MODUL II
WARNA
Kelompok 6
Tanggal Disetujui :
Nilai :
LAPORAN PRAKTIKUM
MODUL II
1. TUJUAN
Menentukan warna air secara visual Commented [u1]: Menentukan warna secara visual,
menentukan kekeurhan dari sampel air outlet danau ulin, membuat
deret konsentrasi warna vs abs nya
2. DASAR TEORI
A. Definisi Warna
Universitas Indonesia
2
maka akan semakin sulit cahaya matahari menembus masuk ke dalam air.
Jika matahari sulit masuk ke dalam air akan menghambat fotosintesis
tumbuhan pada air tersebut dan menyebabkan matinya tanaman. Warna
dalam air dinyatakan dalam satuan Color Unit (C.U) dari 1 – 500 C.U Commented [u2]: Sumbernya yaa
B. Klasifikasi Warna
1. Warna Semu
2. Warna Sejati
Warna sejati atau Tuer Color merupakan warna yang berasal dari
penguraian zat organik seperti zat humus yaitu asam sulfat dan asal
fulvat dan lignin. Warna sejati ini sangat susah untuk dihilangkan
terlebih jika konsentrasi zat organik dan lignin sangat tinggi sehjngga
perlu dilakukan pengolahan dengan kondisi operasional yang khusus
untuk menghilangkan warna semu. (Darmayanto, 2009). Menurut
Pararaja (2008) karakteristik warna sejati yaitu :
Air berwarna kuning terang sampai coklat merah
Air relatif jernih
Universitas Indonesia
3
Universitas Indonesia
4
Universitas Indonesia
5
Universitas Indonesia
6
Universitas Indonesia
7
Warna pada air berasal dari berbagai faktor yang dapat dibagi menjadi
warna semuy dan warna sejati. Semakin tinggi tingkat penyebab warna
maka warna akan semakin pekat. Hal ini menandakan semakikn tinggi
kekeruhan menyebabkan warna air semakin keruh. Warna dalam air yang
disebabkan oleh partikel dan ion-ion tentu saja berdampak bagi manusia
yang menggunakan atau mengonsumsinya. Sebagai contoh, air berwarna
kuning dan coklat akibat oksida ion besi dan mangan dapat menyebabkan
warna kuning dan coklat pada wastafel dan pakaian jika air tersebut
digunakan untuk mencuci. Selain itu, jika konsentrasi warna melebihi baku
mutu yang diperbolehkan dapat menyebabkan penyakit saluran pencernaan
pada manusia seperti diare dan sembelit. Hal ini tentu berkaitan dengan
penyebab warna itu sendiri. Semakin besar konsenrasi warna diatas baku
mutu berdasarkan PerMenKes nomor 492 tahun 2010 dan PerMenKes
nomor 32 tahun 2017 maka kualitas air semakin tidak layak digunakan.
Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan proses untuk mengurangi dan
menghilangkan konsentrasi warna yang berlebih pada air agar air tersebut
layak untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, keruh dan
warna pada air membuat orang enggan untuk meminumnya sehingga
mengurangi nilai estetika dan nilai manfaat dari air tersebut.
Universitas Indonesia
8
Air minum yang baik dikonsumsi harus memiliki warna yang telah diatur
pada PerMenKes nomor 492 tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air
Minum.
Tabel 1. Parameter Warna pada Air Minum
Warna TCU 15
Warna TCU 50
Universitas Indonesia
9
karena pemasok air harus memastikan air yang disalurkan merupakan air
yang sudah sesuai dengan baku mutu. Jika warna air keruh dan berwarna
tentu saja masyarakat enggan untuk mengonsumsinya karena diduga
terdapat zat organik yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Selain itu,
pemeriksaa air juga digunakan dalam industri karena industri
membutuhkan air tanpa kandungan warna di dalamnya. Hal ini
dikarenakan industri membutuhkan proses desinfeksi menggunakan klorin.
