Anda di halaman 1dari 87

STRATEGI SANITASI KABUPATEN

KABUPATEN KARAWANG
TAHUN : 2016 - 2020

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 |5


Desember 2016

BAB II
PROFIL SANITASI SAAT INI
2.1. Gambaran Kabupaten Karawang

2.1.1. Gambaran Wilayah

2.1.1.1. Letak Geografis dan Batas Admnistrasi

Wilayah Kabupaten Karawang secara geografis terletak antara 107002’-107040’ BT dan 5056’-6034’ LS,
termasuk daerah dataran yang relatif rendah, mempunyai variasi ketinggian wilayah antara 0-1.279
meter di atas permukaan laut dengan kemiringan wilayah 0-20, 2-150, 15-400, dan diatas 400 dengan
suhu rata-rata 270 C.

Luas wilayah Kabupaten Karawang 1.753,27 Km2 atau 175.327 Ha, luas tersebut merupakan 4,72 %
dari luas Provinsi Jawa Barat (37.116,54 Km2) dan memiliki laut seluas 4 Mil x 84,23 Km,dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut:
 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Laut Jawa
 Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Subang
 Sebelah Tenggara : Berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta
 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Cianjur
 Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Bekasi

Pada tahun 2016 Kabupaten Karawang memiliki 30 kecamatan yang terdiri dari 297 desa dan 12 kelurahan.

2.1.1.2. Topografi

Topografi di Kabupaten Karawang sebagian besar berbentuk dataran yang relatif rendah (25 m dpl)
terletak pada bagian utara mencakup Kecamatan Pakisjaya, Batujaya, Tirtajaya, Pedes,
Rengasdengklok, Kutawaluya, Tempuran, Cilamaya, Rawamerta, Telagasari, Lemahabang, Jatisari,
Klari, Karawang, Tirtamulya, sebagian Telukjambe, Jayakerta, Majalaya, sebagian Cikampek dan
sebagian Ciampel. Hanya sebagian kecil wilayah yang bergelombang dan berbukit-bukit di bagian
selatan dengan ketinggian antara 26 – 1.200 dpl. Daerah perbukitan tersebut antara lain : Gunung
Pamoyanan, Dindingsari, Golosur, Jayanti, Godongan, Rungking, Gadung, Kuta, Tonjong, Seureuh,
Sinalonggong, Lanjung dan Gunung Sanggabuana. Terdapat pula Pasir Gabus, Cielus, Tonjong
dengan ketinggian bervariasi antara 300-1.200 m dpl dan tersebar di Kecamatan Tegalwaru, sebagian
kecil Kecamatan Pangkalan dan Kecamatan Ciampel.

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 |6


2.1.1.3. Geologi

Wilayah Kabupaten Karawang sebagian besar tertutup dataran pantai yang luas yang terhampar di
bagian pantai Utara dan merupakan batuan sedimen yang dibentuk oleh bahan–bahan lepas,
terutama endapan laut dan aluvium vulkanik. Di bagian tengah ditempati oleh perbukitan,
terutama dibentuk oleh batuan sedimen, sedangkan di bagian Selatan terletak Gunung

Sanggabuana dengan ketinggian ± 1.291 m di atas permukaan laut.

2.1.1.3. Hidrologi

Kabupaten Karawang dilalui oleh aliran sungai yang melandai ke Utara arah Sungai Citarum dan
merupakan pemisah antara Kabupaten Karawang dengan Kabupaten Bekasi, sedangkan Sungai
Cilamaya merupakan batas wilayah dengan Kabupaten Subang.

Selain sungai, terdapat juga 3 buah saluran irigasi yang besar yaituSaluran Induk Tarum Utara,
Saluran Induk Tarum Tengah dan Saluran Induk Tarum Barat yang dimanfaatkan untuk pengairan
sawah, tambak dan keperluan Industri.

Tabel 2.1

2.1.1.4. Curah Hujan

Curah hujan di suatu tempat dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan georografis dan
perputaran/pertemuan arus udara. Oleh karena itu, jumlah curah hujan sangat beragam menurut
bulan. Catatan rata-rata curah hujan di Kabupaten Karawang selama tahun 2014 mencapai 2.046
mm dengan rata- rata hari hujan sebesar 100 hh. Pada tahun 2013 rata-rata curah hujan tertinggi
terjadi pada bulan Januari yaitu rata-rata mencapai 758 mm, dan yang terendah terjadi pada Bulan
Oktober yaitu secara rata-rata hanya 5 mm.

Tabel 2.2. Jumlah Hari Hujan Tiap Bulan menurut Kecamatan

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 |7


KECAMATAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI
District January February March April May June

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


PANGKALAN 25 28 16 23 11 11
TEGALWARU 24 28 16 23 11 11
CIAMPEL 23 25 17 18 8 10
TELUKJAMBE TIMUR 23 18 13 18 8 8
TELUKJAMBE BARAT 23 18 13 18 8 8
K L A R I 28 22 18 26 13 9
CIKAMPEK 28 22 18 26 13 9
PURWASARI 28 22 18 26 13 9
TIRTAMULYA 28 22 18 26 13 9
JATISARI 24 15 13 18 7 9
BANYUSARI 13 11 2 - - 1
KOTABARU 24 15 13 18 7 9
CILAMAYA WETAN 17 16 8 4 1 3
CILAMAYA KULON 6 26 7 5 3 4
LEMAHABANG 10 9 4 2 9 8
TELAGASARI 13 13 3 2 - 3
MAJALAYA 13 13 3 3 - -
KARAWANG TIMUR 14 13 4 10 6 7
KARAWANG BARAT 14 13 4 10 6 7
RAWAMERTA 24 18 11 16 10 9
TEMPURAN 24 18 11 16 10 9
KUTAWALUYA 24 18 11 18 11 9
RENGASDENGKLOK 31 11 3 5 1 3
JAYAKERTA 13 5 - 5 5 6
P E D E S 24 17 17 8 5 8
CILEBAR 21 17 9 3 3 3
CIBUAYA 24 18 15 8 6 9
TIRTAJAYA 14 18 10 4 - 5
BATUJAYA 23 20 7 3 1 7
PAKISJAYA 23 20 7 3 1 7
RATA-RATA/AVERAGE 21 18 10 12 6 7
Sumber : Karawang dalam Angka 2015

2.1.2. Demografi

Pada tahun 2014 jumlah penduduk Kabupaten Karawang mencapai 2.250.120 jiwa. Angka ini
didapatkan dari hasil proyeksi dxan angka tersebut masih sementara.

Penduduk laki-laki pada tahun 2014 berjumlah 1.154.982 jiwa dan penduduk
perempuan berjumlah 1.095.138 jiwa. Seks rasio penduduk Kabupaten Karawang adalah
105,46 yang artinya penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan penduduk
perempuan.

Dengan luas Kabupaten Karawang sebesar 1.753,27 km² didapatkan kepadatan


penduduk per km² sebesar 1.283,38 jiwa.
Penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Karawang Barat, yaitu

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 |8


sebesar 164.411 jiwa, kemudian disusul Kecamatan Klari dengan jumlah penduduk sebesar
164.275 jiwa. Sedangkan, jumlah penduduk terkecil berada di Kecamatan Tegalwaru dengan
jumlah penduduk 36.118 jiwa.
Jumlah rumah tangga di Kabupaten Karawang pada tahun 2014 mencapai 604.906
Rumah Tangga. Dengan jumlah rumah tangga tertinggi di Kecamatan Klari yaitu 46,035 Rumah
Tangga, kemudian Kecamatan Karawang Barat dengan 43.520 Rumah Tangga dan
Kecamatan Telukjambe Timur dengan 36.824 Rumah Tangga.
Kabupaten Karawang terdiri dari 30 kecamatan dan 297 desa dan 12 kelurahan. Hal ini didasarkan
pada Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pembentukan dan Pemekaran Kecamatan dan
Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kelurahan pada
Daerah Kabupaten Karawang

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 |9


Gambar 2.1. Peta Orientasi Kabupaten Karawang

CC

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 16


Tabel 2.3.Nama dan Luas Wilayah per-Kecamatan serta Jumlah Kelurahan

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 17


Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 18
Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 19
2014

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 20


Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 21
Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 22
Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 23
Gambar 2.2 Peta Tata Ruang Wilayah Kab. Karawang

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 24


Tabel 2.3. Tabel Jumlah penduduk dan kepala keluarga saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun

Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat


Nama
Kecamatan Tahun Tahun Tahun
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 201 201 201 201
a b c d e f g h i j k 2l m3 n4 o5
Karawang 159,860 162,833 165,862 168,94 172,09 42,57 43,30 44,11 44,93 45,76 1.8 1.86 1.8 1.86
Barat
Karawang 121,332 123,589 125,888 7
128,22 0
130,61 2
33,10 7
33,67 2
34,30 3
34,94 8
35,59 6
1.8 1.86 1.8 6 1.86
Timur
Telukjambe 50,181 51,114 52,065 9
53,034 4
54,020 5
13,93 5
14,19 2
14,46 0
14,73 0
15,00 6
1.8 1.86 6
1.8 1.86
Telukjambe 130,190 132,612 135,078 137,59 140,15 36,02 36,73 37,41 38,11 38,82 1.8 1.86 1.8 1.86
Timur
Ciampel 40,451 41,203 41,970 1
42,750 0
43,546 1
10,97 4
11,16 8
11,37 4
11,58 3
11,80 6
1.8 1.86 6
1.8 1.86
Pangkalan 36,240 36,914 37,601 38,300 39,012 4
10,70 6
10,88 4
11,09 5
11,29 1
11,50 6
1.8 1.86 6
1.8 1.86
Tegalwaru 35,118 35,771 36,437 37,114 37,805 1
10,02 9
10,22 2
10,41 8
10,60 8
10,80 6
1.8 1.86 6
1.8 1.86
Klari 159,721 162,692 165,718 168,80 171,94 3
45,03 0
45,82 0
46,68 4
47,54 1
48,43 6
1.8 1.86 6
1.8 1.86
Cikampek 110,041 112,088 114,173 0
116,29 0
118,45 2
28,57 9
29,11 1
29,65 9
30,20 4
30,76 6
1.8 1.86 6
1.8 1.86
Kota baru 123,090 125,379 127,712 6
130,08 9
132,50 2
31,97 4
32,56 5
33,17 7
33,78 9
34,41 6
1.8 1.86 6
1.8 1.86
Purwasari 65,061 66,271 67,504 7
68,759 7
70,038 2
18,01 6
18,35 2
18,69 9
19,04 7
19,40 6
1.8 1.86 6
1.8 1.86
Jatisari 74,036 75,413 76,816 78,245 79,700 0
20,15 8
20,54 9
20,93 7
21,32 1
21,71 6
1.8 1.86 6
1.8 1.86
Cilamaya 77,444 78,884 80,352 81,846 83,369 8
22,01 9
22,41 1
22,82 0
23,25 7
23,68 6
1.8 1.86 6
1.8 1.86
wetan
Cilamaya 61,467 62,610 63,775 64,961 66,169 8
17,44 0
17,78 7
18,11 2
18,45 4
18,79 6
1.8 1.86 6
1.8 1.86
kulon
Jayakerta 61,621 62,767 63,935 65,124 66,335 0
15,20 7
15,49 8
15,78 5
16,08 8
16,37 6
1.8 1.86 6
1.8 1.86
Majalaya 45,259 46,101 46,958 47,832 48,721 9
12,19 8
12,42 6
12,65 0
12,89 9
13,13 6
1.8 1.86 6
1.8 1.86
Telagasari 61,862 63,013 64,185 65,379 66,595 7
17,02 6
17,35 7
17,68 3
18,01 2
18,34 6
1.8 1.86 6
1.8 1.86
Lemah abang 62,473 63,635 64,819 66,024 67,252 9
16,68 9
17,01 2
17,33 1
17,65 6
17,98 6
1.8 1.86 6
1.8 1.86
Tempuran 60,263 61,384 62,526 63,689 64,873 2
16,92 5
17,24 1
17,56 4
17,89 2
18,22 6
1.8 1.86 6
1.8 1.86
Rawamerta 50,030 50,961 51,908 52,874 53,857 8
13,75 3
14,00 3
14,26 0
14,52 3
14,79 6
1.8 1.86 6
1.8 1.86
Rengadengklo 107,444 109,442 111,478 113,55 115,66 9
26,53 0
27,02 1
27,52 6
28,03 6
28,55 6
1.8 1.86 6
1.8 1.86
k a b c d e2 4f g6 h3 5i 7j k9 6l m n6 o
Kutawaluya 55,258 56,286 57,333 58,399 59,485 14,91 15,21 15,49 15,78 16,07 1.8 1.86 1.8 1.86
Tirtajaya 63,667 64,851 66,057 67,286 68,538 7
17,30 2
17,62 5
17,95 4
18,28 7
18,62 6
1.8 1.86 6
1.8 1.86
Pedes 72,149 73,491 74,858 76,250 77,669 1
18,14 3
18,46 0
18,80 4
19,15 4
19,51 6
1.8 1.86 6
1.8 1.86
Cilebar 40,534 41,288 42,056 42,838 43,635 7
11,71 5
11,93 9
12,15 8
12,38 5
12,61 6
1.8 1.86 6
1.8 1.86
Cibuaya 50,034 50,965 51,913 52,878 53,862 6
13,35 3
13,59 5
13,84 1
14,10 1
14,36 6
1.8 1.86 6
1.8 1.86
Batujaya 77,463 78,904 80,371 81,866 83,389 4
20,63 1
21,04 3
21,43 1
21,83 3
22,23 6
1.8 1.86 6
1.8 1.86
Pakisjaya 37,596 38,295 39,008 39,733 40,472 6
9,526 1
9,695 2
9,875 1
10,05 7
10,24 6
1.8 1.86 6
1.8 1.86
Banyusari 45,524 46,371 47,233 48,112 49,007 12,66 12,91 13,15 9
13,40 6
13,65 6
1.8 1.86 6
1.8 1.86
Tirtamulya 52,452 53,428 54,421 55,434 56,465 9
14,76 7
15,05 7
15,33 2
15,61 1
15,90 6
1.8 1.86 6
1.8 1.86
JUMLA 2.187.8 2.228.5 2.270.0 2.312. 2.355. 5
591.9 0
602.8 0
614.1 5
625.5 6
637.1 6 6
H 61 55 10 229 238 01 93 05 31 64

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 25


Gambar 2.3 Peta Sebaran Kepadatan Penduduk Kabupaten Karawang

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 26


2.1.3 Tata Ruang Wilayah

Kebijakan dan Strategi RTRW

Kebijakan dan Strategi RTRW Kab.karawang Tahun2011-2031. Adapun Kebijakandanprogram


RTRW adalah sebagai berikut :

Tata Ruang Wilayah

Kebijakan penataan ruang Kabupaten Karawang diarahkan untuk menjadikan pertanian dan industri
sebagai basis dalam mewujudkan kesejahteraan, dengan tetap memperhatikan daya dukung
lingkungan serta keserasian tata ruang dengan tata ruang nasional, provinsi dan wilayah sekitarnya.
Untuk itu maka kebijakan penataan ruang Kabupaten Karawang adalah :
(1). Mengembangkan kawasan serta pusat-pusat kegiatan yang terhirarkis dalam rangka mendukung
pengembangan pertanian dan industri;
(2). Melestarikan lahan tanaman pangan yang mendukung pengelolaan pertanian lahan basah
berkelanjutan;
(3). Memantapkan pemanfaatan ruang di kawasan peruntukan industri;
(4). Mengembangkan sistem jaringan prasarana yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan yang ada
serta mampu melayani keseluruhan wilayah;
(5). Memantapkan pelestarian dan perlindungan kawasan lindung untuk mewujudkan pembangunan
yang berkelanjutan;
(6). Mengembangkan pola ruang wilayah yang mengarahkan distribusi peruntukan ruang dalam
wilayah berdasarkan kebutuhan ruang untuk fungsi lindung dan budidaya.

Untuk lebih menjabarkan kebijakan penataan ruang tersebut, maka dalam rangka mewujudkan tujuan
penataan ruang di Kabupaten Karawang, strategi penataan ruang Kabupaten Karawang dirumuskan
sebagai berikut :
(1). Strategi pengembangan kawasan perkotaan serta pusat-pusat kegiatan yang terhirarkis dalam
rangka mendukung pengembangan pertanian dan industri yang meliputi :
 Mengembangkan kawasan perkotaan Cikampek meliputi Kecamatan Cikampek, Kotabaru,
Purwasari, dan kawasan perkotaan Karawang meliputi Kecamatan Karawang Barat, Karawang
Timur, Telukjambe Barat, Telukjambe Timur, dan Klari;
 Mengembangkan kecamatan Klari, Purwasari, Jatisari, Telukjambe Barat, Telukjambe Timur,
Kotabaru, Tirtamulya, Telagasari, Batujaya, Pedes, Majalaya, Cilamaya Kulon, Tegalwaru,
Pangkalan, dan Lemahabang yang memiliki potensi sebagai pusat pelayanan kawasan;
 Mengembangkan kecamatan Tempuran, Banyusari, Pakisjaya, Ciampel, Cilebar, Rawamerta,
Jayakerta dan Kutawaluya yang memiliki potensi sebagai pusat pelayanan lingkungan;
 Mengembangkan pusat koleksi dan distribusi kegiatan pertanian lahan basah, perkebunan,
dan hortikultura di Kecamatan Rengasdengklok dan Cilamaya Wetan;
 Mengembangkan pusat-pusat pengembangan industri di Kecamatan Cikampek, Telukjambe
Barat, Telukjambe Timur, Klari, dan Ciampel.
(2). Strategi pelestarian lahan tanaman pangan yang mendukung pengelolaan pertanian lahan basah
berkelanjutan meiputi :
 Menetapkan kawasan yang secara eksisting didominasi oleh lahan pertanian sebagai kawasan
peruntukan pertanian;

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 27


 Meminimalkan potensi alih fungsi lahan pertanian menjadi fungsi peruntukan dan penggunaan
lahan lainnya;
 Memperhatikan secara khusus kawasan pertanian yang mempunyai desakan paling besar
untuk terjadinya alih fungsi lahan akibat perkembangan kawasan perkotaan koridor Karawang
– Cikampek;
 Memperhatikan secara khusus potensi alih fungsi lahan pertanian yang tinggi akibat
pengembangan pelabuhan internasional Cilamaya.
(3). Strategi pemantapan pemanfaatan ruang di kawasan peruntukan industri meliputi :
 Mengarahkan pengembangan industri di Kecamatan Cikampek, Telukjambe Barat, Telukjambe
Timur, Klari, Ciampel, Karawang Barat, Karawang Timur, Pangkalan dan Rengasdengklok
sebagai kawasan peruntukan industri;
 Menangani secara khusus kawasan industri yang rawan terhadap potensi banjir;
 Mengembangkan penanganan khusus bagi industri-industri yang secara eksisting sudah
berdiri di luar kawasan industri dan kawasan peruntukan industri.
(4). Strategi untuk pengembangan sistem jaringan prasarana yang menghubungkan pusat-pusat
kegiatan yang ada serta mampu melayani keseluruhan wilayah :
 Mempertegas sistem hirarkis jaringan jalan dengan mengembangkan sistem jaringan jalan
yang sudah ada maupun yang akan dikembangkan;
 Menjaga agar peningkatan ataupun pembangunan jaringan jalan di bagian utara Kabupaten
tidak menimbulkan bangkitan kegiatan yang dapat mengancam keberadaan lahan pertanian
dan kawasan pesisir;
 Mengembangkan terminal dalam tipe yang sesuai di setiap pusat kegiatan;
 Mengembangkan secara bertahap sistem angkutan massal yang berbasis kereta api;
 Mengembangkan jaringan pelayanan air minum, kelistrikan, limbah dan persampahan secara
optimal sehingga dapat melayani kawasan pengembangan industri dan kawasan perkotaan
lainnya, serta secara bertahap melayani seluruh kawasan perdesaan;
 Mengembangkan pasar induk skala regional di kawasan perkotaan.
(5). Strategi untuk pemantapan pelestarian dan perlindungan kawasan lindung untuk mewujudkan
pembangunan yang berkelanjutanmeliputi :
 Memantapkan fungsi kawasan hutan lindung melalui peningkatan kelestarian hutan untuk
keseimbangan tata air dan lingkungan hidup;
 Melindungi dan menjaga fungsi lindung yang ada di kawasan lindung yang ditetapkan;
 Memperhatikan secara khusus keberadaan Situs Batujaya sebagai bukti kesejarahan
keberadaan Kabupaten.

(6). Strategi pengembangan pola ruang wilayah yang mengarahkan distribusi peruntukan ruang dalam
wilayah berdasarkan kebutuhan ruang untuk fungsi lindung dan budidaya, yang meliputi :
 Menetapkan pola ruang wilayah Kabupaten yang meliputi kawasan peruntukan hutan produksi,
pertanian, perikanan, pertambangan, pariwisata, permukiman, industri serta peruntukan
lainnya;
 Merumuskan ketentuan pemanfaatan ruang di setiap kawasan peruntukan dengan prinsip
setiap kegiatan yang akan dikembangkan tidak mengganggu fungsi utama kawasan serta
menurunkan kualitas ruang;
 Melindungi fungsi dan keberadaan kawasan hutan produksi, pengembangan pertanian dan
permukiman;
Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 28
 Memprioritaskan pengembangan kawasan pertanian dan industri;
 Menjaga keberadaan kawasan pertahanan dan keamanan yang berada di Kecamatan
Tegalwaru dan Telukjambe Timur.

