Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
1.1 Latar Belakang...............................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................3
1.3 Tujuan............................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................5
2.1 Oseanografi....................................................................................................5
2.2 Daerah Penangkapan Ikan..............................................................................5
2.3 Kapal Perikanan.............................................................................................6
2.4 Teknologi Penangkapan Ikan.........................................................................6
2.5 Pelabuhan Perikanan......................................................................................6
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat
dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Laut ini dapat
diselesaikan dengan tepat waktu. Tak lupa pula, kami selaku penulis
mengucapkan terima kasih kepada dosen, asisten dosen, teman-teman, serta
semua pihak yang terlibat dalam proses penyelesaian laporan Praktek Laut ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis
telah berusaha dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik.
Laporan ini disusun untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan serta
menganalisa hasil Praktek Laut yang telah dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan
Pantai Bulu Tuban, Jawa Timur. Praktek Laut yang dimaksud bertujuan untuk
mengenalkan mahasiswa lebih dalam mengenai materi yang diberikan oleh dosen
dalam kelas secara langsung dalam bentuk praktik secara nyata. Pembahasan
laporan ini mengenai deskripsi cara penentuan daerah penangkapan ikan, teknik
penangkapan ikan, oseaografis, kapal perikanan, dan pelabuhan perikanan.

Surabaya, 13 Juni 2022

Penyusun

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri perikanan merupakan industri yang berkegiatan terkait dengan


penangkapan, budidaya, pengolahan, dan pemasaran ikan. Kegiatan tersebut
saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Pada Perikanan tangkap adalah
suatu upaya/kegiatan yang menyangkut pengusahaan suatu sumber daya di laut
atau melalui perairan umum. Kegiatan ini meliputi penyediaan prasarana, sarana
kegiatan penangkapan, penanganan hasil tangkapan, pengolahan serta pemasaran
hasil (Nurhakim (2006) dalam Aprilia,2011).
Praktek Laut atau biasa disebut dengan (On Board Training) adalah suatu
kegiatan pembelajaran pada program studi ilmu perikanan dimana mahasiswa
secara langsung datang ke lapangan untuk mengambil data serta untuk
mengetahui aspek-aspek yang ada pada industri perikanan. Mahasiswa Ilmu
Perikanan sendiri merupakan seorang pelajar yang di didik untuk mampu
mengembangkan potensi hasil perikanan di Indonesia agar dapat bersaing di pasar
Internasional yang berevolusi industri 4.0.
Sedemikian pentingnya pengetahuan dan kegiatan praktek laut maka pada
susunan laporan ini Penulis mengambil beberapa data di lapangan yang
diantaranya parameter osenografi, penentuan daerah penangkapan ikan, kapal
perikanan, teknik penangkapan ikan dan pelabuhan perikanan. Praktek Laut dan
pengambilan data dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Pantai Bulu Tuban, Jawa
Timur.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana kondisi oseanografi dan Kondisi air?


2. Dimana daerah penangkapan yang berpotensi dan apakah tergantung
musim?
3. Jenis kapal yang digunakan dan cara pembuatannya?
4. Alat tangkap apa saja yang digunakan dan waktu pengoperasiannya?
5. Berapa daya produksi pelabuhan dan berapa keuntungan per 5 tahun
terakhir?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui bagaimana kondisi oseanografi dan rata-rata kondisi air


2. Mengetahui dimana daerah penangkapan yang berpotensi dan apakah
tergantung musim
3. Mengetahui jenis kapal yang digunakan dan cara pembuatannya
4. Mengetahui alat tangkap apa saja yang digunakan dan waktu
pengoperasiannya
5. Mengetahui berapa daya produksi pelabuhan dan berapa keuntungan
per 5 tahun terakhir
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Oseanografi
Kata oseanografi adalah kombinasi dari dua kata Yunani : oceanus (samudera) dan graphos
(uraian/deskripsi) sehingga oaseanografi mempunyai arti deskripsi tentang samudera. Tetapi
lingkup oseanografi pada kenyataan lebih dari sekedar deskripsi tentang samudera, karena
samudera, karena samudera sendiri akan melibatkan berbagai disiplin ilmu jika ingin
diungkapkan (supangat A. dan Susana, 2008). Fluktuasi suhu dan perubahan geografis bertindak
sebagai factor penting yang merangsang dan menentukan pengkonsentrasian dan
pengelompokkan ikan. Tinggi rendahnya suhu juga mempengaruhi produktivitas hasil
tangkapan, karena setiap jenis ikan memiliki kisaran suhu tertentu untuk kelangsungan hidupnya
(Basuma 2009).

