Anda di halaman 1dari 6

anatomi fisiologi sistem pencernaan

(Disusun untuk memenuhi Tugas Keperawatan Medikal Bedah II)

Dosen Pengampu : Dwi Retnaningsih S.Kep., Ns., M.Kes.S.Kep., Ns., M.Kes

Disusun Oleh :

Silvianita Ika Aprillia Vridayanti

NIM : 1907053

UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2021


Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan

A. Pengertian Pencernaan
Pencernaan adalah sebuah proses metabolisme dimana suatu makhluk hidup memproses
sebuah zat, untuk mengubah secara kimia/ mekanik suatu zat menjadi nutrisi.
B. Anatomi system pencernaan
C. Tahapan-tahapan system pencernaan
1. Mulut

Dalam mulut terdapat :


 gigi untuk memotong makanan menjadi potongan-potongan kecil
 lidah untuk mengatur posisi makanan
 kelenjar air liur menghasilkan air liut yang memudahkan makanan untuk ditelan
dan menghasilkan enzim pemecah karbohidrat
2. Kerongkongan
Dikerongkongan / esophagus terjadi gerakan peristaltic, otot kerongkongan
berkontraksi, mendorong makanan masuk ke lambung. Pada ujung kerongkongan,
terdapat esophageal sphincter / cincin otot untuk mencegah naiknya makanan dari
lambung.
3. Lambung

Lambung berfungsi menyimpan makanan dalam jangka pendek. Di lambung, makanan


dicampur dengan asam Hidroklorida (HCl), diolah menjadi chime, kemudian dilepaskan
sedikit demi sedikir melalui pyloric sphincter ke usus halus (duodenum)
4. Usus halus
Usus halus dibagi menjadi :
 Duodenum (usus 12 jari) : makanan dicerna menggunakan enzim-enzim yang
diproduksi oleh pancreas dan empedu
 Jejunum : penyerapan nutrisi-nutrisi penting, seperti gula, asam lemak, dan asam
amino
 Ileum : system imun pencernaan dan reabsorpsi garam empedu
5. Usus besar
Usus besar dibagi menjadi :
 Sekum penyerapan sisa air dan garam, memiliki katup untuk mengendalikan jumlah
makanan yang masuk
 Kolon : tempat penyerapan air dan pembusukan makanan yang telah diolah menjadi
feses. Kolon dibagi menjadi :
1. Kolon asendens
Panjangnya 13 cm, terletak dibawah abdomen sebelah kanan, membujur ke atas
dari ileum di bawah hati. Di bawah hati melengkung ke kiri, lengkungan ini
disebut fleksura hepatika, dilanjutkan sebagai kolon tranversum
2. Kolon transversum
Panjangnya ±38 cm, membujur dari ujung kolon asendens sampai ke kolon
desendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura hepatika
dan sebelah kiri terdapat fleksura lienalis.
3. Kolon desendens
Panjangnya ±25 cm, terletak di bawah abdomen bagian kiri membujur dari atas
ke bawah dan fleksura lenalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan
kolon sigmoid
4. Kolon sigmoid
Kolon sigmoid merupakan lanjutan dari kolon desendens, terletak miring dalam
rongga pelvis sebelah kiri, bentuknya menyerupai hurup S, ujung bawahnya
berhubungan dengan rektum.
 Rektum : tempat feses disimpan sebelum meninggalkan tubuh melalui anus
6. Anus
Anus merupakan tempat keluarnya feses dari tubuh di mana terdapat otot yang
berfungsi mengatur proses defekasi (proses pembuangan feses dari tubuh). Anus
terletak di dasar pelvis, dindingnya diperkuat oleh 3 sfingter yaitu :
a. Sfingter ani internus (sebelah atas), bekerja tidak menurut kehendak.
b. Sfingter levator ani, bekerja juga tidak menurut kehendak.
c. Sfingter ani eksternus (sebelah bawah), bekerja menurut kehendak

Anda mungkin juga menyukai