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 29


Peta 2.4
Rencana Pusat LayananKabupaten Karawang

1.1 Wilayah Cakupan SSK


Cakupan wilayah Kajian Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Karawang adalah sama dengan wilayah
kajian Buku Putih sanitasi (BPS) yang telah disusun yaitu meliputi seluruh wilayah Kabupaten Karawang
berdasarkan buku laporan Studi Environmental Health Risk Assesment (EHRA), Rencana Tata Ruang

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 30

PETA RENCANA PUSAT LAYANAN


KABUPATEN KARAWANG
dan Wilayah Daerah (RTRW), dan hasil penetapan prioritas dan zonasi sanitasi yang berisi hasil
pengkajian dan pemetaan sanitasi yang telah selesai disusun oleh Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi
Kabupaten Karawang
Peta administrasi dan cakupan wilayah kajian Kabupaten Karawang dapat dilihat pada Gambar peta 1.1
sebagai berikut :
Gambar 2.5 Peta Administrasi dan Cakupan Wilayah Kajian

KabupatenKarawang

Peta 2.6 Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kab. Karawang

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 31


2.2. Kemajuan dan Pelaksanaan SSK

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 32


2.2.1. AirLimbah Domestik

SSK (periode sebelumnya) Tahun 2013 - 2018

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 33


Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 34
Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 35
Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 36
2.3. Profil Sanitasi Saat ini

Tahapan pembangunan sanitasi yang dilakukan berdasarkan sebaran kepadatan penduduk yang didapatkan
dari jumlah penduduk dari 297 desa dan 12 kelurahan atau total 309 desa/ kelurahan yang ada di Kabupaten
Karawang terhadap luas wilayah terbangun. Dari hasil tersebut, apabila diproyeksikan dengan asumsi laju
pertumbuhan penduduk (LPP) 1.86 % didapatkan pada tahun 2028 atau 15 tahun yang akan datang seluruh
Kabupaten Karawang masih terklasifikasi pada kategori wilayah rural dan peri-urban.

Pembangunan disektor sanitas wilayah yang ada di Kabupaten Karawang. sesuai dengan Peraturan Daerah
Nomor 19 Tahun 2004 tentang RTRW Kabupaten Karawang.

Kegiatan Pembangunan di sektor sanitasi meliputi tiga sektor dan satu komponen yaitu :
1. Sektor air limbah domestic
2. Sektor persampahan
3. Sektor Drainase
4. Komponehn prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

Aspek Pendukung dalam pembangunan disektor sanitasi mencakup strategi dan usulan kegiatan
pengembangan komponen seperti :
a. Kebijakan Daerah dan Kelembagaan;
b. Keuangan;
c. Komunikasi;
d. Keterlibatan Pelaku Bisnis;
e. Pemberdayaan Masyarakat, aspek Jender dan Kemiskinan;
f. Monitoring dan evaluasi.
Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 37
2.3.1. Pengelolaan Air Limbah Domestik

Di Kabupaten Karawang Dinas Cipta Karya merupakan dinas bertanggung jawab dalampengelolaan air
limbah domestik, sarana dan prasarana pendukung pengelolaan air limbah domestic saat ini masih
kurang.

2.3. Profi Tabel 2.4 Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Kab/Kota

Cakupan Target cakupan layanan* (%)


No Sistem layanan Jangka
eksisting* (%) Jangka pendek Jangka panjang
menengah

(a) (b) (c) (d) (e) (f)

A Sistem On-site

1 Individual (tangki septik) 80,97 75 66 50

2 Komunal (MCK, MCK++) 19,03 25 29 49

B Sistem Off-site

1 Skala Kota 0 0 3 5

2 Skala Wilayah 0 0 2 4

datadavv

*) Cakupan layanan adalah persentase penduduk terlayani oleh sistem dimaksud atas total penduduk
Memberikan gambaran mengenai rencana pengelolaan air limbah domestik
untuk jangka panjang (10 – 15 tahun) serta pentahapannya untuk setiap lima
tahun

Tabel 2.5 Alat Pengangkut air kotor/limbah WC

Jumlah (buah) Jumlah Total


(buah)
No. Jenis Baik Rusak Tidak
Berfungsi

1. Truk Tangki tinja 1 - - 1

Tabel 2.6 Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT)

No. Jenis Luas (m2) Kapasitas Tahun Keterang


Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 38
(m2)
Pembangunan Usia Pakai

-
Mulai
IPLT 140
1 389,15 km 3 2015 Operasional
Jalupang m /hari
2017

Kelembagaan

Kegiatan pengelolaanair limbah domestik dilakukan oleh Dinas Cipta Karya Kabupaten Karawang
berkerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Badan Lingkungan Hidup.Mekanisme kerja dalam
penanganan air Limbah domestik mencakup kegiatanPengawasan, Bimbingan Teknis dan Penegakan
Hukum, sesuai denganTupoksi masing-masing SKPD.Landasan hukum dalam pengelolaan air limbah
domestik adalah :
1. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup;
2. Peraturan Pemerintah Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
( Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor : 86, Tambahan Lembaran Negara Nomor : 3853 );
3. Peraturan Pemerintah R.I Nomor : 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air;
4. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 12 Tahun 2007 tentang Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan Hidup bagi usaha dan atau kegiatan yang tidak memiliki Dokumen
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
5. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 1 tahun 2010 tentang Tata Laksana
Pengendalian Pencemaran Air; Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 2 Tahun 2012
tentang Retribusi Jasa Umum.
Di kabupaten Karawang yang memiliki tanggung jawab pengolahan limbah domestic dalah Dinas
Cipta Karya.

Dinas Cipta Karya dalam pengolahan limbah domestic memiliki fungsi;

- Pelaksanaan operasional pelayanan pelayanan pengolahan lumpur/limbahtinja

- Pelaksanaan operasional pengurasan saluran/drainase

- Pelaksanaan operasional pengolahan dan penganalisaan serta pengurasan


saluran/drainase dan pengolahan limbah tinja.

Tabel 2.7

Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Air Limbah Domestik

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 39


PEMANGKU KEPENTINGAN
FUNGSI Pemerintah Keterangan
Swasta Masyarakat
Kabupaten/Kota

A B C D

PERENCANAAN

 Menyusun target pengelolaan air limbah √ - -


domestik skala kab/kota
 Menyusun rencana program air limbah √ - -
domestik dalam rangka pencapaian target
 Menyusun rencana anggaran program air √ - -
limbah domestik dalam rangka pencapaian
target
PENGADAAN SARANA

 Menyediakan sarana pembuangan awal air √ - √


limbah domestik
 Membangun sarana pengumpulan dan √ - √
pengolahan awal (Tangki Septik)
 Menyediakan sarana pengangkutan dari √ √ -
tangki septik ke IPLT (truk tinja)
 Membangun jaringan atau saluran pengaliran - - -
limbah dari sumber ke IPAL (pipa kolektor)
 Membangun sarana IPLT dan atau IPAL √ - -

PENGELOLAAN

 Menyediakan layanan penyedotan lumpur √ √ -


tinja
 Mengelola IPLT dan atau IPAL √ - -

 Melakukan penarikan retribusi penyedotan √ - -


lumpur tinja
 Memberikan izin usaha pengelolaan air √ - -
limbah domestik, dan atau penyedotan air
limbah domestik
 Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas √ - -
teknis bangunan (tangki septik, dan saluran
drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB
PENGATURAN DAN PEMBINAAN

 Mengatur prosedur penyediaan layanan air √ - -


limbah domestik (pengangkutan, personil,
peralatan, dll)
 Melakukan sosialisasi peraturan, dan - - -
pembinaan dalam hal pengelolaan air limbah
domestik
 Memberikan sanksi terhadap pelanggaran - - -
pengelolaan air limbah domestik

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 40


PEMANGKU KEPENTINGAN
FUNGSI Pemerintah Keterangan
Swasta Masyarakat
Kabupaten/Kota

A B C D

A B C D

MONITORING DAN EVALUASI

 Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap - - -


capaian target pengelolaan air limbah
domestik skala kab/kota
 Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap - - -
kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan air
limbah domestik
 Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap - - -
efektivitas layanan air limbah domestic, dan
atau menampung serta mengelola keluhan
atas layanan air limbah domestik
 Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap - - -
baku mutu air limbah domestik

Tabel 2.8

Peraturan terkait Air Limbah Domestik Kabupaten Karawang

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 41


Ketersediaan Pelaksanaan
Keteran
Ada Tid Efektif Belum Tidak gan
Peraturan ak Efektif Efektif
(Sebutkan) Ada Dilaksan Dilaksan Dilaksanak
akan akan an
A B C D E F G
AIR LIMBAH DOMESTIK
 Target capaian pelayanan √
pengelolaan air limbah
 domestik
Kewajiban dandi sanksi
Kab.

bagi Pemerintah
Kab/Kota dalam
 Kewajiban dan sanksi
bagi Pemerintah √
Kab/Kota dalam
memberdayakan
A masyarakat dan badan B C D E F G
 Kewajiban dan sanksi
bagi masyarakat dan atau √
pengembang untuk
menyediakan sarana
 Kewajiban
pengelolaandanair
sanksibagi
limbah
industry rumah tangga

untuk menyediakan
sarana pengelolaan air
limbah domestik ditempat
 Kewajiban dan sanksi

bagi kantor untuk
menyediakan sarana
 Kewajiban penyedotan air

limbah domestic untuk
masyarakat, industri
 Retribusipenyedotan air Perda Belum
limbah domestik No 2 adanya
Tahun Perbup ttg
2012 ttg tata cara
 Tata cara perizinan untuk
kegiatan pembuangan air √
limbah domestic bagi
kegiatan permukiman,
usaha rumah tangga,dan

Sistem dan Cakupan Pelayanan

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 42


Di Kabupaten Karawang tahun 2016 Pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Karawang masih
menggunakan sistem setempat (onsite). System terpusat (offsite) belum bisa dilaksanakan dikarenakan
kondisi infrastruktur IPLT yang ada tidak bisa difungsikan. Prasaranapengolahan lumpur tinja (IPLT)
sebanyak 2 (dua) buah berlokasi di TPA Leuwisisir dan IPLT Warungbambuditutup. IPLT Leuwisisir
tidak dapat beroprasi dikarenakan faktor lokasi yang tidak memungkinkan (banjir). Sedangkan IPLT
Warungbambu tidak difungsikan karena habis masa beroprasinya. Saat ini penyedotan lumpur tinja
lebih banyak dilakukan oleh pihak swasta. Menjadi persoalan ketika pemerintah daerah tidak tahu
kemana selanjutnya tinja hasil penyedotan di buang.