2.2 Daerah Penangkapan Ikan


Upaya penentuan daerah penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan pada umumnya
masih bersifat tradisional, sehingga kurang efektif. Penentuan daerah penangkapan penangkapan
ikan hanya berdasarkan pengalaman turun-menurun dari zaman dahulu gingga sekarang dengan
melihat jtanda-tanda alam, seperti ada tidaknya kawanan burung di permukaan laut, buih-buih di
permukaan laut dan lain-lain. Ketidakpastian hasil tangkapan disebabkan karena nelaan belum
mengetahui lokasi yang potensial untuk menangkap ikan, sehingga harus menjelajah mencari
tanda-tanda alam tersebut menyebabkan biaya operasional penangkapan menjadi tinggi akibat
dari tinggina biaya BBM kapal (Muclishin et al., 2012)
Potensi sumberdaa perikanan dan kelautan yang dimiliki Indonesia sangat besar. Namun,
potensi ini belum dikelola dan dimanfaatkan secara benar, bertanggung jawab dan berkelanjutan
(Kartika, 2009). Salah satu sumberdaa perikanan yang dimiliki Indonesia adakah ikan-ikan
pelagic.
2.3 Kapal Perikanan
Menurut (UU RI No. 31, 2004) Kapal ikan merupakan alat apung yang khusus digunakan
untuk operasional penangkapan dan pengangkutan ikan hasil tangkapan. Dimana operasi
penangkapan dan pengangkutan dilakukan Alat Penggerak yang biasa digunakan dapat berupa
dayung, angin, dan mesin. Peranan penting dalam pengelolaan sumber daya perairan terutama
unit penangkapan dan pengangkutan ikan adalah kapal. Kapal tersebut sebagai armada atau
kendaraan dalam operasi penangkapan dan pengangkutan ikan.
Sedangkan menurut (Soekarsono N.A., 1995). Kapal ikan adalah kapal, perahu, atau alat
apung yang digunakan untuk melakukan dan mendukung operasi penangkapan ikan, serta
pelatihan ikan dan penelitian atau eksplorasi ikan. (Fyson J, 1985) Kapal ikan ialah kapal yang
dibangun untuk melakukan kegiatan usaha penangkapan ikan dengan ukuran, rancangan bentuk
dek, kapasitas muat, akomodasi, mesin serta berbagai perlengkapan yang secara keseluruhan
disesuaikan dengan fungsi dalam rencana operasi.
2.4 Teknik Penangkapan Ikan
Kegiatan perikanan tangkap sangat tergantung pada tersedianya sumberdaa perikanan,
baik berupa sumberdaa alam, sumberdaa manusia, maupun sumberdaya buatan (sarana dan
prasarana pendukung). Salah satu persyaratan ang harus dipenuhi dalam mewujudkan
pemanfaatan sumberdaa perikanan secara optimal adalah diterapkannya pengelolaaan ang
rasional. Pengelolaan yang rasional menerapkan system pengelolaan yang mencakup semua
sumberdaya, termasuk diantaranya lingkungan sumberdaa ikan yang dimanfaatkan, perencanaan,
organisasi, dan kelembagaan, serta sumberdaya manusia, terutama pelaku dan pemanfaatan, baik
local maupun pendatang (Nikijuluw, (2002).
Dasar-dasar Teknik Penangkapan ikan adalah ilmu yang mempelajari teori dasar
klasifikasi dan pengenalan, teknik pembuatan dan perbaikan alat tangkap. Pengenalan alat bantu
dan derah penangkapan, jenis dan perilaku populasi ikan, teknik dan cara penangkapan dengan
berbagai jenis alat tangkap, alat dan system penangkapan ikan, teknologi rancang bangun alat
tangkap, dan kapal perikanan, teknologi penangkapan ikan serta teknologi system informasi
perikanan tangkap.
2.5 Pelabuhan Perikanan
Menurut Guswanto B (2012), Pelabuhan Perikanan adalah tempat yang terdiri atas daratan
dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan
kegiatan sistem bisnis perikanan dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang digunakan sebagai
tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh, dan atau bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan
fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang perikanan. Guna mendukung hal tersebut
maka diperlukan fasilitas pokok dan penunjang operasional pelabuhan yang optimal.
Pelabuhan perikanan adalah tempat pelayanan umum bagi masyarakat nelayan dan usaha
perikanan, sebagai pusat pembinaan dan peningkatan kegiatan ekonomi perikanan yang
dilengkapi dengan fasilitas di darat dan di perairan sekitarnya untuk digunakan sebagai
pangkalan operasional tempat berlabuh, bertambat, mendaratkan hasil, penanganan, pengolahan,
distribusi dan pemasaran hasil perikanan. Pelabuhan perikanan memberikan kontribusi untuk
meningkatkan produksi ikan, pemasukan devisa, membuka lapangan kerja dan peningkatan
pendapatan, peningkatan penyediaan ikan segar dan peningkatan pendapatan pemerintah lokal.

Tabel 1. Data daerah penangkapan ikan Purse seine


Tabel 2. Data daerah penangkapan ikan Purse seine
Tabel 3. Data daerah penangkapan ikan Payang
Tabel 4. Data daerah penangkapan ikan Jaring Insang
Tabel 5. Data daerah penangkapan ikan Mini trawl
Tabel 6. Data oseanografi purse seine 1
Tabel 7. Data oseanografi purse seine 2
Tabel 8. Data oseanografi ikan payang
Tabel 9. Data oseanografi ikan payang
Tabel 10. Data oseanografi ikan payang
Tabel 11. Data oseanografi Jaring Insang
Tabel 12. Data oseanografi mini trawl
Tabel 13. Data kapal perikanan purse seine
Tabel 14. Data kapal perikanan purse seine
Tabel 15. Data kapal perikanan payang
Tabel 16. Data kapal perikanan jarring insang
Tabel 17. Data kapal perikanan mini trawl
Tabel 18. Data teknik penangkapan ikan purse seine
Tabel 19. Data teknik penangkapan ikan purse seine 2
Tabel 20. Data teknik penangkapan ikan payang
Tabel 21. Data teknik penangkapan ikan jarring insang
Tabel 22. Data teknik penangkapan ikan mini trawl
Tabel 23. Fasilitas pokok
Tabel 24. Fasilitas fungsional
Tabel 25. Fasilitas penunjang
Tabel 26. Hasil Pengamatan di Laboratorium
DAFTAR PUSTAKA

Guswanto B, Gumilar I, Hamdani H. 2012. Analisis Indeks Kinerja Pengelola dan Indeks
Kepuasan Pengguna di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta. Jurnal
Perikanan dan Kelautan.
Fyson, J. (1985). Design of Small Fishing Vessel.London. FAO Fishing News Books Ltd. P.
1983-208.Soekarsono, N.A. (1995). Pengantar Bangunan Kapal dan Ilmu Kemaritiman. PT.
Pamator Pressindo.Jakarta.
Basuma, T, (2009), Penentuan Daerah Penangkapan Ikan Tongkol Berdasarkan Pendekatan Suhu
Permukaan Laut Dan Hasil Tangkapan Di Perairan Binuangeun, Banten. Bogor : Departemen
Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian
Bogor.
Supangat A. Dan Susana.(2008). Oseanografi. Jakarta : Departemen Kelautan Dan Perikanan.
Muchlisin, Z.A., N. Fadli, A.M Nasution, R. Astuti, Marzuki., D. Musni. 2012. Analisa subsidi
bahan bakar minak (BBM) solar bagi nelayan di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Depik,
1(2):107-113.
Kartika. 2009. Mengembangkan Papua yang kaya. Kementrian Kelautan dan Perikanan,
Nikijuluw, V.P.H> 2002 Rezim Pengelolaan Sumberdaya Perikanan. Cidesindo, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai