KOMPETENSI DASAR
3.7. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem pencernaan dalam kaitannya dengan nutrisi,
bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem pencernaan manusia.
4.7. Menyajikan laporan hasil uji zat makanan yang terkandung dalam berbagai jenis bahan makanan dikaitkan dengan kebutuhan
energi setiap individu serta teknologi pengolahan pangan dan keamanan pangan.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan belajar mandiri, diskusi dan praktikum sederhana, peserta didik dapat menganalisis nutrisi, struktur dan fungsi
sistem pencernaan manusia serta kelainannya, membuat laporan teknologi pengolahan pangan, serta memiliki sikap disiplin dalam
pembelajaran.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN AWAL
Peserta didik berdoa.
Peserta didik diberi kesempatan melakukan refleksi awal terkait pemahaman awal materi yang akan dibahas, hal yang perlu
dipersiapkan untuk belajar dan hal yang harus dikembangkan. Guru menyediakan daftar istilah penting dan pengertiannya
pada bahan ajar untuk membantu siswa yang belum memiliki pengetahuan cukup terkait materi yang akan dibahas.
Peserta didik membaca tujuan pembelajaran/ petunjuk hand out/ petunjuk kegiatan.
KEGIATAN INTI
Peserta didik melakukan studi literatur secara mandiri tentang nutrisi, struktur dan fungsi sistem pencernaan dari bahan ajar
yang disediakan guru berupa video dan hand out sederhana di rumah masing-masing.
Peserta didik mencatat berbagai informasi penting dari sumber belajar yang disediakan guru.
Peserta didik berdiskusi secara asinkronus dengan teman lainnya terkait tugas/ pertanyaan yang diberikan. Hasil diskusi
dibuat dalam media yang menarik sesuai kesepakatan kelompok masing-masing.
Saat tatap muka, guru mengadakan diskusi untuk pendalaman materi dan membahas materi yang masih kurang dipahami.
Pada saat tatap muka juga peserta didik diberikan kesempatan melakukan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan di
rumahnya masing-masing.
Peserta didik diminta membuat rencana proyek terkait pengolahan pangan hasil pertanian di sekitar Parongpong.
Peserta didik melakukan presentasi terkait rencana proyek yang akan dilakukan. Siswa lainnya diberi kesempatan untuk
memberi masukan kepada kelompok yang sedang presentasi.
Peserta didik membuat jadwal pelaksanaan proyek.
Peserta didik melakukan proyek di rumahnya masing-masing. Guru melakukan monitoring terhadap proyek yang dilakukan
oleh murid serta memberikan umpan balik.
Peserta didik melakukan pengujian terhadap produk yang dihasilkan dan memperbaiki produk tersebut berdasarkan data yang
didapatkan.
Peserta didik melakukan evaluasi dan refleksi dari proyek yang telah dilakukan.
Peserta didik membuat laporan proyek sesuai template yang disediakan.
Peserta didik melakukan diseminasi kegiatan proyek dalam berbagai bentuk media seperti poster, mindmap, vlog, blog dll.
KEGIATAN PENUTUP
Peserta didik melakukan refleksi kegiatan pembelajaran.
Peserta didik diberi tugas membaca materi berikutnya yaitu sistem pernapasan.
Peserta didik berdoa.
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Penilaian pengetahuan : Guru menilai LKPD yang dikerjakan oleh siswa atau ulangan harian secara daring.
Penilaian keterampilan : Guru menilai proses pelaksanaan proyek, laporan proyek dan media diseminasi.
Penilaian sikap : Guru menilai sikap siswa berdasarkan komitmen untuk mengumpulkan tugas tepat waktu.
Disusun Oleh
Parongpong merupakan salah satu sentra pertanian di Kabupaten Bandung Barat. Pertanian
yang banyak dikembangkan di daerah ini diantaranya adalah sayuran, bunga, buah-buahan, jamur, teh
dan peternakan ayam dan sapi. Salah satu kendala yang dihadapi oleh petani adalah harga hasil
pertanian yang tidak stabil akibat melimpahnya hasil pertanian. Kendala lainnya adalah hasil pertanian
umumnya tidak dapat disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama. Akibatnya hasil pertanian akan
membusuk dan terbuang sia-sia.