Gambar 2.7
Diagram Sistem Sanitasi Off Site

Peta 2.8

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 43


Peta Lokasi Infrastruktur Utama Pengelol/’/aanAir LimbahDomestik

(IPLT Leuwisisir dan IPLT Warungbambu)

Tabel 2.5

Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Air LimbahDomestik


/"

Tabel 2.8

Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Air LimbahDomestik


Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 44
User Penampungan Pengolahan Pembuangan/ Kode/Nama
Input Pengaliran
Interface Awal Akhir Daur Ulang Aliran

Grey Water Kmr Mandi/ --- Drainase --- Sungai Aliran


Tmpt Cuci Lingkungan
Limbah AL1
Black Water WC Sentor Tangki Septik Truk Tinja --- Sungai Aliran
Septic
Limbah AL2

Sunber hasil analisa 2015

2.2.1.4 Kesadaran Masyarakat

Dalam penanganan limbah cair domestik di Kabupaten Karawang, masyarakat telah melakukan berbagai
upaya, antara lain :

a. Pada skala permukiman setiap rumah tangga di Kabupaten Karawang rata-rata sudah mempunyai
saluran pembuangan Air limbah (SPAL) rumah tangga (domestik) baik saluran terbuka maupun
tertutup;
b. Kerja bakti untuk membersihkan saluran pembuangan limbah domestik (SPAL) juga dilakukan
secara mandiri oleh masyarakat

2.2.1.5 Pendanaan dan Pembiayaan


Pada tahun 2015 pendanaan dan pembiayaan studi amdal pembangunan IPLT sebesar Rp. 600.000.000,-
.Didalam perda tentang retribusi penyedotan lumpur tinja namun belum bisa di aplikasikan karena belum adanya
IPLT yang baru. Adapun besaran retribusi penyedotan lumpur tinja berdasarkan perda nomor 2 tahun 2012
tentang jasa usaha sebesar Rp. 75.000,-(tujuh puluh lima ribu rupiah)

Tabel. 2.9

Permasalahan Mendesak Di Sub Sector Pembuangan Limbah Di Kabupaten Karawang Tahun 2015
Isu Strategis dan Permasalahan

No Uraian Non Teknis Teknis

A B C D E 1 2

1 ON SITE SYSTEM

- User interface (kloset)  


- Pengumpulan/penampungan  
- Pengangkutan  
- IPLT  
2 OFF SITE SYSTEM

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 45


- User interface (kloset) 
- Pengumpulan/penampungan 
- Perpipaan  
- IPAL  
Sumber : Hasil Analisis BLHD Kab. Karawang, 2015

Keterangan : A = kebijakan daerah dan kelembagaan

B = keuangan

C = komunikasi

D = partisipasi dunia usaha

E = parisipasi masyarakat dan PMJK

1= Sistem

2=Konstruksi

Berdasarkan tabel di atas, diketahui permasalahan mendesak subsektor pembuangan air limbah. Pada
sistim on site permasalahan yang ada antara lain masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam segi
pengumpulan. Persoalan lainnya di sistim on site yaitu masih rendahnya partisipasi dunia usaha pada
aspek pengangkutan dan prasarana IPLT. Sedangkan pada sistim off site permasalahan mendesak
yang ada yaitu belum adanya kebijakan dan kelembagaan yang fokus pada pengelolaaan limbah.
Permasalahan lainnya yaitu masih lemahnya sistem dan sarana dan prasarana pengelolaan limbah
serta masih lemahnya partisipasi dunia usaha.

Pengolahan Persampahan

Penanganan sampah perkotaan di Kabupaten Karawangtelah menyediakan prasarana dan


sarana persampahan, meliputi: tempat pembuangan sementara (TPS), mobil sampah/kontainer,
gerobak dan transfer depo. TPA yang ada saat ini berada di Desa Wancimekar Kecamatan Kota Baru
dengan luas lahan 2,5 Ha. Pengelolaan persampahan di lokasi TPA Jalupang menggunakan sistem
Open Dumping

Di Kab. Karawang dalam menangani sistem pengelolaan sampah di Kabupaten Karawangsaat ini dapat
dikatakan masih kurang berjalan dengan baik. Hal ini disebabkan karena sebagian besar masyarakat
terutama masyarakat pedesaan masih menggunakan sistem konvensional yaitu menimbun atau
membakar. Sebaliknya, untuk masyarakat perkotaan sudah menggunakan sistem pengolahan sampah
secara komunal yang telah difasilitasi oleh Pemerintah Daerah.

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 46


Pengelolaan persampahan di Kabupaten Karawangdilakukan dengan dua cara yaitu pengelolaan
sampah terpusat dan pengelolaan sampah setempat. Pengelolaan sampah terpusat merupakan proses
terkoordinasi dari rangkaian panjang pengumpulan sampah, pengangkutan dan pembuangan di Tempat
Pembuangan Akhir (TPA). Sedangkan pembuangan sampah setempat dilakukan oleh warga ke
permukaan tanah atau ke dalam lubang di setiap pekarangan rumah. Selanjutnya sampah dibakar atau
ditimbun untuk dijadikan pupuk atau dibiarkan.

Gambar 2.9 Diagram Alir Proses Penetapan Sistem dan Zona Subsektor Persampahan

Aspek Kelembagaan

Unsur pelaksana Pemerintah Daerah dalam bidang kebersihan sa

0ompah dan pertamanan serta pelaksana tugas pemantauan di Kabupaten Karawang oleh Dinas Cipta
Karya bidang kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman. Seksi Pelayanan Kebersihan, mempunyai
tugas pokok pelaksanaan pengelolaan kegiatan kebersihan yang meliputi kebersihan jalan dan
lingkungan, penanggulangan sampah, pengelolaan angkutan, pemusnahan dan pemanfaatan sampah.

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 47


Sedangkan fungsi seksi pelayanan kebersihan adalah :

a. Pelaksanaan penyusunan petunjuk yeknis pelayan kegiatan kebersihan jalan dan lingkungan,
penanggulangan sampah serta pengelolaan angkutan, pemusnahan dan pemanfatan sampah;
b. Pengumpulan dan pengolahan serta evaluasi data kebersihan jalan dan lingkungan,
penanggulangann saampah serta pengelolaan angkutan,pemusnahan dan pemanfaatan sampah;
c. Pengelolaan retribusi kebersihan.

Tanggung jawab SKPD dalam penanganan sampah adalah sebagai berikut :

d. Terlaksananya pemilahan sampah di TPAS;


e. Terlaksananya pengumpulan dari TPSS ke TPAS;
f. ?Terlaksananya pengangkutan;
g. Terlaksananya pengolahan sampah di TPAS;
h. Terlaksananya Proses akhir.

Jumlah personil administrasi pada bidang kebersihan sebanyak 22 (dua puluh dua) orang jumlah
personil dilapangan pada bidang kebersihan sebanyak 332 orang yang terdiri dari
pengemudi,pemuat,penyapu,petugas pertamanan dan petugas PJU. Sedangkan wilayah kerjanya
meliputi : Wilayah Karawang, Rengasdengklok dan Cikampek.

Tabel 2.10 Daftar Pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan persampahan

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 48


PEMANGKU KEPENTINGA
FUNGSI
Pemerintah Swasta M
PERENCANAAN
 Menyusun target pengelolaan sampah skala kab/kota, √
 Menyusun rencana program persampahan dalam rangka pencapaian target √
 Menyusun rencana anggaran program persampahan dalam rangka pencapaian target √
PENGADAAN SARANA
 Menyediakan sarana pewadahan sampah di sumber sampah
 Menyediakan sarana pengumpulan (pengumpulan dari sumber sampah ke TPS) √ √
 Membangun sarana Tempat Penampungan Sementara (TPS) √ √
 Membangun sarana pengangkutan sampah dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) √
 Membangun sarana TPA √
 Menyediakan sarana komposting √
PENGELOLAAN
 Mengumpulkan sampah dari sumber ke TPS √ √
 Mengelola sampah di TPS √
 Mengangkut sampah dari TPS ke TPA √
 Mengelola TPA √
 Melakukan pemilahan sampah* √
 Melakukan penarikan retribusi sampah √
 Memberikan izin usaha pengelolaan sampah √
PENGATURAN DAN PEMBINAAN
 Mengatur prosedur penyediaan layanan sampah (jam pengangkutan, personil, peralatan, dll) √
 Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan sampah √
 Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan sampah √
MONITORING DAN EVALUASI
 Melakukan  monitoring  dan  evaluasi  terhadap  capaian  target  pengelolaan  sampah  skala √
 Melakukan  monitoring  dan  evaluasi  terhadap  kapasitas  infrastruktur  sarana  pengelolaan √
 Melakukan  monitoring  dan  evaluasi  terhadap  efektivitas  layanan  persampahan,  dan  ataumena √
mpung serta mengelola keluhan atas layanan persampahan

Tabel 2.11

Daftar Peraturan Terkait Sanitasi


Peraturan Ketersediaan Pelaksanaan
Efektif Belum Efektif Tidak Efek
Ket.
Ada  (Sebutkan) TidakAda tif
Dilaksanakan Dilaksanakan
Dilaksanak
PERSAMPAHAN

 Target capaian pelayanan peng √ √
elolaan persampahan di Kab.
Karawang
Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 49
 Kewajiban dan sanksi bagi Pem
erintah √
Kab/Kota dalam menyediakan la
 yanan pengelolaan sampah
Kewajiban dan sanksi bagi Pem
erintah √
Kab/Kota dalam memberdayaka
n
masyarakat dan badan usaha d
 Kewajiban dan sanksi bagi mas
yarakat √ √
untuk mengurangi sampah,
menyediakan tempat sampah di 
hunian
 Kewajiban dan sanksi bagi kant
or / unit
√ √
usaha di kawasan komersial / fa
silitas
social / fasilitas umum untuk
 Pembagian kerja pengumpulan  √ √
sampah
dari sumber ke TPS, dari TPS k
e TPA,
pengelolaan di TPA, dan pengat
 Kerjasama pemerintah kab/kota  √
dengan

 Retribusi sampah atau kebersih √ √
an Sumber Hasil Analisis, 2015

Sistem dan Cakupan Pelayanan

Sampah yang terangkut dari TPSS (Tempat pembuangan sampah sementara) ke TPA (Tempat Pembuangan
Akhir) dari 3 (tiga) wilayahkerja sebanyak 480 m3(meter kubik). Besaran timbulan sampah diperkotaan sebesar
960 m3/hari. Sedangkan cakupan layanan sampah untuk skala perkotaan sebesar 50 % (lima puluh persen),
untuk skala kabupaten baru sekitar 20,4% (dua puluh koma empat persen), sampah yang dikumpulkan berasal
dari sumber pemukimaan penduduk, pasar, kawasan industri dan jalur protokol.