Jika proses desinfeksi dengan klorin ini menggunakan air dengan
konsentrasi warna yang tinggi maka akan menyebabkan pembetukan
trihalomethane. Trihalomethane merupakan senyawa kimia yang
mengandung zat karsinogen. Zat karsinogen ini dapat menyebabkan
kanker pada manusia. Dalam hal ini, industri membutuhkan air dengan
konsentrasi warna yang rendah. Commented [u3]: sumbernya
Universitas Indonesia
10
Universitas Indonesia
11
air tidak terlalu tinggi karena jika kandungan warna dalam air tinggi
akan menyebabkan timbulnya trihalomethane
e. Proses filtrasi
Warna yang diakibatkan dari partikel penyebab kekeruhan dapat
dihilangkan dengan cara disaring dengan alat penyaring atau filter yang
terdapat instalasi pengolahan air bersih. Air yang berasal dari air
permukaan kan diambil dengan bangunan penangkap air dan menuju ke
alat filtrasi yang dapat menyaring partikel dalam air. Metode ini
memiliki kekurangan yaitu hanya mengurangi penyebab warna yang
tersuspensi saja sedangkan yang terlarut harus tetap dilakukan
pengurangan dengan menambahkan bahan kimia. Commented [u5]: sumber
1. Alat
2. Bahan
- Air susu
4. CARA KERJA
Menuangkan air kopi, susu, teh dan air Memasukkan air sampel outlet
beras ke dalam gelas ukur dan Danau Ulin ke dalam kuvet
didiamkan sampai praktikum selesai
Universitas Indonesia
12
Universitas Indonesia
13
5. DATA PENGAMATAN
6. PENGOLAHAN DATA
𝑣1 × 𝑁1 = 𝑣2 × 𝑁2 (1.1)
Keterangan :
𝑣2 ꞊ Volume pengenceran ꞊ 50 ml
Universitas Indonesia
14
Sampel 73 0,048
1 ppm 81 0,054
0.25
Absorbansi
0.2
Absorbansi
0.15
y = 0.0007x + 0.0001
0.1
R² = 1
0.05
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400
Pt-Co
Universitas Indonesia
15
𝑦−𝑏
𝑥 = (1.2)
𝑎
Keterangan :
x ꞊ Pt-Co
y ꞊ Absorbansi
Tabel 5. Kadar Konsentrasi Pt-Co Teori
Deret 1 2 3 4 5
Konsentrasi Pt-
77 112,71 211, 28 232,71 330
Co Teori
Sumber: Perhitungan Penulis, 2019
77−81 112,71−118
KR 1 = | 77
| × 100% ꞊ 0,05 KR 2 = | 112,71
| × 100% ꞊ 0,044
211,28−221 232,71−245
KR 3 = | | × 100% ꞊ 0,044 KR 4 = | | × 100% ꞊ 0,052
211,28 232,71
330−346
KR 5 = | 330
| × 100% ꞊ 0,048
Pt-Co
500
400
300
Pt-Co
200
y = 65.7x + 5.1
100
R² = 0.9669
0
1 2 3 4 5
Deret
Universitas Indonesia
16
7. ANALISIS
A. Analisis Percobaan
Praktikum warna bertujuan untuk menentukan warna air secara visual dan
menghitung konsentrasi warna dalam satuan Pt-Co dan absorbansi pada
sampel outlet Danau Ulin dan larutan warna congo red. Lat yang digunakan Commented [u9]: typo
Universitas Indonesia
17
B. Analisis Hasil
Pada uji sifat larutan didapatkan air teh dan susu tidak ada yang
mengendap sehinga merupakan warna sejati sedangan air kopi dan air beras
mengendap sehingga merupakan warna semu.
