Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

ASIDITAS DAN ALKALINITAS

I. Hari /Tanggal : Rabu, 13 November 2013


II. Materi : Pemeriksaan Asiditas dan Alkalinitas
III. Tujuan praktik : Untuk menentukan asiditas dan alkalinitas suatu zat cair dengan
Menggunakan larutan NaoH DASN HCL dengan indikator PP dan
MO
IV. Dasar Teori :
Asiditas adalah hasildari adanya asam lemah seperti H2 PO4-, CO2, H2S. Asam- asam
lemak dan ion-ion logamasam, terutama Fe3+ Asiditas lebih sukar di tentukam dari pada
alkalinitas, karna dua contributornya paling utama co2 dan H2S Merupakan larutan yang
segera hilang dari sample, untuk asam kuat seperti H2SO4 dan HCl dalam air dikenal dengan
istilah “Asam mineral bebas”
Alkalinitas adalah kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa
menurunkan ph larutan. Alkalinitas terdiri dari ion- ion bikarbonat (HCO3-), Karbonat (co3-
)dan hidroksida (OH-) Yang merupakan buffer terhadap pengaruh pengasaman. Alkalinitas
diperlukan untuk mencegah terjadinya fluktuasi Ph yang besar, salin itu juga merupakan
sumber co2 untuk proses fotosintesis fitoplankton.
Alkalinitas berperan dalam menetukan kemampuan air untuk
Mendukung pertumbuhan alga dan kehidupan air lainnya, hal ini dikarenakan :
1. Pengaruh sistem buffer dari alkalinitas
2. Alkalinitas berfungsi sebagai reservoir untuk karbon organik. Sehingga alkalinitas diukur
sebagai faktor kesuburan air.

Secara umum alkalinitas menunjukkan konsentrasi basa atau bahan yang mampu
menetralisir kesamaan air, sedangkan secara khusus alkalinitas sering disebut sebagai
besaran yang menunjukkan kapasitas pem-buffer-an dari ion bikarbonat, dan sampai tahap
tertentu ion karbonat dan hodroksida dalam air.

Pada praktikum kali ini untuk menentukan asiditas dan alkalinitas digunakan metode
titrasi.

Titrasi adalah cara penetapan kadar suatu larutan dengan mengunakan larutan
standar yang sudah di ketahui kosentrasinya.

Titrasi yang digunakan adalah titrasi asam-basa.


V. Alat dan Bahan :
 Alat
 Gelas ukur 2 Buah
 Labu erlemeyer 4 Buah
 Beker gelas 2 Buah
 Buret asam dan basah 2 Buah
 Corong kaca 2 Buah
 Pipet tetes 2 Buah
 Statif 2 Buah
 Bahan
 Air kran 100 ml
 Indikatot MO 1%
 Indikator PP 12%
 HCl 0,1N
 NaoH 0,1N

VI. Cara kerja

A. Penentuan Asiditas dalam sample air


1. Untuk labu erlemeyer ke -1
a. Ambil 100ml sample air dengan gelas ukur, masukkan dalam labu erlemeyer
b. Tambahkan 3 tetes Indikator mo akan terjadi 2 kemungkinan :
 Jika larutan berwarna orange (+) asiditas Mo, maka titrasikan
larutan tersebut dengan NaoH 0,1, dan hentikan titrasi saat warna
larutan menjadi kuning
 Jika larutan berwarna kuning (-) asiditas Mo maka tidak perlu di
lakukan titrasi
2. Untuk labu erlemeyer ke -2
a. Ambil 100ml semple air dengan gelas ukur, masukkan dalam labu erlemeyer
b. Tambahkan 3 tetes Indikator PP, akan terjadi 2 kemungkinan
 Jika larutan tidak berwarna (+) asiditas PP maka titrasi larutan
tersebut dengan NaoH 0,1 N, dan hentikan titrasi saat warna larutan
menjadi merah / pink
 Jika larutan berwarna merah (-) asiditas PP, maka tidak perl di
lakukan titrasi
B. Penentuan Alkalinitas dalam sample air
1. Untuk labu erlemeyer ke -1
a. Ambil 100ml air dengan gelas ukur, kemudian masukan dalam labu erlemeyer
b. Tambahkan 3 tetes Indikator Mo, maka akan terjadi 2 kemungkinan :
 Jika larutan berwarna merah (+) alkalinitas PP, maka titrasi larutan
dengan HCl 0,1 N, dan hentikan titrasi saat larutan menjadi tidak
berwarna orange
 Jika larutan berwarna orange (-) alkalinitas Mo, maka tidak perlu di
titrasi
2. Untuk labu erlemeter ke -2
a. Ambil 100ml sample air dengan gelas ukur, kemudian masukkan dalam labu
erlemeyer.
b. Tambahkan 3 tetes Indikator PP, maka akan terjadi 2 kemungkinan :
 Jika larutan berwarna merah (+) alkalinitas PP, maka titrasi larutan HCl
0,1N, dan hentikan tittrasi saat larutan menjadi tidak berwarna
 Jika larutan tidak berwana (-) alkalinitas PP, maka tidak perlu dilakukan
titrasi
c. Untuk melakukan titrasi
 Ambil NaoH 0,1 N dan HCl 0,1 N
 Masukkan larutan NaoH kedalam buret basa (karet) dan larutan HCl
kedalam buret asam (kaca) dengan menggunakan corong kaca dan
pastikan volume awal 0 (nol)
 Pastikan kran buret tidak bocor
 Amati perubahan volume awal – volume akhir pada buret
 Lakukan titrasi sebanyak 2 Kali
VII. HASIL KERJA
Tabel prinsip
PRINSIP MO PP
Asiditas NaoH Kuning Tidak berwarna = pink
Orange = kuning Pink
Alkalinitas HCl Orange Pink tidak berwarna
Kuning = orange Tidak berwarna

Data praktikum (asiditas)

Titrasi Volume awal (ML) Volume akhir (ML) Volume titrasi (ML)
1 0 1 1
2 1 2 1
1
Data praktikum ( alkalinitas )

Titrasi Volume awal (ML) Volume akhir (ML) Volume titrasi (ML)
1 27 34 7
2 34 43 9
8

VIII. Pembahasan
 Asiditas

Rumus = Ml titrasi F NaoH

+ PP =

= 44 mg / L

-MO = 3( 50)

= 0 ( Nengatif )

 Alkalinitas
(61)
RUMUS = 3

+ MO= =

= 488 mg/ L

-PP = ( 3(61)

= 0 (Negatif )
IX. Kesimpulan
Dari sample air keran yang diteliti maka air keran tersebut memiliki alkalinitas MO =
488 mg/ L dan PP negatif (0) sedangkan alkalinitas yang dimiliki MO= negatif (0)
dan PP = 44 mg / L

X. Daftar pustaka
http://asiditas- alkalinitas . blog. Blogspot com/2010/10/Asiditas – Alkalinitas

Yogyakarta, 14 November 2013

Praktikan Pembimbing

(Rofiqi Setya B) (Suci Ardani) (Naris Dyah P)

(Susanto Sitorus) (Syarifudin)

Anda mungkin juga menyukai