Salah satu cara yang dapat dijadikan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah
dengan menerapkan teknologi pengolahan pangan. Terdapat berbagai macam prinsip teknologi
pengolahan pangan hasil pertanian. Prinsip yang umum digunakan untuk mengolah buah-buahan
adalah pengeringan, penggulaan dan penggorengan. Produk yang dihasilkannya diantaranya adalah
sale, dodol, manisan, selai, sirup buah, dan keripik buah. Khusus untuk sayuran teknologi pengolahan
hasil pangan yang sering digunakan diantaranya adalah melalui pembuatan saus tomat, keripik
sayuran, pickle dan asinan sayuran. Berbeda dengan buah dan sayuran, umbi-umbian kebanyakan
diolah menjadi produk keripik, tape dan tepung sebagai bahan campuran pembuatan makanan olahan
lainnya. Serealia dan kacang-kacangan dapat diolah menjadi roti dan susu nabati (Salman, 2017).
Pengolahan hasil pertanian hewani berbeda dengan pengolahan hasil pertanian nabati. Produk
yang dihasilkan dari olahan daging dapat berupa bakso, sosis, nugget dan abon. Telur dapat diolah
menjadi telur asin. Susu dapat diolah menjadi susu kental manis, mentega, es krim, susu karamel,
yoghurt dan keju. Sedangkan daging ikan dapat diolah menjadi surimi dan nugget (Suprijadi, 2017).
Sumber:
1. Suprijadi. (2017). Modul Diklat Keahlian Ganda: Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP) Pengolahan
Hasil Hewani. Jakarta: Kemdikbud.
2. Salman, Lily M. (2017). Modul Diklat Keahlian Ganda: Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP)
Pengolahan Hasil Nabati. Jakarta: Kemdikbud.
1. Buatlah rencana proyek yang akan kalian lakukan untuk mengatasi permasalahan terkait hasil
pertanian di Parongpong seperti pada teks 1 dengan menggunakan teknologi hasil pertanian!
2. Paparkan rencana yang akan dilakukan agar mendapatkan masukan dari siswa lainnya.
3. Lakukan proyek tersebut sesuai jadwal yang sudah disepakati bersama.
4. Laporkan kemajuan hasil proyek kalian sesuai waktu yang telah disepakati!
Laporan ditulis dalam format kertas A4, Arial 12, spasi 1,5 dengan
rataan 2,5 dan diunggah melalui aplikasi Google Classroom/ Edmodo.
Sistematika Laporan:
A. Judul
Terdiri atas sejumlah kata (maksimal 15 kata, tidak diakhiri dengan
tanda baca) yang secara tegas menggambarkan isi penelitian.
B. Pendahuluan
1. Memuat permasalahan yang disampaikan oleh peneliti dan bagaimana permasalahan itu
dapat diselesaikan.
2. Peneliti menggunakan alur pikir yang jelas dilandasi dasar teori yang kuat dan dikaitkan
dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya.
3. Cara penyelesaian masalah runut dan memberikan pengetahuan yang komprehensif untuk
menambah khasanah ilmu pengetahuan.
C. Rumusan Masalah/ Pertanyaan Penelitian
1. Rumusan masalah dibuat dalam bentuk kalimat tanya.
2. Rumusan masalah menggambarkan variabel penelitian.
D. Hipotesis (jika ada)
Hipotesis menrupakan jawaban sementara atas rumusan masalah/ pertanyaan penelitian.
E. Metode Penelitian
1. Mencantumkan alat dan bahan
2. Mencantumkan langkah kegiatan yang disertai bukti foto selama melakukan kegiatan.
3. Prosedur pengujian produk
F. Hasil dan Pembahasan
1. Bagian ini memuat data hasil pengamatan dan Pembahasan
2. Hasil pengamatan disajikan minimal dalam bentuk tabel dan foto dokumentasi dilampirkan.
3. Pembahasan hasil penelitian didukung teori yang relevan dan temuan yang diperoleh serta
dipaparkan secara deskriptif naratif.
4. Pembahasan disesuai kebutuhan untuk menjawab rumusan masalah/ hipotesis penelitian.
5. Pembahasan dapat memuat alasan memilih bahan pangan yang diolah, metode/ cara
pengolahan, alasan menggunakan metode pungujian produk yang dihasilkan, berapa
banyak pengulangan penelitian sampai dihasilkan produk yang disukai masyarakat,
kelebihan dan kekurangan produk yang dihasilkan, apakah hasil penelitian dapat
digunakan untuk memecahkan permasalahan lainnya.
6. Pembahasan harus disertai argumentasi yang didukung data dan sitasi ilmiah.
G. Kesimpulan
Kesimpulan menjawab rumusan masalah.
H. Daftar Pustaka
1. Contoh pustaka buku:
Suyanti. (2010). Panduan Mengolah 20 Jenis Buah. Jakarta: Penebar Swadaya.