Anda di halaman 1dari 6

TURBIDIMETER (Urin Analyzer Dirui H-800)

TUJUAN
Untuk mengetahui penggunaan turbidimeter dengan baik dan benar pada pemeriksaan di
laboratorium, khususnya di bagian kimia lingkungan.

PRINSIP KERJA
Sinar yang datang mengenai suatu partikel ada yang diteruskan dan ada yang dipantulkan,
maka sinar yang diteruskan digunakan sebagai dasar pengukuran

Alat akan memancarkan cahaya pada media atau sampel, dan cahaya tersebut akan diserap,
dipantulkan atau menembus media tersebut. Cahaya yang menembus media dan diukur dan
ditransferkan ke dalam bentuk angka.

DASAR TEORI
Turbidimeter merupakan alat analisis kuantitatif yang didasarkan pada pengukuran
kekeruhan atau turbidan dari suatu larutan akibat adanya partikel padat dalam larutan setelah
sinar melewati suatu larutan yang mengandung partikel tersuspensi. Artinya turbidimeter adalah
analisa yang berdasarkan hamburan cahaya. Hamburan cahaya terjadi akibat adanya partikel
yang terdapat dalam larutan. Partikel ini menghamburkan cahaya ke segala arah yang
mengenainya.

Dalam turbidimeter digunakan larutan yang berupa koloid atau tersuspensi. Larutan jernih
dapat diukur dengan metoda ini dengan jalan memberikan emulgator untuk mengemulsi larutan.
Larutan tersuspensi atau koloid mengandung partikel yang berukuran 10-10 cm. Ukuran partikel
ini biasanya dapat dilihat dengan mata.

Turbiditas merupakan pengukuran optik dari hamburan sinar yang dihasilkan. Hamburan
sinar terjadi karena interaksi antara sinar yang diberikan dengan partikel suspensi yang
terdispersi dalam larutan. Metode yang biasa digunakan untuk mengukur turbiditas suatu larutan
adalah turbidimetri dengan alat turbidimeter. Dasar dari analisis turbidimetri adalah pengukuran
intensitas cahaya yang ditranmisikan sebagai fungsi dari konsentrasi fase terdispersi, bilamana
cahaya dilewatkan melalui suspensi maka sebagian dari energi radiasi yang jatuh dihamburkan
dengan penyerapan, pemantulan, dan sisanya akan ditranmisikan.
Cara Pemeliharaan Turbidimeter
1. Untuk Kalibrasi alat, harus dilakukan pemanasan selama 30 menit.

2. Tidak boleh memegang tempat sampel secara langsung, agar tidak ada sidik jari yang
menempel.

3. Gunakan alkohol dan kain halus untuk membersihkan bagian luar kuvet.

4. Diletakkan di tempat yang rata, jangan diletakkan di tempat yang miring.

5. Setiap hari kalau perlu, dibersihkan dari debu.

Bagian-bagian alat Turbidimeter


1.) Standar Angka kekeruhan

2.) Tempat sampel: Untuk meletakkan botol sampel yang berisi sampel

3.) Tombol Zero

4.) Tombol Test

5.) Tombol Kal: Untuk mengakses kalibrasi modus dan tetap aktif selama kalibrasi

6.) Display

7.) Botol Standar

8.) Botol sampel : Untuk meletakkan sampel

CARA KERJA
1. Masukkan Sampel kedalam Botol sampai mendekati garis tera

2. Botol sampel di lap dengan kain lembut untuk membersihkan

3.Tekan tombol I/O. Instrument akan terbuka kemudian tempatkan instrument pada suatu
permukaan datar (kokoh) dan jangan memegang instrument ketika sedang melakukan
pengukuran.

4. Masukkan cell sampel dalam ruang cell dengan mengorientasikan tanda garis pada
bagian dengan ruang cell.

5. Pilih daerah/rangge secara manual atau otomatis dengan menekan tombol RANGGE.
6. Memilih model sinyal rata-rata dengan menekan tombol SIGNAL AVERAGE. Dan
monitor akan menunjukan SIG AVG ketika Instrument sedang menggunakan mode
sinyal rata-rata.

7. Tekan READ. Monitor akan menunjukkan NTU, kemudian angka turbiditas akan
muncul dalam NTU. Catat angka turbiditas setelah symbol lampu padam.

Cara mematikan alat:

1. Keluarkan sampel dan botol dari alat.


2. Bersihkan alat dengan kain lembut atau tisu.
3. Tekan tombol power off.
4. Kemudian lepaskan kabel dari colokkan.
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
JUDUL PRAKTIKUM :...............................................................................................
HARI/TANGGAL :...............................................................................................
TUJUAN :

PRINSIP KERJA :

GAMBAR & KETERANGAN ALAT :

CARA KERJA :
KESIMPULAN :

Praktikan Pembimbing Nilai

Anda mungkin juga menyukai