Pada uji Pt-Co dan absorbansi, praktikan menentukan volume yang akan
ditambahkan dengan deret 1 ppm, 2 ppm, 3 ppm, 4 ppm dan 5 ppm dengan
rumus persamaan 1.1 yang hasilnya terdapat pada tabel 3 yaitu berturut-turut
ditambahkan 0,5 ml, 1 ml, 1,5 ml, 2 ml dan 2,5 ml. Kemudian didapatkan
Universitas Indonesia
18
nilai Pt-Co dan absorbansi pada sampel outlet Danau Ulin dan deret larutan
yang terdapat pada tabel 5. Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa sampel Commented [u14]: sebutin disini aja
outlet Danau Ulin memiliki nilai Pt-Co dan absorbasni lebih kecil daripada
deret larutan warna congo red karena sampel outlet Danau Ulin hanya
berwarna keruh. Kemudian pada deret larutan warna congo red dapat dilihat
semakin besar konsentrasi ppm dan volume (ml) maka akan semakin tinggi
nilai Pt-Co dan absorbansinya. Dari data tersebut dapat dibuat grafik
hubungan antara Pt-Co dan absorbansi yang terdapat pada grafik 1. Pada Commented [u15]: bold
dapat dicari kesalahan relatifnya menggunakan persamaan (1.3). Dari data Commented [u18]: typo
Commented [u19]: bold
nilai Pt-Co dan deret dapat dibuat grafik hubungan yang mana antara Pt-Co
dan deret berbanding lurus yang dapat dilihat pada grafik 2. Persamaan yang Commented [u20]: bold
didapat yaitu y = 65,7x + 5,1 dengan R = 0,97 yang menunjukan hasil grafik
ini mendekati akurat. Persamaan garis ini digunakan untuk menentukan deret Commented [u21]: berbanding lurus dengan hubungan yg
sangat kuat
jika Pt-Co dan absorbansinya sudah diketahui. Sehingga untuk nilai Pt-Co
116 dan absorbansi 0,110 didapatkan deretnya 2,45.
Nilai Pt-Co pada sampel dan seluruh deret larutan warna congo red berada
diatas baku mutu PerMenKes nomor 32 tahun 2017 tentang Standar Baku
Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan
Higiens Sanitasi, Kolam Renang, Solus per Aqua, dan Pemandian Umum,
nilai Pt-Co yaitu sebesar 50 TCU. Hal ini menunjukan baik air sampel
maupun larutan warna congo red merupakan yang tidak bersih sehingga
diperlukan proses lebih lanjut untuk mengurangi besar Pt-Co pada air tesebut. Commented [u22]: analisis kenapa Pt-Co warna dari sampel air
danau besar? Analisis apa aja sih yg ada di danau ulin shg warna nya
masih diatas baku mutu
C. Analisis Kesalahan
Dalam praktikum ini terdapat perbedaan antara nilai Pt-Co praktikum dan
teori yangdapat dicari dengan rumus persamaa (1.3). kesalahan relatif yang Commented [u23]: typo, bold
Universitas Indonesia
19
1. Praktikum ini dapat menentukan warna secara visual dan menghitung nilai
Pt-Co dari sampel outlet Danau Salam dan larutan warna congo red.
2. Nilai Pt-Co dari sampel outlet Danau Salam dan laruta warna 1 ppm, 2
ppm, 3 ppm, 4 ppm, 5 ppm berturut-turut yaitu 73, 81, 118, 221, 245 dan
346.
4. Warna pada air teh dan susu merupakan warna sejati karena tidak ada yang
mengendap serta pada kopi dan air beras merupakan warna semu karena
mengendap.
5. Air pada outlet Danau Ulin dan larutan Congo Red tidak termasuk air
bersih karena nilai Pt-Co nya berada diatas baku mutu pada PerMenKes
nomor 32 tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan
dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiens Sanitasi, Kolam
Renang, Solus per Aqua, dan Pemandian Umum sehingga perlu dilakukan Commented [u24]: dibikin 3 poin,
1.Hasil warna secara visual gmn
proses lebih lanjut untuk menghilangkan warna pada sampel tersbebut. 2. Hasil Pt-Co dan abs air sampel, terus masuk baku mutu apa
engga
3.Hubungan Pt-Co dan abs sama Pt-Co sama deret, terus
mention berapa deret yg gue kasih
Universitas Indonesia
20
9. REFERENSI
http://www.olah-air.com/2017/07/cara-menghilangkan-warna-di-air-limbah.html.
(Diakses pada Sabtu, 27 April 2019 pukul 17.00)
10. LAMPIRAN
Universitas Indonesia