Komponen sampah di Kabupaten Karawang antara 70% (tujuh puluh persen) sampai dengan 80% (depalan
puluh persen) terdiri dari sampah organik dan 20% (dua puluh persen) sampai dengan 30% (tiga puluh persen)
sampah anorganik. Hingga saat ini belum dilakukan pemilahan sampah organik dan anorganik sejak dari
sumbernya.Namun demikian, saat ini terus dilakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Gambar 2.10
Diagram Sistem Sanitasi Persampahan

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 50


Peta 2.7

Gambar 2.11. Peta Cakupan Layanan Persampahan

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 51


Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 52
Tabel 2.12

DiagramSistem Sanitasi Pengelolaan Persampahan

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 53


User Penampungan Pengolahan Pembuangan/ Kode/Nama
Input Pengaliran
Interface Awal Akhir Daur Ulang Aliran

Rumah
Sampah - Armada Open
Tangga/ Non TPSS TPA Jalupang
Organik Truck Dumping
Rumah
Tangga
Sampah – Rumah
Tangga/ Non TPSS Armada Open
Non TPA Jalupang
Rumah Truck Dumping
Organik
Tangga
Sumber : Dinas Cipta Karya Kabupaten Karawang, 2014

Berdasarkan Tabel 2.15 di atas, diketahui bahwa pengelolaan sampah di kabupaten Karawang masih
menggunakan pembuangan sistim terbuka. Hal ini merupakan tantangan yang di penuhi, mengingat
berdasarkan undang-undang tentang persampahan sudah tidak memperbolehkan pembuangan dengan
sistim terbuka (open dumping)

Peta 2.13

Peta Lokasi Infrastruktur Utama Pengelolaan Persampahan


Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 54
Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 55
Tabel 2.14

Sistem Pengelolaan Persampahan Yang Ada di Kabupaten Karawang


Kelompok Teknologi yang Jenis Data (Perkiraan)
Sumber Data
Fungsi digunakan Sekunder Nilai Data
Penyapu Tradisional Timbulan sampah 960 m3/hari Dinas Cipta Karya
di perkotaan 960
m3/hari
Pemuat Armada Truck Terangkut 480 480 m3/hari Dinas Cipta Karya
m /hari
3

Pengelola Dinas Cipta Karya

Sumber : Dinas Ciptakarya Kab. Karawang, 2014

Atas dasar tabel 2.16 di atas, diketahui bahwa pengelolaan persampahan di Kabupaten Karawang baru
mencakup wilayah perkotaan dengan timbulan sampah sebesar 960 m3/hari. Dari jumlah timbulan yang ada
baru setengahnya (480 m3/hari) yang terangkut melalui armada truck yang ada.

Tabel 2.14 Teknik Operasional Persampahan


Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 56
No Uraian Teknik Operasional Volume Keterangan
A Jumlah Timbulan

- Standar timbulan sampah/Org/Hr 960 m3/hari

- Perkiraan Jumlah Timbulan Sampah (m3) 480 m3/hari

B Pelayanan Sampah

1 Cakupan pelayanan (Ʃ sampah terangkut + 20,4%


diolah / Ʃtimbulan)

2 Perkiraan jumlah KK yang dilayani 125.195 KK Perhitungan


berdasarkan
jumlah jiwa
terlayani
sampah
(463.223
jiwa) dengan
rata-rata
penduduk
perumah
tangga (3,70
jiwa)

3 Perkiraan Sampah terangkut

- Permukiman 143,10 m3/hari

- Non permukiman 237,9 m3/hari

- Total 381,00 m3/hari

4 Kapasitas pelayanan TPS 240 m3/hari

5 Kapasitas pelayanan TPA 550 m3/hari

6 Kapasitas pelayanan pengumpulan 80 truk

Tabel. 2.15

Teknis Pengelolaan Persampahan Oleh Pemerintah

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 57


Jumlah
No Sarana/parasarana Kapasitas Kondisi Keterangan
(unit)

a b c d e f

a. Pewadahan

Jumlah tong sampah 240 120 lt Baik - sedang

b. Pengumpulan

Gerobak sampah 202 1m3 Baik - sedang

Becak sampah 4 2m3 Baik

c. Penampungan sementara

Transfer depo 4 6m3 Rusak 2 unit

Pasangan Bata 40 3m3 Rusak 8 unit

Bak kayu 83 0,5 m3 Rusak 83 unit

Tanah terbuka - - - -

d. Pengangkutan

Dump truk 34 6m3 Rusak 6

Arm roll truk 16 6m3 Rusak 2

e. Pengolahan

Pengomposan 1 unit 8 Ton -

Daur Ulang - - - -

f. Pembuangan Akhir

Luas Area 2 10,6 Ha

Buldozer - - - -

[Excavator - - - -

Lainnya sebutkan - - - -

g. Pengend. Pencemaran

Leachate treatment 12 unit 90 m3 Baik/Rusak Batu Kali

Buffer zone (wil penyangga) 6x10 m2 40x50x6x12m2

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 58


Jumlah
No Sarana/parasarana Kapasitas Kondisi Keterangan
(unit)

a b c d e f

-1100 m2

Saluran pengumpul

Drainasae air hujan 800 m - - -

Sumur kontrol - - - -

h. Sarana penunjang

Kantor 2 unit

Bengkel 2 unit 70 0rg

Alat dan tempat cuci

Alat timbang - - - 2013

Dll

Sumber Cipta Karya 2015

Tabel 2.18 di atas menjelaskan mengenai sarana dan prasarana persampahan serta proses pengelolaan
oleh Pemerintah Kabupaten Karawang. Informasi yang di dapat dari tabel diatas adalah kondisi sarana dan
prasarana yang ada sebagian dalam kondisi rusak. Kondisi ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah
dalam rangka pengelolaan persampahan yang lebih baik

Tabel. 2.19

Teknis Pengelolaan Persampahan Dengan Sistem Swakelola Swasta

No Sarana/parasarana Jumlah (unit) kapasitas Kondisi Keterangan


a b c d e f

a.Pewadahan

Bak Kayu

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 59


No Sarana/parasarana Jumlah (unit) kapasitas Kondisi Keterangan
Bak Permanen

Kantong

Bin

Bin Pejalan Kaki

Container Arm Roll

b.Pengumpulan

Gerobak sampah

Becak sampah

Motor sampah

Pick Up

Truck Biasa

Dump Truck

Arm Roll Truck

Compacktor Truck

c. Penampung
an sementara
Transfer depo

Container

Bak Pasangan terbuka

Bak kayu

Tanah terbuka

d. Pengangkutan

Dump truk

Arm roll truk

e. Pengolahan

Pengomposan

Daur Ulang

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 60


No Sarana/parasarana Jumlah (unit) kapasitas Kondisi Keterangan
Ditimbun

Dibakar

Lainnya, sebutkan

Tabel 2.20

Volume Sampah Berdasarkan Sumbernya


No Sumber Timbulan Volume (m3) Prosentase (%)

1 Pasar 92 21,80

2 Jalan 16 3,80

3 Perumahan 276 65,40

4 Industri 35 8,29

5 Rumah Sakit 3 0,71

Total 422 100

Sumber Cipta Karya 2014

Berdasarkan data timbulan sampah, maka cakupan layanan pengangkutan sampah di Kabupaten
Karawang baru mencapai angka ± 20,4 % (dua puluh koma empat persen). Suatu angka pelayanan yang
masih sangat minim apalagi dibandingkan dengan cakupan layanan yang telah dicapai oleh daerah –
daerah lain di wilayah Indonesia.

Melihat jenisnya, penanganan sampah di wilayah Kabupaten Karawang masih terkonsentrasi pada jenis
sampah rumah tangga dan pasar/pertokoan, belum secara signifikan menyentuh jenis sampah industry. Hal
ini perlu diantipasi oleh institusi pengelola persampahan di masa datang karena dengan munculnya
kawasan – kawasan industry baru di Kabupaten Karawang, secara otomatis akan meningkatkan jumlah dan
jenis timbulan sampah industri yang harus diangkut ke tempat pembuangan akhir. Keterbatasan sarana dan
prasarana angkutan menjadi penyebab minimnya pelayanan untuk wilayah industri.

Kesadaran Masyarakat

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 61


Peran serta masyarakat dalam pengelolaaan sampah masih belum optimal ,Sejauh ini peran masyarakat dan
penduduk dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Karawang dilihat dari upaya – upaya yang dilakukan
oleh masyarakat secara mandiri diantaranya :

a. Peran masyarakat dalam pemilihan sampahan bersumber penanganan sampah rumah tangga yang
berbasis sampah masyarakat dan melibatkan perempuan untuk berperan aktif dalam keberhasilan
mencapai tujuan Karawang bersih dan cukup baik dimana Telah Dibentuk SATDALANG (Satuan Daur
Ulang) di 5 (lima) Desa (Desa Wadas, Desa Sukaluyu Desa Margakaya, Desa Kutamekar dan Desa
Sirnabaya) yang semuanya dikoordinir oleh perempuan melalui Program ICWRMIP. Yang mana
menjadi desa unggulan dan percontohan bagi desa lainnya. Pada program SATDALANG ini masing-
masing lokasi dilengkapi dengan fasilitas BAKTOR dan mesin pencacah sampah untuk proses
pembuatan kompos;

b. Pengelolaan sampah 3R di Desa Kondangjaya, Desa Duren Desa Lemahabang dan Desa Sukaluyu
kerjasama Dinas Cipta Karya, BPLH dan masyarakat;

c. Peran serta swasta yang ada sebagai pengepul / pembeli dari hasil para pemulung ± 20 % (dua puluh
persen) untuk daur ulang sampah.

Tabel 2.15

Pengelolaan Persampahan di Tingkat Kelurahan/Kecamatan


Dikelola oleh Dikelola oleh Sektor Dikelola
Masyarakat Formal di tingkat Pihak
Jenis kegiatan RW Kelurahan/Kecamatan Swasta Keterangan
RT
L P L P L P L P

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 62


Pengumpulan sampah
dari rumah
Pemilahan sampah di 
TPS
Pengangkutan
Sampah ke TPS
Pengangkutan  
sampah ke TPA
Pemilahan sampah di 3R
TPA Perumahan
BTJ Blok R

Para Penyapu Jalan 

Sumber : BPLHDKab. Karawang, 2015

Keterangan :

L = Laki-laki

P = Perempuan

Tabel di atas menunjukan kondisi pengelolaan persampahan tingkat kelurahan. Hampir semua dilakukan
oleh laki-laki, hanya pada tahap penyapuan dilakukan oleh perempuan.

