PENDAHULUAN
Usaha kesehatan sekolah atau UKS merupakan usaha yang dilakukan sekolah
untuk menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan lingkungan sekolah.
UKS biasanya dilakukan di ruang kesehatan suatu sekolah. Ruang lingkup program Usaha
Kesehatan sekolah tercermin dalam Tri Program Usaha Kesehatan Sekolah (TRIAS UKS)
yaitu penyelenggaraan pendidikan kesehatan, penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan
pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat.
Sedangkan sasaran program UKS meliputi seluruh peserta baik pada tingkat
sekolah dasar, pendidikan menengah, pendidikan agama, pendidikan kejuruan, maupun
pendidikan khusus (sekolah luar biasa). Sementara pada tingkat Sekolah Dasar program
UKS lebih diprioritaskan pada kelas 1, 3, 6, antara lain dengan pertimbangan, pada kelas 1,
merupakan fase penyesuaian pada lingkungan sekolah baru, juga terkait imunisasi
ulangan. dan lepas dari pengawasan orang tua, kemungkinan kontak dengan berbagai
penyebab penyakit lebih besar, saat yang baik untuk diimunisasi ulangan. Pada kelas 3,
dengan tujuan evaluasi hasil pelaksanaan UKS pada kelas, sementara pada kelas 6 sebagai
persiapan kesehatan pada peserta didik ke jenjang pendidikan selanjutnya
Kegiatan UKS meliputi antara lain : a). Pemeriksaan kesehatan (kehatan gigi dan
mulut, mata telinga dan tenggerokan, kulit dan rambut), b). Pemeriksaan perkembangan
kecerdasan, c). Pemberian imunisasi, d). Penemuan kasus-kasus dini, e). Pengobatan
sederhana, f). Pertolongan pertama. g). Rujukan
BAB 2
1
MAKSUD TUJUAN DAN MANFAAT
1. MAKSUD
Penyusunan POA Program UKS ini dapat dipergunakan sebagai acuan bagi
Puskesmas beserta pihak-pihak lain yang terkait dalam pemberian pelayanan
kesehatan yang lebih mnegutamakan aspek promotif, preventif agar terwujud
pelayanan kesehatan yang efektif, efesien, rasional, bermutu dan proporsional
2. TUJUAN
1. Umum
Agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk
melaksanakan prinsip-prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif dalam usaha
peningkatan kesehatan di sekolah.
Khusus
1. Tersedianya alokasi anggaran operasional untuk upaya program UKS di
Puskesmas
2. Tersusunnya perencanaan program UKS di Puskesmas untuk penyelenggaraan
upaya kesehatan di wilayah kerja.
3. Terlaksananya kegiatan upaya program UKS di wilayah Puskesmas
4. Meningkatnya peran serta TP UKS dalam kegiatan upaya kesehatan promotif
dan preventif
3. MANFAAT POA
1. Terciptanya rencana kerja yang efektif, efesien dan proporsional
2. Adanya acuan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan yang bersifat
promotif, preventif di Puskesmas dan jaringannya.
2
BAB 3
PROFIL PUSKESMAS
Luas wilayah per desa dapat dilihat pada tabel berikut ini :
NO NAMA KELURAHAN LUAS JUMLAH DESA JARAK KE
/ DESA WILAYAH Keluraha Desa PUSKESMAS
(KM2) n (KM)
1 Banjarmendalan 106 1 1
2 Tumenggungan 271 1 1,5
3
3 Sidokumpul 145 1 1,3
4
4 Sukorejo 210 1 2
5 Sukomulyo 341 1 1,5
6 Sidoharjo 214 1 1,5
7 Tlogoanyar 90 1 1
8 Jetis 71 1 0,5
9 Made 133 1 4
10 Tanjung 205 1 4,5
11 Plosowahyu 173 1 4
12 Pangkatrejo 175 1 5
13 Kebet 223 1 6,5
14 Karanglangit 225 1 6
15 Sumberejo 243 1 5
16 Sendangrejo 215 1 6
17 Rancangkencono 319 1 6,5
18 Kramat 195 1 6
19 Sidomukti 123 1 4
20 Wajik 281 1 5
39.658 8 12
Sumber data : Data Luas Wilayah Kecamatan Lamongan tahun 2014
1 Jumlah SD 44
Jumlah SD yang punya ruang 7
2
UKS
5
3 Jumlah SMP 14
Jumlah SMP yang punya ruang 5
4
UKS
5 Jumlah SMA 18
Jumlah SMA yang punya ruang 5
6
UKS
TOTAL
Sumber data: Data Profil Puskesmas Lamongan tahun 2014
5 Apotek 1 Unit
6 Gudang Obat 1 Unit
7 Ruang Penyimpanan Vaksin 1 Unit
Lantai Atas :
8 Ruang Kepala Puskesmas 1 Unit
6
9 Ruang Tata Usaha 1 Unit
10 Ruang PJ Program 1 Unit
11 Ruang Rapat / Aula 1 Unit
12 Mushola 1 Unit
13 Gudang 1 Unit
1. Obat obatan x
2. Laboratorium x
4. ECG x
5 Alkes lainnya x
6 Ambulan x
Sumber data : Data Inventaris Barang Puskesmas Lamongan
7
3.7 INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM
Pelaksanaan kegiatan Program KIA di Puskesmas menitikberatkan pada
pelaksanaan upaya kesehatan yang bersifat promotif, preventif memiliki beberapa
