perlunya meminimalkan dampak negatif dan dampak sosial yang timbul akibat
keberadaan pemrosesan akhir sampah atau TPA sehingga penentuan lokasi
tempat pemrosesan akhir sampah hendaknya memperhitungkan lokasi IPAL atau
IPLT. Pertimbangan tersebut dengan melihat faktor dari
- Keterpaduan ini dilaksanakan pada tahap perencanaan
Sesuai dengan uraian yang disampaikan dalam rencana program untuk sistem
pengelolaan sampah di Kota Jambi, maka tahapan pelaksanaan dapat dibagi menjadi
3 (tiga) tahapan yaitu jangka pendek/mendesak (3 tahun perencanaan), jangka
menengah (7 tahun perencanaan) dan jangka panjang (10 tahun perencanaan).
Halaman V-28
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Kegiatan yang akan direncanakan untuk setiap Zona (baik itu skala kelurahan
maupun skala kecamatan/kawasan) mulai dari pengadaan sarana prasarana
pengangkutan dan pengolahan sampah, pemrosesan akhir, hingga pengembangan
untuk manajemen pengelolaan sampah (peraturan, kelembagaan, pembiayaan dan
peran serta masyarakat).
Halaman V-29
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman V-30
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman V-31
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Biaya
Biaya Pengelolaan
Sub-Sistem Keterangan Satuan Satuan
Operasional dari Biaya
Operasional
Halaman V-32
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Dalam kegiatan pemeliharaan dan operasional yang akan dilakukan untuk menjaga
DON’T NOT COPY
keberlangsungan dari operasional sistem pengelolaan sampah di Kota Jambi dengan
melihat beban operasional dari setiap kegiatan penanganan sampah yang dilakukan
mulai dari pengumpulan, pengangkutan sampah ke TPA, pengolahan sampah di TPS
3R hingga pemrosesan akhir di TPA. Pada jangka pendek ini pengangkutan sampah
masih dibuang dan diproses di TPA Talang gulo lama dan arahan untuk ke TPA
Talang gulo baru di tahun 2018, sehingga kebutuhan biaya operasional dan
pemeliharaan di Kota Jambi pada jangka pendek tahun 2017 sampai tahun 2019
dapat dilihat dalam tabel berikut:
Halaman V-33
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman V-34
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Untuk kegiatan pemeliharaan dan operasional pengelolaan sampah di Kota Jambi pada jangka menengah ini dengan melihat beban
operasional dari setiap kegiatan penanganan sampah yang dilakukan mulai dari pengumpulan, pengangkutan sampah ke TPA, pengolahan
sampah di TPS 3R hingga pemrosesan akhir di TPST yang ada di setiap wilayah dan TPA Talang gulo. Sehingga kebutuhan biaya
operasional dan pemeliharaan di Kota Jambi pada jangka menengah ini diantara tahun 2020 sampai tahun 2027 dapat dilihat dalam tabel
berikut:
Halaman V-35
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
DON’T NOTSumber:
COPY Hasil analisa konsultan, 2016
Halaman V-36
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Untuk kegiatan pemeliharaan dan operasional pengelolaan sampah di Kota Jambi pada jangka panjang ini dengan melihat beban
operasional dari setiap kegiatan penanganan sampah yang dilakukan mulai dari pengumpulan, pengangkutan sampah ke TPA, pengolahan
sampah di TPS 3R hingga pemrosesan akhir di TPST yang ada di setiap wilayah dan TPA Talang gulo. Sehingga kebutuhan biaya
operasional dan pemeliharaan di Kota Jambi pada jangka menengah ini diantara tahun 2028 sampai tahun 2037 dapat dilihat dalam tabel
berikut:
Halaman V-37
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman V-38
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman V-39
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman V-41
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman V-42
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman V-43
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
- Penyusunan peraturan terkait susunan organisasi dan tata kerja dinas terkait
pengelolaan sampah
- Penyusunan peraturan terkait Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan
5. Program penyusunan peraturan terkait peran serta masyarakat
- Penyusunan peraturan terkait peran serta masyarakat
6. Program penyusunan peraturan terkait perizinan
- Penyusunan peraturan terkait pengelolaan sampah oleh pihak ketiga dan tata cara
memperoleh izin tersebut
- Penyusunan peraturan terkait usaha pengelolaan sampah yang bisa mendapatkan
izin dan tata cara pengumuman kepada masyarakat
Halaman V-44
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
KELEMBAGAAN
Dalam pengembangan program sub sistem kelembagaan didasarkan pada rencana
pengembangan kelembagaan untuk meningkatkan pelayanan pengelolaan sampah di
Kota Jambi. Oleh karena dari strategi pengembangan diwujudkan dalam rencana
program untuk sub sistem kelembagaan di Kota Jambi dapat diuraikan dibawah ini:
A. Penyelenggaraan Tata Pemerintahan Pengelolaan Sampah Yang Efektif,
Efisien Dan Profesional
Untuk meningkatkan penyelengaraan kegiatan pengelolaan sampah di Kota Jambi
secara efektif, efisien dan profesional, maka selayaknya institusi pengelola
persampahan di Kota Jambi dapat melakukan program yang tepat guna dan tepat
sasaran. Hal ini diwujudkan dengan adanya sumber daya manusia yang memiliki
kemampuan dan kapasitas yang baik serta jumlah sumber daya manusia yang
mencukupi. Rencana program dan kegiatan dalam sub sistem kelembagaan antara lain:
1. Program Peningkatan Kapasitas dan Kualitas SDM Pengelola Sampah
a. Peningkatan kualifikasi SDM PNS struktural dan non struktural dalam kegiatan
pengelolaan sampah
b. Peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan, sertifikasi dan diseminasi
2. Program Peningkatan Kuantitas SDM Pengelola Sampah
DON’T NOT COPY
a. Peningkatan dan perekrutan jumlah tenaga PNS struktural dalam bidang
pengelolaan sampah
b. Peningkatan dan perekrutan jumlah tenaga non PNS/tenaga kontrak/pegawai
harian lepas dalam kegiatan pengelolaan sampah
Halaman V-45
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman V-46
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman V-47
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman V-48
Laporan Akhir
Penyusunan Master Plan Persampahan Kota Jambi
Halaman V-49