Tabel 2.16

Pengelolaan Persampahan Di Tingkat Kabupaten


Dikelola oleh
Dikelola Pihak
Kabupaten/ Dikelola oleh Sektor Formal di
Jenis Kegiatan Swasta
Kota Masyarakat Tingkat

L P L P L P L P

Pengumpulan  Citra Kebun


sampah dari rumah Mas

Pemilahan sampah
di TPS
Pengangkutan 
Sampah ke TPS

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 63


Pengangkutan  
sampah ke TPA
Pemilahan sampah 
di TPA
Para Penyapu 
Jalan
Sumber : BPLHDKab. Karawang, 2015

Beda halnya dengan pengelolaan tingkat kelurahan, pengelolaan sampah tingkat kabupaten dilakukan
semua oleh laki-laki.

Tabel 2.17

Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat


Kondisi Sarana
Nama Aspek PMJK
Program / Pelaksana/ Tahun Saat ini
No Sub Sektor
Proyek / PJ Mulai
Layanan Tidak
Fungsi Rusak PM JDR MBR
Fungsi
1 Persampahan 3R BPLHD 2009  

2 Persampahan Satdalang Dinkes 2012  

Sumber : BPLHD Kab. Karawang, 2014

Keterangan :
PM = Pemberdayaan Masyarakat

JDR = Jender

MBR = Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Berdasarkan tabel di atas diketahui terdapat program layanan berbasis masyarakat pada subsektor
persampahan. Sebenarnya dimungkinkan masih terdapat program layanan lain berbasis masyarakat namun,
sampai dengan saat ini baru dua kegiatan di atas yang terekam.

Pengelolaan Drainase Lingkungan

Sistem drainase berfungsi untuk mengalirkan dan menghilangkan genanganair kotor di permukaan ke badan
air penerima sehingga kota dan lingkunganpermukiman yang dilengkapi dengan drainase akan lebih baik dan
sehat.Sistem drainase di kawasan perkotaan Kabupaten Karawang, padaumumnya terdiri dari saluran

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 64


alam/sungai kecil yang ada sebagai saluran drainaseprimer dan sekunder, yang kemudian dialirkan ke saluran
pembuangan akhir yaitusungai yang lebih besar untuk kemudian dibuang Sungai Citarum.Data-data mengenai
pengelolaan drainase lingkungan hanya terdapat di Dinas Kesehatan, sedangkan Dinas teknis lainnya (Dinas
Cipta Karya dan Dinas Bina Marga Pengairan) tidak terdapat secara rinci data mengenai pengelolaan drainase
lingkungan.

Kelembagaan

Kegiatan pengelolaan drainase lingkungan dilakukan oleh Dinas Cipta Karya Kabupaten Karawang berkerja
sama dengan Dinas Bina Marga dan Pengairan terutama untuk drainase yang langsung berkaitan dengan jalan
protokol dan jalan utama.

Tabel 2.16

Daftar Pemangku Kepentingan Yang Terlibat Dalam Pengelolaan DrainaseLingkungan


PEMANGKU

FUNGSI KEPENTINGAN
Pemerint Swa Masyar
ah sta akat

PERENCANAAN
 Menyusun target pengelolaan drainase lingkungan skala kabupaten √
 Menyusun rencana program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian tar √
 Menyusun rencana anggaran program drainase lingkungan dalam rangka penc
get √
PENGADAAN SARANA
apaian target
 Menyediakan / membangun sarana drainase lingkungan √ √
PENGELOLAAN
 Membersihkan saluran drainase lingkungan √ √
Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 65
 Memperbaiki saluran drainase lingkungan yang rusak √ √ √
 Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (saluran drainas √
PENGATURAN DAN PEMBINAAN
 Menyediakan   advis   planning   untuk   pengembangan   kawasan   permukim
an,   termasuk penataan drainase lingkungan di wilayah yang akan dibangun √

 Memastikan  integrasi  sistem  drainase  lingkungan  (sekunder)  dengan  siste √
m  drainase sekunder dan primer
 Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan draina √
 Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan drainase lingkungan √
MONITORING DAN EVALUASI
 Melakukan   monitoring   dan   evaluasi   terhadap   capaian   target   pengelola √
an   drainase lingkungan skala kab/kota
 Melakukan  monitoring  dan  evaluasi  terhadap  kapasitas  infrastruktur  saran √
 Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan drainase lingk
a  pengelolaan drainase lingkungan
√ √
ungan, dan
atau menampung serta mengelola keluhan atas kemacetan fungsi drainase lin
Sumber : Hasil Analisis, 2015

Tabel 2.17

Daftar Peraturan Terkait DrainaseLingkungan

Ketersediaan Pelaksanaan

Belum Ef Tidak Efe
Efektif Keteran
Peraturan Ada (Sebu Tidak  ektif  ktif
Dilaksana gan
tkan) Ada Dilaksana dilaksana
kan
kan kan

A B C D E F G
DRAINASE LINGKUNGAN            
  Target capaian pelayanan 

pengelolaan
drainase lingkungan di Ka

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 66


  Kewajiban dan sanksi bagi 
Pemerintah √
Kab/Kota dalam menyedia
kan drainase Lingkungan
  Kewajiban dan sanksi bagi 
Pemerintah √
Kab/Kota dalam memberd
ayakan
  Kewajiban dan sanksi bagi 
masyarakat
dan atau pengembang unt √
uk
menyediakan sarana drain
ase
  Kewajiban dan sanksi bagi 
masyarakat √
untuk memelihara sarana 
drainase
Sumber : Hasil Analisis, 2015

Berdasarkan Tabel 2.17 di atas, diketahui bahwa saat ini Pemerintah Kabupaten Karawang belum memiliki
basis data maupun kebijakan mengenai pengelolaan drainase. Menjadi tantangan yang tidak ringan
mengingat kondisi kontour di Kabupaten Karawang yang relatif datar. Perlu penanganan secara sistematis
dan terpadu sehingga persoalan-persoalan terkait drainase lingkungan dapat teratasi.

Sistem dan Cakupan Layanan

Kabupaten Karawang belum mempunyai data terkait system dan cakupan layanan drainase lingkungan.
Kondisi ini tentunya menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kabupaten Karawang agar di masa datang
tersedia data-data terkait drainase lingkungan. Karena hanya dengan basis data yang baik perencanaan
akan optimal dan pada akhirnya tercipta suatu kondisi drainase lingkungan yang diharapkan.

Sistem jaringan drainase perkotan umumnya dibagi atas 2 (dua) bagian, yaitu :
1. Sistem Drainase Mayor.
Sistem drainase mayor yaitu sistem saluran/badan air yang menampung dan mengalirkan air dari suatu
daerah tangkapan air hujan (catchment area). Pada umumnya sistem drainase mayor ini disebut juga
sebagai sistem saluran pembuangan utama (major system) atau drainase primer. Sistem jaringan ini
menampung aliran yang berskala besar dan luas seperti saluran drainase primer, kanal-kanal atau
sungai-sungai. Perencanaan drainase makro ini umumnya dipakai dengan periode ulang antara 5

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 67


sampai 10 tahun dan pengukuran topografi yang detail mutlak diperlukan dalam perencanaan sistem
drainase ini.

2. Sistem Drainase Mikro.


Sistem drainase mikro yaitu sistem saluran dan bangunan pelengkap drainase yang menampung dan
mengalirkan air dari daerah tangkapan hujan. Secara keseluruhan yang termasuk dalam sistem
drainase mikro adalah saluran di sepanjang sisi jalan, saluran/selokan air hujan di sekitar bangunan,
gorong-gorong, saluran drainase kota dan lain sebagainya dimana debit air yang dapat ditampungnya
tidak terlalu besar. Pada umumnya drainase mikro ini direncanakan untuk hujan dengan masa ulang 2,
5 atau 10 tahun tergantung pada tata guna lahan yang ada. Sistem drainase untuk lingkungan
permukiman lebih cenderung sebagai sistem drainase mikro.
Dalam PPSP, system drainase yang menjadi tangung jawab daerah (kabupaten/kota) adalah system
drainase mikro.

Gambar 2.17 .Diagram Sanitasi Drainase

Gambar 2.18.DSS

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 68


Tabel. 2.28

Kondisi Genanagan/Banjir di Kabupaten Karawang


Frekwensi
Kecamatan/ Lama
No Luas (Ha) Tinggi (m) Genangan
kelurahan Genangan (jam)
(per tahun)

1 Telukjambe Barat 33

2 Telukjambe Timur 260

3 Telukjambe Barat 212

4 Ciampel 121

5 Batujaya 32

6 Pakisjaya 342

7 Klari 5

Sumber : BPLHD Kab. Karawang, 2014

Tabel 2.18 Luas Genangan Air

Berdasarkan tabel 2.18 di atas, diketahui bahwa terdapat 7 (tujuh) kecamatan di Kabupaten Karawang yang
terdapat genangan (banjir). Adapun luasan genangan terbesar terjadi di Kecamatan Pakisjaya sebesar 342
Ha. Sedangkan luasan banjir terkecil terdapat di Kecamatan Klari dengan 5 Ha.

Tabel. 2.19

Kondisi Saluran Drainase


Dimensi (m) Luas Konstruksi Kondisi
Nama jalan / Panjang
No Catchment
Nama Sungai (m) Tinggi Lebar Permanen Tanah Baik Rusak
Area (Ha)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A Saluran Primer

TARUM UTARA 203.665 46.218

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 69


BARAT (TUB)

TARUM UTARA 285.095 56.723


TIMUR (TUT)

SELATAN 34.226 4.108


JATILUHUR

B Saluran Sekunder

C Saluran Tersier

Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab. Karawang, 2015

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 70


Isu Strategis danPermasalahan mendesak

Permasalahan mendesak dan isu strategis dalam pengelolaan drainase lingkungan adalah :
1. Belum ada basis data yang valid mengenai drainase lingkungan;
2. Belum optimalnya lembaga yang khusus menangani drainase lingkungan;
3. Masih banyak permukiman yang tidak memiliki drainase lingkungan;
4. Rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan drainase lingkungan.
Tabel. 2.20

Permasalahan Mendesak di Sub Sector Drainase di Kabupaten Karawang Tahun 2014


Isu Strategis dan Permasalahan
No Uraian
Non Teknis Teknis

A B C D E 1 2

1 Saluran primer 

2 Saluran  
sekunder

3 Saluran tersier  

Sumber : Hasil Analisis, 2014

Keterangan :

A = kebijakan daerah dan kelembagaan

B = keuangan

C = komunikasi

D = partisipasi dunia usaha

E = partisipasi masyarakat dan PMJ


1 = Sistem
2 = Konstruksi
Berdasarkan Tabel 2.20. di atas diketahui permasalahan mendesak di subsektor drainase. Saat ini drainase
belum menjadi prioritas utama pembangunan hal ini tercermin dari masih minimnya pembiayaan. Dengan
pesatnya pembangunan perumahan dan permukiman di Kabupaten Karawang, harus betul-betul
dipersiapkan infrastruktur pendukungnya. Khusus drainase, dengan kontur tanah yang relatif landai di
Kabupaten Karawang, perencanaan drainase yang baik mutlak diperlukan untuk mengatasi potensi
genangan/ banjir.

