Anda di halaman 1dari 3

ANATOMI DAN FISIOLOGI USUS BESAR

Usus Besar

Usus besar atau kolon adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama
organ ini adalah menyerap air dari feses. Usus besar terdiri dari kolon asendens (kanan),
kolon transversum, kolon desendens (kiri), kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).

Fungsi usus besar

1. Menyerap air selama proses pencernaan.


Usus besar berfungsi sebagai penyerap air. Makanan yang masuk ke dalam
usus besar akan mengalami penyerapan kadar airnya. Akan terjadi proses
penyerapan air dan juga penyiapan limbah yang berupa feses untuk dikeluarkan
melalui anus.
2. Tempat dihasilkannya vitamin K sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus
misalnya E.coli.
Di dalam usus besar terdapat beberapa bakteri baik yang membantu pada
proses pencernaan. Bakteri ini lah salah satu penghasil vitamin K pada tubuh.
Efek dari bekerjanya bakteri ini adalah buang angin.
3. Membentuk masa feses.
Fungsi usus besar selanjutnya adalah memadatkan feses. Memadatkan feses ini
sangat penting bagi proses pembuangan feses. Jika tidak terjadi pemadatan
maka akan seakan-akan diare.
4. Memperkuat sistem kekebalan tubuh
Makanan yang dicerna akan diuraikan oleh bakteri
teraksi antara bakteri usus dan sistem kekebalan tubuh berjalan dua arah: apa yang

terjadi pada salah satunya akan memengaruhi yang lain. Memakin banyak bakteri
jahat yang ada dalam usus maka sistem kekebalan tubuh akan melemah, begitu pula

sebaliknya.
Hal ini dapat dibuktikan ketika mengalami diare. Seseorang yang mengalami
diare akan buang air besar berkali-kali hingga di dalam usus besar tidak tersisa.
Maka reaksi tubuh akan mengalami lemas tidak berdaya
a. Sekum
 Sekum atau Caecum merupakan bagian pertama dari usus besar yang
berbentuk seperti kantong.
 Bisa dikatakan bahwa sekum adalah gabungan dari bagian terakhir usus halus
( ileum) dengan bagian pertama usus besar.
 Sekum memiliki panjang sekitar 7 cm.
 Fungsi utama dari kantong ini adalah untuk melakukan penyerapan nutrisi
yang tidak diserap di usus halus.

b. Kolon Asenden
 Merupakan kolon yang berbentuk vertikal dan memanjang ke atas dimulai dari
dasar perut (kanan) sampai ke hati.
 Kolon asenden merupakan bagian awal dari usus besar.
 Fungsi utama dari kolon asenden adalah untuk menyerap makanan yang belum
terserap di usus halus.

c. Kolon transversum
 Merupakan lanjutan dari kolon asenden dengan bentuk horizontal.
 Kolon transversum melekat pada perut, jaringan yang bertugas untuk
menopang perlekatan ini disebut jaringan omentum.
 Fungsi utama dari kolon transversum adalah untuk menyempurnakan
penyerapan nutrisi dari makanan dan membantu memadatkan feses.

d. Kolon desenden
 Merupakan lanjutan dari kolon transversum yang bergerak memanjang ke
bawah dan berakhir di kolon sigmoid.
 Kolon ini berfungsi sebagai tempat penampungan feses sementara dan
membantu menyesuaikan kepadatan feses.

e. Kolon sigmoid
 Adalah lanjutan dari kolon desenden, berukuran pendek dan berbentuk seperti
huruf “S”.
 Kolon sigmoid terletak di sisi kiri bawah perut.
 Kolon sigmoid memiliki jaringan otot yang kuat sehingga dapat menjalankan
fungsinya yaitu untuk menekan feses agar menuju ke rektum.

Kolon terdiri dari empat lapisan, yaitu mukosa, submukosa, muscularis propria, dan serosa.
Masing-masing lapisan pada usus besar tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda.

a. Mukosa merupakan lapisan kolon paling dalam, terdiri dari jaringan epitel kolumnar
yang membuat permukaannya terasa halus. Mukosa memproduksi lendir yang
berfungsi untuk melancarkan jalannya sisa pencernaan makanan di sepanjang usus
besar.
b. Di luarnya terdapat lapisan submukosa. Lapisan ini terdiri dari pembuluh darah, saraf,
dan jaringan ikat yang menghubungkan mukosa dengan lapisan kolon lainnya.
c. Lapisan submukosa terbungkus oleh lapisan muscularis propria. Muscularis propria
terdiri dari lapisan serat otot visceral yang berkontraksi untuk menggerakkan sisa
pencernaan makanan. Kontraksi ini juga dikenal sebagai gerakan peristaltik.

d. Lapisan terluar adalah serosa. Serosa memproduksi cairan pelumas pada usus besar
yang akan melindungi organ ini dari kerusakan akibat kontak dengan organ
pencernaan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai