KONSENTRASI KEAHLIAN
AGRITEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
SMK KOMPETENSI KEAHLIAN AGRITEKNOLOGI PENGOLAHAN HASILPERTANIAN
FASE F / KELAS XI SEMESTER GENAP
ELEMEN 2:
Produksi Olahan Hasil Hewani
Materi/Tema : Pemilihan dan Penanganan Bahan Baku dan Bahan Tambahan untuk Produksi
Telur Asin
KOMPONEN INTI
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu mengembangkan rasa ingin tahu, disiplin, dan tanggung jawab dengan baik
dalam :
1. melakukan pemilihan bahan baku dan bahan tambahan (termasuk di dalamnya yang memiliki
potensi sebagai makanan fungsional) untuk proses produksi telur asin
2. melakukan penanganan bahan baku dan bahan tambahan (termasuk di dalamnya yang
memiliki potensi sebagai makanan fungsional) untuk proses produksi telur asin
1
Pemahaman Bermakna
Pemahaman tentang sifat-sifat komoditas hasil pertanian sangat diperlukan di dalam
penanganan bahan hasil pertanian pasca panen hingga komoditas tersebut dilakukan proses
pengawetan maupun pengolahan, karena dengan memahami sifat-sifat bahan tersebut kita
dapat memberikan penanganan dan perlakuan pengolahan yang seusai dengan
karakteristiknya. Disamping itu beberapa sifat dapat menentukan tingkatan mutu suatu bahan
yang dapat digunakan untuk standardisasi.
Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa pengetahuan tentang pemilihan dan penanganan bahan untuk produksi telur asin
sangat diperlukan?
2. Apa dampak yang timbul apabila pemilihan dan penanganan bahan untuk produksi telur
asin tidak dilakukan dengan baik?
Persiapan Pembelajaran
1. Guru membuat materi tentang pemilihan dan penanganan bahan untuk produksi telur asin
(word dan power point )
2. Guru membuat Lembar Kerja berisi kegiatan terbimbing untuk memilih dan menangani
bahan untuk produksi telur asin
3. Guru menyusun asesmen yang akan digunakan selama proses dan akhir kegiatan
pembelajaran
Pendahuluan ( 3 menit)
1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.
3. Guru menanyakan kondisi kesehatan siswa.
4. Guru menanyakan kesiapan siswa untuk menerima pelajaran.
5. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan
dalam pembelajaran
6. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, manfaat yang akan diperoleh, serta alur
kegiatan yangakan dikerjakan oleh peserta didik
7. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, manfaat yang akan diperoleh, serta alur
kegiatan yangakan dikerjakan oleh peserta didik
8. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik
2
Membuat desain proyek
4. Peserta didik diarahkan untuk membuat rancangan proyek, dapat secara individu maupun
dalam kelompok.
5. Peserta didik menuliskan rancangan proyek tersebut pada LKPD yang kemudian akan
menjadi acuan dalam pengerjaan proyek.
Menyusun penjadwalan
6. Melalui sumber belajar yang dimiliki peserta didik, dapat dengan buku paket, handout dari
guru, atau sumber digital, peserta didik mencari informasi tentang teknik pemilihan / uji
kualitas telur dan penanganan bahan baku maupun tambahan untuk produksi telur asin
Penilaian hasil
9. Peserta didik mempresentasikan hasil project, sedangkan kelompok lain menyimak dan dapat
memberikan pendapat atau bertanya.
10. Peserta didik mengerjakan tes formatif berbasis proses pada LKPD secara berkelompok.
Evaluasi pengalaman
11. Peserta didik bersama-sama guru melakukan pembahasan dari hasil ptoject dan membuat
kesimpulan dari pembelajaran.
12. Peserta didik dapat menggeneralisasi pemilihan dan penanganan bahan bakumaupun
tambahan untuk produksi telur asin.
Penutup ( 3 menit)
1. Guru memberikan kesimpulan tentang pelajaran hari ini
2. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman yang
bisa diterima siswa
3. Guru memberikan post test untuk mengetahui pemahaman siswa dalam mempelajari materi
pelajaran
4. Guru menutup kegiatan dengan memberikan apresiasi kepada siswa dan melakukan tindak
lanjut hasil jawaban siswa
Asesmen
Asesmen pembelajaran (diagnostik) dan Asesmen selama proses pembelajaran (formatif)
Sikap dengan observasi selama pembelajaran
Performa dengan presentasi dan keaktifan tanya jawab
Tertulis dengan LKPD, tes formatif bentuk isian.
3
Refleksi Peserta Didik & Guru
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah peserta didik yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh peserta didik dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh peserta didik dapat menuntaskan kompetensi?
4
LAMPIRAN 1 .LEMBAR KERJA SISWA/ LKPD/Jobsheet (terlampir)
GLOSARIUM
Telur
Telur merupakan bahan makanan yang bernutrisi tinggi. Telur memiliki kandungan gizi yang
terdiri atas 12% lemak, 13% protein, vitamin dan mineral. Bagian kuning telur mengandung
protein, asam amino esensial, mineral yang dibutuhkan oleh tubuh seperti besi, fosfor, sedikit
kalsium, vitamin B komplek dan sebagian besar lemak, sedangkan putih telur mengandung
protein lainnya termasuk jenis-jenis asam amino.
Putih telur
Nama lain dari putih telur adalah albumen telur. Putih telur terdiri sepenuhnya oleh protein &
air. Dibandingkan dengan telur kuning, telur putih memiliki rasa (flavor) & warna yang sangat
rendah.
Chalazae
Chalazae adalah tali dari putih telur yang mempertahankan kuning telur agar tetap ditengah-
tengah telur.
(https://repository.usm.ac.id/files/skripsi/D11A/2014/D.111.14.0055/D.111.14.0055-05-BAB-
II-20190306122717.pdf)
5
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013.Dasar Penanganan Bahan Hasil Pertanian dan Perikanan Jilid 1: BukuTeks
Bahan Ajar Peserta Didik. Jakarta: Dit.PSMK Kemendikbud.
Mutiarawati, Tino, 2007, Penanganan Pasca Panen Hasil pertanian. Bandung:Universitas
Padjadjaran.
Riany, Fitria dkk, 2020. Dasar Penanganan Bahan Hasil Pertanian dan Perikanan. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Suprijadi. 2017. Modul Keahlian Ganda KK A. Pengetahuan dan Penanganan Bahan Hasil
Pertanian dan Perikanan Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Suprijadi. 2017. Modul Diklat Keahlian Ganda Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP)
Pengolahan Hasil Hewani. Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Winarno, F. G dan S. Koswara. 2002. Telur: Komposisi, Penanganan Dan Pengolahannya. M
– Brio Press. Bogor.
Yurnalissa, S.TP. 2019. ebook-Dasar Penanganan Bahan Hasil Pertanian dan .Perikanan.
Jakarta : Dit. PSMK- Kemendikbud.RI.
https://repository.usm.ac.id/files/skripsi/D11A/2014/D.111.14.0055/D.111.14.0055-05-BAB-
II-20190306122717.pdf. Bab II. Tinjuan Pustaka. Telur. Diakses tanggal 9 Januari 2023.
6
ASSESMEN
1. Assesmen Diagnostik
2. Assesmen sikap (karakter /profil pelajar pancasila )
3. Assesment Formatif
a. Penilaian Pengetahuan
Teknik Penilaian : Test Tertulis/tugas (Test Formatif)
b. Penilaian Ketrampilan
Teknik Penilaian : Penilaian Proses
Rubrik Penilaian : Rubrik Penskoran
1. Asesmen Diagnostik
2.a. Religiusitas (Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak
Mulia (Dengan pengamatan /observasi) Lembar Pengamatan Sikap Religiusitas.
Religius
No. Nama Siswa 1 2 3 4 Kriteria
1.
2.
3.
4.
5.
dst
7
Rubrik penilaian sikap Religiusitas
Rubrik Skor
Sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam melakukan 1
kewajiban keagamaan yang diyakininya/dianutnya
2.b. Penilaian sikap sosial (karakter Profil Pelajar Pancasila yang lain)
Bernalar kritis
No. Nama Siswa Kriteria
1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
dst
8
Deskripsi penetapan skor sikap (Affective) terlihat pada tabel di bawah ini:
Catatan :
Kolom Nilai Karakter diisi dengan angka yang sesuai dengan
kriteria berikut :1 = kurang
2 = sedang
3 = baik
4 = amat baik
Rata-rata jumlah Nilai merupakan rata-rata jumlah dari skor-skor tiap
indikator perilaku
3. ASSESMENT FORMATIF
PENILAIAN PENGETAHUAN (KOGNITIF)
Asesmen Formatif
9
3.a Penilaian Pengetahuan (Kognitif)
Postest 01
Jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Jelaskan karakteristik telur!
2. Jelaskan teknik uji kualitas telur!
3. Jelaskan teknik penanganan telur untuk produksi telur asin!
4. Mengapa harus dilakukan pengamplasan telur sebelum dilakukan pembaluran larutan
garam/batubata pada produksi telur asin?
5. Jelaskan syarat bahan tambahan (garam dan serbuk batu bata) dalam produksi telur
asin!
Pedoman penilaian :
Jawaban benar = skor 2
Nilai perolehan KD pengetahuan = ( Jumlah skor : 10 ) x 100
Contoh :
jumlah jawaban benar : 4 sehingga skor = 8
Nilai : (8 / 10) x 100 = 80
KKM = 75.
Kesimpulan : Nilai 80 > 75, Tuntas (Kompeten)
Keterampilan
No Nama 5 4 3 2 1
1
2
3
4...
Keterangan :
Beri tanda cek pada kolom keterampilan dengan keterangan penilaian
sebagai berikut:1= tidak terampil
2= kurang terampil
3 =cukup terampil
4 = terampil
5 = sangat terampil
Deskripsi kriteria
5 4 3 2 1
Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan
pemilihan dan pemilihan dan pemilihan dan pemilihan dan pemilihan dan
penanganan penanganan penanganan penanganan penanganan
bahan untuk bahan untuk bahan untuk bahan untuk bahan untuk
produksi telur asin produksi telur asin produksi telur produksi telur produksi telur asin
sesuai SOP dan sesuai SOP dan asin sesuai SOP asin sesuai SOP sesuai SOP dan
100% benar 76 – 80% benar dan 51-75% dengan 25 – 50% dibawah 25%
benar benar benar
10
LAMPIRAN MATERI
Telur merupakan salah satu bahan pangan yang hampir sempurna dan sering disebut kapsul
gizi, karena mengandung zat-zat gizi yang lengkap bagi pertumbuhan mahluk hidup baru.
Protein telur mempunyai mutu yang tinggi, karena memiliki susunan asam amino esensial
yang lengkap, sehingga dijadikan patokan untuk menentukan mutu protein dari bahan pangan
yang lain. Tetapi disamping adanya hal-hal yang menguntungkan, telur memiliki sifat yang
mudah rusak.
Beberapa hewan dapat menghasilkan telur, tetapi hanya jenis telur tertentu yang biasa
diperdagangkan dan dikonsumsi manusia, yaitu telur ayam, telur bebek, telur puyuh dan telur
ikan. Pada kenyataannya telur ayam yang paling populer di kalangan konsumen. Ada dua
jenis telur ayam yaitu telur ayam kampung (buras) dan telur ayam negeri (ras). Demikian pula
untuk telur bebek ada dua macam yang berwarna biru dan berwarna putih, berasal dari bebek
yang berbeda. Telur merupakan produk peternakan yang memberikan sumbangan besar bagi
tercapainya kecukupan gizi masyarakat.
Sebutir telur mengandung zat gizi yang lengkap dan mudah dicerna. Telur merupakan bahan
pangan yang sangat baik untuk anak-anak yang sedang tumbuh dan memerlukan protein
dalam jumlah cukup banyak. Telur juga sangat baik dikonsumsi oleh ibu yang sedang hamil,
ibu yang menyusui, dan orang yang sedang sakit. Sebutir telur terdiri dari 11% kulit telur, 58%
putih telur, dan 31% kuning telur. Sebutir telur mengandung 6-7 gram protein, 0,6 gram
karbohidrat, 5 gram lemak, vitamin dan mineral. Protein telur merupakan protein yang bermutu
tinggi dan mudah dicerna. Dalam telur protein lebih banyak terdapat pada kuning telur, yaitu
sebanyak 16,5% sedangkan pada putih telur sebanyak 10,9%.
Kandungan lemak pada telur sekitar 5 gram. Hampir semua lemak di dalam telur terdapat
pada kuning telur, yaitu mencapai 32%, sedangkan pada putih telur terdapat lemak dalam
jumlah sedikit. Lemak pada telur terdiri dari trigliserida (lemak netral), fosfolipida (umumnya
berupa lesitin), dan kolesterol. Jumlah asam lemak tidak jenuh lebih tinggi dibandingkan
dengan yang terdapat pada produk hewan. Fungsi trigliserida dan fosfolipida umumnya
menyediakan energi yang diperlukan untuk aktivitas sehari-hari.
Telur mengandung hampir semua vitamin kecuali vitamin C. Vitamin yang larut dalam lemak
(A, D, E dan K), vitamin yang larut dalam air (thiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin, asam
folat dan vitamin B 12). Selain sebagai sumber vitamin, telur juga sebagai sumber mineral.
Kandungan mineral telur hampir sama dengan kandungan mineral dalam susu. Mineral yang
terkandung dalam telur yaitu besi, fosfor, kalsium, tembaga, yodium, magnesium, mangan,
potasium, sodium, zink, klorida, dan sulfur. Kuning telur cukup tinggi kandungan kolesterolnya.
Telur dikelilingi oleh kulit setebal 0,2 - 0,4 mm yang berkapur dan berpori-pori. Kulit telur ayam
berwarna putih-kuning sampai coklat, telur bebek berwarna kehijauan dan warna kulit telur
burung puyuh ditandai dengan adanya bercak-bercak (totol-totol) dengan warna tertentu.
Bagian sebelah dalam kulit telur ditutupi oleh dua lapisan yang menempel satu dengan yang
lain, tetapi keduanya akan terpisah pada ujung telur yang tumpul membentuk kantung udara.
Kantung udara mempunyai diamater sekitar 5 mm pada telur segar dan bertambah besar
ukurannya selama penyimpanan, sehingga kantung udara dapat digunakan untuk
menentukan umur telur.
Sebutir telur terdiri atas kulit telur, lapisan kulit telur (kutikula), membran kulit telur, putih telur
(albumen), kuning telur (yolk), bakal anak ayam (germ spot), dan kantung udara. Telur terdiri
dari tiga komponen utama, yaitu bagian kulit telur 8-11 persen, putih telur (albumen) 57-65
persen dan kuning telur 27-32 persen. Putih telur terdiri atas tiga lapisan yang berbeda, yaitu
lapisan tipis putih telur bagian dalam (30 %), lapisan tebal putih telur (50 %), dan lapisan tipis
putih telur luar (20 %). Pada telur segar, lapisan putih telur tebal bagian ujungnya akan
menempel pada kulit telur. Putih telur tebal dekat kuning telur membentuk struktur seperti
kabel yang disebut kalaza. Kalaza akan membuat kuning telur tetap di tengah-tengah telur.
Kalaza juga dapat memberikan petunjuk tentang kesegaran telur, dimana pada telur yang
11
bermutu tinggi penampakan kalaza lebih jelas.
Produk olahan telur adalah produk dari telur yang sudah dipisahkan dari cangkangnya.
Tepung telur merupakan jenis produk telur modifikasi yang sangat popular dalam industri
pangan. Pada umumnya variasi tepung telur adalah tepung putih telur, tepung kuning telur
dan tepung telur utuh.Tepung putih telur dibuat dari putih telur yang dikeringkan dengan cara
engeringan lapisan tipis atau pengeringan busa karena sifat putih telur yang relative tidak
tahan terhadap panas. Tepung kuning telur biasanya dibuat dengan cara pengeringan semprot
ayau teknik spray dryer. Tepung telur utuh mempunyai sifat yang hamper sama dengan tepung
kuning telur. Karena tingginya kebutuhan penggunaan telur, maka industry pangan menyiasati
dengan cara menciptakan produk-produk olaahan atau modifikasi telur.
Penyimpanan dingin
Telur segar dapat dipertahankan mutunya dalam waktu yang relatif lama bila disimpan dalam
ruangan dingin dengan kelembaban udara antara 80-90 % dan kecepatan aliran udara 1-1,5
m/detik. Dalam hal ini telur disimpan sedekat mungkin di atas titik beku telur yaitu -2 C. Suhu
yang rendah ini akan memperlambat hilangnya CO2 dan air dari dalam telur serta penyebaran
air dari putih ke kuning telur. Untuk lebih menghambat hilangnya CO2 maka kadar CO2 di
dalam ruang penyimpanan dapat ditingkatkan sampai 3 persen.
14
Pembuatan Telur Asin
Telur asin dari telur itik merupakan olahan telur yang berkalsium tinggi. Bobot dan ukuran telur
itik rata-rata lebih besar dibandingkan dengan telur ayam. Warna kulit telurnya agak biru muda.
Karena bau amisnya yang tajam, penggunaan telur itik dalam berbagai makanan tidak seluas
telur ayam. Selain baunya yang lebih amis, telur itik juga mempunyai pori-pori yang lebih
besar, sehingga sangat baik untuk diolah menjadi telur asin.
Pengasinan telur merupakan salah satu upaya untuk mengawetkan telur segar
(memperpanjang masa simpan), membuang bau amis telur (terutama telur bebek), serta
menciptakan rasa yang khas. Ada banyak macam pengasinan telur, secara tradisional
masyarakat kita telah mengawetkan telur dengan cara pengasinan menggunakan adonan
garam, yaitu garam yang dicampur dengan komponen-komponen lainnya seperti abu gosok,
batu bata merah, kapur, tanah liat dan sebagainya. Selain itu pengasinan telur juga dapat
dilalakukan dengan menggunakan media cair yaitu dengan larutan garam jenuh (Astawan,
1988).
Pemekaran atau pengembangan molekul protein yang terdenaturasi akan membuka gugus
reaktif yang ada pada rantai polipeptida. Selanjutnya akan terjadi pengikatan kembali pada
gugus reaktif yang sama atau yang berdekatan. Bila unit ikatan yang terbentuk cukup banyak
sehingga protein tidak lagi terdispersi sebagai suatu koloid, maka protein tersebut mengalami
koagulasi. Apabila ikatan-ikatan antara gugus-gugus reaktif protein tersebut menahan seluruh
cairan, maka terbentuklah gel (Winarno, 1997).
2. Koagulasi
Perubahan struktur molekul protein telur adalah akibat dari hilangnya kelarutan dan
pengentalan, atau perubahan dari bentuk cair (sol) menjadi padat atau semi padat (gel) yang
dapat disebabkan oleh pemanasan, perlakuan mekanik, garam, asam, alkali, dan bahan alkali
lain seperti urea. Perubahan dari sol menjadi gel ini disebut koagulasi (Stadelman dan Cotteril,
1995). Konsentrasi terbesar dalam lapisan putih telur adalah ovomucin. Mucin berperan dalam
proses koagulasi. Kalaza mempunyai kandungan mucin yang tinggi dan mempunyai daya
tahan terhadap penggumpalan. Sebaliknya, kuning telur mengandung komponen non protein
yang merupakan subyek penggumpalan. Bila dalam suatu larutan protein ditambahkan garam,
daya larut protein akan berkurang, akibatnya protein akan terpisah sebagai endapan. Peristiwa
pemisahan protein ini disebut sebagai salting out. Bila garam netral yang ditambahkan
berkonsentrasi tinggi, maka protein akan mengendap (Winarno, 1997).
Prinsip pembuatan telur asin adalah mengawetkan telur utuh dengan adonan yang dibubuhi
garam. Ada 3 cara pembuatan telur asin yaitu :
1) Telur asin dengan adonan garam berbentuk padat atau kering;
2) Telur asin dengan adonan garam ditambah ekstrak daun teh;
3) Telur asin dengan adonan garam, dan kemudian direndam dalam ekstrak atau cairan teh.
Diagram alir proses pembuatan telur asin disajikan pada gambar berikut ini.
15