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 71


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene

PHBS adalah sekumpulan perilaku yg dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yg
menjadikan seseorang/ keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
mewujudkan kesehatan masyarakat.

Tatanan Rumah Tangga


Sehat merupakan hak asasi setiap manusia, agar dapat melakukan aktifitas hidup sehari-hari. PHBS di
Rumah Tanggamerupakan implementasi mewujudkan hak asasi manusia. Perlu pembinaan dan penyuluhan
berkesinambungan kepada keluarga agar mau atas kesadaran sendiri melaksanakan PHBS. Pembinaan
PHBS di Rumah Tanggamerupakan upaya strategis menggerakkan dan memberdayakan keluarga ber-
PHBSyang termasuk dalam salah satu kegiatan pemberdayaan masyarakat, terutama di desa siaga.Menurut
Kementerian Kesehatan Rumah Tangga yang ber-PHBS memenuhi 10 (sepuluh) Indikator :

Tujuh (7) indikator PHBS di rumah tangga :


1. Pertolongan persalinan oleh nakes;
2. Bayi diberi ASI saja sejak lahir – 6 bulan;
3. Menimbang bayi dan balita setiap bulan;
4. Ketersediaan air bersih;
5. Menggunakan jamban sehat;
6. Mencuci tangan dengan sabun;
7. Memberantas jentik di rumah;

Tiga (3) indikator gaya hidup :


1. Makan buah dan sayur setiap hari;
2. Melakukan aktifitas fisik setiap hari;
3. Tidak merokok di dalam rumah.

Tabel 2.21.

4. Tempat Yang Digunakan Untuk Buang Air Besar


(Jumlah Atau Persentase KK)

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 72


Tanki Cubluk/l Saluran Sungai/danau/ Kolam/ Kebun/
No Kecamatan Sewer
septik ubang drainse laut sawah tanah lapang

1 Karawang Barat 92,31 0 0 5,13 0 0 0

2 Klari 52,5 0 0 7,5 0 15 2,5

3 Rengasdengklok 53,85 0 0 0 23,08 5,13 2,56

4 Tirtajaya 12,5 0 2,5 0 60 12,5 2,5

5 Jatisari 97,5 0 0 0 2,5 0 0

6 Telagasari 60 0 7,5 0 15 0 0

7 Lemahabang 40 0 0 0 55 0 0

8 Majalaya 36,84 0 5,26 2,63 26,32 5,26 0

9 Kotabaru 87,18 0 5,13 0 2,56 2,56 0

10 Purwasari 95 0 0 0 5 0 0

Rata-rata Total 62,768 0 2,039 1,526 18,946 4,045 0,756

Sumber : Hasil Studi EHRA, 2015

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tempat untuk buang air besar masyarakat Kabupaten Karawang
sebagian besar atau sebesar 62,768 persen menggunkan tangki septik/ septic tank. Dari Tabel 2.21 diatas
juga diketahui masih terdapat buang air sembarangan (BABS) di Kabupaten Karawang sebesar ± 25% (dua
puluh lima persen).

Tabel 2.22
Tempat Penyaluran Buangan Akhir Tinja (Jumlah atau persentase KK)

Tanki Cubluk/ Saluran Sungai/ Kolam/ Kebun/


No Kecamatan Sewer
septik lubang drainase danau/laut sawah tanah lapang

1 Karawang Barat 92,31 0 0 5,13 0 0 0

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 73


Tanki Cubluk/ Saluran Sungai/ Kolam/ Kebun/
No Kecamatan Sewer
septik lubang drainase danau/laut sawah tanah lapang

2 Klari 52,50 0 0 7,50 0 15,00 2,50

3 Rengasdengklo
53,85 0 0 0 23,08 5,13 2,56
k

4 Tirtajaya 12,50 0 2,50 0 60,00 12,50 2,50

5 Jatisari 97,50 0 0 0 2,50 0 0

6 Telagasari 60,00 0 7,50 0 15,00 0 0

7 Lemahabang 40,00 0 0 0 55,00 0 0

8 Majalaya 36,84 0 5,26 2,63 26,32 5,26 0

9 Kotabaru 87,18 0 5,13 0 2,56 2,56 0

10 Purwasari 95,00 0 0 0 5,00 0 0

Rata-rata Total 62,768 0 2,039 1,526 18,946 4,045 0,756

Sumber: Hasil Studi EHRA, 2015

Berdasarkan tabel di atas, penyaluran buangan akhir tinja paling banyak di lakukan pada tangki septik.
Namun, persoalan yang lain dari pembuangan akhir tinja ini adalah bahwa sampai dengan saat ini IPLT
belum bisa beroperasi (2016).

Tabel 2.22

PHBS di Sekolah
Jumlah Sekolah Yang Memiliki Persentase
Jumlah Sekolah
Jenjang UKS Sekolah yang
No
Pendidikan mempromosikan
Negeri Swasta Jumlah Negeri Swasta Jumlah Kesehatan

1 SD 870 119 989 495,0 63,0 558 56,42

2 SMP 107 45 152 68,0 20,0 88 57,90

3 SMA/SMK 41 70 111 22,0 42,0 64 57,66

TOTAL 1018 234 1252 585 125 710

Sumber : Disdikpora Kab. Karawang, 2015


Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 74
Berdasarkan tabel di atas, diketahui kondisi PHBS tingkat sekolah di Kabupaten Karawang dimana
prosentase sekolah yang mempromosikan kesehatan relatif masih rendah yaitu pada angka 50% (lima puluh
persenan). Kondisi ini tentunya sangat memprihatinkan, karenanya diharapkan adanya peningkatan promosi
kesehatan tingkat sekolah pada tahun-tahun kedepan.

Secara umum kondisi fasilitas sanitasi sekolah di Kabupaten Karawang dapat dilihat pada Tabel 2.38 Kondisi
Fasilitas Sanitasi di Sekolah/Pesantren (toilet dan tempat cuci tangan).

Tabel 2.23

Rekapitulasi Kondisi Fasilitas Sanitasi di Sekolah/Pesantren

(Toilet Dan Tempat Cuci Tangan)

Sumber Air Bersih Jml Fas. Siapa Yang


Jumlah Jumlah Persediaan
Nama Siswa Jml Tempat Cuci Membersihkan
PDAM SPT SGL Toilet/WC Sabun
Sekolah Guru Kencing Tangan Toilet

L P S K T S K T S K T Guru L P Guru L P Y T Y T Siswa Guru Pesuruh

                                                         

                                                         

                                                         

                                                         

                                                         

                                                         

                                                         

Untuk melihat tingkat pelayanan sanitasi sekolah dapat diketahui dari Kondisi sarana sanitasi sekolah (pengelolaan
sampah dan pengetahuan higiene). Namun dikarenakan keterbatasan yang ada saat ini Kabupaten Karawang belum
memiliki data tentang kondisi sarana sanitasi tingkat sekolah di Kabupaten Karawang.

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 75


Tabel 2.24

Data Area Beresiko Sanitasi Kabupaten Karawang

Nama Area Beresiko Akumulasi


Nama
No. Aiir Persampahan Drainase
Desa Resiko
Kecamatan
Limbah

1. Karawang Barat 2

Tanjungmekar 2
√ √ √

Adiarsa Barat √ √ √ 4

Tanjungpura 2
√ √ √

Karawang Kulon 2
√ √ √

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 76


Tunggakjati 2
√ √ √

Karangpawitan √ √ √ 2

Nagasari √ √ √ 2

Mekarjati √ √ √ 2

2 Klari 2

Belendung √ √ √ 4

Curug √ √ √ 2

Karanganyar √ √ √ 2

Cimahi √ √ √ 2

Duren √ √ √ 2

Pancawati √ √ √ 2

Walahar √ √ √ 2

Kiara Payung √ √ √ 2

Sumur kondang √ √ √ 2

3. Cibalongsari 2
√ √ √

Klari 2
√ √ √

Klari 2
√ √ √

Gintungkerta 2
√ √ √

4. Kecamatan Rengasdengklok 1 √

Rs.dengklok Utara 1
√ √ √

Rs.dengklok Utara 1
√ √ √

Amansari 1
√ √ √

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 77


Dukuhkarya 1
√ √ √

Kalangsari 1
√ √ √

Rs.dengklok Sel √ √ √ 1

Kertasari 4
√ √ √

Karyasari 1
√ √ √

Kalangsurya √ √ √ 1

5. Tirtajaya 2 √

Sabajaya 2
√ √ √

Pisangsambo 4
√ √ √

Gempolkarya √ √ √ 2

Tambaksumur √ √ √ 2

Tambaksari √ √ √ 2

Sumurlaban √ √ √ 2

Kutamakmur √ √ √ 2

Bolang √ √ √ 2

Srikamulyan √ √ √ 2

Medankarya √ √ √ 2

Srijaya √ √ √ 2

Jatisari 2 √

Jatisari √ √ √ 2

Barugbug √ √ √ 2

Cikalongsari √ √ √ 2

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 78


Cirejag √ √ √ 2

Jatiragas √ √ √ 2

Kalijati √ √ √ 2

Balonggandu √ √ √ 2

Balonggandu √ √ √ 2

Pacing √ √ √ 3

Situdam √ √ √ 3

Sukamekar √ √ √ 3

Mekarsari √ √ √ 4

Jatibaru √ √ √ 3

Jatiwangi √ √ √ 3

6. Kecamatan Telagasari 2 √

Talagamulya √ √ √ 2

Telagasari √ √ √ 4

Pasirmukti √ √ √ 2

Pasirkamuning √ √ √ 2

Kalijaya √ √ √ 2

Kalisari √ √ √ 2

Cadaskertajaya √ √ √ 2

Linggarsari √ √ √ 2

Pulosari √ √ √ 2

Cariumulya √ √ √ 2

Kalibuaya √ √ √ 2

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 79


Cilewo √ √ √ 2

Ciwulan √ √ √ 2

7 Lemah Abang 2

2 √ √ √ 2

Ciwaringin √ √ √ 2

Karangtanjung √ √ √ 2

Pasirtanjung √ √ √ 2

Lemahabang √ √ √ 4

Lemahmukti √ √ √ 2

Pulojaya √ √ √ 2

Pulokalapa √ √ √ 2

Pulomulya √ √ √ 2

Waringinkarya √ √ √ 2

Kedawung √ √ √ 2

8 Majalaya 3 √

Majalaya √ √ √ 4

Ciranggon √ √ √ 3

Pasirjengkol √ √ √ 3

Sarijaya √ √ √ 3

Bengle √ √ √ 3

Lemahmulya √ √ √ 3

Pasirmulya √ √ √ 3

Kota Baru 2

Wancimekar √ √ √ 2

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 80


Pangulah Selatan √ √ √ 2

Pangulah Utara √ √ √ 2

Pucung √ √ √ 2

Jomin Timur √ √ √ 2

Jomin Barat √ √ √ 2

Sarimulya √ √ √ 2

√ √ √ 4
Cikampek Utara
Pangulah Baru √ √ √ 2

Purwasari 3

Sukasari √ √ √ 3

Cengkong √ √ √ 3

Tegalsari √ √ √ 3

Karangsari √ √ √ 3

Darawolong √ √ √ 3

Purwasari √ √ √ 3

Mekarjaya √ √ √ 3

Tamelang √ √ √ 4

Sumber Studi EHRA 2015

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 81


Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 82
Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 83
Posisi Pengelolaan Sanitasi Saat ini

Dalam menentukan kegiatan yang paling realistis dan dapat dilaksanakan maka digunakan analisa SWOT, analisa
SWOT ini menjadi salah satu pedoman dalam program PPSP. Analisa SWOT ini merupakan analisa penggabungan
faktor –faktor strategisantara Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman).