indikator yang dapat dijadikan sebagai ukuran keberhasilan pelaksanaan program
tersebut antara lain yaitu:
BAB 4
IDENTIFIKASI
PERMASALAHAN
8
4.1 IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN
Dengan melihat uraian pada bab terdahulu nampak masih ditemukan
permasalahan program UKS/UKGS, hal ini dapat dilihat bila kita bandingkan hasil
cakupan kegiatan dengan indikator keberhasilan program menghasilkan berbagai
kondisi yang tidak sesuai dengan target capaian,serta melihat dari harapan masyarakat
sehingga dapat diperoleh beberapa permasalahan program UKS/UKGS yaitu:
1. Pejaringan siswa SMP dan SMA masih jauh dari target
2. Pembinaan lingkungan sekolah yang sehat belum optimal
3. Jumlah dokter kecil/KKR masih rendah
9
4.2. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
Berdasarkan dari analisis penentuan permasalahan diatas maka perlu ditentukan prioritas masalah agar terwujud pelaksanaan kegiatan yang menganut prinsip efektif,
efesien, proporsional serta rasional dengan mengunakan alat analisis manajemen yaitu: MCUA (Multiple Criteria Utility Assesment) sebagai berikut:
Bobot Masalah
No Kriteria 1 2 3
(B) Keterangan
S BS S BS S BS
25
1 Besarnya masalah kesehatan 5 125 4 100 3 75
40
2 Keseriusan masalah kesehatan 3 120 5 200 2 80
35
3 Kemampuan Sumber Daya 5 175 2 70 4 140
Jumlah
420 370 295
BS
Rankin
g 1 2 3
Keterangan:
B : Bobot (Nilai untuk menyatukan tingkat kepentingan)
S : Skor 1 – 5 ( 1 = Tdk penting, 2 = Kurang penting, 3 = Penting, 4 = Lebih penting, 5 = Sangat penting )
9
PENYEBAB MASALAH :
1. Pemeriksaan kpd anak klas I belum memenuhi target
a. kurangnya dukungan lintas sektor
b. kurangnya dana untuk kegiatan
c. kurangnya tenaga
d. beban kerja petugas yang terlalu tinggi
e. UKS/UKG kit yang kurang memadai
f. Kurangnya ketrampilan petugas
g. Kurangnya sosialisasi
2. Pembinaan lingkungan sekolah yang sehat belum optimal
a. Rendahnya peran serta masyarakat
b. Kurangnya dukungan lintas sektor
c. Perilaku yang susah dirubah
d. Keterbatasan dana
e. Kurang tenaga
f. Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan peserta didik
g. Lembaga yang terlalu banyak
h. Volume penyuluhan masih kurang
i. Kurangnya media penyuluhan
3. Jumlah dokter kecil yang dilatih masih rendah
a. kurangnya dukungan dari pihak sekolah
b. perilaku yang susah dirubah
c. Kurangnya anggaran
d. Sarana kurang memadai
e. Keterbatasan tenaga
10
4.3 MENCARI PENYEBAB MASALAH
Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan mencoba menelusuri faktor penyebab yang berpengaruh terhadap masalah tersebut baik secara langsung maupun tidak
langsung dengan menggunakan alat analisis diagram tulang ikan (fish bone analizer). Beberapa faktor akar penyebab masalah tersebut dikelompokan dalam berbagai
kelompok faktor internal (sumberdaya) maupun faktor eksternal (lingkungan) yang dapat dilihat sebagai berikut:
LINGKUNGAN
DANA MANUSIA Beban kerja tinggiDukungdn lintas
sektor
MATERIAL METODE
1
Pembinaan lingkungan sekolah sehat belum optimal
LINGKUNGAN
DANA MANUSIA Perilaku yang susah dirubah
Dukungdn lintas sektor
MATERIAL METODE
1
Perawatan gigi paripurna murid kelas 3 dan 5 SD kurang dari target
LINGKUNGAN
DANA MANUSIA Perilaku yang susah dirubah
Dukungan pihak sekolah masih kurang
MATERIAL METODE
1
4.4 PENENTUAN PRIORITAS PENYEBAB MASALAH
1
1
4.5 MENENTUKAN PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH
Beban kerja petugas yang terlalu tinggi Mengurangi beban tugas petugas UKS
Penambahan petugas
2 Pembinaan sekolah yang sehat belum Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan Penyuluhan kepada peserta didik
optimal peserta didik Pelatihan dokter kecil 2
Membiasakan pola hidup sehat di lingkungan
sekolah
1
No PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH RANGKING KETERANGAN
Minimnya media untuk penyuluhan Pengadaan brosur
Pengadaan lembar balik
Rendahnya peran serta masyarakat Penyuluhan pada masyarakat
3 Perawatan Gigi paripurna pada murid Kurangnya dukungan dari pihak sekolah Advokasi dengan pihak sekolah
kelas 3 dan 5 SD kurang dari target Sosialisasi
1
1
PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH :
19