Kekuatan

Dalam analisa SWOT kekuatan merupakan segala factor yang dimiliki yang diperkirakan memiliki pengaruh positif
secara langsung terhadap pelaksanaan kegiatan.

Kelemahan

Yang dimaksud dengan kelemahan adalah segala sesuatu yang belum dimiliki yang diperkirakan dapat berpengaruh
positif secara langsung terhadap pelaksanaan kegiatan.

Peluang

Yang dimaksud dengan Peluang merupakan faktor eksternal yang diperkirakan dapat mendukung terwujudnya
performa yang diharapkan dan perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya agar menghasilkan sesuatu yang diharapkan.

Ancaman

Ancaman adalah faktor yang diperkirakan dapat menghambat terwujudnya performa yang diharapkan

SWOT Sub Air Limbah Domestik

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 84


No. Faktor Nilai Nilai Tahun Tingkat Jumlah Jumlah
Saatini Pengaruh
2021 2016 2021
2016

Faktor Internal

Kekuatan

1 Tersedianya 1 3 5% 0.05 0.15


sarana dan
Prasarana Air
Limbah Domestik

2 Adanya Pokja 2 4 5% 0.1 0.2


Sanitasi

3 Tersedianya Data 2 4 40 % 0.8 1.6


penunjang
pengelolaan air
limbah

4 Adanya semangat 2 4 50% 0.1 0.2


dari pemangku
kebijakan yang
berkaitan dengan
pengelolaan air
limbah

Jumlah 100 % 0.95 1.95

Kelemahan

Belum berfungsinya sarana dan 3 1 50% 1.5 0.5


prasarana pengolahan air limbah

Terbatasnya anggaran dana 3 1 40 % 1.2 0.4


untuk mempercepat
beroperasinya sarana dan
prasarana pengolahan air limbah
domestik

Minimnya kesadaran 3 1 10% 0.3 0.1


masyarakat dalam pengelolaan
air
limbah rumah tangga

Jumlah 3 1

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 85


Selisih Kekuatan-Kelemahan -2.5 0.95

Faktor Eksternal

Adanya partisipasi masyarakat 2 4 45% 0.9 1.8


tentang pengelolaan air limbah

Tersedianya bantuan dan 1 3 45 % 0.45 1.35


dukungan dari pemerintah pusat

Adanya bantuan dana 1 3 10 % 0.1 0.3


untukpengoperasian sarana
prasarana pengolahan air limbah
tahun 2017

Jumlah 100 % 1.45 3,45

Ancaman

belum adanya 3 1 45 % 1.35 0.45


masterplan rencana induk
sistem pengelolaan air
limbah.

Ancaman kerusakan dan 4 1 45% 1.35 0.45


keberlanjutan ekosistem
sungai akibat pengelolaan
sederhana
limbah home industry dan
langsung dialirkan ke
sungai citarum

Adanya penyakit yang 3 1 10 % 0.3 0.1


disebabkan karena sanitasi
buruk

Jumlah 3 1

Selisih Peluang- ancaman -1.55 2.45

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 86


Posisi Analisa SWOT Air Limbah Domestik

Posisi SWOT Sub Sektor Air Limbah

Sub Sektor Persampahan

No. Faktor Nilai Nilai Tahun Tingkat Jumlah Jumlah


Saatini Pengaruh
2021 2016 2021
2016

Faktor Internal

Kekuatan

1 Tersedianya 1 2 5% 0.05 0.1


sarana dan
Prasarana
Pengolahan
Sampah

2 Adanya Pokja 2 4 5% 0.1 0.2


Sanitasi

3 Tersedianya Data 2 4 40 % 0.8 1.6


penunjang
pengolahan
sampah

4 Adanya semangat 2 4 50% 0.1 0.2


dari pemangku
kebijakan yang
berkaitan dengan
daur ulang
sampah

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 87


Jumlah 100 % 1.05 2.1

Kelemahan

Belum optimalnya sarana dan 3 1 50% 1.5 0.5


prasarana pengolahan sampah

Terbatasnya anggaran dana 3 1 40 % 1.2 0.4


untuk mempercepat
beroperasinya sarana dan
prasarana sampah

Minimnya kesadaran masyarakat 3 1 10% 0.3 0.1


dalam mengolah sampah
Jumlah 3 1

Selisih Kekuatan-Kelemahan -1,95 1.1

Faktor Eksternal

Peluang

Adanya partisipasi masyarakat 2 4 45% 0.9 1.8


tentang pengolahan sampah

Tersedianya bantuan dan 1 3 45 % 0.45 1.35


dukungan dari pemerintah pusat

Adanya bantuan dana dari 1 3 10 % 0.1 0.3


Provinsi

Jumlah 100 % 1.45 3,45

Ancaman

Belum adanya 3 1 45 % 1.35 0.45


lahan untuk TPA baru
Ancaman kerusakan dan 4 1 45% 1.35 0.45
keberlanjutan ekosistem
sungai akibat buang sampah
sembarangan
Adanya penyakit yang 3 1 10 % 0.3 0.1
disebabkan karena buang
sampah sembarangan
Selisih Peluang dan Ancaman 3 1

- -1.55 2.45

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 88


Posisi Analisa SWOT sector Persampahan

Posisi SWOT Sub Sektor Persampahan

Sub Sektor Drainase

No. Faktor Nilai Nilai Tahun Tingkat Jumlah Jumlah


Saat ini Pengaruh
2021 2016 2021
2016

Faktor Internal

Kekuatan

1 Adanya semangat 1 2 5% 0.05 0.1


dari masyarakat
untuk swadaya
memperbaiki
drainase

2 Adanya Pokja 2 4 5% 0.1 0.2


Sanitasi

3 Tersedianya Data 2 4 40 % 0.8 1.6


penunjang

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 89


Drainase

4 Adanya semangat 2 4 50% 0.1 0.2


dari pemangku
kebijakan yang
berkaitan dengan
sub sector
drainase

Jumlah 100 % 1.05 2.1

Kelemahan

Belum optimalnya sarana yang 3 2 50% 1.5 1


ada

Terbatasnya anggaran dana 3 1 40 % 1.2 0.4


untuk sun sector drainase

Minimnya kesadaran masyarakat 3 1 10% 0.3 0.1


dalam menjaga kebersihan sub
sector drainase
Jumlah 3 1

Selisih Kekuatan-Kelemahan -1,95 1.1

Faktor Eksternal

Peluang

Adanya partisipasi masyarakat 2 4 45% 0.9 1.8


tentang memperbaiki drainase
lingkungan

Tersedianya bantuan dan 1 3 45 % 0.45 1.35


dukungan dari pemerintah pusat

Adanya bantuan dana dari 1 4 10 % 0.1 0.4


Provinsi

Jumlah 100 % 1.45 3.55

Ancaman

Belum perda yg spesifik 3 1 45 % 1.35 0.45


mengenai subsector drainase
Pencemaran air karena banyak 4 1 45% 1.35 0.45
masyarakan yang membuang
kotorannya ke drainase

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 90


lingkungan
Adanya penyakit yang 3 1 10 % 0.3 0.1
disebabkan karena drainase
lingkungan yang kotor
Selisih Peluang dan Ancaman 3 1

-1.55 2.45

Posisi Analisa SWOT Sektor drainase

Posisi SWOT Sub Sektor Drainase

Tabel Sub Sektor PHBS

No. Faktor Nilai Nilai Tahun Tingkat Jumlah Jumlah


Saatini Pengaruh
2021 2016 2021
2016

Faktor Internal

Kekuatan

1 Adanya semangat 1 2 5% 0.05 0.1


dari masyarakat
untuk
mengajarkan

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 91


PHBS pada anak
sekolah

2 Adanya Pokja 2 4 5% 0.1 0.2


PHBS

3 Tersedianya Data 2 4 40 % 0.8 1.6


penunjang PHBS

4 Adanya semangat 2 4 50% 0.1 0.2


dari pemangku
kebijakan yang
berkaitan dengan
kegiatan PHBS

Jumlah 100 % 1 2

Kelemahan

Belum optimalnya sarana yang 3 2 50% 1.5 1


ada yg bwerkaitan dengan PHBS
seperti sarana tempat cuci
tangan yg jumlahnya masih
sedikit

Terbatasnya anggaran dana 3 1 40 % 1.2 0.4


untuk kegiatan PHBS

Minimnya kesadaran 3 1 10% 0.3 0.1


masyarakat dalam mengadakan
program yang berkaitan dengan
PHBS terutama dikingkungan
kumuh.
Jumlah 3 1

Selisih Kekuatan-Kelemahan -2 1

Faktor Eksternal

Peluang

Adanya LSM yang mendukung 2 3 45% 0.9 1.35


program PHBS

Tersedianya bantuan dan 1 3 45 % 0.45 1.35


dukungan dari pemerintah pusat

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 92


Adanya bantuan dana dari 1 4 10 % 0.1 0.4
Provinsi

Jumlah 100 % 1.45 3.1

Ancaman

Masih ada segelintir orang yang 3 1 45 % 1.35 0.45


kurang sadar pentingnya PHBS
Genangan air (banjir, rob, sawah 4 1 45% 1.35 0.45
dan sungai) di
wilayah sekitar berpotensi
menjadi endemi
penyakit
Adanya penyakit yang 4 1 10 % 0.4 0.1
disebabkan karena sanitasi
buruk
Selisih Peluang dan Ancaman 3.1 1

-1.65 2.1

Posisi Analisa SWOT Sektor drainase

Posisi SWOT Sub Sektor Drainase

Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 93


Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 94
Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 95
Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 96
Strategi Sanitasi Kabupaten Karawang 2016 | 97

Anda mungkin juga menyukai